modul 2 perencanaan produk baru

44
Halaman | 1 FM-UII-AA-FKU-01/R0 MATERI / BAHAN MATA KULIAH Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2 Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2 Kode Mata Kuliah : Jumlah Halaman : 44 Nama Mata Kuliah : PSIT 1 Mulai Berlaku : 2014 MODUL 2 PERENCANAAN PRODUK BARU I. Petunjuk Umum 1. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu melakukan analisa terhadap peluang (opportunity) untuk pengembangan produk baru, membuat Product Innovation Charter (PIC) sebagai langkah awal perencanaan strategis pada level produk, menganalisa dan memahami konsep pengembangan atribut-atribut produk, menggali konsep baru secara sistematis melalui pohon klasifikasi dan tabel kombinasi (morphological chart), melakukan penyaringan konsep dengan matriks seleksi (Metode Pugh), membuat desain produk (soft prototype) hasil inovasi dengan menggunakan software Desain Produk. 2. Materi Perencanaan Stratejik Produk Baru, Identifikasi Peluang, Product Innovation Charter (PIC), Atribut Produk, Perancangan Konsep, Pengujian Konsep. 3. Indikator Pencapaian Mahasiswa memahami perancangan konsep produk baru dan dapat melakukan pengujian konsep produk baru. 4. Referensi Christopher K. Bart, “Product Innovation Charter: Mission Statement for New product.” R & D Management 32, No. 1, 2002. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Upload: dhimasprayoga

Post on 25-Nov-2015

293 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

  • Halaman | 1

    FM-UII-AA-FKU-01/R0

    MATERI / BAHAN MATA KULIAH

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Kuliah : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Kuliah : PSIT 1 Mulai Berlaku : 2014

    MODUL 2

    PERENCANAAN PRODUK BARU

    I. Petunjuk Umum

    1. Kompetensi Dasar

    Mahasiswa mampu melakukan analisa terhadap peluang (opportunity) untuk

    pengembangan produk baru, membuat Product Innovation Charter (PIC) sebagai

    langkah awal perencanaan strategis pada level produk, menganalisa dan

    memahami konsep pengembangan atribut-atribut produk, menggali konsep baru

    secara sistematis melalui pohon klasifikasi dan tabel kombinasi (morphological

    chart), melakukan penyaringan konsep dengan matriks seleksi (Metode Pugh),

    membuat desain produk (soft prototype) hasil inovasi dengan menggunakan

    software Desain Produk.

    2. Materi

    Perencanaan Stratejik Produk Baru, Identifikasi Peluang, Product Innovation

    Charter (PIC), Atribut Produk, Perancangan Konsep, Pengujian Konsep.

    3. Indikator Pencapaian

    Mahasiswa memahami perancangan konsep produk baru dan dapat melakukan

    pengujian konsep produk baru.

    4. Referensi

    Christopher K. Bart, Product Innovation Charter: Mission Statement for New

    product. R & D Management 32, No. 1, 2002.

    UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

  • Halaman | 2

    Ulrich, Karl T. and Eppinger, Steven D. Perancangan dan Pengembangan

    Produk.(Terjemah Product Design and Development). Alih bahasa; Nora

    Azmi dan Iveline Anne Marie. Edisi Pertama. Salemba. Jakarta. 2001.

    http://www.seniordesign.engr.uidaho.edu/2008_2009/team-impact/concepts.html

    Richardson III, J. L., Summers , J. D., Mocko, G. M (2011), Function

    Representations in Morphological Charts : An Experimental Study on

    Variety and Novelty of Means generated, Mechanical Engineering, Clemson

    University, Clemson, SC.

    Achmadi Oni, Muadzah. 2013. Laporan Praktikum Perancangan Sistem Industri

    Terpadu Perencanaan Produk Baru. Yogyakarta.

    5. Strategi Pembelajaran

    Strategi pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan praktikum.

    Skenario kelas, dengan waktu 100 menit, langkah-langkah yang dilakukan adalah

    sebagai berikut:

    a. Mahasiswa diberikan pemahaman materi tentang perancangan produk baru

    [20 menit]

    b. Metode pembelajaran ini diampu oleh dua orang asisten. Satu asisten

    menjelaskan overview materi perancangan produk baru dengan metode

    ceramah di depan kelas, dan asisten lainnya sebagai asisten pendamping bila

    menemui praktikan/mahasiswa yang kesulitan memahami [30 menit]

    c. Setelah overview materi dilanjutkan dengan pemberian contoh study case

    perancangan produk baru dengan menampilkan contoh tahapan tahapan

    dalam perancangan produk baru [30 menit]

    d. Praktikan diberikan tugas praktek membuat Product Innovation Charter

    (PIC). [15 menit]

    e. Kelas diakhiri dengan memberikan pengumuman tentang prosedur laporan

    sementara praktikum dan ditutup dengan doa [5 menit].

  • Halaman | 3

    6. Lembar Kegiatan Pembelajaran

    a. Form Product Innovation Charter (PIC)

    b. Form identifikasi atribut produk

    c. Form Morfological Matric

    d. Form of atribute innovations

    7. Evaluasi

    Setelah kegiatan belajar berakhir, mahasiswa diminta untuk membuat laporan

    sementara yang akan di periksa oleh asisten, jika laporan belum benar maka akan

    direvisi oleh asisten dengan mengisi lembar revisi pada buku asistensi, pada akhir

    keseluruhan praktikum akan diadakan responsi untuk mengetahui seberapa jauh

    tujuan pembelajaran tersebut tercapai.

    II. Materi Kuliah

    1. Deskripsi

    Modul perencanaan produk baru merupakan kumpulan beberapa tahapan dari

    rencana pengembangan konsep yang meliputi desain konsep produk, memilih

    konsep produk dan membuat prototype produk. Ketiga tahapan ini merupakan

    kelanjutan dari tahapan sebelumnya yaitu identifikasi kebutuhan pelanggan dan

    penetapan spesifikasi serta targetnya.

    2. Input dan Output

    Input dalam perencanaan produk baru (penyusunan konsep) meliputi pernyataan

    misi untuk proyek, daftar kebutuhan pelanggan dan spesifikasi produk. Adapun

    output yang diinginkan adalah terwujudnya sebuah desain produk hasil

    perancangan konsep produk baru.

  • Halaman | 4

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    3. Landasan Teori

    3.1 Perencanaan Stratejik Produk Baru

    Secara alami, fase pertama yang harus dilewati oleh perencanaan stratejik produk

    baru adalah mengidentifikasi dan memilih peluang untuk sebuah produk baru

    berdasarkan hasil inovasi. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan

    mengetahui kondisi bisnis yang sedang terjadi dan menunjukan hal tersebut dapat

    menjadi petunjuk stratejik (strategic guidance) bagi sebuah perusahaan. Terdapat

    tiga aktivitas utama dalam perencanaan strategi produk baru, yaitu:

    1. Perencanaan pemasaran yang sedang berjalan.

    Misalnya: Kondisi persaingan pasar saat ini untuk lini produk handphone telah

    terjadi perluasan lini (banyaknya jenis handphone). Dengan kondisi ini, untuk

    menghadapi tantangan dari kompetitor baru yang berfokus pada harga,

    perusahaan harus membuat perencanaan stratejik.

