implementasi strategi bauran pemasaran dalam …
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI STRATEGI BAURAN PEMASARAN
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA
SEKARARUM FASHION SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun oleh:
Umi Zulaikhah
B.111.16.0262
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan
pengimplementasian bauran pemasaran yang dilakukan Usaha produksi pakaian
muslimah pada Sekararum Fashion Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian informan didasarkan pada Purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Sehingga total informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang (1
pemilik, 2 karyawan, dan 2 konsumen). Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Triangulasi sumber, Triangulasi metode (wawancara,
observasi, dan dokumentasi) dan Triangulasi waktu.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan
Sekararum Fashion Semarang menggunakan 4P. Produk yang dijual Sekararum
menggunakan kain yang berkualitas dan jahitan rapi dibandingkan usaha fashion
yang sejenis. Harga yang diterapkan sangat terjangkau dari hasil produk yang
dihasilkan dibandingkan produk fashion lain. Tempat atau lokasi sudah strategis.
Dan promosi yang digunakan adalah menggunakan instagram.
Kata kunci : Strategi, Bauran Pemasaran, Product, Price, Place, Promotion,
Volume Penjualan.
viii
ABSTRACT
This research was conducted to reveal matters related to the
implementation of the marketing mix undertaken by the muslim’s clothing
production at Sekararum Fashion Semarang.
This research uses a case study method with a qualitative approach.
Informant research is based on purposive sampling. Purposive sampling is a data
source sampling technique with certain considerations. So that the total
informants in this study amounted to 5 people (1 owner, 2 employees, and 2
consumers). Data analysis techniques used in this study were source
triangulation, triangulation method (interviews, observation, and documentation)
and time triangulation.
The results of this study indicate the strategy used by Sekararum
Fashion Semarang uses 4P. The products sold by Sekararum use quality fabrics
and neat seams compared to similar businesses. The price applied is very
affordable from the products produced compared to other fashion products. The
place or location is strategic. And the promotion used is to use Instagram.
Keywords: Strategy, Marketing Mix, Product, Price, Place, Promotion, Sales
Volume.
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Tidak ada hasil yang menghianati proses, karena indah pada waktunya itu akan
terasa nikmat dari pada indah sebelum waktunya dan ingatlah bahwa setiap
keinginanmu tercapai itu berasal dari orang tua”
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali mereka
merubah keadaan mereka sendiri”. (Q.S. AR RA’AD:11)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
“Kedua orang tuaku tercinta, tersayang, tersegalanya”
“Kakak, kakak ipar dan kedua adekku tersayang”
“Teman seperjuangan yang selalu mendukungku”
“Sahabat serta saudara yang di Ar Rodiyah yang dari jaman SMA hidup bareng di
Pondok yang selalu kasih dukungan untukku”
x
KATA PENGANTAR
Segala puji milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, karunia dan petunjuk Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul: Implementasi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Pada Sekararum Fashion Semarang dengan
baik dan lancar.
Skrisi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini, penulis dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin
menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas
memberikan masukan dan kontribusi berarti dalam proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini antara lain:
1. Andy Kridasusila, S.E, MM. selaku Rektr Universitas Semarang
2. Yohanes Suhardjo, S.E, M.si, AK, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
3. Teguh Ariefiantoro, S.E, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang
4. Ratna Wijayanti, S.E, MM. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Terimakasih
atas kesempatan waktu, bimbingan, kesabaran dan masukan-masukan yang
diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini
5. Drs. Soedarmadi, MM, selaku Dosen Wali
xi
6. Seluruh dosen dan staff Jurusan Manajemen maupun Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang yang telah membantu selama proses perkuliahan.
7. Kedua orang tua, kakak, kakak ipar serta kedua adek tercinta yang telah
memberikan semangat, do’a dan dukungan baik moral maupun spiritual,
cinta serta do’a restu kepada peneliti hingga tersusun skripsi ini.
8. Pemilik usaha produksi pakaian muslimah Sekararum Fashion Semarang
yang telah mengijinkan usahanya untuk menjadi objek penelitian.
9. Teman-teman Wacana Club (Nisak, Maya, Rahma dan Arina) dan Sinau
Bareng yang selalu memberikan semangat dan masukan-masukan selama
penyusunan skripsi.
