askep kmb terbaru
DESCRIPTION
contohTRANSCRIPT
1
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 1
KERUSAKAN MENELAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Peremp.
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC )
RENCANA TINDAKAN (NIC)
Kerusakan menelan berhubungan dengan :
Defek Kongenital Anomali jalan nafas atas Gagal berkembang atau
malnutrisi energi protein Gangguan respirasi Riwayat pemasangan NGT Masalah perilaku makan Kerusakan neuromuskuler
Penurunan / tak ada reflek menelan, Penurunan kekuatan mengunyah, Paralisis wajah
Obstruksi mekanik Edema, Trakheostomi, Tumor
Penyakit jantung congenital
Kelemahan syaraf cranial
Masalah Neurologis Cerebral palsy Cedera kepala traumatic Defek tracheal, laryngeal,
esophageal Abnormalitas rongga mulut
atau orofaring: Labio/Pallato/Genato Schizis
Bayi prematur
Data SubyektifKlien mengatakan :
1. Pencegahan aspirasi (Aspiration Prevention)
2. Proses menelan dari mulut – lambung aman (Swalloing status)
Selama dilakukan asuhan keperawatan: tidak terjadi
aspirasi/makan tanpa tersedak
pasien dapat menelan tanpa gangguan
tidak muntah ..........................
1. Pencegahan aspirasi (Aspiration Precaution)
atur posisi ½ duduk selama makan
bebaskan jalan nafas/lakukan suction bila perlu
berikan makanan secara bertahap
kontrol posisi NGT sebelum memberikan makanan melalui sonde
kaji tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
kaji faktor resiko aspirasi pada pasien
kolaborasi dengan tim kesehatan :
tim medis untuk pemasangan NGT/ pemberian terapi2. Terapi Menelan (Swalloing
Therapy) lakukan oral hygine
minimal 2x/hari ajarkan pada keluarga
pengaturan posisi tidur dan cara pemberian makanan
ajarkan pasien/keluarga untuk melepaskan sisa makan dari mulut
kontrol apakah ada sisa makanan di dalam mulut sesudah makan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
2
Merasa tercekik / tersedak sebelum makan / saat menelan
Merasa terbakar / nyeri epigastrik Sering batuk sampai
terjaga di malam hari
Data Obyektif Penolakan makanan Cegukan Tersedak saat menelan Regurgitasi isi gaster atau
wet burps Muntah
...................... ......................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
3
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 2
KETIDAK SEIMBANGAN NUTRISI : KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Ketidak seimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
Tidak mampu dalam Memasukkan makanan Mencerna makanan Mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi, psikologi, atau ekonomi
Peningkatan kebutuhan metabolik pada pemakaian ABN (alat bantu nafas)
Data SubyektifPasien mengatakan : Tidak mampu
mengunyah makanan Mudah merasa kenyang
sesaat setelah mengunyah makanan
Intake makan kurang dari kebutuhan yg dianjurkan
Perubahan sensasi rasa Kram perut Nyeri abdomen patologi Tak ada nafsu makan
Data Obyektif BMI < 17(BMI = BB – kg
Nafsu makan meningkat (Appetite)
Pemberian ASI/PASI adekuat (Breastfeeding Establishment: Infant)
Status nutrisi (makanan dan cairan) adekuat (Nutritional Status)
Kemampuan untuk makan secara mandiri (Self-Care Eating)
BB seimbang dan terkontrol (sesuai dengan BMI) (Weight Body Mass)
Selama dilakukan asuhan keperawatan: Adanya peningkatan
berat badan sesuai dengan tujuan
Pasien mandiri dan mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Intake nutrisi/ASI/PASI adekuat
Tidak terjadi kram perut Nafsu makan meningkat Tidak ada luka, inflamasi
pada rongga mulut Bising usus dalam batas
normal 5-35 x /mnt Residu test negatif Data Lab ……………
1. Dukungan kenaikan BB (Weight Gain Assistance) monitor berat badan
pasien sesuai indikasi monitor adanya mual/
muntah, kaji alasan mual/muntah dan memberi terapi yg sesuai dgn instruksi dokter
sediakan makanan yg sesuai dgn kesukaan pasien yang sesuai dgn program diit pasien
beri posisi yg nyaman sebelum makan
bantu pasien dalam makan dan libatkan keluarga dalam pemberian makanan
lakukan oral hygine sebelum makan
2. Terapi nutrisi (Nutrition Therapy) ajarkan pada pasien dan
keluarga tentang pentingnya kebutuhan nutrisi/ASI/PASI
kolaborasi dengan medis dan ahli gizi untuk pemasangan NGT untuk nutrisi enteral
kolaborasi untuk
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
4
tinggi badan - m2) Konjungtiva dan
membran mukosa pucat Terpasang ABN (alat
bantu nafas) Luka, inflamasi pada
rongga mulut Tonus otot buruk Diare Suara usus hiperaktif
………x /m Data Lab:……………
................................ pemberian nutrisi parenteral
Kolaborasi untuk program therapi
Kolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium
3. Pemantauan Nutrisi (Nutritional
Monitoring) monitor kalori dan
intake nutrisi serta fluid intake dan output
4. Pendampingan pemberian ASI (Breastfeeding Assistance) ciptakan lingkungan
yang nyaman saat menyusui
libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi/ASI/PASI pasien
kaji kemampuan menelan bayi
5. Konseling Laktasi (Lactation Counseling) lakukan konseling
laktasi bila diperlukan. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
5
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 3
KETIDAK SEIMBANGAN NUTRISI : LEBIH DARI KEBUTUHAN TUBUH
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Ketidak seimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
Intake berlebih dalam hubungannya dengan metabolisme tubuh
Data SubyektifPasien mengatakan : Timbul respon makan
karena eksternal (situasi, sosial, waktu)
Beraktivitas secara menetap / statis
Konsentrasi intake makanan menjelang malam
Data Obyektif BMI >25(BMI = BB – kg tinggi badan - m2) Lingkar lengan anak > 16
cm
Status nutrisi: intake makanan dan cairan sesuai dengan kebutuhan (Nutritional Status: Food and Fluid Intake)
Status gizi: asupan zat gizi adekuat ( Nutritonal Status: Nutrient Intake)
BB seimbang dan terkontrol (sesuai dengan BMI) (Weight Control)
Selama dilakukan asuhan keperawatan: Mengerti faktor yang
meningkatkan berat badan
Memodifikasi diit dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat badan
Penurunan berat badan 0,5-1 kg/minggu
Mampu menggunakan energi untuk beraktifitas sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien
1. Manajemen Nutrisi (Nutrition Management) Ajarkan pada pasien &
keluarga tentang kebutuhan kalori yg sesuai dgn tipe tubuh dan gaya hidup
Monitor intake nutrisi pasien selama 24 jam
Monitoring berat badan dan ukuran lingkar lengan sesuai dgn order dokter
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
2. Dukungan penurunan BB (Weight Reduction Assis-tance)
Buat tujuan untuk mengurangi berat badan per minggu
beri pujian ketika pasien berhasil mencapai tujuan
ajarkan pasien cara membuat catatan makanan harian ttg apa, kapan dan dimana mereka makan.
dorong pasien untuk mengikuti kelompok
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
6
untuk mengurangi BB3. Konseling Nutrisi (Nutritonal Counseling) monitor jumlah
makanan dan kebiasaan makan.
Diskusikan perilaku makan yg seharusnya berubah
Ajarkan cara menghitung berat badan yang ideal (BMI)
4. Monitoring Nutrisi (Nutritional Monitoring) Berikan nutrisi dan
minuman sesuai dengan program diit pasien
......................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
7
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 4
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan :
Kehilangan volume cairan aktif
Kegagalan dalam mekanisme pengaturan
Data SubyektifPasien mengatakan : Haus Kelemahan Penurunan BB
mendadak Penurunan jumlah urine
Data Obyektif Penurunan turgor kulit /
lidah Membran mucus/kulit
kering Nadi meningkat ………
x/m Tekanan darah menurun
……….mmHg Volume tekanan nadi
menurun Peningkatan suhu
tubuh:.. C Penurunan pengisian
kapiler……..
Keseimbangan elektrolit dan acid (asam&basa) (Electrolyte and Acid/Base Balance)
Keseimbangan cairan (Fluid Balance)
Selama dilakukan asuhan keperawatan: Urine output (1,0-1,5
cc/kg BB /24 jam) sesuai dengan usia dan berat badan, BJ urine normal, Ht normal
Tanda-tanda vital dalam batas normal;
- Suhu : 36,3-37,4 oC, - Nadi: Bayi: 140/menit Anak 2th: 120/menit Anak 4th: 100/menit Anak 10-14th: 85- 90/men. Laki2 dewasa: 60-70/menit Premp. dewasa: 70-85/men Dewasa umur tinggi: 80-
85/menit- Tekanan Darah (RR):
Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- Respirasi: Bayi: 30-50/menit
Manajemen cairan (Fluid Management) Monitor intake&output
yang akurat dalam 24 jam
Observasi adanya perdarahan dan diare
Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukusa, nadi dan suhu adekuat, tekanan darah ortostatik, ) jika diperlukan
Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya kebutuhan cairan
Monitor status nutrisi Kolaborasi pemberian
cairan intravena, dan pemasangan NGT dan pemeriksaan elektrolit
Manajemen Hipovolemik (Hypovolemia Management) Monitor tingkat
kesadaran, keadaan umum dan status hemodinamik.
Monitor elektrolit, nilai HB Ht dan trombosit
Monitoring adanya tanda dan gejala
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
8
Penurunan urine output 1,0-1,5 cc/kg BB /24 jam
Perubahan status mental Peningkatan Hematokrit Penurunan BB …… % UUB cekung
Balita: 30-40/menit Anak: 22/menit Dewasa: 10-18 Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, (BB tidak turun, elastisitas dan turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan, UUB tidak cekung)
Penurunan pengisian kapiler <2 detik
Tidak terjadi perubahan status mental
..................................
kelebihan cairan Monitor respon pasien
terhadap penambahan cairan
Monitor BB pasien Laksanakan terapi
sesuai program Kolaborasi dalam
pemberian cairan IV
Manajemen shock: Posisi supine untuk
meningkatkan preload Adekuasi iv line
(kelancaran aliran ), kalau perlu kolaborasi pemasangan CVC, Vena sectie
Kolaborasi pemberian produk darah sesuai indikasi
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
9
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 5
RISIKOKEKURANGAN VOLUME
CAIRAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan: Faktor Risiko: Faktor yang
mempengaruhi kebutuhan cairan (status hipermetabolik)
Medikasi (diuretic) Kehilangan cairan
melalui rute abnormal (mis : melalui selang drain)
Kurang pengetahuan Usia lanjut Kelainan yang
mempengaruhi intake, absorbsi cairan (imobilitas fisik)
Kehilangan cairan melalui rute normal (diare)
Peningkatan suhu tubuh
Keseimbangan elektrolit dan acid (asam&basa) (Electrolyte and Acid/Base Balance)
Keseimbangan cairan (Fluid Balance)
Hidrasi (Hydration) Status nutrisi: intake
makanan dan cairan sesuai dengan kebutuhan (Nutritional Status: Food & Fluid intake)
Selama dilakukan asuhan keperawatan: Output (urine, diare,
cairan melalui rute abnormal, dll) sesuai dengan usia dan berat badan
Tanda-tanda vital dalam batas normal;
- Suhu: 36,3-37,4 oC, - Nadi: Bayi: 140/menit Anak 2th: 120/menit Anak 4th: 100/menit
Anak10-14th:85- 90/men. Laki2dewasa:60-70/menit Premp.dewasa:70-85/men Dewasa umur tinggi: 80-
85/menit- Tekanan Darah (RR):
Manajemen Cairan (Fluid Management) Monitor intake&output
yang akurat dalam 24 jam
Observasi adanya perdarahan dan diare
Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukusa) jika diperlukan
Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya kebutuhan cairan
Monitor tanda-tanda vital
Kolaborasi pemberian cairan intravena, dan pemeriksaan elektrolit
Manajemen Hipovolemik (Hypovolemia Management)
Monitor tingkat kesadaran, keadaan umum dan status hemodinamik.
Monitor respon pasien terhadap penambahan cairan
Monitor BB pasien
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
10
Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- Respirasi: Bayi: 30-50/menit Balita: 30-40/menit Anak: 22/menit Dewasa: 10-18
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, (tidak ada perdarahan aktif, BB tidak turun, elastisitas dan turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan)
....................
Laksanakan terapi sesuai program
Kolaborasi dalam pemberian cairan IV
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
11
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 6
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kelebihan volume Cairan berhubungan dengan :
Mekanisme pengaturan melemah
Kelebihan intake cairan Kelebihan intake sodium
Data SubyektifPasien mengatakan : Mengeluh sesak nafas Mengeluh haus, sakit bila
menarik nafas Intake lebih banyak
daripada output Peningkatan BB yang
cepat
Data Obyektif Perubahan tekanan darah: ………… mm Hg Oedem berkembang ke
anasarka Oliguria, Azotemia Perubahan status mental : Gelisah, cemas Perubahan pola respirasi Dyspnea Nafas pendek
Keseimbangan elektrolit dan acid (asam&basa) (Electrolyte and Acid/Base Balance)
Keseimbangan cairan (Fluid Balance)
Pengendalian cairan tubuh yang berlebih (Control of Fluid Overload Severity)
Fungsi ginjal efektif (Kidney Function)
Selama dilakukkan asuhan keperawatan :
Tidak ada odema , peningkatan BB ,efusi, asites.
Intake dan out put seimbang
Tidak ada sesak nafas, dispnea, orthopnea.
Terbebas dari distensi vena jugularis.
Memelihara vena sentral,out put jantung dan vital sign dalam batas normal.
Terbebas dari kelelahan dan
Manajemen Cairan (Fluid Management) Monitor intake&output
yang akurat dalam 24 jam
Observasi adanya odem, efusi, asites, dan peningkatan BB, sesak nafas, dispnoe, orthopnoe
Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan intake cairan
Kolaborasi untuk konseling nutrisi.
Monitor tanda-tanda vital ,
Kolaborasi pemberian terapi, diuretik, pemeriksaan laboratorium yang spesifik, dan tindakan hemodialisis/peritonial dialisis sesuai indikasi.
Monitoring Cairan (Fluid Monitoring) Tentukan kemungkina
faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (hiperthermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
12
Orthopnea Suara abnormal :
Rales,Crakles Effusi pleura Distensi vena jugularis Penurunan Hb …… Hct:
…. Elektrolyte:……...………….
kecemasan, kebingungan.
Hasil pemeriksaan laboratorium kearah perbaikan .....
diaporesis, disfungsi hati. )
Monitor BB, lingkar perut
Monitor tekanan darah orthostatik, dan perubahan irama jantung.
Monitor parameter hemodinamik
Kolaborasi untuk pemasangan DC
Ajarkan pasien dan keluarga untuk memperhatikan penyebab dan mengatasi edema , pembatasan diit , penggunaan dosis dan efek samping obat.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
13
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 7
KERUSAKAN ELIMINASI URINE
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kerusakan eliminasi urine berhubungan dengan :
Infeksi traktus urinaria Obstruksi anatomic Penyebab multiple Kerusakan sensorik
motorik
Data SubyektifPasien mengatakan : Tidak dapat menahan
untuk berkemih Sering berkemih Berkemih saat tidur
(ngompol) Merasa ragu untuk
berkemih Nyeri saat berkemih
Data Obyektif Nokturia Retensi urine Disuria Inkontinensia Jumlah Urine: …………
cc
Kontinen urine (Urinary Continence)
Eleminasi urine terkontrol (Urinary Elimination)
Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Mampu ke toilet secara
mandiri . Tidak adanya infeksi di
saluran kencing. Berkemih lebih dari
150cc setiap kali BAK. Eliminasi urine tidak
terganggu : bau, jumlah , warna urine dalam rentang yang diharapkan, tidak ada hematuri, disuria, nokturia
Urinary Bladder Training (Blader Training) Kaji kemampuan
pasien untuk menahan BAK.
Ajarkan/ bantu personal hygine /perawatan DC
Lakukan rangsangan BAK dengan : kompres hangat dingin,
Ajarkan pada pasien untuk meningkatkan interval jadwal toileting ( 1 jam menjadi 2jam dan selanjutnya bertahap.)
Ajarkan tehnik kegel exersise.
Kolaborasi dengan tim medis : pemberian terapi dan pemasangan DC.
Manajemen eleminasi urine (Urinary Elimination Management) Monitor eliminasi
urine. : meliputi: frekwensi, konsistensi, bau, volume dan warna urine.
