askep ibu dengan myoma uteri

24
Laporan Pendahuluan Nama Mahasiswa : Subhan, S.Kep NIM : 010030170B Tanggal : 11-02- 2002 A. Pengertian Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid. Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche. B. Etiologi Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen. C. Lokalisasi Mioma Uteri 1. Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus. Topik : Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Myoma Uteri

Upload: aji-fajar-pradana

Post on 08-Aug-2015

54 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Laporan Pendahuluan

Nama Mahasiswa : Subhan, S.Kep

NIM : 010030170B Tanggal : 11-02-2002

A. Pengertian

Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang

disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.

Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua

tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri

(97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.

B. Etiologi

Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun

dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi

tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang

selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.

C. Lokalisasi Mioma Uteri

1. Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap

tinggal dalam dinding uterus.

2. Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan

menonjol dalam kavum itu.

3. Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol

pada permukaan uterus.

D. Komplikasi

1. Pertumbuhan leimiosarkoma.Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar, sekonyong – konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause

2. Torsi (putaran tangkai)Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi

Topik : Asuhan Keperawatan Ibu Dengan Myoma Uteri

Page 2: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari abdomenakut.

3. Nekrosis dan InfeksiPada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.

Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar

(Dikaitkan dengan patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /

meningkat, Eritrosit : turun

2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.

3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa,

konsistensi dan ukurannya.

4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,

Herediter, Pola hidup,

Hormonal

Resiko tinggi infeksi

Myoma uteriMenorrhagi

metrorhagii

Gangguan sirkulasi akut

dan nekrosis jaringan

Perdarahan pervaginam Massa

Nyeri

Penekanan organ sekitar

Kekurangan volume

cairan tubuh

Pembuluh darah

Retensi urine

Rectum

Vesika urinari

Nyeri pelvik

Rencana tindakan operasi

Kurang pengetahuan

Kecemasan

Konstipasi

Page 3: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat

menghambat tindakan operasi.

6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi

tindakan operasi.

F. Cara Penanganan Mioma Uteri

Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai.

Pada mioma uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati

masa menopause tidak diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan

pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan

pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan operatif

diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan histerektomi total

abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total

Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO).

TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks,

kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada

malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis (Tucker,

Susan Martin, 1998).

G. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh

massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik /

motorik.

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot

3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang

ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan,

akibat pada hubungan seksual.

4. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan

yang berulang-ulang.

5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan

berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber

informasi.

Page 4: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

H. Perencanaan keperawatan.

Diagnosa

Keperawatan

Perencanaan Keperawatan

Tujuan dan criteria

hasil

Intervensi Rasional

Gangguan rasa

nyaman (nyeri)

berhubungan

dengan kerusakan

jaringan otot dan

system saraf

akibat

penyempitan

kanalis servikalis

oleh myoma

Klien dapat

mengontrol nyerinya

dengan criteria hasil

mampu

mengidentifikasi

cara mengurangi

nyeri,

mengungkapkan

keinginan untuk

mengontrol

nyerinya.

1. Observasi

adanya nyeri dan

tingkat nyeri.

2. Ajarkan dan

catat tipe nyeri serta

tindakah untuk

mengatasi nyeri

3. Ajarkan teknik

relaksasi

4. Anjurkan untuk

menggunakan

kompres hangat

5. Kolaborasi

pemberian analgesik

Memudahkan tindakan

keperawatan

Meningkatkan persepsi

klien terhadap nyeri yang

dialaminya.

Membantu mengurangi

nyeri dan meningkatkan

kenyamanan klien

Meningkatkan

kenyamanan klien

Mengurangi nyeri

Gangguan

eliminasi urine

(retensio)

berhubungan

dengan penekanan

oleh massa

jaringan

neoplasma pada

daerah

sekitarnnya,

gangguan sensorik

/ motorik.

Pola eliminasi urine

ibu kembali normal

dengan criteria hasil

ibu memahami

terjadinya retensi

urine, bersedia

melakukan tindakan

untuk mengurangi

atau menghilangkan

retensi urine.

