studi kasus asuhan kebidanan pada ny. m...

115
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK GEDE BEKASI TAHUN 2016 LAPORAN TUGAS AKHIR LIAN ARDELIA NPM P37324113073 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN TAHUN 2016

Upload: others

Post on 18-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN

ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK GEDE

BEKASI TAHUN 2016

LAPORAN TUGAS AKHIR

LIAN ARDELIA

NPM P37324113073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN

TAHUN 2016

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

M

STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN

ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK GEDE

BEKASI TAHUN 2016

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan

D III Kebidanan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta III

LAPORAN TUGAS AKHIR

LIAN ARDELIA

NPM P37324113073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN

TAHUN 2016

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : LIAN ARDELIA

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Tanggal Lahir : SERANG, 24 MARET 1996

Alamat : Perumahan Bukit Kramatwatu Indah Blok R No.10 Rt 01/

Rw 03

No tlp dan HP : 0878-8685-6037

Riwayat Pendidikan :

2002 – 2008 : SD N 02 KRAMATWATU

2008 - 2010 : SMP N 01 KRAMATWATU

2011 - 2013 : SMA N 02 KRAKATAU STEEL

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI

PUSKESMAS PONDOK GEDE BEKASI TAHUN 2016”.

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III. Dalam penyusunan Laporan Tugas

Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Jakarta III

2. Ibu Ns. Karningsih, SKp, MKM selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kemenkes Jakarta III

3. Ibu Ns. Herlyssa, SKp, MKM selaku Ketua Program Studi D III

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III

4. Ibu Sri Sukamti, AmKeb, SKp, MKM selaku pembimbing I dan sebagai

pembimbing akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

motivasi kepada penulis, sehingga Proposal Laporan Tugas Akhir ini

dapat terselesaikan.

5. Ibu Taty Rosyanawati, APP selaku pembimbing II, yang telah

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga

Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud.

6. Ibu Siti Masitoh,M.Kes dan Sri Mulyati,SPd,M.Kes selaku penguji yang

juga telah memberikan masukan, arahan serta motivasi kepada penulis

dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

7. Kepala Puskesmas Pondok Gede beserta pegawai yang telah memberi

ijin dan membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

viii

8. Kepala ruangan KIA Ibu Sulasmi yang telah memotivasi dan membantu

dalam penyelesaian laporan tugas akhir

9. Keluarga pasien Ibu Mulia atas ketersediannya menjadi pasien dan selalu

memberi dukungan dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir.

10. Kedua orang tuaku tercinta, nenekku tersayang dan adik-adikku yang

telah memberikan dukungan serta kasih sayang yang tiada terkira dalam

setiap langkah kaki penulis

11. Teman-teman satu kamar 103, Ira, Nurwendah, Nailah, Muzayyanah,

Susan, Noviatus, Suci, Ayu, Riska serta ANABEL yang selalu

memberikan dukungan dan semangat

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun dan memotivasi penulis agar laporan selanjutnya lebih baik. Penulis

berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan pembaca

umumnya.

Jakarta, 17 Juni 2016

Penulis

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................... 5

1. Tujuan Umum ................................................................................... 5

2. Tujuan Khusus .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan ................................................................................................ 6

B. Anemia Dalam Kehamilan .................................................................... 14

C. Anemia Ringan ...................................................................................... 23

BAB III. METODE STUDI KASUS

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 27

B. Lokasi Dan Waktu ................................................................................. 27

C. Subyek Laporan Kasus .......................................................................... 27

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

x

D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 27

E. Tehnik / Cara Pengumpulan Data .......................................................... 28

F. Bahan dan Alat ...................................................................................... 28

G. Perencanaan Studi Kasus ....................................................................... 29

BAB IV. TINJAUAN KASUS ............................................................................. 34

BAB V. PEMBAHASAN KASUS ....................................................................... 50

BAB VI.PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 54

H. Saran ...................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kunjungan antenatal .............................................................................. 13

Tabel 2.2 Asupan zat besi ...................................................................................... 24

Tabel 3.1 Perencanaan asuhan studi kasus ............................................................. 29

Tabel 4.1 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu ............................... 35

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka teori ....................................................................................... 26

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perencanaan asuhan studi kasus

Lampiran 2 Persetujuan menjadi informan

Lampiran 3 SOAP

Lampiran 4 Leaflet tanda bahaya kehamilan

Lampiran 5 Leaflet anemia dalam kehamilan

Lampiran 6 Leaflet senam hamil

Lampiran 7 Leaflet program perencanaan dan pecegahan komplikasi

Lampiran 8 Leaflet gizi ibu nifas

Lampiran 9 Leaflet senam nifas

Lampiran 10 Leaflet ASI eksklusif

Lampiran 11 Lembar konsultasi

Lampiran 12 Dokumentasi

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah

merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh

jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia secara praktis didefinisikan

sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas

“normal”. Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir trimester

pertama, dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas

bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini

kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang

mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5

g/dl pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2010).

Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan

darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi

adalah anemia karena kekurangan zat besi (Rukiyah,2010). Sekitar 75%

anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang

memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom pada apusan darah

tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia megaloblastik yang dapat

disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. Penyebab

anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati,

proses inflamasi, toksisitas zat kimia, dan keganasan (Prawirohardjo, 2010).

Anemia pada kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi penting

untuk melakukan pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena

jika pada saat kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia

masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya

(Proverawati,2011). Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya

anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

2

program pencegahan anemia. ibu hamil cenderung tidak memperdulikan

penting tablet Fe yang diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan karena

mereka menganggap tablet Fe hanya membuat merasa mual jika diminum dan

anggapan tersebut telah menjadi budaya di masyarakat. Faktor-faktor lain

yang berhubungan dengan tingginya kejadian anemia pada ibu hamil adalah

umur, jarak kelahiran, paritas, pendidikan , pengetahuan dan pendapatan

keluarga (BKKBN, 2009).

Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah

sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia

sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO,

2008). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,

prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil

anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan

proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan

perdesaan (37,8%). Prevalensi kasus anemia pada ibu hamil di Provinsi Jawa

barat pada tahun 2011 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2012 terjadi

peningkatan menjadi 24,63%.

Sementara itu prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di

Indonesia masih sangat tinggi. Sekitar 35-75% ibu hamil menderita anemia

defisiensi besi serta semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia

kehamialan (Rukiyah,2010).Anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal

mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO

40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada

kehamilan dan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut

(Rukiyah,2010).

Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia

yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000

jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara

Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170

per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup,

Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran

hidup, dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

3

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

menyebutkan, angka kematian ibu (AKI) melonjak drastis 359 per 100.000

kelahiran hidup. Sebelumnya, AKI dapat ditekan dari 390 per 100.000

kelahiran hidup (1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI

2007). Selain AKI, angka kematian bayi (AKB) juga masih tinggi, 32 per

1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya turun sedikit dari AKB SDKI 2007

yang 34 per 1.000 kelahiran hidup.

Masalah kesehatan ibu dan anak masih menempatkan posisi penting

karena menyangkut kualitas sumber daya manusia yang paling hulu yaitu

periode kehamilan, persalinan, nifas dan tumbuh kembang anak (DepkesRI,

2010). Target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dalam

menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia yaitu

Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

(KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun

2015 (DepkesRI, 2010). Penyebab langsung kematian ibu yang terbanyak

adalah perdarahan, hipertensi pada kehamilan, partus macet, infeksi dan

komplikasi aborsi.Persalinan di rumah dan ditolong oleh dukun, merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi masih tingginya AKI di Indonesia

(DepkesRI, 2010).

Pada masa kehamilan seorang wanita memerlukan tambahan zat besi

untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah

janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan

melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin

anemis (Manuaba,2010). Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012

sebesar 85%. Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun

2011 yang sebesar 83,3%. Meskipun pemerintah sudah melakukan program

penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet

Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan

angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementerian

Kesehatan RI,2013).

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

4

Salah satu peranan bidan dalam program perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi (P4K) dalam masa kehamilan yaitu melakukan

pemeriksaan laboratorium yang diperlukan seperti pemeriksaan

Hemoglobulin pada saat kunjungan pertama ibu di tenaga kesehatan dan

pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Selain itu program KIA adalah Antenatal

care (ANC). Terdapat 14 T dalam pemeriksaan ANC di Puskesmas, yang

salah satunya adalah pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama

kehamilan, yang merupakan upaya penting dalam pencegahan dan

penanggulangan anemia. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak semua ibu

hamil yang mendapatkan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini bisa

disebabkan oleh faktor ketidaktahuan tentang pentingnya tablet Fe selama

kehamilan. (Depkes RI,2007).

Dari data yang didapatkan di Pukesmas Pondok Gede tahun 2015

sebanyak 173 orang ibu hamil yang terkena anemia. Dapat disimpulkan

bahwa anemia dalam kehamilan masih menjadi masalah kesehatan yang harus

ditanggulangi, karena merupakan faktor resiko penting terjadinya kondisi ibu

hamil dan neonatus yang buruk. Berdasarkan latar belakang diatas penulis

tertarik untuk mengetahui “Bagaimana penatalaksanakan asuhan kebidanan

pada Ny. M G2P1A0 hamil 28 minggu dengan anemia ringan di Puskesmas

Pondok Gede Bekasi”.

B. Rumusan Masalah

Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi pada saat

hamil, bersalin dan nifas. Sementara itu angka anemia pada ibu hamil di

Provinsi Jawa Barat masih tinggi. Dampak anemia dalam kehamilan dapat

berakibat fatal mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik

rumusan masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana penatalaksanakan

asuhan kebidanan pada Ny. M dengan anemia ringan di Puskesmas Pondok

Gede Bekasi”.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

5

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny.

M dengan anemia ringan di Puskesmas Pondok Gede Bekasi.

2. Tujuan Khusus

a. Ibu mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta bahaya

anemia ringan.

b. Ibu mampu menjelaskan penatalaksanaan dalam anemia ringan.

c. Untuk mengetahui evaluasi dari tindakan yang diberikan pada Ny.M.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang telah didapat

selama masa perkuliahan dilahan praktik. Serta dapat memilki pengalaman

mengenai pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia

ringan.

2. Bagi lahan

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

mutu pelayanan khususnya meningkatkan mutu pelayanan dalam

melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran dan menambah

pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia ringan.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

1. Definisi

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku

Prawirohardjo (2012),kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau

penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10

bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambung dan

terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,

dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlangsungdalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13

hingga ke-27). Dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-

40 minggu) (Prawirohardjo, 2012).

2. Program Antenatal Care

Asuhan antenatal adalah suatu upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal

melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

(Prawirohardjo, 2012).

a. Tujuan Antenatal Care

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

7

2) Meningkatkan dan mempertahnkan kesehatan fisik,mental, dan

social ibu dan bayi

3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkinterjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian

ASI eksklusif.

6) Mempersiapkan peran ibudan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Prawirohardjo,

2009).

b. Menurut Prawirohardjo (2009) kunjungan antenatal sebaiknya paling

sedikit 4 kali setelah kehamilan :

1) Satu kali pada triwulan pertama

2) Satu kali pada triwulan kedua

3) Dua kali pada triwulan ketiga

c. Standar Antenatal Care

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri

dari:

1) Timbang berat badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9

kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap

bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

2) Ukur lingkar lengan atas (LiLA).

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama

untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK).

Kurang energy kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun)

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

8

dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan

dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

3) Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan

darah e” 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia

(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau

proteinuria)

4) Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai

atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai

dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan

janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah

kehamilan 24 minggu.

5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari

120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan

adanya gawat janin.

6) Tentukan presentasi janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester

II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini

dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III

bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk

ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain.

7) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil

harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil

diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada

ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini.

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

9

8) Beri tablet tambah darah (tablet besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus

mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

diberikan sejak kontak pertama.

9) Periksa laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:

a) Pemeriksaan golongan darah

Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya

untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga

untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-

waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.

b) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)

Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil

dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali

pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk

mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak

selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat

mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam

kandungan.

c) Pemeriksaan protein dalam urin

Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil

dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi.

Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya

proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu

indikator terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamil.

d) Pemeriksaan kadar gula darah.

Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus

harus dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya

minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester

kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir

trimester ketiga).

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

10

e) Pemeriksaan darah Malaria

Semua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan

pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak

pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan

pemeriksaan darah Malaria apabila ada indikasi.

f) Pemeriksaan tes Sifilis

Pemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko

tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis

sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.

g) Pemeriksaan HIV

Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko

tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV.

Ibu hamil setelah menjalani konseling kemudian diberi

kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk

menjalani tes HIV.

h) Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang

dicurigai menderita Tuberkulosis sebagai pencegahan agar

infeksi Tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin.

Selain pemeriksaaan tersebut diatas, apabila diperlukan dapat

dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya di fasilitas rujukan.

10) Tatalaksana/penanganan Kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada

ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan

tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk

sesuai dengan sistem rujukan.

