antropologi sosbud

13
4/17/2013 1 ANTROPOLOGI SOSBUD Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi Sosbud Antropologi Budaya merupakan ilmu bagian antropologi Pengertian mhs/msy tentang antropologi: 1. Ilmu yg mempelajari proses evolusi mns mencari fosil-fosil. 2. Ilmu yg mempelajari keanekaragaman mns saat ini scr fisik ras 3. Ilmu ttg kebudayaan masa lampau artefak 4. Ilmu ttg kebudayaan suku2 bangsa saat ini perilaku sehari2 dlm pekerjaan, agama,dsb Dilihat dari asal usul kata (etimologi) nya, kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, Antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia, dimanapun dan kapanpun. Secara lebih khusus, A.L. Kroeber , mendefinisikan Antropologi sebagai “... the science of man and his work and behaviour” (ilmu tentang manusia, pekerjaan dan tingkahlakunya). William A. Haviland: antropologi adalah studi ttg manusia yg berusaha menyusun generalisasi yg bermanfaat ttg manusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yg lengkap ttg keanekaragam manusia. Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna dan bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya. Apakah Antropologi mempelajari atau mengkaji semua aspek/segi dari manusia. Jawabnya tentulah tidak, karena kalau Antropologi mempelajari semua aspek dari manusia berarti Antropologi mencakup semua ilmu pengetahuan yang ada, dan hal ini tentu saja akan membuat marah/tidak senang dari ilmu lainnya. Para akhli Antropologi sepakat bahwa manusia yang dikaji oleh Antropologi adalah manusia dari segi fisik/biologi dan dari segi kebudayaan yang dihasilkannya, sehingga setiap kelompok manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Manusia dari segi fisiknya/jasmaninya, diantaranya mempelajari: - asal usul dan perkembangan fisik manusia - mengenai keanekaragam ras-ras manusia yang hidup sekarang ini, seperti misalnya mencoba menjawab pertanyaan mengapa Orang-Orang Eropa tubuhnya lebih berbulu dibandingkan dengan Orang Indonesia? - juga mempelajari pengaruh lingkungan alam terhadap perkembangan fisik manusia, misal-nya sejauh mana temperatur atau kelembaban udara mempengaruhi sempit tidaknya celah hidung manusia yang ada disekitarnya. Sedangkan manusia dilihat dari segi kebudayaan, yang ingin dipelajari di dalamnya adalah misalnya: - asal mula dan perkembangan kebudayaan - keanekaragaman kebudayaan yang ada di muka bumi ini, sebagai contoh: mengapa kebudayaan (cara hidup), misalnya cara makan Orang Sunda berbeda dengan cara hidup Orang Padang? Mengapa Orang Indonesia berbeda cara hidupnya dengan Orang Jepang? Kebiasaan poligam pada suku-suku bangsa tertentu, misalnya pada suku-suku bangsa di Papua. Dan seterusnya.

Upload: alwi-mahbubi

Post on 15-Feb-2015

214 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

ANTROPOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

1

ANTROPOLOGI SOSBUD

Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi Sosbud

Antropologi Budaya merupakan ilmu bagianantropologi

Pengertian mhs/msy tentang antropologi:1. Ilmu yg mempelajari proses evolusi mns

mencari fosil-fosil.2. Ilmu yg mempelajari keanekaragaman mns saat ini

scr fisik ras3. Ilmu ttg kebudayaan masa lampau artefak4. Ilmu ttg kebudayaan suku2 bangsa saat ini

perilaku sehari2 dlm pekerjaan, agama,dsb

Dilihat dari asal usul kata (etimologi) nya, kata Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, Antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia, dimanapun dan kapanpun.

Secara lebih khusus,

• A.L. Kroeber, mendefinisikan Antropologi sebagai “... the science of man and his work and behaviour” (ilmu tentang manusia, pekerjaan dan tingkahlakunya).

• William A. Haviland: antropologi adalah studi ttg manusia yg berusaha menyusun generalisasi yg bermanfaat ttg manusia dan perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yg lengkap ttg keanekaragam manusia.

• Koentjaraningrat: Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna dan bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya.

Apakah Antropologi mempelajari atau mengkaji semua aspek/segi dari manusia. Jawabnya tentulah tidak, karena kalau Antropologi mempelajari semua aspek dari manusia berarti Antropologi mencakup semua ilmu pengetahuan yang ada, dan hal ini tentu saja akan membuat marah/tidak senang dari ilmu lainnya.

Para akhli Antropologi sepakat bahwa manusia yang dikaji oleh Antropologi adalah manusia dari segi fisik/biologi dan dari segi kebudayaan yang dihasilkannya, sehingga setiap kelompok manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

Manusia dari segi fisiknya/jasmaninya, diantaranya mempelajari:

- asal usul dan perkembangan fisik manusia- mengenai keanekaragam ras-ras manusia yang hidup

sekarang ini, seperti misalnya mencoba menjawab pertanyaan mengapa Orang-Orang Eropa tubuhnya lebih berbulu dibandingkan dengan Orang Indonesia?

- juga mempelajari pengaruh lingkungan alam terhadap perkembangan fisik manusia, misal­nya sejauh mana temperatur atau kelembaban udara mempengaruhi sempit tidaknya celah hidung manusia yang ada disekitarnya.

• Sedangkan manusia dilihat dari segi kebudayaan, yang ingin dipelajari di dalamnya adalah misalnya:

- asal mula dan perkembangan kebudayaan

- keanekaragaman kebudayaan yang ada di muka bumi ini, sebagai contoh: mengapa kebudayaan (cara hidup), misalnya cara makan Orang Sunda berbeda dengan cara hidup Orang Padang? Mengapa Orang Indonesia berbeda cara hidupnya dengan Orang Jepang? Kebiasaan poligam pada suku-suku bangsa tertentu, misalnya pada suku-suku bangsa di Papua. Dan seterusnya.

Page 2: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

2

Walaupun Antropologi mempelajari manusia dari segi biologi dan sosial-budaya, namun tidak berarti Antropologi dalam mengkaji keduanya secara terpisah. Kajian Antropologi terhadap manusia sebagai makhluk biologi dan sebagai makhluk sosial-budaya dilakukan secara utuh, yang satu dihubungkan dengan yang lainnya.

