askep kompre anak fix

39
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK M DENGAN PNEUMONIA DI RUANG TERATAI RS. ABDOERAHEM SITUBONDO NAMA : PUTRI MARETA HERTIKA NIM : 122310101014 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2015 21

Upload: putri-mareta-hertika

Post on 11-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pneumonia

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK M DENGANPNEUMONIA DI RUANG TERATAIRS. ABDOERAHEM SITUBONDO

NAMA: PUTRI MARETA HERTIKANIM: 122310101014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2015

PERSETUJUANAsuhan Keperawatan Klien dengan Pneumoniatelah dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015di ruang Teratai kamar nomer 6.1

Situbondo, .. Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

( .......... ) ( ............. )

Kepala Ruangan ,

( )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan: terataiTgl. / Jam MRS: 12 April 2015, pukul 09.21Dx. Medis: Pneumonia dan suspec meningitisNo. Reg.: TGL/Jam Pengkajian : 14 April 2015, pukul 12.00

I. BiodataA. Identitas Klien 1. Nama/Nama panggilan: Maulidia/Dia2. Tempat tgl lahir/usia: Situbondo, 3. Jenis kelamin: Perempuan4. A g a m a: Islam5. Pendidikan: Sekolah Dasar (SD)6. Alamat: Curah Jeru RT 2 RW 57. Tgl masuk: 12 April 2015 (jam: 09.21)8. Tgl pengkajian: 14 April 20159. Diagnosa medik : Pneumonia dan suspec meningitis 10. Rencana terapi: pemberian Oksigen

B. Identitas Orang tua1. Ayah a. N a m a : Bpk. Rb. U s i a: 48 tahunc. Pendidikan: SMPd. Pekerjaan/sumber penghasilan : becake. A g a m a : Islamf. Alamat: Curah Jeru RT 2 RW 52. Ibua. N a m a : Ny. Sb. U s i a: 40 tahunc. Pendidikan: SDd. Pekerjaan/Sumber penghasilan: Ibu Rumah tanggae. Agama: Islamf. Alamat: Curah Jeru RT 2 RW 5

C. Identitas Saudara KandungNoN A M AU S I AHUBUNGANSTATUS KESEHATAN

1

Nn. M

18 tahunKakak kandungSehat

II. Riwayat KesehatanA. Riwayat Kesehatan Sekarang :Keluhan Utama : Pusing, panas 10 hari, batuk, dan sesak nafasRiwayat Keluhan Utama : keluarga psien mengatakan jika dirumah pasien jarang sesak nafas.

Keluhan Pada Saat Pengkajian :Pasien mengeluhkan pusing, skit perut dan sesak nafas. (Untuk semua Usia) Klien pernah mengalami penyakit: Influenzapada umur : keluarga mengatakan anak M sering terkena influenza diberikan obat oleh: membiarkan saja, jika disertai panas keluarga membeli obat di warung Riwayat kecelakaan : tidak ada Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : tidak ada Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : anak M sama saja dengan saudaranya (tidak ada perbedaan)

B. Riwayat Kesehatan Keluarga Genogram

NY. SBpk. RAnak .M

Ket :

: Perempuan: Laki-laki

: Meninggal

: Tinggal serumah

V. Riwayat Tumbuh KembangA. Pertumbuhan Fisik1. Berat badan : 20 kg2. Tinggi badan : 134 cm.B. Perkembangan Tiap tahapUsia anak saat1. Berguling : 4 bulan2. Duduk: 8 bulan3. Merangkak: 9 bulan4. Berdiri: 1 tahun5. Berjalan: 1,5 tahun6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 1 tahun7. Bicara pertama kali : 1 tahun 3 bulan dengan menyebutkan : mama, papa, mimik, ucu, ipis.8. Berpakaian tanpa bantuan : 4 tahunVI. Riwayat NutrisiA. Pemberian ASIIya, sampai umur 7 bulanB. Pemberian susu formula1. Alasan pemberian: karena bayi sudah tidak mau minum ASI2. Jumlah pemberian: 7 botol sehari3. Cara pemberian: Diseduh dengan air dinginPola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat iniUsiaJenis NutrisiLama Pemberian