11) KIE Efektif

KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang

meliputi:

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

11

a) Kesehatan ibu

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan

kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan dan

menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup selama

kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja

berat.

b) Perilaku hidup bersih dan sehat

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan

badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum

makan, mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,

menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta

melakukan olahraga ringan.

c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari

keluarga terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga

atau masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan

bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini

penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan

nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta

kesiapan menghadapi komplikasi

Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda

bahaya baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya

perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan

berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda

bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan

ke tenaga kesehtan kesehatan.

e) Asupan gizi seimbang

Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan

makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena

hal

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

12

ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat

kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet

tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia pada

kehamilannya.

f) Gejala penyakit menular dan tidak menular.

Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala

penyakit menular (misalnya penyakit IMS,Tuberkulosis) dan

penyakit tidak menular (misalnya hipertensi) karena dapat

mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.

g) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di

daerah tertentu (risiko tinggi).

Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar

dari pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan

penjelasan tentang risiko penularan HIV dari ibu ke janinnya,

dan kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya untuk

menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu hamil tersebut HIV

positif maka dicegah agar tidak terjadi penularan HIV dari ibu

ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil tersebut HIV

negative maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif

selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.

h) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI

kepada bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI

mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk

kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi

berusia 6 bulan.

i) KB paska persalinan

Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut

KB setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar

ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan

keluarga.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

13

j) Imunisasi

Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus

neonatorum.

k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain

booster)

Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan

dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulus

auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster)

secara bersamaan pada periode kehamilan (Depkes, 2010).

d. Asuhan kehamilan (Refocusing ANC)

Pada setiap kali kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi

yang sangat penting.Table dibawah ini merupakan garis-garis

besarnya.

Table 2.1

Kunjungan Waktu Informasi Penting

Trimester

pertama

Sebelum

minggu

ke 14

Membangun hubungan saling percaya antara

petuga kesehatan dan ibu hamil.

Mendeteksi masalah dan menanganinya.

Melakukan tindakan pencegahan seperti

tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat

besi, penggunaan praktis tradisional yang

merugikan.

Memulai persiapan kelahiran bayi dan

kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan

dan kebersihan, istirahat, dan sebagainya)

Trimester

kedua

Sebelum

minggu

Sama seperti diatas, ditambahkan

kewaspadaan khusus mengenai peeklasmsia

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

14

ke 28 (Tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia,

pantau tekanan darah, evaluasi edema,

periksa untuk mengetahui proteinurea).

Trimester

ketiga

Antara

minggu

28-36

Sama seperti diatas, ditambah palpasi

abdominal untuk mengetahui apakah ada

kehamilan ganda.

Trimester

ketiga

Setelah

minggu

ke 36

Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak

bayi yang tidak normal, atau kondisi lain

yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.

Sumber : Saifuddin, 2010

B. Anemia dalam kehamilan

1. Definisi

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel

darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke

seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia dalam kehamilan

adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada

trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II (

Depkes RI, 2009 ). Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau

penurunan konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi darah. Kadar

hemoglobin kurang dari 12 gram/dl untuk wanita tidak hamil dan kurang

dari 11 gram/dl untuk wanita hamil (Varney, 2006).

Hemoglobin ( Hb ) yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi

menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh

kekurangan oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses

metabolisme. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah.

Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme yang tinggi misalnya untuk

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

15

membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ dan juga

untuk memproduksi energy agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal

sehari – hari ( Sin sin, 2010 ).

2. Etiologi

Penyebab anemia umumnya adalah :

a. Kurang gizi (malnutrisi)

b. Kurang zat besi dalam diet

c. Malabsorbsi

d. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dan lain-

lain.

e. Penyakit-penyakit kronik : TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-

lain (Mochtar, 2012).

3. Patofisiologi

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu,

perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan

kehamilannya. Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang

mempengaruhi penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh berkurang

sehingga kebutuhan tubuh akan sumber zat gizi juga akan berkurang pada

beberapa bulan pertama kehamilan.. Pola makan dan gaya hidup sehat

dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu

Pada masa kehamilan trisemester pertama (Manuaba, 2007).

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh

karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada

trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan

meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang atern serta kembali

normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume

plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan peningkatan sekresi

aldesteron (Rukiah, 2010).

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

16

4. Faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil

a. Umur Ibu

Menurut Amiruddin (2007), bahwa ibu hamil yang berumur

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita

anemia dan ibu hamil yang berumur 20 – 35 tahun yaitu 50,5%

menderita anemia. Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau

lebihdari 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil, karena

akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun

janinnya, beresiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu

mengalami anemia.

b. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang

ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering

melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada kehamilan

berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena

selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang

dikandungnya. Menurut Arisman (2007) bahwa jumlah paritas lebih

dari 3 merupakan factor terjadinya anemia yang berhubungan dengan

jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu < 2 tahun yang disebabkan

karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh

ibu.

c. Kurang Energi Kronis (KEK)

41% (2.0 juta) ibu hamil menderita kekurangan gizi.

Timbulnya masalah gizi pada ibu hamil, seperti kejadian KEK, tidak

terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, dan bio sosial dari ibu hamil

dan keluarganya seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,

konsumsi pangan, umur, paritas, dan sebagainya.

Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara

untuk mengetahui resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Wanita

UsiaSubur (WUS). Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk

memantau perubahan tatus gizi dalam jangka pendek. Pengukuran

lingkar lengan atas (LILA) dapat digunakan untuk tujuan penapisan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

17

status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK adalah ibu

hamil yang mempunyai ukuran LILA<23.5 cm. Deteksi KEK dengan

ukuran LILA yang rendah mencerminkan kekurangan energi dan

protein dalam intake makanan sehari hari yang biasanya diiringi juga

dengan kekurangan zat gizi lain, diantaranya besi. Dapat diasumsikan

bahwa ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk menderita

anemia (Darlina, 2003).

d. Infeksi dan Penyakit

Zat besi merupakan unsur penting dalam mempertahankan daya

tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Menurut penelitian,

orang dengan kadar Hb <10 g/dl memiliki kadar sel darah putih (untuk

melawan bakteri) yang rendah pula. Seseorang dapat terkena anemia

karena meningkatnya kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis

(hamil, kehilangan darah karena kecelakaan, pascabedah atau

menstruasi), adanya penyakit kronis atau infeksi (infeksi cacing

tambang, malaria, TBC) (Anonim, 2004). Ibu yang sedang hamil

sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. Beberapa di

antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi dapat

menimbulkan dampak berbahaya bagi janin. Diantaranya, dapat

mengakibatkan abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati

dalam kandungan, serta cacat bawaan. Penyakit infeksi yang di derita

ibu hamil biasanya tidak diketahui saat kehamilan. Hal itu baru

diketahui setelah bayi lahir dengan kecacatan. Pada kondisi terinfeksi

penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh serta zat

gizi lainnya (Bahar, 2006).

Penyakit yang diderita ibu hamil sangat menentukan kualitas

janin dan bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa

penyakit menular dapat mempengaruhi kesehatan janin apabila

plasenta rusak oleh bakteri atau virus penyebab penyakit. Sekalipun

janin tidak langsung menderita penyakit, namun Demam yang

menyertai penyakit infeksi sudah cukup untuk menyebabkan

keguguran. Penyakit menular yang disebabkan virus dapat

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

18

menimbulkan cacat pada janin sedangkan penyakit tidak menular

dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan meningkatkan

kematian janin 30% (Bahar, 2006).

e. Jarak kehamilan

Menurut Ammirudin (2007) proporsi kematian terbanyak terjadi

pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut jarak

kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun menunjukan proporsi

kematian maternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang terlalu dekat

menyebabkan ibu mempunyai waktu singkat untuk memulihkan

kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya. Pada ibu

hamil dengan jarak yang terlalu dekat beresiko terjadi anemia dalam

kehamilan. Karena cadangan zat besi ibu hamil pulih. Akhirnya

berkurang untuk keperluan janin yang dikandungnya.

f. Pendidikan

Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan

anemia yang di derita masyarakat adalah karena kekurangan gizi

banyak di jumpai di daerah pedesaan dengan malnutrisi atau

kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang

berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat social

ekonomi rendah (Manuaba, 2010). Menurut penelitian Amirrudin dkk

(2007), faktor yang mempengaruhi status anemia adalah tingkat

pendidikan rendah.

5. Macam-macam anemia dalam kehamilan

Secara umum anemia dalam kehamilan diklasifikasikan menjadi:

a. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat

kekurangan zat besi dalam darah. Anemia defisiensi besi merupakan

tahap defisiensi besi yang paling parah yang ditandai oleh penurunan

cadangan besi, konsentarsi besi serum, dan saturasi transferin yang

rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang

menurun. Pada kehamilan, kehilangan zat besi terjadi akibat pengalihan

besi maternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah ada saat

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

19

persalinan, dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900

mg atau setara dengan 2 liter darah. Oleh karena itu sebagian besar

perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang rendah,

maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia defisiensi besi.

Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan

suplementasi besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk

memberikan 60 mg besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan

fisiologik selama kehamilan. Namun, banyak literatur menganjurkan

dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada

kehamilan. (Prawirohardjo, 2012).

Pengobatan pada anemia defisiensi besi dapat diberikan per oral

atau parenteral.

1) Per oral : sulfas ferosus atau glukonas ferosus dengan dosis 3 – 5 x

0,20 mg.

2) Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian per oral

atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan

diberikan secara intramuskuler atau intravena. Kemasan ini antara

lain: imferon dam ferrigen. Hasilnya lebih cepat dibandingkan per

oral(Mochtar, 2012).

b. Anemia Megaloblastik

Anemia Megaloblastik adalah anemia yang disebabkan oleh

karena kekurangan asam folat, jarang sekali karena kekurangan vitamin

B12. Pengobatannya anemia megaloblastik yaitu:

1) Asam folat 15 – 30 mg per hari

2) Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari

3) Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari

4) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga

dapat diberikan transfusi darah (Mochtar, 2012).

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

20

c. Anemia Hipoplastik dan Aplastik

Anemia hipoplastik dalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi

sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostic

diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi

lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosit

(Mochtar, 2012).

d. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik adalah anemia yang disebabkan penghancuran

atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.

Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil; apabila ia hamil,

maka anemianya biasanya menjadi lebih berat. Gejala utama adalah

anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan,

kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-

organ vital.

Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik dan

penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya yang

diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun ada

beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka

transfuse darah yang berulang dapat membantu penderita ini (Mochtar,

2012).

6. Tanda dan Gejala Anemia

a. Letih, sering mengantuk, malaise

b. Pusing, lemah

c. Luka pada lidah

d. Kulit pucat

e. Membrane mukosa pucat (missal, konjungtiva)

f. Bantalan kuku pucat

g. Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah (Varney, 2006)

7. Klasifikasi Anemia

Pembagian anemia pada ibu hamil yaitu:

a. Tidak anemia Hb 11 gr%

b. Ringan Hb 9-10 gr%

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

21

c. Sedang Hb 7-8 gr%

d. Berat Hb < 7 gr%(Manuaba, 2010)

8. Bahaya anemia pada kehamilan dan janin

a. Bahaya anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas:

Bahaya selama kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah

terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6gr%), mola

hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban

pecah dini (KPD).

Bahaya saat persalinaan yaitu gangguan his (kekuatan mengejan),

kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala

dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti retensio

plasenta, dan perdarahan post partum karena atonia uteri, kala empat

dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.

Pada kala nifas yaitu terjadi subinvolusi uteri menimbulkan

perdarahan post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran

ASI berkurang, terjadi dekompesasi kordis mendadak setelah

persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae.

b. Bahaya anemia terhadap janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai kebutuhan

dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi kemampuan

metabolisme tubuh sehingga mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi

gangguan yaitu abortus, kematian intra uterine, persalinan prematuritas

tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi

cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian

perinatal, dan inteligensia rendah (Manuaba, 2010).

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

22

9. Pencegahan anemia

Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :

a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran

warna hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati.

b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,

tomat, mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat

besi.

Suplemen zat besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita

hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan

bukan untuk meningkatkan atau menjaga konsentrasi hemoglobin ibu, atau

untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami

kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan

suplemen memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi kembali simpanan

zat besi dari sumber-sumber makanan sehingga suplemen zat besi

direkomendasikan sebagai dasar yang rutin (Depkes, 2008).

Penderita anemia ringan sebaliknya tidak menggunakan suplemen

zat besi. Lebih cepat bila mengupayakan perbaikan menu makanan.

Misalnya dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi

seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu, oncom,

kedelai, kacang hijau, sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua

(kangkung, bayam) dan buah-buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain

itu tambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi seperti

vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi

penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari

(Anonim, 2004).

10. Peran bidan pada ibu hamil dengan anemia

Di dalam pedoman pelayanan antenatal terpadu menurut kemenkes

tahun 2010 yaitu tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang

berkualitas sesuai standar terdiri dari 10 T . Standar pelayanan antenatal

care yang kedua yaitu pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) yang

bertujuan untuk skrining ibu hamil yang beresiko kurang energi kronis

(KEK). Dimana ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

23

menderita anemia. Maka dari itu bidan diharapkan melakukan pengukuran

lingkar lengan atas. yaitu pada saat pelayanan antenatal care.