Ambil spesimen urine
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
14
Warna Urine: …………….
...............
pancar tengah, untuk urinalisis.
Ajarkan pasien tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan libatkan keluarga untuk mencatat haluaran urine.
Anjurkan pasien untuk minum sebanyak 200cc setelah makan., dan batasi minum menjelang tidur bila ada riwayat ngompol.
Kolaborasi ke tim medis jika ada gejala dan tanda infeksi.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
15
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 8
RETENSI URINE
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Retensi Urine berhubungan dengan :
Blokade: massa/batu/striktur
Tekanan uretral tinggi karena kelemahan detrusor
Hambatan dalam refleks Spinter kuat
Data SubyektifPasien mengatakan : Kencing sedikit, sering
berkemih atau tidak sama sekali
Urine menetes Perasaan penuh pada
kandung kemih Sakit saat berkemih
Data Obyektif Distensi kandung kemih Residual urine Inkontinensia overflow Disuria Jumlah Urine: …………
cc
Pengendalian eliminasi urine (Urinary Continance)
Eleminasi urine terkontrol (Urinary Elimination)
Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Kandung kemih kosong
sempurna Bebas dari
infeksisaluran kemih Pasien melaporkan
spame kandung kemih Keseimbangan asupan
dan haluaran urine dalam 24 jam.
Eliminasi urine tidak terganggu : jumlah , warna urine dalam rentang yang diharapkan, tidak ada , disuria.
Katetrisasi urine (Urinary Catheterization) Monitor derajat
distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
Gunakan kekuatan sugesti dengan mengalirkan air/ membilas toilet.
Pasang kateter sesuai instruksi.
Anjurkan kosumsi cairan per oral minimal 2 liter/ hari
Instruksikan pasien & keluarga untuk melaporkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih( demam, menggigil, nyeri pinggang, hematuria, perubahan eksistensi dan bau urine
Kolaborasi dengan tim medis untuk : tindakan operatif jika ada indikasi, dan ada tanda dan gejala infeksi.
Perawatan retensi urine (Urinary Retention Care) Monitor asupan dan
haluaran urine.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
16
Warna Urine: …………….
Jaga privacy pasien saat pasien eliminasi
Intruksikan pasien dan keluarga untuk mencatat haluaran urine.
Ambil spesimen urine pancar tengah, untuk urinalisis.
Rujuk ke spesisialis / urolog jika diperlukan.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
17
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 9
DIARE
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Diare berhubungan dengan :
Faktor Psikologi Tingkat stress dan cemas
tinggi
Fisiologi Proses Infeksi Inflamasi Iritasi Parasit Malabsorbsi
Situasional Keracunan makanan Penyalahgunaan laksatif Alkoholik Radiasi Efek samping obat Kontaminasi Travelling / bepergian
Data SubyektifPasien mengatakan : BAB cair > dari 3 kali
dalam sehari Nyeri perut Kram .............
Pengeluaran feces terkontrol (Bowel Continence)
Eleminasi defekasi efektif (Bowel elemination)
Keseimbangan elektrolit dan asam-basa (electrolyte & acid/base balance)
Keseimbangan cairan (fluid balance)
Hidrasi (hydration) Tidak terjadi iritasi
disekitar anus/stoma (Ostomy Self-care)
Perbaikan gejala (Symptom severity)
Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Feses berbentuk, BAB
sehari 1-3 kali Diare tidak ada Tidak terdapat darah
dan lendir pada feses Nyeri kram hilang Kembung tidak ada Tidak terjadi iritasi
disekitar anus dan stoma Bising usus dalam batas
Manajemen pengeluaran feses (Bowel management) Monitor pengeluaran
feses (frekuensi, konsisitensi, bentuk, warna)
Monitor peristaltik / bising usus
...........................
Manajeman diare (diarrhea management) Identifikasi faktor
penyebab diare (obat, makanan, bakteri dll.)
Ambil specimen feses untuk pemeriksaan kultur dan sensitifitas
Informasikan pada pasien & keluarga tentang kemungkinan makanan atau obat yang dapat menyebabkan diare
Ajarkan pasien & keluarga tentang penggunaan obat diare dan diet yang dianjurkan.
Ajarkan pada pasien & keluarga tentang penyebab diare dan cara
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
18
Data Obyektif BAB cair Suara usus hiperaktif Perubahan warna faeses
normal (5-35 x/menit) menanggulanginya Ajarkan pada pasien dan
keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses
Kolaborasi dalam pemberian makanan dengan tim medis & ahli gizi
Manajemen Cairan & elektrolit (Fluid & electrolyte management) Monitor respon pasien
terhadap terapi yang diberikan (KU, tanda-tanda vital)
Monitor status hidrasi (kelembaban membran, turgor kulit, mukosa, kekuatan denyut nadi, tekanan darah)
Monitor intake&output yang akurat dalam 24 jam
Monitor tanda-tanda vital
Tingkatkan intake cairan peroral
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan dan terapi
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
19
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 10KONSTIPASI
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN(NIC 2006)
Konstipasi berhubungan dengan:
Perubahan lingkungan Immobilisasi/Kelemahan
neurologis Kebiasaan BAB tidak
teratur Kelemahan otot abdomen Stress emosional Hemorhoid Kehamilan Ketidakseimbangan
elektrolit Megakolon Abses rectum Tumor Striktur anal rectal Kebiasaan makan buruk Kekurangan intake serat
Data SubyektifPasien mengatakan : Nyeri saat defekasi Tegang saat defekasi Nyeri abdomen Perasaan rectal penuh /
bertekanan
Eleminasi defekasi efektif (Bowel elemination)
Hidrasi (Hydration) Kontrol Gejala
(Symptom Control)Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Pola BAB teratur Konsistensi BAB
lunak Feses keluar dengan
mudah (tidak nyeri) Perut terasa nyaman Peristaltik usus
normal (5-35 x/menit) Intake oral adekuat Aktifitas adekuat
Manajemen pengeluaran feses (Bowel management) Monitor pengeluaran
feses (frekuensi, konsisitensi, bentuk, warna)
Monitor peristaltik / bising usus dan adanya impaksi
...............................
Manajemen Cairan & elektrolit (Fluid & electrolyte management) Anjurkan pada pasien
dan keluarga untuk meningkat-kan intake cairan peroral
................................
Manajeman konstipasi (Constipation/Impaction Management) Monitor dan identifikasi
faktor penyebab dan gejala konstipasi
Lakukan fecal manual dan huknah dll. jika diperlukan
Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, volume,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
20
Data Obyektif Perubahan pola BAB Teraba massa pada
abdomen dan rectum Faeses kering, keras,
berbentuk Penurunan bising usus Kelelahan umum Distensi / nyeri abdomen Perkusi abdomen dullness Konsistensi dan warna
BAB: ..........................
frekuensi dan konsistensi feses
Ajarkan pada pasien & keluarga ttg efek diet (cairan dan makanan tinggi serat)
Anjurkan pasien & keluarga untuk mengoptimalkan aktifitas sesuai kondisi
Tekankan penghidaran mengejan selama defekasi untuk mencegah perubahan pada tanda vital, sakit kepala atau perdarahan.
Kolaborasi dengan Tim Medis dan ahli gizi untuk pemberian , terapi laxatif dan diit
...............
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
21
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 11
RESIKO KONSTIPASI
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Risiko Konstipasi berhubungan dengan:
Faktor Risiko: Perubahan lingkungan Toleting tidak adekuat Kebiasaan BAB tidak
teratur Kelemahan otot
abdomen Stress emosional Depresi Kurang intake serat Kurang intake cairan Dehidrasi Perubahan pola makan
dan makanan Penurnan motilitas
traktus gastrointestinal Pengobatan anti
konvulsan / anti depresan / Chemoterapi
Kehamilan Immobilisasi/
Kelemahan Neurologis
1. Eleminasi defekasi efektif (Bowel elemination)
2. Perawatan Diri: Toileting (Self Care: Toileting)
Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Pola BAB teratur Konsistensi BAB lunak Feses keluar dengan
mudah (tidak nyeri) Perut terasa nyaman Peristaltik usus normal
(5-35 x/menit) Intake oral adekuat Aktifitas adekuat
Manajeman konstipasi (Constipation/Impaction Management) Identifikasi faktor
kemungkinan penyebab dan gejala konstipasi
Anjurkan pasien & keluarga untuk mengoptimalkan aktifitas sesuai kondisi
Tekankan penghidaran mengejan selama defekasi untuk mencegah perubahan pada tanda vital, sakit kepala atau perdarahan.
Tingkatkan intake cairan per oral.
Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mengenali tanda-tanda konstipasi
Ajarkan pada pasien & keluarga ttg efek diet (cairan dan makanan tinggi serat)
Kolaborasi dgn Tim Medis dan ahli gizi pemberian, terapi laxatif dan diit.
..................................Bantuan Perawatan Diri:
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
22
Toileting (Self Care Assistance: Toileting) Ciptakan lingkungan
yang tenang selama pasien BAB
Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mempunyai rutinitas toileting
.............................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
23
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 12
GANGGUAN POLA TIDUR
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
Pola aktivitas sehari-hari
Cemas Kelemahan Suhu tubuh
meningkat /demam Depresi Berduka Takut Perpisahan dgn orang
yg terdekat/benda kesayangan
Diet Nausea
Data SubyektifPasien mengatakan : Terbangun dalam waktu
lama Tidur tidak puas Sering terbangun di
malam hari
Data Obyektif Insomnia dalam waktu
1. Perasaan nyaman (Personal Well-Being)
2. Tidur sesuai dengan pola kebiasaan (Sleep)
Selama dilakukan asuhan Keperawatan : Pasien dapat tidur sesuai
dengan kebutuhan dan usia:a) Bayi: 18-20 jamb) Balita: 12-14 jamc) Anak sekolah: 10-12 j.d) Dewasa mudah: 8-9 j.e) Dewasa: 6-8 jamf) Lansia: sekitar 6 jam
Pasien mengutarakan merasa segar dan puas
Tidur tidak terganggu .................................
Peningkatan tidur(Sleep Enhancement) Kaji pola tidur pasien Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat kpd klien dan keluarga
Identifikasi penyebab gangguan tidur:Fisik: nyeri, sering BAK, sesak nafas, batuk, demam, mual dll.Psikis: cemas, stress, lingkungan dll.
Peningkatkan koping(Coping Enhancement) Diskusikan pilihan
yang realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan
Dorong pasien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa
Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri pasien.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
24
lama Terbangun lebih awal
atau terlambat bangun Jumlah tidur kurang dari
kebutuhan sesuai umur Inkontinensia Urine
Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat.
Ajurkan pasien untuk doa sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
Manajemen lingkungan: kenyaman (Enviromental Management: Comfort) Ciptakan lingkungan
yang tenang, bersih, nyaman dan menimalkan gangguan
Hindari tindakan kep. pada waktu pasien tidur
Berikan posisi tidur yg nyaman.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
25
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 13
KURANG TIDURSLEEP DEPRIVATION
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATANNOC
RENCANA TINDAKAN NIC
Kurang tidur berhubungan dengan Ketidak nyamanan fisik
/psikologis yang lama Tidur sehat tidak adekuat Penggunaan obat-obatan Penuaan Lingkungan tidur tidak
nyaman Eneuresis pada waktu tidur
(ngompol) Mimpi buruk/Halusinasi
Data SubyektifPasien mengatakan : Mengantuk sepanjang hari Gelisah/Cemas Tidak bergairah Kebingungan Tremor tangan/Gangguan
keseimbangan Tidak dapat berkonsentrasi Kelelahan
Data Obyektif Penurunan kemampuan
fungsi Lethargi (lemas, tak
berdaya)
1. Perasaan nyaman (Mood Equilibrium)
2. Tidur sesuai dengan pola kebiasaan (Sleep)
3. Kebutuhan tidur cukup (Rest)
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Pasien dapat tidur sesuai
dengan kebutuhan dan usia:a) Bayi: 18-20 jamb) Balita: 12-14 jamc) Anak sekolah: 10-12 j.d) Dewasa mudah: 8-9 j.e) Dewasa: 6-8 jam
f) Lansia: sekitar 6 jamPasien mengatakan merasa segar dan puasTidak ada kelelahanPasien tampak bergairah dan dapat berkonsenterasiTidak mengalami gangguan keseimbanganTidak iritabilitas……………….
Peningkatan tidur(Sleep Enhancement) Kaji pola tidur pasien Jelaskan pentingnya tidur
yang adekuat kpd klien dan keluarga
Identifikasi penyebab kurang tidur:Fisik: nyeri, sering BAK, sesak nafas, batuk, demam, mual dll.Psikis: cemas, stress, lingkungan dll.
Peningkatkan koping(Coping Enhancement) Diskusikan pilihan yang
realistis terhadap terapi/ tindakan yang akan dilakukan
Dorong pasien untuk memiliki harapan yg realistis untuk mengatasi perasaan putus asa
Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang ada pada diri pasien.
Libatkan dukungan dari keluarga dan orang yang terdekat.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
26
Iritabilitas Sensitivitas cemas tinggi Apatis, Reaksi lambat Gangguan perceptual Sikap menyerang
Ajurkan pasien untuk doa sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
Manajemen lingkungan: kenyaman (Enviromental Management: Comfort) Ciptakan lingkungan yang
tenang, bersih, nyaman dan menimalkan gangguan
Hindari tindakan kep. pada waktu pasien tidur
Berikan posisi tidur yg nyaman.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
27
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 14
KERUSAKAN MOBILITAS FISIK
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan :
Pengobatan Therapi pembatasan
gerak Kurangnya pengetahuan
mengenai manfaat pergerakan fisik
Kerusakan sensoroi persepsi
Nyeri atau tidak nyaman Kerusakan
muskuloskeletal & neuromuskuler/Paralysis
Penurunan kekuatan stamina
Depresi mood, cemas Kerusakan kognitif Penurunan tingkat
kesadaran Malnutrisi umum atau
spesifik Kekakuan
sendi/Keterbatasan ROM
Data Subyektif
1. Kemampuan Untuk Mobilisasi Tanpa atau dengan Alat Bantu (Ambulation)
2. Kemampuan Untuk Mobilisasi Menggunakan Kursi Roda (Ambulation Wheelchair)
3. Kemampuan Untuk Menjaga Keseimbangan (Balance)
4. Kemampuan Menjaga Posisi Tubuh Yang Benar (Body Mechanics Performance)
5. Pergerakan Yang Terkoordinasi (Coordinated Movement)
6. Fungsi Tulang (Skeletal Function)
7. Kemampuan Berpindah Tanpa/Dengan Alat Bantu (Transfer Performance)
Selama dilakukan asuhan
Latihan Kekuatan (Exercise Promotion: Strength Training)
Ajarkan dan berikan dorongan pada pasien untuk melakukan program latihan secara rutin
Latihan untuk ambulasi (Exercise therapy:Ambulation)
Ajarkan teknik Ambulasi dan perpindahan yang aman kpd klien dan keluarga.
Sediakan alat bantu untuk pasien seperti kruk, kursi roda, dan walker
Beri penguatan positif untuk berlatih mandiri dalam batasan yang aman.
Latihan mobilisasi dengan kursi roda (Positioning Whellchair)
Ajarakan pada pasien & keluarga untuk berpindah dari kursi roda ke tempat tidur atau sebaliknya.
Ajarkan pada pasien & keluarga tentang cara pemakaian kursi roda.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
28
Pasien mengatakan : Lambat bergerak Sulit berbalik Nafas pendek Bila bergerak tremor
Data Obyektif Postur tubuh tidak stabil
selama melakukan aktivitas
Keterbatasan melakukan ketrampilan motorik halus dan kasar
Tidak ada koordinasi gerak
Perubahan gaya berjalan (pelan, sulit, kaki diseret)
Berjalan dgn alat bantu Score
Aktifitas: ................... Kekuatan
otot: ....................
Keperawatan Pasien menunjukkan: (1) Mandiri total(2) Membutuhkan alat bantu(3) Membutuhkan bantuan
orang lain (4) Membutuhkan bantuan
orang lain dan alat (5) Tergantung total
Penampilan yang seimbang
Penampilan posisi tubuh Pergerakan sendi dan otot Melakukan perpindahan Ambulasi:berjalan Ambulasi:kursi roda
Motifasikan untuk malakukan latihan untuk memperkuat anggota tubuh atas
Latihan Keseimbangan (Exercise Therapy Balance)
Ajarkan pada pasien & keluarga untuk dapat mengatur posisi secara mandiri dan untuk menjaga keseimbangan selama latihan ataupun dalam aktivitas sehari hari.
