anemia on ckd

Upload: vilia-budi-prasetio

Post on 06-Mar-2016

192 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

anemia ckd

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Pembimbing: dr. Maria Riastuti, Sp.PD-KGH

Oleh:Vilia Budi Prasetio 2013.061.159Evi 2013.061.160

TATALAKSANA ANEMIA PADA CHRONIC KIDNEY DISEASE

DEFINISI Penyakit Ginjal KronisGangguan fungsi ginjalKlinisTanda, gejala, pemeriksaan fisik.LaboratoriumUreum , kreatitin , asam urat Tes klirens kreatinin (TKK)

Rumus Cockrof-GaultKreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jamKreatinin serum(mg/dL) x 1440LFG = (140-umur) x BB (Kg)72 x kreatinin serum (mg/dLWanita = 0,85 x priaKriteria PGKKerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan LFGKelainan patologi atauTanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine atau pada pemeriksaan imaging

LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln

Gejala PGKNafsu makan hilang / kurangNausea vomitingGatal-gatalGangguan miksi, poli/oliguria, nokturia, dllGejala-gejala anemiaInsomniaGelisahGangguan mental / kesadaran comaTanda-tanda PGKTidak ada tanda yang khasPucat, kurang gizi malnutrisiOdemaTanda-tanda garukanPigmentasi kulit Proteinuria / hematuriaBau uremia, sesak/asidosisUreum, kreatinin, asam urat meningkatPengobatan PGKPenyakit / penyebabFaktor resikoHipertensiHiperparatiroidimAnemiaDislipidemia

Hindari obat-obat nephrotoksikPenyesuaian dosis obat-obatanPersiapan terapi pengganti ginjalPengobatan PGKKonservatifDiet: rendah protein: 0,6-08 g/KgBBHBV kalori cukup

Terapi Pengganti Ginjal (TPG)

Integrated Renal Replacement TherapyHemodialisisPeritoneal DialisisRRTTransplantasiDefinisi AnemiaWHO< 13,0 mg/dl pada laki-laki wanita post-menopause < 12,0 gr/dl pada wanita lainThe European Best Practice Guidelines < 11,0 gr/dl (hematokrit 100 mcg/LHipersensitif terhadap EPOsaturasi transferin > 20%Penggunaan terapi ESA harus dilakukan secara hati-hati pada keadaanHipertensi tidak terkendaliHiperkoagulasiFluid overloadTerapi ESAFase pemeliharaanFase koreksiTERAPI ESATerapi ESA fase koreksidiberikan secara SCDosis dapat dimulai dengan epoietin dan dimulai dengan 2000-5000 IU 2x seminggu atau 80-120 unit/ kgBB/ minggu SC. Selain itu dapat juga diberikan Continous Erythropoiesis Receptor Activator (C.E.R.A) dapat diberikan 0.6 g/ kgBB. Atau 50-75 g setiap 2 minggu.Monitor Hb tiap 4 minggupertahankan dosis ESA sampai target Hb tercapainaikkan dosis 25%hentikan pemberi-an ESAMonitoring status besitercapaiTidak tercapaiTerapi ESA fase pemeliharaanDilakukan bila target Hb sudah tercapai (10-12 g/dl).Dosis epoietin dan 2000-5000 IU/ minggu, pada dosis C.E.R.A sama dengan dosis koreksi dengan interval pemberian setiap 4 minggudilakukan pemonitoran Hb setiap bulan dan pemeriksaan status besi secara berkala sesuai dengan panduan terapi besi. Bila dengan terapi pemeliharaan Hb mencapai >12 g/ dl maka dosis ESA diturunkan 25% Terapi tambahanasam folat : 5 mg/harivitamin B6: 100-150 mgVitamin B12 : 0,25 mg/bulanVitamin C : 300 mg IV pasca HD anemia defisiensi besi fungsional yang mendapat terapi EPOVitamin D efek langsung terhadap prekursor eritroidVitamin E: 1200 IU mencegah efek induksi stres oksidatif yang diakibatkan terapi besi intravenaPreparat androgen (2-3 x/minggu) Efek samping terapi ESAHipertensiTrombosisPRCAKejangTerapi besiTerapi besiOralParenteralTerapi besi oraldiindikasikan pada pasien dengan pasien dengan penyakit ginjal kronis non dialisa dan pre dialisa dengan anemia defisiensi besi.Jika setelah 3 bulan ST tidak dapat dipertahankan 20% dan/atau FS 100 ng/ml dianjurkan untuk pemberian terapi besi parenteral. Terapi besi parenteraldiindikasikan pada pasien PGK dengan hemodialisaDibagi menjadi fase koreksi dan fase pemeliharaanTerapi besi fase koreksiTujuan mengkoreksi anemia defisiensi besi absolut sampai status besi cukup ST 20% & FS 100 ng/ml (PGK non D, PD), 200 ng/ml (PGK-HD). Cara pemberian terapi besi intravena dengan mengencerkan 100 mg iron sucrose/ iron dextran dengan 100 ml NaCl 0.9%, drip IV 15-30 menit bila dapat ditoleransi atau dengan cara disuntikkan secara IV tanpa diencerkan secara perlahan (15 menit). Evaluasi status besi 1 minggu pasca terapi besi pasca koreksi. Terapi besi fase pemeliharaanTerapi ini bertujuan untuk menjaga kecukupan kebutuhan besi untuk eritropoiesis selama pemberian terapi ESA. Target terapi meliputi: ST 20-50%, FS 100-500 ng/ml (PGK non D dan PGK-PD), 200-500 ng/ml (PGK-HD).Status besi harus diperiksa setiap 1-3 bulan dan dosis terapi besi disesuaikan dengan kadar ST dan FS. Transfusi DarahHb < 7 g/dl dengan atau tanpa gejala anemiaHb < 8 g/dl dengan gangguan kardiovaskular yang nyataPerdarahan akut dengan gejala gangguan hemodinamikPasien yang akan menjalani operasiTarget Hb 7-9 g/dl

diberikan secara bertahap untuk menghindari bahaya overhidrasi, hiperkatabolik (asidosis), dan hiperkalemiaTerapi yang sedang dikembangkanPeginesatideDapat menstabilkan Hb pada pasien CKD non HD dengan dosis lebih rendahTERIMA KASIH