lembaran pernyataan -...

90
LEMBARAN PERNYATAAN Dengan ini kami menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi 2. persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Semua sumber yang telah saya gunakan telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 02 Juni 2010 Penulis

Upload: dinhnguyet

Post on 02-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

LEMBARAN PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi

2. persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Semua sumber yang telah saya gunakan telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya sendiri,

maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 Juni 2010

Penulis

Page 2: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

ABSTRAK

Ach Zaini “Mekanisme Penyaluran Dana Koperasi Syariah BMT Assalam Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah” Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha kecil dan menengah adalah terbatasnya modal yang dimiliki untuk meningkatkan usahanya. Dikarenakan kurang memiliki akses ke perbankan atau juga karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap dana yang dialokasikan oleh perbankan terhadap UKM sehingga menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan tambahan dana dari bank. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan kehadiran sebuah lembaga yang dapat memberikan tambahan modal untuk pengembangan usaha yang mereka tekuni. Hal ini dapat terwujud dengan hadirnya Koperasi Syariah BMT Assalam yang merupakan salah satu alternatif bagi mereka para pengusaha kecil dan menengah. Dalam membantu meningkatkan ekonomi pengusaha kecil dan menengah. Dalam meningkatkan usaha kecil dan menengah tentunya Koperasi Syariah BMT Assalam berupaya melakukan mekanisme penyaluran dana dengan semaksimal mungkin supaya dapat menjangkau keberadaan usaha kecil dan menengah.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Mekanisme Penyaluran Dana Koperasi Syariah BMT Assalam Dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah, dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan Kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan data berupa observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa koperasi syariah BMT Assalam dalam meningkatkan ekonomi usaha kecil dan menengah bersal dari modal simpanan anggota dan pinjaman dari luar yang dikembangkan dan dengan berbagai unit usaha simpan pinjam dan pembiayaan serta kerjasama dengan lembaga terkait. Dengan menggunakan sumber dana yang dikumpulkan dari anggota sebagi sumber pendanaan serta penyaluran dana yang dilakukan Kopsyah BMT Assalam terhadap berbagai jenis usaha yang dijalani untuk pemberdayaan UKM, maka apa yang menjadi tujuan Koperasi Syariah BMT Assalam akan terealisasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

i

Page 3: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat ilahi Robbi, yang telah

memberikan nikmat serta hidayahnya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah

limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan para

pengikutnya.

Skripsi yang berjudul “Mekanisme Penyaluran Dana Koperasi Syariah

BMT Assalam Untuk Peningkatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan”. Skipsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada program studi

Mnajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selama menyusun skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami penulis, baik yang berkaitan dengan waktu, pengumpulan data-data yang

berkaitan dengan skripsi dan lain sebagainya. Namun, berkat kesungguhan hati

dan kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik itu dari

Dosen, keluarga, dan sahabat memberikan mutifasi yang sangat kuat bagi penulis

dalam penyusunan skripsi ini. Sehingga segala kesulitan dan hambatan tersebut

dapat diatasi dengan baik. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan cepat

dan tepat.

Oleh karena itu, seyogyanya penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang bersangkutan :

ii

Page 4: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

1. Kepada kedua orang tua yang telah banyak berjasa dalam hidup

penulis, tanpa didikan serta bimbingan dari beliau penulis tidak

akan menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga, dan

masyarakat luas. Semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisi

Allah SWT.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Murodi, MA,

Pudek I dan Pudek II Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas kepada penulis

selama mengikuti pendidikan program studi Manajemen Dakwah.

3. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Bapak Drs. Hasanuddin Ibnu

Hibban, MA yang telah memberikan kesepakatan kepada penulis

untuk dapat menyusun skipsi ini hingga selesai.

4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku sekretaris jurusan Manajemin

Dakwah .

5. Drs. Sugiharto, MA, selaku pembimbing dalam penulisan karya

ilmiah ini, yang telah banyak memberikan masukan serta

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan terhadap

penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang banyak

menuangkan ilmunya pada penulis, sehingga penulis sadar betul

bahwa masih banyak hal yang harus diperjuangkan dalam hidup ini.

7. Seluruh karyawan Koprasi Syariah BMT Assalam yang telah

memberikan kesempatan kepada kepada penulis untuk melakukan

iii

Page 5: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

iv

penelitian dan meluangkan waktunya untuk memberikan data-data

yang diperlukan.

8. Ahmad Muis sahabat karibku senasib dan seperjuangan yang

senantiasa memberikan motivasi, yang selalu ada disaat suka

maupun duka.

9. Semua teman-teman KKN yang takdapat disebutkan satu persatu

yang telah kita lewati bersama selama KKN baik suka dan duka.

10. Keluarga besar penulis yang telah banyak membantu penulis baik

berupa materi atau non materi semuanya kami ucapkan banyak-

banyak terima kasih.

11. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan MD, yang tidak pernah

penulis lupakan selama 4 tahun kita menempuh pendidikan bersama.

Akhirnya, penulis berharap semoga doa yang diberikan mendapatkan

balasan yang berlimpah ganda dari Allah SWT dan penulis berharap semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca pada umumnya dan

segenap keluarga manajemen dakwah pada khususnya.

Jakarta, 02 Juni 2010

Penulis

Page 6: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Metodologi Penelitian ................................................................ 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Mekanisme ............................................................... 14

B. Konsep Penyaluran .................................................................... 14

1. Pengertian penyaluran .......................................................... 14

2. Macam-macam Penyaluran .................................................. 15

3. Tujuan Penyaluran ............................................................... 17

C. Konsep Koperasi Syariah ........................................................... 18

1. Gambaran Tentang Koperasi Syariah .................................. 18

2. Landasan Dasar Sistem Koperasi Syariah ............................ 19

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah ..................................... 23

4. Prinsip Operasional Koperasi Syariah ................................. 26

D. Baitul Mal wa at-Tamwil (BMT) ............................................... 27

1. Pengertian BMT ................................................................... 27

2. Legalitas BMT ..................................................................... 30

v

Page 7: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

vi

3. Jenis-jenis Usaha BMT ........................................................ 34

4. Sumber-sumber Dana BMT ................................................. 42

5. Pengalokasian Dana BMT .................................................... 44

E. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) .......................................... 45

1. Pengertian UKM .................................................................. 45

2. Jenis-jenis UKM .................................................................. 46

3. Kedudukan UKM ................................................................. 48

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KOPERASI SYARI’AH

“BMT-ASSALAM” KEBAYORAN BARU, JAKARTA

SELATAN

A. Sejarah Berdirinya Koprasi Syari’ah ......................................... 51

B. Nama, Tempat Kedudukan dan Wilayah Kerja Kopsyah ........... 52

C. Visi dan Misi Koprasi Syari’ah .................................................. 53

D. Asas dan Landasan Koperasi Syari’ah ....................................... 54

E. Tujuan Serta Usaha Koperasi Syari’ah ...................................... 56

F. Struktur Pengurus Koprasi Syari’ah .......................................... 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sumber Dana Koperasi Syari’ah ................................................ 59

B. Mekanisme Penyaluran Dana Koperasi Syari’ah ....................... 62

C. Bentuk Pemberdayaan Terhadap UKM ...................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 74

B. Saran ........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 8: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari sejarah, koperasi memang dilahirkan sebagai badan usaha

dengan tujuan mulia untuk memajukan kepentingan ekonomi dari anggota-

anggotanya. Latar belakang kelahirannya telah memberikan ciri khusus bahwa

koperasi-koperasi berbeda dengan bentuk usaha yang lain. Koperasi sebagai

bentuk yang kita kenal sekarang ini telah ada kira-kira satu setengah abad

yang lalu di Eropa Barat dalam satu sistem sosial ekonomi kapitalis liberal

yang dirasakan sebagai penekanan oleh yang kuat terhadap yang lemah. Oleh

karena itu koperasi selalu menampakkan wataknya yang selalu cenderung

untuk membela diri, menunjukkan ciri- ciri manusiawi yang kuat dan

menjunjung tinggi keadilan dan pemerataan.1

Salah satu mewujudkan pembangunan sebagai mana tertuang dalam

undang – undang dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang adil dan

makmur baik materiil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi. Undang-

undang dasar 1945 menegaskan dalam pembukaannya bahwa salah satu tujuan

bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Penegasan

di atas tidak terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan

yaitu Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.2

1 Ninik Widayanti., Manajemen Koperasi, (Jakarta : Rinika Cipta, 2002), edisi terbuka, h.

1 2 Muhammad Firdaus, Agus Edi susanto(PERKOPRASIAN: Sejarah, Teore dan Praktek,

Jakarta Ghalia Indonesia, 2002), hal. 37

1

Page 9: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

2

Pasal 3 UU RI NO.25/1992 tentang perkoperasian dikatakan bahwa:

”koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.” pasal 3 dijelaskan,

Bahwa koperasi hendak mewujudkan kesejahteraan anggota terlebih dahulu.

Sekiranya nanti mempunyai kelebihan kemampuan,maka usaha tersebut

diperluas masyarakat di sekitarnya, karena para anggota koperasi pada

dasarnya juga merupakan anggota masyarakat,maka dengan jalan ini secara

bertahap koperasi ikut berperan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan ekonomi yang

bertumpu pada sektor Riil, yang mampu menyerap potensi dan sumber daya

yang ada di masyarakat, dan hasil yang ditunjukkan untuk kemakmuran

seluruh anggota masyarakat. Bentuk usaha yang sesuai dengan konsep ini

adalah koperasi serta Usaha Kecil Menengah (UKM).3

Adanya persamaan falsafah antara koperasi dan ajaran Islam,bisa

ditemukan dalam Al-Qur’an,dalam penekanan pentingnya kerja sama dan

tolong menolong (ta’awwun), persaudaraan (ukhuwah) dan pandangan hidup

demokrasi (musyawarah). Sebagaimana firman Allah menyatakan dalam surat

Al-Maidah ayat-ayat yang berbunyi sebagai berikut:

3 Sri Edi Sasono, Koprasi didalam Orde Ekonomi Indonesia, (Jakarta: Unifersitas

Indonesia Press, 1987),hal.166

Page 10: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

3

Artinya: ”Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong – menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya. (QS.Al-Maidah:2)”

Adapun pengertian usaha kecil dan menengah di beberapa Negara

tidak sama. Tergantung pada konsep yang digunakan Negara tersebut. Oleh

karena itu pengertian usaha kecil menengah ternyata tidak sama antara satu

Negara dengan Negara yang lainnya. Dalam pengertian sedikitnya mencakup

2 aspek, yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan

perusahaan ditinjau dari tenaga kerja yang diserap dalam kelompok

perusahaan tersebut.4

Menurut UU No.9 tahun 1995,tentang usaha kecil, bahwa usaha kecil

adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan perusahaan.

Kekayaan perusahaan maksimal Rp.200 juta, tidak termasuk tanah dan

bangunan pada tempat usaha. Sedangkan menurut Inpres No.10 tahun 1999,

tentang usaha menengah bahwa usaha menengah adalah unit kegiatan yang

memiliki kekayaan lebih besar dari Rp.200 juta sampai Rp.10 milyar.

Dalam wawasan Islam, ditegaskan bahwa tuhan tidak akan merubah

keadaan satu kaum, selam kaum tersebut tidak merubah sebab-sebab

kemunduran mereka sesuai dalam surat Ar-Ra’d ayat 11

4.Titik Sartika Partomo, M.s dan Abd.Rahman Soejoedono, Ekonomi Sekala Kecil,

Menengah dan Koprasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2002), cet.ke-1,h.16

Page 11: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

4

Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan satu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS:Ar-ra’d:11)

Ayat di atas membuktikan dengan nyata, bahwa untuk mewujudkan

perekonomian nasional yang baik, tentunya tidak akan berjalan dengan

sendirinya artinya diperlukan peran dari seluruh pihak terutama pemerintah

masyarakat. Karena masyarakat yang lebih tahu bagaimana kebutuhan

masyarakat itu sendiri. Keberadaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengah (KUKM), mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan

ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Peran usaha kecil menengah

(UKM), yang besar ditunjukkan oleh kontribusinya terhadap produksi

nasional, jumlah unit usaha dan pengusaha, serta penyerapan tenaga kerja.

Masalah yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia

dalam perkembangannya yang tingkat intensitasnya dan sifatnya

berbeda,namun masalah yang sering disebut adalah keterbatasan dana dan

kesulitan dalam pemasaran.5

Tantangan ke depan usaha kecil menengah (UKM), untuk mampu

bersaing pada era perdagangan bebas, baik di dalam pasar domistik maupun

di pasar ekspor, sangat ditunjukkan oleh dua kondisi utama. Pertama,

lingkungan internal usaha kecil dan menengah (UKM) harus diperbaiki, yang

mencakup aspek kualitas SDM, terutama wirausaha, pengusaha teknologi dan

informasi, struktur organisasi, sistem manajemen, kultur atau budaya bisnis,

kekuatan modal dan jaringan bisnis dengan pihak luar. Kedua, lingkungan

eksternal harus juga kondusif, yang terkait dengan kebijakan pemerintah,

5 Titik Sartika, Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan Koperasi, h.27

Page 12: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

5

aspek hukum ,kondisi persaingan pasar, kondisi sosial ekonomi

kemasyarakatan, kondisi infrastruktur, tingkat pendidikan masyarakat, dan

perubahan ekonomi global. Secara nasional, pilihan strategi dan kebijakan

untuk memperdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memasuki

era pasar global menjadi sangat penting bagi terjaminnya kelangsungan hidup

dan perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai penyedia

lapangan kerja, sumber pertumbuhan dan pemerataan pendapatan.6

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis bermaksud mengadakan

penelitian ilmiah guna mengetahui sejauh mana hal yang dilakukan oleh

koperasi untuk dalam hal mekanisme penyaluran dana. Dengan harapan

penulis, penelitian ini dijadikan bahan diskusi oleh semua pihak, sehingga

menjadikan referensi yang lebih baik lagi ke depannya. Adapun hasil

penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas akhir dalam menempuh gelar

kesarjanaan Fakultas ilmu Dakwah dan Komunikasi,yang disusun dalam

bentuk karya ilmiah, yaitu skripsi.

