proposal kps

Daftar Isi

Hal 2-3BAB ILatar Belakang

Hal 4Maksud dan TujuanPenawaran KerjasamaBOT

Hal 5-6BAB IIGambaran Umum ProyekRuang LingkupKerjasama BOT

Hal 7Bentuk KerjasamaBesaran Investasi

Hal 8-12BAB IIIGambaran SistemPenyediaan Air MinumPDAM INTAN BANJAR

Hal 12-16Analisis Kebutuhan Air

Hal 16-19Potensi diWilayahKerjasama

Hal 20-23BAB IVAnalisis Kelayakan Bisnis

Hal 24BAB VPenutup

2012

PROPOSAL PENAWARANKERJASAMA POLA BOTPDAM INTAN BANJAR

PROPOSAL PENAWARAN KERJASAMA BUILD OPERATE TRANSFERINSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM (IPAM) GUBERNUR SYARKAWI

2

PDAM INTAN BANJARJl. P. Hidayatullah No.24 Telp (0511) 4772061, 4782004 Fax. (0511) 4781698Banjarbaru 70711 Kalimantan Selatan

BAB I

LATAR BELAKANG

PDAM Intan Banjar merencanakan peningkatkan sistem pelayanan air minum

(SPAM) di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, terbagi menjadi : (a)

Zona Barat; (b) Zona Utama serta (c) Zona Timur

Berkembangnya Zona Barat sebagai zona komersial dan persiapan Pusat

Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan ke Banjarbaru serta sebagai merupakan

daerah penyangga Banjarmasin dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat

pesat mencapai 2,55 % pertahun dan pertumbuhan perumahan menuntut

ketersediaan utilitas umum terutama pelayanan air minum. Cakupan pelayanan

saat ini di wilayah tersebut baru mencapai 38,04% dengan perincian : Kertak

Hanyar dengan jumlah pelanggan 3.047 SR cakupannya 40,72 %, Gambut dan

Landasan Ulin dengan jumlah pelanggan 5.309 SR cakupannya 35,36 %.

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan permukiman menjadikan meningkatnya

kebutuhan air minum sehingga tidak sebanding dengan kapasitas terpasang PDAM

Intan Banjar yang melayani Zona Barat. Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan

air minumnya, masyarakat membeli air yang dijual dari gerobak penjaja air dengan

harga Rp 1.000,- s/d Rp 2.500,- per jerigen. Alternatif sumber air lainnya hampir

tidak ada karena berada pada daerah yang bergambut.


3


Luasnya wilayah pelayanan PDAM Intan Banjar sebagaimana dijelaskan dalam RPIJM

membutuhkan pembiayaan investasi yang cukup besar, sedangkan kemampuan

pendanaan baik bersumber dari equity maupun PMP (Penyertaan Modal

Pemerintah) sangat terbatas sehingga tidak mampu untuk menanggung seluruh

pembiayaan investasi di Zona Barat tersebut. Karena keterbatasan inilah PDAM

Intan Banjar bermaksud mengundang masuknya investor swasta dalam rangka

mendanai investasi pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas

pelayanan.


4


MAKSUD DAN TUJUAN PENAWARAN KERJASAMA BOT

Dalam rangka pencapaian target pelayanan air minum bagi masyarakat sesuai

tujuan Pembangunan Millenium ( Millenium Development Goals, MDGs ) pada tahun

2015 dimana 80 % penduduk perkotaan dan 60 % penduduk perdesaan terlayani

air minum, PDAM Intan Banjar akan meningkatkan kapasitas pelayanan, dengan

target pada tahun 2015 pelayanan air minum pada masyarakat sebesar khususnya

di Zona Barat 65 %, dengan membangunan infrastruktur sistem pelayanan air

minum di Jalan Gubernur Syarkawi. Maksud dan tujuan dari proyek ini adalah

sebagai berikut:

Tercapainya target pelayanan di Zona Barat pada tahun 2015 sebesar 65 %

yang selama ini cakupan pelayanan masih 38,04%.

Terpenuhinya permohonan masyarakat akan sambungan pelayanan air

minum.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Zona Barat.

Melayani kebutuhan pelanggan industri dan bisnis yang tumbuh dan

berkembang pesat di wilayah tersebut.