1. Catat pola miksi

dan monitor

pengeluaran urine

2. Lakukan palpasi

pada kandung kemih,

observasi adanya

ketidaknyamanan dan

rasa nyeri.

3. Anjurkan klien

untuk merangsang

miksi dengan

pemberian air hangat,

mengatur posisi,

mengalirkan air keran.

Melihat perubahan pola

eliminasi klien

Menentukan tingkat nyeri

yang dirasakan oleh klien

Mencegah terjadinya

retensi urine

Ganguan konsep

diri berhubungan

dengan

kekawatiran

tentang

ketidakmampuan

memiliki anak,

perubahan dalam

masalah

Konsep diri klien

tidak mengalami

gangguan dengan

criteria hasil

menerima keadaan

dirinya, menyatakan

bersedia untuk

dilakukan tindakan

termasuk tindakan

1. Beritahu klien

tentang siapa saja yang

bisa dilakukan

histerektomi dan

anjurkan klien untuk

mengekpresikan

perasaannya tentang

histerektomi

2. Kaji apakah

Mengurangi kecemasan

dan meningatkan harga

diri klien

Identifikasi kekuatan dan

kelemahan klien

Mengurangi kecemasan

Page 5: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

kewanitaan,

akibat pada

hubungan seksual.

pembedahan klien mempunyai

konsep diri yang

negatif.

3. Memotivasi

klien untuk

mengungkapkan

perasaannya mengenai

tindakan pembedahan

dan pengaruhnya

terhadap diri klien

4. Ciptakan

lingkungan atau

suasana yang terbuka

bagi klien untuk

membicarakan

keluhan-keluhannya.

Meningkatkan harga diri

klien dan berperan aktif

dalam perencanaan

perawatan bagi diri klien

Page 6: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Daftar Pustaka

Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung

Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.

Jakarta

Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.

Jakarta

Hartono, Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di

Indonesia. Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2

Mei 2001

…………….2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA : 2000/01

PSIK.FK. Unair, Surabaya

Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

& JNKKR-POGI. Jakarta

Page 7: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Lembar Pengesahan

ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI

DI POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

13 MARET 2002

Oleh :

Subhan

NIM 010030170 B

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

= Dwi Purwanti, SKp. = = N.K. Sriyuningsih, SH, Amd.Keb =

NIP. NIP.

Page 8: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Nama Mahasiswa : Subhan

NIM : 010030170 B

ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI DI

POLI KANDUNGAN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Tanggal 21 Maret 2002

I. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 13 Maret 2002 Jam : 08.00

Ruang : Poli Hamil I Kmr. : No. 2

Pengkajian Tgl. : 13 Maret 2002 Jam : 10.15 Wita

A. IDENTITAS

Nama Pasien

Umur

Suku/bangsa

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

Status Perkawinan

: Ny. S.D

: 34 thn

: Jawa/Indo.

: Islam

: SMA

: IRT

: Gersikan II/1 Sby

: Kawin

Nama Pasien

Umur

Suku/bangsa

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Alamat

: Ny. E.K

: 37 thn

: Jawa/Indo.

: Islam

: SMA

: Sopir

: Gersikan II/1 Sby

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat Obstetri

Riwayat Menstruasi :

Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratus tiap bulan

Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5 hari

Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 24 Juni 2001

Keluhan : Nyeri pinggang, keluar lendir warna putih.

Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

No Thn

Umur

kehamil

an

Penyuli

t

Jenis Peno long Penyuli

t

Lase

-rasi

Infeksi Perdara

han

Jenis BB

(kg)

PB

1 1998 9 bln Tdk

ada

Spon

tan

Dokter Kemb

ar

Tdk

ada

Td k

ada

Tdk

ada

Laki-

laki

2,2 Lu

pa

Page 9: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

1 1998 9 bln Tdk

ada

Spon

tan

Dokter Kemb

ar

Tdk

ada

Td k

ada

Tdk

ada

Laki-

laki

2,3 Lu

pa

Kehamilan Sekarang :

Diagnosa : G2 P10002

Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah

ANC : 2 kali

Keluhan selama Hamil : Mual dan muntah pada trimester pertama,

pusing bila bangun dari duduk atau tiduran, saat ini sering nyeri pinggang

dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dan bengkak pada kedua

kaki.