Dan judul skripsi ini adalah ”MEKANISME PENYALURAN

DANA PADA KOPERASI SYARI’AH BMT-ASSALAM UNTUK

PENINGKATAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)” Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

6 Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, kecil dan Menengah (www.bappenas.go.id)

diakses tanggal 20 februari 2010

Page 13: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

6

Untuk menjelaskan permasalahan agar tidak terjadi

kesalahpahaman dalam memahami isi, maka pembahasan dalam skripsi ini

penulis membatasi masalah pada Mekanisme Penyaluran Dana Pada

Koperasi Syari’ah BMT Assalam Kebayoran Baru Jakarata Selatan

terhadap UKM

2. Perumusan Masalah

Penulis membatasi masalah ini hanya pada Mekanisme Penyaluran

Dana Koperasi syaria’ah BMT Assalam untuk peningkatan UKM

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berdasarkan pembatasan masalah

tersebut, rumusan masalah yang penulis bahas adalah sebagai berikut:

a. Dari mana sumber dana koperasi syari’ah

b. Bagaimana mekanisme penyaluran dana koperasi syari’ah terhadap

UKM

c. Bentuk pemberdayaan terhadap peningkatan UKM

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang dirumuskan di atas, maka

ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini:

a. Untuk mengetahui sumber dana pada Koperasi Syari’ah ”BMT-

Assalam” Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

b. Untuk mengetahui seperti apa mekanisme penyaluran dana yang

dilakukan Koperasi Syari’ah ”BMT-Assalam” Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan.

Page 14: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

7

c. Untuk mengetahui bentuk pemberdayaan penyaluran dana koperasi

syari’ah BMT Assalam terhadap peningkatan UKM

2. Manfaat Penelitian

a. Kegunaan Akademis

Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah pendidukan

mengenai mekanisme penyaluran dana koperasi atau Lembaga

keuangan Islam, untuk kepentingan dakwah itu sendiri.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan baru untuk

menambah wawasan berbagai kalangan Seperti teoritis, praktisi, dan

untuk aktivitas dakwah Islam pada umumnya serta para pengelola

Serta para pengelola Koperasi Syari’ah pada khususnya yang

menjadikan Koperasi Syari’ah “BMT-Assalam” Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan sebagai lembaga keuangan syari’ah untuk lebih

meningkatkan kembali proses penyaluran dana pada koperasi

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metodologi

penelitian Deskriptif Kualitatif. Secara umum adalah penelitian yang

bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat dari populasi (objek penelitian). Dilakukan

dengan pengamatan langsung yang bersifat interaktif dan Memaparkannya

Page 15: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

8

sesuai dengan data-data yang di dapat. Adapun yang dimaksud dengan

Kualitatif menurut Klrik dan Miller adalah penelitian kualitatif sebagai

tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan

kemampuan yang berhubungan langsung dengan orang-orang di sekitar

objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri. Bogdan dan

Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data Deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.7

Deskriptif kualitatif yaitu satu metode penelitian yang dihasilkan

dari satu data-data yang dikumpulkan dan berupa kata-kata,gambar dan

penelitian alamiah. Jadi penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif, data tertulis dengan informasi dari orang

yang terlibat dalam objek penelitian. Adapun sumber utama penelitian

kualitatif adalah aktivitas objek di lapangan, selain itu juga bisa data

tambahan berupa dokumen, file dan Kepustakaan lainnya.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah daerah yang akan dijadikan sasaran

penelitian. Adapun penelitiannya diadakan di Koperasi Syari’ah ”BMT-

As-salam” Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya penyusunan skripsi ini data sangat dibutuhkan

sebagai sumber pokok. Dan untuk memperoleh data tersebut penulis

7 Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000), cet. Ke-11, h. 3

Page 16: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

9

mengadakan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data

yaitu:

a. Riset kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara membaca, dan memahami ,menguraikan dengan sistematis

terhadap buku-buku atau sumber-sumber yang bersifat ilmiah yang

berkaitan dengan judul skripsi ini.

b. Riset lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan

langsung di lapangan terhadap gejala-gejala sebenarnya.8

Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan jenis

pengumpulan data sebagai berikut:

1) Observasi; yaitu penulisan secara langsung mengadakan

pengamatan secara langsung di lapangan mengenai aktivitas-

aktivitas yang dilakukan di Koperasi Syari’ah ”BMT-Assalam”

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, keadaan pengelola, juga para

anggota yang terlibat di dalam semua kegiatan di Koperasi

Syari’ah ”BMT-Assalam”Kebayaoran Baru, Jakarta Selatan.

2) Wawancara; yaitu pengumpulan data dengan teknik ini yaitu,

mengadakan wawancara Langsung dengan sumber data yang lain

seperti pengurus, pimpinan, dan lain-lain.

3) Dokumentasi; yaitu data-data yang dibutuhkan dicari,

dikumpulkan, dibaca, dan dipelajari dari sumber-sumber berupa

arsip-arsip maupun buku-buku dan se bagainya yang berkaitan

8 Hari Wijaya dan Triton, Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi, (Yogyakarta:

Tugu Publisher Oryza, 2007), h.63. cet-1

Page 17: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

10

dengan Koperasi Syari’ah”BMT-Assalam” Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan.

4) Subyek dan Obyek Penelitian

Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah orang-orang

yang menjadi sumber informasi yang relevan dengan obyek yang

diteliti,seperti manajer serta setaf badan pengelola pada Koperasi

Syari’ah ”BMT-Assalam” Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kemudian yang menjadi obyek penelitian ini adalah mekanisme

penyaluran dana pada Koperasi Syari’ah ”BMT-Assalam”

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

5) Langkah-langkah penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam

penelitian lapangan adalah sebagai berikut:

a) Menentukan lokasi penelitian

b) Menggali kepustakaan

c) Studi pendahuluan

d) Merumuskan masalah

e) Menyusun daftar wawancara

f) Pengolahan dan menganalisa data

g) Laporan penelitian(penulisan skripsi)

6) Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data tersebut, penulis menggunakan

analisis kualitatif “yang menggambarkan dan mengabstrakkan satu

kenyataan menjadi fakta dengan fakta lain sehingga terbentuk satu

Page 18: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

11

pengertian data yang bersifat kualitatif tersebut diolah secara

persentase.

Jadi, penelitian ini penulis menganalisa dengan

menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu satu teknik analisis

data di mana penulis membaca, mempelajari, memahami, dan

kemudian menguraikan semua data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dibuat analisa-

analisa yang komprehensif sesuai dengan rumusan masalah dan

tujuan penelitian.

4. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini,penulis berpedoman pada buku

”Pedoman Penulisan karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Desertasi)”. Terbitan

CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis sudah melakukan penelitian terhadap

buku – buku, skripsi, tesis, disertasi, dan skripsi yang judul materi

pembahasannya hampir sama dengan skripsi penulis antara lain:

1. Pemanfaatan dan pendistribusian dana zakat, infaq, dan shodaqoh.

Disusun oleh Djuhairiyah mahasiswa FIDKOM jurusan PMI tahun

2003, berisi tentang pemanfaatan ZIS terhadap ekonomi masyarakat,

pendidikan, bantuan sarana ibadah, dan pendistribusian oleh BAZIS

Kodya Jakarta barat.

Page 19: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

12

2. Manajemen penghimpunan dan pendistribusian zakat melalui

teknoiogi informasi pada manajemen zakat Jakarta, disusun oleh Panca

Mardi Siswanto, mahasiswa FIDKOM konsentrasi MD, Tahun 2005.

Membahas tentang manajemen penghimpunan zakat melalui teknologi

informasi(SMS) dari manajemen pendistribusian zakat yang disalurkan

kepada lembaga amil yang telah bergabung dengan manajemen zakat

jakarta.

3. Sistem Pendistribusian Dana Zakat Pada Lembaga Pelayanan

Masarakat(LPM)Dompet Duafa.di susun oleh Yudi Kurniawan

mahasiswa FIDKOM konsentrasi MD tahun 2008. Berisi tentang

sistem pendistribusian dana zakat yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa

terhadap lembaga pelayanan masyarakat(LPM). Berbeda dengan

tulisan di atas, skripsi yang penulis susun ini berjudul mekanisme

penyaluran dana pada koperasi asyari’ah BMT Assalam Kebayoran

Baru Jakarta Selatan.

E. Sistematika Penyusunan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyusun sistematikanya

kepada lima bab dengan Rincian sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan, pada bab ini di uraikan tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Page 20: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

13

BABII: Tinjauan teori, pada bab ini di jelaskan tentang Pengertian

mekanisme, konsep penyaluran, pengertian koperasi syari’ah, konsep BMT,

konsep usaha kecil menengah(UKM)

BABIII: pada bab ini diuraikan Sejarah Berdirinya Koperasi Syari’ah ,

Nama, Tempat Kedudukan dan Wilayah Kerja Koperasi Syari’ah, Visi dan

Misi Koperasi Syari’ah, Asas dan Landasan Koperasi Syari’ah, Tujuan Serta

Usaha Koperasi Syari’ah, Struktur Pengurus Koperasi Syari’ah.

BABIV: Gambaran Umum Koperasi Syari’ah ”BMT-Assalam”

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam bab ini diuraikan tentang: sumber

dana koperasi syari’ah, mekanisme penyaluran dana koperasi syari’ah, bentuk

pemberdayaan terhadap usaha kecil menegah (UKM)

BABV: Penutup. Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan

dari penulisan skripsi, serta saran-saran yang dianggap perlu.

Page 21: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Mekanisme

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengertian dari mekanisme

adalah cara kerja suatu organisasi yang ditetapkan untuk pencapaian tujuan

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.1 Jadi dari pengertian mekanisme

tersebut dapat kita deskripsikan bahwa mekanisme koperasi sayariah

diantaranya :

1. Koperasi dalam pandangan Islam

2. Produk dan jasa koperasi syari’ah

3. Manajemen koperasi syariah

4. Sistem distribusi bagi hasil

5. Anggaran rumah tangga

B. Konsep Penyaluran

1. Pengertian penyaluran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia penyaluran/pendistribusian

berasal dari kata distribusi yang mempunyai arti penyaluran (pembagian

atau pengiriman) ke beberapa orang atau ke beberapa tempat. Sedangkan

penyaluran diartikan proses dan cara mendistribusikan barang kepada

beberapa orang atau tempat.2

1.J S. Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bhs Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka, 1996) cet. Ke-3, h.882 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 270

Page 22: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Terdapat perbedaan dalam sistem ekonomi tentang makna distribusi.

Di mana kapitalisme memberikan kebebasan kepemilikan khusus, dan

memperbolehkan pemindahan kekayaan dengan cara pewarisan atau hibah,

dan tidak meletakkan kaidah-kaidah untuk penentuan hal tersebut. Sementara

ekonomi sosial yang kini sudah usang mengabaikan khusus bagi unsur-unsur

produksi. Karena itu sistem distribusinya berdasarkan pada prinsip ” setiap

individu sesuai dengan tingkat kemampuannya, dan setiap individu sesuai

dengan tingkat kebutuhannya”dan berdasarkan pada perealisasian keadilan

pembagian pemasukan bagi tingkatan pekerja yang berlandaskan pada pilar-

pilar sosialis.3

Menurut Philip Kotler dalam bukunya ”Manajemen Pemasaran”

mengatakan bahwa : Penyaluran adalah serangkaian organisasi yang saling

tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa yang

siap untuk digunakan atu dikonsumsi. Dalam hal ini distribusi dapat diartika

sebagai kegiatan (membagikan, mengirimkan) kepada orang atau kebeberapa

tempat.4 Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa penyaluran adalah

organisasi yang paling bergantung dalam memasarkan sebuah produk yang

siap digunakan.

2. Macam-macam Penyaluran

a. Penyaluran bidang jasa adalah pelayanan langsung kepada pelanggan

tanpa melalui perantara karena jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat

bersamaan.

3 Jaribah bin Ahmad al Haris, fiqh Ekonomi Umar bin Khottob. Penerjemah h. Asmuni

Solihan Zamakh Syari, (Jakarta : Kholifa, 2006), h. 211 4 DepDikBud. Kamus Besar Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990),cet. Ke-3,h.308

Page 23: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

b. Penyaluran barang konsumsi adalah barang yang langsung digunakan oleh

individu atau anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, jadi

barang konsumsi terkait langsung dengan kebutuhan yang diinginkan oleh

konsumen melalui agen, pengecer lalu ketoko toko.

c. Penyaluran kekayaan adalah kekayaan merupakan bentuk jama’ dari kata

maal, dan kata maal bagi orang Arab adalah segala sesuatu yang

diinginkan sekali oleh manusia untuk menyimpan dan memilikinya.5

Dengan demikian sesuatu yang dimiliki oleh manusia baik berupa benda

mati atau benda hidup adalah kekayaan. Menurut ulama Hanafiah,

kekayaan adalah segala sesuatu yang dimiliki dan dapat diambil

manfaatnya, seperti tanah, binatang dan uang. Kekayaan adalah nilai aset

seseorang di ukur pada satu waktu tertentu.

d. Penyaluran pendapatan adalah pendapatan merupakan uapaya yang

memiliki pengaruh secara ekonomis. Adapun bentuk-bentuk penyaluran

pendapatan sebagai berikut :

1) Baitul maal

Baitul maal merupakan kas negara yang dikhususkan untuk pemasukan

atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslimin. Mekanisme

pemasukan maupun pengeluarannya semua ditentukan oleh syariat

Islam dan tidak mengikuti pendapatan manusia.

2) Pajak

Pajak pada hakikatnya adalah kewajiban yang dibebankan kepada

seluruh kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta untuk

5 Ust. Karom al-bustani et. Al-kamus al-munjid, (Beirut : Dar al-Musyriq, 1996), h, 780

Page 24: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

memenuhi kebutuhan temporer sebagian masyarakat yang lain.

Dengan sifatnya yang temporer maka pajak hanya berlaku pada saat

kas baitul maal kosong dan memang sedang terdapat kebutuhan pokok

yang sangat mendesak.

3. Tujuan Penyaluran

a. Membantu produsen yang kekurangan sumber daya

Saluran distribusi membantu produsen yang kekurangan sumber daya

untuk memasarkan secara langsung ke pemakai akhir. Untuk memasarkan

dan menyalurkan dibutuhkan sumber daya untuk melakukan komunikasi

dan hubungan dengan pelanggan.

b. Penjualan langsung tidak memungkinkan

Dalam beberapa kasus, penjualan langsung yang dilakukan oleh produsen

ke pemakai akhir tidak memungkinkan karena produknya harus dijual

dengan produk lain. Seperti contoh, produsen produk teh botol sosro tidak

mungkin menjual hanya produk-produk minuman teh botol saja, tetapi

mereka pasti menjual produk minuman lain.

c. Mengatasi ke tidak cocokan produk

Mengatasi jika terjadi ke tidak cocokan produk. Dalam hal ini produk yang

dihasilkan tidak sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan oleh

produsen.6

6 Pratama Rahardja dan mandala manurung, teore ekonomi mikro suatu pengantar

(Jakarta : FEUI), h

Page 25: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

C. Konsep Koperasi Syariah

1. Gambaran Tentang Koperasi Syariah

Koperasi syariah merupakan sebuah konfersi dari koperasi

konfensional melalui pendekatan yang sesuai dengan syariat Islam dan

peneladanan ekonomi yang dilakukan oleh Rasulullah dan para

sahabatnya. Konsep pendirian koperasi syariah menggunakan konsep

syirkah mufawadhoh yakni sebuah usaha yang didirikan secara bersama-

sama oleh dua orang atau lebih, masing-masing memberikan kontribusi

dana dalam porsi yang sama besar dan berpartisipasi dalam kerja dalam

bobot yang sama pula. Masing-masing Patner saling menanggung satu

sama lain dalam hak dan kewajiban. Dan tidak diperkenankan salah

seorang memasukkan modal yang lebih besar dan memperoleh

Keuntungan yang lebih besar pula dibanding dengan patner yang lainnya.

