artikel kesehatan stress dan sakit kepala

6
Artikel Kesehatan ADAKAH HUBUNGAN STRES DENGAN SAKIT KEPALA ??? Sakit kepala atau pusing merupakan salah satu keluhan yang paling sering muncul di masyarakat. Ada banyak hal yang bisa memicu nyeri kepala, hingga berbagai macam obat ditawarkan oleh banyak perusahaan obat untuk mengatasi sakit kepala mulai dari obat “warung” sampai obat yang harus diresepkan khusus oleh dokter pilihan anda. Berbicara mengenai sakit kepala, ada tiga jenis sakit kepala yang dapat dialami oleh kita, seperti sakit kepala tipe tegang (Tension Headache), sakit kepala sebelah (Migrain), dan sakit kepala tipe cluster (Cluster Headache). Dari berbagai jenis sakit kepala yang ada, sesungguhnya pengobatan yang harus dilakukanpun berbeda-beda. Sakit kepala yang paling sering dialami oleh individu adalah Tension Headache dan Migrain. Kedua jenis sakit kepala ini pada banyak penelitian menunjukkan mempunyai hubungan yang erat dengan stress hingga berbagai gangguan jiwa seperti cemas dan depresi. Ada banyak hal yang bisa memicu timbunya sakit kepala, tetapi para ilmuwan di Jerman telah membuktikan kecurigaan banyak orang bahwa stress bisa menyebabkan sakit kepala. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang melaporkan sering menderita sakit kepala mengalami lebih banyak stress, dibandingkan dengan mereka yang tak pernah sakit kepala. Meningkatnya stress akan menyebabkan lebih sering sakit kepala dengan berbagai tipe, tetapi efeknya lebih terasa pada mereka yang mengalami Tension Headache. Pada Tension Headache, biasanya rasa nyeri akan menyebar dan

Upload: agra-cesarienne

Post on 25-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ARTIKEL INI MEMBAHAS BAHAYA DAN DAMPAK STRESS TERHADAP KESEHATAN,KHUSUSNYA SAKIT KEPALA

TRANSCRIPT

Artikel Kesehatan

ADAKAH HUBUNGAN STRES DENGAN SAKIT KEPALA ???

Sakit kepala atau pusing merupakan salah satu keluhan yang paling sering muncul di masyarakat. Ada banyak hal yang bisa memicu nyeri kepala, hingga berbagai macam obat ditawarkan oleh banyak perusahaan obat untuk mengatasi sakit kepala mulai dari obat “warung” sampai obat yang harus diresepkan khusus oleh dokter pilihan anda.

Berbicara mengenai sakit kepala, ada tiga jenis sakit kepala yang dapat dialami oleh kita, seperti sakit kepala tipe tegang (Tension Headache), sakit kepala sebelah (Migrain), dan sakit kepala tipe cluster (Cluster Headache). Dari berbagai

jenis sakit kepala yang ada, sesungguhnya pengobatan yang harus dilakukanpun berbeda-beda. Sakit kepala yang paling sering dialami oleh individu adalah Tension Headache dan Migrain. Kedua jenis sakit kepala ini pada banyak penelitian menunjukkan mempunyai hubungan yang erat dengan stress

hingga berbagai gangguan jiwa seperti cemas dan depresi.Ada banyak hal yang bisa memicu timbunya sakit kepala, tetapi para ilmuwan

di Jerman telah membuktikan kecurigaan banyak orang bahwa stress bisa menyebabkan sakit kepala. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang melaporkan sering menderita sakit kepala mengalami lebih banyak stress, dibandingkan dengan mereka yang tak pernah sakit kepala. Meningkatnya stress akan menyebabkan lebih sering sakit kepala dengan berbagai tipe, tetapi efeknya lebih terasa pada mereka yang mengalami Tension Headache. Pada Tension Headache, biasanya rasa nyeri akan menyebar dan terasa hebat pada kepala bagian atas atau pada tengkuk. Kepala terasa seperti penuh, Anda juga mungkin akan merasa sulit tidur. Banyak juga yang merasa otot leher dan bahu menjadi tegang.

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data lebih dari 5000 orang berusia 21-71 tahun. Pada periode dua tahun sebanyak empat kali para responden diminta mengisi data seputar level stres dan sakit kepala mereka. Orang yang mengalami Tension Headache memiliki level stres 52 dari 100, sementara yang tipe migrain 62 dari 100, dan level stres orang yang menderita sakit kepala tipe tegang dan migrain mencapai 59. Meningkatnya stres ternyata berhubungan dengan frekuensi sakit kepala dalam sebulan. Hal ini

menguatkan bukti bahwa stres kronik merupakan pemicu utama berbagai tipe sakit kepala pada orang muda dan tua.

Sakit Kepala Tipe Tegang (Tension Headache)

Sakit kepala jenis ini adalah jenis sakit kepala yang paling banyak dialami oleh usia dewasa. Beberapa orang mengatakan sakit kepala ini sebagai sakit kepala “stres”. Tension Headache adalah suatu keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau tak nyaman di daerah kepala, kulit kepala, atau leher yang biasanya berhubungan dengan tegangnya otot di daerah ini. Tipe nyeri kepala jenis ini digambarkan sebagai nyeri yang berupa ketegangan seperti kepala yang diikat, ketat atau adanya rasa tertekan di sekitar pelipis atau belakang kepala sampai leher. Kondisi ini bisa berlangsung sekitar 30 menit sampai beberapa hari. Tension Headache biasanya berlangsung berangsur-angsur dan terjadi di tengah hari. Satu yang perlu diingat bahwa tipe nyeri kepala ini tidak mengganggu penglihatan dan keseimbangan penderitanya. Pada keadaan tertentu, beberapa penderita mengeluh rasa tak nyaman pada daerah leher, rahang, dan dagu.