Perbaikan Posisi Tubuh yang Benar (Body Mechanics Promotion)
Ajarkan pasien & keluarga bagaimana menggunakan postur dan mekanika tubuh yang benar saat melakukan aktivitas untuk menghindari cedera.
Ajarkan pada pasien & keluarga untuk memperhatikan postur tubuh yang benar untuk menghindari kelelahan, keram dan cedera.
Kolaborasi ke ahli terapi fisik untuk program latihan Kpd klien dan keluarga
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
29
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 15
PENURUNAN CURAH JANTUNG
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Penurunan curah jantung berhubungan dengan :
Perubahan denyut / Irama jantung
Perubahan sekuncup jantung
Data SubyektifPasien mengatakan : Cemas, gelisah Kedinginan Berat badan meningkat Sesak nafas
Data ObyektifPerubahan sekuncup jantung
Pre load: distensi V. jugularis, edema, peningkatan BB
After load: kulit dingin, pengisian kapiler, dispnea, penurunan nadi perifer (..........x/mnt), penurunan tekanan darah (........mmHg), oliguria (.........cc/kgBB/jm)
Penuruan kontraktilitas miokard: Krakles, orthopnea,/paroksismal
1. Pompa jantung efektif (Cardiac Pump Effectiveness)
2. Status sirkulasi lancar (Circulation Status)
3. Status vital sign normal (Controled Vital Signs)
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Tanda-tanda vital dalam
batas normal;- Suhu: 36,3-37,4 oC, - Nadi: Bayi: 140/menit Anak 2th: 120/menit Anak 4th: 100/menit
Anak10-14th:85- 90/men. Laki2dewasa:60-70/menit Premp.dewasa:70-85/men Dewasa umur tinggi: 80-
85/menit- Tekanan Darah (RR):
Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- Respirasi: Bayi: 30-50/menit
Perawatan Jantung (Cardiac Care) Evaluasi adanya nyeri dada
(intensitas, lokasi, durasi). Monitor pemberian O2 Monitor status
kardiovaskuler (disritmia). Monitor status pernafasan
(dispnea, ortopnea, tacipnea).
Monitor balance cairan, monitor kelembaban kulit
Berikan informasi tentang pembatasan aktifitas
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan.
Atur posisi tidur sesuai kondisi pasien.
Kolaborasi pemberian therapy tromboitik, anti aritmia, nitrogliserin, vasodilator, anticoagulan, therapi cairan
Kolaborasi therapy defibrilasi dan cardioversi
Kolaborasi pemeriksaan lab; CKMB, LDH, Troponin T, Colesterol, creatinine, BUN
Kolaborasi pemeriksaan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
30
nokturnal dispnea, RR ........ x/mnt
Aritmia : Takhikardi, Bradikardi
Palpitasi Perubahan EKG: ………….. Perubahan warna kulit
Suhu: ….◦C ....................................
Balita: 30-40/menit Anak: 22/menit Dewasa: 10-18
Gambaran ECG normalTidak ada edema paru, edema perifer, acites, distensi vena leher.Dapat mentoleransi aktifitas, tidak ada kelelahan.Tidak terjadi penurunan kesadaran (kuantitatif dan kualitatif)Warna kulit normal (tidak sianosis)Nilai AGD normal (PaO2: 70-110 mmHg, PaCO2: 36-44 mmHg, pH art.: 7,36-7,44, HCO3: 22-26 mmol/l )BJ urine normal : 1,010 – 1,025 mg/l Urine output normal (30 cc/jam)…………………
penunjang lain (Echocardiografi, ……….)
Monitor tanda vital (Vital sign monitoring)Monitor tanda vital dan GCS tiap …. Jam. Monitor warna dan
kelembaban kulit Monitor tanda vital saat
pasien berbaring, duduk, berdiri, sebelum, selama, dan sesudah pasien aktifitas.
Monitor suara paru dan bunyi jantung.
Jelaskan penggunaan, dosis, efek samping pengobatan kpd klien dan keluarga.
Berikan informasi meliputi pembatasan aktifitas, perubahan diet kpd klien dan keluarga.
Anjurkan pasien & keluarga segera melaporkan bila terjadi nyeri dada, palpitasi.
Kolaborasi : medis (untuk pemberian terapi antiaritmia, nitrogliserin, vasodilator, antikoagulan, terapi cairan dan oksigenasi), sosial pastoral, ahli gizi.
...................................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
31
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 16
INTOLERANSI AKTIVITAS
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan :
Tirah baring/Imobilisasi Kelemahan secara
menyuluruh Ketidakseimbangan antara
kebutuhan & suplay O2 Gaya hidup yang menetap
Data SubyektifPasien mengatakan : Merasa kelelahan & lemah Penurunan aktifitas Tidak nyaman yang sangat
Data Obyektif Nadi dan tekanan darah
tidak normal: .............. Perubahan EKG
menujukkan aritmia & disritmia
Dispnoe RR: ……x/mnt
1. Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan (Activity Tolerance)
2. Mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri (Self Care: ADL)
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Berpartisipasi dalam aktifitas
fisik tanpa disertai peningkatan TD, N, RR dan ECG normal.
Mengidentifikasi aktifitas dan atau situasi yang menimbulkan kecemasan yang berkonstribusi pada intoleransi aktifitas.
Pasien mengungkapkan secara verbal, paham dan tahu tentang kebutuhan oksigen, pemgobatan dan peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktifitas.
Pasien mampu beraktifitas sehari-hari tanpa bantuan atau dengan bantuan minimal tanpa menunjukan kelelahan
……………………
Managemen Energi (Energy Management) Kaji respon emosi, sosial
dan spiritual terhadap aktifitas.
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas.
Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktifitas (takikardi, disaritmia, dispnea, diaforesis, pucat, tek.hemodinamik, respirasi, gambaran EKG).
Monitor asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.
Monitor respon terhadap pemberian oksigen (nadi, irama jantung, frek. Respirasi) terhadap aktifitas perawatan diri.
Monitor pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur.
Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
Ajarkan teknik relaksasi selama aktifitas, tentang pengaturan aktifitas dan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
32
teknik pengelolaan waktu untuk mencegah kelelahan kpd klien & keluarga.
Terapi Aktivitas (Activity Therapy) Bantu pasien melakukan
ambulasi yang dapat ditoleransi.
Rencanakan jadwal antara aktifitas dan istirahat.
Bantu dengan aktifitas fisik teratur (misal: ambulasi, berubah posisi, perawatan personal) sesuai kebutuhan.
Minimalkan anxietas dan stress.
Berikan istirahat yang adekuat
Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medis/ fisioterapi dalam pemilihan terapi yang tepat.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
33
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 17
RISIKOINTOLERANSI AKTIVITAS
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Risiko Intoleransi aktivitas berhubungan dengan :
Faktor Risiko: Tidak berpengalaman
dalam beraktifitas Terdapat masalah respirasi /
Sirkulasi Riwayat intoleransi
sebelumnya
1. Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan
2. Mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Berpartisipasi dalam aktifitas
fisik tanpa disertai peningkatan TD, N, RR dan ECG normal.
Mengidentifikasi aktifitas dan atau situasi yang menimbulkan kecemasan yang berkonstribusi pada intoleransi aktifitas.
Pasien mengungkapkan secara verbal, paham dan tahu tentang kebutuhan oksigen, pengobatan dan peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktifitas.
Pasien mampu beraktifitas sehari-hari tanpa atau dengan bantuan minimal tanpa menunjukan kelelahan
Energy Management Kaji respon emosi, sosial
dan spiritual terhadap aktifitas.
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas.
Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktifitas (takikardi, disaritmia, dispnea, diaforesis, pucat, tek.hemodinamik, respirasi).
Monitor asupan nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi.
Monitor respon oksigen (nadi, irama jantung, frekf. Respirasi) terhadap aktifitas perawatan diri.
Monitor pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur.
Ajarkan teknik relaksasi selama aktifitas, tentang pengaturan aktifitas dan teknik pengelolaan waktu untuk mencegah kelelahan.
Activity Therapy
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
34
Bantu pasien melakukan ambulasi yang dapat ditoleransi.
Rencanakan jadwal antara aktifitas dan istirahat.
Bantu dengan aktifitas fisik teratur (misal: ambulasi, berubah posisi, perawatan personal) sesuai kebutuhan.
Minimalkan anxietas dan stress.
Berikan istirahat yang adekuat.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
35
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 18
PERFUSI JARINGAN TIDAK EFEKTIF
( RENAL, CEREBRAL,PERIFERKARDIOPULMONAL, & GI)
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Perfusi jaringan tidak efektif (Renal, Cerebral, Perifer, Kardiopulmonal & GI) berhubungan dengan : Hipovolemia /Hypervolemia Aliran arteri terhambat Reduksi mekanis dari aliran
darah vena dan atau arteri Kerusakan transportasi
oksigen melewati membran kapiler & alveolar
Tidak sebanding antara ventilasi & aliran darah
Penurunan konsentrasi Hb
Data SubyektifPasien mengatakan : Kelemahan ekstrem/paralisis Kesulitan menelan Nyeri dada Nyeri abdomen Mual/Nausea Perasaan akan mati
Data Obyektif Oliguria/Anuria/Haematuria
1. Status sirkulasi efektif2. Keseimbangan elektrolit dan
asam-basa.3. Status hidrasi baik4. Eliminasi usus efektif
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Tidak ada nyeri dada atau
abdoment Vital sign normal (TD:
…..,N:….., RR:……, S:….) Tidak ada bunyi nafas
tambahan Tidak ada kelemahan
ekstremitas/ paralisis Haluaran urine normal
(…..cc/jam) AGD normal (Na, K, Cl,Ca,
mg,bicarbonat, BUN, kreatinin)
Tidak ada mual, muntah dan kesulitan menelan
Tidak ada perubahan status mental
Bising usus normal (,,,,x/mnt)
Tidak ada edema Tidak ada distensi abdoment
Kardiopulmonal:Manajemen shock cardiac Atur posisi tidur semi
fowler atau sesuai program medis
o Monitor tanda ketidak-adekuatan perfusi arteri
o ST elevasi, anginao Pantau nyeri dadao Pantau JVPo Kolaborasi pemberian therapi
untuk mengurangi beban jantung (vasodilator, inotropik, dd)
o Mempertahankan MAP > 60 mmHg
o Pantau Hr/nadi Observasi adanya edema Timbang BB setiap harioo Pertahankan keseimbangan
cairan dengan kolaborasi pemberian cairan iv maupun diuretik
o ...................
Perfusi perifer Manajemen Pantau capillary refil,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
36
Perubahan status mental: menarik diri, gelisah, cemas, apatis
Perubahan reaksi pupil
Perubahan suhu: ….◦C Cyanosis, Dyspnea Denyut nadi lemah / Aritmia Retraksi dada AGD abnormal Tdk ada bising usus Distensi Abdomen Edema Nilai GCS:
…..E….M….V…. Pengisian kapiler > 3 dtk TD........., HR........S.........
P..... ...................
Bentuk, ukuran kesimetrisan dan reaktifitas pupil normal.
kelembaban kulit, suhu permukaan
Pantau tanda dan gejala kerusakan integritas kulit
Alih baring
Renal : Manajemen cairan elektrolit dan asam basa Monitor status hemodinamik Pantau balance cairan Pantau nilai elektrolit dan
asam-basa. Kolaborasi therapi cairan,
elektrolit dan asam basa Kolaborasi dialise Kolaborasi pem. Lab:
Serebral:Peningkatan perfusi serebral Pantau tingkat kesadaran Pantau adanya sakit kepala,
status mental pasien, tingkat kesadaran dan orientasi pasien
Kaji pupil dan ketajaman penglihatan
Pantau, kekuatan otot, Atur posisi kepala elevasi
sampai dengan 40 0
Kolaborasi pemberian osmotik diuretik
..................
Gastro Intestinal Manajemen nutrisi Pasang NGT Pantau residu dan pengosongan
lambung Pantau bising usus tiap 4-8 jam Posisi elevasi kepala
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
37
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 19
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan :
Hiperventilasi Hypoventilasi Deformitas tulang Nyeri Deformitas dinding dada Cemas Penurunan energi / kelelahan Disfungsi neuro muscular Kerusakan persepsi /
kognitif Obesitas Kerusakan musculoskeletal:
Cedera Tulang Belakang Posisi tubuh yg tdk sesuai Kelelahan otot pernafasan
Data SubyektifPasien mengatakan : Nafas pendek Sesak nafas untuk bernafas Nyeri Cemas
1. Respon Ventilasi Mekanik Efektif: pasien dewasa (Mechanical Ventilation Response : Adult)
2. Status pernafasan : ventilasi tidak terganggu (Respiratory Status : Ventilation)
Selama dilakukan Asuhan Keperawatan : Sesak nafas berkurang
sampai dengan hilang Kedalaman inspirasi dan
kemudahan bernafas Ekspirasi dada simetris Tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan, tidak ada nafas pendek
Bunyi nafas tambahan tidak ada (wheezing, ronchi, ....)
Tidak ada nyeri dan cemas Tanda-tanda vital dalam
batas normal;- Suhu: 36,3-37,4 oC, - Nadi: Bayi: 140/menit Anak 2th: 120/menit Anak 4th: 100/menit
Manajemen Jalan Nafas (Airway Management) Atur posisi tidur untuk
memaksimalkan ventilasi. Jaga kepatenan jalan nafas:
suction, batuk efektif Kaji adanya pucat dan
sianosis Tentukan lokasi dan
luasnya krepitasi di tulang dada
Monitor kecepatan, irama usaha respirasi, dan tanda vital tiap ... jam (sesuai dgn instruksi dokter)
Kaji adanya penurunan ventilasi dan bunyi nafas tambahan, kebutuhan insersi jalan nafas
Kaji peningkatan kegelisahan, ancietas dan tersengal-sengal
Ajarkan teknik relaksasi kpd klien dan keluarga.
Kolaborasi: Tim medis (untuk program terapi: pemberian oksigen, obat, cairan, nebulizer, tindakan/ pemeriksaan medis,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
38
Data Obyektif Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi Penggunaan otot bantu nafas Ekspirasi memanjang Pernafasan nasal faring Dyspnea/Orthopnea RR: …x mnt Nadi: …x mnt Tipe Pernafasan (Kusmaul,
Biot, Cheynestokes, Takipnoe)
..................................
Anak10-14th:85- 90/men. Laki2dewasa:60-70/menit Premp.dewasa:70-85/men Dewasa umur tinggi: 80-
85/menit- Tekanan Darah (RR):
Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- Eupnoe (pernafasan normal) Respirasi:
Bayi: 30-50/menit Balita: 30-40/menit Anak: 22/menit Dewasa: 10-18 .....................................
pemasangan alat bantu nafas,), dan fisoterapi
..................................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
39
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 20
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan : Asap rokok/Perokok pasif Inhalasi asap Spasme jalan nafas Mukus yang banyak Sekresi yang tertahan Adanya jalan nafas buatan Benda asing di jalan nafas Sekresi di bronkus Eksudat di alveoli Disfungsi neuromuskuler Penyakit paru obstruksi
kronik Infeksi Asthma Allergi
Data SubyektifPasien mengatakan : Batuk Sesak nafas Sputum tak bisa keluar Merokok Kesulitan bicara
1. Pencegahan aspirasi (Aspiration Prevention)
2. Status Respirasi : Bersihan jalan nafas efektif (Respiratory Status: Airway Patency)
3. Status Respirasi :Ventilasi efektif (Respiratory Status : Ventilation)
Selama dilakukan asuhan keperawatan :
Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, frekuensi pernafasan dalam rentang normal :
Respirasi: Bayi: 30-50/menit Balita: 30-40/menit
Manajemen jalan nafas (Airway Management)
Jaga kepatenan jalan nafas : Buka jalan nafas, batuk efektif, suction, fisioterapi dada
Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
Monitor status respirasi (adanya suara nafas tambahan) dan oksigenasi
Ajarkan menggunakan inhaler kpd klien dan keluarga.
Kolaborasi dgn Tim medis : (pemberian O2, bronkhodilator, terapi nebulizer, pemeriksaan laboratorium, insersi jalan nafas)
Identifikasi sumber alergi (obat,makanan, ........) dan reaksi yang biasa terjadi
Monitor respon alergi selama 24 jam
Ajarkan/ diskusikan untuk menghindari alergenvdgn klien dan keluarga.
