askep kelompok kmb
TRANSCRIPT
PENGKAJIAN DATA DASAR
A. Pengkajian Diri Klien
1. Biodata Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk RS : 11 Agustus 2014
TanggalPengkajian : 11 Agustus 2014
Sumber Informasi : Pasien, Istri, dan Status Rekam medis pasien
2. Riwayat Kesehatan Klien
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kaki kiri kesemutan
b. Riwayat Penyakit Sekarang
± 1 bulan yang lalu pasien mengeluh lemas, kaki sering kesemutan.
Pasien datang dari IGD RSUD Banyumas pada tanggal 11 agustus 2014
pukul 11.15 WIB dengan keluhan kesemutan dan terasa nyeri dari lutut
sampai ke telapak kaki kiri, mual, lemas, nafsu makan turun.
P: Nyeri akibat agen injuri biologis
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri dari pinggang sampai ke telapak kaki
S : skala nyeri 8
T : nyeri terus menerus
c. Riwayat Penyakit Dahulu (yang berhubungan dengan masalah sekarang)
Pasien mengatakan sudah ±3 tahun yang lalu menderita penyakit diabetes
melitus. Selama ini pasien mengkonsumsi obat penurun gula dari
puskesmas.
d. Riwayat penyakit keluarga (yang berhubungan dengan masalah sekarang termasuk genogram)
Keterangan :
= Perempuan = Pasien
= Laki-Laki X = Meninggal
= Tinggal Serumah
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak memilki riwayat penyakit DM. Pasien
mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit DM.
B. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola Persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Keluarga pasien mengatakankeluarga mengetahui bahwa pasienn memilki
penyakit DM,namun keluarga tidakmengetahui secara luas bagaimana tanda
dan gejala, akibat serta perawatan pada pasien dengan DM. Pasien sangat
berharap bahwa penyakit yang dideritanya akan membaik sampai dengan
sembuh.
Kesimpulan : pengetahuan pasien maupun keluarga cukup baik, pasien dan
keluarga sedikit banyak mengetahui tentang penyakit yang di alami pasien
sekarang
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a. Makan: Sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan menu seadanya.
Pasien kurang bisa menghindari makanan yang perlu dihindari oleh penderita
DM, pasien masih suka makan makanan manis.
Setelah sakit pasien merasa mual, sehingga nafsu makan pasien menurun. BB
sebelumnya 55 kg, BB sekarang 43 kg.
b. Minum: Sebelum sakit pasien sehari minum 4 gelas jenis air putih. Setelah
sakit pasien sehari minum 4-5 gelas air putih
Kesimpulan : terdapat masalah pada penurunan BB pasien yang
mengindikasikan bahwa pola nutrisi pasien terganggu
3. Pola Eliminasi
Pola defekasi
Sebelum sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau
Khas.
Selama dirawat di RS pasien belum pernah BAB.
Pola eliminasi urin
Sebelum sakit BAK sehari kurang lebih 4 kali sehari, warna kuning dengan
bau khas. Pasien mengaku sering kencing pada malam hari. Selama sakit
pasien mengatakan kurang lebih 6 kali BAK.
Kesimpulan : pada pola eliminasi pasien terdapat masalah inkontinensia
4. Pola Aktivitas dan Olah raga
a. Selama di rumah sakit pasien belum pernah mandi
b. Sebelum sakit, pasien biasanya menghabiskan hari-hari di rumah dan
dipasar. Selama sakit pasien melakukan kegiatan sehari-hari dibantu istri
dan anaknya
c. Kesimpulan : pasien tipikal orang yang jarang melakukan aktivitas olah
raga pada keseharianya.
Kemampuan perawatan diri 1 2 3 4 5
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Keterangan : 5 : mandiri, 4 : dengan alat, 3 : dibantu orang lain, 2 : di bantu
orang lain dan alat, 1 : tergantung total.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan susah untuk tidur baik tidur siang maupun tidur malam.
Pasien hanya tidur ±4-5jam jam sehari intensitas terputus-putus dan tidak
nyenyak.
