analisis implementasi perkuliahan vertebrata...

14
Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 September 2016 Copyright © 2016, ISBN 978-602-73551-1-8 ANALISIS IMPLEMENTASI PERKULIAHAN VERTEBRATA BERBASIS LEARNING OBJECT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FITK UIN JAKARTA Baiq Hana Susanti 1 , Fransisca S. 2 , Riandi 3 1 Pasca Sarjana Pendidikan IPA, Univeristas Pendidikan Indonesia Email koresponden: [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi program perkuliahan Vertebrata berbasis learning object. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 25 mahasiswa program studi pendidikan yang mengambil mata kuliah Vertebrata. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa, sedangkan angket digunakan untuk menjaring data respons. Hasil penilaian proses menunjukkan bahwa nilai proses tertinggi dari keenam konsep yang dinilai adalah tes formatif. Lebih dari 70% mahasiswa menyatakan bahwa materi yang diberikan mempunyai tingkat kesulitan yang sudah sesuai, jelas dan mudah dipahami, menarik ketika disajikan dengan menggunakan LO, dan sesuai dengan perkembangan kurikulum, serta desain media tersebut mempermudah dalam mendapatkan bagian-bagian dari isi materi. Kemudian lebih dari 60% menyatakan bahwa komposisi warna LO sudah menarik, ukuran tampilan media LO dan teks yang disajikan sudah seimbang, kualitas teks dan warna LO sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan materi. 75% mahasiswa menyatakan bahwa Aplikasi LO mudah untuk digunakan. Selain itu, lebih dari 50% mahasiswa menyatakan bahwa gambar, animasi, video, dan audio yang ditampilkan sudah cukup baik. Respon selanjutnya,85% mahasiswa setuju bahwa komponen-komponen dari sistem perkuliahan sudah baik, terbarukan, mudah, dan mereka sangat puas dengan sistem perkuliahan dengan learning object. Selain itu 90% mahasiswa ingin menggunakan sistem yang sama pada perkuliahan lainnya. Sedangkan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LO berhasil meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah vertebrata. Kata Kunci: learning object;e-learning; pendidikan biologi; vertebrata Abstract The purpose of this research is to find out the result of implementation for the lecture based learning object. Method used in this research is a quantitative descriptive.The study is done to 25 education of biology students at a course of studies Vertebrate.A test used to know student learning outcomes while questionnaire was used to getresponse. The assessment results of the process show that the highest process of the six the concept of assessed was a test formative. More than 70 % students stated that the material given have the level of difficulty which are in accordance, clear and understandable, interesting when served with use LO, based on the development of curriculum,the media has already been repaired and display media LO ease in get parts of the contents of the matter. Then more than 60 percent of them states that the composition of color lo had yanked and the size of a display LO media and the text presented has been balanced,the quality of the text and color lo are good and in accordance with kebutuhun matter.75 % students said that the application of the lo easily for use. More than 50 % of students said that the image, animation, video, and audio has been good enough.This next responsesinclude student opinion against components, a novelty, ease, and satisfaction with components learning objects. Above 85 % students agree that the components of system lecture is good , renewable , easy , and they was satisfied with lecture system with learning object.In addition, 90 % students want to use the same system in other lecture.While students learning outcome shows that lecture using learning object improve students understanding of the concept of vertebrates. Keywords: learning object; e-learning; biology education; vertebrate

Upload: dangkiet

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 September 2016

Copyright © 2016, ISBN 978-602-73551-1-8

ANALISIS IMPLEMENTASI PERKULIAHAN VERTEBRATA BERBASIS

LEARNING OBJECT DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FITK

UIN JAKARTA

Baiq Hana Susanti

1, Fransisca S.

2, Riandi

3

1Pasca Sarjana Pendidikan IPA, Univeristas Pendidikan Indonesia

Email koresponden: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi program perkuliahan Vertebrata

berbasis learning object. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 25 mahasiswa program studi pendidikan yang mengambil mata

kuliah Vertebrata. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa, sedangkan angket

digunakan untuk menjaring data respons. Hasil penilaian proses menunjukkan bahwa nilai proses

tertinggi dari keenam konsep yang dinilai adalah tes formatif. Lebih dari 70% mahasiswa menyatakan

bahwa materi yang diberikan mempunyai tingkat kesulitan yang sudah sesuai, jelas dan mudah dipahami,

menarik ketika disajikan dengan menggunakan LO, dan sesuai dengan perkembangan kurikulum, serta

desain media tersebut mempermudah dalam mendapatkan bagian-bagian dari isi materi. Kemudian lebih

dari 60% menyatakan bahwa komposisi warna LO sudah menarik, ukuran tampilan media LO dan teks

yang disajikan sudah seimbang, kualitas teks dan warna LO sudah baik dan sesuai dengan kebutuhan

materi. 75% mahasiswa menyatakan bahwa Aplikasi LO mudah untuk digunakan. Selain itu, lebih dari

50% mahasiswa menyatakan bahwa gambar, animasi, video, dan audio yang ditampilkan sudah cukup

baik. Respon selanjutnya,85% mahasiswa setuju bahwa komponen-komponen dari sistem perkuliahan

sudah baik, terbarukan, mudah, dan mereka sangat puas dengan sistem perkuliahan dengan learning

object. Selain itu 90% mahasiswa ingin menggunakan sistem yang sama pada perkuliahan lainnya.