Konsekuensi Antropologi mempelajari kedua aspek dari manusia tersebut di atas, maka Antropologi disatu sisi dapat dipandang sebagai ilmu alam, disi lain dapat dipandang sebagai ilmu sosial dan humaniora

Dibandingkan dengan sejumlah ilmu-ilmu lain, Antropologi memiliki cakupan atau ruang lingkup yang paling luas. Kalau misalnya, Anatomi dan fisiologi hanya mempelajari manusia sebagai organisme biologi , sedangkan ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, ekonomi, psikologi, dan sebagainya mempelajari manusia dari aspek-aspek tertentu saja dari kehidupan sosial-budaya manusia, maka Antropologi mempelajari manusia bukan hanya dari aspek biologinya saja tetapi juga dari aspek sosial-budayanya.

Karena sangat luasnya ruang lingkup kajian Antropologi, maka tidak ada seorang ahli Antropologi di dunia ini yang menguasi seluruh bidang Antropologi. Namun apapun spesialisasinya, mereka tetap menaruh perhatian kepada perspektif yang lebih luas dan menyeluruh tentang manusia. Disini pendekatan (metode) holistik, yaitu suatu pendekatan atau metode dalam Antropologi yang melihat satu unsur kebudayaan dikaitkan dengan unsur-unsur kebudayaan lainnya, menjadi ciri khas dari kajian seorang akhli Antropologi terhadap objeknya.

Atas definisi dan aspek-aspek yang dipelajarinya, antropologi dibagi menjadi dua ilmu bagian, yaitu:

1. Antropologi Fisik/Biologi/Ragawi2. Antropologi Sosbud Antrop Fisik merupakan ilmu bagian antrop yang

mempelajari asal usul dan perkembangan fisikdan ras manusia.

Antropologi Sosbud merupakan ilmu bagianyang mempelajari seluk beluk kebudayaanmanusia yang beraneka ragam, baik kebudayaanmasa lampau yg sudah punah maupunkebudayaan manusia dewasa ini.

Ilmu-Ilmu Bagian/Cabang Antropologi

Paleoantropologi= mns yg sdh punah

Ant.Fisik/Ant.Biologi

Somatologi=mns yg hidup sekarang

Antr

Arkeologi

Antropologi Sosbud Etnologi

Etnolinguistik

Etnopsikologi

Antropologi spesialisasi

Terlihat sbg ilmu yg sangat luas cakupannya: sbg ilmu alam, ilmu sosial, dan humaniora.

PaleoantropologiCabang ant.fisik yang mempelajari asal usul dan

evolusi manusia dg meneliti (objek) fosil-fosil manusia yg terpendam di dlm tanah dg metode penggalian.

Fosil ada yg lengkap dan tidak lengkap

Melalui analisis thd fosil dan pengamatan thd primat yg masih hidup dilacak ttg asal usul dan evolusi mns pekerjaan yg sabar dan sulit

Teori asal usul mns sblm abad 19: poligenesis dan monogenesis. Poligenesis terdpt juga di kalangan orang Baduy dan Nias

• Sejak abad 19, penel. Asal usul dan evolusi mns didsrkn pd teoi evolusi dari biologi mns berkembang dari bentuk yg sederhana ke bentuk yg lebih modern.

• Sekitar satu abad yl mns dianggap ada hub. Langsung dg kera melalui missing link, tetapi kemudian berubah: mns dan kera berasal dari satu mahluk induk.

Kera mahluk induk

missing link

manusia manusia kera

Page 3: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

3

• Berdsrkn pendpt terakhir disimpulkan bh: pramanusia manusia

• Pramanusia (sbg mahluk induk): Australopithecus (4 jt th yl)

• Manusia: ada 3 jenis:

1. Protoantropik (2 jt – 10 rb th yl) P.Erectus/Homo Erectus

2. Paleoantropik (200 rb th yl)

Homo Neanderthalensis, homo Rhodesiensis, homo Soloensis

3. Neoantropik (80 rb th yl) H.S.Cromagnonsis, H.S.Asselar, H.S.Wajakensis, H.S.Chou Kou Tien

Australopithecus ---- Pramanusia

P. Erectus ----- Protoantropik

H.Ne H.Rh. H.So ---------- Paleoantropik

HS.Cr. HS.Ass. HS.W. HS.Ch - Neoantro

Ras Kau Ras Neg Ras Aus Ras Mong

Somatologi• Pengkajian ttg paleoantropologi membawa kita

ke kajian tentang ras spt tampak pd bagan yl.• Somatologi adalah cabang antropologi fisik yang

mengkaji:1. Perbedaan dan sebab perbedaan dari ciri-ciri fisik manusia di muka bumi sekarang ini2. Klasifikasi ras3. Bagaimana hubungan di antara ras-ras yang ada sekarang ini.

• Objek/bahan penelitian somatologi adala ciri-ciri tubuh baik yg tampak (fenotifik) maupun yg tidak tampak (genotifik, misal: gol.darah).

• Apa yg disebut ras?, yaitu: golongan manusia yang menunjukkan ciri-ciri fisik tertentu yang sama yg diturunkan secara biologis yg dpt dibedakan dari golongan lainnya.

Ras adalah konsepsi biologi, bangsa konsepsi politik, sedangkan suku bangsa (etnik) konsepsi sosio-kultural.

Menurut ahli genetika, psikologi dan Antropologi sepakat bahwa ras tdk menentukan bahasa, adat istiadat, dan agama. Atau sebaliknya.

Mengapa terjadi aneka ragam ras sekarang ini?

1. Mutasi gen

2. Adaptasi dg alam (seleksi alam): iklim, tumbuhan, hewan.

3. Perkawinan campuran antar ras

• Adapun ciri-ciri fisik penentu ras adalah:1. Btk/tinggi badan: tinggi, sedang, pendek2. Btk kepala (l:px100): pendek, medium, panjang3. Btk muka (p:lx100): panjang, lebar4. Btk hidung (p:lx100): sempit, lebar, sedang5. Btk dan warna mata: bulat, sedang, sempit/

biru, coklat, hitam, abu-abu6. Btk dan warna rambut: krting (krul), spt wol,

ikal, lurus (kejur) / hitam, pirang, coklat.7. Btk dan wrna bibir: tipis, tebal/ merah, merah

kecoklatan, gelap.8. Warna kulit: putih, hitam, kuning, variasi (sawo

matang, kuning kecoklatan).