Kesimpulan : terdapat masalah padaa pola istirahat pasien
6. Pola Kognitif dan Persepsi
Kognitif:
a. Penglihatan
Penglihtan pasien telah berkurang. Namun Biasanya pasien hanya
menggunakan kacamata baca khusus untuk membaca.
b. Pendengaran
Pasien masih dapat mendengar suara dengan jelas tanpa melihat mimik muka
lawan bicara.
c. Pengecap
Pasien masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin
dengan baik.
d. Sensasi
Pasien masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.
Sensori:
Pasien masih mampu berbicara dengan baik. Pasien juga dapat membuat
keputusan harus menjaga nutrisinya untuk mempercepat kesembuhannya.
Keimpulan : tidak ada masalah yang berarti pada pola kognisi dan persepsi
pasein.
7. Pola persepsi diri dan Konsep diiri
a. Gambaran diri/body image
Pasien mengatakan meskipun pasien sakit, tapi pasien merasa bersyukur
dengan anugrah yang Tuhan telah berikan kepadanya.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki-laki, dan pasien merasa kurang puas dengan
keadaannya yang sekarang kurus. Setelah sembuh pasien berjanji akan
menjaga kesehatannya.
c. Peran
Pasien berperan sebagai seorang suami dari seorang istri,sebagai seorang
ayah dari dua orang anak. Selama ini pasien mencari penghasilan dengan
berjualan sayur dipasar,tetapi setelah sakit penghasilan pasien berkurang.
Saat ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien dibantu oleh
anaknya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa walaupun pasien memiliki penyakit yang tidak
bisa disembuhkan, tetapi pasien harus tetap bersemangat sehingga dapat
tetap bermanfaat dan menghidupi keluarganya. Pasien juga mengatakan
walaupun pasien menderita DM bukan berarti pasien berhenti
berkreativitas.
e. Harga diri
Pasien tidak mempunyai harga diri rendah. Pasien tidak merasa malu karena
menderita penyakit DM.
Kesimpulan : tidak terdapat masalah pada konsep diri pasien
8. Pola peran dan berhubungan (relationship)
Selama di rumah sakit, pasien ditunggu oleh istrinya. Istrinya sangat sayang dan
sabar merawat dirinya, sehingga pasien merasa sangat nyaman bersama istrinya.
Setiap ada masalah selalu bermusyawarah dengan istri dan anaknya
Kesimpulan : tidak ada maslah pada pola peran dah hubungan pasein .
9. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan berperan sebagai seorang ayah dari kedua
orang anaknya. Selama ini pasien tidak memiliki gangguan dalam hal seksual dan
reproduksinya.
Kesimpulan : pasien mengaku tidak ada masalah pada pola seksualitas dan
reproduksinya
10. Pola koping dan toleransi stress
Pasien dan keluarga pasien mengatakan jika pasien ada masalah selalu bercerita
kepada keluarganya yaitu pada istri dan anak-anaknya.
Kesimpulan : tidak terdapat maslah yang berarti
11. Pola nilai-nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam, sebelum sakit pasien rajin beribadah, menjalankan sholat
5 waktu. Sesudah sakit, pasien jarang menjalankan ibadahnya.
Kesimpulan : selama sakit pasien tidak dapat beribadah dengan maksimal
C. Periksaan Fisik
1. Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
Pernafasan : 24 x/mnt
Suhu : 36 C
Nadi : 85 x/mnt
Tekanan darah : 100/70 mmHg
3. Head to toe
a. Mata
Kedua mata pasien simetris
Kedua mata pupil normal, untuk melihat sudah kurang jelas, sklera an ikterik,
konjungtiva ananemis dan reflek cahaya baik.
b. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
terpasang NGT dan O2.
c. Mulut
Tidak ada sianosis, lidah tidak kotor, tidak ada stomatitis, satu gigi geraham ada
yang telah tanggal
d. Telinga
Simetris, tidak ada serumen yang keluardari telinganya, pendengaran masih
berfungsi dengan baik.
e. Leher
Tidak ada kaku kuduk, leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
peningkatan JVP.
f. Dada
Dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada nodul maupun bekas luka pada
kulit dada
g. Jantung
S1 > S2, reguler, HR 85 kali/menit
h. Paru-paru
Suara sonor, bunyi nafas vasikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada weezing
i. Abdomen
Tidak terdapat nyeri, terasa mual dan tidak enak, tidak ada nodul maupun bekas
luka abdomen
j. Punggung
Pasien tidak mengalami kifosis atau pungggung membungkuk kedepan.
k. Genetalia
Pasien adalah laki-laki normal, tidak terpasang DC.
l. Ektremitas
Kekuatan otot ekstremitas kiri atas 5 dan ekstemitas kiri bawah 3, ekstremitas
kanan atas bawah 5
5 5
3 5
m. Kulit
Kulit kering, Turgor dan kelembaban kulit <2 detik.