0-7 bulan8-3 tahun

4-8ASISusu Formula dan makanan tambahanNasi dan lauk pauk7 bulan3 tahun 8 bulan

4 tahun

VII. Riwayat Psikososial Anak tinggal bersama : kedua orang tuanya di : curah jeru Lingkungan berada di : dekat persawahan Rumah dekat dengan sawah, tempat bermain di halaman rumah bersama teman-temannya kamar klien : tidur bersama ibunya Rumah ada tangga : tidak Hubungan antar anggota keluarga : baik, ibu dan nenek klien yang menjaga klien di rumah sakit dikarenakan bapak klien bekerja. Pengasuh anak : IbuVIII. Riwayat Spiritual Support sistem dalam keluarga : support sitem di keluarga sangat baik. Keluarga anak M sering memberi semangat agar cepet pulang dan sembuh. Kegiatan keagamaan : klien mengaji di langgar dekar rumahnya

IX. Reaksi HospitalisasiA. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap- Ibu membawa anaknya ke RS karena : sudah 10 hari anaknya panas- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : iya, dokter mengatakan kalau paru-paru anak M kotor.- Perasaan orang tua saat ini : orang tua dari anak M khususnya ibunya sangat sedih melihat anak M yang sudah lebih dari 1 minggu dirawat inap dan tidak sembuh.- Orang tua selalu berkunjung ke RS : Ibu anak M menemani klien- Yang akan tinggal dengan anak : ibu klienB. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inapAnak M sangat menginginkan untuk pulang, setiap hari dia hanya menangis dan ingin pulang.X. Aktivitas sehari-hariA. NutrisiKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Selera makan

baikbaik

B. CairanKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Jenis minuman2. Frekuensi minum3. Kebutuhan cairan4. Cara pemenuhanAir putihKira-kira >8 gelas sehariAir putihSedikit, karena tidak dianjurkan untuk banyak minum

C. Eliminasi (BAB&BAK)KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Tempat pembuangan2. Frekuensi (waktu)3. Konsistensi4. Kesulitan5. Obat pencaharToilet

1 hari sekaliNormalTidak adaTidak pernahPampers

2 hari sekaliKeras dan kecilKonstipasiBelum diberikan

D. Istirahat tidurKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Jam tidur Siang Malam2. Pola tidur3. Kebiasaan sebelum tidur4. Kesulitan tidur3 jam9 jamNormalNonton tv

Tidak ada5 jam13 jamTidak normalMenangis dan meminta makanSakit yang diderita

E. Olah RagaKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Program olah raga2. Jenis dan frekuensi3. Kondisi setelah olah ragaTidak ada

Tidak ada

F. Personal HygieneKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Mandi- Cara

- Frekuensi - Alat mandi

2. Cuci rambut- Frekuensi- Cara

3. Gunting kuku- Frekuensi- Cara

4. Gosok gigi- Frekuensi- CaraMenggunakan air dan sabun2 kali sehariGayung, sabun, sikat, odol

3 hari sekaliMenggunakan sampo dan dibilas dengan air

1 minggu sekaliMemotong kuku dengan potongan kuku

2 kali sehariMenggunakan sikat gigi dan odolTidak mandi hanya seka2 hari sekaliWaslap, baskom berisi air hangat.

Tidak pernah

Tidak pernah

Tidak pernah

G. Aktifitas/Mobilitas FisikKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Kegiatan sehari-hari2. Pengaturan jadwal harian

3. Penggunaan alat Bantu aktifitas4. Kesulitan pergerakan tubuhBermainTidak ada

Tiak ada

Tidak adaBed restPengaturan makan ditentukan oleh perawatTidak ada

Pasien meraa lemah dan hanya berbaring di tempat tidur

H. RekreasiKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Perasaan saat sekolah2. Waktu luang3. Perasaan setelah rekreasi4. Waktu senggang klg5. Kegiatan hari liburBiasa saja, kadang anak juga malas berekolahBermain dengan temanSenang

Bercerita

bermainIngin pulang dan sekolahMenangis kesakitan

XI. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum: Lemah2. Kesadaran: apatis3. Tanda tanda vital :a. Tekanan darah: 130/70 mmHgb. Denyut nadi: 80 x / menitc. Suhu : 37,6 o Cd. Pernapasan: x/ menit4. Berat Badan: 20 kg5. Tinggi Badan: 134 cm6. KepalaInspeksiKeadaan rambut & Hygiene kepala: kepala kotor, rambut merah dan tipisa. Warna rambut: merahb. Penyebaran: distribusi meratac. Mudah rontok: tidakd. Kebersihan rambut: rambut kotorPalpasiBenjolan : ada / tidak ada: tidak adaNyeri tekan : ada / tidak ada: tidak adaTekstur rambut : kasar/halus: halus7. MukaInspeksia. Simetris / tidak: simetrisb. Bentuk wajah: lonjongc. Gerakan abnormal: tidak adad. Ekspresi wajah: meringis kesakitan