10. Sahabat SMK (Intan, Nabila, Marlita, dan Rafela), M.Ipg, Kost Ar Rodiyah,
dan UKM SPC angkatan 2016 yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis.
11. Untuk seluruh teman-teman S1 Manajemen angkatan 2016 yang sudah
berjuang sama-sama untuk menyelesaikan semester akhir skripsian ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya. Semoga kebaikan kalian dibalas
Allah SWT.
xii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena
itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan
dapat digunakan sebagai tambahan dan wacana bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Semarang, 18 Januari 2020
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................................................ iv
PENGESAHAN REVISI UJIAN ............................................................................ v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 9
1.3.1 Tujuan penelitian ............................................................................. 9
1.3.2 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 9
BAB II ................................................................................................................... 11
2.1 Telaah Literatur.......................................................................................... 11
2.1.1 Pemasaran ...................................................................................... 11
xiv
2.1.2 Strategi Pemasaran ......................................................................... 13
2.1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .............................................. 14
2.1.4 Volume Penjualan .......................................................................... 22
2.1.5 Pertumbuhan Penjualan ................................................................. 26
2.1.6 Faktor Pendukung Berwirausaha ................................................... 27
2.1.7 Faktor Penghambat Berwirausaha ................................................. 27
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 28
2.3 Alur Penelitian ........................................................................................... 31
BAB III ................................................................................................................. 32
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 32
3.2 Jenis Data Penelitian .................................................................................. 33
3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 34
3.4 Subyek Dan Obyek Penelitian ................................................................... 34
3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 37
BAB IV ................................................................................................................. 41
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................... 41
4.2 Analisis Data .............................................................................................. 43
4.2.1 Uji kredibiltas ................................................................................ 43
4.2.2 Narasi Data .................................................................................... 80
xv
4.3 Pembahasan ............................................................................................... 85
4.3.1 Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Sekararum Fashion ..................................................... 85
4.3.2 Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Sekararum Fashion ..................................................... 92
BAB V ................................................................................................................. 977
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 977
5.2 Saran ........................................................................................................ 100
5.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 1011
5.4 Agenda Peneltian Selanjutnya ............................................................... 1011
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel Penjualan Produk Gamis dan Hijab Sekararum Fashion pada
periode bulan Januari-Desember 2018 ..................................................................... 5
Tabel 3.1 Daftar Nama Informan ........................................................................... 35
Tabel 3.2 Daftar Kegiatan Observasi ..................................................................... 36
Tabel 4.1 Triangulasi Sumber Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion.......................................... 66
Tabel 4.2 Triangulasi Sumber Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion.......................................... 75
Tabel 4.3 Kategori data Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion.......................................... 77
Tabel 4.4 Kategori data Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion.......................................... 78
Tabel 4.5 Triangulasi Waktu .................................................................................. 80
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian Bauran Pemasaran 4P ............................................................ 17
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ......................................................................... 31
Gambar 3.1 Triangulasi .......................................................................................... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang cukup bagus. Para pelaku bisnisnya pun
menghasilkan jenis produk yang beragam. Usaha kecil menengah menjadi
salah satu terobosan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah-
tengah masyarakat untuk mencapai kebutuhan dan kesejahteraan hidup.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh pelaku bisnis UKM memiliki
kualitas yang bagus. Hal ini dikarenakan keinginan para pelaku bisnis
untuk mampu memenangkan persaingan pasar. Sekalipun para pelaku
bisnis tersebut bertaraf UKM tetapi mereka selalu mementingkan produk
mereka dalam mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas produk
sebelum mereka akan memasarkan produknya.
Dalam perkembangan dunia bisnis atau dunia usaha pasti akan
mengalami adanya persaingan. Oleh karena itu para pelaku usaha harus
mampu bersaing agar usahanya mampu bertahan hidup dan dapat
berkembang dengan baik. Upaya yang harus dilakukan para pelaku usaha
agar mampu bersaing, selain itu juga berupaya dalam meningkatkan
kualirtas kualitas pelayanannya maupun upaya dibidang pemasarannya.
