analisis yuridis pembuktian tindak pidana korupsi …repository.uir.ac.id/1355/1/evi...

115
ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERKARA NOMOR.26/Pid.Sus/2013/PT/TPK.Smg SKRIPSI Diajukan sebagai salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum ( S 1 ) Pada Fakultas Hukum Universitas Islam Riau OLEH : EVI YANTI NPM : 151010111 PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2019

Upload: phamthu

Post on 02-Jul-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK

PIDANA KORUPSI DALAM PERKARA

NOMOR.26/Pid.Sus/2013/PT/TPK.Smg

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum ( S 1 ) Pada Fakultas Hukum Universitas Islam Riau

OLEH :

EVI YANTI

NPM : 151010111

PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2019

Page 2: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

ii

Page 3: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xi

ABSTRAK

Suatu negara hancur atau tidak berhasil menuju negara kesejahteraan

bukan karena kekurangan Sumber Daya Alam ( SDA ) ataupun kurangnya

Sumber Daya Manusia ( SDM ), melainkan karena suatu negara tersebut sudah

terjangkit virus korupsi yang sudah menjalar keseluruh lini kehidupan.Salah satu

tindak pidana koruosi yang terjadi adalah korupsi penyuapan pasif yang di

lakukan oleh oknum hakim Heru Kisbandono yang menerima suap dari salah satu

keluarga terdakwa yang sedang terjerat kasus Korupsi Penyelewengan anggaran

mobil dinas Sekretariat DPRD kabupaten Grobogan, dengan nomor perkara kasus

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pembuktian terhadap

perbuatan tindak pidana korupsi dalam perkara No.26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg

Dan pertimbangan hukum majlis hakim dalam memutuskan perkara tindak piana

korupsi dalam perkara nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg.

Di lihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian hukum Normatif.

Sedangkan dilihat dari sifatnya, penulisan ini bersifat deskriftir yaitu dalam artian

memberikan gambaran di sertai penjelasan secara sistematis.

Pembuktian terhadap tindak pidana korupsi dalam perkara Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg yang di lakukan oleh Hakim tingkat banding .

perbuatan terdakwa Pada dakwaan primer terdakwa Herukisbandono telah di

dakwa dengan melanggar Pasal 12 Huruf c Undang-undang nomor 31 tahun 1999

sebagaimana yang telah di perbarui dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2001

tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 KUHP jo Undang-

undang Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP dan pasal lain dari peraturan

perundang-undang lainnya. Telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan juga telah

di kaitkan dengan keterangan saksi, surat, petunjuk maupun keteragan terdakwa

telah sesuai dengan ketentuan alat bukti pada pasal 184 KUHAP yang mulanya di

ajukan oleh penuntut umum di awali dengan alat bukti surat, keterangan saksi,

keterangan ahli, petunjuk dan keterangan terdakwa telah berjalan sesuai dan

benar. Pertimbangan hukum Majlis hakim dalam memberikan putusan perkara

Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg terhadap terdakwa terlebih dahulu telah di

pertimbangkan segala fakta-fakta yang di ungkapkan di persidangan di antaranya

mengenai pembuktian yang di lakukan oleh jaksa penuntut umum dengan

menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga

dapat membuktikan kesalahannya yang di dakwakan kepada terdakwa. Dan juta

majlis hakim telah mmepertimbangkan keterangan dari terdakwa sendiri yang

telah mengakuinya. Sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa majlis hakim

terlebih dahulu mempertimbang kan hal-hal yang membertakan dan meringankan

terdakwa.

Kata kunci : Pembuktian, Korupsi, Tindak pidana, Perkara Nomor

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg.

Page 4: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xii

ABSTRACT

A country is destroyed or unsuccessful towards a welfare state not because

of a shortage of natural resources (SDA) or a lack of human resources (HR), but

because a country has been infected with a virus of corruption that has spread

throughout the life line. is a corruption of passive bribery carried out by a judge

Judge Heru Kisbandono who received bribes from one of the families of the

defendants who were caught in a corruption case. The misappropriation of the

official car budget of the Grobogan Regency DPRD Secretariat, with case

numbers 26 / Pid.sus / 2013 / PT. TPK. Smg.

The formulation of the problem in this study is Proof of acts of

corruption in case No.26 / Pid.sus / 2013 / PT.TPK.Smg and legal considerations

by the judges in deciding cases of corruption in cases number: 26 / Pid.sus / 2013 /

PT. TPK. Smg.

In view of the type of this research is Normative legal research. Whereas

seen from its nature, this writing is descriptive that is in the sense of giving a

picture along with a systematic explanation.

Proof of criminal acts of corruption in case Number: 26 / Pid.sus / 2013 /

PT.TPK.Smg is carried out by appellate judges. the defendant's actions In the

primary indictment of the defendant Heru kisbandono he was charged with

violating Article 12 Letter c of Law number 31 of 1999 as renewed by Law

number 20 of 2001 concerning the eradication of criminal acts of corruption Jo

Article 55 of the Criminal Code in conjunction with the Law Number 8 of 1981

concerning KUHAP and other articles of other laws and regulations. It has been

fulfilled and proven legally and has also been linked to witness statements, letters,

instructions and observations of the defendant in accordance with the provisions

of the evidence in article 184 of the Criminal Procedure Code which was initially

submitted by the public prosecutor beginning with evidence, witness statements,

expert testimony , the instructions and statements of the defendant have proceeded

accordingly and correctly. Legal considerations of the Judge in giving case

verdict Number: 26 / Pid.sus / 2013 / PT.TPK. The defendant has previously

considered all the facts revealed at the trial including the evidence that was carried

out by the public prosecutor by presenting witnesses and submitting evidence at

the trial, so as to prove the guilty charges against the defendant. And the million

majlis judges have considered the information from the defendant himself who

acknowledged it. Before making a decision to the defendant, the panel of judges

first considers the matters that determine and alleviate the defendant.

Keywords: Proof, Corruption, Crime, Case Number 26 / Pid.sus / 2013 /

PT.TPK.Smg.

Page 5: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xiii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatulllahi wabarakatuh

Alhamdulillah hi rabbi alamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah

Subhanahu wata‟ala, karena berkah Rahmat, Taufiq dan Hidayah NYA sehingga

penulis mampu menyelesaikan proses penulisan skripsi ini pada waktunya,

dengan judul “ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA

KORUPSI PADA PERKARA NOMOR.26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg”.

Mengingat bahwa tindak pidana korupsi merupakan sebuah kejahatan luar

biasa ( extra ordinary crime ) dan juga sekaligus merupakan kejahatan yang sulit

di cari penjahatnya, atau yang lazim di sebut dengan istilah white collar crime,

yang maksud nya adalah suatu rangkaian atau tindakan atau perbuatan yang

melanggar hukum dengan menggunakan tipu daya serta cara-cara yang tertutup

dari pada menggunakan ancaman ataupun paksaan secara fisik ataupun kekerasan

dengan maksud untuk memperoleh uang, harta milik pelayanan,mencegah

hilangnya uang, mengamankan usaha, atau memperoleh keuntungan pribadi.

Tidak dapat di pungkiri bahwa di indonesia tindak pidana korupsi merpakan suatu

kejahatan yang hingga saat ini belum mampu di selesaikan denga baik oleh para

aparatur penegak hukum, harapannya kedepan dengan adanya Undang – Undang

Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana yang telah di perbarui dengan Undang –

Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

akan mampu meminimalisir tingkat terjadinya tindak pidana korupsi di berbagai

sektor tataran kehidupan.

Page 6: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xiv

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai persyaratan yang

harus di penuhi untuk meraih gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Islam Riau Pekanbaru.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak

mendapatkan dukungan, dorongan dan juga motivasi baik secara moriil maupun

materiil terutama kepada Ibunda Ponisah dan Ayahanda Syamsuddin yang

senantiasa mendoakan, memberi perhatian, kasih sayang dan juga semangat

kepada penulis, dari awal kuliah maupun setelah penulis memulai menulis karya

ilmiah ini. Selain itu penulis ingin menghaturkan terimakasih kepada berbagai

pihak- pihak yang turut andil dalam proses penyelesain karya ilmiah ini, yakni

diantara nya adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof.Dr. H. Syafrinaldi, S.H.,M.C.L., selaku Rektor Universitas

Islam Riau yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.

2. Bapak Dr. Admiral.,S.H.,M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Islam Riau yang telah memberikan kesempatan pada penulis utuk

menuntut ilmu pengetahuan dan senantiasa memberikan bantuan dalam

bimbingan belajar mengajar di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.

3. Bapak Dr. Zul Akrial, S.H., M.Hum., sebagai kepala departemen Hukum

Pidana yang telah banyak memberikan pemikirannya kepada penulis

dalam proses penetapan judul penelitian sebagai tugas Akhir untuk

mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau.

Page 7: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xv

4. Bapak Dr. Muhammad Nurul Huda, S.H.,M.H. sebagai pembimbing I,

yang telah meluangkan waktnya dan membagikan ilmu kepada penulis

dalam proses penyelesaian proposal dan juga sampai pada proses

pembuatan skripsi dengan sangat sabar.

5. Ibu Heni Susanti, S.H.,M.H. sebagai pembimbing II, yang telah

meluangkan waktnya dan membagikan ilmu kepada penulis dalam proses

penyelesaian proposal dan juga sampai pada proses pembuatan skripsi

dengan sangat sabar.

6. Bapak M. Musa, S.H., M.H sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas

Islam Riau, yang telah meluangkan waktu nya untuk membantu penulis

dalam proses mendapat kan judul penelitian.

7. Bapak / ibu dosen di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau yang telah

mendidik, membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan yang sangat

berharga kepada penulis untuk masa depan dan jembatan bagi penulis

dalam meraih cita- cita.

8. Bapak/ ibu pimpinan staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Islam

Riau yang telah memberikan kemudahan dalam pelayanan administrasi

akademik yang baik kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis Roma indah safitri, SH dan Ariani oktavia yang

senantiasa memberikan motivasi dan dorongan kepada penulis semenjak

awal perkuliahan hingga saat sekarang, semoga Allah Subhanahu wata’ala

yang membalas semua kebaikan kalian.

Page 8: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xvi

10. Adik penulis yakni Taufiq Hidayat yang senantiasa memberikan doa dan

juga semangat kepada penulis, agar penulis senantiasa sehat dan bisa

melakukan aktivitas dengan lancar.

11. Sahabat, teman-teman seperjuangan yakni Bang Egi Iskandar, SH, Wildan

ambron , Hendra zebua, Robiah, Surya Perdana, Yopi chandra, Mietha,

Agus Mira dan lain lain angkatan 2015 khususnya jurusan pidana yang

tidak bisa penulis tulisankan satu demi satu yang senantiasa memberikan

dukungan pada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Abangda-abangda, serta adinda-adinda penulis dalam Himpunan

Mahasiswa Islam komisariat Hukum UIR dan Pengurus Cabang HMI

Pekanbaru yang selalu menyemangati penulis dalam proses penyelesaian

tugas akhir ini.

13. Sahabat dan juga keluarga penulis di Asrama putri Kabupaten Kepulauan

Meranti, terkhusus sahabat sekamar Agusmira yang selalu mendoakan,

dan menyemangati untuk kebaikan dan kelancaran kepada penulis selama

penulis tinggal di asrama.

14. Teman-teman seangkatan 2015 yang senantiasa menemani dan

menyemangati proses perjalanan penulis, selama penulis kuliah hingga

saat sekarang ini.

15. Sahabat seperjuangan di HIMADANA yang selalu saling menguatkan dan

menyemangati penulis dalam proses penyelesaian Skripsi ini. Dan semoga

teruntuk kawan-kawan segera menyusul dan segera semangat dalam

proses penyelesaian tugas akhir ini.

Page 9: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xvii

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi ataupun

penelitian, walaupun penulis sudah berusaha untu memperbaiki dengan sebaik

mungkin. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan hasil tulisan penulis di waktu yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah di sebutkan di atas, ataupun yang tidak di

sebutkan karena keterbatasan yang tidak bisa penulis hindari dan yang pernah

memberikan sumbangsi nya kepada penulis, selama penulis menulis skripsi ini,

semoga Allah subhanahu wata’ala yang kelak memberikan balasan berlipat

ganda. Akhirnya semoga Allah subhanu wata’ala senantiasa memberikan hidayah

dan petunjuk serta jalan lurus kepada kita semua. Aamiin ya rabbal alamin..

Pekanbaru, 19 Maret 2019

Penulis

Evi Yanti

Page 10: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... I

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .............................................................. II

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ................................................... III

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. V

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN PEMBIMBING I ......................... VI

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKAN PEMBIMBING II ........................ VII

SURAT KEPUTUSAN PENUNJUKKAN DOSEN PENGUJI.................... VIII

BERITA ACARA MEJA HIJAU ................................................................... IX

ABSTRAK ......................................................................................................... X

ABSTRACT ....................................................................................................... XI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... XII

DAFTAR ISI....................................................................................................XVII

DAFTAR SINGKAT................................................................................XIX

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 8

Page 11: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xix

D. Tinjauan Pustaka................................................................................. 9

E. Konsep Operasional .......................................................................... 17

F. Metode Penelitian ............................................................................... 18

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan Umum Tindak Pidana korupsi ............................................. 22

B. Tinjauan Umum Pembuktian .............................................................. 33

C. Posisi kasus perkara Nomor. 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ............. 40

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembuktian Terhadap Perbuatan Tindak Pidana Korupsi Dalam

PerkaraNomor:26/Pid.Sus/2013/PT.TPK.Smg................................... 45

B. Pertimbangan Hakim majlis hakim dalam memutuskan perkara

tindak pidana korupsi dalam perkara Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ............................................................ 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 97

B. Saran .................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 99

Page 12: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

xx

DAFTAR SINGKATAN

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

JPU : Jaksa Penuntut Umum

KPK : Komisi Pemberantasan Korupsi

KUHAP : Kitab Undang – Undang Hukum PIdana

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

LPSK : Lembaga Pemasyarakatan Saksi Korban

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia

PidSus : Pidana Khusus

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PPATK : Pisat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan

SDA : Sumber Daya Alam

SDM : Sumber Daya Manusia

SH : Sarjana Hukum

Tipikor : Tindak Pidana Korupsi

UU : Undang-undang

Page 13: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah negara hancur atau tidak berhasil menuju negara kesejahteraan

bukan karena kekurangan Sumber Daya Alam ( SDA ) ataupun kurangnya

Sumber Daya Manusia ( SDM ), melainkan karena suatu negara tersebut sudah

terjangkit virus korupsi yang sudah menjalar keseluruh lini kehidupan. (Ridwan,

2014, hal. 1)

Menurut (hamzah, 2006, hal. 64) Berdasarkan Konstitusional, Indonesia

adalah bentuk negara hukum, bukan negara dengan bentuk kekuasaan yang

sembarang, artinya Seluruh lapisan negara dan unsur-unsur dalam melaksanakan

segala tindakan harus berdasarkan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan harus mampu mempertanggung jawabkan setiap tindakan yang di

lakukan, guna mencapai kesejahteraan bagi setiap warga negara..

Korupsi merupakan istilah yang tidak asing bagi masyarakat, setiap hari

berbagai media memberitakan tentang Korupsi dimulai dari aparatur negara

hingga pejabat petinggi negara. Menurut ilmu kriminologi, Korupsi yaitu salah

satu bentuk dari macam-macam kejahatan luarbiasa yang lazim di sebut White

collar crime, pelaku dari Tindak Pidana korupsi merupakan orang-orang terkenal

dan cukup terpandang dan mereka yang memicu kemiskinan dimasyarakat.

(Teguh sulistia, Aria zurnetti, 2011, hal. 63)

Page 14: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

2

Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi mempermudah

masyarakat untuk mendapatkan informasi dan wawasan, (Arlina, 2018, hal. 2).

Dewasa ini masyarakat kecewa terhadap aparatur yang berwenang dalam

pemberantasan korupsi, sebab hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan yang

diharapkan oleh masyarakat (Huda, 2012, hal. 199), Korupsi di Indonesia dari

dulu hingga sekarang terus meningkat, bahkan tindak pidana Korupsi sudah

menyebar baik kasus maupun jumlah tingkat kerugian pada aset negaranya. Dari

segi kualitasnya tindak pidana Korupsi semakin teratur dan sudah masuk ke dalam

ranah kehidupan masyarakat. (Hartanti, 2005 , hal. 2)

Menurut pendapat (Atmasasmita, 2003, hal. 53) Korupsi pada negara ini

sudah menjadi penyakit yang telah menyebar keseluruh bagian pemerintahan

sejak tahun 1960-an hingga saat ini dan langkah-langkah pemberantasannya

masih jauh dari yang di harapkan. Korupsi tidak bisa terlepas dari yang namanya

kekuasaan, karena melalui tameng kekuasaannya yang bersangkutan bisa

semena-mena berbuat sesukanya untuk memuaskan nafsu dunianya. Lazimnya

korupsi bermula pada bagian publik dengan bukti-bukti yang direkayasa dan

diberikan penekanan kepada rakyat yang sedang mencari keadilan.

Menurut (Chazawi, 2008, hal. 108) Tindak pidana korupsi menyebar

dengan teratur juga merupakan sebuah bentuk dari penyelewengan terhadap

tindakan sosial dan ekonomi yang menjadi hak masyarakat, dan karena itu tindak

pidana korupsi merupakan kejahatan luarbiasa atau akrab dengan sebutan kejahan

kerah putih. Cara yang bisa ditempuh untuk membuka kasus korupsi adalah

dengan menggunkan sistem pembuktian.

Page 15: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

3

Menurut (Gultom, 2018, hal. 122) Pembuktian adalah proses

membuktikan (sesuai objek yang di buktikan ) melalui alat-alat bukti yang boleh

dipergunakan dengan cara, teori dan metode tertentu untuk mempertegas apa yang

di buktikan benar terbukti atau tidaknya menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Pembuktian merupakan titik dasar pemeriksaan perkara pidana

dalam sidang dipengadilan, maka titik dasar dalam peradilan pidana terletak pada

sistem pembuktiannya. Dalam hal ini sistem pembuktian tindak pidana korupsi

yang digunakan adalah ajaran sistem pembuktian terbalik, beberapa ahli

menyatakan bahwa sesungguhnya yang dimaksud adalah sistem pembebanan

terbalik yaitu beban pembuktian yang di serahkan kepada terdakwa, apakah

terdakwa dalam hal dugaan melakukan tindak pidana Korupsi itu merupakan

sebuah kebenaran yang sesuai dengan fakta.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan Nomor 30 tahun 1999 tentang

pemberantasan tindak pidana Korupsi yang telah di perbarui dalam undang-

undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan tindak pidana Korupsi,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada banyak jenis korupsi yang ada,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Kerugian keuangan negara

b. Suap menyuap

c. Penggelapan dalam jabatan

d. Pemerasaan

e. Perbuatan curang

f. Gratifikasi

Page 16: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

4

Seperti yang terdapat pada putusan26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg termasuk

dalam kasus penyuapan, yakni penyuapan yang di lakukan oleh seseorang kepada

oknum hakim yang bernama Heru Kisbandono dan Kartini magdalena jualianna

marpaung, dengan harapan agar kasus yang ditangani oleh oknum hakim tersebut

bisa di putus bebas.

Bahwa terdakwa Heru Kisbandono sebagai Hakim Ad hoc pengadilan

tindak pidana korupsi diPengadilan Negeri sesuai dengan keputusan presiden

Republik Indonesia ( Keppres RI ) Nomor: 11/P tahun 2011 yang di tugaskan

sebagai hakim Ad Hoc pada Pengadilan Negeri Pontianak berdasarkan surat

keputusan mahkamah agung RI 051/KMA/SK/IV/2011, bersama dengan Hakim

Kartini Julianna Magdalena Marpaung yang juga Hakim Ad hoc pada pengadilan

Negeri Semarang dengan Hakim Pragsno sebagai Hakim Tindak Pidana Korupsi

Pengadian Negeri Semarang, pada Jum‟at tanggal 17-08-2012 sekitar jam 08.00

WIB di kantor BCA Jalan Pemuda Semarang, telah menerima hadiah atau janji

yaitu berupa uang tunai sejumlah Rp150.000.000.00 dari Muhammad Yaeni

melalui Sri dartutik untuk mempengaruhi putusan perkara tindak pidana korupsi

dengan nama Muhammad Yaeni yang sedang di adili Hakim Kartini Jualinna

marpaung dan Hakim Pragsono.

Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana yang terdapat

pada Pasal 12 huruf C UU RI Nomor 31 tahun 1999 Jo UU RI Nomor 20 tahun

2001 tentang tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi jo. pasal 55 KUHP.

Dasar hukum Tindak Pidana Korupsi dalam perkara ini adalah pasal 12

huruf C Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Page 17: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

5

Pidana korupsi sebagaimana telah di perbarui dengan Undang-undang Nomor 20

tahun 2001 yaitu :

“Dipidana dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara singkat (

empat ) tahun dan paling lama 20 ( dua puluh ) tahun dan pidana denda

paling lama sedikit Rp 200.000.000.- ( dua ratus juta rupiah ) dan paling

banyak Rp 1.000.000.000.- ( satu milyar rupiah)

c. Hakim yang menerima suap atau janji, padahal di ketahui atau patut di

duga bahwa hadiah atau janji tesebut di berikan untuk mempengaruhi

putusan perkara yang di serahkan kepadanya untuk di adili. “

Dengan demikian, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut

Umum pada putusan pengadilan tinggi maka jaksa penuntut umum menuntut

dengan tuntutan, seperti dibawah ini :

1. Menyatakan terdakwa Heru kisbandono terbukti dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama seperti yang atur

dan diancam pidana dalam pasal 12 huruf c Undang-undang Nomor 31

tahun 1999 Jo Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat ( 1 ) Ke 1 Kitab

undang-undang Hukum Pidana.

2. Menjatuhkan sanksi pidana kepada terdakwa berupa pidana selama 10

tahun, di kurangi dengan masa yang telah terdakwa jalankan ditahanan,

dan pidana denda sebesar Rp350.000.000.- ( tiga ratus lima puluh juta )

subsidair 5 ( lima ) bulan kurungan dengan perintah supaya tetap ditahan.

3. Barang bukti seperti yang terlampir didalam putusan perkara.

4. Menegaskan kepada terdakwa untuk membayar Rp10.000 ( sepuluh ribu )

Dengan demikian sesuai atas tuntutan Jaksa tersebut, pengadilan Tindak

Pidana Korupsi pengadilan tinggi Semarang Menerima banding dari Jaksa

Penuntut Umum dan penasihat hukum terdakwa; Memperbaiki putusan

pengadilan Tindak pidana Korupsi pada pengadilan Negeri Semarang pada 18

maret 2013 nomor : 127/Pid.sus/2012/PN.Tipikor.Smg yang dimintakan banding,

sekedar mengenai penjatuhan pidananya. Setelah menimbang dakwaaan dari

Page 18: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

6

penuntut umum dan pembelaan dari terdakwa, maka Pengadilan Tinggi Tindak

pidana Korupsi diPengadilan Semarang memberikan putusan sebagai berikut :

1. Menyatakan bahwa HERU KISBANDONO tersebut, terbukti meyakinkan

besalah melakuka tindak pidana korupsi.

2. Memberikan sanksi pidana penjara terhadap terdakwa selama 8 t( delapan

) tahun dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000.- ( dua ratus juta Rupiah

), dengan ketentuan bahwa bila denda ini tidak di bayar di ganti dengan

pidana kurungan seama $ ( empat ) tahun.

3. Menyatakan bahwa terdakwa tetap di berada daam tahanan Rumah

tahanan Negeri ( Rutan )

4. Menegaskan bahwa penahanan yang telah di jalani terdakwa hingga saat

putusan ini beroleh kekutan hukum yang tetap, di kurangkan dari pidana

yang di jatuhkan kepadanya.

5. Menetapkan barang bukti

6. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya Rp.10.000.- perkara

Berdasarkan pemeriksaan di depan sidang pengadilan, hakim yang

memutuskan perkara ini memberikan putusan pada terdakwa Heru kisbandono

dengan menerapkan pasal 12 huruf C undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Jo

undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana

korupsi, berdasarkan kenyataan yang ada dan bukti yang muncul dimuka

persidangan terdakwa adalah seorang Hakim ( Hakim Ad Hoc di PN Pontianak )

sesuai dengan Keputusan ketua MA RI NO : 051/KMA/SK/IV/2011 pada tanggal

12 januari 2011. Dalam hal ini Heru Kisbandono telah turut serta menerima suap

dari oknum Muhammad Yaeni melalui Sri dartutik yang kemudian di berikan

kepada Hakim Kartini Julinna magdalena marpaung padahal diketahui bahwa

hadiah atau janji tersebut diberikan untuk tujuan memperngaruhi putusan perkara

yang diserahkan kepada Hakim Kartini Juliana Magdalena marpaung.

Berdasarkan bukti-bukti dimuka persidangan, maka Heru kisbandono didakwa

Page 19: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

7

dengan Pasal 12 Huruf C UU nomor 31 tahun 1999 Jo UU nomor 20 tahun 2001

tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Berdasarkan uraian diatas, dengan ini penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap kasus korupsi di karenakan ingin megetahui secara mendalam

bagaimana proses pembuktian dan pertimbangan hakim. Serta bagaimana

terjadinya proses kecurangan terhadap negara serta hasil penelitian ini akan di

jadikan bahan sebagai bahan penyusun Skripsi dengan judul “ANALISIS

YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI PADA PERKARA

NOMOR : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka penulis merumuskan

masalah pokok yang akan di teliti, yaitu :

1. Bagaimanakah pembuktian terhadap perbuatan tindak pidana korupsi

pada perkara nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ?

2. Bagaimana pertimbangan hukum majlis hakim dalam memutuskan

perkara tindak piana korupsi dalam perkara nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

a. Untuk mengetahui pembuktian terhadap pelaku tinak piana korupsi

pada perkara nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ?

