analisis wacana ihsan dalam buku rahasia...

101
ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL ESQ: EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENTJILID 1 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) oleh: Muhamad Ilham Nugraha NIM: 1111051000048 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: lyque

Post on 04-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU

“RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI

DAN SPIRITUAL ESQ: EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT”

JILID 1

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

oleh:

Muhamad Ilham Nugraha

NIM: 1111051000048

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

ANALISIS WACANA THSAI{ DALAM BUKU RAHASIASUKSES MEMBANGUN KECERI}ASAN BMOSI I}AN

SPIRITUAL ESQ JTLII} 1

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Mulramad {Lham NusrahaNIM: I 11i051000048

Di bawah bimbingan:

Drs. Jumroni. M.Si}.rrP: 19630515 199203 1 006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PEI\TYIARAI\ ISLAMFAKULTAS DAI(WAH DAN ILMU KOMLNIKASI

UNIVERSITAS ISLA&{ NEGERI SYARIF IITDAYATULLAHJAKARTA

1436 Hlz0ls M

Page 3: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA I]JIAN

Skripsi berjudul ..ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIASUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI & SPIRITUAL ESQI. EMOTIONALSPIRITUAL SUOTIENT'JILD I oleh Muharnad Ilham Nugraha telah diujikan dalamsidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta pada 10 Juli 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran lslam.

Jakarta,l0 Juli 2015

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Kalsum Minangsih. MANIP: 19770424208710 2 002

Anggota,

Pembimbing,

Drs. Jumroni. M.SiNIP: 19630515 199283 t 006

19s80q10 1

Page 4: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menayatakan bahwa:

1.

2.

3.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di LIIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 20

Page 5: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

i

ABSTRAK

Muhamad Ilham Nugraha

Analisis Wacana Ihsan Dalam Buku “Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ Jilid 1

Buku yang diteliti dalam penelitian ini adalah buku Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ Jilid 1. Melalui buku ini Ary

Ginanjar berusaha menyampaikan penemuannya, yaitu konsep The ESQ Way 165

(Ihsan, Iman, Islam) yang berbasis nilai-nilai intelektual, emosional, dan spiritual

khususnya nilai-nilai Ihsan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan apa yang menjadi masalah

dalam pembahasan kali ini, yaitu bagaimana wacana Ihsan yang terkandung dalam

buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ” Jilid 1?

bagaimana Ihsan digambarkan dalam buku “Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ” Jilid 1?

Wacana Ihsan dalam buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

& Spiritual ESQ Jilid 1 dapat dilihat dari penggunaan kata atau bahasa dalam teks,

informasi yang dipakai oleh penulis dalam teks, serta konstruksi teks dari kognisi

sosial dan konteks sosial yang juga berperan penting dalam kontruksi teks

tersebut.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Model

Teun A. Van Dijk, yaitu meneliti analisis teks seperti; struktur makro,

superstruktur, struktur mikro. Kemudian dilakukan juga analisis kognisi sosial dan

analisis konteks sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis wacana dengan pendekatan kualitatif. Proses

pengumpulan data dilakukan dengan observasi teks.

Generasi sekarang sedang menghadapi permasalahan kronis dan krisis

multidimensi yang saat ini sangatlah memprihatinkan. Dengan kondisi seperti ini,

diperlukan sebuah terobosan untuk menyelesaikan permasalah di atas salah

satunya melalui buku. Buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi &

Spiritual ESQ Jilid 1 merupakan konsep-konsep hasil pemikiran Ary Ginanjar

melalui proses yang panjang. Konsep-konsep tersebut dituangkan ke dalam tulisan

yang akhirnya menjadi sebuah buku pembentukan karakter dan pembangunan

SDM yang berbasis intelektual, emosional, dan spiritual yang ia kembangkan

sendiri dari sumber-sumber klasik dan kontemporer, yaitu Barat dan Timur juga

nilai-nilai pancasila yang memiliki nilai yang tinggi.

Wacana Ihsan pada teks dalam buku ini menjangkau jangkauan yang

sangat luas, bukan hanya sekedar pada lingkup agama dan sosial saja yang sudah

banyak dikaji dan dikembangkan oleh para pendahulunya, melainkan juga pada

lingkup psikologi, ekonomi, manajemen, dan bisnis. Semua itu bertujuan pada

pembentukan karakter dan pembangunan SDM yang kokoh dengan berlandaskan

pokok-pokok ajaran Islam khususnya Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan.

Page 6: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, Dzat yang patut

untuk disembah oleh semua makhluk. Dzat yang telah melimpahkan rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, sehingga berkat izin-Nya penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat beriring salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna

baik dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari

berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,

sepatutnya diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi beserta Suparto, M. Ed. Ph.D selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

dan Fita Faturokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Drs. Jumroni, M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan tulus

memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis serta nasihat-

nasihat luar biasa yang semoga bermanfaat bagi penulis.

Page 7: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

iii

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sangat

berkontribusi dalam memberikan ilmu serta pengetahuan yang tiada

terkira kepada penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Para dosen terbaik, Dr. Sunandar, M.Ag, Nasichah, M.Ag, Kalsum

Minangsih, MA, Ade Masturi, M.Ag, Rachmat Baihaky, M.A, Dr. Gun

Gun Heryanto, M.Si, Dr. Armawati Arbi, M.Ag, Drs. Helmi Hidayat, MA

6. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Orangtua penulis, yaitu ayahanda tercinta Drs. Ibtida Rahmat dan ibunda

tercinta Dra. Een Herlinda yang tak kenal lelah berjuang, membantu,

mendoakan, dan memberikan dukungan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

8. Adik-adik terbaikku, Muhamad Reza Rahmanda dan Mutiara Hikmah.

Terima kasih atas bantuan, nasihat, dan dukungannya, sehingga penulis

dapat menyelesaikannya dengan baik.

9. Saudaraku sekalian baik dari pihak ayah maupun ibu, terima kasih untuk

dukungan dan doanya selama ini.

10. Betari Tyas Maharani yang telah membantu, mendoakan, mendukung,

memotivasi, dan berbagi keceriaan kepada penulis untuk bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Sahabat-sahabatku seperjuangan, khususnya teman-teman KPI B 2011,

teruntuk: Abu Rizal Hasan, Achmad Maulana Sirojjudin, M Reza Fansuri,

Page 8: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

iv

Bustomi Arifin, Fazlurrahman, Setya Malik, Ricky, Umi Arifiyani, Nofia

Natasari, Wulan Purnamawati, Ratna Ayu, Siti Aisyah, Wahyu, dan lain-

lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas

kebersamaannya, atas sikap solidaritas dan kekeluargaan yang terbangun

selama ini. penulis bangga menjadi bagian dari kalian. Tetap semangat

dan berjuang untuk bersama-sama meraih kesuksesan.

12. Sahabat terbaik: Muhtar Lutfi, S.H.I, Kuntum Khairunnisa, S.Pd, Rina

Syafrianti, S.Hum, Riska Meylia, Ii Handayani, Ferry Setiawan, Lian

Firmana Malo, Ust. M Rizki Jamaluddin, Edvan M Kautsar, Ahmad

Zaini, Hilman Shodri, Abdurrahman, S.Kom.I, Wiza Walady, Ust Fauzan

Hidayatullah, Rahmat Hidayat, Naziah, S.Kom.I, Muhammad Imron,

S.Kom.I, M Naufal, Rifial Fachry, Fanny Siti Musyrifah, M Anharudin.

Terima kasih atas setiap dukungan, semangat, nasihat, kasih sayang dan

waktu kebersamaan yang menyenangkan.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. pada

intinya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah yang

penulis lakukan dan mudah-mudahan hasil karya penulis dalam skripsi ini dapat

bermanfaat dengan sebaik-baiknya. Amin yaa Robbal ‘Alamin.

Jakarta, 07 Juli 2015

Penulis

Page 9: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Fokus Masalah dan Perumusan Masalah ....................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

E. Metodologi Penelitian .................................................................... 6

F. Kajian Pustaka ................................................................................ 9

G. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Wacana ........................................................................... 13

1. Pengertian Analisis Wacana ................................................... 13

2. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk ........................... 16

B. Ihsan Dalam Islam........................................................................ 24

C. Macam-macam Media Dakwah ................................................... 29

D. Buku Sebagai Media Komunikasi dan Dakwah........................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM ARY GINANJAR AGUSTIAN

DAN BUKUNYA

A. Profil Ary Ginanjar Agustian ....................................................... 34

1. Riwayat Hidup Ary Ginanjar Agustian .................................. 34

2. Sejarah ESQ Leadership Center ............................................. 38

3. Visi dan Misi ESQ ................................................................. 40

4. ESQ Sebagai Solusi ............................................................... 41

Page 10: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

vi

5. Karya-karya Ary Ginanjar Agustian ...................................... 42

B. Sekilas Tentang Buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi & Spiritual ESQ” Jilid 1 ................................................... 44

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Teks dalam Buku “Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ” Jilid 1 ................................ 49

1. Struktur Makro........................................................................ 50

2. Superstruktur........................................................................... 55

3. Struktur Mikro ........................................................................ 57

B. Konteks Sosial .............................................................................. 75

C. Kognisi Sosial .............................................................................. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 81

B. Saran ............................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 85

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Emotional Spiritual Quotient Generasi sekarang sedang

menghadapi permasalahan kronis, yaitu terjadinya Split Personality.

Kondisi dimana tidak terintegrasinya antara otak dan hati, sehingga

banyak terjadinya kriminalitas dan penyimpangan dalam kehidupan.

Begitupun dengan krisis multidimensional saat ini sangatlah

memprihatinkan, seperti krisis moral, akhlak, kejujuran, tanggung jawab,

kepedulian, dan kebersamaan.1

Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut diatas, maka terjadilah

berbagai masalah sosial dan perilaku menyimpang yang pada umumnya

disebabkan oleh semakin terkikisnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan.

Sehingga ini semua menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai keislaman

maupun kearifan lokal. Dengan demikian, pentingnya perumusan sebuah

nilai-nilai yang memperkenalkan Islam (dakwah) secara komprehensif

sangatlah diperlukan. Terutama dalam menambah pengetahuan umat guna

pembebtukan karakter dan perbaikan akhlak (moral).

Optimisme untuk mengatasi masalah yang kompleks ini diperlukan

suatu metode pengembangan SQ (Kecerdasan Spiritual) yang tetap

berdasarkan nilai-nilai pokok Islam, yaitu Rukun Iman, Rukun Islam, dan

Ihsan, sehingga akan mengoptimalkan EQ (Kecerdasan Emosional) dan IQ

1Syafi'i Maarif, “Testimoni Pembaca” dalam Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient, (Jakarta: Arga

Publishing, 2001) Cet. Ke-51, h. Cover Belakang

Page 12: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

2

(Kecerdasan Intelektual) secara terpadu ESQ (Emotional Spiritual

Quotient). Oleh karena itu kita semua harus bersama-sama berjuang

menghidupkan kembali dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur spiritualisme

Islam salah satunya Ihsan dalam setiap denyut kehidupan dengan cara

berdakwah. Sebagaima yang dikatakan oleh Cak Nun:

“Ihsan adalah kebaikan yang lahir murni dari nurani manusia:

orang berbuat baik meskipun tidak disuruh, tidak diwajibkan, tidak diatur

oleh hukum atau etika.”2

Ihsan merupakan pondasi agama Islam yang kuat untuk bisa

dijadikan sebagai solusi bagi penyempurnaan nilai-nilai dakwah yang

selama ini kurang memperhatikan nilai-nilai luhur spiritulisme Islam yang

bersumber dari Ihsan. Ihsan berarti berbuat kebaikan dalam bentuk apapun

dan cara apapun tanpa motif, syarat dan paksaan yang bisa juga diartikan

beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak

melihat-Nya sesungguhnya Allah melihatmu. Maka dari itu, perlunya nilai-

nilai ihsan dalam berdakwah sangatlah dibutuhkan. Dalam hal ini dakwah

merupakan suatu proses upaya mengubah sesuatu situasi kepada situasi lain

yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan

Allah yaitu al-Islam...”3 Berdakwah pada hakikatnya merupakan

komunikasi dan berkomunikasi belum tentu merupakan dakwah.

Pada era globalisasi saat ini, informasi menjadi sangat penting

terutama untuk mentransformasikan nilai-nilai Islam dari satu generasi ke

generasi lainnya. Era informasi ditandai dengan maraknya berbagai macam

2 Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di

https://www.caknun.com/2012/allah-2014/ 3 Bachtiar, Wardi. Metodologi penelitian Ilmu Dakwah ( Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1997) hal. 31

Page 13: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

3

media massa sebagai sarana komunikasi dan alat pembentuk opini publik.

Maka sudah seharusnya umat Islam mampu memanfaatkan media massa

tersebut untuk mendakwahkan ajaran agama Islam.4

Pada prinsipnya, dakwah merupakan suatu komunikasi yang

merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu

penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.5

“...Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam

berkomunikasi disebut media komunikasi...”6 Dalam penelitian ini, peneliti

memfokuskan penelitiannya melalui salah satu media komunikasi, yaitu

buku. Dimana buku merupakan sumber informasi yang merupakan isi pesan

dalam proses komunikasi.

Buku sebagai media komunikasi merupakan sekumpulan kertas

bertulisan yang dijadikan satu. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema

bahasan yang sama dan disusun menurut kronologi tertentu, dari awal

bahasan sampai kesimpulan dan bahasan tersebut. Tujuan dari buku tidak

lain hanyalah untuk menyatukan ilmu pengetahuan tertentu agar terkumpul

dalam satu tempat sehingga mudah ditemukan dan dipelajari.

Dalam Penelitian kali ini peneliti mengangkat buku “Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual

Quotient” Jilid 1. Dengan alasan bahwa buku ini menjelaskan tentang

pengembangan tiga kecerdasan pada diri manusia yaitu IQ, EQ, dan SQ

yang berdasarkan nilai-nilai Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan, sehingga

4 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta: CV Pedoman,1997), h..33

5 Dedy Mulyana , Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), hal 62 6 Gozali BC.TT., Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan, 1992), h.227

Page 14: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

4

buku ini sangat layak untuk dibaca dan kemudian diterapkan oleh umat

Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini merupakan buku “Best Seller” internasional yang terbukti

dengan dicetaknya buku ini kedalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris hingga banyaknya cetakan ulang yang diterbitkan oleh

penerbit Arga Publishing baik itu sejak tahun 2001 dan sampai saat ini buku

tersebut masih dijual di pasaran. Tak hanya itu, buku ini merupakan cikal

bakalnya sebuah training ESQ berdiri yang sampai saat ini training ESQ

sudah diselenggarakan secara nasional maupun internasional. Buku ini

ditulis oleh seorang Ary Ginanjar Agustian atas hasil pemikirannya yang

panjang, ia merupakan pendiri ESQ Leadership Center dan telah

memperoleh gelar Doktor Honoris Causa (H.C.) dari UNY (Universitas

Negeri Yogyakarta) sebagai tokoh pendidikan karakter.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis bagaimana wacana

Ihsan dalam buku yang dituliskannya dalam pengertian modern secara luas.

Dimana dalam banyak pengertian klasik yang dikemukakan oleh sebagian

besar ulama selama ini pengertian Ihsan hanya sebatas pada lingkup ibadah,

sehingga akhirnya sulit untuk dipahami dan diterapkan dalam kehidupan

aktivitas modern. Hal ini mendorong peneliti untuk mengnalisis wacana

Ihsan dalam buku ESQ, yakni bagaimana Ihsan digambarkan dalam buku

ESQ melalui teksnya, sehingga bahasa dalam buku tersebut menjadi kunci

utama dalam pencarian wacana Ihsan yang ditawarkan Ary Ginanjar dalam

bukunya. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul

Page 15: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

5

penelitian Analisis wacana Ihsan Dalam Buku “Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1.

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada kajian Ihsan dalam buku

“Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1. Dan fokus yang akan diteliti

adalah wacana Ihsan dalam buku ESQ pada bagian I Zero Mind Process

(ZMP): Proses Pembersihan Hati dan Pikiran yang didasari dengan

nilai-nilai Ihsan. Dimana peneliti memfokuskannya pada makna Ihsan

yang ditawarkan Ary Ginanjar.

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada fokus masalah di atas, maka peneliti membuat

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana wacana Ihsan yang terkandung dalam buku “Rahasia

Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1?

2. Bagaimana Ihsan digambarkan dalam buku “Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional

Spiritual Quotient” Jilid 1?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

Page 16: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

6

1. Untuk mengetahui wacana Ihsan dalam buku “Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional

Spiritual Quotient” Jilid 1.

2. Untuk mengetahui bagaimana Ihsan digambarkan dalam buku

“Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi

positif bagi khazanah keislaman, khususnya dalam lingkup dakwah

melalui media cetak yang menempatkan buku sebagai salah satu media

dakwah serta referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

komunikasi dan penyiaran Islam.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis diharapkan bahwa apa yang dianalisis dan ditelaah

dalam penilitian ini dapat berguna untuk kelanjutan eksistensi dakwah,

khususnya masukan dalam memperkaya khazanah keilmuan Islam.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menerapkan studi kepustakaan, yaitu penelitian yang

dilaksanakan dengan sumber utama berupa literatur (kepustakaan), baik

berupa buku, jurnal, artikel, penelitian terdahulu dan sumber-sumber

Page 17: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

7

literatur yang menunjang penelitian ini.7 Dalam penelitian ini

menerapkan paradigma besar dalam penelitian komunikasi yakni

paradigma interpretatif. Pandangan dasar perspektif ini bahwa kebenaran

itu bukan realitas tunggal, melainkan jamak.

Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode analisis

wacana dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan model analisis wacana Van Dijk. “...Model analisis Van

Dijk akan mengelaborasikan elemen-elemen wacana sedemikian rupa

sehingga dapat digunakan secara lebih praktis dan dapat diterapkan pada

berbagai bentuk wacana...”8 Dalam model Van Dijk ini, analisis struktur

teks dalam tulisan dikategorisasikan menjadi tiga elemen. Pertama

struktur makro, kedua superstruktur, dan yang ketiga adalah struktur

mikro.

2. Subjek dan objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah buku yang berjudul “Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual

Quotient Jilid 1 karya Ary Ginanjar Agustian dan sebagai objek

penelitiannya adalah wacana Ihsan pada bagian I Zero Mind Process

(ZMP): Proses Pembersihan Hati dan Pikiran yang didasari dengan nilai-

nilai Ihsan yang terdapat dalam buku tersebut.

7 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), h. 11. 8 Alex Sobur, Analisis Teks Media. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 74

Page 18: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

8

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan sejumlah data

yang dapat mendukung dan memperkuat hasil penelitian. Peneliti

menggunakan dua macam teknik, yaitu:

a. Data Primer:

Data yang diperoleh secara langsung dari subjek yang diteliti yakni

membaca dan mengamati setiap paragraf dari buku “Rahasia

Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 karya Ary Ginanjar Agustian.

b. Data Sekunder:

Data yang diperoleh dengan cara studi kepustakaan, pengumpulan

data melaui sumber-sumber bacaan dari berbagai literatur seperti

teks-teks, buku, artikel, majalah, internet, yang berkaitan dengan

penelitian serta mendukung proses penelitian ini.

Penelitian ini tidak memasukan teknik pengumpulan data melalui

metode wawancara, dikarenakan data-data yang dibutuhkan untuk

menganailisis teks dalam buku ini sudah cukup memadai dalam buku

tersebut dan buku ESQ lainnya yakni pada halaman pendahuluan dan

kata pengantar juga pada halaman utama dan profil dari website resmi

ESQ Leadership Center dan juga tulisan-tulisan dan artikel pada blog

resmi ESQ Leadership Center.

Page 19: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

9

4. Teknik Analisis Data

a. Proses Penafsiran data

Penelitian analisis wacana merupakan penelitian kualitatif yang

lebih menekankan pada pemaknaan teks dari pada penjumlahan unit

kategori. Dasar dari analisis wacana ialah interpretasi, karena analisis

wacana merupakan bagian metode interpretatif yang mengandalkan

penafsiran peneliti. Proses penafsiran akan dilakukan peneliti dengan

melihat data-data yang menjadi bahan penelitian dalam hal ini ialah

teks-teks dalam buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Jilid 1”,

kemudian akan ditafsirkan berdasarkan kerangka analisis wacana Van

Dijk.

b. Penyimpulan Hasil Penelitian

Makna Ihsan dan gambaran Ihsan dalam buku Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual

Quotient Jilid 1 setelah diamati akan disimpulkan oleh peneliti.

Kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini merupakan jawaban

dari rumusan masalah.

5. Teknik Penulisan

Penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) oleh CeQda (Center for Quality

Develompent and Assurance) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007 dan juga pada buku Pedoman akademik

Page 20: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

10

Program Strata 1 2010/2011 oleh Biro Administrasi dan Kemahasiswaan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

F. Pedoman Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelusuran ke beberapa

Perpustakaan, yakni Perpustakan Utama dan Perpustakan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan

penelusuran tersebut, peneliti menemukan beberapa penelitian tentang

analisis wacana yang menjadi referensi untuk penelitian ini. Diantaranya

terdapat kaitan dengan skripsi yang penulis teliti, antara lain:

Skripsi „Muhammad Rico Zulkarnain‟ Rahmi tentang ANALISIS

WACANA PESAN DAKWAH DALAM BUKU RENUNGAN

TASAWUF KARYA HAMKA Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta. Ia meniliti Isi Wacana Pesan

Dakwah pada buku tersebut. Dari hasil penelitian, ditemukan pesan dakwah

dalam setiap teksnya. Jika dilihat dari struktur tematik, maka pesan

dakwahnya antara lain yaitu pertama, pesan dakwah yang mengandung nilai

Muamalah. Yang kedua, pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah Dan

yang ketiga, pesan dakwah yang mengandung nilai Syariah.

Berikutnya adalah skripsi „Odih Fajar‟ tentang “ANALISIS

WACANA DAKWAH BUKU KUN FAYAKUN KARYA UST YUSUF

MASUR” Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia meneliti bagaimana wacana dakwah dalam

buku Kun Fayakun dengan melihat dari bangunan wacana melalui teks,

Page 21: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

11

kognisi sosial, dan konteks sosial. Terutama melihat bagaimana penulis

memanfaatkan buku sebagai media dakwah Islamiyah.

Dan terakhir adalah skripsi „Astri Putriyani‟ tentang "ANALISIS

WACANA RUBRIK "MEDIA DAN KITA" MAJALAH UMMI EDISI

JULI-OKTOBER 2009”. Fakultas Dakwan dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Jakarta. Ia meniliti Bagaimana Wacana Dalam

Rubrik Media dan Kita yang disampaikan kepada khlayak khususnya

kepada anak dalam Majalah Ummi tersebut dan bagaimana majalah Islam

Ummi menggambarkan media dan kita khususnya kepada anak-anak.

Hampir semua skripsi yang menjadi literatur penulis kali ini

berhubungan erat dengan analisis wacana yang akan penulis teliti. Buku

sebagai salah satu media dakwah keislaman dapat disebut karya sastra, akan

dimanfaatkan untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman yang selama ini

menurut penulis belum banyak dikaji. Dan dari beberapa tinjauan terdahulu

berbeda dengan penelitian kali ini yang menggunakan buku “Rahasia sukses

membangun kecerdasan emosi & spiritual ESQ: Emotional Spiritual

Quotient” Jilid 1 dengan menganalisis wacana Ihsan dengan menggunakan

metode Analis Wacana Teun A. Van Dijk.

G. Sistematika Penulisan

Penelitian dibagi dan dirinci hingga 5 (lima) bab, dengan sistematika

terdiri dari:

Bab 1, yaitu pendahuluan merupakan penjelasan dari latar belakang

permasalahan penelitian skripsi ini. Didalamnya juga dijelaskan fokus

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

Page 22: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

12

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika

penelitian.

Bab 2 berisi tentang Kajian Teori yang menguraikan tentang

Pengertian Analisis Wacana secara umum, Teori Analisis Wacana Teun A.

Van Dijk, Ihsan dalam Islam, Macam-macam Media Dakwah, dan Buku

sebagai Media Komunikasi dan Dakwah.

Bab 3 membahas Gambaran Umum yang menguraikan tentang

Biografi Ary Ginanjar Agustian; Riwayat Hidup Ary Ginanjar Agustian,

Sejarah ESQ Leadership Center, visi dan misi ESQ, ESQ sebagai solusi,

karya-karyanya yang berupa buku & metode training, pengharggaan yang

diterima.

Bab 4 Pembahasan dan Analisis Data. Pada bab ini terdiri

pembahasan analisis wacana Ihsan dalam buku “Rahasia Sukses

Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual

Quotient” Jilid 1.

Bab 5 kesimpulan dan saran akan menjadi butir-butir pada bab

kelima sebagai penutup pada skripsi ini.

Page 23: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

13

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Analisis Wacana

1. Pengetian Analisis Wacana

Kata wacana banyak digunakan oleh berbagai bidang ilmu

pengetahuan mulai dari ilmu bahasa, psikologi, sosiologi, politik,

komunikasi, sastra, dan sebagaimanya. Namun demikian, secara

spesifik, pengertian, definisi, dan batasan istilah wacana sangat

beragam. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkup dan disiplin

ilmu yang memakai istilah wacana tersebut.1

Secara etimologi istilah wacana dipakai sebagai terjemahan dari

perkataan bahasa Inggris discourse, dalam salah satu kamus bahasa

Inggris terkemuka, mengenai wacana atau discourse ini kita dapat

mengetahui beberapa keterangan. Kata discourse berasal dari bahasa

Latin discursus, dis: dari, dalam arah yang berbeda dan currere: lari,

sehingga berarti lari kian kemari. Salah satunya adalah komunikasi

pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan;

konversasi atau percakapan.2

Dalam entri kamus linguistik, wacana didefinisikan sebagai

“...satuan bahasa terlengkap; dalam hirarki gramatikal merupakan

satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan

dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dsb),

1Aris Badara, Analisis Wcana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana

Media, (Jakarta: Kencana, 2012) h. 16 2Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet Ke-3,

h. 9

Page 24: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

14

paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap...”3

Sedangkan “...pengertian analisis wacana secara konseptual adalah

merujuk kepada upaya mengkaji pengaturan bahasa atas kalimat.

Mengkaji satuan kebahasaan yang lebih luas. Analisis wacana adalah

studi tentang struktur pesan dalam komunikasi...”4

Berikut ini beberapa pengertian wacana dari para pakar

komunikasi. Menurut Dedy Mulyana, “...secara etimologis wacana

berasal dari bahasa sansekerta wac atau wak atau vak yang memiliki arti

„berkata‟, „berucap‟. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan

menjadi wacana. Kata ana yang berada di belakang adalah bentuk

sufiks (akhiran) yang bermakna „membendakan‟ (nominalisasi).

Dengan demikian, kata wacana dapat dapat diartikan sebagai perkataan

atau tuturan...”5

Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai

pendapat, ia memandang wacana sebagai “...rangkaian ujar atau

rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (subyek) yang

disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren,

dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa...”6

“Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis

isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai.

Kalau analisis isi kuantitatif lebih menekankan pada pertanyaan

apa (what), analisis wacana lebih melihat pada bagaimana (how)

dari pesan atau teks komunikasi. Lewat analisis wacana kita bukan

3 Herudjati Purwoko, Discourse Analysis, (Jakarta: Indeks, 2008) Cet ke-1, h. 4

4 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Wacana, (Bandung: Angkasa, 1993), h. 24

5Dedy Mulyana, kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis

Wacana (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 3 6 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet Ke-3,

h. 11

Page 25: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

15

hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana

pesan itu disampaikan. Lewat kata, frasa, kalimat, metafora macam

apa suatu berita disampaikan. Dengan melihat bagaimana

bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa

melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks.”7

Analisis wacana juga merupakan salah satu cara mempelajari

makna pesan sebagai alternatif lain akibat keterbatasan dari analisis isi.

Pertama, analisis isi konvensional pada umumnya hanya dapat

digunakan untuk membedah muatan teks komunikasi yang bersifat

nyata (manifest), sedangkan analisis wacana justru berpretensi

memfokuskan pada pesan yang tersembunyi (laten). Namun yang

menjadi titik perhatian bukan pesan (message) tetapi juga makna.

Pretensi dari analisis wacana adalah muatan, nuansa, dan konstruksi

makna yang laten (tersembunyi) dalam teks komunikasi.8

Kedua, analisis isi hanya dapat mempertimbangkan apa yang

dikatakan seseorang (what) tetapi tidak dapat menyelidiki bagaimana

seseorang mengatakannya (how). Analisis ini memandang teks sebagai

suatu kesatuan isi. Dalam kenyataannya yang penting bukan apa yang

dikatakan oleh seseorang, tetapi bagaimana dan dengan cara apa

dikatakan. Dalam konteks ini, yang penting bukan hanya apa yang

diucapkan atau dianggap penting oleh komunikator, tetapi juga

bagaimana cara komunikator mengungkapkannya.9

7 Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKIS, 2006), Cet. Ke-5, h. xv

8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualtitatif: Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. Ke- 8 h. 163 9 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualtitatif: Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. Ke- 8 h. 163

Page 26: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

16

2. Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya

didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks merupakan hasil

dari suatu praktik produksi yang juga harus diamati. Di sini harus

dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita dapat

memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.10

“Wacana oleh Van Dijk digambarkan memiliki tiga

dimensi, yaitu: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Ketiga

bagian ini adalah bagian yang integral dalam kerangka teori Van

Dijk, untuk itulah Van Dijk menggabungkan ketiga dimensi

wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.”11

a. Teks

Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur yang

masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam

tiga struktur. Pertama, struktur makro. Ini merupakan makna global dari

suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang

dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur, ini merupakan

struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks,

bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh.

Ketiga, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari

bagian kecil dari suatu teks yakni, kata, kalimat, proposisi, anak

kalimat, parafrase, dan gambar. Struktur teks Van Dijk dapat

digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut:

10

Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKIS, 2006), Cet. Ke-5, h. 221 11

Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKIS, 2006), Cet. Ke-5, h. 224

Page 27: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

17

Tabel 1. Skema dan Metode Penelitian Van Dijk

Struktur

Wacana Hal Yang Diamati Elemen

Struktur Makro TEMATIK

Tema/ topik yang

dikedepankan dalam suatu

berita.

Topik

Superstruktur SKEMATIK

Bagaimana bagian dan

urutan berita diskemakan

dalam teks berita utuh.

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

Makna yang ingin

ditekankan dalam teks berita

Latar, detil,

maksud

Struktur Mikro SINTAKSIS

Bagaimana kalimat (bentuk,

susunan) yang dipilih

Bentuk kalimat,

koherensi, kata

ganti

Struktur Mikro STILISTIK

Bagaimana pilihan kata yang

dipakai dalam teks

Leksikon

(style)

Struktur Mikro RETORIS

Bagaimana dan dengan cara

apa penekanan dilakukan

Grafis,

metafora,

ekspresi

1) Struktur Makro

Berdasarkan model analisis wacana Van Dijk, struktur makro

merupakan tema atau dikenal dengan istilah tematik. Elemen tematik

menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut

sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks.

Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan wartawan

(penulis) dalam pemberitaannya. Oleh karena itu ia sering disebut

sebagai tema atau topik.

Page 28: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

18

2) Superstruktur

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana

bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga

membentuk kesatuan arti. Struktur skematik atau superstruktur

menggambarkan bentuk umum dari suatu teks. Bentuk teks

umumnya terdiri dari pendahuluan, isi dan penutup. Untuk melihat

bentuk teks itu seperti apa, dapat dibagi menjadi dua kategori besar

yaitu: Pertama, summary yang umumnya ditandai dengan dua

elemen yakni judul dan lead (teras berita). Kedua, story yakni isi

berita secara keseluruhan.

3) Struktur Mikro

a) Semantik

Semantik merupakan salah satu kerangka analisis Van Dijk yang

melihat kepada satuan terkecil dari struktur kebahasaan berupa

kalimat, kata dan hubungan antar kalimat. Pada analisis semantik,

makna yang terkandung dalam kalimat diteliti baik yang eksplisit

(tertulis) maupun implisit (tersembunyi).

Latar

Latar dalam sebuah teks ialah suatu keadaan situasional saat

teks dibuat. Dalam sebuah teks, latar belakang sebuah

peristiwa dapat dicantumkan atau tidak, tergantung dari

kepentingan penulis. Latar digunakan untuk mengarahkan

makna dari suatu teks hendak dibawa kemana. Latar yang

Page 29: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

19

ditampilkan dapat sesuai dengan kehendak penulis atau

bahkan bertentangan dengan pendapatnya.

Detil

Detil dalam kerangka analisis Van Dijk ialah berita mana

yang disampaikan secara mendetail dan berita mana yang

ditampilkan secukupnya saja. Detil lebih merupakan kepada

bentuk strategi penulis yang ingin mengekspresikan sikapnya

dengan cara sembunyi-sembunyi (implisit). Detil

berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan oleh

penulis.

Maksud

Maksud merupakan elemen yang melihat apakah teks atau

cerita yang dibuat oleh pengarang disampaikan secara

eksplisit atau implisit. Elemen maksud melihat informasi

yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara

eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan

akan diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi.

b) Sintaksis

Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan

seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, frase. Dalam hal ini

menerangkan tentang bagaimana pengarang menggunakan

kalimat hingga menjadi satu kesatuan. Elemen sintaksis

merupakan suatu metode analisis Van Dijk untuk melihat pilihan

Page 30: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

20

kalimat apa yang disusun penulis dalam menampilkan diri sendiri

secara positif dan lawan secara negatif.

Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau

kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan

fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak

kohern. Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat

bagaimana seseorang (penulis) secara strategis menggunakan

wacana untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa.

Apakah peristiwa itu dipandang saling terpisah, berhubungan

atau malah sebab akibat. Biasanya hubungan antar kalimat ini

dihubungkan dengan kata hubung dan, akibat, tetapi, lalu,

karena, meskipun.

Bentuk kalimat

Bentuk kalimat merupakan salah satu bagian dari analisis

teks sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis,

yaitu prinsip kausalitas. Prinsip kausalitas menjelaskan

tentang susunan kalimat yang terbentuk dari subyek, predikat

dan obyek. Bentuk kalimat yang dipilih merupakan kalimat

yang dianggap sangat layak untuk dianalisis terutama diambil

kalimat yang berhubungan dengan tema.