Sedangkan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LO berhasil

meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata kuliah vertebrata.

Kata Kunci: learning object;e-learning; pendidikan biologi; vertebrata

Abstract

The purpose of this research is to find out the result of implementation for the lecture based

learning object. Method used in this research is a quantitative descriptive.The study is done to

25 education of biology students at a course of studies Vertebrate.A test used to know student

learning outcomes while questionnaire was used to getresponse. The assessment results of the

process show that the highest process of the six the concept of assessed was a test formative.

More than 70 % students stated that the material given have the level of difficulty which are in

accordance, clear and understandable, interesting when served with use LO, based on the

development of curriculum,the media has already been repaired and display media LO ease in

get parts of the contents of the matter. Then more than 60 percent of them states that the

composition of color lo had yanked and the size of a display LO media and the text presented

has been balanced,the quality of the text and color lo are good and in accordance with

kebutuhun matter.75 % students said that the application of the lo easily for use. More than 50

% of students said that the image, animation, video, and audio has been good enough.This next

responsesinclude student opinion against components, a novelty, ease, and satisfaction with

components learning objects. Above 85 % students agree that the components of system lecture

is good , renewable , easy , and they was satisfied with lecture system with learning object.In

addition, 90 % students want to use the same system in other lecture.While students learning

outcome shows that lecture using learning object improve students understanding of the concept

of vertebrates.

Keywords: learning object; e-learning; biology education; vertebrate

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,29-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

PENDAHULUAN

Penguasaan TIK merupakan syarat mutlak

yang harus dimiliki oleh masyarakat yang ingin

memenangkan persaingan di kompetisi global.

Kondisi tersebut menuntut sumber daya manusia

yang memiliki keunggulan komperatif dan

kompetitif. Manusia global adalah manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Esa, mampu bersaing, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta memiliki jati

diri. Salah satu wahana yang sangat strategis

dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang unggul adalah melalui pendidikan.

Oleh karena itu, Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu

perguruan tinggi negeri juga tidak mau

ketinggalan dalam memanfaatkan perkembangan

TIK dalam menunjang dan meningkatkan

kualitas proses belajar, administrasi, dan

berbagai aktivitas penunjang lainnya.

Pembenahan infrastruktur, pengembangan

aplikasi untuk mendukung proses belajar

mengajar maupun untuk administrasi, serta

pengembangan konten loka dilakukan secara

terus-menerus. Hal ini disebabkan karena

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam analisis SWOT nya menyebutkan bahwa

salah satu kelemahan institusinya adalah

pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) untuk bidang akademik yang

belum optimal. Hal ini disebabkan masih

terbatasnya kompetensi penggunaan TIK di

kalangan sivitas akademikanya. Sehingga salah

satu prioritas kebijakan pada tahun 2015-2016

adalah mengusahakan adanya peningkatan

penggunaan TIK dalam pembelajaran, dengan

cara (1). Meningkatkan kompetensi mengajar

dosen dan belajar mahasiswa dengan

menyediakan layanan teaching skills bagi dosen

dan learning skills bagi mahasiswa (UIN

Jakarta, 2015)

Salah satu Fakultas di lingkungan

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta

yang diharapkan dapat menjadi leader dalam

pemanfaatan TIK adalah Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK). Fakultas ini adalah salah

satu LPTK yang bertugas untuk mencetak calon

guru, sehingga mau tidak mau harus

mempersiapkan mahasiswanya menjadi calon-

calon guru yang kreatif, yang dapat meng-

upgradedirinya sehingga dapat melakukan

inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran

(Wahid, 2005).

Dalam menyikapi perkembangan dan

kemajuan TIK, LPTK harus mampu mencetak

guru sebagai tenaga professional. Hal ini

disebakan tuntutan guru di era globalisasi

semakin berat. Ketrampilan guru dalam

menggunakan TIK sebagai sumber belajar dan

kemampuan guru dalam mengembangkan bahan

ajar berbasis TIK harus dilatih dan

dikembangkan sejak para guru masih dalam

masa pendidikan di LPTK. Salah satu caranya

memperkenalkan mereka kepada pembelajaran

yang memiliki multi akses atau multi sumber,

yang tidak hanya memanfaatkan sumber belajar

konvensional tapi juga yang berbasis TIK. Hal

ini menjadi tanggung jawab pihak LPTK untuk

memberi pendidikan kepada calon guru

bagaimana untuk menerima TIK dan mampu

menggunakan TIK dalam proses pembelajaran.