Pemasaran adalah bagian penting dalam suatu perusahaan, pemasaran
adalah usaha mengantisipasi kebutuhan dan mengarahkan aliran barang
2
dan jasa dari produsen ke konsumen. Hal ini dilaksanakan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Untuk
mewujudkankan tujuan perusahaan dan agar pemasaran tersebut berjalan
sesuai rencana maka suatu perusahaan memerlukan seorang manajer
pemasaran untuk mengelola hal tersebut.
Strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk, baik itu
barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu
sehinggan jumlah penjualan menjadi lebih tinggi. Strategi pemasaran
punya peranan penting dalam sebuah perusahaan atau bisnis karena
berfungsi untuk menentukan nilai ekonomi perusahaan, baik itu harga
barang maupun jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengertian
strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap
untuk menciptkan nilai dan memperoleh keuntungan dari hubungannya
dengan konsumen.
Menurut Willian J. Stanston (2006) “Bauran pemasaran adalah istilah
yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi dari empat input yang
merupakan inti dari sistem pemasaran organisasi. Keempat elemen
tersebut adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi dan
sistem ditribusi”.
Menurut Buchari Alma (2011) “marketing mix merupakan strategi
mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal
sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan”.
Dari beberapa definisi diatas terdapat beberapa persamaan yaitu
bahwa marketing mix merupakan kombinasi dari faktor-faktor yang dapat
3
dikendalikan oleh perusahaan dan dapat membentuk sesuatu sistem
pemasar dalam mencapia tujuan perusahaan pada pasar sasaran.
Salah satu bisnis UKM di indonesia ini adalah produk fashion.
Fashion di indonesia kini semakin berkembang. Perkembangan ini
menjadikan masyarakat sebagai masyarakat yang selektif di dalam
mennetukan gaya hidupnya. Gaya hidup sangat erta sekali hubungannya
dengan fashion, karena dengan adanya fashion akan menunjang
penampilan seseorang agar lebih menarik di masyarakat. Produk fashion
merupakan produk dalam jangka panjang. Produk fashion meliputi
pakaian, sepatu, tas, aksesoris, dan lain sebagainya.
Sekararum fashion merupakan usaha dibidang fashion muslimah yang
terletak di Jl. Kelapa Gading II No. 326 Plamongan Indah Semarang.
Produk yang dihasilkan Sekararum fashion adalah pakaian muslim berupa
gamis dan jilbab atau hijab. Sekararum fashion berdiri pada tahun 2014
yang berawal dari menjadi seorang reseller yang hanya disambi saja pada
waktu bekerja sambil menawarkan di lingkungan kerja, kerabat dan juga
tetangga serta memanfaatkan waktu untuk berjualan saat Car Free Day.
Motif yang dijual Sekararum fashion pada gamis adalah motif floral atau
bunga-bunga, untuk produk jilbab atau hijab bentuk instans dan tidak
bermotif atau polos. Sekaraum fashion memasarkan produknya dengan
cara melalui media sosil instagram.
Dari awal mula yang hanya menjadi reseller Sekararum fashion
merasa kurang puas dengan penjualan yang diperoleh dengan tenaga yang
dikeluarkan akhirnya Sekararum fashion memutuskan untuk memproduksi
4
gamis dan hijab sendiri. Awal memulai usaha Sekararum fashion hanya
memproduksi 10 pcs gamis dengan mengajak seorang tetangga untuk
menjahit. Seiring dengan pekembangan yang baik Sekararum fashion
mengalami perkembangan yang sangat baik, meningkatnya jumlah
produksi perbulan. Sekararum fashion mampu menjual 3500 sampai 5000
pcs gamis setiap bulannya.
Dilihati dari P yang pertama yaitu produk. Produk yang dihasilkan
Sekararum Fashion adalah pakaian muslimah gamis dan hijab. Ukuran
yang dihasilkan bervariasi dimulai dari ukuran S, M, L, XL, XXL hingga
XXXL. Desain produk pada yang dihasilkan beraneka ragam, yang
mendesain yaitu pemilik Sekararum Fashion dan 1 karyawan yang biasa
membuat desain lalu akan diberikan kepada pemilik untuk masukan.
Motif khas Sekararum Fashion adalah bunga-bunga/floral, tapi ada juga
motif lainnya yaitu polos, salur, dan juga abstrak.