Kata ganti

Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator

untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.

Page 31: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

21

Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat

menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang

menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap

resmi komunikator semata-mata. Tetapi, ketika memakai kata

ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi

dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Batas

antara komunikator dengan khalayak dengan sengaja

dihilangkan untuk menunjukkan apa yang menjadi sikap

komunikator juga menjadi sikap komunitas secara

keseluruhan.

c) Stilistik

Elemen stilistik (leksikon) merupakan salah satu elemen wacana

Van Dijk yang menganalisis teks dengan cara melihat bentuk

pemakaian kata seperti apa yang dipakai dalam teks. Terdapat

kata yang mempunyai berbagai macam kesamaan. Dari kesamaan

kata-kata tersebut mana yang lebih dipakai dalam teks oleh

penulis. Misalnya kata ”meninggal”, mempunyai kata lain: mati,

tewas, gugur, terbunuh, menghembuskan nafas terakhir, dan

sebagainya. Di antara berbagai kata tersebut seseorang dapat

memilih di antara pilihan kata yang tersedia. Pemilihan kata

tertentu oleh penulis menunjukkan bagaimana pemaknaan

seseorang terhadap fakta atau realitas, selain itu pemilihan kata

tertentu juga mengisyaratkan penggambaran dari sikap penulis

Page 32: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

22

yakni bagaimana pihak musuh digambarkan secara negatif

sedangkan pihak sendiri digambarkan secara positif.

d) Retoris

Salah satu model penelitian analisis teks ialah retoris. Retoris

merupakan gaya yang diungkapkan seseorang dalam berbicara

atau menulis. Adapun yang diteliti dalam analisis retoris ini ialah

grafis. Grafis merupakan ekspresi dari penulis yang ingin

menekankan bagian tertentu dalam teks, bentuk dari penekanan

tersebut dapat melalui pemakaian huruf tebal, huruf miring, garis

bawah, huruf yang dibuat dengan ukuran yang lebih besar,

maupun penggunaan gambar dan lainnya.

Setiap elemen struktur wacana dapat digunakan untuk

menganalisis segala bentuk teks. Walaupun struktur wacana terdiri dari

beberapa elemen, tetapi semua elemen itu merupakan satu kesatuan

yang saling berhubungan dan saling mendukung antara elemen satu

dengan elemen lainnya. Tetapi untuk kepentingan penenlitian tertentu,

tidak perlu semua elemen struktur wacana diamati, satu elemen saja

dari struktur wacana sudah dapat digunakan untuk menganalisis sebuah

teks, misalnya mengamati bidang semantik.12

b. Kognisi Sosial

Selain menjelaskan analisis teks, dalam analisis Van Dijk juga

dijelaskan konsep tentang kognisi sosial. Kognisi sosial merupakan

kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut. Dalam

12

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualtitatif: Pemahaman Filosofis dan

Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), cet. Ke- 8 h. 176

Page 33: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

23

pandangan Van Dijk, untuk membongkar bagaimana makna

tersembunyi dari teks, dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks

sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak

mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa,

atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh

karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan

strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita, karena setiap teks

pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka,

atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.

c. Konteks Sosial

Van Dijk berupaya untuk merumuskan pengertian konteks sosial

atau analisis sosial sebagai suatu usaha menganalisis bagaimana wacana

berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi

seseorang atau peristiwa digambarkan. Wacana adalah bagian dari

wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti

teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana

wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam

masyarakat. Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukkan

bagaimana makna yang dihayati bersama. Penelitian ini sangat efektif

dalam melihat sejauh mana peranan teks membangun pemahaman

bersama dalam masyarakat.

Page 34: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

24

B. Pengertian Ihsan

Kita dapat menemukan sejumlah ayat tentang Ihsan atau akhlak

yang utama dalam Al-Qur‟an. Allah SWT berfirman dalam (Q.S. an-Nahl

[16]: 90) dan (Q.S. ar-Rahman [55]: 60):

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang

dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Artinya: “Tidak ada Balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”

“...Begitu banyak ayat Alquran yang berbicara tentang Ihsan.

Disini, cukuplah ayat dalam Alquran itu sebagai bukti. Sebagaimana

didefinisikan oleh Nabi SAW, Ihsan adalah beribadah dengan penuh

kerendahan dan kehadiran hati (khudu dan khustuk), seolah-olah kita

melihat Allah dan sadar bahwa Dia melihat kita...”13

Al-Jurjani (w.816 H)

dalam Kitab al-Ta’rifat mengatakan:

“Ihsan adalah kata benda-verbal (mashdar) yang mengacu

kepada apa yang seharusnya dilakukan seseorang dengan cara yang

sebaik-baiknya. Dari tinjauan syariat, kata ini berarti beribadah

kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan apabila engkau

tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu. Inilah

pencapaian sejati ibadah seorang hamba yang didasarkan atas

penyaksian hakikat ketuhanan dengan cahaya penglihatan spiritual.

Jelasnya, penyaksian Allah sebagaimana Dia digambarkan dengan

sifat-sifat-Nya dan melalui sifat-sifat-Nya itulah seseorang

13

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan: Antivirus Kebatilan

dan Kezaliman, (Jakarta: Serambi Ilmu, 2007), h.38

Page 35: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

25

menyaksikan-Nya dengan keyakinan, bukan dengan pandangan

lahiriah. Karena itu Nabi Muhammad SAW bersabda, “seolah-olah

kau melihatnya,” karena seseorang menyaksikan-Nya dari balik

hijab sifat-sifat-Nya.” 14

Dalam Kitab Al-Wafi yang diambil dari hadits Shahih Muslim,

Kitabul Iman. Hadits nomor 8:

“Ia bertanya lagi, „Beritahu aku tentang Ihsan. „Nabi Menjawab,

„Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-

Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya dia melihatmu.”

Ihsan yang merupakan aspek ketiga dari agama dikenal sebagai

aspek rohani. Aspek ini dimaksudkan untuk menyadarkan manusia taktala

ia hendak mempertautkan aspek pertama dan kedua yaitu Iman dan Islam,

serta memperingatkan bahwa Allah selalu hadir dan mengawasi-nya. Ia

harus mempertimbangkan hal ini ketika berpikir dan bertindak. Apabila ia

tidak dapat melihat Allah karena tak seorang pun dapat melihat-Nya di

kehidupan ini, maka ia harus terus menjaga kesadaran dalam hatinya

bahwa Allah ada dan mengawasinya. Ia harus sadar bahwa Allah

mengetahui setiap saat dan hingga hal terkecil dari ibadah dan

keyakinannya. Dengan begitu ia akan mencapai keadaan sempurna, suatu

keadaan ketika ia merasakan kebahagian rohani dan cahaya pengetahuan

yang langsung diberikan Allah ke dalam hatinya.15

14

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan: Antivirus Kebatilan dan

Kezaliman, (Jakarta: Serambi Ilmu, 2007), h.38 15

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, (Jakarta: Serambi Ilmu), h. 42

Page 36: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

26

Islam menggambarkan perilaku seorang muslim, iman berkaitan

dengan kepercayaan dan akidahnya, dan Ihsan mengacu pada keadaaan

hati yang menentukan apakah keislaman dan keimanan seseorang itu akan

membuahkan hasil di kehidupan ini dan kehidupan akhirat atau tidak.

Inilah yang dimaksudkan dalam hadits riwayat Bukhari: “Sesungguhnya di

dalam tubuh terdapat segumpal daging; apabila ia baik, baiklah seluruh

tubuh dan apabila ia rusak, rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati.”

“Ihsan adalah ikhlas dan penuh perhatian. Artinya, sepenuhnya

ikhlas untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian

sehingga seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika tidak melihatnya, maka

ingatlah bahwa Allah senantiasa melihatmu dan mengetahui apapun yang

ada pada dirimu.”16

Ihsan merupakan rukun agama yang ketiga, yakni melaksanakan

ibadah dalam bentuknya yang diperintahkan Allah, antara lain khusyuk,

runduk, ikhlas, dan menghadirkan kalbu. Yang juga tercakup di dalam

Ihsan adalah menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah, merasa

dilihat oleh Allah, baik ketika diam maupun bergerak. Seorang hamba

harus selalu merasa diawasi oleh Tuhannya dalam semua perbuatannya

dan mengetahui bahwa Dia memperhatikan dan melihat semua

perbuatannya. Dalam hal ini Ihsan juga dikatakan sebagai pengetahuan

tentang hal-hal yang diwajibkan kepada hamba dari sudut batinnya, dalam

bentuk akhlak dan kalbu, yang kemudian disebut tasawuf. Ia mencakup

tiga bidang masalah, yaitu menghindar dari dunia kebendaan, kembali ke

16

Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah,

(Jakarta: Al-Itisom, 2013), h.11

Page 37: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

27

duania keabadian (darul khulud), dan bersiap menghadapi kematian

sebelum terjadi.17

Menurut kamus bahasa Arab, kata Ihsan dan kata-kata bentuknya

memiliki beberapa makna, diantaranya:18

Hasuna: “Menjadi atau tampak sempurna, indah, bagus”,

Ihsanan: “(Berbuat secara) sempurna”,

Ahsana: “Ia melakukan suatu kebaikan yang besar”,

Ihsan: “Kebaikan”,

Husna: “hadiah” atau “balasan baik”

Hasan: “sempurna, indah, bagus”, dan

Hisanun: “sesuatu yang indah sempurna”

“Menjadi indah” dalam makna yang pertama berarti menghiasi diri

dengan sifat-sifat baik, dan memperelok diri secara batin dan lahir.

Apabila dipergunakan sebagai kata sifat, kata ini berarti kebaikan sebagai

suatu ciri atau sikap batin dan juga kesabaran atau ketenangan.

Dalam kata pengantar buku ESQ Power HS. Habib Adnan

mengatakan bahwa Ihsan berarti berbuat kebajikan dengan cara yang

sebaik-baiknya. Ihsan memiliki tujuan agar manusia dalam bekerja dan

berkarya senantiasa meningkatkan kualitasnya. Kualitas yang tinggi atau

baik tersebut, tidak hanya terkait dalam aktivitas kehidupan duniawi,

namun juga menyangkut aktivitas kehidupan ukhrawi, karena memang

17

Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith, Mengenal Mudah Rukun Islam Rukun Iman

Rukun Ihsan Secara Terpadu, (Bandung: Al Bayan, 1998), h.121 18

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, (Jakarta: Serambi Ilmu), h.39

Page 38: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

28

Islam memandang dua kehidupan tersebut sebagai satu kesatuan dan

sistem kerja yang terintegrasi.19

Menurut Cak Nun, “Ihsan” itu kebaikan yang lahir murni dari

nurani manusia: orang berbuat baik meskipun tidak disuruh, tidak

diwajibkan, tidak diatur oleh hukum atau etika.20

Kata Rasulullah setelah

Iman itu Islam, kemudian Ihsan. Zakat itu Islam, maka kalau sodaqoh itu

Ihsan. Sebab sodaqoh lahir dari nuranimu diri sendiri. Kalau Anda

blusukan karena memang kebutuhanmu sendiri dan kebutuhan rakyatmu,

dan itu murni tidak dibiayai APBD dan APBN maka itu Ihsan. Jadi Iman,

Islam, Ihsan sangat jelas.21

Ihsan berarti yang terbaik. Rasulullah menegaskan agar kita

meneladani karakter Allah. Dan karakter tertinggi Allah diyakni adalah

Ihsan. Di dalam Alquran surat Ar-Rahman ayat 60 : “Tidak ada balasan

Ihsan kecuali Ihsan”. Kalau kita melakukan yang terbaik maka Allah pasti

akan memberikan yang terbaik. Hal ini bukan hanya untuk orang muslim

tapi untuk setiap manusia. Ketika Allah memberitakan mengenai

kematangan kebaikan, kebenaran, dan keindahan di Alquran selalu

memakai kata Ihsan. Semua yang sifatnya puncak kebaikan selalu Allah

menggunakan kata Ihsan. Ihsan adalah transform dari Iman menjadi Islam

19

H. S. Habib Adnan, “Pengantar dari Guru dan Sahabat”, dalam Ary Ginanjar Agustian,

ESQ Power: Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan, (Jakarta: Penerbit Arga, 2003), h. xiii 20

Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di

https://www.caknun.com/2012/allah-2014/ 21

Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di

https://www.caknun.com/2014/membangun-karakter-ihsan-dengan-al-quran/

Page 39: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

29

kemudian Ihsan. Gampangnya iman adalah benihnya, islam adalah pohon

dan daun-daunnya, Ihsan adalah buahnya.22

Ada beberapa bagian Ihsan, termasuk semua sifat baik seorang

mukmin seperti takwa, warak, zuhud, khusyuk, khudu (rendah hati), sabar,

sidik (benar), tawakkal, adab (baik budi), tobat (kembali ke jalan yang

benar), in‟abah (berpaling kepada Allah), hilm (lembut), rahmah (kasih

sayang), dermawan, tawaduk (rendah hati), haya (sederhana), syajaa

(berani), dan lain-lain.23

Dengan demikian semakin jelaslah bahwa kedudukan Ihsan yang

disebutkan dalam Alquran merupakan maqam yang sangat tinggi.

Sebagaimana dikatakan oleh malaikat Jibril, dalam sebuah hadits terkenal

riwayat Bukhari & Muslim, Ihsan merupakan bagian hakiki dari agama. Ia

menempatkannya sejajar dengan Islam (Ketundukan) dan Iman

(Keyakinan). Agama terdiri atas tiga hal, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan,

yang masing-masing memiliki definisinya sendiri, karena itu banyak ayat

Alquran berbicara dengan Ihsan.24

C. Macam-macam Media Dakwah

Media dakwah dapat digolongkan menjadi 5 golongan besar, yaitu:

1. Lisan: termasuk dalam bentuk ini ialah khutbah, pidato, ceramah,

kuliah, diskusi, seminar, musyawarah, nasihat, ramah tamah, dalam

anjang sana, obrolan secara bebas setiap ada kesempatan, yang

kesemuanya dilakukan dengan lidah atau bersuara.

22

Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di

https://www.caknun.com/2014/membangun-karakter-ihsan-dengan-al-quran/ 23

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, (Jakarta: Serambi Ilmu), h.43 24

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, (Jakarta: Serambi Ilmu), h.38

Page 40: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

30

2. Tulisan (media cetak): Dakwah yang dilakukan dengan perantara

tulisan seperti: Buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah,

kuliah-kuliah tertulis, pamflet, pengumuman-pengumuman tertulis,

spanduk dan lain sebagainya. Da‟i yang menguasai di bidang ini

adalah da‟i yang ahli dalam jurnalistik yakni keterampian mengarang

dan menulis.

3. Lukisan: yakni gambar-gambar hasil seni lukis, seperti foto dan lain

sebagainya, bentuk tertulis ini banyak menarik perhatian orang dan

banyak dipakai untuk menggambar suatu maksud ajaran yang ingin

disampaikan kepada orang lain, misalnya komik-komik bergambar

yang dewasa ini sangat disenangi anak-anak

4. Media Audio Visual: yaitu cara penyampaian yang sekaligus

merangsang penglihatan dan pendengaran, misalnya, televisi, televisi

dapat menyajikan sebuah gambar maupun sebuah suara, televisi dapat

menjangkau masyarakat luas, televisi dewasa ini amat digandrungi

oleh masyarakat pada umumnya, di zaman yang global ini tanpa

televisi dunia terasa hampa bagi penggemar informasi, dengan adanya

televisi dunia terasa sempit, kita dapat melihat kutub utara dengan

bantuan televisi tanpa harus pergi ke kutub utara dan melihat berbagai

penjuru dunia melalui media televisi ini, efektifitas sebuah televisi

untuk berdakwah pada zaman sekarang sangatlah tepat dikarenakan

dapat menjangkau umat yang berada di mana saja.

5. Internet: Internet adalah sejenis media massa yang agak baru, di

Indonesia internet baru dimanfaatkan pada tahun 1996. seseorang

Page 41: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

31

yang mempunyai komputer dapat tersambung dan berkomunikasi

dengan jaringan computer lewat satelit. Penyiaran informasi melalui

media internet tidak hanya oleh suatu lembaga yang bergerak dalam

penyiaran informasi namun dapat dilakukan oleh perseorangan.

Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui orang banyak

sepanjang ia mempunyai jaringan.

