anemia ringan

112
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child(potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.29). Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi. (Saifuddin A.B, 2007, hal.281).

Upload: muhamadirsyad

Post on 03-Feb-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdfghjk

TRANSCRIPT

Page 1: Anemia Ringan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas

sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child”

(potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.29).

Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang

dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita

anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena

kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya

anemia defisiensi zat besi. (Saifuddin A.B, 2007, hal.281).

Anemia dalam kehamilan patut diwaspadai karena menjadi penyebab potensial

terjadinya morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Masalah kesehatan ibu hingga saat ini masih

menjadi hal yang memprihatinkan di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kematian ibu (AKI)

yang tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2011 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran

hidup.( Hidayatullah. 2010).

Pada Dinas kesehatan sulawesi selatan  pada tahun 2011 tercatat 91.020 (87,29%) ibu

hamil yang menderita anemia dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan

menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 42.510 (50%), anemia sedang 42.043 (46,19%) dan

anemia berat 3.467 (3,81%). (bataviase. 2011).

Page 2: Anemia Ringan

Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record RSKDIA Siti Fatimah Makassar

pada tahun 2011 sekitar 276 orang ibu hamil yang memeriksakan dirinya dengan

mengelompokkan anemia ringan 179 orang (64.85%),anemia sedang 92 orang (33.33%),anemia

berat 5 orang (1.81 %) sedangkan pada tahun 2012 mulai dari bulan januari sampai juni terdapat

56 orang anemia ringan,32 orang anemia sedanf dan 2 orang anemia berat.

Anemia dapat terjadi karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah. Banyak ibu

hamil mengalami anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak

memenuhi syarat gizi, kebutuhan yang meningkat dan kehamilan berulang dalam waktu singkat.

Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung

berikutnya. (Indoglobal. 2012).

Banyak penyulit yang dapat muncul pada kehamilan yang disertai dengan anemia,

diantaranya abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, partus prematurus,

perdarahan antepartum, bahkan kematian ibu dan janin (Manuaba I.B.G, 2009, hal.31).

Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah dilakukan secara nasional

dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama

tiga bulan, yang harus diminum setiap hari.

    (Indoglobal 2012).

Berdasarkan tingginya kejadian anemia, mendorong penulis untuk mengkaji

permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah sebagai wujud perhatian dan

tanggung jawab penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang

berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.

Page 3: Anemia Ringan

B.  Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah

Bagaimana menerapkan “Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny “K” Dengan

Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30

juli 2012.

C.  Tujuan Penulisan

1.   Tujuan Umum

Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Pada Ny.“K” Dengan

Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30

juli 2012 dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan

wewenang bidan.

2.   Tujuan Khusus

a.   Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny”K” gestasi 28 minggu dengan anemia

ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.

b.   Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia

ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.

c.   Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia

ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.

d.   Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi pada Ny”K” gestasi 28 minggu

dengan anemia ringan di RSKDIA  Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.

e.   Dapat menetapkan rencana di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tindakan asuhan kebidanan pada

Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia ringan tanggal 16 dan 30 juli 2012.

Page 4: Anemia Ringan

f.    Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ny.“K” gestasi 28

minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar  tanggal 16 dan 30 juli 2012.

g.   Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.“K” gestasi 28 minggu

dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar  tanggal 16 dan 30 juli 2012.

h.  Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Ny.“K” gestasi

28 minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli

2012.

D.  Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah :

1.   Sebagai salah satu persyaratan penulis dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan

STIKes Mega Rezky Makassar.

2.   Manfaat praktisi, sebagai salah satu sumber informasi bagi Dinas Kesehatan dalam menentukan

kebijakan khususnya dalam penanganan asuhan kebidanan pada gestasi 28 minggu dengan

anemia ringan.

3.   Sebagai Manfaat bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah

selanjutnya.

4.   Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan

dalam asuhan kebidanan.

Page 5: Anemia Ringan

E.  Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah:

1.   Studi Kepustakaan

Mempelajari buku-buku/literatur, mengambil data dari internet, membaca buku yang

berkaitan dengan anemia.

2.   Studi Kasus

Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuhan kebidanan yang

meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,

mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

serta mendokumentasikan.

Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian menggunakan teknik:

a.   Anamnese/wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data

yang diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut.

b.   Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik

lainnya dengan menggunakan format pengkajian.

c.   Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual

Pengkajian psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional, respon

terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan

lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien dengan Tuhan.

Page 6: Anemia Ringan

3.   Studi Dokumentasi

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan

dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya yang berkaitan

dengan anemia ringan.

4.   Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung

klien tersebut dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.

F.  Sistematika Penulisan

Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini terdiri dari :

BAB   I.   PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

B.  Ruang Lingkup Pembahasan

C.  Tujuan Penulisan

1.   Tujuan Umum

2.   Tujuan Khusus

D.  Manfaat Penulisan

E.  Metode Penulisan

F.  Sistematika Penulisan

Page 7: Anemia Ringan

BAB  II.   TINJAUAN PUSTAKA

A.  Tinjauan Tentang Kehamilan

1.   Pengertian Kehamilan

2.   Diagnosis Kehamilan

3.   Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan

4.   Perubahan Psikologi Wanita Hamil

B.  Tinjauan Tentang Anemia

1.   Pengertian Anemia

2.   Patofisiologi Anemia

3.   Macam-macam Anemia

4.   Tanda dan Gejala Anemia

5.   Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

6.   Diagnosis Anemia

7.   Pencegahan dan Penangan Anemia

C.  Tinjauan Tentang Antenatal

1.   Pengertian Antenatal

2.   Tujuan Asuhan Antenatal

3.   Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal

4.   Informasi Penting untuk setiap Kunjungan Antenatal.

D.  Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1.   Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

2.   Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

E.  Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)

Page 8: Anemia Ringan

BAB III.   STUDI KASUS

                Langkah 1     :  Identifikasi Data Dasar

Langkah 2    : Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

Langkah 3    : Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

Langkah 4    :  Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/ Kolaborasi Asuhan Kebidanan

Langkah 5    : Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Langkah 6    : Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Langkah 7    : Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

BAB IV.  PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan

proses manajemen kebidanan.

BAB  V.  PENUTUP

A.  Kesimpulan

B.  Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: Anemia Ringan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1.   Pengertian Kehamilan

a.   Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Saifuddin A.B, 2007, hal. 89).

b.   Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm, sekitar 280

hari (Manuaba I.B.G, 2009, hal.125).

2.   Diagnosis Kehamilan

Tanda pasti kehamilan (tanda positif) menurut Mansjoer A, 2008, hal.254 yaitu:

a.   Pada palpasi dirasakan bagian-bagian janin.

b.   Dapat dirasakan gerak janin dan ballotemen.

c.   Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin.

d.   Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.

e.   Pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin.

3.   Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.106-110)

a.   Uterus

Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000

gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan

Page 10: Anemia Ringan

hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena

pertumbuhan janin.

b.   Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon

estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick).

c.   Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum

akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.

Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil

alih oleh plasenta.

d.   Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi.

Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin.

Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron mempersiapkan dan

menambah jumlah sel asinus. Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel

asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran

kolostrum.

                                                             e.   Sirkulasi darah

Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya pencairan darah yang

disebut hidremia. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi

Page 11: Anemia Ringan

pertumbuhan janin dalam rahim. Tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan

peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi adanya sirkulasi ke plasenta, uterus

yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain–

lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Seperti telah dikemukakan, volume

darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang

disebut hidremia.volume darah akan bertambah banyak, kira–kira 25%, dengan puncak

kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira–kira 30%.

Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang

mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.

Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat

asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun ada peningkatan dalam volume

eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga

konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dinamakan

anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin pada wanita hamil dalam

keseluruhannya lebih besar daripada sewaktu belum hamil.

Jumlah leukosit meingkat sampai 10.000 per ml, dan produksi trombositpun meningkat

pula.