5


BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

Instalasi Pengolahan Air direncanakan dibangun pada lahan milik PDAM Intan Banjar

yang terletak di Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Kapasitas total IPA adalah 500 l/d, yang akan dibangun dalam dua tahap. Sumber

air baku untuk instalasi ini diambil dari Sungai Martapura di Sei Tabuk yang

berjarak kurang lebih 16 km dari lokasi IPA. Instalasi pengambilan air baku di

Sungai Martapura, berikut pipa penghantar (transmisi) diameter 630 mm dengan

material HDPE saat ini sudah terpasang dan siap dioperasikan. Pengoperasian

sistem pemasokan (supply) air baku, akan dilakukan oleh PDAM. Pihak investor,

akan menerima air baku di lokasi IPA, dengan kapasitas sesuai yang dibutuhkan dan

kualitas sesuai air sungai.

Air hasil pengolahan yang sesuai dengan persyaratan Permenkes akan di

dihantarkan kedaerah distribusi melalui pipa transmisi dengan diameter 500 mm.

Titik penyambungan dengan pipa transmisi terletak di depan lokasi IPA dengan

jarak + 25 m. Untuk selanjutnya air akan dihantarkan ke daerah distribusi..


6


Pihak investor dalam melakukan penawarannya harus mengikuti kriteria

perencanaan (design criteria) yang telah disiapkan oleh PDAM. Pihak investor

diminta untuk melakukan penelitian terhadap kondisi lahan (site/soil investigaton)

dan juga kualitas air baku untuk memastikan jenis konstruksi dan sistem

pengolahan dan dosis bahan kimia yang diperlukan dengan sistem O & M tetap.

Penawaran yang dibuat oleh investor akan bersifat mengikat selama kurun waktu

kontrak antara PDAM dan investor. Pada saat kontrak BOT berakhir, seluruh

fasilitas instalasi harus dalam kondisi baik.

RUANG LINGKUP KERJASAMA BOT

1) Pembangunan dan pendanaan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Minum

dengan kapasitas 500 (2 x250) liter/detik, sesuai dengan standar konstruksi

yang telah ditetapkan.

2) Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana dalam jangka waktu

yang disetujui untuk mendapatkan pengembalian biaya investasi yang cukup

dan menutupi biaya operasi dan pemeliharaan, pengembalian biaya

investasi, dan mendapatkan keuntungan yang wajar;

3) Pengalihan fasilitas tersebut kepada PDAM setelah masa kontrak selesai

sesuai dengan perjanjian kontrak atau masa kontrak diperpendek dalam hal

pengakhiran lebih awal perjanjian konsesi oleh pemegang kontrak BOT atau

pihak PDAM.


7


BENTUK KERJASAMA

Bentuk kerjasama yang ditawarkan adalah Bangun, Operasi dan Serahkan (Built,

Operate and Transfer / BOT) selama 20 (Dua Puluh) tahun sejak kontrak efektif.

Dengan pola ini maka investor akan membangun dan memiliki serta mengelola

fasilitas pengolahan yang dibangun dan selanjutnya mengalihkan aset kepada PDAM

pada akhir masa kerjasama.

BESARAN INVESTASI

Perkiraan biaya investasi untuk pembangunan Proyek Pembangunan Instalsi

Pengolahan Air (IPA), akan mencapai + Rp. 40 milyar


8


BAB III

GAMBARAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUMPDAM INTAN BANJAR

Sistem penyediaan air minum di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar dikelola

oleh PDAM Intan Banjar. Jumlah pelanggan (Desember tahun 2011) sebanyak

35.919 SR dan 125 HU atau baru dapat melayani 32,44 % dari jumlah penduduk

wilayah pelayanan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru. Pada tabel berikut ini

adalah rincian cakupan pelayanan PDAM Intan Banjar :

Tabel 2. Jumlah Cakupan Pelayanan PDAM Intan Banjar (Per Desember 2011)