Page 20: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

8

b. Untuk mengetahui pertimbangan hukum majlis hakim dalam

memutuskan perkara tindak pidana korupsi pada perkara nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg ?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan penelitian dapat manambah ilmu pengetahuan

khususnya pada hukum pidana dan juga terhadap sosilogi dalam

menghadapi konflik yang muncul di tengah-tengah masyarakat.

b. Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan informasi dan

referensi bagi siapa saja yang membutuhkan.

c. Sebagai sumber ilmu pengetahuan baru bagi penulis sendiri.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan bagi penelitian bidang yang sama pada peneliti yang

akan datang.

b. Sebagai masukkan bagi pemerintah atau aparat penegak hukum

terkait penanggulangan terhadap tindak pidana korupsi

c. Menimbulkan rasa peduli terhadap penyakit masyarakat

terkhususkan kepada para pelaku Tindak pidana korupsi.

D. Tinjauan Pustaka

Menjamurnya tindak pidana korupsi tentu membuat segenap bangsa

indonesia gundah gulana. Ternyata korupsi terjadi berbagai sektor dan juga

kekuasaan eksekutis, legislatif, dan yudikatif serta sektor swasta ( private sector

Page 21: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

9

). Oleh karena itu pemberantasan korupsi merupakan salah satu fokus utama

pemerintah dan bangsa indonesia. Upaya – upaya telah di tempuh untuk

mencegah maupun memberantas korupsi secara serentak, mengingat tindak

pidana korpsi sebagai white collar crime serta sebagai kejahatan luarbiasa ( extra

ordinary crime ). Upaya – upaya itu sebenarnya telah di lakukan dan di upayakan

agar membuahkan hasil berupa tumbuhnya pemberantasan korupsi i‟tikad

pemberantasan korupsi hingga ke plosok indonesia. Pada masa reformasi, selain

kepolisian dan kejaksaan sejumlah instansi juga telah di bentuk dalam rangka

megoptimalkan upaya pemberantasan korupsi.

Menurut (wiarti, 2017, hal. 2)Dalam bagian hukum pidana perbuatan yang

tidak dibenarkan dengan ancaman sanksi berupa pidana/nestapa bagi

pelanggarnya disebut dengan perbuatan pidana/tindak pidana, pidana artinya

adalah nestapa, yang maknanya adalah setiap pelanggar dari pada sebuah aturan

perundang-undangan maka setelah melewati segala sistem huum yang berlaku

kelak akan mendapatkan ganjarannya berupa nestapa/pidana, khususnya seperti

perbuatan yang berkaitan dengan ekonomi seperti tindak pidana korupsi.

Pemberantasan korupsi seharusnya merupakan media pembelajaran hukum

yang paling efektif bagi masyarakat melalui bekerjanya aparat penyidi, penuntut

umum maupun hakim ternyata tidak jarang justru mereka sendiri yang bertugas

memberantas korupsi itu masih menampilkan cara-cara korup. Dalam hal ini bisa

di telusuru beberapa hal :

Pertama, pemberantasan korupsi masih saja menyampaikan pesan seolah-

olah ada nuansa tebang pilih, dan masih belum menyentuh pemegang otoritas

Page 22: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

10

politik dilevel kekuasaan sehingga menjadikan penyelesaiannya perkara korupsi

belum tuntas. Kedua, tuntutan pidana yang di ajukan jaksa dan penjatuhan pidana

yang dijatuhkan oleh hakim belum mencerminkan bahwa tindak pidana korupsi

bagian dari kejahatan yang serius dan patut mendapatkan pencelaan secara

hukum, hal ini tercermin dari rerata pengajuan tuntutan dan pengajuan tuntutan

dan penjatuhan pemidanaan yang cenderung ringan. Ketiga, dalam menjalankan

pemidanaan bahwa di lembaga pemasayarakatan belakangan di ketahui bahwa

dari pidana yang sudah relatif ringan itu, ternyata masih mendapatkan remisi

sedemikian rupa sehingga praktis terpidana hanya menjalani pidana dalam waktu

yang relatif singkat. Keadaan ini semakin di perkeruh dengan adanya tahanan

titipan yang sedang dalam pengajuan upaya hukum baik berupa banding maupun

kasasi, ternyata bisa jalan-jalan ke luar tahanan. (kritiana, 2016, hal. 28)

Pemberantasan korupsi merupakan prioritas utama guna meningkatkan

kesejahteraan rakyat dan kokohnya Republik Indonesia serta dalam rangka

pecapaian tujuan nasional. Oleh karena itu kebijakan optimalisasi pemberantasan

korupsi harus ditindak lanjuti dengan strategi yang komprenshif, integral, dan

holistik, agar benar-benar dapat mencapai hasil yang di harapkan. (Indonesia,

2014, hal. 169)

Korupsi adalah kejahatan yang luarbiasa ( extra ordinary crime ) sekaligus

merupakan kejahatan yang rumit di cari penjahatnya ( crime without offendri )

karena korupsi berada pada wilayah yang rumit untuk di tebus, korupsi sudah

jelas merugikan keuangan negara, namun berpotensi mengacaukan kehidupan

sosial dan ekonomi menjadi hak-hak rakyat. Pada dasarnya, koruptor adalah

Page 23: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

11

perampas uang rakyat, fakta bahwa korupsi seudah sedemikian meluas tidak saja

terlihat dari persepsi masayarakat indonesia, tetapi juga masyarakat internasional

di kemukakan oleh lembaga, organisasi yang secara khusus meneliti dan

memantau praktik-praktik korupsi di berbagai negara. Hasilnya dapat di lihat

bahwa indonesia menempati peringkat paling para kelompok negara yang

memiliki tingkat korupsi sangat tinggi. (rukmini, 2014, hal. 101)

Kitab Undang-undang Hukum Pidana membagi kedalam tiga jenis

pemeriksaan sidang pengadilan : pemeriksaan biasa, pemeriksaan singkat,

pemeriksaan cepat, berdasarkan alur kegiatan pembuktian yang dilaksanakan

bersama 3 ( tiga ) pihak yaitu Jaksa penuntut umum, dan terdakwa yang di

dampingi oleh penasehat hukum. Segala seginya di atur oleh peraturan yang sudah

ditetapkan. Segala ketentuan hukum yang mengatur tentang pembuktian yang di

sebut sebagai hukum pembuktian. (Chazawi, 2008, hal. 101)

Menurut (harahap, 2000, hal. 273) Pembuktian merupakan titik utama

pemeriksaan perkara pada sidang. Pembuktian yakni seperangkat dari aturan yang

mengandung pedoman tentang teori yang dibenarkan oleh peraturan perundang -

undangan untuk membuktikan suatu yang tidak dibenarkan/kekeliruan yang

didakwakan kepada terdakwa. Pembuktian juga diartikan sebagai ketentuan yang

mengatur alat-alat bukti yang dibenarkan oleh ketentuan yang dipergunakan oleh

hakim membuktikan kesalahan yang didakwakan. Persidangan yang dilakukan

harus sesuai dengan ketentuan peraturan, dalam membuktikkan perbuatan salah

yang dilakukan oleh terdakwa. Dari uraian singkat diatas arti pembuktian dilihat

dari segi hukum formiil, yaitu :

Page 24: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

12

a. Ketentuan melakukan pembatasan sidang untuk upaya mempertahankan

kebenaran. Untuk hakim, penuntut umum, terdakwa/Pengacara. Secara

keseluruhan terikat pada aturan teori dan penglihatan alat bukti sesuai

yang di tentukan undang-undang.

b. Majlis hakim dalam menetapkan kebenaran pada putusan, harus sesuai

alat-alat bukti yang telah di tentukan undang – undang secara “limitatif”

sebagaimana yang terdapat dalam pasal 184 KUHAP.

Menurut pasal 184 KUHAP ayat ( 1 ), alat bukti yang sah adalah : “

1. Keterangan saksi

2. Keterangan Ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan terdakwa”

Sistem pembuktian kasus korupsi sama hal nya dengan pemberlakukan

Pasal 183 KUHAP,bagi para hakim dalam memandang alat-alat bukti. Sistem

pembuktian menurut menurut KUHAP di tentukan bahwa penuntut umum

bertindak untuk membuktikan perbuatan salah yang didakwakan kepada

terdakwa, lalu terdakwa atau pengacaranya bisa menggoyahkan pembuktian yang

diperlihatkan oleh jaksa penuntut umum. Sehingga beban pembuktian berada di

tangan jaksa penuntut umum. Sistem permbuktian dalam tindak pidana korupsi

menganut sistem terbalik. Beberapa ahli menyatakan, bahwa sesungguhnya yang

di maksud adalah sistem pembebanan terbalik. (Gultom, 2018, hal. 122)

Sistem pembebanan terbalik atau yang di sebut dengan sistem pembuktian

terbalik di atur di dalam Pasal 37 undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Jo

undang-undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Pemberantasan tindak pidana

korupsi. Adapun pasal 37 undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Jo undang-

undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi adalah

sebagai berikut :

Page 25: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

13

”1. Terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak

melakukan tindak pidana korupsi.

3. Dalam hal terdakwa dapat di buktikan bahwa ia tidak melakukan

tindak pidana korupsi, mka keterangan tersebut di pergunakan sebagai

hal yang menguntungkan baginya.

4. Terdakwa wajib memberikan keterangan tetang seluruh harta bendanya

dan harta benda istri atau suami, anak, dan harta setriap orng atau

korporasi yang di duga mempunyai hubungan perkara yang

bersangkutan.

5. Dalam hal terdakwa tidak dapat membuktikan tentang kekayaan yang

tidak seimbang dengan penghasilannya atau sumber penmabahan

kekayaannya, maka keterangan tersebut dapat di pergunakan untuk

memperkuat alat-alat bukti yang sudah ada bahwa terdakwa telah

melakukan tindak pidana korupsi.

6. Dalam keadaan sebagaimna di maksud dalam pasal ayat (1), ayat (2)

dan ayat (3) dan ayat 4, penuntut umum tetap berkewajiban untuk

membuktikan dakwaannya”.

Dengan keberadaan bidang “formulasi”, usaha penanggulangan dan

pemberantasan kejahatan bukan hanya tugas aparat penegak hukum yang terjabar

dalam sistem peradilan ( Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman, Advokat, dan

Lembaga Pemasyarakatan ), tetapi juga merupakan tugas dari aparat pembuat

kebijakan, bahkan kebijakan legislatif ini merupakan tahap yang paling sesuai dari

upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pidana melalui kebijakan hukum

pidana atau “penal policy”. (Dwidja Priyatno Dan Kristian, 2017, hal. 21)

Hakim dalam mempergunakan azas praduga tidak bersalah dalam

persidangan, sebagaimana di tegaskan dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 4

tahun 2004 tentang kekuasan kehakiman yang berbunyi :

“Setiap orang yang di sangka, di tangkap, di tahan, di tuntut dan atau di

hadapan didepan pengadilan, wajib di anggap tdak bersalah sebelum

adanya putusan pengadilan, yang menyatakan kesalahannya dan

memperoleh kekuatan hukum yang trtap. Oleh karena itu hakim sebelum

menentukan keyakinan dalam memberikan suatu putusan harus

memperhatikan hal –hal yang di jadikan bukti dalam persidangan”.

Page 26: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

14

Hakikat asas praduga tidak bersalah cukup fundamental sifatnya dalam

hukum acara pidana, ketentuan asas “praduga tidak bersalah” pemberlakuannya

tampak pada Pasal 8 ayat ( 1 ) undang-undang Nomor 48 tahun 2009 dan

penjelasan umum angka 3 huruf C Kitab undang-undang Hukum Acara pidana.

Berdasarkan fakta diperadilan asas tersebut dapat di uraikan lebih dalam, selama

proses peradilan masih berjalan ( pengadilan Negeri, Tinggi, dan Mahkamah

Agung Republik Indonesia ) dan belum memiliki kekuatan hukum “inkracht van

gewijside” maka terdakwa belum bisa di kategorikan bersalah dari tindak pidana

yang didakwakannya sehingga selama proses peradilan yang dillaluinya harus

mendapatkan haknya, yaitu hak mendapatkan pemeriksaan dalam tahap

penyidikan, hak segera mendapatkan pemeriksaan oleh pengadilan dan

mendapatkan juru bahasa, hak untuk mendapatkan konsultasi bidang hukum, dan

sebagainya. (mulyadi, 2012, hal. 14)

Pertimbangan hakim menurut (arto, 2004, hal. 140) merupakan aspek yang

harus diutamakan dalam upaya mencapai nilai dari putusan hakim yang

mengandung nilai keadilan “ex aequo et bono” dan mengandung nilai “kepastian

hukum”, di samping itu juga mengandung nilai kemanfaatan bagi pihak-pihak

yang terdapat didalamnya, sehingga pertimbangan hakim harus mendapatkan

perhatian yang khusus dari hakim, agar keadilan itu mampu dirasakan oleh

berbagai pihak-pihak.

Hakim dalam memberikan putusan pada saat di muka persidangan perlu

melihat kepada teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh

orang-orang ataupun para ahli di waktu yang telah lampau sehingga mendapatkan

Page 27: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

15

hasil penelitian yang baik dan seimbang ranah peradilan, bagi terdakwa, korban

dan dimata masyarakat. Satu-satunya usaha yang bisa ditempuh untuk

memperoleh kepastian hukum, yang mana hakim yakni penegak hukum yang

melalui putusan yang dikeluarkan setelah mengadili perkara bisa menjadi target

tercapainya suatu kepastian hukum yang mengakibatkan hadirnya keadilan.

Menurut (rahardjo, 1983, hal. 24) penegakan hukum sebagai suatu proses

untuk mewujudkan keinginan hukum menjadi nyata dan terbukti. Keinginan yang

dimaksudkan adalah buah keinginan para badan pembuat peraturan itu sendiri.

Penegakan hukum sebenarnya memiliki tujuan untuk memberikan “kepastian

hukum” ( rechtzekerheid ), “keadilan hukum” ( rechtvaardigheid ), dan

“kemanfaatan hukum” ( rechvoordeelheid ) bagi para pencari keadilan.

“Kepastian hukum” adalah perlindungan bagi setiap warga masayarakat yang

terkena hukum terhadap tindakan sewenang-wenang atau perbuatan yang

merugikan dari pihak lain, dengan adanya kepastian hukum maka kehidupan

masayarakat akan menjadi tertib, karena memiliki kejelasan antara hak dan

kewajiban yang elekat di setiap individu yang sudah di maktubkan dalam

peraturan perundang-undangan. (Fadjar, 2001, hal. 31)

Pokok kekuasaan kehakiman diatur pada Undang-undang Dasar 1945 Bab

IX Pasal 24 dan Pasal 25 dan didalam Undang-undang Nomor 48 tahun 2009.

Undang-undang Dasar 1945 menjamin adanya suatu kekuasaan kehakiman yang

bebas. Sesuai yang terdapt dalam Pasal 24 dalam penjelasan Pasal 24 ayat 1 dan

penjelasan Pasal 1 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009, yaitu “kekuasaan kehakiman

adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna

Page 28: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

16

menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila dan Undang-undang

Negara Republik Indonesia tahun 1945 demi terselenggaranya Negara Hukum

Republik Indonesia”. (arto, 2004, hal. 142)

Untuk menegakkan hukum yang mendekati kepastian hukum dan rasa

keadilan pada masayarakat, ada empat fator yang perlu di tegaskan oleh para

aparatur penegak hukum di antaranya, (1) Faktor Substansial, artinya adalah

kaidah dalam undang-undang atau peraturan secara tertulis yang diberlakukan. (2)

faktor struktural, artinya ketegasan dan kejujuran para aparatur penegak hukum

yang berwibawa, (3) faktor kultura, artinya masyarakat yang memili kesadaran

untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, (4) faktor manajerial, artimya

pengadministrasia dan wadah/tempat pengelolaan penegakan hukum. (Teguh

sulistia, Aria zurnetti, 2011, hal. 202)

Setiap hakim diwajibkan untuk menegakkan hukum dan keadilan dengan

tidak memihak atau pun pandang bulu. Sesuai pada azas fiat justitia ruat coelun

atau fiat justitia et perealt mundus. Hakim dalam menetapkan sebuah putusan

baru terlebih dahulu menelaah dahulu tentang kebenaran dikejadian yang

diajukan kepadanya, selanjutnya memberi penilaian kepada kejadian itu dan

menghubungkannya dengan cara menarik pada peraturan yang ada. Selanjutnya

hakim tersebut bisa memberikan putusan pada kejadian yang terjadi.Hakim

dianggap memahami hukum suatu perkara sehingga tidak boleh menolak perkara

yang diajukan kepadanya. Hal ini diatur dalam Pasal 16 ayat (1) UU No. 35

Tahun 1999 jo. UU No. 48 Tahun 2009 yaitu: “pengadilan tidak boleh menolak

untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa

Page 29: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

17

hukum tidak atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan

mengadilinya”.

Dengan demikian hakim dalam menjatuhkan pidana kepada terdakwa

harus merujuk pada pasal 183 KUHAP, yang berbunyi : “ hakim tidak boleh

menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-

kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak

pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya”.

E. Konsep Operasional

Untuk lebih mengarahkan dan menfokuskan dari penulisan ini penulis

memberikan batasan terhadap ruang lingkup judul penelitian ini :

Analisis adalah penyelidikan pada sebuah peristiwa yang dilakukan untuk

mengetahui keadaan yang terjadi sesuai fakta ( sebab musabab, duduk perkara dan

sebagainya ).. Dalam hal ini yang di maksud analisis adalah mempelajari dan

melakukan penelaahan terhadap tindak pidana korupsi dalam nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.smg.

Yuridis adalah menurut hukum atau secara hukum. Yang di maksud

dengan pengeetian Yuridis dalam judul ini adalah mempelajari berkas perkara

Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.smg. di tinjau dari sisi hukum nya. (Rocky

marbun dkk, 2012, hal. 334)

Pembuktian adalah ketentuan tentang cara yang dianjurkan undang-

undang untuk membuktikan perbuatan yang salah didakwakan kepada seseorang

yang diduga bersalah. Pembuktian yaitu ketentuan yang mengatur alat-alat bukti

Page 30: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

18

yang di benarkan undang-undang yang dianjurkan untuk dipergunakan hakim

dalam proses membuktikan kesalahan yang didakwakan pada seseorang. (harahap,

2000, hal. 273)

Tindak pidana adalah suatu keadaan yang menyatakan sisi konkrit dengan

kata lain bahwa tindak pidana merupakan pebuatan, tingkah laku, yang tidak

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Moeljatno, 2008, hal. 61)

Korupsi adalah tingkah laku/perbuatan tercela dari tugas yang

sesungguhnya dari sebuah jabatan negara karena untuk mendapatkan keuntungan

status atau pundi-pundi rupiah yang menyangkut pribadi atau melanggar aturan -

aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi. (hafiz, 2013, hal. 4)

F. Metode penelitian

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas dan rinci serta untuk

mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan masalah yang hendak di teliti

maupun untuk lebih mempermudah penulisan dalam melaksanakan penelitian,

sehingga penelitian ini dapat menjawab masalah pokok yang di rumuskan, maka

penulis dalam penelitian menggunakan metode penelitian yang di uraikan sebagai

berikut :

1. Jenis dan sifat penelitian

Di lihat dari sudut jenisnya, maka penelitian ini tergolong dalam

penelitian hukum normatif (Buku panduan penulisan skripsi, 2014, hal. 12)

dengan cara studi dokumen yaitu membahas kasus dalam perkara nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg dengan mengambil perbandingan referensi buku –

buku dan Yurisprudensi. Sedangkan dilihat dari sifatnya, penulisan ini bersifat

Page 31: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

19

Deskriptif menurut (soekanto, 2007, hal. 11) yaitu dalam arti memberikan

gambaran di sertai penjelasan secara sistematis tentang hal –hal yang berkaitan

dengan dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg dan penalaran hukum bagi hakim dalam

prosespenerapan pasal.

2. Data dan sumber data

Untuk tujuan melengkapi hasil ini, maka diperlukan beberapa data

sebagai penunjang. Dalam penelitian “normatif”, Data yang di gunakan adalah

data Primer, data sekunder, adapaun data sekunder itu dapat di kelompokkan

menjadi. (Soerjono soekanto dan Sri mamudji, 2002, hal. 12)

a. Bahan hukum primer

Yang menjadi bahan hukum primer adalah berkas putusan perkara

pidana Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg dan peraturaturan

perundang- undangan.

b. Bahan hukum sekunder

Yang menjadi bahan hukum sekunder adalah hasil penelitian yang

terdahulu dan literatur-literatur yang ada serta buku –buku yang

berhubungan dengan dasar pertimbangan hakim dalam menerapkan

pasal terhadap terdakwa.

Page 32: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

20

c. Bahan hukum tersier

Yang menjadi bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang

memberikan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder dalam bentuk kamus, tulisan-tulisan tentang

laporan dan jurnal yang beerkaitan dengan Tindak pidana korupsi

dan dasar pertimbangan hakim dalam tindak pidana Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg

3. Analisis data

Data / bahan hukum yang telah terkumpul melalui proses inventerisasi

hukum, kemudian di klasifikasikan untuk selanjutnya di analisis secara mendalam

dengan cara menggali asas, nilai serta norma pokok yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya kan dilakukan cross-chek dengan peraturan perundang – undangan

yang lain untuk menemukan taraf sinkronisasinya, adakah inkonsistensi di antara

peraturan perundang – undangan tersebut. Analisi data tersebut di lakukan secara

kualitatif melalui penelaahan logika berpikir secara deduktif. (Suteki dan Galang

Taufani, 2017, hal. 267)

4. Teknik Penarikan Kesimpulan

Penulis menarik kesimpulan di perlakukan dengan menggunakan cara

metode induktif yaitu penarikan kesimpulan yang di mulai dari data yang bersifat

khusus/tertentu sebagaimana yang terdapat dalam berkas perkara Nomor :

“26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg” ke data yang bersifat umum yang di lakukan

Page 33: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

21

dengan menghubungkan terhadap teori-teori hukum, doktrin dan peraturan

perundang -undangan.

Page 34: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

22

BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Tinjauan umum tentang Tindak Pidana Korupsi

Kata korupsi berasal dari kata bahasa latin, yaitu “corruptio” atau

“corruptus” (Hamzah, Pemberantasan korupsi melalui hukum pidana nasional

dan internasional, 2007, hal. 4) yang berarti “kebusukan, keburukan, kebejatan,

ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian.” Kata

“corruptio” atau “corruptus” yang berasal dari bahasa Eropa, seperti bahasa

Inggris yaitu “Corruption”, dan bahasa Belanda “Corruptie”, ( korruptie). Dalam

kamus umum bahasa Indonesia diartikan penyimpangan dan penyalahgunaan

uang negara ( Perusahaan, Organisasi, Yayasan, dan sebagainya untuk

keperntingan pribadi. (Gultom, 2018, hal. 1) Berdasarkan pengertian diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah perbuatan tercela. (Djoko prakoso, dkk,

1987, hal. 391)

Istilah korupsi sesungguhnya sangat luas, sesuai proses grafik kecepatan

kehidupan orang-orang yang semakin modern dan maju, sehingga mempengaruhi

pola pikir, tata nilai, aspirasi, dan struktur masyarakat di mana bentuk-bentuk

kejahatan yang semula terjadi secara tradisional/konvensional yang semakin sulit

untuk dicover oleh norma hukum yang telah ada. Korupsi adalah jenis kejahatan

yang cukup rumit dijangkau oleh aturan hukum, karena perbuatan tersebut

bermuka banyak yang memerlukan usaha berpikir para penegak hukum disertai

yang nyata dan strategis.

Page 35: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

23

Menurut salah satu pendapat para ahli Suyatno menyatakan korupsi yaitu

desosiliasi, yakni tindakan yang tidak memperdulikan hubungan-hubungan dalam

sistem tataran kehidupan bermasyarakat/sosial. (Suyatno, 2005, hal. 46)

Adapun ciri-ciri korupsi menurut Syed Husein Alatas, yaitu :

1. Korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang, hal ini tidak sama

dengan kasus pencurian.

2. Korupsi pada umumnya di lakukan secara rahasia, kecuali korupsi itu

telah meraja lela dengan begitu dalam sehingga individu yang berkuasa

dan mereka yang berada di dalam lingkungan nya tidak tergoda untuk

menyembunyikan perbuatannya. Namun, walaupun demikian motif

korupsi tetap di jaga kerahasiaannya.

3. Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.

Kewajiban dan keuntungan itu tidak selalu uang.

4. Mereka yang mempraktikkan cara-cara korupsi biasanya berusaha

untuk menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik

pembenaran hukum.

5. Mereka yang terlibat korupsi menginginkan keputusan yang tegas dan

mampu untuk mempengaruhi keputusan-keputusan itu.

6. Setiap perbuatan korupsi memngandung penipuan, biasanya di

lakukan oleh badan publik atau umum ( masayarakat ).

7. Setiap bentuk korupsi adalah pengkhianatan kepercayaan.” (alatas,

1996, hal. 46)

Korupsi umumnya dilaksanakan oleh orang-orang yang mempunyai

jabatan sehingga ciri-ciri kejahatan korupsi selalu berhubungan dengan

penyalahgunaan/penyelewengan kekuasaan, dalam peninjauan kejahatan yang

terkelompok/tersistematis, korupsi akhirnya dijadikan target untuk membangun

diri untuk memiliki kekuatan besar dari kejahatan yang tersistem dengan baik.

Sesuai pula yang diungkapkan oleh Syed Hussein Alatas bahwa korupsi

merupakan tonggak pokok kejahatan tersistematis untuk memantapkan kekuasaan.

