analisis jurnal nasional

Upload: fenti-utami

Post on 15-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS JURNAL NASIONALMakalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Perilaku Organisasi

Disusun Oleh

FENTI UTAMI7616130505

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN S2

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2014

I. IDENTITAS JURNAL Judul : Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen (di PT Alam Kayu Sakti Semarang)Penulis : A. SoegihartonoNama Jurnal : Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.3Nomor Edisi : 01Tahun Terbit : April 2012Tempat Penelitian : PT Alam Kayu Sakti SemarangObjek Penelitian : Karyawan PT Alam Kayu Sakti Semarang

II. LATAR BELAKANG, RUMUSAN MASALAH, DAN TUJUAN PENELITIAN

a. Latar Belakang PenelitianKepemimpinan transformasional akan lebih meningkatkan kepuasan bawahan karena dengan pengaruh tiga dimensi akan menimbulkan perasaan bangga, perhatian, penghargaan dan adanya dorongan untuk me- munculkan ide dan kreatifitas yang merupakan sarana untuk aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan kepuasan bawahan. Perusahaan yang mengalami penurunan kinerjanya bisa dilihat dari beberapa sisi yaitu dari menurunnya kinerja karyawan yaitu dengan tingkat ketidak hadiran dengan berbagai alasan dan tingkat turn over karyawan. Seperti yang terjadi pada perusahaan PT Alam Kayu Sakti Semarang, prosentase ketidak hadiran karyawan yaitu sekitar 20% perbulan dan turn over karyawan 10% per tahun. Menurunnya kinerja karyawan bisa dianalisis dari sisi pemimpin yaitu pimpinan kurang peka dengan apa yang diinginkan oleh bawahan. Penelitian mengenai kepemimpinan, komitmen dan kepuasan kerja merupakan topik yang menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut, karena menurut Gregson (1992) kepuasan kerja adalah pertanda awal suatu komitmen organisasional. Sedangkan menurut penelitian lain yaitu Bateman dan Strasser (1984) menyatakan bahwa komitmen mendahului kepuasan kerja. Oleh karena itu penelitian yang menguji hubungan tingkat kepuasan kerja dalam peningkatan komitmen organisasional merupakan satu topik yang menarik.

b. Rumusa MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka rincian rumusan masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap komitmen ? 2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen ? 3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan ? 4. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ? 5. Bagaimana pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan ? 6. Bagaimana komitmen menjadi mediasi, pada hubungan pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan ? 7. Bagaimana komitmen menjadi mediasi, pada hubungan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ?

c. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganilisis pengaruh kepemimpinan terhadap komitmen pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 3. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawa pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 4. Untuk menganalisasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 5. Untuk menganalisis pengaruh komitmen terhadap Kinerja karyawan pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 6. Untuk menganalisis komitmen yang menjadi mediasi atau tidak pada hubungan pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. 7. Untuk menganalisis komitmen yang menjadi mediasi atau tidak pada hubungan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada perusahaan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. III. TEORI DAN RINGKASAN TEORI

a. KepemimpinanMakna dan hakekat kepemimpinan bertujuan untuk mendorong gairah kerja dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi maksimal (H.M.Malayu S.P. Hasibuan, 1990). Kepemimpinan transformasional dengan individual consideration akan menarik perhatian yang cermat pada perbedaan diantara karyawan dan bertindak sebagai mentor untuk mengembangkan bawahan dengan intellectual stimulation mampu menunjukkan pada karyawan cara-cara baru dalam pemecahan berbagai permasalahan yang timbul. Dari ketiga dimensi tersebut menurut Bass (1990) akan mendorong peningkatan kepuasan kerja bawahan, kinerja organisasi dan mendorong bawahan/karyawan untuk tetap tinggal dalam organisasi dengan meningkatnya komitmen pada organisasi.b. Komitmen

Komitmen organisasional dapat dipandang sebagai suatu keadaan yang mana seorang karyawan atau individu memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, komitmen organisasional yang tinggi menunjukkan tingkat kepemihakan seorang karyawan terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Pada Allen dan Meyer (1990) mengajukan tiga bentuk komitmen organisasi yaitu: (1) Komitmen afektif, (2) Komitmen Kontinuan; (3) Komitmen Normatif.

c. Kinerja

Steers (1984) mengartikan kinerja sebagai kesuksesan yang dicapai individu dalam melakukan pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang dicapainya dapat disamakan dengan individu lain. Kesuksesan yang dicapai oleh individu adalah berdasarkan ukuran yang berlaku dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Menurut Miner (1988 : 14), kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat kebutuhan tiap individu, sebagai pengharapan atas pekerjaan yang dilakukannya.

IV. METODE PENELITIANPopulasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT. Alam Kayu Sakti (PT. ALKA) Semarang yang berjumlah 300 orang. Teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu (Cooper & Emory). Adapun kriteria responden yang terpilih adalah sebagai berikut: a. Pendidikan minimal SMU sederajat b. Jenis kelamin pria dan wanita c. Masa kerja diatas dua tahun Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel dapat ditentukan sebesar 109 responden. Penulis menggunakan teknik ini karena populasi mempunyai unsur/anggota yang tidak homogin dan berstrata secara proporsional, misalnya mempunyai latar pendidikan yang berbeda.