D. Periksaan Penunjang
E. Patofisiologis atau Pathway
1. Faktor genetik2. Faktor lingkungan3. Faktor imunologi4. Usia5. Riwayat Keluarga6. Obesitas7. Kelompok etnik
- DM tipe I- DM tipe II
F. Analisa Data
Nama Klien : Tn. S Tanggal masuk : 11-08-
2014
Ruangan : Cempaka Tangal Pengkajian: 11-08-2014
Diagnsa Medis : DM
No/Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah
1/ 11-08-2014 DS : Pasien
mengatakan kaki kiri
kesemutan
DO : -Pasien tampak
Diabetes mellitus Gangguan perfusi
jaringan perifer
poliuria akibat diuresis osmotic, polidipsia, polifagia dan berat badan menurun.
Kesemutan, rasa baal,
Kelemahan tubuh, aktifitas menurun
Kelainan kulit gatal, bisul-bisul, Kelainan ginekologis keputihan
Ketidakseimbangan : nutrisi kurang dari
kebutuhan
Defisit self care.Risiko Infeksi
Kadar glukosa meningkat,
intoleransi glukosa
progresif
PK : Hiperglikemia
lemah,
-TD : 100/70 mmhg
-N : 85 x/m
GDS 481 mg/dl
2/11-082014 DS : Pasien
mengatakan nyeri pada
pinggang sampai ke
telapak kaki
DO :
Pasien tampak
meringis kesakitan
menahan nyeri
P : Nyeri akibat agen
injuri biologis
Q : Nyeri seperti
ditusuk-tusuk
R : Nyeri dari pinggang
sampai ke telapak kaki
S : skala nyeri 8
T : nyeri terus menerus
Agen injuri
biologis
Nyeri akut
3/11-08-2014 DS : Pasien
mengatakan setelah
sakit nafsu makannya
turun, karena perut
terasa mual.
Pasien mengatakan 1
bulan sebelumnya BB
55 kg, sekarang 43 kg.
DO : - Pasien tampak
kurus kering,
Pasien tampak
makan hanya 2
sendok
Hilangnya nafsu
makan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
4/11-08-2014 DS : keluarga pasien Kurangnya Kurang pengetahuan
mengatakan hanya
mengetahui bahwa
pasien sakit DM, tetapi
tidak mengetahui apa
tanda gejala, akibat dan
cara perawatan pasien
dg DM
DO : Pasien tampak
bingung saat ditanya
informasi
DS : Pasien
mengatakan setelah
dirawat di rumah sakit
frekuensi tidur pasien
menurun ± hanya 4-5
jam per hari dengan
intensitas terputus-
putus dan tidak
nyenyak.
DO : Pasien tampak
lemah, tampak kantung
mata pada mata pasien
ansietas Gangguang pola tidur
DS : Pasien
mengatakan seebelum
sakit, pasien biasanya
menghabiskan hari-hari
di rumah dan dipasar.
Selama sakitpasien
melakukan kegiatan
sehari-hari dibantu istri
dan anaknya
diakibatkan kaki terasa
Penurunan
kekuatan otot
Hambatan mobilitas
fisik
kesemutan dan nyeri ,
sehingga sulit untuk
berjalan dan melakukan
aktifitas secara mandiri
DO : Pasien tampak
dituntun oleh istrinya
saat akan ke kamar
mandi.