Azaz koperasi syariah berdasarkan konsep gotong royong, dsan tidak

dimonopoli oleh seorang pemilik modal. Begitu pula dalam hal

keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang diderita harus dibagi

secara sama dan proporsional. Penekanan manajemen usaha dilakukan

secara musyawarah sesama anggota dalam Rapat Anggota tahunan (RAT)

dengan melibatkan seluruhnya potensi anggota yang dimilikinya.7

7. Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, h.6

Page 26: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Artinya: ”......Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, Allah begitu amat besar siksanya”. (Q.S Al Maidah ayat 2).

2. Landasan Dasar Sistem Koperasi Syariah

Yang menjadi alasan dasar koperasi syariah sebagaimana lembaga

ekonomi Islam lainnya yakni mengacu pada sistem ekonomi Islam itu sendiri

seperti tersirat melalui fenomina alam semesta dan juga tersurat dalam Al

Qur’an serta Al Hadist.8

Landasan dasar koperasi syariah atara lain :

a. Koperasi melalui pendekatan sistem syariah

1) Merupakan sistem ekonomi Islam yang integral dan merupakan satu

kumpulan dari barang-barang atau bagian-bagian yang bekerja secara

bersama-sama sebagai satu keseluruhan.

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata”. (Q.S.Al Baqarah : 208)

2) Merupakan bagian dari nilai-nilai atau ajaran-ajaran Islam yang

mengatur bidang perekonomian umat yang tidak terpisahkan dari

8. Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, h.7-10

Page 27: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

aspek-aspek lain dari seluruh ajaran Islam yang komperhensif dan

integral.

☺ ☺

☺ ⌧ ⌧

⌦ ⌧

Artinya: ”Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah aku cukupkan kepadamu nikmat ku, dan telah aku ridhoi Islam sebagi agamamu bagimu. Maka barangsiapa terpaksa (393) karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. (Q.S. Al Maidah: 3)

b. Tujuan sistem koperasi syariah

1) Mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan moral Islam :

Artinya: ”Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat Dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu”.(Q.S. Al-Baqarah : 168)

☺ ⌧ ⌧

Page 28: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Alloh telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadanya”.(Q.S. Al Maidah : 87-88)

2) Menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama anggota

Artinya: ”Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki serta seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”. (Q.S. Al Hujarat (49) : 13)

Page 29: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

”Katakanlah ; Hai manusia sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi ; tidak ada tuhan selain dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasulnya. Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatnya (kitab-kitabnya) dan ikutilah dia, supaya kamu dapat petunjuk”.(Q.S. AL A’raaf(7) :158)

3) Pendistribusia pendapatan dan kekayaan yang merata sesama anggota

berdasarkan kontribusinya. Agama Islam mentolerir kesenjangan

kekayaan dan penghasilan karena manusia tidak sama dalam hal

karakter, kemampuan, Kesungguhan dan bakat. Perbedaan diatas

tersebut merupakan penyebab perbedaan dalam pendapatan dan

kekayaan. Hal ini dapat terlihat pada

Artinya: ”Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di

bumi dan dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang yang diberikannya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu amat cepat siksaannya, dan sesungguhnya dia maha pengampun lagi maha penyayang”.(Q.S.Al An’aam (6) : 165)

⌧ ☺

Page 30: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Artinya: ”Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama merasakan rezki itu, maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.....?”(q.s. An Nahl)(16) : 71)

4) Kebebasa pribadi dalam kemaslahatan sosial yang didasarkan pada

bahwa manusia diciptakan hanya untuk tunduk pada Allah.

Artinya: ”Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada bukul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah lah kesudaha segala urusan.”(Q.S. Lukman (31) : 22)

c. Krakteristik koperasi syariah

1) Mengakui hak milik anggota terhadap modal usaha

2) Tidak ditawarkan transaksi de3ngan menetapkan bunga (riba)

3) Berfungsinya institusi ziswaf

4) Mengakui mekanisme pasar yang ada

5) Mengakui motif mencari keuntungan

6) Mengakui kebebasan berusaha

7) Mengakui adanya hak bersama

3. Peran dan Fungsi Koperasi Syariah

Page 31: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Dalam koperasi konfensional lebih mengutamakan mencari

keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau

membungakan uang yang ada pada anggota. Ironisnya sebagian anggota yang

meminjam biasanya anggota yang mengalami defisit keuangan untuk

kebutuhan sehari-sehari dan pihak koperasi memberlakukannya sama dengan

peminjam lainnya dengan mematok bunga sebagai jasa koperasi yang sama

besarnya.

Pada unit jasa keuangan syariah (UJKS) koperasi syariah hal ini tidak

dibenarkan, setiap transaksi pembiayaan diberlakukan secara berbeda

tergantung jenis kebutuhan anggotanya dengan imbalan yang diterima seperti :

fee (untuk pelayanan jasa-jasa). Margin (untuk jual beli) dan bagi hasil (untuk

kerja sama usaha).9 Oleh karenanya koperasi syariah mempunyai peran dan

fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai manajer investasi

Koperasi syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana

yang dihimpunnya. Besar kecilnya hasil usaha koperasi tergantung pada

keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme koperasi syariah. Penyaluran

dana yang dilakukan koperasi syariah memiliki implikasi langsung kepada

perkembangan koperasi syariah. koperasi syariah menggunakan fungsi ini

sebagi lembaga yang menginvestasikan dana-dana anggotanya pada usaha-

usaha yang menguntungkan. Jika terjadi kerugian karena faktor force

major maka koperasi syariah tidak boleh meminta imbalan sedikitpun

karena kerugian dibebankan kepada pemilik dana.

9. Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, h. 10-12

Page 32: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Fungsi ini terlihat pada penghimpunan dana khususnya dari bentuk

tabungan mudharabah dalam UJKS maupun investasi sektor riil. Oleh

karenanya tidak sepatutnya UJKS koperasi syariah menghimpun dana

yang bersifat mudharabah baik tabungan maupun investasi tidak terikat

jika tidak memiliki obyek usaha yang jelas dan menguntungkan.

b. Sebagi investor

Koperasi syariah menginvestasikan dana yang dihimpun dari

anggota maupun pihak lain dengan pola investasi yang sesuai dengan

syariat. Investasi yang sesuai meliputi akad jual beli secara tunai (Al

Merabahah) seperti pendiria waserda dan jual beli tidak tunai (Al

Murabahah), sewa menyewa (ijaroh), kerjasama penyertaan sebagian

modal (Musyarakah) dan penyertaan modal seluruhnya (Mudharabah).

Keuntungan yang diperoleh dibagikan secara proporsional (sesuai

kesepakatan nisbah) pada pihak yang memberikan dana seperti tabungan

sukarela atau investasi pihak lain sisanya dimasukkan pada pendapatan

opersi koperasi syariah.

c. Fungsi sosial

Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanaan

sosial baik kepada anggota yang membutuhkannya maupun kepada

masyarakat dhu’afa kepada anggota yang membutuhkan pinjaman darurat

dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan pengembalian pokok (A Qord)

yang sumber dananya berasal dari modal atau laba yang dihimpun.

Dimana anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya seperti

dikoperasi konfensioanal. Sementara bagi anggota masyarakat dhuafa

Page 33: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

dapat diberikan pinjaman kebajikan dengan atau tanpa pengembalian

pokok (Qordhul Hasan) yang sumberdananya dari dana ZIS (zakat, infaq

dan shadaqoh). Punjaman Qordhu Hasan ini diutamakan sebagai modal

usaha bagi masyarakat miskin agar usahanya menjadi besar, jika usahanya

mengalami kemacetan, ia tidak perlu dibebani dengan pengembalian

pokoknya.

Fungsi ini juga yang membedakan antara kopersi konfensional

dengan koperasi syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya

sesuai dengan ajaran Islam.

Artinya: ”Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan

dan janganlah kamu tolong menolong dalam permusuhan dan perbuatan dosa. ”(Q.S.Al Maidah : 2)

4. Prinsip Opersional Koperasi Syariah

Pada prinsipnya, operasional UJKS tidak berbeda dengan BMT (Bitul

Maal Wattamwil), Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah

(UUS), dan Bank Perkereditan Syariah (BPRS), hanya sekalanya saja yang

berbeda. Di koperasi syariah ini justru dapat lebih luas lagi pengembangannya

terutama dalam mempraktekkan akad-akad muamalat yang sulit dipraktekkan

Page 34: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

di perbankkan syariah karena adanya keterbatasan PBI (Peraturan Bank

Indonesia).10

Prinsip dasar operasional koperasi syariah diantaranya :

a. Sumber dana koperasi syariah

1) Simpanan sukarela

a) Simpanan wadi’ah

b) Simpanan berjangka (Mudharabah)

2) Investasi pihak lain

a) Investasi terikat

b) Investasi tidak terikat

3) Dana ZIS

a) Zakat

b) Infaq dan Shadaqoh

4) Modal koperasi

a) Simpanan pokok dan wajib

b) Dana hibah

c) Dana luar, SHU berjalan

b. Penyaluran dana koperasi syariah

1) Jasa-jasa

a) Wakalah

b) Kafalah

c) Hawalah

d) Ijaro

10. Panduan Peraktis Koperasi Syariah Indonesia, h. 13

Page 35: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

2) Jual beli

a) Murobahah

b) Salam

c) Istishna

d) Musawwamah

3) Investasi pembiayaan

a) Mudharabah

b) Musyarakah

4) Penempatan lainnya

a) Bank syariah

b) Koperasi syariah

D. Baitulmal Wa at-tamwil (BMT)

1. Pengertian BMT

Berdasarkan literatur yang ada sulit untuk menetapkan terminologi

Batulmal Waat-Tanwil secara tepat. Hal ini disebabkan oleh litertur yang

minim tentang konsep tersebut serta belum ada institusi Baitulmal Waat-

Tamwil yang permanin. BMT, Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah

lembaga usaha ekonomi kerakyatan yang dapat dan mampu melayani

masalah usaha kecil bawah berdasarkan bagi hasil dan jual beli dengan

memanfaatkan potesi jaminan dalam lingkungannya sendiri. BMT berasal

dari konsep Baitulmal Waat-Tanwil (Terdiri dari dua sisi yaitu Baitulmal

dan Bait at-Tamwil).11 Baitulmal adalah suatu institusi atau lembaga

11.Yayasan PINBUK, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Perjalanan

Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, (Jakarta : PINBUK, 2000), h.182

Page 36: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

keuangan yang usaha pokoknya adalah menerima dan menyalurkan

dana umat Islam yang bersifat non komersial. Sumber dana Baitulmal

berasal dari zakat , infaq, sedekah, waqaf dan sumbangan lain-lain yang

tidak mengikat. Adapun penyalurannya dialokasikan kepada mereka yang

berhak (mustahiq) yaitu faqir, mikin, alimin, muallaf, hamba sahaya,

ghorimin, dan ibnu sabil, atau untuk mengetahui mengetahui ciri-ciri

operasional Batulmal adalah sebagai berikut:

a. Visi dan misi social(non komersial)

b. Memiliki fungsi sebagai mediator antara pembayar zakat (muzakki)

dan penerima zakat.

c. Tidak boleh mengambil profit dari aktivitasnya.

d. Biaya opersional dialokasikan dari hak amilin maksimal 12,5% dari

total zakat, infaq, sedekah yang diteriama.

Adapun Bait at-Tanwil adalah lembaga keuangan yang kegiatannya

adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit

motive. Penghimpunan diperoleh melalui simpanan pihak ketiga dan

penyalurannya dilakukan dalam bentuk pembiayaan atau intevestasi, yang

dijalankan berdasarkan syariat .

Istilah BMT adalah penggabungan dari 2 kata, yaitu baitul maal

dan baituttamwil. Secara etimologis baitulmaal berasal dari kata bait dan

al-maal. Bait artinya rumah, sedangkan al-maal artinya harta benda atau

kekayaan. Namun demikian, kata baitulmaal diartikan sebagai

pemberdayaan.12

12. Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta : Djambatan, 1992), h. 161

Page 37: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Ciri-ciri operasional Bait at-Tamwil.13

a. Visi dan misi ekonomi

b. Dijalankan dengan orientasi profit / keuntungan sesuai perinsip ekonomi

Islam.

c. Memiliki fungsi sebagai mediator antara pemilik kelebihan dana

(penabuang) dengan pihak yang kekurangan dana namun mempunyai

potensi usaha produktif (peminjam).

d. Biaya operasional berasal dari asset sendiri atau dari keuntungan yang

diperoleh. Dengan demikian, BMT menggabungkan dua kegiatan yang

berbeda sifatnya, laba dan nirlaba, dalam satu lembaga. Namun

secaraoperasinal BMT tetap badan yang tepisah. Dalam

perkembangannya, selain bergerak dibidang keuangan, BMT juga

melakukan kegiatan disektor riil. Sehingga ada tiga jenis aktifitas yang

dilakukan BMT, yaitu jasa keuangan, social atau pengelolaan zakat,

infak, dan sedekah (ZIS);serta sector riil. Mengingat masing-masing

memiliki kekhasannya sendiri, setiap aktifitas adalah suatu badan yang

terpisah, artinya pengelolaan dana ZIS, jasa keuangan, dan sector riil

tidak bercampur satu sama lain. Penilaianpun perlu dipisahkan

sebelum menilai kinerja BMT secara keseluruhan. Penilaianpun perlu

dipisahkan sebelum menilai kinerja BMT secara keseluruhan. Selain

itu, yang mendasar adalah bahwa seluruh aktifitas BMT harus

dijalankan berdasarkan prinsip muamalah (ekonomi) dalam Islam.14

13. Hertanto Widodo, et.al.,Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wa at-

Tamwil(BMT), (Bandung : Mizan, 2000), cet.ke-2,h. 81 14. Hertanto Widodo, et..al.Panduan Praktis Opaerasional Baitulmaal Waat at-

Tamwil,cet.ke-2,h.82

Page 38: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

2. Legalitas BMT

Sebelum berkembang istilah BMT, kita telah lebih dulu akrab dengan

istilah Baitulmal (selanjutnya ditulis BM).Saat ini mengenal istilah BM hanya

sebatas lembaga pengelola ZIS sebenarnya pengertian ini sudah mengalami

penyempitan fungsi karena pada masa Nabi saw dan para kholifah

sesudahnya, BM hanya berfungsi mengelola sebagian besar keuangan negara

meliputi sumber pemasukan dan pengeluaran keuangan negara. Adapun istilah

Bait at-Tamwil (BT) kurang popular. Nama ini pernah terdengar melalui BT.

