analisis renstra autosaved print

Upload: lathifatun-muasyarah-harahap

Post on 18-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analis prencanaan kesehatan

TRANSCRIPT

TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATANANALISIS RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016

DISUSUN OLEH:Anita Purnama Sari (10011181320011)Citra Nisya Atullatifah (10011181320067)Eva Purnama Sari (10011181320069) Fitri Febriani (1001118132002) Lathifatun Muasyarah H (10011181320071)Resi Ruzilawati (10011181320055)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SRIWIJAYA2015

ANALISIS HUBUNGAN PP No. 38/2007 MISI DINAS DALAM DRAFT RENSTRADINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016

Misi Dinas KesehatanMisi Dinas Kesehatan disusun berdasarkan mandat yang diemban Dinas Kesehatan dariPemerintah Kabupaten Pandeglang, dan dari Pemerintah pusat melalui PP No. 38 tahun2007. Pernyataan misi tersebut adalah:1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang.3. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian tenaga dan sarana Kesehatan.4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan.5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat.7. Menurunkan angka kesakitan dan Kematian

Analisis Hubungan:SUB BIDANGSUB SUB BIDANGPEMERINTAHAN DAERAH KOTAMisiDinkesdalamRenstra

12345678

1. Upaya Kese-hatan

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa skala propinsi2. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular skala propinsi.3. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu skala propinsi.4. Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah skala propinsi.

x

x

x

xx

x

x

x

2. Lingkungan Sehat

1. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala propinsi.2. Penyehatan lingkungan. x

x

3. Perbaikan Gizi Masyarakat

1.Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala propinsi.2.a.Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk skala propinsi.2.b.Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat.

x

x

xx

x

4. Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Masyarakat 1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji skala propinsi.2. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder skala propinsi.3. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala propinsi.4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan.5.a. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh pemerintah.b. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah Kelas B non pendidikan, rumah sakit khusus, rumah sakit swasta serta sarana penunjang yang setara, x

x

x

x

x

x

x

2. Pembia-yaan Kesehatan

1. Pembiayaan Kesehatan Masyarakat

1.a. Pengelolaan/penyelenggaraan, bimbingan pengendalian jaminan pemeliharaan kesehatan skala propinsi.b. Bimbingan pengendalian penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional (Tugas Pembantuan).

xx

x

3. Sumber Daya Manusia Kesehatan1. Peningkatan Jumlah, Mutu dan Penyebaran Tenaga Kesehatan1.Penempatan tenaga kesehatan strategis, pemindahan tenaga tertentu antar kabupaten/kota skala propinsi.2. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala propinsi.3. Pelatihan teknis skala propinsi.4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu, skala propinsi sesuai peraturan perundang-undangan5. pemberian rekomendasi izin praktek tenaga kesehatan asing

x

x

x

x

x

4. Obat dan Perbekalan Kesehat-an1.Ketersediaan, Pemerataan, Mutu Obat dan Keterjangkauan Harga Obat Serta Perbekalan Kesehatan

1. Penyediaan dan pengelolaan buffer stock obat propinsi, alat kesehatan, reagensia dan vaksin skala propinsi2. Sertifikasi sarana produksi dan distribusi alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan, Rumah Tangga (PKRT) Kelas II3.a. Pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, PBF, dan Pedagang Besar Alat Kesehatan3.b. Pemberian izin PBF Cabang dan IKOT

x

x

x

x

5. Pem-berda-yaan Masyarakat3. Pemberdayaan Individu, Keluarga dan Masyarakat Berperilaku Hidup Sehat dan Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

1. Penyelenggaraan promosi kesehatan skala propinsi.

xx

6. Mana-jemen Kese-hatan1. Kebijakan1. Bimbingan dan pengendalian norma, standar, prosedur, dan kriteria bidangkesehatan.

x

2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan1.a. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan propinsib. Pengelolaan surkesda skala propinsi.c. Pemantauan pemanfaatan Iptek kesehatan skala propinsi.