-Pasien tampak hati-hati
saat berjalan
DS : Pasien
mengatakan Selama di
rumah sakit pasien
belum pernah mandi
DO : Pasien tampak
kotor, tidak rapi,
rambut acak-acakan
Gangguan
muskuloskeletal
Defisit perawatan diri
DX . Keperawatan
1. gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan diabetes melitus
2. nyeri kronis berhubungan dengan agen injury biologis
3. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya
nafsu makan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil
NOC
Intervensi Keperawatan
NIC
Domain 4 : aktivitas / istirahat
Kelas 4 : respon kardiovaskular
/pulmonal
Defenisi : penurunan sirkulasi darah ke
periver yang dapat mengganggu
kesehatan
Ketidak efektifan perfusijaringan
perifer berhubungan dengan :
Kurang pengetahuan tentang
faktor pemberat (misal :
merokok, gaya hidup
monoton, trauma, obesitas,
asupan garam, imobilitas)
Kurang pengetahuan tentang
proses penyakit
Diabetes melitus
Gaya hidup monoton
Merokok
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam:
Indikator IR ER
tekanan diastole dan systole dalam
rentang normal
tidak ada tanda-tanda peningkatan intra
kranial
Manajemen sensasi perifer :
monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
instruksikan keluarga untuk mengobsversaikan
kulit juika ada lesi atau laserasi
batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
monitor kemampuan BAB
kolaborasi pemberian analgetik
diskusikan mengenai penyebab perubahan
sensasi
Domain 12 : kenyamanan
Kelas 1 : kenyamanan fisik
Defenisi : pengalaman sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan
Perilaku pengendalian nyeri efektif
Tingkat nyeri terkontrol
Tingkat kenyamanan terpenuhi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam :
Manajemen nyeri :
Kaji tingkat nyeri secara komperhensif (lokasi,
durasi, frekuensi, waktu, kualitas factor pencetus)
sesuai usia dan tingkat perkembangan
yang muncul akibat kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial atau
digambarkanvdalam hal kerusakan
sedemikian rupa, nyeri tiba-tiba muncul
lambat dari intensitas ringan hingga
berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau di perediksi dan
berlangsung <6 bulan
Nyeri akut berhubungan dengan :
Agen – agen penyebab cidera :
Biologis
Infeksi,inflamasi
Gigitan binatang
Fisik
Benturan, trauma, cidera
Fraktur
Luka bakar, paparan panas
Operasi
Kontraksi uterus kuat
Psikologis
Takut
Cemas
Kimia
Terpapar bahan kimia
Data subyektif
Indikator IR ER
Melaporkan gejala nyeri terkontrol
Melaporkan kenyamanan fisik dan
psikologis
Mengenali factor yang menyebabkan
nyeri
Melaporkan nyeri terkontrol (skala :
<4)
Tidak menunjukan respon non ferbal
adanya nyeri
Mengggunakan terapi analgetik dan
non analagetik
Vital sign dalam batas normal
Observasi skala nyeri dan observasi tanda non verbal
dari ketidaknyamanan
Gunakan pengendalian nyeri sebelum menjadiberat
Control factor lingkungan yang dapat mempengaruhi
reespon klien terhadap ketidak nyamanan
Ajarkan tehknik non farmakologi kepada klien dan
keluarga: relaksasi, distraksi
Kolaborasi dalam pemberian analgetik
Klien mengungkapkan :
Nyeri secara verbal dan non
verbal
Data obyektif
Perubahan respon otonom :
Diapresis, periubahan vital
sign
Tingkah laku ekspesif :
Gelisah, merintih, menangis,
nafas panjang
Tingkah laku berhati-hati :
Gerakan melindungi posisi
untuk mengurangi nyeri.
P:…….
Q:……
R:…….
S:…….
T:…….
Domain 4 : aktivitas/ istirahat
Kelas 1 : tidur/istirahat
Defenisi : gangguankualitas dan
kuantitas waktu tidur akibat faktor
eksternal
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan :
Perasaan nyaman
Tidur sesuai dengan pola kebiasaan
Kebutuhan istirahat cukup
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam :
Indikator IR ER
Klien dapat tidur sesuai dengan
kebutuhan dan usia
Klien mengungkapkan kepuasan
Peningkatan kualitas tidur
Kaji pola tidur klien\
Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat kepada klien
dan keluarga
Identifikasi penyebab gangguan tidur :
Fisik : nyeri, sering BAK, sesak nafas, batuk
Psikis :cemas, stress, lingkungan dll.