    2. Perencanaan perusahaan yang sedang berjalan.

    Misalnya: Manajemen puncak mengadopsi suatu strategi yang mengatakan;

    dapatkan pasar kita sendiri (artinya dapatkan posisi market share baik yang

    pertama ataupun yang kedua) atau keluar dari persaingan. Hal ini akan

    membutuhkan aktivitas produk baru dalam semua pasar yang diinginkan,

    dimana perusahaan memiliki posisi minoritas.

  • Halaman | 5

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    3. Analisa khusus terhadap peluang.

    Proses yang secara kreatif mengenali peluang-peluang disebut sebagai

    pengidentifikasian peluang (Opportunity Identification). Peluang akan secara

    teliti dan hati-hati diungkapkan, kemudian dianalisa untuk mendapatkan

    kejelasan apakah memiliki potensi penjualan yang baik. Tidak semua

    perusahaan akan mengeksploitasi peluang yang ada dikarenakan beberapa hal

    seperti kemampuan perusahaan, resiko yang akan dihadapi, serta biaya yang

    tidak mungkin untuk diakomodasi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan

    harus memiliki strategi untuk menemukan peluang yang akan dijalankan,

    terutama untuk memperoleh inovasi produk. Ketika satu peluang disetujui,

    manajer akan mengarahkannya kepada beberapa teknik terhadap perubahan

    produk, atau pembuatan suatu produk baru. Inilah yang disebut dengan Product

    Innovation Charter (PIC).

    3.2 Identifikasi Peluang

    Sebuah perusahaan tidak akan bertahan lama jika tidak melakukan inovasi atau

    mengenalkan produk/jasa terbarunya. Produk lama yang telah mencapai

    kedewasaan selanjutnya akan mengalami penurunan sehingga harus

    diganti/diperbaharui. Pemilihan produk, pendefinisian dan desain menjadi penting

    karena akan berdampak pada peluang produk baru yang akan ada dipasarkan.

    Perusahaan yang sukses akan mempelajari bagaimana merubah berbagai peluang

    menjadi produk yang sukses untuk diterima konsumen. Berikut adalah faktor-

    faktor dari peluang-peluang yang harus menjadi pertimbangan dalam melakukan

    proses pemilihan inovasi produk baru:

  • Halaman | 6

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel. 1 Faktor-faktor dari peluang pasar dan teknologi

    Market Opportunities Technology Opportunities

    User (category) User (For our product)

    Customer (buyer)

    Influencer

    Potensial User

    Nonuser

    Demographic set

    Psychographic set

    Geographic set

    Retailer

    Wholesaler

    Agent Use

    Application

    Activity

    Franchise

    Location

    Competitor

    Regulator

    Product type Specific product

    Primary packaging

    Secondary packaging

    Design process

    Production process

    Distribution process

    Packaging process

    Patent

    Science

    Material

    Individual

    Management system

    Information system

    Analytical skill

    Expert system

    Project control

    Quality attainment

    Project design

    3.3 Product Innovation Charter

    Product Innovation Charter (PIC) adalah perencanaan strategis dalam

    pengembangan produk baru. Seperti yang dikatakan Christopher K. Bart (2002),

    terminologi dari PIC adalah untuk produk, bukan untuk proses atau aktivitas lain,

    PIC adalah untuk inovasi produk dan berupa charter atau semacam piagam

    (berupa dokumen yang memberikan informasi kondisi dimana organisasi

    /perusahaan akan bergerak). PIC dapat diartikan sebagai pernyataan dari misi,

    namun diaplikasikan pada level yang lebih kecil dalam perusahaan dan

    diadaptasikan kepada aktivitas produk baru.1

    PIC secara umum berbicara kepada fokus peluang, bukan pada spesifik produk

    atau grup produk yang belum dibuat. Isi dari PIC adalah :

  • Halaman | 7

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Background

    Ide kunci dari analisa situasi; alasan untuk menciptakan produk baru pada saat

    Fokus

    Paling tidak ada satu dimensi teknologi yang sudah jelas dan ada dimensi

    Goals-Objective

    Pekerjaan apa yang harus diselesaikan?, apakah tujuan jangka pendek atau

    Guidelines

    Aturan apa saja yang digunakan, untuk pemenuhan kebutuhan apakah berdasarkan

    situasi yang ada atau dari manajemen. Tingkat inovasi, daya masuk

    1. Latar Belakang (background)

    Bagian latar belakang pada PIC adalah untuk menjawab pertanyaan: Mengapa

    strategi ini dikembangkan? Menuju kepada tingkat kepentingan atau tingkat

    inovasi, dan merupakan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan terhadap

    faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangannya.

    2. Fokus

    Dalam persaingan pasar yang sangat kompetitif, dibutuhkan fokus untuk

    membuka kunci kekuatan dari sebuah inovasi. Dimana perusahaan diarahkan

    dan bermain pada area yang memang benar-benar sesuai dengan kemampuan dan

    tujuan mereka.

    1Christopher K. Bart, Product Innovation Charter: Mission Statement for New product. R & D

    Management 32, No. 1, 2002.

  • Halaman | 8

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dalam hal ini ada dua hal yang harus diperhatikan untuk menyusun fokus dalam

    PIC yaitu: Teknologi (technology drivers) dan Pasar (market drivers).

    Perkembangan teknologi dan keinginan pasar akan lebih baik jika

    dikombinasikan untuk memperoleh hasil yang optimal. Kombinasi keduanya

    disebut dual-drive. Berikut adalah penjelasan keduanya :

    Teknologi Sebagai Pengendali

    Kekuatan teknologi yang banyak digunakan adalah berasal dari penelitian

    laboratorium yang dilakukan oleh para ahli. Banyak perusahaan yang

    menemukan teknologi berharga bukan berasal dari pengembangan laboratorium.

    Avon memiliki teknologi efisien dalam menangani order dalam skala kecil.

    Sebagai contoh, beberapa perusahaan pengemasan barang (packing goods)

    berpendapat bahwa departemen manajemen produknya sebagai teknologi (ketika

    manajer produk mereka benar-benar memiliki kemampuan yang baik, maka hal

    yang akan dilakukannya ialah mencari peluang pasar dimana perusahaan mereka

    akan masuk pada saat yang tepat dan menciptakan pengemasan yang unik).

    Contoh lain dari penerapan teknologi terdapat pada sistem distribusi, teknik

    pelayanan konsumen, atau iklan yang kreatif.

    Pasar Sebagai Pengendali

    Bagian lain dari strategi dual-drive adalah marketdrive, ini bersumber dari dua

    hal: customer group (grup konsumen) dan end user (pengguna akhir). Ide produk

    baru yang baik adalah berdasarkan pada permasalahan konsumen. Sebagai

    contoh dalam strategi customer group: Hoover Company pernah memiliki

    strategi dalam pengembangan produk vaccum baru dimana targetnya ialah

    konsumen yang sudah memiliki vaccum dirumah.