x

x

xx

x

3.Kerjasama Luar Negeri

1. Penyelenggaraan kerjasama luar negeri skala propinsi????????

4. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas

1. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan skala propinsi.

xx

5. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)1. Pengelolaan SIK skala propinsix

Kesimpulan: Urusan Kerja sama luar negeri pada PP 38, belum ada dalam Misi Dinkes. Urusan ataupun masalah pembiayaan kesehatan masyarakat, belum ada dibahas dalam misi dinkes. Hasil analisis kami, misi di renstra dinas kesehatan kabupaten pandenglang sudah pas dan mencakup setiap bidang berdasarkan pada PP 38. Namun, yang paling mencolok atau paling menjadi fokus dinkes kesehatan kabupaten pandenglang adalah menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk. Dalam renstra dinkes kesehatan kabupaten pandenglang 2011-2016, kurangnya pengembangan misi dalam memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat. Hal itu bisa sebagai acuan untuk perencanaan pembuatan renstra ditahun berikutnya bahwa pemerintah dinas kabupaten pandeglang harus meningkatkan misi dari segi pemberdayaan masyarakat terkait dengan pengembangan perilaku hidup sehat/ promkes. (hanya 5 kolom contreng).

DISKUSI PENUGASAN ANALISIS KRITIS TERHADAP PENYUSUNAN RENSTRA SKPD --.> study kasus dengan RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANGTAHUN 2011-20161. Bagaimana keterkaitan antara Bab-bab yang ada dalam Renstra Dinas Kesehatan? Apakah memiliki benang merah ataukah sesuatu yang tidak jelas keterkaitannya?Menurut kelompok kami keterkaitan antara Bab-bab yang ada dalam restra Kab. Pandeglang, saling berhubungan karena dari setiap rencana dan program yang ada dipaparkan secara jelas dan terinci baik dari segi tujuan, sasaran, dan jangkauan waktu yang efisien. Untuk semua program yang ada diterapkan prinsip-prinsip kerja yang efisien, efektif, transfaran,akuntable dan partisipatif dalam melaksanakan program dan kegiatannya sesuai dengan kebijakan yang telah diterapkan untuk pencapaian tujua, sasaran pada program serta kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pandeglang selama 2011-2016. Dan Restra Kab. Pandeglang memiliki benang merah antara Bab-bab yang ada karena penjelasan yang jelas untuk setiap rencana dan program yang akan dilaksanakan selama 5 tahun. (Untuk penjelasan yang sesuai dengan Restra ada di Bab VII halaman 110).

2. Apakah keadaan-keadaan yang dipaparkan dalam Bab II sudah mencerminkan kondisi umum kabupaten? Menurut saudara keadaan apa lagi yang harus ditampilkan?Keadaan-keadaan yang dipaparkan dalam Bab II sudah mencerminkan kondisi umun Kab. Pandeglang, karena dalam Bab II ini dipaparkan secara struktural, dari masalah sumber daya dinas Kab.Pandeglang, yang meliputi sarana pelayanan kesehatan pemerintah baik itu Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan Poskestren, RSUD dan sarana penunjang lainnya. Selain masalah sumber daya dinas pemerintahan didalam restra juga memaparkan tentang pelayanan kesehatan swasta yang memiliki izin, serta penjelasan tentang tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk setiap unitnya seperti tenaga medis, dokter, tenaga perawat, bidan,farmasi, kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan gizi. Masalah yang belum dipaparkan dalam restra ini adalah masalah dana dan pembiayaan untuk setiap daerah, karena untuk masalah ini seharusnya dipaparkan karena jika ada perincian tentang pendanaan dan pembiayaan maka menjadi pacuan dan standar untuk setiap pengeluaran yang ada. ( Untuk penjelasan masalah ini ada di Halaman 22).

3. Apakah penentuan prioritas masalah kesehatan sudah benar?Penentuan prioritas masalah kesehatan didalam restra Kab. Pandeglang sudah benar, karena masalah yang dijadikan isu utama adalah masalah SDM kesehatan dalam pembangunan kesehatan. Masalah ini berhubungan dengan jumlah, jenis dan distribusi, selain itu juga terkait dengan pembagian kewenangan dalam pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38 tahun 2000 dan PP No.41 tahun 2000). Masalah ini memerlukan perhatian yang seksama yang didukung dengan regulasi yang memadai dan pengaturan insentif, dan sistim pengembangan karier.

