ANATOMI & ANATOMI & FISIOLOGI MATA FISIOLOGI MATA

BAGIAN I.P. MATAFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMASURABAYA

PENDAHULUANPENDAHULUAN MATA = INDERA PENGLIHATANMATA = INDERA PENGLIHATAN PENTING, 1X LIHAT > 100 DENGARPENTING, 1X LIHAT > 100 DENGAR LEBIH BAIK MATI DLEBIH BAIK MATI DARI PADAARI PADA BUTA BUTA ANGKA KEBUTAAN INDONESIA = 1,2%ANGKA KEBUTAAN INDONESIA = 1,2% PROGRAM WHO : PROGRAM WHO :

VISION 2020VISION 2020 THE RIGHT TO SIGHTTHE RIGHT TO SIGHT

GAMBAR BOLA MATAGAMBAR BOLA MATA

INDAHNYA DUNIAINDAHNYA DUNIA

GELAPNYA DUNIAGELAPNYA DUNIA

ORBITAORBITA RUANGAN BERBENTUK PIRAMIDARUANGAN BERBENTUK PIRAMIDA APEX DI POSTERIORAPEX DI POSTERIOR MEDIAL DIPISAHKAN HIDUNGMEDIAL DIPISAHKAN HIDUNG LATERAL DAN MEDIAL BENTUK SUDUT 45°LATERAL DAN MEDIAL BENTUK SUDUT 45° LINGK. ANT < POST., UNTUK LINGK. ANT < POST., UNTUK PROTEKSIPROTEKSI CAVUM ORBITA BERHUB. CAVUM ORBITA BERHUB. SINUS PARANASALISSINUS PARANASALIS

ORBITA ATAS – SINUS FRONTALISORBITA ATAS – SINUS FRONTALIS ORBITA BAWAH – SINUS MAKSILARISORBITA BAWAH – SINUS MAKSILARIS MEDIAL – SIN. ETHMOIDALIS & SPHENOIDALIS, MEDIAL – SIN. ETHMOIDALIS & SPHENOIDALIS,

BILA INFEKSI, MERUSAK BILA INFEKSI, MERUSAK LAMINA PAPIRASEALAMINA PAPIRASEA DASAR RELATIF TIPIS, MUDAH RUSAK O/K DASAR RELATIF TIPIS, MUDAH RUSAK O/K

TRAUMA BOLA MATA = TRAUMA BOLA MATA = BLOW OUT FRACTUREBLOW OUT FRACTURE, , HERNIASI ISI CAVUM ORBITA KE SINUS HERNIASI ISI CAVUM ORBITA KE SINUS MAKSILARISMAKSILARIS

EROSI ATAP O/K TUMOR OTAK ATAU TROMBOSIS EROSI ATAP O/K TUMOR OTAK ATAU TROMBOSIS PEMBULUH DARAH, DENYUTAN BOLA MATAPEMBULUH DARAH, DENYUTAN BOLA MATA

TULANG ORBITATULANG ORBITA

ATAP ORBITAATAP ORBITA SEBAGIAN OS FRONTALISSEBAGIAN OS FRONTALIS ANTEROLATERAL : FOSSA LAKRIMALIS ANTEROLATERAL : FOSSA LAKRIMALIS

(KELENJAR LAKRIMALIS)(KELENJAR LAKRIMALIS) POSTERIOR : ALA MINOR OS SPHENOID POSTERIOR : ALA MINOR OS SPHENOID

(KANALIS OPTIK)(KANALIS OPTIK)

ATAP ORBITAATAP ORBITA

LATERAL ORBITALATERAL ORBITA FISURA ORBITALIS SUPERIOR :FISURA ORBITALIS SUPERIOR :