Gambaran protein dalam serum berubah; jumlah protein, albumin, dan gammaglobulin

menurun dalam triwulan pertama dan baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan,

sedangkan betaglobulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. Laju endap darah pada

umumnya meningkat sampai empat kali, sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai

ukuran. Segera postpartum, sirkulasiantara uterus dan plasenta berhenti, sejumlah darah untuk

Page 12: Anemia Ringan

sirkulasi umum akan membebani jantung dan bila ada visium kordis, dapat timbul dekompensasi

kordis. Setelah partus, terjadi pula hemokonsentrasi dengan puncaknya pada hari ke 3 – 5

postpartum. Hal ini harus juga diperhatikan jika berhadapan dengan ibu yang menderita visium

kordis. Dengan adanya hemokonsentrasi dapat diduga pula bahwa ada konsentrasi trombosit,dan

sebagainya, sehingga dapat mengerti mengapa ada kecendrungan ke arah trombolflebitis

postpartum.

f.    Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi

kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar

pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.

g.   Sistem pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga

menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon

progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.

h.  Sistem perkemihan

Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar

sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus

gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke

bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing

mulai tertekan kembali.

Page 13: Anemia Ringan

i.    Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.

Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang

meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan

pipi (cloasma gravidarum).

j.    Metabolisme dalam kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,

dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.

Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester ketiga. Berat badan ibu hamil

akan bertambah antara 6,5 – 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram

tiap minggu.

4.   Perubahan Psikologi Wanita Hamil (Hamilton Persis Mary, 2006, hal.63)

Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa

kehamilan :

a.   Perubahan Pada Trimester Pertama.

Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan

menyangkal walaupun  kehamilan tersebut direncanakan. Periode     awal ketidakyakinan adalah

hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena

mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan

dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan

mempengaruhi kondisi psikologinya.

b.   Perubahan Pada Trimester Kedua.

Page 14: Anemia Ringan

Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan.                      Tubuh wanita telah terbiasa

dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan

pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan

ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman

tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering

menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi yang besar.

c.   Perubahan Pada Trimester Ketiga.

Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.

Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar

dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita

hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum

tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat 

memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini

akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk

menghadapi persalinannya. Selain suami, dukungan keluarga juga sangat berarti.

B.  Tinjauan Tentang Anemia

1.   Pengertian Anemia

a.   Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah dalam sel

darah merah atau eritrosit yang disebut sebagai hemoglobin (http:www//sinarharapan.co.id,

diakses 14 juni 2012).

b.   Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin kurang dari 10 gr /100 ml

(Curtis G.B, 2008, hal.322)

Page 15: Anemia Ringan

2.   Macam-Macam Anemia Dalam Kehamilan (Wiknjosastro H, 2002, hal.451-458)

a.   Anemia Defisiensi Besi

Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini

disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena

terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

b.   Anemia Megaloblastik

Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi yang kronik.

c.   Anemia Hipoplastik

Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.

d.   Anemia Hemolitik

Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari

pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka

anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan

krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

Klasifikasi anemia :

1)  Menurut Depkes

a)  Normal > 10,5 gr%.

b)  Anemia Ringan 9 – 10,4 gr%.

c)   Anemia Sedang 7,6 – 8,9 gr%.

d)  Anemia Berat < 7,5 gr%.

Page 16: Anemia Ringan

2)  Menurut WHO yang dikutip dalam buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2006, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan

metode Sahli yaitu :

1.   Hb 11 gr% tidak anemia.

2.   Hb 9 – 10 gr% anemia ringan

3.   Hb 7 – 8 gr% anemia sedang.

4.   Hb < 7 gr% anemia berat.

3.   Patofisiologi Anemia

Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat

makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum

tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau

hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma,

sehingga terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai

berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai

penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat

meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang

disebabkan oleh peningkatan  cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan

apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak

naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit

dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah

mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32

dan 36 minggu (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

Page 17: Anemia Ringan

4.   Tanda dan Gejala Anemia

Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat

lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-kunang terutama bila

bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva

(http://www.sinarharapan.com, diakses 14 juni 2012).

5.   Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.31-32)

a.   Bahaya selama kehamilan

1)  Dapat terjadi abortus.

2)  Persalinan prematuritas.

3)  Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.

4)  Mudah terjadi infeksi.

5)  Mola hidatidosa.

6)  Hiperemesis gravidarum.

7)  Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).

8)  Perdarahan antepartum.

9)  Ketuban pecah dini.

b.   Bahaya terhadap janin

1)  Abortus.

2)  Terjadi kematian intra uterin.

3)  Persalinan prematuritas tinggi.

4)  Berat badan lahir rendah.

Page 18: Anemia Ringan

5)  Kelahiran dengan anemia.

6)  Dapat terjadi cacat bawaan.

7)  Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.

8)  Intelegensia rendah.

6.   Diagnosis Anemia pada Kehamilan

a.   Anamnese

Pada anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-

kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada hamil muda (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).

b.   Pemeriksaan Fisik

Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada

membran mukosa, dan konjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah

kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2007, hal.282).

c.   Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat anemia dapat dilakukan

dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama

kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).

7.   Pencegahan dan Penanganan Anemia

a.   Pencegahan Anemia (Arisman,2010,hal.152-154)

1)  Pemberian tablet atau suntikan zat besi

Page 19: Anemia Ringan

Dosis suplementatif yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua tablet (satu tablet

mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat) yang di makan selama paruh kedua kehamilan

karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.

2)  Pendidikan.

Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang

mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia

adalah defisiensi zat besi.

3)  Modifikasi makanan

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi

makanan yang  mengandung kalori dan meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang

dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan

pangan yang bisa mereduksi penyerapan zat besi.

4)  Pengawasan penyakit infeksi

Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat melalui

pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan

perorangan.

5)  Fortifikasi makanan

Fortifikasi makanan yang banyak dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan

inti penanganan anemia. Produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti

makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung dan produk susu.

b.   Penanganan Anemia

1)  Anemia Ringan

Page 20: Anemia Ringan

Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu

diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 mg asam folat peroral sekali sehari. Hemoglobin

dapat dinaikkan sebanyak 1 gr /dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya (Arisman, 2010,

hal.150-151).

2)  Anemia Sedang

Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg  zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali

sehari. (Arisman, 2010, 150).

3)  Anemia Berat

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 yang dikutip dari “The

Management of Nutrition in Major Emergencie’s” (Manajemen Ilmu Gizi Dalam Keadaan

Darurat) penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600 mg dan 400

mg asam folat peroral sekali sehari selama 3 bulan.

C.  Tinjauan Tentang Antenatal Care

1.   Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba I.B.G, 2009, hal.129).

2.   Tujuan Pengawasan Antenatal

a.   Tujuan Umum

Page 21: Anemia Ringan

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan sehingga

didapatkan ibu dan janin yang sehat (Mochtar R, 2006, hal. 47)

b.   Tujuan Khusus (Saifuddin A.B,2007, hal.90)

1)  Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

2)  Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.

3)  Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama

hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4)  Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan

trauma seminimal mungkin.

5)  Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6)  Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang

secara normal.

3.   Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal (Saifuddin A.B,2007,hal.90)

a.   Kebijakan Program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu :

1)  Satu kali pada triwulan pertama.

2)  Satu kali pada triwulan kedua.

3)  Dua kali pada triwulan ketiga.

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “10 T”.

1)  Timbang berat badan dan ukur Tinggi badan.

2)  Ukur tekanan darah.

Page 22: Anemia Ringan

3)  Nilai status gizi ( Ukur lingkar lengan atas / Lila ).

4)  Ukur tinggi fundus uteri.

5)  Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.

6)  Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.

7)  Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.

8)  Tes Laboratorium ( rutin dan khusus ).

9)  Tata Laksanana Kasus.

10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak

dapat diberikan oleh dukun bayi.

b.   Kebijakan Teknis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya

mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai

berikut :

1)  Mengupayakan kehamilan sehat.