4. Apakah cara menganalis faktor internal dan eksternal sudah memadai? (ada di hal 68-72).Ya sudah cukup memadai, Renstra dinas kesehatan kabupaten pandeglang menganalis faktor internal dan eksternal dengan mengunakan metode Analisis SWOT. Namun untuk penjelasan analisis eksternalnya kurang spesifik. Dengan menggunakan metode analisis SWOT kita bisa mengeidentifikasi kondisi internal maupun eksternal organisasi dengan memperhatikan kebutuhan Renstra Dinkes Kab. Pandeglang. Pihak yang menjadi stakeholders akan dapat mudah mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghadang organisasi, dan analisis ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam merespon setiap perkembangan zaman. Lingkungan internal yang mencakup struktur organisasi, komunikasi antar bagian dalam organisasi, sumber daya yang semuanya akan mendukung kelangsungan hidup organisasi. Pemahaman terhadap lingkungan internal akan memberikan pemahaman kepada organisasi akan kondisi dan kemampuan organisasi.

A. Analisis EksternalIsuKondisi saat iniAncamanPeluangKondisi yang diinginkan

Munculnya penyakit menular dan tidak menular

Pencemaran lingkunganKebijakan kesehatan Bada mutu

Pemerataan sarana dan SDM kesehatanSemakin tinggi insidensi DBD, belum terdeteksinya penderita HIV/AIDS, penyakit stroke, perilaku mrokok dan pengguna narkobaMeningkatnya pencemaran udara, air, dan sanitasi makanan yang burukMeningkatnya wewenang Dinas Kesehatan dalam sistem kesehatan Berkembangnya Lembaga pelayanan kesehatan swastaMeningkatnya gerakan mutu pelayananMeningkatnya sarana pelayanan kesehatan, dan studi banding sektor kesehatan

Menurunkan angka kesakitan dan Kematian dan adanya tim surveilans.Masyarakat menerapkan Pola hidup bersih dan sehat

B. Analisis internalanalisis internal menggunakan konsep value chain. Dalam model ini keadaan internal Dinas Kesehatan dinilai dengan menggunakan fungsi manajemen dan sistem pendukung manajerial.

Hasil Analisis internal:IsuKondisi saat iniKekuatankelemahanKondisi yang diinginkan

Fungsi manajemen:Perencanaan

Pelaksanaan &Monev

Sistem pendukung:Man. Keuangan

Man. SDM

Sistem informasi

Sistem surveilanRegulasi

Sarana dan prasarana

Struktur organisasi

Hukum & regulasi

Mempunyai minat &motivasi yang kuatBelum mempunyai rencana strategisBelum mempunyai indikator

UPT masih memakai pola birokrasi & sistem manajemen keuangan dinkes belum baikKualitas SDM sudah bagus, ada komitmen, loyalitas, dan integritas Penyebaran SDM kurang merata di berbagai UPTDBelum ada sistem penilaian kinerjaPengkaderan masih lemahKurang motivasi kerjaBelum optimal pelaksanaan rotasi dan mutasi petugas. Ada motivasi dan pengembangan SIKBelum ada sistem informasi yang baikBelum adanya Web site dinkesTidak ada tenaga khusus surveilans dan masih terpisah di yang dari pusatBelum digunakan data survailan untuk pengambilan keputusanSudah adanya UPT puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyanduAdanya perda tentang struktur, dan tata kerja organisasiAdanya peraturan bupati tentang rincian tugas dan fungsiMemiliki pengalaman dalam menyusun perda di bidang kesehatanBelum mempunyai tenaga ahli dalam merencanakan peraturan dan regulasi daerah tentang kesehatan

Adanya fungsi regulasi terkait perijinan sarana dan Tenaga kesehatan, (mutu pelayanan)

Perbaikan sistem keuangan dinkes

Perbaikan sistem manajemen SDM dan pengembangkan tenaga fungsional.

