analisis ketersediaan keterampilan proses sains (kps

124
ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA KELAS XI PADA KONSEP FLUIDA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Mochamad Hilpan 108016300029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSESSAINS (KPS) DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK

(BSE) FISIKA KELAS XI PADA KONSEP FLUIDA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanSebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Mochamad Hilpan108016300029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2014

Page 2: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS
Page 3: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS
Page 4: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS
Page 5: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

i

ABSTRAK

Mochamad Hilpan, “Analisis Ketersediaan Keterampilan Proses Sains (KPS)dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI pada Konsep Fluida”.Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu PengetahuanAlam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.

Studi deskriptif tentang analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) dilakukan untukmengetahui kualitas isi buku berdasarkan Keterampilan Proses Sains (KPS). BSEmata pelajaran fisika yang dianalisis adalah BSE mata pelajaran fisika SMA yangpaling banyak digunakan oleh siswa kelas XI di kota Tangerang Selatan menuruthasil survei. Analisis ini dilakukan pada konsep fluida yang dipilih berdasarkanhasil survei karena konsep fluida dianggap oleh guru-guru sebagai konsep yangperlu untuk diterapkan Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam pengajaraannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku sekolah elektronik fisika telah sesuaidalam mengembangkan keterampilan proses sains. Buku A mengembangkan 60%dari seluruh aspek keterampilan proses sains yang diteliti dan buku Bmengembangkan 50% dari seluru aspek keterampilan proses yang diteliti. Aspekketerampilan proses sains paling banyak dikembangkan terdapat pada bagiankegiatan siswa.

Kata Kunci: Analisis isi, buku sekolah elektronik mata pelajaran fisika,keterampilan proses sains

Page 6: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

ii

ABSTRACT

Mochamad Hilpan, "An Availability Science Process Skills (SPS) in ElectronicPhysics Textbook (EPT) Grade XI at Fluid Concept". Thesis, Physical EducationStudies Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyahand Teaching, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

A Descriptive study of the textbook analysis conducted to determine the quality oftextbook content based on Science Process Skills (SPS). The analysis wasperformed on the physics textbooks most widely used at senior high school gradeXI in South Tangerang city according to the survey results. The analysis wasperformed on fluid concept that selected based on the survey results because thefluid concept is regarded by teachers as a concept needs to be applied ScienceProcess Skills (SPS) in teaching. The results showed that physic electronictextbooks have appropriate in developing science process skills. Book A develops60% of all aspects of science process skills are researched and book B develops50% of the all aspects of science process skills are researched. Most aspects ofscience process skills are developed in the students' activities rubric.

Keywords: Content analysis, physics electronic textbook, science process skills

Page 7: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha

Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh

keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau

dalam menegakkan dinullah di muka bumi ini, semoga kita termasuk di dalamnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang

membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik dorongan moril maupun materil.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu,

tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah meluangkan

banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Ucapan terima kasih dan penghargaan secara khusus penulis haturkan dengan

rendah hati kepada kedua orang tua serta kedua kakak penulis yang dengan

Page 8: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

iv

segala pengorbanannya tidak akan pernah penulis lupakan. Semoga Allah

selalu memberikan kemudahan di setiap urusan kita.

6. Sahabat-sahabat Fisika 2008 yang telah menemani kebersamaan penulis

selama menempuh pendidikan, terima kasih atas persahabatan dan

dukungannya, semoga kita diberi kesuksesan di dunia dan di akhirat.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih

atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis secara terbuka menerima setiap saran dan kritik yang

konstruktif dari semua pihak. Walaupun demikian, penulis tetap berharap skripsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.Jakarta, Mei 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

C. Batasan Masalah ............................................................................. 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................... 8

A. Buku Teks Pelajaran ...................................................................... 8

1. Pengertian Buku Teks pelajaran .............................................. 8

2. Fungsi Buku Teks .................................................................... 10

3. Kriteria Penilaian Buku Teks ................................................... 12

B. Buku Teks Mata Pelajaran Fisika .................................................... 20

C. Keterampilan Proses Sains ............................................................. 23

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..................................... 23

2. Jenis-Jenis Ketarampilan Proses Sains dan Indikatornya ......... 25

D. Kajian Subjek Materi Fluida .......................................................... 29

E. Penelitian yang Relevan ................................................................. 37

F. Kerangka Berpikir .......................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 42

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 42

Page 10: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

vi

B. Metode Penelitian ........................................................................... 42

C. Prosedur Penelitian ......................................................................... 42

D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 44

E. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 46

G. Instrumen ....................................................................................... 46

H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 50

A. Hasil penelitian ............................................................................... 51

1. Hasil Analisis pada Bagian Penjelasan ....................................... 51

2. Hasil Analisis pada Bagian Kegiatan Siswa ............................... 53

3. Hasil analisis pada bagian contoh soal dan latihan soal .............. 55

4. Kemunculan Aspek KPS dari Setiap Buku ................................. 55

B. Pembahasan ..................................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 61

A. Kesimpulan .................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 63

LAMPIRAN ...................................................................................................... 65

Page 11: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya .................................. 28

Tabel 2.2 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Konsep Fluida 30

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aspek KPS pada Rubrik Kegiatan Siswa .......... 47

Tabel 3.2 Lembar Observasi Pertanyaan pada Buku BSE Berdasarkan KPS ..47

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Contoh Soal dan

Latihan Soal...................................................................................... 47

Tabel 3.4 Kategorisasi Kesesuaian Aspek KPS................................................ 49

Tabel 4.1 Kemunculan Aspek KPS pada Bagian Penjelasan ........................... 51

Tabel 4.2 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS pada Bagian Penjelasan .53

Tabel 4.3 Aspek KPS yang Dikembangkan oleh Masing-Masing Buku

pada Bagian Kegiatan Siswa ........................................................... 54

Tabel 4.4 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS pada Bagian Kegiatan

Siswa ................................................................................................ 54

Tabel 4.5 Rekapitulasi Aspek KPS yang Dikembangkan oleh Setiap Buku ... 55

Tabel 4.6 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS ........................................ 56

Page 12: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Fluida ...................................................................... 30

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 41

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ........................................................... 45

Page 13: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Survey Penggunaan Buku Teks Fisika di

SMAN Tangerang Selatan .......................................................... 65

Lampiran 2 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Guru Fisika di

SMAN Tangerang Selatan .......................................................... 66

Lampiran 3 Hasil Analisis Buku ..................................................................... 67

Lampiran 4 Data Hasil Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Berdasarkan

Keterampilan Proses Sains (KPS) ............................................... 103

Lampiran 5 Pengolahan Data .......................................................................... 104

Lampiran 6 Surat Bimbingan Skripsi .............................................................. 105

Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Obeservasi .............................................. 106

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi .................................................................. 107

Lampiran 9 Biografi Penulis ........................................................................... 111

Page 14: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan hak bagi setiap manusia, dengan belajar manusia akan

bertambah wawasannya sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan

belajar telah dilakukan oleh manusia sejak baru pertama dilahirkan. Rasulullah

SAW dalam haditsnya bersabda “utlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” tuntutlah

ilmu dari buaian sampai liang lahad. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja baik secara formal maupun informal. Belajar secara formal biasa

dilakukan di sekolah baik tingkat dasar, menengah maupun tingkat perguruan

tinggi. Belajar secara formal prosesnya berjalan lebih terarah dan sistematis

dilengkapi dengan metode, pendekatan, strategi, instrumen, media, dan lainnya.

Terdapat dua paradima umum dalam kegiatan belajar yaitu belajar sebagai

produk dan belajar sebagai proses. Pelajaran sains lebih dekat dengan paradigma

belajar sebagai proses karena teori-teori dan hukum dalam pelajaran sains lahir

dari proses penelitian yang dilakukan para ilmuan terdahulu dan sampai saat ini

proses penemuan tersebut masih dapat dilakukan. Kegiatan belajar sebagai proses

sering diistilahkan dengan model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains

(KPS).

Menurut Beyer dalam Haryono KPS adalah model pembelajaran yang

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi

secara terpadu.1 Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari

pada transfer pengetahuan, siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang

fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar siswa.

Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk melakukan proses pencarian

pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses

sains.

1 Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains, (Semarang:Jurnal Pendidikan Dasar UNNES, 2006), h.2

Page 15: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

2

Pembelajaran dalam penerapan keterampilan proses sains diarahkan pada

pengembangan keterampilan siswa dalam memproses pengetahuan, menemukan

dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan.2

Siswa diberikan kesempatan untuk langsung terlibat dalam aktivitas dan

pengalaman ilmiah seperti yang dilakukan/dialami oleh ilmuwan. Dengan

demikian siswa dididik dan dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan

mengolah informasi melalui aktivitas berpikir dengan mengikuti prosedur

(metode) ilmiah, seperti terampil melakukan pengamatan, pengukuran,

pengklasifikasian, penarikan kesimpulan, dan pengkomunikasian hasil temuan.

Pentingnya penerapan KPS dalam pembelajaran didukung oleh pemerintah

yang termaktub dalam pengantar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Indonesia tahun 2006. Selain itu, salah satu tujuan penyusunan SK-KD Fisika

ialah untuk mengembangkan pengalaman agar siswa dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit

instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta

mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.3

Penerapan KPS harus ditunjang oleh sarana yang memadai antara lain

media, peralatan pembelajaran, hingga buku teks. Buku teks merupakan salah satu

sumber belajar yang paling sering digunakan. Istilah buku teks merupakan

terjemahan dari Bahasa Inggris yakni “textbook” sebagaimana yang dikutip dari

Webster New Dictionary oleh Aim Abdul Karim, yaitu “Buku teks adalah suatu

buku yang memberikan pengajaran tentang prinsip-prinsip suatu bidang studi

beberapa buku digunakan sebagai pegangan pokok atau pelengkap dalam

belajar.”4

Buku teks merupakan salah satu media pendidikan yang kedudukannya

strategis dan ikut mempengaruhi mutu pendidikan, karena dapat berfungsi sebagai

sumber belajar dan media yang sangat penting bagi tercapainya kompetensi yang

2 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia, 1992), h.183 Kemendiknas, SK-KD Fisika, (Jakarta: Depdiknas, 2009), h. 4444 Aim Abdulkarim, Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam Memberdayakan KeterampilanBerpikir Siswa, (Bandung: Jurnal pendidikan UPI), h.73

Page 16: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

3

menjadi tujuan pembelajaran.5 Menurut Permendiknas RI No. 11 tahun 2005,

menyatakan buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib digunakan disekolah

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan

ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuna penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan

kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.6

Buku teks pelajaran tidak ditulis oleh satu orang saja melainkan dapat

dilakukan oleh beberapa orang dan menghasilkan beberapa varian buku. Setiap

penulis buku menyampaikan materi dengan pemahaman dan format masing-

masing. Walaupun konten yang disampaikan sama, tetapi dengan selera sendiri

penulis dapat memberikan kesan yang berbeda-beda. Hal ini memberi banyak

pilihan bagi guru dan sekolah untuk memilih buku teks mana yang cocok dan

sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

Era informasi membawa perubahan yang significant bagi proses

penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi. Zaman ini menjadikan buku tidak

lagi sebagai sumber belajar unggulan, tetapi internet menjadi sumber belajar yang

lebih sering digunakan karena internet menyediakan informasi yang lebih cepat

dan luas dari seluruh penjuru dunia. Selain itu, internet juga menyediakan harga

yang lebih terjangkau.

Kementerian Pendidikan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 tentang

Buku7. Peraturan ini berisikan penerbitan Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang

dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk menyediakan sarana belajar yang

lebih mudah diakses karena BSE didistribusikan melalui internet yang tersebar

hampir diseluruh pelosok Nusantara. Buku BSE juga dapat diunduh dengan gratis

yang menjadikan BSE sebagai sarana belajar yang sangat ekonomis.

5 Eva Banowati, Buku Teks dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang, (Semarang: JurnalGeografi UNNES, 2007), h. 1476 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona Republik Indonesia No 11 Tahun2005, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2005), h. 27 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona Republik Indonesia No 2 Tahun2008, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2005), h. 108

Page 17: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

4

Buku sekolah elektronik merupakan buku yang telah dinilai oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Pusat Perbukuan yang mendapat

criteria layak edar lalu dibeli lisensinya dan diterbitkan oleh pemerintah. Buku-

buku yang memiliki kriteria layak edar menurut pusat perbukuan tahun 2003

adalah buku yang telah memenuhi standar dalam berbagai aspek yakni aspek

materi, aspek penyajian, dan aspek bahasa/keterbacaan.8 Termasuk dalam aspek

materi terdapat indikator merencanakan dan melakukan kerja ilmiah,

mengidentifikasi obyek dan fenomena dalam sistem yang ada di alam, mengaitkan

perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem yang ada di alam, menerapkan

konsep sains dengan teknologi dan kehidupan, mengomunikasikan pikiran secara

lisan dan tertulis. Indikator-indikator tersebut tidak lain merupakan indikator dari

keterampilan proses sains (KPS), dengan kata lain KPS merupakan salah satu

kriteria layak edar suatu buku.

Buku sekolah elektronik yang diterbitkan pemerintah jumlahnya cukup

banyak, untuk BSE Fisika kelas XI pemerintah menerbitkan 10 versi dengan

pengarang yang berbeda-beda. Namun, belum diketahui buku mana yang

mengembangkan KPS paling banyak, karena belum adanya penelitian terkait hal

tersebut. Untuk mengetahui ketersediaan aspek KPS yang dikembangkan dalam

buku sekolah elektronik diperlukan analisis ketersediaan KPS pada buku sekolah

elektronik yang diterbitkan pemerintah khususnya dalam pelajaran sains yang

menuntut adanya pengembangan KPS dalam buku teks.

Hasil survei penggunaan buku pelajaran Fisika kelas XI di seluruh SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan diperoleh data bahwa BSE yang paling banyak

digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan adalah BSE karangan

Bambang Haryadi. Penyajian hasil survei terdapat dalam lampiran 1. Berdasarkan

hasil wawancara terhadap guru-guru Fisika kelas XI SMA Negeri se-Tangerang

Selatan diperoleh data mengenai konsep yang dianggap memerlukan pendekatan

Keterampilan Proses Sains dalam proses pembelajaran yakni (1) Fluida dengan

persentase 50%, (2) Termodinamika dengan persentase 25%, (3) Dinamika Rotasi

dengan persentase 16,67% dan (4) Elastisitas dengan persentase 8,33%. Penyajian

8 Pusbuk Depdiknas, Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains, (Jakarta: Pusbuk, 2003), h. 8

Page 18: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

5

hasil survei terdapat dalam lampiran 2. Wawancara dilakukan terhadap guru-guru

mata pelajaran fisika karena guru-guru dianggap mengerti kebutuhan siswa dan

mengetahui konsep apa yang butuh penerapan KPS. Maka dari itu, konsep yang

akan dianalisis pada penelitian ini adalah Konsep Fluida.

Latar belakang ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan analisis

ketersediaan KPS dalam buku-buku BSE Fisika kelas XI. Untuk itu, peneliti ingin

mengajukan skripsi dengan judul “Analisis Ketersediaan Keterampilan Proses

Sains (KPS) dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI pada

Konsep Fluida”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah yakni:

1. Banyaknya buku sekolah elektronik yang diterbitkan pemerintah namun belum

diketahui kualitas buku-buku tersebut terkait pengembangan keterampilan

proses sains.

2. Belum adanya penelitian terkait ketersediaan keterampilan proses sains dalam

buku teks, khususnya BSE.

3. Belum adanya penelitian terkait ketersediaan keterampilan proses sains dalam

buku sekolah elektronik yang paling banyak digunakan di SMAN Tangerang

Selatan.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas

jangkauannya, maka dalam penelitian dilakukan pembatasan masalah sebagai

berikut:

1. Buku sekolah elektronik yang dijadikan objek penelitian ialah buku BSE Fisika

kelas XI yang paling banyak digunakan di wilayah Tangerang Selatan yaitu

buku BSE Fisika kelas XI karangan Bambang Haryadi dan buku BSE Fisika

kelas XI karangan Dwi Satya Palupi sebagai pembanding yang dipilih secara

acak.

Page 19: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

6

2. Bagian yang dianalisis pada buku sekolah elektronik ialah bagian kegiatan

siswa dan pertanyaan yang terdapat pada bagian penjelasan, contoh soal, dan

soal latihan.

3. Keterampilan proses yang dijadikan landasan dalam analisis buku ini adalah

keterampilan proses yang dituntut oleh kurikulum KTSP meliputi merumuskan

masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan

merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan

data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

4. Indikator-indikator KPS yang digunakan diambil dari buku Nuryani Y.

Rustaman.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran ketersediaan aspek

Keterampilan Proses Sains (KPS) yang terdapat dalam buku sekolah elektronik

(BSE) Fisika kelas XI yang digunakan di SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan

pada konsep fluida?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

ialah untuk mengetahui gambaran ketersediaan KPS dalam buku sekolah

elektronik yang paling banyak digunakan di SMA Negeri di wilayah Tangerang

Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:

1. Dapat memberi informasi mengenai gambaran ketersediaan aspek KPS yang

terdapat dalam buku sekolah elektronik yang paling banyak digunakan di

SMA Negeri di wilayah Tangerang Selatan.

Page 20: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

7

2. Bagi guru dan siswa dapat memberi masukan dan pertimbangan dalam

memilih buku teks pelajaran yang baik dan tepat untuk mengembangkan

keterampilan proses sains siswa.

Page 21: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

8

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Buku Teks Pelajaran

1. Pengertian Buku Teks Pelajaran

Buku merupakan sumber ilmu yang berupa ungkapan kata-kata seseorang

untuk diberitahukan kepada orang lain dalam bentuk tulisan atau gambar. Istilah

buku teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah terjemahan atau padanan

textbook dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan dengan buku teks pelajaran.9

Menurut Pusat Perbukuan, buku pelajaran merupakan salah satu sumber

pengetahuan bagi siswa di sekolah yang merupakan sarana yang sangat

menunjang proses kegiatan belajar mengajar.10

Aim Abdul karim menuturkan bahwa Istilah buku teks merupakan

terjemahan dari bahasa inggris, yaitu “Textbook is a book giving instructions in

the principles of a subject of study, any book use as the basis or partial basis of a

course of study”.11 Buku teks adalah suatu buku yang memberikan pengajaran

tentang prinsip-prinsip suatu bidang studi beberapa buku digunakan sebagai

pegangan pokok atau pelengkap dalam belajar.

Hall dan Quest dalam Tarigan dan Tarigan mengatakan bahwa buku teks

adalah rekaman pikiran rasional yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-

tujuan instruksional.12 Bacon mengemukakan bahwa buku teks adalah buku yang

dirangcang untuk penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan dipersiapkan

oleh para pakar dalam bidang itu dan dilengkapi saran-saran pembelajaran yang

sesuai dan serasi.13 Demikian juga Buckingham dalam Tarigan dan Tarigan

mengemukakan bahwa buku teks adalah sarana belajar yang menunjang suatu

program pengajaran.

9 Jhon M. Echol dan Hasan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia, 2005),h.58410 Yusuf Helmy Adisenjana, Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota BandungBerdasarkan Literasi Sains, (Bandung: UPI Bandung), h. 311 Aim Abdulkarim, Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam MemberdayakanKeterampilan Berpikir Siswa, (Bandung: Jurnal pendidikan UPI), h.7312 H.G.Tarigan dan Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1986), h.1113 Aim Abdulkarim, loc. cit., h. 73.

8

Page 22: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

9

Tarigan dan Tarigan mendefinisikan “Buku teks adalah buku pelajaran

dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar yang disusun oleh para

pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional yang

dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran dan mudah dipahami oleh para

pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang

suatu program pengajaraan.”14 Rusyana dalam Abdul Karim mengistilahkan buku

teks dengan buku ajar, yakni buku yang merupakan pegangan pembelajaran yang

digunakan disekolah untuk menyajikan pengalaman tak langsung dalam suatu

jumlah yang banyak dan untuk menunjang program pengajaran.15

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 2 tahun

2008 tentang buku teks pelajaran menyebutkan bahwa buku teks pelajaran

adalah16 “Buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi

pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti

dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran digunakan sebagai

acuan wajib bagi guru dan siswa.”

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa buku teks

pelajaran adalah sarana belajar yang menunjang suatu program pengajaran yang

berisi ungkapan kata-kata seseorang untuk disampaikan kepada orang lain,

rekaman pikiran rasional dengan tujuan instruksional yang memberi pengajaran

tentang mata pelajaran tertentu, dalam rangka menyajikan pengalaman tak

langsung dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi , kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik

dan kesehatan yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu dan dilengkapi

sarana-sarana pembelajaran yang sesuai dan serasi serta disusun berdasarkan

standar nasional pendidikan yang berlaku.

14 Tarigan, op. cit., h.1315 Aim Abdulkarim, op. cit., h. 7316 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona Republik Indonesia No 2 Tahun2008, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2008), h.107.

Page 23: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

10

Buku teks pelajaran ada dua macam, yaitu buku pokok atau buku paket

dan buku teks pelajaran pelengkap.17 Buku teks pelajaran pokok disediakan oleh

pemerintah sebagai standar buku Nasional. Sedangkan buku teks pelajaran

pelengkap merupakan buku terbitan swasta yang dibeli sekolah atau siswa

berdasarkan pilihan setempat. Kedudukan buku teks pelajaran pelengkap sebagai

pendukung dan pelengkap buku teks pelajaran pokok yang disediakan oleh

pemerintah, sehingga peredaran buku teks pelajaran pelengkap harus mendapat

izin dan pengesahan dari direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.