Pemberian tablet Fe pada ibu hamil, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak

pertama kunjungan kehamilan. Selain itu juga adanya pemeriksaan

laboratorium yaitu pemeriksaan kadar hemoglobulin. Pemeriksaan

laboratorium dilakukan satu kali pada trimester pertama dan satu kali pada

trimester ke tiga tetapi jika ibu hamil memiliki kadar hemoglobulin < 11

gr% maka akan dilakukan pemeriksaan hemoglobulin rutin untuk

memantau kadar hemoglobulin ibu.

Melakukan komunikasi informasi dan edukasi kepada ibu hamil juga

sangat penting. Memberitahu cara mengkonsumsi tablet Fe dengan benar,

memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi yang baik untuk ibu

hamil, memberitahu ibu mengenai P4K yaitu persiapan tempat persalinan,

penolong persalinan, biaya persalinan, pendamping persalinan, kendaraan

dan calon pendonor darah untuk persiapan jika terjadi kegawatdaruratan.

C. Anemia ringan

1. Pengertian

Menurut Manuaba (2010), anemia ringan adalah dimana kadar

hemoglobin antara 9 - 10 gr%. Sedangkan menurut DepKes (2009),

anemia ringan dimana kadar Hb antara 9 -10,9 gr%.

2. Gejala Anemia Ringan

Menurut Manuaba (2010), pada anemia akan didapatkan keluhan

sebagai berikut:

a. Cepat lelah

b. Sering pusing

c. Mata berkunang-kunang

d. Badan lemas.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

24

3. Komplikasi Anemia Ringan

Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil dapat terjadi, hal ini

dikarenakan ibu sudah menderita anemia sejak masa sebelum hamil. Pada

kasus anemia ringan pada ibu hamil bila tidak segera diatasi, dapat

menyebabkan rahim tidak mampu berkontraksi (atonia) atau kontraksi

sangat lemah (hipotonia) (Dimas, 2012).

4. Patofisiologi Anemia Ringan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah karena

perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan

pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45 – 65% pada awal

kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan menurun sedikit menjelang

aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus (Rukiyah, 2010).

5. Penatalaksanaan Anemia Ringan

Menurut Manuaba (2010), penatalaksanaan anemia ringan antara lain :

a. Meningkatkan gizi penderita

Faktor utama penyebab anemia adalah faktor resiko gizi,

terutama protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat besi

sangat diperlukan oleh ibu hamil yang mengalami anemia ringan.

Tabel 2.2

No Bahan makanan Zat besi (mg/100 gr%)

1 Hati 6,6

2 Daging 2,8

3 Telur 3,0

4 Kedelai 1,0

5 Tempe 12,4

6 Tahu 3,4

7 Bayam 0

8 Kangkung 4,4

9 Pepaya 1,7

10 Jeruk 0,4

Sumber : Proverawati,2011

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

25

b. Memberi suplemen zat besi

1) Peroral

Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi

sebanyak 600-1000 mg seperti sulfas ferrosus atau glukonas

ferrosus. Hemoglobin dapat dinaikkan sampai 0,1 gr/100 ml

atau lebih.

2) Parental

Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi

peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit saluran

pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri

secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran

100 dosis total 1000 - 2000 mg intravena.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

26

KERANGKA TEORI

Bagan 2.1 Sumber : Mochtar (2012), Manuaba (2010)

Asuhan Kebidanan

Faktor-faktor

yang

berhubungan

dengan anemia

Penyebab anemia

Anemia dalam

kehamilan

Bahaya anemia

terhadap

kehamilan

Bahaya anemia

terhadap

persalinan

Bahaya anemia

terhadap masa

nifas

Bahaya anemia

terhadap janin

Ibu dan bayi

dalam

keadaan

baik dan

sehat

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

27

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah

penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat deskripsi mengenai fakta yang ditemukan.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggambarkan tentang proses

kehamilan pada ibu “M” dengan anemia ringan. Berdasarkan waktu dari

penelitian, penelitian studi kasus ini menggunakan jenis penelitian

longitudinal, yaitu penelitian yang dilakukan secara berkesinambungan.

B. Lokasi dan Waktu

Asuhan kebidanan pada Ny. M dilakukan di ruang KIA Puskesmas

Pondok Gede serta melakukan kunjungan rumah dengan menerapkan asuhan

kebidanan yang di mulai tanggal 28 Desember 2015 sampai dengan 6 minggu

post partum.

C. Subyek Laporan Kasus

Subjek dalam studi kasus ini adalah Ny M umur 23 tahun HPHT 15-

Juni-2016 yang beralamat di Gondang dia baru RT 07/ RW 09 Jati waringin

Bekasi sedang hamil anak kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.

Dimulai dari usia kehamilan 28 minggu sampai nifas 6 minggu dengan

anemia ringan dalam kehamilan.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara dan

studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu hamil,

bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

28

E. Teknik/Cara Pengumpulan Data

Teknik

1. Observasi : Metode pengumpulan data melalui suatu pengamatan dengan

menggunakan panca indra maupun alat sesuai format asuhan kebidanan.

2. Wawancara : Proses tanya jawab dengan klien untuk mendapatkan

informasi yang lengkap dan akurat

3. Pemeriksaan fisik : Pengumpulan data dengan cara melakukan

pemeriksaan kondisi fisik dari klien.

4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan medis yang dilakuan atas indikasi

tertentu guna memperoleh ketarangan yang lebih lengkap.

Cara pengumpulan data

Pengumpulan data dimulai dari membuat surat ijin studi kasus laporan

tugas akhir di Puskesmas Pondok Gede dari institusi. Kemudian surat ijin

studi kasus laporan tugas akhir diberikan kepada kepala Puskesmas Pondok

Gede. Setelah surat ijin diterima penulis mencari pasien untuk dijadikan

pasien studi kasus laporan tugas akhir di ruangan kesehatan ibu dan anak

(KIA). Melakukan informed consent terlebih dahulu kepada pasien untuk

dijadikan pasien studi kasus laporan tugas akhir dari mulai umur kehamilan

28 minggu sampai dengan nifas 6 minggu. Kemudian penulis melakukan

teknik observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

kepada pasien studi kasus laporan tugas akhir.

F. Bahan dan Alat

Untuk mengumpulkan data bahan yang digunakan adalah kuesioner

dalam bentuk pertanyaan langsung ke narasumber. Selain itu juga alat yang

digunakan untuk promosi kesehatan yaitu leafleat dan untuk pemeriksaan

kehamilan dengan set ANC yaitu Tensimeter, Stetoskop dewasa, Pita ukur

atau metlin, Doppler.

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

29

G. Perencanaan Asuhan Studi Kasus

Tabel 3.1

NO Hari dan Tanggal Perencanaan

1. Senin,

28-12- 2015

G2P1A0 hamil 28

minggu

Masalah :

kurangnya nutrisi

pada ibu hamil

Kebutuhan :

pendidikan

kesehatan

mengenai gizi

pada ibu hamil.

Kunjungan ANC pertama

a. Melakukan informed consent untuk menjadi

pasien studi kasus laporan tugas akhir.

b. Memastikan ibu mengerti dengan penjelasan

mengenai pasien laporan tugas akhir.

c. Melakukan pendekatan dengan pasien dan

membina hubungan baik dengan pasien.

d. Melakukan pengkajian data pasien.

e. Memeriksa tanda dan gejala anemia pada ibu

hamil yaitu letih, sering mengantuk, malaise,

Pusing, lemah, luka pada lidah, kulit pucat,

,membrane mukosa pucat (missal,

konjungtiva) dan bantalan kuku pucat, tidak

ada nafsu makan, mual dan muntah.

f. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

g. Melakukan pemeriksaan fisik.

h. Melakukan pemeriksaan penunjang seperti

kadar hemoglobin.

i. Memberitahu hasil pemeriksaan.

j. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

tanda bahaya dalam kehamilan sesuai umur

kehamilan.

k. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

anemia dalam kehamilan dengan

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

30

menggunakan leaflet.

l. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

kebutuhan gizi pada ibu hamil terutama gizi

ibu hamil dengan anemia.

m. Memberikan konseling mengenai cara

meminum tablet Fe yang benar.

n. Memberikan konseling kepada ibu teratur

dalam meminum obat yang diberikan.

o. Menganjurkan ibu untuk datang kembali satu

bulan lagi ditemani dengan suami untuk

pemeriksaan ANC ulang.

2. Selasa,

26-01-2016

G2P1A0 hamil 32

minggu

.

Kunjungan ANC ke dua

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memantau kadar Hb ibu.

e. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

dan suami mengenai ketidaknyamanan pada

ibu hamil serta cara mengatasinya.

f. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan

personal hygine.

g. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

dan suami mengenai P4K yaitu persiapan

tempat persalinan, penolong persalinan, biaya

persalinan, pendamping persalinan, kendaraan

dan calon pendonor darah.

h. Menganjurkan ibu untuk datang kembali 2

minggu lagi ditemani dengan suami untuk

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

31

kunjungan ANC ulang.

3. Senin,

11-02-2016

G2P1A0 hamil 34

minggu

Kunjungan ANC ketiga

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami tentang inisiasi menyusui dini

(IMD).

e. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami mengenai ASI eksklusif.

f. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami mengenai KB paska persalinan.

g. Menganjurkan ibu untuk datang kembali 2

minggu lagi ditemani dengan suami untuk

kunjungan ANC ulang.

4. Kamis,

25-02-2015

G2P1A0 hamil 36

minggu

Kunjungan ANC keempat

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memantau kadar Hb ibu.

h. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami tentang persiapan persalinan.

i. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

dan suami mengenai suami SIAGA (siap antar

jaga).

e. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

Page 45: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

32

dan suami mengenai senam hamil untuk

menjaga proses persalinan.

f. Menganjurkan ibu untuk datang kembali satu

minggu lagi ditemani dengan suami untuk

kunjungan ANC ulang.

5. Kamis ,

3 -03 -2016

G2P1A0 hamil 37

minggu

Kunjungan ANC kelima

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami tentang tanda-tanda persalinan.

e. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami tentang perawatan bayi baru lahir.

f. Menganjurkan ibu dan suami untuk

melakukan USG pada kehamilan trimester III.

g. Menganjurkan ibu dan suami untuk datang

kembali 1 minggu lagi unutk kunjungan ANC

ulang.

6. Rabu,

09-03- 2016

G2P1A0 hamil 38

minggu

Kunjungan ANC keenam

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Menganjurkan ibu berkomunikasi dengan

bayinya dengan mendengarkan music untuk

menstimulasi janin serta membuat ibu lebih

tenang dalam menjalani kehamilan dan

Page 46: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

33

menghadapi persalinan.

e. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu

dan suami tentang tanda bahaya pada bayi

baru lahir.

f. Menganjurkan ibu untuk kunjungan 1 minggu

lagi ditemani suami untuk kunjungan ANC

ulang.

7. Selasa,

15-03-2016

G2P1A0 hamil 39

minggu

Kunjungan ANC ketujuh

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

dan suami mengenai aroma terapi yang baik

untuk ibu hamil agar ibu hamil lebih tenang

dalam menjalani kehamilan dan mengahadapi

persalinan.

e. Menganjurkan ibu untuk kunjungan 1 minggu

ditemani suami untuk kunjungan ANC ulang.

Page 47: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

34

BAB IV

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Kunjungan pertama

Tanggal : 28 Desember 2015

Jam : 10.30 WIB

Identitas Klien Suami

Nama : Ny. M Tn. A

Umur : 23 tahun 28 tahun

Agama : Islam Islam

Suku : Betawi Betawi

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta

Alamat : Gondang dia baru RT 07/ RW 09

No.Telp : 08888132069

Data Subjektif

Ibu mengatakan datang untuk memeriksakan kehamilannya, tidak ada keluhan

dalam kehamilannya, pergerakan janin aktif 10 kali dalam 12 jam. tidak ada sakit

kepala berlebihan, tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata, tangan

dan kaki, penglihatan tidak kabur, tidak ada pengeluaran cairan (air ketuban),

tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada nyeri

abdomen hebat.

Riwayat Haid

Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 15 Juni 2015,

lamanya haid 7 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut/hari, siklus 28

hari,teratur,konsistensi cair dan terdapat stosel. Tafsiran Persalinan 22 maret 2016

Riwayat Perkawinan

Page 48: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

35

Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan pertama dan sudah berjalan 3 tahun

dan sah menurut agama dan hukum.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan tidak pernah

mengalami keguguran.

Tabel 4.1

Riwayat keluarga berencana

Ibu mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan. Ibu

menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan dan tidak ada keluhan selama

menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

Riwayat penyakit yang dan sedang diderita

Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti penyakit jantung, diabetes

mellitus, ginjal, kelainan darah, TBC ataupun riwayat operasi.

Riwayat dan kebiasaan sehari-hari: makan,personal hygiene,dan eliminasi

Ibu mengatakan nafsu makan bertambah selama di awal kehamilan, sekarang

nafsu makannya sama seperti sebelum hamil makan 2 kali sehari yaitu pagi hari

dan sore hari dengan nasi, lauk pauk seperti sayur bayam, sayur kangkung, tempe

dan teri . terkadang pada malam hari ibu makan roti. Porsi makan ibu 1 piring

nasi ukuran sedang, setengah mangkuk sayur, dan lauk pauk seadanya. Ibu

mengatakan suka lupa untuk meminum obat yang telah diberikan terutama tablet

Fe, meminum tablet Fe dengan air putih di pagi hari. Tidak pernah meminum

No Tahun

Persalina

n

Tempat

Persalinan

Usia

Kehamilan

Jenis

Pertolongan

Penolong Penyulit Anak Riwayat

Menyusui

JK BB

1. 2013 BPM aterm Spontan Bidan - L 3,4

Kg

6 Bulan

2. Hamil

Ini

Page 49: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

36

tablet Fe dengan teh dan kopi. Terkadang meminum tablet Fe bersamaan dengan

tablet kalk. Minum air putih sebanyak ± 2 liter (8-10 gelas) per hari.

Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK > 6 kali sehari Ibu mengatakan pola

istirahat teratur, tidak ada gangguan pada saat tidur, sebanyak 2 kali sehari, tidur

siang ± 1 jam/hari, tidur malam ± 6-7 jam/hari. Ibu mandi dan gosok gigi 2

kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari, pekerjaan sehari – hari adalah

membersihkan rumah seperti menyuci baju, menyapu, mengepel lantai, dan

mencuci piring. ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum jamu- jamuan, tidak

minum alkohol, ataupun mengkonsumsi obat-obatan kecuali yang diberikan oleh

bidan dan Dokter.

Riwayat Psikososial

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan direncanakan. Ibu

mengatakan tidak mempunyai kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan.

Riwayat kehamilan ini trimester I,II dan III

Ibu pertama kali memeriksa kehamilannya pada trimester I usia kehamilan 18

minggu pada tanggal 22 Oktober 2015. Selama kehamilan ibu telah memeriksakan

kehamilannya sebanyak 3 kali di puskesmas Pondok Gede, yaitu 3 kali pada

trimester kedua. Ibu mengatakan baru suntik TT2pada tanggal 28-12-2015 saat

usia kehamilan 28 minggu. ibu melakukantestpack dan hasilnya positif.

Pergerakan janin dirasakan pada usia 16 minggu kira-kira bulan Oktober 2015.

Pergerakan janin dirasakan ±10 kali dalam 12 jam terakhir.

Ibu mengatakan rencana persalinan di Puskesmas Pondok Gede,bersedia ditolong

oleh bidan,biaya persalinan sudah mulai dipersiapkan, waktu tempuh ke

Puskesmas Pondok Gede kurang lebih 15 menit dengan menggunakan sepeda

motor.

Page 50: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

37

Riwayat imunisasi tetanus toxoid

Ibu mengatakan pada kehamilan yang pertama ibu tidak pernah melakukan

imunisasi tetanus toxoid.

Data Objektif

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum: Baik, Kesadaran : Compos Mentis, Keadaan Emosional:

Stabil , Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit,

Suhu : 36,6°C, Tinggi Badan : 161 cm, Berat badan sebelum hamil : 48 kg, BB

saat ini : 56 kg, Lila : 23 cm

Pemeriksaan Fisik

Rambut Bersih, tidak rontok, tidak berketombe, tidak bercabang,warna

kehitaman. Mata tidak tampak adanya cloasma gravidarum, tidak oedem dan

sedikit pucat.Mata Simetris, kelopak mata tidak oedem,konjungtiva sedikit pucat

dan sklera tidak kuning. Hidung bersih, tidak ada secret. Lidah tampak bersih, gigi

tidak ada caries, tidak ada lubang,bibir tidak pecah-pecah, tidak sariawan, tidak

ada sianosis. Telinga simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen. Leher tidak

terdapat benjolan dan pembesaran kelenjar getah bening.tidak terdapat

pembengkakkan kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis.

Payudara simetris,puting susu menonjol,aerola bersih dan terdapat

pigmentasi,tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan, belum ada pengeluaran

colostrum. Posisi tulang belakang lordosis fisiologis dan tidak terdapat nyeri pada

punggung. Ekstremitas atas bawah tidak terdapat oedem,tidak terdapat varises dan

tidak ada sianosis, refleks patela kiri dan kanan +/+, kekuatan sendi +/+

Pemeriksaan Obstetrik

Terdapat pembesaran yang sesuai dengan umur kehamilan,tidak ada luka

bekas operasi,terdapat linea alba dan striae nigra.TFU : 21 cm TBJ (TFU-12) x

155 = 1395. Leopold I: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak

melenting.(bokong). Leopold II: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang

dan keras seperti papan (punggung). Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian

terkecil janin (ekstremitas). Leopold III: Bagian terendah janin teraba

keras,bulat,melenting (kepala) belum masuk PAP. Leopold IV: belum dilakukan.

Page 51: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

38

Denyut jantung janin (+) frekuensi 138 x/menit,punctum maksimum terdengar

disatu tempat bawah pusat sebelah kiri.

Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

Analisa:

Diagnosa Kebidanan:

Ibu : G2P1A0 Hamil 28 minggu

Janin : tunggal,hidup, presentasi kepala

Masalah : tidak ada

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu bahwa saat ini keadaan ibu dan janin baik dan usia

kehamilan. Ibu berterimakasih atas informasi yang diberikan mengenai

keadaannya.

2. Melakukan informed consent untuk menjadi pasien komprehensif. Ibu

bersedia dan sudah menandatangani lembar informed consent.

3. Melakukan pendekatan dan membina hubungan baik dengan pasien. Ibu

merasa senang dan percaya saat dilakukan pemeriksaan.

4. Melakukan imunisasi tetanus toxoid yang pertama kepada ibu. Imunisasi

tetanus toxoid sudah diberikan kepada ibu.

5. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat,jangan melakukan pekerjaan yang

terlalu berat. Ibu mengerti atas penjelasan yang telah diberikan.

6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan bergizi

seimbang seperti sayur-sayuran, hati, daging dan buah-buahan dan minum

air putih yang cukup. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan

berjanji akan melaksanakannya.

7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan pada trimester II seperti

sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada wajah, tangan

dan kaki, serta gerakan janin berkurang.ibu mengetahui tanda bahaya

kehamilan dan dapat mengulanginya kembali.

8. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene seperti mengganti pakaian

ibu saat berkeringat atau basah,gunakan pakaian yang menyerap keringat,

mandi minimal 2 kali sehari,menjaga kebersihan pakaian dalam dengan

mengganti pakaian dalam jika sudah basah,membersihkan daerah

Page 52: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

39

kemaluan dengan bersih sehabis BAB/BAK dengan air mengalir kemudian

di keringkan. Ibu mengerti atas penjelasan yang diberikan dan berjanji

akan melakukannya dirumah.

9. Memberikan ibu terapi tablet FeXXX tablet 1x1 sehari, kalk X tablet 1x1

sehari, Vit C X tablet 1x1 sehari.untuk mengkonsumsi tablet Fe sebelum

tidur dengan air jeruk atau air putih pada pagi hari meminum kalk dan vit

C. Ibu mengerti dan berjanji akan menghabiskan obat yang telah

diberikan.

10. Memberitahu ibu cara meminum tablet Fe yaitu diminum 1 kali sehari

secara teratur pada malam hari tidak bersamaan dengan tablet kalk.

Diminum menggunakan air putih atau dengan air yang mengandung vit C

seperti air jeruk agar penyerapan tablet Fe lebih cepat. Tidak dianjurkan

meminum tablet Fe dengan teh atau kopi karena dapet memperlambat

penyerapan tablet Fe dalam tubuh. Ibu mengerti cara meminum tablet Fe.

11. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang

bersama suami di puskesmas tanggal 28 januari 2016. Ibu bersedia untuk

melakukan kunjungan ulang.

Tanggal : 02 Februari 2016

Jam : 08.30 wib

Kunjungan kedua

Data Subjektif

Ibu mengatakan datang untuk kunjungan ulang, ada keputihan sejak 2

minggu yang lalu.berwarna putih, tidak berbau, sedikit gatal, mudah cepat lelah,

badan lemas,pergerakan janin yang dirasakan aktif. tidak ada sakit kepala

berlebihan, tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata, tangan dan

kaki, penglihatan tidak kabur, tidak ada pengeluaran cairan (air ketuban), tidak

ada nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada nyeri abdomen

hebat. Ibu mengatakan membasuh alat kemaluan dengan menggunakan air

didalam bak mandi, tidak pernah mengeringkan alat kemaluan saat sehabis BAB

atau BAK. Jarang mengganti pakaian dalam jika sudah basah atau lembab. Ibu

mengatakan tablet Fe yang diberikan masih ada 5 tablet dikarenakan ibu lupa

Page 53: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

40

untuk meminumnya. Ibu meminum tablet Fe dengan air putih dan terkadang

bersamaan dengan tablet kalk.

Data Objektif

Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional

: Stabil TD :120/70 mmHg, N: 80x/mnt Suhu : 36,70C , RR : 19x/mnt, BB

sekarang: 56 kg Lila : 24,5 cm. Muka tidak oedem dan pucat. Kelopak mata tidak

oedem, konjuntiva pucat, sclera tidak ikterik, TFU 28 cm, TBJ (28-12) x 155 =

2480 gram, Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak

melenting.(bokong), Leopold 2 : Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang

dan keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian

terkecil janin (ekstremitas) Leopold 3: Bagian terendah janin teraba

keras,bulat,melenting (kepala) belum masuk PAP Leopold 4: Belum dilakukan.

Denyut jantung janin (+) frekuensi 140 x/menit,punctum maksimum terdengar

disatu tempat bawah pusat sebelah kiri.Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-,

varises -/-, kekuatan sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem,

tidak terdapat varises, terdapat cairan bewarna putih bening, tidak kental, tidak

berbau.

Pemeriksaan penunjang : Laboratorium , Hasil : Hb : 9,4 gr/dl

Analisa

Diagnosa kebidanan :

Ibu : G1P0A0 hamil 33 minggu dengan anemia ringan

Janin tunggal hidup Presentasi Kepala

Diagnosa potensial : Anemia sedang

Masalah : Keputihan

Kebutuhan : Memberikan penyuluhan tentang personal hygine

Page 54: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

41

Penatalaksanaan :

1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 33

minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi kadar hemoglobin ibu

kurang dari normal yaitu 9,4 gr/dl sedangkan hemoglobin yang normal

yaitu 11 gr/dl. Ibu merasa hawatir dengan keadaannya dan berterimakasih

atas informasi yang telah diberikan mengenai keadannya.

2. melakukan imunisasi tetanus toxoid yang kedua pada ibu. Imunisasi

tetanus toxoid sudah diberikan.

3. Memberitahu ibu pendidikan kesehatan mengenai pengertian anemia

dalam kehamilan, penyebab anemia, tanda dan gejala anemia, faktor yang

mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil, macam-macam anemia,

klasifikasi anemia, pengaruh anemia serta pencegahannya. Ibu mengetahui

anemia dalam kehamilan dan dapat mengulangi kembali.

4. Menginformasikan kepada ibu bahwa keputihan yang dialami ibu masih

dalam batas normal untuk mengurangi keputihan ibu harus lebih

memperhatikan personal hygine ibu dengan cara membersihkan daerah

kemaluan dengan bersih sehabis BAB/BAK dengan air mengalir kemudian

di keringkan, mengganti pakaian dalam jika sudah terasa basah atau

lembab, menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap

keringat. Ibu dapat menjelaskan kembali dan berjanji akan

menerapkannya.

5. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai P4K yaitu

persiapan tempat persalinan, penolong persalinan, biaya persalinan,

pendamping persalinan, kendaraan dan calon pendonor darah. Ibu ingin

bersalin di puskesmas pondok gede, ditolong oleh bidan, sudah mulai

menabung untuk biaya peralinan, ibu ingin didampingi oleh suami saat

persalinan, kendaraan dengan motor, dan pendonor darah dari kaka

kandung.

6. Mengingatkan ibu agar segera membuat BPJS untuk ibu dan calon

bayinya. Ibu akan segera mendaftarkan BPJS ibu dan bayinya.

7. memberitahu ibu kembali tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

trimester III, seperti : perdarahan pervaginam, keluar ketuban sebelum

Page 55: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

42

waktunya, demam tinggi >38,0 0

C, nyeri perut hebat, sakit kepala hebat,

gerakan janin tidak ada atau berkurang. Ibu dapat menjelaskan kembali

tanda bahaya pada kehamilan.

8. menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan yaitu vitamin

C (10 tablet) 1 tablet x 1 hari, Fe (15Tablet) 1 tablet x 1 hari, kalk (15

tablet ) 1 tablet x 1 hari. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan

berjanji akan teratur minum obat yang telah diberikan.

9. memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi

bersama suami pada tanggal 16 februari 2016. Ibu akan melakukan

kunjungan ulang kembali.

Tanggal : 18 Februari 2016

Jam : 09.00 wib

Kunjungan ketiga

Data Subjektif

Ibu mengatakan datang untuk kunjungan ulang,keputihannya sudah mulai

berkurang, tidak berbau, berwarna putih, dan sedikit gatal. Ibu mengatakan

membasuh alat kemaluan dengan menggunakan air yang mengalir kemudian

mengeringkan alat kemaluan saat sehabis BAB atau BAK. ibu mengganti pakaian

dalam jika sudah basah atau lembab. Ibu mandi dua kali sehari, membersihkan

gigi 2 kali sehari, dan satu kali membersihkan payudara. pergerakan janin

yangdirasakan aktif 10 kali dalam 12 jam. . tidak ada sakit kepala berlebihan,

tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata, tangan dan kaki,

penglihatan tidak kabur, tidak ada pengeluaran cairan pervaginam (air ketuban),

tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada nyeri

abdomen hebat. Ibu mengatakan tablet Fe yang diberikan masih ada 2 tablet

dikarenakan ibu lupa untuk meminumnya. Ibu meminum tablet Fe dengan air

putih dan terkadang bersamaan dengan tablet kalk. Ibu tidak pernah minum tablet

Fedengan air teh atau kopi.