Untuk mengukur ciri-ciri fisik di atas scr teliti, telah berkembang metode pengukuran tubuh yg disebut antropometri.Atas dasar ciri-ciri fisik di atas, manusia modern dibagi

menjadi beberapa ras. AL Kroeber (1948) misalnya membagi homo sapien menjadi 4 ras pokok dan 4 ras khusus, yaitu:1. Ras Australoid (orang aborigin)2. Ras Kaukasoid (org Eropa, Armenia, Arab, Iran, Afrika Utara, India, Pakistan)3. Ras Mongoloid (org Asia, Indian, eskimo)4. Negroid (org Afrika, Irian, Melanesia)Sdgkn ras Khusus:1. Ras Bushmen (gurun Kalahari Afsel)2. Ras Veddoid (pedalaman Srilangka dan Sulawesi Sel)3. Ras Polinesia (Mikronesia dan polinesia)4. Ras Ainu (Jepang Utara)

Page 4: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

4

Arkeologi Prasejarah

• Adalah cabang antrop.budaya yang mempelajari perkembangan dan persebaran kebudayaan dalam zaman sebelum manusia mengenal tulisan

• Tujuan arkeologi ada persamaan dengan ilmu sejarah, hanya beda zaman

• Kapan manusia mengenal tulisan? setiap bangsa/suku bangsa berbeda-beda. Yang tertua sekitar 6000 tahun yang lalu di Mesir

• Bgm mempelajari dan upaya mengetahui kebud manusia zaman prehistori? melalui artefak sbg objek penelitian arkeologi.

Artefak adalah benda-benda sisa peninggalan kebudayaan masa lampau yg umumnya terpendam dalam lapisan tanah yg diperoleh dg metode penggalian.

Ada persamaan dg paleoantropologi

Artefak yg diperoleh direkonstruksi dan dilakukan penafsiran2, sesuatu pekerjaan yg membutuhkan ketelitian dan ketekunan yg tinggi, apalagi berkaitan dg kebudayaan rohani.

Oleh krn itu sangat sedikit orang yang menggeluti arkeologi

• Artefak yg ditemukan kemudian dianalisis dg menggunakan metode relatif (stratigrafi dan tipologi), dan metode mutlak/absolut (pottasium argon, C14/radio karbon).

• Berdasarkan artefak2 tsb para ahli membagi zaman prasejarah menjadi: z. Batu (paleolitikum, mesolitikum, neolitikum) dan logam (tembaga, perunggu, besi) ; L.H.Morgan: z.liar (ditemukan api, bursur-panah, berburu), dan z. Barbar (bercocok tanam, tembikar, dsb).

• Arkeologi Indonesia: sampai lenyapnya kebud. Hindu-budha bahkan sampai z. Islam.

Etnologi• Mempelajari kebudayaan dari suku-suku bangsa yang tersebar dimuka

bumi pada masa sekarang (manusianya masih ada).

• Karena manusianya masih ada, maka yg dikajinya bukan artefak tetapi perilaku, pengetahuan, dan norma-norma, dsb Sbg objek penelitiannya.

• Di AS, etnologi dan antropologi sosial tidak berbeda, sdgkan di Inggris, etnologi mempelajari masy dan kebud primitif, pengelompokan masy atas dasar kebud, asal usul kebud dan difusi (persebaran kebudayaan). Sedangkan antrop sosial mempelajari pranata-pranata sosial, hubungan antar pranata, dan tindakan individu dlm pranata (misal: keluarga).

• Etnologi menggunakan metode historis, dan diakronis; sdgkan antrop sosial menggunakan metode sosiologis, sinkronis. Oleh krn itu ada yg menyebut antropolgi sosial adalah mikrososiologi.

• Dalam hal kepakaran, etnolog lebih tinggi dari etnograf. Kalau etnograf tugasnya hanya description, sdg etnolog tugasnya: clasification, comparison (scr sinkronis atau diakronis), dan eksplanation.

C.Geertz:

- Religion of Java, 1960 karya etnografi

- Islam Observed (1969) dan Peddlers and Princes (1963), Involusi Pertanian etnolog

M. Mead:

- Coming of Age in Samoa (1955) etnograf

- Male and Female (1960) etnolog

Antropologi Linguistik (Etnolinguistik)

Mempelajari bahasa-bahasa lokal (terutama yang belum mengenal tulisan) dan juga bagaimana terjadinya variasi bahasa

Objek penelitian: daftar kata-kata, ciri-ciri, dan tata bahasa lokal.

Sumbangan:

1. Mempermudah kegiatan penelitian dalam mempelajari kebudayaan, berupa pandangan hidup, nilai-nilai, norma, kepercayaan, dsb.

Peranan bahasa: - sbg alat meneruskan kebud

- berisi pengetahuan dan

pandangan dunia

Page 5: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

5

Misal: pada masy peladang di Sunda mengenal pembagian hutan yg terlihat dr bhs sbb: reuma ngora (hutan sekunder muda bekas ladang), reuma kolot (hutan sekunder tua), dan leuweung kolot (hutan cadangan tdk utk dijadikan ladang).

Juga dlm perkembangan pertumbuhan padi huma dikenal sbb: sumihung(biji padi mulai tunas spt jarum), buni tikukur (tanaman padi mulai berdaun rimbun shg burung tikukur di huma tdk tampak), gede pare (pohon padi sdh besar), ngadiukeun (pohon padi mulai berbuku pendek-pendek), reuneuh laki (pada bag atas batang padi hamil), reuneuh (semua pohon padi hamil), culcel (mulai berpadi), rampak beukah (semua batang padi berpadi), beuneur hejo (buah padi mulai berisi tapi masih hijau), koneng (bulir-bulir padi matang ujungnya dan berwarna kuning), dan beurat sangga (semua padi hampir merata matang).

Contoh lain: mangan ora mangan asal kumpul (Jawa) mengandung nilai dan pandangan hidup kebersamaan, keterikatan dg tanah,

Etnolinguistik Indonesia masuk ilmu linguistik umum

Atropologi Psikologi (Etnopsikologi)

• Sering pula disebut studi kebudayaan dan kepribadian

• Muncul sejak th 1920-an, suatu penelitian ttg masy dan kebud yg di dalm analisisnya banyak menggunakan konsep, teori dan metode psikologi.