Kolaborasi dgn Tim Medis ( tes alergi, obat anti alergi)
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
40
Data Obyektif Batuk tidak efektif Dispnea /Orthopnea/Sianosis Perubahan ritme & frekuensi
pernafasan Gelisah Suara nafas tambahan : rales,
Crakles,ronkhi, Wheezing Sputum produktif Karakteristik sputum:………. …………………………….. Mata melebar Tensi…….. mmHg Nadi ………. x/mnt RR ………… x mnt Suhu ……… C BBL/BBLR: ……… ................
Anak: 22/menit Dewasa: 10-18
Tidak ada suara nafas abnormal
Mampu mengeluarkan sputum dari jalan nafas
Menunjukkan pertukaran gas efektif (PaO2: 70-110 mmHg, PaCO2: 36-44 mmHg,
pH art.: 7,36-7,44, O2sat: 94-98%)Tidak ada dyspnea dan sianosis, mampu bernafas dengan mudah )
Menunjukkan ventilasi adekuat:
- Tekanan Darah (RR): Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- ekspansi dinding dada simetris, tidak ada : penggunaan otot-otot nafas tambahan, retraksi dinding dada, nafas cuping hidung, dyspnea, taktil fremitus
Pencegahan Aspirasi (Aspiration Precautions) Monitor tingkat kesadaran,
reflek batuk, muntah dan kemampuan menelan.
Berikan makanan sedikit demi sedikit/ secara bertahap
Pada klien yang terpasang NGT: cek residu NGT sebelum pemberian makan/ tunda pemberian makan bila residu banyak
Tinggikan posisi kepala tempat tidur 30-45 menit setelah makan
Berikan obat dalam bentuk halus
Posisikan pasien semi-fowler untuk mengurangi dyspnea
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
41
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 21
KERUSAKAN PERTUKARAN GAS
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan :
Ketidak seimbangan perfusi ventilasi (bronkospasme/ PPOM : bronkiektasis, empisema, asthma)
Perubahan membran kapiler alveoli (atelektase, kolaps jalan nafas, edem paru, effusi pleura, sekresi berlebihan / perdarahan aktif)
Data SubyektifPasien mengatakan : Sakit kepala ketika
bangun Gangguan
penglihatan / visual
1. Kontrol Respon Alergi: Sistemis (Allergic Response : Systemik)
2. Keseimbangan elektrolit dan asam basa (Electrolyte and Acid/Base Balance)
3. Status respirasi : Pertukaran gas (Respiratory Status: Gas Exchange)
4. Status respirasi : Ventilasi (Respiratory Status: Ventilation)
5. Perfusi jaringan : pulmonary adekuat Tissue Perfotion : Pulmonary)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan :
Tanda-tanda vital dalam batas normal;
- Suhu: 36,3-37,4 oC, - Nadi: Bayi: 140/menit Anak 2th: 120/menit
Manajemen Elektrolit& Asam-basa (Acid-base and electrolite management)
Pertahankan kepatenan infus
Monitor AGD dan elektrolit dan abnormalitas serum
Monitor kehilangan asam (misal : muntah, output nasogastrik, diare, dan diuresis)
Monitor kehilangan bikarbonat ( misal : drainase fistula dan diare)
Berikan terapi oksigen bila perlu
Monitor status neurologi dan atau neuromuskular (misal : tingkat kesadaran dan adanya kebingungan, parestesia, kejang)
Tingkatkan periode istirahat yang adekuat
Monitor pencatatan input dan output yang akurat
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk pemberian elektrolit tambahan (misal: oral, nasogastrik, parenteral), ahli gizi: (pemberian diet sesuai ketidakseimbangan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
42
Kelelahan Sesak nafas Merasa kebingungan
Data Obyektif Dispnea Takikardi Sianosis Gelisah Hipoksia,
Hiperkarbia, Hipercapnea
Irama / frekuensi /kedalaman nafas abnormal
Warna kulit pucat kehitam-hitaman
Tensi ………. MmHg
RR …………. X /mnt
Nadi …………… x/mnt
SpO2 …………. % AGD / BGA
abnormal Penurunan CO2
Anak 4th: 100/menit Anak10-14th:85- 90/men.
Laki2dewasa:60-70/menit
Premp.dewasa:70-85/men
Dewasa umur tinggi: 80-85/menit
- Tekanan Darah (RR): Bayi: syst. 60-80 mmHg> 10th: 90/60 mmHg10-30 th: 110/75 mmHg30-40 th: 125/85 mmHg40-60 th: 140/90 mmHg> 60 th: 150/90 mmHg
- Respirasi: Bayi: 30-50/menit Balita: 30-40/menit Anak: 22/menit Dewasa: 10-18 Bebas dari reaksi alergi
(integritas mukosa utuh)
Nilai WBC dbn
Menunjukkan keseimba ngan elektrolit dan asam-basa:Na: 135-145 mmol/lK: 3,6-4,8 mmol/lCl: 97-108 mmol/lCa: 2,2 – 2,6 mmol/l, Mg: 0,74-1,07 mmol/l, pH: , HCO3, BUN dbn)
Menunjukkan orientasi kognitif baik, dan kewaspadaan status mental.
Menunjukkan pertukaran gas efektif :(PaO2: 70-110 mmHg, PaCO2: 36-44 mmHg, pH art.:
7,36-7,44, O2sat: 94-
elektrolit pasien)
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk pencegahan dan penanganan asidosis respirasi (misal: posisi tegak, pertahankan kepatenan jalan nafas, jalan nafas bersih) dan alkalosis respirasi
Jaga kepatenan jalan nafas :batuk efektif, suction, fisioterapi dada,
Monitor status respirasi dan oksigenasi
Ajarkan menggunakan inhaler kpd klien dan keluarga
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk pemberian O2, bronkhodilator, terapi nebulizer, pemeriksaan sputum
Hemodynamic regulation
Auskultasi suara nafas, bunyi jantung
Monitor nadi perifer, capillary refill, suhu dan warna ekstremitas, edema, distensi JVP
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk obat vasodilator dan atau vasokonstriktor
Identifikasi sumber alergi (obat,makanan, serbuk, debu, cuaca, ........) dan reaksi yang biasa terjadi
Monitor respon alergi selama 24 jam
Ajarkan/ diskusikan untuk menghindari alergen dgn klien dan keluarga
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk tes alergi, obat anti alergi
………………………………….
Manajemen Alat bantu nafas.
memilih mode ventilator
setting ventilator
cek koneksi secara kontinu
monitor kemajuan pasien berdasarkan setting ventilator dan lakukan perubahan seting sesuai hasil evaluasi
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
43
98%) status mental dbn, Tidak ada dyspnea dan sianosis, mampu bernafas dengan mudah )
Menunjukkan ventilasi adekuat, ekspansi dinding dada simetris, suara nafas bersih, tidak ada : penggunaan otot-otot nafas tambahan, retraksi dinding dada, nafas cuping hidung, dyspnea, taktil fremitus)
Tidak ada nyeri dada, hemoptisis, kecemasan,
AGD dbn ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
monitor efek samping dari penggunaan ventilator: infeksi, penurunan COP,
Atur posisi
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
44
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 22
KURANG PERAWATAN DIRI : MANDI / KEBERSIHAN
, BERPAKAIAN , MAKAN , TOILETING (SELF-CARE
DEFICIT: BATHING/HYGIENE,
DRESSING/GROMING, FEEDING, TOILETING)
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Kurang perawatan diri : mandi / kebersihan / berpakaian / makan / toileting berhubungan dengan : Kurang / penurunan
motivasi Kelemahan / Kelelahan Cemas berat Nyeri / post operasi Tidak mampu merasakan
bagian tubuh Kerusakan
kognisi/perceptual Kerusakan neurovaskuler Kerusakan
muskuloskeletal Hambatan lingkungan
Data Subyektif
1. Perawatan diri: ADL (Self- Care: ADL)
2. Perawatan Diri: Higiene (oral hygiene, mandi, vulva hygiene, penil hygiene) (Self Care: Hygine)
3. Perawatan Diri: Berpakaian (Self Care: Dressing)
4. Perawatan Diri: makan dan minum (Self Care: Eating)
5. Toileting (Ostonomy Self-Care)Setelah dilakukan asuhan keperawatan :Mampu melakukan ADL
mandiri (mandi, hygiene, makan, berpakaian, toileting,
Bantuan Perewatan Diri: Mandi (Self Care Assistance : Bathing)
Bantu klien untuk mandi sesuai kondisi pasien
Observasi dan bantu kebersihan kuku, rambut, gigi, mulut, perineal, anus
Lakukan cukur/ rapikan rambut, bila perlu
Tawarkan penggunaan lotion
Monitor kondisi kulit saat mandi
Monitor kemampuan mandi
Anjurkan klien dan keluarga untuk cuci tangan setelah toileting dan sebelum makan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
45
Pasien mengatakan : Tidak mampu memenuhi
kebutuhan personal hygiene/makan, minum
Keluhan kesulitan mengunyah, menelan makanan
Tidak mampu pergi ke toilet / menggunakan pispot
Tidak mampu mengunakan alat bantu
Tidak mampu memakai/ melepas pakaian sendiri
Kelelahan saat beraktifitas
Merasa nyeriData Obyektif Penanpilan tidak
terpelihara Klien meminta bantuan
untuk memenuhi kebutuhannya
Paska operasi ………. hr……
Terpasang alat invasif:...…….
Kekuatan otot ………………
Skor aktivitas ……………….
Kerusakan neurovascular/ muskoskeletal
ambulasi) Mandi tanpa atau
dengan bantuan tanpa kecemasan
Terbebas dari bau badan dan mempertahankan kulit utuh
Mempertahankan kebersihan area perineal dan anus
Mampu berpakaian dan melepaskan pakaian sendiri
Mampu keramas, bersisir, bercukur, membersihkan kuku, berdandan
Dapat makan dan minum sendiri, meminta bantuan bila perlu
Mampu mengosongkan kandung kemih dan bowel
Perbaikan Kesehatan Mulut (Oral Health Maintenance)
Berikan oral-care secara rutin
Sediakan pelembab bibir bila perlu
Anjurkan klien dan keluarga untuk melakukan oral hygiene sesudah makan dan bila perlu
Kolaborasi dgn Tim Medis / dokter gigi bila ada iritasi, kekeringan mukosa mulut.
Bantuan perawatan diri : berpakaian (Self Care Assisstance : Dressing)
Monitor dan dukung kemampuan pasien untuk berpakaian sendiri
Ganti pakaian klien setelah personal hygiene selesai dilakukan, dan pakaikan pada ektremitas yang sakit/ terbatas terlebih dahulu, Gunakan pakaian yang longgar
Jaga privasi selama klien berpakaian
Perawatan rambut (Hair care)
Lakukan keramas bila perlu atau bila klien menginginkan
Fasilitasi klien untuk menyisir rambut
Inspeksi kulit kepala dan rambut
Fasilitasi penggunaan jasa salon, bila perlu
Pemberian Makan (Feeding)
Identifikasi diet dan kemampuan menelan sesuai dengan kondisi klien
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
46
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan
Sediakan makanan yang disukai sesuai dengan anjuran diit
Dorong keluarga untuk membantu klien makan
Manajemen pengeluaran feses (Bowel management)
Monitor pengeluaran feses (frekuensi, konsisitensi, bentuk, warna)
Monitor peristaltik / bising usus dan adanya impaksi
...............................
Bantuan Perawatan Diri: Toileting (Self Care Assistance: Toileting)
Ciptakan lingkungan yang tenang dan jaga privasi selama pasien BAB
Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mempunyai rutinitas toileting
Fasilitasi toilet hygiene setelah eliminasi
Sediakan alat bantu (pispot, urinal) bila perlu
.............................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
47
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 23
NYERI AKUT
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Nyeri Akut berhubungan dengan :
Fraktur Trauma / Cedera Kontraksi Operasi Inflamasi
Data SubyektifPasien mengatakan : Nyeri secara
verbal/nonverbal P - Penyebab nyeri:
………. Q - Type nyeri:...
…………. R - Regio:
………………… S - Skala nyeri: ……
1. Tingkat kenyamanan (Comfort Level)
2. Kontrol nyeri (Pain Control)
3. Tingkat Nyeri (Pain Level)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan :
Melaporkan gejala terkontrol
Melaporkan kenyamanan fisik dan psikologis
Mengenali factor yang menyebabkan nyeri
Melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri: <4)
Menggunakan terapi analgetik dan non analgetik
Manajemen nyeri (Pain Management) Kaji nyeri (lokasi,
durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus)
Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan
Monitor keefektifan tindakan mengontrol nyeri
Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
Ajarkan tehnik non farmakologis kepada pasien dan keluarga : relaksasi, distraksi, guided imagery, hipnoterapy
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
48
Nafsu makan turun
Data Obyektif Tingkah laku distraksi
(jalan2, menemuhi orang,)
Perubahan respon otonom:
Diaporesis, Perubahanan TD: ......., RR: ......,
Nadi: ......, Dilatasi pupil Tingkah laku ekspresif :
gelisah, merintih, menangis, nafas panjang, mengeluh, waspada
Tingkah laku berhati hati Gerakan melindungi Posisi untuk mengurangi
nyeri ..................
Tanda vital dbn Tidak menunjukkan
respon non verbal adanya nyeri
Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan analgetik dan efek sampingnya
Anjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
Kolaborasi medis (pemberian analgetik), fisioterapis/ akupungturis
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
49
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 24
NYERI KRONIS
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA 2007-2008)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC 2006)
RENCANA TINDAKAN (NIC 2006)
Nyeri kronik berhubungan dengan: Trauma neurologis
(Cedera tulang belakang, HNP, LBP)
Metastase Perubahan fungsi tubuh DM dengan Neuropathia
Data SubyektifPasien mengatakan : Mengeluh nyeri
berulang ulang dlm waktu lama (> 6 bulan)
Perubahan kemampuan dlm melakukan aktifitas
Perubahan pola tidur Kelelahan Takut cedera kembali Ekstremitas terasa kaku
1. Tingkat kenyamanan (Comfort Level)
2. Kontrol nyeri (Pain Control)
3. Tingkat Nyeri (Pain Level
4. Kontrol diri terhadap depresi (Depression Self-Control)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan :
Melaporkan gejala terkontrol
Melaporkan kenyamanan fisik dan psikologis
Mengenali factor yang menyebabkan nyeri
Melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri:<4)
Manajemen nyeri (Pain Management) Kaji nyeri (lokasi,
durasi, karakteristik, frekuensi, intensitas, factor pencetus)
Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan
Monitor keefektifan tindakan mengontrol nyeri
Kontrol faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien
Ajarkan tehnik non farmakologis kepada pasien dan keluarga : relaksasi, distraksi, guided imagery,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
50
Interaksi dgn orang lain menurun
Nyeri secara verbal/nonverbal
P - Penyebab nyeri: ……….
Q - Type nyeri:...…………. R - Regio: ………………… S - Skala nyeri: ……
Data Obyektif Anoreksia Pergerakan lambat Menangis Insomnia Atrofi beberapa otot
Menggunakan terapi analgetik dan non analgetik
Tanda vital dbn Tidak menunjukkan
respon non verbal adanya nyeri
hipnoterapy Ajarkan pada pasien
dan keluarga tentang penggunaan analgetik dan efek sampingnya
Anjurkan pasien dan keluarga untuk meningkatkan istirahat
Kolaborasi dgn Tim Medis (pemberian analgetik), fisioterapis/ akupungturis
Managemen Mood ( Mood Manajemen) Monitor kemampuan
perawatan diri Bantu keperluan
perawatan diri pasien Fasilitasi aktifitas fisik
yang dapat ditoleransi (jalan, membaca, nonton TV…)
Fasilitasi pemecahan masalah dan koping
Kolaborasi dengan pastoral, psikolog
.......................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
51
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 25
NAUSEA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
Nausea berhubungan dengan :
Iritasi gastric: Antibiotik, Aspirin, NSAID, Steroid
Intervensi farmakologi: narkotik,anesthesia
Toksin radiotherapy: Radiasi
Parmasetik: Efek kemotherapi
Gangguan biokimia :Uremia, ketoacidosis, kehamilan Muda
Tumor intra abdomen Nyeri Kardiak Distensi gastrik, gastritis Penyakit Esofagus,
Pankreatik
1. Tingkat kenyamanan (Comfort Level)
2. Status nutrisi : asupan makanan dan cairan (Nutritional status: Food & Fluid Intake)
Setelah dilakukan asuhan keperawatan : Melaporkan gejala
terkontrol Melaporkan
kenyamanan fisik dan psikologis
Asupan makanan dan cairan
Hasil laboratorium : Albumin: 60,6%-68,6%, total protein: 66-83 g/l,
Pengawasan Nutrisi (Nutritional Monitoring)
Lakukan tindakan perawatan, tidak pada saat pasien makan
Monitor mual dan muntah,
Monitor tingkat energi, kelelahan, kelemahan.
