askep ga (1) fix

48
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK B DENGAN HIPERTENSI

Upload: oliverpoppy

Post on 16-Nov-2015

267 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nursing document

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA BAPAK B

DENGAN HIPERTENSIA. PENGKAJIANPengkajian dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2014, asuhan keperawatan keluarga Bapak B dengan hipertensi.

Menurut teori/model family centre nursing Friedman:

I. DATA UMUMa. Identitas Kepala Keluarga

1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. B2. Umur KK

: 53 tahun3. Pekerjaan Kepala Keluarga KK: PNS4. Pendidikan Kepala Keluarga KK: S15. Alamat dan nomor telpon

: Jl. Dewata, Sidakarya - Denpasar/ (0361)

217863b. Komposisi Anggota KeluargaNamaUmurSexHub dng KkPendidikan Pekerjaanketerangan

Ny. P50PIstriS1PNSSehat

An. R21PAnakKuliah-Sehat

An. A16LAnakSMA-Sehat

c. Genogram

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Menikah

: Tinggal serumahd. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. B adalah Keluarga tradisional, (nukleur family) dimana 1 KK terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang tinggal dalam 1 rumah.

e. Suku Bangsa

1. Asal Suku Bangsa Keluarga: Suku Bali2. Bahasa yang digunaan Keluarga: Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali3. Kebiasaan Keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan: klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang berhubungan dengan suku bangsa yang mempengaruhi kesehatan keluarganya.f. Agama

1. Agama yang dianut Keluarga

Keluarga Bpk B menganut agama Hindu dan seluruh anggota keluarganya sembahyang tiga kali sehari.2. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Dalam kepercayaan agama Bpk B tidak terdapat kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan keluarganyag. Status sosial Ekonomi Keluarga

1. Rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga

Penghasilan keluarga Bpk B diperoleh dari Bpk B beserta sang istri ibu P. yang sama-sama bekerja sebagai PNS. Penghasilan Bpk B perbulan Rp. 2.000.000,00 dan penghasilan Ibu P Rp. 2.000.000,00. Jadi perbulan penghasilan rata-rata keluarga Bpk B Rp. 4.000.000,002. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan

Sebagai kepala keluarga, tugas keuangan diatur sepenuhnya oleh sang istri, klien hanya sebagai pencari nafkah, sedangkan istrinya yang mengelola uang tersebut. Klien mengatakan jenis pengeluaran rutin perbulan yaitu untuk makanan sehari-hari, listrik, air, biaya kuliah dan sekolah serta transport untuk kedua anak klien dan beberapa persen disisipkan untuk pengeluaran tidak terduga.

3. Tabungan khusus kesehatan

Klien mengatakan untuk tabungan khusus kesehatan berupa asuransi kesehatan (askes). 4. Barang (harta benda) yang dimiliki keluarga (perabot, transport)

Barang yang dimiliki keluarga Bpk B berupa rumah dengan segala perabotannya, televisi, laptop, kendaraan roda dua, komputer, kipas angin, setrika, kompor gas dan telepon rumah.h. Aktivitas Rekreasi KeluargaKeluarga Bpk B tidak meluangkan waktu khusus untuk melakukan rekreasi keluarga tetapi setiap bulannya klien beserta keluarga besar selalu melakukan ativitas kumpul keluarga. Selain itu, setiap hari minggu pagi klien dan keluarga selalu jogging bersama di lapangan Renon.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGAa. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Bpk B berada pada tahap V, yaitu keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja seperti:a) Mempertahankan pola komunikasi, keluarga Bpk B mempunyai 1 orang anak usia remaja putri dan 1 orang remaja putra, keluarga terbuka terhadap anaknya. Anak R tampak terbuka terkait permasalahan yang dialaminya didepan ibunya. Anak A selalu dekat dengan orang tuanya dan selalu berkomunikasi dengan baik

b) Memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Bpk B menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan tanggung jawab masing-masing. Ibu P memberikan pembagian tugas kepada Anak R dalam melakukan kegiatan mencuci baju, menyetrika, menyapu. Anak R jarang bergaul dengan tetangga sekitar waktu lebih banya dihabiskan di kampus dan tidur di rumah. Sedangkan Anak A sering bergaul dengan teman di sekolah maupun tetangga sekitar.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas perkembangan keluarga pada tahap V telah terpenuhi yaitu, menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan hubungan terbuka dua arah.c. Riwayat keluarga inti

