analisis wacana upaya pencegahan aksi damai 212...

119
ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA PADA HEADLINE KORAN TEMPO TAHUN 2016 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Farouq Audah NIM 1112051100025 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H  

Upload: buidan

Post on 07-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN

AKSI DAMAI 212 KASUS DUGAAN PENISTAAN

AGAMA PADA HEADLINE KORAN TEMPO

TAHUN 2016

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

Oleh :

Farouq Audah

NIM 1112051100025

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

 

Page 2: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 3: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 4: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 5: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

i

ABSTRAK

Farouq Audah, NIM: 1112051100025, Analisis Wacana Upaya Pencegahan Aksi

Damai 212 Kasus Dugaan Penistaan Agama Pada Headline Koran Tempo

Tahun 2016, Di Bawah Bimbingan Dr. Tantan Hermansah, S.Ag, M.Si

Aksi damai 212 adalah merupakan aksi lanjutan 4 November 2016 sebagai

bentuk protes umat Islam terhadap gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja

Purnama atau Ahok yang diduga sudah menistakan agama. Awal mula permasalahan

ini terjadi saat Ahok kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Saat di

Kepulauan seribu Ahok melakukan pidato didepan masyarakat. Pidato Ahok seketika

viral dimedia sosial karena isi pidato Ahok menyinggung surat Al-Maidah. Banyak

masyakat maupun pengamat mengkritik pernyataan Ahok dan menganggap telah

melecehkan Al-Qur’an. Pada akhirnya umat Islam merasa geram dan melakukan

protes kepada penegak hukum agar Ahok segera diproses hukum yang berlaku.

Peristiwa tersebut mendapatkan perhatian beberapa media, salah satunya Koran

Tempo.

Dengan latar belakang diatas peneliti melakukan kajian atas sikap dan

komitmen media Koran Tempo menanggapi kasus aksi damai 212. Studi ini dibangun

dengan pertanyaan (1) Bagaimana Koran Tempo mengkonstruksi wacana aksi damai

212 kasus dugaan penistaan? (2) bagaimana dimensi kognisi sosial dan konteks sosial

yang terdapat pada wacana “aksi damai 212 terhadap kasus dugaan penistaan agama”

di Koran Tempo?.

Dalam menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan teori

analisis wacana Teun A van Dijk. Analisis ini memiliki tiga macam dimensi: yang

pertama analisis teks. Kedua analisis kognisi Sosial dan yang ketiga analisis konteks

sosial. Sedangkan pendekatan studi ini menggunakan kualitatif dengan berlandaskan

paradigma kontruktivis. Paradigma ini memandang bahwa segala peristiwa maupun

berita yang ada tidak lahir sebagai realitas murni, namun dibalik realitas peristiwa

yang dibangun terdapat pihal-pihak tertentu yang mengkonstruksi berita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis teks, kognisi sosial, dan konteks

sosial Koran Tempo dalam mewacanakan berita aksi damai 212 pada edisi 22, 23, 28

November, dan 3-4 Desember cukup kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan teks yang

terdapat upaya pencegahan, mulai dari isu indikasi makar hingga kelompok radikal

ISIS akan dompleng aksi damai 212. Pemberitaan mengenai aksi damai 212 pada

edisi atas Koran Tempo sangat struktur pemberitaannya, termasuk beberapa gambar

yang ditampilkan memperlihatkan keseriusan pemerintah hingga TNI dan Polri turun

tangan untuk menangani aksi lanjutan 212. Wacana yang dibangun ini banyak menuai

kritik dari pemerintah maupun netizen. Gebrakan yang dilakukan Koran Tempo pada

edisi 22, 23, 28 November, dan 3-4 Desember merupakan segelintir kritik dari media

melalui berita tentang permasalahan aksi damai 212 yang terjadi dipenghujung tahun

2016.

Keyword: Aksi damai, analisa wacana, teori Teun A. Van Dijk

 

Page 6: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabil’alamin puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan

kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan hingga

terselesaikannya skripsi unutk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar sarjana.

Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS WACANA UPAYA

PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA

PADA HEADLINE KORAN TEMPO TAHUN 2016”, yang dibuat guna memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Srata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peneliti sadari masih memiliki banyak kekurangan dalam penulisan skrisi ini,

untuk itu peneliti sangat terbuka untuk segala hal saran dan kritik yang dapat

membangun untuk penyempurnaan karya penulisan skripsi ini.

Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan sampai masa penyelasaian

skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik

dari keluarga, sahabat, teman, dan berbagai pihak lainnya yang telah banyak berjasa

bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada

1. Dr. H Arief Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Suparto, M.Ed Ph. D., Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj.Roudhonah, MA.,

Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M. Si., Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

 

Page 7: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

iii

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho M.Si., Sekretaris Konsentrasi

Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily M.A., yang selalu mendukung dan memberi

banyak kemudahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

3. Dosen Pembimbing skripsi Dr. Tantan Hermansah M.Si., yang telah begitu banyak

memberikan arahan, bimbingan, dan memberikan banyak kemudahan kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

4. Seluruh jajaran Dosen Kosentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada penulis.

Semoga yang bapak dan ibu dosen berikan bermanfaat bagi penulis di masa yang

akan datang, semoga semuanya senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.

5. Kepada pihak PT. Inti Media Tempo yang turut berperan dalam selesainya

penelitian skripsi ini, khususnya kepada redaktur pelaksana Koran Tempo Jajang

Jamaludin, dan Humas Koran Tempo Seina. Terima kasih telah meluangkan waktu

ditengah kesibukannya dalam membantu penulis mencari data untuk keperluan

skripsi ini.

6. Keluarga penulis Ayahanda H. Muhiyat dan Ibunda Hj. Nuria sebagai

penyemangat serta selaku pemberi do’a, dan pengorbanan yang tak terkira. Kakak

penulis Siful Bahcri, Nurhadi, Rif’at Syauqi, dan adik penulis Vella Sufah terima

kasih telah memberi warna dalam kehidupan penulis, serta keluarga besar penulis

yang telah membantu.

7. Teman-teman seperjuangan Jurnalistik angkatan 2012 dan khususnya Jurnalistik A

angkatan 2012 yang telah menjadi bagian hidup penulis selama mengenyam

pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 8: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

iv

8. Teman-teman anggota group Whatshaap Wisuda 100 Alief, Angga, Badrus, Eva,

Firman, Harry, Iyos, Joni, Parama, Reja, Roni, Tray, Yasir, dan, Zain, yang

senantiasa memberikan semangat akan penulisan skripsi ini sehingga bisa

terselesaikan dengan kelebihan dan kekurangnya.

9. Teman-teman Kosan. Imen, Erik, Ipin, Wali, dan Deden yang sudah menyiadakan

tumpangan tempat istirahat, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon agar selalu diberi

rahmat dan kemudahan pada setiap urusan kepada pihak-pihak yang membanru

proses penelitian ini hingga tersusun menjadi skripsi. Penulis berharap skripsi in

menjadi bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bekasi, 15 Desember 2017

Farouq Audah

 

Page 9: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ............................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Media Massa ............................................................................................. 14

B. Media Cetak .............................................................................................. 16

C. Headline ................................................................................................... 19

D. Analisis Wacana ........................................................................................ 23

E. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk .......................................................... 25

1. Teks ..................................................................................................... 27

2. Kognisi Sosial ..................................................................................... 33

3. Konteks Sosial ..................................................................................... 34

 

Page 10: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

vi

BAB III PROFIL DAN GAMBARAN UMUM KORAN TEMPO

A. Sejaran dan Perkembangan Koran Tempo ................................................ 36

1. Koran Tempo ...................................................................................... 39

2. Visi dan Misi Tempo Inti Media ......................................................... 41

B. Struktur Redaksi Koran Tempo ................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Wacana pada Headline Koran Tempo ........................................ 43

B. Analisis Teks pada Headline Koran Tempo ............................................. 44

C. Kognisi dan Konteks Sosial Wacana Aksis Damai 212............................ 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 82

B. Saran .......................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 11: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

vii

Daftar Tabel

Tabel 1. Struktur Teks Van Dijk .......................................................................................... 27

Tabel 2. Elemen Wacana Teks Van Dijk.............................................................................. 28

Tabel 3. Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media......................................... 38

Tabel 4. Headline Koran Tempo Yang Diteliti .................................................................... 44

Tabel 6. Kerangka Analisis Data, Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke

Jakarta .....................................................................................................................

56

Tabel 7. Kerangka Analisis Data, Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212 ......................... 65

Tabel 8. Kerangka Analisis Data Demo, 212 Tercoreng Rencana Makar ............................ 72

Tabel 9. Analisis Kognisi Sosial ........................................................................................... 75

 

Page 12: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

viii

Daftar Gambar

Gambar 1. Diagram Model Analisis Van Dijk.......................................................................... 26

Gambar 2. Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media ......................................... 38

Gambar 3. Headline Koran Tempo, Indikasi Makar Di Demo Akbar. 22

Desember 2016 ........................................................................................................

44

Gambar 4 Headline Koran Tempo, Polisi dan Tentara Cegah Massa Masuk

ke Jakarta. 23 November 2016 ...............................................................................

48

Gambar 5. Headline Koran Tempo, Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212.

28 November 2016 ..................................................................................................

58

Gambar 6. Headline Koran Tempo, Demo 212 Tercoreng Rencana Makar. 3-

4 Desember 2016 .....................................................................................................

67

 

Page 13: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

masyarakat. Pada abad informasi ini, media massa dianggap sebagai tokoh utama

bagi masyarakat utama memperoleh informasi. Terlebih, sejak angin segar

kebebasan pers diera reformasi hadir. Media tak hanya dianggap sebagai agen

sosialisasi pendidikan saja, melainkan sebagai agen perubahan dalam segala hal.

Sehingga tak jarang media massa merupakan salah satu agen penting bagi

peradaban masyarakat saat ini.

Bila dilihat dari fungsinya, media massa memiliki empat fungsi, pertama

menghimpun dan menyebar luaskan informasi kepada khalayak. Kedua,

memberikan pendidikan kepada bagi khalayak. Ketiga, sebagai media hiburan

bagi khalayak. Keempat, sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat

dan bernegara.1

Informasi saat ini merupakan suatu hal yang sangat penting, karena itu

media massa hadir hampir setiap setiap hari dikehidupan. Media massa mencoba

memberikan informasi yang aktual dan dapet dipertanggung jawabkan kebenaran

sumber dari informasi yang mereka berikan. Media massa kini hadir dalam

berbagai macam bentuk, dari mulai media cetak seperti surat kabar harian dan

mingguan, media elektronik seperti radio dan televisi, serta yang terbaru adalah

media online. Menurut dennis McQuail, media massa merupakan sumber

1 Zaenuddin H.M, The Jourrnalist, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 9

 

Page 14: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

2

kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat

diperdaya gunakan sebagai kekuatan atau sumber daya lainnya.2

Efek media massa dapat menimbulkan perubahan–perubahan dalam

kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat menjadi konsumtif dan serba instan.

Soejono Soekamto dalam bukunya “Sosiologi Pengantar”, menyatakan

perubahan-perubahan dalam masyarakat di dunia ini merupakan gejala normal,

yang pengaruhnya menjalar dengan cepat kebagian-bagian dunia lainnya berkat

adanya komunikasi yang modern.3

Aksi damai 212 adalah sebuah aksi lanjutan pada tanggal 4 November

2016 sebagai bentuk protes masyarakat untuk menuntut gubernur non-aktif

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar segera dipenjarakan. Awal mula

permasalahan ini timbul saat Ahok kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, DKI

Jakarta. Dihadapan masyarakat Kepulauan Seribu Ahok berpidato yang berisi

tentang surat Al-Maidah. Pidato kunjungan kerja Ahok menjadi viral karena ada

unggahan penggalan video Ahok yang menyinggung surat Al-Maidah ayat 51

tersebar di halaman media sosial.4 Dari pidato Ahok masyarakat umat Islam dan

pengamat menganggap ucapan Ahok di Kepulauan Seribu sudah menistakan

agama.

Aksi bela Islam jilid III ini bertepatan hari Jum’at tanggal dua bulan 12

yang kemudian disingkat menjadi aksi damai 212, berbeda dengan aksi

sebelumnya bela Islam sebelumnya pada kali ini masyarakat yang mengikuti

2 Dja’far H. Assegaf, Jurnalistik Massa Kini, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), h. 1

3 Soejono Soekamto, Sosiologi Pengantar, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 1987), h. 30

4 https://www.dakwatuna.com/2016/12/07/83983/aksi-lanjutan-411-dan-212/ (diakses

pada tanggal 22 Juni 2017)

 

Page 15: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

3

demo berjumlah lebih banyak dan dari berbagai kalangan seperti anak-anak

hingga dewasa, dan dari berbagai macam profesi mulai dari pedagang kaki lima

hingga artis ibu kota turuh hadir mengikuti jalannya aksi tersebut akan

melalakukan shalat Jum’at di Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya, tidak

hanya itu umat Islam yang mengikuti aksi damai 212 dianjurkan untuk mengikuti

ikat kepala bendera merah putih untuk sebagai simbol rasa nasionalisme.5

Aksi ini sempat menuai pro dan kontra dikarenakan pada aksi sebelumnya

yaitu tanggal 4 November terjadi bentrokan antara umat Islam dengan oknum-

oknum setempat yang tidak setuju berjalannya aksi tersebut. Namun hal tersebut

tidak menyurutkan niat umat Islam yang dari berbagai daerah untuk mengikuti

aksi bela islam jilid III, hal ini terlihat pada masyarakat Ciamis yang melakukan

aksi jalan kaki ke DKI Jakarta sekita 270-300 KM.6

Beberapa organisasi masyarakat Islam hingga Majelis Ulama Indonesia

(MUI) banyak yang melakukan laporan atas dugaan penistaan agama ke

Bareskrim Polri. MUI telah menyebutkan bahwa Ahok sudah masuk kedalam

perkara dugaan penistaan agama dan harus ditindak lanjuti. Ahok dilaporkan

berdasar pasal 156 a KUHP Jo pasal 28 ayat (2) UU No 11 Tahun 2008 tentang

Informasi Transaksi Elektronik (ITE), dengan ancaman kurungan lima Tahun

penjara.7

5 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/04/og3yiy257-sejumlah-artis-

ikut-aksi-damai-4-november (diakses pada tanggal 22 Juni2017) 6 https://news.okezone.com/read/2016/11/28/525/1553116/ikut-aksi-damai-212-ribuan-

warga-ciamis-jalan-kaki-ke-jakarta (diakses pada tanggal 22/06/2017) 7 http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/16/ogptj1330-ini-pasal-yang-

menjerat-ahok-dalam-kasus-al-maidah-51 (diakses pada tanggal 20 Oktober 2017)

 

Page 16: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

4

Peran media dalam mempublikasi kasus dugaan penistaan agama yang

dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama menjadi

kuat diberbagai media, baik media cetak maupun elektronik ataupun media-media

online. Media banyak yang menyoroti kasus ini ke hadapan publik. Sehingga

kasus ini pun kerap dijadikan headline diberbagai media massa dan menjadikan

opini tersendiri dibenak publik yang membacanya.

Wacana ketegangan umat muslim dengan Gubernur non-aktif Basuki

Tjahaja Purnama serta perkembangan kondisi kasus tersebut menjadi berita yang

menarik untuk diikuti perkembangannya. Melihat banyaknya protes dari umat

muslim untuk menuntut Ahok agar segera ditahan. Tidak heran kemudian isu ini

menjadi headline di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik.

Media massa khususnya media cetak banyak sekali menyoroti berita aksi

damai, salah satu media cetak yang menyoroti kasus ini secara mendalam ialah

surat kabar atau koran dengan kelebihan dan karakteristik yang dimiliki media

cetak. Sehingga tak heran saat ini begitu digemari oleh masyarakat

Melansir kasus tersebut Koran Tempo menerbitkan kasus aksi damai yang

dijadikan headline. Headline surat kabar yang diterbitkan tentu saja harus mampu

memberikan isi pesan yang terkandung pada headline.

Peneliti mengambil objek pada headline yang diterbitkan Koran Tempo,

dengan kasus aksi damai umat Islam. Koran Tempo selaku media cetak

memberitakan kasus tersebut. Ada sepuluh edisi yang dijadikan headline setelah

aksi damai 411 dengan mengangkat isu yang beragam. Mulai dari isu upaya

makar di aksi 212, ISIS ikut masuk aksi 212 hingga Polisi dan TNI berupaya

 

Page 17: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

5

cegah peserta aksi dari hadir ke Jakarta. Sehingga peneliti ingin mengetetahui

bagaimana Koran Tempo mengangkat kasus aksi damai 212 di Ibu Kota Jakarta

Tanpa disadari kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang aktual dari

media massa, membuat pers sebagai lembaga pemberitaan terus berusaha

menyajikan berita-berita terbaik. Sedangkan menurut Sudirman Tebba, berita

yang baik adalah berita yang jalan ceritanya tentang peristiwa. Ini berarti suatu

berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya.8

Melihat latar belakang diatas itu memahami dari sebuah headline koran

pada kenyataannya bukan pekerjaan mudah. Berkaitan masalah tersebut, peneliti

ini mencoba menggali motif dibalik headline yang dimuat oleh Koran Tempo

dengan kasus aksi damai yang dijalankan oleh umat muslim atas kasus dugaan

penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama

dengan melakukan analisis wacana terhadap headline Koran Tempo. Berkaitan

dengan hal tersebut, peneliti mengambil judul “Analisis Wacana Upaya

Pencegahan Aksi Damai 212 Terhadap Kasus Dugaan Penistaan Agama

pada Headline Koran Tempo Tahun 2016”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dikhususkan pada satu masalah dari sekian masalah yang

diterbitkan oleh Koran Tempo, yakni aksi damai 212. Adapun penulis

membatasi permasalahan pada “analis wacana aksi damai 212 kasus dugaan

8 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Kampung Utan-Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.

55

 

Page 18: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

6

penistaan agama pada headline Koran Tempo Tahun 2016”. Adapun berita

headline yang akan diteliti ialah sebagai berikut:

a. Polisi Sebut Isis Dompleng Demo 212

b. Polisi dan Tentara Cegah Massa ke Jakarta

c. Indikasi Makar di Demo Akbar

d. Demo 212 Tercoreng Rencana Makar

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian in adalah:

a. Bagaimana wacana yang terdapat dalam “Upaya Pencegahan Aksi

Damai 212 Dugaan Kasus Penistaan Agama” pada headline Koran

Tempo?

b. Bagaimana dimensi “Kognisi Sosial” dan “Konteks Sosial” menurut

Teori Analisis Wacana Teun A. van-Djik yang terdapat dalam wacana

Upaya Pencegahan Aksi Damai 212 Dugaan Kasus Penistaan Agama

pada headline Koran Tempo?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapaun penelitian bertujuan mendeskripsikan sebagai berikut

a. Bagaimana wacana yang upaya pencegahan aksi damai 212 kasus

dugaan penistaan agama pada headline Korang Tempo Tahun 2016.

b. Bagaimana untuk mengetahui dimensi kognisi sosial dan konteks

sosial yang terdapat wacana “upaya pencegahan ksi damai 212 kasus

dugaan penistaan agama” di Koran Tempo

 

Page 19: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, manfaat,

pengetahuan dan pemahaman dalam bidang komunikasi, khususnya

jurnalistik. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberi pedalaman

mengenai bagaimana sebuah peristiwa diwacanakan oleh media.

b. Praktis

Peneletian ini dapat diharapkan memberikan gambaran bagaimana

media massa (Koran Tempo) dalam membangun berita dan mengkritisi

isu-isu yang berkembang.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memenuhi judul skripsi ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka di

Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Berdasarkan tinjauan tersebut, peneliti menemukan judul menjadi inspirasi,

seperti penelitian, yaitu:

1. Analisis Wacana Berita Penyadapan Australia Terhadap Indonesia di

Republika Online. Oleh Sumarlin Surya Winata Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatulllah, Jakarta. Penelitian tersebut menitik beratkan pada

bagaiamana teks yang dibangun oleh Republika Online pada Pemberitaan

Penyadapan Australia Terhadap Indoneseia di Kontruksi. Serta bagaimana

 

Page 20: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

8

konteks sosial dan kognisi sosialnya. Analisis yang digunakan sama dengan

penulis, yang membedakan adalah subjek dan objek yang penulis teliti.

2. Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon Haji

Berformalin. Oleh Yusuf Gandang Pamuncak Jurusan Program Studi

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian tersebut

bertujuan untuk mengetahui bagaimana teks dibangun oleh Harian Republika

mengenai peran Kemenag tentang makanan calon haji berpormalin. Perbedaan

skripsi Yusuf Gandang Pamuncak terletak pada permasalahan yang diangkat

dan media yang diteliti.

3. Analisis Wacana Parpol Islam Dalam Rubri “Pestas Demokrasi” Harian

Republika, ditulis oleh Devy Cahyo Puspitaningrum Jurusan Program Studi

Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneletian tersebut bertujuan untuk

bagaimana level teks pemberitaan Rebublika mengangkat citra parpol Islam.

Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada metode analisis Van Dijk.

Perbedaannya terletak pada kasus dan media yang diteliti.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Lexy J. Moleong yang mengutip pernyataan Bogdan dan Bilken

menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan proposisi yang mengarahakan

cara berpikir dalam penelitian.9 Maksudnya, paradigma merupakan salah satu

metode atau cara berfikir yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosda Karya,

Cetakan keduapuluh dua 1997), h.3

 

Page 21: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

9

penelitian baik itu pra maupun pasca penelitian. Paradigma ini dilakukan

supaya peneliti tidak keluar dari jalur cara berpikir penelitiannya.