Monitor hasil laboratorium (Albumin, total protein, hemoglobin, hematokrit)
Monitor konjungtiva terhadap pucat, kemerahan, kering;, monitor bibir terhadap kemerahan, pecah-pecah, dan bengkak; catat adanya edema, hiperemis dan hipertropi papila lidah dan rongga mulut
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
52
Faktor fisik : Meningitis, TIK
Faktor Psikis : takut, Cemas
Data SubyektifPasien mengatakan : Rasa mual atau sakit pada
perut Rasa asam di mulut Peningkatan saliva Peningkatan menelan
Data Obyektif Tidak mau makan Sensasi adanya sumbatan Sering meludah ...........................
hemoglobin: premp.: 12-16 g/l, laki2: 14-18 g/l, hematokrit: premp:36-46%, laki2: 42-52%
BMI: 20-25 (BB normal) dan antropometri normal
Monitor BB (penurunan/ peningkatan) dan antropometri
Monitor turgor kulit
Managemen Nutrisi (Nutrition Management) Identifikasi adanya alergi
pada klien
Berikan informasi yang tepat mengenai kebutuhan nutrisi kpd klien dan keluarga.
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang jumlah kalori dan tipe nutrien yang dibutuhkan klien
Manajemen Kemoterapi (Chemotherapy management)
Monitor efek samping agen kemoterapi
Batasi stimulasi terhadap kegaduhan,pencahayaan, bau makanan yang menyengat, pedas, asam, mengandung gas
Ajari pasien & keluarga untuk teknik relaksasi nafas dalam
Monitor efek terapi yang diberikan
Monitor tanda dan gejala keracunan obat
Kolaborasidgn Tim Medis untuk pemberian obat antiemetik
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
53
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 26
RISIKO INFEKSI (RISK FOR INFECTION)
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
NOC
RENCANA TINDAKAN NIC
Risiko Infeksi berhubungan dengan :
Faktor yang berhubungan : Prosedur invasive Malnutrisi Imunitas didapat tidak
adekuat Pertahanan primer tidak
adekuat : kulit tidak utuh, trauma jaringan, cairan tubuh statis/oedem,perubahan peristaltic
Pertahanan sekunder tak adekuat : Hb turun, leukopenia, penekanan respon inflamasi :
1. Status immune (Immune Status)
2. Pengendalian infeksi (Infection Severity)
3. Pengendalian resiko (Risk Control)
4. Penyembuhan luka primer dan sekunder (Wound Healing)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ………… Klien terbebas dari
tanda dan gejala infeksi Klien mampu
mendiskripsikan proses penularan penyakit,
Immunisasi/Vaksinasi (Immunization/Vaccination) Anjurkan klien & keluarga
untuk immunisasi Jelaskan pemakaian oba-
obatan yang dapat meningkatkan resiko infeksi kpd klien & keluarga.
Kolaborasi dengan ahli gizi sesuai indikasi
Kolaborasi medis untuk pemberian obat immunisasi
Pengetahuan : pengendalian infeksi (Health Education: Infection Control)
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
54
albuminemia Trauma : CKS, CKB Penyakit kronis : PPOM,
Hepatitis, dll ………… Immunosupresif : AIDS,
CRF, Leukemia, ITP .................
factor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaannya
Klien menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat
Klien mempunyai kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
Jumlah leukosit dalam batas normal(5.000 – 10.000)
.
Ajarkan pada klien & keluarga cara menjaga personal hygiene untuk melindungi tubuh dari infeksi
Ajarkan pada klien & keluarga cara mencuci tangan yang benar
Anjurkan kepada keluarga/ pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk dan meninggalkan ruang pasien
Jelaskan kepada pasien dan keluarga ttg tanda dan gejala infeksi
Ajarkan metode aman cara penyediaan, pengelolaan dan penyimpanan makanan / susu kpd klien & keluarga.
Kontrol Resiko Infeksi Identifikasi factor resiko
(umur, BB, status nutrisi, riwayat penyakit, suhu,.............)
Pengendalian resiko (Infection Protection) Pantau tanda dan gejala
infeksi : suhu tubuh, nadi,kondisi luka, sekresi, penampilan urine, penurunan BB, keletihan dan malaise.
Pertahankan tehnik asepsis pada pasien yang beresiko
Bersihkan alat / lingkungan dengan benar setelah dipergunakan pasien
Pertahankan tehnik isolasi bila diperlukan
Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan (Pengu-
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
55
nakan APD pada klien dgn autoimun)
Berikan penjelasn pada klien & keluarga untuk minum obat sesuai prog
Dorong klien & keluarga masukan nutrisi dan cairan yang adekuat.
Berikan PENKES kepada klien dan keluarga ttg penularan penyakit infeksi: transmisi secara seksual, oral, fekal, sekresi tubuh, kontak langsung
Kolaborasi dengan Tim Medis untuk pemberian therapi sesuai indikasi, dan pemeriksaan laborat.
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 27
Risiko Cedera
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATANNOC
RENCANA TINDAKAN NIC
Risiko Cedera berhubungan dengan :
Faktor yang berhubungan :
Eksternal Model
Transportasi(Patient Safety)
Desain, gedung, peralatan tidak memenuhi standar
Nutrisi : Gizi buruk, mal absorbsi, kekurangan vitamin
Kimia : polusi, racun, obat, pengawet,
1. Pengendalian factor resiko (Risk Control)
2. Terbebas dari jatuh (Falls Occorence)
3. Kondisi janin saat intrapartum sejahtera sampai lahir (Fetal Status: intrapartum)
4. Kondisi ibu intrapartum sejahtera sampai saat melahirkan (Maternal status: intrapartum)
5. Lingkungan Rumah aman (Safe Home Environment)
1. Environmental Management Ajarkan pada pasien &
keluarga tentang lingkungan yang aman : penerangan yg cukup, lantai tidak licin
Pasang pengaman tempat tidur pada klien anak atau klien yang gelisah/ penurunan kesadaran
Pencegahan jatuh (Fall Prevention) Kaji factor resiko cedera
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
56
kosmetik, kafein, zat warna
Internal Malnutrisi Abnormalitas test darah :
Hb menurun, leukositosis, trombocitopenia, thalasemia, SLE, perubahan faktor pembekuan, sickle cell
Hipoksia jaringan Usia perkembangan :
fisiologi / usia todller / lansia, psikososial : depresi, psikosomatis
Fisik : kerusakan kulit : kerusakan mobilitas, immobilisasi
........................
Setelah tindakan keperawatan selama …………………..
Ibu dan bayi sejahtera Klien terbebas dari
cedera Klien mampu
menjelaskan cara / metode untuk mencegah cedera
Klien mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah cedera
Klien mampu mengenali perubahan status kesehatan
Identifikasi kebutuhan keamanan klien sesuai kondisi dan fungsi kognitif klien
Ajarkan pada klien & keluarga cara mengidentifikasi factor resiko cedera dan cara penanggulangannya
Melakukan tindakan emergency sesuai dengan kondisi : Kejang, hiperthermi, penurunan kesadaran, halusinasi, perdarahan dll
Pengawasan selama melahirkan (Monitoring Intrapartum) Kolaborasi dengan
dokter spesialis dan bidan untuk monitoring kondisi ibu dan janin terhadap factor resiko selama intrapartum sampai proses persalinan : perdarahan, infeksi, PEB, persalinan induksi, SC, Asfiksia dll.
Pengawasan keselamatan (Surveilance: savety) Monitor TTV, GCS,
hemodinamik. Laksanakan pengawasan
secara intensif kpd klien berisiko terjadi cedera
Berikan cairan & nutrisi yang adekuat
...........................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
57
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 28
RISIKO JATUH
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
NOC
RENCANA TINDAKAN NIC
Risiko jatuh berhubungan dengan :Faktor yang behubungan :Usia : Usia lebih 65 tahun Usia kurang dari 2 tahun Tak ada pegangan di
tangga Tak ada pengaman
jendela Tak ada restrain Penggunaan alat bantu:
kursi roda, walker, tongkat, kruk
Fisiologi
1. Keseimbangan dan Koordinasi baik (Balance)
2. Pencegahan perilaku jatuh (Fall prevention Behaviour)
3. Terhindar dari jatuh (Fall Occurence)
4. Peningkatan pengetahuan mencegah jatuh (Knowledge: Fall Prevention)
Setelah tindakan keperawatan selama ……. Klien tidak jatuh
Pencegahan jatuh (Fall Prevention) Kaji adanya gangguan
penglihatan, pendengaran, kelemahan anggota gerak
Monitor KU, Kesadaran, TTV, dan kekuatan otot
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Bantu kebutuhan ADL sesuai kondisi
Libatkan keluarga dalam memenuhi
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
58
Penyakit akut Kondisi post operasi Gangguan penglihatan &
gangguan pendengaran Arthritis Anemia, penyakit
Vaskuler Neoplasma Pusing, Hipotensi
orthostatik Diare, inkontinensia
…….. Penurunan kekuatan
ekstremitas bawah Kerusakan Keseimbangan Kerusakan mobilitas fisik Neuropathia .............
Kognitif Penurunan status mental:
bingung , delirium, dementia
Medikasi Diuretik Anti depresan, Agen anti
hipertensi Alkohol, Narkotik
Lingkungan Tidak familiar terhadap
ruangan/ ruangan minim cahaya
Kondisi cuaca / lantai basah
Tak ada bahan anti selip di kamar mandi
......................
Keseimbangan dan koordinasi klien baik
Klien mampu menjelaskan cara / metode mencegah jatuh
Klien mampu menjelaskan fator resiko dari lingkungan / perilaku personal penyebab jatuh
Klien mampu menggunakan alat bantu berjalan dengan baik
kebutuhan klien Pasang /gunakan bel
dan alat panggil (nurse call) di toilet, dan pasang keset anti selip
Pasang alat pengaman : restrain, dekatkan TT dgn tembok
Berikan penjelasan pada klien dan keluarga adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
Exercise Therapy: Balance Ajarkan klien &
keluarga tehnik ambulasi : ROM pasif dan aktif sesuai indikasi
Sediakan dan ajarkan penggunaan alat bantu: walker, kruk, kursi roda dll. kpd. klien & keluarga.
Kolaborasi dgn Tim medis, fisiotherapis.
...................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
59
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 29
RISIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Risiko Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan :
Faktor risiko:Eksternal Radiasi Imobillisasi fisik Faktor mekanik (alat
yang dapat menyebabkan luka, penekanan, restrain)
Hipothermia, Hiperthermia
Kelembaban kulit
Internal
NOC1. Konsekuensi
immobilitas : fisiologis (Immobolity Consequan
2. Integritas jaringan: kulit dan membrane mukosa (Tissue Integrity: Skin&Mucous Membranes)
3. Penyembuhan luka: primer (Wound Healing : Primary Intention)
Setelah tindakan keperawatan selama …….
NICPerawatan Pasien Bed Rest (Bed Rest Care) Hindari kerutan / lipatan
alat tenun Pasang kasur dekubitus
bila diperlukan Mobilisasi / ubah posisi
tidur klien tiap 2 jam sesuai jadwal
Pencegahan Luka Karena Tekanan (Pressure Ulcer Prevention) Kaji factor resiko
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
60
Faktor imunologis Perubahan status nutrisi ;
Obesitas, Kurus Perubahan turgor kulit Perubahan Sirkulasi Penonjolan tulang Perubahan sensasi : DM,
……
Pertahanan perfusi jaringan dan mukosa baik (sensasi, elastisitas, temperature, hidrasi)
Tidak ada lesi, iritasi kulit / dekubitus
Klien mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit
Proses penyembuhan luka baik
kerusakan integritas kulit
Jaga kebersihan kulit klien agar tetap bersih dan kering
Berikan / oleskan lotion pada daerah yang tertekan
Lakukan massage sesuai indikasi
Berikan cairan dan nutrisi yang adekuat sesuai kondisi
Pengawasan kulit (Skin Surveillance) Monitor aktivitas,
mobilisasi klien dan adanya kemerahan pada kulit
Manajemen Tekanan (Pressure Management) Libatkan keluarga
dalam mobilisasi klien dan personal higiene
Ajarkan perubahan posisi kpd klien & keluarga
Kolaborasi dengan Tim Medis dan ahli gizi
......................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
61
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 30
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan :
Eksternal Hipothermia,
Hiperthermia Imobillisasi fisik Faktor mekanik (alat
yang dapat menyebabkan luka, penekanan, restrain)
Kelembaban kulit Umur Ekstrem Medikasi: alergi, steven
johnson
NOC1. Respon Alergi: lokal
(Allergic Response: Localized)
2. Hemodialisis Akses (pemasangan AV Shunt) (Hemodialysis Access)
3. Integritas kulit dan membrane mukosa (Tissue Integrity: Skin & Mucous Membrenes)
4. Regenerasi luka primer dan sekunder (Wound
NIC
Pencegahan Alergi terhadap Latek (Latex Precaution) Identifikasi respon
allergi / steven Johnson
Perawatan Luka Dekubitus (Pressure Ulcer Care) Identifikasi derajad
dekubitus Jelaskan pemakaian
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
62
Internal Perubahan kondisi
metabolic (DM, …. Penonjolan tulang Defisit immunologi Perubahan status nutrisi
(obesitas, kurus) Perubahan turgor Perubahan status cairan :
oedema Perubahan
sirkulasi :capillary refill > 3 detik, kompartemen sindrome, Tetralogi Fallot/CHD
.................
Healing)
Setelah tindakan keperawatan selama ……
Integritas kulit dan membran mukosa baik : kulit utuh, dapat berfungsi dengan baik.
Regenerasi sel dan jaringan membaik
Hipersensitif respon immune terkendali
Akses hemodialisa (pemasangan AV Shunt) berfungsi baik : tidak ada perdarahan, tidak terjadi infeksi
Klien menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan penyembuhan luka.
alat yang dapat meningkatkan kerusakan integritas kulit kpd klien & keluarga.
Berikan cairan dan nutrisi yang adekuat sesuai kondisi
Managemen Tekanan (Pressure Management) Mobilisasi / ubah posisi
tidur klien tiap 2 jam sesuai jadwal
Ajarkan cara mobilisasi klien, ubah posisi dan personal higiene kpd keluarga.
Jaga kebersihan kulit dan alat tenun klien agar tetap bersih dan kering
Pasang kasur dekubitus / bantal angin / cincin tumit bila diperlukan
Kelancaran Akses Dialisis (Dialysis Access Maintenance) Monitor adanya
perdarahan / infeksi pada akses hemodialisa (AV Shunt)
Perawatan Luka (Wound Care) Kolaborasi dgn ahli gizi
dan dgn Tim Medis untuk terapi perawatan luka
.....................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
63
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 31
RISIKO TERJADI ASPIRASI
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Risiko terjadi Aspirasi berhubungan dengan :
Faktor Resiko : Peningkatan tekanan
intragastrik : penyempitan pylorix
Pemberian obat (yang menekan SSP)
Pemberian makanan melalui NGT
Penurunan tingkat
NOC1. Pencegahan Aspirasi2. Status Respirasi baik
(ventilasi)3. Status menelan
adekuat
Setelah tindakan keperawatan selama …. Tidak terjadi aspirasi Jalan nafas bersih,
klien mudah bernafas,
NICRespiration Monitoring Monitor pernafasan :
irama, frekuensi, kedalaman, suara tambahan (crackles, ronchi)
Aspirataion Precaution Monitor tingkat
kesadaran (kuantitatif dan kualitatif), refleks batuk, dan kemampuan
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
64
kesadaran Terpasangnya ET atau
Tracheostomy Penurunan spinter
esophagus bawah Gangguan menelan /
reflek menelan lemah Peningkatan residu
gastrik Penurunan batuk dan
reflek gag Penurunan gastro
intestinal : post anesthesi Pengosongan lambung
yang lambat : invaginasi, strangulasi
Pembedahan wajah, leher, oral
tidak merasa tercekik Fungsi pernafasan
baik: irama, frekuensi Klien mampu
mengunyah, menelan makanan tanpa terjadi aspirasi.