2. Fungsi Buku Teks

Buku pelajaran sesungguhnya merupakan media yang sangat penting dan

strategis dalam pendidikan. Buku pelajaran adalah penafsir pertama dan utama

dari visi-misi sebuah pendidikan. Karena itu buku pelajaran sebenarnya dapat

dijadikan ”jalan pintas” meningkatkan mutu pendidikan. Selain bertugas

menyampaikan koherensi antar konsep kunci dalam berbagai cabang ilmu

pengetahun yang dipelajari siswa, buku pelajaran berperan memacu

perkembangan kecerdasan, memberi inspirasi atau ide kepada siswa atau guru

untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang topik-topik yang disampaikan. Buku

pelajaran dapat menggantikan peran guru atau setidaknya membantu guru

menjelaskan sesuatu. Untuk konteks Indonesia, di mana kualitas guru masih

kurang memadai, buku pelajaran bukan hanya sebagai peran pengganti tetapi

malah peran utama.18

Edward dan Fisher dalam Ikhlasul mengemukakan bahwa “Buku teks

merupakan komponen yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Buku teks

selain berfungsi mendukung guru saat melakukan pembelajaran juga merupakan

alat bantu bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Sebagian besar informasi tentang sains disampaikan melalui buku”.19

17 Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah Indonesia, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusantara, 2000),h. 118 Yusuf H. Adisenjana, Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung BerdasarkanLiterasi Sains, (Bandung: UPI Bandung, 2008), h. 419 Ikhlasul Ardi N, Laporan Program Dia Bermutu, (Yogyakarta: UNY Yogyakarta, 2009), h. 2

Page 24: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

11

Buku teks memiliki peranan yang amat penting. Greene dan Petty dalam

Banowati mengungkapkan beberapa fungsi buku yaitu menjadi sumber pokok

masalah (subject matter) dari pembelajaran, buku juga menjadi sumber informasi

berkaitan keterampilan-keterampilan eksponensial yang tersusun rapih dan

bertahap, buku teks menjadi sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa,

dan pada umumnya buku juga berfungsi sebagai bahan/saran evaluasi.20

Sampai saat ini buku teks masih dianggap sebagai bahan ajar yang paling

utama. Hal ini terbukti hampir diseluruh instansi pendidikan mulai dari tingkat

dasar hingga tingkat yang paling tinggi umumnya menggunakan buku teks

pelajaran sebagai bahan ajar utama. Hal ini membuktikan pula bahwa keberadaan

buku teks pelajaran masih merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran yang berlangsung di berbagai institusi pendidikan saat ini.

Penggunaan buku teks menjadi sangat penting karena buku teks memiliki

banyak fungsi. Kelengkapan fasilitas dan variasi pembelajaran yang diberikan

oleh buku teks menjadi keunggulan buku teks dibanding bahan pembelajaran

lainnya. Buckingham dalam tarigan menuliskan kelebihan-kelebihan khas dari

buku teks dikelompokkan sebagai berikut:21

a. Dapat mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing individu.

b. Dapat mengulang atau meninjau kembali

c. Memiliki kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pengecekan terhadap

ingatan

d. Memiliki kemudahan membuat catatan-catatan

e. Memiliki sarana-saran visual sebagai penunjang pembelajaran seperti skema,

diagram, matriks, ilustrasi gambar, dan sebagainya.

Nasution juga menyampaikan fungsi-fungsi buku teks pelajaran. Buku

teks berfungsi sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh siswa, bahan

evaluasi, alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum, salah satu penentu

20 Eva Banowati, Jurnal Geografi, Buku teks dalam pembelajaran geografi di kota semarang,(Semarang: UNNES), h. 14821 Tarigan, op. cit., h.16

Page 25: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

12

metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik, dan berfungsi

sebagai sarana untuk peningkatan karir dan jabatan.22

3. Kriteria Penilaian Buku Teks

Maraknya buku teks pelajaran yang dipakai pada setiap satuan pendidikan

sangat meresahkan siswa dan orang tua siswa, hal ini disebabkan oleh “siklus

hidup” buku tersebut yang pendek. Setiap tahun ada perubahan “isi” walaupun

sering dijumpai hanya perubahan yang tidak penting. Guru professional memiliki

kewajiban untuk memastikan proses pembelajaran berlangsung dengan baik dari

sisi metode, media, dan sistem penilaiannya termasuk buku teks yang digunakan.

Pemerintah turut ambil bagian dalam proses penyeleksian buku yang beredar.

Melalui Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) 2006 yang menetapkan

kriteria buku teks layak edar harus memenuhi kelayakan isi, kebahasaan, dan

penyajian. Jauh sebelum itu, pemerintah telah mengaturnya dalam UU No.2 tahun

1989 pasal 45 yang berbunyi, “secara berkala dan berkelanjutan Pemerintah

melakukan penilaian terhadap kurikulum serta sarana dan prasarana pendidikan

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan”.23

Penilaian terhadap buku teks erat kaitannya dengan kualitas dari buku

tersebut. Greeny dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan

sebagai alat penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa,

motivasi, ilustrasi, linguistik, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan konsep,

titik pandang, pemantapan nilai-nilai dan menghargai perbedaan pribadi.24

Tarigan menuliskan kriteria-kriteria telaah (analisis) buku teks. Butir-butir

kriteria tersebut ialah:25

a. Buku harus memiliki pendekatan keterampilan proses yang meliputi

mengamati, menginterpretasi, meramalkan, mengaplikasikan konsep,

22 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011),h. 16923 Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah Di Indonesia, (Jogjakarta: Adicita, 2000), h.17624 Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1986), h.8525 Ibid, h. 91-93

Page 26: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

13

merencanakan dan melaksanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil

penelitian.

b. Buku harus memiliki tujuan yang bersifat kognitif, afektif, dan pikomotor

c. Buku sebagai bahan pengajaran harus memenuhi beberapa ketentuan, antara

lain bermanfaat bagi siswa, sesuai dengan kemampuan siswa, menarik, up to

date, tersusun logis sistematis, bila berupa konsep, konsep itu harus jelas bila

berupa teks atau bacaan, maka bacaan itu harus meliputi berbagai aspek

kehidupan, menunjang mata pelajaran lainnya, utuh dan lengkap, bersifat

membangun keteladanan, dapat menumbuhkan perbendaharaan kata siswa,

menumbuhkan keberanian menampilkan diri, bersifat cultural-edukatif, dan

memantapkan nilai-nilai yang berlaku.

d. Buku harus merekomendasikan metode pengajaran dengan ketentuan-

ketentuan:

1)Bervariasi

2)Memikat, merangsang dan menantang siswa untuk belajar

3)Menggiatkan siswa secara mental dan fisik

4)Tidak menyulitkan guru

5)Mengarahkan kegiatan belajar siswa kearah tujuan pengajaran

6)Mudah, meriah, murah

7)Mengembangkan kreativitas siswa

8)Mengembangkan penampilan siswa baik individu maupun kelompok

9)Meningkatkan kadar Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam belajar

10) Membantu pemahaman siswa terhadap materi pengajaran

e. Buku harus menyediakan evaluasi atau penilaian harus bersifat:

1)Terbuka untuk dinilai atau dikritik

2)Terbuka untuk diresensi

3)Praktis, mudah dilaksanakan dan mudah dihitung

4)Merangsang penilaiana pribadi

5)Mengukur prestasi belajar

6)Dapat memberikan umpan balik, berupa remedial maupun penyempurnaan

program pengajaran secara menyeluruh.

Page 27: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

14

f. Buku harus komunikatif yang dapat dicapai dengan:

1)Bahasa buku teks harus sesuai dengan bahasa siswa, menggunakan kalimat

efektif, tidak ambigu (bermakna ganda), sederhana, sopan, dan menarik.

2) Ilustrasinya tepat, menarik, dan membantu pemahaman.

3) Instruksinya jelas dan mudah dipahami.

Penulisan buku teks yang baik tidaklah mudah, mengingat peranan buku

teks amatlah besar, seperti yang diungkapkan oleh Greene dan Petty, yaitu dapat:

1) mencerminkan sudut pandang yang tangguh dan moderen mengenai

pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang

disajikan. 2) menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subjectmatter yang

kaya, mudah di baca dan bervariasi, yang sesui dengan minat dan kebutuhan para

siswa, sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang disarankan di mana

keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh melalui kondisi-kondisi yang

menyerupai kehidupan yang sebenarnya. 3) menyediakan suatu sumber yang

tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan-keterampilan eksponensial

yang mengemban masalah pokok dalam komunikasi. 4) menyajikan secara

bersama-sama dengan buku manual yang mendampingi metode-metode dan

sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa. 5) menyajikan fiksasi

(perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga menunjang bagi latihan-

latihan dan tugas praktis. 6) menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang

serasi dan tepat guna.26

Buku teks harus memenuhi syarat-syarat tertentu, penyajiannya harus

menarik, menantang, materinya bervariasi sehingga siswa benar-benar termotivasi

untuk mempelajarinya. Semakin berkualitas suatu buku, semakin sempurna mata

pelajaran yang ditunjangnya. Untuk memenuhi kualitas buku teks yang baik,

maka diperlukan kriteria-kriteria tertentu dalam penyusunan dan penulisan buku

teks, kriteria tersebut menurut Greene dan Petty sebagai berikut:27

26 Eva Banowati, Jurnal Geografi- Buku Teks dalam Pembelajaran Geografi di Kota Semarang,(Semarang: UNNES), h. 14827 Tarigan, op. cit., h.22

Page 28: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

15

a. Sudut Pandang (Point of View)

Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu

yang menjiwai dan melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang

itu berupa teori dan ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya.

b. Kejelasan Konsep

Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tandas.

Keremang-remangan perlu dihindari agar siswa mendapat kejelasan atas

berbagai uraian yang dikemukakan.

c. Relevan dengan Kurikulum

Buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai

dengan fungsinya sebagai media pengajaran di sekolah yang harus mengikuti

berbagai ketentuan kelembagaan, termasuk di dalamnya kurikulum.

d. Menarik Minat

Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu penulis buku teks harus

mempertimbangkan minat siswa sebagai pengguna buku teks. Semakin sesuai

dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik buku tersebut.

e. Menumbuhkan Motivasi

Buku teks yang baik ialah buku teks yang membuat siswa merasa ingin dan

senang untuk mengerjakan tugas atau latihan-latihan yang ada dalam buku

teks tersebut.

f. Menstimulasi Aktivitas Anak

Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang, dan

menggiatkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan konsep CBSA atau

klasifikasi nilai.

g. Ilustratif

Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik. Ilustrasi

yang cocok pastilah memberikan daya tarik tersendiri serta memperjelas hal

yang dibicaakan.

h. Harus dapat Dimengerti

Buku teks harus dimengerti oleh pemakainya. Aspek pemahaman harus

didahulukan. Faktor utama yang berperan disini adalah bahasa. Bahasa buku

Page 29: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

16

haruslah sesuai dengan bahasa siswa. Kalimat-kalimatnya efektif dan tidak

ambigu.

i. Menunjang Mata Pelajaran Lain

Dengan mempelajari buku teks satu mata pelajaran dapat menambah

pengetahuan bagi pelajaran lainnya. Buku teks pelajaran sebaiknya berkaitan

dengan pelajaran lainnya.

j. Menghargai Perbedaan Individu

Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu

dalam kemampuan bakat, ekonomi, dan sosial budaya tidak dipermasalahkan.

k. Memantapkan Nilai-nilai.

Buku teks yang baik berusaha memantapkan nilai-nilai yang berlaku

dalam masyarakat, melestarikan nilai-nilai perjuangan, dan semangat UUD 1945,

nilai luhur Pancasila, sehingga siswa akan berusaha melestarikannya.

Supriadi menerangkan untuk mengetahui kualitas suatu buku, diperlukan

kriteria atau standar kualitas minimum buku, adapun aspek-aspek dan indikator

yang harus ada dalam sebuah buku pelajaran yaitu:28

a. Aspek Isi

1) Memuat sekurang-kurangnnya bahan pelajaran minimal yang

bersangkutan untuk masing-masing tingkat.

2) Penyajian materi harus konsisten dengan bidang ilmu sejenis untuk tingkat

pendidikan yang sama

3) Cakupan mata pelajaran harus relevan dengan lingkup dan urutan materi

yang tercantum dalam kurikulum

4) Benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan yang bersangkutan dan

peraturan perundang-udangan yang berlaku.

5) Sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

6) Pertnyaannya harus disesuaikan dengan informasi dan contoh yang

dirancang untuk membantu proses pembelajaran dan tes kemampuan siswa

7) Informasi yang diambil dari sumber lain harus disertai penjelasan.

28 Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, (Jogjakarta: Adicita Karya Nusa, 2000), h.218-220

Page 30: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

17

8) Untuk kelas-kelas akhir, isi buku harus disertai indeks dan daftar yang

dianggap perlu

9) Wajib mencantumkan daftar pustaka.

b. Aspek Penyajian

1) Rancangan yang dipakai dalam buku harus menunjukkan rancangan yang

disarankan kurikulum (misalnya, terpusat pada siswa, pembelajaran

melalui penemuan, khususnya untuk bidang IPA).

2) Lingkup dan urutan harus dirancang secara logis, mulai dari isi yang lazim

bagi siswa, baru kemudian diikuti oleh subjek yang baru, kompleks, dan

abstrak.

3) Saling memperkuat dengan bahan kajian yang terkait

4) Menarik minat dan perhatian siswa

5) Menantang dan merangsang siswa untuk terus mempelajari bahan kajian

pelajaran yang bersangkutan.

6) Penyampaian termasuk penataan bahan pelajaran dan sistematika

penulisan mengacu pada berbagai aspek kemampuan dan tingkat

perkembangan siswa.

7) Dalam buku harus terdapat hierarki penyajian yang jelas dan konsisten

(misalnya: bab, subbab, dan judul)

c. Aspek Bahasa

1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2) Bahasa yang digunakan dalam buku harus relevan dengan pemakai, mudah

dipahami, sesuai dengan kemampuan bahasa siswa.

3) Menggunakan bahasa Indonesia yang mampu meningkatkan kematangan

dan perkembangan siswa.

4) Menggunakan kalimat yang sesuai dengan tingkat kematangan dan

perkembangan siswa.

5) Berkenaan dengan pengalihan huruf, buku harus menggunakan bahasa

serapan yang telah dibakukan.

Page 31: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

18

d. Aspek Keamanan

1) Sesuai dan tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan

Ketetapan MPR.

2) Sesuai/tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

3) Tidak bertentangan dengan hukum, peratutan, dan etika yang berlaku

4) Tidak menimbulkan pertentangan antar agama, suku, serta tradisi budaya

setempat.

e. Aspek Grafika

1) Ilustrasi harus mendukung isi teks, jelas dan mudah dimengerti.

2) Pemakaian warna harus sesuai dengan kebutuhan (efisien dan ekonomis)

3) Hubungan khusus antara teks dengan ilustrasi harus konsisten.

4) Ukuran huruf dan ukuran set harus sesuai dengan usia dan pengalaman

pembaca.

Hampir sama dengan yang telah dijelaskan oleh Tarigan dan Supriadi.

Menurut Pusat Perbukuan tahun 2003, Standar penilaian buku pelajaran sains

dirumuskan dengan melihat tiga aspek utama, yaitu materi, penyajian, dan

bahasa/keterbacaan.

a. Aspek Materi

Standar yang berkaitan dengan aspek materi yang harus ada dalam setiap

buku pelajaran sains adalah sebagai berikut.

1) Kelengkapan materi.

2) Keakuratan materi.

3) Kegiatan yang mendukung materi.

4) Kemutakhiran materi.

5) Upaya meningkatkan kompetensi sains siswa.

6) Pengorganisasian materi mengikuti sistematika keilmuan.

7) Kegiatan pembelajaran mengembangkan keterampilan dan kemampuan

berpikir.

8) Materi merangsang siswa untuk melakukan inkuiri.

9) Penggunaan notasi, simbol dan satuan.

Page 32: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

19

b. Aspek Penyajian

Standar yang berkaitan dengan aspek penyajian yang harus ada dalam

setiap buku pelajaran sains adalah sebagai berikut:

1) Organisasi penyajian umum.

2) Organisasi penyajian per bab.

3) Materi disajikan dengan mempertimbangkan kebermaknaan dan

kebermanfaatan.

4) Melibatkan siswa secara aktif.

5) Mengembangkan proses pembentukan pengetahuan.

6) Tampilan umum menarik.

7) Variasi dalam cara penyampaian informasi.

8) Meningkatkan kualitas pembelajaran.

9) Anatomi buku pelajaran sains.

10) Memperhatikan kode etik dan hak cipta.

11) Memperhatikan kesetaraan gender dan kepedulian terhadap lingkungan.

c. Aspek Bahasa/Keterbacaan

Standar yang berkaitan dengan aspek bahasa/keterbacaan yang harus ada

dalam setiap buku pelajaran sains adalah sebagai berikut:

1) Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2) Peristilahan.

3) Kejelasan bahasa.

4) Kesesuaian bahasa.

B. Buku Teks Mata Pelajaran Fisika

Menurut Collette & Chiapetta Buku teks sains modern tersusun atas dua

edisi, satu untuk guru atau edisi guru dan yang lainnya untuk siswa atau edisi

siswa. Edisi guru memuat seluruh yang ada pada edisi siswa ditambah dengan

informasi-informasi tambahan dan informasi tentang sumber-sumber belajar yang

dapat digunakan.29

29 Ikhlasul Ardi Nugroho, op. cit., h. 6

Page 33: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

20

Karena buku teks digunakan di dalam keilmuan sains, maka buku tersebut

harus sesuai dengan karakter dari sains yakni science as a way of thinking (sains

sebagai jalan untuk berpikir), science as way of investigating (sains sebagai jalan

untuk menyelidiki), scinece as a body of knowledge (sains sebagai batang tubuh

ilmu pengetahuan). Selain itu juga menyertakan kaitan antara sains dengan

teknologi dan masyarakat (science, technology, dan society).30

Di bawah ini dideskripsikan masing-masing karakter yang harus dimiliki

oleh sebuah buku teks sains dengan karakter sains.

1. Sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan.

Buku teks sains sebagai sumber belajar harus menyajikan, mendiskusikan,

dan meminta siswa untuk mengingat informasi, fakta-fakta, konsep-konsep,

hukum-hukum, dan teori-teori. Hal ini mencerminkan transmisi ilmu pengetahuan

ilmiah di mana siswa menerima informasi.

Materi yang ada di dalam buku tersebut antara lain:

a. Menyajikan fakta-fakta, konsep-konsep, dan hukum-hukum.

Sains merupakan fundamen bagi fakta, konsep, prinsip-prinsip, dan teori-

teori. Fakta adalah kebenaran dan keadaan dari sesuatu. Fakta menyajikan segala

hal yang dapat kita lihat, dengar, dan rasakan. Dua kriteria berikut sering

digunakan untuk mencitrakan apa yang dimaksud dengan fakta. Pertama, dapat

diamati secara langsung dan kedua dapat didemonstrasikan kapan saja. Oleh

karenanya, fakta-fakta terbuka bagi siapa saja yang hendak mengamatinya.

Namun, kita harus ingat bahwa kriteria tersebut tidak selalu berlaku mengingat

terdapat fenomena-fenomena yang frekuensi terjadinya sangat kecil, seperti erupsi

gunung berapi. Demonstrasi dari fakta-fakta dalam pembelajaran sains saja

tidaklah cukup karena penerima informasi harus tahu bagaimana fakta tersebut

terbentuk.

Fakta hanya memiliki arti yang sedikit. Pada batas tertentu, fakta adalah

bahan kasar yang harus ditelaah untuk membentuk gagasan dan hubungan,

mengidentifikasi pola-pola, contoh-contoh dan mengaitkan antara data yang satu

dengan yang lainnya, yang akhirnya membentuk sebuah hubungan yang disebut

30 Ibid, h. 8

Page 34: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

21

konsep. Sebuah konsep merupakan abstraksi dari kejadian-kejadian atau gejala-

gejala yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Menurut Bruner, Goodnow, dan

Austin dalam Collette & Chiapetta, sebuah konsep memiliki lima unsur penting

yakni nama, definisi, lambang, nilai, dan contoh. Prinsip-prinsip dan hukum-

hukum merupakan hal yang lebih umum daripada konsep. Prinsip-prinsip dan

hukum-hukum tersusun dari fakta-fakta dan konsep-konsep.

a. Menyajikan hipotesis-hipotesis, teori-teori, dan model-model

Hipotesis merupakan semua penjelasan rasional yang diajukan dan bersifat

sementara dan harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis diperlukan

dalam penelitian untuk menduga kemungkinan hasil suatu penelitian. Hipotesis

didasarkan pada teori-teori yang sudah ada dan berkaitan dengan penelitian yang

sedang dilakukan. Teori merupakan usaha intelektual yang keras karena berkaitan

dengan kompleksitas realitas yang tersembunyi atau samar dari pengamatan

langsung. Gagasan ini menjadi jelas ketika orang meninjau teori tentang atom,

yang menyatakan bahwa seluruh benda tersusun atas partikel-partikel kecil yang

disebut atom. Konsepsi visual dari atom akan semakin sukar untuk diterima ketika

kita meninjau tentang aspek dari teori yang menyatakan bahwa sebuah atom

sebagian besar tersusun atas ruang-ruang kosong dengan inti berada di tengah dan

partikel-partikel bermuatan yang bergerak dalam lintasan tertentu dalam ruang

yang jaraknya sangat jauh dari pusat.

Teori-teori memiliki fungsi/tujuan/maksud yang berbeda dengan fakta-

fakta, konsep-konsep, dan hukum-hukum, tetapi para ilmuwan menggunakannya

untuk menyajikan penjelasan-penjelasan alasan gejala-gejala alam dapat terjadi.