V. TEKNIK ANALISIS DATA

a. Uji Validitas Pengujian validitas menggunakan teknik analisis faktor (construct Validity), yaitu untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan atau indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah faktor atau konstruk atau variabel. Jika masing-masing butir pertanyaan merupakan indikator pengukur variabel maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi di atas 0.4. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan analisis faktor, biasanya digunakan batasan derajad kepercayaan sampel atau nilai Kaiser Meyer-Olkin Measure of Sampling Edequacy (KMO) > 0.60. Apabila nilai KMO diatas 0.60 dan loading factor > 0.4, maka sampel dalam penelitian dianggap cukup valid untuk dianalisis lebih lanjut.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang pada sampel yang berbeda. Dalam pengujian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha. Kalkulasi koefisien cronbach alpha memanfaatkan bantuan SPSS dan batas kritis untuk nilai cronbach alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliabel adalah 0,60. Dengan koefisien cronbach alpha > 0,60 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliabel/handal.

VI. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh variabel bebas yaitu Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap variabel terikatnya yaitu Kinerja dengan mediasi Komitmen organisasional yang dilakukan melalui:

a. Uji Partial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2002 : 44). Pengujian melalui uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung (t hitung) dengan t tabel (t tabel). t tabel pada a = 5%. Kriteria pengujian adalah apabila t hitung > t tabel, maka hipotesis diterima, berarti ada pengaruh secara signifikan dengan arah positif diantara dua variabel yang diuji, sebaliknya apabila t hitung < t tabel, maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh secara signifikan dengan arah positif diantara dua variabel yang diuji.

b. Uji Mediasi

Mediating atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan analisis regresi yang digunakan untuk menaksir hubungan kasusalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Koefisien jalur dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang diprioritaskan (Ghozali, 2002, 160-161). Berikut analisis jalur yang dapat dilakukan: Total effect kepemimpinan = (p3) + (p1) (p5) Total effect kepuasan kerja = (p4) + (p2) (p5) Total effect komitmen = (p5)

VII. HASIL PENELITIAN

Uji Hipotesis 1: Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasional Pengaruh langsung variabel kepemimpinan terhadap variabel komitmen organisasional dapat digambarkan dalam model regresi penelitian berikut ini.

Dari tabel di atas terlihat bahwa koefisien regresi kepemimpinan (Beta = 0,279) memiliki pengaruh positif terhadap variabel komitmen organisasional, artinya semakin tinggi pengaruh kepemimpinan, maka akan semakin tinggi komitmen karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. (p = 0,002 < 0,05), sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil analisis regresi pada tabel 1 memberikan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan, yaitu kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang ( p = 0,02 < 0,05, sehingga hipotesis 1 diterima.

Uji Hipotesis 2: Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional

Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa koefisien regresi kepuasan (Beta = 0,305) memiliki pengaruh positif terhadap variabel komitmen organisasional karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. Hasil analisis regresi pada tabel 1 memberikan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan, yaitu kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang ( = 0,001 < 0,05), sehingga hipotesis 2 diterima

Uji Hipotesis 3: Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan Pengaruh langsung variabel kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan dapat digambarkan dalam model regresi penelitian berikut ini.

Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa koefisien regresi kepemimpinan (Beta = 0,172) memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. Hasil analisis regresi pada tabel 2 memberikan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan, yaitu kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang ( = 0,023 < 0,05), sehingga hipotesis 3 diterima.

Uji Hipotesis 4: Pengaruh Kepuasan terhadap Kinerja karyawan

Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa koefisien regresi kepuasan (Beta = 0,370) memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang. Hasil analisis regresi pada tabel 2 memberikan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan, yaitu kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang ( = 0,000 < 0,05), sehingga hipotesis 4 diterima.

Uji Hipotesis 5: Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja karyawan Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa koefisien regresi komitmen (Beta = 0,398) memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang, demikian bila terjadi sebaliknya. Hasil analisis regresi pada tabel 2 memberikan dukungan terhadap hipotesis yang diajukan, yaitu komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang ( = 0,000 > 0,05), sehingga hipotesis 5 diterima.