Kebersihan mulut terpelihara
Tidak mual dan muntah
Tidak ada residu gastric
Reflek batuk baik Bising usus dalam
batas normal (5-35 x/m)
menelan Posisikan kepala 30-
45 derajad selama dan setelah makan
Cek posisi NGT dan lakukan aspirasi cairan gastric saat akan memberikan diet
Tunda / Kurangi pemberian diet bila residu masih banyak
Berikan nutrisi/ASI/PASI secara bertahap dan hati-hati sesuai kondisi
Ajarkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah diberi minum
Jelaskan pada keluarga bahaya aspirasi
Observasi adanya mual dan muntah
Bantu / lakukan oral higiene sebelum dan sesudah makan
Airway Management Pertahankan
kebersihan jalan nafas, lakukan suction bila diperlukan
Swallowing Therapy Kolaborasi dengan
fisiotherapi untuk massage otot masseter
Kolaborasi dengan Tim Medis untuk pemberian therapy
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
65
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 32
RESIKO BUNUH DIRI
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Risiko bunuh diri berhubungan dengan :
Faktor Risiko : Riwayat percobaan bunuh
diri Membuat atau mengubah
rencana Kondisi ingin mati Perasaan lelah / putus asa
NOC1. Keseimbangan emosi
(Mood Equilibrium)2. Pengendalian perasaan
untuk bunuh diri 3. Semangat hidup
Setelah tindakan keperawatan selama …. Koping adaptif
NIC
Behaviour Management: Self harm Monitor adanya
perubahan perilaku yang mal-adaptif: ungkapan ingin bunuh diri, putus asa
Suicide Prevention
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
66
Ekonomi tidak stabil Kehilangan otonomi /
kebebasan Penyalahgunaan alkohol Perceraian : janda / duda Berduka / Kehilangan Menyimpan benda tajam Membuang benda
miliknya Tanda-tanda perubahan
perilaku, sikap atau penampilan
Penyakit fisik Penyakit kronik : CRF, ,
DM, Stroke, dll……... Penyakit terminal :
Kanker, CRF, dll …………………..
Mengancam akan bunuh diri / kondisi ingin mati
Hidup sendiri Riwayat bunuh diri pada
keluarga Gangguan psikiatri :
Schizofrenia, depressi ...................
Semangat hidup meningkat
Klien menunjukkan kemampuan pengendalian perilaku untuk bunuh diri
Kepercayaan spiritual meningkat
Harga diri meningkat
Identifikasi penyebab keinginan bunuh diri
Ciptakan lingkungan yang aman, dan hindarkan bahan, alat atau benda tajam yang dapat digunakan untuk bunuh diri
Libatkan keluarga dalam pemberian support mental-spiritual
Anjurkan klien untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (dengan berdoa)
Kolaborasi dengan Tim Medis, psikiater, konseling pastoral dan security.
Spiritual Support Lakukan
pendampingan bila klien membutuhkan
Dorong klien untuk mengambil keputusan yang positif (adaptif)
Dengarkan dan ungkapkan dgn empati terhadap perasaan pasien
Anjurkan klien untuk mengalihkan rasa ingin marah, putus asa, dengan hal-hal yang konstrukstif (membangun)
...................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
67
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 33
HIPERTERMIA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
Hipertermia berhubungan dengan :
Penyakit infeksi Trauma (yang
berhubungan dengan kerusakan termoregulasi)
Aktifitas berlebih
NOC1. Thermoregulasi2. Thermoregulasi pada
bayi baru lahir3. Tanda-tanda vital
Setelah tindakan keperawatan selama……
NICVital Signs Monitoring Monitor tanda-
tanda vital tiap 2 jam , tingkat kesadaran (kuantitatif dan kualitatif)
Monitor hidrasi : turgor kulit,
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
68
Dehidrasi / Kurang cairan Penurunan / tidak mampu
berkeringat Terpapar panas Medikasi / anesthesi
Data SubyektifPasien mengatakan : Demam Pusing Merasa haus
Data Obyektif Peningkatan suhu diatas
rentang normal Suhu ………..C Takhikardi………. Peningkatan frekuensi
pernafasan Kulit memerah, Perabaan hangat Menggigil Leukositosis Kejang atau konvulsi ....................
1. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5 – 37,2◦ C)
2. Nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan
3. Tidak ada perubahan warna kulit
4. Klien mampu menjelaskan tindakan untuk mencegah/ mengurangi peningkatan suhu tubuh
5. Bayi tidak mengalami distress pernafasan, gelisah, atau letargi
6. Tidak terjadi kejang
kelembaban membran mukosa
Monitor adanya chusing triad : tekanan nadi yang melebar, bradikardia, peningkatan sistolik
Anjurkan klien & keluarga untuk melepaskan pakaian yang berlebihan
Temperature regulation Anjurkan klien &
keluarga untuk memenuhi asupan cairan oral yang adekuat sesuai dgn usia dan indikasi
Newborn Care Monitor perubahan
suhu, warna kulit, distress pernafasan pada BBL
Fever Treatment Lakukan tindakan
tapid sponge bila diperlukan
Ajarkan pasien & keluarga dalam mengukur suhu tubuh, dalam mencegah dan mengenali secara dini hyperthermia
Ajarkan klien & keluarga cara mencegah keletihan akibat panas
Monitor balance cairan
Kaji adanya tanda-tanda infeksi dan syok hipovolemik
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
69
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk pemberian antipiretik, cairan parenteral dan pemeriksaan laborat sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 34
HIPOTERMIA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Hipotermia berhubungan dengan
Terpapar udara dingin Evaporasi kulit di
lingkungan dingin Penyakit / trauma Malnutrisi Regulasi suhu tidak
NOC1. Thermoregulasi2. Thermoregulasi pada
bayi baru lahir3. Tanda-tanda vital
Setelah tindakan keperawatan selama……
Suhu: 36,3-37,4 oC,
NIC
Vitalsign Monitoring Monitor tanda-tanda
vital tiap 2 jam , tingkat kesadaran (kuantitatif dan kualitatif)
Newborn Care
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
70
efektif Medikasi penyebab
vasodilatasi Penurunan metabolic Kerusakan hypothalamus Konsumsi alkohol
Data SubyektifPasien mengatakan : Merasa dingin Menggigil Pusing Sesak nafas
Data Obyektif Penurunan Suhu dibawah
rentang normal Suhu………..C Kulit dingin Pucat Sianosis Capilary Refill lambat >
dari 3 detik Takhikardi Respirasi : …… x/mnt Hipertensi Piloereksi(bulu pori-pori
berdiri / merinding) ........................
Nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan
Tidak ada perubahan warna kulit
Klien mampu menjelaskan tindakan untuk mencegah/ mengurangi penurunan suhu tubuh
Bayi tidak mengalami distress pernafasan, gelisah, atau letargi
Tidak menggigil Tidak pusing Capilari refil < dari 3
detik
Monitor penurunan suhu, warna kulit, distress pernafasan pada BBL/BBLR
Jaga kehangatan bayi
Rawat bayi dalam incubator/couveuse
Monitor suhu lingkungan
Temperature Regulation Anjurkan klien &
keluarga untuk menjaga kehangatan tubuh: dengan minuman hangat, selimut ekstra, lampu penghangat dll.
Ajarkan pasien & keluarga dalam mengukur suhu tubuh, dalam mencegah dan mengenali secara dini hypothermia
Hypothermia Treatment Kaji adanya tanda-
tanda syok hipovolemik, perubahan warna kulit dan perubahan capilary refill
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk terapi, pemberian cairan parenteral dan O2
sesuai kebutuhan dan kondisi
Monitor gula darah
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
71
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 35
POLA SEKSUAL TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Pola Seksual tidak efektif berhubungan dengan :
Kurang orang yang berarti /faktor perangsang kurang
Konflik dengan orientasi seksual atau pilihan seksual
NOC.1. Pemulihan dari
penganiayaan/penyimpangan sexual.
2. Citra tubuh.3. Penampilan peran.4. Harga diri5. Perkembangan fisik :
NIC1. Self-esteem Enhance-
ment2. Sexual Counseling3. Body Image
Enhancement4. Teaching: Safe Sex Kaji faktor penyebab
disfungsi seksual
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
72
Takut terhadap kehamilan atau penyakit melalui seksual
Kerusakan hubungan dengan orang yang berarti
Peran model tidak ada atau tidak efektif
Kurang pengetahuan / ketrampilan mengenai respon alternative tehadap kesehatan yang berubah, perubahan fungsi atau struktur tubuh, penyakit atau therapy medis
Kurang privasi
Data SubyektifPasien mengatakan : Melaporkan kesulitan,
keterbatasan atau perubahan dalam perilaku atau aktivitas seksual
Data Obyektif ............... ............... ................
wanita dan pria
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ……..
Harga diri meningkat Mampu menunjukkan
pemulihan dari penganiayaan / penyimpangan sexual.
Mempunyai persepsi positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh sendiri
Peningkatan peran : seksual yang aman
Berikan informasi kpd. Klien & keluarga yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual (makanan dgn protein tinggi, vitamin, suasana hati, privacy, tempat, melalui brosur, buku atau audio-visual)
Diskusikan dgn klien & keluarga efek penyakit terhadap seksualitas
Diskusikan dgn klien & keluarga pentingnya modifikasi dalam aktivitas seksual, jika diperlukan
Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien kemukakan
Berikan support spiritual kpd klien & keluarga
Konseling kpd klien & keluarga untuk perencana keluarga
Berikan PENKES kpd klien & keluarga ttg hubungan sexual yg aman
Kolaborasi dengan Tim Medis, psikolog, /pastoral
……………….. …………………
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
73
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 36
KETERLAMBATAN TUMBUH KEMBANG
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan :
Efek dari kecacatan fisik Ketergantungan Perawatan tidak adekuat
NOC1. Pertumbuhan dan
Perkembangan anak sesuai umur: 1 bulan -17 tahun
2. Perubahan fisik pada laki-laki dan perempuan
NIC 1. Newborn Care2. Nutritional
Managemtn/Monitoring
3. Teaching: Infant Stimulation
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
74
Tanggung jawab yang tidak adekuat / kelalaian
Kurangnya stimulus lingkungan
Berpisah dengan orang yang berarti
Data SubyektifPasien mengatakan : Tidak bergairah Pasien meminta bantuan
untuk memenuhi kebutuhannya
Penurunan gairah / putus asa
Data Obyektif Perubahan pertumbuhan
fisik Tidak mampu dalam
perawatan diri, kontrol aktivitas diri
Terlambat atau sulit dalam ketrampilan (motorik, sosial, ekspresi)
.................
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ......
1. Pertumbuhan anak normal sesuai yang diharapkan.
2. Perkembangan tidak terjadi penyimpangan
4. Developmental Enhancement: Child, Adolescent
5. Infant Care6. Parenting Promotion7. Health Screening8. Parent Education:
Child bearing9. Risk Identification10.Self Responsibility Facilitation Kaji tumbuh kembang
anak sesuai dgn tahapan Kaji pola asuh anak Kaji keadekuatan asupan
nutrisi /ASI Berikan support dan
pujian pada anak terhadap usaha anak dalam beraktifitas.
Berikan mainan/ benda2 sesuai dengan usia anak.
Demonstrasikan aktivitas yang meningkatkan perkembangan sesuai dgn usia kpd keluarga.
Ajarkan dan bantu ADL sesuai usia.
Berikan dukungan pada keluarga untuk mengkomunikasikan secara jelas tanggung jawab terhadap perilaku yang diharapkan pada anak
Monitor peningkatan atau penurunan berat badan melalui KMS
Berikan penkes pada orang tua : tentang tahapan perkembangan anak
Laksanakan pemeriksaan tumbuh kembang anak
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
75
dengan DDST Kolaborasi ahli gizi
/spesialis lain Anjurkan keluarga
untuk membawa anak ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat.
Sex Education kpd anak sesuai usia.
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 37
RISIKO KETERLAMBATAN TUMBUH KEMBANG
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Risiko Keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan :
Faktor Risiko : Usia maternal < 15 th >
NOC1. Pertumbuhan dan
Perkembangan anak sesuai umur: 6 bulan-17 tahun
2. Perubahan fisik pada
NIC 1. Infant Care2. Teaching:
Infant/Toddler Nutrition
3. Health Screening
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
76
35 th Kehamilan tak terencana
/ tidak diinginkan Nutrisi tak adekuat Kemiskinan Perilaku kekerasan Infeksi Gangguan genetic /
endokrin Kurang / terlambat
dalam perawatan prenatal
Prematuritas Kerusakan otak , kejang Penyakit kronis Kemotherapi Farmakologi /
teratogenik Pemberi perawatan:
sakit mental, retardasi mental, perilaku kekerasan
laki-laki dan perempuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...... Anak mencapai norma
pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan : TB, BB, lingkar kepala, lila, ukuran tulang, kecepatan masa tumbuh
Tidak terjadi penurunan perkembangan fisik, kognitiv, dan psiko-sosial
4. Nutritional Management/Monito-ring
5. Risk Managment 6. Weight Management Kaji adanya faktor
resiko keterlambatan tumbang
Kaji pengetahuan penerima asuhan , sistem pendukung, ketrampilan koping, untuk mengurangi faktor resiko
Lakukan pengkajian kesehatan anak, BB, TB, temperamen, lingkungan keluarga, budaya
Pantau interaksi dan komunikasi orang tua dan anak
Kaji keadekuatan asupan nutrisi dan makanan yg disukai
Pantau kecenderungan peningkatan / penurunan BB, perkembangan fisik, kognitiv, dan psiko-sosial
Ukur lipatan / turgor kulit, lingkar kepala, lila
Lakukan penilaian TUMBANG anak dengan DDST
Beri PENKES kpd orang tua ttg TUMBANG anak dan kebutuhan nutrisi
Ajarkan pada pengasuh tentang pola pertumbuhan normal
Bina hubungan therapeutik dan saling
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
77
percaya dengan penerima perawatan
Bantu dan dampingi orang tua dalam membuat perencanaan perawatan yang dapat dilakukan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mengajarkan diet dan perencanaannya maupun dgn psikolog
........................
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 38
PEMELIHARAAN KESEHATAN TIDAK
EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan :
Koping keluarga tidak efektif
NOC1. Kepercayaan tentang
kesehatan : sumber yang diyakini
2. Perilaku dan
NIC1. Health System
Guidance2. Support System
Enhancement
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
78
Distress spiritual Koping individu tidak
efektif Berduka yang terganggu Kerusakan persepsi /
kognitif (komplit /partial / Keterbatasan motorik halus/kasar)
Keterbatasan perubahan yang
berarti, ketrampilan komunikasi
(menulis,verbal) Tidak terpenuhinya tugas perkembangan Keterbatasan sumber
materi
Data SubyektifPasien melaporkan : Ketidak mampuan
bertanggung jawab dalam memenuhi pelayanan kesehatan dasar
Keterbatasan peralatan, finansial atau sumber lain
Kurangnya dukungan / support sistem personal
...................
Data Obyektif Menunjukkan
keterbatasan`pengetahuan mengenai pelayanan kesehatan dasar
Menunjukkan keterbatasan perilaku adaptif / penyesuaian diri
Riwayat keterbatasan perilaku mencari kesehatan
..........................
pengetahuan promosi kesehatan untuk hidup sehat
3. Berpartisipasi : dalam perawatan kesehatan dan pengambilan keputusan
4. Deteksi resiko5. Dukungan social
Setelah tindakan keperawatan selama . . . Klien mampu berpartisipasi
dan mengikuti rekomendasi program pengobatan.
Klien mampu mengidentifikasi potensial resiko terhadap kesehatan akibat gaya hidup.
Klien menyatakan /menunjukkan pengetahuan terhadap tindakan perlindungan kesehatan.
Klien menunjukkan kesadaran bahwa perilaku sehat membutuhkan usaha dan keyakinan dan mampu untuk mengatasi.
Keluarga/kelompok memberikan/menunjukkan dukungan /support.
.....................
3. Health Education4. Decision Making
Support Identifikasi difiisit
kepercayaan dan pengetahuan klien yang berpengaruh dalam pemeliharaan kesehatan.
Kaji ketersediaan dan keadequatan system pendukung klien ( kelg./ orang terdekat ).
Dukung dan diskusikan dengan klien & keluarga tentang perlindungan kesehatan tertentu untuk kebutuhan klien : perubahan diet, penghentian merokok, penurunan stress dan program latihan fisik
Koordinasikan rujukan kepada pelayanan kesehatan yang relevan, sesuai kebutuhan klien.
Beri kesempatan klien/keluarga untuk mendapatakan informasi /second opinion tentang pelayanan kesehatan yg dibutuhkan dan biayanya.
