anestesi blok mandibula

19
CARA PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, CARA MENGGUNAKAN BEIN DAN CARA MELAKUKAN ANESTESI BLOK MANDIBULA OLEH: Alwi Anis, S. KG (04034891416001) Lina Yana, S. KG (04034891416002) Nadia Tiara Putri, S. KG (04034891416003) Maulia Septiari, S. KG (04034891416004) Sri Melitasari, S. KG (04034891416005) Ranny Etnadiah, S. KG (04034891416006) Amira Shafuria, S. KG (04034891416007) Tiara Wardana, S. KG (04034891416008) Teguh Budiarto, S. KG (04034891416009) Chelly Mutiah, S. KG (04034891416010) Fitriyah Wahyuni, S. KG (04034891416011) Tri Akbarisyah, S. KG (04034891416012) Hesti Margaretha, S. KG (04034891416013) Dwita Maulidiyah, S. KG (04034891416014) Ana Rahmatika Haqqu JL, S. KG (04034891416015) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Upload: dwi-akbarini-awi

Post on 06-Feb-2016

363 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

mhjsfks

TRANSCRIPT

Page 1: Anestesi Blok Mandibula

CARA PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH, CARA MENGGUNAKAN BEIN

DAN CARA MELAKUKAN ANESTESI BLOK MANDIBULA

OLEH:

Alwi Anis, S. KG (04034891416001)Lina Yana, S. KG (04034891416002)Nadia Tiara Putri, S. KG (04034891416003)Maulia Septiari, S. KG (04034891416004)Sri Melitasari, S. KG (04034891416005)Ranny Etnadiah, S. KG (04034891416006)Amira Shafuria, S. KG (04034891416007)Tiara Wardana, S. KG (04034891416008)Teguh Budiarto, S. KG (04034891416009)Chelly Mutiah, S. KG (04034891416010)Fitriyah Wahyuni, S. KG (04034891416011)Tri Akbarisyah, S. KG (04034891416012)Hesti Margaretha, S. KG (04034891416013)Dwita Maulidiyah, S. KG (04034891416014)Ana Rahmatika Haqqu JL, S. KG (04034891416015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

Page 2: Anestesi Blok Mandibula

ANESTESI BLOK MANDIBULA

1. Anestesi Blok Nervus Alveolaris Inferior

Anestesi blok nervus alveolar inferior merupakan salah satu teknik yang

paling umum pada anestesi blok mandibula. Teknik ini sangat berguna ketika

beberapa gigi dalam satu kuadran memerlukan perawatan. Target teknik ini

adalah nervus mandibular yang berjalan ke medial ramus, yang masuk ke

foramen mandibular. Nervus lingualis, mental, dan incisivum juga teranestesi.

Teknik ini menggunakan jarum panjang 25 gauge.

Gambar : Lokasi nervus alveolaris inferior

Gambar : Setelah berkontak dengan tulang, jarum di arahkan ke posterior dengan syringe sejajar dataran oklusal, jarum kemudian masuk ke kuarter ketiga.

Gambar : Lokasi nervus lingualisis yang dianestesi pada blok nervus alveolar inferior

Page 3: Anestesi Blok Mandibula

Teknik direct. Ketika melakukan teknik anestesi blok nervus alveolaris

mandibula pada orang dewasa, jarum panjang (35 mm) tidak lebih kecil dari 27

gauge yang harus digunakan. Jarum panjang dianjurkan karena penetrasinya

sampai 25 mm mungkin diperlukan. Jarum tidak diinsersi sampai hub untuk

menghindari patah jarum. Penting untuk mengoreksi “landmarking” dan

melakukan tekniknya secara berurutan.

Injeksi ini akan menganestesi nervus alveolar inferior dan memblok

nervus lingualis. Jika membutuhkan anestesi lingual, jarum ditarik setengah dan

aspirasi diulangi. Jika aspirasi negatif, larutan pada cartridge diinjeksi pada titik

ini dan jarum kemudian ditarik.

Teknik direct:

a. Letakkan ibu jari pada fossa retromolar, raba coronoid notch pada batas

anterior ramus.

b. Letakkan jari telunjuk pada batas posterior ramus di tempat yang sama

dengan ibu jari.

c. Instruksikan pasien untuk membuka mulut dengan lebar.

d. Insersi jarum ke dalam mulut secara menyilang terhadap gigi premolar

mandibula dari sisi yang berlawanan sejajar dengan dataran oklusal.

e. Tempatkan titik penetrasi dengan visualisasi bentuk V dari batas anterior

ramus mandibula pada aspek lateral dan raphe pterygomandibular secara

medial. Ramus diraba dan raphe muncul.