No.L O K A S I

Jumlah Sambungan Cakupan

Pelayanan (%)SR HU

1 BNA (Banjarbaru & Martapura) 19,679 42 39.73

2 Karang Intan 149 2 3.12

3 Cabang I Landasan Ulin-Gambut 6,797 10 41.89

4 Cabang II Kertak Hanyar 3,692 10 47.92

5 Cabang II Sungai Tabuk 1,504 10 15.71

6 Cabang II Tambak Sirang 1,748 20 60.92

7 Cabang III Astambul 580 4 9.42

8 Cabang III Mataraman 834 6 20.31

9 Cabang III Simpang Empat 421 10 9.30

10 Cabang III Pengaron 515 11 23.37

TOTAL 35,919 125 32.44


9


Kapasitas terpasang PDAM Intan Banjar adalah 457,5 l/detik sedangkan kapasitas

produksi nyata saat ini sebesar 318,5 l/detik. Hal ini sebabkan oleh kemampuan

Instalasi Pengolahan Air dibeberapa wilayah mengalami penurunan salah satunya

karena umur WTP yang sudah diatas 20 tahun. Adapun data kapasitas terpasang,

adapun sebagai berikut :

Tabel 3. Kapasitas IPA PDAM Intan Banjar

No Lokasi IPA Terpasang

(lt/dt)

Produksi

(lt/dt)

Instalasi

Produksi (%)

1 BNA ( Banjarbaru & Martapura)

A. IPA I 60 25.5 42.50

B. IPA II 170 146 85.88

C. Unit Karang Intan 5 4.8 96.00

2 Cabang I Landasan Ulin 80 61.91 77.39

3 Cabang II Kertak Hanyar 40 31.84 79.60

4 Cabang II Sungai Tabuk 20 12.76 63.80

5 Cabang II Tambak Sirang 40 10.79 26.98

6 Cabang III Astambul 10 7 70.00

7 Cabang III Mataraman 20 8.70 43.50

8 Cabang III Simpang Empat 5 4.50 90.00

9 Cabang III Pengaron 5 4.70 94.00

JUMLAH 457.5 318.5 76.96


10


GAMBAR 1.Sistem Penyediaan Air Minum PDAM Intan Banjar

Dan ditinjau dari pembagian wilayah pelayanan maka pada prinsipnya wilayah

pelayanan PDAM Intan Banjar terdiri atas 3 Zona Pelayanan yakni :

1. Wilayah pelayanan Zona Utama (Banjarbaru – Martapura) yang daerah

pelayanannya terdiri dari :

a. Kecamatan Banjarbaru Utara

b. Kecamatan Banjarbaru Selatan

c. Kecamatan Cempaka

d. Kecamatan Martapura kota


11


e. Kecamatan Astambul

f. Kecamatan Mataraman

g. Kecamatan Martapura Timur

h. Kecamatan karang Intan

2. Wilayah pelayanan Zona Barat yang daerah pelayannya terdiri dari :

a. Kecamatan Landasan Ulin

b. Kecamatan Liang Anggang

c. Kecamatan Gambut

d. Kecamatan Kertak Hanyar

e. Kecamatan Sei Tabuk

f. Kecamatan Aluh-aluh

g. Kecamatan Beruntung Baru

h. Kecamatan Tatah makmur

i. Kecamatan Maratapura Barat

3. Wilayah pelayanan Zona Timur yang daerah pelayannya terdiri dari :

a. Kecamatan Simpang Empat

b. Kecamatan Pengaron

c. Kecamatan Sungai Pinang

d. Kecamatan Telaga Bauntung

e. Kecamatan Peramasan

f. Kecamatan Aranio

g. Kecamatan Sambung Makmur


12


GAMBAR 2.Pembagian Wilayah Pelayanan

PDAM Intan Banjar

ANALISIS KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan air adalah jumlah air yang diperlukan untuk kebutuhan dasar,

kebutuhan air untuk pemadam kebakaran, serta kebocoran. Besarnya air yang

digunakan untuk berbagai jenis penggunaan tersebut dikenal dengan istilah

pemakaian air.

Periode perencanaan yang akan dilakukan dalam program ini adalah dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2031 (dua puluh tahun).


13


Tabel 4. Kebutuhan air di setiap zona pelayanan PDAM

WILAYAH PELAYANANKEBUTUHAN AIR (L/DT)

2010 2013 2020 2025 2030

ZONA UTAMA 162.24 624.65 678.23 823.28 883.55

ZONA BARAT 128.16 477.72 553.83 678.25 741.45

ZONA TIMUR 39.69 146.54 153.37 180.23 187.91

TOTAL KEBUTUHAN

AIR330.09 1248.9 1385.4 1681.8 1812.9

Dilihat dari tabel 4, kebutuhan air untuk melayani di zona utama pada tahun 2010

sebesar 162 l/dt, dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun

2015 yaitu sebesar 624,65 l/dt dan pada tahun 2030 kebutuhan air di zona utama

adalah sebesar 883,55 l/dt. Kebutuhan air untuk melayani di zona barat juga

mengalami peningkatan pada tahun 2013 yaitu sebesar 477,72 l/dt dan tahun 2030

kebutuhan di zona barat adalah sebesar 741,45 l/dt.