Teknosa di Bandung dan bt. Ridha Gusti dan Jakarta. Fungsinya kurang lebih

sama dengan praktek perbankan Islam yang menerapkan system bagi

hasil,perbedaannya terletak pada status kelembagaannya sebagai kelompok

swadaya masyarakat dan lingkup usaha yang relatif kecil.

Pada awal perkembangannya, BMT memang tidak mempunyai badan

hukum resmi.15 Dilihat dari perjalanan sejarahnya maka BMT adalah sebuah

organisasi informal dalam berbentuk Kelompok Simpan Pinjam (KSP) atau

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang pada awalnya diadakan program

PHBK (Proyek Hubungan Bank dengan Kelompok Masyarakat) yang

diprakarsai oleh bank Indonesia dengan tujuan menjembatani hubungan bang

dengan kelompok swadaya masyarakat.

BMT bewrkembang sebagai kelompok swadaya masyarakat (KSM)

Kelompok Simpan Pinjam (KSP). Namun untuk mengantisipasi

perkembangan ke depan, status menjadi kebutuhan mendesak. Dalam

peraturan perundang-undangan di Indonesia, yang memungkinkan penerapan

15. Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wat at-Tamwil, cet ke-2,

h. 84-85

Page 39: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

system operasional bagi hasil adalah perbankan dan koperasi. Saat ini, oleh

lembaga-lembaga Pembina BMT diarahkan kepada berbadan hukum koperasi

mengingat BMT berkembang dari kelompok swadaya masyarakt. Selain itu

dengan berbentuk koperasi, BMT dapat berkembang keberbagai sektor usaha

seperti keuangan dan sektor riil.

Bentuk ini juga diharapkan dapat memenuhi tujuan memberdayakan

masyarakat luas, sehingga kepemilikan diharapkan BMT sebagaimana konsep

koperasi akan lebih mengenai sasaran.

Dengan berdasarkan hukum koperasi, BMT diharapkan:

a. Memiliki badan hukum yang jelas dan karenanya akan lebih meyakinkan

masyarakat untuk mendukungnya. Dengan demikian akan membantu

memperkuat ekonomi masyarakat.

b. Lebih tangguh bila terjadi hal-hal yang menyangkut hukum dengan segala

pihak yang berhubungan dengannya.

c. Jelas-jelas pendukung pengembangan ekonomi berdasarkan asas

kekeluargaan.

d. Program-program pemerintah yang menyangkut pemerataan dan

pengentasan kemiskinan akan memiliki saluran kelembagaan yang

berperan untuk menyampaikan secara utuh ke tangan golongan ekonomi

lemah secara seutuhnya.

Dengan berbadan hukum koperasi seperti yang disampaikan diatas,

diharapkan BMT akan mampu menyumbang pada pembangunan nasional

yakni :

Page 40: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

a. BMT akan berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

meningkatkan pendapatan masyarakat.

b. BMT berperan pula dalam mencapai sasaran umum pembangunan.

c. BMT juga akan membantu tercapainya sasaran dalam bidang ekonomi

dalam rangka penataan dan pemantapan industri nasional. Keseluruhannya

bersamaan dengan upaya peningkatan pemerataan yang meliputi

peningkatan kesempatan usaha, lapangan kerja serta peningkatan

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

d. BMT akan terlihat penuh dalam pemerataan dalam peningkatan

kemampuan dan peranan usaha kecil.

e. BMT akan mampu menjadi landasan pembangunan koperasi sebagai

wadah ekonomi rakyat yang arahnya dimaksudkan agar memiliki

kemampuan untuk menjadi badan usaha yang efektif dan efisien sekaligus

menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar dalam

masyarakat.

f. BMT akan membantu program pencapaian peningkatan fungsi dari

peranan kopersi, melalui upaya peningkatan semangat kebersamaan dan

manajemen yang lebih professional.

Dan bentuk badan hukum BMT diarahkan dengan koperasi sesuai

dengan undang-undang republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang

perbangkan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 10

tahun 1998 yaitu :

Pada bab VI Bagian pertama tentang perizinan pasal 16 ayat (1)yang

berbunyi : Setiap pihak yang melakukan kegiatan penghimpunan dana dari

Page 41: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin

usaha sebagai bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari pimpinan bank

Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat

dimaksud diatur dengan Undang-undang tesendiri.

Kemudian pada bagian kedua tentang bentuk hukum pasal 21 yang

berbunyi :

Bentuk hukum suatu Bank umum dapat berupa :

a. Perseroan Terbatas (PT)

b. Koperasi; atau

c. Perusahaan Daerah.

Dan pada penjelasan Bab tentang perizinan pasal 16 ayat 1 adalah :

Kegiatan menghimpunan dana dari masyarakat oleh siapapun pada dasarnya

merupakan kegiatan yang perlu diawasi, mengingat dalam kegiatan itu terkait

kepentingan masyarakat yang dananya disimpan pada pihak yang

menghimpun dana tersebut. Sehubungan dengan itu dalam ayat ini ditegaskan

bahwa kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

hanya dapat dilakukan oleh pihak yang telah memperoleh izin usaha sebagai

Bank Umum atau sebagai Bank Perkreditan Rakyat. Namun di masayarakat

terdapat pula jenis usaha lainnya yang juga melakukan kegiatan

penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan atau semacam

simpanan, misalnya yang dilakukan kantor pos,oleh dana pensiun, atau oleh

perusahaan asuransi kegiatan lembaga-lembaga tersebut tidak termasuk

kegiatan usaha perbankan berdasarkan dalam ketentuan ayat ini.

Page 42: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Kegiatan penghimpunan dana dari masyarat yang dilakukan lembaga-

lembaga tersebut diatur dengan undang-undang tersendiri.

3. Jenis-jenis usaha (produk-produk) Baitulmal wa at-Tamwil

Kegiatan jasa keuangan yang dikembangkan oleh BMT berupa

penghimpunan dana dan menyalurkannya melalui kegiatan pembiayaan dari

dan untuk anggoat atau non anggota. Kegiatan ini dapat disamakan secara

operasional dengan kegiatan simpan pinjam dalam koperasi atau kegiatan

perbankan secara umum. Namun demikian, karena BMT mrerupakan lembaga

keuangan Islam, ia dapat disamakan dengan sistem perbankan atau lembaga

keuangan yang mendasarkan kegiatannya dengan syariat Islam. Hal ini juga

terlihat dari produk-produk jasanya yang sama dengan yang ada dalam

perbankan Islam.16

Secara garis besar produk-produk BMT antara lain :

a. Penghimpunan dana

1) Simpanan

Yang dimaksud simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh

anggota, calon anggota BMT yang lain dan atau anggotanya kepada

BMT dalam bentuk simpanan bersyarat, simpanan sukarela dan

sukarela berjangka dengan akad yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak dan pihak penyimpan akan mendapatkan profit yang dihitung

dari keuntungan BMT.

Jenis-jenis simpanan pada BMT :

a) Simpanan bersyarat keanggotaan antara lain :

16. Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Edisi ke-dua, tahun 1999,h. 462-478

Page 43: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

- Simpanan pokok khusus.

Simpanan pokok khusus adalah simpanan yang dibayar oleh

para pendiri BMT yang besarnya ditentukan dalam anggaran

dasar dan bisa diubah berdasarkan rapat anggota pendiri.

Simpanan pokok khusus nantinya akan dijadikan modal awal

dalam pelaksanaan opersional BMT.

- Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah simpanan yang dibayar sebagai syarat

keanggotaan biasa BMT, dibayar satu kali selama menjadi

anggota yang besarnya ditentukan dalam anggaran dasar dan

dapat diubah berdasarkan kesepakatan anggota pendiri.

Besarnya simpanan pokok sama untuk semua anggota.cara

pembayaran dapat dibayar sekaligus atau diangsur, selama

yang bersangkutan menjadi anggota BMT maka simpanan

pokok tidak dapat diambil.

- Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah simpanan yang wajib oleh semua

tingkatananggota dalam BMT secara teratur, lazimnya dibayar

setiap bulan. Besarnya ditetapkan dalam anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga hasil kesepakatan anggota dalam rapat

anggota pendiri dengan mempertimbangkan pada kemampuan

anggota yang terendah. Simpanan wajib tidak boleh diambil

selama yang bersangkutan masih menjadi anggota BMT dan

Page 44: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

dalam pelaksanaannya dapat menggunakan akad wadi’ah yang

dhamanah atau mudharabah.

b) Simpanan bersyarat pembiayaan

Simpanan wajib pembiayaan (SWP) merupakan simpanan wajib

bersyarat yang diwajibkan BMT kepada anggota/mitra yang

melakukan pembiayaan. Besarnya ditentukan oleh kebijakan

manajeme BMT, lazimnya 10 % dari pokok pembiayaan. Dan

SWP yang disetorkan kepada BMT tidak dapat diambil dan baru

bisa diambil apabila anggota/mitra telah lunas melakukan angsuran

pembiayaan.

c) Simpanan sukarela

- Simpanan sukarela biasa

Simpanan sukarela biasa adalah jenis simpanan yang diadakan

oleh BMT yang penyetorannya bias secara berangsu-angsu,

yang besarnya ditentukan berdasarkan kebijakan menejemen

BMT dan dapat diambil sewaktu-waktu. Penyetoran dan

pengambilan simpanan dapat dilakukan pada jam kantor buka.

Akad yang digunakan untuk jenis simpanan ini adalah akad

mudharabah atau akad wadi’ah yad dhamanah, tapi biasanya

menggunakan akad mudharabah.

- Simpanan sukarela berjangka adalah produk simpanan dari

anggota

atau calon anggota untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

perjanjian dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu

Page 45: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

berakhir. Biasanya simpanan tidak dibatasi tapi ada pembatasan

minimal yang ditentukan oleh kebijakan manajemen BMT

yang berdasarkan kemampuan pasar.

d) Simpan untuk tujuan khusus

Simpanan untuk tujuan khusus yaitu ZIS (zakat, infaq, sedekah). 17

Memobilisasi simpanan dan jama’ah jugak dibentuk dalam

sumbangan mudharabah (SM) sebagai berikut :

- Simpanan mudharabah biasa

- Simpanan mudharabah pendidikan

- Simpanan mudharabah haji dan umrah

- Simpan mudharabah kurban

- Simpanan mudharabah Idul Fitri

- Simpanan mudharabah walimah

- Simpanan mudharabah aqiqah

- Simpanan mudarabah perumahan

- Titipan dari dana zakat, infaq, sedekah.

e) Dan adajuga produk simpanan yang dapat dibentuk oleh BMT

disesuakan dengan kebutuhan pasar dan lingkungan.

Dalam simpanan mudharabah ini, penyimpan dana sebagai sahib al

mal (pemilik mudal) dan pihak pengelola dana/bank sebagai mudharib

(pengelola) dengan nisbah bagi hasil yang telah ditentukan sesuai dengan

pendapatan BMT.

17. PINBUK Serang, Modul Pelatihan Pengelola BMT, (Serang : Pinbuk, 2000), h. 9-15

Page 46: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

b. Penyaluran dana

Seperti yang dijelaskan bahwa penyaluran dana BMT dilakukan

kebeberapa sektor seperti pembiayaan, investasi dan piutang

usaha.pembiayaan merupakan hal terpenting dalam usaha BMT karena dari

sinilah sebenarnya BMT akan mendapatkan keuntungan yang nantinya akan

dipakai untuk pemenuhan operasional BMT. Istilah pembiayaan diberbagai

lembaga terdapat perbedaan akan tetapi semua akan mengandung pengertian

yang sama. Pembiayaan adalah istilah yang digunakan pada BMT, sedangkan

koperasi menggunakan istilah peminjaman dan untuk perbankan

menggunakan istilah kredit.

Dalam UU. No. 25 tahun 1992 PP No. 9 tahun 1995 tentang

pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai sejumlah imbalan.

Sedankan dalam BMT pengertian pembiayaan belum ada yang baku,

hanya sebagai patokan dapat dijelaskan bahwa pengertian pembiayaan adalah:

PenyediAan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam atau jual beli

antara BMT dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu, yang dapat disertai dengan

pembagian hasil/keuntungan, infaq atau imbalan yang dapat dipersamakan

dengan itu.

Page 47: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Dari pengertian di atas dapat dilihat adanya unsur-unsur pembiayaan :

1) Unsur kepercayaan

2) Unsur wakatu

3) Unsur resiko

4) Unsur penyerahan

5) Unsur akad

c. Jenis-jenis pembiayaan

1) Berdasarkan tujuan penggunaan

a) Investasi, pembiayaan yang dilakukan untuk pengadaan sarana.

b) Modal kerja, pembiayaan yang diadakan untuk penyediaan bahan baku

atau barang untuk tujuan perdagangan.

2) Berdasarkan sektor usaha

a) Perdagangan

b) Industri

c) Pertanian

d) Peternakan

e) Jasa

3) Berdasarkan jangka waktu

a) Jangka pendek (dibawah 1 tahun)

b) Jangka menengah (1 tahun)

c) Jangka panjang (diatas 1 tahun)

Semua jenis pembiayaan di atas, dapat menggunakan akad yang sesuai

dengan ajaran Islam, adapun akad tersebut dapat menggunakan akad

Page 48: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

mudharabah atau musyarakah (prinsip kerjasama) atau akad murabahah serta

bai’bitsaman Ajil (prinsip jual beli) atau qardul hasan (prinsip kebajikan).18

d. Prinsip kerjasama

Prinsip ini merupakan sistem yang meliputi pembiayaan pembagian,

bagi hasil antara pemilik dana (shahib al mal) dengan pengelola dana

(mudharib). Bentuk produk ini dapat menggunakan akad mudharabah atau

musyarakah.

1) Pembiayaan mudharabah (bagi hasil)

Yang dimaksud dengan pembiayaan mudharabah adalah

pembiayaan yang diberikan oleh BMT, dan BMT selaku sebagai shahib al

mal (pemilik dana) dan penerima pembiayaan sebagai pengelola dana

(mudharib) dengan nisbah yang telah disepakati diantara keduanya.

Pembiayaan mudharabah bertsifat kepercayaan penuh yaitu BMT

memberikan kepercayaan penuh kepada pengelola untuk menjalankan

usaha berdasarkan modal yang diberikan oleh BMT dan BMT tidak ikut

campur dalam pengelolaannya.