Pada penelitian ini, menggunakan paradigma konstruktivisme. Dalam

penjelasan ontology paradigma konstruktivis, realitas merupakan konstruksi

sosial yang diciptakan oleh individu. pada paradigma ini kontruktivisme dilihat

sebagai sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang

ada karena terjadi relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau orang

disekitarnya. Individu kemudian membangun sendiri pengetahuan yang ada

sebelumnya.10

Dalam paradigma ini bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk

memahami realitas objektif belaka dan dipisahkan dari subjek sebagai

penyampai pernyataan. Kontruktivisme justru menganggap subjek sebagai

faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya.11

2. Metode Penelitian

Sebagai karya ilmiah, setiap pembahasan mengunakan metode untuk

menganalisa dan mendeksripsikan suatu masalah. Metode itu sendiri berfungsi

sebagai landasan dalam mengaloborasi suatu masalah, sehingga suatu masalah

dapat diuraikan dan dijelaskan dengan gamblang dan dipahami.

Bogdan dan Taylor yang dikutif Lexy J. Moleong mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

10

Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 11 11

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 5

 

Page 22: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

10

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati.12

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau analisis

wacana yang dikembangkan oleh Teun A. van Dijk. Pendekatan kualitatif ini

menurut van Dijk, penelitian analisis wacana tidak cukup hanya didasarkan

teks semata, karena teks hanya hasil suatu produksi. Pemahaman produksi teks

pada akhirnya akan memperoleh pengetahuan mengapa teks tersebut

diproduksi. Van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan

kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat. Pada analis wacana sebagai

suatu analisis untuk membongkar maksud dan makna tertentu.13

3. Tahapan Penelitian

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah data.14

Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah repsentasi dari arsip. Dokumen adalah rekaman

peristiwa yang lebih dekat dengan percakapan.15

Dokumentasi adalah

penelitian mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai bentuk data

tulisan (buku, koran, atau tulisan) yang terdapat diperpustakaan, internet,

atau instansi lain yang dijadikan analisis dalam penelitian berupa headline

Koran Tempo. Dalam penelitian skripsi ini peneliti mendapatkan

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosda

Karya, Cetakan keduapuluh dua 1997), h. 4 13

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001),

h. 5 14

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.62 15

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004), h. 97

 

Page 23: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

11

dokumentasi berupa data wawancara dengan redaktur pelaksana Koran

Tempo Jajang Jamaludin.

b. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting

dalam penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai

subjek (pelaku atau aktor).16

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara

mendalam (in-depth interview), yaitu wawancara yang bersifat struktur dan

mendetail.17

Dalam hal ini, wawancara langsung dan mendalam dilakukan kepada

redaktur pelaksana Koran Tempo Jajang Jamaludin. Wawancara ini sangat

diperlukan karena untuk mengetahui unsur kognisi sosial atau mental

wartawan dalam memilih isu tersebut serta situasi ketika ia tulis.

Sebelum melakukan wawancara dengan narasumber ada beberapa

prosedur yang dilalui. Tempo meminta kepada peneliti agar menyiapkan

berkas proposal skripsi, surat penelitian dari universitas, dan curriculum

vitae (CV). Setelah berkas sudah disiapkan Tempo menyiapkan wadah bagi

peneliti agar mengirim email ke [email protected]. Selanjutnya Tempo

mengkonfirmasi keinginan peniliti dan memberikan jadwal wawancara

kepada narasumber yang dituju.

16

Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2007), h.

132 17

Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2007), h.

134

 

Page 24: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

12

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah jurnalis Koran Tempo. Sementara objek

penelitian adalah headline mengenai “aksi damai 212 kasus dugaan penistaan

agama”.

5. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini akan memerlukan kurang lebih tiga

bulan di lapangan dan dua bulan proses analisis dan konsultasi. Dari penelitian

ini peneliti mengambil tempat di kantor redaksi Tempo. Jl. Palmerah Barat No.

8, RT.3/RW.5, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI

Jakarta 122240. Telp. 021-548 2132, 021-725 5625. Email

[email protected] untuk membantu berjalannya penelitian ini.

6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan

penelitian untuk analisis dan diberikan interpretasi dengan cara

mengklarifikasikan dengan kerangka teori dan kemudian disimpulkan.

Setelah data diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan analisis data.

Setelah diperoleh wacana yang akan dianalisis, maka sebagai rujukan adalah

dengan mengunakan analisis wacana model Teun van Dijk yang terdiri dari

tiga elemen yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial.

Dari beberapa teknik analisis data, peneliti merasa perlu meneliti wacana

dengan menggunakan teknik van Dijk. Karena selain menganalisis dari struktur

teks, analisis ini juga menukik kepada elemen kognisi sosial (mental wartawan

dalam memahami peristiwa) serta konteks sosial (menganalisa yang

berkembang di masyarakat).

 

Page 25: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

13

Karena dalam penelitian ini, lebih ingin membongkar mengenai

kontruksi realitas dalam dimensi wacana aksi damai, serta dengan kedua unsur

wacana van Dijk.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, bab ini merupakan latar belakang masalah, batasan

dan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, tinjauan

penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS, bab in menguraikan jenis media massa, media

cetak, headline, analisis wacana, tokoh analisis wacana, dan model analisis

wacana Teun van. Dijk.

BAB III GAMBARAN UMUM, bab ini menjelas profil Media Tempo, struktur

redaksi Media Tempo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA, bab ini menjelaskan

hasil penelitian mengenai wacana aksi damai 212 pada pemberitaan di headline

Koran Tempo.

BAB V PENUTUP, bab ini berisi mengenai kesimpulan dari analisis wacana aksi

damai 212 pada headline di Koran Tempo serta saran yang terdapat dari peneliti

ini.

 

Page 26: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

14

14

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Media Massa

Media massa merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Menurut KBBI (Kamus

Besar Bahasa Indonesia), bahwa media dapat diartikan sebagai: (1) alat, dan (2)

alat atau sarana komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film, poster, dan

spanduk.18

.

Media massa merupakan alat atau sarana yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Diperkenalkan untuk

jenis media yang secara khusus dirancang untuk mencapai kebutuhan masyarakat

atas informasi yang diterima.19

Media massa wajib menyampaikan informasi yang jujur dan benar sesuai

fakta peristiwa kepada masyarakat.20

Sesuai fungsinya, media massa harus bisa

mencerahkan pikiran pembaca dengan mengungkap fakta dan peristiwa secara

berimbang.

Menurut Marshal Mcluhan, media merupakan pesan itu sendiri. Artinya

media menjadi pembawa pesan dari informasi bagi organisasi media kepada

18

Apriadi Tamburaka, literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 39 19

Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori & Praktik (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011), h. 37. 20

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalm Pemberitaan (Yogyakarta: C.V Andi Offset),

h. 69

 

Page 27: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

15

khalayak. Media sebagai suatu alat untuk menyampaikan pesan berupa berita,

penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan

untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain,

karena media yang dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide

atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan

untuk diletakan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris.21

Kemudian menurut Antonio Gramsci, media merupakan ruang pergulatan

antar ideologi yang saling berkompetisi. Media sebagai ruang dimana berbagai

ideologi dipresentasikan. Ini berarti disatu sisi media bisa menjadi sarana control

atas wacana publik. Namun disisi lain media juga dijadikan alat ketahanan

terhadap kekuasaan. Media juga menjadi alat membangun instrumen dari

perjuangan kaum tertindas untuk membangun kultur dan ideologi.22

Media massa (pers) sering disebut juga kekuatan dalam kehidupan sosial-

ekonomi dan politik. Hal ini terutama disebabkan oleh suatu persepsi tentang

peran yang dimainkan oleh media massa dalam kaitannya dengan perkembangan

kehidupan sosial-ekonomi dan politik masyarakat.23

Untuk itu hal terpenting dalam memahami media massa adalah bagaimana

media massa terkontruksi nilai-nilai masyarakat untuk kemudian disampaikan

kepada khalayak. Seperti yang disampaikan Gramsci media menjadi arena perang

antar ideologi menjadi dasar bahwa realitas yang ditampilkan kepada khalayak

21

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 31 22

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 30 23

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) , h. 30

 

Page 28: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

16

tidak terlepas dari cara pandang yang dimiliki oleh komunikator media tersebut.

Atau sesuai yang dikatakan oleh Tony Benet, media dianggap sebagai agen

kontruksi sosial yang didefinisikan realitas sesuai dengan kepentingannya.24

Media massa, McQuail menyatakan media massa merupakan filter yang

menyaring sebagian pengalaman dan menyoroti pengalaman lainnya dan

sekaligus kendala yang menghalangi kebenaran. Artinya berita pada media massa

adalah suatu cara untuk menciptakan realitas yang diinginkan mengenai peristiwa

atau kelompok orang yang dilaporkan., dengan kata lain, berita yang terdapat pada

suatu media tidak hanya menyampaikan, melainkan juga menciptakan makna.

Makna tidak sederhana dianggap sebagai reproduksi bahasa tetapi sebuah

pertentangan sosial, sebuah perjuangan dalam memenangkan wacana.25

Dalam hal ini titik penting dalam hal memahami media melakukan politik

pemaknaan. Menurut Stuart Hall, makna tidak tergantung pada struktur makna itu

sendiri, tetapi pada praktik pemaknaan. Makna adalah suatu produksi sosial, dan

suatu praktik sosial. Pandangan Stuart Hall media massa bukan hanya

mereproduksi, melainkan menentukan realitas pemakaian kata-kata yang

terpilih.26

B. Media Cetak (Surat Kabar)

Media massa cetak adalah media massa yang menggunakan media cetak

seperti kertas koran yang didalamnya ada tulisan yang berupa kata-kata dan

24

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 31 25

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 40 26

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 37

 

Page 29: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

17

kalimat, tetapi tulisan itu bukanlah tulisan layaknya surat-menyurat melainkan

tulisan itu disebut news (berita) yang teknik penulisannya mengikuti kaidah

jurnalistik. Surat kabar dan majalah merupakan media massa cetak.27

Pada abad ke 17 media cetak (surat kabar) komersil merupakan kumpulan

yang dibuat oleh penerbit hingga pencetak. Surat kabar komersil merupakan

bentuk dari bagian besar lembaga surat kabar, dan perkembangan surat kabar

komersil dapat dilihat dari dalam sejarah sebagai sebuah peristiwa dalam sejarah

komunikasi. Surat kabar dianggap sebuah bentuk inovasi yang lebih baik dari

pada buku yang dicetak, dimana didalamnya terbentuk literatur, sosial, dan

budaya.28

Media massa cetak merupakan media komunikasi pertama yang dikenal

manusia sebagai media yang memenuhi ciri-ciri komunikasi massa (satu arah,

melembaga, umum, serempak). Media massa cetak berbentuk surat kabar, tabloid,

bulletin, koran, dan majalah. Kelebihan dari media cetak adalah mampu merekam

peristiwa yang terjadi masa lampau sesuai kejadian peristiwa itu diberitakan atau

suatu gambar ditampilkan dalam surat kabar.29

Menurut Onong Uhjana Effendy, kegiatan Jurnalistik sudah sangat tua,

yaitu dimulai dari jaman Romawi Kuno ketika Julius Ceesar berkuasa. Waktu ia

mengeluarkan peraturan agar kegiatan-kegiatan sanat setiap hari diumumkan

27

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 37 28

Putri Iva Izzati Terjemahan, Teori Komunikasi Massa McQuail Edisi 6 (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2013), h. 49 29

Apriadi Tamburaka, literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 149

 

Page 30: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

18

kepada khalayak dengan ditempel pada semacam papan pengumuman yang

disebut dengan Acta Diurna.30

Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya

bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi pembaca, peredarannya

serta penekanan isinya. Menurut Onong Uhjana Effendy, surat kabar adalah

lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi dimasyarakat dengan ciri-ciri

terbit secara periodik, bersifat umum isinya termasa dan aktual mengenai apa saja

dan dimana saja diseluruh dunia untuk diketahui pembaca.31

Pada umumnya berbicara mengenai pers sebagai media massa tercetak

ialah dalam pengertian sempit, yakni surat kabar. Menurut Onong Uhjana

Effendy, adaa empat ciri yang dikatakan sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh

surat kabar, antar lain.

a. Publisitas

Publisitas mengandung arti penyebaran kepada khalayak atau

publik. Karena peruntukan untuk khalayak umum, isi atau informasi dalam

surat kabar ini terdiri dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan

umum. Untuk itu penerbitan yang meskipun sama dengan surat kabar tidak

bisa disebut sebagai surat kabar jika hanya ditunjukan hanya sekelompok

orang atau golongan.32

b. Periodesitas

30

Sudirman Tebba, “Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (Panduan Praktis

Jurnalis Profesional), (Bandun: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 4 31

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komonikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 241 32

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komonikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 241

 

Page 31: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

19

Bentuk yang berkaitan dengan keteraturan dalam penerbitan,

keteratuan ini bisa satu kali sehari bisa juga satu dua kali terbit dalam

seminggu. Karena mempunyai keteraturan dan penerbitannya, maka

penerbit buku tidak dapat dikategorisasikan sebagai surat kabar meskipun

isinya menyangkut kepentingan umum karena tidak disebarkan secara

periodik dan berkala.

c. Universalitas

Universalitas yang berarti kemestaan dan keberagaman. Isinya

yang datang dari berbagai penjuru dunia. Untuk itu jika sebuah penerbit

berkala isinya hanya mengkhususkan diri pada suatu profesi atau aspek

kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi, atau pertanian,

tidak termasuk surat khabar.33

d. Aktualitas

Menurut kata asalnya aktualitas, berarti “kini” dan “keadaan

sebenarnya”. Kedua-duanya sangat erat sekali sangkut paut dengan berita

yang disiarkan surat kabar. Berita adalah laporan mengenai peristiwa yang

terjadi kini. Dengan perkataan lain laporan mengenai peristiwa yang baru

terjadi dan yang dilaporkan itu harus benar.

C. Headline

Headline menurut Kurniawan Junaedhi merupakan berita utama atau lebih

populer dengan istilah headline news adalah yang dianggap layak dipandang di

33

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komonikasi Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992), h. 242

 

Page 32: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

20

halaman depan, dengan judul yang merangsang perhatian dan menggunakan tipe

huruf yang relative besar. Pendeknya berita yang istimewa.34

Menurut Grand M, Hyde dalam karya bukunya Journalistik Writing,

Grand M mengatakan bahwa judul berita dalam surat kabar dapat dikatakan

dengan sebutan headline. Sedangkan di majalah dipakai istilah heading atau titles.

Terdapat 2 pengertian headline, yaitu yang berrarti judul berita atau

headline yang mempunyai arti berita utama. Ciri-ciri nya adalah menggunakan

huruf lebih besar dibanding judul berita lain pada satu halaman tersebut. Ukuran

yang dipakau pada umumnya 36-60 poin sedangkan pada layout luar negeri

umunya menggunakan 90 poin.35

Onong Uchana Efendy mengatakan, berita utama adalah berita surat kabar,

majalah, radio, atau televisi yang paling penting dari isu saat ini.36

Pada

hakikatnya headline meupakan intisari dari berita. Dibuat dalam satu atau dua

kalimat pendek, tapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang

diberitakannya. Karena berita yang harus disajikan itu banyak, dan masing-masing

berita harus bisa diminati dan nikmati pembaca, pendengar atau penontonnya

maka headline pun dibuat tidak seragam.37

Secara sederhana headline news didefinisikan sebagai kepala berita atau

judul berita. Bagian ini lah sari berita dan akan ditampilkan. Di bagian ini pula

34

Kurniawan Djunaedi, Ensklopedia Pers Indonesia (Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.

257 35

Edy Chandra S Sn, “Susunan Anatomi Berita”, Perancangan media Publikasi,

(November, 2008), h. 1 36

Onong Uchjana Efendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju,

1981), h. 160 37

Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, produk & kode etik,

(Bandung: Nuansa, 2004), h. 115

 

Page 33: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

21

yang akan membuat seorang pembaca berhenti dan membaca berita yang

bersangkutan atau akan melewatinya begitu saja. Headline news yang bagus

adalah yang mampu membuat orang tertarik dan penasaran membaca berita

hingga tuntas. Disamping itu ada pula pengertian headlina news lain berita-berita

menarik yang dijadikan berita utama dan dipasang di halaman depan pada media

massa koran. Tidak hanya itu headline news juga sebagai suatu berita yang paling

layak untuk dimuat halaman depan, dengan judul yang menarik perhatian

menggunakan tipe huruf lebih besar.38

Editor membedakan dua jenis headline, teaser (penggoda) atau teller

(pemberitahu). Headline teller menarik perhatian dengan meringkaskan berita

penting secara jelas dan tepat. Isi headline teller ini biasanya langsung ini

masalah. Headline teller didesain dengan menggunakan satu atau dua jenis huruf

standar.39

Headline tesser menimbulkan perhatian dengan membangkitkan rasa ingin

tahu dengan menghibur pembaca. Permintaan kata seperti try-athlete mungkin

ingin membangkin rasa ingin tahu pembaca. Tetapi untuk memastikan agar

pembaca mau membaca berita, headline ini harus selalu diiringi headline teller

sebagai headline sekunder. Dalam kasus ini, teller bertajuk seperti mahasiswa

tingkat dua berharap memenangkan lomba triathlon setelah lima kali mencoba.

akan membantu menjelaskan isi berita.40

38

Kurniawan Djunaedi, Ensklopedia Pers Indonesia, (Gramedia Pustaka Utama, 1991),

h. 257 39

Tom E. Rolnicki, C. Dowtate, Sherry A. Taylor, Pengantar Dasar Jurnalisme, (Jakarta,

Prenada Media Group, 2008). H. 221 40

Tom E. Rolnicki, C. Dowtate, Sherry A. Taylor, Pengantar Dasar Jurnalisme, (Jakarta,

Prenada Media Group, 2008), h. 222

 

Page 34: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

22

Menurut kepentingan berita kita mengenal empat jenis headline, yaitu

1. Banner Headline, untuk berita yang sangat atau terpenting. Headline dimaksud

dibuat dengan jenis dengan ukuran huruf mencerminkan sifat gagasan dan

kuat, dalam arti hurufnya terbesar dan lebih tebal ketimbang jenis headline

lainnya serta menduduki tempat lebih dari empat kolom surat kabar.

2. Spread Headline untuk berita penting. Headline dimaksud tampak lebih kecil

ketimbang jenis banner headline. Spread Headline besar dan tebalnya huruf

lebih kecil.

3. Secondary Headline, untuk berita yang kurang penting. Headline jenis ini

tampak lebih kecil lagi dari spread headline, tetapi lebih besar dari

subordinated headline, baik ukuran maupun ketebalan hurufnya. Demikian

pula tempat yang diperlukannya hanya dua kolom saja,.

4. Subordinated Headline untuk berita yang dianggap tidak penting.

Kehadirannya kadang-kadang dibutuhkan untuk menutup tempat yang kosong

pada halaman yang bersangkutan. Kosong dalam arti sisa tempat pada halaman

yang memuat berita-berita yang dianggap kurang penting sampai dengan yang

terpenting. karena itu tempatnya pun cukup satu kolom saja dengan ukuran

huruf dan ketebalannya lebih rendah ketimbang jenis lainnya.41

41

Kustandi Suhandang, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, produk & kode etik,

(Bandung: Nuansa, 2004), h. 116

 

Page 35: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

23

D. Analisis Wacana

1. Pengertian Analisis Wacana

Isitilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan

bahasa Inggris discourse. Kata discourse berasal dari bahasa Latin discurus

yang berarti lari kian-kemari (yang diturunkan dari dis dari, dalam arah yang

berbeda, dan currere lari). Dalam salah satu kamus Bahasa Inggris terkemuka,

komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi, ide-ide atau gagasan konversasi

atau percakapan.

Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai kemampuan untuk maju

(dalam pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur. Semestinya

komunikasi alat buah pikiran, baik lisan maupun tulisan yang resmi dan

teratur.42

Pada definisi ini, sebuah wacana harus punya dua unsur penting,

yakni kesatuan (unity) dan kepaduan (koherensi).

Alex Sobur berupaya mengumpulkan pengertian wacana dari berbagai

pendapat. Ia memandang wacana sebagai domain umum dari semua

pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan

mempunyai efek dalam dunia nyata.43

Menurut Eriyanto ada tiga pandangan mengenai bahasa dalam analisis

wacana. Pertama positivisme-empiris, kedua kontruktivisme dan yang ketiga

pandangan kritis.

Pandangan positivisme menyudutkan pengalaman-pengalaman manusia

yang dianggap dapat secara langsung diekspresikan melaluli penggunaan tanpa

42

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 11 43

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 12

 

Page 36: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

24

ada kendala wacana. Salah satu pemikiran ini adalalah pemisahan antara

pemikiran dan realitas. Berkaitan dengan analisis wacana, konsekuensi logis

dari pemahaman ini membawa ide yang dapat dipahami oleh khalayak.44

Selanjutnya yang kedua pandangan kontruktivisme. Dalam pandangan

ini bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas

objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan.

Bahasa dipahami dalam paradigma ini diatur dan hidupkan oleh penyataan-

pernyataan yang bertujuan. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan

penciptaan makna serta pengungkapan jati diri sang pembicara.45

Kemudian pandangan terakhir adalah kritis. Analisis wacana paradigma

ini menekankan kumpulan kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan

reproduksi makna. Wartawan tidak dianggap sebagai subjek yang netral dapat

menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat

berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat.

Bahasa dalam dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang

berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu,

maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu wacana membongkar

kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa.46

44

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 5 45

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 5 46

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 6

 

Page 37: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

25

E. Analisis Wacana TeunA. Van Dijk

Critical discourse analysis (CDA) has become the general label for a

study of teks and talk, emerging from critical linguistics, critical semiotics and in

general from sosio-politically conscious and oppositional way of investigating

language, discource and communication.47

(Analisis wacana kritis sudah menjadi

nama atau label umum untuk studi mengenai tekss dan percakapan, berasal dari

ilmu bahasa kritis, semiotik kritis dan secara umum berasal dari kesadaran secara

sosial-politik sadar dan komunikasi).