Dilihat dari segi (Price) Harga Sekararum Fashion menetapkan harga
gamis dimulai dari Rp. 145.000 sampai Rp. 255.000 ada juga gamis yang
sudah termasuk khimar yaitu dengan harga sekitar Rp. 260.000 sedangkan
harga Khimar mulai dari Rp. 80.000 sampai Rp. 145.000 Sekararum
Fashion menerapkan harga tergantung bahan dan juga model gamis
ataupun Khimar dari segi kesulitan dalam jahitannya. Lalu harga yang
diterapkan sangat terjangkau mulai dari kalangan menengah ke bawah
sampai kalangan atas, karena bahan yang dipakai berbagai macam bahan
dari yang sederhana sampai yang bahan paling bagus.
5
Dari segi (Place) Sekararum Fashion bertempat di rumah pemilik
tetapi masih kontrak. Awal tahun baru 2020 akan pindah di tempat atau
rumah sendiri dari pemilik. Distribusi yang dilakukan Sekararum Fashion
adalah distribusi secara langsung yaitu dengan melayani konsumen yang
datang langsung ke toko Sekararum Fashion, dan distribusi tidak langsung
yaitu melalui reseller Sekararum Fashion dan pelayanan pengiriman
barang.
Dari segi (promotion) Sekararum Fashion melakukan promosi dengan
menggunakan iklan di media instagram dengan akun instagram
“sekararumfashion”. Sekararum menggunakan media foto, video, live setta
caption yang diunggah diakun instagram Sekararum Fashion dapat
memberikan gambaran jelas mengenai produk.
Perkembangan Sekararum Fashion dapat dilihat melalui total
penjualan produk gamis dan hijab Sekararum Fashion pada periode bulan
Januari-Desember 2018 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Tabel penjualan produk gamis dan hijab Sekararum Fashion
pada periode Bulan Januari-Desember 2018
Bulan Gamis Hijab/Khimar
Januari 3.551 864
Februari 3.527 881
Maret 4.410 1.381
April 5.593 1.506
Mei 4.822 1.752
Juni 3.849 1.618
Juli 4.098 1.499
Agustus 4.158 1.772
September 4.339 1.404
Oktober 3.589 1.292
November 3.175 1.378
Desember 3.654 2.045
Sumber: Sekararum Fashion Semarang
6
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahawa perkembangan Sekararum
Fashion mengalami peningkatan yang baik dari penjualan gamis dan hijab
untuk setiap bulannya. Peningkatan penjualan pada produk gamis dan
hijab ada perbedaan, untuk produk gamis sudah berjalan sangat cepat dan
tinggi sementara pada produk hijab masih cukup lambat.
Beberapa penelitian terdahulu berkaitan dengan strategi bauran
pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan dilakukan oleh Siti
Mukarromah, Siti Maro’ah dan Mochammad Mochklas (2018) dengan
judul penelitian “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir,com”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi bauran pemasaran (
produk, distribusi dan promosi) tidak mempunyai peran yang sama dalam
meningkatkan volume penjualan. Komponen produk, harga dan saluran
distribusi mempunyai peran yang dominan dalam meningkatkan volume
penjualan. Sedangkan, promosi tidak berpengaruh besar dalam
meningkatkan volume penjualan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
volume penjualan sebesar 11%pada bulan desember 2017 sampai bulan
juli 2018.
Penelitian lain dilakukan oleh Erwinsyah Rizkan Fahlev, RR. Siti
Munawaroh (2016) dengan judul penelitian “Strategi Pemasaran untuk
Meningkatkan Volume Penjualan pada PT Indocitra Niaga Jaya
Banjarmasin”. Hasil penelitian ini adalah bahwa PT Indocitra Niaga Jaya,
serta menggunakan 3 strategi promosi, yaitu personal selling, direct
marketing, dan sales promotion. Untuk strategi harga, PT Indocitra Niaga
7
Jaya mengalami kesulitan dalam hal menjual produk Oreo dikarenakan
kesulitan bersaing dalam hal harga dengan kompetitor, diman produk Oreo
menjual dengan harga Rp1.500,00 dan competitor menjual dengan harga
Rp1.000,00.
