kerajaan seribu tahun dalam perspektif saksi-saksi …

81
KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI YEHUWA Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat penulisan Skripsi guna memperperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag) Oleh: Fauzan Aziz Maulana 1112032100063 PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M

Upload: others

Post on 10-Apr-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI YEHUWA

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat penulisan Skripsi guna memperperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Fauzan Aziz Maulana 1112032100063

PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2017 M

Page 2: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

\

Page 3: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …
Page 4: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …
Page 5: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

ii

ABSTRAK

Fauzan Aziz Maulana, 1112032100063

Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Saksi-Saksi Yehuwa

Saksi-Saksi Yehuwa menjadi agama yang paling intens dalam

mengaplikasikan ajaran tentang Kerajaan Seribu Tahun baik itu dalam praktek maupun teori. Hal itu dikarenakan semua ajaran-ajaran Saksi-Saksi Yehuwa berpusat pada itu atas dasar bahwa yang paling sering dikatakan dan diajarkan

Yesus adalah tentang Kerajaan Allah Seribu Tahun. Kerajaan Seribu Tahun Versi Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dengan Kerajaan Seribu Tahun yang diyakini oleh

Kristen Utama. Yang pertama bersifat premilenialisme dan yang kedua bersifat amilenialisme.

Skripsi ini bertujuan untuk membahas secara mendalam Kerajaan Seribu Tahun menurut Saksi-Saksi Yehuwa lalu menganalisa apakah pandangan mereka itu

bersifat Amilenialisme ataukah premilenialisme ataukah bersifat postmilenialisme dengan membandingkannya dengan Kristen Utama. Penelitian ini adalah penelitian studi pustaka dengan metode deskriptif, analitik dan

komparatif. Objek kajian dalam penelitian studi pustaka ini adalah tentang Saksi-Saksi Yehuwa dan ajaran-ajarannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

pendekatan teologis dan historis. Adapun teknik pengumpulan data berupa library research, wawancara dan studi dokumentasi.

Page 6: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan

kepada penulis segala nikmat dan rahmat-Nya. Serta karunia iman dan islam sehingga

sudah sepatutnya penulis selalu memuji keagungannya. Rasa syukur pada gerak ucapan

dan perbuatan akan senatiasa terpanjatkan karena sejatinya memang harus begitu sebagai

seeorang hamba yang tak pernah ditinggalkan oleh tuhannya akan segala nikmat dan

dikesempatan ini. Penulis masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan iringan salam semoga senantiasa tercurah untuk sayyid

Muhammad yang datang kedunia ini sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam

menerangi alam ini dengan kesempurnaan akhlaknya.

Kemudian dengan segenap hati penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak

memakan waktu yang sebentar tenaga yang tidak sedikit ikirana dan segenap doa serta

berbagai macam usaha telah dicurahkan demi terselesainya satu karya ini. Maka dengan

selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang luar biasa

kepada pihak yang telah membantu. Untuk itu penulis persembahkan rangkaian kata

“Terima Kasih” yang sedalam dalamnya untuk semua pihak :

1. Keluarga besar Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang telah memberikan

khazanah keilmuan dan kemahasiswaan selama ini terutama kepada dekan wakil

dekan dosen dosen kajur serta sekjur studi agama-agama.

2. Hermawati. MA selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan tulus

membimbing penulis serta meluangkan waktunya untuk menjalani proses

pembuatan skripsi hingga selesai dengan baik.

Page 7: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

3. Kepada kedua orangtua saya H> Jonhar dan Hj. Wardiati pemberi doa paling

utama. Yang telah memberikan kasih sayang yang tulus semoga mereka berdua

selalu diberkahi dan dirahmati oleh Allah SWT. tak lupa kepada kakak-kakakku

dan adik-adikku semua terimakasih itu saja.

4. Semua keluarga SEMARI (serumpun mahasiswa riau). Terima kasih sudah

memberikan ilmu dan sedikit pengalaman oraganisasi kepada penulis semoga

tetap kompak dan sukses dunia akhirat.

5. Keluarga besar IKPM Gontor cabang Jakarta (ikatan keluarga pondok modern)

semoga kalian semua sukses dunia akhirat.

6. Keluarga besar perbandingan agama yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga kalian semua sukses dunia akhirat.

Akhirnya dengan keikhlasan dan ketulusan hati penulis berdoa semoga apa yang

telah mereka berikan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT amin.

Penulis

Fauzan Aziz Maulana

Page 8: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

v  

DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii ABSTRAK ................................................................................................... iv BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. RumusanMasalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5 F. Metode Penelitian ......................................................................... 7 G. Sistematika Penulisan ................................................................... 9

BAB II: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PANDANGAN

KRISTEN A. Amilenialisme ............................................................................ 11 B. Premilenialisme .......................................................................... 16 C. PostMilenialisme ........................................................................ 22

BAB III: KERAJAAN SERIBU TAHUN MENURUT SAKSI-SAKSI

YEHUWA A. Sejarah dan Pengertian Saksi-Saksi Yehuwa ............................. 25 B. Konsep Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa .......................................... 29 C. Konsep Kerajaan Seribu Tahun .................................................. 32 D. Kebangkitan dan Penghakiman setelah Berakhirnya Kerajaan .. 39

BAB IV: ANALISA KOMPARATIF KONSEP KERAJAAN SERIBU

TAHUN SAKSI-SAKSI YEHUWA DENGAN KRISTEN UTAMA

A. Kerajaan Seribu Tahun dalam Katolik dan Protestan ................ 56 B. Analisa Perbandingan konsep Kerajaan Seribu Tahun antara

Saksi-Saksi Yehuwa dengan Kristen Utama .............................. 63

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 67 B. Saran ........................................................................................... 68

Page 9: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

vi  

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 70 LAMPIRAN

Page 10: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajaan Seribu Tahun adalah sebuah konsep atau pandangan di dalam

agama Kristen yang mengatakan bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali ke

dunia ini dan memerintah selama Seribu Tahun. Masa Seribu Tahun ini dimaknai

oleh sebagian orang Kristen sebagai periode literal di mana di dalamnya terdapat

situasi yang damai dan makmur yang akan terjadi selama 1000 tahun. Sebagian

lainnya menafsirkan Kerajaan Seribu Tahun secara simbolis dan tidak

membatasinya dalam kurun waktu tertentu. Mereka meyakini bahwa setelah

kerajaan 1000 tahun ini berakhir maka akan terjadi penghakiman terakhir, yaitu

penghakiman secara umum dan dunia baru dari surga serta neraka dalam

kesempurnaannya.1 Konsep ini didasarkan pada teks kitab Wahyu kepada

Yohanes, terutama pasal 20.

“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”

                                                            1 Henk Ten Napel. Kamus Teologi Inggris-Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

1996),h. 250.

Page 11: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

2  

Pemerintahan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun (kerajaan milenium)2

ini merupakan salah satu topik eskatologi yang paling banyak menimbulkan

perdebatan. Memang tidak mudah mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai

milenium pemerintahan Kristus, yang dalam Alkitab cuma terdapat dalam kitab

Wahyu 20:1-10. Permasalahannya adalah haruskah Kerajaan 1000 Tahun dalam

Wahyu 20:1-10 ini ditafsirkan secara harfiah atau karena bagian ini terdapat

dalam kitab Apokaliptis harus ditafsirkan secara figuratif (kiasan)? Apakah

kerajaan 1000 tahun sudah berlangsung sekarang atau akan terjadi nanti sesudah

kedatangan Yesus kedua kali?3, Setiap gereja dan sekte dalam tradisi Kristiani

mempunyai pandangan berbeda terhadap Kerajaan Seribu Tahun ini termasuk

Saksi-Saksi Yehuwa dan merupakan sekte yang mempunyai pandangan yang

sangat berbeda di antara yang lainnya.

Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi4 Kristen yang dahulu

bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi

secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's

Witnesses atau Jehovas Zeugen, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari

gerakan Kekristenan abad pertama yang dilakukan oleh para pengikut Yesus

Kristus. Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan

                                                            

2Kerajaan Milenium atau kerajaan Seribu Tahun adalah sebuah teologi dalam tradisi kepercayaan Kristen yang bersifat eskatologis yang sangat terkait dengan kedatangan Yesus Kristus yang kedua. (sumber:  Millard J. Ericson, Pandangan Kontemporer dalam Eskhatologi, Sebuah Srudi tentang Milenium (Malang: SeminaryAlkitab Asia Tenggara, 2000), h. 27. 

3Millard J. Ericson, Pandangan Kontemporer dalam Eskhatologi, Sebuah Srudi tentang Milenium (Malang: SeminaryAlkitab Asia Tenggara, 2000), h. 27.

4Denominasi adalah istilah umum untuk sesuatu golongan atau organisasi gereja atau bidat/sekte. Lihat H. Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2012), h. 374.

Page 12: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

3  

prinsip-prinsip dari Kitab Suci atau Alkitab. Mereka menolak doktrin Trinitas

karena tidak berdasarkan Firman Allah, Alkitab.5

Saksi-Saksi Yehuwa dikenal di dunia Barat sebagai kelompok yang datang

dari rumah ke rumah untuk mengabarkan berita Kerajaan Yehuwa dan selalu

menggunakan Alkitab terjemahan “Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru”6 sebagai

pedoman tertinggi mereka. Jumlah penyiar Saksi-saksi Yehuwa di seluruh dunia

lebih dari 8.201.545 penyiar dan berada di 115.416 sidang yang tersebar di 239

negara di dunia per 1 September 2014.7

Saksi-Saksi Yehuwa menjadi gereja bidat8 dalam Kristiani karena

perbedaan ajaran-ajaran pokok dengan gereja mainstream, terutama mengenai

pandangan tentang Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa meyakini bahwa Yesus

bukanlah anak Allah dan tidak kekal. Mereka hanya menganggap Yesus sebagai

malaikat yang tertinggi, sebagai makhluk ciptaan yang hakiki.9

Sekilas tentang Kerajaan Seribu Tahun, Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai

pandangan yang unik tentang Kerajaan Seribu Tahun yang merupakan ajaran

sentral dalam keyakinan keagamaan mereka. Mereka percaya bahwa Yesus

                                                            5 H. Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2012), h. 317. 6 Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (New World Translation of the Holy Scriptures /

NW) adalah Alkitab terjemahan bahasa-modern yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, dengan dukungan badan hukum Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. dan International Bible Students Association, Brooklyn, New York. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1950, tetapi ini bukan terjemahan pertama yang diterbitkan mereka, namun ini adalah terjemahan yang diaku asli (bersumber) dari teks-teks bahasa Ibrani, bahasa Yunani, dan bahasa Aramaik. (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Suci_Terjemahan_Dunia_Baru)

7 Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2012), h. 318. 8Gereja Bidat adalah gereja yang bersifat sempalan dalam Kristen dan dianggap sebagai 

gereja yang ajarannya menyesatkan oleh gereja garis lurus. 9 J. Verkuyil, Gereja dan Bidat. Penerj. G. M. A. Nainggolan (Jakarta: Badan Penerbit

Kristen, 1966), 122.

Page 13: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

4  

Kristus telah memerintah surga sebagai raja sejak 1914 (mereka percaya waktu ini

dinubuatkan dalam Kitab Suci), dan bahwa setelah itu terjadilah suatu masa

pembersihan, yang menghasilkan pemilihan Saksi-Saksi Yehuwa oleh Allah

untuk menjadi umatnya pada tahun 1919. Mereka juga percaya bahwa

penghancuran atas mereka yang tidak mengakui Kerajaan Allah akan segera

terjadi di Harmagedon, yang akan diikuti oleh suatu masyarakat bumi yang baru

dan damai, yang dengan rela menjadi warga kerajaan tersebut.1 0

Pandangan ini sangat berbeda dengan apa yang diyakini oleh gereja

Katolik dan Protestan. Mereka meyakini bahwa Kerajaan Seribu Tahun hanyalah

bersifat figuratif, tidak bisa ditafsirkan secara harfiah. Kerajaan Seribu Tahun

berarti penjelasan ulang tentang kekalahan Iblis di atas kayu salib yaitu ketika

Yesus Kristus disalibkan.1 1

Membandingkan kedua pandangan di atas tentu menjadi hal yang sangat

menarik untuk dianalisa sejauh mana persamaan dan perbedaannya. Dan inilah

tema yang akan penulis angkat sebagai pembahasan dalam skripsi ini dengan

mengambil judul “Kerajaan Seribu Tahun Dalam Perspektif Saksi-Saksi

Yehuwa”.

                                                            1 0 J. Verkuyil, Gereja dan Bidat. Penerj. G. M. A. Nainggolan, h. 123. 1 1 http://reformata.com/news/view/6490/kebenaran-kerajaan-seribu-tahun. diakses pada

tanggal 16 maret 2017.

Page 14: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

5  

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini akan mengacu pada

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap konsep kerajaan Seribu

Tahun.

2. bagaimana perbandingan antara Saksi-Saksi Yehuwa dengan Kristen

Mainstream tentang Kerajaan Seribu Tahun.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah:

1. Sebagai syarat untuk meraih gelar kesarjanaan di bidang ilmu Agama-agama

pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Kerajaan Seribu Tahun menurut Saksi-

Saksi Yehuwa.

D. Manfaat penelitian

1. Menjadi bahan tambahan referensi dan bahan bacaan serta sumbangan

khazanah pada jurusan perbandingan agama Fakultas Ushuluddin Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya dan khalayak pada

umumnya.

2. Untuk menunjang kegiatan dan keterampilan riset yang lebih mendalam

sebagai bagian dari kesadaran yang lebih tinggi dalam bidang keilmuan.

E. Tinjauan Pustaka

Setiap penelitian harus berpegang teguh pada asas orisinalitas, autentisitas,

dan kontekstualitas (baru dan belum pernah diteliti). Melihat hal-hal tersebut,

Page 15: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

6  

maka penulis melakukan kajian kepustakaan untuk menguji bahwa penelitian ini

benar-benar baru dan autentik.

Sebenarnya tulisan yang berkenaan dengan Saksi-Saksi Yehuwa sudah

banyak penulis temui, namun dari beberapa yang penulis temui baik yang berupa

buku, skripsi, artikel, maupun yang lainnya belum penulis temukan yang spesifik

dan komprehensif yang mengkaji tentang konservasi alam dan perspektif

Kristiani. Dari hasil penelusuran penulis, ditemukan beberapa hasil penelitian

yang terkait dengan tema ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, adalah Skripsi yang ditulis oleh Fathul Mujab, dengan judul

Konsep Keselamatan dalam Saksi-Saksi Yehuwa. Skripsi ini berisi 4 bab yang

pembahasan utamanya tentang manusia, eskatologi, dan keselamatan serta

komparasinya dengan Kristen mainstrem.

Yang kedua, Skripsi UIN Jakarta yang ditulis oleh Ardiansyah dengan

judul “Saksi-Saksi Yehuwa dan ajaran-ajarannya”. Skripsi ini menjelaskan secara

umum tentang ajaran-ajaran Saksi-Saksi Yehuwa seperti pandangan tentang

Trinitas, Yesus Kristus, Pembaptisan, dll.

Yang ketiga buku yang ditulis oleh Jan S. Aritonang yang berjudul

“berbagai aliran dalam gereja”. Di dalam buku itu terdapat satu bab yang

membahas tentang Saksi-Saksi Yehuwa dari segi pengertian, Sejarah, para

pendiri, serta ajaran-ajarannya.

Secara umum, belum banyak orang yang menulis tentang Saksi-Saksi

Yehuwa ini, dan ini yang menjadi salah-satu alasan penulis dalam mengambil

judul ini untuk dijadikan skripsi sehingga ke depannya nanti skripsi ini menjadi

Page 16: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

7  

salah satu referensi untuk mengetahui lebih jauh tentang Saksi-Saksi Yehuwa

khususnya tentang Kerajaan Seribu Tahun yang merupakan inti dari ajaran-

ajarannya

F. Metode Penelitian

Suatu penelitian secara umum mengharuskan adanya metode yang

digunakan, karena tanpa adanya metode yang jelas maka suatu penelitian tidak

akan memperoleh hasil yang maksimal, sistematis, dan terarah. Hal ini juga

berlaku dalam pengumpulan data maupun pengolahan data. Untuk mempermudah

dalam penelitian ini dan agar sesuai dengan kaidah penelitian, maka penulis

menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini merupakan penelitian pustaka

(Library Research), yaitu penelitian yang berbasis pada data-data kepustakaan

berupa buku, majalah, jurnal, koran, ensiklopedi, dan lainnya yang berisi tentang

Kerajaan Seribu Tahun dalam Saksi-Saksi Yehuwa. Penelitian ini juga mengambil

data dari hasil wawancara 3 penatua Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena tidak

menggunakan mekanisme statistika untuk mengolah data. Sifat penelitian ini

adalah deskriptif-analitik-komparatif. Deskriptif adalah metode yang

menggunakan pencarian fakta yang diinterpretasi dengan tepat. Sedangkan

analitik adalah menguraikan sesuatu dengan cermat serta terarah. Serta komparatif

Page 17: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

8  

adalah membandingkan dua buah pandangan atau lebih sehingga akan terlihat

persamaan dan perbedaannya.