2) Pembiayaan musyarakah (capital sharing)

Yang dimaksud dengan pembiayaan musyarakah adalah

pembiayaan modal kerja atau investasi, yaitu BMT yang bertindak sebagai

pemberi modal usaha keseluruhan, pihak BMT dapat diikut sertakan dalam

proses manajemen (pengelolaan). Pembagian keuntungan berdasarkan

perjanjian sesuai dengan proporsinya dalam bentuk nisbah yang dihitung

18. PINBUK Serang, Modul Pelatihan Pengelolaan BMT,h.29-30

Page 49: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

dari laba bersih. Apabila pengelola usaha mengalami kerugian, masing-

masing pihak menanggung kerugian sesuai dengn kesepakatan perjanjian.

e. Prinsip jual beli

Prinsip ini merupakan penyaluran dalam bentuk jual beli dengan

pembiayaan ditangguhkan dengan cara penjualan barang dari BMT kepada

nasabah dengan harga ditetapkan sebesar harga perolehan barang ditambah

keuntungan yang disepakati untuk keuntungan BMT. Jual beli proses

pemindahan hak milik (barang atau harta) kepada pihak lain dengn

menggunakan uang sebagai alat tukarnya. Dasar hokum yang membolehkan

jual beli ini dapat dilihat dalam al-quran :

Artinya : ”Padahal Allah telang menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”(Al-Baqarah/2 : 275)

Akad yang dapat dipakai dalam prinsip ini yaitu BBA (Bai’ Bitsaman

Ajil), Murabahah, Bai’ as salam.

1) Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA) adalah pembiayaan akad

2) jual beli, yaitu BMT membiayai nasabah untuk pembelian barang yang

dibutuhkan dengan pembayaran secara angsuran.

3) Akad murabahah pada prinsipnya sama dengan BBA hanya uang

dibayarkan sekaligus pada waktu jatuh tempo sesuai dengan

kesepakatan.

4) Akad Bai’ as salam pada perinsipnya sama juga dengan akad BBA hanya

uang dibayarkan terlebih dahulu kemudian barangnya diambil nanti sesuai

dengan kesepakatan akad.

f. Prinsip kebajikan

Page 50: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Prinsip ini merupakan pembiayaan kebajikan, lebih bersifat social

dan tidak profit oriented; lebih dirasakan sebagai sumbangan lunak bagi

Bisnis Usaha Kecil (BUK) yang benar-benar kekurangan modal. Nasabah

tidak usah memberi keuntungan kepada BMT, tetapi hanya memberikan

biaya riil yang tidak dapat dihindari untuk terjadinya suatu kontak,

misalnya biaya administrasi pembiayaan. Sumber pembiayaan ini hanya

satu sumber yang boleh dilakukan, yaitu simpanan yang berasal dari dana

titipan yang bersumber dari ZIS atau harus merupakan kekayaan Baitulmal

BMT tersebut. Yang termasuk dalam prinsip ini adalah qardul hasan.

Yang dimaksud qardul hasan adalah akad yang memindahkan hak

milik yang punya hutang kepada yang berhutang dalam sejumlah uang

atau yang dipersamakan dengan itu, di mana yang berhutang wajib

membayar baik sejumlah uang dengan jumlah uang yang sama seperti

yang terdapat pada akad.

4. Sumber-sumber Dana Baitulmal wa at-tamwil

Dana merupakan factor utama dalam sector keuangan BMT untuk

menghasilkan pendapatan, selain pendapatan atas jasa yajg diberikan. Dengan

dana yang cukup, emungkinkan BMT memasarkan jasa yang lebih banyak.

Selain mendukung pemasaran jasa BMT, Dana juga merupakan alat likuiditas

BMT. BMT harus merencanakan besarnya volume dana yng harus tersedia,

sehingga tidak menghambat proses memperoleh pendapatan, tetapi juga tidak

mengakibatkan dana menganggur dalam jumlah yang besar. Terdapat

beberapa sumber dana yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana

bagi BMT sebagai berikut :

Page 51: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

a. Dana anggota adalah dana yang diperoleh dari anggota berupa

simpanan pokok, simpanan wajib, maupun simpanan sukarela dalam

bentuk yang beraneka ragam, dan setoran dana awal untuk pendirian

BMT.

b. Dana cadangan adalah dana yang diperoleh dari cadangan berupa laba

yang tidak dibagikan atau penyisihan penghapusan aktifa.

c. Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari pihak ketiga dapat

berupa pinjaman atu sumbangan.19

Jadi penghimpunan dana BMT dapat diperoleh dari simpanaa, yaitu

dana yang dipercayakan olehnasabah kepada BMT untuk disalurkan kesektor

produktif dalam bentuk pembiayaan. Simpanan ini dapat terbentuk :

a. Tabungan wadi’ah

b. Simpanan mudharabah jangka pendek

c. Simpan mudharabah jangka panjang

Selain simpanan, juga dapat bersumber dari pembiayaan yang

diberikan kepada semua sektor ekonomi mentadi garapan sektor informal bagi

pengusaha kecil dan menengah, kemudian modal dari BMT sendiri.

Untuk pendapatan BMT meliputi pendapatan yang berasal dari

penyaluran dana yang dilakukan (pembiayaan), simpanan anggota atau non

anggota (tabungan) dan modal sendiri (terdiri dari simpanan pokok, simpanan

wajib, modal donasi, modal penyetoran, cadangan koperasi dan sisa hasil

usaha yang belum dibagikan).

19. Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wat at-Tamwil,cet.ke-

2.,h. 197

Page 52: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

5. Pengalokasian dana Baitulmal wa at-Tamwil

Langkah penting berkaitan dengan dana yang dihimpun oleh BMT

adalah memanfaatkan dana semaksimal mungkin berupa pembebanan maupun

investasi yang lain. Dengan demikian akan dihasilkan pendapatan bagi BMT

dan BMT dapat memberikan bagi hasil yang cukup memuaskan bagi para

pemilik dana. enyaluran dana yang dilakukan akan memberikan hasil yang

beragam. Keragaman tersebut dapat berupa tingkat resiko, jangka waktu,

lokaso, maupun bentuknya. Untuk itu perlu dilakukan pengajaran penyaluran

dana kepada BMT, sehingga penyaluran dana tersebut aman serta memberikan

hasil yang optimal20.

Penyaluran dana BMT terhadap nasabah terdiri atas dua jenis :

a. Pembiayaan dengan system bagi hasil

b. Jual beli dengan pembayaran ditangguhkan atau cicilan

Pembiayaan merupakan penyaluran dana BMT kepada pihak ketiga

berdasarkan kesepakatan pembiayaan antara pihak BMT dengan pihak lain

dengan jangka waktu tertentu dan nisbah bagi hasil yang disepakati.

Pembiayaan dibebankan menjadi pembiayaan musyarakah dan mudharabah.

Penyaluran dana dalam bentuk jual beli dengan pembayaran ditangguhkan

adalah penjualan barang dari BMT terhadap nasabah, de3ngan harga

ditetapkan sebesar biaya perolehan barang dan ditambah marjin keuntungan

yang disepakati untuk keuntungan BMT.

Bentuknya bisa berupa bai’ bitsaman ajil, pembayaran dilakukan

secara angsuran, dan murabahah, pembayaran dilakukan di akhir perjanjian.

20. Hertanto Widodo, Panduan Praktis Operasional Baitulmaal Wat at-Tamwil, cet. Ke-2,

h.200

Page 53: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Selain pembiayaan, penyaluran dana BMT juga dapat dimanfaatkan kepada

investasi pada sector riil, investasi atau piutang usaha. Pada dasarnya, kegiatan

sektor riil juga merupakan bentuk pengaluran nana BMT. Namun, berbeda

dengan kegiatan sektor jasa keuntungan yang penyalurannya berjangka waktu

tertentu, penyaluran dana pada sektor riil bersifat permanin atu jangka panjang

dan terdapat unsur kepemilikan di dalamnya. Penyaluran dana ini selanjutnya

disebut investasi atau penyertaan.

Investasi yang dilakukan BMT dapat dengan mendirikan usaha baru

atau masuk ke usaha yang telah ada dengan cara membeli saham.

Dalam penyaluran dana, BMT harus selalu berhati-hati. Karena dana

yang dipergunakan adalah amanat ummat yang harus dipertanggung

jawabkan. Sehingga penyaluran dana pun perlu diperhitungkan dengan matang

dan hati-hati.

E. Usaha Kecil dan Menengah

1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Usaha kecil merupakan bagian integral dari usaha nasional yang

mempunyai kedudukan dan peranan yang strategis dalam mewujudkan

tujuan pembangunan nasional.21 Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi

rakyat bersekala kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.

21.Noer Soetrisno, Peranan Perbankan Sebagi Sumber Pembiayaan Usaha Golongan

Ekonomi Lemah dan Koperasi, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, oktober 1998), h. 4

Page 54: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak 1 milyar. 22

Dari sudut kualitas perbedaan pengelompokan terdapat pada

kenyataan dalam perusahaan kecil tidak ada pembagian kerja atau jika ada

hanya sedikit, antara bidang administrasi dan operasional pada tingkat

pimpinan misalnya, pada perusahaan milik satu orang, pengelolaan yang

dilakukan oleh pemilik usaha (pengusaha), dan ada hitungan pribadi yang

erat antara pekerja dengan pengusaha, konsumen dan pemasoknya.

Sebaliknya, di dalam perusahaan menengah ada pembagian pekerjaan

tetapi dari kelembagaan dan fungsinya, pembagian kerja ini tidak terlalu

tegas (seperti tidak ada uraian tugas jabatan) atau tidak sepenuhnya

informal.23

Dalam undang-undang No.9 tahun 1995 pasal 1 tentang usaha kecil

menyebutkan bahwa “ usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan

ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih lebih dari Rp. 200 juta

tidak termasuk tempat usaha, tanah dan bangunan hasil penjualan tahunan

lebih dari Rp. 1 milyar.

2. Jenis-jenis Usaha Kecil Menengah

Bagi sementara pelaku bisnis, yang masuk pada katagori UKM

berpendapat bahwa dalam kondisi sulit sekarang ini, peluang dan

tantangan yang ada adalah benar-benar riil. Kenyataan menunjukkan

bahwa usaha atau bisnis kelas menengah dan kecil masih bisa bertahan,

22. Mohammad Jafar Hafsah, Usaha Konsepsi dan Strategi, (Jakarta : pustaka Sinar

Harapan, 2002), h. 10 23. Ronal Clapan, Pengusaha Kecil dan Menengah di Asia Tenggara (Jakarta : LP3ES,

1991), h.2

Page 55: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

kendati penuh dengan perjuangan yang keras. UKM bisa melakukan

inovasi karena tidak harus menggunakan investasi modal yang besar,

sementara bagi usaha besar sangat sulit sekali bertahan dalam suasana

kerisis keuangan karena memerlukan investasi modal yang besar dalam

menggerakkan usaha yang dijalani. Adapun bagi korban PHK, peluang

dan tantangan tidak lagi mengarah pada lowongan kerja, namun lebih pada

upaya menciptaka lapangan usaha untuk mempertahankan hidupnya.24

Berdasarkan laporan kelompok pakar UKM APEK dimana

Indonesia menjadi penggeraknya telah diidentivikasi empat kelompok

UKM dilingkungan APEC yakni :

a. Kelompok A

UKM yang sudah masuk pasar global kelompok UKM ini telah

menjadi sub kontrak dari perusahaan multi nasional terutama disektor

otomotif dan elektronik jumlahnya sekitar 3-4% dari seluruh UKM

b. Kelompok B

UKIM yang sudah masuk pasar internasional, kelompok ini sudah

mengekspor tetapi atas dasar pesanan luar negri dan bukan atas dasar

pesanan luar negeri dan bukan atas pemasaran yang agresif, berbeda

dengan kelompok A, kelompok B tidak kontinyunitas. Jumlah mereka

sekitar 5-7%. Di Indonesia kelompok ini banyak terdapat di Bali di

mana para importer asing telah melaksanakan order bisnis yang cukup

lumayan.

24.Supardi, Tantangan dan Peluang Bisnis Usaha Kecil Menengah, (Yogyakarat : UII

Press, 1999), h. 7

Page 56: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

c. Kelompok C

UKM yang belum pernah melakukan transaksi luar negeri tetapi

memiki potensi yang besar jumlahnya sekitar 30% Kelompok D UKM

yang memang tidak ada orentasi ke pasar luar negeri mayoritas UKM

yang ada di kelompok ini yakni sekitas 60%.25

Secara sederhana jenis usaha dapat dibedakan dalam 3 bagian yaitu

barang, jasa, dan barang dan jasa.

3. Kedudukan Usaha Kecil dan Menengah

Di dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa, berdirinya

Negara Indonesia bertujuan antara lain : bahwa Negara hendak mewujudkan

keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui

bahwa batang tubuh UUD 1945 yang terdiri dari 16 bab dan 37 pasal ini

dijiwai oleh pembukaannya, dijabarkan lebih lanjut pasal-pasalnya yakni;

pasal 23, pasal 27 serta pasal 33 dan 34. dari keempat pasal tersebut yang

paling pokok dan melandasi usaha-uasaha pembangunan nasional dibidang

ekonomi adalh pasal 33.

Adapun bunyi pasal 33 tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.

c. Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Negara dan sepenuhnya dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. 26

25. M. Dawam Rahardjo, Pembangunan Ekonomi Islam ; suatu pendekatan, pemerataan,

keadilan, dan ekonomi kerakyatan,(Jakarta : Internasa, 1997), h. 26 26. Edilius, et.al., pengantar ekonomi perusahaan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1992), h. 12

Page 57: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Drs Soetrisno p.H menerangkan bahwa struktur ekonomi ekonomi

Indonesia dari segi kelembagaan ekonomi sektoral berdasarkan yuridis

konstitusional yaitu pasal 33 dan 34 terdiri dari sektor ekonomi yaitu :

a. Sektor Koperasi

b. Sektor Negara

c. Sektor swasta, antara lain :

1) Perseroan terbatas

2) Perseroan komoditor

3) Firma

4) Usaha perseroan

5) Perusaan internasional

Dalam konsep ekonomi kerakyatan tidak dikenal adanya rumusan

kekuasaan sumberdaya alam maupun hasil-hasilnya, sehingga menimbulkan

eksploitasi yang tidak adil, seperti yang ada pada konsep konglomerasi.

Semua bentuk usaha yang ada di Negara kita, koperasi, CV, PT, atau

perusahaan perorangan,dapat menjalankan dan berperan aktif dalam kegiatan

ekonomi kerakyatan sesuai kaidah-kaidah kerakyatan. Oleh karena itu, dalam

rangka meningkatkan taraf hidup sebagian penduduk sekaligus sebagai

kekuatan pembangunan bangsa yang beroryentasi kerakyatan, pendekatan

konsep pembangunan harus bertujuan untuk meningkatkan pembangunan dan

kesejahteraan manusia harkat dan martabat manusia Indonesia dengan

memperhatikan kemampuan dan pengembangan potensi yang dimilikinya.