2)  Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila

diperlukan.

3)  Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

4)  Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

4.   Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan Antenatal (Pusdinakes, 2010, Hal.2-3)

Page 23: Anemia Ringan

a.   Trimester satu (sebelum minggu ke-14).

1)  Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil.

2)  Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3)  Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi,

penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4)  Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

5)  Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan lain-lain).

b.   Trimester kedua (sebelum minggu ke-28).

1)  Sama pada trimester pertama.

2)  Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia,

pantau tekanan darah evaluasi oedema pada wajah dan tangan, periksa  protein urine).

c.   Trimester ketiga (antara minggu ke-28 – 36).

1)  Sama pada trimester pertama dan kedua.

2)  Palpasi abdominal untuk mengetahui  ada kehamilan ganda atau tidak.

d.   Trimester ketiga (setelah 36 minggu).

1)  Sama seperti diatas

2)  Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

D.  Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1.   Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

Page 24: Anemia Ringan

penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan

yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2012, hal.7).

Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam

pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan

(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita,

dan pelayanan kesehatan masyarakat). ( Blogspot.2011).

2.   Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2010, hal.25-27)

Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan

dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.

Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam

segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang

merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang

dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.

a.   Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari

klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil

Page 25: Anemia Ringan

pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data

meliputi :

1)  Wawancara

Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga

maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang

masalah yang dimiliki.

2)  Observasi dan pemeriksaan fisik

Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik

dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).

b.   Pengolahan data

Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan

dalam :

1)  Data subyektif

Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat

persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang

budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.

2)  Data obyektif

Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.

3)  Data penunjang

Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.

Page 26: Anemia Ringan

Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah aktual

Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan

identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan

menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa

kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.

Langkah III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial

Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika

tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan

persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani  dapat membawa

dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi

Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan.

Hal ini terjadi pada penderita  gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi

dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat

melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk

menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien

untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga

Page 27: Anemia Ringan

kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap

kelima.

Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan

Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga

mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional 

tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa

dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.

Langkah VI. Impelementasi

Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim

kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun

kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta

meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.

Langkah VII. Evaluasi

Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus

mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.

E.  Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) menurut Simatupang E.J, 2012, hal.61

1.   Data Subyektif

Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur,

tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari

hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

Page 28: Anemia Ringan

2.   Data Obyektif

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi,

perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan diagnostik.

3.   Assesment/Diagnosa

Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup

kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan

dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan

pasien/klien.

4.   Planning/perencanaan

Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam

melakukan intervensi untuk memecahkan masalah pasien/klien.

Tabel 1 : Jenis Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

Tujuh Langkah dariHelen Varney

Lima LangkahKompetens Inti Bidan

Soap/Note/ Progres Note

Page 29: Anemia Ringan

Indonesia/APD

1. Pengumpulan data 1. Pengumpulan data 1. Data subjektif2. Data objektif

2. Identifikasi diagnosa/masalah aktual.

3. Antisipasi diagnosa/ Masalah potensial

4. Menilai perlunya tindakan segera/ konsultasi/rujukan

2. Identifikasi diagnosa masalah

3. Assesment/ diagnose

5. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan

3. Membuat rencana 4.Planning/rencana tindakan

a. Konsultasi rujukb. Penarikan diagnostikc. Pemberian pengobatand. Pendidikan kesehatan

dan konseling kesehatane. Follow up kesehatan

6. Implementasi asuhan 4. Implementasi

7. Evaluasi asuhan kebidanan 5. Evaluasi

Sumber : Modul Konsep Asuhan Kebidanan Pusdiknakes, 2000, hal.15

Page 30: Anemia Ringan

DAFTAR NOMENKLATUR KEBIDANAN DAN DIAGNOSA KEBIDANAN :

1. Persalinan Normal

2. Partus normal

3. Syok

4. DJJ tidak normal

5. Abortus

Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu/berat janin kurang dari

1000 gram.

6. Solusio plasenta

7. Akut pyelonephritis

Adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang di sebabkan karena adanya

infeksi oleh bakteri. Akut bakteri masuk ke dalam pelvis ginjal dan terjadi inflamasi.sering di

temukan pada wanita hamil, biasanya di awali dengan hydro ureter dan hidro nefrosis akibat

obstruksi ureter karena uterus yang membesar.

8. Amnionitis

9. Anemia Berat

10. Apendiksitis

Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab abdomen akut yang

paling sering ( Manszoer. 2000 ).

11. Atonia Uteri

Atonia uteri adalah uterus tidak berkontraksi atau lembek, pendarahan segera terjadi

setelah anak lahir.

12. Infeksi Mammae

Page 31: Anemia Ringan

13. Pembengkakan Mammae

14. Presentase Bokong

15. Asma Bronchiale

16. Presentasi Dagu

17. Disproporsi Sevalo Pelvik

Disproporsi Sevalo Pelvik yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan panggul.

18. Hipertensi kronik

19. Koagilopati

20. Presentasi gandaf

21. Cystitis

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering di sebabkan oleh infeksi

asenden dari uretra.penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung

kemih.kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.

22. Eklampsia

Pre-Eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg

setelah kehamilan 20 minggu ( akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga ) atau bisa lebih awal

terjadi.sedangkan pengertian eklampsia adalah apabila ditemukan kejang-kejang pada penderita

Pre-Eklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklamsia adalah salah satu kasus gangguan

kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa

kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.

23. Kelainan Ektopik

Adalah : kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus.

Page 32: Anemia Ringan

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang berlangsung diluar endometrium yang normal

( travum uteri ).

Kehamilan Ekstraterin adalah kehamilan diluar batas uterus,sedangkan kehamilan

Heterntupik adalah : hamil intraveterin dan hamil ektopik yang terjadi bersama-sama.

24. Enshepalitis

Encheplitis adalah suatu peradangan dari otak.

25. Epilepsi

Epilepsi memiliki pengertian gangguan kronik ditandai bangkitan epileptik berulang akibat

gangguan fungsi otak secara intermiten yang terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal neuron

secara paroksismal akibat berbagai etiologi.

26. Hidramnion

Hidramnion atau poli hidramnion adalah sutu kondisi dimana terdapat keadaan dimana

jumlah air ketuban melebihi dari batas normal.

27. Presentasi Muka

28. Persalinan Semu

29. Kematian Janin

30. Hemorargik Antepartum

31. Hemorargik postpartum

32. Gagal Jantung

33. Inertia Uteri

34. Infeksi Luka

Page 33: Anemia Ringan

35. Infertio uteri

36. Bayi Besar

37. Malaria Berat dengan komplikasi

38. Malaria Ringan dengan Komplikasi

39. Mekonium

40. Meningitis

41. Metritis

42. Migrain

43. Kehamilan Mola

44. Kehamilan Ganda

45. Partus macet

46. Posisi Occiput Posterior

47. Posisi Occiput Melintang

48. Kista Ovarium

49. Abses pelviks

50. Periotonitis

51. Placenta Previa

52. Pneumonia

53. Pre-Ekplamsia Ringan/Berat

Pre eklampsia berat adalahsuatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya

tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada

kehamilan 20 minggu atau lebih.