Pengembangan program perkuliahan yang

paling mutakhir adalah e- learningyaitu salah

satu model pembelajaran dengan menggunakan

media teknologi komunikasi dan informasi

khususnya internet. E-learning merupakan

istilah populer dalam pembelajaran online

berbasis internet dan intranet. Teknologi e-

learning ini merupakan sebuah teknologi yang

dijembatani oleh teknologi internet,

membutuhkan sebuah media untuk dapat

menampilkan materi-materi khusus dan

pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,30-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar

informasi antara peserta dengan pengajar (Purbo,

2002).

Pengertian tentang e-learning saat ini

sebagian besar mengacu pada pembelajaran

yang menggunakan teknologi internet. Seperti

pengertian dari Rosenberg (2001dalam Purbo

(2002), yang menekankan bahwa e-learning

merujuk pada penggunaan teknologi internet

untuk mengirimkan serangkaian solusi yang

dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan. Hal ini senada dengan Campbell

(2002), yang intinya menggunakan media

internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-

learning. Bahkan Purbo (2002) menjelaskan

bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik

dalam e-learning digunakan sebagai istilah

untuk segala teknologi yang digunakan untuk

mendukung usaha-usaha pengajaran lewat

teknologi internet.

MenurutPurbo (2002), e-learning telah

menjadi trend pembelajaran abad 21. Bidang ini

merupakan peluang tersendiri bagi para

pengajar. Dari sisi kawasan pengembangan,

pengajar dapat berperan sebagai pengembang e-

learningcontent atau lebih dikenal sebagai

learning object (baik yang bersifat text-based

maupun multimedia-based). Dari sisi

pengelolaan, pengajar berperan dalam mengelola

e-learning baik dalam institusi sekolah maupun

perusahaan. New Media Consortium (NMC)

sebagai bagian dari pemrakarsa learning object

mendefinisikan learning object sebagai setiap

kumpulan materi yang terstruktur secara berarti

dan terikat ke dalam suatu tujuan pembelajaran.

Materi-materi tersebut dapat berupa dokumen,

gambar, simulasi, video, audio, dan sebagainya

Berdasarkan definisi yang diadaptasi dari

Wisconsin Online Resource Center, Wiley

(2000) menyatakan bahwa learning object

memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

(1). Learning object adalah cara baru berpikir

tentang isi pembelajaran. Biasanya isi

pembelajaran terdiri dari bagian-bagian yang

menghabiskan waktu beberapa jam, tetapi

learning object adalah bagian yang lebih kecil

dari belajar, biasanya berkisar dua hingga lima

belas menit, (2). Learning object bersifat bebas;

setiap learning object dapat digunakan secara

bebas untuk tujuan yang berbeda, (3). Dapat

dikelompokkan; setiap learning object dapat

dikelompokkan ke dalam bagian-bagian isi yang

lebih besar, termasuk struktur pembelajaran

tradisional, (4). Dapat di tandai (tag) dengan

metadata; setiap learning object memiliki

informasi deskriptif yang memudahkan ketika

dicari kembali.

Potensi teknologi ini sangat menarik untuk

di coba dan di manfaatkan dalam perkuliahan.

Salah satu program studi yang berminat untuk

mengembangkan learning object ini adalah

Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hasil pengamatan beberapa

tahun di program studi ini beberapa matakuliah

seperti: Zoologi Vertebrata, Zoologi

Avertebrata, Fisiologi Hewan dan Fisiologi

Perkembangan merupakan mata kuliah yang

sulit di pahami mahasiswa. Kesulitan para

mahasiswa ini dapat dilihat dari hasil ujian

mahasiswa yang umumnya selalu lebih rendah

dibandingkan mata kuliah lain (Anonim, 2015).

Umumnya permasalahan ini disebabkaan

karena (1). Penggunaan model pembelajaran

yang di dominasi ceramah dan diskusi kurang

tepat,sehingga menimbulkan kejenuhan pada

mahasiswa, (2). Bahan ajar yang digunakan

belum sesuai kebutuhan;(3) Daya dukung

pengembangan kreativfitas terkait dengan

perkembangan sains dan teknologi kurang

memadai (Ulfah, 2013 dalam Widowati dan

Pratiwi, 2015). Selain itu, kesulitan ini

disebabkan juga karena ruang lingkup materi

yang cukup luas, yaitu sejarah, morfologi dan

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,31-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

anatomi, struktur dan fungsi serta ekologi dari

hewan hewan vertebrata. Sebagian materi

tersebut secara nyata memang dapat di indra dan

diamati langsung oleh mahasiswa, tetapi

sebagian materi bersifat abstrak dan tidak dapat

di amati langsung oleh mahasiswa.

