analisis bauran pemasaran dalam menarik ...etheses.iainponorogo.ac.id/10618/1/skripsi-dwi eva...

117
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM MENARIK MINAT NASABAH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI BPRS MITRA MENTARI SEJAHTERA PONOROGO SKRIPSI Oleh: DWI EVA SINTYA NIM. 210816124 Pembimbing: RULIQ SURYANINGSIH, M.Pd. NIDN. 2020068801 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM

    MENARIK MINAT NASABAH PEMBIAYAAN

    MUSYARAKAH DI BPRS MITRA MENTARI

    SEJAHTERA PONOROGO

    SKRIPSI

    Oleh:

    DWI EVA SINTYA

    NIM. 210816124

    Pembimbing:

    RULIQ SURYANINGSIH, M.Pd.

    NIDN. 2020068801

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

    2020

  • ii

    ABSTRAK

    Sintya, Dwi Eva, 2020. “Analisis Bauran Pemasaran dalam

    Menarik Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.” Skripsi.

    Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

    Pembimbing Ruliq Suryaningsih, M.Pd.

    Kata kunci : Product (Produk), Price (Harga), Promotion

    (Promosi), Place (Tempat).

    Setiap bank dituntut untuk menentukan strategi

    pemasaran yang tepat guna menarik minat dan

    mempertahankan nasabahnya. Salah satu strategi pemasaran

    yang dapat digunakan adalah bauran pemasaran. BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera adalah salah satu lembaga keuangan syariah

    di Ponorogo. Dari beberapa produk pembiayan yang ada,

    terdapat salah satu produk yang kurang diminati, yaitu

    pembiayaan musyarakah dimana hanya teradapat 2 nasabah

    dari tahun 2017-2019. Hal tersebut dikarenakan produk

    pembiayaan musyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera

    kurang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah.

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana

    penerapan strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan

    strategi tempat dalam menarik minat nasabah pembiayaan

    musyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera?

    Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

    research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. dengan

    teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan

  • iii

    dokumentasi. Setelah data diperoleh, data dianalisis dengan

    menggunakan metode induktif.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis

    dapat diketahui bahwa dalam menarik nasabah pembiayaan

    musyarakah BPRS Mitra Mentari Sejahtera menggunakan

    bauran pemasaran 4P, yaitu product (produk), price (harga),

    promotion (promosi) dan plece (tempat). Pertama pada bauran

    pemasaran product (produk) dimana dalam penciptaan produk

    pembiayaan musyarakah kurang memperhatikan kebutuhan

    dan keinginan nasabah. Kedua pada bauran price (harga) harga

    yang dimaksud dalam pembiayaan musyarakah adalah bagi

    hasil dengan memperhatikan faktor-faktor seperti jangka

    waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan dan produk yang

    kompetitif. Ketiga promotion (promosi) produk pembiayaan

    musyarakah melalui media brosur dan pamflet tidak mendapat

    ruang sendiri melainkan digabung dengan produk pembiayaan

    murabahah. Keempat pada pendistribusian produk pembiayaan

    musyarakah dibatasi dengan wilayah geografis dimana

    difokuskan hanya di wilayah Ponorogo.

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

  • 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahBank Pembiayaan Rakyat Syariah, yang

    selanjutnya disebut BPRS adalah bank syariah yang dalamkegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintaspembayaran.1 BPRS berdiri karena adanya pemikiranuntuk mendirikan bank syariah pada tingkat nasional.Bank syariah yang dimaksud adalah Bank MualamatIndonesia (BMI) yang berdiri pada 1992. Namunjangkauan BMI terbatas pada wilayah-wilayah tertentusaja.2 Oleh karena itu BPRS hadir khusus untuk melayanimasyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Jenis produkyang ditawarkan oleh BPRS relatif sempit dari pada bankumum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidakboleh diselenggaran oleh BPRS, seperti pembukaanrekening giro dan ikut kliring.3

    Kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasaperbankan saat ini semakin meningkat, tidak terkecualikesadaran masyarakat menggunakan layanan jasakeuangan syariah yang mengalamai perkembangan yangpesat dan menyebar ke banyak negara.4 Dengan begitu

    1 Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman Umum Lembaga KeuanganSyariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), 3.

    2 Muhammad Sholahuddin, Lembaga Keuangan dan Ekonomi Islam,(Jakarta: Ombak, 2014), 136.

    3 Andi Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:2009, Kencana), 44.

    4 Adiwarman A, Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2004), 25.

  • 2

    kompetisi dan persaingan antar lembaga keuangan dalammemasarkan produknya semakin tinggi. Untukmenghadapi pasar sasaran yang ada, perbankan syariahmenghadapi banyak kesulitan, seperti munculnya bankbaru, pembaharuan teknologi, aneka ragam hadiah danpromosi yang ditawarkan oleh bank, dan sebagainya.5

    Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan jumlahnasabah serta stabilitas dan kemampuan laba, maka bankmemerlukan sebuah strategi pemasaran yang tepatsehingga nasabah tertarik terhadap poduk tersebut.6

    Pemasaran memerankan peran penting dalam duniausaha. Umumnya setiap perusahaan dapat berhasilmemproduksi barang atau jasanya apabila perusahaantersebut melakukan kegiatan yang berhubungan denganpemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.7

    Pemasaran dianggap menentukan dapat atau tidaknyasuatu perusahaan berhasil mencapai tujuannya, sehinggasering ditemukan pemasaran menentukan arah kegiatanusaha pemasaran.8 Kegiatan pemasaran harus dapatmemberikan kepuasan kepada konsumen bila inginmendapat tanggapan yang baik dari konsumen.

    Keberhasilan suatu perusahaan didasarkan padakeahliannya dalam mengendalikan strategi pemasaran

    5 M. Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung: Alfabeta, 2019),78.

    6 Rani Apriani dan Hartono, Hukum Perbankan dan Surat Berharga,(Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2019), 23.

    7 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers,2018), 47.

    8 Ibid., 52.

  • 3

    yang dimiliki.9 Salah satu unsur dalam strategi pemasaranadalah strategi bauran pemasaran (marketing mix).10

    Menurut Kotler dalam buku M. Nur Riyanto Al Arifmenegasakan bauran pemasaran adalah perangkat alatpemasaran, faktor yang dapat dikendalikan adalah product,price, promotion, dan place yang dipadukan olehperusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkandalam pasar sasaran.11

    BPRS Mita Mentari Sejahtera berlokasi di Jl.Sultan Agung Nologaten Kabupaten Ponorogo, memlikibeberapa jenis produk pembiayaan, yaitu produkpembiayaan murabahah konsumtif, murabahah modalusaha, murabahah investasi, murabahah mikro, ijarahmultijasa dan musyarakah. Dari sekian produkpembiayaan tersebut terdapat satu produk yang kurangdiminati oleh masyarakat yaitu produk pembiayaanmusyarakah.12 Salah satu penyebab kurang diminatinyaproduk tersebut karena pihak BPRS Mitra MentariSejahtera kurang optimal dalam menerapkan strategibauran pemasaran pada strategi produk, promosi dantempat.

    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukanpeneliti, strategi penciptaan produk pembiayaanmusyarakah yang dilakukan BPRS Mitra MentariSejahtera belum maksimal hal itu dikarenakan pihak BPRSMitra Mentari Sejahtera kurang memperhatikan kebutuhan

    9 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 14.10 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 198.11 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 14.12 www.mitrasyariahbank.com

  • 4

    dan keinginan nasabah/calon nasabahnya sehingganasabah kurang berminat melakukan pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera.13 Strategipromosi yang dilakukan pihak BPRS Mitra MentariSejahtera juga belum maksimal dibuktikan denganpenyebaran brosur produk pembiayaan musyarakah yangtidak mendapat ruang sendiri melaikan digabung denganbrosur pembiayaan murabahah padahal keduanya adalahberbeda, pada publikasi produk pembiayaan musyarakahjuga kurang optimal karena didapati masih minimnyainformasi yang diberikan melalui media sosial instagramdan website BPRS Mitra Mentari Sejahtera.14 Pada strategiplace (tempat) pendistribusian produk musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera juga belum maksimalkarena pendistribusian produk musyarakah dibatasi hanyadi darah Ponorogo saja.15

    Product (produk) adalah segala sesuatu yang dapatditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian,dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barangsecara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dangagasan atau buah pikiran.16 Price (harga) adalah sejumlahnilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memilikiatau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan olehpembeli dan penjual melalui tawar menawar atauditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama

    13 Kiki, Wawancara, 21 Maret 2020.14 Bayu, Wawancara, 18 April 2020.15 Ibid.16 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 200.

  • 5

    terhadap semua pembeli.17 Promotion (promosi) adalahusaha perusahaan untuk mempengaruhi calon pembelidengan cara merayu (persuasive communication) melauipemakaian segala unsur acuan pemasaran sehingga dapattercapai tujuan dan sasaran peusahaan.18 Place (tempat)merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahanakses terhadap jasa bagi para konsumen, tempat dimanaproduk tersedia dalam jumlah saluran distribusi dan outletyang memungkinkan konsumen dapat dengan mudahmemperoleh suatu produk.19

    Dalam menarik minat nasabah bank harusmemperhatikan kesejahteraan nasabah dan juga tidakmerugikan nasabah.20 minat merupakan suatu kondisi yangterjadi apabila berhubungan dengan keinginan ataukebutuahan sendiri, dengan kata lain ada kecenderunganapa yang dilihat dan diamati seseorang adalah suatu yangberhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorangtersebut.21

    Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerja samaatau percampuran antara dua pihak atau lebih untukmelakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktifdengan kesempatan bahwa keuntungan akan dibgikansesuai nisbah yang disepakati dan resiko akan ditanggung

    17 Doni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan BisnisKontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2017), 10-11.

    18 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 265.19 Doni, Perilaku Konsumen,, 39.20 Rani dan Hartono, Hukum Perbankan, 23.21 Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam

    Dinamika Belajar Siswa, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2017), 307.

  • 6

    sesuai porsi kerjasama.22 Pembiayaan musyarakahmemiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah seorangmitra boleh melaksanakan kerja lebih banyak dari yanglainnya, dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagiankeuntungan tambahan akan dirinya.23

    Berikut ini jumlah nasabah pembiayaan di BPRSMitra Mentari Sejahtera sejak tahun 2017-2019.

    Tabel 1.1Jumlah Nasabah Pembiayaan di BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera Tahun 2017-2019

    Jenis Pembiayaan Tahun2017 2018 2019

    Murabahah Konsumtif 137 137 142Murabahah Modal Kerja 13 13 21Murabahah Investasi 37 37 39Murabahah Mikro 9 9 51Ijarah Multijasa 1 1 3Musyarakah 0 0 2

    Total Nasabah 197 197 258Sumber: Laporan Jumlah Nasabah Pembiayaan di BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera Tahun 2017-2019.Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan

    jumlah nasabah pembiayaan di BPRS Mitra MentariSejahtera, tingkat perkembangan jumlah nasabah dapatdikatakan meningkat. Akan tetapi dari seluruh produkpembiayaan yang berhasil dicairkan kepada nasabah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo terdapat kendala

    22 Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah,(Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), 51.