MEMISAHKAN DENGAN ATAPMEMISAHKAN DENGAN ATAP MEMISAH ALA MAYOR DAN MINOR OS MEMISAH ALA MAYOR DAN MINOR OS

SPHENOIDSPHENOID ANTERIOR : OS ZIGOMATIKUSANTERIOR : OS ZIGOMATIKUS PALING KERAS & KUATPALING KERAS & KUAT MELEKATNYA :MELEKATNYA :

- JAR. IKAT PENUNJANG- JAR. IKAT PENUNJANG- OTOT ORBIKULARIS BAG. LAT- OTOT ORBIKULARIS BAG. LAT- CEK LIGAMEN- CEK LIGAMEN

LATERAL ORBITALATERAL ORBITA

DASAR ORBITADASAR ORBITA FISSURA ORBITALIS INFERIOR PEMISAH FISSURA ORBITALIS INFERIOR PEMISAH

LATERAL ORBITALATERAL ORBITA PARS ORBITALIS OS MAXILLARIS PALING LUAS, PARS ORBITALIS OS MAXILLARIS PALING LUAS,

RUSAK BILA BLOW OUT FRACTURERUSAK BILA BLOW OUT FRACTURE POSTERIOR : OS PALATINAPOSTERIOR : OS PALATINA RIMA ORBITA BAG. BAWAH :RIMA ORBITA BAG. BAWAH :

PROSESUS MAX. OS MAXILLAPROSESUS MAX. OS MAXILLA OS ZYGOMATICUSOS ZYGOMATICUS

DASAR ORBITADASAR ORBITA

MEDIAL - POSTERIORMEDIAL - POSTERIOR OS ETHMOID, TULANG TIPIS SEPERTI KERTAS, OS ETHMOID, TULANG TIPIS SEPERTI KERTAS,

MENEBAL DI ANTERIOR DAN MENYATU MENEBAL DI ANTERIOR DAN MENYATU DDENENGGANAN OS LAKRIMAL OS LAKRIMAL

POSTERIOR : CORPUS SPHENOIDPOSTERIOR : CORPUS SPHENOID

KRISTA LAKRIMALKRISTA LAKRIMAL POSTERIOR : PROS. ANGULARIS OS FRONTALISPOSTERIOR : PROS. ANGULARIS OS FRONTALIS K. L ANT. MUDAH DIPALPASI DARI KELOPAK K. L ANT. MUDAH DIPALPASI DARI KELOPAK

MATA : PROSESUS FRONTALIS OS MAXILLARISMATA : PROSESUS FRONTALIS OS MAXILLARIS SACCUS LAKRIMALIS TERLETAK DI FOSSA SACCUS LAKRIMALIS TERLETAK DI FOSSA

LAKRIMALIS DILAKRIMALIS DI ANTARA KRISTA LAKRIMALISANTARA KRISTA LAKRIMALIS

ISI ORBITA ISI ORBITA SEKITAR 30 MLSEKITAR 30 ML BOLA MATA = 1/5 = 20% = 6-7 CCBOLA MATA = 1/5 = 20% = 6-7 CC BERISI :BERISI :

OTOTOTOT LEMAKLEMAK PEMBULUH DARAHPEMBULUH DARAH SYARAFSYARAF KELENJAR & JARKELENJAR & JARINGANINGAN GETAH BENING GETAH BENING

SEPTUM ORBITA :SEPTUM ORBITA : FASIA TIPIS PEMBATAS ANTERIORFASIA TIPIS PEMBATAS ANTERIOR POSTERIOR M. ORBICULARIS OCULIPOSTERIOR M. ORBICULARIS OCULI BARIER KELOPAK MATA DBARIER KELOPAK MATA DENENGGANAN BULBUS OKULI BULBUS OKULI

VASKULARISASIVASKULARISASI ARTERIA OPHTHALMICAARTERIA OPHTHALMICA

CAB. I ART. CAROTIS INTERNACAB. I ART. CAROTIS INTERNA MASUK BERSAMA N. OPTIMASUK BERSAMA N. OPTIKKUS MUS MEELLAALLUIUI CANALIS CANALIS