Khusus di program studi Pendidikan

Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal ini

disebabkan pula oleh sarana dan prasana

perkuliahan yang kurang memadai, seperti

jumlah lokal untuk perkuliahan yang tersedia

saat ini dirasa kurang, karena hanya berjumlah 5

kelas, yang dimanfaatkan untuk perkuliahan juga

oleh 2 (dua ) program studi lain. Jumlah

laboratorium yang saat ini hanya berjumlah 2

ruang menyebabkan penggunaan ruang yang

sangat tinggi, sehingga praktikum tidak berjalan

maksimal.

Oleh karena itulah, maka perlu adanya

ujicoba sistem perkuliahan yang dapat

meminimalir penggunaan ruang kuliah (e-

learning), memanfaatkan teknologi informasi

terkini (multi media), dapat diakses oleh

mahasiswa kapan dan dimana saja, serta dapat

melatih mahasiswa menggunakan berbagai

sumber belajar yang tersedia secara online di

internet.

Salah satu matakuliah yang sudah

mengembangkan system e-learning berbasis

learning object adalah mata kuliah vertebrata

yang diberikan pada semester lima program

studi pendidikan biologi. Learning object yang

dikembangkan merupakan program perkuliahan

terpadu yang memiliki tahapan-tahapan belajar

yang terkontrol, menggunakan multimedia

interaktif antara lain audio, video, dan aplikasi

lain yang memiliki standar dari SCORM.

Learning object ini digunakan dalam

perkuliahan Vertebrata, yang merupakan

perkuliahan dengan beban sebanyak 3 SKS yang

terdiri dari 2 SKS tatap muka di kelas dan 1 SKS

praktikum di laboratorium. Learning object

dipergunakan pada saat tatap muka di kelas,

sedangkan untuk praktikum Vertebrata akan

dilakukan di laboratorium setelah perkuliahan.

Selanjutnya Learning object ini akan

diintegrasikan dengan menggunakan learning

management system (LMS) Modular Object

Oriented Dynamic Learning Environment

(Moodle) untuk menciptakan dan mengelola

tautan antar objek pembelajaran. Learning object

selengkapnya dapatr dapat dilihat pada domain

moodle.hanasusanti.com.

Berdasarkan latar belakang masalah di

atas, dibuat satu rumusan masalah yaitu

“Bagaimanakah analisis terhadap implementasi

perkuliahan vertebrata berbasis Learning

Object? Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan pengembangan khazanah

ilmu pengetahuan khususnya perkuliahan

Vertebrata dalam proses belajar mengajar di

perguruan tinggi, dan memberikan informasi

tentang analisis mengenai implementasi

perkuliahan Vertebrata yang berbasis learning

object.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan disebuah

LPTK di Jakarta, yang memiliki program studi

Pendidikan Biologi pada semester ganjil tahun

ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah

mahasiswa program studi pendidikan Biologi

yang pada saat implementasi perkuliahan ini

mengambil mata kuliah Vertebrata berjumlah 25

orang.

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang

bertujuan menjelaskan fenomena yang ada

dengan menggunakan angka-angka untuk

mencandarkan karakteristik individu atau

kelompok (Syamsudin & Damiyanti, 2011).

Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-kondisi

yang tampak. Tujuan dalam penelitian ini

dibatasi untuk menggambarkan respon

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,32-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

mahasiswa terhadap implementasi perkuliahan

Vertebrata berbasis Learning Object dan juga

hasil belajar mahasiswa.

Gambar 1 Grafik rata-rata penilaian proses mahasiswa

Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini berbentuk tes dan non tes. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar

mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam

tres ini berupa pilihan ganda dengan lima pilihan

jawaban. Sedangkan instrument non tes

diberikan dalam bentuk angket dan penilaian

produk. Angket digunakan untuk melihat respon

atau tanggapan mahasiswa terhadap learning

object, dan respon terhadap perkuliahan. Semua

angket yang diberikan berupa angket tertutup.

Angket tertutup yaitu angket yang alternatif

jawabannya sudah diberikan oleh peneliti,

sehingga responden tidak memiliki keleluasaan

untuk menyampaikan jawaban yang diberikan

kepadanya. Sedangkan penilaian produk

digunakan untuk menilai hasil hasil diskusi dan

tugas mandiri yang dihasilkan mahasiswa

selama perkuliahan berlangsung

PEMBAHASAN

Hasil yang didapatkan dalam penerapan ini

berupa penilaian proses selama perkulihan

berlangsung, respon mahasiswa terhadap

learning object sebelum dan sesudah

perkuliahan, dan hasil belajar mahasiswa.