Page 56: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

43

Data Objektif

Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional

: Stabil, TD :110/60 mmHg, N: 80x/mnt Suhu : 36,70C , RR : 19x/mnt, BB

sekarang: 57 kg, TFU 30 cm, TBJ (30-12) x 155 = 2790 gram, muka tidak oedem,

tidak pucat. Kelopak mata tidak bengkak, konjungtiva pucat, sclera tidak

ikterik.Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak

melenting.(bokong). Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang dan

keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian

terkecil janin (ekstremitas), Leopold 3: Bagian terendah janin teraba

keras,bulat,melenting (kepala), sudah masuk PAP Leopold 4 : teraba 4/5 bagian.

Denyut jantung janin (+) frekuensi 140 x/menit,punctum maksimum terdengar

disatu tempat bawah pusat sebelah kiri.. Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-,

varises -/-, kekuatan sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem,

tidak terdapat varises, terdapat cairan bewarna putih bening sedikit, tidak kental,

tidak berbau.

Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

Analisa

Diagnosa kebidanan :

Ibu : G1P0A0 hamil 35 minggu dengan anemia ringan

Janin tunggal hidup Presentasi Kepala

Diagnosa potensial : Anemia sedang

Masalah : Keputihan

Kebutuhan : memberikan penyuluhan tentang personal hygine

Penatalaksanaan :

1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 35

minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka dan konjungtiva

ibu pucat maka dari itu 2 minggu lagi ibu dianjurkan untuk cek

laboratorium ulang. Ibu mengucapkan terimakasih atas informasi yang

telah diberikan.

Page 57: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

44

2. menginformasikan kepada ibu bahwa keputihan yang dialami ibu sudah

mulai berkurang, makadari itu ibu dianjurkan untuk tetap memperhatikan

personal hygine terutama pada bagian alat kemaluan yaitu dengan cara

membersihkan daerah kemaluan dengan bersih sehabis BAB/BAK dengan

air mengalir kemudian di keringkan,membersihkan alat kemaluan dari atas

ke bawah , mengganti pakaian dalam jika sudah terasa basah atau lembab,

menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap keringat dan

longgar. Ibu mengertahui dan berjanji akan memperhatikan personal

hygine.

3. Menganjurkan ibu untuk memberitahu suami mengingatkan jam berapa

saja ibu meminum obat agar ibu tidak lupa untuk meminum tablet

penambah darah. Ibu berjanji akan memberitahu suaminya untuk

mengingatkan ibu untuk meminum tablet penambah darah.

4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai Inisiasi

Menyusui Dini (IMD). Ibu mengerti dari penjelasan yang diberikan dan

ingin melakukan IMD saat persalinan.

5. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai ASI eksklusif

yaitu memberikan Air susu ibu tanpa makanan pendamping yang lainnya

selama 6 bulan dengan memberikan ASI minimal 2 jam sekali. Ibu dapat

mengulang penjelasan yang telah diberikan dan berjanji akan memberikan

ASI eksklusif kepada bayinya.

6. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai KB paska

persalinan. Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan dan ingin

berdiskusi dengan suami terleih dahulu.

7. menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan yaitu vitamin

C (10 tablet) 1 tablet x 1 hari, Fe (15 Tablet) 1 tablet x 1 hari, kalk (15

tablet ) 1 tablet x 1 hari. Ibu mengerti dan berjanji akan teratur minum obat

yang telah diberikan.

8. memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi

bersama suami pada tanggal 02 Maret 2016. Ibu akan melakukan

kunjungan ulang kembali.

Page 58: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

45

Tanggal : 2 Maret 2016

Jam : 08.45 wib

Kunjungan empat

Data Subjektif

Ibu mengatakan datang untuk kunjungan ulang,keputihannya sudah tidak

ada, dan sekarang merasakan nyeri perut bagian bawah. Ibu mengatakan tidak ada

sakit kepala berlebihan, tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata,

tangan dan kaki, penglihatan tidak kabur, tidak ada pengeluaran cairan

pervaginam (air ketuban), tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan

pervaginam, tidak ada nyeri abdomen hebat. Ibu mengatakan tablet Fe yang

diberikan masih tersisa dua. Ibu meminum tablet Fe dengan air putih dan tidak

bersamaan dengan tablet kalk. Ibu tidak pernah minum tablet Fe dengan air teh

atau kopi. Ibu jarang mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, hati dan daging. Ibu

makan dua kali sehari pagi dan sore hari dengan lauk pauk seadanya.

Data Objektif

Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional

: Stabil, TD :120/60 mmHg, N: 78x/mnt Suhu : 36,50C , RR : 19x/mnt, BB

sekarang : 58 kg, TFU 32 cm, TBJ (32-12) x 155 = 3100 gram, muka tidak

oedem, sedikit pucat. Kelopak mata tidak bengkak, konjungtiva pucat, sclera tidak

ikterik. Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak

melenting.(bokong). Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang dan

keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian

terkecil janin (ekstremitas), Leopold 3: Bagian terendah janin teraba

keras,bulat,melenting (kepala), sudah masuk PAP Leopold 4 : teraba 4/5 bagian.

Denyut jantung janin (+) frekuensi 142 x/menit, punctum maksimum terdengar

disatu tempat bawah pusat sebelah kiri. Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-,

varises -/-, kekuatan sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem,

tidak terdapat varises, tidak terdapat cairan bewarna putih.

Pemeriksaan penunjang : Laboratorium, Hasil Hb : 9,4 gr/dl, VCT : negative,

Sifilis: negative

Page 59: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

46

Analisa

Diagnosa kebidanan :

Ibu : G1P0A0 hamil 37 minggu dengan anemia ringan

Janin tunggal hidup Presentasi Kepala

Diagnosa potensial : Anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan :

1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 37

minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka sedikit pucat dan

konjungtiva ibu pucat hasil laboratorium ibu VCT negative, sifilis

negative, tetapi hemoglobulin ibu masih kurang dari batas normal yaitu 9,4

gr/dl. Ibu hawatir dengan keadaannya dan mengucapkan terimakasih atas

informasi yang telah diberikan mengenai keadaanya saat ini.

2. Memberitahu ibu bahwa nyeri perut yang dirasakan ibu sekarang adalah

hal yang normal dikarenakan umur kehamilan yang semakin besar yang

menjadikan kepala janin telah masuk ke pintu atas panggul atau jalan lahir

yang dapat menimbulkan nyeri perut bagian bawah. Ibu merasa lebih

tenang karena nyeri perut yang dialami adalah hal yang normal.

3. memberitahu ibu untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan yaitu

perlengkapan bayi dan ibu dalam satu tas, rencana tempat bersalin,

transportasi ke temapt bersalin, donor darah, serta biaya untuk bersalin,

dan pengambil keputusan dalam kondisi kegawatdaruratan. Ibu mengerti

dengan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan menyiapkannya.

4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dan suami mengenai suami

SIAGA (siap antar jaga). Ibu dan suami mengerti dari penjelasan yang

sudah diberikan, suami ibu bersedia menjadi suami SIAGA.

5. Memberikan konseling kepada ibu tentang senam hamil dan manfaat

senam hamil yaitu untuk mempermudah ibu dalam proses persalinan.

mengencangkan otot, memperkuat jantung dan paru, serta membuat tidur

Page 60: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

47

lebih nyenyak. Ibu dapat melakukannya dan berjanji akan melakukannya

dirumah.

6. menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan yaitu vitamin

C (10 tablet) 1 tablet x 1 hari, Fe (10 Tablet) 1 tablet x 1 hari, kalk (10

tablet ) 1 tablet x 1 hari. Ibu mengerti dan berjanji akan teratur minum obat

yang telah diberikan.

7. memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

bersama suami pada tanggal 09 Maret 2016. Ibu akan melakukan

kunjungan ulang kembali.

Tanggal : 10 Maret 2016

Jam : 09.45 wib

Kunjungan kelima

Data Subjektif

Ibu mengatakan datang untuk kunjungan ulang. Ibu mengatakan tidak ada

sakit kepala berlebihan, tidak ada demam tinggi, tidak ada bengkak pada mata,

tangan dan kaki, penglihatan tidak kabur, tidak ada pengeluaran cairan

pervaginam (air ketuban), tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada perdarahan

pervaginam, tidak ada nyeri abdomen hebat. Ibu mengatakan tablet Fe yang

diberikan masih tersisa empat. Ibu meminum tablet Fe dengan air putih dan tidak

bersamaan dengan tablet kalk. Ibu tidak pernah minum tablet Fe dengan air teh

atau kopi. Ibu mengatakan sudah mulai sering mengkonsumsi sayuran, hati ayam

dan telur. Makan sudah 3 kali sehari dengan lauk seadanya.

Data Objektif

Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional

: Stabil, TD :110/60 mmHg, N: 78x/mnt Suhu : 36,50C , RR : 20 x/mnt, BB

sekarang: 58 kg, TFU 32 cm, TBJ (32-12) x 155 = 3100 gram, muka tidak oedem,

sedikit pucat. Kelopak mata tidak bengkak, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik.

Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak melenting.(bokong).

Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang dan keras seperti papan

(punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian terkecil janin

Page 61: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

48

(ekstremitas), Leopold 3: Bagian terendah janin teraba keras,bulat,melenting

(kepala), sudah masuk PAP: Leopold 4: teraba 4/5 bagian. Denyut jantung janin

(+) frekuensi 137 x/menit, punctum maksimum terdengar disatu tempat bawah

pusat sebelah kiri. Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-, varises -/-, kekuatan

sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem, tidak terdapat

varises, tidak terdapat cairan bewarna putih.

Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

Analisa

Diagnosa kebidanan :

Ibu : G1P0A0 hamil 38 minggu dengan anemia ringan

Janin tunggal hidup presentasi kepala

Diagnosa potensial : Anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 38

minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka sedikit pucat dan

konjungtiva ibu pucat. Ibu mengatakan terimakasih atas informasi yang

diberikan mengenai keadaanya.

2. Memberikan ibu pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan

seperti keluar lendir bercampur darah, mules-mules yang semakin sering

dan teratur, dan keluar air-air dari vagina yang tidak tertahankan. Ibu dapat

mengulang penjelasan yang diberikan.

3. Memberikan ibu pendidikan kesehatan mengenai perawatan bayi baru

lahir seperti perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Ibu dapat

mengulang penjelasan yang diberikan.

4. Menganjurkan ibu untuk mendengarkan musik untuk menstimulasi janin

serta membuat ibu lebih tenang dalam menjalani kehamilan dan

menghadapi persalinan. Ibu berjanji akan menerapkannya dirumah.

Page 62: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

49

5. menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan yaitu vitamin

C (10 tablet) 1 tablet x 1 hari, Fe (10 Tablet) 1 tablet x 1 hari, kalk (10

tablet ) 1 tablet x 1 hari. Ibu mengerti dan berjanji akan teratur minum obat

yang telah diberikan.

6. memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi

bersama suami pada tanggal 16 Maret 2016. Ibu akan melakukan

kunjungan ulang kembali.

Page 63: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

50

BAB V

PEMBAHASAN KASUS

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas Pondok

Gede serta kunjungan rumah Ny. M yag beralamat di jalan gondang dia baru RT

07/ RW 09 pada Desember 2015 s/d April 2016, penulis akan membahas dan

menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk melihat

kesenjangan-kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan

anemia ringan. Pada pembahasan ini penulis juga membandingkan teori-teori

yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada Ny. M.

Pada kasus Ny. M pengkajian dilakukan dengan pengumpulan data subjektif

dan objektif. Data subjektif didapatkan dari keluhan-keluhan ibu. Dimana pada

kasus Ny.M saat melakukan kunjungan antenatal care yang kedua ibu mengeluh

mudah cepat lelah dan badan terasa lemah. Menurut Manuaba (2010), gejala yang

terjadi pada anemia akan didapatkan keluhan seperti cepat lelah, sering pusing,

mata berkunang-kunang, dan badan terasa lemas. Pada kasus Ny.M terdapat dua

gejala anemia yang sesuai dengan teori Manuaba (2010) yaitu mudah cepat lelah

dan badan terasa lemas.

Pada kasus ini Ny.M dilakukan pemeriksaan laboratorium pada usia

kehamilan 33 minggu. Kadar hemoglobin Ny.M yaitu 9,4 gr/dl dimana bila kita

lihat dari teori Manuaba (2010), anemia ringan adalah dimana kadar hemoglobin

antara 9 - 10 gr%. Sedangkan menurut DepKes (2009), anemia ringan yaitu

dimana kadar hemoglobin antara 9 -10,9 gr%. kadar hemoglobin Ny.M termasuk

dalam anemia ringan. Oleh karena itu dapat ditegakkan diagnosa pada Ny.M yaitu

G2P1A0 hamil 33 minggu dengan anemia ringan.