6. Akhlak: Yaitu suatu cara penyampaian langsung ditunjukkan dalam

bentuk perbuatan yang nyata seperti perbuatan-perbuatan yang

terpuji.25

Dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat digolongkan menjadi 2

golongan, yaitu:

1. Media Tradisional, yaitu berbagai macam seni dan pertunjukan yang

secara tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagai

hiburan yang memiliki sifat komunikatif seperti ludruk, wayang kulit,

dan drama

2. Media Modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknologi antara lain

televisi, radio, pers dan lain-lain.26

D. Buku Sebagai Media Komunikasi dan Dakwah

Secara istilah media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu

“median”, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media

berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan

tertentu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa media dakwah berarti

25

Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership (Bandung: CV

Diponegoro, 1992), Cet ke- 1, h. 47-48 26 Adi Sasono, et. al. Solusi Islam Atas Problematika Umat, (Ekonomi, (Pendidikan

dan Dakwah), (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet ke-1, h. 154

Page 42: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

32

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang

telah ditentukan.27

Ali Aziz mengatakan “...Media dakwah adalah sarana atau

perantara dalam menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak. Media

dakwah atau dalam bahasa arab dikenal dengan istilah wasilah dakwah,

merupakan salah satu unsur dakwah di samping unsur lainnya seperti da‟i,

mad‟u (mitra dakwah), maddah (materi), thariqoh (metode dakwah), atsar

(efek)...”28

Beragam karya tulis, baik ilmiah, ilmiah populer, maupun fiktif

seperti buku, novel, cerpen, dan cerber, biasanya digunakan orang untuk

mengungkap pesan. Karya-karya tersebut merupakan salah satu

perwujudan media yang efektif dalam berdakwah, terutama ketika dakwah

ditujukan kepada mereka yang telah memiliki budaya baca melebihi

budaya tutur. Sebagai seorang sastrawan, Hamka juga dikenal pandai

memainkan keindahan bahasa yang dimilikinya untuk menyeru umat

manusia menuju jalan Allah. Semuanya dilakukan melalui media tulis,

yang tentu saja berbeda bila dibandingkan dengan media lainnya dalam

berdakwah.29

Apapun yang terjadi, buku memang telah mulai menjadi alternatif

rujukan umat. Sehingga menjadikan buku sebagai sarana dakwah,

taushiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap sesama muslim, merupakan

jalan yang layak untuk ditempuh. Asalkan semuanya berangkat dari niat

27

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),

h.163 28

M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), Cet-1, h.121 29

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah; Teori Pendekan, dan Aplikasi, (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2012), h. 36

Page 43: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

33

yang mulia, dan untuk tujuan yang mulia pula, yaitu menuju pencerahan,

menggapai kebenaran, dan tentu saja menghindarkan umat dari

”penyimpangan dan kesesatan” sebagai inti dakwah.30

30 Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah dengan Menulis Buku, (Bandung: Media Qalbu,

2004), Cet ke-1, h. 41-44

Page 44: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

34

BAB III

GAMBARAN UMUM ARY GINANJAR AGUSTIAN

DAN BUKUNYA

A. Profil Ary Ginanjar Agustian

1. Riwayat Hidup Ary Ginanjar Agustian

Di balik keberhasilan ESQ yang fenomenal, tentulah berdiri seorang tokoh

yang inovatif dan kreatif. Tokoh pencetus ide sekaligus pendiri ESQ Leadership

Center adalah Ary Ginanjar Agustian. Ary Ginanjar Agustian adalah seorang

profesional yang telah berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 20 tahun.

Seorang pengusaha muda yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal

mengenai keagamaan atau psikologi. Ia mendalami bidang keagamaan dengan

mandiri melalui metode kemerdekaan berpikir. Melalui buku-buku yang dipelajari,

perenungan serta pengalamannya tersebut Ary Ginanjar menulis sebuah buku yang

sangat fenomenal “ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi &

Spiritual”. Di dalam buku tersebut ia menyampaikan gagasan bahwa untuk

mencapai keberhasilan, kecerdasan intelektual (IQ) saja tidak cukup. Diperlukan

kecerdasan emosional (EQ) yang akan memberikan keterampilan dalam

bersosialiasi dan berhubungan dengan orang lain, serta kecerdasan spiritual (SQ)

yang akan memberikan jawaban atas eksistensi diri. Untuk menggabungkan ketiga

kecerdasan tersebut, Ary Ginanjar merancang sebuah konsep yang disebutnya The

ESQ Way 165, yaitu sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan

integratif berdasarkan satu nilai universal, enam prinsip pembanguan mental dan

lima langkah aksi.1

1 Artikel ini diakses pada Selasa, 31 Maret 2104 di http://www.esqway165.com/about-us/founder/

Page 45: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

35

Ary Ginanjar Agustian mengawali Training ESQ Leadership Center dari

sebuah buku Best Seller ini yang di awali dari bedah buku dan seminar sehingga

menjadi sebuah Training Profesional yang terpadu dan terencana dengan baik.

untuk mencapai Indonesia Emas 2020 - 2030 - 2045.2 Untuk menyampaikan

konsep tersebut, Ary Ginanjar merancang metode training yang menggunakan

teknologi tinggi dan multimedia modern. Ia kemudian mendirikan lembaga training

pembangunan karakter yaitu ESQ Leadership Center. Sampai saat ini jumlah

trainer ESQ yang mendapatkan lisensi dari Ary Ginanjar sudah mencapai hampir

100 orang. Mereka telah mendapatkan pembinaan dan pendidikan secara sistematis

melalui rangkaian training dengan sistem mentoring, computer based training

(CBT), dan sebagainya.

Keberhasilannya dalam memberikan motivasi dan semangat perubahan

melalui buku serta training tersebut, membuat Ary Ginanjar terpilih sebagai salah

satu The Most Powerful People and Ideas in Business 2004 oleh Majalah

Swasembada. Ia juga terpilih menjadi Tokoh Perubahan 2005 oleh Koran

Republika serta didaulat menjadi Pengurus Dewan Pakar ICMI periode 2005–

2010.3

Pada Maret 2007, Ary Ginanjar juga telah berhasil memperkenalkan ESQ di

Oxford, Inggris. Dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh The Oxford

Academy of Total Intelligence tersebut Ary Ginanjar telah memukau sejumlah

pakar Spiritual Quotient (SQ) dari berbagai negara seperti Amerika Serikat,

Australia, Denmark, Belanda, Nepal dan India.

Penghargaan serta pengakuan atas konsep The ESQ Way 165 sebagai

metode pembangunan karakter terus mengalir. Pada peringatan Sumpah Pemuda di

2 Artikel ini diakses pada Senin, 06 April 2015 di http://aryginanjar.com/

3 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Spiritual ESQ Jilid 1, (Jakarta:

Arga Tilanta, 2012), Edisi revisi, h. Tentang Penulis

Page 46: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

36

tahun 2009, Ary Ginanjar menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olah

Raga (Menpora) yang bertajuk “ESQ Model sebagai Metode Pembangunan

Karakter”. Kemudian pada tahun yang sama Majalah Biografi Politik juga

menobatkan Ary Ginanjar sebagai Pemimpin Muda Berpengaruh 2009. Sebagai

penghargaan atas kontribusi ESQ dalam pembangunan karakter di lingkungan

Kepolisian RI maka di tahun 2010 Ary Ginanjar menerima pula penghargaan dari

Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Konsep The ESQ Way 165 sebagai metode pembangunan karakter juga

telah diakui secara akademis melalui penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa

oleh Universitas Negeri Yogyakarta kepada Ary Ginanjar pada Desember 2007.

Ary Ginanjar juga mendapat kepercayaan untuk mengajar mata kuliah “Strategi

Pendidikan Karakter” di program pascasarjana UNY.4

Kini, Ary Ginanjar yang lahir pada 24 Maret 1965, adalah Presiden

Direktur PT Arga Bangun Bangsa dan Pendiri ESQ Leadership Center, pusat

penyelenggaraan training ESQ. ESQ adalah sebuah ikon dan Ary Ginanjar telah

mengenalkan paradigma baru dalam bidang SDM yang menyinergikan science,

sufisme, psikologi, dan manajemen dalam satu kesatuan yang terintegrasi dan

transedental dalam konsep ESQ Way 165.

Berikut Data Pribadi Ary Ginanjar Agustian:5

Tempat & Tanggal Lahir

Bandung, 24 Maret 1965

Latar Belakang Pendidikan

4 Ary Ginanjar Agustian, Mengapa ESQ, (Jakarta: Arga Tilanta, 2011), Cet. Ke-3, h. Cover dalam

5 Data ini diakses pada 06 Juli 2015 dari https://pakarpembangunankarakter.wordpress.com/siapa-

ary-ginanjar/

Page 47: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

37

1983-1986 Manajemen Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata-Bandung,

Indonesia

1986-1987 Manajemen Pariwisata, TAFE College – Adelaide, Australia

1988-1990 Sarjana Sains Terapan, Universitas Udayana – Denpasar,

Indonesia

2007 Doctor Honoris Causa (H.C.) di Bidang Pembangunan Karakter,

Universitas Negeri Yogyakarta – Indonesia

Penghargaan

2004: “The Most Powerful People and Ideas in Business” oleh Majalah

Swasembada

2005: Koran Sindo; Tokoh Perubahan

2005: “Agents of Change in 2005″ oleh Harian Republika Wakil Ketua

Dewan Ahli, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI)

2008: “Hero of New Period” oleh Majalah Simpati Zone

2009: “One of The Most Powerful People” oleh majalah Biografi Politik

2009: “ESQ Model sebagai Metode Pembangunan Karakter” oleh

kementerian Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia.

2009: “Preaching Dedication” oleh Nahdlatul Ulama

2009: “Golden Honorary Police” oleh Kepala Kepolisian Wilayah Jawa

Barat”

2010: “Pembangunan Karakter Kepolisian RI atas Kontribusi ESQ” oleh

Kepolisisan RI

2011: “Anugerah Darjat Khalifah Kalam” oleh PIKUM, Malaysia

2012: “Pemilik HKI Sukses” oleh Wakil Presiden Republik Indonesia

2013: “Tokoh Inspiratif” oleh Balai Pustaka dan Majalah Horison

Page 48: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

38

“Tokoh Integritas Nasional” oleh Komunitas Pengusaha Anti Suap

Indonesia “Sebagai Amirul Hajj” oleh Dirjen Haji dan Umroh,

Kementerian Agama RI dalam rangka Program Pembangunan Karakter

Bagi Para Petugas dan Jamaah Haji

Pembicara Di Seminar Internasional

2007: “SQ in Islam”. Oxford, United Kingdom

2008: “The Asia HRD Congress”, Jakarta – Indonesia

2009: “The Asia HRD Congress”, Kuala Lumpur – Malaysia

2010: “Program for Advanced Leadership and Management (PALM)”,

Madinah – Saudi Arabia

Kegiatan Sosial

2004: Pendiri Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa

2006: Pendidiri Yayasan Cahaya 165

2007: Pendiri Yayasan Ary Ginanjar Agustian

2. Sejarah ESQ Leadership Center

Sesuatu yang besar tentu bermula dari satu titik saja. Begitu pula dengan

keberadaan ESQ di Indonesia. Bermula dari sebuah buku yang diterbitkan dan

dipasarkan sendiri oleh penulisnya, ESQ kemudian bertransformasi menjadi sebuah

pelatihan sumber daya manusia. Menyadari bahwa proses sama pentingnya dengan

hasil akhir, ESQ terus bergerak berbenah dalam wadah ESQ Leadership Center,

maka sebuah gerakan pencerahan pun dimulai.6

ESQ Leadership Center adalah lembaga training sumber daya manusia yang

bertujuan membentuk karakter melalui penggabungan 3 potensi manusia yaitu

kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Selama ini, ketiga potensi tersebut

6 Artikel ini diakses pada Selasa, 31 Maret 2104 di http://www.esqway165.com/about-us/

Page 49: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

39

terpisah dan tidak didayagunakan secara optimum untuk membangun sumber daya

manusia. Akibatnya, terjadi krisis moral dan split personality yang berdampak

pada turunnya kinerja. Lebih buruk lagi, mereka menjadi manusia yang kehilangan

makna hidup serta jati dirinya.

Training ESQ adalah solusi untuk menjawab permasalahan tersebut dengan

menggunakan metode spiritual engineering yang komprehensif serta berkelanjutan.

Melalui training ESQ, ketiga potensi manusia digabungkan dan dibangkitkan

sehingga terbentuk karakter yang tangguh, peningkatan produktivitas sekaligus

melahirkan kehidupan yang bahagia dan penuh makna .

Setelah 10 tahun berdiri, sejak 16 Mei 2000, ESQ telah menjadi salah satu

lembaga pelatihan sumber daya manusia terbesar di Indonesia. Setiap bulan

terselenggara rata-rata 100 even training di dalam maupun luar negeri, dan

menghasilkan alumni per bulan rata-rata 10.000-15.000 orang. Sampai dengan saat

ini, telah terselenggara lebih dari 5,000 training (data per November 2010) dengan

total alumni hampir 1 juta orang (data per Nopember 2010). Untuk melaksanakan

itu semua, ESQ Leadership Center saat ini didukung lebih dari 500 orang

karyawan.

Sejak tahun 2006, mulai diselenggarakan training di luar negeri seperti

Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, dan Australia. Tahun

2009, beberapa negara lainnya seperti Jepang, Dubai, Mesir pun menunggu untuk

terselenggaranya training ESQ. Khusus di Malaysia, sejak bulan April 2007 secara

resmi dibuka cabang ESQ.

Training ESQ bukan hanya ditujukan bagi kalangan dewasa namun juga

bagi mahasiswa, remaja dan anak-anak, sebagai generasi penerus masa depan yang

harus diselamatkan. Menyadari akan tanggung jawab sosialnya, ESQ Ledership

Page 50: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

40

Center bekerjasama dengan Forum Komunikasi Alumni ESQ telah melaksanakan

berbagai program bagi masyarakat dan salah satu diantaranya adalah training

cuma-cuma bagi lebih dari 100,000 (data per November 2010) guru di seluruh

Indonesia. Tujuannya, agar para guru memiliki kecerdasan emosional dan spiritual

di samping kecerdasan intelektual dan membangun ketiga kecerdasan tersebut pada

para siswa. Program tersebut akan terus digulirkan hingga target minimum 1 juta

orang guru tercapai pada tahun 2020.

3. Visi dan Misi ESQ

Visi

Terwujudnya peradaban emas dan kehidupan yang penuh arti bagi berjuta manusia

di dunia.7

Misi

Melakukan percepatan transformasi karakter dan budaya bangsa melalui The ESQ

Way 165.

Nilai

7 BUDI UTAMA:

1. Jujur

2. Tanggung jawab

3. Visioner

4. Disiplin

5. Kerjasama

6. Adil

7. Peduli

7 Artikel ini diakses pada Senin, 06 April 2015 di http://www.esqway165.com/about-us/vission-

and-mission/

Page 51: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

41

4. ESQ Sebagai Solusi

Manusia memiliki tiga modal dalam bekerja yaitu modal materil atau fisik,

modal sosial, dan modal spiritual. Modal fisik (physical capital) berupa

keterampilan atau pengetahuan, modal sosial (social capital), yaitu rasa

kebersamaan serta keterikatan emosi, dan modal spiritual (spiritual capital), yaitu

kemampuan mengenal diri sebagai hamba Tuhan.

Untuk mengelola ketiga modal tadi, diperlukan tiga jenis kecerdasan.

Fungsi IQ adalah “What I think” (apa yang saya pikirkan) untuk mengelola

kekayaan fi sik atau materi; fungsi EQ adalah “What I feel” (apa yang saya

rasakan) untuk mengelola kekayaan sosial; dan fungsi SQ adalah “Who am I”

(siapa saya) untuk mengelola kekayaan spiritual. Agar dapat melahirkan manusia

yang memiliki motivasi total, maka tidak cukup hanya dengan mengasah potensi

kecerdasan intelektual (IQ), namun perlu dipertajam potensi emosi (EQ) dan juga

dilandasi potensi spiritual (SQ).

Training ESQ yang menggunakan konsep The ESQ Way 165 adalah sebuah

metode training yang mampu menggabungkan tiga potensi dasar manusia, yaitu

kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual

(SQ) sehingga memberikan motivasi intelektual, emosional, dan spiritual dalam

upaya meraih kebahagiaan hakiki.

Dalam kaitannya dengan upaya internalisasi misi,visi, dan nilai, ESQ

Training mampu menjadikan ketiga hal itu menjadi sebuah keyakinan pribadi

(personal beliefs). Dampak bagi individu adalah menemukan makna bekerja dan

termotivasi oleh sebuah alasan spiritual sedangkan bagi insitusi tempatnya bekerja

adalah meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja.

Page 52: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

42

5. Karya-karya Ary Ginanjar Agustian

a. Buku ESQ

1. Bangkit Dengan 7 Budi Utama (Revisi)

2. Building The Best Indonesian Bussiness Way

3. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Adil)

4. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Disiplin)

5. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Nilai Kejujuran )

6. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Nilai Kerjasama)

7. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Nilai Tanggung Jawab )

8. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Peduli)

9. Cergam 7 Budi Utama for Kids (Visioner)

10. Cergam Kedisiplinan Nabi (Bilingual)

11. Cergam Nabi Yang Jujur (Bilingual)

12. Cergam Nabi Yang Peduli (Bilingual)

13. Cergam Nabi Yang Visioner (Bilingual)

14. Cergam Tanggung Jawab Nabi (Bilingual)

15. Dialog Suara Hati

16. ESQ For Teens 1

17. ESQ For Teens 2

18. ESQ For Teens 3

19. ESQ Kurma

20. ESQ Kurma For Teens

21. ESQ Power

22. Komik esq For Kids 1-6

23. Komik Sang Pemenang

Page 53: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

43

24. Munajat Suara Hati Dan Nasihat Asmaul Husna

25. Paket Buku ESQ Jilid HC - NEW

26. Paket Buku ESQ Teens - NEW

27. Rahasia Sukses Membangun ESQ Arabic Ver

28. Rahasia Sukses Membangun ESQ English Ver

29. Rahasia Sukses Membangun ESQ Jilid 1 (HC)

30. Rahasia Sukses Membangun ESQ Jilid 2 (HC)

31. Rahasia Sukses Membangun ESQ Jilid 2 (SC)

32. Spiritual Company

33. Spiritual Samurai HC

34. Why ESQ?8

b. Training ESQ

Training ESQ yang menggunakan konsep The ESQ Way 165 adalah

sebuah metode training yang mampu menggabungkan tiga potensi dasar

manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan

kecerdasan spiritual (SQ) sehingga memberikan motivasi intelektual,

emosional, dan spiritual dalam upaya meraih kebahagiaan hakiki.