Dari pernyataan diatas, studi wacana ini berasal dari analisis linguistik

kritis, merambah kepada ilmu sosial lainnya, seperti analisis semiotik kritis,

bahasa, wacana, komunikasi, dan ilmu sosial lainnya. Meski dari awalnya berasal

dari bahasa wacana linguistik, tapi tidak menutup kesempatan kepada ilmu sosial

lainnya.

Context often means gheografical, historical or political

“situation”,environtment” or “background”, for istance in media.48

(konteks

sering berarti geografis, sejarah, atau politik situasi, lingkungan atau latar

belakang, misalnya media).

Menurut van Dijk, sebuah wacana dapat berfungsi sebagai suatu

pernyataan (assertion), pertanyaan (question), tuduhan (accusation), atau

ancaman (threat). Wacana juga dapat digunakan untuk mendiskriminasi atau

mempersuasi orang lain untuk melakukan dirkriminasi. Dalam bicara atau

47

Teun Van Dijk. Aims of Critical Discource Analisyst, (Japan: Discourse. 1995), h. 7 48

Teun Van Dijk. Society and Discourse: How Social Context Influence Text and Talk,

(New York: Cambridge Unversity Press, 2010), h. 2

 

Page 38: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

26

percakan (conversation), bentuk-bentuk wacana juga relevan untuk dianalisis.49

Wacana van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi terdiri dari, teks, kognisi

sosial, dan konteks sosial yang menggabungkan ketiga dimensi wacan tersebut

kedalam satu kestuan analisis. Pada level teks, yang diteliti adalah bagaimana

struktur teks dan strategi wacana untuk menegaskan suatu tema tertentu. Yang

kedua level kognis sosial, pelajari proses produksi teks berita yang dilibatkan

kognisi individu dari wartawan. Dan yang terakhir level konteks sosial

mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu

masalah.50

Dapat dogambarkan dibawah ini:

Gambar 1. Diagram Model Analisis Van Dijk.51

Pada analisis van Dijk menggabungkan ketiga dimensi wacana menjadi satu

kesatuan. Dalam dimensi teks, yang di teliti adalah bagaimana struktur teks dan

strstegi wacana ysng dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level

kognisi sosial dipelajari proses prduksi teks berita yang melibatkan kognisi

individu dari wartawan. Sedangkan pada aspek ketiga memahami bangunan

wacana yang berkembang dalam masyarakat pada suatu masalah.

49

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 71 50

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 224 51

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 225

Teks

Kognisi Sosial

Teks

Konteks Sosial

 

Page 39: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

27

1. Teks

Van Dijk melihat dalam buku Eriyanto suatu teks terdiri dari beberapa

struktur yang masing-masing bagian saling mendukung,52

Ia membaginya

dalam tiga tingkatan, yaitu pertama struktur makro. Ini adalah makna umum

dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik yang diangkat dalam

suatu berita. Kedua, supratruktur ini merupakan wacana yang berhubungan

dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian teks terbangun dalam berita.

Dan yang ketiga ialah struktur mikro level ini makna dari wacana yang dapat

diamati dari bagian kecil suatu teks yakni, kalimat, proposisi, anak kalimat,

paraprase, dan gambar.53

Tabel 1. Struktur Teks Van Dijk.54

Struktur Makro

Makna Global dari suatu teks yang dari topic/ tema

Yang diangkat oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi,

Penutup, dan kesimpulan.

Struktur Mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati

dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang di pakai

oleh suatu teks

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika oleh media tertentu van Dijk

memahami sebagai bagian bagian dari strategi wartawan. Pemakaian kata-kata

tertentu kalimat, gaya tertentu bukan semata-mata dipandang sebagai cara

berkomunikasi, tetapi dipandang sebagai komunikasi politik yaitu suatu cara

52

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 225 53

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 226 54

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 227

 

Page 40: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

28

untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, memperkuat

legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau penantang. Struktur wacana adalah

cara yang paling efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang

dijalankan ketika seorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu dipilih

untuk mempertegas pilihan dan sikap membentuk kesadaran politik.55

Berikut akan dijelaskan satu persatu elemen wacan van Dijk

Tabel 2. Elemen Wacana Teks Van Dijk.56

STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI ELEMEN

Struktur Makro TEMATIK

Tema/topik yang

dikedepankan dalam

Suatu berita

Topik

Superstruktur SKEMATIK

Bagaimana bagian dan

urutan berita diskemakan

dalam teks berita utuh

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin

ditekankan dalam teks

berita, missal dengan

memberi detil pada suatu

sisi atau membuat

eksplitisit satu sisi dan

mengurangi detail sisi lai.

Latar, Detail,

Maksud, Pranggapan,

Nominalisasi

Sturktur Mikro SINTAKSIS

Bagaimana kalimat

(bentuk, susunan) yang

dipilih.

Bentuk kalimat,

Koherensi, kata

Ganti

Struktur Mikro STILISTIK

Bagaimana pilihan kata

yang dipakai dalam

teks berita

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

Bagaiamana dan dengan

cara penekanan dilakukan.

Grafis, Metafora,

Ekspresi

55

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229 56

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229

 

Page 41: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

29

Berbagai elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling berhubungan

dan mendukung satu sama lainnya. Untuk memperoleh gambaran elemen-

elemen yang harus diamati.berikut adalah penjelasannya.57

a. Tematik

Elemen tematik merunjuk pada pada gambaran umum dari suatu teks.

Bisa juga gagasan ini, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan oleh wartawan dalam

pemberitaan.

Gagasan elemen ini mengambarkan tema umum dari suatu teks berita,

topic ini akan didukung oleh subtopic satu dan sub topik lainnya. Topik

menunjukan konsep dominan, sentral, dan yang paling isu dalam berita yang

didukung oleh sub topik.58

b. Skematik

Teks pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

sampai akhir. Alur menunjukan bagaimana bagian-bagian dalam teks

disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Menurut van Dijk

makna terpenting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung

topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian

dengan urutan tertentu.59

Meskipun berita mempunyai bentuk dan skema yang beragam secara

umum berita mempunyai dua kategori. Pertama summary yang ditandai dua

57

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229 58

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229 59

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229

 

Page 42: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

30

elemen yakni judul dan lead pada berita. Dan yang kedua, story yakni isi

berita secara keseluruhan. Judul umumnya memberikan tema yang ingin

ditunjukan oleh wartawan dalam pemberitaannya.

Seperti juga pada struktur tematik, supertruktur ini dalam ini dilihat

sebagai satu kesatuan yang koheran dan padu apa yang diungkapkan dalam

supertruktur pertama akan diikuti dan didukung oleh bagian-bagian lain

dalam berita. Semua bagian dan skema ini dipandang sebagai strategi

membentuk pengertian sebgagai dipahami wartawan atas suatu peristiwa.60

c. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk, dikategorikan sebagai makna lokal

(local meaning) yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat,

hubungan antar proposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu

bangun teks. Analisis wacana banyak memusatkan perhatian pada dimensi

teks seperti makna yang eksplisit atau implisit, makna yang sengaja

disembunyikan dan bagaimana orang menulis atau berbicara mengenai hal

itu.61

Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik

(arti) yang ingin ditampilkan. Latar yang dipilih mementukan kea rah mana

pandangan khalayak hendak dibawa

Detil elemen wacana erat dengan kontrol informasi yang disampaikan

seseorang. Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan

yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada

60

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 229 61

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 78

 

Page 43: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

31

khalayak. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara eksplisit.62

Maksud, elemen maksud hampir sama dengan elemen detil. Bedanya

elemen detil informasi yang menguntungkan komunikator yang akan

diuraikan dengan detil yang panjang. Sedangkan elemen maksud melihat

informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit

dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan diuraikan secara tersamar,

implisit, dan tersembunyi. Sementara itu, informasi yang merugikan

disajikan dengan kata tersamar, eufemistik, dan berbelit-belit.63

d. Sintaksis

Secara etimologi, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun =

‘dengan ‘= tattein = ‘menempatkan’). Jadi kata sintaksis secara etimologis

berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau

kalimat mengatakan, sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa

yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.64

Dibawah in ada beberapa elemen sintaksis

Bentuk kalimat ialah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara

berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Dengan melihat susunan subjek (yang

menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Koherensi, merupakan

pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu

untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya.

62

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 240 63

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 240 64

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 80

 

Page 44: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

32

Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa

dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti bisa dipakai

oleh komunikator untuk menunjukan posisi seseorang dalam wacana.65

e. Stilistik

Pusat perhatian stilistik adalah style, yaitu cara yang digunakan

seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan

menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat

diterjemahkan sebagai gaya bahasa.66

Pada stilistik terdapat elemen leksikon yang menandakan bagaimana

seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas berbagai kemungkinan

kata atau frase yang tersedia. Misalnya kata “meninggal” yang dapat ditulis

dengan kata lain: mati, tewas, gugur, meninggal, terbunuh, menghembuskan

nafas terakhirnya, dan sebagainya.67

f. Retoris

Strategi dalam retoris di sini adalah gaya yang diungkapkan ketika

seseorang bicara atau menulis. Dengan gaya bahasa hiperbolik, atau

berlebihan. Tujuannya adalah melebihkan sesuatu yang positif mengenai

diri sendiri dan melebihkan keburukan pihak lawan.68

Dibawah ini elemen-

elemennya.

65

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 265 66

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 80 67

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 265 68

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 84

 

Page 45: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

33

Expresi, adalah elemen untuk membantu menonjolkan atau

menghilangkan bagian dari teks yang disampaikan. Elemen ini juga

memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap

penting) untuk meyakinkan pembaca atas peristiwa yang dikontruksi

wartawan.

Metafora, dipakai oleh wartawan secara strategis sebagai landasan

berfikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik.

Grafis, elemen ini ditampilkan dengan penggambaran detail berbagai

hal yang ingin di tonjolkan, seperti: teks, pemakaian huruh tebal, miring,

garis bawah, tabel, dan caption.69

2. Kognisi Sosial

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks,

van Dijk juga memperhatikan bagaimana teks diproduksi, yang di sebut

kognisi sosial. Dalam analisis wacana van Dijk memerlukan kognisi sosial:

kesadaran wartawan yang membentuk teks tersebut.70

Menurut van Dijk, titik kunci dalam memahami produksi berita adalah

dan meneliti proses terebentuknya teks. Proses terbentuknya teks itu dibentu,

proses ini juga masuk informasi yang digunakan untuk menulis berita dari

bentuk wacana tertentu- seperti dari wartawan, laporan, konferensi pers, atau

debat parlemen.71

Proses itu juga masukan bagaimana peristiwa ditafsirkan,

disimpulkan, dan dimaknai oleh wartawan yang ditulis dalam berita.

69

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 84 70

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 260 71

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 266

 

Page 46: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

34

3. Konteks Sosial

Analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian wacana

yang berkembang dalam masyarakat, sehingga meneliti teks perlu dilakukan

analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal

diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat.72

Hal yang diteliti dari konteks

sosial adalah sesuatu pemberitaan yang berkembang dimasyarakat, dengan

kasus menggemparkan yang dapat mempengaruhi suatu pemberitaan yang

sudah disajikan oleh wartawan.

Menurut van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini ada dua poin

yang penting: kekuasaan (power), dan akses (acces).73

a. Kekusaan

Van Dijk mendifinisikan kekusaan tersebut sebagai kepemilikan yang

dimiliki oleh suatu kelompok (atau anggota), satu kelompok untuk

mengontrol kelompok (anggota) dari kelompok lain. Kekuasaan ini

umumnya didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang bernilai,

seperti uang, status, dan pengetahuan. Selain berupa kontrol yang bersifat

langsung dan fisik, kekuasaan itu pahami van Dijk, juga berbentuk

persuasife: tindakan seorang untuk secara tidak langsung mengontrol

dengan jalan mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap dan

pengetahuan.74

b. Akses

72

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 271 73

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 272 74

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 273

 

Page 47: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

35

Analisis wacana van Dijk, memberi perhatian yang besar pada akses,

bagaiman akses diantara masing-masing kelompok dalam masyarakat.

Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar dibandingkan dengan

kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena itu, mereka yang lebih berkuasa

mempunyai kesempatan lebih besar untuk mempunyai akses pada media,

dan kesempatan lebih untuk mempengaruhi kesadaran khalayak.75

75

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,2001),

h. 273

 

Page 48: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

36

36

BAB III

PROFIL DAN GAMBARAN UMUM KORAN TEMPO

A. Sejarah dan Perkembanga Koran Tempo

Bermula dari ruko kecil di Bilangan Pecinaan, Senen Jakarta Pusat. Ada

beberapa wartawan muda, seperti Goenawan Muhammad, Fikri Jufri, Bur

Rasuanto, Harjoko Trisnadi, dan Cristianto Wibi Sono, yang membidangi lahirnya

majalah berita mingguan Tempo pada tahun 1971.76

Sejak pertama kali Tempo

melakukan penerbitan, para pendirinya meniatkan media ini dapat menyajikan

berita-berita peristiwa secara aktual, akurat, dan berimbang. Faktanya dengan

kepercayaan itu, Tempo mampu tumbuh dan berkembang pesat, bahkan kemudian

menjadi ikon, dan menjadi media satu-satunya yang independen sekaligus

terpercaya.

Sepanjang perjalanan media Tempo tentu saja ada massa pasang surut

yang harus dilalui. Khususnya berkaitan dengan kajian berita yang ditampilkan.

Fakta yang kerap bersinggungan dan memunculkan rasa tak nyaman bagi

kalangan penguasa orde baru pada saat itu. Tempo lahir dan mati di zaman orde

baru. Beberapa pendiri tempo adalah aktivis mahasiswa tahun 1965/1966 yang

ikut menggulingkan Soekarno dan menempuh jalan masing-masing untuk mengisi

zaman orde baru.

Beberapa diantaranya lalu mendirikan Tempo setelah gagal berkongsi

dengan penguasa pers saat itu B.M Diah, untuk majalah expresnya. Hingga dua

kali Tempo tak luput dari pemberedelan pada orde baru, tahun 1974 dan 1978

76

http:korporat.Tempo.co/tentang/sejarah, (diakses pada 13 Agustus 2017)

 

Page 49: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

37

namun Tempo kembali diberedel pada tahun 1982 dan akhirnya terbit lagi pada 6

Oktober 1998 sampai sekarang.77

Kondisi keredaksian Tempo sudah membaik setelah dibredel diera orde

baru, namun Tempo makin getol untuk menjalankan jurnalisme investigasinya.

Maka makin tajam pula daya kritik Tempo terhadap pemerintahan Soeharto yang

sudah berkarang. Puncak pemberedelan Tempo pada 21 Juni 1994. Untuk kedua

kalinya Tempo dibredel oleh pemerintahan orde baru, melalui menteri penerangan

Harmoko. Pemerintah menilai terlalu lantang mengkriti Habibie dan Soeharto.

Selepas melengserkan diri pada Mei 1998, mereka yang pernah bekerja di

Tempo dan Tercerai berai akibat dibredel, mereka berbicara ihwal perlu tidak

Tempo terbit kembali. Hasilnya, Tempo harus terbit kembali. Maka sejak 12

Oktober 1998, majalah Tempo hadir kembali, dan Tempo meneribitkan Koran

Tempo edisi pertama pada 2 April 2001 hadir di masyarakat Indonesia.78

Menapaki tahun 2017, PT. Tempo Inti Media Tbk, memasuki usia yang ke

enam belas. Hal itu jika dihitung pada tahun 2001, perseroan masuk ke bursa

saham, menjadi perusahaan publik. Saat go public, sebanyak 725 juta lembar

saham ditawarkan di masyarakat. Dari aksi korporat tersebut, komposisi

kepemilikan saham perusahaan yang sebelumnya bernama PT. Arsa Raya Perdana

lalu menjadi PT. Tempo Inti Media Tbk, sebagai berikut: PT. Grafiti Pers

memiliki 24,28%, PT. Jaya Raya Utama memiliki 16,28%, Yayasan Jaya Raya

77

https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah, (diakses pada 13 Agustus 2017) 78

https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah, (diakses pada 13 Agustus 2017)

 

Page 50: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

38

8,54%, Yayasan Tempo 21 Juni 1994 25,01%, Yayasan Karyawan Tempo

12,09%, dan masyarakat 13,8%.79

Selengkapnya pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 3. Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham (lbr) Prosentase Kepemilikan

(%)

PT. Grafiti Pers 176,027,733 24.28

Yayasan Tempo 21 Juni 1994 181,322,500 25.01

PT. Jaya Raya Utama 118,052,300 16.28

Yayasan Karyawan Tempo 87,627,267 12.09

Yayasan Jaya Raya 61,947,700 8.54

Masyarakat 100,022,500 13.80

Gambar 2. Komposisi Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media

Nama “Tempo” dipilih ada empat alasan, yang pertam kata “Tempo”

adalah kata yang simpel, singkat, dan bersahaja. Kata ini juga lebih mudah

diucapkan oleh semua orang Indonesia yang berasal dari berbagai macam jurusan

dan golongan. Kedua, kata ini terdengar tidak berpihak atau netral, lalu tidak

mengejutkan dan tidak merangsang. Ketiga, kata ini bukan merupakan simbol

79

https://korporat.tempo.co/tentang/struktur_saham diakses pada 2 agustus 2017.

 

Page 51: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

39

ataupun dapat mewakili suatu golongan. Dan yang terakhir , makna yang terdapat

dari kata “Tempo” sangat sederhana adalah “waktu”. Dari kesederhanaan nama

“Tempo” ini juga yang membuat beberapa penerbitan di negara lain menggunakan

kata yang memiliki arti yang sama.80

1. Koran Tempo

Koran Tempo adalah sebuah koran berbahasa Indonesia yang terbit di

Indonesia, pemiliknya adalah PT. Tempo Inti Media Harian. Koran Tempo

sebelumnya dikenal dengan Majalah Tempo. Dalam proses pendiriannya

Koran Tempo melakukan penjualan saham kepada publik sebanyak 17,6 persen

dari dana tersebut akhirnya koran bisa beropasi. Koran Tempo pertama kali

diterbitkan di Jakarta, 2 April 2001 dengan sirkulasi sebesar 100.000 setiap

hari.81

Tempo berupaya untuk bertahan, beragam produk mereka meluncurkan

produk sebagai alternatif untuk terus bertahan ditengah ranah persaingan media

di Indonesia. Salah satu poduknya adalah Koran Tempo. Sudah satu dekade

Koran Tempo ini hadir ditengah masyarakat untuk memberikan informasi.

Sejak terbit pertama kali pada 2 April 2001. Banyak hal yang diungkapkan

untuk memenuhi permintaan pembaca untuk memberikan informasi yang

mencerdaskan dan berkualitas. Dengan format enam kolom. Koran Tempo

berupaya memberikan sajian berita yang ringkas tanpa menghilangkan isi

pesan berita. Tentu Tempo menyajikan berita-berita investigasi, terutama

berkaitan dengan korupsi dan penyalah gunaan kekuasaan. Tak heran pada

80

Sopian, Agus dkk, Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalan dan Memikat

(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009), h. 95 81

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Tempo, (diakses pada 30 November

2017)

 

Page 52: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

40

tahun 2002 Koran Tempo mendapatkan penghargaan sebagai koran yang

terpercaya oleh dewan Pers. Selain itu Koran Tempo selalu memperbaiki

desain agar senantisa pembaca merasa lebih menarik. Kualitas penulisan juga

menjadi perhatian untuk terus ditingkatkan. Berupaya meraih penghargaan dari

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Koran Tempo berhasil meraih

penghargaan sebagai koran berbahasa Indonesia terbaik selama empat tahun

berturut-turut, mulai 2007 hingga 2010.82

Idealisme Koran Tempo sendiri ialah menjadi media cetak yang mampu

mendorong masyarakat menjadi kritis dalam menerima informasi. Pasar

pembaca Koran Tempo ialah masyarakat kelas menengah keatas secara

ekonomi bercukupan dan memiliki pendidikan tinggi.

Pertimbangan medirikikan Koran Tempo secara teknis ialah untuk

mewadahi bahan-bahan berita Majalah Tempo yang terbuang percuma. Secara

idealis koran Tempo memunculkan sesuatu yang baru dan berbeda dari surat

kabar lainnya. Idealisme Koran Tempo sendiri ialah media massa cetak yang

mampu mendorong masyarakat menjadi kritis dalam menerima informasi.

market reader Koran Tempo ialah masyarakat menengah keatas secara

ekonomi bercukupan dan memiliki pendidikan tinggi.

Motto Koran Tempo adalah “to be concise” yaitu memberitakan berita

dengan ringkas, padat, dan, jelas, sesuai dengan 5W + 1H. Motto ini juga yang

medasari desain Koran Tempo yang pendek dan berita yang tidak bersambung

dari halaman ke halaman lainnya. Pertimbangan ini adalah waktu pembaca

surat kabar yang relatif pendek.

82

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Tempo, (diakses pada 30 November

2017)

 

Page 53: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

41

Pada bidang tehnik penulisan Tempo menurut Goenawan Muhammad

hanya ada dua jenis penulisan dalam koran di Indonesia. Yang pertama berita

lempeng (straight news) seperti koran atau artikel seperti kolom. Tempo lahir

dengan menyajikan caraq penulisan yang berbeda sama sekali, yang sekarang

jadi pola dipenulisan jurnalistik di Indonesia (dan sering tidak tempatnya

diapakai), bagaimana menyusun sebuah cerita pendek.83

Demikianlah

penyajian penulisan Tempo tetap konsisten hingga bertahan ditengah ketatnya

persaingan industri informasi.