Ny. M melakukan kunjungan antenatal care lebih dari 4 kali tetapi pada usia

kehamilan trimester pertama dan trimester kedua Ny. M tidak melakukan

kunjungan antenatal care. Sedangkan kunjungan antenatal care pada trimester 1

dan trimester II sangatlah penting untuk memantau keadaan ibu dan janin serta

mendeteksi dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

Page 64: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

51

selama hamil seperti anemia dalam kehamilan. Hal ini tidak sejalan dengan teori

Saifuddin (2009), kunjungan antenatal care dilakukan minimal 4 kali selama

kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua,

dua kali pada triwulan ketiga. Tujuan dari kunjungan antenatal care yaitu

memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi dimulai pada saat kunjungan pertama yaitu pada trimester I (1-12

minggu ) yang dilakukan minimal satu kali. Tujuan antenatal care yang

selanjutnya yaitu mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

Setelah dilakukan pengkajian, kemungkinan anemia ringan pada Ny.M

disebabkan karena kekurangan gizi dan kekurangan zat besi dalam diet. Karena

dilihat dari hasil pengukuran lila saat kunjungan antenatal care yang pertama yaitu

23 cm kurang dari batas normal. Kemudian dari kebiasaan sehari-hari Ny.M yang

jarang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan tinggi protein. Hal ini

sesuai dengam teori Mochtar (2012), penyebab dari anemia umumnya yaitu

karena kekurangan gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi ,

kehilangan darah yang banyak karena persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain

serta penyakit-penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-

lain.

Perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada Ny.M telah disusun sesuai

dengan jadwal kunjungan antenatal care, tetapi tidak semua terlaksana dengan

baik. Pada kunjungan antenatal care yang pertama seharusnya Ny.M diberikan

pendidikan kesehatan mengenai anemia ringan dalam kehamilan serta

dilakukannya pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu.

Hal tersebut baru terlaksana pada kunjungan antenatal care yang kedua

dikarenakan pada saat kunjungan antenatal care yang pertama dari hasil

pengkajian data subjektif tidak terdapat tanda dan gejala yang mengarah ke

anemia ringan dalam kehamilan. Pemeriksaan laboratorium sudah dianjurkan

kepada Ny.M tetapi karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada, sehingga

pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan pada kunjungan antenatal care yang

pertama. Pemeriksaan laboratorium untuk kadar hemoglobin sendiri dilakukan

Page 65: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

52

pada kunjungan antenatal care yang kedua saat usia kehamilan 33 minggu dan

pada saat kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37 minggu.

Perencanaan asuhan pada kunjungan antenatal care yang keenam dan ketujuh

tidak dapat terlaksanakan, karena tanggal persalinan lebih cepat dari tafsiran

persalinan sehingga perencanaan asuhan yang telah direncanakan tidak dilakukan.

Ny.M diberikan pendidikan kesehatan mengenai pengertian anemia ringan,

tanda dan gejala anemia serta bahaya anemia terhadap kehamilan. Kemudian

pendidikan kesehatan mengenai gizi yang baik untuk ibu hamil dengan anemia

ringan, memberikan tablet penambah darah, serta memantau kadar hemoglobin.

Hasilnya ibu dapat mengerti pengertian dari anemia ringan, ibu dapat mengerti

mengenai tanda dan gejala anemia khususnya anemia ringan, ibu dapat mengerti

bahaya dari anemia terhadap kehamilan, ibu dapat mengetahui makanan dengan

gizi yang baik. Ibu mengkonsumsi tablet penambah darah dan dilakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin. Hal ini sejalan dengan teori Manuaba (2010),

penatalaksanaan pada anemia ringan yaitu meningkatkan gizi penderita karena

faktor utama penyebab anemia adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat

besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang

mengalami anemia ringan.

Faktor keberhasilan dalam menangani masalah anemia ringan pada Ny.M

yaitu dapat meyakinkan ibu, membangun rasa percaya pada ibu, memberikan KIE

tatalaksana dari masalah-masalah yang biasa ditemui pada ibu dengan masalah

anemia ringan, bekerjasama dengan keluarga untuk membantu memberikan

dukungan emosional terhadap kehamilan ibu serta istirahat yang sukup untuk ibu.

Faktor penghambat dalam menangani masalah anemia ringan pada Ny.M

antara lain karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya anemia terhadap

kehamilan, kurangnya mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan protein,

kurangnya keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah darah,

kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya meminum tablet penambah

darah, serta kurangnya pengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah

darah dengan benar.

Studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas pondok Gede telah

dilakukan sebaik mungkin dan telah disesuaikan dengan teori yang telah

Page 66: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

53

dipelajari. Namun dalam hal ini, masih ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan

secara optimal kepada Ny.M seperti pemeriksaan laboratorium yang tidak sesuai

dengan standar yang ada, dikarenakan faktor sarana dan prasarana yang kurang

memadai. Pada penanganan masalah anemia ringan yang dilakukan pada Ny.M

masih belum berhasil, dilihat dari kadar hemoglobin ibu yang tidak mengalami

peningkatan pada kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37

minggu, yang mungkin dikarenakan kekurangan gizi dan kurangnya zat besi

dalam diet.

Page 67: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

54

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian materi serta pembahasan kasus pada Ny.M dapat diambil

kesimpulan yaitu asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan sangatlah

penting untuk ibu dalam masa kehamilan hingga masa nifas. Terutama dalam

masa kehamilan seorang bidan harus dapat memberikan pelayanan antenatal

care yang dapat mencegah adanya komplikasi obstetri dan dapat mendeteksi

secara dini adanya komplikasi pada ibu hamil. Selama proses pelaksanaan

asuhan kebidanan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada kasus ini penulis mengambil pasien Ny.M usia 23 tahun G2P1A0

usia kehamilan 28 minggu. Pada usia kehamilan 33 minggu penulis

menanyakan pengertian anemia ringan, tanda dan gejala anemia serta

bahaya anemia ringan terhadap kehamilan. Ny.M dapat menjelaskan

kembali pengertian anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Hal ini

menunjukan bahwa Ny.M sudah dapat memahami pengertian dari

anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Namun Ny.M masih kurang

paham mengenai bahaya anemia ringan terhadap kehamilan.

2. Faktor penghambat dalam menangani masalah anemia ringan pada

Ny.M antra lain karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya

anemia terhadap kehamilan, kurangnya mengkonsumsi makanan yang

kaya zat besi dan protein, kurangnya keteraturan ibu dalam

mengkonsumsi tablet penambah darah, kurangnya pengetahuan ibu

mengenai pentingnya meminum tablet penambah darah, serta

kurangnya pengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah

darah dengan benar.

3. Penatalaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar yang ada

yaitu memberikan tablet penambah darah, pemeriksaan laboratorium,

dan konseling. Asuhan yang diberikan kepada Ny.M masih belum

maksimal karena ketidakteraturan ibu dalam mengkonsumsi penambah

Page 68: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

55

4. darah, nutrisi ibu saat hamil, dan cara meminum tablet penambah darah

yang belum benar.

5. Penulis juga melakukan evaluasi pada kasus Ny. M dengan masalah

anemia ringan yaitu telah dilakukan sesuai dengan asuhan kebidanan

yang dimulai pada tanggal 28 Desember 2016 (kunjungan ANC

pertama) s/d 26 April 2016 (kunjungan nifas 42 hari), dengan

kunjungan ANC sebanyak 5 kali di Puskesmas Pondok Gede.Asuhan

kebidanan yang diberikan pada Ny. M telah didokumentasikan dengan

menggunakan metode SOAP.

B. Saran

1. Bagi Penulis

a. Diharapkan agar penulis dapat menggali ilmu pengetahuan lebih dalam

dan meningkatkan mutu pelayanan agar lebih terampil lagi.

b. Diharapkan agar penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

dengan baik dan benar.

2. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan

a. Diharapkan dapat memberikan asuhan yang menyeluruh serta

mendeteksi kelainan secara dini dan mencegah terjadinya komplikasi

dalam masa kehamilan.

b. Dapat meningkatkan mutu pelayananan menambah sarana dan

prasarana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

3. Bagi Pendidikan

a. Dapat meningkatkan kualitas dalam menambah referensi atau buku-

buku tentang kebidanan terutama tentang fisiologi dan patologinya.

b. Diharapkan institusi dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa

dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapat.

Page 69: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian.L.D dan Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.

Jakarta:Salemba Medika.

HARMATUTI. (2015). Sinopsis Rencana Proposal Tesis. Ws.Ub.Ac.Id. Retrieved

fromhttp://ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/2015/04/16/2015

0416021145_9123.pdf.Diakses 21 Februari 2016.

Kemenkes RI, 2014. mothers day.Pdf. Situasi Kesehatan Ibu, (angka kematian ibu),

p.8. Available at:http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/

pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf.diakses 14 Februari 2016

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.

Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri:Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Jilid

1. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Saifuddin. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin.2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Varney, Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.

Yaze, I. U. (2013). Hubungan Antara Jarak Kehamilan Dan Status Gizi Dengan

Anemia Pada Ibu Hamil Di Bidan Praktek Swasta Nyonya Dessy Jalan Slamet

Riyadi IV Pahoman Bandar Lampung Tahun 2013, 1.

http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 diakses 23 Februari 2016

Page 70: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Lampiran 01

Perencanaan Asuhan Studi Kasus

N

O

Hari dan Tanggal Perencanaan

1. Selasa,

22-03-2016

Menolong Persalinan serta bayi baru lahir

a. Melakukan pengkajian data pasien.

b. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

c. Melakukan pemeriksaan fisik.

d. Memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan

ibu dan janin dengan menggunakan partograf.

e. Mengajarkan ibu mengenai teknik relaksasi.

f. Mengajarkan ibu mengenai posisi-posisi

bersalin yang nyaman dan aman.

g. Memfasilitasi ibu untuk pendamping saat

persalinan.

h. Menganjurkan ibu memenuhi kebutuhan nutrisi

dan hidrasi untuk menghadapi persalinan.

i. Melakukan persiapan alat partus, HPP set,

resusitasi set untuk menolong persalinan

j. Mengajarkan ibu mengenai teknik mengejan

yang baik

k. Melakukan pertolongan persalinan.

l. Melakukan manajemen aktif kala tiga.

m. Memantau keadaan umum ibu.

n. Memantau pengeluaran perdarahan pada ibu.

o. Melakukan pencegahan infeksi.

p. Memfasilitasi ibu untuk melakukan IMD.

Page 71: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

q. Mengobservasi keadaan ibu selama 2 jam post

partum.

2. Selasa,

22-03-2016

Asuhan pada bayi baru lahir usia 1 jam

a. Menjaga kehangatan pada bayi baru lahir.

b. Melakukan pemeriksaan antropometri.

c. Melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru

lahir.

d. Melakukan pemberikan suntikan vit k dan salep

mata.

e. Melakukan perawatan tali pusat.

f. Memberikan identitas berupa peneng pada bayi.

g. Merencanakan pemberian HB0 1 jam lagi.

h. Melakukan deteksi dini adanya tanda bahaya

pada bayi baru lahir.

3. Selasa,

22-03-2016

Asuhan pada ibu nifas 6 jam

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik.

c. Melakukan pemeriksaan pengeluaran ASI.

d. Mengajarkan ibu untuk melakukan massase

fundus uteri.

e. mencegah terjadinya perdarahan pada masa

nifas.

f. melakukan deteksi dini serta lakukan

penanganan jika terjadi perdarahan dan beri

rujukan bila perdarahan tersebut berlanjut.

g. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi miring kiri

atau kanan, duduk, berdiri kemudian berjalan

perlahan.

h. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu dan

Page 72: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

suami mengenai kebutuhan gizi ibu nifas.

i. Menganjurkan ibu untuk istirahat.

j. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya

sesering mungkin minimal 2 jam sekali.

k. Memberitahu ibu dan suami tanda bahaya pada

masa nifas.

l. Memberitahu ibu dan suami tanda bahaya pada

bayi baru lahir.

4. Selasa,

22-03-2016

Asuhan pada bayi baru lahir 6 jam

a. Melakukan pemeriksaan Tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik.

c. Memberikan konseling pada ibu tentang

menjaga kehangatan bayi baru lahir serta

perawatan tali pusat.

d. Memfasilitasi ibu untuk rawat gabung.

e. Memandikan bayi baru lahir.

5. Senin,

27-03-2016

Asuhan pada ibu nifas 6 hari

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik pada masa nifas.

c. Menilai adanya tanda-tanda bahaya masa nifas.

d. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

senam nifas.

e. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

teknik menyusui yang benar.

f. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

perawatan bayi dirumah.

g. Memantau pikologis ibu.

h. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

manfaat ASI eksklusif .

Page 73: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

i. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

alat kontrasepsi.

6. Senin,

27-03-2016

Asuhan pada neonatus 6 hari

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik

c. Melakukan pemeriksaan manajamen terpadu

bayi muda (MTBM).

d. Memeriksa kondisi tali pusat bayi.

e. Melakukan deteksi adanya tanda bahaya bayi.

f. Memantau nutrisi pada bayi.

7. Selasa,

05-04-2016

Asuhan pada ibu nifas 14 hari

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik pada masa nifas.

c. Menilai adanya tanda-tanda bahaya masa nifas.

d. Pastikan ibu dapat menyusui dengan baik dan

tidak ada tanda-tanda penyulit.

e. Menanyakan kepada ibu alat kontrasepsi apa

yang akan digunakan ibu.

f. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu

mengenai imunisasi BCG dan polio I.