  • Halaman | 9

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Perusahaan lain mengambil demografi sebagai fokus, mengambil segmen pasar

    berdasarkan usia, gaya hidup, spesifikasi keahlian dan lain-lain. Perusahaan

    dalam melayani konsumen akan selalu mengutamakan pada customer-focus

    comfortable (fokus pada kenyamanan konsumen). Banyak perusahaan yang

    melibatkan konsumen sebagai bagian yang terintegrasi dalam proses

    pengembangan produk baru. Cara kedua dalam memfokuskan produk pada market

    drive adalah pada end-user, misal pada peralatan ski. User dan end-user akan

    terdengar sama, namun sebenarnya tidak. Sebagai contoh, jika kita fokus kepada

    pemain ski (user) atau olah raga ski (end use) kedua-duanya akan melahirkan

    produk baru, namun pada olah raga ski akan membawa kepada area yang lebih

    luas, misal penyedian tempat penginapan baru, kemiringan lereng yang baru,

    paket travel yang baru, dan pelayanan kepada pemilik penginapan. Banyak

    perusahaan yang membuat kegunaan yang lebih luas kepada end-use.

    Kemampuan menempatkan technology driver dan market driver pada satu wadah

    atau mengkombinasikan keduanya akan membuat perusahaan lebih fokus dan

    tepat dalam melakukan inovasi.

    3. Tujuan dan Target.

    Siapa pun yang melakukan inovasi produk harus mengetahui tujuannya, karena

    dapat berubah dalam banyak cara jika tujuannya berubah. PIC menggunakan

    definisi standar bahwa yang dimaksud dengan tujuan adalah jangka panjang,

    arah umum dalam bergerak, sedangkan sasaran adalah jangka pendek, yaitu

    ukuran spesifik untuk dipenuhi. Karena itu, PIC memiliki pernyataan

    mendominasi pasar (sebagai sebuah tujuan) dan 25% perolehan pasar (Market

    Share) pada tahun pertama (sebagai target). Kedua, (tujuan dan target) memiliki

    tiga tipe: (1) keuntungan (Profit), yang dinyatakan dalam satu atau banyak cara

    dalam mendapatkan keuntungan. (2)pertumbuhan (Growth), yang selalu dikontrol

    meskipun terkadang digunakan secara defensif untuk membantu agar perusahaan

    dapat bertahan atau memperlambat turunnya trend (declining). (3) Market Status,

    digunakan untuk meningkatkan market share.

  • Halaman | 10

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    4. Garis Pedoman

    Sampai pada bagian ini, maka kita sudah sampai pada tahap mengisi tiga bagian

    dari PIC form. Dari sini telah diketahui arena kerja tim atau fokus dari apa yang

    seharusnya diselesaikan. Strategi produk baru memiliki empat bagian berupa garis

    pedoman yang merupakan aturan main dalam pelaksanaannya. Pedoman berasal

    dari pihak manajemen maupun konsensus anggota tim. Berdasarkan penelitian,

    tidak terdapat aturan baku pedoman seperti apa yang harus dibuat, tetapi juga

    terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa pedoman yang dibuat oleh pihak

    perusahaan tidak dapat dikatakan benar atau salah. Berikut adalah pedoman umum

    dalam melakukan inovasi:

    Tingkat keinovasian (degree of Innovativeness).

    Seberapa inovatifkah keinginan pihak manajemen dalam proses penciptaan

    produk baru? Skala pilihannya, dari yang pertama dipasar (first to market) sampai

    pada imitasi produk (tiruan). Lebih jelas dapat dipahami dari matrik berikut :

    Tabel. 2 Tingkat Keinovasian

    Risk Perubahan pada operasi dan pemasaran

    Tidak ada Sedang Tinggi

    Perubahan

    dalam

    fungsi/

    Kegunaan

    Tidak ada

    Tidak Ada

    Rendah

    Menengah

    Sedang

    Rendah

    Menengah

    Tinggi

    Tinggi Menengah

    Tinggi

    Berbahaya

  • Halaman | 11

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dalam semua kasus, hal yang paling diperhatikan adalah resiko dari inovasi

    yang dilakukan. Resiko pada bagian pengguna (user) adalah hal yang sangat

    dikhawatirkan sebagaimana juga resiko bagi perusahaan. Setiap produk baru

    dapat diposisikan dimana saja pada matriks ini, dan posisi tersebut penting jika

    diterima sebagai sebuah proyek. Memilih satu posisi pada matriks ini sebagai

    hal yang disukai adalah merupakan masalah strategi perusahaan saja. Tidak ada

    yang salah dan benar.

    Waktu (Timing)

    Pedoman pada kategori ini memiliki empat pilihan: first (yang pertama), quick

    second (cepat namun bukan yang pertama), slower (lebih lmabat), dan late

    (belakangan). First adalah pioner dalam inovasi produk. Menjadi produk pertama

    yang masuk ke pasar. Quick second mencoba menangkap posisi kedua dalam

    inovasi, lebih menunggu kepada reaksi pasar atas inovasi yang baru dilakukan

    oleh pioner. Slower masuk kepasar lebih lambat dengan memperhatikan inovasi

    pioner dan memiliki waktu yang cukup untuk membuat adaptasi yang lebih baik

    (nokia biasa melakukan hal ini). Namun, peluang pasar yang baik boleh jadi

    diperoleh dengan cara quick second. Alternatif terakhir adalah late entry, hal ini

    biasanya karena biaya masuk ke pasar, yang menjadi kunci bagi kemampuan

    perusahaan. Berikut ini adalah contoh PIC dari sebuah perusahaan yang bergerak

    pada bidang jasa. PIC of IOD Creative Problem Solving Group:

  • Halaman | 12

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    3.4 Atribut produk (Product Atributes)

    Perancangan suatu inovasi terhadap produk harus tepat. Perubahan yang

    dilakukan terhadap sebuah produk akan membawa konsekuensi pada

    perilaku konsumen terhadap produk yang dibuat. Pada sebuah produk banyak

    terdapat atribut yang dapat diinovasi, pemahaman terhadap atribut produk akan

    sangat membantu bagi tim pengembang produk untuk melakukan inovasi. Setiap

    produk dapat dijelaskan dengan menyebutkan atribut-atributnya. Atribut terdiri

    dari tiga hal, Tampilan produk (Feature), Fungsi produk (Functions) dan

    Kegunaan (Benefits). Sepasang sepatu yang baik dapat ditentukan melalui

    atribut-atributnya, seseorang dapat saja membeli sepatu karena dia menyukai

    penampilannya yang terbuat dari kulit (feature), karena sepatu tersebut sangat

    cocok untuk acara-acara formal (functions), atau karena nyaman saat dipakai

    berjalan (benefits). Secara teori, ketiga atribut produk akan saling berkaitan dalam

    urutannya. Feature akan menghasilkan berbagai kegunaan yang akan

    memberikan keuntungan. Dengan menganalisa atribut, akan dapat dibuat sebuah

    konsep produk baru dengan perubahan satu atau lebih atribut yang sudah ada,

    penambahan atribut-atribut, serta memperkirakan hal yang paling diinginkan dari

    konsep tersebut untuk dikembangkan menjadi produk baru.