Informasikan kepada klien & keluarga tentang beberapa pilihan layanan kesehatan sesuai dgn kondisi klien, dan resiko yang bisa timbul dari layanan terkait.
Berikan PENKES kpd klien dan keluarga ttg
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
79
perilaku sehat dan gaya hidup yg merugikan.
Lengkapi ”discharge planning” untuk layanan kesehatan lanjutan yg dibutuhkan klien.
Kolaborasi dengan layanan sosial untuk merencanakan kebutuhan pemeliharaan kesehatan.
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 39
KURANG PENGETAHUAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Kurang Pengetahuan berhubungan dengan :
Keterbatasan paparan
NOC1. Pengetahuan klien meningkat tentang (Juknis): Kesehatan reproduksi
NIC1. Teaching
(Juknis)2. Health
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
80
Mudah lupa Mis Interpretasi
informasi Keterbatasan kognisi /
kemampuan Keterbatasan ketertarikan
belajar Kurang familiar / merasa
asing dengan sumber informasi
Data SubyektifPasien mengatakan : Mengungkapkan adanya
masalah Mengungapkan mudah
lupa Kurang memahami
tentang kondisi / program pengobatan / tindakan perawatan
Data Obyektif Ketidak akuratan
mengikuti instruksi Selalu bertanya tentang
penyakitnya. Apatis
Proses Penyakit dan program pengobatan
Promosi Kesehatan Patient Safety
(Juknis: fungsi tubuh, menyusui, pengelolaan penyakit jantung,keamanan anak, konsepsi dan fertilisasi, pengelolaan diabetes, diit, proses penyakit, penghematan energi, pencegahan jatuh, perilaku sehat, promosi sumber kesehatan , perawatan terhadap penyakit., pengendalian infeksi, perawatan bayi, persalinan dan kelahiran, perawatan stoma, parenting, ibu post partum, kehamilan, aktivitas yang dianjurkan, fungsi seksual, pengendalian penggunaan obat, alcohol, rokok, prosedur penanganan dan pengobatan. )
Setelah tindakan keperawatan selama . . . . . Klien dan kelg.
menunjukkan pemahaman tentang kondisi .................. dan cara penanggulangan /tindak lanjutnya.
Klien dan kelg. mampu mengidentifikasi factor resiko terhadap kesehatan dan informasi yang sesuai dgn kebutuhan.
Klien dan kelg. menunjukkan perubahan perilaku hidup sehat.
Education3. Risk
Identification Kaji tingkat
pengetahuan klien /keluarga dan berikan penjelasan ttg: -Kesehatan reproduksi-Proses Penyakit dan
program pengobatan-Promosi Kesehatan-Patient Safety
Berikan informasi dari sumber-sumber terkait (pelayanan kes. tertentu /referensi) yang dapat menolong klien/keluarga dalam mempertahankan program pengobatan dan penanganan.
Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi dgn klien dan keluarga
Diskusikan pilihan terapi dan rasional tindakan yg akan dilakukan dgn klien & keluarga.
Libatkan keluarga/kelompok dalam program pengobatan.
Kolaborasi dgn Tim Medis, Ahli Gizi, Social Worker, Psikolog, Pastoral.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
81
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 40
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
Kerusakan komunikasi Verbal berhubungan dengan :
Penurunan sirkulasi ke otak
NOC 1.Kemampuan berkomunikasi:
Kemampuan Ekspresif (mampu
NIC 1. Communication
Enhancement: Hearing, Speech or Visual Deficit
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
82
Perbedaan kebudayaan Hambatan psikologi /
kurang percaya diri Hambatan fisik : intubasi,
tracheostomi Kelainan anatomi :
pallatoschizis, buta, tuli, bisu
Tumor otak Efek samping obat Kurang informasi Stress Perubahan konsepdiri /
hargadiri
Data SubyektifPasien mengatakan : Disorientasi waktu,
tempat & orang Ketidakmampuan
berbicara dengan bahasa sehari-hari (bahasa ibu)
Data Obyektif Tidak dapat berbicara
/afasia Kesulitan bicara / gagap Terpasang ET, TT,
ventilator Sengaja menolak
berbicara Tidak tepat dalam
mengutarakan keinginan Sulit membentuk kata-
kata Kontak mata tidak ada,
kesulitan dalam mengikuti pilihan
Penurunan penglihatan sebagian / total
..........................
mengungkapkan & mengartikan pesan verbal non verbal ), dan reseptif ( kemampuan untuk menerima & mengartikan pesan verbal-non verbal )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . . . .
Klien menunjukkan peningkatan kemampuan berkomunikasi verbal non verbal.
2. Active Listening3. Anxiety Reduction Kaji kemampuan klien
untuk berbicara, menulis, membaca dan memahami.
Identifikasi faktor penyebab ketidakmapuan klien dalam berkomunikasi.
Fasilitasi klien/kelg. untuk penggunaan alat bantu: pendengaran, alat tulis, gambar/simbol, tulisan Braille dll.
Berikan pujian positif dan rasa empati pada klien dalam usaha untuk berkomunikasi dan setiap melakukan tindakan.
Ajarkan dan libatkan klien dan kelg. dalam pengembangan kemampuan berkomunikasi.
Kolaborasi dengan Tim Rehabilitasi Medis, Speech Terapi, OT sesuai kebutuhan.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
83
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 41
PUTUS ASA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Putus asa berhubungan dengan
Ditinggal oleh orang /
NOC1. Control diri terhadap
depresi2. Harapan dan kualitas
NIC1. Hope Instillation2. Mood Management3. Coping Enhancement
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
84
benda / sesuatu yang berarti
Pembatasan aktivitas yang menimbulkan isolasi
Kehilangan kepercayaan terhadap nilai yang ada
Stress berkepanjangan Kegagalan / penurunan
kondisi psikologis
Data SubyektifPasien mengatakan : Isyarat verbal (Perasaan
pasrah “Saya tidak bisa”) Nafsu makan menurun Tidak bisa tidur / ingin
tidur terus
Data Obyektif Pasif, penurunan
verbalisasi Mata tertutup Penurunan respon
stimulus Keterbatasan inisiatif Acuh / tidak merespon
pembicaraan Menjauh dari
pembicaraan Keterbatasan terlibat
dalam perawatan .....................
hidup meningkat3. Keseimbangan mood4. Energi psikomotor
adekuat5. Semangat hidup
meningkat
Setelah dilakukan tindakan selama . . . . Klien menunjukkan
semangat untuk hidup. Klien mampu
melakukan perilaku yang dapat menurunkan perilaku keputusasaan
Klien melaporkan pola tidur yang adekuat
Klien mampu menunjukkan mood dan afek yang sesuai dalam hubungan sosial dan pribadi.
Klien mampu memper-tahankan aktifitas sehari-hari (ADL) dengan adekuat.
4. Spiritual Growth Facilitation
5. Counseling Kaji kebutuhan
spiritual. Kaji pola koping,
faktor penyebab keputus asaan dan adanya keinginan bunuh diri.
Kaji keadequatan hubungan dan dukungan dari keluarga dan sosial.
Dampingi/ dukung pasien & keluarga dalam mengambil keputusan.
Beri support/pujian, penguatan positif terhadap klien yang menunjukkan inisiatif seperti : kontak mata , membuka diri, penurunan jumlah waktu tidur, perawatan diri dan peingkatan napsu makan
Bantu klien menggali tindakan koping yang konstruktif (ungkapkan perasaan melalui verbal, gambar, tulisan kpd orang yg lain dan dengan berdoa).
Libatkan klien dan keluarga secara aktif dalam ADL.
Kolaborasi dengan Tim Medis, psikolog, psikiater, sosial-pastoral, ahli gizi.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
85
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 42
GANGGUAN CITRA TUBUH
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan :
Psikososial
NOC1. Kemampuan adaptasi
terhadap cacat fisik2. Penerimaan citra
NIC1. Body Image
Enhancement2. Self-Esteem
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
86
Biofisik Persepsi / Kognisi Budaya / Spiritual Penyakit Perubahan perkembangan Trauma / Cidera Pembedahan
Data SubyektifPasien mengatakan : Penolakan terhadap
berbagai perubahan actual Tidak siap dengan
perubahan / kehilangan Perasaan negatif
mengenai bagian tubuh (perasaan tidak berdaya, keputusasaan / tidak ada kekuatan)
Data Obyektif Kehilangan bagian tubuh Trauma terhadap bagian
tubuh yang tidak berfungsi
Menyembunyikan / memperlihatkan bagian tubuh secara berlebihan (disengaja atau tidak)
Perubahan struktur tubuh Perubahan dalam
keterlibatan sosial .................
tubuh 3. Penyesuaian
psikososial terhadap perubahan kehidupan
4. Harga diri meningkat
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama . . . . Klien bisa menerima
dan menyesuaikan diri dgn kondisi dan fungsi tubuh: ada keinginan menyentuh bagian tubuh yang ada gangguan.
Klien mampu mengidentifikasi kekuatan diri.
Klien mengungkapan keinginan untuk menggunakan sumber (prothese/orthese, kursi roda, kelompok sosial /peer group dgn kasus yg sama dll.) yang disarankan setelah keluar dari rumah sakit.
Enhancement Identifikasi kekuatan
(penerimaan diri, kemauan untuk sembuh, semangat untuk hidup, dukungan keluarga), dan kelemahan klien (pernyataan klien yang mengkritik , menyalahkan Tuhan dan dirinya atau anggota tubuhnya)
Dengarkan klien/kelg secara aktif dengan rasa empati, dan jelaskan perkembangan kondisi kesehatan.
Bantu klien dan kelg untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang konstruktif dan kekuatan personal, serta adanya keterbatasan
Ciptakan lingkungan dan suasana yang kondusif
Fasilitasi latihan pengungkapan diri dengan anggota keluarga /orang yang berarti: peer group
Kolaborasi dengan tim medis, rehabilitasi medis, sosio pastoral, sosial worker
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
87
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 43
HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan :
Perubahan perkembangan
NOC1. Adaptasi adanya
kecacatan fisik.2. Pemulihan terhadap
NIC1. Body Image
Enhancement2. Self-Esteem
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
88
Gangguan gambaran diri Kerusakan fungsional
(spesifik) Kehilangan Perubahan peran social Kurang pengakuan /
penghargaan Perilaku tidak konsistensi Gagal / penolakan
Data SubyektifPasien : Mengungkapkan
tantangan situasional yang sedang terjadi terhadap harga diri
Mengungkapkan diri yang negatif
Mengatakan tidak mampu mengevaluasi diri dan mengatasi situasi
Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna
Data Obyektif Bimbang / perilaku tidak
konsisten Perilaku tidak asertif
rasa kehilangan/berduka (pekerjaan, anggota keluarga, fasilitas, anggota tubuh)
3. Adaptasi psikososial terhadap perubahan kehidupan
4. Harga diri meningkat
Setelah dilakukan tindakan selama . . . . Klien mengetahui
kekuatan dirinya dan mampu mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mendukung setiap keputusan yang diambil.
Klien mampu menunjukkan perilaku yang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Klien bisa menerima dan menyesuaikan diri dgn kondisi kehilangan/ berduka.
Enhancement3. Grief Work
Facilitation4. Coping
Enhancement Bantu klien untuk
mengidentifikasi kekuatan.
Kaji perubahan perilaku pada klien yang dapat berpengaruh terhadap harga diri rendah.
Beri dukungan pada klien untuk meningkatkan harga diri /percaya diri dgn melibatkan klien dalam aktifitas dan memberi pujian.
Libatkan keluarga dalam berikan dukungan untuk meningkatkan harga diri kepada klien.
Bantu klien dan kelg untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang konstruktif dan kekuatan personal, serta adanya keterbatasan
Beri PENKES kepada klien dan keluarga ttg modifikasi gaya hidup dalam discharge planning.
Kolaborasi dengan Tim Medis, psikolog, sosial-pastoral, sosial worker
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
89
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 44
SINDROMA POST TRAUMA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
Sindroma post trauma berhubungan dengan :
Kekerasan fisik dan psikososial
NOC.1. Pemulihan dari
penganiayaan: emosi , seksual, financial,
NIC1. Counseling
Support System enhancement
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
90
Kejadian tragis yang sering menyebabkan kematian
Epidemik Korban kriminalitas Perampokan/peperangan/konflik Bencana alam Kecelakaan kerja/kendaraan Kesaksian mutilasi, kekerasan
mengarah kematian, kejadian mencekam lainnya
Data SubyektifPasien mengatakan : Mimpi buruk Merasa bersalah Sulit berkonsentrasi Berdebar-debar Takut, cemas Nyeri ulu hati Malu Sakit kepala Serangan panik
Data Obyektif Menghindar Gangguan isi pikir Mudah tersinggung Enuresis/ngompol Marah / amuk Agresif Keras kepala Amnesia psikogenik Menolak Perilaku kekerasan Depressi/Penurunan kondisi mood Respon terkejut berlebihan
2. Pencegahan terhadap mutilasi diri berulang.
3. Kecemasan, depresi, ketakutan hilang/ terkontrol.
4. Koping adaptif/ konstruktif
5. Impuls terkontrol
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama ……….Mampu menunjukkan pemulihan dari penganiayaan : seksual, emosional, financial: Menunjukkan afek
yang sesuai. Menunjukkan koping
yang konstruktif. Melaporkan
pengurangan gejala fisik dan psikis: sakit kepala, berdebar-berdebar, Nyeri ulu hati, takut, cemas, susah tidur, mimpi buruk dll.
Mempertahankan interaksi/hubungan sosial
Menunjukkan kemampuan untuk mengontrol diri terhadap rangsang eksternal dan internal.
2. Coping Enhancement
3. Counseling Rape Trauma Treatment
4. Anxiety Reduction
5. Mood Management
6. Suicide Prevention
7. Security Enhancement
Kaji factor pencetus adanya trauma , kecemasan, dan rasa ingin marah
Bina hubungan saling percaya
Tunjukkan rasa empati, kehangatan, rasa aman dan nyaman pada saat melaksanakan tindakan keperawatan.
Bantu dan dampingi klien untuk mengungkapkan perasaan dan masalah yang dialami
Hindari membuat keputusan pada saat klien berada dalam kedaan stress berat
Lakukan pengawasan untuk mencegah kerusakan fisik (usaha bunuh diri) terhadap klien atau
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
91
yang lain Berikan support
spiritual kpd klien. Berikan PENKES
kpd klien & keluarga sesuai dgn kondisi dan kebutuhan klien.
Libatkan keluarga dalam meningkatkan koping dan penyelesaian masalah
Kolaborasi dengan bagian konseling, psikolog, psikiater, pastoral, sosial worker dan Tim Medis
……………
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 45
CEMAS
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Cemas berhubungan dengan : Kebutuhan yang tak
terpenuhi Krisis situasional /
NOC1. Cemas terkontrol2. Konsentrasi meningkat3. Koping adaptif/
NIC1. Anxiety Reduction2. Anticipatory
Guidance
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
92
maturasi Ancaman kematian Ancaman terhadap
konsep diri Stress Ketergantungan
……………. Perubahan dalam status
peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, lingkungan , status ekonomi.
Data SubyektifPasien mengatakan : Insomnia Resah, gelisah Perasaan tidak menentu Merasa khawatir Ekspresi yang
mendalam terhadap perubahan hidup
Data Obyektif Penurunan
produktivitas Kewaspadaan
meningkat Kontak mata buruk Peningkatan keringat Wajah tegang Peningkatan tekanan
darah Sulit berkonsentrasi /
gerakan berlebihan Peningkatan aktifitas
kardiovaskuler ....................
konstruktif
Setelah tindakan keperawatan selama....... Cemas berkurang:
Ekspresi wajah klien tidak tegang / tidak gelisah, tidur cukup.
Klien mampu mempertahankan ADL meskipun ada kecemasan
Klien mampu memfokuskan/memperta-hankan perhatian saat berinteraksi.
Mampu menggunakan koping konstruktif: teknik relaksasi non-farmakologis
3. Coping Enhancement
Identifikasi tingkat dan faktor penyebab kecemasan
Bina hubungan saling percaya
Bantu dan dampingi klien untuk mengungkapkan perasaan dan masalah yang dialami
Tunjukkan rasa empati, kehangatan, rasa aman dan nyaman pada saat melaksanakan tindakan keperawatan.
Instruksikan klien & keluarga untuk menggunakan tehnik distraksi dan relaksasi
Ajarkan koping konstruktif pada klien dan keluarga tentang cara mengalihkan rasa cemas
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk berikan informasi faktual menyangkut diagnosis, perawatan, prognosis penyakit dan program terapi.