Ada kemungkinan yang dapat ditarik dari pengalaman dinegara-negara

yang usaha kecilnya berkembang, antara lain :

Page 58: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

a. Dalam kegiatan ekonomi yang semakin kompetitif usaha besar tetap

berjalan seiring dengan perkembangan usaha kecil.

b. Dalam perkembangan usaha besar memang memerlukan bahan baku

yang dihasilkan usaha kecil sehingga dapat menjamin berjalannya usaha

baik bagi usaha besar maupun bagi usaha kecil.

c. Dalam perkembangan usaha besar dan usaha kecil terjadi hubungan

saling membutuhkan sehingga saling mendukung kepentingan dan

keperluan usaha. Yang pada akhirnya dapat saling memperkokoh

sehingga mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha. 27

27. Mohammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha Koperasi dan Strategi, h. 34

Page 59: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

BAB III

GAMBARAN UMUM KOPERASI SYARIAH BMT ASSALAM

A. Sejarah Koperasi Berdirinya Syariah BMT Assalam

BMT Assalam dibentuk oleh BPDI Pekerjaan Umum dan Menpera

untuk melaksanakan salah satu ajaran Islam yaitu:”…Tolong menolonglah

kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu tolong

menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kepada

Allah, Allah amat berat siksaannya. (QS Al-Maidah: 2)”. Pendirian BMT

Assalam tercetus dalam suatu pertemuan BPDI PU dan MENPERA yang

antara lain dihadiri oleh Ir.H. Syarifudin Akil, Ir. H.Moh Hasan Dipl HE, Ir.

H. Agoes Widjanarko MIP yang kemudian dikukuhkan oleh Menteri

Pekerjaan Umum.

Pengukuhan BMT Assalam ini dilakukan oleh Bapak Djoko Kirmanto

pada tanggal 11 Januari 2005. BMT Assalam didirikan dengan ke putusan

BPDI PU dan Menpera dengan Surat Keputusan No: 03/KPTS/BPDI/2006

pada tanggal 11 Januari 2005, maksud dan tujuan mendirikan BMT Assalam

yaitu dari hasil usahanya dapat atau ikut menanggung biaya pengelolaan

mesjid dan membantu dhuafa dari Umat Islam.

Dalam perkembangannya, BMT Assalam terjadi pasang surat dan

pergantian Pengurus beberapa kali yang kemudian diputuskan untuk merobah

BMT Assalam menjadi Badan Hukum dengan Nama Koperasi Syariah Baitul

Maal Wattamwil Assalam dengan Akte Notaris No: 03 Tanggal 14 April

2009, koperasi Syariah BMT Assalam dalam menjalankan usahanya tetap

51

Page 60: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

52

berpegang teguh pada prinsip-prinsip Syariah Islam yang berpedoman kepada

Al Quran dan Sunah Rasulllah Saw, Praktek Koperasi Syariah BMT Assalam

ialah mengutamakan mencari keuntungan bagi kesejahteraan anggota dan

kaum dhuafa. Koperasi syariah BMT Assalam mengumpulkan modal usaha

sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Koperasi dan dari zakat,

infaq, sedaqoh dan wakaf yang disalurkan kepada kaum dhuafa dengan

pinjaman kebaikan. Selanjutnya koperasi Syariah BMT Assalam dalam

melaksanakan usaha menggunakan taktik dan strategi “Sharing and profit in

loss” dan menggunakan mekanisme bagi hasil yang adil.

Pengembangan usaha dari Koperasi Syariah BMT Assalam dengan

membangun kekuatan ekonomi umat atau masyarakat dhuafa (Grass root)

dengan kegiatan ekonomi yang Islami dari konsentrasi modal dari simpanan,

donator, zakat infaq dan sodaqoh terutama dari karyawan Departemen PU dan

karyawan Menpera serta masyarakat. Dalam menjalankan usahanya Koperasi

Syariah BMT Assalam tetap dalam koridor amar ma’ruf nahi munkar dalam

bisnis yang Islami dan mengutamakan kemuliaan Akhlak.24

B. Nama, Tempat Kedudukan dan Wilayah Kerja.

Koperasi ini bernama Koperasi Syariah Baitul Maal Wat Tamwil As

Salam yang selanjutnya disingkat dengan nama Koperasi Syaraih BMT As

Salam dan untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi

Syariah BMT As Salam untuk selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut

Koperasi. Koperasi Syariah Baitul Maal Wat Tamwil As Salam berkedudukan

24 .Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Syariah BMT Assalam.

Page 61: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

53

di Masjid As Salam Departemen Pekerjaan Umum, Jalan Patimura, Nomor 20,

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Propinsi DKI Jakarta. Wilayah kerja

Koperasi Syariah Baitul Maal Wat Tamwil As Salam meliputi wilayah

Masjid/Musholah di lingkungan BPDI Indonesia dan dapat membuka

cabang/perwakilan di luar negeri atas ke putusan rapat anggota dan

persetujuan Pimpinan BPDI. Koperasi Syariah Baitul Maal Wat Tamwil As

Salam di singkat Koperasi Syariah BMT As-Salam ini termasuk dalam jenis

simpan pinjam.

C. Visi Misi Koperasi Syariah BMT Assalam

Visi Koperasi Syariah (Kopsyah) “BMT As Salam adalah terwujudnya

kesejahteraan umat dalam pembangunan Ekonomi Islam dan sebagai pilarnya

koperasi Syariah BMT As Salam.

Misi Koperasi Syariah (Kopsyah) BMT As Salam adalah

1. Menghindari riba dalam segala bentuk dan menyuburkan zakat, infaq,

shodaqoh dan wakaf.

2. Mengembangkan permodalan usaha dari para anggotanya dan masyarakat

dengan penggalangan dana dari tabungan dan penyertaan modal.

3. Memberikan pelayanan untuk pembiayaan modal kerja dan investasi bagi

usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan

4. Memberikan pelayanan dan bantuan pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain

Page 62: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

54

5. Membantu pendistribusian zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf sehingga

mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah atau ketentuan

syariah.

6. Melaksanakan usaha di sektor riil dan stabilitas ketahanan pangan sesuai

dengan kaidah usaha yang sehat dan mendatangkan laba.

7. Melakukan pembinaan manajemen usaha yang sehat dari unit usaha kecil

agar berkembang menjadi usaha yang tangguh, sehat dan handal.

D. Azas dan Landasn Dasar Kopsyah BMT AS Salam

Kopsyah BMT As Salam dilaksanakan dengan prinsip-prinsip

ekonomi Islam yang mengajar umatnya berkarya dengan kinerja yang baik,

bertransaksi dengan adil, bekerja sama dengan jujur, melaksanakan pinjam-

meminjam sebagai pengamalan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa.

Beberapa kaidah normatif berkenaan dengan transaksi Kopsyah BMT

As Salam adalah sebagai berikut:

1. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan shodaqoh dan Allah tidak

menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa

(QS Al Baqarah ayat 275-276)

2. Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang

menambah-nambah itu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu

mendapat keberuntungan (QS Ali Imran ayat 120)

3. Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang saling

meridhakan di antara kamu. (QS An Nisa ayat 29)

Page 63: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

55

4. Kopsyah BMT As Salam melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-

prinsip umum adalah :

a. Keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka

b. Pengelolaan dilakukan dengan prinsip-prinsip manajemen perusahaan.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha dari masing-masing anggota

5. Dalam mengembangkan usaha Kopsyah BMT Assalam berpegang teguh

dengan prinsip-prinsip:

a. Keimanan dan ke taqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan

mengimplementasikan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan

bermuamalah secara Islami

b. Keterpaduan (kafah) antara manajemen bisnis dengan nilai spiritual

yang berfungsi untuk mengarahkan dan menggerakkan etika dan moral

yang dinamis, proaktif, progresif, adil dan berakhlak mulia

c. Kekeluargaan

d. Kebersamaan

e. Kemandirian

f. Profesionalisme

g. Istiqomah, konsisten, konsekuen dan berkelanjutan dengan perpaduan

antara fakal dan amal

6. Dalam menyelesaikan seluruh kegiatan Koperasi Syariah BMT As salam

berpegang teguh pada:

a. Sifat shiddiq (kebenaran)

b. Sifat amanah (dapat dipercaya)

Page 64: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

56

c. Sifat tabligh (komunikatif)

d. Sifat fathonah (cerdas fisik, cerdas intelektual, cerdas sosial dan cerdas

spiritual)

7. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan berorintasi pada bisnis

Islami dengan tujuan mencari keuntungan bersama

E. Tujuan Serta Usaha Kopsyah BMT As Salam

1. Kopsyah BMT As Salam bertujuan memajukan kesejahteraan anggota

khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD

1945

2. Ditumbuhkembangkan dari bawah bersama anggota dan masyarakat

muslim pada umumnya

3. Kopsyah BMT As Salam menjadi milik bersama dari anggota dan

masyarakat muslim yang mempunyai visi dan misi dan tujuan yang sama

4. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kopsyah BMT Assalam

menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :

a. Menggiatkan anggota untuk menyimpan/menabung pada koperasi

secara teratur dan penyertaan modal sukarela

b. Menjalankan usaha perdagangan umum (General Trade)

Page 65: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

57

c. Melaksanakan bisnis yang Islami dengan usaha jasa fotocopy,

periklanan, penerbitan, usaha angkutan, percetakan, angkutan

karyawan dan sekolah serta angkutan barang, suplier dan kantin

d. Menyelenggarakan pembiayaan kepada anggota dalam bisnis Islami

dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah Islam

e. Turut aktif berusaha untuk mendukung program-program pemerintah

dalam penataan ekonomi nasional

f. Menyelenggarakan kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak ketiga,

perusahaan swasta dan/atau BUMN di dalam dan luar negeri

g. Melaksanakan pembinaan usaha dan pengajian rutin secara berkala.

F. Strukur Pengurus Koperasi Syariah BMT As Salam

1. Dewan Syariah

a. Prof. Dr Dede Rosyada M.A (Ketua)

b. Drs. Wahidin Saputra M.A (Wakil Keua)

c. Drs. M Yunus Suichan MSi (Anggota)

d. Drs. Rahudi (anggota)

e. Drs. Maftuh Asmuni, Lc (angota)

2. Dewan Pengawas

a. Dr. Ir. Moh. Amron Msc (Ketua)

b. H. Amiruddin (Sekretaris)

c. Ir. H. Moh. Hasan Dipl HE (anggota)

d. Drs Nana Supriatna (Anggota)

Page 66: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

58

3. Pengurus

a. Ali Rahma ST, MT (Keua)

b. Cut Nourhusnul A. M.A (Wakil Keua)

c. Ir. Budiman (Sekretaris)

d. Solihin S.Sos (Wakil Sekretaris)

e. Dra. Hj. Ratna Asih (Bendahara)

Page 67: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sumber Dana Kopsyah BMT Assalam

Koperasi syriah BMT Assalam adalah koperasi yang menggunakan

prinsip-prinsip Islam dalam menjalankan usahanya dan berpedoman pada Al

quran dan Sunnah Rasul SAW,Dalam prakteknya Kopsyah BMT Assalam

ialah mengutamakan mencari keuntungan bagi kesejahteraan anggota dan

kaum-kaum dhuafak. Koperasi syariah BMT Assalam mengumpulkan modal

usaha sesuai dengan ketentuan Undang-undang koperasi dan dari zakat, infaq,

sedaqah dan waqaf yang disalurkan kepada kaum dhuafa dengan pinjaman

kebaikan.

Selanjutnya Kopsyah BMT Assalam dalam menjalankan usaha

menggunakan taktik dan strategi “Sharing and profit in loss”dan

menggunakan mekanisme bagi hasil yang adil.1

Pengembangan usaha dari Kopsyah BMT Assalam dengan

membangun kekuatan ekonomi umat atau masyarakat dhuafa dengan kegiatan

ekonomi yang Islami dari konsentrasi modal dari simpanan, donator, zakat,

infaq dan sodaqoh terutama dari karyawan departemen PU dan karyawan

Menpera serta masyarakat. Dalam menjalankan usahanya Kopsyah BMT

Assalam tetap dalam koridor amar ma’ruf nahi munkar dalam bisnis yang

Islami dan mengutamakan kemulian akhlaq. Kopsyah BMT Assalam adalah

organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial yang mempunyai tujuan

1..Wawancara Pribadi Dengan , Bapak. H. T. Amiruddin, (Jakarta: 7 Juni 2010)

Page 68: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

utama yaitu pemenuhan kebutuhan anggota khususnya dan masyarakat pada

umumnya. Tujuan koperasi tersebut terlihat nyata dalam operasional usaha

yang dijalani oleh koperasi. Cara berusaha dalam koperasi adalah cara

berusaha organisasi ekonomi dengan watak sosial. Watak sosial tercermin

pada manfaat yang dipancarkan yaitu : usaha memberikan pelayanan sesuai

dengan kebutuhan anggota dan masyarakat, dan usaha memberikan

keringanan harga / penambahan pendapatan kepada anggota dan masyarakat.

Tidak ada keterbatasan koperasi dalam menunjukkan jenis kegiatan usaha.

Seluruh bidang bisa dijalankan, terlebih dahulu dipilih menurut kesepakatan

dan kepentingan bersama. Di antara jenis usaha yang dijalankan koperasi

Syariah BMT Assalam adalah simpan pinjam, konsumsi, produksi, jasa dan

koperasi serba usaha.

Kopsya BMT Assalam adalah koperasi yang bergerak dalam jenis

kegiatan uasaha koperasi simpan pinjam (KSP) adalah koperasi yang bergerak

dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para

anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian dipinjamkan kepada

anggota dengan cara mudah dan murah, cepat dan tepat untuk tujuan produktif

dan kesejahteraan. Pengumpulan modal Koperasi Syariah BMT Assalam pada

usaha simpan pinjam berasal dari :

Pertama, permodalan interen, berasal dari anggota Kopsyah BMT

Assalam berupa simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan

cadangan dari sisa hasil usaha koperasi.

Kedua, permodalan eksteren berupa pinjaman-pinjaman atau simpanan

dari luar angota. Uang yang terkumpul kemudian dipergunakan untuk

Page 69: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

persediaan anggota yang meminjam. Dengan kata lain koperasi Syariah BMT

Assalam menyediakan kredit untuk anggota, dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada

umumnya. Perbedaan pokok antara koperasi simpan pinjam (KSP)

Konfensional dengan koperasi simpan pinjam (KSP) Syariah atau jasa

keuangan syariah adalah adanya larangan membayar dan menerima bunga

pada koperasi simpan pinjam (KSP) syariah atau koperasi jasa keuangan

syariah. Dalam menanggung resiko, perbedaan keduanya yaitu jika pada

koperasi syariah konfensional menerapkan resiko dalam menjalankan usaha

berbeda pada anggota, dan tidak ikut menanggung kerugian jika usahanya

merugi, berbeda dengan koperasi simpan pinjam syariah atau koperasi jasa

keuangan syariah ikut menanggung berbagai kerugian kepada anggota yang

usahanya mengalami kerugian secara profesional.2

Adapun sumber dana/modal yang dihimpun oleh kopersi syariah BMT

Assalam berasal dari :

1. Modal sendiri / ekuitas.

a. Simpanan pokok.