Dalam kaitannya dengan upaya internalisasi misi,visi, dan nilai, ESQ

Training mampu menjadikan ketiga hal itu menjadi sebuah keyakinan pribadi

(personal beliefs). Dampak bagi individu adalah menemukan makna bekerja

dan termotivasi oleh sebuah alasan spiritual sedangkan bagi insitusi tempatnya

bekerja adalah meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja. Diantara

training ESQ ini yaitu:

Character Building Series

8 Data ini didapatkan melalui gmail email dari staff ESQ Store oleh Edie Purnomo Fariki pada

Rabu, 01 April 2014

Page 54: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

44

1. ESQ Character Building 1:

Personal Transformation

2. ESQ Character Building 2:

Mission & Character Building

3. ESQ Character Building 3:

Self Control & Collaboration

4. ESQ Character Building 4:

Total Action

5. ESQ Character Building For Kids

6. ESQ Parenting

Heart Series

1. Service From Heart

2. Communication From Heart

3. Leadership From Heart

Dan beberapa kegiatan ESQ antara lain:

1. ESQ Bussines School

2. ESQ Tour

3. ESQ Haji Dan Umrah

4. ESQ Wakaf Dan Zakat

B. Sekilas Tentang Buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi &

Spiritual ESQ” Jilid 1

Dalam buku ini, Ary Ginanjar Agustian berusaha menggabungkan Emotional

Intelligence (EQ) yang didasari dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya

(SQ), sehingga menghasilkan ESQ: Emotional and Spiritual Quotient. Ary Ginanjar

memaparkan pemikirannya melalui sebuah ESQ Model, yang menggambarkan

Page 55: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

45

seluruh pemahaman dan fenomena secara komprehensif. Bermula dari titik fitrah,

berlanjut kepada pembangunan prinsip hidup yang membangun mental, hingga

ketangguhan sosial yang dirangkumkan secara berintegrasi.

Sungguh sebuah fenomena mengharukan, bahwa selama ini kurang lebih 1400

tahun lamanya harta karun yang tak ternilai harganya itu, terpendam begitu saja tanpa

pernah dimaknai keberadaannya. Ia hanya terdapat di baris-baris paragraf dalam

buku-buku agama penghias rak pepustakaan. Sebuah harta karun yang nilai

intrinsiknya tak terukur tingginya, dialah Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan.

Peletakan nilai-nilai akidah yang telah dilakukan Rasulullah SAW berabad-abad

lampau yang mengantarkan Islam pada keagungan dan kejayaan, serta telah banyak

melahirkan generaswi-generasi peretas dunia, dari gelap gulita ke alam pencerahan

pikiran. Bahwasanya Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun Islam bukan hanya sebuah

ajaran ritual semata, tetapi memiliki makna maha penting dalam pembangunan

kecerdasan emosi dan spiritual (ESQ) sebuah bangsa.9

Adapun Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam, di samping sebagai petunjuk

bagi umat Islam; sejatinya pokok pikiran dalam Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun Islam

tersebut juga merupakan pembimbing dalam mengenali ataupun memahami perasaan

kita sendiri; perasaan orang lain; memotivasi diri; serta mengelola emosi dalam

berhubungan dengan orang lain. Hal inilah yang mendasari pemikiran buku ini,

bahwa Rukun Iman dan Rukun Islam adalah sebuah metode pembangunan emotional

intelligence (EQ) yang didasari oleh hubungan antara manusia dengan Tuhannya

(SQ), sehingga dinamakan dengan Emotional and Spiritual Quotient (ESQ).

Selama ini, terjadi semacam stereotip bahwa Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun

Islam adalah untuk keperluan akhirat, dan ajaran Barat untuk keberhasilan dunia.

9 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Spiritual ESQ, (Jakarta: Arga

Publishing, 2010), Cet. Ke-51, h. 379

Page 56: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

46

Akibatnya, bagi orang yang cenderung pada kepentingan akhirat, mereka akan

bergeser ke arah kanan, tetapi terkadang terlalu ke kanan, yang kemudian

mengakibatkan lahirnya “kaum sekular kanan”. Mereka-merekalah yang kemudian

mengabaikan tugasnya semasa di dunia. Sebaliknya, kelompok yang terlalu

berorientasi pada dunia, berdeser ke arah kiri dan rentan untuk terlalu ke kiri.

Akibatnya terbentuklah “kelompok sekular kiri” yang mengesampingkan kepentingan

akhirat atau spiritual.10

Pemikiran dalam buku ini bertuajuan untuk menggeser mereka ke tengah.

Kelompok sekular kiri diharapkan bergerak ke kanan, dan kaum sekular kanan dapat

bergerak ke kiri, sehingga berada pada titik temu seimbang. Keberhasilan sejati baik

di dunia maupun akhirat serta kebahagiaan hakiki, baik lahiriah dan batiniah melalui

mekanisme Ihsan yang satu, Rukun Iman yang enam, dan Rukun Islam yang lima,

akan tercipta manusia unggul hasil celupan Allah. Inilah sejatinya The ESQ Way 165.

Buku ini terdiri dari empat bagian yang masing-masing memaparkan mengenai

unsur-unsur yang terdapat pada ESQ Model. Pada bagian satu (Zero Mind Process–

Penjernihan Emosi), penulis mengharapkan pembaca dapat berpikir secara jernih

terlepas dari belenggu pemikiran yang selama ini menghalangi kecerdasan emosi

manusia. Hasil dari penjernihan emosi ini dinamakan "God-Spot" atau fitrah. Pada

bagian dua (Mental Building), Ary Ginanjar menjelaskan tentang arti pentingnya alam

pikiran. Di tahap ini, penulis menjabarkan mengenai cara membangun alam berpikir

dan emosi secara sistematis berdasarkan Rukun Iman yang diperkenalkan dengan

istilah Enam Prinsip, yaitu:11

1. Star Principle – Prinsip Bintang (Iman kepada Allah)

10

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Spiritual ESQ, (Jakarta: Arga

Publishing, 2010), Cet. Ke-51, h. 382 11

Artikel ini diakses pada Senin, 06 April 2015 di http://www.bukuesq.wordpress.com/tag/resensi-

buku-esq/

Page 57: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

47

2. Angel Principle – Prinsip Matahari (Iman kepada Malaikat)

3. Leadership Principle – Prinsip Kepemimpinan (Iman kepada Nabi dan

Rasul)

4. Learning Principle – Prinsip Pembelajaran (Iman kepada Al Qur’an)

5. Vision Principle – Prinsip Masa Depan (Iman kepada Hari Kemudian)

6. Well Organized Principle – Prinsip Keteraturan (Iman kepada Ketentuan

Allah)

Pada bagian tiga (Personal Strength–Ketangguhan Pribadi), berisi mengenai

penjabaran mengenai tiga langkah pengasahan hati yang dilaksanakan secara

berurutan dan sangat sistematis berdasarkan Rukun Islam. Langkah ini dimulai

dengan Mission Statement (Dua Kalimat Syahadat), dilanjutkan dengan Character

Building (Shalat 5 Waktu) dan diakhiri dengan Self Controlling (Puasa). Dengan

melakukan ketiga langkah ini, pembaca diharapkan dapat memiliki ketangguhan

pribadi. Menurut penulis, ketangguhan pribadi perlu diimbangi dengan ketangguhan

sosial yang dapat diwujudkan dengan pembentukan dan pelatihan untuk melakukan

sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya. Pelatihan yang diberikan

dinamakan Strategic Collaboration atau Langkah Sinergi (Zakat) dan Total Action

atau Langkah Aplikasi Total (Haji).

Inti dari buku ini adalah untuk menjadi seorang yang sukses, tidak hanya

dibutuhkan intelegensi yang tinggi tapi juga kecerdasan emosi yang tidak hanya

berorientasi pada hubungan antar manusia semata tapi juga didasarkan pada hubungan

manusia dengan Tuhannya. Buku ini mensinergikan kebenaran ajaran Islam dengan

penemuan ilmiah dan teori-teori dari para pakar ilmu pengetahun di “Barat”,

khususnya ilmuwan di bidang EQ atau kecerdasan emosi.

Page 58: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

48

Buku ini tidak mengangkat dimensi IQ yang sudah tuntas dibahas oleh para

ahli, namun bagaimana cara menyatukan tiga potensi dasar dalam satu kesatuan untuk

menciptakan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang tidak saja memiliki

intelektualitas namun juga memiliki kecerdasan emosi yang dituntun oleh kecerdasan

spiritual.12

Buku yang perlu dibaca, tidak hanya oleh kalangan agamawan atau ilmuwan

tetapi juga oleh masyarakat umum. Dan hendaknya dijadikan bahan acuan pemikiran

dan langkah bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya

demi kemajuan bangsa dan negara secara keseluruhan.

12

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Spiritual ESQ, (Jakarta: Arga

Publishing, 2010), Cet. Ke-51, h. viii

Page 59: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

49

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Berdasarkan data yang telah didapat yang bersumber dari data primer dan

sekunder, peneliti akan menguraikan teks-teks yang terdapat dalam Buku

“Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional

Spiritual Quotient” Jilid 1 karya Ary Ginanjar Agustian, baik itu teks secara

umum dan teks wacana Ihsan secara khusus. Dalam penelitian ini, peneliti akan

memaparkan temuan-temuan data berdasarkan teks secara umum,

mewacanakannya, dan mendiskripsikan kalimat-kalimat yang memiliki muatan-

muatan sebagai wacana Ihsan.

A. Analisis Teks dalam Buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1

Pada bab ini pembahasan akan difokuskan pada analisis teks melalui

struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, selain itu akan dibahas pula

analisis konteks sosial dan analisis kognisi sosial. Sebelum melakukan

pembahasan, terlebih dahulu akan dipaparkan sub bab bagian I Zero Mind

Process (ZMP) Proses Pembersihan Hati dan Pikiran yang akan diteliti dalam

buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 antara lain: Anggukan universal, Tujuh

belenggu; (Prasangka negatif, Prinsip hidup, Pengalaman, Kepentingan &

Prioritas, Sudut Pandang, Pembanding, Fanatisme), Lahirnya Kesadaran Diri,

Hasil ZMP, Sumber Suara Hati Fitrah, Hasil Akhir ZMP; Melahirkan suara

hati fitrah kembali (inner voice). Itulah bagian-bagian yang akan dianalisis

berdasarkan teks dan temuan data pada buku ini.

Page 60: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

50

1. Struktur Makro (Tematik)

Berdasarkan model analisis wacana Van Dijk, struktur makro

merupakan tema atau dikenal dengan istilah tematik. Elemen tematik

menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks. Bisa juga disebut

sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks. Topik

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan wartawan (penulis) dalam

pemberitaannya. Oleh karena itu ia sering disebut sebagai tema atau

topik. Dalam hal ini adalah apa yang diungkapkan oleh penulis buku ini.1

Analisis tematik dalam penelitian ini akan dijabarkan berdasarkan

data-data yang didapatkan dari seluruh bagian 1 dalam buku “Rahasia

Sukses Membangun Kecerdasan Emosi & Spiritual ESQ: Emotional

Spiritual Quotient” Jilid 1, yaitu Zero Mind Process (ZMP) Proses

Pembersihan Hati dan Pikiran. Ada pun tema dalam pembahasan kali ini

terdapat tiga bagian.

a. Membebaskan diri dari belenggu pikiran

Setiap manusia dikaruniai suara hati fitrah yang merupakan

sumber kebaikan seseorang, bahkan suara hati fitrah dapat

menuntun hidup seseorang ke arah yang lebih baik. Pada

hakikatnya suara hati fitrah berarti dorongan atau kehendak hati

yang sesuai dengan fitrah dan terbebas dari berbagai belenggu

pikiran. Adapun yang dimaksud belenggu pikiran disini ada tujuh

macam, yaitu: Prasangka, Prinsip Hidup, Pengalaman,

Kepentingan, Sudut Pandang, Pembanding, dan Fanatisme.

1 Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKIS, 2006), Cet. Ke-5, h. 229

Page 61: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

51

Ketujuh belenggu inilah yang harus dibersihkan dalam diri

manusia, sehingga ia terbebas dari apa yang membelenggu

pikirannya, khususnya suara hati fitrahnya. Sebagaimana yang

diungkapkan dalam teks berikut:

“Kisah nyata itu, kiranya bisa menjelaskan bahwa sebuah

keterangan, sepotong kalimat atau suatu kejadian, mampu

membelenggu pikiran seseorang.”

Belenggu-belenggu tersebut mampu menghasilkan sebuah

sikap atau tindakan yang dapat merugikan dirinya bahkan

merugikan orang lain di sekitarnya. Berapa banyak orang terjebak

dalam sebuah situasi yang membelenggu pikirannya atau

membelenggu suara hati fitrahnya bahkan berakibat pada

hilangnya sebuah kesempatan dan peluang berharga yang baik

untuk dirinya. Maka dari itu, setiap manusia harus membebaskan

dirinya dari segala hal yang membelenggunya agar terhindar dari

hal-hal yang dapat merugikannya dan merugikan orang lain di

sekitarnya. Sebagimana diterangkan dalam hadis, Rasulullah

SAW bersabda:

Artinya: ” Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging,

jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak

maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal

daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)2

2 Terjemah hadis ini diambil dari buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

& Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 karya Ary Ginanjar Agustian hal. 3

Page 62: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

52

Hadis ini begitu erat kaitannya dengan tema membebaskan

diri dari belenggu pikiran dimana hati merupakan komponen

utama akan kebaikan yang ada pada diri seseorang, oleh karena

itulah suara hati fitrah merupakan sumber kekuatan yang ada

dalam diri kita untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu

negatif yang akan selalu membawa dampak negatif dalam

kehidupan kita.

b. Bereaksi positif dalam segala hal

Seringkali seseorang tidak tepat dalam bereaksi dan bersikap

dalam menghadapi segala hal yang dihadapinya dalam sebuah

situasi. Untuk itu setiap orang diharuskan agar senantiasa

menggunakan suara hati fitrahnya dalam segala situasi agar dapat

menentukan pilihan terbaik yang seharusnya ia lakukan.

Sebagaimana yang diungkapkan dalam teks berikut:

“Setiap diri telah dikarunia oleh Tuhan sebuah jiwa, yang

dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi

positif atau negatif, bereaksi berhenti atau melanjutkan, berekasi

marah atau sabar, bereaksi reaktif atau proaktif, berekasi baik atau

buruk.”

Hal ini berarti menandakan bahwa diperlukan jiwa yang

bersih berdasarkan suara hati fitrah agar bisa berekasi positif,

yaitu dengan cara membersihkan hati dan pikiran dari tujuh

belenggu yang dapat menghasilkan sikap dan tindakan yang dapat

merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebagaimana diterangkan

dalam firman Allah SWT:

Page 63: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

53

Artinya: “Allah mengilhami (sukma) kejahatan dan

kebaikan. Sungguh, beruntunglah orang yang mensucikan jiwa

itu. Dan Sungguh merugilah orang yang mengotorinya.” (QS.

Asy-Syams 91: 8-10)3

Sebagaimana yang dikatakan Cak Nun, Ihsan berarti yang

terbaik. Kalau kita melakukan yang terbaik maka Allah pasti akan

memberikan yang terbaik. Ketika Allah memberitakan mengenai

kematangan kebaikan, kebenaran, dan keindahan di Alquran

selalu memakai kata Ihsan. Semua yang sifatnya puncak kebaikan

selalu Allah menggunakan kata Ihsan. Intinya tindakan yang baik

atau positif pasti akan berbuah baik dan positif juga, maka rekasi

atau tindakan positif berarti Ihsan.

c. Kemerdekaan berpikir

Ada saat dimana seseorang perlu mengesampingkan segala

sesuatu yang diketahui, diyakini, dan dirasakannya, sehingga

dapat terbebas dari belenggu pikiran yang dapat merusak banyak

hal. Mungkin kerusakan itu tidak instan, tetapi keruskan itu

datang perlahan-lahan hingga menimbulkan kerusakan besar. Hal

ini sangatlah penting agar seseorang dapat berpikir jernih

(merdeka) dan akhirnya menghasilkan output yang baik, bukan

hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain di sekitarnya.

Sebagaimana yang diungkapkan dalam teks berikut:

3 Terjemah ayat ini diambil dari buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

& Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” karya Ary Ginanjar Agustian Jilid 1 hal. 39

Page 64: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

54

...“Meski secara fisik terbelenggu, ia mampu berpikir

merdeka. Inilah kemerdekaan berpikir.”