    23 Ahmad, Pedoman Lembaga Keuangan, 180.

  • 7

    dalam menarik minat calon nasabah pembiayaanmusyarakah. Oleh karena itu jumlah nasabah pembiayaanmusyarakah cenderung lebih sedikit dibandingkan denganjumlah pembiayaan yang lainnya, yaitu hanya ada duanasabah dari tahun 2017-2019.

    Dari uraian latar belakang masalah diatas,penelitian ini penting dilakukan karena dengan mengetahuistrategi bauran pemasaran yang efektif diharapkan dapatmemperbaiki kebijakan strategi pemasaran untuk menarikminat nasabah melakukan pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo. Sehinggapeneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganmengangkat judul “Analisis Bauran Pemasaran dalamMenarik Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.”

    B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang masalah diatas

    maka rumusan permasalah pada penelitian ini adalah:1. Bagaimana penerapan strategi product (produk) dalam

    menarik minat nasabah pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo?

    2. Bagaimana penerapan strategi price (harga) dalammenarik minat nasabah pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo?

    3. Bagaimana penerapan strategi promotion (promosi)dalam menarik minat nasabah pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo?

  • 8

    4. Bagaimana penerapan strategi place (tempat) dalammenarik minat nasabah pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo?

    C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan

    yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan

    strategi product (produk) dalam menarik minatnasabah pembiayaan musyarakah di BPRS MitraMentari Sejahtera Ponorogo.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapanstrategi price (harga) dalam menarik minat nasabahpembiayaan musyarakah di BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo.

    3. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapanstrategi promotion (promosi) dalam menarik minatnasabah pembiayaan musyarakah di BPRS MitraMentari Sejahtera Ponorogo.

    4. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapanstrategi place (tempat) dalam menarik minat nasabahpembiayaan musyarakah di BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo?

    D. Manfaat PenelitianBerdasarkan latar belakang masalah, rumusan

    masalah dan tujuan penelitian diatas maka manfaatpenelitian yang dapat diambil dari penelitian ini sebagaiberikut:1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah wawasan dan informasi dalam bidang

  • 9

    kajian ilmu perbankan syariah terutama pada hal yangberkaitan dengan bauran pemasaran dalam menarikminat nasabah pembiayaan musyarakah.

    2. Manfaat PraktisHasil penelitian ini diharapkan dapat

    digunakan sebagai bahan informasi dan referensi bagipihak BPRS Mitra Mentari Sejahtera dan bidanglainnya yang bersangkutan. Pihak BPRS MitraMentari Sejahtera juga dapat mengetahui sejauh manadeskripsi penerapan bauran pemasaran dalam menarikminat nasabah pembiayaan musyarakah di BPRSMitra Mentari Sejahtera.

    E. Sistematika PembahasanAgar pembahasan dalam penelitian ini lebih

    mengarah, maka peneliti membagi pembahasan dalambeberapa bab. Adapun bab-bab yang dimaksud terbagimenjadi lima bab yang akan diuraikan dibawah ini, yaitu:

    Bab Pertama pendahuluan yang memuat uraiantentang judul penelitian, latar belakang masalah, rumusanmasalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dansistematika pembahasan.

    Bab Kedua Landasan teori, berfungsi sebagai dasarteori untuk menjawab permasalahan yang ada padapenelitian. Dalam bab ini berisi deskripsi (gambaranumum) mengenai bauran pemasaran meliputi strategiproduct (produk), strategi price (harga), strategi promotion(promosi) dan strategi place (tempat), minat nasabah danpembiayaan musyarakah.

    Bab Ketiga membahas uraian mengenai metodepenelitian, diantaranya adalah jenis dan pendekatan

  • 10

    penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknikpengumpulan data, teknik pengolahan data, teknikpengecekan keabsahan data dan teknik analisis data.

    Bab Keempat membahas terkait data dan analisa.Data yang dimaksud adalah data hasil wawancara tentangpenerapan bauran pemasaran pada produk pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera. Sedangkananalisis yang adalah dimaksud adalah analisa mengenaibauran pemasaran (produk, harga, promosi dan tempat)pada produk pembiayaan musyarakah di BPRS MitraMentari Sejahtera.

    Bab Kelima Penutup, merupakan bab terakhir yangberisi tentang kesimpulan dan saran atau rekomendasidimana menyajikan secara ringkas seluruh penemuanpenelitian yang ada hubungannya dengan rumusanmasalah dalam penelitian.

  • 11

    BAB IIBAURAN PEMASARAN DAN MINAT NASABAH

    A. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Pemasaran merupakan ujung tombak bagi

    eksistensi perusahaan dalam jangka panjang.1

    Keberhasilan suatu perusahaan didasarkan padakeahliannya dalam mengendalikan strategi pemasaranyang dimiliki.2 Strategi pemasaran adalah serangkaiantujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberiarah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktupada masing masing tingkatan serta lokasinya.3 Konseppemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yangsifatnya dapat dikendalikan yang dikenal dengan bauranpemasaran (marketing mix).4

    Bauran pemasaran (marketing mix) merupakankombinasi variabel atau kegiatan yang dikendalikan olehperusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli ataukonsumen. Bauran pemasaran/marketing mix terdiri darihimpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakanoleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapankonsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatantersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan olehperusahaan seefektif mungkin dalam melakukantugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian

    1 Doni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan BisnisKontemporer, (Bandung, Alfabeta, 2017), 2.

    2 M. Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung: Alfabeta, 2019), 14.

    3 Ibid., 83.4 Ibid., 14.

  • 12

    perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasikegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapatmengkoordinasikan berbagai variabel bauranpemasaran/marketing mix tersebut untuk melakasanakanpemasaran secara efektif.5

    Menurut Philip Kotler dalam buku M. Nur RiyantoAl Arif menegasakan bauran pemasaran adalah perangkatalat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan adalahproduct, price, promotion, dan place yang dipadukan olehperusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkandalam pasar sasaran.6 Sehingga bauran pemasaran dapatdiartikan sebagai perpaduan seperangkat alat pemasaranyang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagaibagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.7

    Berikut dijelaskan mengenai masing-masing bauranpemasaran (marketing mix), antara lain sebagai berikut:1. Product (Produk)

    Dalam strategi marketing mix, strategi produkmerupakan unsur yang paling penting, karena dapatmempengaruhi strategi pemasaran lainnya.8 Strategiproduk dalam hal ini adalah menetapkan cara danpenyediaan produk yang tepat bagi pasar yang akandituju, sehingga dapat memuaskan konsumen dansekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan

    5 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers,2018), 198.

    6 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 14.7 Ibid.8 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 200.

  • 13

    dalam jangka panjang.9 Pemilihan jenis produk yangakan dihasilkan akan menentukan kegiatan promosiyang dibutuhkan, serta penentuan harga dan carapenyalurannya.10 Produk secara garis besar dapatdibagi menjadi produk barang dan produk jasa.Produk barang yaitu produk nyata, sementara produkjasa sifatnya abstrak namun manfaatnya mampudirasakan.11 Produk yang dijual oleh perbankan lebihbersifat jasa dan bukan barang. Sehingga produk yangdijual sedikit abstrak atau tidak dapat dilihat secaranyata namun tetap dapat dirasakan oleh nasabah.12

    Pengertian sempit dari produk adalahsekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujuddan himpunan dalam suatu bentuk yang serupa dantelah dikenal. Sementara pengertian luas produkadalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud(tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnyasudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise danpelayanan yang diberikan produsen yang dapatditerima oleh konsumen sebagai kepuasan yangditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhankonsumen.13

    Pengertian produk menurut Philip Kotlerdalam buku M. Nur Riyanto Al Arif adalah sesuatuyang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan

    9 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 199.10 Ibid,. 200.11 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 15.12 Ibid., 13.13 Ibid., 140.

  • 14

    perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, ataudikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dankebutuhan. Jadi pengertian umum dari produk adalahsegala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untukmendapat perhatian, dibeli, dipergunakan ataudikonsumsi dan dapat memuaskan kebutuhan ataukeinginan.14 Agar produk yang dibuat dapat diterimapasar. Maka penciptaan produk haruslahmemperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengankeinginan nasabah.15

    Dalam dunia perbankan strategi produk yangdilakukan adalah pengembangan suatu produk yaitu:a. Penentuan Logo dan Moto

    Logo merupakan serangkaian ciri khassuatu bank, sedangkan moto merupakanserangkain kata-kata yang berisikan visi dan misibank dalam melayani masyarakat. Pertimbanganpembuatan logo dan moto sebagai berikut :1) Memiliki arti dan maksud yang memiliki

    makna yang positif serta bermakna baik bagikemajuan perusahaan.

    2) Menarik perhatian logo tersebut harus mampumenarik perhatian masyarakat baik secaradesain maupun warnanya

    3) Mudah diingat, sehingga ketika konsumenmelihat logo tersebut maka ia akan langsungterikat pada produk perusahaan

    14 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 140.15 Ibid.

  • 15

    4) Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiridibandingkan dengan produk sejenis yangdimiliki pesaing

    b. Meciptakan MerekKarena jasa memiliki keanekaragaman,

    maka setiap jasa harus memiliki nama, tujuannyaagar mudah dikenal dan diingat pembeli. Namamerupakan salah satu bentuk dari merek.Pengertian merek sering diartikan sebagai nama,istilah, simbol desain, atau kombinasi darisemuanya. Penciptaan merek harusmempertibangkan faktor-faktor, yaitu mudahdiingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti,menarik perhatian dan memiliki ciri khas ataudiferensiasi tersendiri

    c. Menciptakan KemasanKemasan merupakan pembungkus suatu

    produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebihdiartikan kepada pemberian pelayanan atau jasakepada para nasabah atau bentuk tawaran produkyang dapat menarik perhatian para nasabah

    d. Keputusan labelLabel merupakan sesuatu yang dilekatkan

    pada produk yang ditawarkan dan merupakanbagian dari kemasan.16

    2. Price (Harga)Harga merupakan salah satu keputusan

    terpenting dalam pemasaran. Harga merupakan satu-

    16 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 146-147.

  • 16

    satunya buaran pemasaran yang medatangkanpemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,sedangkan ketiga unsur lainnya (product, place danpromotion) menyebabkan timbulnya biaya.17 Perananharga sangat penting terutama untuk menjaga danmeningkatkan posisi perusahaan di samping untukmeningkatkan penjualan dan keuntunganperusahaan.18

    Dalam buku Fandi Tjiptino, Grewal dan Levymerumuskan definisi harga sebagai pengorbanankeseluruhan yang bersedia dilakukan konsumen dalamrangka mendapat produk atau jasa yang spesifik.Pengorbanan tersebut biasanya mencakup uang yangharus dibayarkan kepada pemasar agar mendapatkanproduk, serta pengorbanan lainnya, baik dalam bentuknon-moneter (seperti nilai waktu yang dibutuhkanuntuk mendapatkan produk atau jasa) amupunmoneter (seperti biaya transportasi, pajak, biayapengiriman, dan seterusnya).19

    Dalam penetapan harga perlu diperhatikanfaktor-faktor yang mempengaruhinya, faktor utamayang mempengaruhi harga menurut Kasmir adalahsebagai berikut:a. Kebutuhan Dana

    Apabila bank kekurangan dana (jumlahsimpanan sedikit) sementara permohonan

    17 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. AndiOffset, 2015), 289.

    18 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 223-224.19 Fandi, Strategi Pemasaran, 290.