OPTICUSOPTICUS CAB. I : A. RETINA SENTRALIS, MASUK N. OPTICAB. I : A. RETINA SENTRALIS, MASUK N. OPTIKKUS US

8-12mm B8-12mm BEELLAAKKANANG BOLA MATAG BOLA MATA CAB. LAIN KE PALPEBRA, BENTUK ARCADE, CAB. LAIN KE PALPEBRA, BENTUK ARCADE,

ANASTOMOSE A. CAROTIS EXTERNA MANASTOMOSE A. CAROTIS EXTERNA MEELLAALLUIUI A. A. FASIALISFASIALIS

VASKULARISASI MATAVASKULARISASI MATA

CABANG ARTERI OFTALMIKACABANG ARTERI OFTALMIKA

A. LAKRIMALIS : GLD. LAKRIMALIS DAN KA. LAKRIMALIS : GLD. LAKRIMALIS DAN KEELLOOPPAKAK MATA ATASMATA ATAS

CAB. MUSKULER : OTOT BOLA MATACAB. MUSKULER : OTOT BOLA MATA A. SILIARIS ANT. & POST.A. SILIARIS ANT. & POST. A. MED. PALP. : KA. MED. PALP. : KEELLOOPPAKAK MATA MATA A. SUPRA ORBITALA. SUPRA ORBITAL A. SUPRA TROKLEARISA. SUPRA TROKLEARIS A. SILIARIS POST BREVIS : CHOROID & N. OPTIKUSA. SILIARIS POST BREVIS : CHOROID & N. OPTIKUS A. SILIARIS POST LONGUS : PROS. SILIARIS, A. SILIARIS POST LONGUS : PROS. SILIARIS,

ANASTOMOSE DANASTOMOSE DENENGGANAN A. SIL. ANT. : SIRKULUS A. SIL. ANT. : SIRKULUS ARTERI MAYOR IRISARTERI MAYOR IRIS

A. SIL. ANT. TERBAGI CAB. MUSKULER KE OTOT A. SIL. ANT. TERBAGI CAB. MUSKULER KE OTOT REKTUS DAN SKLERA, EPISKLERA, LIMBUS DAN REKTUS DAN SKLERA, EPISKLERA, LIMBUS DAN KONJUNGTIVAKONJUNGTIVA

VASKULARISASI ORBITAVASKULARISASI ORBITA

VENA ORBITAVENA ORBITA TERUTAMA : VENA ORBITALIS SUPERIOR DAN TERUTAMA : VENA ORBITALIS SUPERIOR DAN

INFERIORINFERIOR VENA ORB. SUP., KLINIS PENTING KVENA ORB. SUP., KLINIS PENTING KAARREENNAA VENA VENA

PALPEBRA DAN PERIORBITAL LANGSUNG PALPEBRA DAN PERIORBITAL LANGSUNG MASUK SINUS CAVERNOSUSMASUK SINUS CAVERNOSUS

APEX ORBITA : APEX ORBITA : JALAN MASUK SYARAF DAN PEMBJALAN MASUK SYARAF DAN PEMBULUHULUH

DARAHDARAH ORIGO OTOT EXTRA OKULER KEC. M. ORIGO OTOT EXTRA OKULER KEC. M.

OBLIGUS INFERIOROBLIGUS INFERIOR

MOTORIKMOTORIK N.III (OKULOMOTOR) :N.III (OKULOMOTOR) :

MASUK MMASUK MEELLAALLUIUI ANNULUS ZINNII ANNULUS ZINNII BERCABANG 2BERCABANG 2,, SUPERIOR & INFERIOR SUPERIOR & INFERIOR SUP. : M. REKTUS SUPERIOR & LEVATOR SUP. : M. REKTUS SUPERIOR & LEVATOR

PALPEBRA SUPERIORPALPEBRA SUPERIOR INF. BERCABANG 2 : INF. BERCABANG 2 :