Dengan maksud yang berbeda Korupsi itu bagian dari sub sistem dari kejahatan

terorganisir. Berikutnya Syed Husein Alatas menetapkan bahwa kejahatan yang

terorganisir memiliki hubungan dengan korupsi yang tersistematis dimana

Page 36: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

24

penerima uang suap pada skala kecil merupakan pelanggaran kurang serius, dapat

merambah kebidang-bidang yang serius, yakni sebuah kejahatan. (Rohim, 2011,

hal. 4)

Pengaturan tindak pidana korupsi di indonesia diatur dalam sejumlah

peraturan perundang-undangan berikut : (Syamsudin, 2011, hal. 16)”

a. Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme

b. Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-

undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

c. Undang-undang nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

d. Undang-undang nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi.

e. Undang-undang nomor 1 tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik

dalam Masalah Pidana ( matual legal assistant in criminal matters )

f. Undang-undang nomor 7 tahun 2006 tentang Pengesahan Konvensi

PBB Anti Korupsi, 2013 ( United Nations convention Against

Corruption, 2003 )

g. Undang-undang nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan

Korban”

Menurut (Surachmin dan Suhandi, 2012, hal. 31) Melihat perkembangan

terakhir mengenai pelaku Tindak Pidana Korupsi tidak hanya dilakukan secara

individual, tetapi dilakukan secara bersama-sama di dalam satu unit kerja atau

perusahaan. Tindakan kelompok ini berkembang menjadi kerjasama antar unit

kerja yang melibatkan pihak ketiga ( rekanan, wajib pajak ), unit kerja dengan

instansi lain, antar instansi dan perekembangan terakhir antara eksekutif dan

legislatif, eksekutif dengan audit yang kesemuanya dilakukan kadang kala

sepengetahuan atasan secara berjenjang sampai dengan tingkat pimpinan. Pelaku

Tindak Pidana Korupsi sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan perundang-

undangan yang berlaku yaitu yang diatur didalam KUHP dan undang-undang

Page 37: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

25

Nomor 31 tahun 1999 Jo Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang

pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Pelaku dalam tindak pidana korupsi, adalah setiap orang, bisa perorangan

dan bisa korporasi terdiri atas : (Panduan melawan korupsi tentang pahami dulu

baru melawan)”

a. “Mereka yang melakukan

b. Mereka yang menyuruh melakukan

c. Dan yang turut serta melakukan

d. Serta penganjur

e. Mereka yang memberi bantuan pada waktu kejahatan di lakukan

f. Mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keteangan

untuk melakukan kejahatan. “

Mengenai pengertian korporasi tidak terbatas pada pengertian perusahaan

saja tetapi juga harus diartikan sebagai intuisi penyelenggara negara/daerah.

(Surachmin dan Suhandi, 2012, hal. 31)

Didalam ranah hukum pidana, subjeknya tidak melulu hanya seseorang

yang terbukti melakukan perbuatan apabila tindak pidana lingkungan hidup

dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, seperti yang terdapat dalam

pasal 51 w.v.s Belanda berbunyi :”

1) Tindak pidana dapat dilakukan oleh manusia alamiah dan badan

hukum

2) Apabila suatu tindak pidnaa dilakukan oleh badan hukum, dapat

dilakukan tunttan pidana, dan jika dianggap perlu dapatdijatuhkan

pidana dan tindakan-tindakn yang tercantum dalam undang-undang:

a. Badan usaha;dan/atau

b. Barang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana

tersebut atau orang yang bertindaksebagai pimpinan kegiatan

dalam tindak pidana tersebut”.

Page 38: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

26

Sudah jelas didalam pasal tersebut, bahwa yang menjadi subjek dalam

hukum pidana adalah orang/barang siapa dan korporasi, meskipun didalam pasal

59 KUHP, didalam ranah hukum pidana tidak mengenal korporasi sebagai

subjeknya. Jika seseorang masuk dalam struktur korporasi dan orang tersebut

melakukan Korupsi, maka yang bertanggung jawab adalah sipengurus atas nama

perbuatan yang dilanggarnya. (Zul akrial dan Heni Susanti, 2017, hal. 6)

Berdasarkan undang-undang Nomor 30 tahun 1999 sebagaimana yang

telah diperbarui dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak pidana korupsi, maka dapat di ketahui bahwa ada banyak

sekali jenis korupsi yang ada, diantara nya adalah sebagai berikut :

1. “Kerugian keuangan negara

2. Suap menyuap

3. Penggelapan dalam jabatan

4. Pemerasaan

5. Perbuatang curang

6. Gratifikasi”

Adapun Korupsi yang sudah lazim di lakukan di lingkungan instansi

pemerintah pusat maupun daerah, BUMN dan BUMD serta yang bekerja sama

dengan pihak ketiga antara lain sebagai berikut :

1. Transaksi luar negeri ilegal, dan penyelundupan.

2. Menggelapkan dan memanipulasi barang milik lembaga,

BUMN/BUMD, swastanisasi anggaran pemerintah.

3. Penerimaan pegawai berdasarkan jual berli barang

4. Jual beli jabatan, promosi nepotisme dan suap promosi

5. Menggunakan uang yang tidak tepat, memalsukan dokumen dan

menggelapkan uang, mengalirkan uang lembaga ke rekening pribadi,

menggelapkan pajak, jual beli besaran pajak yang harus di kenali, dan

menyalahgunkan keuangan.

6. Menipu dan mencegah, memberi kesan yang salah mencurangi dan

memperdaya serta memeras.

Page 39: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

27

7. Mengabaikan keadilan, memberi kesaksian palsu menahan secara tidak

sah

8. Mencari-cari kesalahanorang yang tidak salah

9. Jual beli tuntutan hukuman, vonis, dan surat keputusan

10. Tidak menjalankan tigas, desersi

11. Menyuap, menyogok, memeras, mengutip pungutan secara tidak sah

dan meminta komisi

12. Jual beli objek pemeriksaan, menjual temuan, memperhalus dan

mengaburkan temuan.

13. Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia untuk

kepentingan pribadi dan membuat laporan palsu

14. Menjual tanpa izin jabatan pemerintah, barang milik pemerintah, dan

surat izin pemerintah

15. Manipulasi peraturan, meminjamkan uang negara secara pribadi

16. Menghindari pajak, meraih laba secara berlebihan

17. Menjual pengaruh, menawarkan jasa perantara, konflik kepentingan,

18. Menerima hadiah uang jasa, uang pelicin dan hiburan, perjalanan yang

tidak pada tempatnya

19. Penempatan uang pemerintah kepada bank tertentu yang berani

memberikan bujed yang tidak sesuai

20. Berhubungan dengan organisasi kejahatan, operasi pasar gelap

21. Perkoncoan, menutupi kejahatan

22. Mematai-matai secara tidak sah, menyalahgunakan telekomunikasi dan

pos untuk kepentingan pribadi

23. Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah jabatan dan

hak istimewa jabatan

24. Memperbesar pendapatan resmi yang ilegal

25. Pimpinan penyelengggara negara yang meminta fasilitas yang

berlebihan dan double atau triple” (Surachmin dan Suhandi, 2012, hal.

46)

Adapun unsur-unsur tindak pidana korupsi berdasarkan ketentuan pasal 2

ayat (1) dan pasal 3 UU No 31 tahun 1999 Jo. UU No 20 tahun 2001, yang

termasuk ke dalam unsur-unsur Tindak pidana Korupsi adalah “(1) Setiap orang,

termasuk korporasi, yang (2) melakukan perbuatan melawan hukum, (3)

memperkaya diri sendiri, dan (4) merugikan keuangan negara”. (Syamsudin,

2011, hal. 17)

Setiap perbuatan akan menyebabkan sebab dan akibat, layaknya seperti

Tindak Pidana Korupsi memiliki akibat umum, akibat dari perbuatan Korupsi di

Page 40: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

28

sadari atau tidak dapat membentuk masyarakat yang disharmonis dan kesenjangan

sosial dimana-mana atau bahkan secara politis dapat menciptakan disintegrasi

bangsa pada titik akhir. karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap

pemerintah. Sedangkan dari sisi agama, dimana nilai kebaikan dan keadilan di

ajarkan telah hilang, atau yang lebih parah, kepercayaan terhadap agama telah

berganti dengan materalisme.

Realitas saat ini, dipungkiri atau tidak, materialisme telah tumbuh dan

merasuk kedalam struktur sosial masyarakat kita. Dimana nilai-nilai agama, yang

mengajarkan moralitas bagi manusia hampir punah dan diamalkan begitu saja

oleh sebagian mereka. Ini membuktikan bahwa korupsi merupakan suatu penyakit

sosial yang dapat merusak tidak hanya perindividu manusia, namun seluruh

lapisan sendi yang menopang kehidupan manusia, tidak terkecuali agama. (bahri,

2015, hal. 608)

Berkenaan dengan akibat korupsi ada dua pendapat yang mengatakan

korupsi itu tidak selalu berakibat buruk, kadang-kadang berakibat baik, manakala

korupsi itu berfungsi sebagai uang pelicin bagaikan fungsi minyak pelancar pada

mesin. Pendapat pertama banyak di anut oleh peneliti barat.

Pendapat yang kedua mengatakan bahwa korupsi itu tidak pernah

membawa akibat positif, seperti Gunnar Myral yang mengatakan antara lain :”

1. Korupsi membuat dan memperbesar sesuatu yang harus diselesaikan

yang berhubungan dengan kurangnya keinginan untuk ikut camput di

bidang usaha dan mengenai kurang tumbuhnya pasaran nasional.

2. Korupsi mempertajam permasalahan masyarakat plural sedang

bersamaan dengan itu kesatuan negara bertambah lemah

Page 41: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

29

3. Korupsi mengakibatkan turunnya disiplin sosial.” (hamzah, korupsi

indonesai masalah dan pemecahannya, 1983, hal. 23)

Tidak hanya itu saja dampak korupsi sangat luas dan mengakar. Berikut

beberapa pakar yang menggambarkan di bawah ini :”

1. Pendapat Prof. Sumitro Djojohadikusuma

a. Kebocoran mencapai 30 %

Didepan kongres ikatan sarjana ekonomi indonesia ( ISEI )

november 1993 diSurabaya, Begawan Ekonomi Indonesia,

Prof.Sumitro djojohadikusuma menyebutkan dana pembangunan

selama pelita V ( 1989-1993) mengalami kebocoran sekitar 30 %

dari total investasi. Jumlah tersebut adalah sekitar 12 Triliyun.

Dalam hal ini yang di maksud dengan kebocoran adalah

pemborosan ( inefiensi ekonomi ) atas penggunaan sumber daya

ekonomi. Hanya saja, tidak seseorang pun bisa menunjuk apa saja

sumber pemborosan itu.

b. ICOR indonesia tertinggi di ASEAN

c. Kurang efisiensinya perekonomian indonesia dapat di lihat dari

angka incremental capital output Ratio ( ICOR ), yaitu angka

menunjukkan perbandingan antara jumlah investasi yang di

perlukan untuk menghasilkan suatu output. Menurut Prof.Sumitro

djojohadikusuma dalam sambutannya di acara reuni Alumni FEUI

di Balai Sidang Senayan, Jakarta menyatakan bahwa tingkat

produktivitas indonesia masih rendah. Hal tersebut di sebabkan

karena ICOR indonesai masih sekitar 5 dan angka tersebut adalah

yang paling tinggi di linglungan ASEAN yang sekitar 3,4 - 4.

Artinya, untuk menghasilkan satu unit hasil negara lain di ASEAN

memerlukan 5 Unit investasi. Sumitro juga mengkhawatirkan

bahwa apabila perekonomian tidak efisiensi, maka hutang luar

negeri akan terus meningkat karena sumber dalam negeri yang

terbatas tidak cukup untuk menutup kebutuhan investasi.”

Pendapat Evi Hartanti, dampak dari pada tindak pidana korupsi adalah

sebagai berikut :

a. “Berkurangnya rasa kepercayaan pada pemerintah

b. Berkurangnya rasa kewibawaan pemerintah dimata masyarakat,

c. Menurunnya pendapatan-pendapatan negara,

d. Lemahnya keamanan dan ketahanan negara,

e. Perusakan mental pada individu-individu,

f. Hukum tidak lagi menjadi batas antara hak dan kewajiban”

Page 42: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

30

Pendapat junaidi Soewartijo, korupsi kedepan akan berakibat pada

kebocoran keuangan/kekayaan negara, juga bidang swasta, yang penggunaannya

diluar kontrol karena berada ditangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab

yang kemungkinan besar disalurkan untuk keperluan-keperluan yang bersifat

pribadi, korupsi dapat memperlambat laju perkembangan dan pengembangan

wiraswasta yang berakal, dan di samping itu tenaga ahli kurang di manfaatkan

dengan potensi yang baik untuk pertumbuhan ekonomi. (Surachmin dan Suhandi,

2012, hal. 86)

Menurut (hidayah, 2018) Korupsi berakibat pada satu sudut pandang

kehidupan, namun menimbulkan efek yang merata pada eksistensi negeri.

Semakin banyak korupsi yang terjadi disuatu negara akan mengakibatkan kondisi

perekonomian bangsa hancur, misalnya harga-harga barang/benda dan jasa

menjadi sangat mahal dengan kualitas yang berbanding terbalik, jangkauan

pendidikan rakyat pada pendidikan dan kesehatan menjadi rumit, keamanan dan

ketertiban negara menjadi tidak tenang, kerusakan lingkungan hidup yang

semakin meningkat, dan pemerintahan yang kurang baik dikancah internasional

sehingga menggoyangkan kepercayaan pemilik modal asing, perusakan ekonomi

semakin mendominasi, dan negara pun menjadi semakin jatuh ke jurang lembah

kesusahan.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh korupsi tidak hanya pada satu

aspek kehidupan saja namun meluas meliputi dampak pada aspek ekonomi, sosial

dan kemiskinan, birokrasi dan pemerintahan yang kacau balau, politik dan

demokrasi, penegakan hukum yang tidak sesuai dengan tujuan keberadaan

Page 43: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

31

hukum, pertahanan dan keamanan negara yang kian menurun, serta kerusakan

lingkungan yang semakin terjadi disana sini.

Korupsi menurut (Kristian dan yopi gunawan, 2015, hal. 57) merupakan

suatu perbuatan yang selalu dilakukan oleh oknum-oknum yang dekat dengan

kekuasaan, tidak hanya itu korupsi juga lazim dilakukan oleh oknum-oknum yang

memiliki kesempatan untuk melakukan korupsi yang mana dalam hal tersebut di

dorong oleh beberapa faktor yang menyebabkan korupsi tersebut menjadi hal

yang tidak asing untuk dilakukan, berikut beberapa faktor yang menyebabkan

seseorang melakukan tindak pidana korupsi, diantaranya adalah faktor internal

yaitu faktor yang bersumber dari individu seseorang dan faktor eksternal yang

bersumber dari luar individu seseorang.

1. “Faktor internal, yaitu : sifat tamak/rakus, moral yang kurang kuat,

penghasilan yang kurang memadai, kebutuhan hidup yang banyak,

gaya hidup konsumtif, ajaran agama yang kurang di terapkan.

2. Faktor eksternal, yaitu : faktor sikap masyarakat terhadap korupsi

seperti : nilai-nilai dan budaya di masyarakatyang mendukung untuk

terjadinya di korupsi. Masyarakat menganggap bahwa korban yang

mengalami kerugian akibat tindak pidana korupsi adalah negara,

padahal justru pada akhirnya kerugian terbesar di alami oleh

masyarakat itu sendiri.”

Selain itu ada beberapa faktor yang juga mendorong seseorang, untuk

melakukan korupsi, diantara nya adalah sebagai berikut :

1. “Faktor keserakahan yang ada pada pemegang kekuasaan memunculkan

sifat korupsi itu sendiri. Disebabkan karena adanya kesempatan

melakukan kecurangan demi memenuhi kebutuhan hidup yang sangat

banyak.

2. Faktor hukum, faktor hukum yang tidak mampu mengcover mengenai

sanksi bagi pelaku korupsi baik dari aspek perundang-undangan dan sisi

lain lemahnya penegakan hukum.

Page 44: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

32

3. Faktor penyebab tindak pidana korupsi gaji pegawai neger sipil fiktif

dalam pemerintahan menjadi akan menjadi salah satu faktor dari sudut

lingkungan sosial yang mempengaruhi tingkah laku kejahatan

4. Faktor kelemahan peraturan perundang-undangan korupsi yang mencakup:

adanya peraturan yang perundang-undangan yang memuat kepentingan

pihak-pihak tertentu, kualitas peraturan perundang-undangan kurang

sesuai dengan kebutuhan, peraturan kurang di sosialisalisasikan kepada

khalayak ramai, sanksi yang terlalu ringan, penerapan sanksi yang tidak

konsisten dan turut pandang bulu, semakin lemahnya bidang evalusi dan

revisi peraturan perundang-undangan”. (qadapi, 2017)

Menurut penasehat Komisi Pemberantas Korupsi Abdullah Hehamahua,

berdasarkan kajian dan pengalaman ada 8 (delapan) penyebab terjadinya korupsi

di Indonesia, yaitu sebagai berikut :

1. “Sistem penyelenggara yang keliru

2. Kompensasi PNS yang rendah

3. Pejabat yang serakah

4. Law enforcement tidak berjalan

5. Hukuman ringan terhadap koruptor

6. Pengawasan yang tidak efektif

7. Tidak ada keteladanan pemimpin

8. Budaya masyarakat yang kondusif” (Djaja, 2013, hal. 49)

B. Tinjauan umum tentang Pembuktian

Menurut (Hiariej, 2012, hal. 1) dalam kamus besar bahasa Indonesia, di

paparkan bahwa kata “bukti” itu merupakan terjemahan dari bahasa Belanda

“bewijs” yang artinya adalah suatu yang menyatakan kebenaran pada sebuah

peristiwa, perkara ataupun kejadian. Sementara, dalam kamus hukum “Bewijs”

diartikan sebagai segala sesuatu yang memperlihatkan kebenaran suatu fakta

tertentu atau kesalahan dari fakta trsebut dari fakta lain oleh pihak dalam ranah

peradilan, dengan tujuan dalam upaya memberikan bahan pertimbangan kepada

hakim dalam proses penilaian dalam suatu peristiwa yang sedang di tangani.

Page 45: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

33

Berbicara masalah bukti, membuktikan, pembuktian dalam hukum pidana

tidak pernah terlepas dari yang namanya hukum pembuktian, hukum Pembuktian

dua kata yang tergabung menjadi satu yang memiliki beragam makna oleh para

pendapat ahli, bahwa yang dimaksud dengan hukum pembuktian adalah aturan

dasar yang berkenaan dengan pembuktian yang di dalamnya mencakup alat-alat

bukti, barang bukti, cara mengumpulkan dan bagaimana cara memperoleh bukti

sampai pada masa penyampaian bukti dimuka persidangan sekaligus dengan

kekuatan pembuktian dan juga beban pembuktiannya. (Hiariej, 2012, hal. 5)

Dari segi hukum pidana maka kepentingan masyarakat lebih diutamakan

dari kepentingan orang seorang ( individu ), yang dalam bahasa sehari-hari di

sebut “kepentingan umum”. Menurut (harahap, 2000) Pembuktian merupakan

masalah pokok yang memegang peranan penting dalam proses pemeriksaan pada

sidang pengadilan. Melalui pembuktian inilah ditentukan nasib terdakwa.

Pembuktian adalah ketentuan-ketentuan yang berisi batas dan pedoman tentang

proses yang ditentukan undang-undang membuktikan kesalahan yang di

dakwakan kepada terdakwa. Pembuktian juga merupakan ketentuan-ketentuan

yang mengatur alat-alat bukti yang dibenarkan undang-undang yang boleh di

pergunakan hakim membuktikan kesalahan yang di dakwakan. Persidangan pada

pengadilan tidak boleh sembarangan dan tanpa aturan yang yang jelas.

Pemberlakuan pembuktian pada praktik peradilan pidana harus merujuk

pada hal-hal yang limitative ( terbatas), yaitu ditentukan secara hukum. Hal

demikian dikarenakan hukum pembuktian dalam hukum acara pidana memuat,

ketentuan dari keterkaitan pihak-pihak pada tata cara dan penilaian alat bukti yang

Page 46: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

34

ditentukan oleh undang-undang untuk membatasi sidang pengadilan dalam usaha

mencari dan mempertahankan kebenaran, baik oleh hakim, penuntut umum,

terdakwa maupun penasehat hukum, hal ini mengisyaratkan bahwa terdakwa

tidak bisa sesuka dan semena-mena dalam menilai alat bukti dan tidak dibolehkan

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang telah ada. (Huda, Asas

Pembuktian Terbalik Tindak pidana pencucian uang dalam globalisasi Hukum,

2013) .

Tidak hanya itu pembuktian juga dimaksudkan sebagai perbuatan

membuktikan. Membuktikan sama halnya dengan memberi atau memperlihatkan

bukti, melakukan sesuatu sebagai kebenaran yang hakiki, melaksanakan,

menandakan, menyaksikan, dan meyakinkan. R subekti berpendapat bahwa

membuktikan merupakan suatu proses untuk meyakinkan hakim tentang

kebenaran dari dalil-dalil yang dikemukakan dalam muka persidangan pada waktu

pembuktian alat bukti. Anshoruddin dengan megutip beberapa pendapat

mengartikan pembuktian sebagai berikut

1. “Menurut Muhammad at Thohir Muhammad „abd‟al aziz,

membuktikan suatu perkara adalah memberikan keterangan-

keterangan dan dalil-dalil yang dapat meyakinkan orang lain.

2. Menurut Sobhi mahmasoni, membuktikan suatu perkara adalah

mengemukakan berbagai alasan dan memberikan dalil pada pihak

yang berwenang sampai kepada batas yang meyakinkan, artinya hal

yang menjadi ketetapan atau keputusan atas dasar penelitian dan dalil-

dalil”. (anshoruddin, 2004, hal. 26)

Dari pendapat-pendapat yang telah disajikan di atas maka penulis

mengambil kesimpulan bahwa bukti merujuk pada berbagai alat-lat bukti yang di

dalamnya termasuk barang bukti yang menyatakan kebenaran suatu perkara. Lalu,

pembuktian mengutamakan pada suatu proses terkait pengumpulan alat bukti,

Page 47: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

35

memperlihatkan alat bukti sampai pada penyampaian bukti tersebut dimuka

persidangan pada pengadilan.

Hukum pembuktian merupakan sebagian dari hukum formiil yang

mengatur segala alat bukti yang sah, sistem yang dianut dalam pembuktian,

persyaratan dan metode mengajukan bukti tersebut, serta kewenangan hakim

untuk menerima, menolak dan menilai suatu pembuktian. (Rosita, Hari Sasangka

dan Lili, 2003, hal. 10) Sumber-sumber pembuktian adalah :

a. “Undang-undang

b. Doktrin dan ajaran

c. Yurisprudensi”

Dalam konteks hukum pidana, pembuktian merupakan tolak ukur dalam

persidangan perkara pidana karena yang dicari adalah kebenaran materiil.

Sebenarnya Pembuktian dalam ranah hukum pidana sudah dimulai sejak tahap

penyelidikan guna mencari dan menemukan peristiwa yang disangka sebagai

tindak pidana yang bertujuan dapat atau tidaknya dilakukan penyelidikan lebih

lanjut. Pada tahap ini sudah dilakukan pembuktian, dengan tindakan penyidik

mencari barang bukti, yang bertujuan untuk membuat jelas suatu tindak pidana

serta menentukan atau menemukan pelakunya. (Hiariej, 2012, hal. 7)

Menurut (chazawi, 2018, hal. 21) Pembuktian merupakan ketentuan

tentang proses membuktikan dan acuan guna menarik kesimpulan tentang terbukti

atau tidaknya ( objek ) yang dibuktikan. Yang dimaksudkan dengan sistem

pembuktian, dihubungkan dengan teori atau ajaran pembuktian. Ada beberapa

sistem pembuktian yang telah di kenal dalam doktrin hukum acara pidana

Page 48: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

36

1. “Sistem keyakinan belaka

2. Sistem keyakinan dengan alasan logis

3. Sistem melulu undang-undang

4. Sistem undang-undang secara terbatas”

Beberapa teori sistem pembuktian yang di antaranya adalah sebagai berikut :

a. “Conviction- in Time “

Sistem pembuktian “conviction-in time” merupakan pembuktian yang

menentukan salah tidaknya seseorang yang telah di tetapkan sebagai

tersangka, semata-mata di tentukan oleh penilaian “keyakinan “ hakim.

Keyakinan hakim yang menentukan keterbukaan kesalahan terdakwa. Dari

mana hakim menarik dan menyimpulkan keyakinannya, tidak menjadi

masalah dalam sistem ini.

b. “Convictio- Raisonae”

“Conviction-Raisonae“ merupakan sistem yang berdasarkan pada

“keyakinan hakim” tetap memegang peranan penting dalam menentukan

salah tidaknya terdakwa. Namun dalam sistem pembuktian ini, faktor

keyakinan hakim juga ”dibatasi”.

c. Pembuktian menurut undang-undang positif

Pembuktian menurut undang-undang secara positif adalah pembuktian

yang berlawanan dengan sistem pembuktian menurut keyakinan atau

“conviction-in time”

d. Pembuktian menurut undang-undang secara negatif ( negatif Wettelijk

stelsel )

Sistem pembuktian menurut undang-undang secara negatif adalah teori

ataupun cara antara sistem pembuktian menurut undang-undang secara

positif dengan sistem pembuktian menurut keyakinan hakim atau

conviction – in time”. (harahap, 2000, hal. 278)

Sistem pembuktian di Indonesia hanya mengakui alat-alat bukti yang sah

berdasarkan pada peraturan dan ketentuan yang telah di tetapkan dapat digunakan

untuk pembuktian. Pada tahapan ini penuntut umum membuat dakwaan dan oleh

karena itu, penuntut umum harus bertanggung jawab untuk menyusun alat bukti

tentang kebenaran dakwaan atau tentang kesalahan terdakwa yang harus

meyakinkan jika ia tidak bersalah, bahwa terdakwa telah benar melakukan tindak

pidana.

Page 49: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

37

Menurut (prodjohamidjojo, hal. 19) Hakim pada saat memberikan putusan

harus menelisik keseluruhan alat bukti yang sah untuk keyakinan hakim dengan

menjelaskan unsur-unsur kesalahan yang didakwakan itu nyata dengan sah atau

tidaknya, serta memberikan pidana apa yang harus dijatuhkan kepada terdakwa

agar setimpal dengan perbuatan yag telah di lakukan.