  • 17

    pinjaman meningkat, maka yang dilakukan olehbank untuk menutupi agar kekurangan danatersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkansuku bunga simpanan. Dengan menarik sukubunga simpanan maka akan menarik nasabah baruuntuk menyimpan uang di bank. Dengan begitukebutuhan bank dapat dipenuhi.20

    b. PersainganDalam memperebutkan dana simpanan,

    maka disamping faktor promosi, yang palingutama pihak bank harus memperhatikanpesaing.21 Harga yang ditetapkan oleh pesaingperlu dipertimbangkan dalam penetapan hargadari produk yang dihasilkan perusahaan. Dalamhal ini kemungkinan harga yang ditetapkan adalahsama dengan yang ditetapkan oleh para pesaing,atau mungkin harga yang ditetapkan sama denganyang ditetapkan pesaing, atau mungkin hargayang ditetapkan lebih rendah (murah) atau lebhtinggi (mahal) dalam suatu presentase tertentudari pra pesaing.22

    c. Kebijakan PemerintahDalam kondisi tertentu pemerintah dapat

    menentukan batas maksimal atau minimal sukubunga, baik bunga simpanan maupun bungapinjaman. Dengan ketentuan batas minimal ataumaksimal bungan simpanan maupun pinjaman

    20 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2004), 138.21 Ibid.22 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 229.

  • 18

    bank tidak boleh melebihi batas yang sudahditetapkan oleh pemerintah

    d. Target Laba yang di InginkanTarget laba yang diinginkan merupakan

    besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank.Oleh karena itu pihak bank harus serius dalammenetukan presentase laba atau keuntungan yangdiinginkan.23 Meskipun harga yang lebih tinggidapat memberikan atau menghasilkan tingkat labayag lebih besar, tetapi perusahaan merasa tetappuas dengan tingkat laba yang berlaku bagitingkat investasi dan resiko yang ditanggung.24

    e. Jangka WaktuSemakain panjang jangka waktu pinjaman,

    maka akan semakin tinggi bunganya, hal inidisebabkan besarnya kemungkinan rasio dimasamendatang. Demikian pula sebaliknya, jikapinjaman berjangka pendek maka bunga relatiflebih rendah.25

    f. Kualitas JaminanSemakin likuid jaminan yang diberikan,

    maka semakin rendah bunga kredit yangdibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh,jaminan sertifikat deposito bunga pinjaman akanlebih rendah jika dibandingkan dengan jaminansertifikat tanah. Alasan utama perbedaan iniadalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit

    23 Kasmir, Pemasaran Bank, 138.24 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 227.25 Kasmir, Pemasaran Bank, 139.

  • 19

    yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yanglikuid seperti sertifikat deposito atau rekeninggiro yang dibekukan akan lebih mudah untukdicairkan jika dibandingkan degan sertifikattanah.26

    g. Reputasi PerusahaanReputasi perusahaan suatu bonafiditas

    suatu perusahaan yag akan memperoleh kreditjuga sangat menentukan tingkat suku bunga yangakan dibebankan nantinya, karena biasanyaperusahaan yang bonafide kemungkinan resikokredit macet dimasa mendatang relatif kecil, dansebaliknya.27

    h. Produk yang KompotitifProduk yang kompetitif maksdunya adalah

    yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran.Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yangdiberikan relatif rendah jika dibandingkan denganproduk yang kurang kompetitif. Hal inidisebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin,karena produk yang dibiayai laku dipasaran.28

    i. Hubungan BaikDalam praktik pihak bank meggolongkan

    nasabahnya menjadi dua, yaitu nasabah utama(primer) dan nasabah biasa (sekunder).Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifanserta loyalitas nasabah yang bersangkutan

    26 Kasmir, Pemasaran Bank, 139.27 Ibid.28 Ibid.

  • 20

    terhadap bank. Nasabah utama biasanya memilikihubungan yang baik dengan pihak bank, sehinggadalam penentuan suku bungannya pun berbeda-beda dengan nasabah biasa.29

    3. Promotion (Promosi)Promosi adalah usaha perusahaan untuk

    mempengaruhi calon pembeli dengan cara merayu(persuasive communication) melaui pemakaian segalaunsur acuan pemasaran sehingga dapat tercapai tujuandan sasaran peusahaan.30 Promosi merupakankomponen yang dipakai untuk memberi tahukan danmempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yangdiproduksi oleh perusahaan tersebut.31

    Setiap bank harus mampu berkomunikasidengan nasabah, dan tidak melepaskan diri dari peranmereka sebagai komunikator dan promotor. Untukbisa berkomunikasi secara efektif bank merancangprogram-program promosi yang menarik dan mampumendidik wiraniaganya supaya bersikap ramah danmampu memberikan informasi yang jelas.32 Seorangwiraniaga harus dididik dengan cara melatih,memotivasi, dan mengevaluasi wiraniaga.33 Sehinggaseorang wiraniaga dapat menjadi seorang komunikatoryang handal dan mampu menyampaikan pesan

    29 Kasmir, Pemasaran Bank, 139.30Sofjan, Manajemen Pemasaran, 265.31 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 15.32 Ibid., 170.33 Ibid., 184.

  • 21

    perusahaan kepada konsumen secara jelas dan lugasserta mampu menarik konsumen untuk mencariinformasi tambahan seputar pesan yang disampaikanoleh perusahaan.34

    Tujuan utama dari promosi adalahmenginformasikan, mempengaruhi, dan membujukserta mengingatkan pelanggan sasaran tentangperusahaan dan bauran pemasarannya. Meskipunsecara umum bentuk-bentuk promosi memilikimemiliki fungsi yang sama, tetapi bentu-bentuktersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugaskhususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebutbauran promosi (promotion mix).35

    a. Acuan/Bauran PromosiKegiatan promosi yang dialakukan suatu

    perusahaan merupakan penggunaan kombinasiyang terdapat unsur-unsur atau peralatan promosi,yang mencerminkan pelaksanaan kebijakanpromosi dari perusahaan tersebut. Kombinasiunsur-unsur promosi ini dikenal dengan bauranpromosi (promotional mix), yang terdiri dariadvertensi (iklan), personal selling (penjualanpribadi), sales promotion (promosi penjualan),publicity (publisitas).36

    34 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 170.35 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyaitas Konsumen,

    (Bandung: Alfabeta, 2018), 58-59.36 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 265.

  • 22

    1) Advertensi (iklan)Advertensi merupakan suatu bentuk

    penyajian dan promosi dari gagasan, barangatau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsortertentu yang bersifat nonpersonal.37 Jenis-jenis media yang dapat dipergunkan sebagaisaran iklan suatu perusahaan adalah seperti,surat kabar dan majalah, suat pos langsung,radio, televisi, papan reklame, spanduk,penyebaran brosur ke tempat-tempat umum,dan media lainnya.38 Advertensi dapat puladilihat sebagai kegiatan untuk meyadarkankosumen yang berpotensi akan kehadiranproduk tersebut, kegunaan maupun sifat-sifatnya, harga dan dimana produk tersebuttersedia dan dapat dibeli. Berdasarkan uraiantersebut advertensi adalah cara untukmempromosikan barang, jasa ataugagasan/ide yang dibiayai oleh sponsor yangdikenal, dalam rangka untuk menarik calonkonsumen guna melakukan pembelian,sehingga dapat meningkatkan penjualanpenjualan produk dari perusahaan yangbersangkutan.39 Tujuan advertensi secarakeseluruhan adalah untuk mempengaruhitingkat penjualan agar tingkat keuntunganperusahaan meningkat.

    37 Ibid., 268.38 Riyanto, Dasar Dasar Pemasaran, 177.39 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 272.

  • 23

    Agar iklan yang dijalankan dapatefektif dan efisien maka perlu dilakukanprogram pemasaran yang tepat. Langkah-langkah dalam periklanan yang efektif danefisien adalah :a) Identitas pasar dan sasaran yang akan

    dituju serta motif pembeli atas produkyang ditawarkan oleh perusahaan.

    b) Menentukan misi, tujuan atau sasaranperiklanan yang terkait dengan sasaranpenjualan dari suatu produk

    c) Menetapkan anggaran periklanand) Merancang, menyusun serta menetapkan

    pesan yang akan disampaikan kepadapasar sasaran

    e) Menetapkan media yang harusdigunakan yang sesuia dengan pasarsasaran yang dituju oleh perusahaan

    f) Melakukan evaluasi terhadap hasil yangdicapai oleh pemasangan suatu iklan.40

    Jenis periklanan dapat diklasifikasikansebagai berikut:a) National advertising. Periklanan yang

    dilaksanakan oleh produsen dari suatubarang industri maupun barang konsumsiyang disebarkan secara nasional danregional

    40 Riyanto, Dasar Dasar Pemasaran, 174

  • 24

    b) Local advertising. Periklanan yangdibatasi oleh lingkungan geografis, yaituapabila produk yang akan ditawarkanbersifat lokal suatu daerah tertentu.

    c) Consumers advertising. Periklaanan yangditujukan langsung kepada konsumenakhir

    d) Trade advertising. Periklanan untukmembantu manufaktur yang dapatdigunakan produk yang telah dihasilkan

    e) Industrial advertising. Periklanan untukmencapai manufaktur lain yang dapatdigunakan produk yang telah diiklankan

    f) Primary demand advertising. Periklananyang ditujukan untuk mempromosikanproduk, tanpa menonjolkan dari produktersebut

    g) Selective demand advertising. Periklananyang ditujukan untuk membangkitkanselective demand secara jelasmenyebutkan dan mengulangi brandname dari produk tersebut.41

    2) Personal sellingPersonal selling merupakan penyajian

    secara lisan oleh perusahaan kepada satu ataubeberapa calon pembeli dengan tujaun agarbarang atau jasa yang ditawarkan dapatterjual. Jadi dalam Personal selling terdapat

    41 Riyanto, Dasar Dasar Pemasaran, 177.

  • 25

    kontak pribadi secara langsung antar penjualdan pembeli, sehingga dapat menciptakankomunikasi dua jalur.42 Personal sellingsangat efektif dalam tahap pembentukanpreferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.43

    Dalam dunia perbankan penjualanpribadi secara umum dilakukan oleh seluruhpegawai bank, mulai dari cleaning service,satpam, sampai dengan pejabat bank. Secarakhusus kegiatan personal selling dapatdiwakili oleh account officer atau financingadvisor. Namun personal selling juga dapatdilakukan dengan merekrut tenaga-tenagawiraniaga (selesman atau salesgirl) untukmelakukan penjualan door to door.44 Strukturwiraniaga dapat dibagi menjadi empat, yaitu,struktur wiraniaga bedasarkan wilayah,struktur wiraniaga bedasarkan produk,struktur wiraniaga bedasarkan tempat danstruktur kompleks gugus wiraniaga.45

    Menurut M. Nur Riyanto Al Arif,Terdapat beberapa strategi yang dapatdilakukan oleh wiraniaga dalam mendekatikonsumen atau calon nasabahnya, antaralain:46

    42 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 277-278.43 Fandi, Strategi Pemasaran, 394.44 Riyanto, Dasar Dasar Pemasaran, 180.45 Ibid., 182.46 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 181.

  • 26

    a) Wiraniaga kenasabah, dengan mendatangilangsung kepada nasbah, berbicaralansung di kantor bank, atau melaluitelepon

    b) Kunjungan yang dilakukan oleh accountofficer atau pejabat merketing ataupejabat bank yang lainnya karenajabatannya diperlukan

    c) Undangan untuk berolahraga atauundangan makan oleh pimpinanperusahaan lannya.

