askep erik longcase
DESCRIPTION
askep gerontikTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. P
DI WILAYAH KERJA PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA
YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR
OLEH:
Eriyansah farwa
20100320160
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
1
ASUHAN KEPERAWATAN
Tempat praktek : Wisma Flamboyan PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur
Tanggal praktek : 30 Maret 2015 – 11 April 2015
Tanggal pengkajian : 08 April 2015 – 09 April 2015
A. Data Umum Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 67 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kasongan Bangunjiwo Kasihan Bantul
Pendidikan terakhir : SR
Pekerjaan terahir : Wiraswasta
Genogram
2
B. Alasan utama datang ke RS / menghuni PSTW
Ny. P mengatakan karena dirumah tinggal sendiri tidak ada keluarga yang merawat. Saudara-
saudara Ny. S sudah tinggal dengan keluarganya masing-masing, kedua orang tua Ny.S juga
sudah meninggal, suami Ny.S pergi dari rumah.
C. Keluhan utama saat ini
Ny. P mengatakan dirinya tidak bisa melihat sejak gempa bumi tahun 2006.
D. Riwayat kesehatan keluarga
Ny P mengatakan tidak tahu tentang masalah kesehatan keluarganya dahulu kala.
E. Kebiasaan
Merokok : Tidak
Minum alkohol : Tidak
Makan sehari-hari : Nasi,temped an sayur.
Olahraga : Tidak pernah melakukan olah raga.
F. Riwayat alergi
Ny. P mengatakan tidak mempunyai alergi baik makanan maupun obat
G. Obat-obatan yang digunakan saat ini
Ny. P mengatakan tidak pernah mendapatkan obat obatan dari dokter ataupun membeli obat
obatan warung.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Status Gizi
BB: 39 kg, TB: 140 cm, BMI: Normal (IMT normal 18,5-22,9)
Personal Hygine
Ny.P mengatakan mandi 1 kali sehari yaitu pada sore hari.
3
Ny.P mengatakan mandi menggunakan sabun dan menyikat gigi sekali sehari.
Keadaan kamar tidur Ny.P terlihat kotor.
Ny. P mengganti pakaiannya ila sudah bau.
Rambut Ny.P tampak rapi dan sering diikat.
2. Sistem Persepsi Sensori
Pendengaran : tidak ada gangguan dengan pendengaran
Penglihatan : Ny. P mengalami masalah pada kedua matanya dan tidak bias melihat
sejak tahun 2006
Pengecapan/penghidu : Hygiene mulut baik, beberapa gigi sudah tanggal, tidak ada.
Peraba : tidak ada gangguan dengan peraba.
3. Sistem Pernafasan
Frekuensi : 24x/menit
Suara nafas : Vesikuler
4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 82x/menit
Capillary Refill : < 3 detik
5. Sistem Saraf Pusat
Kesadaran : Composmentis
Orientasi waktu : Kurang baik
Orientasi orang : Kurang baik
Saat pengkajian tentang orientasi waktu Ny. P tidak mau menjawab dan hanya
terdiam saja Ny. P masih dapat mengenal orang-orang di sekitarnya.
6. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan : Baik, makanan setiap hari diantarkan oleh kakaknya yang berada di dekat
rumah Ny. P.
Pola makan : Kurang baik (1x sehari)
Abdomen : Inspeksi : Tidak tampak bekas luka, perut teraba lunak
4
Auskultasi : Bising usus: 15x/menit
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati
Tidak ada massa maupun nyeri tekan
Perkusi : Suara perkusi: timpani
BAB : Ny. P mengatakan biasanya buang air besar 1 kali sehari yaitu pada pagi hari.
7. Sistem Musculosceletal
Rentang gerak : Ny. P bias melakukan segala aktifitas sendiri.
Kemampuan ADL : Ny. P dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya terkadang meminta
bantuan kepada kakaknya ataupun terkadang sendiri dengan meraba barang sekitarnya
untuk mencapai kamar mandi.
Tdk
ada
Tlg
blkng
Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
Deformitas
Retang gerak
Nyeri
Benjolan/peradangan
8. Sistem Integument
Keadaan kulit : Keadaan kulit sedikit kering dan tampak keriput.
9. Sistem Reproduksi : Ny. P tidak pernah menikah sama sekali dan tidak mempunyai
anak.
10. Sistem perkemihan
Ny. P mengatakan masih bisa menahan rasa ingin BAK/BAB sebelum sampai kekamar
mandi.