Pengembangan (infrastruktur ) dan pesistem informasi kesehatan di dinkes

Disusunnya sistem Surveilans di Dinkes

Kuat akan budaya bekerja

Ada kemampuan merencanakan Program sektor kesehatan dan legal-drafting

Penentuan Isue-isue PengembanganBerdasarkan hasil analisis eksternal dan internal diatas maka isue-isue Strategis yangdikembangkan adalah sebagai berikut:1. Dinas Kesehatan sebagai lembaga regulator2. Dinas Kesehatan berfungsi dalam hal pembiayaan kesehatan3. Dinas Kesehatan menjadi lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi standar mutu4. Dinas Kesehatan leading unit penyelenggaraan pembangunan sector kesehatan.

Terdapat 2 strategi yang ditetapkan yaitu, pertumbuhan dalam misi dinas kesehatan, dn strategi dalam fungsi pendukung manajemen.1. Strategi Pertumbuhan Fungsi Dinas Kesehatan.Dinas Kesehatan yang merupakan fungsi pelayanan berubah menjadi Dinas Kesehatan yang dituntut untuk lebih berfungsi sebagai Regulator namun fungsi ini tetap tidak meninggalkan peran sebagai pemberi pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan pelayanan preventif dan promotif. Pertumbuhan dalam Fungsi Regulasi perlu disusun berbagai peraturan daerah dan SK Bupati diantaranya: 1. Regulasi dalam hal perijinan sarana dan Tenaga kesehatan 2. Regulasi dalam peningkatan mutu pelayanan: Perijinan tenaga& fasilitas kesehatan terkait mutu. 3. Regulasi dalam pendanaan: Peraturan daerah dalam pendanaan kesehatan.4. Regulasi dalam perubahan perda retribusi kesehatan.

Pertumbuhan dalam Pelayanan1. Berbagai kegiatan perlu dilakukan untuk menjamin pelayanan sesuai SPM.

2. Strategi Fungsional Manajemen SDM 1. Memperbaiki sistem manajemen SDM, mulai dari proses sampai dengan pensiun termasuk menyusun pola karier, penilaian kinerja dan pengembangan tenaga. 2.Mengembangkan tenaga-tenaga fungsional. 3.Melakukan pelatihan-pelatihan : Memperkuat kemampuan komunikasi staf Dinas Sistem Keuangan dalam Pelayanan 1. Memperbaiki sistem manajemen keuangan Dinas Kesehatan

Manajemen Informatika 1. Menyusun sistem informasi kesehatan & Sistem Informasi Manajemen Dinkes.2.Mengembangkan LAN untuk infrastruktur sistem informasi di Kantor Dinkes. Manajemen Surveilans 1. Menyusun Sistem Surveilans di Dinas Kesehatan 2. Menyusun Sistem Surveilans yang berhubungan dengan Respon

Budaya Organisasi1.Memperkuat Budaya bekerja Hukum dan Regulasi1.Mengembangkan kemampuan merencanakan Program Legislatif Daerah dari sektor kesehatan 2 .Mengembangkan kemampuan melakukan legal-drafting