    Jenis wiraniaga dapat pula dibagi menjaditiga yaitu:a) Retail Selling, yaitu tenaga penjual

    melakukan penjualan dengan caramelayani nasabah yang datang ke bankatau perusahaan

    b) Field Selling, yaitu tenaga penjual yangmelakukan penjualan atau pendekatan diluar perusahaan, dengan mendatanginasabah ke rumah-rumah, perusahaan,kantor, sekolah dan lian-lain.

    c) Excekutive Selling, yaitu pimpinanperusahaan yang betindak sebagai tenagapenjual yang melakukan penjualan. Levelkesepakatan yang akan dilakukan adalahantar top management.

    3) Sales Promotion (Promosi Penjualan)Promosi penjualan merupakan segala

    kegiatan pemasaran selain personal selling,

  • 27

    advertensi, dan publisity yang dapatmendorong pembelian oleh konsumen dandapat meningkatkan efektivitas para penyalurdengan mengadakan pameran display,peragaan/demonstrasi dan berbagai kegiatanpenjualan yang lain yang dilakukan sewaktuwaktu dan tidak bersifat rutin.47 Karenawaktunya yang singkat dan agar nasabahtertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkanpromosi penjualan yang semenarikmungkin.48 Tujuan promosi penjualan adalahuntuk meningkatkan penjualan atau untukmeningkatkan jumlah nasabah. Promosipejualan dilakukan untuk menarik nasabahuntuk segera membeli setiap produk atau jasayang ditawarkan. 49

    Bagi bank program promosi penjualandapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:a) Pemberian tingkat bagi hasil khusus

    (spesial rate) untuk nasabah yangmenaruh sejumlah dana yang relatifbesar walupun hal ini akanmengakibatkan persainagn tidak sehatantara bank.

    b) Pemberian intensif kepada nasabah yangmemiliki simapanan dengan saldoteretentu.

    47 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 282.48Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 178.49 Ibid.

  • 28

    c) Pemberian cindera mata, hadiah sertakengan-kengangan lainnya kepadanasabah yang setia

    d) Bentuk promosi penjualan yanglainnya.50

    4) Publisity (Publisitas)Publisitas merupakan suatu usaha

    untuk merangsang permintaan dari suatuproduk secara nonpersonal dengan membuatberita yang bersifat komersil tentang produktersebut didalam media tercetak atau tidak,maupun hasil wawancara yang disiarkandalam media tersebut.51 Kegiatan publisitasdapat meningkatkan pamor bank dimatanasabahnya. Tujuan kegiatan ini adalah agarnasabah dapat mengenal bank lebih dekat,dengan ikut kegiatan tersebut nasabah akanselalu mengingat bank tersebut dandiharapkan akan menarik nasabah. 52

    Publisitas disebut juga denganhubungan masyarakat. Setiap perusahaanakan berusahan untuk menciptakan hubunganmasyarakat yang baik, agar mendapatpublisitas yang baik pula. Sebenarnyakegiatan hubungan masyarakat merupakansuatu kegiatan pemasaran, yaitu suatau usahayang terencana untuk membentuk dan

    50 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 179.51 Soofjan, Manajemen Pemasaran, 268-269.52 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 185-186.

  • 29

    mempengaruhi pandangan dan sikapmasyarakat.53 Alat publicity (publisitas) yangdapat digunakan adalah sebagai berikut:a) Hubungan Pers, yaitu memberikan

    informasi yang pantas untuk dimuatdalam surat kabar agar menarik perhatianpublik terhadap seseorang, produk ataujasa.

    b) Publisitas Produk, yaitu usaha produkmempublikasikan produk tersebut secarakhusus, misalkan menggelar acaralaunching produk baru perbankan.

    c) Komunikasi Perusahaan, yaitumencangkup komunikasi intern ataupunekstern dalam meciptakan salingpengertian perusahaan.

    d) Lobbying, yaitu kerjasama dengan ahlihukum dan pejabat pemerintah untukmendukung atau menghapus undang-undang yang dapat mengganggustabilitas usaha.

    e) Bimbingan, yaitu pemberian nasihatkepada manajemen tentang persolankemasyarakatan mengenai posisiperusahaan maupun citra perusahaan.54

    53 Sofjan, Manajemen Pemasara, 286-287.54 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 186.

  • 30

    4. Place (Tempat)Dalam jasa bisnis bank, penentuan lokasi

    dimana bank akan beroprasi merupakan salah satufaktor yang penting. Dalam persaingan yang ketatpenentuan lokasi mempunyai pengaruh cukupsignifikan dalam aktivitas menghimpun danamasyarakat serta menyalurkan pembiayaan kembalikepada masyarakat.55 Selain itu, pemilihan lokasi(tempat) sangat penting dalam menentukan lokasipembukaan kantor cabang atau kantor kas termasukpeletakan ATM, bank harus mampu mengidentifikasisasaran pasar yang dituju sesuai dengan core businessdari perusahaan. Tujuan penentuan lokasi dan ruanganuntuk mendukung keunggulan sumber daya manusiaserta sistem yag dimiliki oleh perbankan.56 Hal yangperlu diperhatikan dari keputusan mengenai tempatyaitu, sistem transportasi perusahaan, sistempenyimpanan dan pemilihan saluran distribusi.57

    a. Pertimbangan Penentuan LokasiHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihandan penentuan lokasi suatu bank adalahpertimbangan sebagai hal-hal berikut:58

    1) Dekat dengan kawasan industri atau pabrik.Hal ini bisa menjadi pertimbangan, apabilasegmen yang akan dijadikan target bagi bankadalah pabrik atau karywan pabrik.

    55 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 131.56 Ibid.57 Ibid., 16.58 Ibid., 133-134.

  • 31

    2) Dekat dengan perkantoran. Pemilihan inidapat diambil jika target pasar yang akandiraih oleh bank adalah kantor serta karyawankantor tersebut, sehingga dengan membukakantor yang dekat dengan lokasi perkantoranatau bahkan di gedung perkantoran tersebutmenjadi salah satu pertimbangan utama.

    3) Dekat dengan pasar. Pembukaan kantordengan cabang atau kas wilayah yang dekatdengan pasar dapat dilakukan apabila targetpasar yang ingin diraih adalah para pedagangpasar tersebut.

    4) Dekat dengan perumahan atau masyarakat.Perbankan yang memilih lokasi dekat denganperumahan adalah perbankan yang fokuskepada sektor ritel. Hal ini sebagaimana upayamendekatkan diri bank kepada masyarakat.Sehingga tidak peru repot untuk mencarikantor cabang yang jauh apabila inginbertransaksi.

    5) Mempertimbangkan jumlah persaingan yangada disuatu lokasi. Jumlah pesaing yang telahmembuka kantor perwakilan di suatu wilayahharus turut pula menjadi perimbangan.Meskipun lokasi yang dipilih sangat strategis,tetapi jumlah pesaingnya banyak maka hal iniharus dipertimbangakn pula. Sebabperhitungan market share yang ingin dicapaiharus dapat dihitung secara tepat. Apabilasudah terlalu banyak pesaing maka akan

  • 32

    mengurangi jumlah pendapatan bank. Apabilasuatu derah sudah terlalu padat, makasebaiknya suatu bank tidak membuka kantordidaerah tersebut.

    b. Petimbangan Penentuan Lay OutHal-hal yang perlu diperhatikan untuk lay outgedung adalah sebagai berikut:59

    1) Bentuk gedung yang memberikan kesanelegan dan baik. Bank syariah harus mampumenampilkan tata ruang yang berbeda denganbank konvensional. Harus dihindari tata ruangbannk yang buruk yang memberikan kesansebagai “bank murahan”. Namun juga harusdihindari kesan yang terlalu mewah. Hal inidilakukan agar bank syariah dapatmenjangkau seluruh lapsan masyarakat, baikkelompok masyarakat menengah bawahmaupun lapisan masyarakat menengah atas

    2) Lokasi parkir luas dan aman. Ketersediaanlahan parkir yang memadai harusdipertimbangkan terutama untuk kantorcabang utama. Harus dihindari lokasi parkiryang sempit, karena dapat menyebabkanbanyak nasabah yang pergi .

    3) Keamanan disekitar gedung juga harusdiperhatikan. Faktor keamanan lingkungandisekitar lingkungan harus diperhatikan,karena mengingat kondisi keamana yang

    59 Riyanto, Dasar-Dasar Pemasaran, 137-138.

  • 33

    cukup rawan pada saat sekarang. Sebabnasabah akan enggan untuk bertransaksi padalokasi gedung yang sepi dan rawan kejahatan.

    4) Tersedia tempat ibadah. Bagi bank syariahketersediaan sarana ibadah yang nyamanmerupakan suatu keharusan, sebab salah satukarakteristik utama bank syariah adalah aspeksyariah dimana himbauan untukmenghentikan semua kegiatan pada waktushalat untuk kemudian jika dapat shalatberjamaah antara pihak bank dan nasabah

    5) Tersedia toilet yang bersih dan nyaman. Salahsatu fasilitas ini merupakan hal kecil namuncukup signifikan. Bank harus mampumenyediakan fasilitas toilet yang bersih dannyaman, sebab dalam islam kebersihan adalahsebagian dari pada iman.

    c. Fasilitas Penunjang Lainnya.Selain penetuan lokasi dan lay out gedung

    dalam strategi lokasi juga mempertimbangkan salurandistribusi yang dibutuhkan, terutama karena adanyaperbedaan yang menimbulkan celah-celah ataukesenjangan diantara produksi dan konsumsi.Perbedaan jarak tersebut berupa perbedaan jarakgeografis yang disebabkan perbedaan tempatpemusatan produksi dengan lokasi konsumen yangtersebar dimana-mana, sehingga jarak yang semakinjauh, menimbulkan peranan lembaga penyalur

  • 34

    menjadi bertambah penting.60 Dalam menentukanpilihan terhadap saluran distribusi yang tersedia, perludicari yang paling efektif untuk dapat membina danmendekati para pembeli, sehingga produk dapatsampai kepada para konsumen dengan efektif.

    B. Minat Nasabah1. Definisi Minat

    Minat ialah suatu dorongan yang menyebabkanterikatnya perhatian individu pada objek tertentuseperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Minatberhubungan dengan aspek kognitif, afektif, danmotorik yang merupakan sumber motivasi untukmelakukan apa yang diinginkan. Minat berhubungandengan suatu yang mengguntungkan dan dapatmenimbulkan kepuasan bagi dirinya. 61

    Menurut Sadirman A.M dalam buku Darmadimenyatakan bahwa minat seseorang terhadap suatuobjek akan lebih kelihatan apabila objek sasaranberkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorangyang bersangkutan. Pendapat ini memberikanpengertian, bahwa minat merupakan suatu kondisiyang terjadi apabila berhubungan dengan keinginanatau kebutuahan sendiri, dengan kata lain adakecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang

    60 Sofjan, Manajemen Pemasaran, 235-236.61 Yudrik Jahja, Psikologi Pekrembangan, (Jakarta: Prenadamedia

    Group, 2011), 63.