• Muncul mula-mula karena 3 masalah:

1. Masalah watak/kepribadian bangsa

2. Masalah Peranan individu dlm proses perubahan

3. Masalah Nilai universal dari teori2 psikologi

Masalah watak/kepribadian bangsa

- dlm etnografi jaman dulu sering termuat generalisasi ttg watak suatu bangsa/suku bangsa scr gegabah. Misal: org Bld mengatakan org Jawa malas, tdk jujur,dsb.

- Muncul keinginan antropolog utk menelitinya scr cermat/ilmiah dg menggunakan metode/tes psikologi spt: tes Rorscharch (gbr noda tinta), dan TAT (thematic apperception test) gbr 20 bh

Misal: penel Ruth Benedict ttg watak 3 suku:Zuni (New Meksiko, AS) watak appolonian

Sifat: introvert, rapih, menahan diri, suka menolongKwakiutle (P.Vancover,Kanada) watak dionysian

Sifat: ekstrovert, pemboros, gemar pamer kekayaan, merasa diri hebar (megalomania)

Dobu (Melanesia) watak SchizoprenianSifat: penghianat, suka ilmu sihir, selalu curiga

dicelakai orang• Masalah peranan individu dlm perubahan keb.

- sblm thn 20-an, penel antrop lebih tertuju kpd adat istiadat/kebiasaan yg lazim/umum, stlh itu baru muncul ttg perubahan kebud yg disebabkan oleh individu (terutama tokoh) yg menyimpang

- Muncul metode individual life history (riwayat hidup individu) dlm sejarah dikenal human document.

- Data yg dikumpulkan adlh semua keterangan mengenai apa yg pernah dialami individu2 tertentu sbg warga suatu masy yg sdg menjadi objek penel.

- Misal: buku Paul Radin “Crashing Thunder” (1926) ttg tokoh suku bangsa Winibago di AS; S.M.Marrett (1943) “Life of Black Hawk” ttg seorang kepala suku indian.

- Metode riwayat individu ini selain fungsinya utk memperoleh pengertian ttg masalah individu yg suka berkelakukan menyimpang dari yg umum, juga untuk memperoleh pandangan dari warga masy mengenai gejala-gejala sosial dan budaya.

Masalah nilai universal dari teori psikologi- Para antropolog yg mempelajari bangsa2 di luar Eropa mulai

meragukan keuniversalan beberapa teori psikologi. Mereka mulai meneliti utk membuktikannya.

- Misal: M.Mead (1928) “Coming of Age in Samoa” menemukan bh para remaja di Samoa tdk pernah mengalami kegoncangan batin. Jadi “kegoncangan batin pd masa remaja (akil balig/pubertas)” spt dlm psikologi tdk bersifat universal.

- M.Mead juga membuktikan bh temperamen pria dan wanita tdk selalu persis yg digambarkan org Eropa, dimana wanita=halus, pasif; pria= kasar, agresif.Arapesh keduanya sama: halus,lembut,pasifMundugumor keduanya sama: kasar,aktif,agresifTchambuli keduanya beda, wanita: kasar,keras, aktif, tdk bersolek, botak; pria: suka menghias diri, pakai perhiasan, menunggu dilamar

Page 6: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

6

Antropologi Spesialisasi

• Sejak th 30-an, muncul penelitian2 antrop yg menghususkan diri pd salah satu aspek/bidang kehidupan masy desa, misal: ttg ekonomi, politik, kesehatan,dsb, yg dikaitkan dg kebudayaan.

• Penelitian ini krn masy sdh kompleks akibat pembangunan.

• Muncul antropologi spesialisasi, a.l: antrop ekonomi, antrop politik, antrop kependudukan, antrop kesehatan/medis, antrop pembangunan, antrop perkotaan, dsb

Antrop ekonomi: mempelajari sistem perekonomian masy desa termasuk pengelolaan teknologi tradisionalnya

Antrop politik: mempelajari politik tingkat desa/tradisional Antrop kependudukan: mempelajari latar belakang sosbud dari

kesuburan, mobilitas penduduk berdasar geografisnya, dsb. Antrop kesehatan: mempelajari kesehatan dan penyakit dan

pengobatannya scr tradisional. Antrop pembangunan: mempelajari hal2 yg berkaitan dg

pembangunan desa, misal: sikap petani thd teknologi baru, bendungan jatigede, dsb

Antrop perkotaan: mempelajari 1. interaksi antar golongan pd masy kota yg mempunyai latar

belakang kebudayaan yg berbeda-beda penel Bruner2. kehidupan klp2 marginal di kota spt: pemulung, gelandangan,

pedagang kaki lima,dsb penel Parsudi3. juga ttg urbanisasi

KEBUDAYAAN Sbg salah satu konsep pokok dlm antropologi (Budaya)

Sampai awal abad 19, istilah kebudayaan umumnyadigunakan untuk seni, spt seni rupa, musik, dsb. Sampai sekarang orang awam memahami kebudayaansbg seni yg secara sosial diwariskan dari satu generasike generasi berikutnya, shg ada yg mengartikannya sbgtradisi. Padahal dari sudut ilmu pengetahuan, kebudayaan lebih luas pengertiannya dari sekedar seniatau tradisi. Apa itu kebudayaan?

Kebudayaan dpt diartikan scr etimologis (asal usul katanya) dan terminilogis (definisi)

Pengertian kebudayaan.

1. Asal usul kata (etimologi): ke+budaya+an

Budaya “budhayah” (Sansekerta) kt jamak dari “budhi” yg berarti akal/pikiran.

Kebudayaan segala sesuatu yg berkaitan dgn akal/pikiran manusia

2. Definisi (terminologi):

a. Kebudayaan sbg keseluruhan cara hidup (ways of life)

• E.B. Tylor “primitive culture” (1873): kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.

• Koentjaraningrat: kebudayaan sebagai keseluruhan dari gagasan, tindakan, dan hasil tindakan yang diperoleh dengan belajar dalam rangka kehidupan bermasyarakat.

Sbg keseluruhan cara hidup, kebudayaan dibagi atas unsur-unsur dan wujudnya.

Unsur-unsur kebudayaan:1. Sistem Ekonomi2. Sistem Teknologi3. Sistem Pengetahuan4. Organisasi Sosial5. Bahasa6. Kesenian7. Religi

Wujud Kebudayaan (J.J. Honigmann):1. Ideas2. Activities3. ArtIfacts

Page 7: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

7

UNSUR

DAN

WUJUD

KEBUDAYAAN

b. Kebudayaan sbg Ide/Sesuatu yg abstrak

1) C. Geertz kebudayaan sbg sistem simbol dan makna yg dimiliki bersama.• Misal, warna pakaian dlm berkabung. Ia

menganjurkan agar dalam memahami suatukebudayaan lebih memperhatikan pemahamanmakna daripada tingkahlaku manusia.