3. Pengumpulan data

Data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini diperoleh

dengan teknik dokumentasi atas naskah-naskah yang terkait dengan objek

penelitian ini. Ada dua jenis sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini,

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah

buku-buku yang merupakan buku-buku dari Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia.

Sementara data sekundernya berupa buku-buku, penelitian-penelitian, majalah,

ensiklopedi, tulisan-tulisan di surat kabar maupun di Internet dan lainnya yang

berhubungan dengan pokok permasalahan yang diteliti.

4. Pedoman Penulisan

Adapun pedoman teknik penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku

Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta tahun

2012 yang disusun oleh biro administrasi akademik dan kemahasiswaan UIN

Jakarta.

Page 18: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

9  

G. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang akan

diuraikan dalam skripsi ini, perlu penulis kemukakan susunan atau sistematika

penulisan. Adapun dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang tiap-tiap

bab akan terdiri dari sub-sub bab yang membahas materi penulisan skripsi ini.

Bab I yang memuat tentang pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas latar-

belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, tinjauan

pustaka, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II akan membahas tentang macam-macam konsep kerajaan seribu

tahun dalam pandangan Kristen yang meliputi Amilenialisme, pre-milenialisme,

dan post-melenialisme.

Bab III akan menguraikan dan menjelaskan bagaimana pandangan tentang

kerajaan seribu tahun menurut Saksi-Saksi Yehuwa yang dimulai dengan sejarah

dan pengertian, ajaran-ajarannya, kemudian lanjut kepada pembahasan Konsep

Kerajaan seribu Tahun serta yang terakhir tentang kebangkitan dan penghakiman.

Bab IV berisi analisa perbandingan konsep Kerajaan Seribu Tahun antara

Saksi-Saksi Yehuwa dan Kristen Mainstreamyang diwakili oleh Katolik dan

Protestan.

Terakhir bab V yang akan membahas kesimpulan dan saran-saran dari

penelitian ini.

Page 19: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

11  

BAB II

KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PANDANGAN KRISTEN

Pemerintahan Kristus dalam Kerajaan Seribu Tahun (kerajaan milenium)

merupakan salah satu topik eskatologi yang paling banyak menimbulkan

perdebatan. Memang tidak mudah mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai

milenium pemerintahan Kristus, yang dalam Alkitab cuma terdapat dalam kitab

Wahyu 20:1-10. Permasalahannya adalah haruskah kerajaan 1000 tahun dalam

Wahyu 20:1-10 ini ditafsirkan secara harafiah? Apakah kerajaan 1000 tahun

sudah berlangsung sekarang atau akan terjadi nanti sesudah kedatangan Yesus

kedua kali? Usaha memahami bagian ini telah melahirkan 4 pandangan besar

dalam menafsirkan milenium, sekaligus mempengaruhi pandangan terhadap hal-

hal lain yang terjadi di sekitar kedatangan Yesus kedua kali.

A. Amilenialisme

Awalan ‘A’ berarti ‘tidak’ / ‘no’. Jadi kata Amillennialisme berarti

pandangan yang mengatakan bahwa tidak akan ada Kerajaan Allah yang bersifat

politikal, atau Kerajaan seribu tahun secara literal dibumi karena diartikan

simbolis. Walaupun mereka percaya tentang kedatangan Kristus yang kedua

kali, namun mereka menolak pandangan pemerintahan Kristus di bumi

selama 1000 tahun secara literal.1 Tokoh-tokoh yang mempertahankan

                                                            1 Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme (Tangerang:

STTI PHILADELPHIA, 2004), h. 64.

Page 20: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

12  

pandangan ini diantaranya ialah: Louis Berkhof, Anthony A. Hoekema,

William Hendrickson, James A. Hughes, dan B. B. Warfield.2

Amilenialisme adalah pandangan yang menafsirkan milenium secara

figuratif (kiasan). Menurut pandangan ini tidak akan ada pemerintahan Kristus

dalam kerajaan seribu tahun di bumi dalam pengertian harfiah. Masa milenium

adalah sekarang, yaitu pada periode antara kedatangan pertama dan kedua Kristus. 

Amilenialis menafsirkan milenium dalam Wahyu 20:4-63 sebagai pemerintahan

oleh jiwa orang-orang percaya yang telah meninggal dan yang sekarang ini

bersama-sama dengan Kristus di sorga. Mereka memahami "diikatnya setan"

sebagaimana disebutkan dalam tiga ayat pertama dari pasal ini sebagai periode

waktu antara kedatangan Kristus yang pertama dan kedua, dan segera akan

berakhir saat kedatangan Kristus kembali. Mereka mengajarkan bahwa Kristus

akan datang kembali setelah pemerintahan milenium sorgawi ini.

Lebih lanjut, amilenialis memegang keyakinan bahwa Kerajaan Allah

sekarang ini telah hadir di dalam dunia dalam wujud pemerintahan Kristus atas

umat-Nya, melalui firman dan Roh Kudus. Namun pada saat yang bersamaan,

amilenialis juga adalah orang-orang yang sedang menantikan penyempumaan

Kerajaan Allah di masa yang akan datang, di dalam bumi yang baru. Mereka

menyadari bahwa meskipun memang Kristus telah menang dengan pasti atas dosa

dan Iblis, namun kuasa Iblis akan tetap ada berma-sama dengan Kerajaan Allah

hingga akhir zaman. Sehingga meskipun kita te1ah menikmati banyak berkat-

                                                            2 Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme (Tangerang:

STTI PHILADELPHIA, 2004), h. 65. 3 Kitab wahyu 20: 4-6 yang secara khusus dalam SSY disebut juga dengan penyingkapan

adalah bagian yang berbicara tentang pemerintahan milenium (lihat kitab wahyu 20: 4-6)

Page 21: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

13  

berkat eskatologi pada masa sekarang ini (eskatologi yang telah terwujud), kita

masih merindukan klimaks dari seluruh tanda zaman dan kedatangan Kristus yang

kedua yang akan mengantar kita ke dalam kondisi final (eskatologi yang akan

datang). Dengan kata lain, segala yang disebut sebagai "tanda-tanda zaman" telah

berlangung sejak kedatangan Kristus yang pertama, dan akan terus memuncak

hingga sebelum Kedatangan Kedua. Karena itu, orang-orang amilenialis

menantikan digenapinya penyebaran Injil ke seluruh bangsa, termasuk pertobatan

jumlah yang penuh dari bangsa Israel, sebelum Kristus kembali. Mereka juga

terus mewaspadai meningkatnya kesusahan, murtad, dan munculnya pribadi

antikristus sebelum Kedatangan Kedua.4

Amilenialis memahami kedatangan Kristus yang kedua sebagai satu

peristiwa tunggal, dan bukan satu peristiwa dengan dua tahap di dalamnya. Pada

saat Kristus datang kembali, akan terjadi kebangkitan umum, bagi orang-orang

percaya maupun tidak. Setelah kebangkitan, orang-orang percaya yang masih

hidup pada saat Kristus kembali, akan diubahkan dan dimuliakan. Kedua macam

orang percaya ini, yaitu orang percaya yang dibangkitkan dan orang percaya yang

diubahkan, akan diangkat dan bertemu dengan Tuhan di awan-awan.

Setelah "pengangkatan" orang-orang percaya ini, maka Kristus akan

menyudahi kedatangan-Nya kembali dengan melaksanakan penghakiman akhir.

Sesudah itu, orang-orang yang tidak percaya akan dicampakkan ke dalam

penghukuman kekal, sedangkan orang-orang percaya akan menikmati segala

berkat di dalam langit dan bumi yang baru selama-lamanya.

                                                            4 http://www.sarapanpagi.org/beberapa-pandangan-utama-tentang-kerajaan-seribu-tahun-

vt1517.html diakses pada tanggal 15 mei 2017.

Page 22: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

14  

Kaum Amilenialis percaya bahwa kemenangan Kristus yang meyakinkan

atas dosa, kematian, dan setan telah terjadi selama kedatangan pertama-Nya, maka

pemerintahan milenial Kristus adalah sekarang. Kerajaan Allah sudah hadir

sekarang di dunia ketika Kristus yang menang sedang memerintah umat-Nya

dengan Firman dan Roh-Nya. Namun kaum Amilenialis juga menantikan kerajaan

yang sempurna dan mulia yang akan datang dalam bumi yang baru. Bagi

Amilenialis, janji-janji Perjanjian Lama sudah dipenuhi dalam kedatangan

pertama Kristus yang menentukan (the already) dan akan disempurnakan pada

kedatangan-Nya yang kedua (the not yet).5

Sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali, akan ada hari-hari terakhir di

mana kejadian-kejadian di bawah ini akan terjadi :

Pemberitaan Injil sebagai suatu kesaksian kepada bangsa-bangsa (Matius

24:14, 28:18-20, Roma 10:9-17) berlanjut di sepanjang milenium melalui

gereja-Nya.

Pertobatan Israel sebagai orang-orang pilihan pun terjadi melalui pemberitaan

Injil dalam milenium ini juga, karena Israel termasuk di antara “bangsa-

bangsa” (tidak ada perkecualian).

Konflik yang terus berlangsung antara kerajaan Allah dan kerajaan setan

memunculkan penganiayaan, kemurtadan, dan munculnya seorang pribadi

Antikristus sesaat sebelum kedatangan yang kedua.

                                                            5 Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme, h. 18.

Page 23: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

15  

Perang, gempa bumi, dan kelaparan sebagai petunjuk-petunjuk penghakiman

Allah akan sering terjadi selama milenium masa gereja dan akan makin sering

pada “hari-hari terakhir”.6

Periode sejarah masa kini, yang merupakan “hari -hari terakhir” antara dua

kedatangan, akan berakhir pada “hari terakhir” ketika Kristus datang secara

pribadi dan dapat dilihat dengan mata untuk menyempurnakan kerajaan-Nya.

Pada saat itu akan terjadi :

Kebangkitan orang mati, meliputi baik orang-orang percaya maupun yang

tidak.

Setelah kebangkitan, akan terjadi pengubahan dan pemuliaan orang-orang

percaya yang masih hidup pada saat kedatangan kembali Kristus (1 Korintus

15:51-52).

Kemudian baik mereka yang dibangkitkan maupun yang diubahkan akan

terangkat dalam awan-awan untuk bertemu Tuhan (1 Tesalonika 4:17).

Setelah “pengangkatan” semua orang -orang percaya ini, Kristus akan turun

ke bumi untuk memimpin penghakiman terakhir. Orang-orang percaya akan

menikmati berkat langit dan bumi baru untuk selamanya, sementara orang

yang tidak percaya akan ditempatkan dalam penghukuman kekal.7

                                                            6 jakarta-city-care.synthasite.com/resources/4_Millenium.pdf diakses pada tanggal 6

maret 2017. 7 jakarta-city-care.synthasite.com/resources/4_Millenium.pdf diakses pada tanggal 6

maret 2017.

Page 24: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

16  

B. Premilenialisme

Awalan ‘pre’ berarti ‘sebelum’/’before’. Jadi Premillennialisme adalah

pandangan yang mengatakan bahwa Kristus akan datang dan mendirikan Kerajaan

yang penuh damai dan kebenaran di bumi selama seribu tahun secara literal (Why.

20:1-7).8

Ciri pertama yang penting dari premillenialisme adalah pemerintahan

Kristus di bumi yang terbentuk oleh kedatangan-Nya yang kedua.

Premillenialisme menyatakan bahwa akan ada satu periode waktu diman

kehendak Allah dilakukan di bumi, periode di mana pemerintahan Kristus

menjadi kenyataan di antara manusia. Pemerintahan ini berarti bahwa akan terjadi

perdamaian, kebenaran dan keadilan sepenuhnya di antara manusia. Beberapa

penganut ini menyatakan periode ini secara harfiah tepat seribu tahun

panjangnya.9

Pandangan ini didasarkan pada penafsiran Wahyu 20:1-6, tentang adanya

pemerintahan Kristus selama seribu tahun. Lain halnya pandangan

postmillenialisme adalah pandangan yang percaya bahwa Kristus akan datang

setelah Kerajaan seribu tahun, mereka percaya ada Kerajaan seribu tahun di bumi,

namun bukan Kerajaan yang di bawah pemerintahan Kristus, karena Kristus baru

akan datang setelah akhir dari masa Kerajaan ini. Mereka percaya bahwa dunia

akan memasuki masa damai, aman, sejahtera dan semua keadaan ini gerejalah

yang harus menciptakannya.1 0 Pandangan ini berdasarkan keyakinan bahwa

                                                            8 Millard J. Erickson, Teologi Kristen Volume Tiga (Malang: Gandum Mas, 2004), h.

114. 9 Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi (Metode penafsiran Ajaran Akhir Jaman), 161. 1 0 Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme, h. 64.

Page 25: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

17  

pekabaran Injil akan begitu berhasil sehingga seluruh bumi akan bertobat. Lalu,

pada saat pemberitaan Injil mencapai puncak keberhasilannya Kristus akan datang

kembali. Mereka percaya bahwa dunia akan dikristenkan sebelum kedatangan

Tuhan Yesus. Lain pula dengan pandangan Amillennialisme dengan tegas

mengatakan bahwa tidak akan ada Kerajaan Allah yang bersifat politikal, atau

Kerajaan seribu tahun secara literal dibumi karena diartikan simbolis. Walaupun

mereka percaya tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, namun mereka

menolak pandangan pemerintahan Kristus di bumi selama seribu tahun secara

literal.

Kalau kaum Amilenialis menggunakan penafsiran progresif paralel, maka

kaum Premilenialis menggunakan penafsiran progresif kronologis. Penafsiran

progresif kronologis memandang Wahyu 20 sebagai kelanjutan dari Wahyu 19.

Karena Wahyu 19 menggambarkan kedatangan Kristus yang kedua kali, maka

Wahyu 20 pasti menceritakan kejadian-kejadian yang mengikuti kedatangan

kedua tersebut. Kaum Premilenialis menafsirkan pengikatan setan, milenium, dan

kedua kebangkitan dalam Wahyu 20 secara harafiah.1 1

Sebenarnya ada 2 macam aliran Premilenialisme, yaitu Premilenialisme

Historis yang memegang pandangan “ post tribulation” (pengangkatan orang

percaya terjadi setelah penganiayaan) dan Premilenialisme Dispensasionalis yang

memegang pandangan “ pre-tribulation” (pengangkatan orang percaya terjadi

sebelum penganiayaan). Namun sudah umum untuk menyebut yang pertama

                                                            1 1 Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Louis Berkhof, Teologi

Sistematika Volume 6, h. 100. 

Page 26: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

18  

Premilenialisme saja, sedangkan yang kedua bisa disebut Dispensasionalisme

saja.1 2

Premillenialisme historis adalah doktrin yang menyatakan Kedatangan

Kritus Kedua kalinya, Yesus akan memerintah selama seribu tahun di bumi

sebelum penyempurnaan tujuan penebusan Allah dalam langit baru dan bumi

baru di zaman yang akan datang. Pandangan ini percaya kepada “ pengharapan

kita yang penuh bahagia” (Titus 2:13), yaitu kedatangan Tuhan Yesus Kristus

Juruselamat kita yang terjadi sebelum kerajaan seribu tahun dan Ia sendiri yang

akan datang. Hal itu akan terjadi pada saat kapan saja, dalam waktu yang tidak

lama lagi. Pandangan ini menekankan adanya dua kali kebangkitan orang mati,

yaitu pada awal dan akhir kerajaan seribu tahun (Millenium). Dasar pandangan ini

adalah Wahyu 20 tentang seribu tahun yang ditafsirkan secara harafiah. Ketika

Kerajaan seribu tahun dimulai, orang Kristen yang bersaksi dan menjadi ‘martir’,

adalah pertama-tama dibangkitkan, setelah seribu tahun ini berakhir, terjadi

kebangkitan yang kedua, orang yang fasik yang tidak beriman akan menerima

penghukuman (Wahyu 20:5, 11-15).1 3

Sedangkan Premillennial Dispensasional bahwa kedatangan Kristus kedua

kalinya terdiri atas dua peristiwa yang terpisah selama kurang lebih tujuh tahun.