8. Selasa,

05-04-2016

Asuhan pada neonates 14 hari

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik.

c. Melakukan pemeriksaan manajamen terpadu

bayi muda (MTBM).

d. memantau nutrisi pada bayi.

e. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi

BCG dan Polio I ketika bayi berusia 1 bulan.

Page 74: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

9. Senin,

02-05-2016

Asuhan pada ibu nifas 42 hari

a. Memeriksa tanda-tanda vital pada ibu.

b. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu nifas.

c. Menanyakan kepada ibu mengenai penyulit

yang ada.

d. Memastikan ibu memakai alat kontrasepsi.

e. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai

imunisasi Pentabio I dan Polio II kepada ibu.

10. Senin,

02-05-2016

Asuhan pada bayi baru lahir 42 hari

a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

b. Melakukan pemeriksaan fisik

c. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu

bayi muda (MTBM).

d. Periksa adanya tanda bahaya bayi baru lahir.

e. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi

Pentabio I dan Polio II saat bayi berusia 2 bulan.

Page 75: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 76: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 77: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Lampiran 03

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Kala I Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul 12.00 WIB

Data Subjektif :

Ibu datang ke puskesmas pukul 12.00 WIB dengan keluhan mules sejak pukul 09.00

WIB, sudah keluar lendir darah pukul 11.30 WIB dan belum keluar air-air.

Data objektif :

Keadaan Umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil.

TD 110/60mmHg, nadi 79 x/menit, pernafasan 18x/menit, suhu 36,50. Muka : tidak

bengkak, Mata : konjungtiva sedikit pucat, sclera tidak ikterik.

Pemeriksaan obstetri : Tinggi Fundus Uteri (TFU) 32 cm, Leopold 1: Difundus teraba

lunak,agak bulat dan tidak melenting.(bokong). Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba

bagian yang panjang dan keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu

teraba bagian-bagian terkecil janin (ekstremitas), Leopold 3: Bagian terendah janin

teraba keras,bulat,melenting (kepala), Leopold 4 : kepala sudah masuk PAP teraba

4/5.Denyut jantung janin (+) frekuensi 140 x/menit,punctum maksimum terdengar

disatu tempat bawah pusat sebelah kiri. His 3x/10 menit, lamanya 30 detik, kekuatan

kuat, ada relaksasi.

Periksa anogenital : inspeksi : vulva dan vagina tidak oedem, tidak ada luka, terdapat

pengeluaran pervagina darah bercampur lendir. Pemeriksaan dalam : vulva dan

vagina tidak ada benjolan, portio teraba tipis lunak, pembukaan 6 cm, selaput ketuban

(+), presentasi kepala, penurunan bagian terendah janin di Hodge II.

Analisa :

Diagnosa Kebidanan :

Ibu : G2P1A0 hamil 39 minggu, partus kala 1 fase aktif

Janin : tunggal, hidup, presentasi kepala

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Page 78: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah masuk dalam

proses persalinan pembukaannya 6 cm, keadaan ibu dan janin dalam keadaan

baik. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa senang atas informasi

yang telah diberikan.

2. Mengobservasi keadaan ibu dan janin yaitu his, djj, dan nadi ibu setiap ½ jam

menggunakan lembar partograf. Hasil tercatat dalam lembar observasi dalam

batas normal.

3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika ada his yaitu dengan cara menarik

nafas panjang melalui hidung lalu dihembuskan melalui mulut. Ibu mengerti

dan dapat melakukannya dengan baik.

4. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi untuk

menghadapi persalinan. Ibu bersedia untuk makan roti dan minum.

5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air kecil. Ibu dapat buang air

kecil di kamar mandi.

6. Menganjurkan pada ibu untuk jalan-jalan dan miring kiri . Ibu mau berjalan

disekitar kamar tidur dan miring kiri.

7. Memastikan biaya persalinan, pendamping persalinan, kendaraan dan

pendonor darah bila terjadi kegawatdaruratan pada ibu. Keluarga sudah

menyiapkan biaya persalinan, ibu didampingi oleh suami, kendaraan dengan

menggunakan ambulan puskesmas, kaka dari ibu siap menjadi pendonor

darah.

8. Melakukan persiapan alat, bahan serta obat-obatan untuk menolong persalinan

seperti partus set, hecting set, HPP set, resusitasi set. Alat, bahan dan obat-

obatan sudah disiapkan.

Page 79: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

9. Memberitahu ibu macam-macam posisi melahirkan yang aman dan nyaman.

Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan ibu memilih posisi litotomi.

10. Memberikan ibu dukungan psikologis serta semangat dalam menghadapi

persalinan. Suda dilakukan ibu antusias menghadapi persalinannya.

Kala II Tanggal 15 Maret 2016 Pukul 14.00 WIB

Data Subjektif

Ibu mengatakan mules yang semakin sering dan kuat, merasakan ingin meneran tak

tertahankan dan ingin BAB.

Data Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran umum composmentis, keadaan emosional stabil. TD

: 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 21x/menit, suhu 36,5 C.

Pemeriksaan obstetri : Leopold IV bagian terendah janin teraba 1/5 bagian.

Auskultasi Djj (+), frekuensi 145x/menit, teratur, punctum maksimum satu tempat

disebelah kiri bawah pusat, His 4x/10 menit, lama 45 detik, kuat, relaksasi ada.

Terlihat tanda gejala kala II yaitu dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,

perineum menonjol, vulva membuka.

Periksa dalam: vulva dan vagina tidak oedema, portio tidak teraba, pembukaan

lengkap (10 cm), presentasi kepala, penurunan hodge III+, posisi ubun-ubun kecil kiri

depan, ketuban (-).

Analisa :

Ibu: G2P1A0 hamil 39 minggu, partus kala II

Janin: tunggal, hidup, presentasi kepala

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan kondisi ibu dan janin saat ini baik pembukaan 10 cm ibu sudah

dapat untuk meneran. Ibu terlihat antusias menghadapi persalinan.

Page 80: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

2. Mendekatkan obat dan alat untuk pertolongan persalinan. Obat dan alat sudah

didekatkan.

3. Membantu ibu untuk posisi litotomi saat melahirkan. Ibu sudah dalam posisi

litotomi.

4. Memberikan dukungan emosional dan semangat pada ibu saat meneran. Ibu

terlihat antusias dalam menghadapi persalinan.

5. Menolong persalinan pervaginam secara normal sesuai 60 langkah asuhan

persalinan normal. Sudah dilakukan

6. Bayi lahir spontan pukul 14.25 WIB letak belakang kepala, segera menangis,

warna kulit kemerahan, bergerak aktif, jenis kelamin perempuan, cacat (-)

7. Mengeringkan bayi dan menghisap lendir bayi dari mulut dan hidung

menggunakan deelee. Bayi sudah dikeringkan dan sudah dihisap lendirnya.

Kala III Tanggal 15 Maret 2016 Pukul 14.25 WIB

Data Subjektif :

Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas dan merasa senang atas kelahiran

bayinya.

Data Objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD :

100/60 mmHg. nadi 78 x/menit, pernafasan 19 x/menit, suhu 36,50C Tinggi Fundus

Uteri (TFU) sepusat, kontraksi baik, tidak ada janin kedua, kandung kemih tidak

teraba, tampak tali pusat menjulur didepan vulva. Perdarahan ± 75 cc.

Analisa :

Ibu: P2A0 partus kala III

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Page 81: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi sudah lahir, saat ini akan melahirkan

plasenta. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

2. Memotong tali pusat bayi baru lahir. Tali pusat bayi sudah dipotong.

3. Memfasilitasi ibu untuk melakukan IMD. Bayi berada diatas dada ibu.

4. Melakukan manajemen aktif kala III: Memberi suntikkan oksitosin. Oksitosin

10 IU secara IM di bagian 1/3 paha bagian luar sudah diberikan. Melakukan

peregangan tali pusat terkendali saat uterus berkontraksi. Tampak semburan

darah, uterus globuler, tali pusat memanjang. Peregangan tali pusat terkendali

sudah dilakukan dan plasenta lahir pukul 14.30 WIB. Melakukan masase uterus

selama 15 detik searah dengan jarum jam. Masase sudah dilakukan,kontraksi

uterus baik, dan TFU satu jari dibawah pusat.

5. Memeriksa kelengkapan plasenta. Selaput ketuban lengkap, kotiledon lengkap,

diameter 17 cm, tebal 3cm, insersi tali pusat sentralis, panjang tali pusat 40 cm,

diameter 19 cm.

6. Melakukan eksplorasi uterus untuk membersihkan uterus dari sisa plasenta yang

tertinggal dan cek laserasi jalan lahir. Eksplorasi sudah dilakukan dan hasilnya

tidak ada sisa plasenta yang tertinggal, terdapat laserasi jalan lahir grade II.

7. Mengajarkan pada ibu cara masase uterus dengan memutar searah jarum jam

ketika uterus teraba lembek. Ibu mengerti dan dapat melakukannya dengan baik.

Kala IV Tanggal 04 Maret 2016 Pukul 14.30 WIB

Data Subjektif :

Ibu mengatakan masih terasa mules dan sedikit lemas.

Page 82: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Data Objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD

110/60, nadi 79 x/menit, suhu 36,50C, pernapasan 18x/menit.

Tinggi fundus uteri (TFU) dua jari dibawah pusat, uterus teraba keras, kontraksi baik,

kandung kemih teraba, ada laserasi jalan lahir, perdarahan ±20 cc

Analisa :

Ibu: P2A0 partus kala IV dengan laserasi grade II

Masalah : Ibu merasa sedikit lemas

Kebutuhan : nutrisi dan hidrasi.

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa plasenta sudah lahir dan

plasenta terkesan lengkap. Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini.

2. Mengosongkan kandung kemih menggunakan kateter. Sudah dilakukan, urine

±70 cc.

3. Mendekatkan heacting set untuk dilakukan jahitan pada laserasi jalan lahir

dengan grade II. Telah dilakukan dengan dua kali jahitan.

4. Membersihkan ibu dari cairan darah dan ketuban agar ibu merasa lebih

nyaman. Ibu sudah dibersihkan dari cairan darah dan ketuban, ibu merasa

sudah lebih nyaman.

5. Melakukan dekontaminasi alat yang sudah dipakai. Sudah dilakukan

6. Melakukan observasi TD, nadi, pernafasan, kontraksi, tinggi fundus uteri,

perdarahan dan kandung kemih setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap

30 menit pada 1 jam kedua. Hasil dalam batas normal tercatat dalam

partograf.

7. Menganjurkan ibu untuk memenuhi nutrisi dan hidrasi. Suami memberikan

makan dan minum kepada ibu.

Page 83: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 84: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 85: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti menggerakan kakinya, miring

kanan dan miring kiri. Ibu dapat melakukan mobilisasi.

9. Memberikan ibu terapi vitamin A, Fe, amoxilin, asam mefenamat. Ibu berjanji

akan meminumnya

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU POST PARTUM

Kunjungan pertama (nifas 6 jam) Tanggal 15 Maret 2016 pukul 20.25 WIB

Data Subjektif :

Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan mengatakan sudah bisa menyusui bayinya

dengan baik. Ibu mengatakan tidak ada perdarahan yang hebat, tidak ada sakit kepala,

dan tidak demam. Ibu mengatakan sudah kekamar mandi mengganti pembalut 1 kali

dan sudah BAK. Ibu mengatakan belum BAB.

Data Objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD 110/70

mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,6C.

Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan

sklera tidak ikhterik, payudara membesar, puting susu menonjol, areola

hiperpigmentasi, colostrum +/+. Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, kontraksi

uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan normal ± 30 cc, mobilisasi baik,

pengeluaran lochea rubra. Luka jahitan bersih dan masih basah.

Pemeriksaan penunjang : laboratorium Hemoglobulin : 9 gr/dl

Analisa :

P2A0 post partum 6 jam dengan anemia ringan

Diagnosa potensial : anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Page 86: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kadar hemoglobin ibu

yaitu 9 gr/dl masih kurang dari normal. Ibu merasa hawatir dengan

keadaannya.

2. Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, kandung kemih dan tinggi fundus

uteri. Sudah dilakukan dan hasilnya dalam batas normal.

3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi miring kiri, miring kanan, duduk berdiri

dan berjalan secara perlahan. Ibu dapat melakukan mobilisasi dini.

4. Memberitahu ibu untuk tidak menahan buang air kecil maupun buang air

besar agar kontraksi rahim baik. Ibu mengerti dan tidak akan menahan BAK..

5. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan tidak ada

pantangan makanan, disarankan untuk makan-makanan yang mengandung

banyak protein seperti telur rebus. Ibu dapat mengulang penjelasan yang

diberikan dan berjanji akan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

6. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene. Ibu berjanji akan

selalu menjaga personal hygiene.

7. Menganjurkan ibu untuk istirahat. Ibu mengerti dan berjanji akan istirahat.

8. Memberitahu ibu dan suami tanda-tanda bahaya nifas 6 jam. Ibu dan suami

dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan.

9. Memberitahu ibu dan suami tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. Ibu dan

suami dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan.