  • 35

    adalah suatu yang berhubungan dengan keinginan dankebutuhan seseorang tersebut.62

    2. Sifat dan Faktor-Faktor Minat NasabahMinat memiliki sifat dan beberapa karakter khusus,sebagai berikut:;a. Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan

    antara minat seseorang dengan orang lain.b. Minat menimbulkan efek diskriminatifc. Erat hubungannya dengan motivasi,

    mempengaruhi dan dipengaruhid. Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan

    bawaan lair dan dapat berubah tergantung padakebutuhan, pengalaman dan metode

    Adapun faktor-faktor yang meliputi minat, sebagaiberikut:a. Kebutuhan fisik, sosial dan egoisitas.b. Pengalaman.63

    C. Pembiayaan Musyarakah1. Definisi Pembiayaan Musyarakah

    Istilah pembiayaan pada dasarnya lahir daripengertian i belive, i trust, yaitu “saya percaya” atau“saya menaruh kepercayaan”. Pembiayaan adalahpenyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakandengan itu, berdasarkan persetujuan dan kesepakatanpinjam meminjam antar bank dan/atau lembagakeuangan lainnya dengan jangka waktu teretentudengan imbalan bagi hasil. Sedangkan menuurut

    62 Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalamDinamika Belajar Siswa, (Yogyakarta: CV. Budi Utama, 2017), 307.

    63 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, 63-64.

  • 36

    Undang-Undang Perbankan Syariah Tahun 2008Pembiayaan didefinisikan sebagai penyediaan danaatau tangguhan yang dipersamakan dengan itu berupa,transaksi bagi hasil dalam bentuk mudaharabah danmusyarakah, transaksi sewa-menyewa dalam bentukijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabittamlik, transaksi jual beli dalam bentuk piutangmurabahah, salam, dan istissna’, transaksi pinjammeminjam dalam bentuk piutang qardh, dan transaksisewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuktransaksi multijasa.64 Konsep pembiayaan di banksyariah berbeda dengan konsep kredit berbasis bungadi perbankan konvensional. Perbedaannya bukanhanya sekedar pada akad-akad yang sesuai norma-norma transaksi di dalam hukum syariah, tetapi jugapada takaran praktis sebagai implementasi akad-akadtersebut.65

    Pembiayaan bagi hasil dalam bentukmusyarakah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10Tahun 1998 tentang perubahan Undang-UndangNomor 7 Tahun 1992 tetang perbankan. Dalamketentuan pasal 1 ayat (3) secara eksplisit disebutbahwa musyarakah merupakan salah satu dari produkpembiayaan pada perbankan syariah. Musyarakahjuga diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

    64 Muhammad Nafik Hadi Ryandono dan Rofiul Wahyudi,Manajemen Bank Islam Pendekatan Syariah dan Praktik, (Yogyakarta:UAD Press, 2018), 135-135.

    65 Yusak Laksamana, Panduan Praktis Account Officer BankSyariah, (Jakarta: PT. Gramedia, 2009), 21.

  • 37

    08/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 31 April 2000. Intifatwa DSN tersebut menyebutkan bahwa kebutuhanmasyarakat untuk meningkatakan kesejahteeraan danusaha terkdang memerlukan dana dari pihak lain,antara lain melalui pembiayaan. Musyarakah yaitupembiayaan berdasarkan akad kerjasama anatar duapihak atau lebih untuk suatu usaha tertetu dimanamasing-masing pihak memberikan kontribusi danadengan ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akanditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.66

    2. Metode Perhitungan Bagi HasilPembiayaan pada perbankan syariah yang

    didasarkan pada akad bagi hasil ini, menempatkanbank sebagai pihak penyandang dana. Untuk itu bankberhak atas kontrasepsi berupa bagi hasil sebesarnisbah terhadap pendapatan atau keuntugan yangdiperoleh oleh pemilik usaha (mudharib). Sedangkanapabila bank hanya bertindak sebagai penghubungantara pengusaha dengan nasabah, maka ia berhak ataskontrsepsi berupa fee.

    Adapun metode perhitungan bagi hasildibedakan menjadi tiga cara yaitu, Pertamamenggunakan metode profit and loss sharing, yaitupara pihak akan memperoleh bagian hasil sebesarnisbah yang telah disepakati dikalikan besarankeuntungan (profit) yang diperoleh oleh pengusaha(mudharib), sedangkan apabila terjadi kerugian

    66 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia,(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2018), 128.

  • 38

    ditanggung bersama sebanding dengan kontribusimasing-masing pihak. Kedua, menggunakan metodeprofit sharing, artinya para pihak mendapatkanbagian hasil sebesar nisbah dikalikan denganperolehan keuntungan yang didapat oleh pengusaha(mudaharib), sedangkan apabila terjadi kerugiansecara finansial akan ditanggung oleh pemilik dana(shahibul mal) Ketiga, menggunakan metode revenuesharing, yaitu para pihak mendapatkan bagian hasilsebesar nisbah dikalikan dengan besarnya pendapatan(revenue) yang diperoleh oleh pemilik uasha(mudahrib).

    Dalam praktinya metode profit and losssharing dipakai untuk menghitung bagi hasil padapembiaayan musyarakah, kemudian metode profitsharing dipakai untuk menghitung bagi hasil dalampembiayaan mudharabah, sedangkan metode revenuesharing dipakai untuk menghitung bagi hasil untuknasabah deposan yang menyimpan dananya di banksyariah dengan skema tabungan mudarabah ataudeposito mudharabah.67

    D. Kajian PustakaUntuk menghindari kesamaan terhadap penelitian

    yang sudah ada, maka penulis mencoba melakukanpenelusuran terhadap penelitian yang membahas mengenaibauran pemasaran dalam menarik minat nasabah. Berikutadalah pemaparan hasil penelusuran studi terdahulu yangberkaitan dengan penelitian ini:

    67 Abdul, Perbankan Syariah, 138.

  • 39

    Pertama, laporan tugas akhir dengan judul“Implementasi Bauran Pemasaran dalam MeningkatkanMinat Nasabah Pembiayaan Pensiunan di Bank SyariahMandiri KCP. Wirobrojan Yogyakarta” yang ditulis olehIlfi Nurdiana, membahas tentang penerapan bauranpemasaran dalam meningkatkan minat nasabahpembiayaan pensiunan. Jenis penelitian tersebutmenggunakan penelitian lapangan (field research) denganpendekatan metode kualitatif. Hasil dalam penelitianmenunjukkan bauran pemasaran yang digunakan bankSyariah Mandiri KCP. Wirobrojan Yogyakarta adalahstrategi 7P dimana sudah dilakukan dengan benar.68

    Perbedaan dengan penelitian ini adalah dari segilokasi, teori dan obyek penelitian. Penelitian Ilfi Nurdianaberlokasi di Bank Syariah Mandiri KCP. WirobrojanYogyakarta, dengan menggunakan teori bauran pemasaran7P dari Sofyan Assauri dengan judul buku manajemenpemasaran, Rambat Lupioyadi dengan judul bukumanajemen pemasaran jasa, Philip Kotler dan Kevin LaneKiller dengan judul buku manajemen pemasaran untukmenganalisis bauran pemasaran pada produk pembiayaanpensiunan. Sedangkan pada penelitian ini penulis berlokasidi BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo danmenggunakan teori bauran pemasarn 4P dari M. NurRiyanto Al Arif dengan judul buku dasar-dasar pemasaranbank syariah, Sofjan Assauri dengan judul buku

    68 Ilfi Nurdiana “Implementasi Bauran Pemasaran DalamMeningkatkan Minat Nasabah Pembiayaan Pensiunan Di Bank SyariahMandiri KCP. Wirobrojan Yogyakarta,” Tugas Akhir, Purwokerto, (IAINPurwekerto, 2019).

  • 40

    manajemen pemasaran dan kasmir dengan judul bukupemasaran bank untuk menganalisis bauran pemasaranpada produk pembiayaan musyarakah.

    Kedua, skripsi dengan judul “Peran BauranPemasaran Terhadap Peningkatan Penjualan Produk BMTAl-Iqtishady (Studi Kasus di KSU BMT Al-IqtishadyPagesangan Mataram)” yang di tulis oleh Ruslan,membahas tentang penerapan bauran pemasaran dan faktorpendukung serta penghambat dalam penerapan bauranpemasaran terhadap peningkatan penjualan produk di KSUBMT Al- Iqtishady. Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian kualitatif. Hasil yang diperoleh daripenelitian adalah peran bauran pemasaran yang meliputiproduk, harga, promosi, proses, orang dan fasilitas fisikyang diterapkan oleh KSU BMT Al-Iqtishady dapatmeningkatkan penjualan produknya. Faktor pendukungpeningkatan penjualan produk adalah pegawai, tujuankerja, modal, lokasi, fasilitas fisik, masyarakat yangtertarik dengan KSU BMT Al-Iqtishady. Sedangkan faktorpenghambat penjualan produk adalah modal, kurangnyaSDM, pembiayaan yang bermasalah, dan jumlah BMT.69

    Perbedaan penelitian Ruslan dengan penelitian iniadalah dari segi lokasi, teori dan obyek penelitian.Penelitian Ruslan berlokasi di KSU BMT Al-IqtishadyPagesangan Mataram, dengan menggunakan teori bauranpemasaran 7P dari Daryanto “manajemen pemasaran”,Buchari Alma “manajemen pemasaran dan pemasaran

    69 Ruslan, “Peran Bauran Pemasaran Terhadap PeningkatanPenjualan Produk BMT Al-Iqtishady (Studi Kasus Di KSU BMT Al-Iqtishady Pagesangan Mataram),” Skripsi, (Mataram: UIN Mataram, 2020).

  • 41

    jasa”, Bastu Swasta dan Irawan “manajemen pemasaranmodern”, dan Marti Sumarni dan Jhon Soeprapto“pengantar bisnis (dasar-dasar ekonomi perusahaan)”untuk menganalisis peran bauran pemasaran dalammeningkatan penjualan produk. Sedangkan pada penelitianini penulis berlokasi di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo dan menggunakan teori bauran pemasaran 4Pdari M. Nur Riyanto Al Arif “dasar-dasar pemasaran banksyariah”, Sofjan Assauri “manajemen pemasaran” dankasmir “pemasaran bank” untuk menganalisis bauranpemasaran pada produk pembiayaan musyarakah.

    Ketiga, skripsi dengan judul “Strategi Pemasarandalam Meningkatkan Jumlah Nasabah PembiayaanMurabahah di BPRS Lampung Timur” yang ditulis olehEni Safitri, membahas tentang strategi pemasaran dalammeningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah.Jenis penlitian adalah penelitian lapangan dan bersifaktdeskriptif kualitatif. Dari hasil pembahasan dapatdisimpulkan bahwa strategi pemasaran murabahah yangditerapkan oleh BPS Lampung Timur lebih condong kebauran pemasaran (marketinng mix).70

    Penelitian ini sama-sama membahas tentang bauranpemasaran. Perbedaan dengan penelitian ini adalah darisegi lokasi, teori dan obyek penelitian. Penelitian EniSafitri berlokasi di BPRS Lampung Timur, denganmenggunakan teori bauran pemasaran 7P dari fanditjiptono “pemasaran jasa”, herry sutanto “manajemen

    70 Eni Safitri “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan JumlahNasabah Pembiayaan Murabahah Di BPRS Lampung Timur,” skripsi(Lampung: IAIN Metro, 2019).