• Agar dpt memahami makna dari suatu kebudayaan, maka kita harus mampu menafsirkan simbol-simbolyang dipergunakan oleh seseorang.

2) J. Spradley kebudayaan sbg sistem pengetahuan yg digunakan untuk menginterpretasi lingkungan dan sbg pedoman utk bertindak.

Contoh:

Ciri-ciri kebudayaan:

1. Diperoleh/diteruskan dg belajar.

Proses sosialisasi dan enkulturasi

2. Milik bersama

3. Unsur-unsurnya terintegrasi

4. Selalu berubah

Sub-kebudayaan (sub-culture),

Kalau kebudayaan digunakan utk menjelaskan keseluruhan cara hidup masyarakat, spt misalnya tampak pada sistem religinya, cara bertaninya, cara berbicaranya, bentuk keseniannya, dsb yg kesemuanya dipahami sbg budaya dominan, maka sub-kebudayaan dapat diterjemahkan sbg budaya yg lebih kecil dlm kerangka kebudayaan yg lebih besar (budaya dominan)

Sub-culture terjadi krn adanya perbedaan-perbedaan dlm klp2 etnis, agama, geografis, dan kelas sosial yg berfungsi sbg pembeda antar sub-culture.

Orang-orang/warga masy yg menjadi anggota dari sub-culture cenderung mengikuti pola budaya yg memiliki perbedaan dg budaya dominan. Di sisi lain, mereka juga menerima dan mengikuti sebagian pola budaya dominan.

• Sbg contoh, di Jabar yg dikenal dg budaya sundanya, terdapat bbrpa klp masy yg dpt dikelpkan ke dlm sub kultur, misalnya: sub-kultur Priangan, Baduy, Banten, dsb. Bukan saja dlm bhsnya, tetapi juga misalnya religi.

• Begitu pula di Jatim, dikenal sub-kultur Mataraman (ngawi, Magetan, Madiun, Kediri), sub-kultur Arek (Gresik, Surabaya, Malang), sub-kultur Madura, sub-kultur Osing (Banyuwangi), Tengger, dsb.

Budaya Tandingan (Counter culture). Apabila sub-kultur merupakan bagian dari budaya dominan, lain halnya dg

budaya tandingan

Budaya tandingan tdk hanya memiliki perbedaan dg budaya dominan, tetapi juga berlawanan.

Anggota budaya tandingan pd umumnya tdk mengikuti pola budaya dominan, bahkan cenderung menolaknya.

Mnrt Sanderson, budaya tandingan pada umumnya merupakan limngkaran terorganisir yg menarik diri dari arus utama kehidupan budaya dominan.

Contoh budaya tandingan, misalnya budaya Hippies di Eropa sekitar tahun 1960 an dg penampilan: rambut panjang, baju sera longgar, hidup tdk teratur dan nomaden. Tahun 1970 an muncul kelompok Skinhead dg ciri-ciri budaya: kepala gundul, pakaian ketat dan hidup di jalanan. Tahun 1980-an muncul kelompok Punk dg rambut berdiri dan kostum serba hitamnya.

Di Indonesia, dikenal klp2 islam yang berbeda dg Islam pd umumnya, yg dikenal dg aliran sesat, misalnya: Ahmadiyah, Lia Eden , Tajul Muluk, dsb.

Page 8: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

8

Relatifitas/Kenisbian Kebudayaan

Pd umumnya, org menilai pandangan atau kebiasaan2 yg bertentangan dg yg umum dianggap sbg sifat yg terbelakang/tdk beradab. Misal: perang antar suku dan kebiasaan poligami di Papua;

Kebiasaan menampar orang tua di suku Indian Yanomamo; Kebiasaan kawin poliandri pd suku Toda di India, dsb.

Penilain/sikap yg bersifat etik (vs emik) tsb tdk cocok utk melakukan penelitian antropologi.

Dlm antropologi, hrs mengutamakan sikap relatifitas kebudayaan yaitu suatu sikap/penilaian yg melihat norma atau kebiasaan2 dlm suatu masy hrs dipandang dari sudut kebud masy ybs dan tdk dari sdt kebudayaan sendiri/orang lain.

• Dg sikap spt itu, memungkinkan kita untuk memahami kebudayaan masy tsb dan alasan-alasan adat istiadat/kebiasaan tsb.

• Pada umumnya, sikap relatifitas kebud dihalang-halangi oleh dua sikap:1. Sikap penilaian negatif thd budaya lain krn etnosentrisme

2. Sikap penilaian positif thd masy lain/bersahaja krn xenosentrisme

• Kedua sikap budaya tsb tdk cocok untuk melakukan tugas2 antropologi.

Ad.1. seseorang yg menilai kebudayaan lain menurut ukuran yg berlaku dlm kebudayaannya sendiri. Atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik, dan kebud lain lebih jelek/rendah, maka orang tsb bersifat etnosentris.

Ad.2. Sebaliknya, bila org terlalu didesak oleh kerumitan2 hidup, maka bisa muncul suatu kerinduan akan masy “sederhana” drpd masynya sendiri.Misal: org kota yg hrs bekerja keras menghidupi keluarganya, mungkin akan tertarik pd cara hidup org Bushmen di Padang Kalahari, yg membagi-bagi bahan makanan dan sebagian waktunya utk bersantai. Disana tdk ada fasilitas pengawetan shg hasil buruan dibagi kpd pemburu lain yg sial atau tdk ikut. Tetapi ada yg tdk bisa iri, disana, hrs berpindah-pindah tempat (repot lah)

Teori-Teori AntropologiMengenai Kebudayaan

Di dalam mengkaji suatu fenomena sosialbudaya, seorang ahli antropologi dpt melakukannya dg cara berbeda-beda, tergantung pada orientasi teoritisnya.

Hal ini sbg sesuatu yg wajar, krn thd objek fisik (konkrit) saja berbeda, spt thd sebuah kertas. Apalagi trhd hal yg abstrak

Suatu teori muncul dan mungkin berkembang dan memperoleh banyak penganut, sampai muncul teori baru yang mungkin bertentangan dg teori sebelumnya itu.