Peristiwa pertama adalah parousia, yaitu ketika Kristus datang di awan-awan

untuk menjemput orang kudus-Nya (Mat. 24:30-31). Bersama-sama dengan

mereka akan diangkat (rapture) di udara, merayakan perkawinan anak Domba dan

selama-lamanya akan bersama dengan Tuhan. Pada akhir masa tujuh tahun ini,                                                             

1 2 Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Jaman, h. 100. 1 3 Peter Wongso, Hermeneutika Eskatologi (Metode penafsiran Ajaran Akhir Jaman),

161.

Page 27: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

19  

pewahyuan akan segera mengikutinya, yaitu kedatangan Tuhan ke bumi

memerintah selama seribu tahun.1 4 Perbedaan keyakinan antara premilenialisme

historis dan premilenialisme dispensasional secara rinci bisa dilihat pada tabel

berikut.1 5

Premilenialisme Historis Premilenialisme Dispensasional

Kedatangan Kristus yang kedua kali didahului oleh “tanda -tanda jaman” yaitu penginjilan kepada bangsa-bangsa, penganiayaan yang hebat di mana Antikristus mengumpulkan pengikutpengikutnya untuk menyerang gereja.

Pada akhir masa penganiayaan, Kristus tiba-tiba nampak dalam awan-awan. Pada saat Yesusdatang kembali itu, orang-orang percaya yang telah meninggal dibangkitkan terlebih dahulu, orang-orang yang masih hidup akan diubahkan, dan kedua kelompok ini akan terangkat untuk bertemu Tuhan di udara. Inilah yang disebut dengan post tribulation rapture (pengangkatan orang percaya terjadi setelah penganiayaan).

Setelah pertemuan di udara ini,

Kristus akan turun ke bumi dengan gereja-Nya sebagai mempelai perempuan-Nya (Wahyu 19:6-10). Pemerintah Antikristus berakhir. Pada waktu ini ataupun pada waktu sebelumnya, sebagian besar orang Yahudi akan bertobat dan menerima Kristus sebagai Mesias mereka. Kemudian akan ada pengadilan

Perjanjian Lama berisi banyak janji mengenai kerajaan Allah di bumi pada masa yang akan datang, yang melibatkan Israel sebagai umat Perjanjian-Nya yang mula-mula. Beberapa bagian dalam kitab Mazmur dan nabi-nabi menubuatkan bahwa umat Israel pada suatu waktu di masa yang akan datang akan sekali lagi dikumpulkan di tanah Kanaan (Mazmur 72:1-20; Yesaya 2:1-4; 11:1-9, 11-16; 65:18-25; Yeremia 23:5-6; Amos 9:11-15; Mikha 4:1-4; Zakaria 14:1-9, 16-21). Bagian-bagian Alkitab ini juga menyatakan bahwa Israel akan menikmati masa kemakmuran dan penuh berkat, dan akan mempunyai tempat istimewa di tengah-tengah bangsa lain, dan akan hidup di bawah kemurahan dan pemerintahan yang sempurna dari Mesias mereka yang adalah keturunan Daud. Karena belum satu pun dari janji-janji ini terpenuhi, maka kaum Dispensasionalis mengharapkan bagian Alkitab ini akan dipenuhi selama pemerintahan 1000 tahun Kristus.

Ketika Kristus ada di bumi, Ia

menawarkan kerajaan surga kepada                                                             

1 4 Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Jaman (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia,1997), 98-99.

1 5 jakarta-city-care.synthasite.com/resources/4_Millenium.pdf. diakses pada tanggal 6 maret 2017.

Page 28: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

20  

domba dan kambing yang memisahkan orang benar dari orang yang tidak benar.

Setelah itu Kristus mendirikan

kerajaan 1000 tahun dan Ia (dengan dapat dilihat) memerintah seluruh dunia dengan tangan besi dan semua orang tebusan-Nya memerintah bersama-Nya. Kerajaan 1000 tahun ini bukan sesuatu yang final, karena dosa dan kematian masih ada.

Pada akhir kerajaan 1000 tahun, setan

yang diikat selama masa ini akan dilepaskan dan akan pergi membohongi bangsa-bangsa lagi. Ia akan mengumpulkan bangsa-bangsa yang memberontak guna mengadakan perang melawan orang-orang percaya, tetapi mereka akan dihancurkan oleh api dari surga dan dibuang ke lautan api.

Setelah milenium berakhir,

pemenuhan segala sesuatu secara sempurna terjadi, dan pada waktu itu kebangkitan kedua terjadi, kebangkitan orang-orang yang tidak percaya, pengadilan akhir untuk semua manusia (baik yang percaya maupun yang tidak) di hadapan tahta putih yang besar akan berlangsung, orang-orang percaya akan mendapatkan hidup yang kekal sedangkan orangorangyang tidak percaya dihukum dalam kematian yang kekal (lautan api).

Kristus kemudian mendirikan langit

dan bumi yang baru, inilah akhir jaman. Anak yang telah menang, yang telah menaklukkan ketiga musuh-Nya yaitu Antikristus, setan dan kematian, mengembalikan kerajaan kepada Bapa sehingga Allah menjadi semua dalam

orang-orang Yahudi pada masa-Nya. Orang-orang Yahudi pada masa itu ternyata telah menolak kerajaan tersebut. Karenanya pendirian kerajaan tersebut ditunda sampai masa milenium.

Karena kerajaan surga dalam bentuk

“nyatanya” yang ditawarkan Kristus telah ditolak oleh orangorang Yahudi, Kristus sekarang mendahului mendirikan gereja. Tujuan gereja adalah untuk mengumpulkan orang-orang percaya, terutama mereka yang bukan Yahudi tetapi secara inklusif termasuk orang-orang Yahudi, sebagai tubuh Kristus. Gereja menjadi semacam “parenthesis” (sisipan) dalam rencana Allah yang menginterupsi program yang telah Allah nubuatkan bagi Israel. Maka Dispensasionalisme membedakan secara tegas antara Israel dan gereja.

Kedatangan kembali Kristus akan

terjadi dalam 2 fase. Fase pertama adalah yang disebut pengangkatan, yang dapat terjadi setiap saat. Pada fase pengangkatan ini, terjadilah kebangkitan semua orang percaya termasuk orang-orang kudus dalam Perjanjian Lama dan orang-orang percaya yang masih hidup tiba-tiba diubah dan dimuliakan. Orang-orang percaya yang akan dibangkitkan dan yang diubahkan terangkat ke awan-awan untuk bertemu di udara dengan Kristus yang turun dari surga. Tubuh orang-orang percaya ini, yang disebut gereja, sekarang naik ke surga bersama Kristus untuk merayakan pesta perkawinan anak domba yang berlangsung selama 7 tahun.

Periode 7 tahun yang mengikuti

adalah pemenuhan nubuat dalam

Page 29: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

21  

semua (1 Korintus 15:24-28). kitab Daniel tentang minggu ketujuhpuluh (Daniel 2:24-27). Selama periode 7 tahun ini, sementara gereja tetap di surga, sejumlah kejadian akan terjadi di bumi : penganiayaan yang besar (Daniel 9:27), Antikristus, penghakiman yang mengerikan atas penghuni dunia ini, sisa Israel akan bertobat dan mengakui Yesus sebagai Mesias, sisa Israel ini akan mulai memberitakan Injil Kerajaan, melalui kesaksian sisa Israel sejumlah besar orang kafir akan menjadi percaya (Wahyu 7:9), raja-raja di bumi dan angkatan perang binatang dan nabi-nabi palsu sekarang berkumpul untuk menyerang umat Allah dalam perang Armageddon.

Demikian di atas perbedaan antara premilenialisme historis dan

premilenialisme dispensionalisme. Sebenarnya premilenialisme dispensionalisme

sudah bisa dibedakan dan terpisah dari premilenialisme. Karena kalau dianalisa

lebih jauh, maka akan terlihat secara lebih jelas, premilenialisme historis bisa

disebut saja sebagai premilenialisme sedangkan dispensionalisme menjadi bagian

terpisah dari premilenialisme.

Page 30: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

22  

C. Postmilenialisme

Sebelum membahas lebih jauh tentang postmilenialisme, perlu diketahui,

pertama-tama, bahwa postmilenialisme sependapat dengan amilenialisme dalam

tiga hal:1 6

1. postmilenialisme tidak memahami milenium dalam pengertian

pemerintahan Kristus secara fisik melalui sebuah takhta di bumi;

2. pandangan ini juga tidak mengajarkan bahwa milenium adalah sebuah

durasi waktu selama seribu tahun;

3. postmilenialisme menempatkan Kedatangan Kedua setelah milenium usai.

Namun demikian, postmilenialisme berbeda dengan amilenialisme dalam

banyak hal, sebagaimana akan kita lihat berikut ini.

Awalan ‘post’ berarti ‘setelah’/ ‘after’. Jadi Postmillennialisme adalah

pandangan yang percaya bahwa Kristus akan datang setelah Kerajaan seribu

tahun. Mereka percaya ada Kerajaan seribu tahun di bumi, namun bukan

Kerajaan yang di bawah pemerintahan Kristus, karena Kristus baru akan datang

setelah akhir dari masa Kerajaan ini. Mereka percaya bahwa dunia akan

memasuki masa damai, aman, sejahtera dan semua keadaan ini gerejalah yang

harus menciptakannya. bumi akan bertobat. Lalu, pada saat pemberitaan Injil

mencapai puncak keberhasilannya Kristus akan datang kembali. Mereka percaya

bahwa dunia akan dikristenkan sebelum kedatangan Tuhan Yesus.1 7

Kaum Postmilenialis berpendapat bahwa kedatangan kembali Kristus

terjadi setelah kerajaan seribu tahun berakhir. Kerajaan 1000 tahun yang                                                             

1 6 http://www.sarapanpagi.org/beberapa-pandangan-utama-tentang-kerajaan-seribu-tahun-vt1517.html diakses pada tanggal 15 mei 2017.

1 7 Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme, h. 65.

Page 31: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

23  

diharapkan oleh kaum Postmilenialis berbeda dengan kerajaan 1000 tahun yang

diharapkan oleh penganut Premilenialisme.

Postmilenialisme adalah pandangan eskatologi yang percaya bahwa

Kerajaan Allah sekarang sedang diluaskan di dunia melalui pemberitaan Injil dan

pekerjaan penyelamatan Roh Kudus, bahwa dunia akhirnya akan dikristenkan,

dan bahwa kedatangan kembali Kristus akan terjadi pada akhir masa kebenaran

dan keadilan. Ketika Injil diberitakan kepada segala bangsa (termasuk bangsa

Yahudi), masa sekarang akan secara bertahap menuju masa milenium. Dan ketika

masa milenium menjadi kenyataan, prinsip-prinsip kepercayaan dan tingkah laku

Kristen akan menjadi standar untuk bangsa-bangsa dan pribadi-pribadi.1 8

Seorang teolog, Boettner menjelaskan, bahwa ini tidak berarti akan ada

saat di mana semua orang di muka bumi ini menjadi Kristen atau bahwa semua

dosa akan dihapuskan, tetapi ini berarti bahwa kejahatan dalam semua bentuknya

akan dikurangi sampai porsinya tidak berarti atau dapat diabaikan, bahwa prinsip-

prinsip Kristen akan jadi aturan kehidupan, dan bahwa Kristus akan datang

kembali ke dunia yang telah dikristenkan.1 9

Kaum Postmilenialis menggunakan Matius 28:18-20 sebagai bukti

alkitabiah untuk mendukung pandangan mereka. Mereka percaya bahwa amanat

agung yang diberikan Kristus kepada umat-Nya untuk menjadikan segala bangsa

murid-Nya termasuk penginjilan yang efektif akan mengubah hidup setiap orang.

Secara umum, Postmilenialisme sangat menekankan dua hal :

Keuniversalan karya pembebasan Kristus.                                                             

1 8 jakarta-city-care.synthasite.com/resources/4_Millenium.pdf. diakses pada tanggal 6 maret 2017.

1 9 Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme, h. 20.

Page 32: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

24  

Peningkatan situasi dunia menjadi semakin baik. Sehubungan dengan hal

kedua, kaum Postmilenialis berusaha untuk mengumpulkan data kemajuan

dunia dalam sejarah. Boettner menyebutkan beberapa kemajuan seperti,

perbudakan dan poligami yang semakin tidak nampak, status wanita dan anak-

anak yang meningkat.2 0

Teori Postmilenialisme ini dipopulerkan oleh seorang pendeta penganut

unitarianisme bernama Daniel Withby (1638-1726), dan pendapat ini terus

berkembang sampai permulaan abad ke-20. Lalu timbul perang dunia 1, dan

manusia mulai berpikir-pikir. Akhirnya teori ini dengan diam-diam mati dan

sekarang ini hampir tidak ditemukan lagi seorang penganut postmilenialisme.2 1

                                                            2 0 H.L. Willmington, Eskatologi: Studi alkitabiah yang dibutuhkan tentangAkhir Zaman

(Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2000), h. 286. 2 1 Willmington, Eskatologi: Studi alkitabiah yang dibutuhkan tentangAkhir Zaman), h.

286.

Page 33: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

25  

BAB III

KERAJAAN SERIBU TAHUN MENURUT SAKSI-SAKSI YEHUWA

A. Sejarah dan Pengertian Saksi-Saksi Yehuwa

Saksi-Saksi Yehuwa (selanjutnya di singkt SSY) adalah suatu denominasi

Kristen, milenarian (cenderung pada ajaran Kerajaan 1000 Tahun Damai),

restorasionis (pemulihan) yang dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun

1931. Agama ini diorganisasi secara internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's

Witnesses, yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama

yang dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu

sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun.

Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari Kitab

Suci atau Alkitab.1

Menurut data kesejarahan, SSY bermula lebih dari seratus tahun yang lalu.

Berawal dari sebuah kelompok belajar Alkitab sederhana yang dipelopori oleh

Charles Taze Russell. Dia dilahirkan di kota Pittsburgh, negara bagian

Pennsylvania, pada tahun 1952. Dia dididik di sekolah umum dengan latar

belakang keluarganya sebagai anggota gereja yang giat. Saat muda, dia tertarik

dengan soal-soal teologi dan pernah menjadi pengabar Injil. Akan tetapi, dia

meninggalkan gereja pada usia belasan tahun dan mengaku tidak beragama

karena doktrin tentang adanya neraka dan hukuman bagi orang jahat. Dia merasa

bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan Alkitab, logika, berlawanan dengan kasih

Allah dan tidak adil. Mengapa manusia berbuat jahat hanya beberapa wak- tu,

                                                            1 https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa. diakses pada tanggal 1 april 2017.

Page 34: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

26  

tetapi mendapat hukuman selama-lamanya di neraka. Kegelisah-an inilah yang

mengantarkan- nya untuk menggali Alkitab secara lebih dalam. Dia juga pernah

menjadi anggota Gereja Advent meskipun tidak mau mengakui pengaruh

ajarannya. Kemudian pada usia duapuluhan dia meyakini bahwa Tuhan Allah telah

menunjuk dia sendiri sebagai satu-satunya penafsir Alkitab yang benar dan

mulailah dia memimpin suatu kelas Alkitab.2

Kegiatan Russell berlanjut dengan penerbitan majalah Zion’s Watch

Tower and Herald of Christ’s Presence pada bulan Juli 1879. Kemu- dian pada

tahun 1880 terbentuk sejumlah sidang di negara-negara bagian yang berpangkal

dari ke- lompok tersebut, hingga terbentuk Zion’s Watch Tower Tract Society pada

tahun 1881 dan men- jadi badan hukum pada tahun 1884 serta bergan- ti nama

menjadi Watch Tower Bible and Tract Society. Kelompok yang dipresideni oleh

Russell tersebut memiliki pemberita sepenuh waktu se- banyak 700.000 orang

mulai 1888-sekarang, un- tuk menawarkan bacaan-bacaan Alkitab dari ru- mah ke

rumah. Taraf lembaga internasional pun disandang pada tahun 1909 dan memiliki

kantor pusat di Brooklyn, New York.3

Pada tahun 1916 Russell meninggal dunia, faham dan ajarannya

dilanjutkan oleh Joseph F. Rutherford5. Pada masa itu banyak sekali terjadi

perubahan pada metode pemberitaan. Dimu- lai dengan penerbitan pendamping

majalah The Watchtower, yaitu The Golden Age yang saat ini dikenal dengan

Awake! (Sedarlah!). Pada masa ini pula pemberitaan dari rumah ke rumah dengan

                                                            2 Arifuddin Ismail, Kontradiksi Kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa Sebagai Denominasi

Kristen di Yogyakarta (Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 01 Juli - Desember 2012), h. 177-179. 3 Arifuddin Ismail, Kontradiksi Kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa Sebagai Denominasi

Kristen di Yogyakarta, h. 178.