    3.5 Perancangan Konsep

    Konsep produk adalah suatu gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip

    kerja, dan bentuk dari suatu produk. Konsep produk secara singkat dikatakan

    sebagai gambaran singkat bagaimana produk dapat memuaskan pelanggan.

    Penentuan konsep produk ini, diawali dengan penentuan model konsep yang akan

    dikembangkan. Setelah itu dilakukan penyusunan alternatif konsep, penyaringan

    konsep dan pembuatan prototype produk.

  • Halaman | 13

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    3.5.1 Penyusunan Alternatif Konsep

    Sebuah konsep biasanya diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai

    sebuah model 3 dimensi secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah

    uraian gambar. Sebuah produk dapat memuaskan pelanggan dan dapat sukses

    dipasaran bergantung pada nilai yang tinggi untuk ukuran kualitas yang

    mendasari konsep. Konsep yang baik terkadang dilaksanakan secara kurang

    baik pada tahap pengembangan berikutnya, tetapi sebuah konsep yang buruk

    jarang dimanipulasi untuk mencapai sukses yang menguntungkan. Kelebihan

    dari kegiatan penyusunan konsep ialah biaya yang dibutuhkan relatif murah

    dan dapat dilaksanakan dengan cepat jika dibandingkan dengan proses

    pengembangan lainnya. Karena kegiatan penyusunan konsep tidak

    membutuhkan biaya yang besar, maka akan meminimalisir adanya konsep

    yang terlupakan terhadap konsep yang tepat. Proses penyusunan konsep

    dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan

    diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan

    akhir. Hubungan penyusunan konsep dengan kegiatan pengembangan konsep

    yang lainnya ditunjukkan pada Gambar 5.1. Penyusunan konsep yang baik

    akan memberi keyakinan pada tim bahwa seluruh kemungkinan yang ada telah

    digali. Dengan menggali banyak konsep alternatif pada awal proses

    pengembangan, kemungkinan tim untuk terlambat dalam menemukan

    konsep yang terbaik akan dapat dimaksimalkan.

    Gambar.1 Penyusunan konsep (bagian penting dari fase pengembangan konsep)

  • Halaman | 14

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan oleh tim pengembangan sewaktu

    menurunkan konsep meliputi:

    1. Hanya mempertimbangkan 1 atau 2 alternatif. Pertimbangan ini biasanya

    dilakukan oleh anggota yang paling agresif dan percaya diri di dalam tim.

    2. Kegagalan mempertimbangkan kegunaan konsep yang dipakai oleh

    perusahaan lain, baik yang berhubungan maupun tidak dengan produk yang

    sedang dikembangkan.

    3. Hanya melibatkan 1 atau 2 orang dalam proses, menyebabkan kurangnya

    kepercayaan dan tanggung jawab dari anggota tim lainnya.

    4. Integrasi yang tidak efektif untuk menemukan solusi parsial yang

    menjanjikan.

    5. Kesalahan mempertimbangkan seluruh kategori penyelesaian.

    Pendekatan terstruktur pada penyusunan konsep akan mengurangi kesalahan-

    kesalahan di atas yaitu dengan penerapan metode 5 Langkah. Metode yang

    ditampilkan pada Gambar.2 akan menggambarkan proses pemecahan sebuah

    masalah kompleks yang menjadi submasalah agar menjadi lebih sederhana.

    Selanjutnya akan diperkenalkan konsep penyelesaian untuk sub masalah

    menggunakan prosedur pencarian eksternal dan internal. Pohon klasifikasi dan

    tabel kombinasi kemudian digunakan untuk menggali secara sistematis konsep

    penyelesaian tersebut serta mengintegrasikan penyelesaian submasalah ke

    dalam sebuah penyelesaian total. Akhirnya tim membuat sebuah langkah

    mundur untuk merefleksikan validitas dan kemampuan aplikasi dari hasil,

    seperti yang digunakan oleh proses.

  • Halaman | 15

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Gambar.2 Metode 5 langkah penyusunan konsep

    Langkah 1: Memperjelas Masalah

    Langkah ini mencakup pengembangan dari sebuah pengertian umum dan

    pemecahan dari sebuah masalah menjadi submasalah. Dicontohkan dalam

    kasus merancang sebuah alat pemaku yang lebih baik. Ruang lingkup

    masalah desain secara umum adalah menyatukan kayu, sedangkan secara

    spesifik adalah memperbaiki kecepatan konsep alat pneumatic yang ada

    sekarang. Beberapa asumsi dalam penetapan tujuan dari tim adalah:

    1. Alat pemaku menggunakan paku (seperti yang berlawanan dengan

    bahan perekat, sekrup, dan lain-lain).

    2. Alat pemaku akan digunakan untuk memaku kayu

    3. Alat pemaku akan digunakan dengan tangan.

  • Halaman | 16

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Berdasarkan asumsi ini, tim telah mengidentifikasikan kebutuhan

    pelanggan untuk sebuah alat pemaku yakni:

    1. Alat pemaku memasukkan paku-paku dengan cepat.

    2. Alat pemaku digunakan pada tempat yang sempit.

    3. Alat pemaku ringan

    4. Alat pemaku tidak mempunyai waktu penundaan yang lama setelah

    alat picunya digerakkan

    Target spesifikasi produk meliputi hal-hal berikut:

    Panjang paku dari 50 sampai 75 milimeter

    Maksimum energi untuk memaku 80 joule/paku

    Daya untuk memaku mencapai 2000 newton

    Kecepatan maksimum memiku 1 paku/detik

    Rata-rata kecepatan memaku 4 paku/menit

    Kemampuan untuk memasukkan paku berada di antara standar stud/joists

    (36gmilimeter pembukaan)

    Massa alat kurang dari 4 kilogram

    Maksimum waktu penundaan setelah pemicu ditarik adalah 0,25 detik

    Dekomposisi sebuah masalah kompleks menjadi sub-sub masalah yang

    lebih sederhana

    Beberapa teknik yang berguna untuk memulai aktivitas ini adalah :

    a. Membuat sebuah diagram fungsi dari produk yang sudah ada.

    b. Membuat sebuah diagram fungsi berdasarkan konsep produk awal yang

    dihasilkan oleh tim berdasarkan teknologi subfungsi yang mereka ketahui.

    Pastikan untuk mengeneralisasikan diagram pada level penguraian yang

    tepat.

  • Halaman | 17

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    c. Ikuti satu dari aliran (misalnya bahan) dan tentukan operasi apa yang

    dibutuhkan. Rincian aliran yang lain dapat diperoleh dengan memikirkan

    hubungan aliran tersebut dengan aliran awal.

    Gambar.3 Diagram fungsi dari alat pemaku yang dibangun dari sebuah dekomposisi fungsi terdiri

    atas: (a) keseluruhan kotak hitam; (b) perbaikan yang memperlihatkan subfungsi

    Langkah 2: Pencarian secara eksternal

    Langkah ini meliputi: wawancara pengguna utama, konsultasi pakar, mencari

    paten, mencari literature yang sudah dipublikasikan dan analisis benchmarking

    dari produk terkait.

  • Halaman | 18

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Langkah 3: Pencarian secara internal

    Langkah ini meliputi: menunda keputusan, menghasilkan banyak

    ide/pemikiran, merima ide-ide yang terlihat tidak dapat dilaksanakan dan

    penggunaan media fisik serta alat bantu grafik.