5.Bagaimana pendapat saudara tentang Visi Pembangunan Kesehatan dan Visi Dinas Kesehatan ?Visi pembangunan kesehatan yang ditetapkan oleh menteri kesehatan dimana visi ini berisi masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Visi yang telah dibuat ini harus diterapkan di puskesmas-puskesmas yang ada di kota pandeglang. Visi ini membuktikan bahwa pembangunan kesehatan harus berpihak pada masyarakat Pandeglang,apabila visi ini ini dijalankan dengan baik disetiap unit-umit puskesmas yang ada di kabupaten Pandeglang akan memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap masyarakat di kabupaten Pandeglang karena kesehatan merupakan hak azazi manusia tanpa ada perbedaanVisi dinas kesehatan kabupaten Pandeglang adalah meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Dinas kesehatan kabupaten Pandeglang beserta jajarannya harus mampu menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat kabupaten Pandeglang terutama untuk masyarakat miskin yang rentan kesehatannya. Di dalam visi kabupaten Pandeglang menyatakan bahwa kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri berarti pelayanan kesehatan bersifat dari untuk dan oleh masyarakat itu sendiri. Yang diberikan oleh dinas kesehatan kabupaten Pandeglang haruslah merupakan pelayanan prima yang berarti harus bermutu,efisien,cepat,transparan,mudah diakses,murah,ramah dan berkepastian hukum.Visi pembangunan kesehatan dan visi dinas kesehatan saling berkaitan,apabila visi pembangunan kesehatan yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik maka visi dinas kesehatan juga akan berjalan dengan baik,agar terciptanya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya untuk senua masyarakat kabupaten Pandeglang.

6. Bagaimana hubungan antara Misi, Prioritas, dan Strategi Pembangunan Kesehatan?Hubungan antara misi, prioritas dan strategi pembangunan kesehatan sangat erat hubungannya dimana pada renstra ini dinas kesehatan memprioritaskan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan misi mendorong pelaksanaan tersebut karena visi dinas kesehatan kabupaten Pandeglang yang intinya terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil,berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Untuk mendukung misi dan prioritas ini harus ada strategi yang mendukung tercapainya sebuah program. Dapat disimpulkan bahwa misi, prioritas dan strategi pembangunan kesehatan salaing berkaitan.

7. Apakah setiap rencana program dan kegiatan yang tercantum dalam Renstra, dapat dilaksanakan hanya oleh masing-masing satu unit struktural dinas kesehatan? Bagaimana penjelasannya?Setiap rencana program dan kegiatan yang tercantum dalam restra tidak dapat dilaksanakan hanya oleh 1 unit struktur dinas kesehatan, karena membutuhkan bantuan atau kontribusi dari unit lainnya, yang saling berhubungan dan ketergantungan, sebagai contohnya sebuah postu akan mengadakan penyuluhan tentang pola hidup sehat, dari pihak postu memerlurkan seorang kesehatan masyarakat yang paham dalam bidang promosi kesehatan. Dan begitu pula untuk unit-unit kesehatan lainnya membutuhkan kerjasama antar unit kesehatan dalam upaya melaksanakan setiap program dan kegiatan yang tercantum didalam restra.(hal 86-88).

8. Apakah tujuan, sasaran, dan indikator yang tercantum dalam Renstra sudah memadai dan masuk akal? Beri komentar dan usul perbaikan? (ada di hal 74-80)Ya. Dimana, tujuan cukup masuk akal dalam renstra tersebut sebagai penjabaran dari visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Sesuai dengan (MDGs) bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sampai tahun 2015, namun sesuai dengan periode pemerintahan terpilih sampai dengan 2011 2016, maka tujuan pembangunan kesehatan ditetapkan sampai tahun 2016, yaitu :1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal2. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah.4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Pandeglang.Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result (hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran umum pembangunan kesehatan kabupaten pandeglang sudah sejalan dengan sasaran kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN ( Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 2016.Untuk indikator sasaran (tercapainya visi dan terlaksananya misi) juga sudah sangat memadai:1. Indikator efektifitas fungsi pelayanan. Mengalami perluasan Akses Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Kabupaten Pandeglang: Akses untuk Gawat Darurat dan Akses untuk Rujukan Memenuhi SPM Kesehatan Departemen Kesehatan :- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% pada tahun 2015- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015- Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensikebidanan 90% pada tahun 2015- Cakupan pelayanan Nifas 90% pada tahun 2015- Cakupan kunjungan bayi 90%- Cakupan Desa UCI 100% pada tahun 2010- Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010- Cakupan makanan pendamping Balita 6-24 bulan pada keluarga miskin 100% pada tahun 2010- Cakupan Pelayanan Kesehatan bagi orang miskin 100% pada tahun 2015- Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang diberikan oleh RS 100% padatahun 2015- Penyelidikan Epidemiologi dan KLB. Cakupan penyelidikan KLB di kalurahan yangdilakukan < 24 jam 100% pada tahun 2015- Cakupan desa Siaga Aktif 80% pada tahun 2015. Peningkatan status kesehatan masyarakat- Penekanan Angka Kematian Ibu- Penekanan Angka Kematian Balita- Penekanan Angka kematian