14


GRAFIK 1.Kebutuhan Air di setiap zona

PDAM INTAN BANJAR

Dilihat dari grafik diatas maka kebutuhan air untuk melayani setiap zona wilayah

pelayanan yang tersebar Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru pada tahun 2010

sampai dengan 2030, dimana kapasitas eksisting Instalasi tidak dapat memenuhi

kebutuhan air di wilayah kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, sehingga perlu

ada peningkatan kapasitas disetiap zona pelayanan.


15


GRAFIK 3.Kebutuhan Air di zona barat

Tahun 2012

Dilihat dari grafik diatas maka kebutuhan air untuk melayani di zona Barat pada

tahun 2012 untuk melayani wilayah diantaranya Landasan Ulin, Liang Anggang,

Gambut, Kertak Hanyar , Sei tabuk, dll. mengalami lebih besar defisit airnya

dibandingkan dengan zona utama, dari kapasitas eksisting sebesar 107 l/dt yang

diproduksi oleh beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) yaitu Sumur Bor Landasan

Ulin, IPA Kertak Hanyar, IPA Sei Tabuk dan Booster Tambak Sirang yang airnya

membeli air curah dari PDAM Bandarmasih tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan

air bersih di zona Barat yaitu pada tahun 2012 memerlukan air bersih sebesar

272,25 l/dt dimana terdapat kekurangan air bersih sebesar 165,25 l/dt. Defisit air


16


yang lebih besar dari zona utama tersebut mengakibatkan terganggunya pelayanan

di sebagian wilayah Zona Barat diantaranya tidak mengalirnya air bukan hanya

pada jam puncak bahkan pada jam normal saja disebagian wilayah khususnya di

wilayah gambut dan sekitarnya sering tidak mendapatkan air bersih dikarenakan

karena kapasitas sumur bor di landasan Ulin mengalami penurunan yang cukup

signifikan disamping hal itu sering padamnya Listrik juga mempengaruhi supply

distribusi ke daerah Gambut.

POTENSI DI WILAYAH KERJASAMA

Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa Zona Barat yang meliputi Kecamatan

Kertak Hanyar, Gambut, Beruntung Baru,Aluh-Aluh, Tatah Makmur, Martapura

Barat,Sei Tabuk, Landasan Ulin dan Liang Anggang adalah wilayah dengan

pertumbuhan penduduk dan permukiman yang sangat pesat karena posisinya yang

berbatasan langsung dengan Kota Banjarmasin sehingga berfungsi sebagai daerah

penyangga pertumbuhan perkotaan Kota Banjarmasin. Peta tata guna lahan dapat

dilihat sebagai berikut:


17


GAMBAR 3.Peta Tata Guna Lahan

Wilayah disekitar jalan arteri primer terutama pada Kecamatan yang berbatasan

langsung dengan Kota Banjarmasin seperti Kertak Hanyar dan Gambut,serta

wilayah Landasan Ulin merupakan kawasan yang sangat pesat perkembangannya,

hal ini dapat diidentifikasi dari fungsi dan pola pemanfaatan ruang yang beragam

seperti pemukiman, perdagangan,jasa, industri, pergudangan dan terminal serta

bandara. Selesainya Terminal Regional di wilayah tersebut akan memicu aktivitas

lebih cepat lagi.

Tingginya aktivitas sosial dan ekonomi, telah berdampak pula pada tingginya

konsumsi air minum yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pola aktivitas saat ini

kebanyakan dilakukan disepanjang jalur jalan A.Yani. PDAM Intan Banjar, hanya

bisa memenuhi kebutuhan pada daerah tersebut, padahal diluar jalur jalan A.Yani


18


sangat banyak yang memerlukan pelayanan air minum seperti komplek perumahan-

perumahan, pergudangan, bisnis dan jasa lainnya.