  • 42

    pemasaran bank syariah”, dan M. Nur Riyanto Al Arif“dasar-dasar pemasaran bank syariah” untuk menganalisisstrategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabahpembiayaan murabahah. Sedangkan pada penelitian inipenulis berlokasi di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo dan menggunakan teori bauran pemasaran 4Pdari M. Nur Riyanto Al Arif dengan judul buku dasar-dasar pemasaran bank syariah, Sofjan Assauri “manajemenpemasaran” dan kasmir “pemasaran bank” untukmenganalisis bauran pemasaran dalam menarik minatnasabah pembiayaan musyarakah.

    Keempat, skripsi dengan judul “ImplementasiBauran Pemasaran dalam Meningkatkan MinatMasyarakat Menabung pada BRI Unit HasanuddinParepare (Analisis Ekonomi Islam)” yang ditulis olehHariana, membahas tentang strategi bauran pemasaranditinjau dari analisis ekonomi islam. Jenis penelitian yangdigunakan adalah penelitian lapangan denganmenggunakan data kualitatif baik library research maupunfield research. Hasil dari penelitian ini adalah bauranpemasaran yang digunakan dalam meningkatkan minatmasyarakat dengan strategi 7P sudah sesuai dengan kaidahekonomi islam akan tetapi perlu adanya peningkatandalam penerapan bauran pemasaran 7P agar dapat lebihmaksimal lagi.71

    Penelitian ini sama-sama membahas tentang bauranpemasaran dalam meningkatkan minat nasabah. Perbedaan

    71 Hariana “Implementasi Bauran Pemasaran Dalam MeningkatkanMinat Masyarakat Menabung Pada BRI Unit Hasanuddin Parepare (AnalisisEkonomi Islam),” skripsi (Parepare: IAIN Parepare, 2018).

  • 43

    dengan penelitian ini adalah dari segi lokasi, teori danobyek penelitian. Penelitian Hariana berlokasi di BRI UnitHasanuddin Parepare, dengan menggunakan teori bauranpemasaran 7P dari Philip Kotler dan Kevin Lane Killerdengan judul buku manajemen pemasaran, Kasmir denganjudul buku manajemen perbankan, dan Khaerul Umamdengan judul buku manajemen perbankan syariah untukmenganalisis bauran pemasaran dalam meningkatkanminat masyarakat menabung. Sedangkan pada penelitianini penulis berlokasi di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo dan menggunakan teori bauran pemasaran 4Pdari M. Nur Riyanto Al Arif dengan judul buku dasar-dasar pemasaran bank syariah, Sofjan Assauri denganjudul buku manajemen pemasaran dan kasmir denganjudul buku pemasaran bank untuk menganalisis bauranpemasaran dalam menarik minat nasabah pembiayaanmusyarakah.

    Kelima, skripsi dengan judul “Analisis StrategiPemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Anggota padaProduk Pembiayaan Murabahah (Study pada Baitul MaalWat Tamwil Bangun Drajad Sejahtera Tulang Bawang”ditulis oleh Yusup Andi Irawan, membahas tentangstrategi pemasaran yang dilakukan BMT dalam menarikminat anggota pada produk pembiayaan murabahah danpenerapan pembiayaan murabahah di BMT BangunDrajad Sejahtera Tulang Bawang. Jenis penelitian adalahpenelitian lapangan (field research) dengan menggunakanpendekapatan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitianmenunjukan bahwa strategi meningkatan jumlah anggotadi BMT Bangun Drajad Sejahtera Tulang Bawang dengan

  • 44

    meningkatkan kegiatan promosi dan sosialisasi kepadamasyarakat dan penerapan pembiayaan murabahah diBMT Bangun Drajad Sejahtera Tulang Bawang sudahsesuai dengan prosedur dan prinsip syariah.72

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yangdilakukan oleh Yusup Andi Irawan terletak pada segilokasi, teori dan obyek penelitian. Penelitian Yusup AndiIrawan berlokasi di BMT Bangun Drajad Sejahtera TulangBawang, dengan menggunakan teori strategi pemasarandari Buchari Alma dengan judul buku manajemen bisnissyariah, sebuaha kajian historis dan kontemporer untukmenganalisis strategi pemasaran dalam meningkatkanjumlah anggota pada produk pembiayaan murabahah.Sedangkan pada penelitian ini penulis berlokasi di BPRSMitra Mentari Sejahtera Ponorogo dan menggunakan teoribauran pemasaran 4P dari M. Nur Riyanto Al Arif denganjudul buku dasar-dasar pemasaran bank syariah, SofjanAssauri dengan judul buku manajemen pemasaran dankasmir dengan judul buku pemasaran bank untukmenganalisis bauran pemasaran untuk menarik minatnasabah pembiayaan musyarakah.

    72 Yusup Andi Irawan “Analisis Strategi Pemasaran DalamMeningkatkan Jumlah Anggota Pada Produk Pembiayaan Murabahah(StudyPada Baitul Maal Wat Tamwil Bangun Drajad Sejahtera Tulang Bawang,”skripsi, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2019).

  • 45

    BAB IIIMETODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Pendekatan Penelitian1. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitianlapangan (field research), yaitu peneliti terjunlangsung kelapangan dan terlibat didalamnya untukmendapatkan data secara langsung.1 Penelitimenggunakan penelitian lapangan (field research)karena peneliti terjun langsung di lapangan untukmengamati langsung fenomena yang terjadi tentangbagaimana penerapan bauran pemasaran dalammenarik minat nasabah pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    2. Pendekatan PenelitianPendekatan penelitian yang penulis gunakan

    ialah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatifadalah metode penelitian yang berlandaskan padafilsafat postpositivisme, digunakan untuk menelitipada kondisi objek yang alamiah di mana penelitisebagai instrumen kunci. teknik pengumpulan datadilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis databersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitiankualitatif lebih menekankan pada makna dari padageneralisasi.2 Peneliti menggunakan pendekatan

    1 Conny R. Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Grasindo,2010), 9.

    2Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta,2016), 9.

  • 46

    kualitatif dalam penelitian ini karena karena penelititertarik dengan sebuah fenomena di lapangan yaitumeneliti bauran pemasaran dalam menarik minatnasabah pembiayaan musyarakah di BPRS MitraMentari Sejahtera Ponorogo.

    B. Lokasi/Tempat PenelitianDalam penelitian ini, penulis memilih lokasi di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera yang beralamat di Jl.Sultan Agung Nologaten Kabupaten Ponorogo. Alasanpenulis melakukan penelitian di lokasi tersebut karenaBPRS BPRS Mitra Mentari Sejahtera merupakan salahsatu lembaga perbankan syariah di Ponorogo dimanadidapati kurangnya minat nasabah dalam melakukanpembiayaan musyarakah di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari laporanjumlah nasabah pembiayaan di BPRS Mitra MentariSejahtera, tingkat perkembangan jumlah nasabah dapatdikatakan meningkat. Akan tetapi dari seluruh produkpembiayaan yang berhasil dicairkan kepada nasabah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo terdapat kendaladalam menarik minat nasabah/calon nasabah pembiayaanmusyarakah. Oleh karena itu jumlah nasabah pembiayaanmusyarakah cenderung lebih sedikit dibandingkan denganjumlah pembiayaan yang lainnya, yaitu hanya ada duanasabah dari tahun 2017-2019. 3

    3 Laporan Jumlah Nasabah Pembiayaan di BPRS Mitra MentariSejahtera 2017-2019.

  • 47

    Dengan adanya hal tersebut maka pihak BPRSMitra Mentari Sejahtera mengharuskan adanya prosesstrategi pemasaran, salah satunya adalah denga bauranpemasaran (product, price, promotion, place) untukmemperkenalkan produk dan memperluas jaringanpemasaran diberbagai tempat selain masyarakat yangberada didaerah tersebut sehingga dapat menarik minatmasyarakat melakuakan transaksi atau pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera.

    C. Data dan Sumber Data1. Data dan Sumber Data Primer

    Data primer merupakan data asli yangdiperoleh langsung oleh peneliti dari hasil wawancarayang didapat langsung dari objek penelitian dimanadata yang diperoleh hasilnya yang aktual dan dapatdipertanggungjawabkan.4 Sedangkan sumber dataprimer adalah suatu objek atau dokumen originalmaterial mentah dari pelaku yang disebut “first handinformation”.5

    Adapun data primer yang dibutuhkan olehpenulis untuk memecahkan masalah yang menjadipokok pembahasan dalam penyusunan skripsi iniadalah sebagai berikut:a. Data tentang jumlah nasabah pembiayaan di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera tahun 2017-2019.

    4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 22.

    5 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. EfikaAditama, 2009), 289.

  • 48

    b. Data tentang penerapan strategi bauran pemasarandalam menarik minat nasabah pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari SejahteraPonorogo.

    Sedangkan sumber data primer yang penulisgunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:a. Wawancara dengan Kiki Rismayanti, selaku

    Kepala Bagian Pemasaran BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo.

    b. Wawancara dengan Erlin Widyaningsih, selakuKepala Bagian Operasional BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo.

    c. Wawancara dengan Bayu Singgih Permana,selaku Accout Officer BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo.

    d. Wawancara dengan Wahid Khoirur Rokhim,selaku Accout Officer BPRS Mitra MentariSejahtera Ponorogo.

    2. Data dan Sumber Data SekunderData sekunder merupakan data yang diperoleh

    dari sumber yang menerbitkan. Data ini juga diperolehdari pustakaan, seperti buku-buku serta sumberlainnya yang berkaitan dengan materi penulisanskripsi. Data dan sumber data sekunder yangdigunakan dalam penelitian ini adalah buku-bukuyang membahas tentang bauran pemasaran dalammenarik minat nasabah pembiayaan musyarakah, danlaporan jumlah nasabah pembiayaan di BPRS MitraMentari Sejahtera tahun 2017-2019.

  • 49

    D. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data merupakan langkah paling

    utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitianadalah mendapat data.6 Teknik pengumpulan data yangdiperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Wawancara

    Wawancara merupakan pertemuan antara duaorang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanyajawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalamsuatu topik tertentu.7 Wawancara dalam penelitian inimenggunakan metode wawancara semi terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untukmenemukan permasalahan secara lebih terbuka,dimana pihak yang diajak wawancara dimintaipendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukanwawancara peneliti mencatat poit-poin penting darijawaban-jawaban dari pihak informan. Peneliti jugamenggunakan alat perekam berupa handphone untukmerekam pada saat wawancara berlangsung.

    Daftar informan yang diwawancarai dalampenelitian ini adalah beberapa karyawan di BPRSMitra Mentari Sejahtera seperti pihak Account Officer(Bayu Singgih Permana dan Wahid Khoirur Rokhim),Kepala Bagian Pemasaran (Kiki Rismayanti) danKepala Bagian Operasional (Erlin Widyaningsih).