Page 35: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

27  

menggunakan fonograf portabel dan rekaman-rekaman khotbah semakin digiatkan,

serta radio. Penggunaan nama SSY juga dilakukan pada masa ini untuk

membedakan diri dari denominasi-denominasi susunan Kristen, tepatnya pada

tahun 1931. Akan tetapi, metode tersebut justru menyebabkan banyak

penangkapan terhadap SSY selama tahun 1930-1940an. Meskipun demikian, SSY

dapat memenangkan hak-hak sipil mereka di pengadilan.4

Pada tahun 1942 Rutherford meninggal dan digantikan oleh N.H. Knorr.

Pada masa kepe- mimpinan Knorr, pelatihan khusus bagi para ro- haniawan

menjadi program utamanya. Bahkan sekolah pelatihan khusus bagi mereka juga

didirikan dengan nama Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal pada tahun

1943. Adapun perubahan pada bidang pengorganisasian yang dilakukan adalah

penambahan jumlah anggota Badan Pimpinan di Brooklyn. Tanggung jawab

administrasi pun dibagi dan ditugaskan kepada berbagai panitia yang terdiri dari

para anggota Badan Pimpinan, yang telah berpengalaman selama sepuluh

tahun sebagai rohaniawan.5

Kantor Pusat mereka berada di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Mereka memiliki tiga dari tujuh Badan Hukum di Amerika Serikat untuk

mempermudah pekerjaan mencetak dan mendistribusikan lektur-lektur mereka,

yaitu Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania (didirikan pada

tahun 1884), Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. (tahun

1956), dan International Bible Students Association (tahun 1914). Semua

pengaturan diarahkan oleh kelompok penatua yang dikenal dengan nama Badan                                                             

4Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta: Gunung Mulia, 2012), h. 318

5 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 326.

Page 36: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

28  

Pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Selain itu mereka memiliki puluhan Badan

Hukum yang membantu mereka dalam melakukan pekerjaan penginjilan,

pencetakan buku-buku, pengiriman buku-buku ke negeri-ngeri yang

membutuhkan, membela hak mereka secara hukum untuk dapat beribadat secara

bebas, dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah di mana mereka tinggal.6

Saksi-Saksi Yehuwa dipersatukan di seluruh dunia oleh majalah Menara

Pengawal (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa, atau The

Watchtower Announcing Jehovah's Kingdom, bahasa Inggris). Majalah Menara

Pengawal dibahas serentak di seluruh dunia pada setiap akhir pekan (Sabtu atau

Minggu) di Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa pada sesi kedua Pelajaran Menara

Pengawal, setelah sesi Khotbah Umum atau ceramah umum yang membahas

berbagai topik berdasarkan Alkitab. Rekan majalahnya adalah Sedarlah! (Awake!,

bahasa Inggris) (bukan diterjemahkan Sadarlah!, karena sewaktu pertama kali

terbit menggunakan kata Sedarlah! yang lebih halus makna dan ungkapannya)

adalah majalah yang berisi pengetahuan umum dan menganjurkan kewaspadaan

akan hal rohani ataupun kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan medis.

Perhimpunan Saksi-Saksi Yehuwa yang dilakukan di Balai Kerajaan

Saksi-Saksi Yehuwa terdiri dari Perhimpunan Umum atau Khotbah Umum dan

Pelajaran Menara Pengawal pada akhir pekan, antara Sabtu dan Minggu. Pada

tengah pekan, antara Senin sampai Jumat diadakan Pembahasan Alkitab Sidang

dan Sekolah Pelayanan Teokratis dengan menggunakan buku panduan

Memperoleh Manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis, dan Perhimpunan Dinas

                                                            6 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 317.

Page 37: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

29  

yang membahas surat Pelayanan Kerajaan Kita yang ditujukan kepada semua

Saksi-Saksi Yehuwa. Jadwal pertemuan-pertemuan ini mungkin berbeda di daerah

lain.

Saksi-Saksi Yehuwa dikenal di dunia Barat sebagai kelompok yang datang

dari rumah ke rumah untuk mengabarkan berita Kerajaan Yehuwa dan selalu

menggunakan Alkitab terjemahan Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru sebagai

pedoman tertinggi mereka. Jumlah penyiar Saksi-saksi Yehuwa di seluruh dunia

lebih dari 8.201.545 penyiar dan berada di 115.416 sidang yang tersebar di 239

negara di dunia per 1 September 2014.7

B. Sejarah Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia

SSY masuk ke Indonesia di bawa oleh seorang Pengabar dari Australia

yang bernama Frank Rice. Pada tahun 1931, Frank Rice sampai di Jakarta, kota

yang besar dan ramai di Pulau Jawa. Dia menyewa sebuah kamar di dekat pusat

kota dan mengisinya dengan banyak dus berisi bacaan Alkitab.8

Karena banyak penduduk Jakarta berbicara bahasa Belanda, Frank mulai

belajar bahasa itu dengan sungguh-sungguh dan segera mulai mengabar dari

rumah ke rumah. Dia juga mengabar kepada orang Indonesia dan mulai belajar

bahasa itu. Karena pada saat itu buku SSY belum ada yang berbahasa Indonesia,

menurut Frank, Yehuwa telah mengarahkannya bertemu dengan orang Indonesia

yang adalah guru. Dia berminat pada kebenaran dan dia setuju untuk

menerjemahkan buku kecil Where Are the Dead? (Di Manakah Orang Mati?)

                                                            7 Saksi-Saksi Yehuwa, Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2015 (Jakarta: Penerbit Saksi-

Saksi Yehuwa Indonesia, 2015), h. 89. 8Saksi‐Saksi Yehuwa, Buku Tahunan Saksi‐Saksi Yehuwa 2016 (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia, 2016), h. 91.  

Page 38: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

30  

Buku kecil lainnya belakangan juga diterjemahkan, dan hasilnya banyak orang

yang berbahasa Indonesia tertarik dengan Saksi-Saksi Yehuwa.9

Pada bulan November 1931, dua perintis lainnya datang dari Australia ke

Jakarta, Clem Deschamp, berumur 25 tahun, dan Bill Hunter, yang berumur 19

tahun. Clem dan Bill membawa mobil karavan, salah satu yang pertama di

Indonesia. Setelah belajar beberapa kalimat dalam bahasa Belanda, mereka siap

mengabar di kota-kota besar di Jawa.

Ada perintis lain dari Australia yang juga mengikuti jejak Clem dan Bill,

yaitu Charles Harris. Pada tahun 1935, dia mulai mengabar di banyak daerah di

Jawa menggunakan mobil karavan dan sepeda. Dia menempatkan bacaan dalam

lima bahasa: Arab, Belanda, Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Dalam beberapa

tahun, dia menempatkan sekitar 17.000 bacaan.

Banyaknya bacaan yang ditempatkan Charles menarik perhatian banyak

orang. Salah satu pegawai pemerintah di Jakarta bertanya kepada Clem

Deschamp, ”Berapa banyak orang yang membantu kamu di Jawa Timur?””Cuma

satu,” jawab Saudara Deschamp. Pegawai pemerintah itu menimpali dengan suara

keras, ”Kamu pikir saya percaya? Kamu pasti punya banyak pekerja di sana,

buktinya bacaan kamu ada di mana-mana!” Perintis-perintis itu terus mencari

sebanyak mungkin orang. Bill Hunter berkata, ”Kami mengerjakan pulau ini dari

ujung ke ujung, dan kami sering berbicara dengan orang yang berbeda-beda.”

                                                            9 Saksi‐Saksi Yehuwa, Buku Tahunan Saksi‐Saksi Yehuwa 2016 (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia, 2016), h. 92. 

Page 39: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

31  

Karena mereka menabur begitu banyak benih kebenaran, panenan mereka juga

sangat banyak.—Pkh. 11:6; 1 Kor. 3:6.1 0

Sekitar tahun 1936, perintis-perintis yang ada di Jawa itu membahas

tentang cara mereka memperluas pengabaran sampai ke Sumatra, pulau keenam

terbesar di dunia. Pulau yang memiliki pegunungan terjal ini terbentang di garis

khatulistiwa, dan ada banyak kota besar juga perkebunan dan rawa-rawa yang luas

serta hutan hujan. Para perintis sepakat agar Frank Rice-lah yang pergi ke sana.

Jadi, mereka mengumpulkan uang untuk membiayai perjalanan Frank. Akhirnya,

Frank sampai di Medan, Sumatra Utara, dengan membawa dua tas dinas, 40 dus

bacaan, dan hanya memiliki sedikit uang di sakunya. Ya, Frank adalah pria yang

memiliki iman yang kuat. Dia langsung bersiap-siap untuk mengabar, dan dia

yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan menyediakan apa pun yang dia butuhkan

untuk tugasnya.—Mat. 6:33.1 1

Secara resmi pengajaran Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia dilarang

melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 129 Tahun 1976, lewat SK itu,

Jaksa Agung telah melarang kegiatan Saksi Yehuwa atau Siswa Alkitab di seluruh

wilayah Indonesia. Sebab, Saksi Yehuwa memuat hal-hal yang bertentangan

dengan ketentuan hukum yang berlaku, seperti menolak salut bendera dan

menolak ikut berpolitik. Pada Februari 1994 ada upaya untuk mencabut SK ini

dengan berlandaskan Pasal 29 UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/1998 tentang

HAM, dan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 1998. Pada 1 Juni 2001 SK ini

kemudian dicabut. Walaupun begitu, sebenarnya sejak tanggal 19 Juli 1996,

                                                            `1 0 Saksi‐Saksi Yehuwa, Buku Tahunan Saksi‐Saksi Yehuwa 2016, h. 92. 1 1 Saksi‐Saksi Yehuwa, Buku Tahunan Saksi‐Saksi Yehuwa 2016, h. 93. 

Page 40: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

32  

Saksi-Saksi Yehuwa telah membuka kantor cabang Indonesia berupa gedung yang

dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan pusat kegiatan.1 2

C. Ajaran-Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa

1. Ketuhanan

SSY menolak istilah Tritunggal dan menolak essensi kesetaraan

Bapa, Anak, Roh Kudus sebagai personifikasi YHWH, Firman dan

Roh-Nya.

“Jadi, ke-39 buku dari Kitab-Kitab Ibrani ataupun kanon dari ke-

27 buku yang terilham dari Kitab-Kitab Yunani Kristen tidak ada

memuat ajaran yang jelas mengenai Tritunggal...Jadi bukti dari

Alkitab dan dari sejarah membuat jelas bahwa Tritunggal tidak

dikenal sepanjang zaman Alkitab dan selama beberapa abad

setelahnya...Jadi dibutuhkan waktu berabad-abad sejak zaman

Kristus bagi Tritunggal untuk dapat diterima secara luas dalam

susunan Kristen. Dan dalam semua hal tersebut, apa yang

membimbing keputusan-keputusannya? Apakah Firman (Tuhan) atau

apakah pertimbangan para pendeta dan politik? Dalam Origin

and Evolution of Religion, E.W. Hopkins menjawab: Definisi

ortodoks yang terakhir dari tritunggalsebagian besar adalah

masalah politik gereja”1 3

                                                            1 2http://g-mez.stietrianandra.web.id/ind/2475-2370/Saksi-Saksi-

Yehuwa_31169_trianandra_g-mez-stietrianandra.html. Diakses pada tanggal 15 mei 2017. 1 3 Saksi- Saksi Yehuwa, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? (Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1989), h. 9.

Page 41: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

33  

2. Nama Tuhan

SSY memperjuangkan eksistensi nama Tuhan bernama

Yehuwa yang termuat dalam 7000 tempat di Kitab Suci TaNaKh atau

lazim disebut Perjanjian Lama oleh Kekristenan.

“Demikian pula dengan nama (Tuhan). Tidak diketahui dengan

tepat bagaimana kata itu diucapkan, meskipun beberapa sarjana

berpikir bahwa „Yahweh‟ itu benar. Namun bentuk „Jehovah‟

(Yehuwa) telah dipakai berabad-abad dan paling luas dikenal.

Akan tetapi apakah kita seharusnya menggunakan nama

(Tuhan) meskipun kita mungkin tidak mengucapkannya dengan

tepat sebagaimana ucapan-ucapan semua? Kita menggunakan

nama-nama orang lain dalam Alkitab meskipun tidak diucapkan

dengan cara yang sama seperti dalam bahasa Ibrani asli. Misal,

nama Yesus diucapkan „Yeshua‟ dalam bahasa Ibrani. Demikian pula

sepatutnya orang menggunakan nama (Tuhan) yang dinyatakan

dalam Alkitab, tidak soal apakah kita mengucapkan „Yahweh‟,

„Yehuwa‟ atau dengan cara lain yang umum dalam

bahasa kita”1 4

“(Tuhan) memberi diri-Nya sebuah nama yang penuh makna. Nama-Nya,

Yehuwa, menunjukkan bahwa (Tuhan) dapat memenuhi janji apapun yang

Ia buat dan dapat melaksanakan apapun yang telah Ia tetapkan. Nama

                                                            1 4 Saksi-Saksi Yehuwa, Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991), h. 43-44.

Page 42: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

34  

(Tuhan) itu unik, lain daripada yang lain. Hanya Dialah yang memiliki

nama itu. Yehuwa unik dalam banyak hal”1 5

3. Kristologi

Sekalipun Yesus Sang Mesias mendapat tempat terhormat dalam

pengajaran SSY dan menjalankan fungsi penebusan yang menyediakan

kehidupan kekal, namun kedudukan Yesus hanyalah mahluk ciptaan pertama

yang keberadaannya sudah terlebih dahulu ada sebelum langit dan bumi

ada dan setara dengan malaikat ciptaan Yehuwa. Dalam derajat tertentu,

Yesus disetarakan dengan Hikmat dalam Kitab Amsal.

“Jadi sebelum dilahirkan di bumi sebagai manusia, Yesus sudah ada

di surga sebagai pribadi roh yang penuh kuasa. Ia

mempunyai tubuh yang tidak dapat dilihat manusia seperti

halnya (Tuhan)...Sebelum datang ke bumi, Yesus disebut

Firman dari (Tuhan). Gelar ini memperlihatkan bahwa di Surga ia

melayani sebagai pribadi yang berbicara mewakili Tuhan. Ia juga

disebut „Anak yang sulung‟ dari (Tuhan) maupun Anak- Nya “yang

tunggal” (Yoh 1:14; 3:16, Ibr 1:6). Ini berarti bahwa ia diciptakan

sebelum dunia semua putra rohani lainnya dari Tuhan dan

bahwa ia adalah satu-satunya yang langsung diciptakan oleh

Tuhan. Alkitab menjelaskan bahwa Putra „yang sulung‟ ini ikut

                                                            1 5Saksi-Saksi Yehuwa, Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? (Jakarta: Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia 2006), h. 14.

Page 43: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

35  

bersama Yehuwa dalam menciptakan perkara- perkara lain (Kol

1:15-16)”1 6

“Alkitab mengajarkan bahwa Yesus hidup di surga sebelum ia

datang k‟e bumi. Mikha menubuatkan bahwa Mesias akan lahir di

Betlehem dan bahwa ia sudah ada „sejak purbakala‟ (Mik 5:2) Yesus

sendiri beberapa kali mengatakan bahwa sebelum lahir sebagai

manusia, ia hidup di surga (Yoh 3:13; 6:38,62; 17:4-5). Sebagai

mahluk roh di surga, Yesus mempunyai hubungan istimewa dengan

Yehuwa. Yesua adalah Putra yang paling Yehuwa kasihi-dan

ada alasan yang kuat untuk itu. Ia disebut yang sulung dari antara

semua ciptaan‟, sebab ia adalah ciptaan (Tuhan) yang pertama

(Kol 1:15). Ada lagi yang membuat Yesus menjadi Putra yang

istimewa. Ia adalah „Putra satu- satunya yang diperanakkan‟

(Yoh 3:16). Itu berarti Yesus sajalah yang diciptakan oleh

(Tuhan) sendiri. Selain itu, Yesuslah satu-satunya yang (Tuhan)

gunakan ketika ia menciptakan semua hal lain (Kol 1:16).