Cemas, takut
Agen biokimia : obat
Keletihan
Suhu tubuh meningkat / demam
Depresi/ berduka
Nausea
Sesak nafas
Nyeri
Lingkungan : pencahayaan, bising,
lingkungan baru
Data subyektif :
Klien mengatakan :
Tidur tidak puas
Sering terbangun pada malam
hari
………………..
Data obyektif
Imsomnia
Jumlah tidur kurang dari
kebutuhan, sesuai dengan usia
dan perkembangan
dalam istirahat tidurnya
Istirahat dan tidur cukup
Peningkatan koping
Ajarkan klien untuk berdoa sesuai dengan
kepercyaanya
Manajement lingkungan
Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih, nyaman,
dan meminimalkan gangguan
Hindari penggunaan lampu saat tidur malam
Batasi jumlah pengunjung
Domain 2 : nutrisi
Kelas 1: makan
Defenisi : asupan nutrisi tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
Status nutrisi : makanan dan cairan adekuat
BB seimbang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam :
Indikator IR ER
Manajemen nutrisi
- Kaji kemampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang
factor yang dapat menimbulkan mual dan
kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
Tidak mampu dalam :
Memasukan makanan
Mencerna makanan
Mengabsorpsi makanan karena
factor biologi, psikologi
Hilangnya nafsu makan
Mual, muntah
Data subyektif
Klien mengatakan :
Klien mudah menyatakan kenyang
sesaat setelah mengunyah makanan
Intake makan kurang dari
kebutuhan yang di inginkan
Perubahan sensasi rasa
Tidak mampu mengunyah
makanan
Kram perut
Nyeri abdomen patologi
Tidak nafsu makan
Data obyektif
Konjungtiva dan membrane
mukosa pucat
Luka dan inflamasi pada rongga
mulut
- Tidak terjadi kram perut
- Nafsu makan meningkat
- Tidak ada luka dan inflamasi
pada rongga mulut
- Bising usus dalam batas normal
5-35x/menit
- BB maningkat
muntah
- Kolaborasi medis dengan ahli gizi dalam
pemberian diet
Dukungan kenaikan BB
- Monitor BB sesuai indikasi
- Sediakan diit sesuai program terapi
Tonus otot buruk
Diare
Bisisng usus abnormal
Penurunan BB
Domain 4 : aktivitas/ istirahat
Kelas 2 : aktivitas/ latihan
Defenisi : keterbatasan pada pergerakan
fisik tubuh atau satu atau lebih
eskstrimitas secara mandiri dan terarah
Hambatn mobilitas fisik berhubungan
dengan :
Anjuran pembatasan gerak
Kerusakan sensori persepsi
Nyeri
Kerusakan muskuloskletal
Penurunak kekuatan otot
Kekakuan sendi/ keterbatasan
ROM
Data subyektif
Klien mengatakan :
- Sulit bergerak/ berbalik
- Nafas pendek
- Bila bergerak tremor
Data obyektif
- Reaksi pergerakan lambat
- Postur tubuh tidak stabil saat
- Kemampuan untuk mobilitas tanpa alat bantu
- Ambulasi tanpa alat bantu
- Kemampuan menjaga keseimbangan
- Menjaga posisi tubuh dengan benar
- Rentang gerak optimal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
klien menunjukan :
Indikator IR ER
- Menampilkan posisi tubuh
dengan benar
- Penampilan tubuh seimbang
- Pergerakan sendi dan otot
optimal
- Malakukan ambulasi secara
mandiri
Latihan kekuatan
- Ajarkan dan dorong klien untuk melakukan
program tindakan secara rutin
latihan untuk ambulasi
- Ajarkan teknik ambulasi yang baik dan aman
- Sediakan alat bantu kepada klien seperti : kruk,
kursi roda dan walker
Latihan kseimbangan
- Ajarkan klien/ dan keluarga untuk dapat
menagatur posisi secara mandiri dan menjaga
keseimbangan selama latihan maupun dalam
aktivitas sehari-hari
malakukan aktivitas
- Perubahan gaya berjalan :
pelan, sulit,kaki di seret
- Berjalan dengan alat bantu
Deficit perawatan diri berhubungan
dengan :
- Kurang / penurunan motivasi
- Kelemahan / kelelahan
- Nyeri
- Kerusakan kognisi / persepsi
- Kerusakan neuro vaskuler
- Kerusakan muskuloskleletal