Pengobatan selama hamil : tidak ada

Pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan

Rencana perawatan bayi : sendiri.

Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :

Breast care : Ya

Perineal care : Ya

Nutrisi : Ya

Senam Nifas : Ya

KB : Ibu belum mengetahui tentang jenis-jenis KB yang

baik selama menyusui

Menyusui : Ya

Riwayat Keluarga Berencana :

Tidak pernah ikut KB.

Riwayat Kesehatan :

Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada

Pengobatan yang didapat : tidak ada

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga yang menderita DM,

jantung, hipertensi, dan gemelli

Riwayat Lingkungan :

Menurut pasien lingkungan sekitar rumah dan di dalam rumah bersih

dan bebas dari bahaya

Aspek Psikososial :

Page 10: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Persepsi ibu terhadap kehamilannya adalah merupakan harapan ia dan

suaminya sehingga harus diperhatikan. Namun ibu merasa kuatir/cemas

bila persalinan nanti dilakukan melalui tindakan operasi.

Kehamilan saat ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-

hari yaitu tidak bias bekerja seperti biasa karena cepat lelah dan perut yang

membesar tidak memungkinkan ibu untuk bergerak secara bebas.

Harapan selama kehamilan tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan

dan nantinya lahir dengan selamat secara spontan.

Ibu tinggal dengan suami dan kedua anaknya. Orang yang terpenting

adalah kedua anaknya.

Kesiapan mental ibu sudah betul-betul dipersiapkan.

Kebutuhan Dasar Khusus

1. Pola nutrisi

Frekuensi makan : 3 x sehari kadang 4 kali. Nafsu makan baik, jenis

makanan rumah : nasi, lauk pauk, buah-buahan dan kadang susu. Tidak

ada makanan yang tidak disukai atau alergi ataupun pantangan.

2. Pola eliminasi

BAK sering 4-6 kali sehari, warna kuning, keluhan sering buang air kecil.

BAB teratur 1 x hari, warna kuning, bau normal, konsistensi lembek,

sedangkan keluhan tidak ada.

3. Pola personal hygiene

Mandi 2–3 kali/hari karena sering berkeringat, menggunakan sabun

mandi. Oral hygiene 3 x/hari; pagi dan sore setelah mandi dan malam

sebelum tidur. Cuci rambut 3 x/minggu, pakai shampoo.

4. Pola istirahat dan tidur

Lama tidur 8–9 jam sehari, kebiasaan sebelum tidur minum air putih,

selama hamil posisi tidur terus terlentang, kadang miring

5. Pola aktivitas dan latihan

Kegiatan dalam pekerjaan memasak, mecuci dan kegiatan lain

sebagaimana seorang ibu rumah tangga. Namun ibu sering merasa cepat

lelah sehingga kadang minta ibunya untuk bantu di rumah. Olahraga

dilakukan dengan jalan pagi tapi tidak rutinitas. Keluhan dalam aktivitas

nyeri pinggang dan pusing

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada

Page 11: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt

Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,70c

Berat Badan : 64,4 Kg Tinggi Badan : 158 cm.

1. Kepala : Bentuk normal (bulat), keluhan kadang merasa pusing.

2. Mata : kelopak tidak ada kelainan, gerakan mata normal, konjuntiva agak

pucat, sclera putih, tidak menggunakan kaca mata.

3. Hidung : tidak reaksi alergi seperti debu, pilek. Tidak deviasi septum.

4. Mulut dan tenggorokan : gigi masih utuh, tidak ada kesulitan menelan,

tidak halitosis dan tidak ada karang atau karies tidak menggunakan gigi

palsu.

5. Dada dan aksila : mamae membesar, aerola hitam kecoklatan, ada

kolostrum, papilla mamae menonjol.

6. Pernapasan : jalan napas bersih, tidak batuk atau penumpukan secret.

Suara napas normal. Tidak menggunakan otot-otot bantu pernapasan.

7. Sirkulasi jantung : nadi apical 100 X/menit, irama teratur, S1 dan S2

tunggal, nyeri dada tidak ada.