Jenis-jenis alat bukti yang boleh di pergunakan didalam pembuktian serta

teori bagaimana menggunakan alat-alat bukti tersebut untuk membuktikan di

pengadilan merupakan perkara paling pokok yang sudah termasuk didalam pasal-

pasal bagian keempat KUHAP. Mengenai bagian dari alat bukti dimuat dalam

Pasal 184 KUHAP. Lalu terkait teori mempergunakan alat bukti dan ketentuan

pembuktian alat-alat bukti dimuat dalam pasal 185-189 KUHAP. (Chazawi, 2008,

hal. 37)

Undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo Undang-undang Nomor 20

tahun 2001 tentang Pemberantasan tindak Pidana Korupsi, mengatur aturan

pembuktian lain dari aturan pembuktian pidana biasa dimana peraturan yang di

atur dalam undang-undang tersebut mengatur tentang hak-hak seseorang terdakwa

berdasarkan asas praduga tak bersalah ( “presumption in innocent” ) yang sedikit

dikurangi. Alasan yang dipergunakan mengenai pembuktian khusus yang

berlainan dengan perkara pidana biasa, berhubung sangat sulitnya pembuktian

perkara korupsi yang disebabkan pelaku tindak pidana korupsi mempunyai

kecakapan atau pengalaman dalam suatu pekerjaan tertentu yang memberikan

kesempatan korupsi dan bahaya yang di akibatkan oleh perbuatan korupsi

tersebut. (poernomo, 1984, hal. 38)

Page 50: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

38

Kekhususan sistem pembuktian dalam hukum pidana formil korupsi

memiliki perbedaan dengan pembuktian yang diatur dalam KUHAP, pada

dasarnya pembuktian yang diatur didalam KUHAP tidaklah sama dengan yang

diatur dalam hukum formil tindak pidana korupsi, azas yang dianut dalam tindak

pidana korupsi adalah sistem pembuktian terbalik. Disebut pembuktian terbalik

karena menurut sistem pembuktian terbalik yang ada pada hukum pidana formil

umum ( KUHAP ), beban pembuktian di bebankan pada penuntut umum untuk

membuktikan bahwa telah terjadi tindak pidana korupsi dan terdakwalah

pelakunya. Sedangkan terdakwa tidak perlu membuktikan bahwa dirinya tidak

bersalah melakukan tindak pidana. Walaupun sebenarnya hak terdakwa untuk

membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah tetap ada, karena hal ini adalah hak

dasar yang di miliki terdakwa. Sistem pembuktian bahwa barang siapa yang

mendakwakan sesuatu, dialah yang di bebani tanggung jawab untuk membuktikan

kebenaran tentang apa yang di dakwakannya.

Pada dasarnya, penerapan sistem pembuktian terbalik diilhami dari

semakin banyaknya tindak pidana korupsi yang telah mengakar kuat dan

membudaya dalam kehidupan bangsa ini. Ketentuan yang bersifat “premium

remidium” tersebut diharapkan oleh masyarakat agar dapat memberantas tindak

pidana korupsi di Indonesia. Ketentuan ini hanya diterapkan pada tindak pidana

korupsi dan tidak pada extra ordinary crime yang lain karena lebih di pengaruhi

oleh kebijakan politik yang ada pada struktur hukum. Padahal struktur dalam

tataran hukum yang ada di indonesia sangat buruk. (Dahlan, 2015, hal. 73)

Page 51: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

39

Pengertian sistem hukum pembuktian terbalik ditentukan dalam penjelasan

umum Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 adalah pembuktian yang di

bebankan kepada terdakwa. Dalam pengertian yang sedemikian berarti

terdakwalah yang harus membuktikan dirinya tidak benar telah melakukan tindak

pidana korupsi, bukan Jaksa penuntut umum. Pembuktian terbalik ini

menyangkut dengan hak asasi manusia. Sistem pumbuktian yang di anut dalam

undang-undang Nomor 31 tahun 1999 dan undang-undang Nomor 20 tahun 2000,

yaitu dahulu juga di ikuti oleh undang-undang No 3 tahun 1971, yaitu dalam hal

tersangka/terdakwa tidak dapat membuktikan tidak salahnya, penuntut umum

masih di wajibkan pembuktian tentang kesalahan tersangka/terdakwa. (Gultom,

2018, hal. 65)

Pasal 37 Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 adalah sebagai berikut :

1. “Terdakwa mempunyai hak untuk membuktikan bahwa ia tidak

melakukan tindak pidana korupsi

2. Dalam hal terdakwa dapat di buktikan bahwa ia tidak melakukan

tindak pidana korupsi, maka keterangan tersebut di pergunakan

sebagai hal yang menguntungkan baginya.

3. Terdakwa waji memberikan keterangan tentang seluruh harta bandanya

dan harta benda istri atau suami, anak, dan harta benda setiap orang

atau korporasi yang di duga mempunyai hubungan dengan perkara

yang bersangkutan.

4. Dalam hal terdakwa dapat membuktikan tentang kekayaan yang tiak

seimbang dengan penghasilannya atau sumber penambahan

kekayaannya,maka keterangan tersebut dapat di gunakan untuk

memperkuat alat bukti yang sudah ada bahwa terdakwa telah

melakukan tindak pidana korupsi.

5. Dalam keadaan sebagaimana di maksud dalam ayat 1, ayat (2) dan ayat

(3) dan ayat ( 4), penuntut umum tetap berkewajiban untuk

membuktikan dakwaannya”

Page 52: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

40

C. Kasus posisi perkara pidana Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg”.

Perkara Nomor : 26/pid.sus/2013/PT.TPK.Smg bermula dari kasus

korupsi yang terjadi pada seseorang yang bernama Muhammad Yaeni.

Muhammad Yaeni meminta tolong kepada Heru Kisbandono untuk meringankan

hukuman yang di dapatkannya. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan

kepada Muhammad Yaeni, dan di lanjutkan oleh Sri dartutik adik dari

Muhammad Yaeni, Heru Kisbandono lalu mencari tahu informasi mengenai siapa

hakim-hakim yang menangani kasus dari Muhammad Yaeni, setelah mengetahui

bahwa yang menangani kasus Muhammad Yaeni adalah Lilik Nurani,SH., selaku

Hakim ketua, Asmadinata,SH.,M.Hum, dan juga Kartini Julianna Marpaung,SH

selaku Hakim Anggota.

Setelah mengetahui Hakim-hakim yang menangani kasus Muhammad

Yaeni, Heru kisbandono melakukan pertemuan kepada Kartini Julianna

marpaung, dan dalam pertemuannya tersebut Heru Kisbandono meminta Kartini

julianna magdalena marpaung untuk meringankan hukuman Muhammad Yaeni,

lalu setelah melakukan beberapa kali pertemuan dengan Kartini Julianna

magdalena marpaung, menyampaikan kepada Heru Kisbandono agar pihak

Muhammad Yaeni menyiapkan uang terimakasih sebesar Rp500.000.000.00 (

Lima ratus juta rupiah ) yang mana uang tersebuat akan di bagi untuk ketua majlis

sebesar Rp200.000.000.00 ( dua ratus juta rupiah ) dan untuk hakim anggota serta

panitera pengganti sebesar RP300.000.000.00 ( tiga ratus juta rupiah ).

Page 53: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

41

Setelah mendapatkan informasi dari kartini julianna marpaung, Heru

kisbandono melakukan pertemuan dengan Sri dartutik adik dari Muhammad

Yaeni, agar di siapkan uang Rp500.000.000.00 ( lima ratus juta sebagai uang

terimakasih ) dan mengatakan bahwa Muhammad Yaeni akan di putus bebas.

Namun Sri dartutik merasa keberatan dan mengatakan kepada Heru Kisbandono

jika dari pihak keluarga hanya mampu memberikan uang terimakasih sebesar Rp

250.000.000.00 ( dua ratus lima puluh juta ) sampai dengan RP300.000.000.00 (

tiga ratus juta rupiah ).

Setelah melakukan pertemuan dan musyawarah bersama Kartini jualinna

marpaung, Pragsono ( hakim pengganti dari Lilik Nurani yang di pindah tugaskan

) memutuskan bahwa hakim Asmadinata akan memutus bebas, lalu Kartini

julianna magdalena marpaung dan Pragsono akan memutus masuk selama 1 ( satu

) tahun.

Pertemuan berikutnya antara Heru kisbandono dan Kartini juliana

magdalena marpaung, dan Kartini Julianna magdalena marpaung mengatakan

bahwa Muhammad Yaeni akan di putus 1 ( satu ) tahun dengan Pasal 3 yang

terbukti, dan Asmadinata akan Disenting opinion dengan memutus bebas. Dan

mengatakan bahwa pihak keluarga Muhammad Yaeni harus menyiapkan uang

terimakasih sebesar Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah ) untuk majlis hakim

berikut panitera pengganti dan Rp 50.000.000.00 ( lima puluh juta ) untuk ketua

majlis lama Lilik Nurani, dan dana tersebut harus di serahkan sebelum lebaran.

Setelah mendapatkan uang dari pihak keluarga Muhammad Yaeni, Heru

kisbandono kembali berjumpa dengan Kartini julianna magdalena marpaung,

Page 54: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

42

untuk menyampaikan uang terimakasih dari pihak keluarga Sri Dartutik, yang

terdiri 1 buah paper bag warna hitam putih bertuliskan G2 The house of

blackberry berisi bungkusan kantong plastik kresek warna hitam yang isinya 2 (

dua ) ikat uang pecahan Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah ) dengan rincian 1 (

satu ) ikat lagi terdiri 5 ( lima ) bundel atau sama dengan Rp50.000.000.00 ( lima

puluh juta rupiah ). Namun, sebelum berjumpa dengan Kartini julianna

magdalena marpaung, Heru kisbandono telah mengambil uangnya sejumlah

RP50.000.000.00 ( lima puluh juta ) dan dimasukkan ke dalam Dashboard

mobilnya, dan uang yang Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah ) akan di

serahkan kepada Kartini julianna magdalena marpaung.

Setelah kartini julianna marpaung setuju dengan uang R100.000.000.00 (

seratus juta rupiah ) dari keluarga Muhammad Yaeni, Heru kisbandono

menyerahkan 1 ( satu ) paper bag warna hitam putih bertuliskan G2 The house of

Blackberry yang berisi uang tunai sebesar Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah

) datang lah petugas dari Komisi Pemberantasan Tindak pidana korupsi ( KPK )

mengelilingi mobil Suzuki Escudo D-1652-GM milik terdakwa Heru kisbandono,

Kartini Julianna magdalena marpaung dan Sri dartutik berhasil ditangkap petugas

KPK dan ditemukan barang bukti berupa 1 ( satu ) ikat uang terdiri dari 5 ( lima )

bundel sejumlah uang Rp 50.000.000.00 ( lima puluh juta rupiah ), dan 1 ( satu )

buah paper bag warna hitam putih dengan bertuliskan G2 The house of Blackberry

yang berisi kantong plastik kresek warna hitam yang didalamnya berisi 1 ( satu )

ikat uang pecahan Rp100.000.00 ( seartus ribu rupiah ) sebanyak 10 ( sepuluh )

bundel sejumlah Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah ).

Page 55: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

43

Perbuatan Heru kisbandono telah melanggar ketentuan pasal Pasal 12 C

UU Nomor 31 tahun 1999 Jo UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 Ayat ( 1 ) KUHP.

Dasar hukum Tindak Pidana Korupsi dalam perkara ini adalah Pasal 12

huruf C Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang RI

Nomor 20 tahun 2001 yaitu :

“Dipidana dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara singkat (

empat ) tahun dan paling lama 20 ( dua puluh ) tahun dan pidana denda

paling lama sedikit Rp 200.000.000.- ( dua ratus juta rupiah ) dan paling

banyak Rp 1.000.000.000.- ( satu milyar rupiah)

c. Hakim yang menerima suap atau janji, padahal di ketahui atau patut di

duga bahwa hadiah atau janji tesebut di berikan untuk mempengaruhi

putusan perkara yang di serahkan kepadanya untuk di adili.

Pasal 55 KUHP menyebutkan :

(1) “Dipidana sebagai pembuat suatu perbuatan pidana

1e. Orang yang melakuka, yang menyuruh melakukan, atau turut

melakukan perbuatan itu.

2e. Orang yang pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau

pengaruh, kekerasan, ancaman atau tipu daya atau dengan memberi

kesempatan, daya upaya atau keterangan, sengaja membujuk untuk

melakukan sesuatu perbutan.

(2) Tentang orang-orang yang tersebut dalam sub 2e itu yang boleh di

pertanggungjawabkan kepadanya hanyalah perbuatan yang dengan

sengaja di bujuk oleh mereka itu, serta dengan akibatnya”.

Dengan Demikian perbuatan yang di lakukan oleh Heru Kisbandono

merupakan jenis tindak pidana korupsi Penyuapan pasif yang artinya adalah

sebagai penerima hadiah atau janji dari oknum lain.

Page 56: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

44

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pembuktian Tindak Pidana Korupsi dalam perkara Nomor :

26/pid.sus/2013/TPK.Smg

Adapun alat bukti yang sah dalam hukum acara pidana menurut kitab

undang-undang hukum Acara Pidana pasal 183 dan pasal 184 ayat ( 1 ). Pasal 183

menyatakan “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali

apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh

keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah

yang bersalah melakukannya”.

Adapun bunyi pasal 184 ayat ( 1 ) KUHAP menjelaskan bentuk –bentuk yang sah

ialah :

a. Keterangan saksi

b. Keterangan ahli

c. Surat

d. Petunjuk

e. Keterangan terdakwa” (Rizki, 2008, hal. 286)

Alat-alat bukti yang di ajukan oleh penuntut umum dan telah di periksa oleh jaksa

penuntut umum dan telah di periksa oleh Majlis hakim pengadilan Tindak Pidana

Korupsi pada pengadilan Negeri Semarang antara lain :

a. Surat

Alat bukti surat dalam perkara ini sebagaimana di sita secara sah menurut

hukum, terlampir dalam berkas perkara, surat sebagai alat bukti yang sa, yang

merupakan urutan ke -3 oleh pasal 187 KUHAP yang berbunyi : “surat

Page 57: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

45

sebagaimana tersebut pada pasal 184 ayat ( 1 ) huruf c di buat atas sumpah jabatan

atau di kuatkan dengan sumpah adalah :

a. “Berita aacara dan surat lain dalam bentuk resmi yang di buat oleh pejabat

umum yang berwenang atau yag di buat di hadapannya, yang memuat

keterangan tentang kejadain atau keadaaan yang di dengar, di lihat atau di

alaminya sendiri, di sertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang

keterangan itu;

b. Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau

surat yag di buat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata

laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang di peruntukkan bagi

pembuktian sesuatu keadaaan.

c. Suarat keterangan dari seseorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan

keahliannya mengenai sesuatu keadaaan yang di minta secara resmi

dariadanya.

d. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungan nya dengan isi dari

alat pembuktian”

Surat -surat di ataslah yang termasuk kedalam pasal 184 ayat ( 1 ) huruf c.

Selanjutnya pada pasal 187 KUHAP terdapat 4 jenis surat yakni sebagaimana di

cantumkan pada pasal 187 sampai dengan d KUHAP. (marpaung, 2014, hal. 26)

Syarat mutlak dalam mennentukan dapat atau tidaknya suatu surat di

kategorikan sebagai suatu alat bukti yang sah adalah surat-surat itu harus di buat

diatas sumpah jabatan dan di kuatkan dengan sumpah. (Mustika, 1987, hal. 43)

Adapun alat bukti surat di dalam putusan perkara ini adalah sebagai berikut :

1. “1 ( satu ) kartu mahasiswa sekolah tinggi ilmu ekonomi wijaya mulya

Surakarta atas nama Sri Dartutik, NPM 201002181, program jurusan

Manajemen, Alamat: Jl. Bupati Sunarto RT 05/12, Purwodadi.

2. 1( satu ) buku note warna kombinasi hitam dan coklat pada bagian depan

terdapat tu;isan FX: 9548, berisi catatan dalam bentk tulisan tangan.

3. 1 ( satu ) lembar struck BCA tertanggal 02/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

RP4.900.000.00 ( empat juta sembilan ratus ).

4. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 02/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah.

Page 58: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

46

5. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 24/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah.

6. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 24/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah.

7. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 21/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah.

8. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 21/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp200.000.00 ( seratus ribu rupiah ).

9. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 21/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp55000.000.00 ( lima ratus lima puluh ribu rupiah ).

10. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 02/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp450.000.00 ( empat ratus lima puluh ribu rupiah ).

11. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 21/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp2500.000.00 ( dua juta limaratus ribu rupiah).

12. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 25/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp2500.000.00 ( dua juta limaratus ribu rupiah).

13. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 29/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp4900.000.000.00 ( empat juta sembilan ratus ribu rupiah).

14. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 92/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah).

15. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 02/04/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seratus ribu rupiah).

16. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 25/06/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp5.000.000.00 ( Lima juta rupiah).

17. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 25/06/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 7960013055 atas nama Heru kisbandono,SH sebesar

Rp200.000.00 ( seratus ribu rupiah).

18. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 05/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp200.000.00 ( dua ratus ribu rupiah).

19. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 05/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp4800.00.000.00 ( empat juta delapan ratus ribu rupiah).

Page 59: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

47

20. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 27/05/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp100.000.00 ( seraratus ribu rupiah).

21. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 04/07/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp200.000.00 ( dua ratus ribu rupiah).

22. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 04/07/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp1.900.000.00 ( satu juta sembilan ratus ribu rupiah).

23. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 05/07/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp1000.000.00 ( satu juta rupiah).

24. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 13/08/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp2.500.000.000.00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah)

25. 1 ( satu ) lembar struk BCA tertanggal 13/08/2012 berupa setoran ke

nomor rekening 2465276159 atas nama Isnawardi,SH sebesar

Rp1.350.000.000.00 ( satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiaj ).

26. 1 ( satu ) lembar asli tindisan bukti setoran BCA tertanggal 25 juni 2012

berupa setoran ke nomor rekening 7960013055 atas nama Heru

kisbandono,SH sebesar Rp5.100.000.000.00 ( lima juta seratus ribu

rupiah).

27. 1 ( satu ) lembar asli tindisan bukti setoran BCA tertanggal 13 juli 2012

berupa setoran ke nomor rekening 7960013055 atas nama Heru

kisbandono,SH sebesar Rp5.100.000.000.00 ( lima juta seratus ribu

rupiah).

28. 1 ( satu ) lembar asli tindisan bukti setoran BCA tertanggal 05/05/2012

berupa setoran ke nomor rekening 00604223881 atas nama Prasetyo adhi

nugroho sebesar Rp10.000.000.00 ( sepuluh juta seratus ribu rupiah).

29. 1 ( satu ) buah tahapan BCA dengan nomor rekening 0060423881 atas

nama Prasetyo Adhi Nugroho yang di buka di KCU Scbd.

30. 2 ( dua ) lembar legalisir asli sesuai dengan aslinya surat salinan keputusan

mahkamah agung republik nomor : 194/KMA/SK/XII/2010 tanggal 1

desember 2010.

31. 1 ( satu ) dlembar legalisir sesuai dengan aslinya salinan daftar lampiran

keputusan ketua mahkamah agung republik indonesia nomor :

194/KMA/SK/XII/2010 tanggal 1 desember 2010.

32. 1 ( satu ) lembar legalisir sesuai dengan aslinya surat pernyataan

pelantikan nomor : W12: U1/08/Kp.02.2/VIII/2012 tanggal 9 agustus

2010.

33. 1 ( satu ) lembar legalsir sesuai dengan aslinya Berita Acara pengambilan

sumpah /janji tanggal 31 desember 2010.

34. 2 ( dua ) lembar legalisir sesuai aslinya keputusan Mahkamah agung RI

nomor : 19/DIU/SK/Kp.02.2/VIII/2012 tanggal 9 agustus 2012.

35. 2 ( dua ) lembar legalisir sesuai dengan aslinya keputusan mahkamah

agung RI Nomor : 099/KMA/SK/VIII/2012 tanggal 23 agustus 2012.

Page 60: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

48

36. 1 ( satu ) lembar legalisir sesuai aslinya surat nomor

W12.U1/2979/KP.04.12/VII/2012 tanggal 29 agustus 2012 perihal

pengiriman BA tanda terima SK pemberhentian sementara Hakim Ad.Hoc

Tipikor sdr Kartini juliana magdalena marpaung,SH.

37. 1 ( satu ) lembar legaisir sesuai dengan aslinya penetapan nomor :

32/Pen.Pid.Sus.2012/PN. Tipikor,Smg tanggal 01 maret 2012 tentang

penunjukkan Hakim Majlis dan panitera untuk menyidangkan dan

mengadili perkara atas nama M yaeni, SH bin H. Sukiman.

38. 1 ( satu ) lembar legalisir sesuai dengan aslinya Penetapan Nomor

32/Pen.Pid.Sus.2012/PN. Tipikor,Smg tanggal 06 juni 2012 tentang

penunjukkan Hakim anggota pengganti sementara untuk menyidangkan

dan mengadili perkara atas nama M yaeni, SH bin H. Sukiman.

39. 1 ( satu ) lembar legalisir sesuai dengan aslinya Penetapan Nomor

32/Pen.Pid.Sus.2012/PN. Tipikor,Smg tanggal 25 juni 2012 tentang

penunjukkan Hakim ketua yang baru untuk menyidangkan dan mengadili

perkara atas nama M yaeni, SH bin H. Sukiman.

40. 1 ( satu ) lembar legalisir sesuai dengan aslinya Penetapan Nomor

32/Pen.Pid.Sus.2012/PN. Tipikor,Smg tanggal 27 agustus 2012 tentang

penunjukkan Majlis Hakim yang baru untuk melanjutkan menyidangkan

dan mengadili perkara atas nama M yaeni, SH bin H. Sukiman.

41. 1 ( satu ) buah buku asli buku pedoman perilaku hakim Mahamah agung

RI 2008.

42. 1 ( satu ) unit mobil toyota Fortuner 2.5 G warna hitam metalik nomor

polisi K 7071 FA tahun pembuatan 2007, nomor rangka :

MROZR696370008802 dan nomor mesin 2KD7473222, dengan

perlengkapan antara lain :

a. 1 ( satu ) unit radio Tape merk Toyota

b. 1 ( satu ) buah ban cadangan

c. 1 ( satu ) buah kunci mobil beserta remote berikut dengan gantungan

dompet warna merah

43. 1 ( satu ) buah surat tanda nomor kendaraan ( STNK ) nomor :

00016654/JG/2008 untuk kendaraan Toyota Fortuner 2.5 G warna hitam

MROZR696370008802 dengan nomor mesin : 2KD7473222 atas nama

Agus sudiharto dengan alamat : tunjungrejo 1/8 MG Yoso, Pati, berlaku

sampai dengan 28 februari 2013.

44. Hand phone merk Blackberry Type 9320 warna hitam dengan IMEI

352493.05.940.4 PIN BB: 2A3DCB8D dan terdapat memory card Type

MicroSD kapasitas 2 GB dengan kode no SD-C02G, Simcard dengan

operator Telkomsel yang mempunyai ICCID: 6210142825626868

45. Hand phone merk Nokia model : 100 type RH-130 warna biru tua, dengan

IMEI : 351655055871012 dan terdapat Simcard dengan operator indosat

yang mempunyai ICCID : 89620130000816992319(76), tanpa memori

card.

46. I ( satu ) buah kardus warna hitam putih yang bertuliskan “G2 The hiuse of

Blackberry” yang berisi uang tunai sebesar RP 100.000.000.00 ( seratus

juta rupiah ) yag diikat dengan karet dan benang warna putih terdiri atas

Page 61: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

49

1000 ( seribu ) lembar pecahan Rp100.000.000.00 ( seratus ribu rupiah ),

dan 1 ( satu ) bendel uang tunai senilai Rp50.000.000.00( lima puluh juta

rupiah ) yang di ikat engan karet terdiri atas 497 9 empat ratsu sembilan

puluh tujuh )lembar pecahan rp100.000.000.00 ( seratus ribu rupiah )dan 6

( enam ) lembar pecahan Rp50.000.00( lima pluh ribu rupiah )

47. 1 ( satu ) buah dompet warna coklatyag di dalamnya terdapat :

a. 1 ( satu ) buah surat izin mengemudi ( SIM ) A. No Sim :

6711114210709 atas nama Heru Kisbandono

b. 1 ( satu ) buah surat izin mengemudi ( SIM ) C, No.Sim :

671114211596 atas nama Heru kisbandono

c. 1 ( satu ) buah kartu ATM mandiri warna kuning No Seri

46169941263997001

d. 1 ( satu ) buah kartu ATM mandiri warna kuning No Seri

4616994120816691

e. 1 ( satu ) buah kartu paspor BCA Platinum warna silver No seri

609004507033809

f. 1 ( satu ) buah kartu NPWP Nomor : 06.591.557.1-503.000 atas nama

Heru Kisbandono alamat : Jl, Sriwibowo II No. 3 RT 003 RW 003

Purwoyoso- Ngaliyan, Semarang 50148

g. 1 ( satu ) buah kartu IKADIN warna kuning emas nomor :

225/36/DPP/IKDN/04 Semarang atas nama Heru Kisbandono,SH,MH

h. 1 ( stu ) vbuah kartu Laboratorium klinik CITO Nomor : 545374 atas

nama Heru Kisbandono,SH,MH

i. 1 ( satu ) buah lembar foto copy KTP atas nama Heru

Kisbandono,SH,Mhum nomor KTP 33.7515.181167.0005

48. 1 ( satu ) buah lembar poto copy bill warung DIMSUM hotel horisomn

Semarang No.009945 TABLE No.2 tanggal 16/08.2012 yang di stempel

confirmmed dan araf oleh MOCH. RUM, SE duty manager Hotelhorison

tanggal 28 Agustus 2012

49. 1 ( satu ) lembar foto copy bill warung DIMSUM hotel horison Semarang

00954 TABLE no 4 tanggal 16/08/2012 pukul 21.05 wib Grand Total

154.799.59 Time closed 21.51 yang distempel confirmmed dan di paraf

oleh MOCH RUM,SE selaku duty manager hotel horison tanggal 28

agustus 2012.