1. Riwayat terbentuknya keluarga inti

Bpk B dan Ibu P sudah menikah sejak 24 tahun yang lalu. Pernikahan direstui dengan kedua orang tua masing-masing dan tidak dijodohkan dimana klien bertemu dengan sang istri berkat kakak ipar nya, dan berkat lokasi kuliah yang sama, mengalami masa pacaran sekitar 2 tahun lalu setelah sama-sama bekerja Bp B dan istri memutusan untuk menikah pada tanggal 16 januari 1986.

2. Penyakit yang diderita orang tua

Penyakit yang diderita oleh keluarga Bpk B adalah penyakit ginjal yang telah mengakibatkan ibu klien meninggal. Dari keluarga istrinya, tidak menderita penyakit tertentu.d. Riwayat keluarga sebelumnya (suami istri)

1. Riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular di keluarga

Riwayat orang tua Bpk B dan ibu P tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, tidak pemabuk, tidak merokok dan tidak menjudi. Bpk B tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Keluarga Bpk B tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti ISPA.

2. Riwayat kebiasaan/gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Bpk B memiliki kebiasaan mengkonsumsi fastfood, suka mengkonsumsi daging, khusus Bpk B memiliki kebiasaan minum kopi 2 kali sehari dan malas berolahraga.III. LINGKUNGANa. Karakteristik rumah :

1. Ukuran rumah (luas rumah)

Rumah yang dihuni Bpk B adalah rumah pribadi berukuran 2 are. 2. Kondisi dalam dan luar rumah

Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC. Jarak antara septictank lebih dari 15 meter,kondisi wc bersih dengan model wc leher angsa. Lantai rumah terbuat dari keramik, rumah permanen, sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan, belakang dan jendela. Keluarga memiliki halaman rumah, dengan tanaman hias dan perindang.3. Kebersihan rumah

Rumah dalam kondisi bersih, tertata rapi, di tiap kamar terdapat tong sampah, di halaman terdapat 1 tong sampah, tidak sampah berserakan, selokan depan rumah cukup bersih dengan aliran air lancar. Perabotan rumah bersih dan keluarga Bpk B selalu membersihkan rumah setiap hari serta tidak suka menggantung pakaian kotor di belakang pintu.4. Ventilasi rumah

Tiap kamar memiliki minimal 1 ventilasi, pencahayaan cukup, kondisi kamar tidak pengap yang menandakan ventilasi baik,

5. Saluran pembuangan air limbah (SPAL)

Air limbah kamar mandi maupun limbah dapur disalurkan ke pembuangan khusus yang dibuat oleh klien dengan jarak lebih 15 m dari sumur.

6. Air bersih

Air bersih berupa sumur. Air jernih, dan tidak berbau.

7. Pengelolaan sampahSampah kotor akan ditampung dalam 1 kresek, ditutup rapat, lalu diletakkan di depan rumah tiap jam 7 pagi dan diangkut oleh petugas DKP.8. Kepemilikan rumah

Rumah miliki pribadi atas nama klien.

9. Kamar mandi /wc

Rumah klien memiliki 1 kamar mandi dengan WC dengan leher angsa.10. Denah rumah

Keterangan Gambar

1. Teras

2. Ruang tamu

3. Kamar tidur

4. Dapur

5. Kamar mandi

b. Karakter tetangga dan komunitas tempat tinggal:

1. Apakah ingin tinggal dengan satu suku saja

Keluarga Bpk B tinggal di lingkungan berpenduduk padat, mayoritas suku Bali, rata-rata berpekerjaan sebagai wiraswasta. Rumah Bpk B berada di pingir jalan raya, akses ke pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat bekerja mudah. Bpk B tidak menutup kemungkinan daerah sekitar ditempati kaum pendatang, dari berbagi macam suku terutama suku jawa, dan banyak suku bangsa lain yang berada di sekitar lingkungan klien. Bpk B tidak menutup diri atau hanya ingin tinggal dengan satu suku saja.2. Aturan dan kesepakatan penduduk setempat

Pada lingkungan Bpk B setiap awal bulan pada minggu pertama melakukan gotong royong di lingkungan sekitar rumah. Diwajibkan dalam kegiatan suka duka seperti pernikahan dan kematian di lingkungan banjar. Aturan juga menyangkut awig-awig/aturan yang berlaku di banjar dan desa tempat tinggal klien.

3. Budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan

Bpk B tidak memiliki budaya tertentu yang mempengaruhi kesehatan.c. Mobilitas geografis keluarga

1. Apakah keluarga sering pindah rumah

Bpk B tidak pernah pindah rumah, setelah menikah keluarga Bpk B tinggal menetap di rumahnya yang sekarang dan terpisah dengan orang tua Bpk B.2. Dampak pindah rumah terhadap kondisi keluarga Bpk B tidak pindah rumah sehingga tidak mengalami stress sebagai dampak dari hal tersebut.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan keluarga

1. Perkumpulan/organisasi sosial yang diikuti oleh anggota keluarga

Bpk B mengatakan ikut terlibat dalam yayasan pembangunan desa dan ikut serta dalam keanggotaan banjar adat. Ibu P ikut dalam PKK di banjar setempat dan anak-anaknya tergabung dalam STT.

2. Digambarkan dengan ecomap

e. Sistem pendukung keluargaKeluarga Bpk B tidak ada masalah intern keluarga termasuk masalah keuangan. Jika keluarga mengalami masalah maka Bpk B biasanya meminta nasihat dan bantuan dari orang tua dan saudara-saudaranya. Keluarga dari pihak Bpk B dan istrinya turut membantu baik moril maupun materiil jika Bpk B menghadapi masalah.IV. STRUKTUR KELUARGAa. Pola komunikasi keluarga

1. Cara dan jenis komunikasi yang digunakan keluarga

Interaksi dalam keluarga Bpk B paling sering pada pagi dan malam hari. Saat pagi hari sebelum semua anggota keluarga berangkat beraktivitas, dan pada malam hari saat semua anggota keluarga beristirahat dan menikmati malam dengan menonton televisi bersama. Komunikasi bersifat terbuka dan dua arah.

2. Cara keluarga memecahkan masalah

Cara pemecahan permasalahan keluarga Bpk B dengan berdiskusi bersama dan pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama. Setiap anggota keluarga memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.b. Struktur kekuatan keluarga

1. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah

Keluarga Bpk B saling mendukung satu sama lain. Bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah maka Bpk B mengatakan biasanya anggota keluarga yang bermasalah tersebut akan bercerita dengan anggota keluarga yang lain. Lalu keluarga akan membantu dalam menyelesaikan masalah yang dialami klien. Keluarga berespon dengan menunjukkan sikap mendukung, empati dan turut sedih dengan permasalahan yang terjadi. Apabila angota keluarga ada yang sakit maka diusahakan untuk berobat dan mendapat perawatan yang memadai sampai kondisi membaik.2. Power yang digunakan keluarga

Kekuatan keluarga dipimpin oleh kepala keluarga sebagai pengambil keputusan dengan sebelumnya mempertimbangkannya dengan anggota keluarga yang lain.c. Struktur peran (formal dan informal)

a. Peran seluruh anggota keluarga

Bpk B sebagai kepala keluarga pencari nafkah yang menjadi PNS dan istrinya selain sebagai pengatur rumah tangga, pengasuh anak, juga bekerja sebagi PNS. Anak R sebagai anak kuliahan tampak selalu membantu orang tua dalam melakukan dalam kegiatan sehari-hari dan di bantu oleh an. A.d. Nilai dan norma keluarga

Keluarga Bpk B menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang. Bila akan pulang terlambat akan memberitahukan terhadap orang tua, dan tidak boleh menginap di rumah siapapun kecuali saudara. Jika anak Bpk B pulang malam dan tidak memberi kabar sanksi yang diberikan biasanya anak dimarahi untuk tidak mengulangi hal yang sama.V. FUNGSI KELUARGAa. Fungsi afektif :1. Bagaimana cara keluarga mengekspresikan perasaan kasih sayangKeluarga Bpk B biasanya menyampaikan secara langsung ungkapan kasih sayang mereka termasuk dengan tindakan ekspresi kasih sayang.