Tempo tidak hanya menyajikan tulisan yang simpel, Koran Tempo juga

memang menampilkan sebuah kejutan, diantaranya design yang segar, cara

penulisannya back to basics, ringkas tapi lebih dalam dan tentu saja dengan isi

keseluruhan yang lebih berbobot.

2. Visi dan Misi Tempo Inti Media

Visi:

Menjadi acuan dalam proses meningkatkan kebebasan rakyat untuk berfikir

dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakan yang

menghargai kecerdasan dan perbedaan pendapat.

Misi:

a. Menghadirkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala

tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang

berbeda-beda.

b. Menghasilkan produk multimedia yang bermutu tinggi dan berpegang pada

kode etik.

83

Goenawan Muhammad, Seandainya Saya Wartawan Tempo: edisi revisi (Jakarta:

Institut Tempo, 2007), h. ix

 

Page 54: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

42

c. Menjadi tempat kerja yang sehat dan mensehjahterahkan serta

mencerminkan keberagaman Indonesia.

d. Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada

semua pemangku kepentingan.

e. Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual,

dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan

visual yang baik.

f. Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multimedia dan pendukungnya

B. Struktur Redaksi Koran Tempo

Koran Tempo diterbitkan oleh PT. Tempo Inti Media Harian Redaksi

Koran Tempo. Jl. Palmerah Barat No. 8, RT.3/RW.5, Grogol Utara, Kebayoran

Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 122240. Telp. 021-548 2132, 021-725

5625.

Struktur organisasi kelompok Tempo Media terdapat dihalaman Lampiran-

lampiran.

 

Page 55: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

43

43

BAB IV

HASIL PENILITIAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini, akan diuraikan temuan data dan analisis mengenai

pemberitaan “Aksi Damai 212” pada headline Koran Tempo. Maka digunakan

pendekatan kualitatif analisis wacana model Teun A Van Dijk. Menggunakan

analisis model tersebut, maka data-data yang dianalisis dengan melihat wacana

dari tiga elemen yaitu elemen teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

A. Analisis Wacana Aksi Damai 212 pada Headline Koran Tempo

Koran Tempo merupakan media massa cetak yang mampu mendorong

masyarakat menjadi kritis dalam menerima informasi. Dalam Koran Tempo yang

peneliti jadikan bahan untuk dianalisis adalah headline yang memberitakan aksi

damai 212 kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur non-aktif

Basuki Tjahaya Purnama.

Kasus dugaan penistaan agama yang melanda Basuki Tjahaya Purnama

purnama menjadi bahan pemberitaan di setiap media massa karena pada saat itu

Basuki Tjahaya Purnama menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Pada

kasus ini berbuntut panjang sehingga umat muslim melakukan aksi di jalan

menuntut agar Ahok segera ditahan. Maka dari itu peneliti ingin melihat secara

keseluruhan bagaimana rangkaian kasus ini terjadi dan Koran Tempo

mengemasnya sebagai sesuatu berita yang utuh dengan melihat dari isi berita pada

headline yang dibuatnya.

 

Page 56: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

44

Tabel 4. Headline Koran Tempo Yang Diteliti

Judul Edisi

1. Indikasi Makar Di Demo Akbar

2. Polisi dan Tentara Cegah Massa

Masuk ke Jakarta

3. Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo

212

4. Demo 212 Tercoreng Rencana

Makar

1. 22 November 2016

2. 23 November 2016

3. 28 November 2016

4. 3-4 Desember 2016

B. Analisis Teks pada Headline Koran Tempo

1. Analisis Berita 1 Edisi 22 November 2016, “Indikasi Makar di Demo Akbar”.

Analisis pertama, teks berita yang akan dianalisis adalah teks berita

berjudul “ Indikasi Makar di Demo Akbar” yang diambil dari Koran Tempo

Gambar 3. Koran Tempo Halaman 1, Indikasi Makar Di Demo Akbar. 22

November 2016

Edisi 22 November 2016 ini memberitakan ada upaya makar oleh

sekelompok organisasi lalu pada headline terdapat dua tokoh besar Jenderal

Tito Karnavian dan Jenderal Gatot Normantyo, yang siap menjaga agar aksi

penuntutan Gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama agar berjalan dengan

lancar dan kondusif.

 

Page 57: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

45

a. Struktur Makro (Tematik)

Dalam analisis teks van Dijk, elemen tematik menunjukan pada

gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut gagasan inti, ringkasan,

atau yang utama dari suatu teks. Topik yang ingin digambarkan oleh

wartawan dalam beritanya. Topik menunjukan konsep dominan, sentral, dan

paling penting dari isi suatu berita. Oleh sebab itu, wartawan sumber

munculnya tema atau topik.

Sebagai keterangan di atas, maka struktur makro makna global yang

didapat dari topik/tema yang diangkat adalah sikap Koran Tempo yang

sangat mendorong agar masyarakat yang mengikuti aksi agar tertib. Koran

Tempo juga memberi sedikit arahan kepada pembaca. Masyarakat yang

mengikut aksi agar berhati-hati, dari sekelompok masyarakat yang

menggiring massa untuk berupaya makar terhadap pemerintahan Presiden

Joko Widodo. Dalam hal ini Koran Tempo ingin mengajak pembacanya

agar tertib akan mengikuti aksi.

b. Suprestruktur (Skematik)

Van Dijk melihat teks umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-

bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kasatuan arti.

Berita juga mempunyai skematik meskipun tidak disusun berbentuk garis

seperti halnya tulisan dalam jurnal ilmiah. Dalam hal ini skema yang

terbentuk dalam berita pertama yang diteliti sebagai berikut.

Dalam teks ini Koran Tempo membuat headline ada “Indikasi Makar

pada Demo Akbar”. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa sebab. Koran

 

Page 58: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

46

Tempo memiliki skema pemberitaan ini mengajak masyarakat khususnya

pembaca Koran Tempo pada edisi 22 November 2016 agar masyarakat yang

akan ikut aksi agar berhati-hati. Selain itu juga Koran Tempo

mengislustrasikan dua tokoh Jenderal Tito Karnavian dan Gatot Nurmantyo.

Dari terlibatnya dua Jenderal Polisi dan Tentara betapa serius permasalahan

aksi akbar ini sehingga aparat pemerintah turun tangan.

c. Struktur Mikro

Elemen ini merupakan apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang

berat dianggap penting oleh seseorang yang dapat diamati dari teks. Dalam

berita elemen grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat

berbeda dibandingkan dengan tulisan lain, seperti pemakaian huruf tebal,

huruf miring, garis bawah, huruf dengan ukuran lebih besar, termasuk

pemakaian caption, raster, grafik, gambar, foto, dan tabel untuk mendukung

pesan.

“Indikasi Makar di Demo Akbar” pada Koran Tempo membuat

halaman utama dengan dua tokoh Jenderal. Hal tersebut bentuk simpatik

pengamanan negara. Koran Tempo juga ingin menunjukan sikap yang

sangat kuat mendorong persoalan aksi akbar ini berhat-hati dan berjalan

dengan tertib kepada masyarakat yang hadir. Pada isi berita paragraf tiga

terdapat kalimat ”kami bersama Kepolisian siap menjaga keamanan,

ketentraman, ketertiban, dan melindungi maryarakat” dari kalimat tersebut

Koran Tempo ingin memberikan kenyamanan kepada pembaca betapa

resahnya isu yang bekembang di masyarakat.

 

Page 59: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

47

Grafis yang ditunjukan pada edisi ini menggambarkan upaya makar

dari sejumlah kelompok masyarakat terhadap pemerintahan Presiden Joko

Widodo. Indikasi ada pertemuan-pertemuan beberapa tokoh untuk

mengerakkan massa dan melakukan makar dalam demo demonstrasi besar-

besaran. Hal ini diperkuat oleh statement Jendral Tito Karnavian “oleh

karena itu kami melakukan pencegahan dengan memperkuat pengamanan di

Gedung MPR/DPR”. (Paragraf 1).84

2. Analisis Berita 2 Edisi 23 November 2016, “Polisi dan Tentara Cegah Massa

Ke Jakarta”

Dalam analisis kedua, berita yang akan dianalisis adalah teks berita

berjudul “Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta” yang diambil dari

Koran Tempo edisi 23 November 2016. Teks berita polisi dan tentara cegah

massa ke Jakarta terdapat di halaman utama (headline), teras berita (Lead), dan

di isi teks sebanyak 10 paragraf. Analisis wacana berita Koran Tempo ini akan

dibagi kedalam tiga bagian besar yaitu: struktur makro, suprastuktur, dan

struktur mikro.

84

Indikasi Makar Di Demo Akbar, Koran Tempo halaman 1. 22 Desember 2016

 

Page 60: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

48

Gambar 4. Koran Tempo Halaman 1, Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke

Jakarta. 23 November 2016

a. Struktur Makro (Tematik)

Sesuai keterangan yang tertera di atas, maka struktur makro makna

global yang didapat dari topik atau tema yang diangkat adalah pencegahan

massa datang ke Jakarta, lalu langkah pemerintah melakukan sejumlah

antisipasi dengan rencana demonstrasi lanjutan. Perspektif wartawan dalam

membuat berita ini adalah ia ingin menjelaskan bahwa pemerintah

melakukan antisipasi demonstrasi lanjutan, selain itu juga langkah yang

dilakukan memerintahkan polisi dan tentara cegah massa ke Jakarta.

Hal tersebut tertulis pada paragraf pertama yaitu

“pemerintah melakukan sejumlah langkah antisipasi terkait dengan

rencana demonstrasi sejumlah Ormas Islam pada 2 Desember nanti.

Salah satunya adalah mencegah arus massa dari daerah ke Jakarta.”

(Paragraf 1).85

85

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 61: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

49

Paragraf selanjutnya memperkuat tema yang ingin disampaikan oleh

wartawan, dimana hal tersebut menyebutkan ada antisipasi pemerintah

mencegah datangnya massa ke Jakarta.

“demonstrasi 2 Desember adalah rencana aksi lanjutan dari demo 4

November lalu terkait dengan kasus dugaan penistaan agama oleh

Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuk Tjahaya Purnama. Aksi yang

melibatkan puluhan ribu orang dari berbagai daerah tersebut saat itu

sampai warnai bentrokan dengan aparat keamanan.” (Paragraf 2).86

b. Suprastruktur (Skematik)

Dalam hal ini skema berita dalam halaman utama Koran Tempo

dengan judul berita “Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta” kemudian

dilanjutkan dengan lead berita “pemerintah melakukan sejumlah langkah

antisipasi terkait dengan rencana demonstrasi sejumlah ormas Islam pada 2

Desember nanti. Salah satunya adalah mencegah arus massa dari daerah ke

Jakarta.” (Paragraf 1).87

Pada isi berita dimulai dengan stetment dari pemerintah Menteri

Kordinator Politik, Hukum, dan keamanan Wiranto. Mengenai pemerintah

antisipasi terkait dengan rencana demonstrasi sejumlah organisasi

masyarakat Islam pada 2 Desember nanti. (Paragraf 1 sampai 3)

Berikutnya senada dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian

menghimbau agar masyarakat tidak ikut aksi ke jalan pada 2 Desember.

Jenderal Tito juga menyarankan agar umat Islam mengadakan shalat dan

dzikir bersama di Masjid Istiqlal. (Paragraf 4)

86

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016 87

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 62: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

50

Selanjutnya pemberitaan ini menceritakan pihak polisi sudah

menggandeng para tokoh masyarakat dan ulama. Mereka itu diminta

membantu mencegah mobilisasi massa ke Jakarta. “komunikasi (dilakukan)

dengan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat”. (paragraf 5).88

Dilanjutkan dengan pembicaraan kepala Divisi Humas Markas

Brimob Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli meminta umat Islam di Bali tidak

ikut demo, baik 25 November maupun 2 Desember nanti. “mari kita berdoa

bersama-sama dimasjid saja”. (Paragraf 6).89

Selanjutnya pernyataan ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Thaufik

As’adi meminta agar umat Islam di Bali menjaga keamanan “mari kita

berdoa agar Bali tetap aman”. (Paragraf 7).90

Alur selanjutnya adalah kepala pusat penerangan hukum TNI Brigadir

Jenderal Wuryanto. Tentaran Nasional Indonesia telah bergerak mendekati

para pemuka agama Islam di Jakarta maupun di daerah. Wuryanto juga

melihat adanya dugaan gerakan makar. Wuryanto menyatakan aparat telah

mengantongi nama aktor yang diduga terlibat. (Paragraf 8 dan 9).91

Berikutnya pernyataan Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan

Rakyat, Iskan Qolba. Memprediksi jumlah massa dalam aksi 2 Desember

nanti tidak akan sebesar demo 4 November. Sebab, tuntutan mereka agar

88

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016 89

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016 90

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016 91

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 63: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

51

proses hukum Basuki berjalan sudah dipenuhi. Basuki telah menjadi

tersangka. (Paragraf 10)

Sementara dibagian penutup dituliskan pernyataan Peminpin Front

Pembela Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis mengatakan demonstrasi akan

tetap dilaksanakan. Ia mengklaim ada tiga juta orang yang siap demo.

Mengenai saran Tito supaya aksi di jalan diganti dengan do’a bersama di

Masjid Istiqlal, Ahmad merespon singkat “memangnya (Istiqlal) cukup

menampung”. (Paragraf 11).92

c. Struktur Mikro (Semantik)

1) Latar

Latar merupakan bagian yang mempengaruhi isi yang ditampilkan.

Analisis pada elemen semantik ini adalah menekankan pada masyarakat

yang ingin ikut aksi di jalan agar tidak datang ke Jakarta. Pada kasus

cegah massa ke Jakarta yang dimaksud wartawan adalah masyarakat luar

daerah yang mau mengikuti jalannya aksi damai.

2) Detil

Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang inplisit, selain itu elemen

detil berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang.

Elemen simantik pada detil ini yang dibawa oleh wartawan adalah

penjelesan secara panjang lebar mengenai massa aksi yang datang dari

luar daerah, sehingga aparat pemerintahan melakukan sosialisasi ke

92

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 64: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

52

tokoh ulama dan tokoh masyarakat agar umat Islam yang dari daerah

tidak menghadiri aksi damai di Jakarta.

3) Maksud

Elemen maksud adalah informasi lain yang ingin diungkapkan

wartawan secara eksplisit dan jelas. Dalam pemberitaan ini elemen

maksud yang ditemukan adalah dimana wartawan mengungkapkan

keseresiusan pemerintah mencegah massa umat Islam datang ke Jakarta,

dengan melakukan sosialisiasi aparat pemerintah terhadap umat yang

ingin menghadiri aksi akbar.

Pada teks ditemukan elemen simantik yang mengarah pada

keseriusan pemerintah terhadap umat Islam yang ingin menghadiri aksi

akbar. Maksud dari teks ini adalah sikap wartawan yang pro terahadap

pemerintah mengatasi aksi akbar.

4) Pra anggapan

Elemen wacana pra anggapan merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pra anggapan adalah

upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya

kebenarannya dalam hal ini pra anggapan dalam berita ini memaparkan.

“komunikasi (dilakukan) dengan ulama, tokoh agama, tokoh

masyarakat”.93

Bagian pra anggapan didalam teks itu artinya bahwa pemerintah

sangat serius menangani aksi damai, sehingga anggota aparat melakukan

komunikasi dengan tokoh ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

93

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 65: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

53

d. Struktuk Mikro (Sintaksis)

1) Bentuk kalimat

Bentuk kalimat Deduktif terdapat pada paragraf 2 “demonstrasi 2

Desember adalah rencana aksi lanjutan dari demo 4 November lalu

terkait dengan kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif

Basuki Tjahaja Purnama aksi yang melibatkan puluhan ribu orang dari

berbagai daerah tersebut saat itu sampai diwarnai bentrokan dengan

aparat keamanan”. (Paragraf 2).94

Kalimat Induktif terdapat pada paragraf 5 “Kepala Divisi Humas

Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan

polisi telah menggandeng para tokoh masyarakat dan ulama, mereka itu

diminta membantu mencegah mobilisasi massa ke Jakarta”. (Paragraf

5).95

2) Koherensi

Koherensi merupakan elemen yang menggambarkan bagaimana

peristiwa dihubungkan atau dipandang saling terpisah oleh wartawan.

Kohenrensi adalah penghubung antara dua kalimat yang menggambarkan

fakta yang berbeda agar tampak koheran.

Konjungsi koordinatif ditemukan pada paragraf 1, 2, 3, dan 10.

Maksud dari kata “dengan” sebagai kata penghubung antar kalimat

tersebut sebagai hubungan penambahan dari kata sebelumnya.

94

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016 95

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 66: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

54

Konjungsi koordinatif juga ditemukan pada paragraf 8. Maksud

dari kat “juga” tersebut menghubungkan dua buat klausa yang sejajar

(penjelasan kata sebelumnya) konjungsi ini sama seperti korelatif yaitu

menghubungkan dua buah klausa sejajar, tetapi konjungsi ini hanya

terjadi pada klausa-klausa yang sederhana.

Konjungsi antar kalimat langkah ditemukan pada paragraf 1.

Maksud dari kata “langkah” yang ada pada paragraf 1 tersebut

menggambarkan antisipasi terkait dengan rencana demonstrasi sejumlah

ormas Islam pada 2 Desember nanti.

Konjungsi antar kalimat senada (menguatkan penyataan

sebelumnya) pada paragraf 4.

Konjungsi antar kalimat sementara (mempertentang keadaan

sebelumnya) ditemukan pada paragraf 11. Maksud dari kata “sebelumnya

mepertentangkan kalimat sebelumnya.

3) Kata Ganti

Dalam analisis wacana, kata ganti merupakan alat yang digunakan

oleh komumikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam

wacana. Kata ganti pada teks berita ini dapat ditemukan pada kalimat

“Mari kita berdoa bersama-sama di masjid saja”. (Paragraf 7).96

Kata ganti yang digaris bawahi (kita) merupakan kata ganti orang

pertama jamak. Pada kata ”kita” mengatasnamakan umat Islam yang

ingin ikut aksi akbar di Jakarta.

96

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 67: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

55

e. Struktur Mikro (Stilistik)

1) Leksikon

Pada elemen ini merupakan pemilihan kata atas berbagai pilihan

kata yang tersedia. Pemilihan kata dalam berita dapat dilihat sebagai

berikut.

Kata antisipasi dalam kalimat: pemerintah telah melakukan

sejumlah langkah antisipasi terkait dengan rencana demonstrasi sejumlah

ormas Islam pada 2 Desember nanti.

Kata demosntrasi dalam kalimat: demonstrasi 2 Desember adalah

rencana aksi lanjutan dari demo 4 November Lalu terkait denga kasus

dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki

Tjahaja Purnama.

f. Struktur Mikro (Retoris)

1) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berat dianggap penting) oleh

seseorang yang dapat diamati dari teks. Pada teks berita ini terlihat

penggambaran ilustrasi angka 2 yang hampir memenuhi halaman utama

terdapat ilustrasi umat Islam yang lengkap dengan baju koko dan peci ciri

khas pakaian umat Islam. Angka tersebut merupakan tanggal aksi umat

Islam yang akan datang ke Jakarta untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta

non-aktif Basuki Tjahaja Purnama agar segera ditahan, namun

pemerintah tidak tinggal diam, melalui polisi dan tentara mensosialisakan

 

Page 68: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

56

ke daereh untuk menghimbau agar umat Islam yang ingin ikut aksi agar

tidak pergi ke Jakarta.

2) Metafora

Metofora merupakan kiasan digunakan oleh wartawan sebagai

bumbu dalam berita. Metafora dalam berita ini terdapat pada kalimat

“Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Boy Rafli Amar

mengatakan polisi telah menggandeng para tokoh masyarakat dan ulama.

Mereka itu diminta membantu mencegah mobilisasi massa ke Jakarta”.

Penggambaran yang ditekankan disini berupa ”pengerahan orang

banyak”. (Paragraf 5).97

Tabel 6. Kerangka Analisis Data Polisi dan Tentara Cegah Massa ke

Jakarta

Stuktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/Tema Lead berita

Supratruktur Skematik Lead: Pemerintah telah melakukan sejumlah

langkah antisipasi terkait dengan rencana

demonstrasi sejumlah ormas Islam pada 2

Desember nanti. Salah satunya adalah

mencegah arus massa dari daerah ke Jakarta.

Story

Diawali dengan pernyataan Menteri Polhukam,

harus ada antisipasi

Pernyataan dari Jenderal Polisi, meminta

masyarakat tidak ikut aksi ke jalan pada 2

desember.

Keterangan dari Divisi Humas Polisi

menggandeng para tokoh masyarakat ulama.

Sikap wakil ketua Komisi VIII Dewan

Perwakilan Rakyat Iskan Qolbu dalam

menangani aksi pada 2 Desember nanti.

Sementra itu ada Pimpinan Front Pembela

Islam Ahmad Sobri Lubis menanggapi aksi 2

Desember.

97

Polisi dan Tentara Cegah Massa Ke Jakarta, Koran Tempo halaman 1. 23 November

2016

 

Page 69: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

57

Stuktur

Wacana

Elemen Keterangan

Struktur

Mikro

(Semantik)

Latar Paragraf 1

Detil Paragraf 5 dan paragraph 6

Maksud

Praanggapan Paragraf 5

Struktur

Mikro

(Sintaksis)

Bentuk

Kalimat

Bentuk kalimat deduktif terdapat pada paragraf

2

Bentuk kalimat Induktif terdapat pada paragraf

5 Koheransi Koordinatif dengan ditemukan pada

teksvparagraph 1, 2, 3dan 10.