Page 4: Anestesi Blok Mandibula

f. Penetrasi bentuk V dengan imajinasi pertengahan diantara setengah ibu jari.

Masukkan jarum sampai berkontak dengan tulang, biasanya dengan

kedalaman 20 sampai 30 mm.

g. Setelah mencapai tulang, tarik jarum sedikit (supraperiosteal) dan aspirasi.

h. Jika aspirasi negatif, injeksikan sekitar 1,5 ml larutan anestesi.

Teknik indirect. Teknik anestesi blok nervus alveolar inferior indirect

dapat digunakan pada awal atau dapat digunakan sebagai alternatif jika teknik

direct gagal. Teknik indirect mengatasi masalah kontak ridge internal oblique

mandibula, tetapi pergerakan jarum diperlukan dalam posisi yang benar.

Orientasi pasien, membuka mulut, posisi tangan kiri operator dan peralatan sama

saja dengan teknik direct. Titik penetrasi mukosa juga sama, pertengahan antara

ramus dan raphe pterygomandibular pada titik tengah ibu jari dokter gigi. Syringe

diarahkan secara intraoral sepanjang dataran oklusal dari gigi premolar dan molar

pada daerah yang akan diinjeksi. Setelah penetrasi mukosa, jarum disuntikkan 10

mm ke dalam jaringan. Syringe kemudian berayun di atas gigi premolar yang

berlawanan sisi, kemudian metode selanjutnya seperti yang dijelaskan pada

teknik direct.

Page 5: Anestesi Blok Mandibula

2. Anestesi Blok Gow-Gates

Teknik ini menggunakan landmark eksternal yang mengarahkan jarum ke

titik tusukan yang lebih tinggi, sehingga menjamin tinggi yang memadai untuk

deposit larutan di atas lingual. Berikut dua landmark ektraoral yang digunakan :

a. Pertama, dataran diidentifikasi untuk mengarahkan jarum suntik. Dataran ini

memanjang dari batas bawah ke notch telinga melalui commisura bibir.

b. Kedua adalah sebuah titik, tragus telinga, yang mengidentifikasi landmark

yang mengarahkan jarum.

Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Posisi duduk pasien terlentang atau setengah terlentang.

2. Pasien diminta untuk membuka mulut lebar dan ekstensi leher

3. Posisi operator: Untuk mandibula sebelah kanan, operator berdiri pada posisi

jam 8 menghadap pasien. Untuk mandibula sebelah kiri, operator berdiri pada

posisi jam 10 menghadap dalam arah yang sama dengan pasien.

4. Tentukan patokan ekstra oral : intertragic notch dan sudut mulut. Daerah

sasaran: daerah medial leher kondilus, sedikit dibawah insersi otot

pterygoideus eksternus.

5. Operator membayangkan garis khayal yang dibentuk dari intertragic notch ke

sudut mulut pada sisi penyuntikan untuk membantu melihat ketinggian

penyuntikan secara ekstra oral dengan meletakkan tutup jarum atau jari

telunjuk.

Page 6: Anestesi Blok Mandibula

6. Jari telunjuk diletakkan pada coronoid notch untuk membantu meregangkan

jari-jari tangan.

7. Operator menentukan ketinggian penyuntikan dengan patokan intra oral

berdasarkan sudut mulut pada sisi berlawanan dan tonjolan mesiopalatinal M2

maksila.

8. Daerah insersi jarum diberi topikal antiseptik.

9. Spuit diarahkan ke sisi penyuntikan melalui sudut mulut pada sisi berlawanan,

dibawah tonjolan mesiopalatinal M2 maksila, jarum diinsersikan kedalam

jaringan sedikit sebelah distal M2 maksila.

Gambar : Pasien membuka mulut secara maksimal. Cusp mesiopalatinal dari molar kedua maksila merupakan titik acuan injeksi.

Gambar : Jarum kemudian diarahkan ke distal sejajar dengan garis imajinasi notch intertragic ke sudut mulut.

10. Jarum diluruskan kebidang perpanjangan garis melalui sudut mulut ke

intertragic notch pada sisi penyuntikan kemudian disejajarkan dengan sudut

telinga ke wajah sehingga arah spuit bergeser ke gigi P pada sisi yang

Page 7: Anestesi Blok Mandibula

berlawanan, posisi tersebut dapat berubah dari M sampai I bergantung pada

derajat divergensi ramus mandibula dari telingan ke sisi wajah.