Sungguh banyak keuntungan yang akan didapatkan

seseorang jika mampu berpikir jernih (merdeka) dalam segala hal,

bahkan sesuatu yang sejatinya akan berdampak negatif justru bisa

berbalik dan akhirnya dapat berdampak positif. Keadaan ini tidak

sedikit dialami oleh sedikit orang, melainkan banyak dialami oleh

orang yang mau melakukannya (berpikir jernih). Hal ini bisa

dilakukan sesorang dengan menggunkan suara hati fitrahnya yang

murni dalam segala situasi yang dihadapinya sebagai sumber

kebenaran dan penuntun hidupnya, sehingga output yang

dihasilakan selalu positif. Sebagimana diterangkan dalam

Alquran:

Artinya: “Sesungguh, kebenaran jelas(berbeda) dari

kesesatan. Maka barangsiapa ingkar kepada Thaghut (syaithan

dan sembahan selain Allah), dan ia beriman kepada Allah,

sungguh, ia berpegang pada tali yang kuat yang tidak akan

putus.” (QS. Al-Baqarah 2: 256)4

Ada beberapa bagian ihsan, termasuk semua sifat baik

seorang mukmin seperti takwa, warak, zuhud, khusyuk, khudu

(rendah hati), sabar, sidik (benar), tawakal, adab (baik budi), tobat

(kembali ke jalan yang benar), in’abah (berpaling kepada Allah),

4 Terjemah ayat ini diambil dari buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

& Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 karya Ary Ginanjar Agustian hal. 41

Page 65: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

55

hilm (lembut), rahmah (kasih sayang), dermawan, tawaduk

(rendah hati), haya (sederhana), syajaa (berani), dan lain-lain.

Walapun kemerdekaan berpikir (Berpikir Jernih) tidak disebutkan

disini, tentulah hal itu merupakan bagian dari sifat baik seorang

mukmin.

2. Superstruktur (Skematik)

Teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari

pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana

bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk

kesatuan arti. Struktur skematik atau superstruktur menggambarkan

bentuk umum dari suatu teks. Bentuk teks umumnya terdiri dari

pendahuluan, isi, dan penutup. Untuk melihat bentuk teks itu seperti apa,

dapat dibagi menjadi dua kategori besar yaitu: Pertama, summary; yang

umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead (teras berita).

Kedua, story; yakni isi berita secara keseluruhan.

Judul pada bagian satu buku ini adalah Zero Mind Process

(ZMP); Proses Pembersihan Hati dan Pikiran. Judul ini mengandung arti

bahwasanya sebagai manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa kita telah

dikarunia sebuah jiwa yang dengan jiwa itu kita bebas menentukan

sebuah pilihan, yakni bereaksi positif atau negatif. Oleh karena itu,

tentunya seseorang dapat memilih reaksi positif sebagai pilihan terbaik

dengan cara menggunakan suara hati fitrahnya yang murni, sehingga

seseorang itu dapat terbebas dari berbagai belenggu negatif akan hati dan

pikirannya yang pada akhirnya dapat membawa kepada kesucian hati

Page 66: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

56

yang fitrah. Hal ini tentu sangat sesuai dengan kriteria Ihsan,

sebagaimana yang dikatakan oleh Syeikh Ali bin Muhammad Al-Jurjani

(w.816 H) dalam Kitab al-Ta’rifat: Ihsan adalah kata benda-verbal

(mashdar) yang mengacu kepada apa yang seharusnya dilakukan

seseorang dengan cara yang sebaik-baiknya. Begitupun dengan apa yang

dikatakan oleh Syeikh Muhammad Hisyam Al-Kabbani dalam bukunya

Tasawuf dan Ihsan: Ihsan adalah menghiasi diri dengan sifat-sifat baik,

dan memperelok diri secara batin dan lahir.

Lead atau teras berita yang terdapat dalam bagian ini adalah

“Sungguh, Allah tidak akan mengubah (nasib) satu kaum jika mereka

tidak mengubah keadaanya sendiri..” QS Ar-Ra’d (Gemuruh) 13:11.

Begitulah Ary Ginanjar Agustian menjadikan ayat suci Alquran, yaitu

surat Ar-Ra’d 13:11 sebagai lead atau teras berita dalam bagian satu ini.

Tentulah ayat ini memiliki makna yang berkaitan erat dengan judul

tersebut, yakni diri kita sendirilah sebenarnya penanggung jawab penuh

dari semua reaksi, sikap, dan juga keputusan. Diri sendirilah penanggung

jawab utama atas sikap yang diambil, bukan lingkungannya. Diri

sendirilah sesungguhnya penentu pilihan tersebut.

Inti dari semua isi teks pada bagian ini adalah semua manusia

sebenarnya memiliki suara hati fitrah yang sama, universal dan terekam

dalam God Spot (fitrah), dengan syarat hati manusia berada dalam

kondisi fitrah (suci). Oleh karena itu, untuk mencapai derajat Ihsan kita

harus dalam kondisi yang suci terlebih dahulu agar kita senantiasa dapat

menggunakan suara hati fitrah kita sebagai penuntun setiap tindakan dan

Page 67: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

57

jalan hidup kita. Serta kita harus senantiasa memeliharanya dengan dzikir

Asmaul Husna yang merupakan sumber suara hati fitrah, yaitu dengan

melakukannya di setiap doa dan di akhir shalat. Dengan begitu perlahan-

lahan kita akan merasakan sebuah getaran di dasar hati dan sebuah

makna akan terpancar dari Asmaul Husna.

Orang yang merdeka adalah yang terbebas dari belenggu

prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup yang salah, pengalaman yang

membelenggu pikiran, egoisme kepentingan, pembanding-pembanding

subjektif, dan belenggu fanatisme yang menyesatkan. Sehingga hasil

akhir yang diharapkan pada teks ini adalah lahirnya suara hati murni,

atau dianamakan fitrah (God Spot), yaitu kembali pada hati suci yang

fitrah dan terbebas dari berbagai belenggu pikiran negatif yang menutup

suara hati fitrah. Dengan kata lain suara hati futrah merupakan kunci bagi

pencapaian Ihsan itu sendiri.

3. Struktur Mikro

a. Semantik

Semantik merupakan salah satu kerangka analisis Van Dijk

yang melihat kepada satuan terkecil dari struktur kebahasaan berupa

kalimat, kata dan hubungan antar kalimat. Pada analisis semantik,

makna yang terkandung dalam kalimat diteliti baik yang eksplisit

(tertulis) maupun implisit (tersembunyi).

1) Latar

Latar dalam sebuah teks ialah suatu keadaan situasional saat

teks dibuat. Dalam sebuah teks, latar belakang sebuah peristiwa

Page 68: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

58

dapat dicantumkan atau tidak, tergantung dari kepentingan penulis.

Latar digunakan untuk mengarahkan makna dari suatu teks hendak

dibawa kemana. Latar yang ditampilkan dapat sesuai dengan

kehendak penulis atau bahkan bertentangan dengan pendapatnya.

Latar dalam teks ini terdapat pada pendahuluan buku ini

dan kata pengantar dari sang penulis. Latar belakang dituliskannya

buku ini adalah dimotivasi oleh keadaan penulis yang mengalami

sebuah proses pencarian panjang akan jati diri dan makna hidupnya

hingga merasa tersiksa jiwanya, pencarian itu begitu

memporakporandakan hidupnya hingga akhirnya menghancurkan

semua yang ia miliki. Hal ini memunculkan keinginan kuat baginya

untuk menulis dan juga berbagi terutama kepada orang-orang yang

mengalami hal serupa juga kepada semua orang yang membaca

buku ini.

Dengan menulis itulah, perjalannan pencariannya semakin

intens dan fokus. Dalam tulisan tersebut penulis mencoba

mengaitkan intelektualitas, mentalitas, dan nilai spiritulitas agar

dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Penulis juga melakukan

studi literatur dan membaca berbagai buku bacaan sebagai

referensi. Hingga akhirnya jawaban atas pencarian (spiritual)

penulis dapatkan ketika tulisan tersebut usai. Dan dari situlah ia

memamhami, ternyata membangun karakter manusia yang utuh

tidak cukup hanya dengan mempergunakan akal semata, namun

dibutuhkan mentalitas atau kemampuan humanitas. Meski kedua

Page 69: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

59

hal tersebut sudah cukup membuat sukses dalam ukuran materi dan

sosial (duniawi), ternyata manusia masih membutuhkan satu

dimensi lain, yaitu spiritualitas yang menjawab tentang makna

tertinggi kehidupan (ruhani).

Namun sayangnya, konsep-konsep berpikir yang sudah

berkembang saat ini lebih mengarah pada pemisahan kepentingan

duniawi dan kebahagiaan ruhani yang cendrung hanya kepada

aspek akhirat dan yang cenderung hanya ke aspek dunia saja. Ia

sangat mengkhawatirkan dikotomisasi aspek akhirat dan duniawi

yang saat ini semakin curam tak terkendali. Ia juga membayangkan

bagaimana jika dikotomisasi aspek akhirat dan duniawi ini menjadi

dua opsi yang harus ditentukan, bisa dipastikan erosi kehidupan

masyarakat kita akan terjadi. Hal ini secara nyata tercermin dalam

bentuk hilangnya Iman, juga hancurnya daya tarik spiritual. Latar

belakang ini jugalah yang membuat penulis ingin mengangkat

kembali Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan sebagai wujud

manifestasi nilai-nilai Ilahiah penuntun kehidupan manusia dalam

mencapai kesuksesan duniawi maupun kebahagiaan yang

sesungguhnya (ruhani).

2) Detil

Detil dalam kerangka analisis Van Dijk ialah berita mana

yang disampaikan secara mendetail dan berita mana yang

ditampilkan secukupnya saja. Detil lebih merupakan kepada bentuk

strategi penulis yang ingin mengekspresikan sikapnya dengan cara

Page 70: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

60

sembunyi-sembunyi (implisit). Detil berhubungan dengan kontrol

informasi yang ditampilkan oleh penulis.

Dalam teks ini hal yang ingin ditekankan oleh Ary Ginanjar

adalah pemaknaan sebuah harta karun yang nilainya tak terukur

tingginya, dia-lah Rukun Iman, Rukun Islam, dan khusunya Ihsan.

Bahwasanya Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan bukan hanya

sebuah ajaran ritual semata, tetapi memiliki makna maha penting

dan maha dahsyat dalam pembangunan kecerdasan emosi dan

spiritual (ESQ) sebuah bangsa.

Adapun Ihsan, Rukun Iman, dan Rukun Islam di samping

sebagai petunjuk bagi umat Islam, sejatinya inti di dalamnya juga

merupakan pembimbing dalam mengenali ataupun memahami

perasaan kita sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri, serta

mengelola emosi dalam berhubungan dengan orang lain. Hal inilah

yang mendasari pemikiran penulis bahwa semua itu adalah sebuah

metode pembangunan emosional dan spiritual yang didasari oleh

hubungan antara manusia dengan Tuhannya, yakni hubungan

vertikal. Namun pada pembahasan kali ini hanya difokuskan pada

pembahasan mengenai Ihsan yang merupakan sumber suara hati

fitrah pada manusia. Sebagimana yang tertera dalam dalam teks

berikut:

Suara hati fitrah adalah kunci spiritual, karena ia adalah

fitrah. Keinginan diperlakukan adil, keinginan hidup sejahtera;

keinginan mengasihi dan dikasihi, adalah bukti adanya perjanjian

spiritual antara manusia dengan Tuhan. Bandingkan dengan

literatur-literatur Barat yang menjelaskan tentang kecerdasan emosi

Page 71: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

61

dan spiritual, namun tak mampu mengidentifikasi dari mana

sumber suara hati fitrah tersebut.

Dari teks tersebut penulis menunjukkan secara implisit

betapa hebatnya sebuah konsep Islam atau literartur Islam yang ia

paparkan dalam buku ini mampu menjelaskan dari mana sumber

suara hati fitrah yang ada pada diri manusia berasal. Ia juga

menjelaskan suara hati fitrah merupakan kunci spiritual pada yang

ada pada diri manusia yang merupakan sumber kebenaran yang

hakiki dan merupakan bukti adanya perjanjian spiritual antara

manusia dengan Tuhannya. Berbeda halnya dengan konsep-konsep

Barat atau literatur-literatur Barat yang menjelaskan kecerdasan

emosi dan spiritual namun tidak mampu menjelaskan dari mana

sumber suara hati fitrah itu sesungguhnya berasal. Menurut Cak

Nun, “Ihsan” itu kebaikan yang lahir murni dari nurani manusia.

Jadi apa yang dikatakan Cak Nun tentang Ihsan adalah manifestasi

dari suara hati fitrah yang dikamsud oleh Ary Ginanjar Agustian.

3) Maksud

Maksud merupakan elemen yang melihat apakah teks atau

cerita yang dibuat oleh pengarang disampaikan secara eksplisit atau

implisit. Elemen maksud dalam buku ini banyak disampaikan

secara eksplisit atau terbuka. Salah satu teks yang terdapat dalam

cerita itu adalah mengenai penjelasan tentang pentingnya hati yang

murni (fitrah) dalam mencapai suatu kebenaran atau kebaikan.

“Dibutuhkan kejernihan hati sebelum mencari dan

menemukan kebenaran,” kebenaran yang sesuai dengan kehendak

Allah Sang Pencipta.

Page 72: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

62

Apa yang dimaksud pada teks diatas sejalan dengan apa

yang diakatakan oleh Syeikh Muhammad Hisyam Al-Kabbani,

Ihsan yang merupakan aspek ketiga dari agama dikenal sebagai

aspek ruhani. Aspek ini dimaksudkan untuk menyadarkan manusia

taktala ia hendak mempertautkan aspek pertama dan kedua yaitu

Iman dan Islam, serta memperingatkan bahwa Allah selalu hadir

dan mengawasi-nya. Ia harus mempertimbangkan hal ini ketika

berpikir dan bertindak, maka ia harus terus menjaga kesadaran

dalam hatinya bahwa Allah ada dan mengawasinya. Ia harus sadar

bahwa Allah mengetahui setiap saat dan hingga hal terkecil.

Dengan begitu ia akan mencapai keadaan sempurna, suatu keadaan

ketika ia merasakan kebahagian ruhani dan cahaya pengetahuan

yang langsung diberikan Allah ke dalam hatinya.

Di sini sangat jelas bahwa informasi yang terdapat dalam

teks tersebut disajikan secara terbuka. Dengan begitu, para

pembaca dapat dengan mudah mengetahui maksud dari teks

tersebut tanpa harus mencari maksud lainnya.

b. Sintaksis

Sintaksis adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan

seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, frase. Dalam hal ini

menerangkan tentang bagaimana pengarang menggunakan kalimat

hingga menjadi satu kesatuan. Elemen sintaksis merupakan suatu

metode analisis Van Dijk untuk melihat pilihan kalimat apa yang

Page 73: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

63

disusun penulis dalam menampilkan diri sendiri secara positif dan

lawan secara negatif.

1) Koherensi

Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau

kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta

yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak kohern.

Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana

seseorang (penulis) secara strategis menggunakan wacana untuk

menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah peristiwa itu

dipandang saling terpisah, berhubungan atau malah sebab akibat.

Biasanya hubungan antar kalimat ini dihubungkan dengan kata

hubung dan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun.

Dalam teks ini terdapat bentuk koherensi disaat

menjelaskan tentang perbandingan reaksi positif dan negatif yang

ditimbulkan dari seseorang. Koherensi dalam kalimat ditandai

dengan kata penghubung “atau” yang bermakna pilihan tindakan.

“Setiap diri telah dikarunia oleh Tuhan sebuah jiwa, yang

dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi

positif atau negatif, bereaksi berhenti atau melanjutkan, berekasi

marah atau sabar, bereaksi reaktif atau proaktif, berekasi baik atau

buruk.”

Penggunaan kata hubung “atau” dalam teks di atas

berfungsi menghubungkan antar kalimat. Fungsi dari kata

penghubung “atau” ingin menjelaskan secara implisit

(tersembunyi) bahwa kita harus menentukan pilihan reaski yang

baik atau positif ketika kita mengalami berbagai masalah atau suatu

Page 74: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

64

hal yang terjadi pada diri kita. Dengan begitu kita akan

mendapatkan manfaat yang dapat menguntungkan diri kita dan

orang lain. Demikian ini dikarenakan banyak orang yang tidak

cerdas dalam menentukan reakasi positif, hingga akhirnya reaksi

tersebut berbuah negatif dan dapat merugikan dirinya bahkan orang

lain.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Emha

Aninun Nadjib, yakni Ihsan berarti yang terbaik. Rasulullah

menegaskan agar kita meneladani karakter Allah. Dan karakter

tertinggi Allah diyakni adalah ihsan. Di dalam Alqur’an surat Ar-

Rahman ayat 60 : “Tidak ada balasan Ihsan kecuali Ihsan”. Kalau

kita melakukan yang terbaik maka Allah pasti akan memberikan

yang terbaik. Hal ini bukan hanya untuk orang muslim tapi untuk

setiap manusia.

2) Bentuk kalimat

Bentuk kalimat merupakan salah satu bagian dari analisis

teks sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu

prinsip kausalitas. Prinsip kausalitas menjelaskan tentang susunan

kalimat yang terbentuk dari subyek, predikat dan obyek. Bentuk

kalimat yang dipilih merupakan kalimat yang dianggap sangat

layak untuk dianalisis terutama diambil kalimat yang berhubungan

dengan tema.

Jernihkan hati, bebaskan fitrah dari belenggu, lontarkan 7

belenggu “batu jumrahmu”.