10. Membimbing ibu teknik menyusui bayinya dengan benar, memilih posisi

yang benar saat menyusui, dan menyarankan ibu untuk menyusui bayinya

dengan payudara secara bergantian. Ibu dapat melakukannya dan berjanji

akan menyusui bayinya dengan benar.

Page 87: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

11. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin minimal 2 jam

sekali. Ibu berjanji akan menyusui bayinya sesering mungkin.

12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas yaitu pada tanggal 22 Maret

2016. Ibu berjanji akan datang untuk kunjungan ulang.

Kunjungan Kedua (6 hari) Tanggal 22 Maret 2016 pukul 16.00 WIB

Data subjektif :

Ibu mengatakan tidak ada keluhan, makan 3x sehari dengan banyak mengkonsumsi

telur rebus, sayuran, buah, minum 8 gelas sehari, BAB dan BAK lancar, tidur 8 jam

sehari, ASI keluar dengan lancar.

Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD

110/70mmHg, nadi 78 x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu 36,5C

Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan

sklera tidak ikhterik, Payudara tidak bengkak, puting susu menonjol, areola

hiperpigmentasi, pengeluaran ASI lancar. Tinggi fundus uteri 3 jari diatas simfisis,

kontraksi baik, kandung kemih tidak teraba, pengeluaran pervaginam (+) ±15 ml,

lochea sanguilenta. BAB dan BAK lancar. Luka jahitan kering, bersih, tidak berbau

berlebihan, tidak ada pus.

Analisa :

P2A0 post patum 6 hari dengan anemia ringan

Diagnosa potensial : anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini dalam

keadaan baik. Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini.

2. Memastikan tidak adanya tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Tidak ada

tanda bahaya pada masa nifas.

Page 88: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

3. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas kepada ibu. Ibu dapat

melakukannya dan berjanji akan melakukannya dirumah.

4. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai perawatan bayi di rumah. Ibu

dapat mengulang kembali penjelasan yang telah diberikan.

5. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai manfaat ASI eksklusif. Ibu

mengerti dan berjanji akan memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

6. Mengajarkan ibu perawatan payudara dirumah. Ibu dapat melakukannya dan

berjanji akan melakukannya dirumah.

7. Melakukan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai macam-macam alat

kontrasepsi, efek samping, keuntungan dan kerugiannya. Ibu mengerti dan

ingin membicarakan kepada suami terlebih dulu.

8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas yaitu pada tanggal 29 Maret

2016. Ibu berjanji akan datang untuk kunjungan ulang.

Kunjungan Ketiga (14 hari) Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.00 WIB

Data subjektif :

Ibu mengatakan tidak ada keluhan, makan 3x sehari dengan banyak mengkonsumsi

sayuran dan buah, minum 8 gelas sehari, BAB dan BAK lancar, tidur 8 jam sehari,

ASI keluar dengan lancar. Tidak ada sakit kepala, tidak demam, tidak ada nyeri pada

payudara.

Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD

120/70mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu 36,6C

Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan

sklera tidak ikhterik, Payudara tidak bengkak, puting susu menonjol, areola

hiperpigmentasi, pengeluaran ASI lancar. Tinggi fundus uteri tidak teraba, kandung

Page 89: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

kemih kosong, pengeluaran pervaginam (+) ±10 ml, lochea serosa. BAB dan BAK

lancar. Luka jahitan kering, bersih, tidak berbau, tidak ada pus.

Analisa :

P2A0 post partum 14 hari dengan anemia ringan

Diagnosa potensial : anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini dalam

keadaan baik. Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini.

2. Memastikan ibu dapat menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit. Ibu

dapat menyusui dengan baik, dan tidak ada peyulit saat menyusui.

3. Menanyakan kepada ibu alat kontrasepsi apa yang ingin ibu gunakan. Ibu

mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan.

4. Melakukan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai imunisasi BCG dan

Polio. Ibu menegerti dari penjelasan yang diberikan.

5. Menganjurkan ibu untuk bayinya diberikan imunisasi BCG dan polio I pada

usia 1 bulan. Ibu berjanji akan memberikan imunisasi BCG dan polio I pada

bayinya.

6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas pada tanggal 26 April 2016.

Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang.

Kunjungan Keempat (42 hari) Tanggal 26 April 2016 pukul 10.00 WIB

Data Subyekktif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Ibu mengatakan ingin memakai KB suntik 3 bulan .

Page 90: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Data Obyektif

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, Tanda-

tanda vital : TD 110/70 mmHg, Suhu 36,7˚C, Nadi 80x/mnt, Pernapasan 20x/mnt,

Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan

sklera tidak ikhterik, Payudara: puting susu menonjol dan ASI ada. Tinggi fundus

sudah tidak teraba, kontraksi uterus baik, pengeluaran lochea tidak ada, luka jahitan

kering, bersih, tidak berbau, tidak ada pus. Kaki tidak oedem dan tidak ada

varices.Pemeriksaan penunjang : Hemoglobulin : 10,8 gr/dl

Analisa

P2A0 post partum 42 hari

Diagnosa potensial : anemia sedang

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik. Ibu mengerti

2. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu. Sudah dilakukan.

3. Memakaikan ibu alat kontrasepsi. Ibu memakai KB suntik 3 bulan.

4. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai imunisasi pentabio I dan Polio II

kepada ibu. Ibu mengerti dan berjanji untuk melakukan imunisasi pentabio I

dan polio II.

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Kunjungan pertama (1 jam) tanggal 15 Maret 2016 pukul 15.25 WIB

Data Subjektif :

Ibu mengatakan bayinya belum bisa menghisap puting susu dengan baik hanya dapat

mencari puting susu.

Data Objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Bunyi jantung bayi 145 x/menit,

pernafasan 45 x/menit, suhu 36,7C. Kulit kemerahan, menangis kuat, bergerak aktif.

Page 91: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Pemeriksaan antropometri : BB 3500 gram, PB 50 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar

dada 33 cm, apgar score 8/9.

Pemeriksaan fisik :

a. Kepala : tidak terdapat benjolan, tidat terdapat caput, dan tidak terdapat cepal

haematoma.

b. Mata : simetris, tidak terdapat darah pada permukaan mata, sklera tidak

kuning, dan pupil simertris.

c. Telinga : simetris dan tidak ada pengeluaran.

d. Hidung : ada lubang hidung, tidak ada napas cuping hidung.

e. mulut : tidak sianosis, tidak ada labioskizis, tidak ada palatoskizis, tidak ada

labio palatoskizis.

f. Leher : tidak ada pembesar kelenjar tiroid dan getah bening.

g. Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada hernia diafragma

h. Abdomen : terlihat normal, tali pusat baik tidak ada perdarahan, tidak ada

hernia umbilikal.

i. Ekstremitas atas dan bawah : bahu, lengan, kaki dan jari simetris, jari lengkap

dan dapat digerakan secara normal. Tidak terdapat polidaktili dan sindaktili.

j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, labia mayora menutupi labia minora,

terdapat lubang vagina, bersih tidak ada keputihan.

k. Punggung dan anus : tidak ada benjolan dan terdapat lubang anus. BAB/BAK

: +/-

Pemeriksaan refleks-reflek

1) Refleks rooting : (+)/(+)

2) Refleks sucking : (+)

Page 92: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

3) Refleks tonick neck : (+)

4) Refleks graps : (+)/(+)

5) Refleks moro : (+)/(+)

6) Reflesk walking : (+)/(+)

7) Refleks plantar : (+)/(+)

Analisa :

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa kehamilan umur 1 jam

Penatalaksanaan :

1. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan baik, Ibu mengatakan

mengerti dengan keadaan bayinya.

2. Memberikan peneng untuk identitas pada bayi yang berisikan nama, tanggal

lahir, jam, berat badan, panjang badan dan jenis kelamin. Bayi sudah memakai

peneng.

3. Melakukan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Sudah dilakukan

4. Memberikan Vit K 1 mg dibagian paha bayi sebelah kiri secara IM. Vit K

sudah diberikan.

5. Memberikan salep mata Eritromycin 1%. salep mata Eritromycin 1 % sudah

diberikan.

6. Menjaga kehangatan bayi dengan membedong bayi menggunakan kain yang

bersih dan halus. Bayi telah dibedong dengan menggunakan kain yang bersih

dan halus.

7. Melakukan deteksi dini ada tidaknya tanda bahaya pada bayi baru lahir. Telah

dilakukan dan semua dalam keadaan baik.

Page 93: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

8. Merencanakan pemberian Hb0 satu jam kemudian (pukul 16.25 WIB). Bayi

telah diberikan imunisasi Hb0 pada pukul 12.45 WIB.

Kunjungan Kedua (6 jam) Tanggal 15 Maret 2016 pukul 20.25 WIB

Data Subjektif :

Ibu mengatakan bayinya sudah mau menghisap ASI, sudah BAK 2 kali dan BAB 1

kali.

Data Objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran umum composmentis. Bunyi jantung bayi

124x/menit, pernafasan 42x/menit, dan suhu 37C.

Berat badan : 3500 gram, panjang badan 50 cm, tali pusat baik dan pusat terlihat

basah . BAB/BAK : +/+

Analisa :

Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan umur 6 jam

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu pada ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini bayinya dalam

keadaan baik. Ibu mengerti dengan keadaan bayinya.

2. Melakukan konseling pada ibu dan suami untuk menjaga kehangatan pada

bayi baru lahir serta perawatan tali pusat pada bayi. Ibu dan suami mengerti

dari penjelasan yang diberikan.

3. Memfasilitasi ibu dan bayinya untuk rawat gabung. Sudah dilakukan

4. Menganjurkan ibu membawa bayinya untuk kunjungan ulang bayinya pada

hari ke-6 yaitu pada tanggal 22 Maret 2016. Ibu berjanji akan datang untuk

kunjungan ulang bayinya.

Page 94: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Kunjungan Ketiga (6 Hari) : Tanggal 22 Maret 2016 pukul 16.00 WIB

Data subjektif :

Ibu mengatakan bayinya menyusu sangat kuat dan tali pusatnya sudah puput kemarin.

Ibu mengatakan bayinya di jemur setiap paginya. Ibu mengatakan bayi dapat BAB

dan BAK dengan baik.

Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil.

Bunyi jantung bayi 133x/menit, pernapasan 45x/menit,suhu 36,8C.

Pemeriksaan umum : Berat badan : 3600 gram, panjang badan 51 cm, tali pusat sudah

puput . BAB/BAK : +/+

Analisa :

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 6 hari

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi saat ini baik. Ibu

mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada

infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam

pemberian ASI.

3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dengan kedua

payudaranya secara bergantian. Ibu berjanji akan menyusui bayinya sesering

mungkin.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI secara ekslusif selama 6

bulan tanpa diberi makanan tambahan apapun. Ibu berjanji akan memberikan

ASI secara ekslusif kepada bayinya.

5. Memastikan tidak ada tanda bahaya yang muncul pada bayi. Telah dilakukan

dan semua dalam batas normal.

Page 95: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

6. Mengingatkan ibu untuk memeriksakan bayinya 1 minggu lagi. Ibu bersedia

memeriksakan keadaan bayinya.

Kunjungan Keempat (14 Hari) : Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.00 WIB

Data subjektif :

Ibu mengatakan bayinya menyusu sangat kuat dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan

bayinya di jemur setiap paginya. Ibu mengatakan bayi dapat BAB dan BAK dengan

baik.

Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. Bunyi jantung bayi 135x/menit,

pernapasan 42x/menit,suhu 36,6ºC.

Pemeriksaan umum : Berat badan : 3800 gram, panjang badan 53 cm, BAB/BAK :

+/+

Analisa :

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 14 hari

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi saat ini baik. Ibu

mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada

infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam

pemberian ASI.

3. Memantau nutrisi pada bayi. Bayi menyusu dengan baik, bayi hanya diberikan

ASI tanpa diberikan makanan dan minuman selain ASI.

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi BCG dan polio I ketika bayi

berusia 1 bulan. Ibu berjanji akan melakukan imunisasi BCG dan polio I.

5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan bayinya 1 bulan lagi. Ibu bersedia

memeriksakan kondisi bayinya.

Page 96: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Kunjungan Kelima (42 hari) Tanggal 26 April 2016 pukul 10.00 WIB

Data subjektif :

Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat. bayinya menyusu dengan baik. Ibu

mengatakan bayinya sudah melakukan imunisasi BCG dan polio I.

Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil.

Bunyi jantung bayi 131x/menit, pernapasan 43x/menit,suhu 36,6C.

Pemeriksaan umum : Berat badan : 4.600 gram, panjang badan 56 cm, tali pusat baik

dan pusat terlihat bersih dan kering . BAB/BAK : +/+

Analisa :

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 42 hari

Penatalaksanaan :

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi saat ini baik. Ibu

mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada

infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam

pemberian ASI.

3. Memastikan tidak ada tanda bahaya yang muncul pada bayi. Telah dilakukan

dan semua dalam batas normal.

4. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi Pentabio I dan Polio II saat

bayi berusia 2 bulan. Ibu berjanji akan melakukan imunisasi pentabio I dan

polio II pada bayinya.

Page 97: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 98: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 99: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 100: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 101: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 102: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 103: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 104: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 105: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 106: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 107: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 108: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 109: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 110: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 111: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 112: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 113: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 114: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK
Page 115: STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M ...45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/LTA...STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK

Lampiran 12

Dokumentasi