Frekuensi BAK : Ny. N BAK ± 4x sehari
5
I. DataPenunjang
Pemeriksaan MMSE
Pengkajian GDS
Pengkajian Resiko Jatuh
J. Terapi Medis
Paien tidak pernah mendapatkan terapi medis
K. PsikososioBudaya dan Spritual
1. Psikologis
Ny.P mengatakan saat ini merasa nyaman-nyaman saja tinggal di rumahnya sendiri
namun Ny.P mengatakan jarang untuk keluar rumah dikarenakan kondisinya yang buta.
Ny.P lebih memilih menyimpan masalahnya sendiri tanpa bercerita kepada siapa-siapa.
Ny.P mengatakan mencoba ikhlas dengan apa yang beliau jalani saat ini.
2. Sosial
Aktivitas atau peran dimasyarakat : Ny P tidak pernah untuk keluar rumah.
Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai : Tidak ada
Cara mengatasinya : Tidak ada
Pandangan klien tentang aktivitas sosial dilingkungannya : Ny.P tidak tahu tentang
aktifitas social yang sering dilakukan di sekitar kaasran rumahnya.
3. Budaya
Budaya yang diikuti klien adalah budaya: Ny.P mengatakan berbudaya jawa sejak lahir.
Keberatan / tidak terhadap budaya yang diikuti: Ny. P tidak keberatan dengan budaya
yang dia miliki yaitu menjadi orang jawa
Cara mengatasi (jika keberatan): Tidak ada
4. Spritual
6
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan : Ny. P selalu menjawab dengan jawaban
yang lain dan tidak pernah menjawab apabila ditanya tentang aktivitas ibadah yang sering
dilakukan.
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan : Tidak ada.
Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan yaitu sholat dan pengajian. Perasaan
klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut bingung.
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut: Hanya berdiam diri.
Apa keyakinan klien tentang peristiwa / masalah kesehatan yang sekarang dialami : Ny. P
mengatakan pasrah saja dengan kondisinya sekarang.
A. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1
2
3
DS: Klien mengatakan tidak bias melihat dan
hanya terlihat warna putih saja pada
pengelihatanaya.
DO: Terdapat kekeruhan pada lensa mata
DS: Klien mengatakan tidak bisa melihat dengan
jelas, pandangan kabur.
DO: Klien tidak dapat banyak bergerak, kondisi
tubuh tidak rapidan tampak acak - acakan.
DS: Ny. P tidak pernah jatuh dalam 3 bulan ini
Ny.P terlihat sangat berhati-hati saat berjalan
Penurunan tajam
penglihatan
Penurunan fungsi
penglihatan
Penurunan sensori
Penurunan persepsi
sensori : Penglihatan
Gangguan perawatan diri
Resiko jatuh
7
DO:Ny.P mengalami gangguan pada pengelihatan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Penurunan persepsi sensori : Penglihatan b/d Penurunan tajam penglihatan d/d Klien
mengatakan tidak bias melihat dan hanya terlihat warna putih saja pada pengelihatanaya, dan terdapat kekeruhan pada lensa mata
2. Gangguan perawatan diri b/d Penurunan fungsi penglihatan d/d Klien mengatakan tidak bisa melihat dengan jelas, pandangan kabur, Klien tidak dapat banyak bergerak, kondisi tubuh tidak rapidan tampak acak - acakan.
3. Resiko jatuh b/d Penurunan sensori d/d Ny. P tidak pernah jatuh dalam 3 bulan ini Ny. P terlihat sangat berhati-hati saat berjalan, Ny.P mengalami gangguan pada pengelihatan
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
1. Penurunan persepsi sensori :
Penglihatan b/d Penurunan tajam
penglihatan d/d Klien mengatakan
tidak bias melihat dan hanya terlihat
warna putih saja pada
pengelihatanaya, dan terdapat
kekeruhan pada lensa mata
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1X8 jam ,
pengelihatan pasien teratasi dgn
KH :
- Mengurangi resiko cidera
- Pasien akan mencari
bantuan medis ketika
perubahan penglihatan
terjadi
- Akan memperoleh
kembali penglihatan
normal serta
mempertahankan
penglihatan normalnya
dengan terapi.