• Oleh karena itu dlm antropologi ada semacam pasang surut dari berbagai teori atau pemikiran. Mengapa?

• Setiap teori mempunyai kelemahan atau mengabaikan aspek-aspek tertentu. Aspek-aspek ini yang kemudian digarap oleh teori-teori lainnya. Jadi perkembangan dari teori antropologi mencerminkan suatu proses modifikasi yang terus menerus.

• Apa yg dimaksud dg teori? Dan apa gunanya teori dalam ilmu pengetahuan?

Page 9: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

9

TEORI• Makna teori itu sendiri sangat cair, dari yg sangat

awam, yakni sekedar spekulasi (misalnya teori ttg jam berapa Saudara kita datang dari Singapura), hingga yg canggih seperti tersirat dalam “teori relativitas Einstein”

• Salah satu definisi teori yg lazim digunakan, a.l: Teori adalah rangkaian yg logis dari satu atau lebih proposisi untuk menyatakan hubungan sistematis dari fenomena yg hendak diteliti.

• Apa yg dimaksud proposisi?

Proposisi

Proposisi adl. pernyataan (statement) tentang sifat dari realita yg dpt diuji kebenarannya

Dlm ilmu sosial, proposisi biasanya adalah pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Misalnya:

- Tingkat modernitas suami-istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontrasepsi mereka.

- 45% suami-istri di Pulau Jawa menggunakankontrasepsi modern

Kedua-duanya adalah proposisi karena keduanya adalah pernyataan ttg realita yg kebenarannya dpt diuji. Perbedaannya, yg pertama menghubungkan 2 faktor dan menganggap faktor satu penyebab dari faktor lainnya. Sedangkan proposisi yg kedua hanya menunjukkan distribusi suatu faktor. Dlm penelitian sosial, proposisi tipe pertama yg lebih menarik perhatian.

• Dari contoh di atas, seringkali proposisi dinyatakan dg bentuk penjelasan sebab akibat, suatu gejala X menyebabkan Y.

• Berkenaan dg gejala-gejala sosial, biasanya akan dijumpai azas sebab majemuk, tidak hanya ada satu sebab tetapi sejumlah sebab, dan faktor-faktor penyebab ini satu sama lainnya berkaitan. Disini kita bicara ttg satu kondisi yg terdiri dari macam-macam faktor penyebab itu. Misalnya: kenakalan anak disebabkan oleh orang tua yg “broken home”. Kalau ortu yg tdk cocok itu menjadi penyebab kenakalan anak, mengapa anaknya yg lain yg tdk nakal. Disini dikatakan satu gejala itu disebabkan oleh lebih dari satu sebab.

• Contoh lain, gejala bunuh diri. Misalnya si Fulan mati tergantung di kamarnya pd seutas tali. Apa yg menjadi sebab kematiannya: diputus pacarnya (dr surat yg ada didekat mayatnya). Kalau itu penyebabnya kenapa ada org lain yg juga diputus pacarnya (mungkin anda) tapi toh tdk bunuh diri. Ada faktor lain, misalnya: ada tali, tdk ada teman curhat, krn ada kaitan tali, keadaan hujan, dst. Ini yg dimaksud dg kondisi: ada macam-macam faktor yg satu sama lainnya berkaitan yg bersama-sama menyebabkan gejala X terjadi

Teori diperoleh dg cara meningkatkan abstraksi pengertian-pengertian maupun hubungan-hubungan pada proposisi. Misal:proposisi: Ibu A melakukan kontrasepsi moderndikarenakan ia merasakan manfaatnya disebut jgpernyataan empirik

Proposisi tsb dpt ditingkatkan menjadi teori 1 dg merubah tingkat abstraksi proposisi menjadi: “Penerimaan suatu inovasi sosial dipengaruhi oleh sikap thd inovasi tsb”

Dlm contoh proposisi diatas, “kontrasepsi modern” dijadikan lebih abstrak dg mengubah konsep tsb menjadi “inovasi sosial”, dan “persepsi ttg manfaat alat kontrasepsi” diubah menjadi “sikap ttg inovasi tsb”

Atau kalau disajikan lebih abstrak lagi menjadi teori 2 yaitu: “perilaku adalah fungsi dari sikap”

Dari contoh di atas, teori bukanlah sekedar ikhtisardata yg ringkas, ia tdk hanya mengatakan “apa” ygterjadi melainkan juga “mengapa” sesuatu terjadi.

Pernyataan “Di Masy Sunda, seorang Anak tdk bolehmenikah dengan ibu kandungnya sendiri”, bukanlahteori melainkan pengetahuan/pernyataan empirik.

Adapun pernyataan: “Semua manusia memiliki tabuincest” bukanlah teori melainkan generalisasi empirik. Sedangkan pernyataan “Dalam masyarakat, tabu incest memiliki nilai adaptasi” adalah sebuah teori ataupengetahuan teoritis berdasarkan perspektif teorifungsional.

Dari contoh di atas, teori adalah generalisasi yg bukanhanya mengatakan “apa” (generalisasi empirik), tetapijuga “mengapa”

Page 10: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

10

Contoh lain:

1. Seorang pencuri yang ketangkap akan mendapatkanhukuman. pengetahuan/pernyataan empirik

2. Setiap kejahatan akan mendapatkan sanksimasyarakat generalisasi empirik

3. Sanksi thd kejahatan memberikan ketenangan bagikehidupan masy pengetahuan/ pernyataanteoritis berdsrkn perspektif fungsionalismestruktural.

Contoh lain:

Rappaport (suku Kapauku): upacara ritual mengandung nilai adaptasi dan kohesi sosial.

Teori Evolusi

Evolusi dpt diartikan sbg suatu perubahan atau perkembangan yg bersifatlambat laun.

Evolusionisme berarti cara pandang yg menekankan perubahan lambatlaun menjadi lebih baik atau lebih maju, dari sederhana ke kompleks.

Kebalikan dari evolusi adalah revolusi

Teori evolusi pd mulanya hanya dikenal dlm ilmu biologi (evolusi biologi), kemudian digunakan dlm ilmu-ilmu sosial (termasuk Antropologi sosbud

Walaupun teori evolusi dlm ilmu-ilmu sosial pada masa sekarang banyakyg menentangnya, namun, scr sadar atau tdk, sering org menggunakankata2 spt: “sederhana-kompleks”, kemajuan-kemunduran, tradisional-modern, desa-kota, dsb, yg jelas2 menunjukkan cara berfikir yg merujukproses perubahan atau perkembangan dari satu tahap ke tahap lain, ygberarti evolusionistik.