Teori-teori mempunyai karakter yang berbeda dan tidak pernah menjadi fakta-

fakta dan hukum-hukum, tetapi tetap merupakan sesuatu yang kebenarannya

bersifat sementara hingga seseorang menyangkal atau merevisi.

Sebuah model ilmiah merupakan representasi dari sesuatu yang tidak dapat

kita lihat. Model-model ini menjadi cerminan pikiran yang kita gunakan untuk

menyajikan gejala dan gagasan-gagasan yang abstrak. Di dalamnya terdapat

sebagian besar fitur-fitur penting yang menonjol dari gagasan yang digunakan

ilmuwan untuk menjelaskan sesuatu agar dapat dipahami. Model atom Bohr,

Page 35: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

22

model planet, model sistem tata surya, model gelombang cahaya dan model

double helix DNA merupakan perwujudan konkret fenomena yang tidak dapat

secara langsung dapat teramati.

Secara umum, model-model merupakan deduksi dari gagasan abstrak, dan

seringkali tidak dapat perbedaan yang jelas antara model-model, hipotesis-

hipotesis, dan teori-teori. Buku-buku teks merupakan referensi utama bagi

sebagian besar pengertian kita tentang model-model sains. Mereka sangat berguna

untuk membantu kita menjadi akrab dengan gagasan-gagasan penting. Sayangnya,

beberapa orang menjadi percaya bahwa model-model tersebut merupakan hal

yang nyata. Mereka lupa bahwa sebuah model hanyalah digunakan untuk

membantu seseorang untuk mengkonsepsi (conceptualize) fitur-fitur yang

menonjol dari prinsip-prinsip atau teori-teori, dan gambaran pikiran tersebut

tidaklah nyata.

b. Meminta siswa untuk mengingat informasi yang diperoleh.

Buku pelajaran sains tidak hanya menyajikan fakta, konsep, prinsip,

hukum, hipotesis, teori dan model saja. Akan tetapi, buku pelajaran sains juga

harus menyediakan sarana evaluasi ketercapaian kemampuan siswa baik secara

kognitif, afektif maupun psikomotor. Salah satu bentuk evaluasi kognitif adalah

dengan meminta siswa untuk mengingat informasi yang diperoleh dalam bentuk

soal yang disediakan dalam buku.

2. Sains sebagai jalan untuk menyelidiki.

Buku teks yang menekankan penyelidikan (investigation) memperhatikan

aspek kognitif dan psikomotor siswa saat siswa berada dalam proses untuk

mengetahui (find out). Hal ini mencerminkan aspek yang aktif dari inkuiri dan

belajar aktif, yang melibatkan siswa dalam mengobservasi, bertanya, berhipotesis,

mengumpulkan data dan menarik kesimpulan. Materi-materi yang mencerminkan

karakter ini antara lain:

a. Meminta siswa untuk menjawab pertanyaan melalui penggunaan alat-alat untuk

bereksperimen.

b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan menggunakan

diagram, tabel dan sejenisnya.

Page 36: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

23

c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memberikan argumen dari jawaban-

jawaban mereka.

3. Sains sebagai jalan untuk berpikir

Buku teks yang menegaskan sains sebagai sebuah jalan atau cara untuk

berpikir menggambarkan bagaimana sains, secara umum, atau seorang ilmuwan,

secara khusus, “menemukan” (finding out). Aspek yang meliputi ini adalah

berpikir, berargumen, dan merefleksikan. Buku teks menyampaikan kepada siswa

bagaimana inisiatif ilmiah bekerja. Muatan materi akan buku ajar dengan karakter

ini akan mencerminkan:

a. Menggambarkan bagaimana seorang ilmuwan bereksperimen.

b. Menunjukkan secara historis bagaimana membangun sebuah gagasan.

c. Menggambarkan penggunaan asumsi-asumsi.

d. Mendiskusikan hubungan sebab-akibat.

4. Interaksi Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan.

Materi sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan menggambarkan

dampak dari sains dalam masyarakat dan hubungan antara sains dan teknologi.

Materi ini memfokuskan aplikasi sains dan bagaimana teknologi membantu atau

merintangi umat manusia.

C. Keterampilan Proses Sains

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Ada beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan

keterampilan proses dalam kegiatan belajar sehari-hari,31 yaitu:

a. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin pesat sehingga tak

mungkin lagi guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.

b. Ahli psikologi umumnya sependapat bahwa siswa mudah memahami konsep-

konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkret.

c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak seratus persen, penemuan

ilmu pengetahuan bersifat relatif.

31 Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), h.14-15

Page 37: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

24

d. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak dapat dilepaskan

dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri siswa.

Berdasarkan keempat alasan di atas perlu dicari cara belajar mengajar

yang sebaik-baiknya. Kemampuan siswa dalam menemukan konsep perlu dibekali

dengan kegiatan pembelajaran yang berorientasi proses (student centered). Dalam

hal ini guru dapat mengembangkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran

sains. Menurut Rustaman keterampilan proses adalah keterampilan yang

melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan

sosial.32 Semiawan mendefinisikan keterampilan proses sebagai keterampilan fisik

dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki,

dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan

berhasil menemukan sesuatu yang baru.33 Sejalan dengan pendapat Semiawan,

Harlen mendefinisikan keterampilan proses sains sebagai keterampilan-

keterampilan yang biasa dilakukan oleh ilmuwan untuk memperoleh

pengetahuan.34 Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan proses sains dalam pembelajaran merupakan kemampuan atau

kecakapan fisik dan mental yang harus dimiliki siswa untuk melaksanakan suatu

tindakan dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum

maupun fakta.

Keterampilan fisik dan mental itu pada dasarnya dimiliki oleh siswa

meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara

jelas, kemampuan yang masih sederhana, kemampuan yang masih perlu

dirangsang agar mau menampakkan diri.35 Dengan kenyataan demikian guru

seharusnya dapat menumbuhkan potensi dan mengembangkan kemampuan-

kemampuan tersebut dalam diri siswa. Keterampilan proses perlu dikembangkan

melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran.

Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau

32 Nuryani Y. Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: IKIP Malang, 2005),h.78.33 Conny Semiawan, dkk., op. cit., h. 17.34 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),h. 4635 Conny Semiawan, dkk. loc. cit.,, h. 18

Page 38: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

25

kegiatan yang sedang dilakukan. Para guru dapat menumbuhkan dan

mengembangkan keterampilan-keterampilan itu dalam diri siswa sesuai dengan

taraf perkembangan pemikirannya, sehingga diharapkan dengan

dikembangkannya keterampilan-keterampilan proses oleh guru, siswa mampu

menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan

dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.

2. Jenis-Jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

Jenis-jenis keterampilan proses sains menurut Harlen, adalah sebagai

berikut:36

a. Keterampilan Observasi

Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan

proporsional seluruh alat indra untuk menggambarkan objek dan hubungan ruang

waktu atau mengukur karakteristik benda-banda yang diamati. Untuk dapat

menguasai keterampilan mengamati, siswa harus menggunakan sebanyak

mungkin indranya, yakni melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan

mengecap. Dengan demikian dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan

memadai. Keterampilan observasi meliputi menggunakan indera penglihat,

pembau, pendengar, pengecap dan peraba dalam mengamati ciri-ciri suatu objek

serta menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan.

b. Keterampilan Klasifikasi

Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk

menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Dasar keterampilan

mengklasifikasikan adalah kemampuan mengidentifikasi perbedaan dan

persamaan antara berbagai objek yang diamati, atau bisa juga disebut sebagai

keterampilan dalam mengelompokkan atau menggolong-golongkan. Dasar yang

perlu diperhatikan dalam membuat klasifikasi, seperti mencari perbedaan,

mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar

pengelompokkan.

36 Nuryani Y. Rustaman, dkk., op. cit., h. 80-81.

Page 39: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

26

c. Keterampilan Interpretasi

Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan sementara dari

data yang dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak

ditafsirkan. Karena itu, hasil pengamatan yang dicatat lalu dihubung-hubungkan,

selanjutnya siswa mencoba menemukan pola dalam satu seri pengamatan dan

membuat kesimpulan. Keterampilan interpretasi meliputi keterampilan mencatat

hasil pengamatan, menghubung-hubungkan hasil pengamatan, dan menemukan

pola keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh kesimpulan.

d. Keterampilan Prediksi

Prediksi adalah memperkirakan berdasarkan pada data atau kecenderungan

hasil pengamatan. Apabila siswa dapat menggunakan pola-pola hasil

pengamatannya untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan

yang belum diamatinya, maka siswa tersebut telah mempunyai kemampuan proses

prediksi. Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan

mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu

kecenderungan atau pola data yang sudah ada.

e. Keterampilan Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan dasar yang

harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Pertanyaan

yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau

menanyakan latar belakang hipotesis.

f. Keterampilan Berhipotesis

Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu

kejadian atau pengamatan tertentu. Keterampilan berhipotesis merupakan

keterampilan dalam merumuskan teori atau pendapat yang dianggap benar, yang

kebenarannya masih harus dibuktikan. Perlu ditekankan bahwa hipotesis berbeda

dengan prediksi. Hipotesis didasarkan pada pemahaman suatu teori atau konsep

Page 40: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

27

dengan metode deduktif, sedangkan prediksi didasarkan pada data atau pola data

dan kecenderungan dengan metode induktif.

g. Keterampilan Merencanakan Percobaan atau Penyelidikian

Termasuk ke dalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan

menentukan alat dan bahan, menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam

suatu percobaan, menentukan variabel kontrol dan variabel bebas, menentukan

apa yang diamati, diukur, atau ditulis, serta menentukan cara langkah kerja dan

cara mengolah data.

h. Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan

Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan, dengan

sendirinya siswa harus menggunakan secara langsung alat dan bahan agar dapat

memperoleh pengalaman langsung. Selain itu, siswa harus mengetahui mengapa

dan bagaimana cara menggunakan alat dan bahan.

i. Keterampilan Menerapkan Konsep atau Prinsip

Keterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menjelaskan peristiwa

baru dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, begitu pula apabila siswa

menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru, atau menerapkan

rumus-rumus pada pemecahan soal-soal baru.

j. Keterampilan Berkomunikasi

Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil percobaan

kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini

bisa dalam bentuk lisan dan tulisan. Jenis komunikasi dapat berupa paparan

sistematis (laporan) atau transformasi parsial. Keterampilan berkomunikasi

meliputi keterampilan membaca grafik, tabel atau diagram.

Page 41: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

28

Kategori keterampilan proses sains yang telah dikemukakan oleh Harlen,

selanjutnya disusun dan dikembangkan indikator keterampilan proses sains oleh

Rusaman seperti yang disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini:37

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

No Aspek KPS Indikator1. Observasi a. Menggunakan sebanyak mungkin indra

b. Menggunakan fakta relevan2. Klasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan

b. Mencari perbedaan/persamaanc. Mengontraksikan ciri-cirid. Membandingkane. Mencari dasar pengelompokkanf. Menghubungkan hasil pengamatan

3. Interpretasi a. Menemukan pola dalam 1 seri pengamatanb. Menyimpulkan

4. Prediksi a. Menggunakan pola/hasil pengamatanb. Mengemukaan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati5. Mengajukan

pertanyaana. Bertanya apa, bagaimana, mengapab. Bertanya untuk meminta penjelasan

6. Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari 1 kemungkinanpenjelasan dari 1 kejadian

b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diujikebenarannya dengan memperoleh bukti

7. Merencanakanpercobaan

a. Menentukan alat/bahan yang digunakanb. Menentukan variabel/faktor penentuc. Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan

dicatatd. Menentukan langkah kerja

8. Menggunakanalat/bahan

a. Mamakai alat/bahanb. Mengetahui alasan mengapa menggunakan

alat/bahanc. Mengetahui bagaimana menggunakan alat/bahan

9. Menerapkankonsep

a. Menerapkan konsep pada situasi barub. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk

menjelaskan apa yang sedang terjadi10. Mengomunikasikan a. Mengubah bentuk penyajian

b. Memberikan data empiris hasil percobaan dengantabel/grafik/diagram

c. Menyampaikan laporan sistematisd. Menjelaskan hasil percobaan

37 Nuryani Y. Rustaman dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: IKIP Malang, 2005) h.86

Page 42: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

29

e. Membaca grafikf. Mendiskusikan hasil kegiatan

D. Kajian Subjek Materi Fluida

Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma,

dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk

dan kemampuan untuk mengalir (umumnya kemampuannya untuk mengambil

bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi

ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam

ekuilibrium statik.38

Konsep fluida yang dipelajari di kelas XI (sebelas) SMA/MA dijabarkan

dalam satu standar kompetensi (SK), yaitu “Menerapkan konsep dan prinsip

mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah” serta memiliki

satu komepetensi dasar (KD) yaitu ”Menganalisis hukum-hukum yang

berhubungan dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari”.39

Materi fluida yang dipelajari meliputi tekanan dan tekanan hidrostatis,

hukum dasar fluida statis mencakup hukum Pascal dan hukum Archimedes,

tegangan permukaan, adapun fluida dinamis mencakup fluida ideal, persamaan

kontinuitas, dan hukum Bernoulli. Tabel 2.2 menjelaskan Standar Kompetensi

(SK), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator konsep fluida. Adapun peta konsep

fluida dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Tabel 2.2 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Konsep Fluida

StandarKompetensi (SK)

KompetensiDasar (KD) Indikator

Menerapkan

konsep dan prinsip

mekanika klasik

sistem kontinu

dalam

Menganalisis

hukum-hukum

yang

berhubungan

dengan fluida

Menjelaskan dan memformulasikan

tekanan hidrostatik.

Memformulasikan hukum Pascal

Memformulasikan hukum Archimedes

38 http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida,39 Kemendiknas, SK-KD Fisika, (Jakarta: Depdiknas, 2009), h. 448

Page 43: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

30

menyelesaikan

masalah

statik dan dinamik

serta

penerapannya

dalam kehidupan

sehari-hari

Mendeskripsikan konsep terapung,

melayang , dan tenggelam

Menerapkan hukum Archimedes dalam

masalah fisika sehari-hari

Mendeskripsikan konsep tegangan

permukaan

Memformulasikan gejala kapilaritas

Mendeskripsikan konsep viskositas

Mendeskripsikan konsep fluida ideal

Memformulasikan persamaan kontinuitas

Memformulasikan asas Bernoulli

Menerapkan asas Bernoulli pada masalah

fisika sehari-hari

Peta Konsep Fluida

Gambar 2.1. Peta Konsep Fluida

FluidaFluida Statis

Tekanan HidrostasisHukum Pascal

TeganganPermukaanHukum Archimedes Hukum BernoulliPersamaan Kontinuitas

TerapungMelayang

Tenggelam

Fluida Dinamis

KapilaritasViskositas

Page 44: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

31

1. Tekanan dan Tekanan Hidrostatis

Tekanan merupakan besaran turunan dalam fisika. “Tekanan didefinisikan

sebagai gaya tiap satuan luas.”40 Tekanan menyatakan besarnya gaya yang dialami

oleh suatu permukaan bidang datar yang diberikan oleh suatu benda yang berada

di atasnya. Tekanan dirumuskan dengan:

Dengan: P = Tekanan (N/m2) A = Luas (m2)

F = Gaya (N)

Besar tekanan berbanding lurus dengan besarnya gaya dan berbanding

terbalik dengan luas permukaan yang mendapat tekanan tersebut. Pemanfaatan

tekanan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada paku, kapak, pisau, dll.

Permukaan mata pisau dibuat lebih kecil dari permukaan lainnya agar tekanan

pada mata pisau menjadi lebih besar.

Tekanan memiliki beberapa satuan, satuan tekanan menurut sistem

internasional (SI) ialah pascal (Pa) jika dijabarkan menjadi N/m2 atau kgm-1s-2.

Satuan-satuan tekanan yang lain adalah atmosfer (atm), cm raksa (cmHg), dan

milibar (mb). Konversi satuan-satuan tersebut ialah: 1 N/m2 = 1 Pa ; 1 atm = 1 bar

= 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa.

Tekanan hidrostatik pada dasarnya sama saja dengan tekanan pada bidang

datar. Satuan Tekanan hidrostatis juga sama dengan satuan tekanan pada

umumnya. Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang dialami oleh permukaan

suatu benda yang berada di dalam zat cair. Benda yang terletak pada kedalaman

yang sama akan mengalami tekanan hidrostatis yang sama pula sesuai dengan

hukum hidrostatika yang berbunyi “Tekanan hidrostatik di semua titik yang

terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair besarnya sama.”41

Tekanan hidrostatis dirumuskan dengan:

40 Bambang Haryadi, Fisika Kelas XI, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), h. 14241 Ibid, h. 144

Page 45: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

32

dengan: P = Tekanan Hidrostatis (Pa) Percepatan gravitasi (m/s2)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) Kedalaman Benda (m)

Besarnya tekanan hidirostatis berbanding lurus dengan massa jenis zat

cair, percepatan gravitasi dan kedalaman benda. Semakin dalam keberadaan suatu

benda makan semakin besar tekanan yang dialami oleh benda tersebut.

2. Hukum Pascal

Hukum Pascal berbicara mengenai tekanan dalam ruang tertutup. Hukum

Pascal berbunyi “tekanan yang dipakaikan kepada suatu fluida tertutup diteruskan

tanpa berkurang besarnya kepada setiap bagian fluida dan dinding-dinding yang

berisi fluida tersebut.”42 Fluida dalam ruang tertutup jika ditambahkan tekanan

pada satu titik maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dan sama

besar. Hukum Pascal dirumuskan dengan:

Dengan: P1 = Tekanan sisi pertama (Pa) P2 = Tekanan bagian (Pa)

F1 = Gaya sisi pertama (N) F2 = Gaya sisi pertama (N)

A1 = Luas sisi pertama (m2) A2 = Luas sisi kedua (m2)

Pada sistem tertutup jika satu sisi ditambahkan tekanan tertentu maka pada

sisi lain akan mengalami tekanan yang sama besar. Penerapan Hukum Pascal

dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada ban udara, balon, pesawat hidrolik.

3. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes berbicara tentang gaya tekan keatas yang diterima

oleh benda yang berada di dalam zat cair. Hukum Archimedes berbunyi “Sebuah

benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat ke

42 Halliday-Resnick, FISIKA, (Jakarta: Erlangga, 1985), h.563

Page 46: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

33

atas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.43 Bila

sebuah benda seluruh atau sebagian dicelupkan ke dalam suatu fluida (baik cairan

maupun suatu gas) yang diam, maka fluida tersebut memberikan tekanan pada

tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida tersebut.

Tekanan tersebut adalah lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam.

Resultan semua gaya adalah sebuah gaya yang mengarah ke atas yang dinamakan

gaya apung (buoyancy) dari benda yang tercelup tersebut. Hukum Archimedes

dirumuskan dengan:

dengan: FA = Gaya Apung (N)

ρ = Massa Jenis zat cair (kg/m3)

Percepatan Gravitasi (m/s2)

V = Volume benda yang tercelup (m3)

Semakin besar ukuran benda maka semakin besar pula gaya Archimedes

yang diterima. Semakin besar masa jenis fluida semakin besar pula gaya

Archimedes yang diberikan.

Penerapan Hukum Archimedes terdapat pada kapal laut (perahu), dengan

masa ber ton-ton tetapi perahu tersebut tidak tenggelam karena memiliki volume

yang besar. Perahu akan tenggelam jika mengalami kebocoran sehingga air laut

masuk ke dalam perahu dan menambah massa perahu sehingga massa jenisnya

menjadi lebih besar yang menyebabkan perahu tersebut tenggelam.

4. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan adalah tegangan yang dimiliki oleh permukaan zat

cair disebabkan adanya gaya pemulih (gaya tarik antar molekul) pada permukaan

zat cair. Tegangan permukaan juga menyebabkan terbentuknya tetesan. Tetesan

air terbentuk karena tegangan permukaan menarik permukaannya bersama-sama

43 Paul A. Tipler, FISIKA, (Jakarta: Erlangga, 1998), h. 394

Page 47: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

34

dengan meminimumkan luas permukaan dan membuat tetesan itu berbentuk

bola.44 Secara kuantitatif tegangan permukaan didefiniskan dengan:

dengan: γ = Tegangan Permukaan (N/m)

F = Gaya pada permukaan zat cair (N)

l = Panjang permukaan (m)

yaitu besarnya gaya yang dialami oleh tiap satuan panjang pada permukaan zat

cair.

Gaya pemulih yang menyebabkan adanya tegangan permukaan ialah

kohesi, gaya tarik – menarik antar molekul yang sejenis. Molekul-molekul yang

tidak sejenis juga memiliki gaya tarik menarik yang disebut adhesi. Adhesi

menyebabkan gejala kapilaritas, yaitu naiknya permukaan air jika berada pada

tabung berdiameter kecil.

Gejala kapilaritas dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu

naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, terhisapnya cairan oleh kain dan

kertas hisap, naiknya air dari akar ke batang pohon melalui pembuluh kayu dan

lain sebagainya.

5. Fluida ideal

Fluida ideal mempunyai ciri-ciri berikut ini:45

a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik

tertentu adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada

aliran yang pelan.

b. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik partikel fluida tidak

memiliki momentum sudut terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis

arus (streamline).

44 Ibid, h. 39945 Bambang Haryadi, op. cit., h. 160

Page 48: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

35

c. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami

perubahan volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan.

d. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di

sekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada

aliran fluida berkaitan dengan viskositas.