Penelitin lain dilakukan oleh Firna M. A. Poluan, Silvya L. Mandey,
Imelda W. J. Ogi (2019), dengan judul penelitian “Strategi Marketing
Mix dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi pada Minuman
Kesehatan Instan Alvero)”. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan
bahwa strategi yang diterapkan oleh ALVERO sudah berjalan dengan
baik, dimana keempat variabel strategi bauran pemasaran ini saling
mendukung dan saling melengkapi, serta memiliki peran yang berbeda
dalam memasarkan produknya.
Penelitian lain dilakukan oleh Niken Ayu Nur Rohmah dan Hery
Suprayitno (2016), dengan judul penelitian “Analisi Strategi Pemasaran
Es Krim Khas Kota Blitar Es Drop Di Makam Bung Karno”. Hasilnya
berupa analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa: (1) ada hal positif
tentang es drop dibanding es krim pada umumnya; (2) inovasi memegang
peranan penting dalam pemasaran; (3) harga dan lokasi penjualan perlu
dipertimbangkan dalam mempersiapkan strategi pemasaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan untuk
membahas dan meneliti lebih lanjut tentang strategi bauran pemasaran
pada usaha sekararum fashion untuk meningkatkan penjualan dengan judul
8
IMPLEMENTASI STRATEGI BAURAN PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA SEKARARUM
FASHION SEMARANG.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dilihat bahwa adanya
peningkatan penjualan yang dialami Sekararum fashion, dalam
perkembangan sudah dikatakan baik karena berawal seorang reseller saja
lalu mampu untuk memproduksi sendiri walaupun masih belum maksimal
dan sekarang Sekararum fashion mampu berkembang sangat baik karena
mampu menjual kurang lebih 3500 samapi 5000 pcs gamis perbulannya
maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
bagaimana upaya implementasi strategi bauran pemasaran yang dilakukan
oleh Sekararum fashion Semarang serta mengetahui kendala apa saja yang
ditemui dalam peningkatan volume penjualan usaha.
Berdasarkan masalah di atas dapat diturunkan dalam beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaiamana implementasi strategi bauran pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan pada usaha Sekararum fashion
Semarang?
2. Kendala apa sajakah yang ditemui dalam meningkatkan volume
penjualan pada usaha Sekararum fashion Semarang?
9
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi strategi bauran pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan pada Sekararum Fashion Semarang.
2. Untuk mengetahui kendala apa sajakah yang ditemui dalam
meningkatkan volume penjualan pada usaha Sekararum fashion
Semarang?
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
a. Mendapatkan pengetahuan dan praktik dalam proses penelitian
teantang penerapan strategi bauran pemasaran.
b. Mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang kendala apa saja
yang ditemui dalam peningkatkan volume penjualannya.
2. Bagi Instansi Terkait Penelitian
Dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam penerapan
langsung di lapangan dan dapat digunakan dalam proses penerapan
strategi bauran pemasaran serta mengambil kebijakan yang lebih baik
demi kepentingan bersama, khususnya para konsumen dan pelanggan
yang sudah menjadi pelanggan yang setia sehingga dapat memberikan
dampak yang baik bagi Sekararum Fashion Semarang.
10
3. Bagi Instansi Pendidikan
Dapat menambah literatur dan pengembangan ilmu terkait dengan
strategi bauran pemasaran yang diterapkan pada usaha Sekararum
Fahion Semarang.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya
khususnya penelitian yang berkaitan dengan strategi bauran pemasaran
pada usaha Sekararum Fashion Semarang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Literatur
2.1.1 Pemasaran
Definisi pemasaran sangat beragam dan banyak makna. Pemasaran
adalah bagian penting dalam suatu perusahaan. Pemasaran adalah usaha
mengantisipasi kebutuhan dan mengarahkan aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen. mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu pemasaran
yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari sebuah
perencanaan dan pelaksanaan yang cermat.
Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standart hidup.
Pemasaran mencakup kegiatan:
Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan konsumen.
Kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa
yang akan memenuhi keinginan tersebut.
Dan kemudian memutuskan cara terbaik untuk menetukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk produk atau jasa
tersebut.