54. Hipertensi karena kehamilan

Page 34: Anemia Ringan

55. Ketuban Pecah Dini

56. Partus Prematurus

57. Prolapsus Tali pusat

58. Partus Fase Laten Lama

59. Partus Kala II Lama

60. Sisa placenta

61. Retensio Plasenta

62. Ruptura Uteri

63. Bekas Luka Uteri

64. Presentase Bahu

65. Distosia Bahu

66. Robekan Serviks dan Vagina

67. Tetanus

68. Letak Lintang

Page 35: Anemia Ringan

BAB III

STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN  KEBIDANAN  ANTENATAL PADA NY”K”DENGAN ANEMIA RINGAN DI RSKDIA

SITI FATIMAH MAKASSAR                                           TANGGAL 16 JULI 2012

No. Register               : 072933

Tanggal Kunjungan            : 16 juli 2012 Jam 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian            : 16 juli 2012 Jam 10.10 Wita

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

A.  Identitas Ibu/Suami

Nama             : Ny.”K” / Tn.”I”

Umur              : 34 Tahun / 36 Tahun

Nikah             : 1 Kali / + 15 Tahun

Suku              : Makassar/Makassar

Agama           : Islam / Islam

Pendidikan    : SMA / SMA

Pekerjaan      : IRT / Buruh

Alamat           : Jln.Darul Marie

Page 36: Anemia Ringan

B.  Riwayat Kehamilan Sekarang

1.   Ibu mengatakan ini kehamilan Ke-Empat dan tidak pernah keguguran.

2.   HPHT tanggal 1 Januari  2012, HTP  tanggal 8 Oktober 2012.

3.   Ibu mengatakan umur kehamilannya 7 bulan.

4.   Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan april 2012.

5.   Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.

6.   Menurut ibu tidak ada nyeri perut selama hamil.

7.   Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.

8.   Ibu khawatir dengan kehamilannya sekarang.

9.   Riwayat Kunjungan ANC.

Tabel 2. Riwayat kunjungan ANC

TGL TB/BB TD LILA LAB TFU UK LETAK DJJ TERAPI

20-42012

25-5 2012

   155 cm/50 kg

   

110/80 mmhg

110/80

24

24

Hb 9,8 gr %Alb(-)Red (-)

14 cm

18cm

16 mgg

20 mgg

Ball

Ball

 _

_

TTI:biosanbe1x1,vit c: 2x1

TTII:biosanbe1x1,vit c: 2x1

C.  Riwayat Kesehatan/Penyakit Lalu

1.   Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes melitus.

2.   Tidak pernah menderita penyakit kelamin.

3.   Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.

Page 37: Anemia Ringan

4.   Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.

5.   Tidak pernah di operasi dan tranfusi darah.

D.  Riwayat Reproduksi

1.  Menarche umur 18 tahun.

2.  Siklus haid 28-30 hari.

3.  Lamanya haid 5 hari.

4.  Ada rasa nyeri waktu haid.

E.  Riwayat Psikososial

1.  Ibu dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilannya

2.  Keluarga selalu memberikan dukungan kepada ibu.

3.  Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.

F.   Riwayat Ekonomi

Biaya pengobatan dan perawatan di tanggung oleh suami.

G.    Riwayat Spiritual

1.      Ibu menganggap bahwa kehamilan merupakan anugerah Tuhan.

2.      Ibu dan keluarga rajin shalat.

3.  Ibu bersyukur dengan kehamilannya dan selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung normal

sampai persalinan

Page 38: Anemia Ringan

Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a.   Kebutuhan Nutrisi

1)  Frekuensi makan : 3 x sehari, porsi makan dihabiskan.

2)  Kebutuhan minum : 7-8 gelas sehari.

3)  Pola makan : 1 nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah dan susu untuk ibu hamil.

b.   Kebutuhan Eliminasi

1)  BAK

Frekuensi 6-7 x sehari, warna kuning muda, bau khas.

2)  BAB

Frekuensi 1 x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek.

c.   Personal Hygiene

1)  Mandi 2 x sehari, keramas 2-3 x seminggu.

2)  Menyikat gigi 3 x sehari setiap selesai makan

d.   Kebutuhan istirahat dan tidur

1)  Tidur siang tidak teratur, karena ibu bekerja.

2)  Tidur malam jam 22.00 – 05.00 Wita.

I.  Pemeriksaan Fisik

1.      Keadaan umum baik

2.      Kesadaran Composmentis

3.      Tinggi badan                                  :  155 cm

4.      BB sebelum hamil                        :  47 kg

Page 39: Anemia Ringan

5.      BB sekarang                                   :  53 kg

6.      Lila                                       :  24 cm

7.      Tanda-tanda Vital              :

a.     Tekanan Darah           :  110/70 mmHg

b.     Nadi                              :  80 x/menit

c.      Suhu                             :  36,5 oC

d.     Pernapasan                 :  20 x/menit

8.      Kepala

a.     Kulit kepala bersih

b.     Rambut tidak mudah rontok

c.      Tidak ada massa.

9.      Wajah

a.     Ekspresi wajah tenang

b.     Tidak ada oedema, tidak pucat

10.   Mata

Konjungtiva pucat, sclera putih.

11.   Mulut/gigi

a.     Gigi tampak bersih

b.     Tidak ada caries

c.      Tidak ada pembengkakan gusi.

12.   Leher

Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid, limfe dan vena jugularis.

Page 40: Anemia Ringan

13.   Payudara

a.     Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk

b.     Tidak ada massa dan nyeri tekan payudara

c.      Belum ada kolostrum saat putting dipencet.

14.   Abdomen

a.     Tidak ada luka bekas operasi

b.     Tonus otot perut tampak tegang

c.      Tampak linea dan striae livide

d.     Palpasi menurut Leopold:

Leopold I          :  TFU 30 cm, teraba bokong pada fundus

Leopold II         :  Situs memanjang dan punggung kiri

Leopold III        :  presentasi Kepala

Leopold IV        :  BAP

Lingkar perut   : 80 cm

TBJ                    = TFU x Lingkar perut

                           = 30 cm x 80 cm

                           = 2.400 gram.

e.     Auskultasi  :  DJJ terdengar jelas diperut sebelah kanan perut ibu, kuat dan teratur 132

x/menit.

15.   Panggul

a.     Distansia spinarum    : 24 cm

b.     Distansia Kristarum   : 27cm

Page 41: Anemia Ringan

c.      Distansia posterior     : 19 cm

d.     Boudologue                 : 8 cm

16. Genetalia

a.    Tidak ada pengeluaran lendir dan darah

b.    Tidak ada keputihan

c.    Tidak varices

17.   Tungkai bawah

a.     Tidak ada oedema dan varises

b.     Reflex patella (+) kiri dan kanan

18.   Pemeriksaan penunjang/laboratorium tanggal 07 Juni 2011

a.     Darah (Hb)       :  9,8 gr %

b.     Urine                 :   - Albumin (-)

- Reduksi (-)

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

GIV PIII A0, gestasi 28 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal,

hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

1.   GIV PIII A0

a.   Data Subjektif

Kehamilan Keempat dan tidak pernah keguguran.

b.   Data Objektif

1)  Tampak striae livide.

Page 42: Anemia Ringan

2)  Dinding perut masih tegang.

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Pada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan

peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut masih tegang

karena belum pernah ada peregangan sebelumnya (Mochtar R, 2006, hal.36).

2.   Gestasi 28 Minggu

 Data Subjektif1)  HPHT tanggal 1 Januari 2012.

2)  Umur kehamilan 7 bulan.

b.   Data Objektif

1)  TFU 30 cm, teraba bokong difundus.

2)  TP tanggal 8 Oktober 2012.

c.   Analisis dan Interpretasi Data :

1)  Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang

menyebabkan hipertropi, hyperplasia sel uterus dan hipervaskularisasi pembuluh darah

(Wiknjosastro H, 2002, hal.89).

2)  Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 8 Oktober

2012, masa gestasi adalah 40 minggu (Mochtar R, 2006, hal.48).

3.   Punggung Kiri

a.  Data Subjektif

Pergerakan janin dirasakan terutama pada bagian kanan perut Ibu.

b.   Data Objektif

Page 43: Anemia Ringan

Palpasi Leopold II teraba punggung kiri.

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak

punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada

palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba

bagian-bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri (Wiknjosastro H, 2002, hal.156).

4.   Presentasi Kepala

a.   Data Subjektif : -

b.   Data Objektif :

Palpasi Leopold III teraba kepala pada bagian terendah.

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Palpasi Leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi teraba bagian keras,

bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian

terendah apakah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul. Dan saat palpasi kedua tangan

pemeriksa masih bertemu menandakan kepala masih convergen. (Mansjoer A, dkk, 2008,

hal.256).