1. Penilaian Proses

Proses yang dilakukan mahasiswa dalam

perkuliahan tidak terlepas dari penilaian. Proses

dalam hal ini terkait dengan bagaimana

mahasiswa melakukan tugas-tugas perkuliahan

secara online dalam learning object seperti

diskusi, tes formatif, dan tugas mandiri. Nilai

proses yang diambil adalah berdasarkan data

yang tercantum didalam sistem learning object

terkait ketiga aspek tersebut.Secara keseluruhan,

pernilaian proses dapat dilihat pada Gambar 1.

Bagian nilai proses tertinggi dari keenam

konsep yang dinilai didapatkan oleh tes formatif

dengan nilai rata-rata diatas 90. Hal ini

mengindikasikan bahwa pemahaman konsep

mahasiswa terhadap materi vertebrata sudah

sangat baik. Sedangkan nilai tes tugas mandiri

dan forum diskusi mendapat rata-rata diatas 75

yang berarti bahwa kemampuan mahasiswa

untuk berdiskusi dan membuat laporan

penelitian (praktikum) sudah baik.

2. Respon Mahasiswa terhadap Learning

Object

Presentase respon mahasiswa terhadap

learning object sebelum dan sesudah perkuliahan

dapat dilihat pada beberapa gambar berikut ini.

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,33-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Gambar 1.2 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Sebelum diterapkan

Gambar 1.3 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Setelah diterapkan

Aspek materi yang disajikan pada learning

object terdiri dari beberapa komponen yaitu

kesulitan, kejelasan, kemenarikan dan

keterkinian. Berdasarkan hasil pengamatan

(Gambar 3.6) sebelum diterapkan, 76.97%

mahasiswa menyatakan bahwa materi yang

disajikan pada learning object tersebut tidak

terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Tidak

berbeda jauh dengan respon sebelum penerapan,

75 % mahasiswa juga sepakat bahwa materi

yang disajikan pada learning object tersebut

tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah

setelah diterapkan. Hal ini mengindikasikan

bahwa materi yang diberikan memiliki tingkat

kesulitan yang sudah sesuai dengan apa yang

diharapkan.

Selain itu, hampir sama dengan komponen

kesulitan materi, komponen- komponen lain

seperti kejelasan, kemenarikan, dan keterkinian

materi juga mendapatkan respon positif diatas

70%. Komponen kejelasan materi sebelum

diterapkan membuat 100 % mahasiswa sepakat

bahwa materi yang diberikan dalam learning

object sudah sangat jelas dan sangat mudah

dipahami. Akan tetapi, setelah melalui

perkuliahan dengan learning object, dari 100%

mahasiswa turun menjadi 71%. Hal ini dapat

disebabkan karena sebelum perkuliahan, tidak

keseleruhan materi learning object yang diuji

coba. Kemudian untuk komponen kemenarikan

dan keterkinian materi, masing-masing

mendapatkan respons sebesar 72.73% dan

86.36% sebelum diterapkan. Tidak jauh berbeda,

sekitar 80% dan 79% mahasiswa juga

memberikan respon positif terhadap aspek

kemenarikan dan keterkinian, Hal ini

menunjukkan bahwa materi yang disajikan

menggunakan learning object menarik dan

uptodate sesuai dengan perkembangan

kurikulum.

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,34-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Gambar 1.4 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan

Gambar 1.5 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan.

Aspek selanjutnya adalah aspek desain

media. Aspek desain media terdiri dari empat

komponen yaitu tampilan media untuk

mengakses bagian-bagian isi materi, kemarikan

komposisi learning object, keseimbangan

ukuran tampilan media learning object dan teks

yang disajikan, serta kesederhanaan. Bedasarkan

hasil pengamatan sebelum learning object

dipakai diperkuliahan 77,27% mahasiswa

menyatakan bahwa tampilan learning object

mempermudah dalam mendapatkan bagian-

bagian dari isi materi. Sementara itu 94.45%

mahasiswa menyatakan bahwa desain media

yang ditampilkan dalam learning object sudah

rapih. Kemudian, masing-masing 68.19%

mahasiswa menyatakan bahwa komposisi warna

tampilan learning object sudah seimbang dan

ukuran tampilan media learning object dan teks

yang disajikan sudah seimbang. Data hasil

pengamatan mengenai aspek desain media dapat

dilihat pada Gambar 4.25. Sedangkan setelah

penerapan semua aspek desain media mendapat

respons positif diatas 70% (Gambar 3.9).

Aspek selanjutnya yang diamati adalah

aspek implementasi. Pada aspek ini hanya

terdapat satu komponen yaitu kemudahan

penggunaan. Berdasarkan hasil penelitian

sebelum diterapkan, 77.28% mahasiwa

menyatakan bahwa learning object mudah untuk

digunakan. Tidak jauh berbeda, sekitar 74%

menyatkan hal yang demikian setelah learning

object diterapkan dalam perkuliahan vertebrata.