2. Perasaan saling memiliki

Keluarga Bpk B mengatakan diantara anggota keluarga saling memliki satu sama lain, hal ini terbukti dari apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan memperhatikan kesehatan anggota keluarga yang lain.3. Dukungan terhadap anggota keluarga

Keluarga Bpk B saling mendukung satu sama lain ini terbukti dari saling memberikan selamat jika ada anggota keluarga yang meraih satu prestasi tertentu dan memberikan dukungan baik dalam dukungan emosional dalam mencapai prestasi maupun kesuksesan kerja.4. Saling menghargai, kehangatan

Antar anggota keluarga saling menghargai perasaan satu sama lain, kebebasan dan tidak berkata yang menyinggung di antar keluarga.b. Fungsi Sosialisasi

1. Bagaimana memperkenalkan keluarga dengan dunia luar

Keluarga Bpk B membiasakan anak-anaknya untuk berinterasi dengan tetangganya, tetapi anak R memang jarang keluar rumah karena terlalu sibuk dengan urusan kampus. Ibu P selalu memberikan kebebasan kepada anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, tidak membatasi terkait dengan hubungan lawan jenis.2. Interaksi dan hubungan keluarga

Keluarga Bpk B memiliki hubungan yang baik dengan saudara yang lain, sering berkumpul bersama di akhir pekan.c. Fungsi perawatan kesehatan

1. Kondisi kesehatan seluruh anggota keluarga

Bpk B memiliki penyakit hipertensi saat ini mengeluh mengalami kaku pada leher, pusing. Ibu P dalam kondisi sehat aktif olahraga setiap pagi. Kebiasan makan keluarga sehari-hari berupa nasi, lauk-pauk, sayur dan terkadang buah. Ibu P mengatakan Anak R sangat terbuka dengan ibunya baik terkait permasalahan perkuliahan maupun permasalahan pribadi. Anak A juga sangat terbuka, sering berbicara mengenai permasalahan pribadinya.

Keluarga Bpk B juga memberikan diskusi terkait pendidikan seks, prilaku-perilaku menyimpang seperti alcohol, merokok dan narkoba untuk menghindarkan anak-anaknya dari bahaya tersebut.

2. Bila ditemui data maladaptive langsung melakukan pengkajian

Bpk B mengeluh mengalami kaku pada leher, nyeri, dengan skala 4, pada kepala, nyeri dirasakan terus menerus sampai menggangu aktivitas.VI. STRES DAN KOPING KELUARGAa. Stresor jangka panjang dan jangka pendek serta kekuatan keluarga

Stresos jangka pendek yang dialami oleh Bpk B berupa stress terhadap beban pekerjaan yang begitu banyak serta nyeri kepala yang dirasakan terus-menerus.b. Respon keluarga terhadap stress

Upaya Bpk B dalam mengatasi stress biasanya dengan berkumpul dengan keluarganya, saling berkomunikasi dengan anggota keluarga, memperbanyak berdoa, sehingga Bpk B merasa sedikit terobati dengan berdoa.

c. Strategi koping yang digunakan

Bpk B biasanya meminta bantuan istrinya untuk menyelesaikan maslah pekerjaan selain itu juga meminta bantuan kepada rekan kerjanya.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Dari hasil pengkajian, tidak diperoleh adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah secara maladaptif

VII. Pemeriksaan fisik (head to toe)

Hasil Pemeriksaan fisik yang dilakukan tanggal 31 Oktober 2011

AspekBp. BIbu PAn. RAn. A

TD (mmHg)200/100130/80110/80120/80

TB (cm)

BB (kg)IMT1849027,2160602415748201795517,1

Suhu (0 C)3736,63636

Nadi (x/m)80808080

Rambut

KepalaNormal, distribusi tidak merata, jenis rambut ikal, warna rambut hitam.Normal, distribusi merata, jenis rambut ikal, warna rambut hitamNormal, distribusi merata, jenis rambut ikal, warna rambut coklatNormal, distribusi merata, jenis rambut ikal, warna rambut hitam

Mata, telinga, mulut, hidung, tenggorokanTidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung serta tenggorokan normal.Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung serta tenggorokan normal.Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung serta tenggorokan normal.Tidak ditemui gangguan pada mata, telinga, mulut, dan gigi bersih, hidung serta tenggorokan normal.