    Langkah 4: Menggali secara sistematis

    Langkah ini meliputi: penerapan pohon klasifikasi konsep dan tabel kombinasi

    konsep. Pohon klasifikasi konsep digunakan untuk memisahkan keseluruhan

    penyelesaian yang mungkin menjadi beberapa kelas berbeda yang akan

    memudahkan perbandingan dan pemangkasan. Sebuah contoh pohon untuk alat

    pemaku diperlihatkan pada gambar berikut :

    Gambar.4 Pohon klasifikasi (sumber konsep dari alat pemaku)

    Pada gambar pohon klasifikasi di atas, memperlihatkan alternative

    penyelesaian pada submasalah sumber energi. Pohon dapat dibangun dengan

    membuat cabang yang bersesuaian dengan penggalan solusi dari submasalah

    apapun, tetapi dengan cara pengklasifikasian berbeda yang lebih berguna.

  • Halaman | 19

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Secara umum, sebuah submasalah yang mempunyai solusi akan dapat

    menghambat pembuatan solusi dari submasalah lainnya yang merupakan calon

    tepat untuk pohon klasifikasi. Tabel Kombinasi Konsep (Morphological

    Chart) menyediakan cara untuk mempertimbangkan kombinasi solusi secara

    sistematis untuk sebuah masalah desain.

    Tabel.3 Morphological Chart

    * Bentuk umum Morphological Chart menurut J. L Rchardson III, J. D. Summers, dan G. M.

    Mocko

    Tabel. 4 Morphological ChartTeam Impact

    Dari Morphological Chart diatas dapat diperoleh beberapa konsep produk yang

    selanjutnya akan disaring lagi di tahap seleksi konsep.

  • Halaman | 20

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    a. Penyaringan Konsep

    Peyaringan atau seleksi konsep didasarkan pada metode yang dikembangkan

    oleh Stuart Pugh pada tahun 1980-an dan seringkali disebut seleksi konsep

    Pugh (Ulrich, K. dan Eppinger, SD., 2012). Tujuan tahapan ini adalah

    mempersempit jumlah konsep secara cepat dan memperbaiki konsep. Seleksi

    konsep merupakan proses menilai konsep dengan memperhatikan kebutuhan

    pelanggan dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif

    dari konsep, memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan, serta proses

    pengujian dan pengembangan lebih lanjut. Sebagai contoh dari proses

    penyusunan konsep, tim pengembangan produk menghasilkan 7 sketsa untuk

    menggambarkan konsep dasar yang sedang dipertimbangkan.

  • Halaman | 21

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Gambar 5. Sketsa alat suntik

  • Halaman | 22

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dalam seleksi konsep menggunakan konsep Pugh, maka dapat dilakukan

    dengan mensurvey sekelompok orang atau fokus grup. Fokus grup yang dibuat

    berdasarkan para pengguna jarum suntik (dokter) yang mengerti mengenai

    kegunaan jarum suntik. Dari tujuh konsep yang ada, akan dipilih beberapa

    konsep yang terbaik yang nantinya akan diuji kembali sehingga mendapatkan

    satu konsep terbaik yang digunakan sebagai konsep akhir dengan tetap

    membandingkan terhadap produk pesaing. Hasil dari pada fokus grup yang

    terdiri dari 10 orang adalah sebagai berikut :

    Tabel 5. Seleksi Konsep Tahap Pertama dengan Metode Pugh

    Kriteria seleksi

    Konsep

    A

    Master

    Gylinder

    B

    Rubber

    Brake

    C

    Ratchet

    D

    (Relerensi)

    Plunge

    Stop

    E

    Swash

    Ring

    F

    Lever

    Set

    G

    Dial

    crew

    Kemudahan penanganan

    Kemudahan

    penggunaan

    Ukuran dosis yang

    mudah dibaca

    Keakuratan

    pengukur dosis

    Dayatahan . 0

    Kemudahan untuk

    dibuat

    Mudah untuk dibawa

    0

    0

    0

    0

    0

    +

    +

    0

    -

    0

    0

    0

    -

    +

    -

    -

    +

    0

    0

    -

    +

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    +

    -

    +

    0

    +

    -

    +

    0

    0

    0

    -

    0

    -

    0

    +

    0

    0

    0

    Jumlah + Jumlah 0

    Jumlah -

    2 5

    0

    1 4

    2

    1 3

    3

    0 7

    0

    2 4

    1

    2 3

    2

    1 3

    1

    Nilai akhir Peringkat

    Lanjutkan?

    2 1

    Ya

    -1 6

    Tidak

    -2 7

    Tidak

    0 3

    Gabungkan

    1 2

    Ya

    0 3

    Gabungkan

    0 3

    Perbaiki

  • Halaman | 23

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dari penilaian konsep menggunakan metode Pugh, diperoleh bahwa konsep

    yang terpilih adalah konsep A, konsep E, sedangkan konsep D dan F akan

    digabungkan dan untuk konsep G akan diperbaiki. Langkah selanjutnya

    adalah melakukan seleksi konsep untuk menentukan konsep akhir. Penentuan

    konsep akhir menggunakan cara memberikan beban pada masing-masing

    opsional dan penyeleksian ini kembali menggunakan fokus grup yang sama

    dengan grup penyeleksi pertama. Cara penyeleksian ke dua ini dengan cara

    memberikan bobot seperti pada survey tingkat kepentingan. Berikut ini adalah

    contoh kuisioner untuk menentukan konsep akhir, hasil pengumpulan data, dan

    hasil penilaian konsep.

    Tabel. 6 Kuisioner Penilaian Konsep

    Kuisioner Seleksi Konsep

    Nama : Telepon :

    Usia : Email :

    Jabatan :

    Criteria

    A

    (Referensl)

    Master

    Cylinder

    DF

    Lever Stop

    E

    Swash Ring

    G+

    Dial Screw +

    Kemudahan penanganan

    Kemudahan penggunaan

    Ukuran dosis yang mudah

    dibaca

    Keakuratan pengukur dosis

    Daya tahan

    Kemudahan untuk dibual

    Mudah untuk dibawa

    Berikanlah bobot menurut pendapat anda, dimana nilai 1 adalah sangat kurang dan nilai 5 adalah

    sangat baik.