6. Persamaan Kontinuitas

Persamaan kontinuitas mengatakan bahwa “volume fluida masuk kedalam

suatu pipa per satuan waktu harus sama dengan fluida yang keluar dari pipa per

unit waktu, sekalipun diameter pipa berubah.46 Menurut Haryadi “Persamaan

kontinuitas menyatakan bahwa pada fluida tak kompresibel dan tunak, kecepatan

aliran fluida berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Pada pipa yang luas

penampangnya kecil, maka alirannya besar.47

Secara matematis persamaan kontinuitas dinyatakan dengan:

dengan: Q = Laju Aliran volume, debit (m3/s)

V = Volume fluida (m3)

t = waktu (s)

Aplikasi kontinuitas yang paling sering kita gunakan ialah saat menyiram

menggunakan selang. Untuk mendapatkan jangkauan yang lebih jauh maupun

untuk meningkatkan kecepatan fluida yang mengalir kita sering menutup sedikit

penampang selang sehingga luasnya semakin kecil dan menyebabkan fluida yang

keluar semakin cepat (kecepatan bertambah).

46 Stephen D. Bresnick, Intisari Fsika, (Jakarta: Hipokrates, 1996), h. 5847 Bambang Haryadi, op.cit. h. 161

Page 49: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

36

7. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli membahas mengenai hubungan antara kecepatan aliran

fluida, ketinggian, dan tekanan dengan menggunakan konsep usaha dan energi.48

Secara matematis hukum Bernoulli dinyatakan dengan:

dengan: P = Tekanan (N/m2) ρ = Massa Jenis (Kg/m3)

h = Ketinggian (m) v = kecepatan (m/s)

g = Percepatan Gravitasi (m/s2)

Jika ditinjau secara matematis P, , dan ketiganya memiliki

satuan yang sama yaitu Kg m-1s-2 sama dengan satuan tekanan. Hukum Bernoulli

dapat juga dikatakan sebagai hukum kekekalan tekanan pada fluida yang mengalir

dalam pipa dengan ukuran, kecepatan dan diameter yang berbeda yang saling

terangkai (berhubungan).

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan

diantaranya:

Aim Abdul Karim (2007) dalam Forum Pendidikan, volume 26, nomor 2

tahun, maret 2007 yang berjudul “Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam

Memberdayakan Keterampilan Berpikir Siswa SMA”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan dan menganalisis unsur materi dan unsur pembelajaran

buku teks di SMA, mengkaji kesesuaian isi buku teks dengan visi dan misi dalam

meningkatkan keterampilan berpikir siswa, dan menguji keterbacaan buku teks

dalam kaitannya dengan kemudahan/kesulitan siswa dalam mempelajari buku teks

tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks yang digunakan kurang

membangkitkan minat untuk mempelajari dan buku teks kurang mudah dipahami.

Tingkat keterbacaan buku teks SMA berdasarkan hasil uji rumpang

menggambarkan bahwa sebagian besar siswa yaitu 74,2% tergolong pembaca

48 Ibid.

Page 50: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

37

frustasi atau pembaca gagal, sebagian kecil siswa 20,2% tergolong sedang atau

instruksional, dan hanya 5,6% tergolong mudah atau independen. Dengan

demikian buku teks SMA tergolong bacaan yang sukar dipahami. Hasil dari

penelitian ini juga menunjukkan bahwa bahan ajar dan evaluasi dalam buku teks

belum memberikan stimulus dan kemudahan pada siswa kearah pemahaman dan

peningkatan keterampilan berpikir yang serasi dengan tujuan pembelajaran di

sekolah. Buku teks yang dikaji pada umumnya belum memiliki hierarki

pengetahuan dan proses berpikir yang memiliki kadar tinggi.

Penelitian Yusuf Hilmi Adisendjaja (2008) yang berjudul “Analisis Buku

Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains”.

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh informasi mengenai ruang lingkup

literasi sains pada buku ajar yang digunakan di sekolah khususnya buku teks

Biologi kelas X di Kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tema

literasi sains yang paling banyak muncul pada buku ajar yang dianalisis adalah

Pengetahuan sains yakni sebesar 82%, penyelidikan hakikat sains sebesar 2%,

sains sebagai cara berpikir sebesar 8% dan interaksi sains, teknologi dan

masyarakat sebesar 8%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa buku ajar Biologi yang dianalisis lebih menekankan pada pengetahuan

sains, yakni menyajikan fakta, konsep, prinsip, hukum, hipotesis, teori, model,

dan pertanyaan- pertanyaan yang meminta siswa untuk mengingat pengetahuan

atau informasi.

Penelitian Eva Banowati (2007) dalam Jurnal Geografi Volume 4 No. 2

Juli 2007 yang berjudul “Buku Teks dalam Pembelajaran Geografi di Kota

Semarang.” Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas buku teks Geografi

dalam pembelajaran geografi SMA di Kota Semarang. Hasil penelitian ini secara

kuantitatif sebesar 76,96 % termasuk dalam kriteria sedang, yang

mengindikasikan bahwa buku teks yang digunakan dalam pembelajaran di kota

Semarang masih dapat digunakan sebagai sumber media pembelajaran di sekolah

namun harus di dukung oleh buku – buku lain sehingga materi yang disampaikan

dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Page 51: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

38

John Wilkinson (1999) dalam Research in Science Education 29(3).

Analisis kualitatif terhadap buku teks fisika berdasarkan literasi sains. Tujuan

penelitian ini untuk mengidentifikasi isi dari buku teks yang digunakan di

Kampus Fisika Victoria antara 1967 sampai 1997 untuk keseimbangan kurikulum

dan penekanan kesesuaian dengan aspek literasi sains antara lain: (a) sains sebagai

batang tubuh ilmu pengetahuan, (b) sains sebagai cara menginvestigasi, (c) sains

sebagai cara berpikir, dan (d) hubungan interaksi antara sains, teknologi, dan

masyarakat. Mayoritas buku teks yang dianalisis menekankan sains sebagai

batang tubuh ilmu pengetahuan, sebagian menekankan sains sebagai cara

investigasi, dan sedikit penekanan pada sains sebagai cara berpikir. Teks yang

dibuat Kampus Fisika Victoria (terbitan 1990) ditemukan lebih banyak penekanan

pada tema sains, teknologi dan masyarakat daripada teks yang dibuat sebelum

tahun 1990.

Meltem Duran (2011) dalam Western Anatolia Journal of Educational

Sciences (WAJES), Dokuz Eylul University Institute, Izmir, Turkey. “Hubungan

antara Pelatihan Guru IPA tentang Keterampilan Proses Sains dan Gaya Belajar.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pelatihan

keterampilan proses sains guru IPA dengan gaya belajar. Untuk tujuan ini, selama

tahun pertama sampai keempat penelitian telah dilakukan terhadap 151 siswa

yang terdapat pada jurusan pendidikan guru IPA, Fakultas Pendidikan,

Universitas Mugla. Penelitian ini menggunakan metode survey. Pelatihan gaya

belajar guru ditentukan dengan “Gaya Belajar Inventory Kolb” diadaptasi di Turki

oleh Askar dan Akkoyunlu (1993). Dalam rangka mengevaluasi pelatihan

keterampilan proses guru, “Tes Keterampilan Proses” dikembangkan oleh Burns,

Okey dan Wise (1985) untuk mengidentifikasi KPS siswa di SMA dan

Universitas dan diadopsi di Turki oleh Ates ve Bahar (2004). Ketika penilaian

KPS secara umum diketahui, terlihat bahwa pelatihan KPS terpisah dan gaya

belajar memiliki nilai KPS yang tinggi dibanding dengan pelatihan KPS dengan

gaya belajar berbeda.

Page 52: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

39

F. Kerangka Berpikir

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sesuai dengan keterampilan proses

sains yang mendorong siswa untuk aktif mencari tahu dan melakukan bagaimana

suatu pengetahuan ditemukan. Untuk itu, dalam pelajaran fisika tentunya harus

mencakup kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan (curiosity) dan

kegiatan yang bersifat penelitian hingga penemuan.

Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar dalam mencapai

tujuan kurikulum. Kalangan manapun baik guru maupun siswa di dalam atau di

luar pembelajaran tidak akan terlepas dari buku teks pelajaran. Hal ini tidak lain

karena buku teks pelajaran merupakan jembatan komunikasi dalam rangka

transfer pengetahuan dan nilai dari seorang guru kepada siswa. Sehingga dalam

penyusunan sebuah buku teks pelajaran khususnya mata pelajaran fisika terdapat

beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang penulis buku teks pelajaran.

Salah satu bentuk kriteria buku mata pelajaran supaya dapat meningkatkan

keterampilan proses pembacanya ialah dengan menstimulasi aktivitas siswa,

sehingga siswa berusaha untuk menemukan asal dari sebuah pengetahuan dengan

melakukan penelitian. Kegiatan penelitian juga membangun sikap ilmiah siswa

yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang

lain. Dengan demikian sudah seharusnya dalam buku teks pelajaran fisika terdapat

informasi yang mendorong kegiatan penemuan siswa atau dengan kata lain

terdapat pengembangan aspek-aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam

buku tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan mengakomodasi

kebutuhan buku berkualitas yang terjangkau dan mudah diakses bagi seluruh

masyarakat Indonesia, maka pemerintah membeli hak cipta buku teks pelajaran

dari penulis/penerbit dan disebarluaskan dalam bentuk Buku Sekolah Elektronik

(BSE). Buku BSE yang dipublikasikan seblumnya telah melalui tahap penilaian

Page 53: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

40

yang dilakukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sudah

seharusnya buku-buku BSE tersebut mengandung aspek-aspek KPS sebagaimana

tuntutan kurikulum.

Hasil survei penggunaan buku pelajaran Fisika kelas XI di seluruh SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan diperoleh data bahwa hanya SMAN 10 Kota

Tangerang Selatan yang menggunakan BSE sebagai buku pegangan wajib bagi

siswa yakni buku BSE karangan Bambang Hariadi. Penyajian hasil survei terdapat

dalam lampiran 1. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru-guru Fisika kelas

XI SMA Negeri se-Tangerang Selatan diperoleh data mengenai konsep yang

dianggap memerlukan pendekatan keterampilan proses sains dalam proses

pembelajaran yakni (1) Fluida dengan persentase 50%, (2) Termodinamika

dengan persentase 25%, (3) Dinamika Rotasi dengan persentase 16,67% dan (4)

Elastisitas dengan persentase 8,33%. Penyajian hasil survei terdapat dalam

lampiran 2. Maka dari itu, konsep yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah

Konsep Fluida.

Konsep fluida pada mata pelajaran fisika kurikulum KTSP dijabarkan

dalam satu Standar Kompetensi (SK) yaitu menerapkan konsep dan prinsip

mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah dan satu

Kompetensi Dasar (KD) yaitu menganalisis hukum-hukum yang berhubungan

dengan fluida statik dan dinamik serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi ini akan mudah mudah dipahami dan diresapi oleh siswa jika

disampaikan dengan pendekatan keterampilan proses sains.

Aplikasi konsep fluida pada dasarnya sudah sering kita lihat dalam

kehidupan sehari-hari dan sangat mudah dijumpai, maka akan sangat mudah jika

dipelajari dengan pendekatan KPS dengan melakukan percobaan hingga akhirnya

siswa mampu menemukan teori dan hukum-hukum yang berlaku pada konsep

fluida bahkan sangat memungkinkan hingga mampu menemukan formula

matematis hukum-hukum pada fluida. Melihat konsep fluida membutuhkan

penyampaian dengan pendekatan KPS maka dalam buku teks mata pelajaran

fisika hendaknya memuat pedoman kegiatan siswa dengan menerapkan

pendekatan KPS.

Page 54: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

41

Oleh karena itu, penelitian tentang analisis Buku Sekolah Elektronik pada

konsep fluida sangat penting dilakukan untuk mengetahui ketersediaan aspek KPS

dalam buku tersebut dan kesesuaiannya dengan tuntutan kurikulum KTSP. Hasil

penelitian tersebut selanjutnya dapat menjadi rekomendasi bagi sekolah dalam

memilih buku sekolah elektronik yang akan digunakan dan menjadi bahan koreksi

bagi penulis buku dan pemerintah mengenai kesesuaian buku sekolah elektronik

dengan keterampilan proses sains. Kerangka berpikir secara ringkas tersaji dalam

Gambar 2.2 berikut ini:

Kurikulum KTSP 2004Pelajaran Fisika

Proses BelajarMengajar (PBM)

Keterampilan ProsesSains (KPS)

Buku TeksBSE

Belum DiketahuiKetersediaan Aspek KPS

dalam BSE

Analisis Ketersediaan AspekKPS dalam BSE

Mengetahui Gambaran KetersediaanAspek KPS dalam BSE

Rekomendasi bagi Sekolah MengenaiBSE yang Akan Digunakan

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Page 55: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 semester II di

Kota Tangerang Selatan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakaan pada penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Moleong salah satu karakteristik yang dimiliki oleh

penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar

yang bukan angka-angka.49 Sumber data dari penelitian ini adalah pernyataan-

pernyataan yang ada pada buku teks mata pelajran fisika SMA kelas XI yang

banyak digunakan di Kota Tangerang selatan pada konsep Fluida. Data yang

diperoleh kemudian disusun, dan dianalisis. Analisis yang dilakukan adalah

analisis isi (content anlyze) yaitu teknik mengumpulkan dan menganalisis isi dari

suatu teks.50

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti agar

tujuan penelitian tercapai dan permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan

lebih sistematik. Secara garis besar penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga

tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan, meliputi:

a. Perumusan masalah dan penyusunan proposal.

b. Seminar proposal penelitian

c. Revisi proposal penelitian dan penentuan pembimbing.

49 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2005), h.1150 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Sekunder, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), h. 86

42

Page 56: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

43

d. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi (diadopsi dari buku

Nuryani Y. Rustaman)

e. Penyusunan instrumen dengan meminta pertimbangan instrumen dari dosen

pembimbing.

2. Tahap pelaksanaan

a. Pelaksanaan Survei ke SMA Negeri yang ada di kota Tangerang Selatan

untuk memperoleh informasi tentang buku teks mata pelajaran fisika yang

digunakan di sekolah tersebut.

b. Pemilihan buku BSE mata pelajaran fisika SMA kelas XI yang akan

dianalisis berdasarkan hasil survei.

c. Pemilihan konsep mata pelajaran fisika kelas XI yang akan dianalisis.

3. Tahap akhir, meliputi:

a. Pengkodean data

1) Pengkodean buku; buku yang ditulis oleh Bambang Hariadi diberi kode A,

buku yang ditulis oleh Dwi Satyapalupi dkk diberi kode B.

2) Pengkodean pernyataan; kode pernyataan menggunakan huruf yaitu P jika

pernyataan-pernyataan yang memuat aspek KPS yang terdapat pada bagian

penjelasan, huruf Q jika pernyataan terdapat pada kolom kegiatan siswa,

huruf R jika pernyataan terdapat pada bagian contoh soal, dan huruf S jika

Pernyataan terdapat pada bagian soal latihan.

3) Pengkodean halaman, paragraf, dan baris ditulis dengan angka secara

berurutan setelah kode pernyataan dan diberi pembatas dengan tanda titik.

Misalnya pernyataan dengan kode P78.5.2 berarti pernyataan tersebut

terdapat pada bagian penjelasan di halaman 78, paragraf 3, baris 2 dari

paragraf tersebut.

b. Analisis Pernyataan pada buku sekolah elektronik fisika kelas XI yang dipilih

berdasarkan keterampilan proses sains.

1) Menganalisis setiap paragraf atau kalimat dari setiap halaman buku

pelajaran yang telah ditentukan sebagai sampel dengan menggunakan

instrumen lembar observasi indikator Keterampilan Proses Sains (KPS).

Page 57: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

44

2) Menuliskan pernyataan yang sesuai dengan indikator-indikator KPS pada

lembar observasi aspek KPS.

3) Hasil observasi oleh pengamat I kemudian diberikan kepada pengamat II

untuk diobservasi kembali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan

menentukan hasil kesepakatan antar pengamat berdasarkan hasil

pengamatan masing-masing. Penulisan pernyataan yang memuat aspek

KPS ke dalam tabel observasi aspek KPS.

4) Hasil observasi pengamat I dan II diberikan kepada pengamat III sebagai

dosen ahli untuk dilakukan observasi terhadap pernyataan-pernyataan yang

tidak disepakati dan menentukan kesimpulan akhir.

5) Mengolah data dan menghitung persentase data tersebut untuk

memperoleh gambaran umum mengenai aspek keterampilan proses sains

yang terdapat dalam buku sekolah elektronik fisika kelas XI yang

dianalisis.

6) Pembahasan berdasarkan analisis data.

c. Penarikan kesimpulan berdasarkan analisis dan pembahasan

d. Penyusunan laporan penelitian

Prosedur penelitian yang hendak dilaksanakan penulis digambarkan pada

Gambar 3.1.

D. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini, peneliti menentukan populasi dan sampel sebagai

berikut:

1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.51 Populasi dalam penelitian ini

adalah semua buku teks mata pelajaran Fisika SMA kelas XI berdasarkan

kurikulum KTSP yang digunakan di SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan

dan semua konsep yang ada dalam buku teks mata pelajaran fisika tersebut.

51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V , (Jakarta:Rieneka Cipta, 2997), h.108

Page 58: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

45

2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.52 Dalam penelitian

ini Sampel yang dipilih adalah buku sekolah elektronik pelajaran fisika kelas

XI SMA berdasarkan kurikulum KTSP yang paling banyak digunakan di SMA

Negeri di Kota Tangerang Selatan dan konsep yang dianggap perlu untuk

diterapkan KPS dalam proses pembelajarannya.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan cara mengambil sampel

52 Ibid, h.109

TahapPersiapan

TahapPelaksanaan

Tahap Akhir

Revisi Proposal

Penyusunan instrumen penelitian

Pendataan alamat SMAN se-Kota Tangsel

Seminar Proposal

Perumusan masalah dan penyususnan proposal

Survei ke seluruh SMAN di Kota Tangsel

Pemilihan BSE Fisika kelas XI yang akandigunakan berdasarkan hasil survei

Pemilihan konsep yang akan dianalisis

Pengkodean data

Analisis pernyataan pada BSE Fisika kelas XIyang dipilih berdasarkan KPS

Penarikan Kesimpulan

Penyusunan laporan

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian

Page 59: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

46

berdasarkan adanya tujuan tertentu.53 Sampel yang diambil bergantung pada

pertimbangan peneliti sesuai dengan tujuan penelitiannya. Kriteria pengambilan

dalam penelitian ini adalah buku BSE fisika kelas XI yang banyak digunakan di

SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan.

Hasil survei menunjukan bahwa BSE fisika kelas XI yang paling banyak

digunakan di SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan ada satu buah yakni Buku

Fisika XI karangan Bambang Hariadi.

Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis buku tersebut. Adapun konsep

yang dipilih adalah Fluida yang merupakan konsep yang dianggap perlu oleh

guru-guru untuk diajarkan kepada siswa dengan pendekatan keterampilan proses

sains.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data-data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket,

wawancara dan dokumentasi.

G. Instrumen

Instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non-tes

berupa angket, pedoman wawancara dan lembar observasi. Berikut instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.54 Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket terbuka yang memberi kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimat sendiri. Angket ini digunakan untuk mencari

informasi kepada siswa tentang jenis buku teks mata pelajaran fisika SMA kelas

XI yang paling banyak digunakan oleh siswa.

53 Ibid, h.11754 Ibid., h.128

Page 60: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

47

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mencari informasi kepada guru

tentang konsep fisika yang dipandang perlu untuk diterapkan pendekatan KPS

dalam proses pembelajarannya berdasarkan pengalaman mereka.

3. Pedoman observasi

Pedoman observasi ini berupa lembar observasi yang digunakan untuk

menganalisis ketersediaan aspek Keterampilan Proses Sains dalam BSE Fisika

kelas XI pada konsep Fluida. Pedoman observasi ini berisi tabel untuk

menuliskan nomor, kode pernyataan, pernyataan yang mengandung aspek KPS,

aspek KPS yang dikembangkan dan alasan pernyataan tersebut termasuk dalam

salah satu aspek KPS tertentu. Format tabel tersebut terdapat pada Tabel 3.1,

Tabel 3.2, Tabel 3.3.

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Penjelasan

No Kode Pernyataan Penjelasan Aspek KPS1234

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Kegiatan Siswa

No Kode Kegiatan SiswaAspek KPS yangDikembangkan Alasan

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Contoh Soal dan

Latihan Soal

No Kode Pertanyaan Penyelesaian Aspek KPS

Page 61: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

48

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa analisis

deskriptif kualitatif dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan

berupa tringulasi penyidik, yaitu memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data atau dengan

membandingkan hasil pekerjaan seorang analis dengan analis lainnya.55 Data hasil

analisis itu didiskusikan untuk mendapatkan kesimpulan berupa persentase lalu

dideskripsikan.

Adapun tahap analisis dan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Membuat format data untuk menuliskan data yang diperoleh.

a. Format I berisi nomor urut, kode, pertanyaan/pernyataan, aspek KPS yang

dikembangkan.

b. Memasukan data yang didapat ke dalam format I.

c. Analisis pernyataan dan pertanyaan dari dua buah buku sekolah elektronik

pelajaran fisika kelas XI yang dipilih berdasarkan aspek KPS menurut

Nuryani Y. Rustaman.

d. Menjumlahkan kemunculan indikator keterampilan proses sains pada

konsep fluida dari buku yang dianalisis.

e. Menghitung persentase frekuensi kemunculan seluruh aspek. Persentase

frekuensi dengan cara menghitung persentasi kemunculan indikator suatu

aspek terhadap total kemunculan indikator seluruh aspek.

f. Menghitung persentase tingkat kesesuaian BSE dengan keterampilan

proses sains menggunakan rumus:

55 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Rosdakarya, 2005),h.331

Page 62: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

49

g. Data hasil perhitungan tingkat kesesuaian kemudian direkapitulasi

berdasarkan kategori yang diadaptasi dari John Wilkinson yang terdapat

pada Tabel 3.4 di bawah ini.56

Tabel 3.4 Kategorisasi Kesesuaian Aspek KPS

Persentase Kategori

< 40% Tidak Sesuai

40% - 75% Sesuai

>75% Sangat Sesuai

2. Menentukan Reliabilitas

Reliabilitas pengamatan perlu dilakukan dalam penelitian yang bersifat

deskriptif untuk menghindari unsur subjektivitas pengamat. Selain itu reabilitas

pengamatan juga dilakukan untuk mengukur sejauh mana hubungan seorang

pengamat dengan pengamat lain. Jika pengamat dari suatu penelitian terdapat dua

orang, maka reliabilitas pengamatan yang dihitung adalah dari hasil keduanya.