50. 1 ( satu ) bendel manifest yang berisi daftar nama penumpang maskapai

Sriwijaya Air pada tanggal 24 januari 2012

51. 1 ( satu ) mobil Suzuki Grand escudo XL-7 AT warna abu – abu metalik

nomor polisi D 1652 GM tahun pembuatan 2003, noor rangka

MHYEJ62531J900418 dan nomor mesin :25A149676.

52. 1( satu ) buah surat tanda nomor kendaraan ( STNK ) nomor

0016654/JG/2008 untuk kendaraan mobil Suzuki Grand escudo XL-7 AT

warna abu – abu metalik nomor polisi D 1652 GM tahun pembuatan 2003,

nomor rangka : MHYEJA6253J900418 dan nomor mesin H25A149676

atas nama YOUNG DO YUN dengan alamat : Jalan Ciminerang No 27

Bandung, berlau sampai dengan 10 oktober 2013.

Page 62: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

50

53. CD merk GT-PRO dengan kode no : LH3117 PE24122726 DI. Kapasitas

700 MB warna putih dan terdapat tuisan tangan :CCTV KPK, Yang di

dalamnya terdapat file pengeluaran data CCTV loby lantai 1 yang di

peroleh dari 16CH H2 64 DVR pada ruang posko security lantai 5 Hotel

Horison Semarang pada tanggal 16 Agustus 2012 pukul 19:56:56 sampai

dengan pukul 22:07:56 dengan nama file KPK”16.08.2012.dv4 yang

mempuyai nilai MD 5 Hash 3ca2d1a8ec7d314b3b4fdc9bc1ca8905.

54. CD merk Verbatim dengan kode no : N1130A151D802424A1. Kapasitas

700 MB warna silver dan terdapat tuisan tangan :CCTV WARDIM, Yang

di dalamnya terdapat file pengeluaran data CCTV warung DIMSUM

lantai 1 yang di peroleh dari DVR merk AVTECH dengan type model

AVC787 pada ruang posko security lantai 5 Hotel Horison Semarang pada

tanggal 16 Agustus 2012 pukul 19:56:56 sampai dengan pukul 22:07:56

dengan nama file KPK”16.08.2012.dv4 yang mempuyai nilai MD 5 Hash

e91a7623e0c1cdf36da236da2c3b7f41bbc95.

55. 1 (satu ) lembar asli petikan keputusan presiden reepulik indonesia nomor

: 11/P tahun 2011 tanggal 2 maret 2011 perihal pengangkatan sdr. Heru

Kisbandono,SH,M.Hum sebagai hakim Ad hoc pengadilan tindak pidana

Korupsi tingkat pertama, tertanda DR.H Susilo bambang yudhoyono

selaku presiden Republik indonesia.

56. 2 ( dua ) lembar asli petikan keputusan Mahkamah Agung republik

indonesia Nomor 051/KMA/SK/IV/2011 tanggal 12 april 2011 perihal

penentapan jabatan Sdr Heru kisbandono,SH,M,hum sebagai hakim Ad

hoc pengadilan tindak pidana korupsi tingkat ertama dan di tugaskan

kepada pengadilan negeri Pontianak.

57. 1 ( satu ) lemabr asli surat pernyataan melaksanaan tugas nomor

W17.UI/II64/KP..04.09/V/2011 tanggal 2 mei 2011, yang sisiny

menyatakan bahwa sdr Heru kisbandono,SH,M.Hum terhitung mulai

tanggal 2 mei 2011 telah nyata melaksanakan tugas sebagai Hakim Ad

Hoc Tindak pidana korupsi Pontianak, di tanda tangani oleh DR

Sudharmawatiningsih,SH,M.Hum selaku ketua pengadilan Negeri

Pontianak.

58. 1 ( satu ) lembar asli surat pernyataan menduduki jabatan Noor :

W17.UI.1168/KP.04.09/V/2011 tanggal 2 mei 2011, yang isinya

menyatakan bahwa pada tanggal 2 mei 2011 sdr Heru kisbandono,

SH,M.hum tela menduduki jabatan Hakim Ad Hoc Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi Pontianak, yang di tandatangani oleh DR

Sudharmawatiningsih,SH,M.Hum selaku ketua pengadilan Negeri

Pontianak.

59. 1 ( satu ) lembar asli surat pernyataan pelantikan nomor :

W17.UI/117/KP.04.09/V/2011 tanggal 2 mei 2011, yang isinya

menyatakan bahwa sdr Heru Kisbandono,Sh,M,Hum telah ambil

sumpah/janji dan pelantikannya sebagai hakim Ad Hoc pengadilan Tindak

pdana Korupsi Pontianak pada tanggal 2 mei 2011, di tanda tangani DR

Sudharmawatiningsih,SH,M.Hum selaku ketua pengadilan Negeri

Pontianak.

Page 63: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

51

60. 1 ( satu ) lembar asli Berita Acara Pengabilan Sumpah Jabatan tanggal 2

mei 2011 atas nama Heru Kisbandono,SH,M.Hum sebagai Hakim Ad Hoc

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pontianak di hadapan Dr.

Sudharmawatiningsih,SH,M.Hum selaku pejabat yang mengambil

sumpah, yang di saksikan oleh Rohaniawan dan 2 ( dua ) orang saksi.

61. Hand phone merk Nokia Model : 101 type RM-769 warna abu-abu dengan

IMEI: 35973049548424, IMEI2: 35973049548432 danterdapat simcard

dengan operator Telkomsel yang mempunyai ICCD : 6210148552406678,

tanpa memori card.

62. Handphone merk Samsung model : GT-E1195, IMEI : 352929/059740/4,

S/N: R21C72FVLXJ dan terdapat Simcard dengan Operator Oindosat

yang mempunyai ICCD: 62014000185526935.

63. 1 ( satu ) buah Hand phone merk Nokia N-73 warna putih metalik tampak

depan – cassing hitam tampak belakang, dengan type : RM-133, model :

N-73-1 dengan IMEI:3518251/01/582025/6 code 0529820, FCC ID :

QFXRM-133, IC: 661z-RM 133 dan terdapat memory card Mini SD

kapasitas 128 MB terdapat 1 ( satu ) buah Sim card Telkomsel yang

mmepunyai ICCD : 6210109333400458 dengan nomor Hp :

081393459095

64. 1 ( satu ) buah Handphone merk Samsung model : GT-E2652W SN

RF5B548684W, IMEI 1 : 356655/04/248046/8, IMEI 2:

356655/04/2048046/6, berikut dengan :

a. 1 ( satu ) buah Sim card Telkomsel dengan nomor identitas

621000003980885

b. 1 ( satu ) buah Sim card Telkomsel dengan nomor telkomsel

621000003008913.

65. 1 ( satu ) unit Handphone Blackberry 9700, IMEI : 3524790462664347,

PIN : 2258251 A, berikut dengan 1 ( satu ) buah simcard dengan nomor

idenitas SCM*H12896211202205688012-5.

66. Hard Disk Merk Hitachi, Type/model : HDS721010CLA332, S/N:

JP2940HZ3S9WRC, kapasitas 1 TB yang di gunakan sebagai media

penyimpan pada DVR merk AVTECH dengantype model : VC787

67. 1 ( satu ) bundel ) duplik team penasehat Hukum dalam perkara pidana

No.32/Poid.sus/2012/PN.Smg terdaa M Yaeni,SH bin H.Sukiman tanggal

9 Agustus 2012

68. 1 ( satu ) buah buku agenda sidang hakim pengadilan negeri 2011 atas

nama Kartini Julianna Magdalen Marpaung,SH

69. 1 ( satu ) buah bendel jawaban/tanggapan ( replik) atau Pledoi /Nota

pembelaan terdakwa Suyoto,ST Bin (Alm) Ngusman Nastro redjo

70. 1 ( satu ) buah pledoi team penasehat hukum dalm perkara pidana

No32/pid.sus/2012/PN.Smg atas nama Muhammad Yaeni bin H. Sukiman

tanggal 18 juni 2012

71. 1 ( satu ) buah bendel surat dakwaan No. Reg perk : PDS-

01/PDAD1/Ft/02/2012 an. Terdakwa Muhammad Yaeni,SH Bin H.

Sukiman

Page 64: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

52

72. 1 ( satu ) bendel reolik penuntut umum terhadap pembelaan ( Pledoi)

penasehat hukum terdakwa M.Yaeni,SH Bin H Sukiman No reg perk :

PDS-01/P.DADI/Ft.1/2012 tanggal 2 agustus 2012

73. 1 ( satu ) bendel surat tuntutan No. Reg Perk: PDS-01/P.DADI/FT.1/2012

an, Terdakwa Muhammad Yaeni,SH bin H Sukiman

74. 1 ( satu ) bendel Duplik dari terdakwa Pribadi M. Yaeni,SH Bin H

Sukiman tanggak 9 Agustus 2012

75. 1 ( satu ) lembar bukti tramsfer bank mandiri dalam kondisi robek ke

rekening 136001038364 atas nama Bapak Sofiadi,S sebesar Rp5.000.000 (

lima juta rupiah ) tanggal 15 agustus 2012

76. 1 ( satu ) lembar bukti tramsfer bank mandiri dalam kondisi robek ke

rekening 136001038364 atas nama Bapak Sofiadi,S sebesar Rp10.000.000

( sepuluh juta rupiah ) tanggal 14 agustus 2012

77. 1 ( satu ) buah KTP provinsi Jawa Tengah kota Semarang NIK

33.7410.440668.0006 atas nama Kartini julianna magdalena marpaung,SH

berlaku hingga tanggal 04 juni 2016, di tanda tangani oleh Ir. Tata

pradana,MT selaku kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kota

Semarang.

78. 1( satu ) lembar asli surat kuasa tanggal 20 juli 2010 dari Edi supriyanto

dengan alamat Villa Bekasi indah 2 E3/20 RT.003/RW.013

Kel.Sumberjya Kec. Tambun Selatan, Kab Bekasi kepada saudara Heru

Kisbandono,SH.M.hum dan Trubus Gunung Rujito,SH perihal

permohonan ijin menjual sebidang tanah hak milik No 2347 / Gunung

Pati, seluas 2198 M2, atas nama Kusretnowati yang di tanda tangani

dengan matrai Rp6000 oleh Edi Supriyatno dan Heru

Kisbandono,SH.M.Hum

79. 2 ( dua ) lembar foto kopi surat kepada Ketua Mahkamah agung RI dari

dewan pimpinan Pusat golongan Karya Nomor : B-

110/GOLKAR/III/2011 tanggal 31 maret 201 perihal permohonan

Dukungan peninjauan Kembali yang di tanda tangani oleh

Prof.Dr.Mulaadi,SH selaku ketua dan Idrus Marham selaku sekretaris

Jenderal, yang terdapat stempel biru bertuiskan Di terima oleh Mahkamah

Agung RI 1 april 2011 tertanda Suci

80. 2 ( dua ) lembar foto copy surat kepada Bapak Basrief Arief,SH.M.H

Jaksa agung Ri dari dewan pimpinan pusat golongan karya Nomor : B-

111/GOLKAR/III/2011 tanggal 31 maret 2011 perihal permohonan

penundaan eksekusi yang di tanda tangani oleh Prof.Dr. Muladi,Sh selaku

ketua dan Idrus Marham selaku Sekretaris jenderal, yang terdapat stempel

biru bertuliskan di terima oleh Mahkamah Agunng RI pada tanggal 1 April

2011 tetrtanda Suci.

81. 1 (satu ) lembar foto copi tanda terima kejaksaaan Agung RI perihal surat

dari DPP partai Golkar Nomor : B-111/GOLKAR/III/2011 tanggal 31

maret 2011 perihal permohonan dukungan kembali dengan tujuan Jaksa

Aguung RI yang di terima oleh Risty

Page 65: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

53

82. 1 ( satu ) bundel surat tuntutan Kejaksaan Negeri Muara Tebo Reg.Perkara

No : PDS-04/N.5.17/FT.12009 tanggal 9 februri 2010 atas nama terdakwa

H. Nasrun bin Nasir,dkk.

83. 1 ( satu ) buundel foto copi putusan No.1605 k/Pid.sus/2010 tanggal 4

November 2010 dengan terdakwa H.Nasrun bin Nasir, H.M.Fauzi Mansur,

dan A Roni,S.Ag denga pengesahan sesuai aslinya oleh panitera/

Sekretaris Sapta Putra,SH

84. 1 ( satu ) map warna biru dengan tulisan PN Tebo – Jambi T: H Nasrun

Nasir No.77/Pid.B/2009/PN.Tebo.

85. 1 ( satu ) buah buku tabungan tahapan BCA warna biru Nomor

346805.tercantum identitas pada buku : KCP Gatot Subroto, No.rek

7960274401 atas nam Evri wahyu andriastuti, terdapat print out muasi

transaksi dari tanggal 05/10/10 sampai dengan 03/04/12

86. 1 ( satu ) lembar asli tulisan dari sdri Eternelly ( Istri Heru santosa,SH )

kaitan rencana pemeriksaaan sebagai saksi KPK. nomor mahasiswa

09.22.0030 dengan tanggal lahir 10 agustus 1972 untuk program magister

manajemen di Universitas Slamet Riyadi Surakarta, SOLo, Jawa tengah

87. Sebuah kartu mahasiswa atas nama Heru Santosa dengan nomor

mahasiswa 09.22.0030 dengan tanggal lahir 10 agustus 1972 untuk

program magister manajemen di Universitas Slamet Riyadi Surakarta,

SOLo, Jawa tengah

88. 1 ( satu ) buah Buku tabungan asli pada Bank Negara Indonesia ( BNI

Taplus ) atas nama Eternelly dengan nomor rekening 0031360207 pada

Cabang Semarang.

89. 1 ( satu ) buah starter pack XL Axiata dengan nomor 087832291972

90. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial number Sn

A3120NH011444466LH yang berisi file dan data penyadapan.

91. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial number : SN :

B3120NH)1144459LH, yang berisi file /data penyadapan

92. Print out data/Hard copy untuk 43 ( empat puluh tiga ) transkip dari file

voice suara

93. Print out data/Hard copi untuk 126 ( seratus dua puluh enam ) file sms

94. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial Number SN:

MAP7010C07085394A6, yang berisi file /data hasil penyadapan

95. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial number : SN

:MAPA240A161737846 yang berisi file / data hasil penyadapan berupa 12

( dua belas ) file soft copy transkip voice / suara

96. Print out data/Hard copi sebanyak 15 ( lima belas ) lembar transkip dari

file voice / suara

97. Print out data / hard copy sebanyak 47 ( empat puluh tujuh ) lembar

transkip dai file SMS

98. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial number SN :

A3116NH010159970LH, yang berisi file/data hasil penyadapan

99. 1 ( satu ) buah CD-R Verbatim dengan serial number SN :

B311NH01015975LH, yang berisi file/data hasil penyadapan

100. Print out data / Hard copy sebanyak 4 ( lembar ) transkip file voice suara

Page 66: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

54

101. Print out data/Hard copy sebanyak 5 ( lima ) dari file SMS

102. Hand phone merk Black berry type 9300 warna hitam dengan IMEI

354910.04.866468.6 PIN BB 2697CFA9 dan terdapat memory card type

MicroSD merk San disk kapasitas 2 GB dengan kode no:

1102004498DEY, SIM card dengan operator Telkomsel yang mempunyai

ICCID : 6210042552290233

103. hand phone merk Nokia model : X2 -01 type : RM -709 warna hitam

merah, dengan IMEI : 354842048571282, dengan terdapat memory card

type microSD merk V-GEN kapasitas 2 GB dengan kode no W 10763653,

Simcard dengan operator Telkomsel yang mempunyai ICCD :

621014624221070003

104. 1 ( satu ) Hand phone merk Iphone, Model MC637PA, warna Hitam, S/N

: 87124LZKEDG, IMEI : 012762007115521, yang di dalamnya terdapat 1

buah kartu SIM ( Sim card ),dengan operator Telkomsel,dan ICCD: 6210

0225 5202 3833, berikut sarung Hand phone merk: Capdase, warna:

hitam, pemilik Evri wahyu Andreastuti

105. 1 ( satu ) buah Hand phone merk GSM merk Nexian G 169 dengan

warna silver dengan IMEI : 3516110522721226, serial number :

G169C12011607, terdapat Sim card XL ICCD : 89621162172575938-5

106. 1 ( satu ) Hand phone GSM merk nokia warna erah abu –abu dengan

Imei : 355545016250616256849 dengan sim card indosat nomor :

081575608251

107. 1 (satu ) buah hand phone GSM merk Nokia warna abu –abu putih

dengan model 6100 tipe NPL-2 dengan Imei : 350991306749538, sim card

indosat/mentari dengan ICCD: 89620100000018122398

108. Hard disk merk western digital, type/model : WD10EADS-00L5B1, S/N

: WCAU4D884300, kapasitas 1 TB yang di gunakan sebagai media

penyimpan CCTV pengadilan Negeri / Niaga/ Hub. Industrial.Tipikor

Semarang.

109. 1 ( satu ) unit Handphone merk Blackberry 8900 warna hitam dengan

IMEI : 355380317303170831 PIN BB : 20F8b835 Dengan terdapat

memory card type micro SD kapasitas 2 GB, dan terdapat 2 ( dua ) buah

Sim Card yang keduanya operator telkomsel yang mmepunyai ICCD:

621004252527437003 dan 621001152510017401

110. 1 ( satu ) unit hand phone merk Nokia model : 2323C-2 type : RM-543

warna hitam dengan IMEI : 35798/03//29719273 dan terdapat sim card

dengan operator indosat yang mempunyai ICCD :

89620130000283318667(78), tanpa memori card

111. 1 ( satu ) buah hand phone merek nokia warna biru mdel 1202-2 type

RH-112 dengan IMEI : 3569003234739743407 , dengan nonor hand

phone : 0813477820100, pemilik atas nama Sri darwati

112. 1 ( satu ) unit hnd phone merk Samsung model : SGH-C140 warna putih

hitam dengan IMEI : 3555399/01/155914/0 dengan S/N : RW IP510393

W, dan terdapat 1 ( satu ) buah sim card operator indosat yang mmepunyai

ICCD : 62014000148770936 ( 27 ) dan dengan nomor panggil :

085727892063 berikut baterainya, tanpa charger

Page 67: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

55

113. 1 ( satu ) buah Sim card Telkomsel yang mempunyai ICCD

6210102632388554 dengan nomor panggil 081326388554

114. 1 (satu) buah hand phone merk Nokia model C1-01 type : RM-607, code

0596366, imei : 353799/04/309542/1, warna bagian depan silver dengan

warna bagian belakang hitam, pada layar terdapat sedikit rusak, di

dalamnya terdpat sebuah batrai noki BL-5C, memiliki kartu sim card

simpati

115. 1 ( satu ) unit Hand phone merk nokia model 2730c-1 type RM -578

warna cashing depan hitam silver dan chasing belakag warna merah

dengan IMEI : 3520220/04/541682/5 dan terdapat 1 ( satu ) buah sim card

dengan operator telkomsel yang mempunyai ICCD :

621000003170635,dengan nomor panggil 081326752889 beserta baterai

nya

116. 1 ( satu ) unit Laptop merk Acer aspire 5583 WXMI wrna silver hitam

dengan S/N : LXAXV)X)56721057210572F2505, SNID : 72102231925,

beserta baterai charger dan tas laptop warna hitam milik ssdr. Kartini

julianna magdalena marpaung

117. 1 ( satu ) bundel rekening koran BCA dengan nomor rekening :

0060423881 atas namaPrasetya adhi nugraha periode 31 mei 2011 sampai

dengan 31 oktober 2012

118. 1 ( satu ) buah hand phone ( HP ) merk Nokia warna hitam model : 1616

-2 type : RH -125, code : 0587505, IMEI : 357378/04/721244/3 berikut

sim card nomor 081328810000

119. 1 ( satu ) lembar asli tindisa slip permohonann pengiriman uang BACA

tanggal 21 november 2012, perihal pengiriman uang secara RTGS

sejumlah RP187.500.000.00 ( seratus delapan puluh tujuh juta lima ratus

ribu rupiah ) dari BCA dengan noor rekening 0810564644 an Bambang

guritni,Sh atau Muhammad Misbah,S.Ag ke BRI nomor rekening 0378-

01-000168.30.6 an KPK qq penampungan sementara uang sitaan, dengan

identitas penyetor atas nama Bambang Guritno

120. Uang tunai senilai Rp 187.500,000.00 ( seratus delapan puluh tujuh juta

lima ratus ribu rupiah )

121. 1 ( satu ) lembar asli tindisan slip penyetoran ( deposit slip ) bank Rakyat

Indonesia tanggal 3 desember 2012, perihal pengiriman uang sejumlah

Rp36.000.000.00 ( tiga puluh enam juta rupiah ) ke BRI no rekening 0378-

01-000168.30.6 an KPK qq penampungan sementara uang sitaan, dengan

identitas penyetor atas nama Bambang agus purnomo”s.

Surat-surat di ataslah yang termasuk pasal 184 ayat (1) sub C. Selanjutnya

pada pasal 187 KUHAP terdapat 4 ( empat ) jenis surat yakni sebagaimana yang

tercantum dalam pasal 187 sub ( butir )a s/d d KUHAP.

Page 68: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

56

Syarat mutlak dalam menentukan dapat atau tidaknya suatu surat di

kategorikan sebagai suatu alat bukti yang sah adalah surat-surat itu harus di buat

di atas sumpah jabatan di kuatkan dengan sumpah. (Mustika, 1987, hal. 43)

b.Keterangan saksi

Saksi yang di ajuan oleh Jaksa penuntut umum adalah berjumlah 11 (

sebelas ) orang di antaranya adalah :

1. “Saksi Aminuddin

2. Saksi Suyatmo alias Momo

3. Saksi Heru Santoso

4. Saksi Sri Dartutik Bin Sukiman

5. Saksi Asmadinata

6. Saksi Pragsono

7. Saksi Hartoyo

8. Saksi Agus Yohanes

9. Saksi Muhammad Yaeni

10. Saksi Bambang agus purnomo

11. Saksi Kartini Julinna magdalena marpaung”

Keterangan yang di berikan oleh saksi Amunuddin adalah bahwa saksi

kenal dengan terdakwa Heru Kisbandono ketika melakukan penangkapan

terhadapnya namun saksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengannya. Dan

berhubungan dengan peritiswa ini saksi pernah di periksa oleh KPK bahwa saat

itu saksi memberikan saksi yang benar. Dan dalam rangka penyelidikan itu saksi

dan tim KPK juga melakukan penyadapan terhadap nomor-nomor telepon yang di

duga terkait dengan kasus terdakwa, di antaranya percakapan antara terdakwa

dengan Sri dartutik dan di antaranya terdakwa Heru kisbandono dengan Kartini

julianna marpaung serta pihak-pihak lain yang terkait dengan kasus terdakwa

tersebut. bahwa dari hasil penyadapan percakapan pada nonmor telephone di

ketahui adanya upaya dari Sri dartutikk untu melakukan pengurusan perkara

tindak pidana korupsi M. Yaeni melalui terdakwa dan berencana menyerahkan

Page 69: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

57

uang sejumlah Rp150.0000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ). Bahwa

selain melakukan penangkapan, ketika itu di lakukan pula tindakan pengamanan

barang bukti yang di temukan di dalam mobil Suzuki type Escudo e\warna abu-

abu silver berplat D milik terdakwa yakni berupa uang sejumlah

Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah ) yang terbungkus dalam sebuah kantong

plastik kresek warna hitam bertuliskan G2 The House of Blackberry yang di

temukan berada di dekat kaki kiri terdakwa dan uang ejumlah Rp50.000.000.00 (

lima puluh juta rupiah yang berada di dalam dashboard mobil). Menurut kerangan

saksi Aminuddin bahwa terdakwa Heru kisbandono cukup kooperatid dan

mengakui kalau uang sejumlah Rp100.000.000.00 ( seratus juta rupiah ) dalam

kantong plastik maupun sejumlah uang Rp50.000.000.00 ( lima puluh juta rupiah

) yang di simpan di dalam dashboard mobil tersebut berasal dari Sri dartutik

terkait pengurusan perkara tindak pidana korupsi yang di lakukan oleh

Muhammad Yaeni, namun terdakwa Heru Kisbandono tidak menjelaskan

mengapa uang Rp50.000.000.00 ( lima puluh juta ) tersebut di simpan di dalam

dashboard mobil. Berdasarkan penyelidikan Tim KPK di ketahui bahwa uang

Rp150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ) adalah uang yang di berikan

oleh Sri dartutik.

Bahwa menanggapi keterangan saksi Aminuddin tersebut terdakwa Heru

kisbandono menyatakan bahwa keterangan saksi ada yang tidak benar dan karena

itu menolaknya, yakni sepanjang mengenai posisi pendapat majelis hakim yang

akan memutus perkara Muhammad Yaeni, Menurut terdakwa Heru kisbandono

majlis hakim yang mengadili Muhammad Yeni akan memutus dengan komposisi

Page 70: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

58

2 ( dua ) hakim memutus masuk dan 1 ( satu ) hakim memutus bebas ( dengan

disenting opinion ), bukan 2 ( dua ) hakim memutus bebas dan 1 ( satu ) hakim

memutus masuk seperti yang di terangkan saksi.