Kolaborasi dengan bagian konseling, psikolog, psikiater, pastoral, sosial worker
..............................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
93
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 46
KOPING TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Koping tidak efektif berhubungan dengan :
Percaya diri tidak adekuat
NOC1. Penerimaan : status
kesehatan 2. Adaptasi fisik adanya
NIC1. Coping Enhancement2. Emotional Support3. Self Esteem
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
94
Perbedaan gender Dukungan sosial tidak
adekuat Support-system tidak
adekuat Kesempatan untuk
mengatasi stressor tidak adekuat
Krisis situasional Program pengobatan level
tinggi
Data SubyektifPasien mengatakan : Tidak bisa tidur Tidak bisa berkonsentrasi Tidak bisa memecahkan
/mengatasi masalah Tidak mampu untuk
meminta bantuan Nyeri yang berlebihan
Data Obyektif Tampak kelelahan Kebutuhan tidur ….. jam Perubahan pola komunikasi Penurunan dukungan sosial Penyalahgunaan obat Tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar
kecacatan/ketidak mampuan dan hospitalisasi
3. Koping adaptif/konstruktif4. Pengambilan keputusan
Setelah tindakan keperawatan selama …………… Klien mampu mengenali
dan mengekspresikan perasaan ttg status kesehatan.
Klien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan melakukan aktivitasi sehari-hari
Klien mampu mengidentifikasi kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping yang efektif
Klien mampu beradaptasi terhadap kecacatan fisik dan lingkungan/perawatan selama RS.
…………………
Enhancement4. Anticipatory Guidance5. Decision Making
Support6. Impuls Controll
Training7. Health Sistem Guidance
Identifikasi perilaku agresif dan faktor penyebab, pandangan klien terhadap kondisi kesehatan
Bantu/dukung klien dan keluarga dlm. mengidentifikasi kekuatan personal, meyediakan informasi ttg sumber-sumber kesehatan dalam rangka pengambilan keputusan
Anjurkan klien menggunakan tehnik relaksasi sesuai kebutuhan
Diskusikan dgn klien dan keluarga tentang perawatan untuk meningkatkan koping
Tunjukkan rasa empati, kehangatan, rasa aman dan nyaman pada saat melaksanakan tindakan keperawatan dan ciptakan lingkungan kondusif.
Bantu mengalihkan kemarahan dan rasa bermusuhan klien secara konstruksif (yang membangun)
Ajarkan koping konstruktif pada klien dan keluarga.
Kolaborasi dgn Tim Medis untuk berikan informasi faktual menyangkut diagnosis, perawatan, prognosis
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
95
penyakit dan program terapi dan social worker, psikolog, konseling, pastoral
………….
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 47
PENAMPILAN PERAN TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Penampilan peran tidak efektif berhubungan dengan :
NOC1. Gaya hidup pemberi
asuhan perawatan
NIC1. Coping
Enhancement
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
96
Kurang dalam berhubungan dengan system pelayanan kesehatan
Kemiskinan/Status sosioekonomi rendah
Konflik keluarga/stress Dukungan system tidak
adekuat Sosialisasi peran tidak
adekuat (model, peran, harapan, tanggung jawab)
Kurang pendidikan dan pengetahuan
Depresi Perilaku kekerasan Perubahan gambaran diri Sakit fisik Harga diri rendah Nyeri /Lelah
Data SubyektifPasien mengatakan : Perubahan peran/pola
tanggung jawab Percaya diri tidak
adekuat/pesimis Tidak berdaya Cemas/depresi Harapan tidak sesuai
Data Obyektif Penolakan peran Dukungan eksternal tidak
adekuat Adaptasi dalam perubahan
tidak adekuat Diskriminasi Kekerasan ....................
tidak terganggu (keluarga / pengasuh)
2. Koping efektif3. Tidak ada depresi4. Beradaptasi terhadap
perubahan kehidupan5. Penampilan peran
efektif
Setelah tindakan keperawatan selama ………. Klien mampu
beradaptasi terhadap perubahan
Klien mampu mengungkapkan secara verbal perasaan berguna dan produktif
Klien mampu menampilkan perilaku peran dalam keluarga, dan komunitas
Klien menunjukkan kemampuan dalam mengelola keuangan
2. Role Enhancement3. Anticipatory
Guidance4. Mood Management5. Hope Instillation6. Parenting Promotion
Kaji kemampuan peran klien dalam keluarga
Bantu klien mengidentifikasi kekuatan diri dan kekurangan peran
Dukung klien / keluarga untuk mengungkapkan perasaan berduka
Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien / keluarga untuk memenuhi suatu peran
Dengarkan dan perhatikan klien/keluarga dalam memahami realitas kehidupan
Fasilitasi diskusi tentang adaptasi peran dalam keluarga : terhadap saudara kandung, kehadiran bayi baru, sindrom kesepian
Kolaborasi dengan Tim Medis, psikolog, psikiater, sosial-pastoral.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
97
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 48
MENYUSUI TIDAK EFEKTIF
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan :
NOC1. Kemantapan bayi
menyusu
NIC1. Breastfeeding
Assistance
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
98
Pasangan / keluarga tidak mendukung
Riwayat pembedahan payudara
Menyusui bayi dengan puting buatan
Prematur Riwayat kegagalan
menyusui Refleks menghisap
lemah Payudara ibu abnormal Cemas Terhentinya proses
menyusui Bayi tidak normal Kurang pengetahuan
Data SubyektifPasien mengatakan : Ketidak puasan proses
menyusui Ketidakadekuatan suplai
ASI yang dirasakan Menghisap puting
payudara yang tidak terus menerus
Data Obyektif Penahanan air susu Puting susu lecet/masuk
ke dalam Asupan ASI tidak
adekuat Ketidakcukupan
pengosongan payudara pada tiap kali menyusui
Bayi rewel dan menangis setelah menyusui
......................
2. Kemantapan ibu menyusui bayi
3. Mempertahankan menyusui
4. Pengetahuan menyusui
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….. Bayi mampu menyusu
dengan mantap : reflek menghisap kuat, terdengar suara menelan
Bayi tampak puas setelah menyusu
Penambahan BB bayi sesuai dengan usia
Ibu mampu mengenali: isyarat bayi lapar, kepuasan bayi setelah menyusu
Ibu mampu mengetahui tehnik menyusui dengan benar
…………….
2. Lactation Counseling
3. Lactation Suppression
Kaji kemampuan reflek menghisap
Pantau ketrampilan ibu dalam menyusui bayi
Pantau integritas kulit putting : putting lecet, putting datar, putting tenggelam
Ajarkan perawatan payudara dan tehnik menyusui yang benar kpd Ibu.
Berikan privacy untuk ibu dan bayi saat menyusui
Berikan penkes pada ibu tentang jumlah menyusui yang terjadwal untuk bayi yang tertidur / dengan BBLR
Pantau asupan nutrisi ibu menyusui
Kolaborasi dengan Tim Medis.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
99
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 49
KONFLIK PERAN ORANG TUA
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Konflik peran orang tua NOC NIC
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
100
berhubungan dengan : Perubahan dalam status
perkawinan Perawatan anak dirumah
dengan kebutuhan spesifik (anak cacat, prematur, penyakit spesifik dll.)
Kebijaksanaan ruang perawatan khusus ( perawatan NICU,PICU,ICU,ICCU )
Perpisahan dengan anak selama penyakit kronis
Perasaan terintimidasi sehubungan dengan tindakan invasive : intubasi, isolasi
Data SubyektifPasien : Mengekspresikan
perhatian pada perubahan peran orang tua, fungsi keluarga, komunikasi keluarga dan kesehatan keluarga
Mengekspresikan perhatian / perasaan terhadap ketidakcukupan dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional anak selama hospitalisasi
Data Obyektif Tidak mampu berperan
serta dalam melakukan aktivitas perawatan meskipun dengan dorongan / dukungan
Memperlihatkan perasaan kehilangan kontrol selama pengambilan keputusan yang berhubungan dengan anak
Memperlihatkan kekacauan dalam memberi perawatan yang
1. Adaptasi orang tua klien terhadap pemberi asuhan dan institusi efektif
2. Kesiapan pemberi perawatan di rumah
3. Koping efektif4. Fungsi keluarga 5. Penampilan peran
efektif
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...... Orang tua klien
mampu menggunakan strategi koping yang efektif
Orang tua klien mampu mencari bantuan profesional bila diperlukan
Orang tua klien mampu menunjukkan kemampuan untuk memodifikasi peran menjadi orang tua sebagai respon terhadap krisis
Orang tua klien mampu memberikan dukungan kepada anak dan memberi persetujuan untuk dilakukan penanganan
1. Caragiver Support2. Decision Making
Support3. Family Involvement
Promotion4. Role Enhancement5. Coping
Enhancement6. Counseling7. Crisis Intervention8. Parenting Promotion
Identifikasi efek perubahan peran pada proses keluarga
Tawarkan pada orang tua klien untuk terlibat dalam perawatan klien selama di rumah sakit
Beri kesempatan orang tua klien bertanya untuk meminimalkan kesalahpahaman dan memaksimalkan partisipasi
Berikan penguatan positip untuk tindakan orang tua yang konstruktif
Beri informasi tentang program perawatan, penanganan kegawatan dan tata tertib institusi kpd. Orang tua.
Lakukan pendekatan pada orang tua yang mengalami perilaku pengasuhan yang tidak efektif
Laksanakan konseling jangka pendek untuk membantu orang tua mengatasi krisis
Kolaborasi dgn Tim Medis, psikolog, sosial-pastoral.
...................
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
101
rutin Menujukkan perasaan
bersalah, kemarahan, ketakutan, kecemasan, dan frustasi tentang efek dari penyakit yang diderita anaknya
RUANG PRABU KRESNA RSUD KOTA SMG
Rencana Asuhan 49
DISTRESS SPIRITUAL
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN
Penkes??
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
102
Distress Spiritual berhubungan dengan : Cemas Nyeri Perubahan hidup Penyakit Kronis Kesendirian atau
pengasingan sosial
Data SubyektifKeluarga mengatakan : Menurunnya harapan, arti
dan tujuan hidup, penerimaan cinta, memaafkan diri
Merasa bersalah Merasa terasing Menolak berinteraksi
dengan teman atau keluarga
Tidak mampu beribadah Marah dan ditinggalkan
Tuhan Tidak mampu introspeksi
diri Mengalami penderitaan ,
tanpa harapan
Data Obyektif
Mengekspresikan rasa terasing
Tidak mampu berpartisipasi dalam aktivitas agama
Tidak mampu mengekspresikan kondisi kreatif : bernyanyi, mendengar, menulis )
Tidak ada ketertarikan terhadap bacaan agama.
Meminta/menolak untuk bertemu dengan
Penutupan Kehidupan Yang Bermartabat/mulia (Dignified Life Closure)
Harapan (Hope) Kesehatan Spiritual
(Spiritual Health)Selama dilakukan asuhan keperawatan : Merasa berarti dan berguna
dalam hidup Berdoa, beribadah atau
bermeditasi Mampu berinteraksi
dengan pembimbing agama.
Berbagi pikiran, perasaan dan keyakinannya dengan orang lain
Dukungan Spiritual (Spiritual Support) Ungkapan empati
terhadap perasaan pasien
Dengarkan dengan cermat komunikasi pasien dan kembangkan makna waktu berdoa atau ritual keagamaan
Berikan jaminan kepada pasien bahwa perawatan akan ada untuk mendukung pasien saat merasa penderitaan
Anjurkan kunjungan pelayanan keagamaan, jika diingingkan
Sediakan artikel keagamaan yg diingingkan, sesuai dgn kesenangan pasien.
Dukungan Emosional (Emosional Support) Mendorong pasien
untuk mengekspresikan dan berbicara ttg perasaan seperti takut, jenkel, sedih
Terbuka untuk mendengarkan perasaan pasien dan kepercayaan
Tinggal bersama dengan pasien pada saat ketakutan untuk menjamin perasaan nyaman dan aman.
Menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan kpd klien dan keluarga.
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
103
pemimpin agama. .......................
Kolaborasi dengan seorang kounselor
Mengembangkan Harapan (Hope Instillation) Mendampingi
klien/keluarga untuk identifikasi harapan dlm kehidupan.
Keperawatan Palliative (Dying Care) Menunjukan respek
terhadap permintaan tindakan perawtan khusus oleh pasien dan keluarga
RUANG ARIMBI RSUD KOTA SEMARANG
Rencana Asuhan 50
KERUSAKAN MEMBRAN MUKOSA ORAL
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA)
TUJUAN KEPERAWATAN(NOC)
RENCANA TINDAKAN (NIC)
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
104
R Tgl : Jam :
Kerusakan mukosa oral berhubungan dengan : Terpasang tube Malnutrisi Immuno-compromised Pemakaian obat Trauma
Data subyektif; Nyeri atau ketidak
nyamanan pada mulut
Data sObyektif Lesi, ulkus mulut Stomatitis Exudat, plaque warna putih Perdarahan Hiperemia Papula, nodulus Lidah kaku Gusi atau mukosa pucat Hiperplasi Mulut kering;
Menunjukkan kesehatan mulut
Menunjukkan integritas jaringan
.
Lakukan perawatan mulut
Observasi bibir, lidah, kelembaban, tekstur, warna, tanda infeksi, stomatitis
Berikan nutrisi dan cairan adequat
Kolaborasi pemberian antifungi
RUANG ARIMBI RSUD KOTA SEMARANG
Rencana Asuhan 51
KERUSAKAN VENTILASI SPONTAN
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOM
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN (NIC)
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
105
OR
(NANDA)Tgl : Jam :
(NOC
Kerusakan ventilasi spontan berhubungan dengan Kelelahan otot respiratory Faktor metabolik Lain-lain:…………….
Data subyektif:Klien menyatakan sesak nafas
Data obyektif Peningkatan kerja otot bantu
nafas Dyspneu Penurunan Saturasi O2……. PaO2:…………….. Penurunan Tidal Volume
………… Peningkatan PCO2
…………. Peningkatan aktifitas
kardiorespiratory:- T:…………..- HR:……………..- RR:…………………
- Status respirasi : pertukaran gas
- Status respirasi : ventilasi
- Status tanda vital
Kriteria yang diharapkan; Status neurologis dalam
rentang yang diharapkan PaO2, PaCO2, pH arteri
dan Sa O2 dalam batas normal
Tidak ada gelisah, cyanosis dan lemah
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas, retraksi dada
Tidak ada nafas yang pendek dan dyspneu
Manajemen jalan nafas buatan
Monitor respirasi
Bantuan ventilasi
Manajemen asam basa
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.
106
RUANG ARIMBI RSUD KOTA SEMARANG
Rencana Asuhan 52
DISFUNGSI RESPON PENYAPIHAN VENTILATOR
Nama :Umur :
No. Register :No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Ruang :Kelas :
NOMOR
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA)Tgl : Jam :
TUJUAN KEPERAWATAN
(NOC)
RENCANA TINDAKAN (NIC)
Disfungsi respon penyapihan ventilator berhubungan dengan Ketergantungan ventilator,
takut, kurang pengetahuan Riwayat penyapihan yang
tidak berhasil Nutrisi tidak adequat Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Data subyektif:Klien menyatakan sesak nafas
Data obyektif Peningkatan kerja otot bantu
nafas Agitasi , gelisah Penurunan tingkat kesadaran Nafas dangkal, gasping Dyspneu Suara nafas tambahan Cyanosis Penurunan TV ………… Peningkatan aktifitas
kardiorespiratory:- T:…………..- HR:……………..- RR:………………… Penurunan AGD
…………………..
- Status respirasi : pertukaran gas
- Status respirasi : ventilasi
- Status tanda vital
Kriteria yang diharapkan; Status neurologis dalam
rentang yang diharapkan PaO2, PaCO2, pH arteri
dan Sa O2 dalam batas normal
Tidak ada gelisah, cyanosis dan lemah
Tidak ada penggunaan otot bantu nafas, retraksi dada
Tidak ada nafas yang pendek dan dyspneu
Penyapihan Alat bantu Nafas Monitor kesiapan pasien
untuk penyapihan Suction jalan nafas Konsultasikan mode
penyapihan Jadwalkan dan lakukan
percobaan penyapihan sesuai protokol
Monitor tanda kelelahan otot pernafasan selama proses penyapihan
Dorong klien untuk bernafas spontan
Monitor kardio respiratory Kolaborasim pemeriksaan
AGD
BY. Ns. AGUNG SANTOSO, S.Kep.