REKTUS MEDIAL REKTUS MEDIAL REKTUS INFERIOR, BERLANJUT OBLIGUS REKTUS INFERIOR, BERLANJUT OBLIGUS

INFERIOR DAN GANGLION SILIARIS (M. INFERIOR DAN GANGLION SILIARIS (M. SILIARIS & M. SFINGTER PUPIL)SILIARIS & M. SFINGTER PUPIL)

SYARAF ORBITASYARAF ORBITA

SYARAF MOTORIKSYARAF MOTORIK N. IV (TROCHLEARIS)N. IV (TROCHLEARIS)

MASUK MMASUK MEELLAALLUIUI FISURA SPHENOIDALIS FISURA SPHENOIDALIS MENSYARAFI M. OBLIGUS SUPERIORMENSYARAFI M. OBLIGUS SUPERIOR

N. VI (ABDUSCENS)N. VI (ABDUSCENS) MASUK MMASUK MEELLAALLUIUI ANNULUS ZINNII ANNULUS ZINNII MENSYARAFI M. REKTUS LATERALMENSYARAFI M. REKTUS LATERAL

N. VII (FASIALIS)N. VII (FASIALIS) M. ORBIKULARIS OKULIM. ORBIKULARIS OKULI

SYARAF MATASYARAF MATA

SYARAF SENSORIS MATASYARAF SENSORIS MATA N.II (OPTIKUS) : SYARAF PENGLIHATANN.II (OPTIKUS) : SYARAF PENGLIHATAN N.V (TRIGEMINUS) : N.V (TRIGEMINUS) :

N. OFTALMIKAN. OFTALMIKA N. FRONTALIS : ALIS DAN KN. FRONTALIS : ALIS DAN KEELLOOPPAKAK MATA ATAS MATA ATAS N. NASALIS : GANGLION SILIARISN. NASALIS : GANGLION SILIARIS N. LAKRIMALIS : GLANDULA LAKRIMALISN. LAKRIMALIS : GLANDULA LAKRIMALIS

N. MAKSILARISN. MAKSILARIS N. INFRAORBITA : N. INFRAORBITA :

KKEELLOOPPAKAK MATA BAWAH MATA BAWAH BIBIR ATAS & PIPIBIBIR ATAS & PIPI HIDUNGHIDUNG SISTIM LAKRIMALISSISTIM LAKRIMALIS

N. ZIGOMATIKA : N. ZIGOMATIKA : KULIT REGIO ZIGOMAKULIT REGIO ZIGOMA ANASTOMOSE N. LAKRIMALIS : GLD. LAKRIMALANASTOMOSE N. LAKRIMALIS : GLD. LAKRIMAL

PERSYARAFAN MATAPERSYARAFAN MATA

OTOT LUAR BOLA MATAOTOT LUAR BOLA MATA ADA 6 :ADA 6 :

4 DIINERVASI N.III (OKULOMOTOR)4 DIINERVASI N.III (OKULOMOTOR)REKTUS SUPERIORREKTUS SUPERIORREKTUS INFERIORREKTUS INFERIORREKTUS MEDIUSREKTUS MEDIUSOBLIGUS INFERIOROBLIGUS INFERIOROBLIGUS SUPERIOR : N. IV (TROKLEARIS)OBLIGUS SUPERIOR : N. IV (TROKLEARIS)REKTUS LATERALIS : N. VI (ABDUSEN)REKTUS LATERALIS : N. VI (ABDUSEN)

INSERSI : SKLERAINSERSI : SKLERA ORIGO : ANULUS TENDINEUS ZINNII, ORIGO : ANULUS TENDINEUS ZINNII, KEC. OBL. KEC. OBL.