Keterangan dari Suyatmo alias Momo menyatakan bahwa dirinya tidak

mengenal terdakwa Heru kisbandono dan tidak pula berhubungan keluarganya,

bahwa sepanjang dengan perkara ini saksi pernah di periksa oleh penyidik KPK ,

saat itu saksi memberikan keterangan yang benar. Saksi merupakan supir dari

Muhammad Yaeni yang bertugas mengantarkan Muhammad Yaeni pada acara-

acara kedinasan maupun acara lain yang akan di hadiri Muhammad Yaeni. Saksi

juga mengetahui jika Sri dartutik merupakan adik kandung dari Muhammad

Yaeni. Pada tanggal 16 agustus 2012 Saksi mengantarkan Sri dartutik ke

Semarang atas perintah Muhammad Yaeni karena akan mengantarkan barang

yang sangat penting kepada seseorang, lalu saat akan memasuki Semarang Sri

dartutik menanyakan kepada saksi di mana kantor BCA, setealah saksi menjawab

di jalan pemuda Semarang, lalu Sri dartutik meminta untuk diantarkan untuk

menuju kesana. Sri dartutik keluar dari mobil melalui pintu mobil sebelah kiri

depan berjalan ke arah belakang dengan membawa tas yang di cangklong di

pundaknya tetapi saksi tidak mengetahui apakah Sri dartutik ada membawa tas

kertas warna putih hitam. Saat di lakukan penangkpan dan pemerikasaan oleh

petugas dari KPK, barulah saksi melihat lagi 1 ( satu ) tas kertas warna hitam

putih yang isinya telihat menggelembung tersebut. bahwa dalam perjalanan nya

ketika sampai di Kaligawe, Kecamatan Sayung, Demak, mobil yang saksi

kendarai di berhentikan oleh KPK dan kemudian saksi dan juga Sri dartutik di

Page 71: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

59

bawa kekantor kejaksaan Tinggi Jawa Tengah untuk di lakukan pemeriksaan oleh

Petugas dari KPK. Dan saat di lakukan pemeriksaan oleh petugas KPK, saksi baru

mengetahui jika Sri dartutik baru saja melakukan penyuapan terhadap Hakim

terkait kasus tindak pidana Korupsi yang di duga di lakukan oleh Muhammad

Yaeni.Menimbang, menanggapi keterangan yang di berikan oleh Suyatmo alias

Momo maka terdakwa Heru Kisbandono tidak merasa keberatan.

Keterangan Heru Santosa menyatakan bahwa namun tidak mempunyai

hubungan keluarga atau bertalian darah dengannya. Saksi maupun Sri dartutik

adalah Adik kandung Muhammad Yaeni teman dari terdakwa, bahwa

sehubungan dengan perkara ini saksi pernah di periksa oleh KPK, dan dalam

kesempatan itu saksi memberikan keterangan yang benar. Bahwa saksi

mengetahui jika Muhammad Yaeni terkena kasus Tindak pidana korupsi terkait

dengan penyelewengan atas anggaran pemeliharaan mobil dinas Sekretariat

DPRD kabupaten Grobogan, dan perkara itu di sidangkan di pengadiln Tindak

Pidana Korupsi pada pengadilan Negeri Semarang, dan sesuai informasi yang di

dapatkan saksi dari adik Muhammad yaeni yaitu Sri dartutik, majlis hakim yang

menyidangkan perkara itu mengalami perubahan. Dari yang semula di ketuai oleh

ibu Lilik Nuraini dan anggota Ibu Kartini dan Pak Asmadinata, berubah menjadi

di ketuai oleh Pak Pragsono dan anggota Ibu Kartini dan Pak Asmadinata. Dan

seingat saksi, bahwa Sri dartutik pernah bercerita jika sudah berjumpa dengan

terdakwa Heru Kisbandono untuk meminta bantuan dalam pengurusan perkara

tindak pidana korupsi Muhammad Yaeni. Bahwa yang di maksud dengan

pengurusan kasus tindak pidana Muhammad Yaeni adalah usaha untuk

Page 72: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

60

meringankan hukuman yang akan di putuskan oleh majlis hakim kepada

Muhammad Yaeni, bahwa dalam upaya untuk meringankan putusan untuk

Muhammad Yaeni akan ada penyerahan sejumlah uang kepada Majlis hakim yang

menyidangkan perkara Muhammad Yaeni. Dan saksi juga mengetahui jika

terdapat 2 ( dua ) alternatif pengurusan perkara itu, yakni untuk vonis bebas uang

pengurusannya adalah Rp300.000.000.00 ( tiga ratus juta rupiah ) sampai

Rp500.000.000.00 ( lima raus juta rupiah ) dan jika di putus masuk dengan

hukuman ringan yaitu selama 1 ( satu ) tahun maka uang pengurusannya

sejumlah Rp150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ) sampai dengan

Rp200.000.000.00 ( dua ratus juta rupiah ), Dan seingat saksi yang akhirnya di

sepakati adalah meringankan hukuman Muhammad yaeni hingga hanya di

hukum dengan pidana penjara selama 1 (satu ) tahun dan untuk itu Sri dartutik

akan memberikan uang sejumlah Rp150.000.000.000 ( seratus lima puluh juta

rupiah ) kepada Majlis hakim yang menyidangkan perkara Muhammad Yaeni

tersebut melalui Terdakwa Heru Kisbandono. Dan dari penjelasan Sri dartutik

saksi mengetahui kalau sebagian dari uang yang diserahkan kepada majlis hakim

itu di peroleh dari sumbangan ataupun partisipasi anggota fraksi PDI-P yang di

berikan kepada Muhammad Yaeni dan uang tersebut langsung di berikan oleh

anggota fraksi PDI-P untk diberikan kepada Muhammad Yaeni dan saksi

mengetahui dari ketua Fraksi PDI-P yaitu Bambang Guritno. Dan dari Sri dartutik

juga saksi mengetahui jika 2 ( dua ) dari 3 ( tiga ) hakim yang menyidangkan akan

di mutasikan. Untuk mempertahankan kartini dan Asmadinata agar tetap

meyidangkan perkara tindak pidana korupsi Muhmaad Yaeni maka tersebut di

Page 73: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

61

perlukan sejumlah uang, berkisar sekitar Rp20.000.000.000 ( dua puluh juta )

sampai dengan Rp30.000.000.000 ( tiga puluh juta ), untuk pengurusan supaya

tidak dilakukan mutasi terhadap kedua Hakim tersebut. Dan atas keterangan saksi

Heru santosa tersebut, terdakwa tidak menyatakan keberatan.

Keterangan Saksi Sri dartutik binti Sukiman adalah bahwa saksi kenal

dengan terdakwa Heru kisbandomo namun tidak memiliki hubungan keluarga

atau pertalian darah dengannya, saksi merupakan adik kandung dari Muhammad

Yaeni, teman dari terdakwa Heru Kisbandono. Bahwa sehubungan dengan

perkara ini saksi pernah di periksa oleh penyidik KPK, pada kesempatan itu saksi

memberikan keterangan yang benar. Saksi kenal dengan Heru kisbandono adalah

setelah di kenalkan oleh Muhammad Yaeni yakni pada saat Muhammad Yaeni

akan di tahan di Kedung Pane Semarang oleh kejaksaan Negeri Purwodadi pada

tahun 2012, sepengetahuannya saksi, terdakwa berprofesi sebagai hakim Ad Hoc

Pengadilan Tindak Pidana Pontianak, dalam pertemuannya saat itu Muhammad

Yaeni mengatakan jika nanti jika ada sesuatu bisa berkomunikasi dengan Sri

dartutik. Dan setelah itu saksi sering berhubungan dengan terdakwa dalam rangka

meminta petunjuk tentang perkara Muhammad yaeni, dan terdakwa juga banyak

membantu diantaranya membantu mencarikan pengacara untuk Muhammad

Yaeni, membantu membuatkan duplik dan lain-lain. Lalu terdakwa juga

mengatakan kepada saksi jika hakim yang menangani kasus Muhammad Yaeni

mau membantu membebaskan Muhammad Yaeni dengan memberikan sejumlah

uang. Menurut terdakwa inisiatif meminta uang untuk membantu pengurusan

perkara Muhammad Yaeni berasal dari Majlis Hakim yang menyidangkan perkara

Page 74: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

62

tindak pidana itu sendiri. Uang itu kabarnya akan di berikan langsung ke majlis

hakim yang terdiri dari 3 ( tiga ) orang, dan yang aktif melakukan komunikasi

dengan terdakwa daam meminta uang itu adalah Hakim Kartini Julianna

magdalena marpaung, dan saksi juga pernah di kenalkan kepada Hakim Kartini

julianna magdalena marpung oleh terdakwa. Bahwa bantuan awalnya yang akan

di berikan berupa putusan bebas untuk Muhammad Yaeni tetapi kemudian

berubah menjadi putusan ringan, yaitu putusan pemidanaan penjara selama 1 (

satu ) tahun. Dan terdakwa juga pernah memberitahukan kepada saksi bahwa

untuk putusan bebas di perlukan uang sejumlah Rp500.000.000.00 ( lima ratus

juta rupiah ) dan untuk keringanan hukuman di perlukan uang sejumlah

Rp200.0000.000.00 (dua ratus juta rupiah ), dan di karenakan putusan yang di

berikan kepada Muhammad Yaeni berupa keringanan hukuman, bukan putusan

bebas saksi sempat menawar kepada terdakwa agar uang yang di berikan kepada

majlis hakim tersebut sejmlah RP100.0000.000.00 ( seratus juta rupiah ) saja,

menyikapi hal tersebut terdakwa mengatakan jika akan membicarakannya terlebih

dahulu dengan majlis hakim. Dan menurut pemberitahuan dari terdakwa bahwa

hakim yang meminta sejumlah uang Rp500.000.000.000 ( lima ratus juta rupiah )

adalah hakim Kartini. Terdakwa juga memberitakan kepada saksi jika 2 ( dua )

diantara hakim yang menangani kasus Muhammad Yaeni akan di mutasikan, dan

agar Hakim Kartini julianna magdalena marpaung dan juga hakim Asmadinata

tetap bisa menyidangkan perkara Muhammad Yaeni maka harus di upayakan agar

mereka tidak di mutasikan dan untuk itu di perlukan dana atau sejumlah uang

Rp30.000.000.00 ( tiga puluh juta rupiah ). Atas permintaan terdakwa, kemudian

Page 75: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

63

saksi melakukan pengiriman uang sejumlah RP20.000.000.00 ( dua puluh juta ) ke

rekening bank BCA atas nama Prasetyo adi Nugraha , dan yang Rp10.000.000.00

( sepuluh juta rupiah ) saksi kirimkan ke rekening terdakwa Heru Kisbandono di

bank BCA. Dan terdakwa juga pernah meminta bantuan kepada saksi

mengirimkan uang Rp15.000.0000.00 ( lima belas juta rupiah ) tersebut ke

rekening terdakwa di bank BCA tetapi saksi sudah tidak ingat lagi tanggal dan

saksi mengirimkan uang tersebut dan saksi tidak pula tahu akan di berikan kepada

siapa uang tersebut.dan juga saksi pernah mengirimkan uang sejumlah

RP5.100.000.00 ( lima juta seratus ribu rupiah ) ke rekenng terdakwa di bank

BCA dengan nama penyetor Suyatmo karen apada saat itu di bank BCA sedang

antriannya panjang sehingga saksi menulis di slip setoran tanggal pengiriman,

jumlah uang yang di kirimkan yakni kepada terdakwa sejumah uang tersebut

merupakan bagian uang sejumlah RP15.000.000.00 ( lim belas juta ) rupiah.

Bahwa uang untuk membantu pengurusan kasus Muhamad Yaeni yang telah di

sepakati oleh saksi untuk di berikan kepada majlis Hakim yang menyidangkan

perkara tindak pidana Muhammad Yaeni tersebut melalui terdakwa adalah

sejumlah Rp150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ) uang ini saksi

serahkan kepada terdakwa pada tanggal 17 agustus 2012 di tempat di depan

kantor BCA di jalan Pemuda Semarang. Di dalam perjalananya saksi di tangkap

oleh petugas dari KPK terkait dengan penyuapan yaitu pemberian uang sejumlah

Rp150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ) kepada terdakwa yang saksi

lakukan dengan tujuan perkara pidana atas nama Muhammad Yaeni tersebut di

hukum ringan, dan saksi melakukan penyuapan kepada hakim hanya semata –

Page 76: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

64

mata karena ingin membantu kakak kandung saksi yakni Muhammad Yaeni.

Berdasarkan atas keterangan dari Sri dartutik terdakwa tidak merasa keberatan.

Keterangan dari saksi Asmadinata bahwa saksi kenal dengan terdakwa

namun tidak bertalian darah ataupun mempunyai hubungan keluarga,bahwa

sehubungan dengan perkara ini saksi pernah di periksa oleh penyidik KPK, pada

kesempatan itu saksi memberikan keterangan yang benar. Saksi mmeberikan

keterangan di hadapan penyidik KPK bahwa adanya penerimaan suap atau

grtaifikasi yang saksi ketahui dari media masaa dilakukan oleh Hakim Kartini

julianna magdalena marpaung dan terdakwa untu mempengaruhi putusan majlis

Hakim yang menyidangkan perkara tindak pidana korupsi atas nama Muhammad

Yaeni. Bahwa saksi kenal dengan Hakim Kartini Julianna Magdalena marpaung

sebagi Hakim Ad Hoc di pengadilan Negeri Semarang dan saksi bersama hakim

yang menyidangkan perkara tindak pidana korupsi mengenai penyimpanagna

anggara pemeliharaan mobil dinas sekretariat DPRD kabupaten Grobogan Atas

nama Muhamad Yaeni. bahwa pada awalnya hakim yang menyidangkan perkara

tersebut adalah lilik Nuraini sebagai ketua Majlis Hakim, dan saksi seerta Hakim

Kartini Juiana magdalena Marpaung selaku anggota. Setelah Lilik Nuraini di

mutasikan ke pengadilan Negeri Tondano, posisinya sebagai ketua di majlis di

gantikan oleh Pragsono sehingga susunann Majlis Hakim yang menyidangkan

perkara tindak pidana Muhammad Yaeni mengalami perubahan yaitu dari

Pragsono sebagai ketua Majlis hakim dan saksi serta Hakim Kartini julianna

magdalena marpaung selaku anggota. Majlis hakim yang di ketuai oleh Lilik

nuraini menyidangkan perkara tindak pidana korupsi atas nama Muhammad

Page 77: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

65

Yaeni itu sejak sekitar bulan maret 2012 sampai dengan Juni 2012, sedangkan di

ketuai oleh Pragsono adalah sekitar bulan Juni 2012 sampai dengan Bulan

Agustus 2012, yaitu sejak perkara itu dalam tahap pemeriksaan “tuntutan “

perkara itu sendiri di putus tanggal 27 Agustus 2012 dengan susunan Majlis

hakim yang sudah berbeda, yaitu Pragsono sebagai ketua Majlis Hakim, dan saksi

serta John Halasan butar butar selaku anggota. Perkara oleh penuntut umum di

tuntut dengan pidana penjara selama 2 ( dua ) tahun penjara dan 6 ( enam ) bulan

ini di putuskan dengan memidana terdakwa dengan pidana penjara selama 2 ( dua

) tahun dan 5 ( lima ) bulan. Bahwa saksi pernah berjumpa dengan terdakwa

sebanyak 2 ( dua ) kali, yaitu pertama ketika dikenalkan oleh Hakim Kartini

julianna magdalena marpaung di restoran GAMA Candi Baru Semarang dekat

Akpol Semarang sekira bulan April atau bulan Mei 2012 dan yang kedua pada

saat bertemu di Hotel Agas Solo , terdakwa berprofesi sebagai hakim Ad Hoc di

pengadilan Tindak Pidana korupsi pada Pengadilan Negeri Pontianak Kalimantan

Barat. Saat pertemuan pertama di Restorant Gama terdakwa meminta saksi dan

Kartini julianna magdalena marpaung untuk membantu membebaskan Terdakwa

Muhammad Yaeni. Pada saat terdakwa menyatakan permintaan nya untuk di

bantu itu, Kartini Marpaung telrihat menganggukan dan mengiyakan dan ini saksi

artikan sebagai sikap mengiyakan atau mendukung permintaan terdakwa tersebut,

tetapi saksi mengatakan tidak bisa karena harus melihat dulu bagaimana fakta

yang ada di persidangan dan saksi belum menerima berkas perkara tindak pidana

Korupsi atas nama Muhammad Yaeni tersebut dan juga saksi saksi belum

Page 78: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

66

semuanya memberikan keterangan di persidangan. Setelah mengatakan tidak bisa,

tanpa terlebih melihat reaksi dari terdakwa saksi langsung pulang.

Keterangan Saksi Pragsono bahwa saksi kenal dengan terdakwa namun

tidak mempunyai hubungan keluarga dengannya, saksi mengenalnya sejak tahun

2006 atau tahun 2007 karena terdakwa berprofesi sebagai pengacara. Sekarang ini

setahu saksi ia berprofesi sebagai Hakim Ad Hoc di Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi Negeri Pontianak Kalimantan Barat. Bahwa sehubungan dengan perkara

ini saksi pernah di periksa oleh KPK pada kesempatan itu saksi memberikan

keterangan yang benar. Saksi pernah menyidangkan perkara atas nama

Muhammad Yaeni dalam perkara tindak pidana korupsi pemeliharaan kendaraan

dinas Sekretariat DPRD Grobogan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008

yang di sidangkan pengadilan Negeri Semarang, dimana waktu itu saksi menjadi

Ketua Majlis Hakim menggantikan Ketua majlis sebelumnya yang di mutasikan,

Lilik Nuraini, dengan anggota yang terdiri dari Asmadinata dan Kartini julianna

magdalena marpaung. Bahwa saksi mulai menyidangkan perkara Muhammad

Yaeni tersebut sejak bulan Juli 2012. Ketika itu persidangannya sudah memasuki

tahap pembacaan Pledoi dari Muhammad Yaeni. Secara keseluruhan saksi

menyidangkan perkara Muhammad Yaeni tersebut sebanyak 4 ( empat ) kali yaitu

dari acara pembacaan pledoi, pembacaan replik, pembacaan duplik dan

pembacaan putusan. Di suatu hari yang sudah tidak lagi di ingat oleh saksi ada

seseorang yang tidak saksi kenal menelepon saksi dan kemudian ternyata kalau ia

adalah terdakwa yang ketika itu ingin mengatakan mau menghadap saksi. Hal itu

terjadi setelah acara pembacaan pledoi perkara Muhammad Yaeni, lalu beberapa

Page 79: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

67

hari kemudian terdakwa datang ke ruangan saksi dan meminta untuk agar

Muhammad Yaeni bisa di putus bebas, namun saksi tidak menyanggupinya

dengan alasan bahwa terdakwa Muhammad Yaeni telah menggunakan hak atas

pemeliharaan yang di salahgunakan. Lalu setelah beberapa hari setelah terdakwa

Heru kisbandono mendatangi saksi, Hakim kartini julianna magdalena marpaung

dan juga Asmadinata mendatangi saksi, lalu saksi menceritakan jika Heru

Kisbandono telah mendatangi saksi dan meminta agar saksi memutus bebas

perkara Muhammad Yaeni, lalu Kartini julianna magdalena marpaung meminta

saksi agar menuruti keinginan terdakwa Heru kisbandono dengan dalih bahwa

Saksi dan Heru Kisbandono sudah kenal sejak lama, agar Muhammad yaeni bisa

diputus bebas. Beberapa hari kemudian saksi melihat hakim kartini julianna

magdalena marpaung sedang berada di lorong lalu saksi mengatakan kepada

Kartini julinna magdalena marpaung untuk tidak berbicara kepada Heru

kisbandono melalui Handphone, karena saat itu saksi telah menyadari jika

handphone nya telah di sadap. Dan saksi bermaksud untuk memperingati sebagai

sesama teman karena sebagai hakim harus bersifat netral, setelah beberapa hari

kemudian saksi menemui kartini julinna magdalena marpaung dan juga

Asmadinata di ruangannya dan saat itu Asmadinata mengatakan bahwa “saya

bebas pak, dan ibu Kartini masuk ikut bapak” dan perkataan Asmadinata saat itu

di respon dengan anggukan kepala oleh Kartini julianna magdalena marpaung.

Keterangan Saksi Hartoyo bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa tidak

pula mmepunyai hubungan keluarga dengannya, sehubungan denga kasus ini

saksi pernah di periksa oleh Penyidik KPK pada kesempatan itu saksi

Page 80: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

68

memberikan keterangan yang benar. Bahwa saksi menerangkan kepada penyidik

KPK dalam berita acara pemeriksaan saksi yaitu terkait dengan tindak pidana

korupsi penyuapan yang terjadi pada tanggal 17 agustus 2012 dimana hakim

Kartini julinna magdalena marpaung dan terdakwa di tangkap oleh petugas dari

KPK karena menerima suap berupa pemberian uang terkait putusan perkara tindak

pidana korupsi atas nama Muhammad Yaeni yang di sidangkan oleh Hakim

Kartini julianna magdalena marpaung di pengadilan tindak pidana korupsi di

pengadilan negeri Semarang.bahwa pada saat penangkapan hakim Kartini Juliana

magdalensa marpaung pada tanggl 17 agustus 2012 saksi mengungkapkan bahwa

saksi melihat mobil Suzuki escudo pindah ke parkiran tengah depan kantor

pengadilan Negeri Semarang di bawah pohon Beringin. Saksi melihat Kartini

julinna magdalena marpaung menuju ke Mobil Suzuki Escudo, dan sebelum itu

saksi menyampaikan bahwa putusannya terbukti lalu Kartini julinna magdalena

marpaung menjawab iya terbukti. Saksi pada saat itu berusaha untuk

mengingatkan Kartini julianna magdalena marpaung dan terdakwa berteman dan

di beberapa waktu yang lalu kartini julinna magdalena marpaung pernah

menelpone saksi mengenai berkas perkara Muhammad Yaeni sehingga saksi

berpikiran bahwa terdakwa pasti mengharapkan sesuatu dari putusan Muhammad

Yaeni. Saat saksi akan pulang, saksi melihat Mobil Grand Livina milik Kartini

julinna marpaung masuk kedalam halaman kantor Pengadilan Negeri Semarang

diikuti oleh mobil Toyota avanza warna hitam, setelah itu saksi melihat proses

penangkapan terhadap Kartini Julinna magdalena Marpaung dan saksi melihat

Kartini julinna magdalena marpaung di bawa kerumah wakil Ketua Pengadilan

Page 81: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

69

Negeri Semarang. bahwa pada saat Kartini julianna magdalena marpaung di

tangkap oleh petugas KPK, kerangka putusan perkara Muhammad Yaeni belum

sepenuhnya jadi dan masih berada pada saksi.

Keterangan Saksi Agus Yohanes, bahwa saksi kenal dengan terdakwa

namun tidak memiliki hubungan keluarga dengan terdakwa. Saksi mengenalnya

sejak tahun 2011, pada saat ia mendaftar sebagai calon wakil bupati Grobogan

melalui partai PDI-P tetapi terdakwa hanya mengambil formulir pendaftaran.

Bahwa sehubungan dengan masalah ini saksi pernah di periksa oleh Penyidik

KPK dan dalam kesempatan itu saksi memberikan keterangan yang benar. Bahwa

saksi mengetahui jika Muhammad Yaeni pernah terlibat aktif dalam perkara

tindak pidana korupsi berupa penyelewengan anggaran pemeliharaan kendaraan

mobil dinas Sekretariat DPRD Kabupaten Grobogan Tahun anggran 2006-2008

yang di tangani oleh kejaksaan Negeri Purwodadi dan kemudian pada tahun 2011

perkara atas nama Muhammad Yaeni di sidangkan di pegadilan Tindak Pidana

Korupsi pada pengadilan negeri Semarang. bahwa saksi pernah menyerahkan

uang sejumlah Rp2.500.000.00 ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) untuk bantuan

Muhammad Yaeni tersebut kepada Bambang Guritno yaitu ketua Fraksi PDI-P

Kabupaten Grobogan di ruang kerja Bambang Guritno. Dan di ketahui oleh saksi

bahwa Muhammad yaeni meminta bantuan kepada fraksi PDI-P DPRD

kabupaten Grobogan untuk memberikan bantuan sebesar RP2.500.000.00 ( dua

juta lima ratus ribu ) yaitu saksi Agus siswanto, Bambang Guritno, Sri sumarni,

Retno widiastuti, H buchori, Edi Widharto, Tri wiratni, Heru Santosa dan Sri

Budiati. Dan selain kepada rekan-rekan fraksi PDI-P Muhammad Yaeni juga ada

Page 82: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

70

meminta bantuan uang dari Misbah yaitu anggota DPRD Kabupaten Grobogan

dari Fraksi PPP. Dan sepengrtahun saksi bahwa rekan-rekan dari anggota DPRD

kabupaten Grobogan juga memberikan bantuan kepada Muhammad Yaeni dan

uang yang di berikan kepada MUHammad Yaeni sejumlah Rp41.500.000.00 (

empat puluh satu juta lima ratus ribu rupiah )

Keterangan Muhammad Yaeni, bahwa saksi kenal dengan terdakwa

namun tidak mempunyai hubungan keluarga, bahwa sehubungan dengan perkara

ini saksi pernah di periksa oleh KPK dan pada kesempatan itu saksi memberikan

keterangan yang benar. Bahwa pada saat saksi menjabat sebagai ketua DPRD

Kabupaten Grobogan saksi di periksa di kejaksaan Negeri Purwodadi yang

kemudian saksi disidangkan sebagai terdakwa dalam perkara tindak pidana

korupsi terkait dengan penyelewengan anggaran pemeliharaan kendaraan mobil

dinas Sekretariat DPRD Kabupaten Grobogan tahun anggaran 2006-2008 di

pengadilan Negeri Semarang. dan majlis hakim yang menyidangkan perkara

tindak pidana korupsi penyelewengan anggaran pemeliharaan mobil dinas

sekretariat DPRD Kabupaten Grobogan tahnu anggran 2006-2008 adalah Lilik

Nuraini sebagai ketua majlis hakim denan anggota Majlis Yaitu Asmadinata dan

juga Kartini julianna magdalena marpaung. Dan saat masih dalam proses

persidangan ada pergantian majlis hakim yang menyidangkan perkara saksi yaitu

ketua majlis Hakim dari Lilik Nuraini menjadi Hakim Pragsono dan dengan

anggota majlis yang masih sama. Setelah itu saat saksi di periksa di kejaksaan

Negeri Purwodadi saksi pernah menceritakannya kepada terdakwa, yakni pada

saat saksi bertemu dengannya di bandara A. Yani Semarang pada sekitar awal

Page 83: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

71

bulan januari 2012. Pembicaraa tentang ksus saksi itu bermula dari terdakwa

menyampaikan kepada terdakwa kasus tersebut adalah mengenai dugaan tindak

pidana korupsi yang di duga dilakukan oleh saksi dan pada saat itu terdakwa

mengatakan jika akan di bahas pada pertemuan yang berikutnya. Dipertemuan

berikutnya saksi menjumpai terdakwa dan menceritakan kronologis secara umum

dan saksi hanya meminta pendapat dari terdakwa atas kasus tersebut, ketika itu

saksi belum di tetapkan sebagai tersangka oleh kejaksaan negeri Purwodadi.