2. Indikator Fungsi Pengawasan Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap tenagakesehatan. Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap saranapelayanan kesehatan dan batra (pengobatan tradisional) Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian untuk sanitasimakanan dan tempat-tempat umum serta sanitasi dasar.

3. Indikator Fungsi Pembiayaan Peningkatan sumber dana masyarakat untuk pelayanan kesehatan Peningkatan peran swasta/dunia usaha dalam pembiayaan kesehatan Peningkatan anggaran sektor kesehatan dari APBD untuk pelayanan promotif,preventif dan kuratif. Peningkatan anggaran dari APBD untuk menjamin kesehatan bagi masyarakat miskin. Serta sektor terkait.Namun, dalam menetapkan sasaran harus mengacu atau bersifat SMART yaitu :S= Specific: sasaran sudah jelas tentang apa, dimana, kapan, dan bagaimana situasi yang diharapkan kedepannyaM= Measurable : sasaran seharusnya dapat diukur dan dinilai.A = Achievable : sasaran seharusnya bisa dicapai (berdasarkan pengetahuan tentang sumber daya dan kapasitas yang dimiliki)R = Result : sasaran seharusnya berorientasi hasil.T = Time-bound : sasaran seharusnya dapat dicapai pada periode waktu tertentu.

KESIMPULAN AKHIR :1. Keterkaitan antara Bab-bab yang ada di dalam restra dinas kesehatan Kab. Pandeglang memiliki benang merah yang jelas, karena saling berhubungan dari setiap rencana dan program yang ada dipaparkan secara jelas dan terinci baik dari segi tujuan, sasaran, dan jangkauan waktu yang efisien.2. Pembahasan yang ada didalam Bab II sudah mencerminkan kondisi umun Kab. Pandeglang, karena dalam Bab II ini dipaparkan secara struktural, dari masalah sumber daya dinas Kab.Pandeglang, yang meliputi sarana pelayanan kesehatan pemerintah baik itu Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan Poskestren, RSUD dan sarana penunjang lainnya. Pembahasan yang tepat sasaran dan sistematis.3. Masalah SDM kesehatan menjadi masalah yang di prioritaskan dalam restra Kab. Pandeglang dalam pembangunan kesehatan.4. Dalam restra Kab. Pandeglang cara yang dipakai untuk menganalisis faktor internal dan eksternal sudah sangat memadai. Metode yang digunakan adalah SWOT, dengan menggunakan metode analisis SWOT kita bisa mengeidentifikasi kondisi internal maupun eksternal organisasi dengan memperhatikan kebutuhan Renstra Dinkes Kab. Pandeglang. Pihak yang menjadi stakeholders akan dapat mudah mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghadang organisasi, dan analisis ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam merespon setiap perkembangan zaman.5. Visi dinas kesehatan kabupaten Pandeglang adalah meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Di dalam visi kabupaten Pandeglang menyatakan bahwa kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri berarti pelayanan kesehatan bersifat dari untuk dan oleh masyarakat itu sendiri.6. Hubungan antara misi, prioritas dan strategi pembangunan kesehatan sangat erat hubungannya dimana pada renstra ini dinas kesehatan memprioritaskan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan misi mendorong pelaksanaan tersebut.7. Dalam pelaksanaan setiap program dan kegiatan ada saling ketergantungan antara 1 unit dengan lainnya, untuk mencapaii tujuannya. Setiap unit tidak bisa berdiri sendiri.8. Tujuan, sasaran dan indikator yang tercantum dalam restra sudai sangat memadai, dan masuk akal. Hanya saja perlu penambahan dalam penetapan sasaran agar digunakan cara yang paling tepat dengan menggunakan acuan SMART.