Nyeri tekan / tidak: tidak adaData lain: 8. MataInspeksia. Pelpebra: tidak edema tidak radangb. Sclera: normalc. Conjungtiva: Normald. Pupil: - Isokor - Myosis - Refleks pupil terhadap cahaya : mengecil ketika di beri cahayae. Posisi mata : Simetris / tidak: tidak simetrisf. Gerakan bola mata: tidak simetrisg. Penutupan kelopak mata: simetrish. Keadaan bulu mata: terdistribusi normali. Keadaan visus: j. Penglihatan: - Kabur

PalpasiTekanan bola mata: nyeri tekan9. Hidung & SinusInspeksia. Posisi hidung: simetrisb. Bentuk hidung: normalc. Keadaan septum: di tengah anatara 2 lubang hidungd. Secret / cairan: tidak adaData lain: hidung kotor

10. TelingaInspeksia. Posisi telinga: normalb. Ukuran / bentuk telinga: normalc. Aurikel: d. Lubang telinga: serumene. Pemakaian alat bantu: tidak adaNyeri tekan / tidak: tidak ada nyri tekan11. MulutInspeksi a. Gigi Keadaan gigi: kotor dan berwarna kuning Karang gigi / karies: Pemakaian gigi palsu: tidak adab. GusiMerah / radang / tidak: tidak radangc. LidahKotor / tidak: kotor.d. Bibir Cianosis / pucat / tidak: pucat Basah / kering / pecah: kering dan pecah-pecah Mulut berbau / tidak: berbau Kemampuan bicara: jika diajak biacara pasien apatis12. Tenggorokana. Warna mukosa: merahb. Nyeri tekan: .tidak adac. Nyeri menelan: tidak13. LeherInspeksiKelenjar thyroid: tidak membesarPalpasia. Kelenjar thyroid: Tidak terabab. Kaku kuduk / tidak: kaku kudukc. Kelenjar limfe: Membesar atau tidak14. Thorax dan pernapasana. Bentuk dada: simetrisb. Irama pernafasan: iregulerc. Pengembangan di waktu bernapas: dada mengembang simeterisd. Tipe pernapasan: tidak normalPalpasia. Vokal fremitus: terabab. Massa / nyeri: tidak ada massa dan nyeriAuskultasia. Suara nafas: Bronchovesikulerb. Suara tambahan: RonchiPerkusiRedup / pekak / hypersonor / tympani: Sonor (karena yng terinfeksi hanya 1 paru)15. JantungPalpasiIctus cordis: TerabaPerkusiPembesaran jantung: tidak adaAuskultasia. BJ I: tunggalb. BJ II: tunggalc. BJ III: tidak terdengard. Bunyi jantung tambahan: tidak ada16. AbdomenInspeksia. Membuncit: tidakb. Ada luka / tidak: tidak ada lukaPalpasia. Hepar: tidak ada pembengkakanb. Nyeri tekan: tidak adaAuskultasiPeristaltik: 4x/ menitPerkusia. Tympani: iyab. Redup: tidak ada17. Genitalia dan Anus: tidak terkaji18. EkstremitasEkstremitas atasa. Motorik Pergerakan kanan / kiri: simetris Pergerakan abnormal: tidak ada. Kekuatan otot kanan / kiri: melemah Tonus otot kanan / kiri: melemah Koordinasi gerak: melemahb. Refleks Biceps kanan / kiri: tidak terkaji Triceps kanan / kiri: tidak terkajic. Sensori Nyeri: berlebihan Rangsang suhu: berlebihan Rasa raba: tidak terkaji