- Kaji ketajaman
penglihatan klien
- Identifikasikan alternatif
untuk optimalisasi sumber
rangsangan
- Sesuaikan lingkungan
untuk optimalisasi
penglihatan :
- Orientasikan klien
terhadap ruangan
- Letakkan alat yang sering
digunakan di dekat klien
atau pada sisi mata yang
lebih sehat
- Berikan pencahayaan
8
2. Defisit perawatan diri berhubungan
dengan kerusakan kognitif ditandai
dengan Klien tidak mampu untuk
memakai baju, Klien nampak sering
ngompol dikamar, Klien bau pesing
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1X8 jam ,
pasien bertoleransi terhadap
aktifitas dgn KH :
Klien terbebas dari bau badan
Menyatakan kenyamanan
terhadap kemampuan untuk
melakukan ADLs
Dapat melakukan ADLs secara
mandiri
cukup
- Letakkan alat ditempat
yang tetap
- Hindari cahaya yang
menyilaukan
- Anjurkan penggunaan
alternatif rangsang
lingkungan yang dapat
diterima : auditorik, taktil.
- Monitor kemampuan
klien untuk perawatan diri
yang mandiri
- Monitor kebutuhan klien
untuk melakukan alat-alat
bantu untuk kebersihan
diri, berpakaian, berhias,
toileting, dan makan
- Dorong klien untuk
melakukan aktifitas
sehari-hari yang normal
sesuai kemampuan yang
dimiliki.
- Dorong klien untuk
melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan
ketika klien tidak mampu
melakukannya.
9
3. Resiko jatuh b/d Penurunan sensori
d/d Ny. P tidak pernah jatuh dalam 3
bulan ini Ny. P terlihat sangat berhati-
hati saat berjalan, Ny.P mengalami
gangguan pada pengelihatan
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1x8 jam
diharapkan tidak mengalami
kejadian jatuh dengan kriteria
hasil :
- Klien mampu menggunakan
support system dalam
mengontrol resiko jatuh
- Klien mampu mengontrol
aktifitas mandirinya.
- Identifikasi kemunduran
fisik. sensori dan koknitif
klien
- Indentifikasi perilaku dan
faktor yang dapat
menyebabkan jatuh
- Monitor kemampuan
berpindah klien
- Gunakan support sisitem
untuk mencegah jatuh
10
11
D. IMPLEMENTASI
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Nama ttd
1 Penurunan persepsi sensori :
Penglihatan b/d Penurunan tajam
penglihatan d/d Klien mengatakan
tidak bias melihat dan hanya terlihat
warna putih saja pada pengelihatanaya,
dan terdapat kekeruhan pada lensa
mata
- Mengkaji ketajaman penglihatan klien
- Mengorientasikan klien terhadap ruangan
- Meletakkan alat yang sering digunakan
di dekat klien atau pada sisi mata yang
lebih sehat
- Metakkan alat ditempat yang tetap
- S : Klien mengatakan sudah
terbiasa dengan keadaan yang
seperti di rumahnya.
- O : Klien tampak mencari cari alat
yang berada di sekitarnya.
- A : Masalah teratasi sebagian.
- P : Lanjutkan Intervensi
12
2 Gangguan perawatan diri b/d
Penurunan fungsi penglihatan d/d
Klien mengatakan tidak bisa melihat
dengan jelas, pandangan kabur, Klien
tidak dapat banyak bergerak, kondisi
tubuh tidak rapidan tampak acak -
acakan.
- Memonitor kemampuan klien untuk
perawatan diri yang mandiri
- Memonitor kebutuhan klien untuk
melakukan alat-alat bantu untuk
kebersihan diri, berpakaian, berhias,
toileting, dan makan
- Membantu kien untuk pedicure dan
medicure.
- Membantu klien untuk memenuhi
kebutuhan ADL (Mengantarkan BAK)
- S : Klien mengatakan sudah senang
dibantu dan di temani selama dua hari
ini.
- O : Klien tampak lebih segar dan
nyaman setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
- A : Masalah teratasi sebagian.
- P : Lanjutkan intervensi
13
3 Resiko jatuh b/d Penurunan sensori d/d
Ny. P tidak pernah jatuh dalam 3 bulan
ini Ny. P terlihat sangat berhati-hati
saat berjalan, Ny.P mengalami
gangguan pada pengelihatan
- Mengientifikasi kemunduran fisik.
sensori dan koknitif klien
- Mengidentifikasi perilaku dan faktor
yang dapat menyebabkan jatuh
- Memonitor kemampuan berpindah klien
- Menjaga lingkungan agar klien terhindar
dari resiko jatuh.
- Meletakan alat di tempat yang
semestinya agar tidak menyebabkan klien
jatuh.
- Mengorientasi ruangan agar klien tidak
menabrak dan tersandung.
- S : Klien mengatakan sudah senang
dibantu untuk membersihkan
rumahnya.
- O : Klien tampak berhati hati saat pergi
ke kamar mandi.
- A : Masalah teratasi sebagian.
- P : Lanjutkan intervensi
14
15
16