INF. PADA SKLERAINF. PADA SKLERA

PALPEBRAPALPEBRA MEMBUKA : LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR MEMBUKA : LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR

(N.III)(N.III) MENUTUP : KONTRAKSI M. ORBIKULARIS MENUTUP : KONTRAKSI M. ORBIKULARIS

OKULI (N.VII)OKULI (N.VII) SENSORIS : CAB. III N. OFTALMIKUSSENSORIS : CAB. III N. OFTALMIKUS

KELOPAK MATAKELOPAK MATA

PERUBAHAN POSISI BOLA MATAPERUBAHAN POSISI BOLA MATA

DINDING KUAT, PENAMBAHAN ISI BERAKIBAT DINDING KUAT, PENAMBAHAN ISI BERAKIBAT PENDESAKAN PENDESAKAN BOLA MATA = BOLA MATA = EKSOFTALMUSEKSOFTALMUS (MENDOLO)(MENDOLO)

PENGURANGAN ISI CAVUM ORBITAPENGURANGAN ISI CAVUM ORBITA = = ENOFTALMUSENOFTALMUS

GANGGUAN OTOT/SYARAF INERVASINYA = GANGGUAN OTOT/SYARAF INERVASINYA = GGANANGGGGUANUAN PERGERAKAN BOLA MATA = PERGERAKAN BOLA MATA = STRABISMUS STRABISMUS (JULING) (JULING) ATAU DIPLOPIA ATAU DIPLOPIA (PANDANGAN DOBEL)(PANDANGAN DOBEL)

EKSOFTALMUSEKSOFTALMUS

PERTAHANAN ORBITAPERTAHANAN ORBITA ORBITA : RUANGAN YANG KUATORBITA : RUANGAN YANG KUAT ANTERIOR : PALPEBRA YANG DAPAT ANTERIOR : PALPEBRA YANG DAPAT

MENUTUP DAN MEMBUKAMENUTUP DAN MEMBUKA BOLA MATA TERLINDUNGI :BOLA MATA TERLINDUNGI :

ALIS, BULU MATA PELINDUNG KOTORANALIS, BULU MATA PELINDUNG KOTORAN TENON, OTOT LUAR BOLA MATA, JARTENON, OTOT LUAR BOLA MATA, JARINGANINGAN

LEMAK SLEMAK SEEBBAAGGAIAI SHOCK BREAKER SHOCK BREAKER TEAR FILM, ANTI MIKROBATEAR FILM, ANTI MIKROBA AKUOS HUMOR, TEKANAN BOLA MATAAKUOS HUMOR, TEKANAN BOLA MATA BADAN KACA, MEMPERTAHANKAN BENTUKBADAN KACA, MEMPERTAHANKAN BENTUK SUPLY VASKULAR, LIMFE DAN GETAH BENING SUPLY VASKULAR, LIMFE DAN GETAH BENING

FISIOLOGI MATAFISIOLOGI MATA PROSES MELIHAT ANALOGI KAMERA :PROSES MELIHAT ANALOGI KAMERA :

TUTUP : PALPEBRATUTUP : PALPEBRA SISTIM LENSA : KORNEA DAN LENSASISTIM LENSA : KORNEA DAN LENSA DIAFRAGMA : PUPILDIAFRAGMA : PUPIL FILM : RETINAFILM : RETINA HASIL : OTAK HASIL : OTAK

MMATATAA

PROSES MELIHATPROSES MELIHAT SINAR MASUK MELALUI FISURA INTERPALPEBRALISSINAR MASUK MELALUI FISURA INTERPALPEBRALIS KORNEAKORNEA BILIK MATA DEPANBILIK MATA DEPAN PUPILPUPIL BILIK MATA BELAKANGBILIK MATA BELAKANG LENSALENSA BADAN KACA (CORPUS VITREOUS)BADAN KACA (CORPUS VITREOUS) RETINA, MAKULA LUTEARETINA, MAKULA LUTEA N. OPTIKUSN. OPTIKUS CHIASMA OPTIKUSCHIASMA OPTIKUS TRAKTUS OPTIK GENIKULATUM LATERALTRAKTUS OPTIK GENIKULATUM LATERAL TRAKTUS GENIKULATUM CALCARINATRAKTUS GENIKULATUM CALCARINA MATA KIRI : KORTEKS CALCARINAMATA KIRI : KORTEKS CALCARINA MATA KANAN : LOBUS OKSIPITALISMATA KANAN : LOBUS OKSIPITALIS