Simpanan pokok adalah simpanan yang berasal dari uang simpanan

anggota atas namanya pada koperasi syariah BMT Assalam, simpanan

pokok tiap anggota sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) simpanan

pokok tiadak dapat diminta selama menjadi anggota koperasi.

b. Simpanan wajib.

Simpanan wajib adalah simpanan yang berasal dari simpanan uang

anggota Kopsyah BMT Assalam, wajib perbulan sebesar Rp.20.000

2. Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, h.6-13

Page 70: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

(dua puluh ribu rupiah). Tiap anggota diwajibkan untuk membayar

simpanan wajib atas namanya pada koperasi sebagaimana ditetapkan

dalam Anggaran Rumah Tangga / peraturan khusus, Simpanan wajib

tidak dapat diminta kembali selama menjadi anggota koperasi.

c. Dana cadangan

Dana cadangan adalah dana koperasi syriah BMT Assalam yang

diperoleh dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diselenggarakan untuk

pihak diluar anggota.

d. Dana yang berasal dari bantuan berbentuk sumbangan (hibah)

yang sifatnya tidak mengikat.

2. Modal dari luar / pinjaman.

Untuk membesarkan usahanya, koperasi dapat memperoleh modal

pinjaman yang tidak merugikan koperasi berupa pinjaman dari :

a. Anggota Kopsyah BMT Assalam;

b. Koperasi jasa keuangan syariah lainnya dan atau anggotanya;

c. Bank syariah atau lembaga keuangan syariah lainnya;

d. Sumber-sumber lain yang syah dan halal dalam dan luar negeri.3

B. Mekanisme Penyaluran Dana Kopsyah BMT Assalam

Terdapat perbedaan yang sangat kontras antara prinsip ekonomi

berdasarkan Islam dengan prinsip ekonomi konfensional. Dalam prinsip

ekonomi konfensional dinyatakan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas,

sedangkan sumberdaya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan

3,. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Syariah BMT Assalam, h, 18-

21

Page 71: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

jumlahnya sangat terbatas. Sehingga muncul ilmu ekonomi yang mengatur

tentang bagaimana mempergunakan input yang seminimal mungkin, untuk

mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Ekonomi Islam mengajarkan

bahwa sumberdaya alam tidak terbatas, karena bumi dan isinya diciptakan

Allah untuk manusia, dan manusia diberi kebebasan untuk memanfaatkannya

semaksimal mungkin. Sementara kebutuhan setiap diri manusia sebenarnya

tidak lebih dari apa yang dapat dimakan dan dikonsumsi untuk kebutuhan

sehari-hari. Lebih dari itu, maka manusia tersebut termasuk golongan orang-

orang yang serakah. Sifat serakah memang tidak ada batasnya.

Dalam konsep ekonomi Islam yang merupakan acuan koperasi syariah

BMT Assalam dalam proses penyaluaran dana, yang terbatas adalah waktu,

dimana manusia diberi waktu (umur) yang terbatas. Oleh karena itu, agar

dapat menggunakan seluruh potensi alam dengan segala isinya semaksimal

mungkin dalam jangka waktu yang terbatas tersebut, maka tidak ada pilihan

lain kecuali bekerja keras. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa sumberdaya

alam merupakan fasilitas yang disediakan Allah SWT dan menjadi anugerah

bagi manusia, sedangkan manusia diberi tanggung jawab untuk

mendistribusikan. Apabila pendistribusian dilakukan secara adil, merata, jujur,

tidak boros, dan sesuai dengan prinsip Islam, maka insya Allah apa yang

menjadi tujuan koperasi syariah BMT Assalam untuk pemerataan dan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya akan

terwujud. Dalam masalah muamalah, khususnya di bidang ekonomi, syariah

Islam tadak kurang dalam memberikan prinsip-prinsip dan etika yang

seharusnya menjadi acuan dan referensi, serta merupakan kerangka bekerja

koperasi syariah BMT Assalam.

Page 72: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Prinsip ekonomi Islam telah mengatur bahwa :

1. Kekayaan merupakan amanah dari Allah dan tidak dapat dimiliki

secaramutlak;

2. Manusia diberikan kebebasan untuk bermuamalah selama tidak melanggar

ketentuan syriah;

3. Mnusia merupakan khalifah dan pemakmur dimuka bumi

4. Di dalam harta terdapat bagian orang miskin, yang meminta-minta

maupun yang tidak meminta-minta;

5. Dilarang memakan harta sesama secara batil, kecuali dengan perniagaan

secara suka sama suka;

6. Penghapusan pabrik riba;

7. Penolakan tehadap monopoli

Pelaksanaan prinsip ekonomi Islam tersebut pada proses penyaluran

dana koperasi syariah BMT Assalam, harus pula diwarnai dengan

akhlak(etika)Islam. Istilah “akhlaq” merupakan metamorfose dari kata

“khalaqah” yang berarti mencipta. Khaliq mempunyai arti sang pencipta,

yakni Allah SWT. Mahluk berarti semua yang diciptakan, diluar Allah SWT,

meliputi alam raya dan isinya termasuk manusia sebagai ciptaan Allah SWT

yang paling sempurna. Sehingga kata akhlak mempunyai pengertian etika

yang harus dimiliki oleh setiap makhluq yang sesuai dengan kehendak

khaliqnya (Allah SWT ).

Ekonomi bisnis Islam mengajarkan bahwa di dalam mengaplikasikan

prinsip ekonomi Islam pada penyaluran dana Kopsyah BMT Assalam

hendaknya setiap manusia memiliki nilai-nilai sebagai berikut : 4

4. Wawancara Pribadi Dengan Bapak. H. T. Amiruddin,(Jakarta : 7 Juni 2010)

Page 73: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

1. Jujur dan amanah.

2. Adil

3. Profesional (ihsan)

4. Saling bekerja sama (ta’awun)

5. Sabar dan tabah

Koperasi Syariah “BMT Assalam”dalam melakukan kegiatan

penyaluran dana berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu :

1. Keanggotaan bersifat sukarela, umum dan terbuka;

2. Pengelolaan dilakukan oleh anggota berdasarkan sistem syariah

3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

5. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi;

6. Otonomi dan kemandirian;

7. Kerjasama antar koperasi;

8. Melaksanakan pendidikan bagi anggota;

Koperasi syariah BMT Assalam sebagai badan usaha simpan pinjam

syariah dalam melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan

dan pendayagunaan sumberdaya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip ekonomi syariah seperti disebut diatas dengan melaksanakan kegiatan

ekonomi yang sehat dan halal.

Tujuan serta usaha koperasi syariah BMT Assalam :

1. Kopsyah BMT Assalam bertujuan memajukan kesejahteraan anggota

khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya serta ikut membangun

Page 74: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan pancasila dan UUD

1945.

2. Ditumbuh kembangkan dari bawah bersama anggota dan masyarakat

muslim pada umumnya.

3. Kopsyah BMT Assalam menjadi milik bersama dari anggota dan

masyarakat muslim yang mempunyai visi dan misi serta tujuan yang sama.

4. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Kopsyah BMT Assalam

menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan unit simpan pinjam syariah bagi anggota.

b. Pemberdayaan pedagang kecil, usaha industri rumah tangga

c. Melaksanakan bisnis yang Islami dengan usaha jasa foto copi,

periklanan, penerbitan, usaha angkutan, percetakan, angkutan

karyawan dan sekolah serta angkutan barang, supplier dan kantin.

d. Menyelenggaraan pembiayaan kepada anggota dalam bisnis Islam

dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariat Islam.

e. Turut aktif berusaha untuk mendukung program-program pemerintah

dalam penataan ekonomi nasional.

f. Usaha dagang toserba, grosir, industri kerajinan dan restoran.

g. Bidang usaha pertanian, pertambakan, dan perternakan.

h. Industri kontruksi dan perbengkelan.

i. Usaha lain sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang koperasi

dan usaha kecil menengah.

Page 75: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

j. Melaksanakan pembinaan usaha dan pengajian rutin secara berkala

setiap hari senin dan selasa

Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

1 tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan semua biaya yang

dikeluarkan dalam tahun buku termasuk pajak, terdiri atas dua bagian : 5

1. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi.

2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk

bukan anggota koperasi.

Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk

anggota dibagi sebagai berikut :

1. Untuk cadangan

2. Untuk anggota menurut perbandingan jasanya dalam usaha koperasi

untuk memperoleh sisa pendapatan perusahaan.

3. Untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentuan

tidak melebihi suku bunga yang berlaku pada bank-bank pemerintah.

4. Pendidikan

5. Untuk dana pengurus dan pengawas.

6. Untuk dana kesejahteraan pegawai.

7. Untuk dana kesejahteraan koperasi.

8. Untuk dana social.

9. Untuk dana daerah pembangunan kerja.

10. Untuk dana insentif manager.

5. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi Syariah BMT Assalam, h.20-21

Page 76: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk

pihak bukan anggota koperasi dibagi sebagai berikut :

1. Untuk cadangan.

2. Untuk dana pengurus dan pengawas.

3. Untuk dana kesejahteraan pegawai atau karyawan.

4. Untuk dana pendidikan, dalam rangka meningkatkan kualitas pegawai atau

karyawan koperasi.

5. Untuk dana social.

6. Untuk dana daerah pembangunan kerja.

7. Untuk insentif manager.

Sisa hasil usaha koperasi syariah BMT Assalam merupakan

pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya

penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan. Sisa hasil usaha yang diperoleh pembagiannya diatur sebagai

berikut : 6

1. 30 % untuk dana cadangan koperasi Syariah BMT Assalam.Uang

cadangan adalah kekayaan koperasi syariah BMT Assalam yang disedikan

untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota.

Rapat anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75

% Dari jumlah dana cadangan untuk perluasan usaha koperasi syariah

BMT Assalam. Apabila ada kerugian yang diderita oleh koperasi syariah

BMT Assalam pada akhir tahun buku ditutup dengan uang cadangan.

2. 45 % untuk anggota sebanding dengan partisipasi modal.

6. Anggaran Dasar Koperasi Syariah BMT Assalam, h. 41

Page 77: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

3. 5 % untuk dana pendidikan.

4. 10 % untuk dana pengurus, dewan pengawas, dan dewan syariah.

5. 5 % untuk dana kesejahteraan.

6. 5 % untuk dana sosil.

Apabila koperasi syariah BMT Assalam dibubarkan dan pada

penyelesaiannya ternyata kekayaan koperasi syariah BMT Assalam tidak

mencukupi untuk melunasi segala kewajibannya, maka anggota diwajibkan

menanggung kerugian masing-masing terbatas pada simpanan pokok dan

simpanan wajib, masing-masing anggota menanggung kerugian sama

banyaknya.

C. Pemberdayaan Terhadap Usaha Kecil Dan Menengah

Kegiatan wirausaha dikalangan masarakat barat disebut dengan profesi

entrepreneur. Menurut peneliti para ahli, dikatakan bahwa seseorang

mempunyai jiwa kewirausahaan apabila seseorang tersebut mempunyai suatu

motif atau kegiatan tertentu untuk memperoleh keberhasilan yang

diperhitungkan, direncanakan dan dikerjakan secara teratur dan terorganisir.

Dalam jiwa seorang wirausaha, di dalam dirinya memiliki sikap pantang

mundur dalam melakukan segala macam usah, sampai akhirnya bisa dilakukan

evaluasi secara objektif.7

Bagi muslim, implemintasi dari mutif atau keinginan itu sendiri

dimaksudkan sebagai suatu proses ikhtiar dalam rangka ibadah dalam mencari

keridhaan Allah SWT untuk mencapai keberuntungan, tidak saja dalam

7. Wawan Cara Pribadi Dengan Bapak.Ust. Sabri (Jakarta : 8 Juni 2010)

Page 78: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

kehidupan duniawi tetapi juga untuk kehidupan akhirat kelak. Salah satu ayat

Al-quran mengingatkan kepada kita semua :Yang artinya :

☺ ☺

Artinya: “Bahwa seseorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna (setimpal). Dan kepada tuhanmulah segala sesuatu akan berkesudahan” (Q.S. 53 : 39-42 ).

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bahwa profesi sebagai

wirausaha adalah sektor yang tahan banting dan tidak alergi menantang krisis.

Sektor tersebut mendapatkan prioritas yang tinggi dari pemerintah. Hal ini

merupakan peluang yang cukup baik bagi para pelaku usaha khususnya bagi

kalangan pemuda karena selain ada dukungan dan fasilitas juga ditunjang

adanya potensi sumberdaya alam serta peluang pasar yang cukup luas.

Dilihat dari pendekatan sumberdaya alam, sektor tersebut peluangnya

lebih banyak terbuka di daerah pedesaan, di mana kondisinya sekarang justru

banyak ditinggalakan oleh tenaga-tenaga muda potensial untuk menjadi

masyarakat urban yang mengadu nasib kedaerah perkotaan. Hal ini terjadi

karena kebanyakan dari mereka tidak mempunyai visi dan skill dalam bidang

kewirausahaan. Oleh karena itu setidak-tidaknya ada dua hal yang perlu

dipersiapkan terutama bagi pelaku usaha itu sendiri. Yaitu, pertama, penilaian

keadaan faktor alam dan ketersediaan sumberdaya potensial yang ada. Dan

kedua, adalah penilaian keterkaitan antara keadan daerah yang satu dengan

Page 79: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

daerah lain yang ada disekitarnya, atau unit produksi yang satu dengan unit

produksi yang lainnya, atau keterkaitan antara potesi produksi di satu pihak

dengan peluang pasar dilain pihak.

Etos kerja juga merupakan hal yang penting dalam dunia wirausaha,

etos kerja merupakan kegiata sehari-hari. Jika kita tidak mempunyai kebiasaan

untuk melakukan segala sesuatu secara giat, maka kebiasaan itu akan

berpengaruh terhadap etos kerja yang cendrung kurang produktif dan tidak

efisien. Jika pemuda kita yang relative baru terjun kedunia usaha tidak dapat

menumbuhkan etos kerja yang baik, maka kemungkinan besar mereka tidak

akan berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya, apalagi jika dihadapkan

dengan pelaku-pelaku usaha yang sudah lama manjalani kegiatan usahanya.

Dengan kata lain, etos kerja menjadi salah satu faktor penting dalam

membangun kewirausahaan yang unggul. Apapun tantangan dan ruang

lingkup pekerjaannya akan punya arti yang sangat penting jika kita sendiri

mampu memberikan apresiasi atas apa yang telah dikerjakan. Demikian dalam

dunia wirausaha terlepas apakah itu usaha kecil dan menengah atu usaha besar

akan memberikan nilai yang berarti jika usaha ditangani dan dilakukan dengan

suatu etos kerja yang baik.

Bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh koperasi syariah BMT

Assalam terhadap UKM diantaranya :

1. Memberikan bantuan modal terhadap UKM untuk memperbesar usahanya

2. Dalam kerjasama dengan nasabah tidak ada unsur riba

3. Kerugian dalam kerjasama ditanggung oleh dua pihak yaitu koperasi

dengan nasabah

Page 80: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

4. Melakukan pembinaan manajemen usaha yang sehat terhadap UKM agar

berkembang menjadi usaha yang tangguh, sehat dan handal

5. Memberikan seminar/pelatihan jenis usaha untuk mengembangkan dan

meningkatkan usaha yang dijalani

6. Memberikan kemudahan terhadap nasabah dalam bentuk produk simpanan

Assalam diantaranya :

a. Simpanan Mudharabah (Bagi Hasil)

Merupakan simpanan pihak ketiga yang dapat di investasikan oleh

mudharib (Assalam), dimana nasabah/anggota akan mendapat bagian

hasil dari pendapatan atas dana tersebut. Simpanan ini dapat diambil

setiap saat. Setoran awal Rp.5.000, porsi Nisbah (bagi hasil).Assalam

dan nasabah : 70% : 30%.

b. Simpanan Idul Fitri (Safitri)

Simpanan ini diperuntukkan bagi nasabah (anggota yang berkeinginan

untuk memenuhi kebutuhan idul fitri dan nasabah akan mendapatkan

bagi Hasil dari pendapatan atas dana yang diinvestasikannya.

Pengambilan simpanan hanya dapat dicairkan tiga minggu mendekati

hari raya idul fitri. Setoran awal Rp. 10.000, porsi nisbah bagi hasil

Assalam dan Nasabah 70% : 30%.

c. Simpanan Qurban (Surban)

Simpanan ini diperuntukkan untuk nasabah (anggota) yang

berkeinginan untuk melaksanakan ibadah Qurban dan nasabah akan

mendapatkan bagi hasil dari pendapatan atas dana yang

diinvestasikannya. Pengambilan simpanan hanya dapat dilakukan satu

Page 81: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

minggu menjalang hari ray Qurban (Idul Adha). Setoran awal Rp.

10.000, nisbah bagi hasil Assalam dan nasabah 70% : 30%.

d. Simpanan Haji (Sipaji)

Simpanan ini diperuntukkan bagi nasabah (anggota )yang ingin

melaksanakan ibadah haji dan nasabah akan mendapat bagi hasil dari

pendapatan atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan ini

ketika saldo simpanan sudah cukup untuk menunaikan ibadah haji.

Setoran awal 100.000, nisbah bagi hasil Assalam dan nasabah 70% :

30%.

e. Simpanana Berjangka Mudharabah (Deposito)

Sama seperti simpanan mudharabah Assalam namun simpanan dibatasi

jangka waktu tertentu setoran minimal Rp. 500.000, Nisbah bagi hasil

sebagi berikut :

1) 1 bulan Assalam dan Nasabah = 65% : 35%

2) 2 bulan Assalam dan Nasabah = 63% : 37%

3) 3 bulan Assalam dan Nasabah = 60% : 40%

4) 6 bulan Assalam dan Nasabah = 55% : 45%

f. Simpanan Pendidikan

Simpanan ini diperuntukkan bagi angota (nasabah) yang ingin

menyimpan uangnya uangnya khusus biaya pendidikan, dana tersebut

baru dapat diambil setelah masuk pendaftaran sekolah. Disamping itu

simpanan ini dapat juga berupa tabungan para pelajar melalui

kordinatornya yang dititipkan pada BMT. Nasabah berhak mendapat

Page 82: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

bagi hasil dari dana yng diinvestasikannya, dengan porsi nisbah bagi

hasil Asalam dan Nasabah 70% : 30%.

Page 83: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap koperasi syariah BMT Assalam yang

terkait dengan Mekanisme Penyaluran dana Kopsyah BMT Assalam

Kebayoran Baru Jakarta Slatan dalam memberdayakan UKM. Penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kopsyah BMT Assalam merupakan jenis koperasi yang bergerak dalam

usaha simpan pinjam dalam mensejahterakan anggota/UKM dengan

menggunakan prinsip ekonomi Islam yang berpedoman terhadap Al-

Quran dan Al-Hadist.

2. Sumber dana Kopsyah BMT Assalam berasal dari uang simpanan anggota

yang terdiri dari sumbangan pokok, sumbangan wajib, dan sumbangan

sukarela. Uang pinjaman dari luar yang berasal dari perbankan syariah

atau lembaga keuangan syariah serta uang hibah yang tidak mengikat dari

karyawan PU, dan karyawan Menpera.

3. Proses penyaluran dana yang dilakukan Kopsyah BMT Assalam secara

garis besar yaitu memberikan pinjaman modal terhadap anggota/UKM

dalam rangka mengembangkan uasahanya dengan cara yang halal.

Investasi mudal terhadap perbankan syariah atau lembaga keuangan

syariah lainnya.

4. Memberdayakan anggota/UKM dengan kegiatan sebagi berikut :

a. Memberikan bantuan modal terhadap UKM untuk memperbesar

usahanya

74

Page 84: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

75

b. Dalam kerjasama dengan nasabah tidak ada unsur riba

c. Kerugian dalam kerjasama ditanggung oleh dua pihak yaitu koperasi

dengan nasabah

d. Melakukan pembinaan manajemen usaha yang sehat terhadap UKM

agar berkembang menjadi usaha yang tangguh, sehat dan handal

e. Memberikan seminar/pelatihan jenis usaha untuk mengembangkan

dan meningkatkan usaha yang dijalani

f. Memberikan kemudahan terhadap nasabah dalam bentuk produk

simpanan Assalam diantaranya :

1) Simpanan Mudharabah (Bagi Hasil).

2) Simpanan Idul Fitri (Safitri)

3) Simpanan Qurban (Surban)

4) Simpanan Haji (Sipaji).

5) Simpanana Berjangka Mudharabah (Deposito)

6) Simpanan Pendidikan

B. Saran-saran

Kopsyah BMT Assalam sebagai lembaga keuangan syariah yang

bergerak dalam unit usaha simpan pinjam pasti mempunyai keinginan untuk

terus eksis dan berkembang, dengan berusaha untuk meningkatkan dan

mengembangkan unit usaha dengan modal yang ada. Berdasarkan hasil

analisis berkaitan dengan Mekanisme Penyaluran Dana Kopsyah BMT

Assalam Dalam memberdayakan UKM penulis menyarankan sebagai berikut :

Page 85: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

76

1. Meski banyak unit usaha yang dijalankan oleh Kopsyah, namun

diharapkan dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kegiatan-

kegiatan usahanya serta tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah

dicapai dengan mengadakan sosialisasi yang lebih luas lagi, sehingga

Kopsyah BMT Assalam dapat memberikan kontribusi yang lebih besar

kepada para pelaku usaha kecil dan menengah serta dapat memperluas

wilayah kerjanya.

2. Karena terbatasnya pengetahuan para pelaku usaha kecil dan menengah

tentang pengetahuan untuk meningkatkan usahanya, maka penulis

menyarankan kepada Kopsyah BMT Assalam agar lebih mengoptimalkan

bimbingan baik berupa seminar atau pelatihan menejerial atau suatu unit

uasaha yang dapat menambah pengetahuan pelaku usaha kecil dan

menengah dalam mengembangkan usahanya. Hal ini dilakukan supaya

para pengusaha kecil dan menengah lebih terarah dan mendapat

pengetahuan lebih mengenai dunia usaha guna meningkatkan uasaha yang

akan atau telah mereka kelola.

3. Untuk memberikan kepuasan kepada para nasabah pembiayan, maka

Kopsyah BMT Assalam diharapkan tetap berupaya untuk selalu

meningkatkan pelayanan kebutuhan-kebutuhan para usaha kecil dan

menengah. Dan memberikan kemudahan dalam proses pencairan dana

yang diberkan agar nasabah pembiayaan pembiayaan tidak beralih

ketempat lain.

Demikian kesimpulan dan saran penulis utarakan. Semoga saran-saran

ini dapat menjadi sebuah masukan yang menjadi bahan pertimbangan untuk

lebih termutifasi dalam memperbaiki kinerjanya.

Page 86: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Al-Bustani,Karom, Ust, Kamus Almunjid, (Beirut : Dar Al-Musyrik, 1996)

Alharis, Ahmad, Jaribin, Fiqh Ekonomi Umar bin Khottob, (Jakarta : Kholifa, 2006)

Anoraga, Panji, Manajemen Koperasi: Teore dan Praktek, (Jakarta:Pustaka Jaya, 1995),cet,ke-1

Badudu, J.S, Kamus Umum Basa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996), cet, ke-3

Burhan, Umar, Prinsip-prinsip Manajemen Koperasi Produksi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989), cet,ke-1

Clapan, Ronald, Pengusaha Kecil dan Menengah di Asia Tenggara (Jakarta: LP3S, 1991)

Damanik, E.D.Dkk, Pengantar Perkoperasian, (Jakarta: Dwi Sagara,1986)

Danuwikarsa, D, Tanya Jawab Tentang Koperasi, (Jakarta: Orba Sakti,1979)

Dawam, M. Rahardjo, Pembangunan Ekonomi Islam; Suatu Pedekatan, Pemerataan, Keadilan, dan Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta: Internasa, 1997)

Edilius, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Jakarta : Rineka Cipta, 1992

Effendi, Muktar EK, Drs. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Islam. (Jakarta. Bharata Karya Karya Aksara, 1986)

HAFSAH, Jafar, Muhammad, Usaha Koperasi dan Strategi, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2002

Handoko, T. Hany, Manajemen Edisi II , (Yogyakarta:BPFE 1997), cet.Ke-II

Hasibuan, Malayu, S.P, Drs. Manajemen Dasar Dan Pengertian Dasar Dan Masalahnya, (Jakarta: Gunung Agung, 1985). Cet ke-5

Ibrahim Lubis, Pengendalian Dan Pengawasa Proyek Dalam Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1985)

Nasution, Harun, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta : Djambataan, 1992)

Raharjo, Dawam, m., Pembanguanan Ekonimi Islam, Suatu Pendekatan, Pemerataan Keadilan, dan Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta : Internasa, 1997)

77

Page 87: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

78

Serang PINBUK, Modul Pelatihan Pengelolaan BMT, (Serang : PINBUK, 2000)

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Fakultas Ekonomi UI, Edisi II, 1999

Soetrisno, noer, Peranan Perbankan Sebagi Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi, (Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasinal Departemen Kehakiman,1998)

Widodo, hertanto, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung : Mizan, 2000)

Page 88: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

HASIL WAWANCARA

Nama : Bpk. H. T. Amiruddin

Jabatan : Manajer Kopsyah BMT Assalam

Tgl : 7 Juni 2010

Pertanyaan : Apa program jangka panjang koperasi syariah BMT Assalam

dalam Memberdayakan UKM ?

Jawaban : Program jangka panjang Kopsyah BMT Assalam adalah

meningkatkan pelayanan kebutuhan para pengusa kecil dan

menengah dalam meningkatkan usahanya.

Pertanyaan : Dari program tersebut apa saja yang telah terrealisasi, adakah hasil

yang dicapai ?

Jawaban : Program yang telah terealisasi adalah menambah anggota sebagai

sumber permodalan kopsyah selanjutnya diinvestasikan kepada

para usaha kecil menengah.

Pertanyaan : Siapa saja sasaran kopsyah BMT Assalam dalam memberdayakan

ekonomi pengusaha kecil dan menengah ?

Jawaban : Program yang telah terealisasi adalah menambah anggota sebagai

sumber permodalan kopsyah selanjutnya diinvestasikan kepada

para usaha kecil menengah.

Pertanyaan : Siapa saja sasaran kopsyah BMT Assalam dalam memberdayakan

ekonomi pengusaha kecil dan menengah ?

Jawaban : Pemberdayakan pedagang kecil, industri rumah tangga,

melaksanakan bisnis yang islami dengan jasa foto kopi, periklanan,

penerbitan usaha angkutan, percetakan, angkutan karyawan dan

sekolah, serta angkutan barang, supplier dan kantin.

Pertanyaan : Adakah kreteria khusus bagi pembiayan nasabah ?

Jawaban : Yaitu harus harus mendaftar untuk jadi anggota terlebih dahulu,

serta membayar uang sumbangan pokok, dan sumbangan wajib.

Page 89: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Pertanyaan : Apakah yang membedakan antara koperasi konfensional dengan

koperasi syariah ?

Jawaban : Perbedaan yang mendasar adalah koperasi syariah dalam

melaksanakan kegiata usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip

ekonomi islam.

Pertanyaan : Apakah koperasi Syariah BMT Assalam mengadakan kerjasama

dengan lembaga lain selain unit usaha UKM ?

Jawaban : Selain dengan UKM Kopsyah BMT Assalam mengadakan

kerjasama dengan lembaga Bank Islam atau lembaga keuangan

berbasis islam lainnya.

Pertanyaan : Bagai mana cara yang ditempuh koperasi syariah BMT dalam

mensosialisasikan produk-produknya ?

Jawaban : Cara yang ditempuh oleh koperasi syariah BMT Assalam dalam

mensosialisasikan produknya yaitu dengan menyebarkan brosur

produk koperasi syariah BMT Assalam terhadap masyarakat luas.

Pertanyaan : Adakah pelatihan yang diberikan oleh koperasi syariah BMT

Assalam baik terhadap karyawan dan anggotanya ?

Jawaban : Pertama, bentuk pelatihan yang diberikan kepada karyawan berupa

proses menejerial dan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas

kinerjanya. Kedua pelatihan yang diberikan terhadap

anggota/UKM berupa pelatihan peningkatan usaha agar lebih

berkembang.

Pertanyaan : Apakah penempatan SDM yang bekerja di koperasi syariah BMT

Assalam sudah sesuai dengan kemampuan dan keahliannya ?

Jawaban : Karyawan yang bekerja di koperasi syariah BMT Assalam sudah

melalui proses seleksi dan penempatan kerjanya sesuai dengan

kemampuan serta keahlian yang dimiliki.

Pertanyaan : Bagaiman job deskripsi masing-masing bidang ?

Jawaban : Walau karyawan bekerja berdasarkan bidangnya, tetapi tetapi

karena asas kekeluargaan, antara karyawan yang satu dengan yang

lain saling membantu.

Page 90: LEMBARAN PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21361/1/ACH ZAINI-FDK.pdf · Secara operasional ekonomi kerakyatan adalah kegiatan

Pertanyaan : Apa yang melatar belakangi perubahan dari BMT kekopsyah BMT

Assalam?

Jawaban : Pertama, untuk memperoleh legalitas dalam menjalankan unit

Usaha yang dijalankan.

Kedua ruang lingkup unit usahanya lebih luas.