Selanjutnya, Yesus disebut „Firman‟ (Yoh 1:14). Sebutan itu

menunjukkan bahwa ia berbicara mewakili (Tuhan), tentunya untuk

menyampaikan berbagai pesan dan instruksi kepada putra-putra

lainnya, baik mahluk roh maupun manusia”1 7

                                                            1 6 Saksi-Saksi Yehuwa, Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991), h. 58-59. 1 7 Saksi-Saksi Yehuwa, Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991), h. 54-55.

Page 44: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

36  

“Perhatikan betapa erat hubungan antara acuan-acuan kepada

asal usul Yesus dengan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan

oleh „hikmat‟ kiasa dalam buku Amsal di Alkitab: TUHAN (Yahweh,

New Jerusalem Bible) telah menciptakan aku sebagai permulaan

pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama dahulu kala.

Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu daripada

bukit-bukit, aku telah lahir; sebelum ia membuat bumi dengan

padang-padangnya atau debu dataran yang pertama‟ (Ams

8:12,22,25,26). Meskipun istilah „hikmat‟ digunakan untuk

mempersonifikasi pribadi yang (Tuhan) ciptakan, kebanyakan

sarjana setuju bahwa ini sebenarnya adalah kata kiasan untuk

Yesus sebagai mahluk roh sebelum hidup sebagai manusia”1 8

4. Soteriologi

SSY mengenal konsep penebusan yang dikerjakan oleh

Yesus Sang Mesias untuk menggenapi gambaran penebusan

dalam Perjanjian Lama yang diwakili oleh hewan korban. Namun

demikian Sang Penebus tersebut bukan penebus yang Ilahi

melainkan manusiawi belaka.

“Bahkan sekarang korban tebusan Yesus dapat

memberi manfaat bagi kita. Cara bagaimana? Dengan

menjalankan iman di dalamnya kita dapat menikmati

kedudukan yang bersih di hadapan (Tuhan) dan berada di                                                             

1 8 Saksi- Saksi Yehuwa, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? (Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1989), h. 14

Page 45: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

37  

bawah pemeliharaan-Nya yang pengasih dan lembut (Why

7:9-10, 13-15). Banyak di antara kita mungkin telah

melakukan dosa-dosa luar biasa sebelum belajar tentang

(Tuhan). Bahkan sekarang kita membuat kesalahan-kesalahan,

kadang-kadang sangat serius. Akan tetapi, kita dapat dengan

leluasa meminta pengampunan dari (Tuhan) atas dasar

tebusan, dengan keyakinan bahwa Ia akan mendengarkan

kita (1 Yoh 2:1-2; 1 Kor 6:9-11). Demikian pula, di masa-masa

mendatang, tebusan kan membuka jalan bagi kita untuk

menerima karunia (Tuhan) yaitu hidup kekal dalam

sistem baru-Nya yang adil-benar (2 Ptr 3:13). Pada masa

itu, semua orang yang menjalankan iman dalam tebusan akan

dibebaskan sepenuhnya dari perbuadakan dosa dan kematian.

Mereka dapat mengharapkan kehidupan kekal dalam

kesempurnaan”1 9

“Yehuwa bertindak untuk menyelamatkan umat

manusia melalui tebusan...Bagaimana Yehuwa menyediakan

tebusan? Ia mengutus seorang putra rohani-Nya yang

sempurna ke bumi. Tetapi Yehuwa tidak mengutus

sembarang malaikat. Ia mengutus pribadi yang paling Ia

kasihi, yaitu Putra Tunggal-Nya (1 Yoh 4:9-10)”2 0

                                                            1 9 Saksi-Saksi Yehuwa, Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991), h. 63. 2 0 Saksi-Saksi Yehuwa, Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? (Jakarta: Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia 2006), h. 50

Page 46: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

38  

5. Pneumatologi

SSY meyakini Roh Kudus bukanlah Roh Tuhan melainkan hanya

sekedar kekuatan seperti listrik dengan fungsi dan tujuan yang tertentu.

Seperti dalam buku Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:

“Roh Kudus yang digunakan dalam Alkitab menyatakan bahwa ini

adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang

digunakan oleh (Tuhan) Yehuwa untuk melaksanakan berbagai

maksud dan tujuan-Nya. Sampai taraf tertentu, ini dapat

disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan untuk

melakukan beragam fungsi...Kata Yunani untuk „Roh‟ ialah

berjenis netral dan walaupun kita menggunakan kata gnti nama

pribadi dalam bahasa Inggris (He, His, Him), kebanyakan MSS

(manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) „It‟.

Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis

laki-laki sehubungan dengan „parakletos‟ dalam Yohanes 16:7,8

hal ini sesuai dengan peraturan tata bahasa, bukan

menyatakan suatu doktrin”2 1

                                                            2 1 Saksi- Saksi Yehuwa, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? (Pennsylvania:

Watch Tower Bible And Tract Society 1989), h. 22.

Page 47: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

39  

D. Kerajaan Seribu Tahun

Menurut SSY, Kerajaan Seribu Tahun adalah masa di mana Yesus akan

memerintah sebagai raja di Bumi selama Seribu Tahun, Didampingi 144 ribu

orang-orang pilihan yang nantinya juga mewarisi sorga. Pada waktu itu, Injil akan

diberitakan kepada segala bangsa dan bahas, orang-orang jahat akan dipisahkan

dari umat Allah.2 2

Selama pelayanan-Nya dikedatangan pertama, Topik yang paling sering

Yesus ajarkan adalah Kerajaan Allah. SSY Menganalogikan arti Kerajaan adalah

sebuah pemerintahan di mana dalam suatu pemerintahan, harus ada penguasa,

pusat kekuasaan, wilayah yang diperintah, hukum, dan juga rakyat, tapi

sayangnya, SSY menganggap bahwa pemerintah manusia biasanya tidak sanggup

memenuhi kebutuhan rakyatnya, mereka malah mau menguntungkan diri sendiri2 3

Berbeda dengan Kerajaan Allah yang diperintah oleh seorang raja yang

sempurna, yaitu Yesus. Allah sendiri yang memilih dia menjadi raja. Kerajaan ini

memerintah dari surga dan Allah memberikan mereka hak dan wewenang untuk

memerintah. Kerajaan ini memerintah seluruh bumi, jadi menurut SSY, ketika

kerajaan ini datang, tidak akan ada lagi masalah antar-negara karena seluruh dunia

akan menjadi satu kerajaan saja dan orang yang menaati hukum kerajaan ini bisa

menjadi rakyatnya.

Di bumi, Yesus membuat mukjizat yang menunjukkan apa yang akan bisa

dilakukan dalam kerajaan Allah. Yesus meredakan badai yang terjadi ketika

berlayar dengan para muridnya. Ini menjadi tanda bahwa sebagai raja, Yesus                                                             

2 2 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 316. 2 3 Saksi-Saksi Yehuwa, Kerajaan Allah Memerintah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia, 2014), h. 20

Page 48: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

40  

sanggup membuat keadaan alam di bumi ini menjadi sempurna atau dengan kata

lain, alam pun tunduk patuh kepada Yesus atas perintah dari Allah di Sorga.

Kemudian mukjizat Yesus bisa memberi makan ribuan orang, maka nanti di

kerajaan Allah, pemerintahan Yesus akan mampu menghapus kelaparan di seluruh

dunia, tak ada satupun pengikutnya yang akan kelaparan dan semuanya akan

hidup sejahtera. Kemudin Mukjizat Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh,

tuli dan kusta, itu menunjukkan bahwa semua orang akan menikmati kesehatan

yang sempurna di bawah pemerintahannya. Dan dengan membangkitkan orang

yang sudah meninggal, yesus menunjukkan bahwa kerajaan itu akan menghapus

kematian.2 4

Kedatangan Kristus kedua kali ke Bumi untuk membangun Kerajaan Allah

menurut SSY akan di dahului perang Harmageddon. Perang Armagedon dalam

keyakinan SSY adalah perang terakhir antara pemerintahan manusia dan Allah.

Bahkan sekarang menurut mereka pemerintahan-pemerintahan ini dan pendukung

mereka terus menentang Allah dengan tidak mau tunduk kepada pemerintahan-

Nya. Perang Armagedon ini akan mengakhiri pemerintahan manusia dan diganti

dengan pemerintahan Kerajaan Allah.

Kata ”ar–Magedon” muncul hanya sekali dalam Alkitab yaitu di dalam

kitab Penyingkapan (Wahyu) 16:16. “Dalam suatu nubuat, Penyingkapan

menunjukkan bahwa di ”tempat yang dalam bahasa Ibrani disebut Har–

Magedon”. Pada pertempuran Armagedon ini, Yesus Kristus akan memimpin

pasukan surgawi untuk mengalahkan musuh-musuh Allah (Penyingkapan 19:11-                                                            

2 4 Saksi-Saksi Yehuwa, Kerajaan Allah Memerintah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2014), h. 22.

Page 49: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

41  

16, 19-21). Musuh-musuh ini mencakup mereka yang menentang wewenang

Allah dan yang menghina Allah (Yehezkiel 39:7). Perang Armagedon tidak akan

berlangsung di satu daerah tertentu, sebaliknya itu akan meliputi seluruh bumi

(Yeremia 25:32-34; Yehezkiel 39:17-20.).2 5

Armagedon, kadang ditulis ”Har–Magedon” (Bahasa Ibrani Har

Meghiddohnʹ), berarti ”Gunung Megido”. Dulu, Megido adalah kota di kawasan

Israel kuno. Sejarah menceritakan bahwa berbagai pertempuran yang menentukan

terjadi di sekitar situ, termasuk beberapa pertempuran yang dicatat dalam Alkitab

(Hakim-Hakim 5:19, 20; 2 Raja-Raja 9:27; 23:29). Namun, Armagedon tidak

mungkin memaksudkan daerah Megido kuno. Tidak ada gunung besar di sana,

dan bahkan seluruh Dataran Rendah Yizreel yang ada di dekatnya tidak akan bisa

menampung semua yang akan bertempur melawan Allah. Sebaliknya, Armagedon

adalah situasi dunia di mana bangsa-bangsa bergabung dalam pertempuran

terakhir mereka melawan pemerintahan Allah.

Seperti apa keadaannya selama perang Armagedon? Meski SSY tidak tahu

bagaimana Allah akan menggunakan kuasa-Nya, tapi SSY percaya bahwa Allah

punya senjata perang Armageddon yang dapat Ia gunakan seperti di zaman dulu

seperti hujan es, gempa bumi, hujan deras, api dan belerang, guntur, dan penyakit

(Ayub 38:22, 23; Yehezkiel 38:19, 22; Habakuk 3:10, 11; Zakharia 14:12). Dalam

kekacauan ini, setidaknya sebagian musuh Allah akan saling membunuh, tapi

                                                            2 5 https://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/perang-armagedon/ diakses pada

tanggal 19 april 2016.

Page 50: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

42  

akhirnya mereka akan sadar bahwa Allah-lah yang bertempur melawan mereka

(Yehezkiel 38:21, 23; Zakharia 14:13.).2 6

SSY mengatakan bahwa Armagedon tidak berarti planet akan hancur,

karena bumi adalah tempat tinggal manusia untuk selamanya (Mazmur 37:29;

96:10; Pengkhotbah 1:4). Armagedon tidak akan membinasakan ras manusia, tapi

justru menyelamatkannya, karena ”kumpulan besar” hamba Allah akan selamat

sebagaimana dikatakan dalam kitab Penyingkapan 7:9, 14; Mazmur 37:34.2 7

Selain memaksudkan bumi, kata ”dunia” dalam Alkitab kadang berarti

masyarakat manusia yang jahat yang menentang Allah (1 Yohanes 2:15-17)

Dalam arti ini, Armagedon akan mengakibatkan ”kesudahan dunia” (Matius 24:3)

Alkitab menunjukkan bahwa Armagedon akan terjadi pada kehadiran

Yesus yang tidak kelihatan, yang dimulai tahun 1914 (Matius 24:37-39). SSY

percaya bahwa saat ini panggung dunia sudah siap untuk terjadinya perang

Armagedon. Alasannya karena sudah ada suatu umat yang melayani Yehuwa dan

hidup menurut standar moral Alkitab yang luhur. Dengan dukungan Allah, jutaan

orang dari semua bangsa, suku, dan bahasa bergabung dalam persaudaraan

sedunia yang harmonis dan penuh kasih. Persaudaraan itu nyata di kalangan

Saksi-Saksi Yehuwa.

Tidak lama lagi, Setan akan mengumpulkan pasukannya dan melancarkan

serangan besar-besaran atas umat yang penuh damai dan tampak tak berdaya ini.

(Yehezkiel 38:8-12; Penyingkapan 16:13, 14, 16) Alkitab menggambarkan                                                             

2 6 Saksi-Saksi Yehuwa, Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan Allah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2012.), h. 50

2 7 https://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/perang-armagedon/ diakse pada tanggal 19 april 2016.

Page 51: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

43  

peristiwa-peristiwa tertentu yang menandai kapan perang Armagedon akan terjadi.

Banyak di antaranya sedang berlangsung sekarang dan SSY sangat percaya bahwa

akan ada Peristiwa yang Akan Segera Terjadi yang telah dinubuatkan dalam

alkitab yaitu sebagai berikut:2 8

Nubuat 1. Alkitab mengatakan bahwa bangsa-bangsa akan menyerukan suatu

deklarasi yang penting tentang ”perdamaian dan keamanan”. Mereka kira,

mereka sudah hampir berhasil menuntaskan problem-problem utama. Tetapi,

peristiwa-peristiwa setelahnya sama sekali bukan perdamaian (1 Tesalonika

5:1-3)

Nubuat 2. Selanjutnya, pemerintah berbagai negara akan menyerang

organisasi-organisasi agama. Dalam Alkitab, pemerintah-pemerintah ini

dilambangkan sebagai binatang buas; dan agama-agama palsu di dunia

sebagai wanita yang menunggangi binatang itu (Penyingkapan 17:3, 15-18).

Tanpa menyadarinya, binatang simbolis ini akan melaksanakan kehendak

Allah dengan membinasakan agama-agama yang mengaku-ngaku mewakili

Allah.

Dengan bahasa lambang, rasul Yohanes menggambarkan peristiwanya

demikian, ”Kesepuluh tanduk yang engkau lihat, dan binatang buas itu, mereka

akan membenci sundal itu dan akan menghancurkan dia dan membuatnya

telanjang, dan akan memakan habis bagian-bagiannya yang berdaging dan akan

membakar dia seluruhnya dengan api. Karena Allah menaruh dalam hati mereka

keinginan untuk melaksanakan pikirannya.”—Penyingkapan 17:16, 17.                                                             

2 8 Saksi-Saksi Yehuwa, Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan Allah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2012.), h. 55.

Page 52: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

44  

Nubuat 3. Setelah serangan terhadap agama palsu, Setan akan memobilisasi

bangsa-bangsa untuk menyerang para penyembah Allah Yehuwa

(Penyingkapan 7:14; Matius 24:21.).

mungkin bagi kita akan sangat sulit percaya bahwa peristiwa-peristiwa

yang digambarkan di atas akan terjadi. Namun, SSY punya alasan tersendiri yang

kuat menurut mereka untuk yakin bahwa setiap perinciannya akan tergenap

sebentar lagi. Nubuat-nubuat Alkitab yang sudah tergenap sejak dahulu

memberikan jaminan.2 9

Di dalam Kerajaan Allah akan menjunjung keadilan sejati, karena menurut

SSY Yesus akan menunjukkan bahwa Kerajaan itu akan membereskan

ketidakadilan terparah dengan menyucikan nama Allah Yehuwa dan

membersihkannya dari semua celaan yang telah Setan timpakan ke atasnya sejak

pemberontakan di Eden (Matius 6:9, 10). Yesus juga setiap hari mempertunjukkan

sikap tidak berat sebelah dengan mengajar pria dan wanita, yang kaya dan yang

miskin, tanpa membeda-bedakan. Meskipun dikedatangan pertama misi utamanya

adalah mengajar orang Israel, ia berupaya membantu orang Samaria dan orang

non-Yahudi. Tidak seperti para pemimpin agama pada zamannya, ia tidak

berprasangka atau bersikap pilih kasih sedikit pun.3 0

SSY percaya bahwa Yesus Kristus telah memerintah surga sebagai raja

sejak 1914 (mereka percaya waktu ini dinubuatkan dalam Kitab Suci), dan bahwa

setelah itu terjadilah suatu masa pembersihan, yang menghasilkan pemilihan

                                                            2 9 Wawancara eksklusif dengan penantua Saksi-Saksi Yehuwa

3 0 Saksi-Saksi Yehuwa, Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? (Jakarta: Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia 2006), h. 33.