- Hambatan lingkungan
Data subyektif
Klien mengatakan :
- Kelelahan saat beraktivitas
- Merasa nyeri
Data obyektif
- Penampilan tidak terpelihara
- Kebutuhan mandiri klien
dibantu orang lain
Perawatan diri ADL adekuat
Perawatan diri personal hygine adekuat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan klien mampu :
Indikator IR ER
- Melakukan ADL secara mandiri
- Personal hygine adekuat
- Kaji kebersihan kulit, kuku, rambut, gigi, mulut
- Bantu klien untuk mandi
- Ajarkan dan mandirikan klien / keluarga dalam
melakukan personal hygine
- Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien
IMPLEMENTASI
No Dx Implementasi Respon Paraf
Dx. 1
Tanggal
11-8-2014
Jam 12.30
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
Mengkaji gula daran pasien
Kolaborasi pemberian Insulin
6 Unit algoritma
KU cukup
Pasien mengeluh kesemutan,
nyeri di bagian lutut sampai
telapak kaki kiri
TD : 100/70 mmHg
N : 91x/ m
S : 36,50C
RR : 20x/m
GDS : 481 gr/dl
Dx. 2
Tanggal
11-8-2014
Jam 12.30
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
Mengkaji Nyeri pasien
Pasien mengeluh nyeri pada
daerah lutut sampai telapak kaki,
nyeri seperti di tusuk-tusuk,
nyeri timbul saat berjalan pasien
menjadi susah untuk beraktivitas
(toileting)
Dx. 3
Tanggal
11-8-2014
Jam 12.30
Mengkaji kebutuhan klien
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
Menginformasikan
kepadaklien dan keluarga
tentang faktoryang
dapatmenimbulkan mual
dan muntah
Berkolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian diet
Pasien mengeluh setelah sakit
nafsu makannya turun, perut
terasa mual, berat badan klien
sebelum sakit 55kg, sekarang
43kg. Porsi makan hanya 1/3
porsi saja yang dihabiskan
No Dx Implementasi Respon Paraf
Dx. 1
Tanggal
13-8-2014
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
KU cukup
Pasien mengeluh
masih terasa
kesemutan di daerah
Jam 08.30
12.00
Mengkaji gula daran pasien
Injeksi Novorepid 12 unit
Injeksi insulin 10 unit
kaki
TD : 100/80 mmHg
N : 90x/ m
S : 360C
RR : 18x/m
GDS : 492 gr/dl
Dx. 2
Tanggal
12-8-2014
Jam 08.00
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
Mengkaji Nyeri pasien
Pasien mengeluh nyeri
di daerah kaki
P : aktivitas
Q : seperti di tusuk-
tusuk
R : lutut sampai
telappak kaki
S : 5 sedang
T : saat beraktivitas
Dx. 3
Tanggal
11-8-2014
Jam 12.30
Mengkaji kebutuhan klien
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
Menginformasikan kepada
klien dan keluarga tentang
faktor yang dapat
menimbulkan mual dan
muntah
Berkolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian diet
Pasien mengeluh
masih sedikit agak
mual, porsi makan
1/2porsi habis
No Dx Implementasi Respon Paraf
Dx. 1
Tanggal
12-8-2014
Jam 08.30
12.00
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
Mengkaji gula daran pasien
Injeksi insulin algoritma
dengan 6 unit
KU cukup
Pasien mengeluh
kesemutan di
ekstrimitas bawah
TD : 110/70 mmHg
N : 89x/ m
S : 36,60C
RR : 20x/m
Injeksi Novorepid 12 unit
Injeksi gabeperiton 300 mg
GDS : 282 gr/dl
Dx. 2
Tanggal
12-8-2014
Jam 08.00
Mengkaji KU pasien
Mengkaji keluhan pasien
Mengkaji vital sign pasien
Mengkaji Nyeri pasien
Pasien mengeluh
nyerinya sudah
berkurang
P : aktivitas
Q : seperti di tusuk-
tusuk
R : lutut sampai
telappak kaki
S : 3 ringan
T : saat beraktivitas
Dx. 3
Tanggal
11-8-2014
Jam 12.30
Mengkaji kebutuhan klien
untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
Menginformasikan
kepadaklien dan keluarga
tentang faktoryang
dapatmenimbulkan mual
dan muntah
Berkolaborasi dengan ahli
gizi dalam pemberian diet
Pasien mengeluh