5.  Convergen

1)  Data Subjektif : -

2)  Data Objektif

Leopold IV kepala masih bisa digerakkan dan kedua tangan masih bisa bertemu (Convergen).

3)  Analisis dan Interpretasi Data

Page 44: Anemia Ringan

Palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian terbawah (kepala) apakah sudah masuk ke dalam

pintu atas panggul. Bila kepada belum masuk pintu atas panggul, teraba balotemen kepala

(Wiknjosastro H, 2002, hal.158).

6.   Intra Uterin

a.   Data Subjektif

1)  Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut.

b.   Data Objektif

Pada saat dilakukan palpasi ibu tidak merasa nyeri

TFU 30 cm

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak terasa

nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro H,

2002, hal.89).

7.   Tunggal

a.   Data Subjektif

Ibu merasakan janinnya bergerak kuat pada perut sebelah kanan.

b.   Data Objektif

Djj terdengar lebih jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 132 x /menit.

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Page 45: Anemia Ringan

1)  Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan

bokong pada fundus uteri, ini menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.B.G, 2009, hal.137).

2)  Auskultasi Djj pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan

ganda terdengar Djj pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan (Manuaba

I.B.G, 2009, hal.153).

8.   Hidup

a.   Data Subjektif

Ibu merasakan janinnya bergerak kuat.

b.   Data Objektif

Djj terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi 132 x /menit.

c.   Analisis dan Interpretasi

2)  Adanya gerakan janin dan Djj merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada

primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida

umur kehamilan 16 minggu. Djj dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan 18 sampai

20 minggu. (Wiknjosastro, 2002, hal. 129).

3)  Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 x

/menit (Manuaba I.B.G, 2009, hal.136).

9.   Keadaan Janin Baik

a.   Data Subjektif

Ibu merasakan pergerakan janin kuat.

b.   Data Objektif

Page 46: Anemia Ringan

1)  Djj 132 x /menit jelas dan teratur.

2)  TBJ 2.400 gram.

c.   Analisis dan Interpretasi Data

Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur dan TBJ diatas 500 gram menandakan janin dalam

keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 154).

10. Ibu Dengan Anemia Ringan

a.   Data Subjektif

Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.

b.   Data Objektif

Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8gr%.

c.   Analisis dan Interpretasi

1)  Dalam  kehamilan  kebutuhan meningkat  sementara viskositas darah menurun sehingga kerja

jantung meningkat  yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga

nampak pucat pada konjungtiva. (Wiknjosastro H, 2002, hal. 448).

2)  Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan

mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume

plasma rata-rata 30-40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah

merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah

sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda anemia (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

1.   Potensial terjadinya Anemia Sedang

a.   Data Subjektif

Page 47: Anemia Ringan

1)  Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.

2)  Mudah lelah setelah melakukan aktifitas.

b.   Data Objektif

Konjungtiva agak pucat dan kadar Hb 9,8 gr%.

c.   Analisis dan Interpretasi

Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai

puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 28 minggu

dengan kadar Hb 9,8 gr% jika tidak segera diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka

memungkinkan terjadinya anemia sedang (Wiknjosastro H, 2002, hal.448).

2.   Potensial terjadi partus prematur.

a.   Data Subjektif

1)  Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduknya.

2)  Ibu mudah lelah terutama setelah melakukan aktivitas.

3)  Ibu mengatakan hamil 7 bulan.

b.   Data Objektif

1)  Conjungtiva pucat.

2)  Hb 9,8 gr%.

3)  Umur kehamilan 28 minggu.

c.   Analisis dan Interpretasi

Adanya anemia dalam kehamilan mengakibatkan kurangnya kemampuan sel darah merah

mengangkut zat-zat makanan dan O2 ke uterus, hal ini mendorong terjadinya insufisiensi plasenta

dan merupakan faktor pencetus terjadinya partus prematurus. (Varney H, dkk, 2010, hal.90)

Page 48: Anemia Ringan

Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy:Biosanbe 1x1 kapsul sehari selama 10 hari,vit

C 2X1 kapsul sehari selama 10 hari

Langkah V. Rencana Tindakan

Tanggal 16 juli 2012 Jam 10.10 Wita1.   Tujuana.   Kehamilan Dapat berlangsung normal.b.   Keadaan ibu dan janin baik. c.   Anemia teratasi2.   Kriteria Keberhasilana.   TFU sesuai dengan umur kehamilanb.   Tanda-tanda vital dalam batas normal.1)  Tekanan darah : 100/60 – 140/90 mmHg2)  Nadi                 : 60 – 90 x /menit.3)  Suhu badan     : 36,5 – 37,50C4)  Pernapasan     : 16 – 20 x /menitc.   Keadaan janin sehat dengan kriteria1)  Djj dalam batas normal 120-160 X /menitd.   Hemoglobin ≥ 11 gr%.e.   Konjungtiva tidak pucat.f.    Keluhan ibu berkurang atau hilang mengenai rasa pusing dan tidak mudah lelah.3.   Rencana Tindakana.   Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. 

Rasional : Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan keluarga mengetahui keadaan kehamilan.

b.   Beri Penyuluhan tentang :1)  Gizi pada ibu hamil

Rasional         :         Ibu dapat mengerti tentang makanan yang mengandung gizi yang diperlukan selama hamil.

2)  Hygiene dalam kehamilanRasional         :Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat mencegah terjadinya infeksi.

3)  IstirahatRasional         :Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam tubuh maka diperlukan istirahat yang cukup untuk memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban kerja jantung.

Page 49: Anemia Ringan

c.   Diskusikan tanda bahaya kehamilanRasional :Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu mengerti dan melaksanakan anjuran bidan untuk segera ke rumah sakit jika ibu mengalami satu dari tanda bahaya kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan terlambat di tangani).

d.   Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasiRasional :Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap untuk mengantisipasinya dengan pertolongan segera dan “BERDOA” (Bersama keluarga dan bidan,  donor darah saudara kandung, ongkos ada, angkutan ada).Rasional :   Ibu mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi proses persalinan baik fisik, psikis,. serta tempat di mana ibu melahirkan.

e.   Penatalaksanaan pemberian obat-obatan seperti biosambe dan vitamin C.Rasional :

1)  Dengan pemberian SF maka dapat membantu meningkatkan hemoglobin dalam darah.2)  Vitamin C diberikan agar Fe yang diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah di

absorbsi.f.    Anjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 28 juni 2012.

Rasional :   Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Tanggal 16 juli 2012 jam 10.30 Wita

1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam

keadaan anemia ringan.

2. Memberi Penyuluhan tentang :

a. Gizi pada ibu hamil

1)  Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari

kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran dan kentang.

Page 50: Anemia Ringan

2)  Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan,

susu dan telur.

3)  Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-

kacangan.

4)  Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan,

telur dan kedelai.

5)  Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange

juice, bayam, brokoli., stroberi juga roti.

6)  Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk

manis.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi

c. Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam

hari.

3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan

a.   Perdarahan dari jalan lahir.

b.  Sakit kepala yang hebat.

c.   Penurunan gerakan janin.

d.  Ketuban pecah sebelum waktunya.

e.  Gangguan penglihatan.

f.   Demam.

g.  Muntah terus menerus

Page 51: Anemia Ringan

h.  Nyeri abdomen.

i.    Kejang.

4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarga jika timbul komplikasi mengenai kendaraan

yang mengantar jika dibutuhkan siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan biaya.

5. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.

a.  Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b.  Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

6. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 30 juli 2012.

Langkah VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

Tanggal 16 juli 2012 Jam 10.50 Wita                     

1.   Kehamilan berlangsung normal.

a.   TFU 30 cm

b.   Tanda-tanda vital :

1)  TD       : 110/70 mmHg

2)  N         : 80 x /menit

3)  S         : 36,90C

4)  P         : 20 x /menit

2.   Bayi dalam kondisi yang baik dan Djj terdengar jelas di perut sebelah kanan dengan frekuensi

132 x /menit.