8. Abdomen : Perut membesar, linea alba ada, tidak ada striae dan luka

bekas operasi. Leopold I : tinggi fundus uteri 38 cm. Leopold II :

Punggung terdapat pada kiri dan kanan. Leopold III : bagian yang

terbawah adalah kepala dan bokong. Leopold IV : bagian yang terbawa

belum masuk pada pintu atas panggul. Denut jantung janin (DJJ) 12-12-

11, teratur dan kuat. Kontraksi tidak ada tapi menurut ibu, kadang-kadang

kontraksi.

9. Genitourinari : tidak dilakukan pemeriksaan hanya menanyakan kepada

ibu yaitu tidak mengalami keputihan.

10. Ekstremitas (integumen dan muskuloskletal ) : Turgor kulit elastis, warna

kulit sawo matang, tidak ada kontraktur pada ekstrimitas dan kesulitan

pergerakan bebas, kedua ekstrimitas bawah edema.

Data penunjang

Laboratorium : Hb : 11 gr %

Page 12: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

USG : Hasil USG tgl. 5 Maret 2002 : letak kepala dan bokong. Tidak ada

kelainan.

Rontgen : tidak ada

Terapi : vitamin B 1 x 1 tab

Aktifet 2 x 1

Kalk 1 x 1 tab

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

S: Ibu mengeluh cepat lelah

dan pinggang kadang

terasa sakit.

D: BB= 64,4 Kg, hamil

37/38 mgg, kehamilan

kembar, aktivitas

terbatas, sering pusing,

TD=120/90 mmHg, Nadi

= 80 x/menit, bengkak

pada kedua kaki

Hamil 37/38 mgg

Perubahan bentuk dan

berat badan serta

kehamilan kembar

Pembesaran uterus yg

menekan diafragma dan

peningkatan volume

darah

Keletihan/kelelahan

Intoleransi aktivitas

S: Ibu merasa kuatir dengan

proses persalinan nanti

O: Banyak bertanya, gelisah,

tidak bisa menjawab

pertanyaan, pernah

melahirkan bayi kembar,

TD=120/90 mmHg

Hamil 37/38 mgg

Kehamilan kembar

Prosedur operasi yang

akan dilakukan

cemas

Cemas

S: Ibu mengatakan belum

pernah mengikuti KB

dan menanyakan KB

Hamil 37/38 mgg

Melahirkan

Kurang pengetahuan

Page 13: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

yang cocok selama

menyusui anak nantinya.

O: Tidak mengetahui jenis-

jenis KB yang sesuai

untuk ibu menyusi.

Merencanakan untuk

menyusui sendiri dan

ingin menggunakan KB

kurang informasi

kurang pengetahuan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan

2. Cemas berehubungan dengan kemungkina prosedur operasi

saat pengakhiran kehamilan

3. Kurang pengetahuan tentang KB selama menyusui

berhubungan dengan kurang informasi

Page 14: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa KeperawatanPerencanaan Keperawatan

Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional

Intoleransi aktivitas

berhubungan dengan

keletihan

Ibu dapat mengetahui aktivitas yang

bisa dan boleh dilakukannya dengan

kriteria hasil dapat mengidentifikasi

faktor-faktor yg menurunkan toleran

aktivitas, mampu menyebutkan

aktivitas yg boleh ia lakukan, seperti

jalan, melipat pakaian, menata meja

& ADL

1. Kaji respon klien terhadap aktivitas, seperti

mengukur tanda vital

2. Berikan penyuluhan ten-tang penyebab keletihan

pada pertengahan masa kehamilan akhir dan

aktivitas yg dilakukan saat hamil

3. Ajarkan ibu metode penghematan energi saat

melakukan aktivitas

Dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan ibu .mela

kukan aktivitas

Dapat diketahui penyebab keletihan dan ak tivas yang dapat

dilakukan saat hamil sehingga ibu da pat melakukan tanpa

perasaan kuatir.

Klien dapat melakukan aktivi tas secara efektif tanpa

pemborosan energi.