Koordinatif juga ditemukan pada teks paragraf

8.

Konjungsi antar kalimat langkah ditemukan

pada teks paragraf 1.

Kongjungsi antar kalimat senada (menguatkan

penyataan sebelumnya) pada paragraf 4.

Konjungsi antar kalimat sementara

(mempertentang keadaan sebelumnya)

ditemukan pada paragraf 11.

Struktur

Mikro

(Stilistik)

Leksikon Kata antisipasi pada paragraf 1.

Kata demonstrasi pada paragraf 2.

Struktur

Mikro

(Retoris)

Grafis Pada teks berita ini terlihat penggambaran

ilustrasi angka 2 yang hampir memenuhi

halaman utama terdapat ilustrasi umat Islam

yang lengkap dengan baju koko dan peci ciri

khas pakaian umat Islam. Angka tersebut

merupakan tanggal aksi umat Islam yang akan

datang ke Jakarta untuk menuntut Gubernur

DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama

agar segera ditahan, namun pemerintah tidak

tinggal diam, melalui polisi dan tentara

mensosialisakan ke daereh menghimbau agar

umat Islam yang ingin ikut aksi agar tidak pergi

ke Jakarta.

Metafora Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri

Inspektur Boy Rafli Amar mengatakan polisi

telah menggandeng para tokoh masyarakat dan

ulama. Mereka itu diminta membantu

mencegah mobilisasi massa ke Jakarta”.

Penggambaran yang ditekankan disini

berupa”pengerahan orang banyak.

 

Page 70: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

58

3. Analisis Berita 3 Edisi 28 November 2016 “Polisi Sebut ISIS Dompleng

Demo 212”.

Dalam analisis ketiga, teks berita yang akan dianalisis adalah teks berita

judul “Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212” yang diambil dari Koran

Tempo edisi 28 November 2016. Teks berita Polisi Sebut ISIS Dompleng

Demo 212 dari sebuah judul / kepala berita (headline), subjudul, teras berita

(lead), dan isi teks sebanyak 9 paragraf. Analisis wacana berita Koran Tempo

ini akan dibagi kedalam tiga bagian besar, yaitu struktur makro, suprastruktur,

dan struktur mikro.

Gambar 5. Koran Tempo Halaman Utama, Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212.

28 Desember 2016

a. Struktur Makro Tematik

Tema yang terkandung dalam laporan utama “Polisi Sebut ISIS

Dompleng Demo 212” ini adalah kesiagaan polisi mecium rencana beberapa

kelompok radikal, yang berbaiat kepada negara Islam Irak dan Suriah

(ISIS), untuk mendompleng unjuk rasa pada 2 Desember 2016 (212).

Perpesktif wartawan dalam membuat berita ini adalah ia ingin menjelaskan

 

Page 71: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

59

kepada umat Islam yang ikut aksi agar hati-hati dari kelompok radikal

seperti ISIS.

b. Suprastruktur (Skematik)

Dalam hal ini skema dalam berita utama atau headline Koran Tempo

dengan judul berita “Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212” kemudian

dilanjutkan dengan lead berita berisi “polisi mencium rencana beberapa

kelompok radikal, yang berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah

(ISIS), mendompleng unjuk rasa pada 2 Desember 2016 (212). Demo

tersebut merupakan lanjutan unjuk rasa 4 November 2016 yang menuntut

polisi memenjarakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja

Purnama dengan tuduhan penistaan agama”. (Paragraf 1).98

Diparagraf selanjutnya dijelaskan betapa seriusnya anggota aparat

kepolisian khususnya densus 88 anti terror sedang memburu dua kelompok

jaringan yang diduga terror, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan

Khafilah Syuhada al-Hawariyun. Dalam sepekan densus 88 anti teror telah

menangkap sejumlah anggota kelompok radikal yaitu Bahrain dan Saiful,

mereka tertangkap diberbeda tempat di Gampeng Teurakan, Kabupaten

Aceh Utaran dan Desa Baret, Serang Banten. (Paragraf 2 dan 3)

Kemudian paragraf selanjutnya Koran Tempo menuliskan

kewaspadaan khusus terhadap wilayah Jakarta yang diteror, diduga ada yang

menyiapkan bom berdaya ledak tinggi oleh Rio Priatna Wibama yang

ditangkap oleh densus 88 rabu pekan lalu di Majalengka, Jawa Barat.

sehingga polisi mengindefikasi ketiganya sebagai jaringan Muhammad

98

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016

 

Page 72: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

60

Bahrunna’im, bekas tepidana terorisme kepemilikan amunisi di Solo, yang

kini di yakini berada di Suriah. (Paragraf 4).

Paragraf selanjutnya menerangkan paragraf sebelumnya Bahrunna’im

dituding sebagai dalam terror bom Thamrin pada Januari lalu, namanya

disebut-sebut dalam anggota jaringan JAD pimpinan Aman Abdurahman

terpidana terorismedi Nusakambangan. (Paragraf 5)

Selanjutnya penjelasan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes

Polri, Inspektur Boy Rafli densus menangkap sembilan anggota Khafilah

Syuhada al-Hawariyun pimpinan Saulihun di Jakarta dan Bekasi pada sabtu

lalu. Mereka diduga berbaiat kepada Abu Bakar al-Bagdadi, pemimpin ISIS.

(Paragraf 6)

Selain itu pada paragraf selanjutnya Boy Rafli menjelaskan anggota

Abu Nasaibah itu diduga aktif dalam kerusuhan seusai demonstrasi pada 4

November. Lalu Boy masih mengumpulkan informasi kelompok ini kembali

ikut berdemo pada 2 Desember “yang terpenting ini bisa digagalkan,” Boy

Rafli. (Paragraf 7).99

Alur selanjutnya dijelaskan oleh pakar terorisme Muhammad Jiebril

Abdul Rahman meragukan anggota JAD akan mendonpleng unjuk rasa.

Kelompok ini menurutnya mengutuk umat Islam yang ikut politik. Dia

menduga menangkapan tiga anggota JAD Rio, Bahrain, dan Saiful

merupakan pengembangan penangkapan Juhanda, pelaku terror bom

Molotov Gereja Oi Kumene, Samarinda. (Paragraf 9).

99

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016

 

Page 73: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

61

Dibagian penutup dituliskan pernyataan Syamsudin Uba, menilai

polisi memfitnah Abu Nusaibah sebagai simpatisan ISIS “Dia guru ngaji

dan penceramah bisa”. (Paragraf 9).100

c. Struktur Mikro (Semantik)

1) Latar

Analisis pada elemen latar menekan pada yang rencana kelompok

radikal diduga akan mendompleng aksi 2 Desember nanti. Demo tersebut

merupakan demo lanjutan unjuk rasa 4 November yang menuntut polisi

memenjarakan Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dengan

tuntuntan penistaan agama.

2) Detil

Elemen semantik pada detil ini yang disajikan oleh wartawan

adalah penjelasan oleh anggota aparat negara kepolisian mengenai aksi

damai 2 Desember nanti. Polisi mencium rencana kelompok radikal

mendompleng aksi 2 Desember. (Paragraf 1 sampai paragraf 7).

3) Maksud

“Dalam sepekan terakhir, Densus 88 menangkap sejumlah anggota

kelompok radikal. Kemarin, Markas Besar Polri mengumumkan

telah menangkap Bahrain Agam di Gampong Biang Teurakan,

Kabupatan Aceh Utara, serta Saiful Bahri alias Abu Syifa di Desa

Baros, Serang Banten”. (Paragraf 3).101

Dalam teks-teks tersebut wartawan menggambarkan secara jelas

bahwa ada dugaan kelompok radikal yang akan mendompleng aksi 2

Desember nanti, keseriusan Kepolisan melalui anggota Densus 88 yang

telah menangkap sejumlah anggota kelompok radikal.

100

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016 101

 

Page 74: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

62

4) Praanggapan

“…ada kelompok terror yang sudah masuk. Jika mereka

memanfaatkan demo itu, akan saya tindak”.102

Bagian praanggapan didalam teks ini untuk mendukung

pernyataan, yang mana dari pernyataan tersebut bahwa ada duggaan

sejumlah kelompok anggota radikal berusaha merusak jalannya aksi. Dan

apabila mereka memanfaatkan aksi tak segan anggota kepolisian

bertindak tegas.

d. Struktu Mikro (Sintaksis)

1) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat deduktif pada paragraf 3. “Dalam sepekan terakhir,

Densus 88 menangkap sejumlah anggota kelompok radikal. Kemarin,

Markas Besar Polri mengumumkan telah menangkap Bahrain Agam di

Gampong Biang Teurakan, Kabupatan Aceh Utara, serta Saiful Bahri

alias Abu Syifa di Desa Baros, Serang Banten”. (Paragraf 3).103

2) Koheransi

Konjungsi koordinatif dan ditemukan pada paragraf 1, 2, 4, dan 8

maksud dari kata “dan” sebagai kata penghubung antar kalimat sebagai

hubungan penambahan dari kata sebelumnya.

Konjungsi koordinatif meragukan ditemukan pada paragraf 8.

Maksud dari kata “meragukan” pada paragraf 9 kalimat tersebut ingin

menunjukan bahwa anggota kelompok JAD akan mendompleng unjuk

rasa. Sebab kelompok ini mengutuk umat Islam terlibat aksi politik.

102

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016 103

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016

 

Page 75: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

63

Konjungsi koordinatif sebelumnya ditemukan pada paragraf 5.

Maksud dari kata “sebelumnya” sebagai kata penghubung antar dua

kalimat, yang mana kata penekanan kata “sebelumnya” ini menjelaskan

Bahruna’im dituding sebagai dalam bom Thamrin Januari lalu, namanya

juga disebut sebagai anggota JAD.

Konjungsi antar kalimat sepekan (menyatakan dalam seminggu

terakhir, densus 88 sudah menangkap sejumlah kelompok radikal) pada

paragraf 3.

Konjungsi antar kalimat lanjutan ditemukan pada paragraf 1

wartawan ingin mejelaskan, bahwa polisi mencium kelompok radikal

ISIS akan mendompleng aksi 2 Desember nanti, itu merupakan aksi

lanjutan 4 November lalu yang menuntut polisi penjarakan Gubernur

non-aktif Basuki Tjahaja Purnama dengan dugaan penistaan agama.

3) Kata Ganti

Dalam analisis wacana, kata ganti merupakan alat yang digunakan

oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam

wacana. Kata ganti pada teks berita ini dapat ditemukan pada kalimat:

“ada kelompok terror yang sudah masuk. Jika mereka memanfaatkan

demo itu, akan saya tindak”. (Paragraf 2 ).104

Kata ganti yang digaris bawahi (terror) merupakan kata orang atau

kelompok. Pada kata “terror” bermaksud pada seorang atau kelompok

untuk mengganggu atau merasahkan orang maupun kelompok lain.

104

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016

 

Page 76: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

64

e. Struktur Mikro (Stilistik)

1) Leksikon

Kata berdemo pada kalimat: “polisi kata Boy masih

mengumpulkan informasi kelompok ini kembali ikut berdemo pada 2

Desember nanti”. (Paragraf 6).105

Kata terorisme pada kalimat: “pengamat terorisme Muhammad

Jibriel Abdul Rahman meragukan anggota JAD akan mendompleng

unjuk rasa. Kelompok ini, menurut dia, mengutuk umat Islam yang

terlibat aksi politik”. (Paragraf 8).106

Kata gerakan pada kalimat: “Syamsudin Uba, bekas pelaksana

tugas ketua Gerakan Pemuda Islam, menilai polisi memfitnah Abu

Nusaibah sebagai simpatisan ISIS”. (Paragraf 9).107

f. Struktu Mikro (Retoris)

1) Grafis

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh

wartawan tersebut. Hal itu berupa pemakaian huruf tebal, huruf miring,

garis bawah, gambar, caption, dan sebagainya untuk mendukung pesan

yang ingin disampaikan. Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan

ini diantaranya muncul dalam ilustrasi berupa sekumpulan umat Islam

dengan ciri khas baju koko dan peci yang dikenakan. Pada ilustrasi

bagian umat Islam sedang menjulurkan tangan keatas seperti

memanjatkan do’a lalu sedangkan ilustrasi bagian belakang sedang

105

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016 106

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016 107

Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212, Koran Tempo halaman 1, 28 November 2016

 

Page 77: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

65

memegang bendera berbeda dengan bagian depan. Judul berita huruf

capital dan diberi font warna hitam ditulis “Polisi Sebut” dan warna

merah ditulis “ISIS Dompleng Demo 212” grafis ini maksudkan untuk

menyampaikan seruan kepada pembaca agar lebih lebih berhati-hati

terhadap kelompok radikal yang akan masuk pada aksi 212, khususnya

umat yang ikut aksi pada 2 Desember nanti.

2) Metafora

Metafora merupakan kiasan, ungkapan, yang dimaksudkan sebagai

bumbu berita. Metafora dalam berita ini terdapat pada kalimat

“Detasemen Khusus 88 Anti terror sedang memburu anggota jaringan

diduga akan melakukan terror, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan

Khafilah Syuhada al-Hawariyun” penggambaran ini untuk anggota

kelompoko radikal yang sedang dicari oleh tim Densus 88 yang diduga

akan mengganggu aksi 212.

Tabel 7. Kerangka Analisis Data Polisi Sebut ISIS Dompleng Demo 212

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/

Tema

Lead berita

Suprastruktur Skematik Lead: Polisi mencium rencana beberapa

kelompok radikal, yang berbaiat kepada Negara

Islam Irak dan Suriah (ISIS), mendompleng unjuk

rasa pada 2 Desember 2016 (212). Demo tersebut

merupakan lanjutan unjuk rasa 4 November 2016

yang menuntut polisi memenjarakan Gubernur

DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama

dengan tuduhan penistaan agama.

Story:

Diawali dengan pernyataan Jenderal Polisi Tito

Karnavian menindak tegas apabila ada kelompok

radikal masuk lalu memanfaatkan demo.

Dalam sepekan anggota Densus 88 telah

 

Page 78: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

66

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

menangkap sejumlah kelompok radikal di daerah

Aceh sampai wilayah Banten.

Dijelaskan anggota kelompok yang ditangkap

dengan dugaan akan meledakan bom daya ledak

tinggi.

Selanjutnya anggota tersebut juga sebagai dalang

terror bom Thamrin Januari lalu.

Divisi Humas Polri juga menangkap sembilah

anggota yang diduga sebagai anggota ISIS

Penjelasan pengamat terorisme meragukan

anggota JAD akan mendompleng unjuk rasa

karena menurut dia, mengutuk umat Islam yang

terlibat aksi politik.

Syamsudin ketua Gerakan Pemuda Islam menilai,

polisi sudah memfitnah Abu Nusaibah sebagai

simpatisan ISIS

Struktur Mikro

(Simantik)

Latar Paragraf 1

Detil Paragraf 1 sampai paragraf 7

Maksud Paragraf 3

Praanggapan Paragraf 2

Struktur Mikro

(Sintaksis)

Bentuk

Kalimat

Bentuk kalimat deduktif pada paragraf 3

Koherensi Koordinatif dan ditemukan pada paragraf 1, 2, 4,

dan 8.

Koordinatif meragukan terdapat pada paragraf 8.

Koordinatif sebelumnya ditemukan pada paragraf

5.

Antar kalimat sepekan terdapat pada paragraf 3.

Antar kalimat lanjutan ditemukan pada paragraf

1.

Struktur Mikro

(Stilistik)

Leksikon Kata berdemo dalam paragraf 6.

Kata terorisme dalam paragraf 8.

Kata gerakan dalam paragraf 9.

Struktur Mikro

(Retoris)

Grafis Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan ini

diantaranya muncul dalam ilustrasi berupa

sekumpulan umat Islam dengan ciri khas baju

koko dan peci yang dikenakan.

Metafora Detasemen Khusus 88 Anti terror sedang

memburu anggota jaringan diduga akan

melakukan terror, yakni Jamaah Ansharut Daulah

(JAD) dan Khafilah Syuhada al-Hawariyun.

 

Page 79: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

67

4. Analisis berita 4 edisi 3-4 Desember 2016 “Demo 212 Tercoreng Rencana

Makar”

Dalam analisis keempat ini, teks berita yang akan dianalisis adalah teks

berita berjudul “Demo 212 Tercoreng Rencana Makar” yang diambil dari

koran Harian Tempo edisi 3-4 Desember 2016. Teks berita demo 212 tercoreng

rencana makar ini terdiri atas sebuah judul/kepala berita (headline), subjudul,

teras berita (lead), dan isi teks berita sebanyak tiga paragraf. Analisis wacana

berita harian koran Tempo ini akan dibagi kedalam tiga bagian besar, yaitu

struktur makro, suprastruktur, dan struktur mikro.

Gambar 6. Koran Tempo Halaman 1, Demo 212 Tercoreng Rencana Makar. 3-4

Desember 2016

a. Struktur Makro (Tematik)

Tema yang terkandung dalam laporan utama “Demo 212 Tercoreng

Rencana Makar” ini adalah aksi bela Islam III menuntut agar Gubernur

nonaktif Basuki Tjahaja Purnama segera ditahan pada kasus dugaan

penistaan agama. Namun pada puncak aksi 212 tercoreng karena ada

 

Page 80: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

68

penangkapan 10 orang 7 diantaranya dituding berencana makar. Perspektif

wartawan dalam membuat berita ini adalah ia ingin menjelaskan ada upaya

makar pada saat aksi 212 di Monumen Nasional (Monas).

b. Suprastruktur (Skematik)

Dalam hal ini skema berita dalam laporan utama Koran Tempo

dengan judul berita “Demo 212 Tercoreng Rencana Makar” kemudian

dilanjutkan dengan lead berisi “Ratusan ribu orang-ada yang menyebut lebih

dari sejuta-berunjuk rasa secara damai di kawasan Monumen Nasional

hingga Jalan Thamrin dan Tugu Tani, Jakarta, kemarin. Dalam Aksi Bela

Islam III menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja

Purnama, pada kasus penistaan agama itu, mereka menggelar do’a bersama,

zikir, dan shalat Jum’at di tengah hujan. Presiden Joko Widodo dan Wakil

Presiden Yusuf Kalla ikut salat bersama”. (Paragraf 1).108

Dilanjutkan dengan keterangan Kepal Biro Penerangan Masyarakat

Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto, mengena penangkapan 10 orang,

tujuh diantaranya dituding berencana melakukan makar “ada pemukatan

jahat untuk makar”. (Paragraf 2).109

Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan penangkapan 10 orang yang

masih menjalankan pemeriksaan telas ditetapkan sebagai tersangka. Soal

kemungkinan penahan, “Kami memiliki waktu 1x 24 jam, tunggu saja” kata

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar. (Paragraf

3).110

108

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016. 109

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016. 110

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016.

 

Page 81: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

69

c. Struktur Mikro (Semantik)

1) Latar

Analisis pada elemen semantik adalah menekankan pada

tercorengnya aksi damai III ada penangkapan 10 orang yang diduga

berupaya makar. Pada rencana makar saat aksi damai yang dikemukakan

wartawan adalah tercorengnya aksi damai 212 namun latar yang sering

dituliskan penangkan 10 orang. Dimana 10 orang tersebut tujuh

diantaranya dituding berencana melakukan makar, dan dua orang tersebut

menyebarkan ujaran kebencian yang terkait dengan makar.

2) Detail

“namun aksi dama itu tercoreng penangkapan 10 orang, tujuh

diantaranya dituding berencana melekakukan makar, dua orang

disebut menyebarkan ujaran kebencian yang terkait dengan maka,

dan satu orang menghina presiden”. (Paragraf 2).111

Pada bagian detail wartawan secara gamblang menguraikan

penangkapan 10 orang serta kasusnya.

3) Maksud

Dalam berita ini elemen maksud dapat dilihat dari paragraf 2

“namun aksi dama itu tercoreng penangkapan 10 orang, tujuh

diantaranya dituding berencana melekakukan makar, dua orang disebut

menyebarkan ujaran kebencian yang terkait dengan makar, dan satu

orang menghina presiden”. (Paragraf 2).112

Dalam teks tersebut, wartawan bemaksud untuk menjelaskan

kepada pembaca kejadian yang disayangkan aksi damai 212 yang

111

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016. 112

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016.

 

Page 82: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

70

berjalan dengan rukun dan tertib bahkan diisi dengan kegiatan yang baik

seperti berzikir, bershalawat, dan shalat Jum’at berjamaah. Namun

indahnya aksi tersebut terjadi penangkapan 10 orang dengan kasus yang

beragam, ada yang diduga berencana makar, ujaran kebencian, dan

hingga menghina presiden.

4) Praanggapan

Bagian praanggapan yang terdapat pada berita tersebut bertempat

di kalimat “saat ini 10 orang tersebut masih menjalani pemeriksaan dan

telah ditetapkan sebagai tersangka”. (Paragraf 3).113

Praangapan yang dimunculkan teks tersebut memberikan makna

bahwa penangkapan 10 orang pada aksi damai 212 ditangani dengan

serius oleh pihak yang berwajib.

d. Stuktur Mikro (Sintaksis)

1) Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat Deduktif pada paragraf 2, “namun aksi dama itu

tercoreng penangkapan 10 orang, tujuh diantaranya dituding berencana

melekakukan makar, dua orang disebut menyebarkan ujaran kebencian

yang terkait dengan makar, dan satu orang menghina presiden”.114

Bentuk kalimat Induktif pada paragraf 3, “saat ini 10 orang tersebut

masih menjalani pemeriksaan dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Soal kemungkinan penahanan, kami memiliki waktu 1 x 24 jam, tunggu

113

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016. 114

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016.

 

Page 83: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

71

saja. Kata Kepal Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli

Amar”. (Paragraf 3).115

2) Koheransi

Konjungsi koordinatif dan ditemukan pada paragraf 1 dan 2.

