analisis pembuatan preparat apusan sperma

5
LAPORAN A. SMEAR DARAH (Apusan Darah) Preparat apus darah merupakan preparat permanen, yaitu preparat yang keawetannya bertahun-tahun. Preparat permanen ini proses pembuatannya cukup sukar, memerlukan berbagai macam zat kimia, perlu perencanaan yang matang dan ketelitian. Tujuan pembuatan preparat permanen adalah untuk menyediakan obyek yang bersangkutan selalu tersedia pada setiap waktu diperlukan secara umum, prosedur pembuatan preparat permanen melalui tahapan: fiksasi, pencucian, dehidrasi dengan disisipi staining, dealkoholisasi/clearing, mounting atau penutupan dan labeling (Rudyatmi, 2014). Pembuatan sediaan apusan darah biasanya digunakan dua buah kaca sediaan yang sangat bersih terutama harus bebas lemak. Satu buah kaca sediaan bertindak sebagai tempat tetes darah yang hendak diperiksa dan yang lain bertindak sebagai alat untuk meratakan tetesan darah agar didapatkan lapisan tipis darah. Darah dapat diperoleh dari tusukan jarum pada ujung jari. Sebaiknya tetesan darah pertama dibersihkan, sedangkan yang digunakan untuk apusan darah adalah tetesan darah kedua dan diletakkan pada kaca benda yang bersih yang kemudian ditutup dengan menggunakan kaca penutup. Setelah sediaan darah dikeringkan pada suhu kamar, barulah kemudian dilakukan pewarnaan sesuadah difiksasi menurut metode yaitu metode Giemsa dan Wright yang merupakan modifikasi metode Romanosky (Maskoeri,2008)

Upload: yuswo-purwodarminto

Post on 28-Jan-2016

718 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

pembuatan preparat

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis pembuatan preparat apusan sperma

LAPORAN

A. SMEAR DARAH (Apusan Darah)

Preparat apus darah merupakan preparat permanen, yaitu preparat yang

keawetannya bertahun-tahun. Preparat permanen ini proses pembuatannya cukup sukar,

memerlukan berbagai macam zat kimia, perlu perencanaan yang matang dan ketelitian.

Tujuan pembuatan preparat permanen adalah untuk menyediakan obyek yang

bersangkutan selalu tersedia pada setiap waktu diperlukan secara umum, prosedur

pembuatan preparat permanen melalui tahapan: fiksasi, pencucian, dehidrasi dengan

disisipi staining, dealkoholisasi/clearing, mounting atau penutupan dan labeling

(Rudyatmi, 2014). Pembuatan sediaan apusan darah biasanya digunakan dua buah kaca

sediaan yang sangat bersih terutama harus bebas lemak. Satu buah kaca sediaan

bertindak sebagai tempat tetes darah yang hendak diperiksa dan yang lain bertindak

sebagai alat untuk meratakan tetesan darah agar didapatkan lapisan tipis darah. Darah

dapat diperoleh dari tusukan jarum pada ujung jari. Sebaiknya tetesan darah pertama

dibersihkan, sedangkan yang digunakan untuk apusan darah adalah tetesan darah kedua

dan diletakkan pada kaca benda yang bersih yang kemudian ditutup dengan

menggunakan kaca penutup. Setelah sediaan darah dikeringkan pada suhu kamar,

barulah kemudian dilakukan pewarnaan sesuadah difiksasi menurut metode yaitu metode

Giemsa dan Wright yang merupakan modifikasi metode Romanosky (Maskoeri,2008)

Gambar 1 : Hasil Smear Darah Manusia

Page 2: Analisis pembuatan preparat apusan sperma

Analisis dan Pembahasan

Pembuatan preparat apusan darah ini, dilakukan dengan metode apus/ smear.

Sampel darah yang digunakan yaitu darah manusia. Berdasarkan foto yang didapat saat

pengamatan di bawah mikroskop, preparat smear darah dengan pewarnaan Giemsa ini

terlihat cukup baik dan terlihat adanya eritrosit dan beberapa leukosit dengan warna

ungu. Jumlah dari eritrosit tampak paling menonjol dibandingan dengan leukosit.

Preparat yang dihasilkan tidak semuanya menampakkan hasil yang bagus, hal ini dapat

disebabkan oleh beberapa kesalahan :

1. Kesalahan prosedur yang dilakukan oleh praktikan pada saat pembuatan apusan

sehingga sel-selnya ada yang rusak karena tertekan.

2. Kurangya keterampilan praktikan dalam penggunaan mikroskop, sehingga dalam

pencahayaan dan pemfokusan kurang.

3. Banyaknya tetesan darah melebihi kapasitas, sehingga tidak terjadi kapilaritas tetapi

terjadi penumpukan lapisan darah.

4. Penempatan posisi saat mensmear darah sehingga apusannya tidak maksimal.

Saran

1. Untuk mengapus darah atau saat pembuatan smear darah harus dilakukan setipis

mungkin sehingga hasil preparat tidak terlalu rapat atu bertumpuk.

2. Untuk pewarnaan Giemsa pastikan zat warna terlihat belum rusak atau terkontaminasi

sehingga hasil pewarnaa baik.

3. Dalam proses pembuatan preparat harus dilakukan secara sistematis berdasarkan

prosedur dan dibutuhkan ketelitian maupun keterampilan yang baik.

Page 3: Analisis pembuatan preparat apusan sperma

B. SMEAR SPERMA ( Apusan Sperma)

Preparat smear sperma yaitu pembuatan preparat dengan cara mengapusakan

sperma ke kaca benda dengan sangat tipis. Penggunaan larutan fisiologis pada praktikum

pembuatan preparat smear sel sperma adalah larutan NaCl fisiologis dan pewarna eosin.

Larutan fisiologis dapat menambah daya viabilitas dan motilitas spermatozoa.

Penggunaan larutan fisiologis yang mengandung NaCl dan urea dapat mempertahankan

daya hidup spermatozoa antara 20-25 menit. Larutan yang digunakan dalam praktikum

ini antara lain larutan NaCl yang digunakan untuk pengenceran. Larutan eosin untuk

mewarnai sediaan apus spermatozoa (Partodihajo, 1990).

Gambar 2 : Smear sperma Mencit

Analisis

Preparat smear sperma dengan pewarnaan iosin ini terlihat cukup baik dengan terlihat

sperma dan bagian-baiannya antara lain, kepala, leher dan ekor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma adalah temperature,

kandungan zat makanan dan larutan fisiologis. Aktivitas metabolisme dan gerakan

spermatozoa akan normal pada suhu tubuh dan akan meningkat kecepatannya jika suhunya

meningkat. Kandungan zat makanan misalnya fruktosa merupakan substrat energi utama di

dalam plasma sperma. Larutan fiologis dapat menambah daya viabilitas dan motilitas

spermatozoa.

Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dalam

pembuatan preparat smear sel sperma adalah tahap pemrosesan sangat mempengaruhi

keberhasilan pembuatan preparat terutama dalam proses perlakuan penggeseran sperma

(smear) pada kaca objek, karena hal ini berpengaruh terhadap sel-sel sperma.

Page 4: Analisis pembuatan preparat apusan sperma

C. PREPARAT HITOLOGI

1. Trakea

2. Ginjal