Namun setelah itu saksi mendapatkan panggilan lagi dari kejaksaan negeri

purwodadi bahwa saksi telah di tetapkan sebagai tersangka, dan akan di tahan Di

LP Kedung Pane Semarang. dan sepengetahun saksi Bahwa terdakwa adalah

seorang pengacara tetapi pada saat pertemuan terakhir saksi di ketahui sebagai

Hakim Ad hoc Tipikor di Pontianak.

Keterangan saksi Bambang agus purnomo, bahwa menanggapi

keterangan saksi Bambang Agus purnomo tersebut terdakwa menyatakan bahwa

keterangan saksi yang mengatakan bahwa terdakwa lulus berkat bantuannya

setealah memberikan uang sebesar RpRp85.000.000.00 ( delapan puluh lima juta

rupiah ) kepada Siti Cholisoh adalah hak yang tidak benar dan membuat terdakwa

sangat tersinggung. Terdakwa lulus bukan karena bantuan dari saksi tetapi kaena

terdakwa memang mempunyai kemampuan karena telah berpengalaman sebagai

pengacara selama 20 ( dua puluh ) tahun dan yang mewawancarai terdakwa pada

saat ujian test Hakim Ad hoc tersebut adalah Hakim Agung yang mmepunyai

kredibilitas yang tinggi.

Page 84: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

72

Keterangan Saksi Kartini Julinna magdalena marpaung, bahwa saksi

mengenal terdakwa namun tidak memiliki hubungan keluarga dengan terdakwa.

Saksi mengenal terdakwa sebagai tema sasama Hakim Ad Hoc. Bahwa

sehubungan dengan perkara ini maka saksi di periksa oleh KPK, pada saat tanggal

17 Agustus 2012 saksi di periksa oleh penyidik KPK di kejaksaan Tinggi Jawa

tengah tersebut terkait dengan adanya dugaan penyuapan Majelis Hakim yang

menyidangkan perkara tindak pidana Korupsi atas nama Muhammad yaeni di

pengadilan tindak pidana Korupsi pada pengadilan Negeri Semarang, yang di

duga menerima suap tersebut adalah saksi. Bahwa pada saat terdakwa meminta

kepada Saksi untuk membantu dalam putusan perkara tindak pidana korupsi atas

nama Muhammad Yaeni, sidang Muhammad yaeni sudah memasuki tahap “acara

pembacaan pledoi dari penasihat Hukum muhammad Yaeni. Saksi bersama

terdakwa sering bertemu dengan terdakwa di karena kan memiliki mempunyau

kepentingan yaitu sedang melakukan upaya untuk kenaikan gaji ke -13 bersama

dengan terdakwa dan rekan-rekan Hakim Ad Hoc lainnya. Bahwa setelah selesai

mengikuti upacara Hari proklamasi Kemerdekaan RI, Terdakwa Heru Kisbandono

telah datang ke Pengadilan Negeri dan bermaksud untuk berjumpa dengan Kartini

julianna marpaung, di karenakan saksi menderita sakit vertigo dan tidak bisa

berdiri terlalu lama akhirnya saksi dan terdakwa masuk kedalam mobil Suzuki

Escudo tersebut, saksi duduk di kursi barisan belakang, saat kemudian saksi mau

keluar, tiba- tiba datang beberapa orang dan langsung mengetuk kaca jendela

mobil terdakwa. Dan orang-orang tersebut lalu langsung menggeledah saksi dan

pada saat itu saksi baru mengetahui bahwa yang melakukan penggeledahan saksi

Page 85: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

73

dan pada saat itu petugas KPK, dan saksi bersama terdakwa di tangkap dan di

bawa ke kejaksaan Tinggi Jawa tengah karena di duga menerima suap dari

keluarga Muhammad yaeni terkait putusan perkara tindak pidana korupsi

Muhammad yaeni.

Dalam pasal 1 angka 27 KUHAP dinyatakan. “keterangan saksi adalah

salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi

mengenai peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami

sendiri dengan menyebutkan alasan dari pengetahuannya itu”.

Keterangan saksi yang bernilai sebagai bukti yaitu :

a. Yang saksi lihat sendiri

b. Saksi denger sendiri

c. Saksi alami sendiri

d. Pendapat atau alasan dari kesaksian

Dari keterangan saksi yang di ungkapkan para saksi memberikan

keterangan di hadapan majelis hakim terlebih dahulu di ambil sumpah sumpah

nya menurut agama dan kepercayaannya masing –masing, berartri dalam proses

nya di lakukan oleh majlis Hakim di persidangan telah sesuai dengan ketentuan

Pasal 160 ayat (3) KUHAP yang berbunyi :

“sebelum memberikan keterngan saksi wajib mengucapkan sumpah janji menurut

agama nya masing –masing bahwa ia akan memberikan keterangan yang

sebenarnya dan tidak lain dari pada yang sebenarnya.

Page 86: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

74

3. Keterangan Ahli

Keterangan Ahli adalah keterangan yang di berikan seseorang yang memiliki

keahlian khusus tentang hal yang di perlukan untuk membuat tentang sesuatu

perkara pidana guna kepentinga pemeriksaan

4. Petunjuk

Hal ini di atur dalam pasal 188 KUHAP yang berbunyi :

(1) Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaaan yang karena

persesuainnya baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan

tidak pidana itu sendiri menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak

pidana dan siapa pelakunya.

(2) Petunjuk sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat di

peroleh dari :

a. Keterangan saksi

b. Surat

c. Keterangan terdakwa

(3) Penilaian atas kekutan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap

keadaan tertentu di lakukan oleh hakim dengan arif lagi bijaksana setelah

ia mengadakan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaan

berdasarkan hati nurani.

Adami chazawi mengungkapkan persyaratan suatu petunjuk adalah

sebagai berikut : a. Adanya perbuatan, kejadian dan keadaan yang

bersesuaian. Perbuatan, kejadian, dan keadaan merupakan fakta-fakta yang

Page 87: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

75

menunjukkan tentang terjadinya tindak pidana, menunjukkan terdakwa

bersalah karena melakukan tindak pidana tersebut.

b.Ada dua persesuaian, yaitu persesuain antara masing –masing perbuatan,

kejadian, dan keadaan satu sama lain ataupun persesuaian antara

perbuatan, kejadian, atau keadaan dengan tindak pidana yang di

dakwakan.

c. Persesuaian yang demikian itu menanadakan atau menunjukkan adanya

dua hal yaitu menunjukkan bahwa benar telah terjadi suatu tindak pidana

dan menunjukkan siapa pelakunya. Unsur ini merupakan kesimpulan

bekerjanya proses pembentukan alat bukti petunjuk yang sekaligus

merupakan tujuan dari alat bukti petunjuk.

d. Hanya dapat di bentuk melalui tiga alat bukti yaitu keterangan saksi,

surat dan keterangan terdakwa, sesuai dengan asas minimum pembuktian

yang di abstraksi dari pasal 183 KUHAP, selayak nya petunjuk harus ada

dua alat bukti.

5. Keterangan Terdakwa

Bahwa terdakwa mengetahui dan menyadari perbuatannya salah dan

sudah melanggar hukum dan terdakwa sangat menyesali perbuatan yang sudah di

lakukan tersebut.

Dalam perkara ini penuntut umum mengajukan empat alat bukti. Lima

alat bukti tersebut telah sesuai dengan pasal 183 KUHAP yang menyatakan “

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana seseorang kecuali apabila dengan

Page 88: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

76

sekurang-kurang nya 2 ( dua ) alat bukti yang sah ia peroleh suatu tindak pidana

benar-benar terjadi dan bahwa terdakwa bersalah melakukannya. Dari data yang

telah di ungkapkan bahwa alat-alat bukti yang di ajukan oleh penuntut umum

telah sesuai dengan ketentuan pasal 184 ayat ( 1) yang menyatakan alat-alat bukti

yang sah adalah sebagai berikut :

1. Keterangan saksi

2. Keterangan ahli

3. Surat

4. Petunjuk

5. Keterangan terdakwa.

Page 89: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

77

B. Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan perkara Pidana Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg

Putusan akhir hakim merupakan tahap akhir dalam persidangan sebelum

eksekusi, yaitu hakim atau majelis hakim menetapkan putusannya dalam suatu

perkara sesudah melalui tahap pemeriksaan. Berpatokan pada praktik peradilan

maka putusan hakim merupakan “putusan yang diucapkan oleh hakim karena

jabatannya dalam persidangan perkara pidana yang terbuka untuk umum setelah

melalui proses dan procedural hukum acara pidana pada umumnya berisikan amar

pemidanaan atau bebas atau pelepasan dari segala tuntutan hukum dibuat dalam

bentuk tertulis dengan tujuan menyelesaikan perkara. (Mulyadi, 2007, hal. 127)

Dalam perkara, keyakinan hakim merupakan hal yang sangat fundamental bagi

hakim dalam memutus perkara. Sehubungan dengan hal tersebut, sangat perlu

penulis membahas tentang pertimbangan hakim dan dasar pertimbangan hakim

dalam memeriksa dan memutus perkara Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg”.

Peraturan perundang-undangan Nomor 48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman, menentukan jika para hakim memiliki kebebasan

dalam memberikan putusan, akan tetapi Pasal 50 Undang-Undang No. 48

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menekankan kepada seluruh

hakim jika memberikan putusan pada terdakwa harus meletakkan kaidah-

kaidah dan landasan pokok putusan, juga wajib meletakkan peraturan tertentu

dari undang-undang yang berkenaan dengan ketentuan peraturan tak tertulis

yang menjadi titik pokok untuk mengadili.

Page 90: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

78

Dengan lengkapnya bagian-bagian perbuatan jahat yang dilakukan

terdakwa, Hakim wajib menggaris bawahi apa saja aspek “sosial”, “yuridis”, dan

“filosofis”. Hakim Pengadilan Tinggi Semarang yang mengadili permasalahan ini

mengambil keputusan dengan terdakwa yang pada Jaksa Penuntut Umum di

dakwaan Kesatunya telah terbukti melanggar Pasal 12 huruf C Undang-undang

Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tahun

1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke ( 1

)KUHP, Ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 dan ketentuan hukum

lain yang berkaitan dengan peradilan perkara ini.

Penjatuhan pidana terhadap pelaku harus menitikberatkan kepada apa saja

hal tidak benar yang diperbuat. Hal ini berdasarkan asas kesalahan. Barda Nawawi

Arief mengungkapkan, syarat pemidanaan di sebuah putusan berbalik dari suatu

tonggak yang fundamental yaitu merujuk pada “asas legalitas” (merupakan asas

kemasyarakatan) dan asas kesalahan (merupakan asas kemanusiaan) (arief, 2014,

hal. 94)

Menurut (prakoso, 1988, hal. 22) Tujuan penjatuhan pidana terhadap

0otrang yang tidak mematuhi peraturan adalah untuk memberikan suatu rasa

ketidak enakan, dengan tujuan pada jiwa, kebebasan, harta benda, hak-hak

ataupun pada hargadirinya, sebagai perhitungan dari perbuatan yang telah

dibuatnya sehingga diharapkan segera insyaf. Pada dasarnya Hakim dalam

memberikan sanksi pada terdakwa harus tahu maksud dari pemberian sanksinya

atau dengan maksud lain memahami tujuan yang ingin dikenakan kepada orang

yang telah berprilaku menyimpang. (Sudaro, 1990, hal. 100)

Page 91: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

79

Diwaktu pemeriksaan ditutup, hakim melakukan rapat sederhana untuk

memberikan kesimpulan dan jika perlu rapat diadakan sesudah terdakwa , saksi,

pengacar/advokat, jaksa penuntut umum dan pengunjung sidang pergi dari

ruangan. Pasal 182 ayat 5 KUHAP, mengatur jika saat rapat tersebut, ketua

majelis hakim menyuguhkan pertanyaan dimulai dari hakim paling muda hingga

hakim tertua, selanjutnya yang paling terakhir menyampaikan idenya yaitu hakim

ketua majelis dan semua masukkan disertai dengan alasan dan segala

pertimbangan. Pasal 182 ayat 6 KUHAP mennetukkan jika sebisa mungkin rapat

majelis adalah hasil bulat, namun jika tidak bisa, maka ditempuh dua cara, yaitu :

a. Putusan diambil dengan suara terbanyak

b. Jika pada huruf a tidak dapat diperoleh putusan, yang dipilih ialah

pendapat hakim yang paling meringankan untuk terdakwa.

Pelaksanaan jalannya penetapan keputusan dicatat dalam buku himpunan

putusan yang disediakan secara tertentu untuk hal penting. Saat pertimbangan

hukum dipengadilan yang ditetapkan majelis hakim kepada terdakwa, pada

perkara “Nomor : 26/Pid.Sus/2013/PT.TPK.Smg,” Majelis hakim menetapkan

pertimbangan-pertimbangan hukum yang dijadikan landasan utama, secara umum

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Membaca dan mempelajari berkas perkara

2. Mendengarkan keterangan saksi dam keterangan terdakwa

3. Mendengarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU)

4. Mendengarkan pembelaan terdakwa

5. Menimbang perbuatan dan kesalahan

Kendala atau kerumitan yang dijumpai hakim dalam penjatuhan

putusan berasal dari faktor penyebab, seperti pembelayang terlalu berlebihan

Page 92: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

80

dalam memberikan pembelaan dan pembela yang selalu melebih-lebihkan

keterangan, keterangan saksi yang dibuat-buat, serta adanya ketidak sesuaian

kerangan saksi yang satu dengan saksi berikutnya, dan masalah yang sering

dihadapi adalah tidak lengkapnya bukti materil yang seharusnya menjadi alat

bukti saat dipengadilan.

Hakim sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah untuk melaksanakan

aturan berdasarkan asas demi keadilan saat memberikan putusan terhadap

peristiwa yang diadilinya tetap beracuan kepada aturan yang ada dalam

undang-undang dan memakai pertimbangan berdasarkan data-data serta para saksi

yang bisa dipegang keterangannya. (kehakiman, 1981, hal. 86)

Berhubung dengan masalah pidana ini, hal yang sangat penting pada ranah

hukum pidana yaitu kemungkinan-kemungkinan untuk memberikan penjatuhan

nestapa. Apabila hal utama itu diperinci secara mendalam bisa digambarkan pada

hukum pidana ada tiga pokok pembahasan yaitu :”

1. Tentang perbuatan yang dilarang

2. Tentang orang yang melanggar larangan itu

3. Tentang pidana yang diancam kepada di pelanggar”

Terdakwa tidak melulu dinyatakan salah dan diberi sanksi, namun harus

diperkuat oleh alat bukti yang sah. Keberadaan alat bukti setidaknya harus bisa

meyakinkan Hakim akan kesalahan yang telah dilakukan terdakwa. Selanjutnya

barulah pidana diberikan. Pasal 183 KUHAP menerangkan jika hakim tidak boleh

memberikan sanksi kepada seorang kecuali apabila ada se dua alat bukti yang sah,

hakim berkeyakinan jika suatu perbuatan yang dilarang telah benar dilakukan dan

terdakwa yang melakukannya dengan salah. Maksud setidaknya dua alat bukti

Page 93: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

81

yang sah tersebut adalah paling sedikit dua alat bukti dari lima alat bukti sah

menurut hukum acara pidana.

Hakim dalam memberikan sanksi pada saat rangka menjamin kebenaran,

keadilan, dan kepastian hukum bagi seorang. Jadi, btidak untuk balas dendam,

rutinitas pekerjaan ataupun bersifat formalitas. Namun bila kembali pada tujuan

hukum acara pidana, secara singkatnya adalah untuk menemukan kebenaran yang

sesungguhnya. Hakikatnya tujuan hukum acara pidana adalah mencari dan

menemukan kebenaran materil hanya bagian dari tujuan antara tujuan akhir yaitu

menjadi tujuan seluruh ketertiban hukum Indonesia, dalam menggapai puncak

warga negara yang tertib, dan sejahtera. (waluyo, 2014, hal. 89)

Rendahnya kesadaran hukum menjadi tonggak utama, dimana para pihak

yang berperkara di pengadilan bukan untuk mencari keadilan namun untuk

memenangkan perkara dan mengalahkan pihak lainnya. Sehingga, sering

terdengar di telinga masyarakat jika ada beberapa pihak yang enggan untuk

melaksanakan putusan pengadilan, lazimnya mereka yang tidak mau

melaksanakan putusan pengadilan merupakan pihak yang merasa di kalahkan.

Dan yang menjadi masalah besar pengadilan tidak tidak bersikap responsif,

kurang tanggap dalam merespon kepentingan masyarakat biasa ( ordinary citizen )

adalah di sebabkan kemampuan hakim yang bersifat umum, dan hanya memahami

serta menguasai hukum secara umum tanpa mengetahui secara detail mengenai

duduk permasalahn suatu perkara. (sandiki, 2016, hal. 70)

Berdasarkan telaah yang penulis lakukan terhadap putusan perkara Nomor

: 26/Pid.Sus/2013/PT.TPK.Smg maka penulis mendapatkan kesimpulan bahwa

Page 94: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

82

Hakim dalam Pengadilan Tinggi Semarang Tingkat II dengan terdakwa yang

melakukan Tindak Pidana korupsi Yaitu Heru Kisbandono. Hakim pengadilan

Tinggi Semarang telah menjatuhkan putusan dengan pertimbangan sebagai

berikut :

Terdakwa telah di dakwa oleh Jaksa Penuntut Umum melakukan Tindak

Pidana Yaitu :

1. Dakwaan primer yakni terdakwa melanggar Pasal 12 Huruf C Undang –

undang RI Nomor 31 tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi sebagaimana telah di ubah dengan dengan Undang-undang

Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembertansana Tindak Pidana Korupsi Jo

Pasal 55 ayat ( 1 ) KUHP.

2. Dakwaan Subsidair yakni terdakwa melanggar Pasal 6 ayat ( 2 ) Jo pasal

6 ayat ( 1 ) huruf a Undang – undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah di ubah dengan

Undang – undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat ( 1 ) ke – 1 KUHP.

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum di susun

dalam bentuk subsidairs maka majlis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan

Primier lebih dahulu dan apabila dakwaan Primier telah terbukti maka dakwaan

subsidair tidakperlu lagi di pertimbangkan, akan tetapi apabila dakwaan primair

tidak terbukti, maka majlis hakim harus mempertimbangkan dakwaan selanjutnya.

Pada dakwaan primer terdakwa Heru kisbandono telah di dakwa dengan

melanggar Pasal 12 Huruf C Undang -undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana

Page 95: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

83

yang telah di perbarui dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 KUHP jo Undang-undang

Nomor 8 tahun 1981 tentang KUHAP dan pasal lain dari peraturan perundang -

undang lainnya.

Dasar hukum Tindak Pidana Korupsi dalam perkara ini adalah pasal 12

huruf C Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana korupsi sebagaimana telah di ubah dengan Undang-undang RI Nomor 20

tahun 2001 yaitu :

“Dipidana dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara singkat (

empat ) tahun dan paling lama 20 ( dua puluh ) tahun dan pidana denda

paling lama sedikit Rp 200.000.000.- ( dua ratus juta rupiah ) dan paling

banyak Rp 1.000.000.000.- ( satu milyar rupiah)

c. Hakim yang menerima suap atau janji, padahal di ketahui atau patut di

duga bahwa hadiah atau janji tesebut di berikan untuk mempengaruhi

putusan perkara yang di serahkan kepadanya untuk di adili”.

Pasal 55 KUHP menyebutkan :

(3) “Dipidana sebagai pembuat suatu perbuatan pidana

1e. Orang yang melakuka, yang menyuruh melakukan, atau turut

melakukan perbuatan itu.

2e. Orang yang pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau

pengaruh, kekerasan, ancaman atau tipu daya atau dengan memberi

kesempatan, daya upaya atau keterangan, sengaja membujuk untuk

melakukan sesuatu perbutan.

(4) Tentang orang – orang yang tersebut dalam sub 2e itu yang boleh di

pertanggungjawabkan kepadanya hanyalah perbuatan yang dengan

sengaja di bujuk oleh mereka itu, serta dengan akibatnya.

1. Hakim

2. Menerima hadiah atau janji

3. Di ketahui atau patut di duga bahwa hadiah tersebut di berikan untuk

mempengaruhi putusan perkara yang di serahkan kepadanya.”

Menurut (Hadikusuma, 2013, hal. 144)Hakim artinya orang yang

mengadili perkara dalam pengadilan atau mahkamah, Hakim juga berarti

Page 96: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

84

pengadilan. Yang menjadi subjek di dalam pasal tersebut adalah hakim. Lalu

berdasarkan fakta di Pengadilan bahwa Terdakwa Heru Kisbandono merupakan

seorang Hakim Ad Hoc Pengadilan Tindak Pidana pada Pengadilan Negeri

Pontianak, yang telah menerima suap dari keluarga terdakwa Muhammad Yaeni

yang diberikan oleh Sri dartutik.

Menerima hadiah adalah menerima sesuatu yang bernilai uang atau

ekonomis, Menerima hadiah atau janji adalah sebuah hadiah yang di berikan oleh

oknum kepada Hakim dengan tujuan bisa mempengaruhi hakim tersebut.

Unsur “Padahal di ketahui atau patut di duga bahwa hadiah atau janji”

tersebut di berikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang di serahkan

kepadanya untuk di adili, berdasarkan hasil telaah penulis, dan dengan segala

rangkaian peristiwa dalam perkara “Nomor : 26/Pidsus/2013/PT.TPK.Smg”

terdakwa menyadari jika uang yang di terima dari Sri dartutik yang selanjutnya di

serahkan kepada Hakim Kartini julianna Magdalena marpaung merupakan upaya

untuk majlis hakim yang mengadili perkara Muhammad Yaeni memberikan

keringanan hukuman.

Sesuai di dalam perkara ini terdakwa Heru Kisbandono telah menerima

uang sejumlah RP150.000.000.00 ( seratus lima puluh juta rupiah ) padahal yang

bersangkutan mengetahui jika maksud pemberian hadiah tersebut agar bisa

mempengaruhi dan membuat Hakim menjadi memberikan putusan bebas atau

ringan kepada terdakwa.

Unsur yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan,

menurut ketentuan pasal 55 KUHP di sebut sebagai dader sesuatu perbuatan

Page 97: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

85

pidana adalah “orang yang melakukan, menyuruh melakukandan yang turut serta

melakukan suatu perbuatan pidana”. Orang yang melakukan di sebut (pleger )

adalah sebagai pelaku peserta ( made dader ) yaitu seseorang yang sendirian telah

berbuat mewujudkan semua unsur-unsur dari tindak pidana. Orang yang

menyuruh ( doen plegger ) adalah seseorang yang tidak melakukan sendiri

perbuatan perbuatan pidana tersebut, akan tetapi menyuruh orang lain, sehingga

dalam hal ini sedikitnya ada dua orang bersama sama melakukan, dalam arti kata,

bahwa orang itu bersama-sama melakukan tindak pidana, sedikit-dikit nya

masing-masing Harus melakukan salah satu unsur dari tindak pidana. Mengenai

uraian Pasal 55 ayat ke ( 1) KUHP merupakan sub unsur alternatif, sehingga salah

satu sub unsur saja terpenuhi, maka unsur bersama-samanya di anggap telah ada.

Menurut hemat majlis hakim dari hasil pengamatannya. Ternyata pada diri

maupun maupun perrbuatan terdakwa tidak terdapat alasan pembenar maupun

perbuatan terdakwa tidak terdapat adanya alasan pemaaf, yang dapat

menghilangkan sifat melawan hukum alam perbuatan terdakwa, maupun yang

menghapuskan pidana bagi terdakwa, maka oleh karena itu haruslah di nyatakan

bersalah “secara bersama-sama telah melakukan tindak pidana korupsi” dan oleh

karena itu terdakwa harus mempertenggung jawabkan perbuatannta secara pidana.

Menimbang bahwa jaksa penuntut umum mengajukan memori banding

menyatakan keberatan-keberatan yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa putusan hakim tingkat pertama yang menjatukan pidana

penjara terhadap terdakwa Heru kisabandono dengan pidana selama 6 (

Page 98: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

86

enam ) tahun penjara terlalu ringan dan kurang memenuhi rasa

keadilan masayarakat.

b. Bahwa putusan majlis hakim tersebut tidak memadai hak di lihat dari

segi edukatif preventif, korektif maupun represif.