Dari keterangan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

65

Jernihkan hati, bebaskan fitrah dari belenggu,

P O P O K

lontarkan 7 belenggu batu jumrahmu

P O K

Dari teks di atas, betuk kalimat yang banyak digunakan oleh

penulis dalam buku ini menggunakan bentuk kalimat aktif, ini

ditandai dengan adanya penonjolan inti kalimat yang ditempatkan

di awal atau bagian muka dimana subjeknya tersembunyi di dalam

predikatnya, kemudian disusul dengan objek dan keterangan

tambahan (khusus) ditempatkan kemudian sebagai penjelasan dari

apa yang ditekankan. Hal ini ditandai dengan banyaknya

kesimpulan yang menggunakan kalimat aktif dalam sub bab pada

buku ini.

3) Kata Ganti

Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh komunikator

untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana.

Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan

kata ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap

tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Tetapi,

ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai

representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu.

Batas antara komunikator dengan khalayak dengan sengaja

dihilangkan untuk menunjukkan apa yang menjadi sikap

komunikator juga menjadi sikap komunitas secara keseluruhan.

Dalam bagian satu buku ini, banyak terdapat penggunaan

kata ganti “ia” dan “kita”. Penggunaan kata ganti ia di dalam teks

Page 76: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

66

ini ialah merujuk pada beberapa contoh seseorang dalam berbagai

kisah kehidupan yang dituliskan penulis seperti dalam paragraf di

bawah ini:

“Ia bebas memilih prinsipnya, mempertahankan

keyakinannya, apa pun resikonya yang akan dihadapi. Ia mampu

memisahkan fisiknya yang terbelenggu dengan hatinya yang bebas

merdeka. Batu besar itu memang menghimpit tubuhnya, namun

tidak mampu membelenggu jiwanya. Bahkan, ia tidak pernah

mengizinkan pikurannya merasa terbelenggu. Inilah konsep ZMP.”

Dari teks di atas, penulis menggunakan kata ganti “Ia”,

Maksud dari kata ganti ia dalam teks di atas merujuk pada contoh

teladan dalam sebuah film layar lebar akan kepandaian seseorang

dalam menentukan reaksinya dan berpikir merdeka sekalipun

dalam keadaan terhimpit. Dimana teks di atas merujuk pada sebuah

contoh yang di ambil dari aktor utama dalam film “Life Is

Beautiful” peraih penghargaan piala oscar yang sarat akan makna

dan nilai kehidupan, khususnya kemerdekaan berpikir dalam segala

siatuasi yang sulit sekalipun.

Sedangkan penggunaan dengan kata ganti “kita”

menunjukkan sikap, tindakan, atau nilai sebagai nilai bersama,

artinya apa yang menjadi sikap komunikator juga menjadi sikap

bersama secara keseluruhan. Dan kata ganti kita juga berarti

menunjukan tidak adanya batas antara penulis dan khalayak, karena

pendapat khalayak diwakilkan oleh penulis. Seperti pada contoh

berikut:

“Kita sesungguhnya memiliki kebebasan untuk memilih

reaksi terhadap segala sesuatu yang terjadi atas diri kita. Kitalah

penanggung jawab utama atas sikap yang kita ambil, bukan

Page 77: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

67

lingkungan kita. Diri kita sendiri sesungguhnya penentu pilihan

tersebut.”

“Contoh-contoh di atas diungkapkan agar kita menyadari

bahwa manusia sebenarnya memiliki suara hati fitrah yang sama,

universal, da terekam dalam God Spot, dengan syarat hati manusia

berada dalam kondisi fitrah. Inilah yang disebut dalam kesadaran

spirutual.”

“Bukti suara hati murni fitrah juga bisa dirasakan misalnya

ketika kita menyaksikan tayangan film yang menonjolkan kasih

sayang atau makna kesetiaan.”

“Maka jelaslah, bisikan suara hati fitrah sesungguhnya

senantiasa meberi informasi, dan menjadi pengendali langkah serta

penentu prioritas dalam kehidupan kita sehari-hari.”

“Kita sering membandingkan sesuatu dengan pengalaman

sebelumnya dan konsep yang kita ciptakan sendiri. Saaat melihat

kotak-kotak itu, secara spontan dan tanpa disadari, kita akan

membandingkannya dengan yang ada di pikiran kita. Sementara,

orang lain juga melakukan hal yang sama berdasarkan pikiran

mereka sendiri. Itulah yang menyebabkan perdebatan alot terjadi.”

“Terhadap segala informasi yang masuk, kita sebaiknya

men-zero-kan hati kita dan selalu berpikir melingkar menggunakan

suara hati fitrah”

Kalimat-kalimat di atas menunjukkan banyaknya kata ganti

“kita” yang digunakan oleh penulis dalam buku ini. Hal ini

menandakan adanya kebersamaan nilai yang dianut oleh penulis

dengan apa yang dianut oleh khalayak. Dengan kata lain, penulis

mewakilkan apa yang seharusnya dilakukan oleh khalayak dengan

berbagai rekasi positif atau perbuatan yang terpuji, khusunya dalam

menggunakan suara hati fitrah dalam setiap keadaan yang dihadapi.

c. Stilistik

Elemen stilistik (leksikon) merupakan salah satu elemen

wacana Van Dijk yang menganalisis teks dengan cara melihat bentuk

pemakaian kata seperti apa yang dipakai dalam teks. Terdapat kata

yang mempunyai berbagai macam kesamaan. Dari kesamaan kata-kata

Page 78: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

68

tersebut mana yang lebih dipakai dalam teks oleh penulis. Misalnya

kata ”meninggal”, mempunyai kata lain: mati, tewas, gugur, terbunuh,

menghembuskan nafas terakhir, dan sebagainya. Di antara berbagai

kata tersebut seseorang dapat memilih di antara pilihan kata yang

tersedia. Pemilihan kata tertentu oleh penulis menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap fakta atau realitas, selain itu pemilihan

kata tertentu juga mengisyaratkan penggambaran dari sikap penulis

yakni bagaimana pihak musuh digambarkan secara negatif sedangkan

pihak sendiri digambarkan secara positif.

Pada bagian satu teks buku ini yang membahas tentang proses

pembersihan hati dan pikiran, terdapat banyak sekali kata reaksi

(bereaksi). Kata ini bermakna suatu tindakan atau respon, baik itu

positif atau negatif akan suatu hal. Begitu juga kata “respon” yang

juga banyak dipakai dalam buku ini yang memiliki makna yang tidak

jauh berbeda; tanggapan, reaksi, dan jawaban. Kata-kata tersebut

terdapat pada teks berikut:

“Setiap diri telah dikarunia oleh Tuhan sebuah jiwa, yang

dengan jiwa itu, ia bebas menentukan pilihan reaksi. Bereaksi positif

atau negatif, bereaksi berhenti atau melanjutkan, berekasi marah atau

sabar, bereaksi reaktif atau proaktif, berekasi baik atau buruk.”

“Kita sesungguhnya memiliki kebebasan untuk memilih reaksi

terhadap segala sesuatu yang terjadi atas diri kita. Kitalah penanggung

jawab utama atas sikap yang kita ambil, bukan lingkungan kita. Diri

kita sendiri sesungguhnya penentu pilihan tersebut.”

“Orang yang memiliki suara hati merdeka, akan lebih mampu

melindungi pikirannya. Ia mampu memilih respon positif di tengah

lingkungan paling buruk sekalipun. Berprasangka baik pada orang lain

akan mendorong dan menciptakan kondisi untuk saling percaya,

saling mendukung, terbuka, dan kooperatif.”

Page 79: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

69

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI ofline versi

1.1) kata rekasi berarti kegiatan (aksi, protes) yg timbul akibat suatu

gejala atau suatu peristiwa atau tanggapan (respons) terhadap suatu

aksi. Penggunaan kata reaksi pada kalimat di atas oleh penulis

dimaksudkan untuk memberikan makna yang luas akan berbagai

macam makna yang dapat dihasilkan dari kata reaksi tersebut, seperti

sebuah tindakan, perbuatan, respon, perasaan, pikiran, balasan, sikap,

aksi, dan sebagainya yang merujuk pada dua hal, yaitu hal positif atau

hal negatif. Pada bagian teks ini makna yang ingin disampaikan oleh

penulis dalam buku ini bahwasanya kita sebagai manusia sudah

sepatutnya kita memilih reaksi positif dalam berbagai situasi yang kita

hadapi, karena sesungguhnya hanya diri kitalah yang dapat

menentukan dan bertanggung jawab akan rekasi yang muncul dari diri

kita, bukan lingkungan kita dan sebagainya.

d. Retoris

Salah satu model penelitian analisis teks ialah retoris. Retoris

merupakan gaya yang diungkapkan seseorang dalam berbicara atau

menulis. Adapun yang diteliti dalam analisis retoris ini ialah grafis.

Grafis merupakan ekspresi dari penulis yang ingin menekankan

bagian tertentu dalam teks, bentuk dari penekanan tersebut dapat

melalui pemakaian huruf tebal, huruf miring, garis bawah, huruf yang

dibuat dengan ukuran yang lebih besar, maupun penggunaan gambar

dan lainnya.

Page 80: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

70

Gaya retoris yang ditekankan oleh penulis pada teks dalam

bagian satu buku ini hampir semuanya dilakukan dengan menebalkan

beberapa tulisan yang menjadi point penting dalam buku ini dan

menempatkannya dalam sebuah kotak kalimat. Beberapa point yang

menjadi inti dalam buku ini adalah sebagai berikut:

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan belenggu-belenggu

negatif yang akan membelenggu pikiran dan hati kita. Seringkali suara

hati fitrah dapat terbelenggu oleh ketujuh belenggu di atas yang

akhirnya mengakibatkan manusia terjerumus ke dalam kejahatan,

kecurangan, kekerasan, kerusakan, dan lainnya. Hal ini sering terjadi

akibat manusia lalai dan mengabaikan belenggu-belenggu tersebut,

sehingga belenggu-belenggu tersebut dapat mengendalikan seseorang

ke arah yang negatif. Maka dari itu diperlukan suara hati fitrah yang

dapat menuntun manusia ke arah yang benar dalam menentukan suatu

rekasi atau tindakan dalam segala situasi.

Tujuh Belenggu:

1. Prasangka

2. Prinsip-prinsip hidup

3. Pengalaman

4. Kepentingan

5. Sudut pandang

6. Pembanding

7. Fanatisme

Page 81: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

71

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan betapa pentingnya

suatu prasangka baik dalam kehidupan sosial. Tindakan seseorang

sangat bergantung pada pikirannya, orang yang memiliki suara hati

merdeka, akan lebih mampu melindungi pikirannya. Ia mampu

memilih respon positif di tengah lingkungan paling buruk sekalipun.

Berprasangka baik pada orang lain akan mendorong dan menciptakan

kondisi untuk saling percaya, saling mendukung, terbuka, dan

kooperatif. Sebaliknya, prasangka negatif akan mendorong dan

menciptakan kondisi tidak saling percaya, tidak saling mendukung,

tidak terbuka, dan tidak kooperatif yang justru akhirnya dapat

merugikan diri kita juga orang lain.

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan betapa pentingnya

prinsip ilahiah yang harus selalu kita pegang. Prinsip-prinsip yang

tidak sesuai dengan suara hati fitrah akan berakhir dengan kegagalan,

baik fisik maupun non fisik. Hanya dengan berprinsip kuat pada

sesuatu yang abadi, manusia akan mampu menuju kebahagiaan dan

Zero Mind Process 2:

Berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Adil

Zero Mind Process 1:

Hindari berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik

pada orang lain.

Page 82: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

72

keamanan yang hakiki. Berprinsip dan berpegang pada sesuatu yang

labil, niscaya akan menghasilkan sesuatu yang menyengsarakan.

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan bagaimana

pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang tidak selamanya

berdampak positif, terkadang pengalaman-pengalaman tersebut dapat

berdampak negatif. Oleh karena itu kita harus melihat segala sesuatu

secara objektif dalam segala hal dan senantiasa berpikir merdeka.

Pengalaman hidup dan kejadian-kejadian yang dialami seseorang

berperan dalam menciptakan pemikiran atau paradigma dalam dirinya.

Sering kali, paradigma itu dijadikan kaca mata dan tolak ukur bagi

dirinya, juga dalam menilai lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut

akan membatasi cakrawala berpikir seseorang karena ia akan menilai

segalanya berdasarkan frame berpikirnya sendiri, atau melihat

berdasarkan bayangan ciptaannya sendiri, bukan melihat sesuatu

secara riil dan objektif.

Zero Mind Process 4:

Dengarlah suara hati fitrah, peganglah prinsip “karena

Allah”, berpikirlah melingkar, sebelum menentukan

kepentingan dan prioritas.

Zero Mind Process 3:

Bebaskan diri Anda dari pengalaman-pengalaman yang

membelenggu pikiran, berpikirlah merdeka!

Page 83: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

73

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan sebuah kepentingan

dapat menutup suara hati fitrah pada diri manusia. Sebuah prinsip

akan melahirkan kepentingan, dan kepentingan akan menentukan

prioritas tindakan. Mereka yang berprinsip pada penghargaan pribadi,

akan memprioritaskan keputusan untuk mengangkat diri pribadi.

Intinya prinsip akan melahirkan prioritas.

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan suatu sudut pandang

dapat mempengaruhi tindakan seseorang, oleh karena itu kita harus

benar-benar mampu melihat dari sudut pandang yang tepat agar kita

tidak salah mengambil langkah dengan cara melihat dari berbagai

sudut pandang terlebih dahulu kemudian kita tentukan mana yang

terbaik. Sudut pandang yang kita tentukan tentunya harus berdasarkan

pedoman, yaitu Asmaul Husna yang terdiri dari nama-nama Allah

SWT yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang tak ternilai

harganya.

Zero Mind Process 6:

Jernihkan pikiran Anda terlebih dahulu sebelum menilai

sesuatu. Jangan melihat sesuatu karena rekaan di pikiran

Anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya.

Zero Mind Process 5:

Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan

semua suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna (99

thinkinghat) melalui zikir amaliah Asmaul Husna.

Page 84: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

74

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan betapa rentannya

subjektivitas pada diri manusia. Kita sering membandingkan sesuatu

dengan pengalaman sebelumnnya dan konsep yang kita ciptakan

sendiri. Seringkali kita melihat sesuatu yang ada di depan kita dengan

apa yang ada dipikiran kita. Sementara orang lain juga melakukan hal

yang sama berdasarkan pada pikiran mereka sendiri. Itulah yang

seringkali menyebabkan perbedaan alot terjadi.

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan sebuah fanatisme

dapat menutup sesuatu yang objektif. Oleh karena itu terhadap segala

informasi yang masuk dan kita dapatkan, sebaiknya kita men-zero-kan

hati kita dan selalu berpikir melingkar menggunakan suara hati fitrah

dalam mencerna berbagai propaganda atau informasi yang datang dari

berbagai sumber. Dengan begitu kita akan mampu menganalisa

informasi yang masuk dengan lebih proporsional dan tidak mudah

menjadi fanatik akan suatu pemikiran yang terkadang terdapat unsur

negatif di dalamnya.

Orang yang merdeka adalah yang terbebas dari belenggu

prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup yang salah,

pengalaman yang membelenggu pikiran, egoisme kepentingan,

pembanding-pembanding subjektif, dan belenggu fanatisme

yang menyesatkan.

Zero Mind Process 7:

Janganlah terbelenggu oleh fanatisme, berzikir dan

berpikirlah melingkar dengan 99 zikir Asmaul Husna.

Page 85: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

75

Kalimat dalam kotak di atas menunjukan keharusan bagi setiap

diri kita akan kemerdekaan berpikir dan terbebas dari berbagai

belenggu negatif yang dapat mempengaruhi segala tindakan dan rekasi

yang ditimbulkan oleh diri kita sendiri. Maka dari itu, dapat

disimpulkan bagaimana cara agar manusia terbebas dari ketujuh

belenngu yang dapat menutup suara hati fitrah, yaitu dengan

senantiasa menggunakan suara hati fitrah sebagai sumber informasi

akurat dan sebagai pengendali langkah kita dalam menentukan

prioritas, melalui berbagai rekasi positif yang kita pilih dalam segala

situsi yang kita dihadapi dalam kehidupan yang kompleks.

B. Konteks Sosial

Analisis wacana pada model Teun A. Van Dijk merupakan model

penelitian analisis wacana yang tidak hanya menekankan pada analisis teks

semata. Dalam proses analisisnya terdapat bentuk analisis yang dinamakan

konteks sosial. Analisis konteks sosial dapat dimaknakan sebagai bentuk

analisis untuk melihat konteks atau latar belakang terbentuknya teks tersebut.

Hal ini berkaitan pula dengan keadaan situasional yang terjadi pada saat

tulisan atau sebuah teks ditulis.

Dalam memahami konteks sosial dapat dikembangkan kepada analisis

keadaan masyarakat pada saat teks dibuat atau kepada pendekatan struktur

kebudayaan di mana tempat teks tersebut ditulis.

Dalam teks Zero Mind Process (ZMP) proses pembersihan hati dan

pikiran pada buku Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Jilid 1 ini. Penulis (Ary Ginanjar

Page 86: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

76

Agustian) menggambarkan suatu penemuannya yang ia cari selama bertahun-

tahun lamanya akan pentingnya suatu perubahan di dalam diri manusia pada

masyarakat luas yang mengacu pada sifat Ihsan yang merupakan unsur

spiritualitas selain Iman dan Islam.