  • Halaman | 24

    Konsep A

    Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata

    Kemudahan penanganan 3 3 3 4 3 2 3 5 2 2 3

    Kemudahan penggunaan 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3.3

    Ukuran dosis yang mudah dibaca 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2.3

    Keakuratan pengukur dosis 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3.3

    Daya tahan 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2.3

    Kemudahan untuk dibuat 3 5 3 3 5 3 2 3 3 3 3.3

    Mudah untuk dibawa 2 3 3 5 4 3 3 2 3 3 3.11

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Gambar.6 Konsep G setelah diperbaiki

    Gambar.7 Hasil penggabungan konsep D dan F

    Tabel.7 Hasil Data Penilaian Konsep A

  • Halaman | 25

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel.8 Hasil Data Penilaian Konsep DF

    Konsep DF

    Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata

    Kemudahan penanganan 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3.2

    Kemudahan penggunaan 4 4 5 5 3 4 3 4 3 3 3.8

    Ukuran dosis yang mudah dibaca 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3.2

    Keakuratan pengukur dosis 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3.3

    Daya tahan 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4.7

    Kemudahan untuk dibuat 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3.2

    Mudah untuk dibawa 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3.22

    Tabel.9 Hasil Data Penilaian Konsep E

    Konsep E

    Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata

    Kemudahan penanganan 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3.7

    Kemudahan penggunaan 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3.7

    Ukuran dosis yang mudah dibaca 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4.9

    Keakuratan pengukur dosis 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2.3

    Daya tahan 4 4 4 2 3 5 3 5 5 5 4

    Kemudahan untuk dibuat 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2.3

    Mudah untuk dibawa 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3.00

    Tabel.10 Hasil Data Penilaian Konsep G+

    Konsep E

    Kriteria Seleksi R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 Rata-rata

    Kemudahan penanganan 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3.9

    Kemudahan penggunaan 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3.3

    Ukuran dosis yang mudah dibaca

    5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4.7

    Keakuratan pengukur dosis 3 3 3 2 5 2 2 2 3 3 2.8

    Daya tahan 3 4 3 2 3 3 3 5 3 3 3.2

    Kemudahan untuk dibuat 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2.2

    Mudah untuk dibawa 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3.10

  • Halaman | 26

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel. 11 Hasil Seleksi Metode Penilaian Konsep

    Konsep

    A

    (Referensl)

    Master

    Cylinder

    DF

    Lever Stop

    E

    Swash Ring

    G+

    Dial Screw +

    Kriteria

    Seleksi

    Beban

    Rating

    Nilai Beban

    Rating

    Nilai Beban

    Rating

    Nilai Beban

    Rating

    Nilai Beban

    Kemudahan penanganan

    Kemudahan

    penggunaan

    Ukuran

    dosis yang

    mudah

    dibaca

    Keakuratan

    pengukur

    dosis

    Daya tahan

    Kemudahan

    untuk dibual

    Mudah

    untuk

    dibawa

    5%

    15%

    10%

    25%

    15%

    20%

    10%

    3

    3

    2

    3

    2

    3

    3

    0.15

    0.45

    0.2

    0.75

    0.3

    0.6

    0.3

    3

    4

    3

    3

    5

    3

    3

    0.15

    0.6

    0.3

    0.75

    0.75

    0.6

    0.3

    4

    4

    5

    2

    4

    2

    3

    0.2

    0.6

    0.5

    0.5

    0.6

    0.4

    0.3

    4

    3

    5

    3

    3

    2

    3

    0.2

    0.45

    0.5

    0.75

    0.45

    0.4

    0.3

    Total Nilai Peringkat

    2.75

    3.45

    3.1

    3.05

    Lanjutkan? Tidak Kembangkan Tidak Tidak

    Dari hasil penilaian konsep di atas, dapat dilihat bahwa konsep DF lebih

    unggul daripada konsep A,E dan G+, maka konsep DF keluar sebagai konsep

    akhir dari produk alat suntik.

    3.5.2 Pengujian Konsep

    Pengujian konsep mempunyai tujuan mengetahui minat dari pelanggan untuk

    mendapatkan produk alat suntik ini saat beredar di pasaran. Survey ini dilakukan

    terhadap 100 responden, mengingat sudah cukup banyaknya survey yang dilakukan

    sebelumnya, maka konsep akhir ini dapat dikatakan telah mewakili kebutuhan-

    kebutuhan yang telah teridentifikasi.

  • Halaman | 27

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Pembagian kuisioner dilakukan untuk mengetahui dan menguji konsep

    yang sudah diseleksi. Survei ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelanggan

    mau membeli produk tersebut atau tidak, dan seberapa ingin mereka membeli

    produk tersebut bila produk tersebut sudah berada di pasaran.

    Tabel.12 Kuisioner Pengujian Konsep

    Survey Pengujian Konsep

    Nama : Pewawancara : Soleh

    Telepon : e-mail :

    Tempat Tinggal :

    Berikut adalah produk alat suntik:

    Sebuah alat suntik yang dapat digunakan berulang kali oleh pasien dengan kontrol

    dosis yang akurat, karena alat suntik ini memiliki indikator ukuran dan

    menggunakan laras bergerigi untuk pengukuran. cara kerja alat suntik ini adalah

    untuk mengatur dosis dengan mendorong pelatuk atas kedepan dan untuk

    menyuntikkan dengan menarik pelatuk kebelakang sehingga alat ini sangat mudah

    digunakan dan sangat akurat.

    Survey dilakukan kembali dengan metode menyebarkan kuisioner sejumlah

    100, jumlah ini dianggap sudah cukup mengingat sudah banyaknya survey

    yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Konsep yang akan diuji memang

    sudah mewakili kebutuhan yang sudah teridentifikasi.

  • Halaman | 28

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel.13 Hasil Pengumpulan Data Kuesioner Pengujian Konsep

    Gambar.8 Grafik Pengujian Konsep

    Dari data tersebut didapatkan Fdefinitely adalah 0.05 dan Fprobably adalah

    0.27. Pada Cdefinitely dan Cprobably merupakan nilai yang ditentukan

    berdasarkan pengalaman perusahaan. Dalam pemilihan Cdefinitely adalah 0.3

    dan Cprobably adalah 0.2.

  • Halaman | 29

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dengan demikian, dapat diketahui nilai P yang merupakan probabilitas

    pelanggan pada target pasar untuk membeli produk pada periode yang

    ditentukan untuk 1 tahun mendatang.

    P = Fdefinitely Cdefinitely + Fprobably Cprobably

    P = 0.05 0.3 + 0.27 0.2

    P = 0.069

    Sehingga probabilitas peluang untuk menjangkau pasar dalam penjualan

    alat suntik yaitu 6,9 %. Dalam hal ini, membuktikan produk alat suntik cukup

    diminati oleh masyarakat.

    3.5.3 Pembuatan prototype / arsitektur produk baru

    Arsitektur produk adalah skema elemen-elemen fungsional dari produk yang

    disusun menjadi chunk dimana tiap chunk mewakili sifat fisikal dan

    menjelaskan bagaimana tiap chunk berinteraksi. Chunk adalah kumpulan

    komponen yang mengimplementasikan fungsi produk. Langkah awal dalam

    arsitektur produk adalah pembuatan skema produk. Skema produk adalah suatu

    diagram yang menggambarkan pengertian elemen-elemen penyusun suatu

    produk. Berikut ini skema dari Alat suntik:

    Gambar.9 Skema Alat Suntik

  • Halaman | 30

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Skema Alat Suntik diatas adalah komponen-komponen utama. Setelah skema

    disusun, berikutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam

    chunk. Tiap chunk memiliki fungsi masing-masing, chunk dengan fungsi

    yang sama dapat dikelompokan dalam satu chunk. Chunk-chunk yang terdapat

    pada alat suntik, yaitu : Alat penyedot, Pengatur dosis, penahan, alat pelepas

    obat, tabung obat dan jarum. Berikut ini adalah gambaran chunk dari alat

    suntik.