Aspek terakhir yang diamati dalam

penelitian ini adalah aspek kualitas teknis yang

digunakan dalam learning object. Pada aspek ini

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,35-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Gambar 1.5 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object

Gambar 1.6 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object setelah Perkuliahan

terdapat beberapa komponen yaitu gambar, teks,

warna, animasi, audio, dan video. Hasil

penelitian mengenai aspek kualitas teknis

sebelum diterapkan dapat dilihat pada Gambar

3.10, dan Gambar 3.11 untuk aspek kualitas

teknis setelah penerapan.

Berdasarkan data pada Gambar 3.10 ,

diatas 60% mahasiswa menyatakan bahwa

kualitas Teks dan warna yang ditampilkan pada

learning object sudah baik, sedangkan sisanya

menyatakan bahwa kualitas teks dan warna

tersebut sudah cukup baik. Kemudian, diatas

25% mahasiwa menyatatakan bahwa kualitas

teknik untuk gambar, animasi, audio dan video

sudah baik. Sementara sisanya diatas 50%

menyatakan bahwa kualitasnya sudah cukup

baik. Respons terendah untuk kualitas yang baik,

terjadi pada komponen video. Oleh sebab itu,

komponen ini mendapat perbaikan, sama halnya

dengan komponen lainnya yang juga butuh

perbaikan seperti komponen gambar, animasi,

dan audio.

Hasil pengamatan yang didapatkan dari

setiap respon terhadap pengembangan dan

implementasi learning object menginformasikan

bahwa setiap aspek mendapatkan respons antara

baik dan cukup baik. Hal ini mengindikasikan

bahwa pengembangan program pengajaran

vertebrata berbasis learning object dengan

sistem e-learning dapat dilakukan dengan baik.

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,36-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Gambar 1.7Grafik Pendapat Mahasiswa terhadap Komponen Perkuliahan dengan Learning Object

3. Respon Mahasiswa terhadap Sistem

Perkuliahan Vertebrata berbasis

Learning Object

Respon atau tanggapan mahasiswa

terhadap perkuliahan, menjadi salah satu aspek

yang diamati dalam penelitian ini. Penjaringan

tanggapan/ respons ini dilakukan setelah

rangkaian perkuliahan vertebrata berbasis

learning object selesai dilakukan. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

tanggapan/ respons mahasiswa terhadap

perkuliahan vertebrata dengan menggunakan

learning object. Tanggapan ini meliputi

pendapat mahasiswa terhadap komponen,

kebaruan, kemudahan, dan kepuasan terhadap

komponen learning object. Selain itu juga

dijaring tanggapan mengenai respons mahasiswa

terhadap dosen dan minat menggunakan

learning object dalam mata kuliah lain.

Berdasarkan Grafik pada Gambar 1.7,

didapatkan bahwa mahasiswa memberikan

respons yang sangat positif terhadap perkuliahan

dengan learning object. Dari semua komponen

respons, yaitu materi, bahan ajar, tampilan, tugas

online, suasana kuliah, cara mengajar dosen, dan

forum diskusi, semuanya mendapatkan respon

sangat baik dan baik diatas 80%. Hal ini

mengindikasikan bahwa semua komponen

learning object sudah berjalan dan digunakan

dengan sangat baik. Selanjutnya pada grafik

pada Gambar 1.7, di sajikan data respons

keterbaruan mengenai learning object.

Berdasarkan grafik pada Gambar 1.7,

mahasiswa sepakat menyatakan bahwa semua

komponen learning object merupakan hal baru

bagi mereka. Dari semua aspek respon, diatas

80% mahasiswa menyatakan bahwa format

pembelajaran, tampilan LO, suasana kuliah, cara

mengajar dosen, cara pemberian tugas, cara

disuksi dan forum diskusi merupakan hal yang

baru, dan baru ada pada perkuliahan vertebrata

berbasis learning object ini. Hal ini

mengindikasikan bahwa perkuliahan dengan

learning object membuat suatu terobosan baru

dalam dunia perkuliahan berbasis learning

object.

Selain pendapat tentang komponen dan

keterbaruan mengenai perkuliahan vertebrata

berbasis learning object, selanjutnya akan

didapaparkan mengenai kemudahan penggunaan

learning object. Dari data hasil pengamatan,

didapatkan bahwa diatas 80% siswa menyatakan

bahwa mereka mudah dalam menggunakan

learning object. Seluruh keriteria respons,

28%22%

48%

24% 22%28%

10%

70%76%

44%

58% 58%

66%

76%

2% 2%8%

12%

20%

6%

14%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Materi Bahan Ajar

Tampilan LO

Tugas Online

Suasana Kuliah

Cara Mengajar

Dosen

Forum Diskusi

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,37-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

seperti kemudahan dalam mengakses materi

bahan ajar, materi tugas online, tampilan LO,

mendownload bahan ajar, dan memahami cara

mengajar dosen

Gambar 1.8 Grafik Respons Mahasiswa terhadap Kemudahan dalam Penggunaan Komponen Perkuliaan

