analisis pengembangan produk baru
DESCRIPTION
Tepung Terigu BogasariTRANSCRIPT
Tugas Kuliah Review Hari, tanggal : Rabu, 22 Desember 2015Pengembangan dan Pemasaran Produk Baru Dosen :Ir. Dewi Sarastani, M.Si
REVIEW JURNAL
ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK PADA PERUSAHAAN TEPUNG TERIGU DI SURABAYA
SJMP AP-1
Putri Balkhis J3E213109
PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN
PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
Tugas Review P3B – Putri Balkhis
Stage of Process
Purpose of Stage Marketing Information and Methods Used
New Product
Cara pengembangan produk Disediakan kemasan
berukuran kecil 12
kg,
perubahan sifat kemasan menjadi antibocor, desain kemasan lebih eyecathing, pencantuman merk dan logo AWB (Australian Wheat Board).
Membuat inovasi produk berbahan tepung yaitu pasta tersedia bentuk panjang dan pendek
Pada pengembangan mutu produk yang lama dilakukan perubahan pengemasan dari segi netto dan desain kemasan. Perusahaan meyediakan kemasan ukuran lebih kecil untuk menanggulangi permasalahan dimana banyak pedagang yang membungkus ulang tepung terigu dalam kemasan yang lebih kecil sehingga kemungkinan mutu dan kualitas menurun. Pada kemasan tepung 25 kg yang sering terjadi pengoplosan ke kemasan kecil, dilakukan perubahan kemasan menjadi lebih elegan karena merupakan produk tepung kualitas premium dan memiliki market share terbesar.
Inovasi produk baru yang dilakukan perusahaan adalah menciptakan produk siap saji berbahan baku tepung terigu seperti spaghetti, pasta serta pembuatan produk baru berdasarkan permintaan dari konsumen khusus seperti pabrik roti, pabrik mie.
Idea Generation
Memproduksi tepung terigu dengan kualitas yang konsisten dari segi higienis dan murni
Menciptakan produk tepung terigu dengan komposisi yang berbeda dari sebelumnya.
Ide dari tujuan memproduksi tepung yang kualitasnya konsisten disebabkan terdapat keluhan konsumen terhadap produk tepung bogasari yang kualitasnya tidak konsisten, banyak ditemui kualitas tepung yang tidak higienis dan bercampur dengan tepung yang lain membuat tepung tidak murni lagi.
Penentuan gagasan ide dilakukan metode ASPR (Area Sales Promotion and Representative) yang metode terjun di lapangan dan keliling ke customer industri maupun UKM untuk mendapatkan info harga yang diminati oleh konsumen dan minat pasar konsumen sehingga dari informasi tersebut dapat disimpulkan ide yang tepat untuk memberi harga jual terhadap produk tepung bogasari.
Pada tahapan pembuatan jenis tepung yang bari awalnya perusahaan menerima sampel tepung baru kemudian menganalisanya untuk mengetahui hasil kemungkinan baik maupun buruk dari tepung baru sehingga dapat menyesuaikan dengan keinginan konsumen dan tetap menjaga kualitas tepung meskipun komposisi tepung telah diubah.
Screening and Evaluation
Mengembangkan produk yang sudah ada yang sesuai dengan keinginan konsumen dan menciptakan produk sesuai kebutuhan konsumen
Metode tahapan ini ide pengembangan produk yang telah dicetuskan akan dianalisa terhadap sampel yanga ada, apakah masuk dalam kriteria produk bogasari yang bisa di kembangkan. Selanjutnya akan ada banyak masukan dari beberapa pihak mengenai konsep sampel tepung yang akan dibuat. Sehingga masukan itu perlu disaring. Masukan yang tidak cocok dengan tujuan dari produk atau kriteria produk akan diabaikan. Sedangkan yang cocok atau masuk kriteria akan dibawa ke dalam pengujian.
Bussiness Analysis
Bussiness Analysis dapat memberi informasi mengenai titik impas
Untuk mendapatkan informasi tersebut dilakukan dengan metode analisis BEP (break event point), setelah titik impas tersebut ditentukan maka apabila penjualan
Tugas Review P3B – Putri Balkhis
yang diperoleh berdasarkan biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan.
Bussiness Analysis pada produk baru yang dapat mengetahui pencapaian keuntungan yang diinginkan perusahaan.
menunjukkan melebihi titik break even point maka keuntungan sudah diperoleh perusahaan. Metode ini digunakan karena dapat membantu pemilihan jenis produk dan proses yang digunakan, dengan cara mengidentifikasikan produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah.
Pada pencapaian keuntungan yang diinginkan perusahaan terhadap produk baru dilakukan dengan menganalisis biaya manufaktur dan manfaat antara perusahaan dengan konsumen produk. Apabila hasilnya positif maka akan dilanjutkan ke tahap prototype.
Development Merumuskan seluruh ide dan perkiraan ke produk prototype.
Melakukan analisa secara keseluruhan.
Perusahaan memunculkan produk nyata.
Mewujudkan produk sesuai pertimbangan ide yang telah disetujui (produk prototype) kemudian menguji kelemahan pada produk agar dapat diperbaiki. Dengan demikian konsumen mempunyai gambaran khusus mengenai produk dan dapat menilai apakah produk tersebut sesuai dengan keinginan konsumen.
Marketing Melakukan penilaian mengenai peluang suksesnya dipasaran, apakah produk dapat diterima konsumen serta memperoleh keuntungan.
Perusahaan melakuan pengembangan produk yang sudah ada sebelumnya sehingga konsumen sudah mengenali produk tersebut. Hasil produk pengembangan tetap dilakukan pengujian keberhasilan produk apakah sudah sesuai dengan persyaratan kinerja. Jika produk sudah sesuai dengan persyaratan kinerja, mutu dan spesifikasi maka produk diuji ke konsumen dengan cara memberikan kuisioner pada konsumen dan perusahaan akan mendapatkan umpan balik dari konsumen melalui kuisioner tersebut.
Commercialisation
Perusahaan mulai melakukan produksi dengan skala penuh dan produk didistribusikan ke konsumen khusus.
Komersialisasi pemasaran produk baru dilakukan dengan pengenalan ke konsumen melalui website dan digunakan metode lain yaitu personal selling.
Tugas Review P3B – Putri Balkhis