KELOPAK MATAKELOPAK MATA JARINGAN PELINDUNGJARINGAN PELINDUNG DIBENTUK OLEH :DIBENTUK OLEH :

1.1. KULIT KELOPAK MATAKULIT KELOPAK MATA2.2. TARSUSTARSUS3.3. SEPTUM ORBITALISSEPTUM ORBITALIS4.4. M. ORBIKULARIS OKULIM. ORBIKULARIS OKULI5.5. M. LEVATOR PALPEBRA SUPERIORM. LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR6.6. KELENJAR MEIBOOM, ZEISS, MOLL, KRAUSSE & KELENJAR MEIBOOM, ZEISS, MOLL, KRAUSSE &

WOLFRINGWOLFRING7.7. PEMBULUH DARAHPEMBULUH DARAH8.8. KELENJAR LIMFEKELENJAR LIMFE

GAMBAR KELOPAK MATAGAMBAR KELOPAK MATA

1.1. KULIT KELOPAK MATAKULIT KELOPAK MATA- KULIT KULIT TERTIPISTERTIPIS- SANGAT KENDOR DAN ELASTISSANGAT KENDOR DAN ELASTIS- MUDAH KEMBALI KE BENTUK SEMULA BILAMUDAH KEMBALI KE BENTUK SEMULA BILA MANA MANA

PROSES RADANG, HEMATOM, INFEKSI, TUMOR DPROSES RADANG, HEMATOM, INFEKSI, TUMOR DAN AN LLAIN-LAINAIN-LAIN TERATASI TERATASI

2.2. TARSUSTARSUS- JARJARINGANINGAN IKAT PADAT & ELASTIS IKAT PADAT & ELASTIS- KERANGKA KELOPAK MATAKERANGKA KELOPAK MATA

3.3. SEPTUM ORBITALISSEPTUM ORBITALIS-- POSTERIOR M. ORBIKULARIS OKULIPOSTERIOR M. ORBIKULARIS OKULI- MEMBENTANG ANTARA RIMA ORBITA & TARSUSMEMBENTANG ANTARA RIMA ORBITA & TARSUS- BERFUNGSI SEBAGAI BERFUNGSI SEBAGAI BARIERBARIER SUPAYA PROSES DI SUPAYA PROSES DI

KELOPAK MATA TIDAK MENEMBUS KE ORBITAKELOPAK MATA TIDAK MENEMBUS KE ORBITA

4. M. ORBIKULARIS OKULI4. M. ORBIKULARIS OKULI- BERFUNGSI UNTUK MENUTUP K- BERFUNGSI UNTUK MENUTUP KEELLOOPPAKAK- 3 REGIO :- 3 REGIO :1. ORBITA1. ORBITA2. PRESEPTAL2. PRESEPTAL3. PRETARSAL3. PRETARSAL

- REGIO PRESEPTAL & PRETARSAL - REGIO PRESEPTAL & PRETARSAL BERORIGO PADA BERORIGO PADA FASIA YANG TERHUBUNG DFASIA YANG TERHUBUNG DENENGGAAN SAKUS N SAKUS LAKRIMALIS, BERKEDIP, POMPA MENGALIRKAN AIR LAKRIMALIS, BERKEDIP, POMPA MENGALIRKAN AIR MATA DARI SAKUS LAKRIMALIS KE DUKTUS NASO MATA DARI SAKUS LAKRIMALIS KE DUKTUS NASO LAKRIMALISLAKRIMALIS