Uji Hipotesis 6: Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja dengan Dimediasi Komitmen Organisasional

Untuk menguji hipotesis 6 yaitu menguji efek mediasi atau menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan yang dimediasi komitmen organisasional, maka dilakukan dengan membandingkan hasil koefisien standardized secara langsung dengan tidak langsung. Untuk melakukan pengujian tersebut menggunakan analisis jalur (path analisis) dengan membandingkan pengaruh langsung kepemimpinan terhadap kinerja dengan pengaruh tidak langsung melalui komitmen organisasional sebagai variabel mediasi. Pengujian terhadap hipotesis 6 dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut:Pengaruh Langsung : Kepemimpinan Terhadap Kinerja = 0,172 Pengaruh Tidak Langsung : KEP ke KOM ke KN = 0,279 * 0,398 = 0,1110Sehingga dapat disimpulkan dari hasil pengujian di atas, dengan mendasarkan pada ketentuan dimana pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung, maka dinyatakan bahwa komitmen organisasi tidak sebagai variabel mediasi atau intervening yang tidak mampu untuk menjelaskan pengaruh secara tidak langsung kepemimpinan terhadap kinerja, sehingga hipotesis 6 yang berbunyi: kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang dengan dimediasi oleh komitmen organisasi tidak dapat diterima. Uji Hipotesis 7: Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja dengan Dimediasi Komitmen Organisasional Untuk menguji hipotesis 7 yaitu menguji efek mediasi atau menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi komitmen organisasional, maka dilakukan dengan membandingkan hasil koefisien standardized secara langsung dengan tidak langsung. Untuk melakukan pengujian tersebut menggunakan analisis jalur (path analisis) dengan membandingkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja dengan pengaruh tidak langsung melalui komitmen organisasional sebagai variabel mediasi. Pengujian terhadap hipotesis 7 dilakukan dengan tahapan langkah sebagai berikut: Pengaruh Langsung : Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja = 0,370 Pengaruh Tidak Langsung : KK ke KOM ke KN = 0,305 * 0,398 = 0,1214 Sehingga dapat disimpulkan dari hasil pengujian di atas, dengan mendasarkan pada ketentuan dimana pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung, maka dinyatakan bahwa komitmen organisasi tidak sebagai variabel mediasi atau intervening yang tidak mampu untuk menjelaskan pengaruh secara tidak langsung kepusan kerja terhadap kinerja, sehingga hipotesis 7 yang berbunyi: kepusan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Alam Kayu Sakti Semarang dengan dimediasi oleh komitmen organisasi tidak dapat diterima. Dari hasil analisis regresi di atas, sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen dapat dinyatakan dalam model grafis berikut.

VIII. KOMENTAR TERHADAP JURNAL

Penelitian ini mengangkat permasalahan yang cukup krusial dalam aspek industri dan organisasi di Indonesia. Kepemimpinan transformasional memang saat ini menarik banyak perhatian dari kalangan industri dan organisasi. Dikarenakan gaya kepemimpinan ini mengutamakan hubungan pemimpin dengan bawahannya. Dari karismatik/inspirational yang menjanjikan suatu nilai masa depan, Stimulasi intelektual yang mendorong bawahan untuk bisa memecahkan masalah dengan cara yang baru, dan Konsiderasi individualis bahwa pemimpin diperhatikan oleh setiap pengikutnya secara individual dengan kebutuhan yang berbeda untuk memberikan motivasi dan pengembangan (Bass dalam Bass, 2000). Peneliti memilih untuk memfokuskan diri pada presepsi Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja dengan Mediasi Komitmen. Jurnal ini cukup lengkap dalam menjelaskan faktor-faktor yang mendukung peningkatkan kinerja dengan mengamati keterkaitan antara kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan kinerja karyawan terhadap organisasi. Keterkaitan tersebut dijelaskan melalui data-data empiris. Dalam data hasil penelitian, data statistik yang diberikan cukup jelas. Kelemahan dalam jurnal ini, metode penelitian yang dipaparkan kurang jelas dan tidak dijelaskan secara rinci. Namun, jurnal ini dilengkapi dengan paparan teknik analisis data serta jenis dan sumber data sehingga melengkapi kekurangan informasi yang belum terdapat pada bagian metode penelitian. Pada bagian hasil dan pembahasan, peneliti memaparkan dengan jelas temuan yang diperoleh dengan menyajikan dalam bentuk tabel data hasil penelitian sehingga memudahkan pembaca untuk memahami hasil penelitian tersebut. Peneliti juga membandingkan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya dengan hasil penelitiannya yang dipaparkan pada bagian pembahasan. Pemaparan penelitian sebelumnya ini berguna untuk menunjukkan adanya temuan baru yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu. Kesimpulan yang dibuat sudah sangat bagus karena memuat esensi hasil penelitian dan menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluan. Secara keseluruhan jurnal ini sudah sangat bagus dan lengkap. Penulisan dan ejaan dalam jurnal ini sudah menggunakan sistem ejaan yang baik dan benar. Dan jurnal ini bisa dikatakan cukup sederhana. Suatu penelitian yang mengamati dan memepengaruhi beberapa variabel. Jurnal ini juga memberikan contoh penelitian lain yang relevan. Nilai plus lain dari jurnal ini adalah mudah untuk dicermati. Kata-kata yang digunakan cukup familiar untuk dikonsumsi orang awam namun tidak juga menggunakan bahasa yang santai sehingga tetap sesuai untuk para pemerhati industri organisasi. Dikarenakan fleksibilitas dari jurnal ini, penelitian ini dapat diaplikasikan pada industri atau organisasi yang menginginkan sebuah upaya dalam peningkatan kinerja karyawan.