Untuk itulah maka pola pengembangan daerah pelayanan air minum perlu

ditingkatkan lagi, mengikuti pola pemanfaatan ruang dan perkembangan kawasan,

sehingga kekurangan air minum pada daerah pelayanan eksisting dan kebutuhan air

minum bagi daerah pelayanan baru yang tumbuh dan berkembang mengikuti pola

perkembangan kota di ketiga wilayah kecamatan tersebut, dapat dipenuhi.

Dengan tersedianya pelayanan air minum, maka petumbuhan sektor bisnis dan

perkantoran, rumah sakit, sarana umum lainnya seperti terminal dan industri akan

tumbuh seiring perkembangan kota di Banjarmasin yang lahannya sudah terbatas,

maka disepanjang jalan Ahmad Yani dari Kertak Hanyar hingga Landasan Ulin akan

menjadi alternatif yang menarik bagi perkembangan sektor bisnis dan industri

tersebut. Tersedianya fasilitas air minum dan lancarnya transfortasi merupakan

salah satu pertimbangan menarik bagi perkembangan industri di Zona Barat

tersebut. Ketersediaan air minum juga akan menumbuhkan perkembangan usaha-

usaha rumah makan, restoran dan warung-warung makan yang sementara ini

tumbuh dengan sangat pesat, terlebih lagi ketika dukungan air minum dapat

menjangkau sampai ketempat-tempat usaha tersebut.

Kemauan masyarakat untuk memasang sambungan langganan (SL) air minum PDAM

Intan Banjar, dapat ditinjau dari aspek ketersediaan air penduduk saat ini dan hasil

survey lapangan yang dilakukan oleh PDAM.


19


Alternative sumber air penduduk sebagai sumber air minum di Zona Barat saat ini

adalah dari sungai dan air sumur dangkal yang sangat jauh dari memenuhi kualitas

layak, sementara itu pada musim kemarau baik sungai ataupun sumur dangkal akan

menjadi kering dan kondisi sumur dalam akan terinterusi oleh air asin ( payau).

Berdasarkan analisa ketersediaan sumber air masyarakat untuk pemenuhan

keperluan hidup penduduk sehari-hari di wilayah Kertak Hanyar, Gambut dan

Landasan Ulin di atas, dapat dikatakan relatif mutlak bergantung kepada

penyediaan sarana air minum dari PDAM.


20


BAB IV

ANALISIS KELAYAKAN BISNISAnalisis Feasibility Bisnis memberikan ilustrasi sejauh mana prospek bisnis

yang akan dikerjasamakan dalam jangka panjang, serta jangka waktu kerjasama

optimal kedua belah pihak. Dalam hal ini parameternya berupa IRR , Net Present

Value (NPV), Pay back Period (PBP), serta Equity IRR ( EoIRR).

Tabel 1, Indikator kelayakan ekonomi proyek kerjasama BOT PDAM Intan Banjar

RETURNInternal Rate of Return ( IRR ) 16.4 %Net Present Value (NPV) 22,242 (Rp. Juta)Pay Back Period (PBP) 7.8 Y-OpEquity IRR (EoIRR) 22.6 %Net Present Value (NPV) 40,090 (Rp. Juta)DCR Minimum 0.0 xRata-rata DCR 2.4 xTARIFFTarif Tahun pertama Operasi : 2014 1,500 Rp./m3Est. Rata2 Tarif PDAM Tahun 2014 6,793 Rp./m3Est. Biaya O&M PDAM, Tahun 2014 5,536 Rp./m3

BOT

Dari table diatas terlihat bahwa tingkat kelayakan ekonomi rencana kerjasama BOT

cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh besaran IRR yang mencapai angka 16,4 %, dan

jangka waktu pengembalian investasi adalah selama 7,8 tahun. Sedangkan tingkat

kelayakan finansial dikelompokkan dalam tiga skenario, pertama dengan


21


SCEN 1 SCEN 2 SCEN 3

-10% Rev +10% O&M Scen1+Scen2

IRR on Project (%) 16.4 16.3 17.8 15.7NPV (Rp. Juta) 22,242 18,110 28,871 14,320Equity IRR (%) 22.6 19.2 21.4 18.1NPV (Rp.Juta) 40,090 23,589 34,352 19,800

SENSITIVITY ANALYSIS

INDICATORS BASE CASE

memperhitungkan jika pendapatan turun sebesar 10 %, skenario kedua dengan

memperhitungkan jika biaya operasional naik sebesar 10 %, dan yang skenario

ketiga adalah penggabungan antara skenario pertama dan skenario kedua. Resume

kelayakan finasial tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel 2, Indikator kelayakan Finansial proyek kerjasama BOT PDAM Intan Banjar

Berdasarkan hasil analisa sensitivitas tersebut diatas dapat dilihat bagaimana

pengaruh perubahan pendapatan dan biaya terhadap nilai IRR, NVP, dan EoIRR.