Vertebarata berbasis Learning Object

Gambar 1.9 Grafik Persentase Kepuasan Mahasiswa terhadap Perkuliahan Vertebrata berbasis Learning Object

mendapatkan respon positif yaitu sangat mudah

dan mudah dengan persentase masing-maisng

diatas 80%. Akan tetapi, pada kriteria materi

bahan ajar, sekitar 5 % mahasiswa masih merasa

sulit untuk mengaksesnya.

Secara lebih lengkap, respons mahasiswa

dapat dilihat pada grafik dalam Gambar 1.8

Kriteria respons selanjutnya yang diamati

adalah tentang kepuasan mahasiswa terhadap

learning object. Berikut adalah grafik persentase

kepuasan mahasiswa.

Berdasarkan data yang disajikan dalam

Gambar 1.9, diatas 80% mahasiswa merasa

sangat puas dan puas dengan semua kriteria

resposn kepuasan learning object ini. Mereka

umumnya sangat puas dan puas dengan materi

24% 26%

38%

54%

24%

52%

66%

54%

38%

70%

18%

6% 8% 8% 6%4% 2% 0% 0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Materi Bahan Ajar

Materi Tugas Online

Tampilan LO Download Bahan Ajar

Cara Mengajar

Dosen

Pe

rse

nta

se

Kriteria Respons

Sangat Mudah

Mudah

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

30% 28%

50%

24% 26% 26%22%

66% 68%

42%

62% 62% 64% 62%

4% 4%8%

14% 12% 12%16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Materi Perkuliahan

Bahan Ajar Tampilan LO

Tugas Online

Suasana Perkuliahan

Cara Mengajar

Dosen

Forum Diskusi

Pe

rse

nta

se

Kriteria Respons

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,38-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

perkuliahan, bahan ajar, dan tampilan LO. Akan

tetapi, diatas 10% mahasiswa masih cukup puas

dengan tugas online, suasana perkuliahan, cara

mengajar dosen, dan forum diskusi. Dengan

demikian, secara umum mahasiswa sudah puas

terhadap perkuliaan vertebrata dengan

menggunakan learning object. Kemudian,

Gambar 1.10 Grafik Respons Mahasiswa terhadap Peran Dosen dalam PerkuliahanVertebrata berbasis Learning

Object.

Gambar 1.11 Diagram Persentase minta Mahasiswa Menggunakan LO dalam Mata KuliahLain

respons yang dijaring berkaitan dengan

bagaimana peran dosen dalam perkuliahan

berbasis lerning object.

Respon mahasiswa terhadap peran dosen

disajikan dalam Gambar 1.10.

Data pada Gambar 1.10, menggambarkan

bahwa peran dosen dalam perkuliahan vertebrata

ini sudah sangat baik. Dari sembilan kriteria

respons, seluruhnya dinyatakan sangat baik dan

baik oleh mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan

persentase respons dengan nilai diatas 85%.

Persentase tersebut menunjukkan bahwa dosen

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Sangat Ingin, 90%

Ingin, 10%

Cukup, 0% Kurang , 0% Sangat kurang, 0%

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,39-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

sukses dalam memulai perkuliahan,

menjelaskan, membimbimbing, memberikan

kesempatan bertanya dan diskusi, memberikan

umpan balik tugas, diskusi, dan pertanyaan, serta

mengakhiri perkuliahan dengan baik.

Tabel 4.17 Hasil Belajar Mahasiswa

No. Nama

UTS

Rata-Rata UAS

1 A 88 80 84

2 B 87 80 83.5

3 C 81 90 85.5

4 D 88 80 84

5 E 88 80 84

6 F 89 90 89.5

7 G 88 90 89

8 H 83 85 84

9 I 87 85 86

10 J 87 85 86

11 K 88 80 84

12 L 87 85 86

13 M 45 0 22.5

14 N 87 80 83.5

15 O 88 85 86.5

16 P 88 80 84

17 Q 88 90 89

18 R 88 83 85.5

19 S 87 83 85

20 T 82 80 81

21 U 60 40 50

22 V 88 80 84

23 W 88 80 84

24 X 87 85 86

25 Y 88 80 84

Respons terakhir adalah mengenai minat

mahasiswa menggunakan learning object dalam

perkuliahan lain. Dari keseluruhan mahasiswa,

90% menyatakan sangat ingin menggunakan

learning object kembali didalam perkuliahan

lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa learning

object yang disusun berhasil menarik minat dan

ketertarikan mahasiswa dalam menjalani

perkuliaha lain selain perkuliahan vertebrata.