Page 53: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

45  

Saksi-Saksi Yehuwa oleh Allah untuk menjadi umatnya pada tahun 1919. SSY

selama puluhan tahun menunjuk 1914 sebagai tahun yang penting dalam

penggenapan nubuat Alkitab tentang kerajaan seribu tahun. Tetapi, kala itu

mereka percaya bahwa kehadiran Kristus dimulai pada 1874, bahwa ia mulai

memerintah di surga pada 1878, dan bahwa Kerajaan baru sepenuhnya berdiri

pada Oktober 1914. Musim panen akan berlangsung dari 1874 hingga 1914 dan

puncaknya pada pengumpulan kaum terurap ke surga. Akan tetapi ketika nubuat

itu terbukti tidak benar SSY tetap tidak pernah meragukan bahwa Yesus memang

akan menuntun orang-orang terurap melalui roh kudus. Pada tahun 1925, sebuah

artikel bersejarah yang berjudul ”KelahiranSuatu Bangsa” (Birth of the Nation)

terbit dalam The Watch Tower. Artikel ini bagi SSY memberikan bukti Alkitab

yang meyakinkan bahwa Kerajaan Mesias lahir pada 1914, menggenapi gambaran

nubuat tentang wanita surgawi Allah yang melahirkan, sebagaimana dicatat dalam

Penyingkapan pasal 12. Artikel itu menerangkan bahwa penganiayaan dan

kesusahan yang menimpa umat Yehuwa selama masa perang merupakan tanda

yang jelas bahwa Setan yang sudah dicampakkan dari surga ’marah besar karena

ia tahu waktunya tinggal sedikit’ (Penyingkapan 12:12).3 1

Pada 1928, The Watch Tower mulai menekankan bahwa Kerajaan lebih

penting daripada keselamatan pribadi melalui tebusan. Karena menurut SSY

melalui Kerajaan Mesias-lah Yehuwa akan menyucikan nama-Nya, membenarkan

kedaulatan-Nya, danmelaksanakan semua tujuan-Nya berkenaan umat manusia.

                                                            3 1 Saksi-Saksi Yehuwa, Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? (Jakarta: Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia 2006), h. 35.

Page 54: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

46  

Kemudian pertanyaan selanjutnya adalah Siapa yang akan memerintah

bersama Kristus dalam Kerajaan itu? Siapa yang akan menjadi rakyat Kerajaan itu

di bumi? Dan, pekerjaan apa yang perlu dilakukan para pengikut Kristus?.

Yesus akan memerintah Kerajaan Seribu Tahun didampingi 144 ribu

orang-orang oilihan yang natinya juga mewarisi sorga. Ke 144 ribu dipilih dengan

cara sebagai berikut: Roh Allah memberikan kesaksian tentang mereka ini bahwa

mereka termasuk ke dalam kelompok istimewa. Pada kedatangan Kristus kedua

kali itu mereka akan dibangkitkan ke dalam tubuh rohani (tanpa daging, tulang

dan darah) , dan akan membantu kristus memerintah alam semesta.3 2 Puluhan

tahun sebelum 1914, orang Kristen sejati memahami bahwa 144.000 pengikut

Kristus yang setia akan memerintah bersama Kristus di surga. SSY mengerti

bahwa itu adalah jumlah harfiah dan bahwa jumlah itu mulai dikumpulkan pada

abad pertama M.

E. Kebangkitan dan Penghakiman Kerajaan Seribu Tahun

Menurut SSY, banyak orang membayangkan bahwa pada Hari

Penghakiman, jiwa manusia akan dibawa ke hadapan takhta Allah untuk dihakimi

berdasarkan perbuatan mereka di masa lalu. Beberapa akan dianugerahi

kehidupan di surga, yang lainnya akan disiksa di neraka. Tetapi, Alkitab

menunjukkan bahwa tujuan Hari Penghakiman adalah untuk menyelamatkan

orang-orang dari ketidakadilan. Allah telah melantik Yesus untuk menjadi Hakim

                                                            3 2 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 336.

Page 55: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

47  

yang akan memulihkan keadilan bagi umat manusia (Yesaya 11:1-5; Kisah

17:31).3 3

Banyak orang percaya bahwa miliaran jiwa, satu per satu, akan dibawa ke

hadapan takhta Allah. Di sana, vonis akan dijatuhkan ke atas setiap orang. Ada

yang akan menerima upah kebahagiaan di surga, dan yang lain mendapat

hukuman siksaan kekal. Tetapi, Alkitab memberikan gambaran yang sangat

berbeda tentang periode waktu ini. Firman Allah tidak menggambarkannya

sebagai masa yang mengerikan, tetapi sebagai masa yang penuh harapan dan

pemulihan.

Di Penyingkapan 20:11, 12, rasul Yohanes menggambarkan Hari

Penghakiman sebagai berikut, ”Aku melihat sebuah takhta putih yang besar dan

pribadi yang duduk di atasnya. Dari hadapannya bumi dan langit berlalu, dan

tidak ada tempat lagi bagi mereka. Dan aku melihat orang mati, yang besar dan

yang kecil, berdiri di hadapan takhta itu, dan gulungan-gulungan dibuka. Tetapi

gulungan lain dibuka; itu adalah gulungan kehidupan. Dan orang mati dihakimi

menurut perkara-perkara yang tertulis dalam gulungan-gulungan itu sesuai

dengan perbuatan mereka.” Siapakah Hakim yang disebutkan di ayat itu?3 4

Allah Yehuwa adalah Hakim tertinggi umat manusia. Tetapi, Ia sendiri

tidak mengadili orang-orang itu, namun mendelegasikannya kepada pribadi lain.

Menurut Kisah 17:31, rasul Paulus mengatakan bahwa Allah ”telah menetapkan

suatu hari manakala ia bermaksud menghakimi bumi yang berpenduduk dengan

                                                            3 3 Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 16. 3 4Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 47.  

Page 56: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

48  

keadilbenaran oleh seorang pria yang telah ia tetapkan”. Hakim yang ditetapkan

itu adalah Yesus Kristus yang sudah dibangkitkan. (Yohanes 5:22) Kapan Hari

Penghakiman itu mulai? Untuk berapa lama?

Buku Penyingkapan menunjukkan bahwa Hari Penghakiman dimulai

setelah perang Armagedon yang akan menghancurkan sistem Setan di bumi.

(Penyingkapan 16:14, 16; 19:19–20:3) Setelah Armagedon, Setan dan hantu-

hantunya akan dikurung di sebuah jurang yang tak terduga dalamnya selama

seribu tahun. Selama waktu itu, ke-144.000 ahli waris surgawi akan menjadi

hakim dan memerintah ”sebagai raja bersama Kristus selama seribu tahun”.

(Penyingkapan 14:1-3; 20:1-4; Roma 8:17) Hari Penghakiman bukan suatu

kejadian singkat yang hanya berlangsung selama 24 jam, melainkan seribu

tahun.3 5

Selama periode seribu tahun itu, Yesus Kristus akan ”menghakimi orang

yang hidup dan yang mati”. (2 Timotius 4:1) ”Orang yang hidup” adalah

”kumpulan besar” orang yang akan selamat melewati Armagedon. (Penyingkapan

7:9-17) Rasul Yohanes juga melihat ”orang mati . . . berdiri di hadapan takhta”

penghakiman. Sebagaimana Yesus janjikan, ”orang yang di dalam makam

peringatan akan mendengar suara [Kristus] lalu keluar” melalui kebangkitan.

(Yohanes 5:28, 29; Kisah 24:15) Tetapi, atas dasar apa mereka semua akan

diadili?3 6

                                                            3 5 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 49.   

 3 6 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 48.  

Page 57: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

49  

Menurut penglihatan rasul Yohanes, ”gulungan-gulungan dibuka”, dan

”orang mati dihakimi menurut perkara-perkara yang tertulis dalam gulungan-

gulungan itu sesuai dengan perbuatan mereka”. Apakah gulungan-gulungan itu

berisi catatan perbuatan mereka di masa lampau? Tidak, penghakiman tidak akan

didasarkan atas perbuatan mereka sebelum mati. Dari mana kita tahu? Alkitab

mengatakan, ”Ia yang mati telah dibebaskan dari dosanya.” (Roma 6:7) Maka,

orang yang dibangkitkan itu hidup lagi seolah-olah dengan lembaran baru yang

bersih. Jadi, gulungan-gulungan itu pasti menggambarkan tuntutan Allah lebih

lanjut. Untuk dapat hidup kekal, baik orang yang selamat melewati Armagedon

maupun orang yang dibangkitkan harus menaati perintah-perintah Allah, termasuk

tuntutan baru apa pun yang bisa jadi Yehuwa singkapkan selama seribu tahun itu.

Jadi, orang-orang akan diadili berdasarkan perbuatan mereka selama Hari

Penghakiman.3 7

Pada Hari Penghakiman, miliaran orang untuk pertama kalinya akan

mendapat kesempatan belajar tentang kehendak Allah dan menyelaraskan diri

dengan itu. Ini berarti akan ada pekerjaan pendidikan besar-besaran. Ya,

”penduduk tanah yang produktif akan belajar keadilbenaran”. (Yesaya 26:9)

Tetapi, tidak semua orang mau bertindak sesuai dengan kehendak Allah. Yesaya

26:10 mengatakan, ”Walaupun orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar

keadilbenaran. Di negeri yang benar ia akan bertindak dengan tidak adil dan tidak

                                                                                                                                                                    3 7 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 49.  

Page 58: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

50  

akan melihat kehebatan Yehuwa.” Orang-orang fasik itu akan dibinasakan untuk

selamanya pada Hari Penghakiman.—Yesaya 65:20.3 8

Menjelang akhir Hari Penghakiman, orang-orang yang tetap hidup sudah akan

”hidup kembali” dalam arti sepenuhnya sebagai manusia sempurna.

(Penyingkapan 20:5) Jadi, pada Hari Penghakiman, umat manusia akan

dipulihkan ke kesempurnaan seperti semula. (1 Korintus 15:24-28) Kemudian,

akan ada ujian akhir. Setan akan dibebaskan dari kurungannya dan dibiarkan

mencoba menyesatkan manusia satu kali lagi untuk terakhir kalinya.

(Penyingkapan 20:3, 7-10) Orang-orang yang melawan dia akan menikmati

penggenapan lengkap janji Alkitab, ”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi,

dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.” (Mazmur 37:29) Ya, Hari

Penghakiman akan menjadi berkat bagi seluruh umat manusia yang setia!

Ketika manusia pertama, Adam, dengan sengaja memberontak melawan

Allah, ia menyebabkan semua keturunannya berdosa, menderita, dan mati. (Roma

5:12) Untuk meluruskan ketidakadilan itu, Yesus akan menghidupkan, atau

membangkitkan, miliaran orang dari kematian. Buku Penyingkapan (Wahyu)

menyatakan bahwa hal ini akan terjadi selama pemerintahan seribu tahun Kristus

Yesus (Penyingkapan 20:4, 11, 12).3 9

Orang-orang yang dibangkitkan itu akan dihakimi, bukan berdasarkan apa

yang mereka lakukan sebelum mereka mati, melainkan berdasarkan tingkah laku

mereka pada saat ”gulungan-gulungan” dibuka, seperti yang disinggung di

                                                            3 8Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 17. 3 9 Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 17. 

Page 59: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

51  

Penyingkapan pasal 20. (Roma 6:7) Rasul Paulus mengatakan bahwa ”orang-

orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar” akan dibangkitkan dan

memiliki kesempatan untuk belajar tentang Allah.—Baca Kisah 24:15.

Orang-orang yang mati sebelum sempat mengenal dan melayani Allah

Yehuwa akan memiliki kesempatan untuk berubah dan berbuat baik. Apabila

mereka melakukan hal itu, kebangkitan mereka akan menjadi ”kebangkitan

kehidupan”. Tetapi, beberapa orang yang dibangkitkan tidak mau belajar jalan-

jalan Yehuwa. Kebangkitan mereka akan menjadi ”kebangkitan penghakiman”.—

Baca Yohanes 5:28, 29; Yesaya 26:10; 65:20.4 0

Jadi, menurut SSY, bukan hanya mereka yang akan diselamatkan oleh

Allah, Jutaan orang yang pernah hidup di masa lalu yang bukan Saksi-Saksi

Yehuwa akan memiliki kesempatan untuk diselamatkan. Alkitab menjelaskan

bahwa di dunia baru yang Allah janjikan ”akan ada kebangkitan untuk orang-

orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar”. (Kisah 24:15) seperti yang

telah dijelaskan di atas. Dan juga, banyak orang yang hidup sekarang mungkin

akan mulai melayani Allah, dan mereka pun akan diselamatkan. Yang pasti, SSY

menganggap bahwa mereka tidak berhak menghakimi siapa yang akan selamat

atau tidak. Tugas itu sepenuhnya ada di tangan Yesus.—Yohanes 5:22, 27.4 1

Pada akhir Hari Penghakiman yang lamanya seribu tahun itu, Yehuwa

akan memulihkan manusia yang taat ke keadaan mereka yang sempurna seperti

pada mulanya. (1 Korintus 15:24-28) Benar-benar suatu harapan yang gemilang

                                                            4 0 Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 17. 4 1https://www.jw.org/id/saksi‐saksi‐yehuwa/pertanyaan‐umum/siapa‐diselamatkan/. 

Diakses pada tanggal 15 mei 2017. 

Page 60: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

52  

bagi semua orang yang taat! Sebagai ujian terakhir, Allah akan melepaskan Setan

Si Iblis yang telah dipenjarakan selama seribu tahun. Setan akan sekali lagi

berupaya untuk memalingkan orang-orang dari Yehuwa, tetapi mereka yang

menolak Setan akan menikmati kehidupan di bumi untuk selama-lamanya.—Baca

Yesaya 25:8; Penyingkapan 20:7-9.4 2

Alkitab juga menggunakan istilah ”hari penghakiman” untuk peristiwa

yang akan mengakhiri sistem sekarang ini. Hari penghakiman ini akan datang

secara tiba-tiba, sama seperti Air Bah zaman Nuh, yang menyapu bersih seluruh

generasi yang bejat pada waktu itu. Syukurlah, pembinasaan yang sudah sangat

dekat atas ”orang-orang yang tidak saleh” akan membuka jalan bagi masyarakat

bumi baru di mana ”keadilbenaran akan tinggal”.—Baca 2 Petrus 3:6, 7, 13.4 3

Adapun mengenai kebangkitan, menurut SSY dalam Alkitab, kata

”kebangkitan” muncul di Kitab-Kitab Yunani, atau yang biasa disebut Perjanjian

Baru, yang berasal dari kata Yunani a∙naʹsta∙sis. Sewaktu orang dibangkitkan, dia

dihidupkan kembali dari kematian sebagai orang yang sama.—1 Korintus 15:12,

13.

Meski dalam bahasa aslinya kata ”kebangkitan” tidak muncul di Kitab-

Kitab Ibrani, yang sering disebut Perjanjian Lama, ajaran itu sebenarnya tersirat di

dalamnya. Melalui nabi Hosea, misalnya, Allah berjanji, ”Dari tangan Syeol [atau,

                                                            4 2 Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 18.  4 3 Saksi‐Saksi Yehuwa,  Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Jakarta: 

Penerbit Saksi‐Saksi Indonesia, 2012), h. 19. 

Page 61: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

53  

Kuburan] aku akan menebus mereka; dari kematian aku akan memulihkan

mereka.”(Hosea 13:14; Ayub 14:13-15; Yesaya 26:19; Daniel 12:2, 13.)4 4

Menurut SSY, ada yang akan dibangkitkan untuk hidup di surga sebagai

raja-raja yang akan memerintah bersama Kristus. (2 Korintus 5:1; Penyingkapan

[Wahyu] 5:9, 10) Alkitab menyebut kebangkitan ini ”kebangkitan pertama” dan

”kebangkitan yang lebih awal”; keduanya menyiratkan bahwa akan ada

kebangkitan lain yang menyusul. (Penyingkapan 20:6; Filipi 3:11) Kebangkitan

yang lain itu adalah kebangkitan bagi sejumlah besar orang untuk dihidupkan

kembali di bumi.—Mazmur 37:29.