3.   Keadaan ibu anemia ringan dengan Hb 9,8 gr%.

4.   Ibu bersedia datang kembali tanggal 30 juli 2012 untuk memeriksakan kehamilannya

Page 52: Anemia Ringan

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN  KEBIDANAN  ANTENATAL PADA NY”K”DENGAN ANEMIA RINGAN DI RSKDIA

SITI FATIMAH MAKASSAR                                            TANGGAL 16 JULI 2012

No. Rekam medik    : 072933                              

Page 53: Anemia Ringan

Tanggal Kunjungan          : 16 juli 2012 Jam 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian          : 16 juli 2012 Jam 10.10 Wita

A.  Identitas ibu/suami

Nama              : Ny.”K” / Tn.”I”

Umur              : 34 Tahun / 36 Tahun

Nikah              : 1 Kali / ± 15 Tahun

Suku               : Makassar/Makassar

Agama            : Islam / Islam

Pendidikan     : SMA / SMA

Pekerjaan       : IRT / Buruh

Alamat            : Jln.Darul Marie

B.  Subjektif

1.  Kehamilan Keempat dan tidak pernah keguguran.

2.  Haid terakhir tanggal 1 Januari 2012

3.  Umur kehamilan 7 bulan.

4.  Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri.

5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.

6.  Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri.

7.  Ibu merasa cepat lelah setelah beraktifitas.

8. Ibu mendapatkan suntikan TT lengkap di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, TTI tanggal 20 April

2012 dan TTII tanggal 25 Mei  2012.

Page 54: Anemia Ringan

9. Obat-obat yang telah diberikan adalah biosanbe dan vitamin C.

C.  Objektif

1. Tafsiran persalinan tanggal 8 Oktober 2012

2. Keadaan umum baik dan tanda-tanda vital :

a. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah        : 110/70 mmHg

Nadi                         : 80 x /menit

Suhu badan                       : 36,90C

Pernapasan                                : 20 x /menit

b. Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik.

c.  Berat badan 53 kg (sebelum hamil 47 kg).

d. Lila 24 cm

3. Tidak ada oedema pada wajah.

4. Konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterus.

5. Tampak striae gravidarum dan linea nigra, otot perut tampak tegang.

6. Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopold

a. Leopold I                    : TFU 30 cm, teraba bokong pada  fundus.

b. Leopold II         : Punggung kiri.

c.  Leopold III        : Presentasi kepala.

d. Leopold IV        : Convergen

Page 55: Anemia Ringan

7. Djj                        : 132 x /menit.

8. Lingkar perut      : 80 cm.

9. Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai.

10. Reflek patella positif (+/+).

11. Pemeriksaan laboratorium tanggal 16 juli 2012.

a.   Hb    : 9,8 gr%.

b.   Urine : Albumin dan reduksi negatif.

D.  Assesment

GIV PIII A0, gestasi 28 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal,

hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu anemia ringan, potensial terjadi anemia sedang.

E.  Planning

Tanggal 16 juli 2012 Jam 10.30 Wita

1.   Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dalam keadaan

anemia ringan dan ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya.

2.   Memberi He tentang :

a.   Gizi pada ibu hamil

Page 56: Anemia Ringan

1)  Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari

kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran, kentang.

2)  Kebutuhan protein sebesar 60 gr per hari. Protein dapat diperoleh dari tahu, tempe, daging, ikan,

susu, telur.

3)  Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-

kacangan.

4)  Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan,

telur dan kedelai.

5)  Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 mg per hari. Sumber asam folat yaitu orange

juice, bayam, brokoli, stroberi juga roti.

6)  Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manis.

Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan ibu bersedia mengkonsumsi

makanan yang dianjurkan.

b.   Hygiene dalam kehamilan

Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi dan ibu

sudah mengerti.

c.   Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam

hari dan ibu sudah mengerti.

3.   Mendiskusikan tanda bahaya dalam kehamilan    

a. Perdarahan dari jalan lahir.

b. Sakit kepala yang hebat.

c. Penurunan gerakan janin.

Page 57: Anemia Ringan

d. Ketuban pecah sebelum waktunya.

e. Gangguan penglihatan.

f. Demam.

g. Muntah terus menerus.

h. Nyeri abdomen.

i.    Kejang.

Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya

kehamilan

4.   Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarganya jika timbul komplikasi, mengenai

kendaraan yang mengantar jika dibutuhkan, siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan

biaya dan ibu sudah mengerti.

5.   Penatalaksanaan pemberian obat-obatan.

a.   Pemberian oba biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b.   Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

Menganjurkan ibu datang kembali tanggal 30 juli 2012 untuk kontrol TTV, TFU, Djj, dan ibu

bersedia datang kontrol sesuai jadwal yang ditentukan.

Page 58: Anemia Ringan

MANAJEMEN ASUHAN  KEBIDANAN PADA NY”K”DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI RSKDIA

SITI FATIMAH MAKASSAR                                           TANGGAL 30 JULI 2012

Identitas ibu/suami

Nama         : Ny.”K” / Tn.”I”

Umur          : 34 Tahun / 36 Tahun

Nikah                   : 1 Kali / ± 15 Tahun

Suku                    : Makassar/Makassar

Agama                  : Islam / Islam

Pendidikan          : SMA / SMA

Pekerjaan            : IRT / Buruh

Alamat                  : Jln.Darul Marie

Subjektif :

1. Pergerakan janin kuat 1-2 kali dalam 1 jam.

2. Perasaan pusing sudah hilang.

3. Kelelahan ibu sudah berkurang.

                                            Objektif :

1. BB 54 kg.

2. Keadaan umum baik, emosi stabil, dapat berkomunikasi dengan baik.

3. Tanda-tanda vital :

Page 59: Anemia Ringan

a.    Tekanan darah    : 100/70 mmHg

b.    Denyut nadi         : 82 x /menit

c.    Suhu Badan        : 36,5 0C

d.    Pernapasan         : 20 x /menit

4. Konjungtiva merah mudah, sclera tidak ikterus.

5. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.

6. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai.

7. Palpasi abdomen :

Leopold I                   : TFU 32 cm

Leopold II         : Punggung kiri.

Lepold III           : Presentase kepala

Leopold IV        : Convergen.

Auskultasi Djj      : 130 x /menit kuat dan teratur.

8. Tanggal 30 Juli 2012 : Hb 11,2 gr%.

Assesment :

GIV PIII A0, gestasi 30 minggu , punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal,

hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu baik.

Planning

Tanggal 30 juli  2012 Jam 09.30 Wita

Page 60: Anemia Ringan

1.   Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam keadaan

baik.

2.   Mengingatkan pada ibu untuk tetap melaksanakan He yaitu :

a. Gizi pada ibu hamil dengan memenuhi kebutuhan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat

dan vitamin C.

Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan bersedia mengkonsumsi makanan

yang anjurkan.

b. Hygiene dalam kehamilan

Menjelaskan pada ibu tentang personal hygiene terutama tentang kebersihan genitalia, pakaian,

serta kebersihan payudara dan ibu sudah mengerti.

c.  Istirahat

Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam

hari dan ibu sudah mengerti.

3.   Mengingatkan tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan ibu segera ke bidan atau dokter jika

mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan dan ibu sudah mengerti.

4.   Penatalaksanaan pemberian obat-obatan, diantaranya :

a. Pemberian obat biosanbe : 1 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

b. Pemberian obat vitamin C : 2 x 1 kapsul sehari selama 10 hari.

5.   Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 8 juli 2012 untuk mengontrol TTV, TFU, Djj dan ibu

bersedia datang kontrol sesuai jadwal yang ditentukan.

Page 61: Anemia Ringan
Page 62: Anemia Ringan

 BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep teori dengan

penerapan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.”K” gestasi 28 minggu dengan anemia ringan

di RSKDIA Siti Fatimah Makassar pada tanggal  16 dan 30 juli 2012.