LeherAda kaku leher, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada.Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada.Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada.Tidak ada kaku leher, pembesaran kelenjar jugularis tidak ada.

ThoraxSimetris, bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal regular, murmur tidak ada, suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.Simetris, bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal regular, murmur tidak ada, suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.Simetris, bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal regular, murmur tidak ada, suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.Simetris, bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal regular, murmur tidak ada, suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada.

AbdomenTidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tida teraba benjolan. Bising usu=7x/menit, tidak ada nyeri tekan.Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tida teraba benjolan. Bising usu=7x/menit, tidak ada nyeri tekan.Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tida teraba benjolan. Bising usu=7x/menit, tidak ada nyeri tekan.Tidak ada pembengkakan hepar, ginjal, limpa, tida teraba benjolan. Bising usu=7x/menit, tidak ada nyeri tekan.

Ekstrimitas atas, bawah dan persendianTidak ada kelinan pegerakan, kekauan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktifTidak ada kelinan pegerakan, kekauan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktifTidak ada kelinan pegerakan, kekauan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktifTidak ada kelinan pegerakan, kekauan sendi, kekuatan otot 5, ROM aktif

System genitaliaTidak diperiksaTidak diperiksaTidak diperiksaTidak diperiksa

Kesimpulan hasil Pemeriksaan Fisik:Adanya nyeri kepala pada bpk. B dengan skala 4, terdapat kaku pada leher, TD 200/100 mmHg.

VIII. HARAPAN KELUARGAa. Terhadap masalah kesehatan keluarga

Keluarga berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan pada Bpk. Bb. Terhadap petugas kesehatan yang ada

Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang dialami Bpk. BANALISA DATA

Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat dilakukan perumusan diagnosis keperawatan. Analisis dibuat dalam bentuk matrik

Analisis data keperawatan

NoDataDiagnosa keperawatan

1DS: Bp. B mengatakan mengalami nyeri di kepala, skala nyeri 4, nyeri terus-menerus.DO: bp. B tampak gelisah, teraba kaku pada leher.

Nyeri akut pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang mengalami nyeri kepala akibat hipertensi

2DS: -

DO: TD: 200/100 mmHgHipertensi pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

PENAPISAN MASALAH

1. Nyeri akut pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang mengalami nyeri kepala akibat hipertensi

KriteriaNilaiSkorPembenaran

Sifat masalah : actual3/3 x 11Setiap terjadi peningkatan TD, Bp. B selalu mengeluh nyeri kepala dan tidak dilakukan tindakan apapun.

Kemungkinan masalah untuk di ubah: sebagian1/2 x 21Hipertensi selain disebabkan faktor diet disebabkan pula oleh faktor stress pekerjaan. Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi, tetapi nyeri kepala dapat juga disebabkan oleh faktor stress

Potensi masalah untuk dicegah : cukup 2/3 x 12/3Bp. B merasakan nyeri kepala. Sedangkan keluarga tidak mengetahui penyebab, akibat dan perawatan. Dengan demikian perlu diberikan informasi tentang perawatan nyeri kepala.

Menonjolnya masalah : masalah ada dan segera ditangani. 2/2 x 12/2Keluarga menganggap nyeri kepala yang dialami oleh bp. B perlu segera ditangani karena mengganggu aktivitas sehari-harinya.

Total3 2/3

2. Hipertensi pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang mengalami hipertensi.

KriteriaNilaiSkorPembenaran

Sifat masalah : actual3/3 x 11Peningkatan TD klien = 200/100 mmHg yang mengindikasikan terjadi hipertensi.

Kemungkinan masalah untuk di ubah: sebagian1/2 x 21Hipertensi selain disebabkan faktor diet disebabkan pula oleh faktor stress pekerjaan. Harapan keluarga terhadap kesembuhan tinggi, tetapi hipertensi dapat terjadi kambuhan saat stressor yang muncul banyak.

Potensi masalah untuk dicegah : cukup 2/3 x 12/3Bp. B merasakan nyeri kepala, kaku pada leher, TD = 200/100 mmHg. Sedangkan keluarga tidak mengetahui penyebab, akibat dan perawatan. Dengan demikian perlu diberikan informasi tentang perawatan diabetes nyeri kepala.