Secara lebih formal, pemasaran (marketing) adalah suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini
12
maupun konsumen potensial.(Thamrin Abdullah, Francis Tantri,2017)
dalam buku “Manajemen Pemasaran”
Pengertian klasik dalam pemasaran telah mengarahkan kepada
pendapat bahwa pemasaran harus selalu berorientasi pada pemuasan
kebutuhan serta keinginan pelanggan atau konsumen. Phipip Kotler
mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan pada
pemasaran kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Sedangkan
menurut American Marketing Association pemasaran adalah prestasi
kegiatan bisnis yang mengatur arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Mungkin pengertian yang lebih lengkap tentang pemasaran
berasal dari John. A Howard dari Columbina University yang mengatakan
bahwa pemasaran adalah proses: mengidentifikasi kebutuhan pelanggan,
konseptualisasi kebutuhan tersebut dalam bntuk kepastian perusahaan
untuk memproduksi, mengkomunikasikan konseptualisasi itu pada hukum
kekuatan yang sesuai di dalam perusahaan, konseptualisasi keluaran
berikutnya dalam bentuk kebutuhan pelanggan yang telah diidentifikasi
sebelumbya dan mengkomunikasikan konseptualisasi itu ke pelanggan.
Menurut Peter Drucker dalam Kotler (2014) seorang ahli manajemen
terkemuka, menjelaskan bahwa selalu akan ada kebutuhan dan penjualan.
Namun tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan berlimpah.
Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan
baik, sehingga sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan seorang
pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian yang dituhkan
hanyalah memastikan produk dan jasa tersedia.
13
2.1.2 Strategi Pemasaran
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian lain dari bab ini bahwa
Strategi Pemasaran merupakan salah satu bentuk dari strategi fungsional
yang mendukung strategi bisnis unit. Oleh karena itu strategi pemasaran
yang lebih banyak berkaitan dengan operasional perusahaan perlu disusun
dan dibuat secara lebih terperinci dan memiliki dimensi waktu yang lebih
terperinci dan memiliki dimensi waktu yang lebih pendek dari pada
strategi organiasi.
Dalam kaitannya dengan aktifitas perusahaan secara kebutuhan, strategi
pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting hal ini disebabkan
fungsi pemasaran lebih banyak berhubungan dengan limgkungan
eksternal. Strategi pemasaran dibentuk berdasarkan beberapa elemen yang
saling terkait, sedangkan elemen-elemen dari strategi pemasaran tersebut
adalah:
1. Pemilihan pasar (market selection). Pilihan yang paling terpenting yang
harus dibuat oleh sebuah organisasi baik badan usaha yang berorientasi
pada laba, sekolah, rumah sakit atau lembaga pemerintah adalah
keputusan pasar yang bagaimana yang akan dilayani dengan produk
yang seperti apa.
2. Perencanaan produk. Penawaran dari suau produk merupakan sejumlah
paket yang dapat memberikan manfaat bagi para pelanggan pada saat
mereka melakukan pembelian.sedangkan manfaat produk tersebut
meliputi antara lain: produk itu sendiri, merek dari produk yang
bersangkutan, ketersediaan produk, jamina atau garansi, pelayanan
14
reparasi, bantuan tekni yang mungkin dapat diberika oleh penjual serta
hubungan persoanal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan
penjual. Termasuk ke dalam perencanaan produk adalah penentuan
spesifikasi dari produk yang akan dijual, pembentukan lini produk,
perencanaan penawaran individual pada masing-masing lini.
3. Penetapan harga. Penetapan harga harus dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan, sehingga jika harga yang
ditetapkan adalah lebih rendah dari pada apa yang ongin dibayar oleh
pelanggan, maka pengusaha akan menderita kerugian.
4. Sistem distrubusi. Sistem saluran distribusi merupakan sesuatu hal yang
kompleks yang terdiri atas kompleks yang terdiri atas agen, pedagang
besar dan pengecer dengan cara mana suatu produk penjual secara fisik
berpindah ke pasar.