Kita melihat begitu banyak persoalan dalam masyarakat kita sekarang

seperti kriminalitas, narkoba, kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan

menjadikan dunia sebagai pelarian sebagai suatu masalah besar yang kita

hadapi saat ini. Banyak manusia yang merasakan kegelisahan baik di dunia

usaha, politik, sosial, maupun pendidikan namun salah dalam bertindak yang

akhirnya bukannya menyelesaikan masalah justru malah menimbulkan

masalah baru dan lain sebagainya. Apa yang telah kita lihat saat ini

merupakan krisis multidimensi pada masyarakat kita sekarang yang belajar

agama secara ritual tanpa memahami maknanya. Hal ini merupakan bukti

dalam membangun masyarakat tidak cukup hanya dengan mempergunakan

akal semata, namun dibutuhkan mentalitas atau kemampuan humanitas.

Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan pertama kali diperkenalkan oleh

Nabi Muhammad SAW kira-kira pada 622-624 Masehi di hadapan para

sahabatnya di masjid Madinah (Yastrib). Rukun Iman, Rukun Islam, dan

Ihsan itu dinyatakan beliau sebagai intisari ajaran agama Islam yang

tercantum dalam Alquran yang selanjutnya dihayati dalam berbagai aspek

kehidupan para sahabat kala itu.

Akan tetapi, ketika ajaran Islam sampai di Indonesia dengan berbagai

pengaruh yang masuk ke dalamnya, Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan

hanya terfokus pada upaya mereflesikan pengabdian kepada Allah SWT

Page 87: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

77

dalam arti keruhanian saja, sedangkan kegiatan yang bersifat duniawi

diterapkan oleh berbagai doktrin lainnya. Jarang sekali, kalau tidak dikatakan

tidak pernah. Rukun Islam, Rukun Iman, dan Ihsan itu dipandang sebagai

metode pendidikan, kemasyarakatan, ekonomi, program kehidupan, dan lain-

lain. Akibatnya, rukun Iamn, Rukun Islam dan Ihsan, sekan-akan dibelenggu

oleh wilayah yang sempit dan tidak dapat beroperasi membangun umatnya ke

daerah-daerah yang lebih luas.

Penulis ingin berkhidmat kepada umat manusia dengan

mengungkapkan Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan selain di wilayah

ibadah yang khas, juga di wilayah yang lebih luas seperti bisnis,

perindustrian, pergaulan, dan usaha-usaha kemajuan manusia lain. Ia

memandang bahwa agama tidak semata-mata berkomponen ritus, namun di

setiap jengkal persoalan umat seperti ekonomi, sosial, politik, dan

kebudayaan semua itu dituntun dalam ajaran agama Islam. Ide tersebut

merupakan langkah rintisan dalam bidang-bidang ini yang diharapkan akan

diikuti oleh langkah-langkah berikutnya demi kemajuan manusia pada

umumnya.

Namun sayangnya, konsep-konsep berpikir yang berkembang saat ini

agakanya mengarah pada pemisahan kepentingan duniawi dan kepentingan

ukhrawi. Dalam lemabaran sejarah silamnya banyak menunjukan bahwa

hampir seluruh lapisan peradaban manusia mengerucut menjadi dua

kelompok besar: yang cenderung hanya ke akhirat dan yang cenderung hanya

ke aspek dunia saja. Jika dikotomisasi aspek akhirat dan duniawi ini terus-

menerus menjadi dua opsi yang hatus ditentukan. Bisa dipastikan erosi

Page 88: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

78

kehidupan masyarakat akan terjadi. Hal ini secara nyata tercermin dalam

bentuk hilangnya Iman, juga hancurnya daya tarik spiritual.

C. Kognisi Sosisal

Pada analisis kognisi sosial difokuskan bagaimana sebuah teks

diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Dalam buku analisis wacana karangan

Eriyanto dijelaskan bahwa pendekatan kognisi sosial didasarkan pada asumsi

bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai

bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan

strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita.

Pada penulisan buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi & Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 penulis lebih

banyak menjelaskan tentang apa yang ia temukan selama pencarian makna

akan kehidupan yang sesungguhnya serta suasana perasaan dan pikiran

penulis kala itu, hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ulama HS. Habib

Adnan yang mengajarkannya ilmu alquran dan hadis. Ia juga banyak belajar

dari referensi Barat yang membahas tentang pembangunan karakter modern,

nilai-nilai intelektual, dan emosional, namun ia merasa semua itu belum

cukup karena tidak adanya nilai-nilai yang dapat menyempurnakannya.

Entah apa yang terjadi saat dimana ia mengalami kegelisahan dalam

proses panjang pencariaannya tersebut, ia merasakan pikiran yang

berkecamuk dan dorongan yang kuat untuk menulis, hingga akhirnya ia pun

mulai menuliskan apa yang ia alami sedikit demi sedikit. Dalam tulisan

tersebut ia berusaha mengaitkan intelektualitas, mentalitas, dan nilai

Page 89: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

79

spiritualitas. Saat itu ia juga melakukan studi literatur, membaca berbagai

buku dari leadership, bisnis, motivasi, juga mengkaji quran setiap hari.

Saat menulis itulah perjalanan percarian akan makna hidupnya

semakin intens dan fokus. Di dalam tulisan tersebut, secara alami terjadi

penggabungan antara pengalaman hidup, data, dan referensi baik berdasarkan

ilmu modern, psikologi maupun nilai-nilai quran. Dalam perjalanan

pencarian itulah ia berjumpa dengan seorang ulama bijak dan hafidz quran

bernama HS. Habib Adnan, beliau menuntunnya dengan ilmu Alquran.

Akhirnya jawaban atas pencarian (spiritual) ia dapatkan ketika tulisannya

selesai. Dengan proses menulis tersebut, ia menemukan bahwa sesungguhnya

perjalanan panjang yang ia alami adalah sebuah perjalanan tentang pencarian

jati diri, serta proses pembentukan dan pendidikan seorang manusia.

Ternyata, membangun manusia tidak cukup hanya dengan memepergunakan

akal semata, namun dibutuhkan mentalitas dan kemampuan humanitas. Meski

kedua hal tersebut cukup membuat orang sukses dalam ukuran materi dan

sosial, ternyata manusia masih membutuhkan satu dimensi lain yaitu

spoiritulitas yang mampu menjawab tentang makna tertinggi kehidupan.

Penulis juga mempelajari kisah-kisah di dalam quran dan sejarah

peradaban, ia melihat bahwa sesungguhnya pencarian itu juga dicontohkan

oleh tiga Nabi besar dunia. Para Nabi yang merupakan hamba pilihan Allah,

juga menjalani proses pencarian sebelum mendapatkan wahyu. Proses

pencarian itu dialami oleh Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, dan Nabi

Muhammad SAW. Menurutnya inilah perintah Tuhan agar manusia mencari

Page 90: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

80

dan menyadari siapa dirinya dan dari aman ia berasal. Inilah makna

kehidupan yang sesungguhnya, sebagaimana diterangkan di dalam Alquran:

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.( Surah Al-Alaq: 1-5)5

5 Terjemah ayat ini diambil dari sofware Quran In Word karya Mohammad Taufiq

Page 91: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan telaah dan analisis terhadap teks dalam buku

“Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ:

Emotional Spiritual Quotient” Jilid 1 khususnya pada bagian satu yang

membahas tentang nilai-nilai Ihsan, yaitu Zero Mind Process (Proses

Pembersihan Hati dan Pikiran). Dengan itu, maka peneliti menyimpulkan

penilitian ini sebagai berikut:

1. Kontruksi wacana Ihsan pada teks dalam buku ini menjangkau

jangkauan yang sangat luas, bukan hanya sekedar pada lingkup agama

dan sosial saja yang sudah banyak dikaji dan dikembangkan oleh para

pendahulunya, yakni para ahli, ulama, tokoh, dan akademisi melainkan

juga pada lingkup psikologi, ekonomi, manajemen, dan bisnis. Hal ini

terlihat pada beberapa contoh kisah yang ditampilkan dalam buku ini

yang kesemuanya itu bertujuan pada pembentukan karakter dan

pembangunan SDM yang kokoh dengan berlandaskan pokok-pokok

ajaran Islam khususnya. Dilihat dari konteks sosial, peneliti

berpendapat bahwasanya teks-teks dalam buku ini ditulis untuk

menambah pemahaman tentang nilai-nilai Ihsan secara luas dan untuk

berbagi bersama dengan masyarakat luas dari apa yang ia alami selama

proses pencarian jati diri dan makna kehidupan. Besar harapan dari

penulis semoga pemikirannya ini bisa memberikan sumbangsih bagi

perbaikan moral bangsa secara menyeluruh. Sedangkan dari kognisi

sosial penulis, yakni semuanya menunjukkan niatan yang tulus dan

Page 92: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

82

harapan yang besar dalam diri penulis yang ingin sekali membangun

karakter dan budaya bangsa yang kokoh. Dengan nilai-nilai intelektual,

emosional, dan spiritual dalam satu kesatuan yang ia kembangkan

sendiri dari sumber-sumber klasik dan kotemporer, yaitu Barat dan

Timur juga nilai-nilai pancasila yang memiliki intrinsik nilai yang

tinggi.

2. Di satu sisi buku ini mempunyai kelebihan yang unik, yaitu dalam

menggambarkan konsep dan nilai-nilai Ihsan yang dituangkan dalam

bagian satu Zero Mind Process (Proses Pembersihatan Hati dan

Pikiran) dengan menyuguhkan beragam contoh kisah-kisah inspiratif

yang diambil dari kisah nyata bahkan sampai film layar lebar, sehingga

pembaca dapat lebih menikmati bacaan yang penuh hikmah dan lebih

mudah dalam memahami konsep dan teori dalam buku ini. Jadi tidak

melulu membahas konsep dan teori saja, bahkan contoh kisah-

kisahnya pun dipilih sedemikian rupa agar berhubungan dengan

konsep dan teorinya. Namun di sisi lain buku ini cukup berat dikaji

terutama oleh kalangan non akademis karena banyak menggunakan

bahasa ilmiah yang tidak semua orang mengetahuinya, sehingga

terkadang dapat menyulitkan pembaca dalam memahami buku ini

dengan baik.

B. Saran

1. Kepada civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tulisan Ary

Ginanjar Agustian dalam buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan

Emosi dan Spiritual ESQ” jilid 1 merupakan tulisan yang sangat

Page 93: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

83

berkualitas dan meiliki nilai, terutama dalam membangun masyarakat.

Semestinya tulisan-tulisan Ary Ginanjar ini dan karya-karya beliau yang

lainnya dapat dipublikasikan secara maksimal, misalnya dengan

diadakannya bedah buku, seminar, workshop, training dan juga akan

ketersediannya dalam rak-rak perpusatakaan di lingkungan kampus.

2. Kepada para ulama, da’i, tokoh, dan akademisi sebaiknya mencontoh apa

yang dilakukan Ary Ginanjar dalam menulis tulisan yang memiliki

intrinsik yang kuat berdasarkan nilai-nilai intelektual, emosional, dan

spiritual yang telah beliau kembangkan sendiri dari berbagai sumber

klasik dan kotemporer, yaitu Barat, dan Timur.. Hal ini demikian karena

saat ini banyak sekali para ulama, da’i, tokoh, dan akademisi ketika

menulis dan berkarya hanya dengan modal pemahaman ala kadarnya saja,

tanpa memaknainya dan menggalinya lebih dalam, sehingga yang terjadi

adalah pemahaman dan tulisan yang sepotong-potong atau tidak utuh,

bahkan tidak tuntas pembahasannya. Besar harapan hal yang seperti ini

dapat dihindari untuk perubahan yang lebih baik.

3. Kepada negara tercinta Indonesia, Setiap karya-karya Ary Ginanjar

selayaknya diberikan apresiasi yang lebih oleh negara karena Ary

Ginanjar saat ini juga merupakan tokoh besar yang juga telah meraih

berbagai penghargaan nasional dan internasional. Misalnya dengan

melibatkannya dalam berbagai agenda negara tertentu, khususnya dalam

bidang pembangunan karakter dan sumber daya manusia. Hal ini guna

memberikan pengenalan terhadap masyarakat luas akan sosoknya dan

karya-karya yang telah ia torehkan selama ini.

Page 94: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

85

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Ary Ginanjar. ESQ Power: Sebuah Inner Journey Melalui Al-

Ihsan. Jakarta: Penerbit Arga. 2003

-----------------------------. Mengapa ESQ. Jakarta: Arga Tilanta. 2011

-----------------------------. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi

& Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Jilid 1. Jakarta:

Arga Publishing. 2010

Bugha, Musthafa Dieb. Al-Wafi Menyelami Makna 40 Hadits

Rasulullah. Jakarta: Al-Itisom. 2013

Aris Badara, Analisis Wcana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada

Wacana Media. Jakarta: Kencana. 2012

Asti, Badiatul Muchlisin. Berdakwah dengan Menulis Buku. Bandung:

Media Qalbu. 2004

Aziz, M. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana. 2004

Bachtiar, Wardi. Metodologi penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos

Wacana Ilmu. 1997

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualtitatif: Pemahaman Filosofis

dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta:

Rajawali Pers. 2012

Eriyanto. Analisis Wacana. Yogyakarta: LKIS. 2006

Ghazali, M. Bahri. Dakwah Komunikatif. Jakarta: CV Pedoman. 1997

Gozali BC.TT. Kamus Istilah Komunikasi. Bandung: Djambatan. 1992.

Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2002

Page 95: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

86

Kabbani, Syekh Muhammad Hisyam. Tasawuf dan Ihsan: Antivirus

Kebatilan dan Kezaliman. Jakarta: Serambi Ilmu. 1998

Muhtadi, Asep Saeful. Komunikasi Dakwah; Teori Pendekan, dan Aplikasi.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2012

Mulyana, Dedy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2005

-------------------. kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-

prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2005

Purwoko, Herudjati. Discourse Analysis. Jakarta: Indeks. 2008

Sasono, Adi. Solusi Islam Atas Problematika Umat, (Ekonomi,

Pendidikan dan Dakwah. Jakarta: Gema Insani Press. 1998

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

1983

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. 1993

Yaqub, Hamzah. Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership.

Bandung: CV Diponegoro. 1992

Zain, Habib bin Ibrahim bin Sumaith. Mengenal Mudah Rukun Islam Rukun

Iman Rukun Ihsan Secara Terpadu. Bandung: Al Bayan. 1998

Internet:

Emha Ainun Nadjib. Allah 2014. https://www.caknun.com/2012/allah-2014/

-------------------------. Membangun Karakter Ihsan Dengan Alquran.

https://www.caknun.com/2014/membangun-karakter-ihsan-

dengan-al-quran/

Page 96: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

87

ESQ Leadership Center. About Us. http://www.esqway165.com/about-us/

-----------------------------. Founder. http://www.esqway165.com/about-

us/founder/

-----------------------------. Beranda. http://www.aryginanjar.com/

-----------------------------. Krisis Moral Bangsa. http://www.esq-

news.com/2009/06/12/173/krisis-moral-bangsa.htmls

-----------------------------. Resensi Buku ESQ.

http://www.bukuesq.wordpress.com/tag/resensi-buku-esq/

-----------------------------. Siapa Ary Ginanjar.

https://pakarpembangunankarakter.wordpress.com/siapa-ary-

ginanjar/

-----------------------------. Tentang Kami. http://www.esqway165.com/about-

us/vission-and-mission/

Page 97: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

LAMPIRAN

Page 98: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

.ll. Ir. H..luandaNo.95 CiputatWebsite: wrvl, lilk rriljakarta.4g!E-rnail

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMUNIKASI15412 Indonesia Telepon/Fax (021) 7137728 / 71701580

www w

Nonror : Un.0 I /F5/PP.00 .O t.Qu/f-nOt S

Lamp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

Jakafta, ?4F ebruuri 20 1 5

Kepada Yth.Drs. Jumroni, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN SyarifHidayatullah Jakarta

Ass alamu' alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu l(omunikasi UIN Syarif Hidayatullah .lakarlasebagai berikut,

Nama : Muhamad Ilham NugrahaNomorPokok : 1111051000048Jurusan/Konsentrasi : I(omunikasi dan Penyiaran IslamSemester : VIII (Delapan)Telp. : 0858855 16683Judul Skripsi : Analisis Wacana Ihsan dalam Buku "Rahasia Sukses

Membangun I(ecerdasan Emosi & Spiritual ESQ" Jilid 1

I(ami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dari tanggal 18 Februari2015 s.d 18 Agustus 2015.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Was salamu' alaikunt Wr. Wb.

an.Dekan"Wakil Dekan Bidang Akademik

trSu004

Tembusan :

l. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

M.Ed, Ph.D 1t0330 i9980i 11NTP-

Page 99: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

BUKU

RAHASIA SUKSES MEMBANGUN KECERDASAN EMOSI

DAN SPIRITUAL ESQ: EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT

JILID 1

Page 100: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

Dr. (H.C.) Ary Ginanjar Agustian

Page 101: ANALISIS WACANA IHSAN DALAM BUKU RAHASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32219/1/MUHAMM… · ... yaitu konsep The ESQ Way 165 (Ihsan, Iman, Islam) ... dan cara

Logo ESQ Leadership Center