Untuk skenario pertama, perubahan dilakukan pada turunnya nilai pendapatan

sebesar 10 %, maka IRR hanya berada pada kisaran 16.3 % (layak). Untuk skenario

kedua, perubahan dilakukan pada naiknya biaya sebesar 10 %, maka IRR hanya

berada pada kisaran 17.8 % (layak). Sedangkan untuk skenario yang ketiga,

perubahan dilakukan pada turunnya nilai pendapatan sebesar 10 % dan naiknya

biaya biaya sebesar 10 % maka IRR hanya berada pada kisaran 15.7 % (layak).


22


Hasil ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kelayakan secara finansial di mana

peran swasta dilibatkan sebagai investor dan operator dibutuhkan tarif air curah

minimal Rp. 1.500,- per m3 pada tahun pertama operasi dan akan naik sebesar 15

% setiap 2 tahun sepanjang tahun kerjasama dari tahun 2014 s/d 2033.

GRAFIK 2.Perbandingan Revenue dan Expeses

Kerjasama BOT

Grafik diatas menjelaskan perbandingan antara pendapatan investor dengan biaya

yang dikeluarkan,dari perhitungan analisis kelayakan didapatkan pada tahun 2017

investor sudah mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp. 6,59 Milyar dan pada

akhir masa kerjasama pada tahun 2033 investor akan mendapatkan pendapatan

bersih sebesar Rp. 83,7 Milyar.


23


(43.0)(33.0)(23.0)(13.0)

(3.0)7.0

17.027.037.047.0

201

2

201

4

201

6

201

8

202

0

202

2

202

4

202

6

202

8

203

0

203

2

203

4

IDR

. B

i llio

n

Year

Debt FundingDebt RepaymentCF Available for Debt Service

GRAFIK 3.Perbandingan Investasi dan Cash Flow

Kerjasama BOT

Grafik diatas menjelaskan bahwa investor akan mengeluarkan biaya investasi

pada tahun 2013 sebesar Rp. 36,37 Milyar untuk membangun Instalasi Pengolahan

Air Minum (IPAM) tahap 1 dengan Kapasitas Produksi sebesar 250 l/dt beserta

Reservoir, Rumah Pompa,dan Bangunan Penunjang lainnya. Pada tahun 2014

sebesar 4,65 milyar untuk membangun bangunan penunjang operasional. Pada

tahun 2015 investor direncanakan mengeluarkan biaya investasi Rp. 18,06 Milyar

untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) tahap 2 dengan

Kapasitas sebesar 250 l/dt. Dalam grafik tersebut juga menjelaskan kondisi Cash

Flow Investor for debt service pada tahun 2017 sebesar Rp. 2,4 Milyar dan diakhir

masa kerjasama pada tahun 2034 kondisi Cash Flow investor adalah 42, Milyar.


24


BAB IV

PENUTUP

1. PDAM menawarkan 3 (tiga) win solution :

Investor mendapatkan keuntungan yang layak

PDAM mendapatkan peningkatan pelayanan

Masyarakat mendapatkan pelayanan air yang memenuhi syarat

2. Jangka waktu kerjasama yang ditawarkan adalah 20 tahun dan bisa

diperpanjang / diperpendek sesuai dengan kesepakatan.

3. PDAM membeli air curah dari investasi selama jangka waktu kerjasama

4. Diharapkan investor yang memiliki dana investasi yang cukup sehingga

rencana pembangunan tidak terhambat dan masyarakat bisa terlayani lebih

cepat.

5. Kerjasama ini akan terus di kembangkan oleh PDAM Intan Banjar selama

menguntungkan semua pihak.

Demikian proposal ini disampaikan kepada calon investor yang berminat untuk

mempelajari lebih lanjut silahkan datang ke Manajemen PDAM Intan Banjar

untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

proposal kps

Documents