Maksud dari kata “dan” sebagai kata penghubung antar kalimat serta

sebagai hubungan penambahan dari kata sebelumnya.

Konjungsi koordinatif dari ditemukan pada paragraf 1. Maksud

dari kata “dari” pada paragraf 1 ini sebagai penghubung kata

sebelumnya. “dari” disini digunakan untuk menjelaskan jumlah peserta

aksi hingga lokasi unjuk rasa.

Konjungsi antara kalimat namun (mempertentang keadaan

sebelumnya) (ditemukan pada paragraf 2).

3) Kata Ganti

Kata ganti pada teks berita ini dapat ditemukan pada kalimat “kami

memiliki waktu 1 x 24 jam, tunggu saja”. Kata ganti yang digaris bawahi

(kami) mangatasnamakan jajaran kepolisian yang akan memutuskan

penahanan 10 orang tersebut.

e. Struktur Mikro (Stalistik)

Kata penistaan dalam kalimat “Ratusan ribu orang-ada yang menyebut

lebih dari sejuta-berunjuk rasa secara damai di kawasan Monumen Nasional

hingga Jalan Thamrin dan Tugu Tani, Jakarta, kemarin. Dalam Aksi Bela

Islam III menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki

Tjahaja Purnama, pada kasus penistaan agama itu, mereka menggelar doa

115

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016.

 

Page 84: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

72

bersama, zikir, dan salat Jumat ditengah hujan. Presiden Joko Widodo dan

Wakil Presesiden Juyuf Kalla ikut salat bersama”. (Paragraf 1).116

Kata tercoreng dalam kalimat “namun aksi dama itu tercoreng

penangkapan 10 orang, tujuh diantaranya dituding berencana melekakukan

makar, dua orang disebut menyebarkan ujaran kebencian yang terkait

dengan makar, dan satu orang menghina presiden”. (Paragraf 2).117

f. Struktur Mikro (Retoris)

1) Grafis

Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan ini dari foto headline

tergambar umat Islam memenuhi kawasan monas lalu terdapat judul

berita yang di kapital dengan warna putih dan kuning. Grafis ini

bermaksud kejadian yang disayangkan aksi damai 212 yang berjalan

dengan rukun dan tertib bahkan diisi dengan kegiatan yang baik seperti

berzikir, bershalawat, dan shalat jum’at berjamaah. Namun indahnya aksi

tersebut terjadi penangkapan 10 orang dengan kasus yang beragam, ada

yang diduga berencana makar, ujaran kebencian, dan menghina presiden.

Tabel 8. Kerangka Analisis Data Demo 212 Tercoreng Rencana Makar

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Makro Topik/Tema Lead Berita

Suprastruktur Skematik Lead: Ratusan ribu orang-ada yang menyebut

lebih dari sejuta-berunjuk rasa secara damai

di kawasan Monumen Nasional hingga Jalan

Thamrin dan Tugu Tani, Jakarta, kemarin.

Dalam Aksi Bela Islam III menuntut

Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki

Tjahaja Purnama, pada kasus penistaan

agama itu, mereka menggelar do’a bersama,

zikir, dan shalat Jum’at di tengah hujan.

116

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016. 117

Demo 212 Tercoreng Rencana Makar, Koran Tempo Halama 1. 3-4 Desember 2016.

 

Page 85: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

73

Struktur

Wacana

Elemen Keterangan

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden

Yusuf Kalla ikut salat bersama.

Story

Penjelasan Kepala Biro Penerangan

Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar

Rikwanto, ada permufakatan jahat untuk

makar.

Penjelan Humas Polri Boy Rafli, mengenai

masalah penangkapan 10 orang tersebut.

Struktur Mikro

(Semantik)

Latar Paragraf 1

Detil Paragraf 2

Maksud Paragraf 2

Praanggapan Paragraf 3

Struktur

Mikro

(Sintaksis)

Bentuk Kalimat Bentuk kalimat deduktif pada paragraf 2

Bentuk kalimat induktif pada pada paragraf 3

Koheransi Konjungsi Koordinatif dan ditemukan pada

pada paragraf 1 dan 2

Kongjungsi Koordinatif dari ditemukan pada

paragraf Konjungsi antar kalimat namun

(mempertentang keadaan sebelumnya)

ditemukan pada paragraf 2

Struktur Mikro

(Stilistik)

Leksikon Kata penistaan dalam paragraf 1

Kata tercoreng dalam paragraf 2

Struktur Mikro

(Retoris)

Grafis Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan

ini dari foto headline tergambar umat islam

memenuhi kawasan monas lalu terdapat judul

berita yang di kapital dengan warna putih dan

kuning. Grafis ini bermaksud kejadian yang

disayangkan aksi damai 212 yang berjalan

dengan rukun dan tertib bahkan diisi dengan

kegiatan yang baik seperti berzikir,

bershalawat, dan shalat jum’at berjamaah.

Namun indahnya aksi tersebut terjadi

penangkapan 10 orang dengan kasus yang

beragam, ada yang diduga berencana makar,

ujaran kebencian, dan menghina presiden

 

Page 86: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

74

C. Kognisi Sosial Aksi Damai 212 Kasus Dugaan Penistaan Agama

Analisis wacana Van Dijk tidak hanya membatasi perhatian pada struktur

teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk menawarkan suatu analisis

yang disebut kognisi sosial. Dalam kerangka analisis Van Dijk, perlu ada

penelitian kognisi sosial, kesadaran wartawan mental wartawan dalam yang

membentuk teks tersebut.

Wacana aksi damai 212 yang angkat Koran Tempo ini sebenarnya banyak

yang diterbitkan dengan gaya tulisan khas oleh Koran Harian Tempo. Seperti

yang dikutip dari wawancara peneliti dengan salah Redaktur Pelaksan Koran

Tempo, Jajang Jamaludin.

Jajang Jamaludin, selaku redaktur pelaksana Koran Tempo menjelasakan

bahwasannya kasus aksi damai 212 terjadi karna bermula dari ucapan Ahok yang

tidak bermaksud melukai umat islam. Berikut pernyataanya.

“secara umum kita melihat dari kebebasan ekpresi kita hargai itu, semua

orang berhak mengungkapkan ekpresinya disampaikan secara koridor

hukum tidak masalah. Cuma mungkin yang menjadi basis aksinya ada

persoalan, basis aksinya adalah pernyataan terselip lidahnya Ahok. Kalau

ditimbang dari segi hukum, tanpa hukum politik, yaitu keseleo lidah

artinya tidak ada niat jahat disitu. Ahok tidak upaya sistematis dia

mendina, menistakan agama tidak ada”.118

Berita mengenai aksi damai tidak terlepas dari peran kecenderungan

wartawan. Karna kognisi wartawan dalam penulsian halaman utama ini

mempunyai pandangan dan suatu perpektif terhadap suatu peristiwa. Skema berita

yang ditulis Koran Tempo pada kasus aksi damai 212 diungkapkan Jajang yakni.

“khasnya tempo tentu saja ada ideologi, dalam arti misalnya isu

menyangkut hubungan horizontal antar etnis, ideologi Tempo akan akan

118

Wawancara pribadi dengan Jajang Jamaludin, Jakarta 17 Oktober 2017.

 

Page 87: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

75

muncul disitu. Bahwa kita akan mempertahankan prulalisme, misalnya kita

tidak boleh memojokan etnis minoritas bahwa minoritas voice plus kita

harus itu akan kelibatan disitu”.119

Jajang juga menjelaskan bahwa aksi damai ini ia menganggap ada

pertemuan idelogis minoritas dengan peserta aksi. Ia juga melihat isu-isu aksi

damai membesar karna ada unsur pemilihan politik yang melibatkan Ahok.

Terhadap kasus aksi damai Jajang memandang masyarakat banyak juga yang

merasa simpati terhadap aksi 212 namun hanya sedikit masyakat yang merasa

bahwasannya kasus ini ada permainan dari pemilihan politik yang keikutsertaan

Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

“Sedemikian rupa seolah-olah ini pertemuan ideologis, ada siminoritas

yang tidak tahu diri sengaja menistakan agama. Kita melihat ada yang

keliru disitu, sehingga yang muncul itu politik elektoral kira-kira gitu.

Banyak orang yang simpati iya, seberapa besar pengetahuan mereka,

Kalau ini permainan politik elektoral saya kira hanya sedikit orang”.120

Menurut Van Dijk dalam buku Eriyanto, analisis wacana harus

menyertakan bagaimana reproduksi kepercayaan yang menjadi landasan dan

bagaiaman wartawan menciptakan skema atau model daapat digambarkan dalam

tabel.

Tabel 9. Kognisi Sosial

Skema Person (Person Schemas)

Jajang Jamaludin Sebagai Redaktur Pelaksan Koran Tempo, dan Desk

Hukum

Skema Diri (Self Schemes)

Jajang Jamaludin selaku redaktur pelaksana melihat kasus ini secara

koridor hukum diperbolehkan setiap orang bebas melakukan aspirasinya

muka umum. Ia juga beranggapan ada perbedaan dasar dalam memandang

aksi ini. dasarnya adalah terselip lidahnya Ahok Ia merasa ucapan Ahok

dilihat dari kacamata hukum tanpa harus melibatkan hukum politik.

Ucapan Ahok itu tidak ada maksud untuk melukai umat islam. Jadi ia pikir

isu ini ada dasar yang merbeda dari ucapan Ahok ada yang berupaya

mengangkat kasus ini hingga besar.

119

Wawancara pribadi dengan Jajang Jamaludin, Jakarta 17 Oktober 2017. 120

Wawancara pribadi dengan Jajang Jamaludin, Jakarta 17 Oktober 2017.

 

Page 88: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

76

Skema Peran ( Role Schemas)

Jajang Jamaludin menyangkut hubungan horizontal antar etnis ideologi

Tempo akan muncul disitu. Bahwa kita akan mempertahankan prulalisme,

misalnya kita tidak boleh memojokan etnis minoritas bahwa minoritas

voice plus kita harus itu akan kelibatan disitu.

Skema Peristiwa (Event Schemas)

Soal kasus aksi damai 212 Tempo menyoroti yang dimuat dalam berita

koran pada halaman utama dengan berbagai edisi. Mereka melihat aksi

damai 212 ada dasar yang berbeda ada yang berupaya mengoreng isu ini

menjadi besar. Ia juga merasa heran bagaimana bisa seorang minoritas

yang menjadi pemimpin di wilayah mayoraritas, secara logika politik Ahok

tidak akan menyerang orang yang milih dia dengan logika politik Ahok

merangkul orang yang milih dia. Tempo juga beranggakapan besar isu aksi

damai 411 dan 212 ada permainan dari pemilihan politik yang mengikut

sertakan Ahok dalam pilkada DKI Jakarta. Tapi Tempo menyangkan

hanya sedikit orang bahwasannya aksi damai ini di pengaruhi permainan

politic electoral. Dari pemberitaan Tempo berupaya ada pencegahan

peserta aksi damai hadir ke Jakarta namun peserta aksi tetap hadir dengan

menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Thajaja segera di tahan.

D. Konteks Sosial Aksi Damai 212

Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial Van Dijk juga

melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada

dalam masyarakat, dan bagaimana kognisi dan juga kesadaran membentuk serta

berpengaruh terhadap teks tertentu. Konteks sosial mempelajari bangunan wacana

yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

Tentang permasalahan aksi damai, dipenghujung tahun 2106 peneliti telah

mengamati isu yang berkembang di daerah Ibu Kota Jakarta yang menimpah

gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengenai kasus dugaan

penistaan agama saat kunjungan kerja melalui pidato dihadapan masyarakat

Kepulauan Seribu, Jakarta. Pidato kunjungan kerja Ahok menjadi viral karena ada

unggahan penggalan video Ahok yang tersebar dihalaman Facebook Buni Yani.

Kejadian ini menjadi memicu perdebatan setelah unggahan video tersebar di

 

Page 89: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

77

berbagai media sosial dan menjadi trending topik dimasyarakat. Dari kasus

tersebut banyak warga maupun pengamat yang mengkritik pernyataan Ahok dan

menganggap telah melecehkan Al-Qurn’an dan pada akhirnya kasus tersebut

membuat masyarakat yang beragama Islam geram. Sehingga umat Islam

melakukan demo besar-besaran di Jakarta menuntut agar Ahok segera di proses

hukum.

Beberapa organisasi masyarakat Islam hingga Majlelis Ulama Indonesia

(MUI) banyak yang melakukan laporan atas dugaan penistaan agama ke

Bareskrim Polri. MUI telah menyebutkan bahwa Ahok sudah masuk kedalam

perkara dugaan penistaan agama dan harus ditindak lanjuti. Ahok dilaporkan

berdasar pasal 156 a KUHP Jo pasal 28 ayat (2) UU No 11 Tahun 2008 tentang

Informasi Transaksi Elektronik (ITE), dengan ancaman kurungan lima Tahun

penjara.121

Perdebatan surat Al-Maidah ini juga memanjang setelah organisasi yang

menamakan diri sebagai Advokat Cinta Tanah Air melaporkan Ahok ke Badan

Pengawas Pemilu (Banwaslu) DKI Jakarta. Pada tanggal 27 Septembeer lalu

dilaporkan karena gubernur petahan dianggap tidak bisa menafsirkan Al-Maidah

sebab Ahok merupakan non muslim.122

Banyak warga maupun pengamat yang mengkritik pernyataan Ahok dan

menganggap Ahok sudah melecehkan Al-Qur’an. Kritik ini menjalar di media

sosial seperti Facebook dan Twitter, serta ada petisi disitus change.org yang

didukung oleh puluhan ribu orang. Menanggapi kritik ini Ahok menyatakan

121

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/16/ogptj1330-ini-pasal-yang-

menjerat-ahok-dalam-kasus-al-maidah-51 (diakses pada tanggal 20 Oktober 2017) 122

https://metro.tempo.co/read/810543/acta-laporkan-ahok-ke-bawaslu (diakses pada

tanggal 20 Oktober 2017)

 

Page 90: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

78

bahwa ia tidak ada niatan melecehkan ayat Al-Qur’an, tapi hanya mengkritik

pihak-pihak yang menggunakan ayat suci untuk tujuan politik.

Ada pengamat pemikiran Islam, Fahmi Salim berpendapat bahwa kasus

penistaan Islam ini telah beberapa kali terjadi di Indonesia, Ia mengungkapkan

diduga Ahok pejabat pertama kali yang melakukan penistaan. Menurutnya

pernyataan Ahok tersebut meresahkan kerukunan umat. Apabila tidak ditangani

secara adil menurut hukum yang berlaku oleh Bareskrim Mabes Polri, maka

dikhawatirkan akan berbahaya dan menimbkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Laporan tuntutan yang melaporkan Ahok akhirnya Bareskrim Polri

menetapkan Ahok sebagai tersangka. Ahok diduga sudah melakukan penistaan

agama saat berpidato denga warga di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pidatonya Ahok

mengutip ayat suci Al-Qur’an, ucapan Ahok itu sebarluaskan di media sosial

setelah dipotong hingga memiliki arti yang berbeda. Ketika polisi masih

memproses kasus ini perkara Ahok meluas menjadi aksi demonstrasi besar-

besaran pada 4 November.

Pendemo terus menuntut Polisi agar terus memperoses hukum Ahok

dengan dugaan penistaan agama. Polisi terus berupaya menyelidi Ahok hingga

diproes berkali-kali. Bahkan Ahok mendatangi Bareskrim Polri untuk

menjelaskan kasus yang membelitnya. Jokowi memerintahkan polisi agar

memproses hukum dengan cara terbuka dan transparan agar menghindari tuntutan

massa yang terus berkembang.

Sebulan berlalu timbulah aksi damai III yang akan dilaksanakan pada

tanggal 2 Desember 2016 atau yang sebut aksi dama 212 yang berlangsung

kondusif dan khidmat. Namun dibalik lancarnya aksi damai ada isu tentang makar

 

Page 91: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

79

yang diduga akan mengganggu jalannya aksi serta mendompleng berlangsungnya

aksi damai 212.

aksi damai 212 menuai kritik dari wartawan. “kita melihat aksi 411, 212

ya tidak lebih dari politik electoral,” ungkap redaktur pelaksana Koran Tempo

Jajang Jamaludin pada saat di wawancarai di gedung redaksi Tempo.123

Pada objek kajian yang diteliti adalah dampak pemberitaan aksi damai

212. Untuk mengetahui tentang pemikiran dari wartawan, peneliti melakukan

wawancara mendalam dengan Jajang Jamaludin ia adalah sebagai redaktur

pelaksana koran Tempo.

Pemberitaan mengenai aksi damai pada kasus dugaan penistaan agama di

headline Koran Tempo banyak menuai kritik dari media di antaranya Koran

Tempo. Terutama pada edisi 22, 23, 28 November, dan 3-4 Desember 2016.

Melalui headline pemberitaan tersebut terkonsep dengan baik, dilihat dari skema

pemberitaan aksi damai tersebut. Kekhawatiran Koran Tempo terhadap peserta

aksi damai ada yang berupaya menggiring massa untuk melakukan makar pada

pemerintahan Jokowi, indikasinya ada pertemuan-pertemuan beberapa tokoh

untuk menggerakan massa dan melakukan makar disampaikan melalui headline

pada edisi 22 November 2016, Koran Tempo membuka laporan utama itu dengan

layout ilustrasi dua Jendral Polri dan Jenderal TNI. Ada himbauan yang

disampaikan bahwa aksi damai 2 Desember nanti bukan serta merta untuk

menuntut Gubernur non-aktif Basuki Thajaja Purnama ditahan perkara penistaan

agama, namun Koran Tempo ada agenda dari kelompok keselubung untuk

mengulingkan pemerintahan Presiden Jokowi. Pemilihan layout bukan tanpa

123

Wawancara pribadi dengan Jajang Jamaludin, Jakarta 17 Oktober 2017.

 

Page 92: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

80

sebab. Koran Tempo memilih dua sosok jenderal yang notabane nya sebagai

pengaman negara, dari layout tersebut menggambarkan pemerintah melalui TNI

dan Polri menjaga keamanan aksi damai walau diduga ada yang berupaya untuk

melakukan makar dengan menggiring perserta aksi damai.

Di edisi 23 November 2016, Koran Tempo sasaran utama pemberitaan

adalah peserta dari daerah untuk mengikuti aksi damai 212 hadir di Jakarta. Kalau

dilihat dari headline Koran Tempo mengajak aparat pemerintah untuk mencegah

peserta aksi damai 212 hadir ke Jakarta. Di headline ”Polisi dan Tentara Cegah

Massa ke Jakarta” koran Tempo menggambarkan bahwa ada upaya antisipasi

pemerintah terhadap peserta aksi yang dikhawatirkan akan memicu kerusuhan

seperti aksi 2 Desember. Koran Tempo menekankan pada edisi 23 November

untuk para peserta aksi yang dari daerah agar tidak hadir aksi damai Jakarta. Pada

edisi 28 November Tempo menyinggung tentang ISIS bahwa pada edisi Tempo

ingin mengabarkan kepada masyarakat bahwa ada kemungkinan kelompok radikal

yang berusaha masuk ke aksi damai, dan akan melakukan teror. Koran Tempo

juga menghimbau kepada pembaca agar lebih hati-hati pada kelompok yang akan

merusak berjalannya aksi.

Pada edisi sebelumnya Tempo memberitakan upaya pencegahan

datangnya peserta aksi damai hadir ke Jakarta dengan memberitakan yang berisi

mulai dari isu makar, pencegahan peserta aksi dari daerah masuk ke Jakarta, dan

koran Tempo juga memberitakan bahwa diduga kelompok radikal akan masuk ke

aksi damai. Pada edisi 3-4 Desember Koran Tempo meberitakan penuh dengan

apresiasi kepada peserta aksi yang berjalan dengan khidmat dan tertib. Namun

 

Page 93: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

81

Tempo juga menyayangkan dibalik lancarnya aksi damai ada beberapa tokoh

tertangkap karena ada dugaan akan melakukan makar pada aksi damai 212.

Dari berita yang diterbitkan Koran Tempo berupaya untuk mencegah aksi

damai dengan mengisi isu-isu yang beragam mulai dari upaya pencegaha peserta

aksi damai dari daerah dengan aparat pemerintah melakukan sosialisasi kepada

tokoh masyarakat di daerah. Selanjutnya Koran Termpo mengangkat isu ada yang

berupaya makar, peserta aksi damai yang digiring untuk melakukan makar

kepada pemimpinan Presiden Joko Widodo. Dan Tempo juga mengkat isu ISIS

akan mendompleng aksi damai, ISIS merupakan kelompok radikal yang berupaya

untuk merusak jalannya aksi damai.

 

Page 94: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

82

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mengikuti kerangka analisis wacana Teun Van Dijk, hasil

penilitian ini menyimpulkan.

1. Segi Teks

Dari keempat yang ditampilkan melalui headline Koran Tempo saling

berkaitan erat, yang mana tujuan pemberitaan pada edisi 22,23, 28 November,

dan 3-4 Desember ini untuk mengajak kepada masyarakat yang akan

melaksanakan aksi damai 212 di DKI Jakarta agar lebih berhati-hati. Bahkan

Koran Tempo juga mengabarkan untuk menjaga keamanan menganjurkan

kepada umat muslim yang ingin menghadiri aksi damai jilid III untuk tidak

hadir, karena Koran Tempo menghimbau ada kemungkinan ada segelintir

kelompok ingin menggiring massa melalukan kejahatan.

2. Kognisi Sosial dan Konteks Sosial

Pada aspek kognisi sosial redaktur pelaksana Koran Tempo cenderung kritis

terhadap kasus yang menjerat Gubernur nonaktif Basuki Thajaja Purnama.

