implementasi sosbud askep fix

19
Rias Pratiwi Safitri S.Psi,M.Psi,Psikolog 1

Upload: 081907475889

Post on 26-Sep-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sosial budaya

TRANSCRIPT

  • Rias Pratiwi Safitri S.Psi,M.Psi,Psikolog*

    Edy Purnomo,SPd Prodi Keperawatan Curup

  • Sosio atau MasyarakatMenurut Koentjaraningrat (1990) menyatakan bahwa MANUSIA adalah kesatuan hidup yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung untuk berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Menurut Gilin dan Gillin (1954) menjelaskan bahwa MASYARAKAT adalah kelompok manusia yang besar yang mempunyai kebebasan, sikap, tradisi, dan perasaan persatuan yang sama. Konsep ini menjelaskan kepada kita bahwa kelompok manusia yang besar terkait konsep masyarakat suatu bangsa.

    **

  • Unsur-Unsur MasyarakatKesatuan sosial merupakan bentuk, susunan dan kesatuan individu yang berinteraksi dalam kehidupan masyarakat yang meliputi kerumunan, golongan dan kelompok.Pranata sosial adalah kumpulan berbagai norma dan segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. Berbagai norma tersebut memberi petunjuk bagi tingkah laku individu yang hidup di masyarakat. Dengan mengerti UNSUR MASYARAKAT, kita akan lebih paham makna yang terkandung dalam definisi KEBUDAYAAN.**

  • KebudayaanKebudayaan sebagai hasil dan cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan akal.KEBUDAYAAN adalah sistem religi, system dan organisasi masyarakat, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, teknologi, dan peralatan.**

  • Pengaruh sosial pada kesehatan dan perilaku kesehatanSehat sering diartikan sebagai efisiensi sosial untuk dapat melakukan peran dan fungsi dalam masyarakatKetika seorang individu sehat secara otomatis individu tersebut akan mampu beremansipasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di masyarakat.Ketika individu terganggu status kesehatannya, emansipasi dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di masyarakat juga akan terganggu. Kondisi ini dapat merugikan masyarakt sehingga dengan status kesehatannya tersebut individu diharapkan dapat mencapai kepuasaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.**

  • Ada beberapa aspek sosial yang memengaruhi status kesehatanUmur. Semakin bertambah umur seorang individu, pola penyakit yang dialami juga akan mengalami pergeseran. Jika dilihat dari golongan umur, maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan golongan umur. Jenis kelamin. Kecenderungan penyakit terkadang dipengaruhi oleh jenis kelamin individu. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat beberapa jenis penyakit yang hanya diderita oleh jenis kelamin tertentu. **

  • Pekerjaan. Terdapat hubungan antar jenis pekerjaan dengan pola penyakit tertentu. Misalnya, petani mempunyai pola penyakit yang berbeda dengan pola penyakit pekerja di industri. Sosial ekonomi. Keadaan sosial ekonomi juga dipengaruh pada pola penyakit dan berpengaruh pada kematian. Misalnya, angka kematian akan lebih tinggi di kalangan golongan yang status ekonominya rendah dibandingkan dengan mereka dari golongan status ekonomi tinggi.

    **

  • IDENTIFIKSI DIRI DALAM KELOMPOKMenurut Foster (1978), identifikasi individu kepada kelompok berpengaruh terhadap perilaku kesehatanPengaruh konsep diri (self concept)Pengaruh image kelompok terhadap perilaku kesehatanPengaruh identifikasi individu kepada kelompok sosialnya terhadap perilaku kesehatan.

    **

  • Terdapat beberapa tradisi di dalam masyarakat yang dapat berpengaruh negative terhadap kesehatan masyarakat:Sikap fatalistisPengaruh sikap ethnocentris terhadap perilaku kesehatanPerasaan bangga pada status kesehatan. Norma terhadap perilaku kesehatan.Nilai terhadap perilaku kesehatan.Proses sosialisasi unsure budaya terhadap perilaku kesehatan.Konsekuensi dan inovasi perilaku kesehatan.**