Ekstremitas bawaha. Motorik Gaya berjalan: tidak terkaji Kekuatan kanan / kiri: melemah Tonus otot kanan / kiri: melemahb. Refleks KPR kanan / kiri: tidak terkaji APR kanan / kiri: tidak terkaji Babinsky kanan / kiri: tidak terkajic. Sensori Nyeri: Normal Rangsang suhu: normal Rasa raba: Normal19. Status Neurologi.Saraf saraf craniala. Nervus I (Olfactorius) : penghidu: penghidu pasien tidak ada gangguanb. Nervus II (Opticus) : Penglihatan: pasien mengatakan kabur jika melihat dengan jarak yang jauhc. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens) Konstriksi pupil: mengecil jika terkena cahaya Gerakan kelopak mata: simetris antara kanan dan kiri Pergerakan bola mata: tidak simetrisd. Nervus V (Trigeminus) Sensibilitas / sensori: berlebihane. Nervus VII (Facialis) Gerakan mimik: merengut Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan: pasien mengatakan pahitf. Nervus VIII (Acusticus)Fungsi pendengaran: tidak ada gangguang. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus) Refleks menelan: tidak ada gangguan Refleks muntah: tidak terkaji Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : pahit Suara: normalh. Nervus XI (Assesorius) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : normal Mengangkat bahu: normali. Nervus XII (Hypoglossus) Deviasi lidah: merasakan pahit lebih dominanTanda tanda perangsangan selaput otaka. Kaku kuduk: sakit jika kepala di tekukb. Kernig Sign: Tidak terkajic. Refleks Brudzinski: Tidak terkajid. Refleks Lasegu: . Tidak terkaji

XII. Test Diagnostik= LaboratoriumA) 14-04-20151. WBC: 9,9 x 10^3/uL2. Lymph: 2,8 x 10633. FLT: 468 x 10^3/uL4. PDW: 14,95. PCT: 0,402%

= Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG Pada CT scan dada menunjukkan multipel abses/infiltrat XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)Tanggal 15 April 20151) Ceftriaxone 1gr (1x sehari)2) Dexametazone 6 mg (3x sehari)3) Phenitoin 40 Mg (3x sehari)4) Santa 200 Mg (1x sehari)5) Infus D5 6) O2 1 L/menit

Tanggal 16 April 20151) Ceftriaxone 1gr (1x sehari)2) Antrain 200 Mg (1x sehari)3) Dexametazone (3x sehari)4) Phenitoin (3x sehari)5) Santa 200 Mg (1x sehari)6) Infus D5 7) O2 1 L/menit

Tanggal 17 April 20151) Ceftriaxone 1gr (1x sehari)2) Antrain 200 Mg (1x sehari)3) Dexametazone (3x sehari)4) Phenitoin (3x sehari)5) Santa 200 Mg (1x sehari)6) Infus D5

, Mahasiswa,

NIM.122310101014

ANALISA DATA

NODATA PENUNJANGETIOLOGIMASALAH

1.SUBYEKTIF:1. Pasien mengeluhkan dadanya sakit2. Keluarga pasien mengatakan anak M masih sesak nafas

OBYEKTIF:1. Penggunaan otot bantu pernafasan2. Cuping hidung +3. RR = 18x/menitReaksi radang pada bronchus

Fibrosus dan pelebaran

Atelektasis

Gg. Difusi

Pola nafas tidak efektifPola nafas tidak efektif

2.SUBJEKTIF:1. Pasien mengeluhkan nyeri pada kepala dan dada

OBJEKTIF:1. Pasien menangis kesakitan

Virus

Menyerang Bronchiolus

Paru-paru terinfeksi

Reaksi radang pada bronchus dan alveolus

Nyeri akut

Nyeri akut

3.

SUBJEKTIF:1. Keluarga pasien mengatakan pasien panas dari semalam

Objektif:1. Suhu pasien pada tanggal 15-04-2015 adalah 38,5 derajat CelciusReaksi Radang pada bronchus dan alveolus

Stimulasi hipotalamus

Respon menggigil

Reaksi peningkatan suhu tubuh

Hipertermi

Hipertermi

4.SUBJEKTIF:1. Pasien menangis dan mengatakan ingin minum

Objektif:1. Turgor kulit menurun2. Mukosa bibir kering dan pecah-pecah

Hipertermi

Evaporasi meningkat

Cairan tubuh berkurang

Defisit Volume CairanDefisit Volume Cairan

5.SUBJEKTIF:1. Keluarga pasien mengatakan pasien sangat lemah dan duduk saja tidak bisa