Menonjolnya masalah : masalah ada dan segera ditangani. 2/2 x 12/2Keluarga menganggap hipertensi yang dialami oleh bp. B perlu segera ditangani karena mengganggu aktivitas sehari-harinya.

Total3 2/3

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

a) Nyeri akut pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang mengalami nyeri kepala akibat hipertensib) Hipertensi pada keluarga Bp. B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang mengalami hipertensi.

B. PERENCANAAN

Rencana asuhan keperawatan keluarga Bp. BDIAGNOSIS KEPERAWATANTUJUANKRITERIA EVALUASISTANDAR EVALUASIRENCANA INTERVENSI

Nyeri akut pada keluarga Bpk B berhubungan dengan ketidakmampuan keluargamerawat angota keluarga yang mengalami nyeri kepala akibat hipertensiTujuan umum:setelah dilakukan kunjungan rumah selama 4 minggu, nyeri pada keluarga Bpk B teratasi.

Tujuan khusus:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x45, keluarga mampu:

1. Mengenal nyeri akut

a) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan nyeri tengkuk kepalaRespon VerbalNyeri tengkuk kepala merupakan rasa tidak menyenangkan dengan onset/kejadian yang tiba-tiba dari intensitas ringan hinggaberat padatengkuk kepala.Diskusikan dengan keluarga pengertian nyeri tengkuk kepala.

Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian nyeri tengkuk kepala.Berikan pujian atas jawaban yang benar

b) Menjelaskan penyebab nyeri tengkuk kepalaRespon VerbalMenyebutkan salah tiga dari empat penyebab nyeri tengkuk kepala : peningkatan tekanan darah/hipertensi, adanya ketegangan pikiran, peredaran darah dalam otot yang kurang lancar, kelainan tulang pada leher berupa kelainan sendi dari ruas tulang leher menyebabkan penekanan saraf disekitarnyaDiskusikan bersama keluarga penyebab nyeri tengkuk kepala.

Motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab nyeri tengkuk kepala

Jelaskan kembali tentang hal-hal yang telah di diskusikan.

2.Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah nyeri tengkuk kepala

a) Menjelaskan akibat yang terjadi bila nyeri tengkuk kepala tidak diatasiRespon VerbalMenyebutkan akibat bila nyeri tengkuk kepala tidak diatasi seperti: gangguan aktivitas, TD dan RR semakin meningkat.Identifikasi akibat nyeri tengkuk kepala yang lalu

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat nyeri tengkuk kepala bila tidak diatasi

b) Mengambil keputusan untuk mencegah nyeri tengkuk kepala agar tidak bertambah parahRespon VerbalKeputusan keluarga untuk mengatasi nyeri tengkuk kepala agar tidak bertambah berat.Diskusikan dengan keluarga tentang rentang nyeri yang akan dialami seseorang.

Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengatasi nyeri tengkuk kepala.

Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi nyeri tengkuk kepala secara tepat.

Beri reinforcement atas keputusan yang diambil keluarga

3. Merawat keluarga dengan nyeri :

a) Menjelaskan cara perawatan nyeri tengkuk kepala

Respon verbalCara perawatan nyeri tengkuk kepala :

1.Kompres air hangat pada daerah nyeri

2.Lakukan senam untuk melemaskan otot dan memelihara fungsi sendi tulang leher

3. Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasiGali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri tengkuk kepala.

Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri tengkuk kepala.

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembaliapa yangtelah disampaikan

b) Mendemonstrasikan cara perawatan nyeri tengkuk kepala Respon psikomotorKeluarga dan klien mendemonstrasikan kembali cara perawatan nyeri tengkuk kepala seperti teknik relaksasi : guided imagery, tarik nafas dalam, distraksi. Serta senam untuk mengurangi rasa nyeri tengkuk pada leher.Keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan self control yang disediakan untuk mengobservasi adanya penurunan denyut dani, penurunan skala nyeri, dan lamanya nyeri terjadi.Demonstrasikan cara perawatan nyeri tengkuk kepala seperti : teknik relaksasi (guided imagery, tarik nafas dalam, distraksi).

Motivasi keluarga untuk redemonstrasi.

Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan terapi modalitas yang dilakukan.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dalam perawatan nyeri tengkuk kepalaRespon VerbalMenciptakan suasana rumah yang tenang, kembangkan komunikasi yang terbuka, menyediakan waktu dan menjadi pendengar yang baik bagi pasienDiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan dan komunikasi yang efektif untuk mengurangi nyeri tengkuk kepala.

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas

5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan bila nyeri tengkuk kepala berlanjut :

a) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatanRespon VerbalMenjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi bila nyeri berlanjutKlarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan

Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan

Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila nyeri tengkuk kepala muncul dengan durasi lama dan nyeri hebat

b) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatanRespon PsikomotorKunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan bila nyeri tengkuk kepala muncul dengan durasi lama dan rasa nyeri hebatTanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan.

DIAGNOSIS KEPERAWATANTUJUANKRITERIA EVALUASISTANDAR EVALUASIRENCANA INTERVENSI

Hipertensi pada keluarga Bpk B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.Tujuan umum: setelah dilakukan kunjungan rumah selama 4 minggu, keluarga Bpk B dapat mengkontrol hipertensinya

Tujuan khusus:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4x45, keluarga mampu:

1. Mengenal hipertensi:

a) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipertensiRespon VerbalHipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) sebagai tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna.Diskusikan dengan keluarga pengertian hipertensiAnjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembalipengertian hipertensi

b) Menjelaskan penyebab hipertensiRespon VerbalMenyebutkan 3 dari 4 penyebab hipertensi. Hipertensi tidak mempunyai penyebab spresifik. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara lain:

a. Genetik: respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na+.

b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.

c. Stress Lingkungan

d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis serta pelebaran pembuluh darahDiskusikan bersama keluarga penyebab hipertensi.

Motivasi keluarga untuk mengulang kembali penyebab hipertensiJelaskan kembali tentang hal-hal yang telah di diskusikan.

2.Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah hipertensia) Menjelaskan akibat yang terjadi bila hipertensi tidak diatasiRespon VerbalMenyebutkan akibat bila nyeri tengkuk kepala tidak diatasi seperti : gagal jantung, angina pectoris, infark jantung, stroke, aneurysm.Identifikasi akibat hipertensi

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat hipertensi bila tidak diatasi

b) Mengambil keputusan untuk mencegah hipertensi agar tidak bertambah parahRespon VerbalKeputusan keluarga untuk mengatasi hipertensi agar tidak bertambah berat.Diskusikan dengan keluarga tentang tingkatan hipertensi dialami seseorang.

Gali pendapat keluarga bagaimana cara mengelola hipertensiMotivasi keluarga untuk memutuskan mengelola hipertensi secara tepat dan beri reinforcement

3. Merawat keluarga dengan hipertensi:

a) Menjelaskan cara perawatan hipertensi

Respon verbalCara perawatan hipertensi :

1.Mengkonsumsi garam dalam batas diet2.Anjurkan keluarga untuk berolahraga3. Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi untuk mengatasi stress.Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi hipertensi.

Diskusikan dengan keluarga cara perawatan hipertensi.

Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan dalam perawatan hipertensiRespon VerbalMenciptakan suasana rumah yang tenang, kembangkan komunikasi yang terbuka, menyediakan waktu dan menjadi pendengar yang baik bagi Bapak BDiskusikan dengan keluarga tentang lingkungan dan komunikasi yang efektif untuk mengontrol hipertensi.

Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas

5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan bila hipertensi berlanjut:a) Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatanRespon VerbalMenjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk mengatasi bila hipertensi berulangKlarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan

Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat pelayanan kesehatan

Anjurkan keluarga untuk periksa ke pelayanan kesehatan bila gejala hipertensi muncul kembali.

b) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatanRespon PsikomotorKunjungan keluarga ke fasilitas kesehatan bila hipertensi berulangTanyakan perasaan keluarga setelah mengunjungi fasilitas kesehatan.

C. IMPLEMENTASI

Implementasi dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.D. EVALUASI

Dievaluasi berdasarkan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.DAFTAR PUSTAKAAchjar, Ayu Henny. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga. CV Sagung Seto: Jakarta

Ibu P

50 th

sehat

Anak A

16 th

sehat

Anak R

21 th

sehat

Bpk B

53 th Hipertensi

1

U

S

3

3

2

5

4

3

Page 32