Menimbang bahwa terdakwa beserta dan juga penasehat hukumnya

mengajukan memori banding menyatakan keberatan yang pada pokoknya sebagai

berikut :

a. “Bahwa terdakwa adalah satu-satu nya tulang punggung keluarga

b. Terdakwa masih punya tanggungan anak istri‟

c. Terdakwa memohon kepada majlis hakim pengadilan tinggi Semarang

untuk melakukan pengurangan pidana yang di jatuhkan kepadanya. “

Menimbang bahwa dalam mencari dan menentukan kebenaran materiil (

kebenaran yang hakiki ) sebagai tujuan utama penjatuhan putusan ini, maka

setelah majlis hakim tingkat banding membaca dan mempertimbangkan secara

seksama dengan jelas berkas perkara beserta berita acara persidangan, alat-alat

bukti yang di ajukan dalam persidangan surat-surat yang berhubungan dengan

perkara tersebut, salinan resmi putusan pengadilan tindak pidana korupsi pada

pengadilan negeri Semarang tanggal 18 maret 2013, Nomor

127/Pidsus/2012/PN.Tipikor.SMg serta memori banding dari jaksa penuntut

umum dan penasihat hukum terdakwa yang secara garis besar tidak di temukan

adanya fakta-fakta baru dan ternyata juga telah dipertimbangkan majlis hakim

tingkat pertama dalam putusannya dengan benar. dengan demikian majlis hakim

tingkat banding sependapat denganpertimbangan hakim tingkat pertama dalam

Page 99: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

87

putusannya bahwa terdakwa telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tinak pidana sebagaimna yang di dakwakan kepadanya dalam dakwaan

nya sehingga dakwakan tersebut di ambil alih dan di jadikan pertimbangan majlis

hakim tingkat banding dalam memutus perkara ini di tingkat banding. Namun

demikian majlis hakim tingkat banding perlu memperbaiki pidana yang di

jatuhkan kepada terdakwa.

Menimbang bahwa pertimbangan majlis hakim tingkat pertama

sebagaiman ayang telah di muat da dalam putusan Pengadilan Tindak pidana

korupsi Semarang telah mmepertimbangkan tentang unsur yang membertatkan

dan meringankan, oleh karena itu majlis hakim Bnading menambah hal-hal antara

lain:

1. “Bahwa terdakwa sebaga penegak hukum seharusnya memberikan contoh

yang baik kepada terdakwa

2. Terdakwa mantan pengacara yang di angkat sebagai Hakim Ad hoc

seharusnya mengetahui hal-hal yang tidak di lakukan bagi seorang hakim

3. Sebagai hakim Ad hoc terdakwa harus bisa menambah citra hakim

tersebut

4. Terdakwa berperan aktif dalam proses terjadinya penyuapan tersebut

5. Hukuman / pidana yang di jatuhkan oleh pengadilan tingkat pertama di

rasa tidak adil dan hukuman tersebut harus setimpal dengan perbuatan

terdakwa, dan juga putusan ini harus dipandang sebagai tanggapan dari

memori banding tersebut”.

Menimbang bahwa tidak ada alasan pembenar untuk mengeluarkan

terdakwa dari tahanan maka terdakwa harus di nyatakan tetap didalam tahanan.

Menimbang oleh karena terdakwa tetap di jatuhi pidana, maka kepadanya

harus di bebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat peradilan.

Mengingat pasal 12 huruf C undang-undang nomor 31 tahun 1999 Jo

Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberntasan tindak pidana

Page 100: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

88

korupsi jo pasal 55 KUHP jo undang –undang nomor 8 tahun 1981 tentang

KUHAP dan pasal –pasal lainnya dari peraturan perundang – undangan.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan majlis hakim pengadilan tinggi

Semarang mengadili, Kemudian hakim juga harus mempertimbangkan hal-hal

yang memberatkan dan meringankan atas diri terdakwa, adapun hal-hal yang

memberatkan dan meringankan terdakwa dalam perkara Nomor

:26/Pidsus/2013/PT.TPK.Smg

Hal-hal yang memberatkan :

1. “Tindak pidana tersebut di lakukan oleh terdakwa di saat pemerintahdan

Rakyat Indonesia dengan gencar-gencar mengupayakan pemberntasan

korupsi.

2. Sebagai seorang hakim Ad Hoc yang keberadaanya justru sangat di

harapkan memberantas korupsi, terdakwa sangat tidak patut melakukan

perbuatan tersebut”.

Hal yang meringankan :

1. “Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya

2. Terdakwa bersikap sopan

3. Di persidangan, terdakwa menyatakan rasa bersalah dan penyesalannya

telah melakukan tindak pidana

4. Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga

5. Terdakwa telah mengungkapkan peranan Hakim kartini Julinna dalam

perkara Korupsi”.

Dalam hal-hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa dalam

ketentuan Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP dinyatakan “Pasal peraturan

perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan atau tindakan dan Pasal

peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dari putusan disertai

Page 101: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

89

keadaan yang memberatkan dan meringankan terdakwa”. Oleh sebab suatu

perbuatan yang oleh aturan diancam dengan hukum pidana, selalu terdiri dari

beberapa bagian, yang merupakan syarat bagi dapatnya perbuatan itu dikenakan

hukuman “(elemen dari delick)”, maka tiap-tiap bagian itu harus ditinjau, apakah

sudah dianggap terjadi.

Sebagai asumsi awal dapat dikemukakan bahwa hakim dalam

menjatuhkan putusan cenderung lebih banyak menggunakan pertimbangan yang

bersifat yuridis dibandingkan pertimbangan non yuridis. Dalam memberikan

telaah kepada pertimbangan hakim dalam berbagai putusannya akan diihatnya

pada dua kategori. Kategori pertama akan dilihat dari segi pertimbangan yang

bersifat yuridis dan kedua adalah pertimbangan yang bersifat non yuridis.

(Muhammad, 2006, hal. 124)

a) Pertimbangan yang bersifat yuridis

Pertimbangan yang bersifat yuridis adalah pertimbangan hakim

yang didasarkan pada fakta-fakta yuridis yang terungkap di dalam

persidangan oleh undang-undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus

dimuat di dalam putusan. Adapun pertimbangan hakim yang digolongkan

sebagai pertimbangan yuridis yaitu dilihat dari dakwaan jaksa penuntut

umum, keterangan terdakwa, keterangan saksi, barang-barang bukti, dan

pasal-pasal peraturan hukum pidana

b) Pertimbangan yang bersifat non yuridis

Keadaan-keadaan yang digolongkan sebagai pertimbangan yang

bersifat non yuridis yaitu latar belakang peraturan pidana, akibat perbuatan

Page 102: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

90

pidana, kondisi diri terdakwa, keadaan sosial ekonomi terdakwa, dan

faktor agama terdakwa.

Tujuan dilakukannya pertimbangan oleh Majelis Hakim agar dapat

menselaraskan terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa, dengan

akibat yang dilakukan dari tindak pidana yang telah terjadi beserta sanksi

hukumannya. Maka kemudian Majelis Hakim akan mempertimbangkannya.

Harus diingat bahwa pertimbangan hakim dalam suatu putusan yang

mengandung penghukuman terdakwa, harus ditujukan kepada hal terbuktinya

peristiwa pidana yang dituduhkan kepada terdakwa. (marpaung, 2014, hal. 149)

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis

Hakim Pengadilan tinggi Semarang pada perkara Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg memutuskan atau mengadili sebagai berikut: “

1. Menyatakan bahwa HERU KISBANDONO tersebut, terbukti secara sah

dan meyakinkan besalah melakuka tindak pidana korupsi secara bersama -

sama.

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa selama 8 ( delapan ) tahun

dan pidana denda sebesar Rp.200.000.000.- ( dua ratus juta Rupiah ),

dengan ketentuan bahwa bila denda ini tidak di bayar di ganti dengan

pidana kurungan seama ( empat ) tahun.

3. Menyatakan bahwa terdakwa tetap di berada daam tahanan Rumah

tahanan Negeri ( Rutan )

Page 103: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

91

4. Menetapkan bahwa penahanan yang telah di jalani terdakwa hingga saat

putusan ini beroleh kekutan hukum yang tetap, di kurangkan dari pidana

yang di jatuhkan kepadanya”.

Menurut Pasal 197 huruf e KUHAP salah satu yang harus dimuat dalam

surat putusan pemidanaan adalah Pasal peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar pemidanaan. Pasal-pasal yang didakwakan oleh Penuntut Umum

menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Keseluruhan

putusan hakim yang diteliti dalam penulisan ini, memuat pertimbangan tentang

pasal-pasal tindak pidana korupsi.

Sesudah putusan pemidanaan diucapkan, hakim ketua sidang wajib

memberitahukan kepada terdakwa tentang apa yang menjadi haknya, yaitu

a. “Hak segera menerima atau segera menolak putusan

b. Hak mempelajari putusan hakim sebelum menyatakan dan menerima atau

menolak putusan, dalam tenggang waktu yang ditentukan yaitu tujuh hari

setelah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada

terdakwa yang tidak hadir

c. Hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan dalam tenggang waktu

yang ditentukan oleh undang-undang untuk dapat mengajukan grasi,

dalam hal menerima isi putusan

d. Hak meminta banding dalam tenggang waktu tujuh hari setelah putusan

dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang

belum hadir

Page 104: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

92

e. Hak segera mencabut pernyataan bahwa selama perkara banding belum

putus oleh pengdilan tinggi, permintaan banding adapt dicabut sewaktu-

waktu dan dalam hal sudah dicabut, namun permintaan banding dalam

perkara itu tidak boleh diajukan lagi.” (Hamzah, 1996, hal. 279-280)

Mengacu pada putusan” Nomor : 26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg” , Penulis

berpendapat bahwa putusan tersebut belum mencerminkan rasa keadilan karena

Majelis Hakim dalam menerapkan hukum terhadap terdakwa Heru Kisbandono

dengan Pasal 12 huruf C Undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah

di perbarui dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke

(1)KUHP kurang tepat mengingat bahwa maksud dan ketentuan Pasal 12 Huruf C

UU Tipikor adalah melakukan pemidanaan terhadap Hakim yang menerima Suap

( bentuknya hadiah atau janji ) sebagai penyuapan pasif , dengan unsur –unsurnya

adalah : Subjek pelaku tindak pidana nya adalah Hakim ( Pemeriksa Perkara )

Unsur Objektif : Perbuatannya menerima ( hadiah) atau menerim ( janji ) ,

objeknya hadiah atau janji, Unsur Subjektif nya : berkaitan dengan Kesalahan

berupa di ketahui atau patut di duga ( pro parte dolus culpa ) bahwa hadiah atau

janji tersebut di berikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang di serahkan

kepadanya atau di adili.

Jika di telaah lebih lanjut berdasarkan fakta-fakta diatas maka perbuatan

terdakwa atas nama Heru Kisbandono, tidak memenuhi unsur-unsur dalam

dakwaa primer. Seyogyanya yang terbukti adalah terpenuhi salah satu dari

dakwaan subsidair yaitu Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang RI Nomor 31

Page 105: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

93

tahun 1999 Jo Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan

tindak piana korupsi Jo Pasal 55 ke-1 KUHP.

Adapun unsur-unsur yang meliputi pada Pasal 6 ayat (1) huruf a, adalah

1. Unsur setiap orang, maksudnya adalah setiap manusia yang mampu

dipertanggungjawabkan atas perbuatan dan kesalahannya, tidak

memandang dari segi pekerjaan ataupun jabatan.

2. Memberi atau menjanjikan suatu kepada Hakim, maksudnya adalah unsur

ini terpenuhi dimana peran terdakwa sebagai perantara antara keluarga

terdakwa Muhammad yaeni dengan hakim yang menangani perkara

korupsi terdakwa, dengan aktif mewujudkan terjadinya perbuatan memberi

atau menjanjikan sesuatu kepada hakim, yaitu dengan meneruskan

pemberian atau pelaksanaan janji berupa sejumlah uang kepada hakim

anggota pemeriksa perkara yakni Hakim Kartini julianna magdalena

marpaung.

3. Unsur dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang

diserahkan kepadanya untuk diadili, unsur yang dimaksud adalah berarti

adanya nilai kesengajaan dari terdakwa atas perbuatannya untuk

memberikan atau menjanjikansesuatu kepada hakim, dimana kesengajaan

di tujukan untuk mempengaruhi putusan yang diserahkan kepada hakim

yang bersangkutan untuk diadili.

Dengan mengamati serangkaian perbuatan yang dilakukan oleh terdawa

Heru kisbandono dari awal hingga akhir maka unsur pasal 6 ini telah terpenuhi.

faktanya dalam kasus ini terdakwa atas nama Heru kisabandono telah melakukan

Page 106: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

94

perbuatan yang ditujukan untuk mempengaruhi putusan perkara berupa

keringanan hukuman atas nama Muhammad yaeni, dimana perbuatan yang

dilakukan adalah perbuatan pelaksanaan , yakni perbuatan-perbuatan yang secara

langsung mengarah pada terjadinya delik memberikan atau menjanjikan sesuatu

kepada hakim, dimana perbuatan terdakwa adalah menerima uang dari keluarga

Muhammad yaeni untuk diserahkan kepada hakim yang mengadili kasusnya.

Menurut (Ellidar chaidir dan Suparto, 2017, hal. 5) imparsialitas hakim

haruslah terlihat dengan konkrit gagasannya, bahwa sesungguhnya para hakim

akan memberikan dasar hukum yang relevan sesuai dengan fakta dan hukum

dimuka persidangan, bukan malah berdasarkan keterkaitan dengan suatu pihak

yang berperkara, bukan pula menjadi pemutus perkaranya sendiri. Imparsialitas

proses pada persidangan hanya bisa dilakukan, jika hakim dapat melepaskan diri

dari konflik kepentingan atau faktor semanagt pertemanan ( collegial ) dengan

pihak yang berperkara, maka oleh sebab itu jika hakim tidak bisa bersikap netra

maka seharusnya mengundurkan diri dari proses persidangan jika dilanjutkan

akan memunculkan potensi imparsialitas.

Dalam menentukan strafmaat Hakim harus menerapkan asas

proposionalitas untuk mengukur berat ringannya pidana, dimana pidana yang di

jatuhkan berdasarkan pada teori : “let punishment fit to offense and guilty” dalam

rangka tercapainya rasa keadilan bagi terdakwa dan masyarakat .Dalam putusan

Pengadilan Negeri Semarang asas Proporsionalitas ini tidak tercermin dalam

vonis, dimana terdakwa hanya di jatuhi pidana penjara selama 6 ( enam ) tahun

dan pidana denda sebesar Rp 200.000.000.00 ( dua ratus juta ) dengan ketentuan

Page 107: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

95

di ganti dengan pidana kurungan selama 4 ( empat ) bulan, dan Putusan

Pengadilan Tinggi memperbaiki putusan dari Pengadilan Negeri berupa :

menjatuhkan Pidana Penjara terhadap terdakwa selama 8 ( delapan ) tahun dan

pidana denda sebesar Rp200.000.000.00 ( dua ratus juta rupiah ), dengan

ketentuan bahwa bila denda tidak di bayar maka diganti dengan pidana kurungan

selama 4 ( empat ) bulan dan dalam putusan Pengadilan Tinggi masih kurang

memperhatikan asas Proporsionalitas.

Page 108: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

96

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dari pembahasan, maka penulis menyimpulkan di

antaranya sebagai berikut :

1. Pembuktian terhadap tindak pidana korupsi dalam perkara Nomor :

26/Pid.sus/2013/PT.TPK.Smg yang di lakukan oleh Hakim tingkat

banding. Perbuatan terdakwa Pada dakwaan primer terdakwa Heru

kisbandono telah di dakwa dengan melanggar Pasal 12 Huruf C Undang -

undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana yang telah di perbarui dengan

Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak

pidana korupsi Jo Pasal 55 KUHP jo Undang-undang Nomor 8 tahun

1981 tentang KUHAP dan pasal lain dari peraturan perundang -undang

lainnya. Telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan juga telah di kaitkan

dengan keterangan saksi, Surat, Petunjuk maupun keterangan terdakwa

telah sesuai dengan ketentuan alat bukti pada pasal 184 KUHAP yang

mulanya di ajukan oleh penuntut umum di awali dengan alat bukti surat,

keterangan saksi, keterangan ahli, petunjuk dan keterangan terdakwa telah

berjalan sesuai dan benar.

2. Pertimbangan hukum Majlis hakim dalam memutuskan perkara tindak

pidana Korupsi dalam perkara Nomor : 26/pid.sus/2013/PT.TPK.Smg

terhadap terdakwa terlebih dahulu telah di pertimbangkan segala fakta -

Page 109: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

97

fakta yang di ungkapkan di persidangan di antaranya mengenai

pembuktian yang dilakukan oleh jaksa penuntut umum dengan

menghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan,

sehingga dapat membuktikan kesalahannya yang di dakwakan kepada

terdakwa. Dan majlis hakim telah mempertimbangkan keterangan dari

terdakwa sendiri yang telah mengakuinya. Sebelum menjatuhkan putusan

kepada terdakwa majlis hakim terlebih dahulu mempertimbang kan hal-hal

yang membertakan dan meringankan terdakwa, yang nantinya akan

menjadi bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana kepada

terdakwa agar pidana yang di jatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan

rasa keadilan bagi terdakwa dan masyarakat sesuai dengan Asas

Proporsionalitas.

B.Saran

Berdasarkan Kesimpulan tersebut maka penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Kepada Jaksa Penuntut Umum agar dapat menerapkan pasal sesuai

dengan kondisi yang sebenarnya terjadi, dan membuktikan sesuai

dengan pasal yang telah di dakwakan kepada terdakwa sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang terjadi.

2. Kepada Majlis Hakim agar mempertimbangkan bukti-bukti yang ada

sekurang-kurangnya dalam alat bukti tersebut yang diajukan oleh Jaksa

Penuntut Umum sehingga penjatuhan pidana kepada terdakwa sesuai

Page 110: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

98

dengan rasa keadilan dan kepatutan tidak bertentangan dengan hukum

dan peraturan perundang-undangan.

Page 111: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

99

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku-buku

Buku panduan penulisan skripsi. (2014). Pekanbaru: UIR press.

alatas, S. h. (1996). Sosiologi korupsi. Jakarta: Rineka cipta.

anshoruddin, H. (2004). hukum pembuktian menurut hukum acara islam dan

hukum positif . Yogyakarta: Pustaka pelajar.

arief, B. n. (2014). Bunga rampai kebijakan hukum pidana. Jakarta: Penerbit

Kencana.

arto, M. (2004). praktek perkara perdata pada pengadilan agama, cet v.

Yogyakarta: pustaka pelajar.

Atmasasmita, R. (2003). Pengantar Hukum kejahatan bisnis. Jakarta: Kencana.

Chazawi, A. (2008). Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi. Bandung :

Alumni Bandung.

chazawi, A. (2018). Hukum pembuktian tindak pidana korupsi edisi revisi.

Malang : Media nusa creative.

Dahlan. (2015). Distorsi beban pembuktian dalam tindak pidana korupsi menurut

sistem pembuktian. Jurnal hukum samudera keadilan, 73.

Djaja, E. (2013). Memberantas korupsi bersama KPK. Jakarta: Sinar grafika.

Djoko prakoso, dkk. (1987). kejahatan -kejahatb yang merugikan dan

membahayakan negara. Jakarta: PT bina aksara.

Dwidja Priyatno Dan Kristian. (2017). Kebijakan formulasi sistem pertanggung

jawaban Pidana. Bandung: Sinar grafika.

Gultom, M. (2018). Suatu analisis tentang tindak pidana korupsi di indonesia .

Bandung: Refika Aditama Bandung.

Hadikusuma, H. (2013). Tentang bahsa Hukum indonesia . Bandung: PT Alumni.

hafiz, j. (2013). Korupsi perspektif HAN . Jakarta: Sinar grafika.

hamzah, A. (1983). korupsi indonesai masalah dan pemecahannya. Jakarta: Pt

Gramedia.

Page 112: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

100

Hamzah, A. (1996). Hukum Acara Pidana Indonesia , edisi revisi. Jakarta: Sapta

artha Jaya.

hamzah, A. (2006). hukum acara pidana . jakarta: rineka cipta.

hamzah, A. (2007). Pemberantasan korupsi melalui hukum pidana nasional dan

internasional. Jakarta: PT raja GRafindo.

harahap, M. y. (2000). Pembahasan permasalahan dan penerapan KUHP.

Jakarta: Sinar grafika.

Hartanti, E. (2005 ). Tindak pidana Korupsi. Semarang: Sinar grafika.

Hiariej, E. O. (2012). Teori dan hukum pembuktian . Yogyakarta: Erlangga.

Huda, M. N. (2012). Hukum pidana tindak pidana Korupsi dan pembaharuan

hukum pidana. Pekanbaru: Uir Press.

huda, M. N. (2014). Tindak pidana korupsi. Pekanbaru: UIR press.

kehakiman, d. (1981). pedoman pelaksanaan KUHAP. Jakarta: Yaysan

Pengayoman.

kpk, T. (n.d.). Panduan melawan korupsi tentang pahami dulu baru melawan.

Kristian dan yopi gunawan. (2015). tindak pidana korupsi kajian terhadap

harmonisasi antara Hukum nasional dan The United convention Against

Corruption ( UNCAC ). Bandung: PT Refika Adithama Bandung.

kritiana, Y. (2016). Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Perspektif hukum

progresif. Jakarta: Thafa Media.

marpaung, L. (2014). Proses pembuktian perkara pidana ( penyelidikan &

penyidikan ). Jakarta : Sinar grafika.

Moeljatno. (2008). asas -asas hukum pidana. Jakarta: Sinar grafika.

Muhammad, R. (2006). Potret Lembaga Pengadilan Indonesia. Yogyakarta: Pt

Raja GRafindo.

Mulyadi, L. (2007). Kompilasi huum pidana dalam perspektif teoritis dan praktik

peradilan. Bandung: Mandar maju.

mulyadi, L. (2012). Hukum Acara Pidana. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.

Page 113: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

101

Mustika, D. P. (1987). Dasar - dasar ilmu kedokteran dan kehakiman. Jakarta:

Bina Aksara.

poernomo, B. (1984). Pertumbuhan hukum penyimpangan di luar kodifikasi

hukum pidana. Jakarta: Bina Aksara.

prakoso, D. (1988). Hukum penitensir di Indonesia . Yogyakarta: Liberty.

prodjohamidjojo, M. (n.d.). Penerapan pembuktian terbalik dalam delik korupsi.

Bandung: CV Mandar maju.

rahardjo, S. (1983). Masalah penegakan suatu hkum suatu tinjauan sosiologis.

Bandung: Sinar baru.

Ridwan. (2014). upaya pencegahan tindak pidana korupsi melalui peran serta

masayarakat . Kanun jurnal ilmu hukum .

Rizki, G. M. (2008). kitab undang-undang hukum acara pidana. Jakarta: Permata

press.

Rocky marbun dkk. (2012). Kamus hukum lengkap mencangkup istilah hukum

dan perundang-undangan. Jakarta: Transmedia Jakarta.

Rohim. (2011). Modus operanditindak pidana korupsi. Jakarta: Sinar grafika.

Rosita, Hari Sasangka dan Lili. (2003). Hukum pembuktian dalam perkara

pidana. Bandung: Mandar maju.

rukmini, M. (2014). Aspek Hukum pidana dan kriminologi. Bandung : PT Alumni.

soekanto, S. (2007). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: UI press.

Soerjono soekanto dan Sri mamudji. (2002). Penelitian hukum normatif. Jakarta:

Sinar grafika.

Sudaro. (1990). Hukum pidana I. Semarang: Yayasan Semarang.

Surachmin dan Suhandi. (2012). strategi dan teknik korupsi. Jakarta: Sinar

grafika.

Suteki dan Galang Taufani. (2017). Metodologi penelitian hukum . Semarang: PT

raja Grafindo.

Suyatno. (2005). Korupsi, kolusi dan nepotisme. Jakarta: Pustaka sinar harapan.

Syamsudin, A. (2011). tindak pidana khusus. Jakarta: Pena amulti media.

Page 114: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

102

Teguh sulista, Aria zanetti. (2011). Hukum pidana: Horizon baru pasca

Reformasi. Jakarta: PT Raja Grafindo.

waluyo, B. (2014). pidana dan pemidanaan . Jakarta: Sinar grafika.

2. Jurnal

Arlina, S. (2018). Perindungan konsumen dalam transaksi jual beli online produk

kosmetik ( pemutih wajah ) yang mengandung zat berbahaya berdasarkan

UU No 8 tahun 1999. UIR Law Review, 2.

bahri, S. (2015). Kajian dalam kajian hukum islam . Kanun jurnal ilmu hukum ,

608.

Ellidar chaidir dan Suparto. (2017). perlunya pengawasan terhadap kode etik dan

perilaku hakim konstitusi dalam rangka menjaga martabat dan

kehormatannya. UIr Law Review volume 01 nomor 02, 5.

Fadjar, H. M. (2001). penegakan hukum korupsi dan pemerintahan yang bersih.

Jurnal widya yuridka vol 9 No 1 FH universitas widya gama, 31.

hidayah, A. N. (2018). analisis apek hukum tindak pidana korupsi dalam rangka

pendidikan anti korupsi. Jurnal kosmik hukum .

Huda, M. N. (2013). Asas Pembuktian Terbalik Tindak pidana pencucian uang

dalam globalisasi Hukum. Supremasi Hukum .

Indonesia, k. A. (2014). Optimalisasi Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jurnal

Yuridis, 169.

qadapi, M. (2017). analisis kriminologi terjadinya korupsi gaji pegawai negeri

sipil fiktifdi pemerintahan kabupaten Lampung. Jurnal fakultas hukum.

wiarti, J. (2017). langkah untuk mengembabalikan kerugian negara ( perspektif

analisis terhadap hukum ). UIR Law Review volume 01, nomor 01, 2.

Zul akrial dan Heni Susanti. (2017). Analisis terhadap korporasi sebagai suatu

subyek hukum didalam undang-undang no 32 tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. UIR Law review, 6.

3. Skripsi

sandiki, N. (2016). tinjauan penyelesaian sengketa melalui mediasi di Pengadilan

dalam perkara No:39/Pdt.G/2013/PN.Slk ( studi kasus ). Pekanbaru:

Fakultas Hukum Universitas ISlam RIau.

Page 115: ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI …repository.uir.ac.id/1355/1/Evi Yanti.pdfmenghadirkan saksi-saksi dan mengajukan barang bukti di persidangan, sehingga dapat membuktikan

103

4. Undang-undang

Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi

Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab undang-undang

Hukum Acara Pidana