    Gambar.10 Rangkaian Chunk Alat Suntik

    3.6 Contoh Kasus

    Contoh kasus dalam modul perencanaan produk mengambil topik pengembangan part

    mobil yaitu steer sebagai alat kemudi pada kendaraan bermobil. Pasar yang menjadi

    target utama produk tersebut adalah perusahaan produsen mobil. Adapun target pasar

    yang lain adalah perusahaan khusus pembuat accesories part mobil.

  • Halaman | 31

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Langkah Penyelesaian

    Langkah penyelesaian untuk perencanaan produk remote meliputi:

    1. Tahapan Memperjelas Masalah: Product Innovation Charter (PIC), Identifikasi

    Kebutuhan Pelanggan, dan Spesifikasi Produk. Input dalam tahapan ini dapat

    diperoleh dari data-data pada modul pertama.

    a. Pembuatan PIC

    Dalam penjelasan masalah, praktikan diminta untuk membuat Product

    Innovation Charter (PIC) yang berisi tentang pernyataan misi, uraian

    produk, sasaran usaha bisnis, target pasar, asumsi-asumsi dan batasan,

    serta stakeholder sebagai berikut:

  • Halaman | 32

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    b. Identifikasi kebutuhan pelanggan

    Tahapan ini diawali dengan melakukan penyebaran kuesioner untuk

    mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap produk remote presentasi.

    Input dalam tahapan ini dapat diperoleh dari modul pertama. Diantara

    kebutuhan pelanggan yang ada diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel C.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

    c. Spesifikasi Produk

    Pada tahapan ini, spesifikasi produk diterjemahkan dalam konsep teknis

    yang lebih detail dan terukur. Seperti pada tabel C.2, kolom kebutuhan

    merupakan representasi dari kebutuhan pelanggan dari tabel C.1 yang

    dikelompokkan berdasarkan metric dan ukuran satuan teknis yang

    memiliki kesamaan fungsi.

  • Halaman | 33

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.2 Spesifikasi Produk Steer

    No Matriks Satuan Ideal

    1. Material List Besi Plat & Polimer

    2. Berat Gr 1.2 - 1.5 kg

    3. Keawetan tahun 5 tahun

    4. Bentuk Steer Subj.

    5. Dimensi Mm 15.5 inchi

    6. Fiture Subj.

    7. Usability Subj.

    Penentuan spesifikasi produk ini, dapat diperoleh melalui analisa QFD

    (Quality Function Deployment).

    2. Tahapan Penyusunan Konsep: Penetapan Fungsi dan Pembuatan Alternatif

    Konsep dengan Morphology Chart.

    1. Penetapan Fungsi

    Berdasarkan kuesioner dan tabel spesifikasi produk maka dapat dibuat

    sebuah rancangan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan

    dibentuk melalui penetapan fungsi-fungsi yang akan membentuk beberapa

    alternatif konsep produk. Pada contoh kasus ini penetapan fungsi

    diidentifikasi sebagai Triangle Steering, ukuran LCD, Layout tombol, dan

    tombol tambahan. Adapun pembagian fungsi secara detail adalah sebagai

    berikut :

    1) Triangle Steerin, Diamond, Wave, Pentagon

    1. Diamond : bentuk menyerupai diamond atau seperti logo merci

    terbalik

    2. Wave : bentuk ini seperti gelombang yang elegan

    3. Pentagon : bentuk ini seperti segi lima dengan persegi tanpa sudut

    ditengahnya

  • Halaman | 34

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    2) Ukuran LCD

    1. LCD 4

    2. LCD 4,5

    3. LCD 4,8

    3) Layout Tombol

    1) Vertikal : tombol on-off pada LCD berbentuk vertikal

    2) Horizontal : tombol on-off pada LCD berbentuk horizontal

    3) Dua sisi : tombol on-off pada LCD berada di dua sisinya

    4) Tombol tambahan

    1. Klakson

    2. Tombol lampu sign

    3. Tombol wipper

    4. Tombol volume audio

    2. Pembuatan Alternatif Konsep dengan Morphology Chart.

    Langkah 1:Pembuatan Morphology Chart

    Pada tahap ini, praktikan membuat morphology chart yang terdiri

    dari fungsi-fungsi yang membentuk beberapa alternatif konsep produk.

    Langkah 2: penentuan alternatif konsep produk

    Pada tahapan ini praktikan mendiskusikan beberapa alternatif konsep

    produk yang mungkin untuk dikembangkan berdasarkan fungsi-fungsi

    yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembuatan alternatif ini

    dikembangkan dengan membuat kombinasi fungsi yang menggambarkan

    keseluruhan konsep produk.

  • Halaman | 35

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.3 Morphology-Chart konsep 1

    Triangle Steering Ukuran LCD Layout tombol Tombol tambahan

    Diamond

    Wave

    Pentagon

    4

    4,5

    4.8

    Vertikal

    Horizontal

    Dua sisi

    Klakson,

    Lampu sign,

    Wipper,

    Volume audio.

    Langkah 3: pembuatan deskripsi dan sketsa produk berdasarkan alternatif

    konsep

    Gambar C.1. Kombinasi Konsep 1

    Dalam kombinasi konsep ini, dari segi bentuk, steer berbentuk diamond

    bila dilihat dari depan. Dari sisi LCD yang digunakan, ukuran 4 inchi pada

    LCD memberikan kemudahan untuk melihat tampilan kondisi tempat

    parkir yang berada dibelakang mobil. Layar tombol yang terbagi menjadi

    dua serta berada dikedua sisi LCD memberikan keuntungan dalam

    mengendalikan beberapa fungsi yang ada pada steer. Fungsi tambahan dari

    desain steer konsep 1 yaitu klakson serta lampu sign.

  • Halaman | 36

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.4 Morphology-Chart konsep 2

    Triangle Steering Ukuran LCD Layout tombol Tombol tambahan

    Diamond

    Wave

    Pentagon

    4

    4,5

    4.8

    Vertikal

    Horizontal

    Dua sisi

    Klakson,

    Lampu sign,

    Wipper,

    Volume audio.

    Gambar C.2 Kombinasi Konsep 2

    Dalam kombinasi konsep ini, dari segi bentuk berbentuk wave sehingga

    memberikan kemudahan dalam mengendalikan steer saat mengemudikan

    mobil. LCD yang digunakan berukuran 4,5 inchi dan layout tombol

    terletak secara horizontal. Fungsi tambahan yang ada pada konsep steer ke

    2 antara lain Klakson, Lampu Sign dan Wipper.

  • Halaman | 37

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.5 Morphology-Chart konsep 3

    Triangle

    Steering

    Ukuran LCD Layout tombol Tombol tambahan

    Diamond

    Wave

    Pentagon

    4

    4,5

    4.8

    Vertikal

    Horizontal

    Dua sisi

    Klakson,

    Lampu sign,

    Wipper,

    Volume audio

    Gambar C.3 Kombinasi Konsep 3

    Dalam kombinasi konsep ini, dari segi bentuk berbentuk pentagon dilihat

    dari tampilan tampak depan. Ukuran LCD yang digunakan berukuran 4,8

    inchi dan layout tombol terletak secara vertical. Fungsi tambahan yang ada

    pada konsep steer ke 3 antara lain Klakson dan Volume Audio.