Untuk memudahkan dalam menguraikan kesenjangan antara teori dan studi kasus,

maka penulis menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 7

langkah.

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Pada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang meliputi identitas

klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Informasi yang diperoleh

mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung dari

klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh

dari petugas kesehatan yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak

mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien dan keluarga cukup terbuka.

Dalam tinjauan pustaka dikatakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas,

pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri

dan konjungtiva tampak pucat.

Pada kasus Ny.”K” data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang

terdapat pada tinjauan pustaka yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta ditunjang oleh

Page 63: Anemia Ringan

pemeriksaan darah Hb klien 9,8 gr%.Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktek.

Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

Berdasarkan konsep dasar bahwa dalam menegakkan diagnose harus berdasarkan

hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan diagnostik penunjang (Laboratorium). Menurut

Varney, dikatakan bahwa diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang

difokuskan kepada apa yang dialami oleh klien, sedangkan problem lebih sering

dihubungkan  dengan bagaimana klien menguraikan keadaan yang ia rasakan.

Dari hasil pengumpulan data Ny.”K” penulis mengidentifikasi diagnosa masalah

actual yaitu GIV PIII AO, umur kehamilan 28 minggu, situs memanjang, punggung kiri,

letak kepala, bergerak atas panggul, keadaan janin baik, keadaan ibu anemia ringan

yang didukung oleh dan beberapa data subjektif dan objektif.

Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan yang berarti antara tinjauan

kasus pada Ny.”K” dengan tinjauan pustaka dimana dapat dilihat dari gejala dan tanda

yang didapatkan pada Ny.”K” memiliki persamaan dengan gejala dan tanda pada

tinjauan pustaka.

Berdasarkan literature-literatur yang relevan dijelaskan bahwa Anemia Ringan yaitu

keadaan dimana kadar Hb 9-10,9 gr %, sedangkan pada kasus Ny.”K” didapatkan

jumlah kadar Hb yaitu 9,8 gr % sehingga ibu termasuk anemia ringan.

Langkah III. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

Page 64: Anemia Ringan

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian adalah tidak ditemukan adanya

kesenjangan / perbedaan antara masalah potensial yang terdapat pada landasan teori dengan

masalah potensial yang ditemukan pada kasus. Adapun masalah potensial terjadi anemia sedang

karena mengingat proses hemodilusi puncaknya pada usia kehamilan 32-36 minggu.

Pengaruh anemia pada kehamilan yaitu: abortus, partus premature, hambatan tumbuh

kembang janin dalam rahim, BBLR, kematian janin dalam rahim dan dapat menyebabkan

anemia yang lebih berat lagi, oleh karena itu pada kasus ibu hamil dengan anemia perlu

penanganan yang adekuat sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap gangguan tumbuh

kembang, kelahiran, BBLR, dll. Dengan penanganan maksimal anemia dapat dicegah sehingga

tidak mengarah ke masalah potensial.

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi

 Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy : Biosanbe 1x1

Kapsul sehari selama 10 hari,Vit C 2X1 kapsul sehari selama 10 hari

Langkah V. Rencana Tindakan

Perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana atau tindakan berdasarkan

identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang mungkin terjadi. Perencanaan

tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai disertai kriteria keberhasilannya.

Adapun rencana tindakan pada kasus Ny.”K” adalah :

1.   Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu.

2.   Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta istirahat.

3.   Diskusikan tanda bahaya kehamilan.

Page 65: Anemia Ringan

4.   Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi.

5.   Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan.

6.   Pemberian obat yaitu biosanbe dan vitamin C.

7.   Anjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan.

Dari tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny.”K” berdasarkan pada rencana

tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang dilakukan di

lahan praktek.

Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan

Pada tinjauan manajemen kebidanan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan

yang selalu berorientasi pada rencana tindakan dengan mengadakan kerjasama antara petugas

kesehatan lain dan atas persetujuan klien.

Dalam tahap ini penulis tidak menemukan hambatan atau masalah yang berarti karena

seluruh tindakan sudah berorientasi pada kebutuhan klien, sehingga tujuan dapat dicapai. Hal ini

ditunjang pula oleh klien yang kooperatif dalam menerima semua saran dan tindakan yang

diberikan serta adanya dukungan, bantuan ada arahan dari pembimbing di lahan praktek.

                          

Langkah VII. Evaluasi

Page 66: Anemia Ringan

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses manajemen asuhan kebidanan dimana

pada tahap ini dinilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang

dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 2 kali pemeriksaan tanggal 16 dan 30 juli  2012 pada

Ny”K” yang telah dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya

perubahan dari anemia ringan menjadi tidak anemia atau anemia teratasi.

                                                                                  

Page 67: Anemia Ringan

BAB V

PENUTUP

Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan praktek melalui

studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny.”K” gestasi 28 minggu dengan

anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Adapun kesimpulan dan saran-saran sebagai

berikut :

A.  Kesimpulan

2.    Dari data Subyektif dan obyektif yang didapatkan pada Ny.”K”, maka ditegakkan

diagnosa/masalah aktual dan potensial ; GIV,PIII, A0, kehamilan 28 minggu, situs

memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup,

keadaan janin dan ibu baik.

3.    Penyebab utama anemia adalah kurang memadainya asupan makanan sumber Fe.

Dimana didapatkan data pada Ny.”K” kurangnya pemahaman tentang makanan yang

mengandung zat besi dan kurang mengkonsumsi tablet Fe, disebabkan karena ibu

jarang memeriksakan kehamilannya.

4.    Setelah dilakukan intervensi maka evaluasi akhir Hb meningkat menjadi 11,2 gr%.

5. Rencana asuhan di buat berdasarkan dengan diagnosa yang telah ditegakkan dan

pelaksanaanya mengacu pada rencana asuhan pada Ny.”K”.

B.  Saran

1.   Saran untuk Ibu Hamil

Page 68: Anemia Ringan

a.   Setiap ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan saat mengetahui dirinya

hamil untuk memeriksakan kehamilannya, mendeteksi secara dini jika ada kelainan sehubungan

dengan kehamilannya sehingga tersedia cukup waktu untuk penanganan masalah yang dihadapi.

b.   Membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi sehingga

kebutuhan ibu dan janin dapat terpenuhi selama kehamilan.

c.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

2.   Saran untuk petugas kesehatan

a.   Senantiasa memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarganya tentang keadaan

kehamilannya dan pendidikan kesehatan yang penting agar kehamilan dapat berlangsung normal.

b.   Dalam melakukan pelayanan terhadap ibu hamil sebaiknya menggunakan proses asuhan

kebidanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

c.   Mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan sebagai pembuktian pertanggung jawaban

petugas kesehatan terhadap asuhan yang diberikan.

3.   Saran untuk Institusi

a.   Menyediakan tenaga pengajar yang profesional yang dapat membimbing mahasiswa dalam proses

belajar mengajar.

b.   Melengkapi fasilitas laboratorium yang memadai sesuai standar kebidanan dan buku-buku di

perpustakaan.

Page 69: Anemia Ringan

DAFTAR PUSTAKA

Arisman M.B, 2010, ”Gizi Dalam Daur Kehidupan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Ali S, 2012, ”Angka Kematian Ibu Indonesia 50 Per hari”, (online), (http://www.hidayatullah.com, diakses 20 juni 2012).

Curtis G.B, 2008, ”Tanya Jawab Seputar Kehamilan”, Penerbit Buku Arcan, Jakarta.

Hamilton P.M, 2006, ”Dasar-Dasar Keperawatan Marternitas”, Ed.6, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Johson R, and Taylor W, 2011, ”Buku Ajar Praktik Kebidanan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Juanita V, 2009, ”Kolom Preview Pas FM Healthcare”, (Online), (http://www.sinarharapan.co.id/IPTEK, 2009, diakses 20 juni 2012)

Manuaba I.B.G, 2009, ”Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan”, EGC, Jakarta.