11. Jarum ditusukkan perlahan-lahan sampai berkontak dengan tulang leher

kondilus, sampai kedalamam kira-kira 25 mm. Jika jarum belum berkontak

dengan tulang, maka jarum ditarik kembali per-lahan2 dan arahnya diulangi

sampai berkontak dengan tulang. Anestetikum tidak boleh dikeluarkan jika

jarum tidak kontak dengan tulang.

12. Jarum ditarik 1 mm , kemudian aspirasi, jika negatif depositkan anestetikum

sebanyak 1,8 – 2 ml perlahan-lahan.

13. Spuit ditarik dan pasien tetap membuka mulut selama 1 – 2 menit.

14. Setelah 3 – 5 menit pasen akan merasa baal dan perawatan boleh dilakukan.

3. Anestesi Blok Vazirani-Akinosi Closed-Mouth

Anestesi blok nervus mandibula Vazirani-Akinosi closed mouth

merupakan teknik yang berguna untuk pasien yang sulit membuka mulut seperti

trismus atau ankilosis sendi temporomandibular. Kesulitan membuka mulut

merupakan kontraindikasi teknik anestesi blok nervus alveolar inferior dan teknik

Gow-Gates yang membutuhkan pasien membuka mulut secara maksimal.

Keuntungan lainnya dari teknik ini yaitu resiko trauma yang minimal dari nervus

alveolar inferior, arteri, vena dan otot pterygoid, tingkat komplikasi yang rendah

dan ketidaknyamanan yang minimal dari injeksi. Kontraindikasi teknik ini yaitu

inflamasi dan infeksi akut pada ruang pterygomandibular, cacat atau tumor pada

Page 8: Anestesi Blok Mandibula

regio tuberositas maxillaris atau ketidakmampuan untuk memvisualisasikan

bagian medial ramus. Teknik ini menggunakan jarum panjang 25 gauge.

Teknik :

a. Injeksi ini dilakukan pada mulut tertutup. Posisi pasien miring 45o dengan

gigi geligi beroklusi. Ibu jari yang bebas digunakan untuk merefleksi pipi

secara lateral dan mengidentifikasi presessus coronoid.

b. Posisi operator untuk rahang kanan atau kiri adalah posisi jam delapan

berhadapan dengan pasien

c. Syringe diletakkan sejajar bidang oklusal, dan diposisikan setinggi

mukogingiva yang dekat dengan gigi molar ketiga maksila.

d. Jarum diputar searah mukogingiva dari molar ketiga atas, dan menganestesi

mukosa di medial mandibula.

e. Menjaga syringe tetap sejajar dengan dataral oklusal, diarahkan ke posterior

dan sedikit ke lateral sampai masuk sekitar 1,5 inci (38 mm). Ujung jarum

akan masuk ke pertengahan ruang pterygomandibular dan dekat dengan

percabangan utama nervus mandibular.

f. Larutan anestesi didepositkan setelah aspirasi dan jarum kemudian ditarik.

Tanda munculnya efek anestesi akan dimulai setelah 4 sampai 5 menit.

g. Jika jarum terlalu jauh masuk ke medial, nervus tidak akan teranestesi. Perlu

diketahui bahwa dengan teknik ini, struktur posterior akan teranestesi

sebelum struktur anterior. Tanda klasik kram dari bibir bawah akan tertunda.

Page 9: Anestesi Blok Mandibula

4. Anestesi Blok Nervus Insisivus

Anestesi blok nervus insisivus jarang digunakan dalam praktik klinik

meskipun sangat berguna pada perawatan yang terbatas pada gigi anterior

mandibular dan tidak membutuhkan efek anestesi pada seluruh kuadran. Teknik

ini hampir mirip dengan anestesi blok nervus mentalis dengan satu langkah

tambahan. Nervus mentalis dan nervus insisivus dianestesi dengan teknik ini.

Kontraindikasi teknik ini yaitu inflamasi akut dan infeksi pada daerah injeksi.

Teknik ini menggunakan jarum pendek 25 atau 27 gauge.

Teknik:

a. Instruksikan pasien membuka sebagian mulut, atau ditutup selama injeksi.

b. Lebih baik menggunakan jarum pendek 27 atau 30 gauge.

c. Jarum langsung dari belakang apeks premolar kedua.

d. Jarum berkontak dengan tulang, lalu tarik jarum sedikit.

e. Setelah aspirasi, injeksikan 1.5 ml larutan anestesi secara perlahan-lahan.

f. Jangan memasukan jarum ke foramen mentale, karena dapat melukai nervus.