    6 Sugiono, Metodologi Penelitian Manajemen, (Alfabeta: Bandung,2016), 375.

    7 Ibid., 384.

  • 50

    2. ObservasiObservasi merupakan metode pengumpulan

    data yang digunakan untuk menghimpun datapenelitian melalui pengamatan dan penginderaan.8

    Dalam kegiatan observasi, penulis bertindak sebagaipengamat dan pewawancara yang terjun langsung kelapangan untuk melihat dari dekat kegiatan bauranpemasaran pada pembiayaan musyarakah yangdilakukan di BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    3. DokumentasiDokumentasi merupakan salah satu metode

    pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis.9 Dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar/karya-karya monumental dari seseorang. Studidokumen merupakan plengkap dari penggunaanmetode observasi dan wawancara dalam penelitiankualitatif.10 Dalam pnelitian ini penulis menggunakandokumentasi dengan tujuan untuk mendapatkan segalainformasi atau data. Dokumentasi yang digunakanpenulis seperti produk pembiayaan di BPRS MitraMentari Sejahtera yang diakses melalui websitewww.mitrasyariahbank.com, laporan jumlah nasabahpembiayaan tahun 2017-2019 serta brosur pembiayaandi BPRS Mitra Mentari Sejahtera.

    8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010),115.

    9 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda,2006), 120.

    10 Sugiono, metode penelitian, 231.

  • 51

    E. Teknik Pengolahan DataPenelitian ini menggunakan analisisis data kualitatif

    dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman yangteknik analisis data dilakukan secara interaktif danberlangsung secara terus menerus pada setiap tahappenelitian sampai tuntas, mencakup tiga kegiatan yaitu:1. Reduksi Data (Data Reduction)

    Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnyacukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secarateliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakinlama peneliti kelapangan, maka jumlah data akansemakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itudiperlukan analisis data melalui reduksi data.Mereduksi data berarti merangkum dan memilih hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengandemikian data yang telah direduksi akan memberikangambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penelitiuntuk melakukan pengumpulan data selanjutnya danmencari bila diperlukan.11 Dalam langkah ini, penelitimerangkum semua data yang disampaikan oleh pihak-pihak yang terkait dan membuang data yang tidakperlu.

    2. Penyajian Data (Data Display)Penyajian data adalah kegiatan ketika

    sekumpulan informasi disusun, sehingga memberikankemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.12

    Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

    11 Sugiono, Metodologi Penelitian Manajemen, 405.12 Ibid., 431-437.

  • 52

    singkat, bagan, hubungan antara kategori, flowchartdan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Hubermanmenyatakan yang paling sering digunakan untukpenyajian data dalam penelitian kualitatif adalahdengan teks yang bersifat naratif.13 Langkah penelitidalam penelitian setelah data direduksi yaitumenyajikan data dalam bentuk naratif.

    3. Penarikan Kesimpulan (Conclution Drawing atauVerification)

    Penarikan kesimpulan merupakan bagian akhirdari teknik analisis data. Kesimpulan merupakantemuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatuobyek yang sebelumnya masih remang-remang ataugelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.Kesimpulan yang dikemukakan harus didukung olehbukti-bukti yang valid dan konsisten sehinggakesimpulan dapat dikatakan kredibel.14 Kesimpulanmerupakan langkah terakhir dalam pengolahan data.Peneliti menyimpulkan dengan runtut dan urut darisemua data yang telah disajikan sehingga kesimpulanyang dibuat dapat dipahami.

    F. Teknik Pengecekan Keabsahan DataAdapun dalam penelitian ini untuk mendapatkan uji

    keabsahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    13 Ibid., 408.14 Sugiono, Metodologi Penelitian Manajemen, 412.

  • 53

    1. Uji Credibility (Kredibilitas)Credibility atau kepercayaan, merupakan

    pengganti validitas internal dari non kualitatif. Metodeyang digunakan adalah tringulasi sumber yaitumembandingkan data hasil wawancara dengandokumen pendukung. Triangulasi sumber dilakukanuntuk menguji kredibilitas data, dilakukan dengan caramengecek data yang telah diperoleh melalui beberapasumber. Data yang telah dianalisis oleh penelitisehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnyadimintakan kesepakatan (member check) dengansumber data tersebut.15

    2. Uji Dependability (Reliabilitas)Uji depandability dilakukan dengan melakukan

    audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranyadilakukan oleh auditor yang independen, ataupembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitaspeneliti dalam melakaukan penelitian.16 Untukpengujian reliabilitas peneliti memberikan buktitranskip wawancara tentang penerapan strategi bauranpemasan dalam menarik minat nasabah pembiayaanmusyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera.

    G. Teknik Analisis DataDalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis

    data yang bersifat induktif, yaitu berdasarkan fakta-faktayang diperoleh dilapangan dan kemudian dikonstruksikan

    15 Sugiono, Metodologi Penelitian Manajemen 440.16 Ibid., 444.

  • 54

    menjadi hipotesis atau teori.17 Fakta-fakta yang diperolehdalam penelitian ini tentang praktik bauran pemasarandalam menarik minat nasabah pembiayaan musyarakah diBPRS Mitra Mentari Sejahtera. Maka peneliti mengawalipenelitian dengan memaparkan fakta-fakta/data-datadilapangan (hasil wawancara, observasi dan dokumentasi)kemudian dibandingkan dengan teori ahli, dan diakhiridengan kesimpulan peneliti.

    17 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 9.

  • 55

    BAB IV

    BAURAN PEMASARAN DALAM MENARIK

    MINAT NASABAH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

    DI BPRS MITRA MENTARI SEJAHTERA

    PONOROGO

    A. Paparan Data

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera adalah salah satu

    Lembaga Keuangan Syariah yang ada di Ponorogo. Dari

    sekian banyaknya produk pembiayaan yang teradapat di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera terdapat satu produk yang

    kurang diminati oleh nasabah yaitu pembiayaan

    musyarakah dimana hanya teradapat dua nasabah dari

    tahun 2017-2019. Upaya yang dilakukan BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera adalah dengan menerapkan bauran

    pemasaran guna menarik minat nasabah untuk melakukan

    pembiayaan di BPRS Mitra Mentari Sejahtera. Adapun

    penerapan bauran pemasaran di BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera adalah sebagai berikut:

    1. Penerapan Strategi Product (Produk) dalam Menarik

    Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah di BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    Produk yang ditawarkan oleh BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera dibagi menjadi dua yaitu produk

    pembiayaan/lending dan produk penghimpun

    dana/funding. Sebagaimana dijelaskan oleh Erlin

    selaku Kepala Bagian Operasioal BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera, sebagai berikut:

    “Produk pembiayaan di bank mitra itu ada

    pembiayaan mitra usaha, pembiayaan mitra

    karya, dan pembiayaan mitra ekspres. sedangkan

  • 56

    produk fundingnya itu ada tabungan mitra iB,

    tabungan simpanan pelajar dan deposito

    mudharabah.”1

    Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat

    diketahui bahwa terdapat tiga produk pembiayaan di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera. Sebagaimana

    dijelaskan oleh Rokhim, selaku Account Officer BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera, sebagai berikut:

    “Produk pembiayaan di BPRS Mitra itu ada tiga,

    yaitu mitra usaha, mitra express dan mitra karya.

    Mitra express itu yang pembiayaan di pasar

    maksimal pembiayaannya tiga juta dan jangka

    waktunya tiga bulan itu nanti yang memasarkan

    petugas pasarnya, kalau yang mitra karya itu

    khusus instansi seperti yang saya katakan tadi

    seperti UNMUH, RSUA, RSUM dan lain-

    lainnya.”2

    Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan

    Bayu selaku Account Officer BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera, sebagai berikut:

    “Pembiayaan di BPRS Mitra itu ada tiga,

    pertama mitra usaha, mitra usaha itu

    pembiayaan yang umum. terus yang kedua mitra

    karya, mitra karya itu lebih ke kerja sama

    dengan isntansi, jadi kalo mitra karya itu kita tuh

    kerjasamanya membantu instansi tersebut

    supaya karyawan loyal terhadap instansi,

    1 Erlin, Wawancara, 25 April 2020. 2 Rokhim, Wawancara, 18 April 2020.

  • 57

    awalnya tidak ada jadi ada gitu mbak, kan mau

    gak mau semua karyawan jadi lebih loyal untuk

    bekerja jadi kita cuma memfasilitasi instansi

    tersebut, yang ketiga mitra ekpres, mitra ekpres

    itu nasabah yang ada di pasar, jadi kalau

    nasabah tersebut sudah menabung selama 3

    bulan dan mereka mau mengajukan pembiayaan

    atau pinjaman bisa kita layani”3

    Dari tiga produk yang ditawarkan oleh BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera, terdapat produk pembiayaan

    yang kurang diminati oleh nasabah/calon nasabah,

    yaitu produk pembiayaan musyarakah dimana hanya

    ada dua nasabah dari tahun 2017-2019, hal tersebut

    dikarenakan pembiayaan musyarakah sendiri tidak

    sesuai dengan kebutuhan nasabah/calon nasbah.

    Seperti yang dikatakan oleh Kiki, selaku Kepala

    Bagian Pemasaran di BPRS Mitra Mentari Sejahtera,

    sebagai berikut :

    “Pembiayaan musyarakah di BPRS Mitra untuk

    sekarang ada dua nasabah. Sebenarnya itu

    tergantung nasabahnya juga dek, kita juga tidak

    bisa memaksakan, kalau nasabah memang

    cocoknya dan maunya di pembiayaan

    murabahah kan ya kami tidak bisa memaksakan

    harus ke pembiayaan musyarakah. Sementara

    itu untuk setiap marketing sudah ada targetnya

    sendiri jadi kita juga gak bisa cuma terpaku ke

    pembiayaan musyarakah saja. Kalau di BPRS

    3 Bayu, Wawancara, 18 April 2020.

  • 58

    Mitra itu yang banyak diminati ya produk

    murabahahnya.”4

    Dalam melakukan strategi produk pihak BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera menyesuaikan dengan target

    yang dituju. Salah satu produk pembiayaan yang

    dimiliki BPRS Mitra Mentari Sejahtera adalah produk

    pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah

    adalah akad kerja sama dengan prinsip syirkah.

    Produk pembiayaan musyarakah dikhususkan kepada

    nasabah/calon nasabah yang sudah memiliki usaha

    sendiri, sehingga target pasarnya adalah para pelaku

    ekonomi. Produk pembiayaan musyarakah ditujukan

    kepada nasabah/calon nasabah yang membutuhkan

    modal tambahan untuk menjalankan usahanya.

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera menetapkan

    beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon

    nasabah apabila akan melakukan pembiayaan

    musyarakah, seperti menyertakan fotocopy KTP suami

    istri, NPWP, Kartu Keluarga, buku nikah, SIUP (surat

    keterangan usaha), agunan, rekening koran dari bank

    lain bila ada pinjaman di bank lain, Rencana Anggaran

    Pelaksanaan Proyek (RAP) serta SPK (Surta

    Perjanjian Kerja).

    2. Penerapan Strategi Price (Harga) dalam Menarik

    Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah di BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    Harga adalah pengorbanan keseluruhan yang

    bersedia dilakukan konsumen dalam rangka mendapat

    4 Kiki, Wawancara, 21 Meret 2020.

  • 59

    produk atau jasa yang spesifik. Pengorbanan tersebut

    biasanya mencakup uang yang harus dibayarkan

    kepada pemasar agar mendapatkan produk, serta

    pengorbanan lainnya, baik dalam bentuk non-moneter

    maupun moneter.5 Hal tersebut seperti yang dakatakan

    oleh Erlin selaku Kepala Bagian Operasional, sebagai

    berikut:

    “Kita ada biaya admin, biaya notaris, dan

    asuransi. Kalo biaya admin kita ngitungnya real

    cost mbak, kalo notaris juga menyesuaikan mau

    pasang fidusa (pengalihan hak suatu benda) dan

    SKMHT (surat kuasa membebankan hak

    tanggungan). Untuk asuransi jiwa tergantung

    usia nasabah dan jangka waktu pembiayaan.