Mochtar R, 2006, ”Sinopsis Obstetri”, Jilid I, EGC, Jakarta.

Mansjoer A, dkk, 2008, ”Kapita Selekta Kedokteran”, Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Millis A, 2005, ”Tujuh dari Sepuluh Wanita Hamil Terkena Anemia” (online),  (http://www.balita-anda.indoglobal.com, diakses 20 juni  2012).

Pusdiknakes-WHO.JHPIEGO, 2010, ”Materi Asuhan Antenatal”, Depkes RI.

Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2011.z

Saifuddin A.B, 2007, ”Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Simatupang E.J, 2012, ”Penerapan Unsur-Unsur Manajemen”, Penerbit Buku Awan Indah, Jakarta.

Varney, Helen, 2010, ”Varney’s Midwifery Text Book, Third Editing Jones and Barket”.

Varney Kriebs Gegor, 2011, ”Buku Saku Kebidanan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Wiknjosastro H, 2002, ”Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

                                                                                         

Page 70: Anemia Ringan
Page 71: Anemia Ringan

-     Lampiran 1         

SATUAN ACARA PENYULUHAN

          1. Topik                      : Nutrisi Ibu Hamil

2. Sasaran Umum     : Klien Ny.”K” dan Suami

3. Waktu                     : Tanggal 16 juli 2012, pukul 10.00 Wita                  

4. Tempat                   : RSKDIA Siti Fatimah Makassar

5. Tujuan

a.   Tujuan Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mengerti dan memahami tentang

nutrisi ibu hamil

b.   Tujuan Khusus :

Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :

1)      Menyebutkan dan menguraikan tentang pentingnya gizi ibu hamil.

2)      Menguraikan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.

6.   Metode                   : Ceramah dan diskusi

7.    Pembimbing        : Bd”.H”

8.    Alat Peraga          : Materi Penyuluhan tentang tanda-      tanda bahaya kehamilan.

9.    Referensi             : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI

NUTRISI IBU HAMIL

A.  Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil

Page 72: Anemia Ringan

Masa hamil adalah  masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang

jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk

memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan

dan perkembangan janin yang dikandungnya.Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat

dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.

Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan kompilkasi yang mungkin

timbul pada ibu.menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang

optimal.

B.  Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

Zat-zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi:

1.   Kebutuhan Protein

Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi:

a.   Dari hewani : daging, ikan, susu

b.   Dari nabati : Produk kacang kedelai, polong-polongan, tempe buncis.

Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan terutama penggorengan.

2.   Kebutuhan Lemak

Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil

dalam metabolisme tubuhnya.

Sumber Lemak meliputi :

a.   Susu,daging dan minyak tumbuhan

b.   Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.

3.   Kebutuhan Vitamin

Page 73: Anemia Ringan

Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat pengatur seluruh proses dalam

tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang

diperlukan antara lain:

a.   Vitamin A terdapat pada: minyak ikan, kuning telur, wortel,sayuran berwarna hijau, dan buah-

buahan.

b.   Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.

4.   Kebutuhan zat besi

Kebutuhan zat besi ibu hamil 46 mg.Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan

sel darah merah yang baru.Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah

merah in dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat

besi meliputi: daging, sayuran berwarna hijau, ikan, telur,kedelai dan produknya.

5.   Kalsium

Kalsium untuk ibu hamil diperlukan  untuk pertumbuhan tulang dan gigi.Sumber

kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu dan kacang-kacangan.

6.   Kalori

Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 285 kalori, diperlukan

untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin.Sumber kalori yaitu beras merah, kacang-

kacangan dan kentang.     

 

Page 74: Anemia Ringan

Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.   Topik                :  Tanda bahaya kehamilan

Sasaran Umum :                Klien Ny.”K” dan suami

3.   Waktu              :  Tanggal 16 juli 2012, pukul 10.30 wita

4.   Tempat             :  RSKDIA Siti fatimah Makassar

Tujuan

a.   Tujuan Umum :

Setelah penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang tanda bahaya dalam kehamilan.

b.   Tujuan Khusus :

Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat :

1)  Memahami tentang sakit kepala yang hebat dan menetap.

2)  Keluar air ketuban sebelum waktunya.

3)  Menjelaskan tentang gangguan penglihatan.

4)  Menjelaskan tentang tanda-tanda perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya.

5)  Mengetahui tentang penurunan gerak janin.

6)  Menjelaskan tentang nyeri perut yang hebat.

7)  Mengetahui tentang gejala kejang.

Page 75: Anemia Ringan

8)  Mengetahui tentang gejala demam.

9)  Mengetahui tentang hyperemesis.

Metode             : Ceramah dan diskusi.

Pembimbing     :      Bd.”H”

Alat Peraga      : Materi Penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Referensi         : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI

Page 76: Anemia Ringan

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tanda-tanda bahaya yang penting diketahui oleh ibu dan keluarga adalah:

1.   Sakit kepala yang hebat dan menetap.

Sakit kepala dalam kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan ketidaknyamanan

yang normal. Sakit kepala yang menujukkan suatu masalah yang serius adalah

a.   Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

b.   Kadang dengan sakit kepala tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya

menjadi kabur atau adanya bayangan.

Gambar 4   : Sakit kepala yang hebat dan menetap

       

            Sumber           : Depkes 2002

Page 77: Anemia Ringan

2.   Keluar air ketuban sebelum waktunya

Keluar air ketuban sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda

persalinan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu

mempengaruhi jalannya kehamilan maupun persalinan.

Gambar 5 : Keluar air ketuban sebelum waktunya

Sumber    : Depkes 2002

3.   Gangguan penglihatan.

Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan

penglihatan mendadak misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti adanya bayangan,

penglihatan seperti ada bintik-bintik dan disertai dengan sakit kepala yang hebat

     Gambar 6 : Gangguan penglihatan

Page 78: Anemia Ringan

     Sumber : Depkes 2002

4.   Perdarahan jalan lahir.

Perdarahan dari jalan sebelum waktunya adalah patologi karena dicurigai terjadinya

plasenta previa atau solusio plasenta

     Gambar 7 : Perdarahan jalan lahir

      

Sumber       : Depkes 2002                                          

Page 79: Anemia Ringan

5.   Pergerakan janin berkurang.

Ibu mulai merasakan gerak janinnya selama bulan ke empat atau ke lima. Jika bayi

tidur gerakannya akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali satu jam. Gerakan akan

mudah terasa jika berbaring atau beristirahat.

Gambar 8: Pergerakan janin berkurang

              Sumber : Depkes 2002

6.   Nyeri perut hebat

Nyeri perut hebat yang tidak berhubungan dengan persalinan normal,adalah keadaan

yang abnormal:

a.   Nyeri yang hebat dan menetap.

b.   Tidak hilang dengan istirahat.

Gambar 9   : Nyeri perut hebat

Page 80: Anemia Ringan

 Sumber        : Depkes 2002

7.   Kejang

Kejang pada ibu hamil biasa disebabkan karena tekanan darah naik dan dicurigai

eklampsia.

     Gambar 10      : Kejang

Page 81: Anemia Ringan

Sumber          : Depkes 2002

8.   Demam

Demam pada ibu hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi

membahayakan keselamatan ibu.

     Gambar 11 : Demam                                                

     Sumber : Depkes 2002

9.   Hyperemesis.

Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester

pertama. Hyperemesis yang merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus-menerus

dapat menyebabkan dehidrasi. Keadaan ini akan membahayakan kesehatan ibu.

Page 82: Anemia Ringan

Gambar 12 : Hyperemesis

                                     Sumber      : Depkes 2002

Diposkan oleh Ruwaidah aidha di 23.00 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Beranda Langganan: Entri (Atom)

Arsip Blog

▼   2012 (1) o ▼   Desember (1)

KTI

Mengenai Saya

Ruwaidah aidha Lihat profil lengkapku

Templat