Cemas berehubungan

dengan kemungkina

prosedur operasi saat

pengakhiran kehamilan

Cemas berkurang atau hilang setelah

diberikan penyuluhan dengan

kriteria hasil ibu menjelaskan ia

tidak lagi kuatir dan tidak lagi

gelisah.

1. Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat,

panik

2. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati.

3. Jelaskan tentang perawatan hamil, persalinan,

setelah persalinan, prognosa & prosedur yg

mungkin dilakukan.

Dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.

Meyakinkan klien bahwa ia benar men-dapat pertolongan.

Mengurangi kecemasan karena klien sudah mengerti apa yang

akan dihadapnya nanti

Kurang pengetahuan

tentang KB selama

menyusui berhubungan

dengan kurang informasi

Pengetahuan ibu tentang KB selama

menyusui akan meningkat dengan

kriteria hasil dapat menyebutkan

jenis KB selama menyusui dan

menyatakan untuk mengikuti KB

1. Kaji tingkat pemahaman ibu tentang KB selama

menyusui.

2. Berikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang

bisa digunakan selama menyusui

Intervensi selanjutnya

Meningkatkan pengetahuan ibu dan membantu ibu dalam

menentukan jenis kB yang akan dipilihnya.

Page 15: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

IV. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosa

kep.

Hari/tanggal

(jam)Tindakan keperawatan Evaluasi keperawatan

1.

Rabu, 13 – 03- 2002

11.00

Melakukan anamnesa : menimbang BB= 64,4 Kg, TD=120/90 mmHg,

Nadi = 80 x/mnt.

Menanyakan penyebab keletihan klien,saat aktivitas, setelah aktivitas

atau saat istirahat ?

Memberikan penyuluhan bahwa penyebab keletihan adalah akibat

peningkatan BB terutama dengan kehamilan kembar dimana kehamilan

sudah memasuki minggu terakhir, serta aktivitas yang bisa dilakukan.

Mengajarkan cara penghematan energi seperti istirahat yg cukup, duduk

saat melakukan aktivitas, segera hentikan aktivitas bila kelelahan

Jam 12.30

S : Klien masih mengeluh pinggangnya sakit, letih dan agak

pusing, klien dapat menjelaskan & mengidentifikasi faktor

penyebab keletihan serta aktivitas yang bisa dilakukan

O: TD= 110/90 mmHg, Nadi= 88 x/mnt, RR= 20 x/mnt.

A : Masalah teratasi sebagian, klien sudah mengetahui penyebab

keletihan serta tahu cara pengehematan energi.

P: tindakan keperawatan dipertahankan

2.

10.45 Memberikan penjelasan tentang perawatan kehamilan terutama

kehamilan kembar, proses persalinan, pasca persalinan & prosedur

operiiasi yang mungkin akan dilakukan

(Operasi sc, Vacuum, Forcep).

Mendamping klien selama pemeriksaan

Mengevaluasi tingkat kecemasan klien.

Menyarankan klien untuk kontrol terus tiap minggu.

Jam 12.30

S : Klien mengatakan tidak lagi merasa khawatir

O: Klien tidak lagi gelisah, tenang dan tidak lagi tegang.

A : masalah teratasi

P: tindakan dihentikan

3

11.10 Memberikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang bisa digunakan

selama menyusui

Jam 12.30

S : Mengatakan memahami jenis KB yang bisa menyebabkan ASI

Page 16: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

berkurang

O: dapat menyebutkan jenis KB yang digunakan saat menyusui

bayi dan berniat menggunakan KB tetapi berunding dengan

suami terlebih dahulu

A : masalah teratasi

P: tindakan keperawatan dihentikan

Page 17: Askep Ibu Dengan Myoma Uteri

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad, 1993. Obstetri Fisiologi. Eleman Bandung

Carpenito, Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.

Jakarta

……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001

PSIK.FK. Unair, Surabaya.

Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo &

JNKKR-POGI, Jakarta.

Riordan, J and Auerbach, Kathleen, 1996. Pocket Guide to Breastfeeding and Human

Lactation, Jones & Bartett Pub. Boston

Sacharin, Rosa M., 1994. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta

Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius,

Jakarta.

WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.