Kognisi sosial Jajang Jamaludin dalam memahami kasus ini sebagai masalah

politis, karena ia menggap ucapan Ahok itu tidak disengaja untuk melakukan

penistaan agama, dan ia juga melihat ada yang bermain di kasus ini, dengan

dugaan keikutsertaan Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta sehingga

ada yang menggiring kasus ini menjadi besar. Dalam berita Koran Tempo

menjujung tinggi prulalisme apabila ada etnis minoritas terpojok Tempo terus

mendampingi. Dalam kasus ini Koran Tempo memberitakan kasus penistaan

 

Page 95: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

83

agama dengan isu-isu miring sehingga menimbulkan stigma negatif kepada

pembaca mulai dari mengangkat isu ada nya makar, pemerintah melakukan

antisipasi, dan sampai adanya ISIS yang ingin mendompleng aksi damai.

Namun harapan Jajang Jamaludin dari pemberitan Koran Tempo mengenai

aksi damai ini agar pembaca lebih cerdas dalam melihat isu yang menjerat

Ahok.

Pada aspek Konteks Sosial kasus aksi damai bermula dari ucapan Gubernur

noonaktif Basuki Thajaja Purnama saat berpidato di Kepulauan Seribu, DKI

Jakarta. Pidato kunjungan kerja Ahok menjadi viral setelah ada yang

mengunggah di media sosial. Ada yang mengganggap pidato kunjungan Ahok

sudah melakukan penistaan. Koran Tempo sebagai media yang menjunjung

tinggi prulalisme perlu memberitakan kasus ini karna kasus tersebut sudah

membesar, serta isu tersebut menjadi isu global. Peran Koran Tempo dalam

konteks ini bukan hanya menjadi penyebar informasi, tetapi juga kontrol sosial.

Koran Tempo memberikan himbauan melalui pemerintah untuk masyarakat

agar lebih waspada untuk menhadiri aksi damai 212 alangkah baiknya tidak

menghadiri, karna isu yang berkembang aksi damai diduga ada kelompok yang

berupaya untuk merusak jalannya aksi.

B. Saran

Peneliti menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan berita aksi

damai 212 pada Koran Tempo dan segenap civitas akademik.

1. Kepada Koran Tempo agar lebih intens lagi memberitakan permasalahan

isu makar dan ISIS yang akan masuk ke aksi damai, sehingga

persmasalahan tersebut bener-benar terselaiakan.

 

Page 96: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

84

2. Kepada mahasiswa Jurnalistik dan civitas akademik lainya dengan

penelitian dengan penelitian berikutnya yang serupa, diharapkan bisa

memenuhi kekurangan yang terdapat pada penelitian ini.

 

Page 97: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agus, Sopian dkk, Jurnalisme Sastrawi: Atologi Liputan Mendalan dan Memikat,

Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009

Assegaf, Dja’far H, Jurnalistik Massa Kini, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001

Bungin, Burhan, Kontruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Kencana, 2008

, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2004

, Sosiologi Komunikasi, Teori Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta, Kencana, 2007

Chandra, Edy S Sn, “Susunan Anatomi Berita”, Perancangan media Publikasi,

November, 2008

Dijk, Teun Van. Aims of Critical Discource Analisyst, Japan: Discourse. 1995

. Society and Discourse: How Social Context Influence Text and

Talk, New York: Cambridge Unversity Press, 2010

Djunaedi, Kurniawan, Ensklopedia Pers Indonesia , Gramedia Pustaka Utama,

1991

Efendy, Uchajana Onong, Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Mandar Maju,

1981

, Ilmu Komonikasi Teori dan Praktik, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992

Eriyanto, Analisa Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta:

LKiS,2001

Izzati, Iva Putri, Terjemahan, Teori Komunikasi Massa McQuail Edisi 6 Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2013

Moleong, J. Lexy , Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosda

Karya, Cetakan kedelapan 1997

Muhammad, Goenawan, Seandainya Saya Wartawan Tempo: edisi revisi Jakarta:

Institut Tempo, 2007

Parwito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara,

2007

 

Page 98: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

Setiati, Eni, Ragam Jurnalistik Baru dalm Pemberitaan Yogyakarta: C.V Andi

Offset

Sobur, Alex, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2006

Soekamto, Soejono, Sosiologi Pengantar, Jakarta: PT Rajawali Pers, 1987

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010

Suhandang, Kustandi, Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, produk & kode

etik, Bandung: Nuansa, 2004

Suryawati, Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori & Praktik, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2011

Tamburaka, Apriadi, literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru Jakarta: Kalam Indonesia, 2005

, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (Panduan

Praktis Jurnalis Profesional), Bandun: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Tom E. Rolnicki, C. Dowtate, Sherry A. Taylor, Pengantar Dasar Jurnalisme,

Jakarta, Prenada Media Group, 2008

Zaenuddin H.M, The Jourrnalist, Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2011

Website

https://www.dakwatuna.com/2016/12/07/83983/aksi-lanjutan-411-dan-212/

(diakses pada tanggal 22/06/2017)

https://news.okezone.com/read/2016/11/28/525/1553116/ikut-aksi-damai-212-

ribuan-warga-ciamis-jalan-kaki-ke-jakarta (diakses pada tanggal

22/06/2017)\

https://korporat.tempo.co/tentang/sejarah, (diakses pada 13 Agustus 2017)

https://korporat.tempo.co/tentang/struktur_saham diakses pada 2 agustus 2017.

https://metro.tempo.co/read/810543/acta-laporkan-ahok-ke-bawaslu (diakses pada

tanggal 20/102017)

 

Page 99: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Tempo, (diakses pada 30

November 2017)

https://www.tempo.co/about, (diakases pada 13 Agustus 2017)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/11/04/og3yiy257-sejumlah-

artis-ikut-aksi-damai-4-november (diakses pada tanggal 22/06/2017)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/16/ogptj1330-ini-pasal-

yang-menjerat-ahok-dalam-kasus-al-maidah-51 (diakses pada tanggal

20/10/2017)

 

Page 100: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

TRANSKRIP WAWANCARA PENELITIAN

Pewancara : Farouq Audah

Narasumber : Jajang Jamaludin

Pelaksanaan Wawancara :

Hari : Selasa, 17 Oktober 2017

Pukul :15.54-16.53

Tempat : Kantor Redaksi Koran Tempo

T: bagaimana cara kerja redaksi dalam menentukan konten?

J: dalam menentukan konten berita selalu ada rapat perencanaan baik majalah

maupun koran. Rapat perencaan untuk koran dengan perkembangan teknologi

memakai virtual. Mulai dari jam tujuh kita sudah rapat semua perwakilan

kompartemen hadir di Whatshaap Group mengusulkan isu apa yang diliput hari

ini disitulah isu apa yang akan diliput disepekati teruntuk halaman-halaman berita

utama. Semua kompartemen biasanya mengusulkan paling tidak dua tema liputan

sudah lengkap dengan tulisan pertamanya apa tulisan kedua apa tulisan ketiganya

apa rata-rata dua tema untuk alternatif sudah breakdown dengan masing-masing

angel setelah itu didiskusikan angelnya cocok atau tidak terus penjelasannya kalau

bisa dipertajam lalu disetujuan dirapat itu. Ada namanya penanggung rapat

setingkat redaksi pelaksana lalu Pimred juga ikut pantau pada rapat redaksi itu dan

disitu oke disitulah diputuskan kita liput ini. Memang dikita selalu ada namanya

perencanaan, dalam perencanaan kita akan mengacu pada agenda ini apa terus isu

apa yang sedang berkembang dan kira-kira masih menarik untuk koran. Jadi kita

digelinding begitu saja apa yang terjadi terus kemudian kita tangkap sebuah

peristiwa, karena kenapa itu penting? Karena tanpa perencanaan hanya

menangkap peristiwa yang terjadi saja, bahkan tidak ada bedanya berita di Tempo

dengan berita di koran lain.

T: sebesar apa kewenangan bapak dalam rapat redaksi.?

J:saya sebagai penanggung jawab desk metropolitan sama kriminal. Ketika

dimajalah saya sebagai penanggung jawab hukum dan sekarang pindah ke koran

didesk keredaksian, desk metropolitan sama kriminalitas. Diluar itu saya

penanggung jawab dibiro pendidikan, itu pekerjaannya mendidik calon reporter

sampai yang sudah tua menentukan kurikulum pembicaranya. Ketika saya dirapat

redaksi saya sebagai Redpel tidak punya hak peto, siapa yang punya isu bagus,

angel bagus kita diskusikan. Kalau kebetulan saya punya isu bagus saya yang

masuk, misalnya punya reporter ya reporter. Pimred yaa ikut serta, kita debat

disitu proses yang singkat itu. Akhirnya apa yang keluar itu adalah keputusan

bersama bukan individual. Tanggung jawab berikutnya saya menyaring diujung,

dalam arti ini sesuai angel tidak, konfirmasi sudah lengkap belum, datanya akurat

tidak dan kemudian sesuai kode etik tidak.

T:bagaimana kriteria suatu berita yang layak dijadikan Headline?

 

Page 101: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

J:kita punya layak kriteria Tempo, sebetulnya layak Tempo sama prinsip berita.

Bahwasannya berita harus punya pengaruh yang kuat, yang besar, menyangkut

tokoh sama kwalitas kriteria-kriteria yang lain. Kriteria mulai dari prominate,

proximiniti, kedekatan magniture, signifikasi dan itu sudah menjadi neucernya

sudah dirumuskan tidak mungkin kita keluar dari itu. Cuma mungkin lebih

khasnya tempo tentu saja ada ideologi, dalam arti misalnya isu menyangkut

hubungan horizontal antar etnis ideologi Tempo akan akan muncul disitu. Bahwa

kita akan mempertahankan prulalisme, misalnya kita tidak boleh memojokan etnis

minoritas bahwa minoritas voice plus kita harus itu akan kelibatan disitu.

Kecenderungan pemahaman keagamaan juga banyaknya teman cenderung liberal

meskipun yang soleh juga banyak. Kecenderungan umumnya sekuler liberal

dalam arti kita tidak melihat agama sebagai teks belaka, tetapi dilihat konteksnya.

Dalam penafsiran kita diberi kemampuan penafsiran luas. Cenderung sekuler

dalam arti kita memisahkan antara agama sebagai urusan cenderung private atau

keyakinan, ketika diranah publik harus diatur dan hukum yang rasional. Ketika

muncul mewarnai angel segala macam, tetapi tetap tidak bisa membelokan fakta.

Kecenderungan ideologi itu hanya bisa mewarnai tidak bisa merubah fakta hitam

disulap menjadi putih itu penghianatan terhadap fakta jurnalisme. Tentu saja

eklusivitas menjadi sangat penting disini, kenapa? Ketika bersaing begitu banyak

media. Segala macem, sekedar memberitakan apa yang terjadi yang semua orang

tau, sudah diambil tempo. Makanya kita selalu dituntut apa yang beda dari media

online kalau untuk koran. Kalau untuk majalah apa yang beda dari majalah kalau

cuma kompilasi dilempar itu. Majalah kamu harus punya lebih dari koran harian

karna majalah bukan kompilasi kita harus eklusif. Eklusifitas di Tempo itu sangat

menjadi kriteria layak berita. Apa yang harus lebih maju dari peristiwa hari ini

kedepan kita lihat. Sebisa mungkin bahwa koran bukan berbicara kemarin tetapi

akan terjadi atau sudah terjadi tetapi media lain lain tidak tahu itu yang kita cari.

Kalau sekedar nongkrong menangkap apa yang terjadi, kita tidak bisa bersaing

dalam konteks persaingan, Yaa tadi eklusifitas. Upaya perlindungan terhadap

minoritas itu mungkin rada-rada khas. Kontrol kekuasaan kita sangat ketat

kekuasaan harus dikontrol siapapun. Bahkan termasuk orang-orang sempat di

“endorse”. Karna hubungan kita dengan pejabat selalu dekat berhenti saat

pelantikan. Dengan Jokowi dekat bangat datang kesini sampai diarak-arak, setelah

itu hubungan kita jauh. Mereka terganggu dengan berita Tempo memang neucer

sudah begitu. Tetapi kalau media terus bersahabat dengan penguasa disitu ada

masalah. Awalnya kita dekat bangat, bulan madunya tidak lama. Umumnya ketika

misalnya apliasi politiknya menang ya media menjadi ikut, atau ketika ownernya

sedang bertarung ketat maka dia aka ikut cenderung membela ownernya dan

menyerang lawan politiknya. Tempo tidak seperti itu karena Tempo tidak ada

owner tunggal kita pemiliknya banyak jadi relative bebas dari kepentingan owner.

T: Apa pandangan bapak tentang aksi damai 212 ini?

J: secara umum kita melihat dari kebebasan ekpresi kita hargai itu, semua orang

berhak mengungkapkan ekpresinya disampaikan secara koridor hukum tidak

masalah. Cuma mungkin yang menjadi basis aksinya ada persoalan, basis aksinya

adalah pernyataan terselip lidahnya Ahok. Kalau ditimbang dari segi hukum,

tanpa hukum politik, yaitu keseleo lidah artinya tidak ada niat jahat disitu. Ahok

tidak upaya sistematis dia mendina, menistakan agama tidak ada.

 

Page 102: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

T:Tidak ada unsur kesengajaan ?

J:mungkin sengaja, tapi dia tidak ada dalam konteks bahwa itu melukai atau

berniat jahat. Berbeda dengan Donalt Trump dari awal sudah anti imigran anti

muslim dan harus keluar dari sini. Ahok meng umrah kan anggota majelis ta’lim

bantu banyak masjid dan dia sebagai orang minoritas memimpin di daerah

mayoritas muslim. Kalau logika politik dia tidak akan menyerang orang yang

milih dia. Logika politik pasti merangkul orang itu. Ini memang lagi-lagi Ahok

mulutnya tidak bisa, diajaga, diatur, tiba-tiba keseleo lidah langsung digoreng

abisan-abisan. Begitu aksinya menjadi besar, basis aksinya seperti itu. Lain halnya

Islamnya betul-betul seperti rohingya. Katakanlah aksi 212 ini pendukungnya

rohingnya memang disana lagi ada etnis cleansing, mungkin tempo akan

mendukung besar-besaran. Tapi ini basisnya tidak seperti itu. Sedemikian rupa

seolah-olah ini pertemuan ideologis, ada siminoritas yang tidak tahu diri sengaja

menistakan agama. Kita melihat ada yang keliru disitu, sehingga yang muncul itu

politik electoral kira-kira gitu. Banyak orang yang simpati iya, seberapa besar

pengetahuan mereka. Kalau ini permainan poltik elektoral saya kira hanya sedikit

orang. Bahwa selebihnya ini Ahok menghina Islam, Ahok menghujat Islam kita

melihat disitu bahwa ada persoalan bahwa kita kita sebagai mayoritas satu

mungkin over sensitive terus yang kedua semena-mena dalam menafsirkan sebuah

isu. Subtansinya Ahok tidak ada niat jahat. Dari situ kita melihat aksi 411, 212 ya

tidak lebih dari politik elektoral. Kalau perlu ada isu-isu lain lebih subtantif

misalnya kasus korupsi yang dilakukan pejabat-pejabat public yaitu pada ujung

nya adalah yang paling banya orang muslimkan tidak sekolah. Umat muslim kalau

itu menjadi isu bersama jihad melawan koruptor itu dahsyat, gantung pejabat

koruptor dengan aksi 212 itu maju bangsa ini tidak ada yang berani korupsi. Kalau

isu-isu ini yang diambil dahsyat kelompok ini kita melihat demo 212, kita tidak

bisa lagi membedakan golongan Islam garis keras golongan Islam biasa-biasa.

Yang bermain di aksi 212 seolah-eloh terikat isu yang besar dan orang merasa

terpanggil giroh ke agamaannya. Kalau teman lihat itu pola-pola aksi yang

digerakkan oleh media sosial atau segala macem.

T: Dalam pemberitaan Koran Tempo setelah aksi 411 Tempo sudah menerbitkan

sembilan headline tentang aksi damai 212, bagaimana Tempo mengikuti isu 212?

J:bukan hanya Tempo, semua media memberitakan itu. Kalau isu sudah demekian

besar tidak mungkn media tidak memberitakan. Justru aneh tidak memberitakan

ini sudah terlalu besar. Kalau peristiwa biasa-biasa aja kita masih berpilih. Kita

tidak memberitakan isu ini kita punya isu lain seperti korupsi. Tapi kalau sudah

besar media mamanapun tidak bakal tidak memberitakan berita ini, diluar negeri

saja diberitakan. Tapi bagaimana angel nya apa yang dicari. Tempo saja

memberitakan setelah reda tidak memberitakan. Pada akhirnya kita media yang

bukan media komunitas, kita media industri tidak bisa dibantah kita juga tidak

munafik selera orang mana melihat berita apa. Paling tidak orang melihat

bagaimana Tempo memberitakan isu ini itu akan dibaca orang. Kita bisa cabut

dari situ makanya berikan dengan porsi yang tidak terlalu besar. Kecuali hari-hari

tertentu karna memang ini peristiwa besar selebihnya kita tidak selalu bahwa

berjilid-jilid kita beritain dengan halaman utama. Cuma angelnya aja yang

dibedain.

 

Page 103: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

T: Sebenarnya dalam aksi 212 pandangan Tempo dalam upayar makar?

J: makar itu jelas, lihat dimajalah senjatanya tanknya dari kardus dengan kritik-

kritik gaya-ya kita lah. Mau nembak pakai apa makar?senjata apa, massanya

siapa, itu tidak ada. Makar ada yang menunggangi isu ini betul orang-orang yang

bermain disitu . mungkin minimal sampai keos mungkin bisa terjadi. Waktu yang

belum keliatan ada pasukan menyiapkan motor terlatih menyiapkan beberapa

orang yang bikin keos masuk ke kerumunan massa, mungkin juga si tapi itu juga

tidak kongkrit barang itu ada tidak?. Ketemu sama kapolda waktu itu orang

merencanakan hanya mencari panggung kita melihat isu makar waktu itu diluar

aksi.

T:tapi Tempo menerbitkan Indikasi makar?

J:disusupi orang-orang yang mau makar lah kira-kira yang makar tanpa modal.

T:ada potensi-potensi ?

J: iya mereka-mereka berkumpul bertemu mau bawa sebagian massa ke gedung

DPR. To aksi mana bendera yang yang lebih besar itu lebih diikuti

kepercayaannya itukita harus yakin. Rencananya menggerakan sebagian massa

dimana? Pindah disitu ada kesempatan bikin keos. Hal unsur untuk

menggulingkan negara mana ada kekuatan hukum politik sekarang.

T:kenapa aksi damai 212 dijadikan headline?

J:yaitu tadi tidak mungkin kita tidak jadikan headline masalah ini sudah besar.

Bukan hanya Tempo semua media memberitakan itu. Cuma sudut pandangnya

saja yang berbeda-beda kalau soal aksi 212.

T: Apakah aksi 212 ini erat dengan ISIS, dan radikalisme yang berusaha

mendompleng seperti yang dberitakan di Koran Tempo?

J: Oh ISIS, itu memberitakan polisi yang sebenarnya tidak material benar atau

tidak. Tapi juga tidak bisa dibantah, engga juga bisa dibilang tidak ada.

Sebetulnya yang dikhawatirkan bukan hanya kita, tapi semua orang yang paham

gerakan-gerakan teroris. Pada waktu yang dikhawatirkan pada waktu itu yang

menyusup-nyusup gila itu yang ditakuti. Untungnya engga ada, karena memang

dalam konteks ini polisi cukup waspada menangkap di Bekasi sebetulnya mereka

punya list lah siapa orang-orang yang kemungkinan kapan mereka ditangkap,

menunggu momentum juga. Sebetulnya ketimbang massa yang ditakuti pada

polisi itu pada saat orang yang kayak gitu akan keos, enggak usah banyak lah

ambil aja tiga aja jedar.. jeder… bom ransel keblingsatan orang, keos pasti. Kalau

polisi bilang ada ISIS kita beritakan sebagai stetment dari polisi, apakah kita bisa

verifikasi? Yaa engga, apakah kita bisa menyangkal? Yaa tidak ada yang bisa

menyangkal. Tapi faktanya polisi mewaspadai itu. Itu sangat mungkin dalam

gerakan manapun, kita engga bisa menjamin benar atau tidak.

T:Apakah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca khsusnya masyarakat

tentang pemasalahan aksi damai 212 ini?

 

Page 104: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

J: Untuk kepada masyarkat agar lebih cerdas menyikapi suatu isu apa perlu atau

tidak, terus kemudian kita samalah dalam konteks ini literasi medianya. Literasi

medianya dalam arti membuat orang paham sebetulnya isu ini apa si

substansinya? Mau dibawa kemana si. Tidak selalu berhasil, tentu saja. Kita dari

awal ingin menunjukan bahwa publik ini isu Islam vs non-Islaam gitu loh. Ini

kebetulan aja melibatkan orang Islam dengan orang non-Islam terus sekelompok

orang sengaja membesarkan isu ini untuk kepentingan politiknya, elektoral

pilkada. Terus juga dikit lagi 2019 kan itu sudah pasti, karena sudah jelas disitu.