    Semua biayanya menyesuaikan lagi ke plafon

    pembiayaan dan jangka waktunya.”6

    Strategi harga yang dimaksud pada pembiayaan

    musyarakah adalah penentuan bagi hasil. Seperti yang

    dikatakan oleh Rokhim selaku pihak Account Officer

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera, sebagai berikut:

    “Kalau musyarakah itu kan bagi hasil ya mbak,

    ya bagi hasilnya sesuai kesepakatan kita diawal

    sama nasabahnya mbak, ya macam-macam

    mbak bisa 30:70 atau 40:60. Biasanya dilihat

    dari jangka waktunya kan ada yang 3 bulan, 8

    bulan dan juga 12 bulan.”7

    5 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV. Andi

    Offset, 2015), 290. 6 Erlin, Wawancara, 25 April 2020. 7 Rokhim, Wawancara, 18 April 2020

  • 60

    Pernyataan tersebut juga diukung dengan

    pernyataan Bayu selaku Account Officer BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera, sebagai berikut:

    “Kita menawarkn pembiayaan musyarakah pun

    dilihat dari usaha tersebut seperti apa,

    perputaran usahanya seperti apa dan dia punya

    usaha lain atau tidak, kita menjelaskan skema

    musyarakah itu seperti apa nah kalau nasabah

    paham dan mau ya kita baru jalankan

    pembiayaan musyarakahnya. Jadi bagi hasilnya

    itu sesuai dengan kesepakatan kedua belah

    pihak, antara nasabah dengan kami, sebelum

    memutuskan untuk bagi hasli kami selalu

    berkoordinasi dulu dengan pihak managemen,

    dan untuk jangka waktu pun yang menentukan

    nasbahnya sendiri.”8

    Dalam menentukan bagi hasil pihak BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera melihat dari plafon dan jangka

    waktu yang diambil oleh nasabah. Pihak nasabah dan

    bank dapat bernegosiasi di awal untuk menetapkan

    presentase bagi hasil, sehingga tidak ada pihak yang

    merasa dirugikan dalam pembiayaan tersebut.

    Sebelum memutuskan jumlah bagi hasil setiap

    marketing, selaku pihak dari BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera selalu berkoordinasi terlebih dahulu dengan

    bagian managemen untuk kemudian dapat direalisasi.

    Dalam penetuan bagi hasil pihak nasabah mendapat

    presentase yang lebih besar karena pihak BPRS Mitra

    8 Bayu, Wawancara, 18 April 2020

  • 61

    Mentari Sejahtera hanya selaku penyedia dana

    sedangkan nasabah adalah pengelola dana.

    Dalam pembiayaan musyarakah pihak BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera membebankan sejumlah biaya

    berupa biaya administrasi, biaya notaris, dan biaya

    asuransi jiwa kepada nasabah/calon nasabahnya,

    dimana semua biaya yang ditetapkan menyesuaikan

    dari plafon pembiayaan dan jangka waktu yang

    diambil nasabah. Selain itu dalam hal pemenuhan

    jaminan/agunan pihak BPRS Mitra Mentari Sejahtera

    tidak memberikan ketentuan khusus pada agunan yang

    diberikan, namun melihat dari nilai jaminan yang

    diberikan apakah sudah mengcover dari jumlah

    pembiayaan yang diajukan.

    3. Penerapan Strategi Promotion (Promosi) dalam

    Menarik Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    Setiap bank harus mampu berkomunikasi

    dengan nasabah, dan tidak melepaskan diri dari peran

    mereka sebagai komunikator dan promotor. Untuk

    bisa berkomunikasi secara efektif bank harus

    mendidik seorang wiraniaga dengan cara melatih,

    memotivasi, dan mengevaluasi wiraniaganya.9 Seperti

    yang dikatakan oleh Bayu selaku Account Officer

    BPRS Mitra, mengatakan bahwa untuk

    mengembangkan Sumber Daya Manusia karyawan di

    BPRS Mitra adalah sebagai beriku:

    9 M. Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah,

    (Bandung: Alfabeta, 2019),184.

  • 62

    “Untuk pengembangan SDM kita sebagai pihak

    marketing biasanya meeting sebulan bisa tiga

    sampai empat kali, bahkan kadang semingggu

    dua kali meeting juga pernah, jadi istilahnya

    untuk meningkatkan SDM kita tidak harus ikut

    workshop atau seminar, kita rapat koordinasi

    dengan pimpinan, dengan direksi, dengan

    direktur tentang apa yang perlu didorong, apa

    yang perlu dievaluasi dan apa yang harus

    dikembangakan.”10

    Promosi adalah usaha perusahaan untuk

    mempengaruhi calon pembeli dengan cara merayu

    (persuasive communication) melaui pemakaian segala

    unsur acuan pemasaran sehingga dapat tercapai tujuan

    dan sasaran peusahaan.11 Menurut Rokhim selaku

    Account Officer BPRS Mitra, strategi promosi untuk

    memasarkan produk pembiayaan musyarakah di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera adalah sebagai berikut:

    “Untuk strateginya sama saja sih mbak, kita

    biasanya Door to door ke pasar, dan ke tempat

    usaha nasabah, ke instansi seperti Universitas

    Muhammadiyah Ponorogo, Rumah Sakit Umum

    Aisyiyah Ponorogo, dan Rumah Sakit Umum

    Muhammadiyah Ponorogo. Kita juga melakukan

    promosi grebek pasar setiap hari Senin dan

    10 Bayu, Wawancara, 18 April 2020. 11 Sofjan Assauri, Manajemn Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers,

    2018), 265.

  • 63

    Sabtu di Pasar Songgo Langit, Pasar Sumoroto

    dan Pasar Mlilir.”12

    Pernyataan tersebut juga didukung oleh Bayu

    selaku Account Officer BPRS Mitra, sebagai berikut:

    “Untuk promosi kalau saya pakai group di

    whatsapp ku, terus sambil jalan kalo di

    marketing kan kita ngopi dulu nah sekalian kita

    tawarkan ngobrol ngrobol gitu, door to door ke

    tempat usaha yang kita potret prospeknya bagus,

    kita silaturahmi, ya istilahnya nyuwun sewu

    dulu, kita perkenalan secara baik-baik ke

    nasabah gitu intinya. Kalau pemasangan iklan

    lewat media koran dan radio untuk sekarang

    belum, untuk media sosialnya bank mitra di

    website nya ada. Penyebaran brosur untuk

    pembiayaan musyarakah sendiri belum ada

    karena kami cukup mempresentasikan ke

    nasabah sepaket dengan produk pembiayaan

    murabahah.”13

    Sedangkan menurut Erlin selaku Kepala bagian

    Operasional mengatakan sebagi berikut:

    “Kalau saya kan lebih banyak dikantornya mbak

    kerjanya, jadi ya bantu CS aja kalau misal ada

    nasabah yang mau pembiayaan atau kalau gitu

    pakai pamflet untuk dijadikan status di medsos,

    atau bisa juga pas ketemu orang diluar ada yang

    tanya-tanya tentang pembiayaan otomatis saya

    12 Rokhim, Wawancara, 18 April 2020. 13 Bayu, Wawancara, 18 April 2020.

  • 64

    bantu jelaskan. Untuk mempromosikan produk

    Sebenarnya kami ada website nya di

    www.mitrasyariahbank.com atau lewat

    instagram di @mitrasyariahponororgo tapi ya

    mungkin masih belum lengkap, karena kami

    memang masih dalam tahap semuanya.”14

    Erlin juga menambahkan bahwa kegiatan

    promosi yang dilakukan tidak hanya dibeban kan

    kepada salah satu karyawan saja akan tetapi oleh

    semua karyawan, mulai dari direksi sampai cleaning

    servive, seperti berikut:

    “Kegiatan promosi dilakukan oleh semua

    karyawan, mulai dari direksi sampai ke staf

    ataupun cleaning service.”15

    Strategi promosi pada produk pembiayaan

    musyarakah di BPRS Mitra Mentari Sejahtera yang

    digunakan setiap karyawannya hampir sama. Strategi

    pemasaran produk dimulai dengan pendekatan dan

    menjalin hubungan baik dengan nasabah/calon

    nasabah. Berdasarkan hasil wawancara diatas strategi

    promosi yang dilakukan BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera untuk mempromosikan produknya adalah

    sebagai berikut:

    a. Door to door ke pasar, pasar yang dipilih adalah

    seluruh pasar-pasar yang ada di Ponorogo. Di

    BPRS Mitra Mentari Sejahtera strategi promosi

    14 Erlin, Wawancara, 25 April 2020 15 Ibid.

    http://www.mitrasyariahbank.com/

  • 65

    door to door ke pasar dikenal dengan grebek

    pasar yang dilakukan setiap hari Senin dan Sabtu.

    b. Door to door ke tempat usaha nasabah yaitu

    dengan datang langsung ke lapangan dan

    mempresentasikan produk kepada nasabah seta

    menyajikan kelebihan dari produk yang ada.

    c. Promosi melalui sosial media pribadi, tugas

    mempromosikan produk bank dilakukan oleh

    setiap karyawan yang ada di BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera mulai dari direktur sampai cleaning

    sevice, kebanyakan para karyawan melakukan

    promosi melalui media sosial whatsapp pribadi

    masing masing, media sosial BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera sendiri dapat diakses melalui website

    www.mitrasyariahbank.com dan akun media

    sosial instagram @mitrasyariahponororgo.

    d. Word of mouth, strategi tersebut dilakukan pada

    saat pihak marketing sedang ngopi diwarung

    kemudian sekaligus mempromosikan produknya

    dan juga dengan tetap menjaga hubungan baik

    dengan nasabah. Apabila nasabah merasa puas

    maka nasabah akan merekomendasikan produk

    pembiayaan musyarakah di BPRS Mitra Mentari

    Sejahtera kepada orang yang dikenalnya.

    e. Memberikan pelayanan yang memuaskan, salah

    satu pelayanan yang diberikan BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera adalah dengan sistem jemput

    bola dimana nasabah tidak usah repot-repot untuk

    datang ke bank cukup dengan telfon atau SMS

    http://www.mitrasyariahbank.com/

  • 66

    pihak BPRS Mitra Mentari Sejahtera maka

    kebutuhan nasabah akan dilayani.

    4. Penerapan Strategi Place (Tempat) dalam Menarik

    Minat Nasabah Pembiayaan Musyarakah di BPRS

    Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo.

    Dalam jasa bisnis bank, penentuan lokasi

    dimana bank akan beroprasi merupakan salah satu

    faktor yang penting. Dalam persaingan yang ketat

    penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup

    signifikan dalam aktivitas.16 Seperti pernyataan Erlin

    selaku Kepala Bagian Operasional BPRS Mitra

    Mentari Sejahtera, sebagai berikut:

    “Kalau secara geografis, Alhamdulillah bank

    mitra syariah letaknya strategis mbak, dicari di

    Google Map juga sudah ada. Lokasi BPRS

    Mitra berada jalan Sultan Agung yang

    merupakan lokasi bisnis di Ponorogo selain di

    Jl. Soekarno Hatta.”17