Teori evolusi amat terkenal pada abad 19. intiteori ini adlh mengumpamakan masy dan kebuddg organisme yg hidup di alam ini scr bertahap: tumbuh dan kemudian berkembang.

Di dlm Antrop sosbud dikenal 3 macam teorievolusi:

1. Teori evolusi Unilinier2. Teori evolusi Multilinier3. Teori evolusi Universal

Teori Evolusi Unilinier (Ev. Klasik/Predeterminasi)

Pada awal perkembangan antropologi, teori ygdianut adalah bh kebud setiap masy berkembangdari tingkat yg sederhana ke tingkat yg lebihkompleks melalui tingkat-tingkat yg tetap (unilinier) dan setiap tingkat akan dialami oleh setiap masy. spt tangga dg anak-anak tangga

Mengapa berkembang sama? Potensi kejiwaan ygsama menimbulkan penemuan yg sama

Tokoh: E.B. Tylor dan L.H.Morgan, J.J Bachofen, dsb.

E.B. Tylor Evolusi Religi: Animismepoliteismemonoteisme

Dlm bukunya yg terkenal “Primitive culture” (1874), ia mengajukan asal mula religi yg berbunyi: asal mula religi adalah kesadaran mns akan adanya jiwa.

Kesadaran akan faham jiwa itu disebabkan krn 2 hal, yaitu:

1. Perbedaan manusia hidup dan mati

2. Peristiwa mimpi

Yg memunculkan animisme sbg btk religi tertua

• Pd tingkat kedua dlm evolusi religi, mns yakin bh gerak alam, spt gunung meletus, gempa bumi, angin taufan, tanaman tumbuh, matahari bergerak, dsb, jg disebabkan krn adanya spirit (mahluk halus) yg menempati alam ini.

• Spirit tsb kemudian dipersonifikasikan dan dianggap sbg mahluk yg memiliki suatu kepribadian dg kemauan dan pikiran, yg disebut dewa-dewa alam yg masing-masing mempunyai kewenangannya sendiri. Bentuk religi ini disebut politeisme.

Page 11: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

11

Pd tingkat ketiga dlm evolusi religi, bersamaan dg munculnya susunan kenegaraan dlm masy mns, muncul pula keyakinan bh dewa2 alam itu juga hidup dlm suatu susunan kenegaraan, serupa dg dunia mns.

Maka terdpt pula susunan pangkat dewa2, mulai dr dewa tertinggi (rajanya dewa) sampai dewa terendah pangkatnya.

Susunan sp itu lambat laun menimbulkan kesadaran bh semua dewa itu pd hakekatnya hanya penjelmaan dr satu dewa saja yakni dewa tertinggi.

Akibat dari keyakinan itu adalah berkembangnya keyakinan kpd satu Tuhan (monoteisme) sbg tingkat terakhir dlm evolusi religi mns.

J.J.Bachofen Evolusi keluarga

Dlm bukunya “Das Mutterrcht” (1861), ia mengatakan bh di seluruh dunia, keluarga berkembang melalui 4 tingkat evolusi:

1. Promiskuitas, dimana mns hidup spt hewan berkelompok, laki2 dan perempuan berhubungan seks dg bebas dan melahirkan keturunannya tanpa ikatan. Keluarga inti pd waktu itu belum ada prakeluarga

2. Lambat laun mns sadar akan hubungan antara ibu dan anak-anaknya sbg suatu keluarga inti dlm masy, krn anak2 hanya mengenal ibunya. Ibulah yg menjadi kepala keluarga. Garis keturunan selanjutnya diperhitungkan melalui grs ibu. Kondisi ini disebut matriarchat.

3. Tingkat selanjutnya terjadi krn para pria tak puas dg keadaan ini, lalu mengambil calon2 istri mereka dr klp lain (eksogami), shg keturunannya jg tinggal di klp pria. Hal ini lambat laun munculnya keluarga dg pria sbg kepala keluarga. Dg meluasnya klp2 serupa itu muncul patriarchate.

4. Tingkat terakhir terjadi waktu perkawinan di luar klp yaitu eksogami berubah menjadi endogami krn berbagai sebab, yg menyebabkan bh anak2 selalu berhubungan dg anggota klg ayah maupun ibu. Dg demikian, lambat laut patriarchate hilang dan berubah menjadi keluarga parental.

L.H. Morgan Evolusi kebudayaanMorgan pd mulanya seorang pengacara yg

kemudian menjadi seorang antropolog.Morgan banyak melakukan penelitiannya pd

masy Indian Iroquois, terutama mengenaisusunan masyarakat dan sistem kekerabatannya.Dalam bukunya “Ancient Society” (1877), ia

menjelaskan mengenai evolusi masyarakat dankebudayaan mns melalui 8 tingkat evolusi yguniversal.Menrtnya, setiap masy di dunia ini sudah atau

masih akan menyelesaikan proses evolusinyamelalui ke 8 tingkat, yaitu:

1) Zaman Liar Tua, sejak adanya mns sampai ditemukan api. Mns hidup dari berburu, meramu dan mencaritumbuh2an liar.

2) Zaman liar madya. Dari menemukan api sampaimenemukan senjata busur-panah. Mns hidup mencariikan di sungai atau pemburu.

3) Zaman liar muda sampai menemukan cara membuatbarang2 tembikar. Mata pencaharian masih berburu.

4) Zaman barbar tua sampai mulai beternak dan bercocoktanam.

5) Zaman barbar madya sampai membuat benda2 drlogam.