5. Komunikasi pemasaran. Berkaitan dengan masalah komunikasi yang
dipergunakan dalam pemasaranantara lain meliputi periklana, promosi,
pemasaran langsung (direct marketing) dan lain sebagainya. (Paulus
Wardoyo, 2001), dalam buku ”Strategi Pemasaran”
2.1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian Marketing Mix adalah suatu strategi pemasaran yang
menggabungkan beberapa elemen di dalam marketing mix itu sendiri yang
dilakukan secara terpadu. Untuk mencapai kesuksesan berbisnis
dibutuhkan kecakapan yang komplek dalam proses pengelolaan bisnis
tersebut. Tidak hanya mempunyai produk berkualitas, banyak faktor lain
juga perlu dipertimbangkan. Salah satunya yakni lini pemasaran. Dengan
15
penerapan strategi marketing yang matang, tentu akan mempengaruhi hasil
akhir kesuksesan sebuah bisnis. Sederhananya, sebagus apapun produk
atau jasa yang kita tawarkan jika kita tidak tahu atau gagal
memasarkannya, maka akan sia-sia juga.
Menurut kotler dan Armstrong (1997), pengertian marketing mix
adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk,
harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.
Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010), pengertian bauran
pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan
distribusi. Dengan kata lain definisi marketing mix adalah kumpulan dari
variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat
mempengaruhi tanggapan konsumen.
Kegiatan dan Tujuan Marketing Mix
Setelah memahami pengertian marketing mix, selanjutnya kita juga
perlu mengetahui apa saja tujuan dari bauran pemasaran ini. Beberapa
tujuan marketing mix diantaranya adalah:
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu kegiatan penting dalam marketing
mix. Tujuan utama dari periklanan ini adalah untuk memberikan
informasi tentang produk (barang/ jasa) kepada target konsumen dan
untuk meningkatkan penjualan.
16
Promosi Penjualan (Sales Promotion)Ini adalah kumpulan berbagai
alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu barang/
jasa. Kegiatan inti sebagian besar berjangka pendek dan tidak dilakukan
secara berulang. Tujuan sales promotion ini adalah untuk meningkatkan
penjualan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara pemberian diskon,
pengadaan kontes, pemberian kupon atau sampel produk.
2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan
tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
Tujuan direct marketing adalah untuk mengkomunikasikan produk atau
jasa secara langsung kepada konsumen yang dianggap target market
potensial.
Konsep Marketing Mix
Jika berbicara tentang ranah marketing, terdapat salah satu konsep
umum yang wajib diketahui oleh setiap pebisnis yakni konsep
Marketing 4 P. Apakah maksudnya? Marketing 4 P yakni konsep
marketing yang berfokus pada 4 hal yakni Product (produk), Price
(harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Keempat hal tersebut
harus menjadi bahan pertimbangan utama dalam menyusun bagaimana
nantinya kita akan melakukan pemasaran.
17
Gambar 2.1
Bagian Bauran Pemasaran 4P
Namun dengan perkembangan keadaan pasar yang sudah sangat
dinamis saat ini menyebabkan konsep 4 P tersebut dirasa sudah kurang
efekif. Oleh karena itu banyak pengamat yang merasa perlu
ditambahkannya poin lain dalam konsep tersebut. Hingga
dipopulerkanlah istilah Marketing Mix atau Marketing 7 P.
Merupakan pengembangan dari konsep 4 P, konsep 7 P ini
tersusun dengan tambahan 3 poin lagi yakni Process (proses), People
(orang) dan Physical Evidence (bukti fisik). Untuk mengetahui lebih
dalam mengenai semua poin dalam konsep Marketing Mix, simak
ulasan detilnya berikut ini:
18
2.1.3.1 Aspek Produk (Product)
Yang dimaksud dengan produk adalah hal yang kita jual dalam bisnis
meliputi barang atau jasa yang memiliki nilai guna dan dibutuhkan oleh
konsumen. Kunci utama dari sebuah produk yakni barang atau jasa
tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
Selain itu, diperlukan juga nilai lebih dibanding produk lain agar produk
kita lebih mudah diterima konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2009) produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan keapada pasar baik barang maupun jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan memuaskan konsumen. Sedangkan menurut Saidi dalam
Siti Mukarromah (2018) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk diperhatikan ,dimiliki atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keingina dan kebutuhan. Dalam pengertian luas produk
mencakup apa saja yang bisa dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa
manusia, tempat, organisasi, dan ide atau gagasan. Produk menjadi salah
satu faktor penting dalam bidang pemasaran.
