anatomi

4
. A. Anatomi Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung, sinus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus maksila kanan dan kiri (antrum highmore) dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing. Pada meatus inferior : terdapat muara duktus lakrimalis. Pada meatus medius yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka inferior rongga hidung, terdapat suatu celah sempit yaitu hiatus semilunaris yakni muara dari sinus maksila, sinus frontalis dan ethmoidalis anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang di antara konka superior dan konka media terdapat muara sinus ethmoid posterior dan sinus sfenoid. Mukus yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar mukosa didorong ke dalam hidung oleh kerja silia-silia sel-sel silindris. Drainase mukus juga dibantu oleh tenaga menyedot saat membuang ingus. Gambar 1. Sinus Paranasal

Upload: kitty-yaya

Post on 17-Jan-2016

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cek dah

TRANSCRIPT

Page 1: anatomi

.

A. Anatomi

Ada delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung, sinus

frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus

maksila kanan dan kiri (antrum highmore) dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua

sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara

dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing.

Pada meatus inferior : terdapat muara duktus lakrimalis. Pada meatus medius yang

merupakan ruang diantara konka superior dan konka inferior rongga hidung, terdapat

suatu celah sempit yaitu hiatus semilunaris yakni muara dari sinus maksila, sinus

frontalis dan ethmoidalis anterior. Pada meatus superior yang merupakan ruang di

antara konka superior dan konka media terdapat muara sinus ethmoid posterior dan

sinus sfenoid. Mukus yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar mukosa didorong ke

dalam hidung oleh kerja silia-silia sel-sel silindris. Drainase mukus juga dibantu oleh

tenaga menyedot saat membuang ingus.

Gambar 2. Ostium sinus paranasal

Gambar 1. Sinus Paranasal

Page 2: anatomi

B. Vaskularisasi

Bagian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari arteri etmoidalis anterior

dan posterior yang merupakan cabang dari arteri oftalmika dari arteri karotis eksterna.

Bagian bawah mendapat pendarahan dari cabang arteri maksilaris interna,diantaranya

ialah ujung arteri palatine mayor dan arteri sfenopalatina yang keluar dari foramen

sfenopalatina dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media.

Bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang arteri

sfenopalatina,arteri edmoidalis anterior,arteri labialis superior dan arteri palatina

mayor yang di sebut pleksus kisselbach.

Gambar 3. Vaskularisasi kavum nasi

C. Innervasi

Hidung luar diinervasi oleh divisi oftalmika mempercabangkan n. Intocoklearis

yang membawa sensasi dari dorsum nasi bagian tulang dan n. Nasalis eksternus yang

membawa sensasi atap hidung bagian caudal. Pada kavum nasi dan sinus, N.

Ethmoidalis anterior cabang n. Oftalmika membawa sensasi dari kavum nasi bagian

antro-superior, septum dan sinus ethmoidalis, N.ethmoidalis posterior membawa

sensasi dari cavum nasi posterior dan sinus yang berdekatan, N. Supraorbital dan

supratroclear membawa sensasi dari sinus frontalis.

Persarafan simpatis berasal dari N. Spinales T1-T2, menuju glandula cervicalis,

manuju n. Petrusus propundus bersama-sama dengan n. Superfisial mayor ( canalis

vidianus ) membentuk n. Sfenopalatinus yang berfungsi untuk mengecilkan konka.

Page 3: anatomi

Persarafan parasimpatis berasal dari nucleus salivatorius superior, dibawa oleh n.

Petrosus superfisialis mayor, melalui canalis n. Vidianus. bersinapsis pada ganglion

sphenopalatina menjadi n. Sphenopalatinus yang berfungsi membengkakan konka

misalnya dalam keadaan dingin.

D. Sistem Limfatik

Drainase limfatik bagian luar dan bagian depan dari hidung drainase kearah

mandibular limfenodi kemudian bagian atas limfenodi jugulare kemudian menuju

limfe nodi retropharyngeal. drainase bagian atas dari rongga hidung berhungan

dengan ruangan subarachnoid sekitar nervus olfactorius.