Bagaimana orang akan dibangkitkan? Menurut SSY Allah memberi Yesus

kuasa untuk membangkitkan orang mati. (Yohanes 11:25) Yesus akan

membangkitkan ”semua orang yang di dalam makam peringatan”, masing-masing

dengan ciri khas, sifat-sifat, kepribadian, dan kenangannya sendiri. (Yohanes

5:28, 29) Mereka yang dibangkitkan ke surga akan menerima tubuh roh. Yang

dibangkitkan untuk hidup di bumi akan menerima tubuh jasmani yang utuh, sehat,

dan segar bugar.—Yesaya 33:24; 35:5, 6; 1 Korintus 15:42-44, 50.4 5

Siapa yang akan dibangkitkan? Alkitab berkata bahwa ”akan ada

kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang

yang tidak benar”. (Kisah 24:15, Terjemahan Baru) Orang yang benar mencakup

orang-orang yang beriman, seperti Nuh, Sara, dan Abraham (Ibrahim). (Kejadian

                                                            4 4 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 55.   4 5 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 56.  

Page 62: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

54  

6:9; Ibrani 11:11; Yakobus 2:21) Orang yang tidak benar mencakup mereka yang

tidak menaati hukum Allah karena belum pernah mengetahuinya.4 6

Namun, orang yang sangat jahat hingga mustahil berubah tidak akan

dibangkitkan. Ketika mati, orang seperti itu akan binasa selamanya tanpa harapan

untuk dihidupkan kembali.—Matius 23:33; Ibrani 10:26, 27. Menurut Alkitab,

kebangkitan di surga akan terjadi selama masa kehadiran Kristus, yang dimulai

pada 1914. (1 Korintus 15:21-23) Kebangkitan di bumi akan terjadi selama

Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus, sewaktu bumi sudah menjadi

firdaus.—Lukas 23:43; Penyingkapan 20:6, 12, 13.4 7

Alkitab memuat catatan terperinci tentang sembilan peristiwa kebangkitan,

yang masing-masing memiliki banyak saksi mata. (1 Raja 17:17-24; 2 Raja 4:32-

37; 13:20, 21; Lukas 7:11-17; 8:40-56; Yohanes 11:38-44; Kisah 9:36-42; 20:7-

12; 1 Korintus 15:3-6) Kebangkitan Lazarus khususnya menarik karena Yesus

melakukan mukjizat ini waktu Lazarus sudah empat hari mati, dan disaksikan

sekumpulan besar orang. (Yohanes 11:39, 42) Bahkan, para penentang Yesus

tidak dapat menyangkalnya, sampai-sampai berkomplot untuk membunuh Yesus

dan Lazarus.—Yohanes 11:47, 53; 12:9-11.4 8

Alkitab menunjukkan bahwa Allah punya kemampuan sekaligus keinginan

untuk membuat orang mati hidup lagi. Kesanggupan Allah untuk mengingat tidak

ada batasnya. Ia mengingat semua perincian tentang tiap orang yang akan Ia

bangkitkan dengan kuasa-Nya yang luar biasa. (Ayub 37:23; Matius 10:30; Lukas

                                                            4 6Wawancara dengan penatua saksi‐saksi Yehuwa 4 7 Wawancara dengan penatua saksi‐saksi Yehuwa 4 8 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 56.  

Page 63: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

55  

20:37, 38) Allah sanggup membuat orang mati hidup lagi, dan Ia mau melakukan

itu! Sewaktu menggambarkan kebangkitan yang akan terjadi ini, Alkitab berkata

tentang Allah, ”Kepada karya tanganmu engkau akan rindu.”—Ayub 14:15.4 9

Alkitab mengajarkan bahwa kebangkitan jiwa adalah orang seutuhnya,

bukan suatu bagian dari orang itu yang tetap hidup setelah ia mati. (Kejadian 2:7;

Yehezkiel 18:4) Orang yang dibangkitkan tidak bersatu kembali dengan jiwanya;

ia diciptakan kembali sebagai jiwa yang hidup. Alkitab mengatakan bahwa

”mereka yang mempraktekkan perkara-perkara keji” akan mendapat ”kebangkitan

penghakiman”. (Yohanes 5:29) Namun, penghakiman itu didasarkan atas tindakan

seseorang setelah ia dibangkitkan, bukan sebelumnya. Yesus berkata, ”Orang mati

akan mendengar suara Putra Allah dan mereka yang memberikan perhatian akan

hidup.” (Yohanes 5:25) Jika seseorang ”memberikan perhatian”, atau menaati, apa

yang ia pelajari setelah dibangkitkan, namanya akan dicatat dalam ”gulungan

kehidupan”.—Penyingkapan 20:12, 13. dan Ketika seseorang mati, tubuhnya

kemungkinan besar sudah hancur.—Pengkhotbah 3:19, 20.5 0

                                                            4 9 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 56.   5 0 Saksi‐Saksi Yehuwa, Apa  Yang Sebenarnya alkitab Ajarkan? (Jakarta: Penerbit Saksi‐

Saksi Yehuwa Indonesia,2013), h. 57.   

Page 64: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

56  

BAB IV

ANALISA KOMPARATIF KONSEP KERAJAAN SERIBU TAHUN SAKSI

SAKSI YEHUWA DENGAN KRISTEN KATOLIK DAN PROTESTAN

A. Kerajaan Seribu Tahun dalam Kristen

1. Kerajaan Seribu Tahun Menurut Katolik

Kerajaan seribu tahun merupakan istilah yang merujuk pada masa seribu

tahun pemerintahan Yesus Kristus di atas bumi kelak. Sebagian orang berusaha

menafsirkan seribu tahun ini sebagai alegori saja. Sebagian lainnya memahami

seribu tahun ini sebagai istilah untuk menyatakan “masa yang panjang.” Hal ini

menyebabkan beberapa pihak tidak pernah mengharapkan tergenapinya nubuat

mengenai pemerintahan Yesus secara fisik di atas bumi ini.

Alkitab menyatakan ketika Kristus datang untuk kedua kalinya, Dia akan

menyatakan diri-Nya sebagai Raja di Yerusalem, duduk di atas tahta Daud (Luk

1:32-33). Kovenan1 tanpa syarat menuntut kedatangan Kristus kembali secara

harfiah dan secara fisik untuk mendirikan kerajaan-Nya. Kovenan dengan

Abraham menjanjikan bangsa Israel tanah, keturunan, penguasa dan berkat rohani

(Kej 12:1-3). Kovenan Palestina menjanjikan bangsa Israel pemulihan ke tanah

perjanjian dan penguasaan terhadap tanah itu (Ula 30:1-10). Kovenan Daud

menjanjikan seorang raja, yang akan berasal dari keturunan Daud, yang akan

                                                            1 Kovenan adalah perjanjian umum atau perjanjian internasional. (sumber:wikipedia). 

Page 65: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

57  

memerintah Israel untuk selama-lamanya— sehingga seluruh bangsa Israel tidak

lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh para musuhnya (2 Sam 7:10-12).2

Pada kedatangan-Nya untuk yang kedua kalinya, semua kovenan ini akan

digenapi saat bangsa Israel dikumpulkan kembali dari antara bangsa-bangsa (Mat

24:31), bertobat (Zak 12:10-14), dan dipulihkan kembali ke tanah perjanjian di

bawah pemerintahan Sang Mesias, Yesus Kristus. Kristen Protestan menyatakan

kalau situasi selama seribu tahun itu akan berlangsung sempurna, baik secara fisik

dan rohani. Zaman itu akan menjadi zaman damai (Mik 4:2-4; Yes 32:17-18);

sukacita (Yes 61:7, 10); penghiburan (Yes 40:1-2), di mana tidak ada kemiskinan

(Amos 9:13-15) ataupun sakit-penyakit (Yoel 2:28-29). Kristen Protestan juga

menyatakan kalau hanya orang-percaya yang akan memasuki Kerajaan seribu

tahun ini. Karena itu, masa ini akan menjadi masa yang penuh dengan keadilan

(Mat 25:37, Mzm 24:3-4); ketaatan (Yer 31:33); kesucian (Yes 35:8); kebenaran

(Yes 65:16) dan kepenuhan Roh Kudus (Yoel 2:28-29). Kristus akan memerintah

sebagai Raja (Yes 9:3-7; 11:1-10) dengan Daud sebagai wali (Yer 33:15, 17, 21;

Amos 9:11). Para pemimpin juga akan memerintah (Yes 32:1; Mat 19:28).

Yerusalem akan menjadi pusat “politik” dunia (Zak8:3).3

Menurut Kristen Protestan, Yesus Kristus adalah Raja kekal yang tanpa

sadar orang banyak menyambut-Nya, diberkatilah Dia yang datang dalam nama

Tuhan (Mat 21). Begitu pula Pilatus yang memerintahkan penulisan gelar di atas

                                                            2Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Zaman,

Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian, Penghakiman (Yogyakarta: Kanisius, 2009), h. 44.

3 Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Zaman, Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian, Penghakiman, h. 45.

Page 66: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

58  

salib, Yesus Nazaret Raja orang Yahudi – sekalipun ini diprotes keras oleh para

imam (Yoh 19:19-22). Juga gelar Anak Daud yang menunjuk garis keturunan

Raja, yang menjadi penggenapan Perjanjian Lama (PL) (1 Taw 17:14). Kerajaan

dengan raja yang kekal selama-lamanya, tidak lagi ada periode berikut. Itulah

Yesus Kristus sang kekal, yang telah mati dan bangkit. Kecuali ada yang

mengganggap kematian dan kebangkitan Yesus Kristus belum final.4

Jika dalam kedatangan yang pertama Yesus datang untuk menyelamatkan

orang pilihan-Nya (Yoh 3:17), maka pada kedatangan yang kedua Yesus akan

datang sebagai hakim dunia (2 Tim 4:8). Dan kedatangan-Nya yang kedua tak

seorangpun yang mengetahuinya, bahkan malaikat sekalipun (Mar 13:32). Anak

Manusia, Yesus Kristus, Allah yang berinkarnasi, dan mengosongkan diri. Jadi

Alkitab sangat jelas, tegas, terpola dalam mengajarkan tentang Kristus dan

kedatangan Nya kembali.5

Jadi, apa sebenarnya yang dibicarakan Yohanes tentang kerajaan seribu

tahun (Wahyu 20). Menurut Kristen Protestan Ini jelas figuratif, menggambarkan

iblis yang memang sudah kalah diatas kayu salib. Sama seperti kunci dan rantai

besar di ayat 1, jelas figuratif. Kunci apa? Rantai besar apa? Yang bisa mengikat

iblis yang adalah roh, bukan materi. Kerajaan seribu tahun adalah penjelasan

ulang tentang kekalahan iblis di atas kayu salib. Iblis sudah kalah, bukan akan

kalah. Yesus sudah menang dan bukan akan menang. Dan iblis yang dilepaskan

                                                            4 Donald Guthrrie, Teologi Perjanjian Baru 3: Eksklesiologi, Eskatologi, Etika (Jakarta: BPK 

Gunung Mulia, 2009), h. 32. 5 Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Zaman,

Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian, Penghakiman, h. 47

Page 67: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

59  

untuk sedikit waktu lamanya menunjuk kepada iblis yang masih berkarya

menyesatkan banyak orang, dalam masa antara kedatangan Yesus yang pertama

dan kedua. Itu sebab, 1 Petrus 5:8 berkata, “sadarlah dan berjaga-jagalah!

Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan

mencari orang yang dapat ditelannya”. Siapa yang dapat ditelannya, jelas orang

diluar Kristus, atau orang yang tidak berjaga-jaga dengan Firman Allah (band, Ef

6:10-20).6

Kapankah kerajaan seribu tahun itu? menurut Kristen Utama Sekarang,

sedang berjalan, dari kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus, hingga

kedatangannya yang kedua. Seribu tahun bukanlah harafiah. Dalam terminologi

Yahudi, angka yang muncul di kitab wahyu bisa dipahami seperti 6 (ingat 666)

angka manusia, 7 angka sempurna (7 kaki dian), 10 (genap, banyak, bulat), dan 12

(suku, atau murid). Nah, jelas sekali kerajaan seribu tahun berdasarkan data-data

yang ada di kitab wahyu, berarti sebuah kerajan yang genap, yang sudah digenapi

oleh Yesus Kristus diatas kayu salib. Kita sekarang hidup dijaman itu. Kita adalah

pemenang, bahkan lebih dari pemenang kata Paulus (Rom 8:37-39).7

Mungkin anda akan berkata, kalau menang kenapa kita masih bisa jatuh

dalam dosa? Tapi menurut Kristen Protestan Jawabannya sangat sederhana, dan

bahkan menyerang balik. Karena kita payah, kurang percaya, kurang berserah.

Bukan iblisnya yang kuat, karena dia sudah kalah, tapi kitalah yang payah, tidak                                                             

6http://reformata.com/news/view/6490/kebenaran-kerajaan-seribu-tahun. diakses pada tanggal 10 mei 2017.

7 Bigman Sirait, Kebenaran Kerajaan Seribu Tahun (Jakarta: Tabloid Reformata Edisi 150,2012), h. 28. 

 

Page 68: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

60  

berjaga-jaga. Tepat seperti kata Paulus, apa yang bisa memisahkan kita dari

Kristus; penindasan, kesesakan, penganiayaan, ketelanjangan, bahaya, atau

pedang? Paulus berkata, tidak ada, karena kita lebih dari pemenang. Jika kita

kalah, itu hanya membuktikan betapa buruknya hubungan kita dengan Tuhan.

Paulus juga berkata; segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia (Fil 4:12-13).

Kita hidup dalam kemenangan, kita hidup di kerajaan yang digenapi Yesus

Kristus, kerajaan seribu Tahun.8

Menurut Kristen Protestan Sisa waktu yang ada hingga kedatangan kedua

adalah masa seleksi akhir. Iblis akan mengambil pengikutnya, tetapi orang

percaya yang sejati tak bisa direbutnya dari tangan Tuhan Yesus. Kecuali mereka

yang tampaknya seperti orang percaya, tapi sesungguhnya bukan. Ingat, banyak

yang dipanggil sedikit yang terpilih. Banyak yang ke gereja, sedikit yang masuk

surga. Hanya warga kerajaan Allah, warga kerajaan seribu tahun, yang akan

bersekutu dengan Anak Domba Allah, Raja Agung, dalam kekekalan. Alkitab

sangat jelas, namun banyak ceramah yang mengaburkannya. Semoga anda orang

yang bijak memilah dan tidak terjebak di dalamnya.9

2. Kerajaan Seribu Tahun Menurut Katolik

Pengharapan akan seribu tahun kejayaan Mesias di dunia sebelum

Penghakiman Terakhir, sering dikenal dengan konsep “Millennialism“. Menurut

Katolik, Pengertian ini berasal dari pengaruh Yudaism, yang mengartikan Mesias                                                             

8 http://reformata.com/news/view/6490/kebenaran-kerajaan-seribu-tahun. diakses pada tanggal 10 mei 2017.

9 Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Zaman, Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian, Penghakiman, h. 47-48

Page 69: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

61  

sebagai pemimpin kerajaan Israel seperti Raja Daud dan Salomo. Beberapa Bapa

Gereja sebelum konsili Nicea condong menginterpretasilan secara literal seperti

ini tetapi kemudian, interpretasi ini digantikan dengan interpretasi allegorikal

yang mengartikan 1000 tahun ini sebagai simbol, sebagai ‘jangka waktu yang

cukup lama’, sebagaimana teks angka ‘1000’ yang lain dalam Alkitab merupakan

simbol dari jumlah yang banyak/ ribuan. Interpretasi ini diajarkan oleh St.

Agustinus: ia mengartikan bahwa 1000 tahun kejayaan ini dimana Iblis diikat dan

para kudus memimpin bersama Kristus ini sebagai Gereja Katolik yang masuk ke

dalam sejarah manusia untuk menebarkan nilai-nilai Injil.1 0

Jadi menurut Katolik sendiri, keseribu tahun kejayaan ini mengacu pada

era Christendom, yaitu Pengikatan Iblis selama 1000 tahun ini dikaitkan dengan

perumpamaan yang diajarkan oleh Kristus tentang orang kaya yang diikat (Mat

12:29, lihat City of God, book 20, chap. 8): …Bagaimanakah orang dapat

memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak

diikatnya dahulu orang yang kuat itu? Sesudah diikatnya, barulah dapat ia

merampok rumah itu.” Kristus telah mengikat Iblis dengan korban sengsara dan

salib-Nya. Namun demikian, Iblis terus berusaha mempengaruhi banyak bangsa,

sampai Gereja perlahan-lahan menyebar dan mempengaruhi bangsa-bangsa untuk

bertobat dan menerima nilai-nilai Injil, walaupun dalam perwujudannya tetap

terdapat pergumulan.

                                                            1 0  Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah, Akhir Zaman,

Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian, Penghakiman, h. 51.