Yang membela siapa Ahok-Jokowi juga, 2019 jadi sasarannya. Dalam politik

momentum harus bisa dipakai, kalau tidak memakai momentum kita yang dipakai

dan itu menjadi semacam tabungan. Tabungan menambah ATM kekuasaan, dalam

arti pengaruh eksistensi untuk kedepan 2019. Buktinya apa? Berenti isu Islam,

muncul PKI sasaran sudah ada jelas siapa. Karena itu kita lihat bahwa yang

mungkin ini ambil posisi dulu. Saya pro Islam saya anti PKI begitu lu masuk sana

lu akan digebukin rame-rame, gitu membela sana belum bertanding suda k.o. itu

analisis politiknya seperti itu, kasus ini sama lah dibelah sengaja publik antara

bela Islam dan anti Islam padahal tidak hitam putih seperti itu. Saya Islam saya

tersinggung beberapa hal, tapi tidak ada urusan kita tau apa yang diomongin Ahok

bagaimana, kelakuan Ahok bukan berarti kita setuju dengan dia. Ahok jangan

begitu dong, dia berada di negara wilayahnya mayoritas Islam yang mempunyai

sensitivitas lebih tinggi. Tapi sisi lain bahaya juga nih, ko umat Islam mayoritas

jadi sedemikian cepat marah untuk hal-hal sebetulnya aktivisosial bukan

substansinya korupsi atau ketidak adilan, kalau marah karena itu itu mantap umat

Islam cerdas. Coba lihat siapa yang tampil disitu keluarga-keluarga orde lama

yang dulu bergelimang harta ikut menyokong hadir dengan pakaian muslim

seolah-olah dia yang paling soleh, itu diterima dan dielu-elukan, diagung-

agungkan, dan dulu jadi musuh bersama yang ganyang dalam reformasi. Itukan

mereka tiba-tiba menyusung, makan, bawa rantang, minum, bawa sajadah. Kita

ingin mendidik orang bahwa lebih kritis melihat persoalan apakah itu sampai atau

tidak itu enggak tau juga, harus ada tools untuk mengujinya. Misalnya pembaca

Tempo pada sadar atau tidak iu engga tau juga. Tapi dari niat kita begitu si, orang

harus lebih cerdas melihat sesuatu, mengambil secara konverhensif melihat apa

yang dibalik berita

T: Bagaimana Tempo menjaga keobjektifan berita yang dimuat?

J: Kita ada tools nya pertama kita ada teori pengalaman ini berita begini-begitu itu

sama kurang lebih yang pernah jadi jurnalis pernah bekerja dimedia. Yang kedua

bagaiama kita menginplementasikan, ketika kita mengimplementasikan ini agak

susah Tempo menjaga dengan paling beberapa layer, salah satunya memiliki

evaluasai mingguan. Setiap minggu, hari senin, hari selasa tergantung

rubrikasinya, politik dan nasional itu kita evaluasa hari senin. Di luar evaluasi,

saya evaluasai anak buah saya, atasan saya evaluasi, saya evaluasi betulkan sambil

jalan. Tapi ada evualasi khusus kelas-kelas. Pemberitaan kita harus seperti apa,

orang datang mungkin tidak satu berita tapi kira-kira garis besarnya. Bagian lain

namanya ombudsman, saya masuk diombudsman. Ombudsman kalau ada publik

yang komplan kita segera menangkap, kenapa si, mereka komplain? Ada

kesalahan tidak, kita benar tidak beritanya akurat tidak atau berimbang tidak

beritanya. Sebelum kita dilaporkan kedewan pers atau bahkan polisi, kita bergerak

 

Page 105: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

dulu untuk menguji berita kita. Kalau misalnya oke secara ini ada kesalahan,

dikasih sangsi kita. Misalkan layer mana ? reporter, editing, atau penanggung

jawab. Disini banyak berkali-kali dipotong gaji, tapi kesalahan yang kongkrit.

Misalnya soal akurasi yang mempermalukan Tempo atau apa itu dipotong gaji.

Skemanya berapa? Tergantung kesalahannya bisa 3x gaji, itu menyakitkan. Tapi

apa boleh buat itu salah satunya menjaga kredibilitas bahwa orang yang bersalah

harus ada mekanismenya. Belum lagi kita dipermalukan didewan pers. Tempo itu

salah, kan tidak selalu harus benar. Kita berupaya harus benar, akurat segala

macam. Sesekali kita ada terperosok, kalau itu kita malu juga kita minta maaf, kita

harus ralat. Itu bagian upaya kita memperjuangkan objektifitas. Mekanisme rapat

itu harian, perencanaan itu mengobrol objektifitas. Di Tempo itu tidak bisa

menghilangkan berita yang sudah direncanakan tanpa pemberitahuan kepada

publik, kenapa engga bisa? Karena bahannya tidak cukup, tiba-tiba ganti berita.

Tidak bisa itu. Semuanya ketauan seperti ruang kaca , orang bisa melihat saya

bermain tidak untuk berita itu. Bagian upaya mempertahankan objektifitas dalam

pemberitaan bagaimanapun ketika berita diputuskan banyak orang relatif lebih

objektif ketimbang oleh satu dua orang. Itu udah begitu alamiah. Mekanisme itu

yang kita pakai semua bisa mengoreksi, semua bisa pakai.

T: Dalam pembuatan berita apakah ada tekanan dari pihak luar misalnya dari

pemerintah, partai politik, pemasang iklan, pembaca, dan kondisi ekonomi?

J: Individu news room itu yang kita jaga. Itu benar-benar kita usahakan bukan

hanya luar pemerintah kalau itu hampir engga adalah, tim sukses segala macem.

Kita sudah teruji. Yang mungkin barangkali orang bertanya, bagaiamana dengan

owner? Kebanyakan media owner sangat berpengaruh. Tadi saya bilang

untungnya Tempo tidak ada owner tunggal, jadi tidak satu owner memaksakan

harus begini-begitu. Itu kelebihan Tempo, ya mungkin tidak dimiliki media-media

lain. Media-media lain ownernya tunggal susah untuk membendungnya kebijakan

redaksi dan itu bukan kata saya ada penelitian dari Lepstik University dari Jerman

namanya Anad Celer bukunya ada juga udah di bahasa Indonesia. Dia

membandingkan beberapa media tentang intervensinya, bahwa tempo relatif lebih

indevenden jauh dari media-media lain. Salah satunya karena ownershipnya.

Tempo itu sudah terbiasa, baikan ketika pemegang saham melakukan kesalahan

kita beritakan. Dulu teman-teman pernah investigasi Pantai Indah Kapuk (PIK)

adalah Ciputra. Ciputra itu salah satu pemilik saham Tempo. Kita tulis PIK nya

disitu bahwa disebutkan Ciputra yang juga pemilik saham Tempo, terakhir dalam

kasus Jaya Raya nyumbang ke Fauzi Bowo Pilkada lalu ada dana sekian milyar

yang layak dipertanyakan dari segi penggunaannya. BUMD dia nyumbang ke

kandidatnya kita beritain. Jaya Raya siapa? Jaya Raya pemegang saham Tempo,

kita beritain. Ada upaya mempengaruhi itu? Ada, tapi news room sudah relatif

kuat kita resistennya juga tida bisa. Nakal-nakal anak sini. Tiba-tiba ada yang

mempengaruhi tidak bisa. Ada aja caranya untuk menentang keinginan orang

yang merasa pemilik Tempo meskipun bukan mayoritas.

T: Apakah upaya seperti itu ada gagalnya ?

J: ada, Cuma lama-lama tau diri juga. Engga bisa nih anak-anak bandel. Biasanta

faktanya kuat. Kalau engga kuat kamu sendiri yang malu nanti, itu sudah

 

Page 106: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

ditekankan. Jangan semangat 45 asal hajar. Kita tidak seperti itu. Faktanya kua

pimred disitu, garis politik nya disitu perkuat faktanya. Meskipun

dipermasalahkan oleh owner. Kalian kuat tapi lemah jangan dulu, tahan. Paling

begitu, upaya maksimal yang saya lakukan. Tapi menahan untuk menghilangkan

tidak bisa. Di Tempo engga bisa, sejauh ini engga bisa. Selama saya disini tahun

2000 sampai sekarang 2017, 17 tahun. Kalau tekanan penguasa, sudah kenyang

kita lah, diadili, digugat. Yaa sudah.

T: Apakah ada pengetahun khusus untuk pengetahuan wartawan tentang kasus

aksi damai 212?

J: Kamu harus sejak awal sudah dikredo meliput apapun tidak ada tidak siap

disini. Begitu bertemu narasumber kamu tidak bisa bertanya akan di olok-olok.

Kenapa? Tidak ada bahan untuk bertanya, tidak ada alasan. Jasdi kita prepare

sendiri kalau isu ini apa harus ditanya, siapa yang cari sebagai narasumber. Itu

sduah menjadi semacam template, tidak selalu diajari. Ketika turun dilapangan

gelisah dengan kepala kosong tiba-tiba ketemu siapa, tidak bisa bertanya. Tempo

tidak seperti itu cara mendidik anak-anak. Bahwa ini bukan tempat liputan kamu,

tapi kamu bisa liat. Apalagi jaman sekarang apapun bisa dicari background

informasi, tinggal mau apa tidak. Siap tidak siap harus siap. Wartawan harus riset

sendiri isu ini seperti apa. Tentu saja sampai level redaktur segala macem sudah

ada spesialisasi orang yang paham hukum ngurusin hukum, hubungan

internasional ngurusin hubungan internasional. Itupun tidak mesti. Saya pernah di

redaktur hukum sekarang dimetroplotan pernah dilingkungan, pernah dikesehatan,

pernah ngurus sains. Muter-muter saja. Yang belom saya ngurus ekonomi, belom

ada kesempatan aja

T: Harapan koran tempo kedepan apa?

J: kita harus survive ditengah gempuran kecendrungan perubahan teknologi

informasi kayak gini bukan hanya Tempo, semua media konvensional sekarang

lagi menjelang sunset di dunia pun begitu. kita lagi berusaha, sekarang kita lagi

proses survivel, entah berapa lama proses prduksi ini kita bisa bangkit. Tetapi

pada saat yang sama kita sudah menyiapkan bahwa memang kita harus digital.

Sekarang dajiri semua level bahwa kalian menjadi wartawan digital. Karena rasa-

rasanya gelombang perubahan teknologi informasi tidak bisa ditentang. Mungkin

nanti tidak lagi namanya ngeprint, ituhkan medium saja. Bagaimana cara

menuliskan, orang kita percaya akan merindukan gaya Tempo, entah majalanya,

korannya. Platporm nanti mau enggak mau kita harus siap dengan digital.

Sekarang sudah mulain koran digital, Tempo online. Lebih banyak kesukanan

online dari pada koran sama majalah. Majalah orangnya skeitar 30 korang sekitar

35 orang, online 60 sekian. Karena apa? Kedepan itu harus digital mau engga

mau. Sekarang kita belum migrasi sepenuhnya. Karena ada beberapa hal.

Pembaca ada belum nyaman baca online. Bahkan gini contohnya kita kan ada

majalah versi digital dan pdf orang Indensia itu tetap mau pdf. Pdf itu Cuma

memindah dari kertas. Kalau dipindah sepenuhnya belum siap juga, itu pembaca.

Pemasang iklan juga belum sepenuh mau migrasi ke digital. Padahal 70 % hidup

kita dari iklan.

 

Page 107: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

Foto Saat Wawancara Dengan Jajang Jamaludin Di Ruang Redaksi Koran Tempo, DKI Jakarta.

(17/10)

Foto Bersama Dengan Redaktur Pelaksana Koran Tempo, Jajang Jamaludin. (17/10)

 

Page 108: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 109: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 110: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 111: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 112: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

Tabel Kelompok Media Tempo

JABATAN NAMA

Pemimpin Redaksi/Penanggung

Jawab

Arif Jukifli.

Redaktur Eksekutif Budi Setyarso.

Dewan Eksekutif Arif Jukifli (Ketua), Daru Priyambodo Gendur

Sudarsono, Yuli Ismartono, Hermien Y. Kleden,

Wahyu Muryadi, Budi Setyarso, Burhan Sholikin,

Lestantya R. Baskor, M. Taufiqurohman.

RUBRIK

NASIONAL DAN HUKUM

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Setri Yasra

Redaktur Utama Jajang Jamaludin, Elik Susanto, Dodi Hidayat.

Redaktur Agoeng Wijaya, Anton Apriyanto,

Sunundayanto Abdul Manan, Bobby Chandra,

Kodrat Setiawan (Magang).

Staf Redaksi Agung Sedayu, Ananda Wardhiati Theresia, Eko

Ari Wibowo, I Wayan Agus Purnomo,

Syailendra Persada, Prihandoko, Istman

Musaharun, Francisco Rosarians Enga Geken,

Ira Guslina (Cuti) Angga Sukma Wijaya.

Reporter Linda Novi Trianita, Indra Wijaya, M. Rizki,

Dewi Suci. Husein Abri Y. M. Dongoran, Mitra

Tarigan.

RUBRIK

EKONOMI DAN MEDIA

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Y. Tomi Aryanto.

Redaktur Utama Yandhri Arvian

Redaktur Agus Supriyanto, Ali Nur Yasin, Efri Nirwan

Ritonga, Retno Sulistyowati, Jobpie Sugiarto,

Fery Frimansyah Grace S. Gandhi.

Staf Redaksi Abdul Malik, Akbar Tri Kurniawan, Ayu Prima

Sandi

Reporter Aditya Budiman, Ali Ahmad Noor Hidayat,

Amirullah, Khoirul Anam, Praga Utama, Andi

Ibnu Masri R, Robby Irfany Maqoma, Putri

Adityowati.’

 

Page 113: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

RUBRIK

INTERNASIONAL DAN NUSA

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Purwanto Setiadi

Redaktur Utama Idrus F Shahab

Redaktur Dwi Aryanto, Sukma Loppies, Maria Hasigian

Sraf Redaksi Mahardika Satria, Sita Planasari A, Nathalia

Shanty

RUBRIK

SENI DAN INTERMEJO

NAMA JABATAN

Redaktur Pelaksana Seno Joko Suyono

Redaktur Mustafa Ismail, Nurdin Kalim

Staf Redaksi Dian Yuliastuti, Amanda Mustika Megarani,

Moyang Kasih Dewi Merdeka.

RUBRIK

SAINS SPORT DAN KOLOM

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Yos Rizal Suriaji

Redaktur Nurdin Saleh, Firman Atmakusuma, Irfan

Budiman, Hari Prasetyo, Nur Haryanto

Staf Redaksi Dwi Riyanto,Agustiar, Gabriel Wahyu Titiyoga,

Rina Widiastuti, Gadi Makitan, Erwin Prima,

Febriyan.

Reporter Amri Mahbub, Ursula Florena Sonia, Maya

Nawangwulan R, Tri Artining Putri.

RUBRIK

METRO DAN PRELUDE

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksan Bagja Hidayat

Redaktur Zacharias Wuragil, Ali Anwar

Staf Redaksi Suseno, Untung Widyanto, Erwan Hermawan,

Riki Ferdianto

Reporter Linda Hairani, Afrilia Suryanis, Ninis

Chairunnisa, Gangsar Parikesit, Devi Ernis,

Indri Maulidar.

 

Page 114: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

RUBRIK

GAYA HIDUP DAN KORAN TEMPO MINGGUAN

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Safto Yunus

Redaktur Dwi Wiyana, M. Reza Maulana, Rini Kustiani.

Staf Redaksi Cheta Nilawati Prasetyaningrum, Kelik M.

Nurgroho, Martha Warta, Hadriani Pudjiarti,

Nur Alfiyah BT Tarkhadi, Tika Primandari,

Dini Pramita, Raimundus Rika RW

Reporter Aisyah Shaidra

RUBRIK

INVESTIGASI

JABATAN NAMA

Redaktur Utama Philipus Parera

Redaktur Anton Septian Stefanus Teguh Edi Pramono.

Staf Redaksi Rusman Paraqbeq

RUBRIK

INDONESIA

JABATAN NAMA

Redaktur Utama Kurniawan

Redaktur Istiqomatul Hayati

Staf Redaksi Robert Januar

PUSAT PELIPUTAN

JABATAN NAMA

Redaktur Pelaksana Wahyu Dhyatmika

Redaktur Utama Yudono Yanuar

Redaktur Juli Hantor, Mustafa Silalahi, Nunuy

Nurhayati, Tjandra Dewi, Rr. Ariyani,

Purwanto

Staf Redaksi Budi Riza, Pingit Aria Mutiara Fajrin,

Reporter Choirul Aminudin, Faiz Nasrillah, Reza Aditya

Ramadhan.

Jawa Timur-Bali Nieke Indrietta (Koordinator Liputan, Endri

Kurniawati, Jalil Hakim, Jed Abidin.

Jawa Tengah Widiarsi Agustina (Koordinator Liputan), L.N.

Idayanie, R. Fadjri.

Jawa Barat Dewi Rina Cahyani (Koordinator Liputan)

 

Page 115: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

PENGEMBANG PRODUK DIGITAL

JABATAN NAMA

Kepala Yesep Suprayogi

Radaktur Fitra Moerat Ramadhan Sitompul, Ngarto

Februana.

Reporter Nurhasim, Ferdinand Akbar, Ryan Maulana.

MOBILE DAN DEVELOVER

JABATAN NAMA

Kepala Handy Darmawan

Programer William Rince (Koordinator), Birtha

Arifudzaki, Abdul Rojak Tri Noviyanto, Abdul

Ghani Hikmawan (Indonesia)

Desain M. Adam Firdaus (Infografer tempo.co)

TEMPO ENGLISH SECTION

JABATAN NAMA

Redaktur Utama Lukas Edward (Tempo English Weekly)

Redaktur Kordinator Purwani Dyah Prabandari

Staf Redaksi Sadika Hamid, (Tempo English Weekly),

Mahinda Arkiyasa, Isma Savitri, Petir Garda

Bhwana.

Reporter Amanda T. Siddharta

Kordinator Produksi Dewi Puspitasari

TEMPO TV

JABATAN NAMA

Manajer Pemberitaan Nur Hidayat

Produser Eksekutif Diah Ayu,Candra Ningrum

KREATIF DAN FOTO

JABATAN NAMA

Redaktur Kreatif Gilang Rahardian

Redaktur Desain Eko Punto Pambudi, Yuyun Nurrachman

Desainer Senior Ehwan Kurniawan, Imam Yunianto, Kendra H.

Paramita

Desainer Aji Yuliarto, Djunaedi, Edward Ricardo

Sianturi, Gator Pandego, Indra Fauzi, Munzir

Fadly

Penata Letak Agus Darmawan Setiadi, Ahmad Fatoni, Arief

Muhdi Handoko, Kuswoyo, Mistono, Rudy,

Asrori Tri Watno Widodo, Wahyu Risyanto

Redaktur Foto Rully Kesuma, (Koordinator), Ijar Karim,

Mahanijar Djohan

 

Page 116: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

Jabatan Nama

Periset Foto Fardi Bestari, Gunawan Wicaksono, Jati

Mahatmaji, Nita Dian Afianti, Ratih Purnama

Ningsih

Fotografer Aditia Noviansyah, Amston Probel, Subekti

BAHASA

JABATAN NAMA

Redaktur Bahasa Uu Suhardi (Koordinator), Hasto Pratikto,

Sapto Nugroho,

Staf Senior Iyan Bastian

Staf Aeni Nur Syamsiah, Edy Sumbodo, Hadi

Prayuda, Hadi Putra Pratama, Heru Yulistiyan,

Michael Timur Kharisma, Mochamad

Mordwinanto, Rasdi Darma, Sekar Septiandari,

Suhud Sudarjo Andry Setiawan

PUSAT DATA DAN ANALISA TEMPO

JABATAN NAMA

Koordinator Priatna

Riset M. Azhar, Indra Mutiara

Pusat Data Ismail

Redaktur Senior Amarzan Loebis, Bambang Harymurti, Edy

Rustiadi M., Fikri Jufri, Goenawan Mohamad,

Leila S. Chudori, Putu Setia, Toriq Hadad

Kepala Pemberitaan Korporat Toriq Hadad

Kepala Biro Eksekutif dan Pendidikan M. Taufiqurohman (Kepala), Yos Rizal Suriaji

PT. Tempo Inti Media Tbk.

JABATAN NAMA

Direktur Utama Bambang Harymurti

Direktur Hery Henawan, Toriq Hadad, Gabriel

Sugrahetty

Sekretariat Korporat Diah Purnowati (Kepala)

Iklan Meiky Sofyansyah (Wakil Direktur), Dani

Kristanto, Melly Rasyid, M. Doddy Waspodo,

Nurulita Pasaribu, Sulis Prasetyo, Tanty

Hendriyanti

Komunikasi Pemasaran, Digital, Dan Riset Meiky Sofyansyah (Kepala)

Riset Pemasaran Ai Mulyani K.

Pengembangan Usaha Siti Rhanty Widiastuti

Kreatif Pemasaran Prasidono Listiaji (Kepala)

Penulis Dian Andryanto, Hotma Siregar,Mila Novita,

Mira Larasati, Nugroho Adhi, Rifwan Hendri,

 

Page 117: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

Jabatan Nama

Susandijani, V. Nara Patrianila, Wawan

Priyanto.

Desain Kreatif Pemasaran Kemas M. Ridwan (Koordinator), Andi Paisal,

Andi Suprianto, Arcaya Manikota, Jemmi

Ismoko, Junaedi Abdillah, Juned Aryo

Sembada, Rachman Hakim, Setiyono

Periset Foto Lourentius EP.

Traffic Abdul Djalal, Muhammad Assad Islamie

Sirkulasi dan Distribusi Shalfi Andri (Kepala), Erina Andriyani

(Sekretariat)

Sirkulasi Iman Sukarnadi, Ivan Buana Putra, Yefri

Distribusi Boy Hariyadi

Layanan Pelanggan Pratita

Perwakilan Daerah Jawa Timur Solex Kurniawan (Surabaya)

Yogyakarta-Jawa Tengah Fuad Nugraha Adi (Yogyakarta)

 

Page 118: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya

 

Page 119: ANALISIS WACANA UPAYA PENCEGAHAN AKSI DAMAI 212 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41132/1/FAROQ AUDAH-FDK.pdf · Atas izin-Nya dan dukungan dari pihak lain, akhirnya