Tension Headache merupakan jenis sakit kepala yang tersering, sekitar 90% dari semua jenis sakit kepala. Sakit kepala tipe tegang biasanya muncul secara periodik maupun harian. Secara episodik keluhan muncul sekurangnya 15 kali dalam sebulan dan dikatakan kronik jika muncul lebih dari 15 kali dalam sebulan. Penyebabnya sendiri biasanya sangat multifaktorial dan tidak berhubungan dengan faktor keturunan keluarga. Salah satu teori yang diyakini adalah nyeri kepala ini timbul akibat ketegangan otot sekitar leher, kepala, dan punggung. Ada pula teori yang meyakini bahwa nyeri kepala ini timbul akibat kesalahan persepsi dari otak dalam menginterprestasikan stimulus.

Namun satu hal yang telah diyakini kebenarannya, ada faktor-faktor yang dianggap mencetuskan Tension Headache, walaupun pemicunya sendiri sangat berhubungan dengan stress lingkungan dan pribadi yang termasuk diantaranya adalah hubungan dengan orang lain. Beberapa faktor tersebut antara lain :

Stress mental atau emosional; biasanya terjadi pada sore hari setelah jam kerja atau setelah ujian

Posisi tubuh yang salah Stres psikologis termasuk depresi Kecemasan Kelelahan Tidak cukup istirahat Rasa lapar Tidur yang kurang nyenyak

Teknik Sederhana Atasi Sakit Kepala

Ada delapan teknik yang bisa dicoba untuk mengusir sakit kepala. 1. Istirahat di ruang gelap dan tenang

Stres adalah salah satu penyebab sakit kepala. Melemaskan otot yang tegang bisa membantu meringankan sakit kepala karena tegang, jenis sakit kepala paling umum. Mereka yang menderita sakit kepala jenis ini mungkin merasa sangat sensitif terhadap suara dan cahaya. Istirahatlah di ruangan gelap. Pejamkan mata dan rilekkan punggung, leher dan bahu.

2. AkupunturTusuk jarum membantu melepaskan hormon pereda alami (relaks) tubuh yang bernama endorfin untuk melegakan nyeri di leher, bahu dan kepala. Beberapa studi membuktikan sebagai terapi pencegahan, akupuntur bisa mengurangi serangan sakit kepala karena ketegangan.

3. RileksLatihan pernapasan dalam bisa mengurangi stres dan nyeri sakit kepala. Ambil beberapa napas dalam. Buang napas perlahan dan rileks kan daerah yang terasa kencang dan kram sambil membayangkan pemandangan indah dan damai. Turunkan dagu ke dada lalu angkat perlahan dan lembut. Putar kepala perlahan setengah lingkaran dari kiri ke kanan lalu dari kanan ke kiri. Ambil napas dalam lagi dan buang napas perlahan.

4. Terapi Panas atau DinginPanas dan dingin bisa melegakan ketegangan dan nyeri otot yang menyertai sakit kepala. Mandi air hangat atau kompres handuk basah hangat atau botol air hangat bisa meredakan gejala ketegangan kepala. Bila lebih suka kompres dingin, bungkuslah es batu di dalam handuk dan kompres di bagian tubuh yang terasa sakit. Melalui terapi ini, secara alami akan didapatkan efek relaks dari otot-otot, terutama disekitar leher dan disertai dengan peningkatan aliran darah ke otak, agar otak mendapatkan suplai oksigen dengan baik.

5. OlahragaOlahraga merupakan salah satu aktifitas fisik yang memiliki banyak fungsi dalam mencegah terjadinya sakit kepala. Melalui olahraga, secara umum kita dapat memperoleh peregangan pada otot-otot di seluruh tubuh. Selain memperoleh peregangan dari otot, melalui aktifitas ini, tubuh akan memperoleh aliran darah yang lebih lancar, sehingga proses pengangkutan

oksigen oleh darah pada otot maupun organ-organ lainnya akan lebih lancar, sehingga proses relaksasi akan lebih mudah tercapai. Terakhir, dengan berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorphin sebagai pereda alami (relaks) tubuh untuk membantu proses relaksasi pada otot-otot yang mengalami penegangan dan mencetuskan terjadinya nyeri pada leher, bahu dan kepala.

6. PijatPijat merupakan salah satu bentuk terapi yang cukup baik untuk membantu meredakan ketegangan pada otot-otot yang terjadi di sekitar kepala, bahu, dan leher. Pemijatan bisa dilakukan oleh seorang terapis yang ahli untuk mendapatkan relaksasi yang maksimal pada otot-otot tubuh yang telah mengalami ketegangan akibat aktifitas sehari-hari anda.

7. Minum obatObat pereda sakit kepala aspirin, acetaminophen, ibuprofen bisa dibeli di toko obat tanpa resep dokter. Namun bila minum obat ini selama tiga hari sakit kepala juga tidak sembuh, segeralah berobat ke dokter.

8. Berobat ke dokterSegeralah berobat ke dokter jika sakit kepala semakin sering dan berlangsung lebih dari tiga hari. Berobatlah ke dokter bila sakit kepala terjadi tiba-tiba dan parah, terjadi setelah benturan di kepala. Penting bagi kita untuk segera mencari pertolongan medis jika sakit kepala disertai demam, leher kaku, penglihatan ganda, sulit bergerak, mual, muntah, dan napas terengah-engah.