5. Anestesi Blok Nervus Mentalis

Anestesi blok nervus mentalis diindikasikan untuk prosedur yang

berhubungan dengan jaringan lunak bukal anterior ke foramen mentale.

Kontraindikasi teknik ini yaitu inflamasi dan infeksi akut pada daerah injeksi.

Teknik ini menggunakan jarum pendek 25 atau 27 gauge.

Page 10: Anestesi Blok Mandibula

Injeksi ini jarang digunakan karena bagian yang teranestesi lebih efektif

dianestesi dengan injeksi pterygomandibular. Lokasi dan ukuran foramen

mentale bervariasi, kadang-kadang terdapat dua foramen mentale. Injeksi ini

secara intraoral diantara dan sedikit di bawah dua premolar.

Gambar : Lokasi nervus mentalis dan nervus insisivus

Gambar : Insersi jarum pada mukobukal fold di atas foramen mentale untuk blok nervus mentalis dan nervus insisivus

Teknik :

Pasien harus dalam posisi setengah terlentang. Operator harus berdiri di

arah jarum jam pukul delapan sedangkan operator yang kidal harus berdiri di

arah jarum jam pukul empat. Daerah injeksi terletak di puncak mukobukal fold di

atas foramen mentale. Foramen dapat diraba secara manual dengan tekanan jari

di daerah mandibula bagian premolar. Pasien akan merasa sedikit tidak nyaman

akibat palpasi ke foramen. Gunakan instrumen retraksi untuk meretraksi jaringan

lunak. Jarum diarahkan ke foramen mentale dengan bevel menghadap tulang.

Page 11: Anestesi Blok Mandibula

Menembus jaringan lunak dengan kedalaman lima millimeter, aspirasi

dan injeksi sekitar 0,6 cc larutan anestesi. Pelaksanaan teknik ini dikatakan

sukses apabila menghasilkan anestesi jaringan lunak bukal anterior ke foramen,

bibir bawah dan dagu pada daerah injeksi.

6. Anestesi Blok Nervus Bukalis

Anestesi blok nervus bukalis, atau dikenal dengan anestesi blok bukal

panjang atau buccinators, merupakan tambahan yang berguna pada anestesi blok

nervus alveolar inferior ketika dilakukan manipulasi dari jaringan lunak bukal di

regio molar mandibula. Titik target teknik ini adalah nervus bukal yang melalui

ramus dibagian anterior. Kontraindikasi prosedur ini, yaitu inflamasi dan infeksi

akut pada daerah injeksi. Teknik ini menggunakan jarum panjang 25 gauge.

Nervus bukalis diblok pada titik tranversal batas anterior ramus. Yang

muncul dari dalam prosessus coronoid dari mandibula dan melintasi ramus

setinggi molar atas dalam posisi mulut terbuka. Daerah injeksi terbaik pada

tinggi ini dan masuk ke dalam jaringan yang menutupi tepi anterior coronoid.

Sekitar satu ml larutan anestesi diinjeksikan. Efek anestesi dicapai setelah 5

menit.

Page 12: Anestesi Blok Mandibula

Gambar : Lokasi nervus bukalis

Gambar : Jaringan distal dan bukal dari gigi molar terakhir merupakan targen daerah injeksi

Teknik :

Pasien berada dalam posisi setengah terlentang. Operator harus berdiri di

arah jarum jam pukul delapan sedangkan operator kidal harus berdiri di arah

jarum jam pukul empat. Mencari sisi yang paling distal gigi molar pada sisi yang

dirawat. Jaringan di bagian distal dan bukal di gigi molar terakhir merupakan

daerah injeksi. Menggunakan instrument retraksi untuk meretraksi pipi. Bevel

jarum menghadap tulang dan syringe di arahkan sejajar bidang oklusal pada

daerah injeksi. Jarum diinsersi ke dalam jaringan lunak dan beberapa tetes

larutan anestesi disuntikkan. Jarum dimasukkan sekitar satu atau dua millimeter

sampai berkontak dengan tulang. Setelah berkontak dengan tulang dan aspirasi

negatif, 0,2 cc larutan anestesi lokal didepositkan. Jarum ditarik dan ditutup

Page 13: Anestesi Blok Mandibula

kembali. Pelaksanaan anestesi dikatakan sukses apabila menghasilkan efek

anestesi pada jaringan lunak bukal dari daerah molar mandibula.