  • PENGARUH SOSBUD THD PENYAKITPENGARUH SEJARAH pada KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN al :Persepsi yg ada mengenai kesehatan dan kesejahteraan di pengaruhi oleh kepercayaan budaya dan agama.Kepercayaan tsb berkontribusi pada gerakan kesehatan yg holistik.**

  • B. Pertimbangan Pengkajian Umum Keperawatan al :Data demografi pada riwayat dan pengkajian keperawatan memberikan petunjuk pertama bahwa pasienMenganut kepercayaan/agama,Tempat lahirJumlah saudaraHal tersebut diatas memungkinkan perawat memberikan perencanaan untuk kebutuhan khusus.**

  • Seperti contoh Pasien Asia mengekspesikan dirinya secara tidak langsung dan tidak konprotatif ia cenderung percaya saja.Banyak Orang Asia Percaya bila :pengobatan makin intrusif pengobatan makin baik.Injeksi di anggap lebih efektif dari pada sebuah pil.Terapi intravena lebih baik dari Injeksi.Pembedahan lebih baik dari obat-obatan.**

  • Orang China percaya bahwa dua prinsip dasar dunia, Kekuatan Yin dan Yang, mengatur dunia dan memberikan kekuatan pada manusia. Berbagai bagian tubuh dikaitkan dg prinsip Yin dan YangPengobatan, jamu-jamuan, dan obat-obatan tradisional bertujuan untuk menyeimbangkan kekuatan Yin dan Yang.**

  • Orang Jepang lebih suka menggunakan komunikasi non verbal, mereka menghargai kesunyian Dalam berkomunikasi dg orang Jepang, perawat sebaiknya menghindari kontak mata secara langsung, karena ekspresi emosi, tertawa atau tersenyum mungkin menunjukkan sikap marah atau sedih.**

  • Orang Asia melibatkan berbagai sumber perawatan Kesehatan, termasuk Kedokteran Barat Berbagai jenis Pengobatan orang Asia al :Jamu-jamuan / herbalAkupungturAkupresurPengerokanPencubitanPenyedotan darah / Kopdll

    **

  • Pengkajian kita dan Intervensi keperawatanDalam praktek keperawatan mengenal kebutuhan budaya, agama dan spiritual, itu merupakan salah satunya kekuatannya dalam pendekatan terhadap keanekaragaman budaya yg dapat kita harapkan pada pasien kita.

    Tugas perawat adalah memeriksa nilai-nilai norma dan etiket kita, mengkaji relevansinya thd praktek kita, dan siap untuk melakukan pemeriksaan secara berkala.**

  • Implementasi Sosio-Budaya Dalam Asuhan Keperawatan IndonesiaPerawat harus memiliki pengetahuan tentang kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, hasil penelitian Sudarto Kresno (2008) meunjukkan bahwa konsep masyarakat tentang penyebab penyakti diare berbeda dengan konsep medis. Menurut masyarakat, penyebab penyakit diarea pada bayi adalah karena bayi tersebut sedang mengalami proses peningkatan kepandaiannya. Bayi yang semula hanya bisa merangkak kemudian meningkat bisa berdiri, maka dalam proses perubahan tersebut, bayi akan mengalami diare dan hal tersebut dianggap wajar sehingga tidak perlu diobati. Selain itu, bayi yang baru tumbuh gigi juga bisa mengakibatkan diare. **

  • Penelitian yang dilakukan di pedesaan daerah Kabupaten Soe, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan bahwa bayi yang sakit disebabkan oleh dosa kedua orang tuanya sehingga untuk menyembuhkan anak yang sakit ISPA, kedua orang tuanya harus mengutarakan dosa mereka dan meminta maaf. Pertmaa kali mereka mencari pertolongan pengobatan kepada tim doa dan jika tidak sembuh kemudian mereka mencari pertolongan pengobatan ke pelayanan kesehatan (Sudarto Kresno 2008). Petugas kesehatan perlu mempelajari bahasa lokal dan istilah lokal tentang penyakit. Penguasaan bahasa lokal, tidak hanya sekadar untuk memudahkan berkomunkasi dengan masyarkaat. Umumnya masyarakat mempunyai istilah lokal tentang suatu penyakit yang berbeda dengan istilah penyakit yang digunakan perawat.**

  • *

    Edy Purnomo,SPd Prodi Keperawatan Curup