  • Halaman | 38

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    3. Tahapan Seleksi Konsep : Seleksi Konsep dengan Metode Pugh dan Penilaian

    Konsep

    a. Seleksi Konsep dengan Metode Pugh

    Langkah 1: menyiapkan matriks seleksi

    Membuat tabel seleksi konsep seperti pada tabel C.6. Tentukan kriteria

    seleksi konsep. Beberapa kriteria yang akan menjadi pertimbangan dalam

    menyeleksi konsep tersebut, yaitu: bentuk yang ergonomis, fungsi tombol,

    fungsi LCD, automatisasi kamera serta kualitas LCD. Penentuan kriteria

    mengacu kepada hasil rekapitulasi kuisioner terbuka terhadap identifikasi

    kebutuhan pelanggan, referensi yang ada dan hasil diskusi dari tim

    pengembangan produk.

    Langkah 2: menilai konsep

    Melakukan pembandingan antara alternatif konsep yang ada dengan konsep

    referensi yang digunakan sebagai pembanding. Penentuan referensi dapat

    diambil dari berbagai sumber yang merupakan konsep produk terbaik yang

    ada. Dari alternatif konsep tersebut akan dilihat kekurangan dan

    kelebihannya, yang kemudian akan dijadikan satu atau dua konsep yang

    akan maju untuk dikembangkan. Penilaian dilakukan dengan memberi tanda

    plus (+) untuklebih baik, tanda nol (0) untuk sama dengan, dan tanda

    minus (-) untuk kurang baik.

    Langkah 3: meranking konsep-konsep

    Setelah menilai seluruh konsep, tim menjumlahkan nilai lebih baik, sama

    dengan dan lebih buruk. Lalu mencatat jumlah untuk tiap kategori pada

    baris bagian bawah dari matriks (lihat tabel C.6). Dari hasil survei dengan

    menggunakan metode Pugh, maka konsep yang dapat dilanjutkan yaitu

    Konsep 2.

  • Halaman | 39

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.6 Seleksi Konsep Tahap Pertama dengan Metode Pugh

    Langkah 4: merefleksikan hasil dan proses

    Hingga tahap ini, seluruh anggota tim dapat menerima hasil yang diperoleh

    dari proses tersebut di atas dengan baik.

    4. Tahapan Pengujian Konsep : Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner

    a. Pembuatan kuesioner

    Pada tahapan ini, praktikan diminta menyusun kuisioner (seperti tabel C.7)

    yang menilai tentang konsep produk yang telah dipilih. Pengujian konsep

    dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kembali, dengan dicantumkan

    spesifikasi konsep, dan gambar konsep didalamnya agar orang-orang dapat

    mengetahui produknya secara detail. Kuisioner tersebut dilakukan untuk

    mengetahui dan menguji konsep yang sudah diseleksi. Survey ini dilakukan

    untuk mengetahui apakah para pelanggan akan membeli produk tersebut

    atau tidak, dan seberapa ingin mereka membeli produk tersebut bila produk

    tersebut sudah keluar di pasaran.

  • Halaman | 40

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.7 Bentuk kuesioner pengujian konsep

    Survey dilakukan kembali dengan metode penyebaran kuesioner sejumlah

    10, jumlah ini dianggap sudah cukup mengingat sudah banyaknya

    survey yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Konsep yang akan

    diuji memang sudah mewakili kebutuhan yang sudah teridentifikasi.

  • Halaman | 41

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Tabel C.8 Hasil pengumpulan data kuesioner pengujian konsep

    Gambar C.4 Diagram batang hasil pengujian konsep

  • Halaman | 42

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Dari data tersebut didapatkan Fdefinitely adalah 0.5 dan Fprobably adalah

    0.1. Pada Cdefinitely dan Cprobably merupakan nilai yang ditentukan

    berdasarkan pengalaman perusahaan. Dalam pemilihan Cdefinitely adalah

    0,4 dan Cprobably adalah 0,2. Dengan demikian, dapat diketahui nilai P

    yang merupakan probabilitas pelanggan pada target pasar untuk membeli

    produk

    P = Fdefinitely Cdefinitely + Fprobably Cprobably

    P = 0.5 0.4 + 0.1 0.2

    P = 0.004

    Sehingga probabilitas peluang untuk menjangkau pasar dalam

    penjualan mobil jenis SUV (CR-XI) yang menggunakan desain steer terbaru

    yaitu 0,4 %. Dalam hal ini, membuktikan produk mobil jenis SUV (CR-XI)

    cukup diminati oleh masyarakat.

    Gambar C.5 Virtual Prototype Produk

  • Halaman | 43

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    4. Alat dan Bahan Praktikum

    Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

    1. Lembar Kerja (paper work)

    2. Curah pendapat (brainstorming)

    3. Software desain untuk pembuatan desain produk

    Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

    1. Studi Kasus.

    2. Profil produk praktikum.

    3. Profil produk-produk pembanding.

    4. Analisa keinginan konsumen terhadap produk (QFD-HOQ).

    5 Tugas Praktikum

    Tugas dalam praktikum ini adalah praktikan membuat desain produk dengan

    menggunakan software desain produk.

    6 Prosedur Pelaksanaan Praktikum

    1. Pelajari Bahan dan Modul praktikum

    2. Kerjakan tugas pendahuluan (Analisa keinginan konsumen)

    3. Siapkan data-data yang akan diselesaikan

    4. Diskusikan dalam product innovation team dengan bimbingan asisten diruang praktikum

    5. Buat Matrik morphologi dan pilih satu kombinasi inovasi produk terbaik.

    6. Buat soft prototype (gambar teknik) berdasarkan PIC dan hasil analisis atribut yang akan

    di inovasi

    7. Analisa dan kesimpulan dari kasus yang terjadi

  • Halaman | 44

    MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

    Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke : 2

    Program Studi : Teknik Industri Modul ke : 2

    Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman : 44

    Nama Mata Praktikum: PSIT Mulai Berlaku : 01 Maret 2014

    Flow Chart

    Data kondisi pasar dan teknologi:

    1. Data Perkembangan Jenis industri

    2. Data perkembangan permintaan produk pada jenis usaha tersebut.

    3. Suara konsumen terhadap produk

    4. Perkembangan teknologi pada produk tersebut.

    Analisa kondisi pasar dan

    teknologi terbaru

    Modul 1

    Analisa produk-produk yang

    ada dipasaran, desain,

    kegunaan, manfaatnya

    Buat Tujuan, Sasaran, dan

    Guideline (pedoman inovasi)

    Rumuskan dan buat PIC

    dengan anggota Tim

    Modul 2 Crosscheck dengan keinginan

    pasar terhadap produk

    tersebut (QFD-HOQ)

    Penyusunan konsep:

    Identifikasi konsep produk

    dengan menggunakan Pohon

    klasifikasi dan morfologi chart

    Penyaringan konsep : buat

    kuesioner dan matriks

    pembobotan

    Pengujian konsep produk

    Buat Desain Produk

    Berdasarkan Product Attribute

    Innovation

    (Gambar 3D Desain Produk)