Tapi jika penelitian dilakukan oleh seorang pengamat, maka reliabilitas pengamat

dilakukan oleh pengamat lain (di luar peneliti) agar hasilnya lebih objektif.

Instrumen dan data penelitian diperoleh dari daftar yang telah dibuat oleh peneliti

dan diisi oleh peneliti (sebagai pengamat I) dan seorang pengamat II (dalam hal

ini dosen pembimbing I). Data tersebut berupa pernyataan-pernyataan dari buku

yang dianalisis. Pengamat I dan II hanya menentukan aspek KPS yang

dikembangkan dalam buku yang dianalisis pada kolom yang tersedia.

56 John Wilkinson, A Quantitative Analysis of Physics Textbooks for Scientific Literacy Themes,(La Trobe University, Research in Education, 1999), h. 391.

Page 63: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pernyataan dan

pertanyaan yang terdapat pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) mata pelajaran

Fisika SMA kelas XI kurikulum KTSP yang paling banyak digunakan di SMA

Negeri kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil survei pada konsep yang

dianggap perlu untuk diterapkan keterampilan proses sains (KPS), yaitu konsep

fluida.

Berdasarkan hasil survei penggunaan BSE Fisika kelas XI yang paling

banyak digunakan di SMA Negeri kota Tangerang Selatan adalah BSE karangan

Bambang Hariadi. Sebagai pembanding dipilih BSE secara acak dan terpilih BSE

Fisika kelas XI karangan Dwi Satyapalupi. Adapun pernyataan yang dianalisis

adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat pada bagian penjelasan, bagian

kegiatan siswa, contoh soal dan latihan soal yang dianalisis secara deskriptif.

Pernyataan-pernyataan yang terdapat pada buku tersebut dianalisis

berdasarkan indikator aspek KPS yang dikemukakan oleh Rustaman. Sebanyak 48

pernyataan diambil dari buku A, dan 48 pernyataan diambil dari buku B. Maka

secara keseluruhan jumlah pernyataan yang dianalisis berjumlah 96 pernyataan

yang diambil dari kedua buku tersebut dengan distribusi pernyataan yang berbeda-

beda. Adapun kegiatan siswa yang terdapat dalam buku A sebanyak 6 kegiatan

dan 2 kegiatan siswa pada buku B.

Langkah awal penelitian ini adalah dokumentasi pernyataan-pernyataan

konsep fluida dari kedua buku tersebut yang terdapat pada bagian penjelasan,

contoh soal, dan latihan soal. Pernyataan-pernyataan tersebut ditelaah kemudian

ditentukan aspek KPS yang dikembangkan dalam pernyataan tersebut. Adapun

bagian kegiatan siswa dianalisis secara deskriptif dan ditelaah aspek KPS apa

yang dikembangkan melalui kegiatan tersebut. Untuk mengetahui tingkat

reliabilitas hasil penelitian dilakukan kesepakatan antar peneliti untuk kemudian

ditentukan indeks kesesuaian kasar antar pengamat. Setelah itu, diolah ke dalam

bentuk frekuensi dan persentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

50

Page 64: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

51

supaya mudah dimengerti. Data yang diperoleh dianalisis lebih lanjut

menggunakan analisis konten sehingga diperoleh temuan-temuan penelitian.

A. Hasil Penelitian

Data hasil peneltian yang diperoleh berupa frekuensi dan persentase

kemunculan aspek KPS yang dikembangkan pada pernyataan-pernyataan dalam

BSE Fisika kelas XI pada konsep Fluida. Frekuensi dan persentase disajikan

dalam bentuk tabel dan grafik.

1. Hasil Analisis pada Bagian Penjelasan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap pernyataan di bagian

penjelasan, kegiatan siswa, contoh soal, dan latihan soal yang terdapat dalam

Buku Sekolah Elektronik (BSE) pelajaran fisika kelas XI pada konsep fluida

berdasarkan keterampilan proses sains terdapat perbedaan dalam penyebaran

pernyataan yang mengembangkan aspek KPS pada masing-masing BSE Fisika

kelas XI yang dianalisis. Tabel 4.1 memperlihatkan rekapitulasi kemunculan

aspek KPS yang dikembangkan dalam pernyataan-pernyataan di bagian

penjelasan, kegiatan siswa, contoh soal, dan latihan soal yang disajikan dalam

BSE Fisika kelas XI pada konsep Fluida.

Tabel 4.1 Kemunculan Aspek KPS pada Bagian PenjelasanNo Aspek KPS yang Dikembangkan Buku A Buku B1 Observasi 7 22 Klasifikasi 3 03 Interpretasi 0 04 Prediksi 2 05 Bertanya 0 06 Mengajukan Hipotesis 0 07 Merencanakan Percobaan 0 08 Menggunakan Alat/Bahan 2 09 Mengaplikasikan 1 010 Mengomunikasikan 0 0

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa tidak semua aspek

keterampilan proses sains dikembangkan dalam masing-masing buku yang

dianalisis. Frekuensi kemunculan tiap-tiap aspek menunjukkan angka yang

Page 65: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

52

berbeda-beda. Jumlah aspek KPS yang dikembangkan dalam pernyataan pada tiap

buku yang dianalisis ialah sebagai berikut. Buku A mengembangkan 5 aspek yaitu

aspek observasi, klasifikasi, prediksi, mengunakan alat/bahan, dan menerapkan

konsep, sedangkan aspek interpretasi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis,

merencanakan percobaan dan mengomunikasikan tidak dikembangkan dalam

pernyataan yang terdapat dalam buku A. Jumlah aspek KPS yang dikembangkan

dalam buku B lebih sedikit daripada jumlah aspek KPS yang dikembangkan pada

buku A. Hanya terdapat satu aspek saja yang dikembangkan dari buku B pada

bagian penjelasan yaitu aspek observasi, sedangkan sembilan aspek lainnya tidak

dikembangkan pada bagian penjelasan.

Jumlah kemunculan masing-masing aspek dari buku A ialah aspek

keterampilan observasi dikembangkan dalam 7 pernyataan, klasifikasi 3

pernyataan, prediksi 2 pernyataan, menggunakan alat/bahan 2 pernyataan,

menerapkan konsep 1 pernyataan, serta tidak ada pernyataan yang

mengembangkan aspek interpretasi, mengajukan pertanyaan, berhipotesis,

merencakan percobaan dan mengomunikasikan.

Jumlah pernyataan yang mengembangkan aspek KPS dari buku B pada

bagian penjelasan hanyalah 2 pernyataan yang mengembangkan aspek observasi,

dan tidak ada pernyataan yang mengembangkan aspek klasifikasi, interpretasi,

prediksi, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, merencanakan

percobaan, menggunakana alat/bahan, menerapkan konsep, dan

mengomunikasikan.

Rekapitulasi persentase kesesuaian antara buku sekolah elektronik dengan

keterampilan proses sains khususnya pada bagian penjelasan diperoleh

berdasarkan data pada Tabel 4.1. Rekapitulasi persentase kesesuaian ini

merupakan hasil perhitungan menggunakan rumus deskriptif persentase.

Rekapitulasi persentase kesesuaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 66: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

53

Tabel 4.2 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS pada Bagian Penjelasan

No Buku Sekolah ElektronikTingkat Kesesuaian

Persentase Kesesuaian Kategori

1. Buku A 50 % Sesuai

2. Buku B 10 % Tidak Sesuai

2. Hasil Analisis pada Bagian Kegiatan Siswa

Hasil analisis pada bagian kegiatan siswa berdasarkan keterampilan proses

sains dari masing-masing buku sekolah elektronik fisika kelas XI diperoleh data

yang berbeda-beda. Buku A memiliki 6 kegiatan siswa dan buku B memiliki 2

kegiatan siswa. Umumnya tidak hanya satu aspek KPS yang dikembangkan dalam

satu kegiatan siswa. Maka, frekuensi kemunculan aspek KPS pada bagian

kegiatan siswa menunjukkan data yang berbeda-beda. Data mengenai kemunculan

aspek KPS pada bagian kegiatan siswa dari masing-masing buku BSE yang

dianalisis disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Aspek KPS yang Dikembangkan oleh Masing-Masing Buku padaBagian Kegiatan Siswa

No Aspek KPS yang dikembangkanBuku

A B1 Observasi 4 12 Klasifikasi 0 13 Interpretasi 1 04 Prediksi 0 05 Mengajukan Pertanyaan 0 06 Berhipotesis 0 07 Merencanakan Percobaan 0 08 Menggunakan Alat / Bahan 4 29 Menerapkan Konsep 2 1

10 Mengomunikasikan 0 2

Berdasarkan Tabel 4.3 maka dapat kita lihat bahwa jumlah aspek KPS

yang dikembangkan pada bagian kegiatan siswa dalam buku A hanya 4 aspek

saja. Secara detail aspek observasi dikembangkan dalam 4 kegiatan siswa, aspek

interpretasi dikembangkan dalam 1 kegiatan siswa, aspek menggunakan alat

Page 67: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

54

/bahan dikembangkan dalam 4 kegiatan siswa dan aspek menerapkan konsep

dikembangkan dalam 2 kegiatan siswa.

Jumlah aspek KPS yang dikembangkan pada bagian kegiatan siswa dari

buku B terdapat 5 aspek. Aspek observsi dikemangkan dalam 1 kegiatan, aspsek

klasifikasi dikembangkan dalam satu kegiatan, aspek menggunakan alat/bahan

dikembangkan dalam 2 kegiatan, aspek menerapkan konsep dikembangkan dalam

1 kegiatan dan aspek mengomunikasikan dikembangkan dalam 2 kegiatan siswa.

Rekapitulasi persentase kesesuaian antara buku sekolah elektronik dengan

keterampilan proses sains khususnya pada bagian kegiatan siswa diperoleh

berdasarkan data pada Tabel 4.3. Rekapitulasi persentase kesesuaian ini

merupakan hasil perhitungan menggunakan rumus deskriptif persentase.

Rekapitulasi persentase kesesuaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS pada Bagian KegiatanSiswa

No Buku Sekolah ElektronikTingkat Kesesuaian

Persentase Kesesuaian Kategori1. Buku A 40 % Sesuai2. Buku B 50 % Sesuai

3. Hasil Analisis pada Bagian Contoh Soal dan Latihan Soal

Pernyataan-pernyataan yang dikembangkan pada bagian contoh soal dan

latihan soal berbentuk pertanyaan baik pilihan ganda maupun essay. Buku A

memiliki 13 pertanyaan pada bagian contoh soal dan 15 pertanyaan pada bagian

latihan soal. Jadi jumlah seluruh pertanyaan soal pada buku A ialah 28 soal. Akan

tetapi, tidak ada satupun pertanyaan yang mengembangkan aspek KPS. Buku B

memiliki 14 pertanyaan pada bagian contoh soal dan 31 pertanyaan pada bagian

soal latihan. Jadi jumlah seluruh soal pada buku B ialah 45 pertanyaan. Tidak

berbeda dengan buku A, tidak ada aspek KPS yang dikembangkan dari soal-soal

yang terdapat pada buku B.

4. Kemunculan Aspek KPS dari Setiap Buku

Secara keseluruhan aspek KPS yang dikembangkan dalam buku BSE

fisika kelas XI dari masing-masing buku disajikan dalam Tabel 4.5.

Page 68: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

55

Tabel 4.5 Rekapitulasi Aspek KPS yang Dikembangkan oleh Setiap Buku

No Aspek KPS yang dikembangkanBuku

A B1 Observasi 2 Klasifikasi 3 Interpretasi 4 Prediksi 5 Mengajukan Pertanyaan 6 Berhipotesis 7 Merencanakan Percobaan 8 Menggunakan Alat / Bahan 9 Menerapkan Konsep 10 Mengomunikasikan

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat kita lihat bahwa aspek KPS yang

dikembangkan dalam BSE fisika kelas XI secara keseluruhan dari masing-masing

menunjukkan data yang berbeda. Buku A mengembangkan 6 aspek KPS yaitu

aspek observasi, klasifiikasi, interpretasi, prediksi, menggunakan alat/bahan, dan

menerapkan konsep. Buku B mengembangkan 5 aspek KPS yaitu aspek observasi,

klasifikasi, menggunakan alat/bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi.

Rekapitulasi kemunculan seluruh aspek sebagaimana yang terdapat pada

Tabel 4.5 dicocokkan dengan kategori kesesuaian terhadap KPS yang selanjutnya

disajikan dalam Tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6 Persentase Kesesuaian BSE dengan KPS

No Buku Sekolah ElektronikTingkat Kesesuaian

Persentase Kesesuaian Kategori

1. Buku A 60 % Sesuai

2. Buku B 50 % Sesuai

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat kita lihat bahwa kedua buku sekolah elektronik yang

dianalisis sesuai dengan keterampilan proses sains.

Page 69: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

56

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dalam menganalisis ketersediaan

keterampilan proses sains pada bagian penjelasan, kegiatan siswa, contoh soal dan

latihan soal yang terdapat dalam buku sekolah elektronik fisika kelas XI yang

paling banyak digunakan di SMA Negeri di kota Tangerang Selatan pada konsep

fluida, maka dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan buku A dan B yang

menjadi objek penelitian termasuk dalam kategori sesuai dengan keterampilan

proses sains. Buku A mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, interpretasi,

memprediksi, menggunakan alat/bahan dan menerapkan konsep. Buku B

mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, menggunakan alat/bahan,

menerapkan konsep, dan mengomunikasikan.

Setiap bagian yang dianalisis dari buku A dan B menunjukkan

pengembangan aspek KPS yang berbeda-beda. Bagian penjelasan dari buku A

mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, prediksi, menggunakan alat/bahan

dan aspek mengaplikasikan, sedangkan buku B hanya mengembangka aspek

observasi saja. Pada bagian kegiatan siswa buku A mengembangkan aspek

observasi, interpretasi, menggunakan alat/bahan dan menerapkan konsep. Adapun

buku B mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, menggunakan alat/bahan,

menerapkan konsep dan mengomunikasikan. Adapun bagian contoh soal dan

latihan soal dari masing-masing buku belum mengembangkan keterampilan

proses sains. Soal-soal yang terdapat pada buku A dan B hanya menguji

kemampuan kognitif saja belum menguji keterampilan proses sains.

Aspek-aspek yang dikembangkan dari buku A dan B secara lebih rinci

dapat dijelaskan sebagai berikut. Aspek observasi dekembangkan dalam kedua

buku. Observasi atau pengamatan merupakan keterampilan paling dasar yang

dikembangkan dalam keterampilan proses dan menjadi keterampilan yang harus

dikuasai dalam penelitian. Menggunakan indra penglihat, pembau, pendengar,

pengecap dan peraba pada saat mengamati ciri-ciri objek atau fenomena

merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam belajar IPA. Menggunakan fakta

relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan

observasi. Melalui pengamatan maka siswa mampu mengembangkan

Page 70: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

57

keterampilan proses yang lainnya, hal tersebut sejalan dengan Akinbobola dalam

Try Nesia57 dkk yang menyatakan bahwa keterampilan proses dasar terdiri dari

mengamati. Keterampilan obeservasi menjadi gerbang untuk mengembangkan

keterampilan mengukur, mengklasifikasikan, berkomunikasi, menyimpulkan,

menerapkan konsep, dan bertanya. Oleh karena itu, buku teks fisika yang baik

harus banyak menstimulasi keterampilan observasi siswa.

Aspek klasifikasi juga dikembangkan dalam kedua buku. Buku A

mengambangkan aspek klasifikasi pada bagian penjelasan, sedangkan buku B

mengembangkan aspek klasifikasi pada bagian kegiatan siswa Keterampilan

klasifikasi atau keterampilan mengelompokkan adalah salah satu kemampuan

yang penting dalam kerja ilmiah. Klasifikasi merupakan proses yang digunakan

para ilmuan untuk menentukan golongan benda-benda atau kegaitan-kegiatan.

Keterampilan klasifikasi dikembangkan melalui latihan- latihan mengkategorikan

benda-benda berdasarkan sifat-sifat benda tersebut. Klasifikasi sering dimasukkan

ke dalam keterampilan observasi. Padahal sesungguhnya klasifikasi merupakan

keterampilan yang didasarkan pada keterampilan observasi. Sehingga dapat

dikatakan bahwa keterampilan klasifikasi merupakan keterampilan beyond

observation.58 Mencatat setiap hasil pengamatan, mengidentifikasi persamaan atau

perbedaan, membandingkan, mengontraskan ciri-ciri serta mencari dasar

pengelompokkan dari suatu objek atau fenomena yang sedang dipelajari

menunjukkan bahwa siswa melakukan keterampilan klasifikasi. Dalam klasifikasi,

dituntut kecermatan siswa dalam mengamati.

Aspek interpretasi hanya dikembangkan dalam buku A pada bagian

kegiatan siswa sedangkan buku B tidak mengembangkan aspek interpretasi.

Keterampilan interpretasi atau menafsirkan adalah keterampilan proses dalam

memberikan suatu tafsiran teoritis terhadap suatu objek atau fenomena. Data yang

diperoleh melalui observasi dapat dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk

seperti tabel, grafik atau diagram. Data yang disajikan tersebut barulah dapat

57 Try Nesia Nurhemy, dkk, Penerapan Active Learning Dengan Silent Demonstration untukMeningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII D SMP Negeri 14 Surakarta, JurnalPendidikan Biologi-FKIP UNS, 2011, h. 6658 Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), h. 83

Page 71: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

58

ditafsirkan. Mencatat setiap hasil pengamatan, menghubung-hubungkan hasil

pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan, dan

menarik kesimpulan termasuk dalam keterampilan interpretasi.

Aspek prediksi juga hanya dikembangkan dalam buku A pada bagian

penjelasan. Memprediksi adalah meramal secara khusus tentang apa yang akan

terjadi pada observasi yang akan datang. Keterampilan memprediksi adalah

keterampilan memperkirakan kejadian yang akan datang berdasarkan kejadian-

kejadian yang terjadi sekarang. Prediksi berbeda dengan dugaan, prediksi harus

dilandasi oleh observasi, pengukuran, dan informasi tentang hubungan-hubungan

antara variable. Menggunakan pola/hasil pengamatan, mengemukakan apa yang

mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati berdasarkan suatu

kecenderungan atau pola yang sudah ada termasuk dalam keterampilan

memprediksi.

Aspek selanjutnya yang dikembangkan dalam buku A dan B ialah aspek

menggunakan alat/bahan. Aspek ini paling banyak dikembangkan pada bagian

kegiatan siswa dari kedua buku sedangkan bagian penjelasan yang

mengembangkan aspek menggunakan alat/bahan hanya terdapat pada buku A

saja. Keterampilan mengunakan alat dan bahan sangat dibutuhkan dalam proses

penelitian IPA. Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan,

siswa harus menggunakan secara langsung alat dan bahan agar dapat memperoleh

pengalaman langsung. Kemahiran menggunakan alat dan bahan dapat

meningkatkan tingkat akurasi dari penelitian tersebut. Termasuk dalam

keterampilan menggunakan alat dan bahan ialah mengetahui alasan mengapa

menggunakan alat/bahan tertentu, mengetahui bagaimana menggunakan

alat/bahan tertentu serta kemahiran menggunakan alat dan bahan itu sendiri.

Terdapat satu aspek lagi yang dikembangkan dalam kedua buku yakni

aspek menerapkan konsep. Kedua buku mengembangkan aspek menerapkan

konsep pada bagian kegiatan siswa, sedangkan bagian penejelasan yang

mengembangkan aspek menerapkan konsep hanya terdapat pada buku A saja.

Keterampilan menerapkan konsep hanya dapat dikuasai jika siswa sudah

memahami konsep terlebih dahulu. Penguasaan keterampilan menerapkan konsep

Page 72: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

59

dapat dilihat apabila siswa dapat menggunakan konsep yang telah dipelajarinya

dalam situasi baru atau menerapkan konsep itu pada pengalaman-pengalaman

baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Aspek terakhir yang dikembangkan dalam buku yang menjadi objek

penelitian ialah aspek mengomunikasikan. Keterampilan mengomunikasikan

dikembangkan dalam buku B pada bagian kegiatan siswa saja. Menurut Ango

dalam Try Nesia59 dkk, komunikasi adalah aspek penting dalam penelitian ilmiah.

Tak seorang pun dapat mengetahui hasil atau temuan penelitian tanpa adanya

komunikasi dalam penelitian. Keterampilan berkomunikasi termasuk dalam tahap

awal dalam mengajar dan belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Media

komunikasi dapat berupa ucapan, tulisan, gambar, diagram, grafik, rumus-rumus,

tabel dan angka.

Mengubah bentuk penyajian, memberikan data empiris hasil percobaan

dengan grafik, tabel, atau diagram, menyusun dan menyampaikan laporan

penelitian secara sistematis, menjelaskan hasil penelitian, membaca grafik, tabel

atau gambar dan mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau kegiatan

merupakan indikator keterampilan berkomunikasi yang seharusnya dikembangkan

dalam buku teks fisika khususnya BSE yang diterbitkan oleh pemerintah.