ALIRAN AIR MATAALIRAN AIR MATASAAT BERKEDIPSAAT BERKEDIP

5. M. LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR5. M. LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR FUNGSI : MENGANGKAT KELOPAKFUNGSI : MENGANGKAT KELOPAK APONEUROSIS BERINSERSI PERMUKAAN APONEUROSIS BERINSERSI PERMUKAAN

ANTERIOR TARSUS DAN KULIT PALPEBRAANTERIOR TARSUS DAN KULIT PALPEBRA MENDAPAT TAMBAHAN DARI OTOT MULLER MENDAPAT TAMBAHAN DARI OTOT MULLER

(INERVASI SIMPATIS)(INERVASI SIMPATIS) INERVASI DARI N. III (OKULOMOTORIUS)INERVASI DARI N. III (OKULOMOTORIUS)

6. KELENJAR MEIBOOM, ZEISS, MOLL, KRAUSSE & 6. KELENJAR MEIBOOM, ZEISS, MOLL, KRAUSSE & WOLFRINGWOLFRING

MEIBOOMMEIBOOM : : KELENJAR LEMAK DI TARSUSKELENJAR LEMAK DI TARSUS TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN FOLIKEL RAMBUTTIDAK BERHUBUNGAN DENGAN FOLIKEL RAMBUT JUMLAH 25 SUPERIOR, 20 INFERIORJUMLAH 25 SUPERIOR, 20 INFERIOR PRODUKSI LEMAK SBG OILY LAYER TEAR FILM, UNTUK PRODUKSI LEMAK SBG OILY LAYER TEAR FILM, UNTUK

MENCEGAH PENGUAPAN TERLALU CEPATMENCEGAH PENGUAPAN TERLALU CEPATZEISSZEISS : : LEBIH KECIL DARI MEIBOOMLEBIH KECIL DARI MEIBOOM MODIFIKASI KELENJAR SEBASEAMODIFIKASI KELENJAR SEBASEA ADA HUBUNGAN DADA HUBUNGAN DENENGGAAN FOLIKEL RAMBUTN FOLIKEL RAMBUTMOLLMOLL : : SEPERTI KELENJAR KERINGATSEPERTI KELENJAR KERINGATKRAUSSE & WOLFRINGKRAUSSE & WOLFRING : : KELENJAR TAMBAHAN UNTUK MEMBASAHI SAKUSKELENJAR TAMBAHAN UNTUK MEMBASAHI SAKUS

KONJUNGTIVA DAN KORNEAKONJUNGTIVA DAN KORNEA

7. VASKULARISASI7. VASKULARISASIARTERI OFTALMIKA, ZIGOMATIKA DAN ANGULARISARTERI OFTALMIKA, ZIGOMATIKA DAN ANGULARIS

8. KELENJAR LIMFE8. KELENJAR LIMFEKELENJAR LIMFE DARI PALPEBRA AKAN MENGALIR KELENJAR LIMFE DARI PALPEBRA AKAN MENGALIR KE KE PREAURIKULER, PAROTIS DAN SUBMAKSILARISPREAURIKULER, PAROTIS DAN SUBMAKSILARIS

GREY LINE : GARIS KEABU-ABUAN SEBAGAI BATAS TEPI GREY LINE : GARIS KEABU-ABUAN SEBAGAI BATAS TEPI PALPEBRA DAN MUKOKUTANEUSPALPEBRA DAN MUKOKUTANEUS

ALIRAN KELENJAR LIMFEALIRAN KELENJAR LIMFE

STEPS TO BE A GOOD DOCTORSTEPS TO BE A GOOD DOCTOR

(ARMANTO)(ARMANTO)

Reading is an openingReading is an openingSeeing is a believingSeeing is a believing

Learning is an understandingLearning is an understandingBut doing is a blessingBut doing is a blessingAnd teaching will be masteringAnd teaching will be masteringCreating as a last outstandingCreating as a last outstanding