Objektif:1. Pasien nampak lemah2. Jika di suru bangun tetap memejamkan mata dan meringis kesakitan

Atelektasis

Gg. Difus

Gg. Pertukaran Gas

Supalai ke jaringan menurun

Kelemahan

Intoleransi aktivitasIntoleransi aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

N0TANGGALDIAGNOSA KEPERAWATANPARAF

114 April 2015

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan complience paru yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan bahwa anak M masih sesak nafas dan penngunaan otot bantu pernafasan2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru yang ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri pada kepala dan dada3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien panas dari semalam dan suhu tubuh 38,5 derajat celcius4. Defesit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih akibat demam yang ditandai dengan pasien menangis dan mengatakan ingin minum, turgor kulit menurun serta mukosa bibir kering5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan yang ditandai dengan pasien nampak lemah dan keluarga pasien mengatakan pasien sangat lemah dan duduk saja tidak bisa

49

Intervensi KeperawatanNo Diagnosa keperawatanTujuan dan kriteria hasilIntervensi Rasional PARAF

1Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan complience paru yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan bahwa anak M masih sesak nafas dan penngunaan otot bantu pernafasan

NOC:1. Respon alergik: sistemik2. Status pernafasan: kepatenan jalan nafasKriteria Hasil:1. Menunjukkan pola pernafasan normal/efektif dengan Analisa Gas Darah dalam rentang normal1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada2. Auskultasi bunyi nafas

3. Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi

4. Observasi pola batuk dan karakter sekret

5. Dorong/bantu pasien nafas dalam dan latihan batuk efektif6. Berikan Oksigen tambahan

Untuk mengetahui sejauh mana sesak nafas dapat mengganggu aktifitasMengetahui bunyi tambahan dan adanya ketidak efektifan jalan nafasMelapangkan paru

Mengetahui adanya ketidakefektifan bersihan jalan nafasMembersihakn sekret

Mengurangi sesak nafas

2Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru yang ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri pada kepala dan dada

NOC:1. Tingkat kenyamanan2. Pengendalian nyeri3. Tingkat nyeriKriteria Hasil:1. Memperlihatkan pengendalian nyeri2. Menunjukkan penurunan tingkatan nyeri (ekspresi wajah normal)

1. Tentukan karakteristik nyeri

2. Pantau Tanda-tanda Vital

3. Ajarkan teknik relaksasi

4. Anjurkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode batuk5. Elaborasikan pemberian analgesik

Mengetahuin tingkatan nyeriNyeri dapat menyebabkan perubahan tanda-tanda vita tubuhMengurangi nyeri

Mengurangi nyeri

Menghilangkan nyeri

3Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien panas dari semalam dan suhu tubuh 38,5 derajat celcius

NOC:1. Termoregulasi2. TTVKriteria hasil:1. Pasien akan menunjukkan termoregulasi berkeringat saat panas, denyut nadi radiali dan peningkatan frekuensi pernafasn2. Suhu kembali dalam batas normal 36 derajat Celcius

1. Obeservasi suhu tubuh (4 jam)2. Pantau warna kulit

3. Lakukan tindakan pendinginan sesuai kebutuhan4. Berikan obat sesuai indikasi : antipiretik5. Awasi kultur darah dan kultur sputum, pantau hasilnya setiap hari

Mencegah komplikasi yang tidak diinginkanHipertermi dapat menyebabkan dehidrasiMenurunkan demam

menurunkan demam

mencegah komplikasi yang dapat terjadi

4.Defesit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih akibat demam yang ditandai dengan pasien menangis dan mengatakan ingin minum, turgor kulit menurun serta mukosa bibir kering

NOC:1. Keeimbangan elektrolit dan Asam Basa2. Keseimbangan cairan3. HidrasiKriteria hasil:1. kekurangan volume cairan akan teratasi2. keseimbangan asam dan basa3. hidrasi yang adekuat1. Kaji perubahan Tanda-tanda Vital2. Kaji turgor kulit, kelembaban membran mukosa3. Catat laporan mual / muntah4. Pantau masukan dan keluaran, catat warna, karakter urine5. Asupan cairan minimal 2500 / hari6. Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan

Kekurangan cairan dapat menyebabkan shockMengetahui derajat dehidrasi

Mengetahui penyebab dehidrasi

Mengontrol keseimbangan output dan input

Memenuhi kebutuhan cairan tubuhMemnuhi kebutuhan cairan tubuh

5.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan yang ditandai dengan pasien nampak lemah dan keluarga pasien mengatakan pasien sangat lemah dan duduk saja tidak bisa

NOC:1. Ketahanan2. Kebugaran fisik3. Perawatan diri dan aktivitas kehiupan sehari-hariKriteria hasil:1. Melaporkan / menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya dispnea, kelemahan berlebihan dan Tanda-tanda Vital dalam rentang normal1. Evaluasi respon klien terhadap aktivitas2. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat4. Bantu pasien memilih posisi yang nyaman untuk istirahat / tidur5. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan

Mengetahui derajat ketergantunganMemberikan kenyamanan paa pasien

Menambah pengetahuan klien

Mengurangi ketidaknyamanan

Membantu pasien untuk memenuhi ADL nya

ImplementasiNo. TanggalDiagnosa KeperawatanImplementasiParaf

1. 14 April 2015Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan complience paru yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan bahwa anak M masih sesak nafas dan penngunaan otot bantu pernafasan

1. TTV2. Pemberian oksigen nasal 1 L/menit3. Menganjurkan pasien untuk nafas dalam

2.14 April 2015Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru yang ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri pada kepala dan dada

1. TTV2. Talah dilakukan elaborasi untuk pemberian antrain

315 April 2015Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien panas dari semalam dan suhu tubuh 38,5 derajat celcius

1. TTV2. Menganjurkan keluarga pasien untuk mengompres hangat3. Telah dilakukan elaborasi pemberian antrain

4.15 April 2015Defesit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih akibat demam yang ditandai dengan pasien menangis dan mengatakan ingin minum, turgor kulit menurun serta mukosa bibir kering

1. TTV2. Pemberian infus d5 20 TPM

5.15 April 2015Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan yang ditandai dengan pasien nampak lemah dan keluarga pasien mengatakan pasien sangat lemah dan duduk saja tidak bisa

1. TTV2. Telah menganjurkan pasien dan keluarga pasien untuk sering mengubah posisi

Evaluasi No.Diagnosa KeperawatanTanggalEvaluasiParaf

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan complience paru yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan bahwa anak M masih sesak nafas dan penngunaan otot bantu pernafasan

17 April 2015S: keluarga pasien mengatakan pasien udah tidak sesak lagiO: penggunaan otot bantu pernafasan (-), dan klien sudah tidak menggunakan oksigenA: Masalah keperawatan ketidakefektifan pola nafas teratasi dengan tidak adanya gejala sisaP: tetap lakukan pemantauan

2. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru yang ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri pada kepala dan dada

17 April 2015S: keluarga klien mengatakan klien masih mengeluh kesakitan tapi sudah tidak sering O: pasien nampak tersenyumA: masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian karena pasien masih merasa nyeri walaupun intensitas dan kualitasnya berkurangP: tindakan dilanjutkan dengan tetap memberikan obat anti nyeri dan memberikan kompres hangat

3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi yang ditandai dengan keluarga pasien mengatakan pasien panas dari semalam dan suhu tubuh 38,5 derajat celcius

17 April 2015S: keluarga klien mengatakan anak M sudah tidak panas lagiO: suhu: 36, 5 derajat celciusA: masalah keperawatan hipertermi teratasi dengan semua gejala telah hilangP: pantau keadaan klien

4. Defesit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih akibat demam yang ditandai dengan pasien menangis dan mengatakan ingin minum, turgor kulit menurun serta mukosa bibir kering

17 April 2015S: Keluarg klien mengatakan klien sudah tidak lemah lagiO: klien sudah dpat duduk dan tersenyum, turgor kulit normalA: masalah eperawatan defisit volume cairan teratasi dengan semua tanda dan gejala hilangP: pantau kedaan klien

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan yang ditandai dengan pasien nampak lemah dan keluarga pasien mengatakan pasien sangat lemah dan duduk saja tidak bisa

17 April 2015S: keluarga pasien mengatakan anak M teah dapat makan sendiri, dan dudukO: terlihat anak M telah dapat makan roti tanpa bantuan orang tuanya dan telah dapat dudukA: masalah keperawatan intoleransi aktivitas teratasiP: pantau keadaan pasien