Aspek-aspek yang dikembangkan dalam buku A dan B, jika kita lihat

keterkaitannya dengan Standar Kompetensi (SK) dam Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka kedua buku dinyatakan

sesuai karena SK-KD kurikulum tingkat satuan pendidikan hanya menuntut

pengembangan aspek menerapkan konsep. Sementara itu, jika kita melihat dengan

kurikulum 2013 (K13). Maka kedua buku tersebut hampir memnuhi kriteria

pengajaran sesuai K13. Kurikulum 2013 menuntut dilaksanakannya kegiatan

mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyampaikan. Kegiatan-kegiatan

ini biasa dikenal dengan istilah 5M. Jika dikomparasi dengan keterampilan proses

sains, maka K13 bersesuaian KPS. Kegiatan mengamati sama dengan observasi,

kegiatan menanya sama dengan keterampilan mengajukan pertanyaan, kegiatan

mencoba sama dengan keterampilan menggunakan alat/bahan dan menerapkan

59 Try Nesia Nurhemy, dkk, Op. Cit., h. 67

Page 73: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

60

konsep, serta kegiatan menyampaikan sama dengan keterampilan

mengomunikasikan dalam KPS.

Secara umum buku sekolah elektronik yang menjadi objek penelitian dapat

dikatakan sesuai dengan K13, akan tetapi ada aspek KPS yang juga termasuk

dalam kegiatan inti K13 yang tidak dikembangkan dalam kedua buku tersebut

yakni keterampilan mengajukan pertanyaan. Padahal keterampilan mengajukan

pertanyaan merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh

siswa. Keterampilan bertanya sangat menunjang siswa untuk mahir dalam

mengomuinikasikan sekaligus dapat menambah informasi dalam kegiatan

pengamatan. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi dari BSE atau guru yang

menggunakan BSE agar dapat sesuai dengan kurikulum 2013.

Page 74: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

bahwa buku sekolah elektronik fisika kelas XI yang paling banyak digunakan di

SMAN kota Tangerang Selatan telah sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dalam hal ketersediaan keterampilan proses sains. Gambaran lebih

rinci mengenai ketersediaan KPS dalam BSE fisika kelas XI pada konsep fluida

ialah bagian penjelasan dari buku A mengembangkan aspek observasi, klasifikasi,

prediksi, menggunakan alat/bahan, dan menerapkan konsep. Bagian penjelasan

dari buku B mhanya mengembangkan aspek observasi saja.

Bagian kegiatan siswa dari buku A mengembangkan aspek observasi,

interpretasi, menggunakan alat/bahan, dan menerapkan konsep. Buku B

mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, menggunakan alat/bahan,

menerapkan konsep, dan mengomunikasikan. Bagian contoh soal dan latihan soal

dari buku A dan B belum menguji keterampilan proses sains siswa. Soal-soal

yang tersedia lebih menguji kemampuan kognitif siswa.

Secara keseluruhan buku A dan B sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) yang dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) hanya menuntut siswa untuk mampu menerapkan konsep fluida saja. Jika

ditelaah lebih lanjut buku sekolah elektronik masih butuh pengembangan terutama

dalam latihan soal agar sesuai dengan keterampilan proses sains. Lebih jauh lagi,

buku sekolah elektronik perlu banyak pengembangan agar dapat sesuai dengan

kurikulum terbaru yakni kurikulum 2013.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis

ketersediaan keterampilan proses dalam buku sekolah elektronik fisika kelas XI

pada konsep fluida, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai

berikut:

61

Page 75: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

62

1. Kepada para guru dan pihak sekolah hendaknya menggunakan buku yang

telah mengembangkan keterampilan proses sains agar siswa lebih mudah

menguasai keterampilan proses sains melalui pernyataan-pernyataan yang

tersedia dalam buku.

2. Kepada para guru hendaknya menggunakan pendekatan keterampilan proses

sains dalam proses belajar mengajar agar siswa lebih memahami dan

meresapi sains sebagaimana yang telah dialami oleh para ilmuwan

terdahulu, sehingga memungkinkan untuk melahirkan ilmuan selanjutnya.

3. Kepada lembaga terkait/ peneliti selanjutnya diharapkan melakukan

penelitian terhadap buku selain BSE yang diterbitkan oleh percetakan

swasta.

Page 76: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim. Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalamMemberdayakan Keterampilan Berpikir Siswa. Bandung: Jurnal

Adisenjana, Yusuf Helmi. Analisis Buku Ajar Biologi SMA kelas X di KotaBandung Berdasarkan Literasi Sains. Bandung: UPI, 2010. tersedia dihttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195512191980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/PENELITIAN_ANALISIS_BUKU_LITERASI_SAINS.pdf

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi RevisiV. Jakarta: Rieneka Cipta, 1997

Banowati, Eva. Buku Teks dalam Pembelajaran Geografi di KotaSemarang.Semarang: Jurnal Geografi UNNES, 2007. tersedia dihttp://portalgaruda.org/download_article.php?article=136593&val=5671

Bresnick, Stephen. Intisari Fsika. Jakarta: Hipokrates, 1996

Departemen Pendidikan Nasional. Salinan Peraturan Menteri PendidikanNasional Republik Indonesia No. 2 tahun 2008. Jakarta: KementrianPendidikan Nasional, 2008 Tersedia dihttp://ftp.unm.ac.id/permendiknas-2008/02-2008.pdf

Departemen Pendidikan Nasional. SK-KD Fisika.Jakarta: Depdiknas, 2009

Echol, Jhon M. dan Hasan Shadily.Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PTGramedia, 2005.

Haryadi, Bambang .Fisika Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008

Haryono.Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains.Semarang: Jurnal Pendidikan Dasar UNNES, 2006. tersedia dihttp://ml.scribd.com/doc/81917765/Model-Pembelajaran-Berbasis-Peningkatan-Ketrampilan-Proses-Sains

Martono, Nanang .Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan AnalisisSekunder. Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: RemajaRosdakarya, 2005

Nugroho, Ikhlasul Ardi. Laporan Program Dia Bermutu. Yogyakarta: UNYYogyakarta, 2009 tersedia dihttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ikhlasul%20Ardi%20N

Page 77: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

64

ugroho,%20M.Pd./LAPORAN%20PENELITIAN%20PROGRAM%20DIA%20BERMUTU_analisis%20buku.pdf

Nurhemy, Try Nesia dkk.Penerapan Active Learning Dengan SilentDemonstration untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains SiswaKelas VII D SMP Negeri 14 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi-FKIPUNS, 2011. tersedia dihttp://portalgaruda.org/download_article.php?article=50718&val=4057

pendidikan UPI, 2007. tersedia dihttp://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=130177&lokasi=lokal

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta: DivaPress, 2011.

Prastowo.Andi.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Jogjakarta: DivaPress, 2011.

Pusbuk Depdiknas. Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains. Jakarta: Pusbuk,2003.

Resnick, Halliday. FISIKA. Jakarta: Erlangga, 1985

Rustaman, Nuryani Y. dkk.Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: IKIPMalang, 2005

Semiawan, Conny dkk.Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia,1986

Semiawan, Conny.Pendekatan Keterampilan Proses.Jakarta: Gramedia, 1992.

Supriadi, Dedi. Anatomi Buku Sekolah di Indonesia. Jogjakarta: Adicita, 2000.

Tarigan, dan H.G.Tarigan.Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung:Angkasa, 1986.

Tipler, Paul A. FISIKA. Jakarta: Erlangga, 1998

Wilkinson, John. A Quantitative Analysis of Physics Textbooks for ScientificLiteracy Themes. La Trobe University, Research in Education, 1999.tersedia di http://link.springer.com/article/10.1007%2FBF02461600

Zulfiani, dkk.Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UINJakarta, 2009

Page 78: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

65

Lampiran 1

DATA HASIL SURVEI PENGGUNAAN BUKU TEKS MATA PELAJARAN FISIKA

No Nama Sekolah Buku Teks Pelajaran1 SMAN 1 KOTA TANGSEL FISIKA XI (Marthen Kanginan: Erlangga 2012)2 SMAN 2 KOTA TANGSEL FISIKA XI (Marthen Kanginan: Erlangga 2012)3 SMAN 3 KOTA TANGSEL Physic Grade XI (Zaki Su’ud: Ba Ilmu 2010)4 SMAN 4 KOTA TANGSEL FISIKA 2 ( Kamajaya: Grafindo 2013)5 SMAN 5 KOTA TANGSEL FISIKA XI ( Dudung Jalaludin: CV. Arya Duta 2007)6 SMAN 6 KOTA TANGSEL FISIKA Jilid 2 (I Made Astra: Piranti 2007)7 SMAN 7 KOTA TANGSEL FISIKA XI ( I Wayan Mulyana: Perca 2007)8 SMAN 8 KOTA TANGSEL FISIKA XI (Marthen Kanginan: Erlangga 2012)9 SMAN 9 KOTA TANGSEL FISIKA XI ( Supiyanto: Phibeta 2007)

10 SMAN 10 KOTA TANGSEL BSE FISIKA XI ( Bambang Hayadi: Pusbuk 2009)11 SMAN 11 KOTA TANGSEL FISIKA XI ( Nono Permana: CV. Arya Duta 2012)12 SMAN 12 KOTA TANGSEL FISIKA XI ( I Wayan Mulyana: Perca 2007)

65

Page 79: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

66

Lampiran 2

RANGKUMAN HASIL WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN FISIKA

No Sekolah Nama Guru Buku Alasan Pemilihan BukuKonsep yang

butuh penerapanKPS

1 SMAN 1 TANGSEL M. Haris Kangenan: Erlangga Materinya lengkap, paket 1 tahun Elastisitas dan GHS2 SMAN 2 TANGSEL Irianto Kangenan: Erlangga Materi mirip dengan Cambridge Termodinamika

3 SMAN 3 TANGSEL Eli Aisah S. Zaki Su’ud: Ba Ilmu Buku bilingual yang lengkap danpaling ekonomis diantara yang ada

Dinamika Rotasi

4 SMAN 4 TANGSEL Priono Kamajaya: GrafindoKesepakatan guru-guru danKoperasi

Dinamika Rotasi

5 SMAN 5 TANGSEL Nofia Candrawati Dudung: Arya Duta Disediakan Koperasi Fluida6 SMAN 6 TANGSEL Ismaini I Made Astra: Piranti Disediakan Koperasi Fluida

7 SMAN 7 TANGSEL Etty Twelve T.I Wayan Mulyana:Perca

Disediakan Koperasi Fluida

8 SMAN 8 TANGSEL Rachmat Priyanto Kangenan: ErlanggaPenjelasan Konsep jelas, soal-soallengkap dari yang mudah hinggayang sulit

Termodinamika

9 SMAN 9 TANGSEL Rias Fitria Supiyanto: Phibeta Dianjurkan oleh sekolah Fluida dan GHS

10 SMAN 10 TANGSEL MuklasBambang Haryadi:Pusbuk

Keputusan kepala sekolah danmudah dipahami

Fluida danDinamika Rotasi

11 SMAN 11 TANGSEL NahyudinNono Permana: AryaDuta

Disediakan Koperasi Fluida

12 SMAN 12 TANGSEL Bayu Agung H.I Wayan Mulyana:Perca

Disediakan sekolahTermodinamika danTKG

66

Page 80: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

67

Lampiran 3

HASIL ANALISIS BUKU A

Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI Berdasarkan Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Konsep Fluida

Bagian Pernyataan

No Kode Pernyataan Jawab Aspek KPS

1 P209.2.1 Perhatikanlah mengapa bendungan semakindalam semakin tebal dindingnya?

Karena semakin dalam maka tekanan didalam fluida akan semakin besar.

Observasi

2 P212.1.3 Perhatikan gambar 7.3

Menurut kalian mana yang tekanannya palingbesar?

Sama besar Menerapkan konsep

3 P215.1.5 Bila kemudian kita memberikan tekanan padaair di dalam botol di bagian atas, apa yangterjadi?

Air akan memancar dari lubang botol Menggunakanalat/bahan danobservasi

4 P215.1.5 Bandingkan jarak maksimal sebelum kalianmemberi tekanan dengan sesudah memberitekanan?

Hasilnya lebih jauh jarak setelah diberitekanan

Klasifikasi

5 P215.1.5 Apakah setelah diberi tekanan jarakmaksimal bertambah dengan penambahanyang sama untuk semua lubang?

Ya, bertambah dengan penambahan yangsama

Klasifikasi

6 P218.3.3 Masukkanlah gabus ke dalam air sampaitenggelam. Perhatikan apa yang terjadi pada

Gabus bergerak keatas, lalu mengapung Observasi

67

Page 81: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

68

gabus. Tunggu sampai gabus naik sampai dipermukaan air. Apa yang kalian lihat?

7 P218.3.3 Bagaimana gerakan gabus saat dilepas? Langsung bergerak ke atas Observasi8 P218.3.3 Bagaimana gerakan gabus saat sudah di

permukaan?Terapung di permukaan Observasi

9 P221.1.1 Masukkan sepotong besi kedalam air. Apayang terjadi?

Sepotong besi akan tenggelam dalam air. Menggunakanalat/bahan danObservasi

10 P226.3.4 Pernahkah kalian meneteskan air dari pipetsecara perlahan-lahan, Bagaimana bentuktetesan air?

Tetesan air berbentuk bulat. Observasi

11 P231.3.3 Pernahkah kalian melihat asap rokok yangkeluar dari rokok?

Pernah Bukan KPS(Aspek Kognitif C1)

12 P232.2.2 Apa yang dimaksud dengan debit? Debit adalah besaran yang menyatakanbanyaknya air yang mengalir selama 1 detikyang melewati suatu penampang luas.

Bukan KPS karenamengandung konsep(Aspek Kognitif C2)

13 P233.1.5 Mana yang lebih deras saat permukaan selangtidak ditutup atau saat ditutup?

Yang lebih deras adalah saat mulut selangditutup

Klasifikasi

14 P236.1.3 Kita mengenal asas bejana berhubungan.Apakah asas ini juga berlaku untuk fluidayang mengalir?

Tidak, karena pada bejana mengalirdipengaruhi juga dengan kecepatan aliran,ketinggian tempat, dan luas penampang.

Bukan KPS, karenamengandung konsep(Aspek Kognitif C2)

15 P238.2.7

Gambar 7.24 menunjukkan tekanan semakin

Hal ini disebabkan kecepatan air semakinbesar. Pada kecepatan yang Besartekanannya lebih kecil daripada tekananpada aliran kecepatan yang rendah.

Bukan KPS karenamengandung konsep(Aspek Kognitif C2)

68

Page 82: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

69

mengecil pada jarak yang semakin jauh.Mengapa demikian?

16 P238.2.14 Sebuah pipa yang memiliki diameterberbeda-beda, Bagaimana kecepatan padatiap diameter?

Berbeda pula Prediksi

17 P240.3.3 Apa yang menyebabkan pesawat dapatterangkat?

Adanya beda tekanan pada bagian atas danbawah sayap pesawat

Bukan KPS Karenamengandung konsep(Aspek Kognitif C2)

Bagian Kegiatan Siswa

No Kode Kegiatan Siswa Aspek KPS yangDikembangkan

Alasan

18 Q210 Kalian dapat menggunakan barang bekas seperti botol plastikbekas minuman yang transparan. Kemudian lubangi dinding botolsecara melingkar dengan ketinggian yang sama. Lakukan yangsama dengan botol yang lain, tapi ketinggiannya berbeda denganbotol yang pertama. Isi dengan air dan lihatlah air yangmemancar dari lubang botol. Berapa jarak yang ditempuh oleh airyang memancar? Mana yang paling jauh memancar?

- Observasi- Menggunakan alat

dan bahan

Membimbing siswauntuk meng-gunakanalat indra dalam me-ngamati pancaran airdari lubang botol.

19 Q217 Ambillah sepotong gabus. Letakkan di atas air. Apa yang terjadi?Gabus akan mengapung bukan? Tekanlah gabus agar seluruhgabus berada di dasar air. Lalu lepaskan. Apa yang terjadi? Gabusakan bergerak ke atas sampai kemudian mengapung, bukan?

- Observasi- Menggunakan alat

dan bahan

Membimbing siswauntuk meng-gunakanalat indra dalammelihat peristiwamengapung yangdialami oleh gabussetelahditenggelamkan.

20 Q217 Ambillah gelas, kemudian masukkan air ke dalam gelas tersebut.Masukkan gabus perlahan-lahan. Apa yang terjadi pada air? Saatbagian gabus yang tercelup sebagian, berapa banyak air yang

- Menggunakan alatdan bahan

- Observasi

membimbing siswauntuk mengamatijumlah air yang

69

Page 83: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

70

tumpah? Jika seluruh gabus dimasukkan ke dalam air, berapabanyak volume air yang tumpah?

tumpah dalam upayamemahami hukumArchimedes.

21 Q222 a. Letakkan sebuah telur dalam gelas yang berisi air tawar.Amati apa yang terjadi, di mana posisi telur?

b. Ambil telur lalu masukkan 4 sendok garam dalam gelaskemudian aduklah. Masukkan kembali telur. Apa yang terjadi,di mana posisi telur?

c. Tambahkan air ke dalam gelas kemudian aduk perlahanjangan sampai telur pecah. Tunggulah beberapa saat.Bagaimana posisi telur?

Dapatkah kalian menganalisis mengapa terjadi perubahan posisitelur? Apa kaitan antara penambahan air garam dengan posisitelur?

- Observasi- Menggunakan alat

dan bahan- Interpretasi

Menggunakan alat danbahan.Menemukan poladalam 1 seripengamtan denganmengamati hubunganpenambahan garamdan perubahan posisitelur.

22 Q226 Kalian sekarang sudah mengetahui bagaimana sebuah bendadapat mengapung, tenggelam, dan melayang. Jika terjadi banjirbagaimana cara kalian agar tidak tenggelam? Kalian menaikibarang-barang yang dapat mengapung dan memperkirakan beratmaksimum yang bisa diangkut tanpa tenggelam. Carilah barang-barang yang ada di sekitar kalian yang mudah diperoleh untukkalian manfaatkan jika terjadi banjir.

- Menerapkankonsep

Menerapkan konsepmengapung,tenggelam, danmelayang dalamsituasi baru.

23 Q231 Kalian pasti sering melihat tembok yang basah karena menyerapair yang ada di fondasi bangunan. Tembok jadi kotor. Hal inikarena adanya gaya kapiler. Apakah gaya kapiler bisadimanfaatkan untuk kehidupan manusia?Jika ya, berilah contohnya!

- Menerapkankonsep

Menerapkan konsepkapilaritas danmenerapkankemungkinanpenggunaannya dalamkehidupan sehari-hari

70

Page 84: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

71

Bagian Contoh Soal

No Kode Pertanyaan Penyelesaian Aspek KPS

24 R211.1 Bila tekanan di permukaan adalah 101kPa, carilah tekanan yang dialami sebuahkapal yang berada di kedalaman 100 m dibawah permukaan laut. Jika ρ = 103

kg/m3

Diketahui :Po= 101 x 103 Pa,h = 100 mJawab :P = Po + ρgh= 101 x 103 Pa + (103 kg/m3)(9,8 N/m)(100 m)= 1081 kPa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

25 R211.2 Sebuah pipa U berisi dua cairan dengankerapatan berbeda pada keadaansetimbang. Di pipa sebelah kiri berisiminyak yang tidak diketahuikerapatannya, di sebelah kanan berisi airdengan kerapatan 1000 kg/m3. Bilaselisih ketinggian di permukaan airadalah h =13 mm dan selisih ketinggianantara minyak dan air adalah 15 mm.Berapakah kerapatan minyak?

Dik : h1 = 15 mmh2 = 13 mmρ2 = 1000 kg/m3

= 866,7 kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

26 R214.1 Ketinggian air raksa pada Barometer pipaU di suatu tempat adalah 760 mm.a. Berapakah tekanan atmosfer di tempat

itu bila ρ air raksa adalah 13,595 x 103

kg/m3 ?

Dik: h = 760 mm,rair raksi = 13,595 x 103 kg/m3

a. P = ρ . g. h= (13,595 x 103)(9,8)(760x10-3)= 101,255 Pa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

71

Page 85: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

72

27 R214.1 b. Jika pipa tidak berisi air raksa tetapidigunakan air, berapa tinggi kolom airdi tempat itu?

c. P = ρ . g. h101,255 = (103)(9,8)(h)h = 10,3 m = 10.300 mm

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

R214.2 Ketinggian kolom barometer air raksapada suatu ruangan pada suhu -5° adalah740 cm. Kerapatan air raksa saat ituadalah 1,3608x104 kg/m3.Berapa tekanan udara di ruang itu?

Dik: ρ = 1,3608 x 104 kg/m3

h = 7,4 mDit: P = ?P = ρ . g. h= (1,3608 x 104 kg/m3)(9,8 m/s2)(7,40 m)= 98,69 kPa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep(Termasuk dalam Aspek

Kognitif C2)

28 R216.1 Sebuah mobil hendak diangkat denganmenggunakan dongkrak hidrolik. Bilapipa besar memiliki jari-jari 25 cm danpipa kecil memilki jari-jari 2 cm. Berapagaya yang harus diberikan pada pipakecil bila berat mobil adalah 15.000 N?

Dik: R1 = 2 cm , R2 = 25 cm, F2 = 15.000 NDit: F1 = ?

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

29 R222.1 Sebuah balok es mengapung di atas air.ρes adalah 920 kg/m3. ρair =1000 kg/m3.Berapa bagian es yang terletak di ataspermukaan air?

Dik: ρes = 920 kg/m3

ρair = 1000 kg/m3

Hukum ArchimidesFApung = FBerat

ρair.. g . V’ = ρes . g. V

Bagian yang tenggelam adalah 0,92 berartibagian yang terapung adalah 0,08 atau 8%.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

30 R230.1 Berapa tinggi air yang naik dalam pipa Dik: r = 0,15 mm = 1,5 x 10-4 m Bukan pertanyaan KPS,

72

Page 86: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

73

yang jari-jarinya 0,15 mm jika sudutkontaknya nol? γ untuk air adalah 0,073.