Page 70: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

62  

Maka bagi Kristen Katolik, ke 1000 tahun tersebut adalah untuk diartikan

sebagai simbol, yang mengacu pada arti jangka waktu yang lama. sedangkan

pelepasan ikatan Iblis itu dihubungkan dengan kejayaan singkat suatu apostasy

yang besar yang memuncak pada kejayaan Anti-Kristus.

Setelah St. Agustinus, paham millenialism pupus, namun ada

kecenderungan untuk timbul kembali dalam beberapa sekte sesat. Antara lain

yang dipimpin oleh Joakim dari Fiore (1135-1202, Calabria), yang menjabarkan

Trinitas dalam sejarah manusia, membaginya menjadi 3 bagian: Masa Allah Bapa

(Yudaism), Masa Allah Putera (pendirian Gereja dan strukturnya) dan Masa Allah

Roh Kudus (kejayaan Gereja karismatik). Ajaran ini dikecam oleh Gereja pada

abad ke-13.1 1

                                                            1 1 A. Munthe, Tema‐Tema Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), h. 57. 

Page 71: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

63  

B. Analisa Perbandingan konsep Kerajaan Seribu Tahun antara Saksi-Saksi

Yehuwa dengan Kristen Utama

Sangat jelas sekali perbedaan pandangan antara Saksi-Saksi Yehuwa

dengan Kristen Utama tentang Kerajaan seribu Tahun. Saksi-Saksi Yehuwa

percaya bahwa kerajaan Seribu Tahun akan benar-benar terbentuk secara harfiah

di dunia ini sebelum masa penghakiman dan kebangkitan datang. Artinya adalah

pandangan yang dipakai oleh Saksi-Saksi Yehuwa ini bersifat Premillennialisme

,bahwa Kristus akan datang dan mendirikan Kerajaan yang penuh damai dan

kebenaran di bumi selama seribu tahun secara literal (Why. 20:1-7).1 2

Sedangkan Kristen Utama, baik Katolik maupun Protestan, berdasarkan

penjelasan pada poin pertama di atas, jelas bahwa mereka mereka mempercayai

pandangan yang bersifat Amillennialisme, bahwa tidak akan ada Kerajaan Allah

yang bersifat politikal, atau dengan kata lain mereka memandang Kerajaan

seribu tahun secara literal dibumi karena diartikan simbolis. Walaupun

mereka percaya tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, namun mereka

menolak pandangan pemerintahan Kristus di bumi selama 1000 tahun secara

literal.1 3 Tokoh-tokoh yang mempertahankan pandangan ini diantaranya

ialah: Louis Berkhof, Anthony A. Hoekema, William Hendrickson, James A.

Hughes, dan B. B. Warfield.

                                                            1 2 Millard J. Erickson, Teologi Kristen Volume Tiga (Malang: Gandum Mas, 2004), h.

114. 1 3 Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme (Tangerang:

STTI PHILADELPHIA, 2004), h. 64.

Page 72: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

64  

Menurut Kristen Utama, di dalam kitab wahyu yang menyebutkan

tentang kerajaan seribu tahun, ada lebih dari 300 simbol, antara lain simbol

binatang seperti singa, naga, kuda, anak domba, tanduk, bintang, kala, cawan,

nama kota, laut, sungai, gelombang, api, awan, matahari, mata, rambut, kaki,

pedang, tumbuh-tumbuhan, warna, bilangan, dll.

Dengan melihat begitu banyaknya simbol di dalam kitab Wahyu,

menurut Kristen Utama dapat mempertanyakan apa yang di maksud dengan

bilangan seribu. Apakah seribu itu dapat dianggap satu bilangan matematis atau

hanya simbol belaka, pasti ada maksud tersembunyi di dalamnya. Sama seperti

ucapan yesus dengan angka 70 x 7 kali tidak berarti hanya 490 kali seseorang

mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Melainkan sejumlah angka itu

mau menunjukkan bahwa mengampuni harus secara terus-menerus dengan

tidak terbatas. (Matius 18: 21-35).1 4

Saksi-Saksi Yehuwa juga menerangkan secara lebih spesifik tentang akan

datangnya kerajaan dan kedatangan kedua Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa

percaya bahwa pada tahun 1914 Yesus Kristus mulai diangkat menjadi raja di

surga karena pada saat itu Dia telah mengalahkan setan dan setan kemudian

dicampakkan ke bumi. Hal ini menjadi sangat menarik dan unik karena Saksi-

Saksi Yehuwa berpandangan bahwa sebelum 1914 setan masih di surga dan

belum di buang ke bumi, sangat berbeda dengan kepercayaan secara umum baik

Kristen maupun Islam yang percaya bahwa Setan langsung di campakkan ke bumi

bersama manusia setelah terjadinya kasus pohon Terlarang. Akan tetapi pada                                                             

1 4 A. Munthe, Tema‐Tema Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), h. 46 

Page 73: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

65  

tahun itu walaupun Yesus sudah di angkat menjadi raja, kerajaan belumlah

terbentuk, Yesus baru akan memerintah kerajaan seribu tahun setelah kedatangan

keduanya berperang melawan setan di bumi dan kemudian setan kalah, sehingga

tidak akan ada kejahatan lagi, dan semuanya menjadi berkat.1 5

Sedangkan menurut Kristen Utama, tidak diketahui secara pasti kapan

akan datangnya kerajaan, tapi akan segera atau sudah dekat sebagaimana

diucapkan Yesus dalam Mat 4:17, Bahkan dalam Mar 9:1 Jesus menyatakan ada

pengikutnya yang melihat terwujudnya kerajaan Allah, sebelum mati:

sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum

mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa." (Mar 9:1)

Menurut Kristen Utama, Yesus mengatakan kepada para murid saat

perjamuan terakhir, makan malam saat perayaan Passover (Perayaan Musa

menerima Sepuluh Perintah Allah), berupa PETUNJUK atau indikator waktu

kedatangan kerajaan Allah, Saat makan bersama, Jesus mengajarkan bahkan

memperagakan mengangkat cawan dan meminum anggur, kerajaan Allah datang

saat Jesus minum (lagi) hasil pokok anggur: mulai dari sekarang ini Aku tidak

akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang (Luk

22:18). Dari sini bisa disimpulkan bahwa Kristen Utama mempercayai bahwa

kerajaan akan datang ketika Yesus Kristus datang kedua kalinya ke dunia.1 6

Selanjutnya, Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan Yesus akan memerintah

Kerajaan Seribu Tahun didampingi 144 ribu orang-orang pilihan yang nantinya

juga mewarisi sorga. Ke 144 ribu dipilih dengan cara Roh Allah memberikan                                                             

1 5Wawancara dengan penatua Saksi‐Saksi Yehuwa pak Jhonny. Tanggal 3 mei 2017.  1 6 http://www.sabdaspace.org/kerajaan_allah_kapan_datangnya_menurut_jesus. 

diakses pada tanggal. 

Page 74: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

66  

kesaksian tentang mereka ini bahwa mereka termasuk ke dalam kelompok

istimewa. Pada kedatangan Kristus kedua kali itu mereka akan dibangkitkan ke

dalam tubuh rohani (tanpa daging, tulang dan darah) , dan akan membantu kristus

memerintah alam semesta.1 7 Puluhan tahun sebelum 1914, orang Kristen sejati

memahami bahwa 144.000 pengikut Kristus yang setia akan memerintah bersama

Kristus di surga. SSY mengerti bahwa itu adalah jumlah harfiah dan bahwa

jumlah itu mulai dikumpulkan pada abad pertama M.

Sedangkan Kristen Utama tidak pernah menyebutkan siapa yang akan

menjadi menteri-menteri dalam kepemimpinan-Nya di kerajaan seribu tahun

karena memang tidak dijelaskan secara terperinci dalam alkitab dan sumber lain,

dan lagi-lagi kalaupun disebutkan itu hanya penggambaran simbolis saja. Yang

pasti adalah bahwa orang yang akan turut andil dalam pemerintahan Yesus

Kristus ini adalah pengikut-Nya yang setia dan loyal kepadanya termasuk ke 12

Rasul-Nya.1 8

                                                            1 7 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja, h. 336. 1 8 Wawancara dengan penatua Saksi‐Saksi Yehuwa pak Jhonny. Tanggal 3 mei 2017. 

Page 75: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

67  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sangat jelas sekali perbedaan pandangan antara Saksi-Saksi Yehuwa

dengan Kristen Mainstream tentang Kerajaan seribu Tahun. Saksi-Saksi Yehuwa

percaya bahwa kerajaan Seribu Tahun akan benar-benar terbentuk secara harfiah

di dunia ini sebelum masa penghakiman dan kebangkitan datang. Artinya adalah

pandangan yang dipakai oleh Saksi-Saksi Yehuwa ini bersifat Premillennialisme

,bahwa Kristus akan datang dan mendirikan Kerajaan yang penuh damai dan

kebenaran di bumi selama seribu tahun secara literal (Why. 20:1-7).

Sedangkan Kristen mainstream, baik katolik maupun protestan,

berdasarkan penjelasan pada poin pertama di atas, jelas bahwa merek mereka

mempercayai pandangan yang bersifat Amillennialisme, bahwa tidak akan ada

Kerajaan Allah yang bersifat politikal, atau dengan kata lain mereka

memandang Kerajaan seribu tahun secara literal dibumi karena diartikan

simbolis. Walaupun mereka percaya tentang kedatangan Kristus yang kedua

kali, namun mereka menolak pandangan pemerintahan Kristus di bumi

selama 1000 tahun secara literal. Tokoh-tokoh yang mempertahankan

pandangan ini diantaranya ialah: Louis Berkhof, Anthony A. Hoekema,

William Hendrickson, James A. Hughes, dan B. B. Warfield.

Menurut Kristen mainstream, di dalam kitab wahyu yang menyebutkan

tentang kerajaan seribu tahun, ada lebih dari 300 simbol, antara lain simbol

binatang seperti singa, naga, kuda, anak domba, tanduk, bintang, kala, cawan,

Page 76: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

68  

nama kota, laut, sungai, gelombang, api, awan, matahari, mata, rambut, kaki,

pedang, tumbuh-tumbuhan, warna, bilangan, dll.

Premilenialisme Saksi-Saksi Yehuwa ini menjadi sangat literal karena

menyebutkan secara lebih spesifik tentang akan datangnya kerajaan Allah dan

kedatangan kedua Yesus Kristus. SSY percaya bahwa pada tahun 1914 Yesus

Kristus mulai diangkat menjadi raja di surga karena pada saat itu Dia telah

mengalahkan setan dan setan kemudian dicampakkan ke bumi. Hal ini menjadi

sangat menarik dan unik karena SSY berpandangan bahwa sebelum 1914 setan

masih di surga dan belum di buang ke bumi, sangat berbeda dengan kepercayaan

secara umum baik Kristen maupun Islam yang percaya bahwa Setan langsung di

campakkan ke bumi bersama manusia setelah terjadinya kasus pohon Terlarang.

Akan tetapi pada tahun itu walaupun Yesus sudah di angkat menjadi raja,

kerajaan belumlah terbentuk, Yesus baru akan memerintah kerajaan seribu tahun

setelah kedatangan keduanya berperang melawan setan di bumi dan kemudian

setan kalah, sehingga tidak akan ada kejahatan lagi, dan semuanya menjadi

berkat.

B. Saran-Saran

Pertama, karya ini merupakan karya yang terbuka atas kritik dan saran

yang mungkin bisa menjadi bahan untuk penelitian selanjutnya. Para insan

akademisi Perbandingan Agama harus mengkaji lebih jauh tentang Saksi Saksi

Yehuwa karna Saksi-Saksi Yehuwa adalah salah satu bagian dari keilmuan

Kekristenan.

Page 77: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

69  

Kedua, dalam proses penyelesaian karya ini, penulis mendapatkan

kesulitan terutama referensi buku-buku Saksi-Saksi Yehuwa yang satupun tidak

ditemukan baik di perpustakaan umum maupun di perpustakaan fakultas. Maka

saran penulis, perpustakaan khususnya perpustakaan fakultas harus lebih lengkap

menyediakan referensi-referensi tentang Saksi-Saksi Yehuwa.

Page 78: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

70  

DAFTAR PUSTAKA

A. Munthe, Tema-Tema Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000).

Arifuddin Ismail, Kontradiksi Kehadiran Saksi-Saksi Yehuwa Sebagai

Denominasi Kristen di Yogyakarta (Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor

01 Juli - Desember 2012).

Berkhof, H. Sejarah Gereja. Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2012.

Bigman Sirait, Kebenaran Kerajaan Seribu Tahun (Jakarta: Tabloid Reformata

Edisi 150,2012).

Donald Guthrrie, Teologi Perjanjian Baru 3: Eksklesiologi, Eskatologi, Etika

(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009).

Eddy Peter Purwanto, Teologi Perjanjian Versus Dispensasionalisme

(Tangerang: STTI PHILADELPHIA, 2004).

http://www.sabdaspace.org/kerajaan_allah_kapan_datangnya_menurut_jesus.

diakses pada tanggal 17 Mei 2017.

http://reformata.com/news/view/6490/kebenaran-kerajaan-seribu-tahun. diakses

pada tanggal 10 mei 2017.

http://www.sarapanpagi.org/beberapa-pandangan-utama-tentang-kerajaan-seribu-

tahun-vt1517.html diakses pada tanggal 15 mei 2017.

H.L. Willmington, Eskatologi: Studi alkitabiah yang dibutuhkan tentangAkhir

Zaman (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 2000), h. 286.

https://id.wikipedia.org/wiki/Saksi-Saksi_Yehuwa. diakses pada tanggal 1 april

2017.

Page 79: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

71  

http://g-mez.stietrianandra.web.id/ind/2475-2370/Saksi-Saksi-

Yehuwa_31169_trianandra_g-mez-stietrianandra.html. Diakses pada

tanggal 15 mei 2017.

https://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/perang-armagedon/ diakses pada

tanggal 19 april 2016.

https://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/perang-armagedon/ diakses pada

tanggal 19 april 2016.

https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/siapa-diselamatkan/.

Diakses pada tanggal 15 mei 2017.

http://jakarta-city-care.synthasite.com/resources/4_Millenium.pdf diakses pada

tanggal 6 maret 2017.

Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja (Jakarta:

Gunung Mulia, 2012).

J. Ericson, Millard. Pandangan Kontemporer dalam Eskhatologi, Sebuah Srudi

tentang Milenium. Malang: SeminaryAlkitab Asia Tenggara, 2000.

Louis Berkhof, Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Jaman (Jakarta:

Lembaga Reformed Injili Indonesia,1997).

Millard J. Erickson, Teologi Kristen Volume Tiga (Malang: Gandum Mas, 2004).

Peter Wongso, Otto Henz Sj, Pengharapan Kristen: Kebebasan, Kerajaan Allah,

Akhir Zaman, Kematian, Kebangkitan, Neraka, Pemurnian, Keabadian,

Penghakiman (Yogyakarta: Kanisius, 2009).

Page 80: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

72  

Ten Napel, Henk. Kamus Teologi Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia,

1996.

Verkuyil, J. Gereja dan Bidat. Penerj. G. M. A. Nainggolan. Jakarta: Badan

Penerbit Kristen, 1966.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2015 (Jakarta: Penerbit

Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2015).

Yehuwa, Saksi-Saksi. Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa 2016 (Jakarta: Penerbit

Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2016). S. Aritonang, Jan. Berbagai

Aliran di dalam dan di sekitar Gereja. Jakarta, Gunung Mulia, 2012.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Buku Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa. Jakarta: Penerbit Saksi-

Saksi Yehuwa Indonesi, 2017.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Kembalilah kepada Yehuwa. Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia, 2004.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Kerajaan Allah Memerintah. Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia, 2014.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan

Allah. Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2012.

Yehuwa, Saksi-Saksi. Marilah Jadi Pengikutku. Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia, 2007.

Yehuwa, Saksi- Saksi. Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?

(Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1989).

Yehuwa,Saksi-Saksi. Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991).

Page 81: KERAJAAN SERIBU TAHUN DALAM PERSPEKTIF SAKSI-SAKSI …

73  

Yehuwa, Saksi-Saksi. Apa Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? (Jakarta: Saksi-

Saksi Yehuwa Indonesia 2006).

Yehuwa, Saksi-Saksi. Saudara Dapat Hidup Kekal Dalam Firdaus di Bumi,

( Pennsylvania: Watch Tower Bible And Tract Society 1991).

Yehuwa, Saksi-Saksi. Kerajaan Allah Memerintah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi

Yehuwa Indonesia, 2014)

Yehuwa, Saksi-Saksi. Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan

Allah (Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, 2012.), h. 50

Yehuwa, Saksi-Saksi. Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa

(Jakarta: Penerbit Saksi-Saksi Indonesia, 2012), h. 16.