sudah tidak mual
walaupun masih
kadang, porsi makan
habis
EVALUASI
Hari I
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
S : pasien mengatakan mengeluh kaki kiri kesemutan dan
terkadang sampai nyeri dari lutut sampai ke telpak kaki kiri
O : pasien tampak mengelus kakinya, KU cukup, TD : 100/70
mmHg
N : 91x/ m
S : 36,50C
RR : 20x/m
GDS : 481 gr/dl
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji keluhan pasien
Kaji vital sign pasien
Observasi gula darah pasien tiap 1 jam
S : pasien mengatakan nyeri pada daerah lutut sampai telapak
kaki
O : pasein tampak meringis saat nyeri timbul,
P : aktivitas
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : lutut sampai telappak kaki
S : 5 sedang
T : saat beraktivitas
N : 91x/ m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
Kaji keluhan pasien
Kaji status nyeri pasien
Kaji perubahan vital sign terhadap nyeri
Ajarkan tehnik non farmakolologi
S : Pasien mengatakan merasa mual, pasien menghabiskan
1/3porsi makan
O : terlihat pasien lemas
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji kebutuhan nutrisi pasien
Informasikan kepada pasien dan klien tentang faktor yang
dapat menimbulkan mual dan muntah
Kolaborasi dengan ahli gizi
Hari II
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
S : pasien mengatakan mengeluh kaki kiri masih kesemutan ,
O : pasien tampak mengelus kakinya, KU cukup, TD : 100/70
mmHg
N : 91x/ m
S : 36,50C
RR : 20x/m
GDS : 481 gr/dl
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji keluhan pasien
Kaji vital sign pasien
Observasi gula darah pasien tiap 1 jam
S : pasien mengatakan nyeri pada daerah lutut sampai
telapak kaki sudah mulai berkurang
O : pasein tampak meringis saat nyeri timbul,
P : aktivitas
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : lutut sampai telappak kaki
S : 5 sedang
T : saat beraktivitas
N : 91x/ m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
Kaji keluhan pasien
Kaji status nyeri pasien
Kaji perubahan vital sign terhadap nyeri
Ajarkan tehnik non farmakolologi
S : pasien mengatakan sudah makan 1/2 porsi habis, pasien
merasa mualnya sudah agak berkurang
O : terlihat pasien menghabiskan 1/2 porsi makanannya, pasien
terlihat tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Informasikan kepada keluarga tentang penyebab mual dan
muntah
Hari ke III
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF DAN NAMA
S : pasien mengatakan rasa kesemutan pada kakinya sudah
mulai berkurang
O : pasien tampaklebih nyaman, KU sedang, TD : 110/80
mmHg
N : 86 x/ m
S : 36,40C
RR : 22x/m
GDS : 282 gr/dl
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Mengkaji keluhan pasien
Monitor GDS
Kaji vital sign pasien
Injeksi insulin algoritma dengan 6 unit
Injeksi Novorepid 12 unit
Injeksi gabeperiton 300 mg
Observasi gula darah pasien tiap 1 jam
S : pasien mengatakan nyeri pada daerah lutut sampai
telapak kaki sudah hampir tidak dirasa, hanya kadang
kadang muncul.
O : pasein tampak lebih nyaman,
P : nyeri apabila kesemutannya terlalu berlebihan
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : lutut sampai telapak kaki
S : skala nyeri 2
T : kadang-kadang
A : maslah teratasi sebagian
N : 91x/ m
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
Tingkatkan istirahat pasien
Ajarkan tehnik non farmakolologi apabila nyeri muncul
S : pasien mengatakan sudah tidak mualwalaupun masih
kadang, porsi makan habis 1 porsi
O : terlihat pasien tenang, terlihat pasien menghabiskan 1 porsi
makanannya
A :masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Kolaborasi dengan ahli gizi