Minat mahasiswa tersebut, secara umum

digambarkan pada diagram dalam Gambar 4.38.

4. Hasil Belajar Mahasiswa

Penilaian yang dilakukan selain penilaian

proses adalah penilaian hasil belajar mahasiswa.

Penilaian hasil belajar ini mencakup nilai pada

ujian tengah semester (UTS), dan nilai ujian

akhir semester (UAS). Penilaian ini dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,40-41

Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

konsep mahasiswa terhadap perkuliahan

vertebrata dengan menggunakan learning object.

Berdasarkan data yang disajikan dalam

Tabel 1.1, 96% mahasiswa mendapatkan nilai

hasil belajar diatas 80. Hal ini mengindikasikan,

bahwa perkuliahan dengan menggunakan

learning object berhasil meningkatkan

pemahaman konsep mahasiswa terhadap mata

kuliah vertebrata.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat

disimpulan beberapa hal yaitu:

a. Perkuliahan vertebrata dapat dikemas dan

disajikan menggunakan learning object

sehingga proses perkuliahan menjadi lebih

menarik.

b. Penilaian proses pada perkuliahan vertebrata

sudah sangat baik, dengan nilai rata-rata

diatas 90.

c. Respon mahasiswa terhadap learning object

menunjukkan bahwa learning object yang

digunakan sesudah dan sebelum perkuliahan

sudah baik, baik dari segi kualitas teknis,

kesesuaian materi, kejelasan, kemenarikan,

kemudahan, dan keterbaruan learning

object.

d. Respon mahasiswa terhadap perkuliahan

masuk dalam kategori baik, termasuk

didalamnya adalah aspek pendapat

mahasiswa terhadap komponen, kebaruan,

kemudahan, dan kepuasan terhadap

komponen learning object. Selain itu

tanggapan mahasiswa terhadap cara

mengajar dosen juga sudah mneunjukkan

respon yang positif.

e. Hasil belajar siswa mencakup nilai UTS dan

UAS menunjukkan, 96% mahasiswa

mendapatkan nilai hasil belajar diatas 80.

Hal ini mengindikasikan, bahwa

perkuliahan dengan menggunakan learning

object berhasil meningkatkan pemahaman

konsep mahasiswa terhadap mata kuliah

vertebrata.

SARAN

Penelitian ini diharapkan akan

memberikan gambaran tentang sistem

perkuliahan lainnya dengan memanfaatkan E-

Learning berbasis learning object. Selain itu,

diharapkan pula agar sistem E-learning

digunakan untuk matakuliah lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Laporan hasil Evaluasi

perkuliahan Zoologi Vertebrata tahun

Ajaran 2014/2015. Laporan hasil Evaluasi

Dosen. Jurusan Pendidikan IPA FITK

UIN syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak

dipublikasikan.

Borg and Gall (1983), Educational Reseach, An

Introduction. New York and London,

Longman Inc.

Gay, L.R. (1991). Educational Evaluation and

Measurement: Competencies for Analysis

and Application. Second edition. New

York: Macmillan Publishing Compan.

Purbo,W.O. (2002). Teknologi E-Learning.

Jakarta: Elex Media Computindo.

Rosita dan Pribadi,T. (2005). Prospek

Komputer sebagai Media Pembelajaran

Interaktif dalam Sistem Pembelajaran

Jarak Jauh di Indonesia. Universitas

Terbuka (online)

tersedia:http://www.teknologipembelajara

n.net.(23 September 2011).

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Cetakan ke 11. Bandung : CV.

Alfabeta.

Baiq H.S., Fransisca S., Riandi

|The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,41-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8

Sukardjo dan Lis Permana Sari. (2009).

Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia.

Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sukmadinata, N. S, (2011). Metode Penelitian

Pendidikan. Cetakan ke 7. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. 2015. Rencana Strategis 2015-

2016 . UIN Jakarta (online) tersedia

http//www.uinjkt.ac .id (5 Februari 2016).

Wahid, F. (2005). Peran Teknologi Informasi

dalam Modernisasi Pendidikan Bangsa.

Disampaikan dalam Simposium Nasional

Peduli Pendidikan yang Diselenggarakan

oleh pendidikan @yahoogroups.com di

UII Yogyakarta.

Widowati, H., dan Dasrieni Pratiwi. 2015.

Peninjauan Instrumen Penilaian Otentik

Mahasiswa dalam perkuliahan sebagai

Upaya Penyiapan Generasi Unggul yang

Berdaya Saing. Prosiding Seminar

Nasional Pendidikan Biologi tahun 2015.

Program Studi pendidikan Biologi FKIP

Universitas Muhammadaiyah Malang.

Tidak diterbitkan.

Wiley, D.A. (2000). Learning Object Design

and Sequencing Theory. Disertasi.

Brigham Young University