ρ = 1.000 kg/m3

γ = 0,073Dit: h = ?

= 9,93 x 10-2 m = 9,93 cm

Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

31 R230.2 Tegangan permukaan air raksa adalah0,465 N/m. Sudut kontak air raksadengan pipa kapiler berjari-jari 2,5 mmpada mangkuk sebesar 150°. Berapaketinggian air raksa relatif terhadappermukaan air raksa dalam mangkuk?

Dik: r = 2,5 mmγ = 0,465 N/mθ = 150gg

Dit: h = ?

= -4,03 x 10-2 m = -4,03 cmTanda negative (-) menunjukkan bahwapermukaan air raksa dalam pipa berada dibawah permukaan raksa pada mangkok.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

32 R234.1 Air mengalir dalam pipa yang jari-jari 5cm dengan laju 10 cm/det. Berapa lajualiran volumenya?

Dik: r = 0,5 cmv = 10 cm/sA = π (52)

dit: Q = ?Q = v. AQ = 10 . 0.25Q = 2,5 cm3/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

73

Page 87: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

74

33 R234.2 Fluida mengalir dalam pipa yangdiameternya berbeda-beda, kelajuan air dititik A yang jari-jarinya 3 cm adalah 8m/det, berapakah kelajuan air di titik B,dan C bila jari jari masing-masing 1 cmdan 5 cm.

Dik: AA = (0,03 m)2πAB = (0,01 m)2πAC = (0,05 m)2πvA = 8 m/s

Dit: vB = ?vC = ?

= 8(0,03m)2π

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

34 Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

35 R235.1 Suatu air terjun dengan ketinggian 10 mmengalirkan air dengan debit 20 m3/det.Berapa daya yang dapat dibangkitkanoleh air terjun itu. ρair = 1.000 kg/m3.

Dik: h = 10 mQ= 20 m3/sρ = 1.000 kg/m3

EP = mgh=> m = ρV

Maka:

P = Q.ρ.g.hP = 20 x 1.000 x 10 x 10P = 2 x 106 watt

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

74

Page 88: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

75

Bagian Latihan Soal

No Kode Soal Penyelesaian Aspek KPS

36 S244.1

Untuk menentukan massa jenis zat cair dirangkaialat seperti gambar di atas. Penghisap P dapatbergerak bebas dengan luas penampang 1 cm2.Jika konstanta pegas 100 N/m dan pegas tertekansejauh 0,4 cm, maka massa jenis zatcair adalah ....A. 400 kg/m3 D. 800 kg/m3

B. 500 kg/m3 E. 1.000 kg/m3

C. 750 kg/m3

Dik: A = 1 cm2 = 1 x 10-4 m2

k = 100 N/mx = 0,4 cm = 4 x 10-3 m

Dit: ρ= ?Jawab:F = k . x

= 100 x 4 x 10-3

= 0,4 NP = ρ.g.h P = F/A

kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

37 S244.2 Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N danmassa jenis 2,5 x 103 kg/m3. Bila massa jenis air1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasinya 10m/det2,maka berat kaca di dalam air adalah ....A. 10 N D. 25 NB. 15 N E. 30 NC. 20 N

Dik: Wu = 25 Nkg.m-3

kg.m-3

g = 10 m.s-2

Dit: Wair = ?

W = m.g

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

75

Page 89: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

76

Wu - FA = Wair

38 S244.2 Penghisap sebuah pompa hidrolik memiliki luassebesar A m2, hendak digunakan untukmengangkat mobil yang beratnya WN. Gaya yangharus diberikan pada penghisap yang lainnya jikaluas penam-pangnya A/5 m2 adalah ....A. W/5 N D. 5 W NB. 10 W N E. W /10 NC. 25 W N

Dik: A1 = AF1 = WA2 = A/5

Dit: W2 = ?Hukum Pascal untuk mesin hidrolikP1 = P2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

39 S245.4

Dari gambar di atas P1 dan v1 adalah tekanan dankecepatan udara di atas sayap. P2 dan v2 adalah

Agar pesawat dapat terangkat syaratnya adalahtekanan dibagian bawah sayap harus lebih besardaripada tekanan diatas sayap.Hubungan antara tekanan dan kecepatan ialah,jika kecepatan bertambah maka tekananberkurang. Jadi, kecepatan udara dibagian atassayap harus lebih besar dari kecepatan dibagian

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

76

Page 90: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

77

tekanan dan kecepatan udara di bawah sayap.Agar sayap pesawat dapat mengangkat pesawat,maka syaratnya ....A. P1 = P2 dan v1 = v2 D. P1 > P2 dan v1 > v2

B. P1 < P2 dan v1 > v2 E. P1 > P2 dan v1 < v2

C. P1 < P2 dan v1 < v2

bawah sayap.

40 S245.5 Sebuah cairan dimasukkan dalam sebuah cawan,kemudian sebuah pipa kapiler ditempatkan dalamcairan tersebut. Ternyata cairan di dalam pipakapiler lebih tinggi dari pada permukaan cairandalam cawan. Pernyataan yang benar di bawahini adalah ....A. Gaya adesi antara cairan dan pipa kapiler lebih

besar dari gaya kohesi cairanB. Gaya adesi antara cairan dan pipa kapiler lebih

kecil dari gaya kohesi cairanC. Gaya adesi antara cairan dan dinding cawan

lebih besar dari gaya kohesi cairanD. Gaya adesi antara cairan dan dinding cawan

lebih besar dari gaya kohesi cairanE. Gaya kohesi antara cairan dan pipa kapiler

lebih besar dari gaya adhesi cairan

Adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekulyang berbeda. Kohesi adalah gaya tarik-menarikantar molekul-molekul sejenis.Pada pipa kapiler jika permukaan cairan didalam pipa lebih tinggi daripada permukaancairan diluar pipa, berarti gaya adhesi cairandengan pipa kapiler lebih besar daripada gayakohesi antar cairan tersebut.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

41 S245.6 Sebuah kawat yang panjangnya 12 cm berada dipermukaan air dengan panjangnya sejajar denganpermukaan. Koefisien tegangan permukaan airadalah 0,073 N/m. Gaya tambahan di luar beratkawat yang diperlukan untuk menarik kawatadalah ....A. 0,0087 N D. 0,608 NB. 0,0175 N E. 1,75 NC. 0,304 N

Dik: ℓ = 12 cm = 0,12 mγ = 0,073

Dit: F = ?Jawab :

F = 2 ℓ.γ= 2 x 0,12 x 0,073= 0,0175 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

77

Page 91: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

78

42 S246.7 Seekor serangga air dapat berjalan di permukaandanau tanpa tenggelam. Hal ini disebabkan karena....A. Serangga air memiliki massa jenis lebih kecil

dari massa jenis airB. Serangga air beratnya kecilC. Adanya tegangan permukaan air danauD. Gerakan serangga sangat cepatE. Serangga air memiliki massa jenis lebih besar

daripada massa jenis air

Serangga dapat berjalan diatas air karena adanyategangan permukaan cairan tersebut. Tegangantersebut mampu menopang kaki seranggasehingga serangga dapat berjalan di ataspermukaan air.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

43 S246.8 Gambar di sampingmenunjukkan batang pipakaca yang berisi udara. Ujungatas pipa tertutup sedangkanujung bawahnya tertutup olehraksa yang tingginya 10 cm.Tekanan udara luar 76 cmHg,maka tekanan udara di dalampipa adalah ....A. 0 (nol) D. 76

cmHgB. 10 cmHg E. 86 cmHgC. 66 cmHg

Berdasarkan prinsip kerja manometer. Tekanandibagian ujung pipa tertutup adalah 0 (nol)

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

44 S246.9 Sebuah bola logam yang beratnya 200 N jikaditimbang di dalam air beratnya seakan-akan 160gram. Jika ditimbang di dalam minyak yangmassa jenisnya 0,8 g/cm3 berat bola logam adalah.... (Uair= 1 g/cm3)A. 128 N

Dik: W = 200 NWair = 160 N

kg/m3

kg/m3

Dit: Wm = ?FAair = 200 -160 = 40 NFAair =

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

78

Page 92: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

79

B. 158 NC. 168 ND. 200 NE. 208 N

40 = 1000 . 10. V

V = 40 / 10.000 = 4 x 10-3

FAm =

= 800 . 10 . 4 x 10-3

= 32 NWminyak = W - FAm

= 200 – 32= 168 N

45 S247.10 Suatu benda terapung di atas permukaan air yangberlapiskan minyak dengan 50% benda berada didalam air, 30% di dalam minyak dan sisanya diatas permukaan minyak. Jika massa jenis minyak0,8 g/cm3, maka massa jenis benda tersebutadalah .... (dalam g/cm3)A. 0,62B. 0,68C. 0,74D. 0,78E. 0,8

Dik: Vm = 50%Va = 30%Vb = 100%

= 0,8Dit: = ?

Vb. .g = Vm. .g + Va. .g

100% . + 50% .

100 = 24 + 50

= 74/100= 0,74

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

Essay46 S247.1 Air laut memiliki modulus Bulk 2,3 x 109 N/m2.

Carilah kerapatan air laut pada kedalaman dimana tekanan sama dengan 800 atm jikakerapatan dipermukaan 1024 kg/m3.

Dik: B = 2,3 x 109N/m2

P =800 atm = 8 x 107 Pa= 1024 kg/m3

Dit: = ?

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

79

Page 93: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

80

Rumusnya menjadi:

47 S247.2 Sebuah mobil bermassa 1.500 kg diam di atasban. Tiap-tiap ban dipompa pada tekanan gauge200 kPa. Berapakah luas kontak tiap ban denganjalan, dengan mengasumsikan keempat banmenopang beratnya secara sama besar?

Dik: m = 1.500 kgP = 200 kPa = 200 x 103 Pa

Dit: A = ?F = m .g

= 1.500 x 10 =15.000 N

A pada masing-masing ban adalah A/4 = 0,075/4= 0,01875 m2 = 187,5 cm2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

48 S247.3 Sebuah balok dari bahan yang tidak diketahuimemiliki berat 5 N di udara dan 4,55 N bilatercelup dalam air. Berapakah kerapatan bahan?

Dik: W = 5 Nm = 0,5 kgWair = 4,55 NFA = 5 – 4,55 = 0,45 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

80

Page 94: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

81

kg/m3

Dit: = ?FA = Wair0,45 = . g. V0,45 = 1.000 x 10 x VV = 0,45 / 10.000V = 0,45 x 10-4

kg/m3

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

49 S247.4 Berapakah luas minimum dari sebuah balok esyang tebalnya 0,4 m yang mengapung di atas airyang akan menahan sebuah mobil yang beratnya1100 kg? (Bila massa jenis es = 0,92 x massajenis air)

Dik: d = 0,4 mm = 1.100 kgW = 11.000 N

kg/m3

Dit: L = ?F =11.000 = 920 x 10 x V

V = Luas x d1,196 = Luas x 0,4Luas = 1,196/0,4 = 2,99 m2 ≈ 3 m2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

50 S247.5 Bila sebuah pipa kapiler dengan diameter 0,8 mmdicelupkan ke dalam methanol, maka methanolnaik sampai ketinggian 15,0 mm. Jika besar sudutkontak nol, hitunglah tegangan permukaanmethanol bila berat jenisnya 0,79!

Dik: d = 0,8 mm = 8 x 10-4mr = 4 x 10-4 mh = 15 mm = 15 x 10-3mθ = 0ρ = 0,79 g/cm3 = 790 kg/m3

Dit: γ = ?Rumus:

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

81

Page 95: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

82

82

Page 96: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

83

HASIL ANALISIS BUKU B

Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI Berdasarkan Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Konsep Fluida

Bagian Penjelasan

No Kode Pernyataan Jawaban Aspek KPS

1 P141.1.1

Perhatikan gambar diatas! Mengapa kapal bisaterapung diatas air?

Karena berat jenis kapal lebih ringandari berat jenis air laut

Bukan KPS karenamengandung konsep(Aspek Kognitif C2)

2 P157.2.2 Bagaimanakah gerakan telur dalam air? Telur akan tenggelam Observasi3 P157.2.7 Bagaimana gerakan telur jika dijatuhkan dalam

larutan garam?Telur akan terapung Observasi

Bagian Kegiatan Siswa

No Kode Kegiatan Siswa Aspek KPS yangdikembangkan

Alasan

4 Q149 a. Masukkan panci ke dalam bak plastik. Isilah pancidengan air hingga penuh.

b. Ikatlah batu dengan benang sehingga kalian dapatmengangkat batu dengan tali tersebut.

c. Kaitkan timbangan pegas ke ujung tali. Kemudian

- Menggunakan alat danbahan

- Observasi- Klasifikasi- Mengomunikasikan

- Observasi dengan mengamatialat ukur

- Klasifikasi dengan mencatatsetiap hasil pengamatan danmembandingkan berat air

83

Page 97: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

84

gunakan timbangan tersebut untuk mengangkat batu.Catatlah beratnya.

d. Dengan timbangan pegas yang masih terhubungdengan batu, turunkan batu dengan hati-hati ke dalamair panci hingga benar-benar tenggelam. Air mengalird ari panci ke bak plastik.

e. Catatlah berat batu sekarang.f. Ikatlah mulut stoples dengan tali untuk mengangkat

stoples hanya dengan menggunakan tali tersebut.g. Kaitkan timbangan pegas ke ujung lain dari tali yang

diikatkan pada stoples dan timbanglah stoples kosongtersebut.

h. Keluarkan batu dan panci dari bak plastik.i. Tuangkan air dalam bak plastik ke dalam stoples.j. Kaitkan lagi timbangan pegas ke tali pada stoples dan

timbanglah stoples yang berisi air tersebut.Diskusi:a. Berapakah selisih berat batu di udara dengan berat

batu di air? Mengapa ada selisihnya?b. Hitunglah berat air dalam stoples! Bandingkan berat

air dalam stoples dengan selisih berat batu di udaradan di air! Apakah yang kalian temukan?

c. Tunjukkan Hukum Archimedes pada percobaan yangkalian lakukan tersebut. Tulislah kesimpuannya!

dalam toples dengan selisihberat batu.

- Menggunkan alat dan bahandengan mengikutik intruksiyang diberikan

- Mengomunikasikan denganmenjelaskan hasil percobaandan hubungannya denganhukum Archimedes

5 Q152 a. Potonglah kertas aluminium dengan bentuk bujursangkar dua buah.

b. Bungkuslah 10 klip kertas dengan salah satu potongankertas aluminium, remas-remaslah kertas tersebutsehingga membentuk bola.

c. Lipatlah empat tepi kertas aluminium kedua berbentukkotak kecil.

- Menggunakan alat danbahan

- Menerapkan konsep- Mengomunikasikan

- Menggunakan alat dan bahandengan mengikuti instruksiyang diberikan

- Menerapkan konsep denganmengetahui hukum yangmendasari percobaan tersebut.

- Mengomunikasikan dengan

84

Page 98: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

85

d. Letakkan 10 klip kertas pada kotak tersebut secararata.

e. Isilah ember dengan air.f. Letakkan kotak dan bola kertas tersebut di permukaan

air dalam ember.Diskusia. Bola kertas dan kotak memiliki berat yang sama,

tetapi mengapa bola kertas tenggelam sedangkankotak tetap mengapung?

b. Hukum apa yang mendasari percobaan tersebut?c. Tulislah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian

lakukan tersebut!

mendiskusikan kesimpulandari percobaan tersebut.

Bagian Contoh Soal

No Kode Pernyataan Penyelesaian Aspek KPS

6 R143.1 Seekor ikan berada pada kedalaman 5 mdari permukaan air sebuah danau. Jikamassa jenis air 1.000 kg/m3 danpercepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan:a. tekanan hidrostatik yang dialami ikan,

Dik: h = 5 mρair = 1.000 kg/m3

P0 = 1 atm = 1 x 105 N/m2

Dit: Ph = ... ?PT = ... ?

Jawab:a. Ph = ρ.g.h = 1.000 x 10 x 5 = 5 x 104 N/m2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

7 R143.1 b. tekanan total yang dialami ikan! b. PT = P0 + ρ .g.h = (1 x 105) + (5 x 104)= 1,5 x 105 N/m2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

8 R145.1 Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan air Dik: h1 = 10 cm Bukan pertanyaan KPS,

85

Page 99: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

86

(ρ = 1.000 kg/m3), kemudian salah satukakinya diisi minyak setinggi 10 cm. Jikaselisih permukaan air pada kedua kaki 8cm, berapakah massa jenis air?

h2 = 8 cmρ2 = 1.000 kg/m3

Dit: ρ1 = ... ?Jawab:ρ1.h1= ρ2.h2

ρ1 x 10 = 1.000 x 8ρ1 = 800 kg/m3

Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

9 R146.1 Sebuah dongkrak hidrolik masing-masingpenampangnya berdiameter 3 cm dan 120cm. Berapakah gaya minimal yang harusdikerjakan pada penampang kecil untukmengangkat mobil yang beratnya 8.000N?

Dik: d1 = 3 cm = 0,03 md2 = 120 cm = 1,2 mF2 = 8.000

Dit: F1 =…?Jawab:

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

10 R152.1 Suatu benda yang massa jenisnya 800kg/m3 terapung di atas permukaan zat cairseperti tampak pada gambar. Berapakahmassa jenis zat cair?

Dik: ρb = 800 kg/m3

Vf = Vb – 1/3 Vb = 2/3 Vb

Dit: ρf = …?Jawab:

kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

86

Page 100: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

87

11 R152.2 Sebuah benda ditimbang di udaraberatnya 20 N dan ketika ditimbang didalam air berat benda menjadi 15 N. Jikamassa jenis air 1.000 kg/m3 dan g = 10m/s2, tentukan:a. Gaya ke atas benda oleh air,b. Massa jenis benda!

Dik: ud = 20 N ρair = 1.000 kg/m3

air = 15 N g = 10 m/s2

Dit: FA= …?Fb = …?

Jawab:a. air = ud - FA → FA= (20 – 15) N = 5 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

b.

kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

12 R157.1 Pipa kapiler yang berjari-jari 2 mmdimasukkan tegak lurus ke dalam zat cairyang memiliki tegangan permukaan 3 x10-2 N/m. Ternyata permukaan zat cairdalam pipa naik 2 mm. Jika sudut kontakzat cair 37o dan g =10 m/s2, hitunglahmassa jenis zat cair!

Dik: r = 2 mm = 2 x 10-3 mγ = 3 x 10-2 N/my = 2 mm = 2 x 10-3 mθ = 37o

g = 10 m/s2

Dit: ρ = …?Jawab:

kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

13 R158.1 Sebuah bola dengan jari-jari 1 mm danmassa jenisnya 2.500 kg/m3 jatuh kedalam air. Jika koefisien viskositas air 1 x10-3 Ns/m2 dan g =10 m/s2, tentukankecepatan terminal bola!

Dik: r = 1 mm = 1 x 10-3 mη = 1 x 10-3 Ns/m2

ρb = 2.500 kg/m3

ρf = 1.000 kg/m3

g = 10 m/s2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

87

Page 101: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

88

Dit: v = …?Jawab:

v = 3,3 m/s14 R161.1 Air mengalir melalui pipa mendatar

dengan diameter pada masing-masingujungnya 6 cm dan 2 cm. Jika padapenampang besar, kecepatan air 2 m/s,berapakah kecepatan aliran air padapenampang kecil?

Dik: d1 = 6 cm; d2 = 2 cm; v1 = 2 m/sDit: v2 =…?Jawab:A1v1 = A2v2

Sehingga:

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

15 R166.1 Suatu bejana berisi air seperti tampakpada gambar. Tinggi permukaan zat cair145 cm dan lubang kecil pada bejana 20cm dari dasar bejana. Jika g = 10 m/s2,tentukan:a. Kecepatan aliran air melalui lubang,b. Jarak pancaran air yang pertama kali

jatuh diukur dari dinding bejana!

Dik: h2 = 145 cm = 1,45 mh1 = 20 cm = 0,2 mg = 10 m/s2

Dit: a. v1 = …?b. x1 =…?

Jawab:a.

v1 = 5 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

88

Page 102: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

89

16 R166.1 b. Jarak Pancaran Air

x = v1.t= 5 x 0,2 = 1 m

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

17 R167.2 Air mengalir melewati venturimeterseperti pada gambar. Jika luas penampangA1 dan A2 masing-masing 5 cm2 dan 4cm2, dan g = 10 m/s2, tentukan kecepatanair (v1) yang memasuki pipaventurimeter!

Dik: A1 = 5 cm2

A2 = 4 cm2

g = 10 m/s2

Dit: v1 =…?Jawab:Pada pipa horizontal berlaku

A1.v1 = A2.v2

Pada pipa vertical berlaku P1-P2 = ρ.g.hSehingga:

v1 = 4 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

18 R168.3 Sebuah pipa silindris dengan diameter Dik: d1 = 8 cm Bukan pertanyaan KPS,

89

Page 103: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

90

berbeda masing-masing 8 cm dan 4 cmdiletakkan pada bidang mendatar. Jikakecepatan aliran air pada diameter besar 2m/s dan tekanannya 105 Pa, berapakahkecepatan dan tekanan air pada diameterkecil?

d2 = 4 cmv1 = 2 m/sP1 = 105 Pa

Dit: v2 =…?v1 =…?