6) Zaman barbar muda sampai mengenal tulisan

7) Zaman peradaban purba sampai ditemukan ilmu

8) Zaman peradaban modern sampai sekarang

Kelemahan Teori Ev. Klasik: ahir abad 19 mulai ditinggalkan

1. Tdk dpt memberi penjelasan ttg perkembangan yg berbeda dari 2/lebih kebudayaan mnrt waktu

2. Kenyataaanya, masy tdk selamanya berkembang melalui tahap-tahap spt yg dikemukakan. Ada masy yg mundur/punah. Jadi urutan tahap perkembangan tdk selamanya merupakan suatu keharusan

3. Bersifat spekulatif, berdsrkan data yg diragukan (tulisan pedagang, musafir, penyiar agam, dst)

4. etnosentris, dimana Eropa dlm masa Victoria merupakan prestasi tertinggi

Page 12: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

12

Teori Evolusi Lanjutan (Neo-evolusionisme)

Teori2 berdsrkan cara berfikir evolusionisme unilinier pd abad 19, tlh mendpt sanggahan, terutama berdsrkan penelitian antrop terbukti bh tingkat2 evolusi kebud yg dibangun dlm alam abstrak itu tdk cocok dg kenyataan. Shg sejak ahir abad 19 teori evolusi unilinier mulai ditinggalkan.

Stlh PD II, teori evolusi dg versi baru muncul yg dpt disebut sbg aliran neo-evolusionisme, yg terbagi menjadi 2 golongan,yaitu teori evolusi multilinier (multilinier evolution), dan teori evolusi universal (universal evolution).

Teori Evolusi Multilinier

Tokohnya: Julian H. Steward, dg bukunya: “Evolution and Process”

Ia berpdt bh proses perkembangan semua kebud di dunia ini pd umumnya masing2 bersifat khas dan unik.

Namun demikian, terdpt bbrp proses perkembangan berbagai kebud di dunia yg sejajar. Kesejajaran itu terutama tampak dlm beberapa unsur kebud yg universal atau unsur primer, spt sistem mata pencaharian hidup dan sist.kemasyarakatan

• Adapun proses perkembangan yg tampak sejajar mengenai beberapa unsur universal tsb diatas disebabkan karena lingkungan2 tertentu memaksa terjadinya perkembangan2 kebud ke arah yg tertentu pula.

• Sdgkan unsur2 yg tdk primer, yg sekunder, tdk akan tampak suatu perkembangan yg sejajar, melainkan perkembangan2 yg khas, dan jika ada persamaan di berbagai tempat di dunia, maka persamaan2 itu diinterpretasikan sbg hasil dari proses difusi.

Teori Evolusi Universal

Teori evol.universal adalah teori evolusi yg memandang kebud umat manusia dlm keseluruhannya.

Ahli antropologi yg telah menggambarkanperkembangan kebudayaan umat manusia dlmkeseluruhannya sbg suatu proses evolusi adalahLeslie A. White.

Mnrtnya, perkembangan kebud mns yg mula2lambat, tapi kemudian bergerak cepatdikarenakan mns berhasil menguasai berbagimacam sumber energi alam, spt tenaga angin, air,uap, listrik, dan atom.

Berdasarkan hal tsb, White berkesimpulan bh kemajuan suatu kebud tdk hanya dpt diukur scr relatif dlm hubungan dg kebud lain, tetapi jg dpt diukur scr eksak/mutlak dg cara merumuskan berapa besar tenaga lain (selain tenaga mns) yg digunakan olh masy perkapita pertahun atau pemanfaatan alat/teknologi scr efisien.

C = E x T

C = culture

E = energy

T = efiensi alat/ teknology

Contoh Kajian dlm Cara Pandang Evolusi

• Cara pandang evolusi pd dasarnya bertujuan mendeskripsikan unsur2 sosial/budaya dan pola perubahan yg teramati melalui mekanisme perbandingan kebud/masy yg hidup dan berkembang di suatu entitas.

• Metode perbandingan memang sangat cocok utk mengkaji perubahan masy/kebud.

• Ada 2 metode perbandingan mnrt Koentjaraningrat.

Page 13: ANTROPOLOGI SOSBUD

4/17/2013

13

1. Metode perbandingan diakronik, yaitu peneliti mengkaji masy/keb pd suatu waktu, dan kemudian dikaji lagi beberapa waktu kemudian, shg akan diperoleh perubahan2

2. Metode komparatif sinkronis, yaitu mengkaji satu entitas kebu/masy tertentu di dua tempat pd waktu bersamaan, namun yg satu pd entitas tertutup dan satunya terbuka. Melalui penel ini akan diperoleh gambaran keb/masy yg tetap dan yg berubah.

Penel komparatif diakronik misalnya dilakukan oleh R.Firth yg mengkaji ttg komunitas Tikopia di Polinesia pd th 1929, kemudian selang waktu 25 tahun diteliti lagi, dan ternyata tlh terjadi perubahan2 dari masy/keb tradisional ke modern. Di Indonesia, C. Geertz dg karyanya “Involusi Pertanian

Penelitian komparatif-sinkronik, misalnya dilakukan oleh E.M. Bruner th 1958 thd masy/keb Batak di daerah pedesaan dan perkotaan Medan. Hasilnya, sikap patuh thd adat bagi orang Batak Toba baik di desa maupun di kota sangat kuat. Kuatnya sikap patuh thd adat di kota disebabkan oleh adanya ikatan solidaritas sesama suku ketika hrs berhadapan dg berbagai macam suku di kota Medan. Hasil penel ini menjungkirbalikan asumsi para ahli bh adat di desa kuat, sdgkan di kota lemah. Misalnya penel Koent ttg gotong royong di kota yg lemah krn masuknya sistem perekonomian perkotaan.

• Penelitian lainnya di Indonesia dr perspektif evolusionisme adalah tulisan Edi S. Ekajati yg berjudul “Kebudayaan Sunda, suatu Pendekatan Sejarah”, dan tulisan Djoko Soekiman yg berjudul “Kebudayaan Indis, Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi”.

• Tulisan Edi Ekadjati mengenai kebudayaan Sunda pd masa lalu, spt tercermin pd keb Baduy, dan kebudayaan Sunda Masa Kini.

• Tulisan Soekiman, pd dasarnya membahas ttg keb Indonesia yg berkembang di Jawa abad 18-20. Pd masa itu penjajahan Bld td hanya mengusung persoalan politik (imperialisme), tetapi juga budaya Barat yg masuk dan menghasilkan budaya yg khas (sbg hasil akulturasi) yg disebut sbg budaya Indis.

• Gaya hidup masy Indis dpt dilihat dr: rumah tinggal dan kelengkapannya. Dr aspek bhs, trdpt pola campuran antara bhs Bld, Jawa, dan Cina yg disebut bhs Pidgin, dan bahasa Petjoek (org miskin/Bld yg tdk diakui). Percampuran jg memasuki ruang agama, misalnya penggunaan gamelan utk upacara keagamaan mereka.