Jawab:A1.v1 = A2.v2 karena A = ¼ πd2, maka:d1

2.v1 = d22.v2

v2= 8 m/sBerdasarkan hukum Bernoulli untuk h1 =h2, maka:P1 + ½ ρ.v1

2 = P2 + ½ ρ.v22

(105) + (2 x 103) = P2 + (32 x 103)P2 = 105 – (0,3 x 105)

= 0,7 x 105 Pa

Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

Bagian Latihan Soal

No Kode Pernyataan Penyelesaian Aspek KPS

18 S144.1 Sebuah vas bunga dengan massa 1.500gram berbentuk prisma segitigadengan lubang ditengah berbentuklingkaran. Jika vas tersebut terbuatdari kayu dengan massa jenis 2,7 x 103

kg/m3, hitunglah volume lubangtersebut!

Dik: m = 1.500 gr = 1,5 kgρ = 2,7 x 103 kg/m3

Dit: v = ?Jawab:

= 5,55 x 10-4 m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C2)

90

Page 104: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

91

19 S153.1 Dari gambar di samping, jika massajenis air 1.000 kg/m3, tentukan massajenis minyak!

Dik: ρair = 1.000 kg/m3

h1 = 4 cmh2 = 6 cm

Dit: ρminyak=…?Jawab:P1 = P2

ρ1.g1.h1 = ρ2.g2.h2

ρ1.h1 = ρ2.h2

100 x 4 = ρ2 x 6ρ2 = 400/6 =666,67 kg/m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

20 S153.2 Sebuah kubus dengan sisi 30 cmdigantungkan dengan tali. Tentukangaya apung yang dikerjakan fluida jika(diketahui ρ =1.000 kg/m3)a. dicelupkan setengahnya,

Dik: r = 30 cm; V = 303 = 27.000 cm3

V = 27 x 10-3 m3

ρ = 1000 kg/m3

a) Tercelup ½ bagian, berarti volume = 13,5x10-3

FA = ρ . g . ½ VFA =1000 x 10 x 13,5x10-3

= 135 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C2)

21 S153.2 b. dicelupkan seluruhnya! b) Tercelup seluruhnyaFA = ρ . g . V

= 1000 x 10 x 27x10-3

= 270 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C2)

25 S159.1 Pembuluh kayu suatu pohon memilikidiameter 4 cm digunakan untukmengangkut air dan mineral daridalam tanah. Jika sudut kontak 0o,

tegangan permukaan air 0,07 35 N/m dan percepatan grav itasinya 10 m/s2,tentukan tinggi kenaikan air d anmineral d ari permukaan tanah!

Dik: d = 4 cmθ = 0g = 10 m/s2

γ = 0,0735 N/mDit: y =…?Jawab:

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C2)

91

Page 105: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

92

26 S159.2 Suatu gelembung gas berdiameter 4cm naik secara tetap di dalam larutandengan massa jenis 1,75 g/cm3 dengankecepatan 5 cm/s. Jika massa jenis gasdianggap nol, tentukan koefisienviskositas larutan tersebut!

Dik: d = 4 cm; r = 2 cmρf = 1,75 g/cm3

ρb =0 g/cm3

v = 5 cm/sDit: n = ?Jawab:

45η = 80(-0,75)η = 60 / 45η = 1,33 Ns/m2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

27 S159.3 Dengan menggunakan timbangan,sepotong logam campuran memilikiberat terukur 86 gram di udara dan 73gram ketika di air. Tentukan volumedan massa jenisnya!

Dik: Wu = 86 Nm = 8,6 kg

Wair = 73 NFA = (Wu – Wair) = 13 Nρair = 1000 kg/m3

Dit: V =…?ρ =…?

Jawab:FA = ρair . g. V13 = 1000 x 10 x V

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

92

Page 106: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

93

V = 13/10.000 = 13 x 10-4 m3

28 S159.3ρb = m /V = 8,6 / 13 x10-4

ρb = 6615, 38 m3

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C2)

29 S168.1 Air mengalir ke atas melalui pipaseperti ditunjuk-kan gambar disamping dengandebit 10 dm3/s.Jika tekanan padaujung bawah

adalah 90 kPa dan g = 10 m/s2,tentukan:a. kelajuan air pada kedua ujung pipa,

Dik: r1 = 20 cm; A1 = π(0,2)2 m2

r2 = 10 cm; A2 = π(0,1)2 m2

h = 100 cm = 1 mQ = 10 dm3/s = 10 x 10-3 m3/sP1= 90 x 103 Pag = 10 m/s2

Dit: v1 dan v2 =…?P2 = …?

Jawab:Q = v1. A1

10 x 10-3 = v1 x 0,04 πv1 = 10-2 / 0,04 π = 0,25/ πv1. A1 = v2. A2

0,25/π . 0,04 π = v2 . 0,01 πv2 = 0,01 /0,01 πv2 = 1/π …( π dihapuskan) v1 = 0,25 ; v2 = 1

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

93

Page 107: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

94

30 S168.1 b. tekanan pada ujung atas pipa! P1 + ½ ρ.v12 + ρ1.g.h1= P2 + ½ ρ.v2

2 + ρ2.g.h2

90 kPa + ½(1000) 0,252+0 = P2+ ½ (1000)12+1000(10)(1)90 x103+ 31,25 = P2 + 500 + 104

P2 = (9 x 104 +31,25) - (500 + 104)P2 = 9 x 104- 104 + 31,25-500P2 = 8 x 104 - 468,75P2 = 80.000 – 468,75 =79.531,25 Pa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

31 S169.2 Airmengal

irdalam

venturemeter seperti ditunjukkan gambar diatas. Kelajuan air pada penampang 2adalah 6 m/s. Jika g = 10 m/s2 dan h =20 cm, berapakah kelajuan air padapenampang 1?

Dik: v2 = 6 m/sg = 10 m/s2h = 20 cm = 0,2 m

Dit: v1 = …?Jawab:Dik: v2 = 6 m/s

g = 10 m/s2

h = 20 cm = 0,2 mDit: v1 = …?Jawab:½ ρ (v2

2-v12) = ρ.g.h

½ (62-v12) = 10 . 0,2

½ (36- v12) =2

36 - v12 = 4

v12=36 – 4

v1 = √32 = 5,65 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

32 S169.3 Hitunglah daya yang dikeluarkanjantung, jika dalam setiap detakjantung, jantung memompa 750 mLdarah dengan tekanan rata-rata 100mmHg! Asumsikan 65 detak jantungper menit.

Dik: V = 750 ml = 0,75 lt = 0,75 dm3 = 75x10-5 m3

P = 100 mmHg = 1,33 x 104 Pan = 65 kalit = 60 s

Dit: Daya = …?Jawab:W = P.ΔV

Bukan pertanyaanKPS, Karenamengangdung konsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C4)

94

Page 108: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

95

Daya =

33 S169.4 Sebuah

pipahoriz

ontal mengalami pengecilan sepertitampak pada gambar. Pada titik 1diameter adalah 6 cm, sementara titik2 diameter hanyalah 2 cm. Pada titik 1,v1 = 2 m/s dan P1 = 180 kPa.Hitunglah v2 dan P2!

Dik: d1 = 6 cm; A1 = 9 x 10-4

d2 = 2 cm; A2 = 1 x 10-4

v1 = 2 m/sP1 = 180 x 103 Pa

Dit: v2 =…?P2 = …?

Jawab:v1. A1 = v2. A2

2(9x10-4) = v2(1x10-4)v2 = 18 m/s

Bukan pertanyaanKPS, Karenamengangdung konsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

34 S169.4 P1 + ½ ρ.v12 = P2 + ½ ρ.v2

2

180x103 + ½ (1000)(2)2 = P2 + ½ (1000)(18)2

360 x 103 = P2 + 162 x 103

P2 = 360.000 – 162.000 = 198.000 Pa = 198 kPa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalamAspek Kognitif C3)

Bagian Uji Kompetensi35 S172.1 Dimensi tekanan jika dinyatakan dalam

dimensi- dimensi pokok L, M, dan Tadalah ....a. MLT2 d. ML-1T-2

b. ML-1T e. MLT-2

c. MLT-1

P = F/A = (kg.m.s-2)/(m2)P = kg. m.s-2.m-2 = kg. m-1.s-2

P = ML-1T-2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

36 S172.2 Tekanan mutlak pada kedalaman 50meter dibawah permukaan danauadalah ….(massa jenis air danau 1 g/cm3, g = 10m/s2, dan tekanan atmosfer = 105 Pa)a. 1 x 105 N/m2 d. 6 x 105 N/m2

Dik: h = 50 mg = 10 m/s2

ρ = 1000 kg/m3

Po = 105 PaDit: P = …?Jawab:

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

95

Page 109: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

96

b. 4 x 105 N/m2 e. 7,5 x 105 N/m2

c. 5 x 105 N/m2P = Po + ρ.g.hP = 105 + 1000(10)(50)P = 105+ (5x105) = 6 x 105 Pa

37 S173.3 Sebuah pompa hidrolik denganperbandingan diameter pengisap 1:20.Apabila pada pengisap besar digunakanuntuk mengangkat beban 16.000 N,maka besar gaya minimal yangdikerjakan pada pengisap kecil adalah… .a. 20 N d. 80 Nb. 40 N e. 800 Nc. 50 N

Dik: d1 : d2 = 1 : 20A1 : A2 = 1 : 400F2 = 16.000 N

Dit: F1 = …?

F1.A2 = F2. A1

F1. 400 = 16.000 x 1F1 = 16.000 / 400 = 40 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

38 S173.4 Sebuah balok kayu yang volumenya10-4 m3 muncul 0,6 bagian ketikadimasukkan ke dalam air yangmempunyai massa jenis 103 kg/m3. Jikag = 10 m/s2, besar gaya ke atas yangdialami benda adalah …a. 4 x 10-2 Nb. 4 x 10-1 Nc. 1 x 105 Nd. 4 x 105 Ne. 5 x 105 N

Dik: V = 10-4 m3

Vt = 0,4 x 10-4 m3

ρair = 1000 kg/m3

g = 10 m/s2

Dit: FA = …?Jawab:FA = ρ.g.VtFA = 1000(10)(0,4 x 10-4)FA = 0,4 N = 4 x 10-1 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

39 S173.5 Seekor nyamuk dapat hinggap di ataspermukaan air karena … .a. berat nyamuk lebih kecil daripada

gaya Archimedesb. massa jenis nyamuk sama dengan

massa jenis airc. massa jenis nyamuk lebih kecil

Seekor nyamuk dapat terapung diatas permukaan zatcair karena adanya tegangan permukaan zat cairyang mampu menopang nyamuk. Sehingga nyamuktidak tenggelam

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

96

Page 110: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

97

daripada massa jenis aird. adanya adhesi dan kohesie. adanya tegangan permukaan

40 S173.6 Bila kita berdiri dekat rel dan kebetulanlewat serangkaian kereta api cepat,maka kita ….a. merasa ditarik menuju relb. merasa didorong menjauhi relc. kadang-kadang merasa ditarikd. ditarik atau didorong bergantung

pada kecepatan kereta apie. tidak merasa apa-apa

Ketika kereta lewat dan kita berada didekat keretayang melaju tersebut, maka kita akan merasa seolah-olah tertarik. Hal ini disebabkan laju udara disekitatkereta lebih cepat daripada laju udara lainnyasehingga tekanan disekitar kereta lebih kecil dan kitamerasa seolah-olah tertarik kearah kereta.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

41 S173.7 Air mengalir pada suatu pipa yangdiameternya berbeda denganperbandingan 1 : 2. Jika kecepatan airyang mengalir pada bagian pipa yangbesar 40 m/s, maka besarnya kecepatanair pada bagian pipa yang kecil sebesar… .a. 20 m/sb. 40 m/sc. 80 m/sd. 120 m/se. 160 m/s

Dik: d1 : d2 = 1 : 2A1 : A2 = 1 : 4v2 = 40 m/s

Dit: v1 = …?Jawab:v1. A1 = v2. A2

v1 x 1 = 4 x 40v1 = 160 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

97

Page 111: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

98

42 S173.8 Gambar berikut menunjukkan reservoirpenuh air yang dinding bagianbawahnya bocor,hingga airmemancarsampai ditanah.Jika g = 10 m/s2,jarak pancarmaksimumdiukur dari Padalah … .a. 5 mb. 10 mc. 15 md. 20 me. 25 m

Dik: hair = 1,25 mht = 5 mg = 10 m/s2

Dit: x = …?Jawab:# kecepatan verticalvvertical =

vvertical =

vvertical = = 10 m/s# Waktu untuk Jatuh

# Kecepatan horizontalvhorizontal =

vhorizontal =

vhorizontal =# Jarak Horizontalx = vh.tx = 5(1) = 5 m

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

43 S173.9 Sebuah pipa silindris memiliki duamacam penampang pipa diletakkanhorizontal dan mengalir daripenampang besar dengan tekanan 1,4 x105 Nm2 dan kelajuan 1 m/s. Jika diameter penampang besar 12 cm, makadiameter penampang kecil agartekanannya sama dengan 1 x 105 N/m2

Dik: P1 = 1,4 x 105 PaP2 = 1 x 105 Pav1 = 1 m/sd1 = 12 cm; A1 = (0,12)2=(144x10-4)

Dit: d2 =…?Jawab:P1 + ½ ρ.v1

2 = P2 + ½ ρ.v22

(1,4 x 105)+ ½ (1000)(1)2 =(1x105) +½ (1000)(v2)2

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

98

Page 112: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

99

adalah … .a. 1 cmb. 2 cmc. 4 cmd .6 cme. 9 cm

140.000+500 =100.000 + 500 (v2)2

140.500 – 100.000 = 500 (v2)2

40.500 / 500 = (v2)2

(v2)2 = 81

v2 = 9 m/s

v1. A1 = v2. A2

1(144 x 10-4) = 9 (A2)A2 = (144 x10-4)/9A2 = 16 x 10-4 m2

d2 = 4 x 10-2 m = 4 cm

44 S173.10

Air mengalir dalam venturimeterseperti tampak pada gambar. Jika luaspenampang A1 dan A2 masing-masing 5cm2 dan 3 cm2, maka kecepatan air (v1)yang masuk venturimeter adalah ….

a. 3 m/sb. 4 m/sc. 5 m/sd. 9 m/se. 25 m/s

Dik: A1 = 5 cm2

A2 = 3 cm2

h = 80 cmg = 10 m/s = 1000 cm/s

Dit: v1 = …?Jawab:

cm/sv1 = 3 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

99

Page 113: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

100

Bagian Essay45 S175.1 Sebuah balok kayu yang tingginya 20

cm dan massa jenis 0,8 x 103 kg/m3

mengapung pada air yang massajenisnya 1.000 kg/m3. Berapakahtinggi balok yang muncul dipermukaan cairan?

Dik: h = 20 cmρ = 800 kg/m3

ρair = 1000 kg/m3

Dit: Bagian yang mengapung…?Jawab:ρ1.g.V1 = ρ2.g.V2

800 . V1 = 1000 .V2

V1 : V2 = 10 : 8Berarti ada 8/10 bagian yang tenggelam dan 2/10bagian yang muncul dipermukaan air.

2/10 x 20 cm = 4 cm bagian yang muncul dipermukaan

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

46 S175.2 Sebuah benda massa 1 kg, massajenisnya 4.000 kg/m3 digantungkanpada neraca pegas, kemudiandimasukkan ke dalam minyak yangmassa jenisnya 800 kg/m3. Jikadiketahui g = 10 m/s2, berapa skalayang d itunjukkan oleh neraca pegas?

Dik: m = 1 kgρb = 4000 kg/m3ρm = 800 kg/m3g = 10 m/s2

Dit: Wm = …?Jawab:Wu = m.g = 1 x 10 = 10 NV = m /ρ = 1 / 4000 = 0,25 x 10-3 m3

FA= ρm . g V = 800(10)(0,25 x 10-3)FA = 2 NWm = Wu – FA

Wm = 10 – 2 = 8 N

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

47 S175.3 Sebuah pipa besar mempunyai luaspenampang 6 cm2 ujungnya

Dik: A1 = 6 cm2 = 6 x 10-4 m2

A2 = 2 cm2Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdung 100

Page 114: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

101

mempunyai kran dengan luaspenampang 2 cm2. Jika kecepatan airpipa besar 0, 2 m/s, tentukan volumeair yang keluar dari kran selama 10menit!

v1 = 0,2 m/st = 10 menit = 600 sekon

Dit: Volume = …?Jawab:Q = v1. A1 = v2. A2

Q = 0,2 (6 x 10-4 )Q = 1,2 x 10-4 m3/sVolume = Q. tVolume = 1,2 x 10-4 (600)V = 7,2 x 10-2 m3

V = 72 liter

konsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C4)

48 S175.4 Jelaskan terjadinya teganganpermukaan berdasarkan gaya tarik-menarik antar partikel sejenis!

Tegangan permukaan terjadi karena adanya gayakohesi antar molekul zat cair, semakin besar kohesiyang dimiliki suatu zat cair maka teganganpermukaannya semakin besar.

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

49 S175.5 Pipa venturi dialiri air dengan debit 2liter/s. Luas penampang A1 = 25 cm2

dan A2 = 5 cm2. Jika massa jenis air 1g/cm3, massa jenis air raksa 13,6 g/cm3

dan percepatan gravitasi = 10 m/s2,maka hitunglah:a. kecepatan aliran air padapenampang 1 dan 2,

Dik: Q = 2 dm3/s = 2 x 10-3 m3/sA1 = 25 cm2 = 25 x 10-4 m2

A2 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2

ρ = 1000 kg/m3

ρ’ = 13.600 kg/m3

g = 10 m/s2

Dit: v1 & v2 = …?P1 & P2 = …?h = …?

Jawab:# Q = v1.A1

2 x10-3 = v1 (25 x 10-4)v1 = (2 x 10-3)/(25 x 10-4)v1 = 0,8 m/s

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

101

Page 115: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

102

# Q = v2.A2

2 x10-3 = v2 (5 x 10-4)v2 = (2 x 10-3)/(5 x 10-4)v2 = 4 m/s

v1 = 0,8 m/s & v2 = 4 m/s

50 S175.5 b. beda tekanan di titik 1 dan 2, # P1 = ½ ρ v12

P1 = ½ (1000) (0,8)2

P1 = 500 x 0,64 = 320 Pa# P2 = ½ ρ v2

2

P2 = ½ (1000) (4)2

P2 = 500 x 4 = 8000 PaP1 = 320 Pa & P2 = 8000 Pa

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C2)

51 S175.5 c. selisih permukaan air raksa padamanometer!

Mencari Δh

0,64 (6 x 10-3) = (63 x 10-3)h(3,84 x 10-3)/(64 x 10-3) = hh = 0,0609 m =6,1 cm

Bukan pertanyaan KPS,Karena mengangdungkonsep

(Termasuk dalam AspekKognitif C3)

102

Page 116: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

103

Data Hasil Analisis Buku Sekolah Elektronik (BSE)Berdasarkan Keterampilan Proses Sains (KPS)

No Aspek KPSBuku A Buku B

P Q R S P Q R S1 Observasi 7 4 0 0 2 1 0 02 Klasifikasi 3 0 0 0 0 1 0 03 Interpretasi 0 1 0 0 0 0 0 04 Prediksi 2 0 0 0 0 0 0 05 Mengajukan Pertanyaan 0 0 0 0 0 0 0 06 Mengajukan Hipotesis 0 0 0 0 0 0 0 07 Merencanakan Percobaan 0 0 0 0 0 0 0 08 Menggunakan Alat/Bahan 2 4 0 0 0 2 0 09 Menerapkan Konsep 1 2 0 0 0 1 0 010 Mengomunikasikan 0 0 0 0 0 2 0 0

Aspek Kognitif1 Mengingat (C1) 1 0 0 0 0 0 0 02 Memahami (C2) 0 0 5 4 1 0 5 143 Mengaplikasikan (C3) 0 0 5 3 0 0 5 114 Menganalisis (C4) 4 0 3 8 0 0 4 6

Kemunculan Aspek KPS pada Setiap Bagian dari BSE

Aspek KPSBuku A Buku B

P Q R S P Q R S1 Observasi 2 Klasifikasi 3 Interpretasi 4 Prediksi 5 Bertanya6 Mengajukan Hipotesis7 Merencanakan Percobaan8 Menggunakan Alat/Bahan 9 Mengaplikasikan 10 Mengomunikasikan

Page 117: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

104

PENGOLAHAN DATA

1. Perhitungan persentase kesesuaian kemunculan aspek KPS pada bagianpenjelasan.

Rumus:

Buku A(Sesuai)

Buku B(Tidak Sesuai)

2. Perhitungan persentase kesesuaian kemunculan aspek KPS pada bagiankegiatan siswa.

Rumus:

Buku A(Sesuai)

Buku B(Sesuai)

3. Perhitungan persentase kesesuaian kemunculan aspek KPS pada seluruhbagian dari buku.

Rumus:

Buku A

Buku B

Page 118: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

105

Page 119: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

106

Page 120: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

107

Page 121: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

108

Page 122: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

109

Page 123: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

110

Page 124: ANALISIS KETERSEDIAAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS

111

BIODATA PENULIS

MOCHAMAD HILPAN. Pria kelahiran Tangerang, 24Agustus 1990 ini memulai pendidikan formalnya di SDNCiputat III (1996-2002), kemudian melanjutkan sekolahke MTsN II Tangerang (2002-2005), setelah itumelanjutkan ke SMAN 1 Ciputat (2005-2008). Penulistercatat sebagai mahasiswa Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,Program Studi Pendidikan Fisika melalui jalur UjianMandiri UIN (2008-2014). Selain aktif mengikuti

perkuliahan, penulis juga pernah aktif dibeberapa kegiatan mahasiswa yakniBEM-J P.IPA, HIQMA dan Asisten Lab. Fisika. Selain itu, penulis jugameluangkan waktunya sebagai pengajar beberapa lembaga bimbingan belajar danles privat diantaranya Teknos dan Primagama. Penulis juga menjadi pengajar diSMP Puspita Bangsa (2012-2013) dan Pondok Pesantren Al-Tsaniyyah (2013-2014).