Di dalam strategi marketing mix strategi produk merupakan unsur
yang paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran
lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan
menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan
cara penyalurannya.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau
mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnaya
19
merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk
melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran. Pada
dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga
tingkatan yaitu:
1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh
seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
2. Produk formal (formal product), yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek dan kemasan yang mentertai produk tersebut.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk
formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan
(instalasi), pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara Cuma-
Cuma. (Sofjan Assauri, 2017), dalam buku “Manajemen Pemasaran”
2.1.3.2 Aspek Harga (Price)
Harga (price) adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa (Philip Kolter, 2008). Menurut Basu
Swastha (2005) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya.
Menurut Tjiptono (2005), Harga adalah satuan moneter atau ukuran
lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa.
20
Menurut Kotler dan Keller (2009) harga merupakan sejumlah uang
atau barang (barter) yang harus dibayrkan oleh pembeli kepada penjual
atas suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut Abdurrohman dalam siti
Mukarromah (2018), mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang
berfungsi sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga
dapat juga diartikan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa harga merupakan keseluruhan nilai suatu barang maupun jasa yang
diberikan dalam bentuk uang. Selain itu Harga adalah segala sesuatu atau
nilai yang ditetapkan bagi “sesuatu”.
Harga merupakan uang yang harus diberikan konsumen untuk
mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Harga menjadi aspek yang
sangat penting karena umumnya konsumen menjadikan harga sebagai
pertimbangan utama sebelum membeli. Mengingat sifatnya yang sangat
fleksibel, ada baiknya Anda selalu mengikuti dinamika pasar agar bisa
menetapkan harga pada level yang tepat. Dimana harga tetap bisa diterima
masyarakat namun juga tetap menghasilkan keuntungan.
2.1.3.3 Aspek Tempat (Place)
Tempat usaha merupakan lokasi dimana kita akan melakukan proses
jual beli. Bagi usaha konvensional aspek ini memang sangat penting. Anda
harus memperhatikan apakah lokasi tersebut cukup strategis dan mudah
dikunjungi konsumen.
21
Namun dengan makin berkembangnya bisnis modern seperti bisnis
online, kini pengertian aspek tempat kian beragam disesusaikan dengan
media yang digunakan.
Menurut Kotlerdan Keller (2009) saluran distribusi adalah salah satu
unsur dari bauran pemasaran yang bertugas untuk menyampaikan produk
atau jasa yang dihasilkan perusahaan kepada para konsumen. Sebuah
produk akan menjadi lebih berguna jika produk tersebut tersedia pada
tempat dan saat dimana saja produk tersebut dibutuhkan.
2.1.3.4 Aspek Promosi (Promotion)
Menurut Kotler dan Keller (2009) promosi adalah berbagai cara yang
dilakukan produsen/perusahaan untuk menginformasikan, membujuk dan
mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
tentang suatu produk.
Promosi adalah kegiatan bisnis yang mempunyai tujuan agar
konsumen bisa lebih mengenal dan tertarik dengan produk bisnis Anda.
Dalam kegiatan ini, Anda harus mampu mengubah presepsi konsumen
menjadi positif mengenai bisnis kita.
Untuk melakukannya banyak sekali teknik promosi baik secara
manual lewat face to face promotion hingga promosi online yang kini
semakin pesat berkembang.
2.1.3.5 Aspek Proses (Process)
Dalam bisnis, proses dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang
dilakukan antara penjual dan konsumen. Di dalamnya meliputi pelayanan
22
serta proses transaksi. Berikan pengalaman pelayanan yang memuaskan
bagi konsumen lewat berbagai teknik agar merekapun merasa puas.
2.1.3.6 Aspek Orang (People)
Yang termasuk dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen
namun semua SDM yang terlibat termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini
sangat penting diperhatikan mengingat semau orang tentunya mempunyai
kecenderungan yang berbeda dalam dunia bisnis. Memberikan perhatian
yang baik pada orang yang terlibat dalam bisnis Anda, merupakan langkah
awal yang sangat baik.
2.1.3.7 Aspek Bukti Fisik (Physical Evidence)
Physical evidence merupakan semua yang berbentuk peralatan atau
perangkat yang digunakan untuk mendukung berjalannya bisnis kita.
Utamanya untuk bisnis skala besar, maka tentunya saja membutuhkan
semakin banyak peralatan dan semakin kompleks pula fungsi serta
penggunaannya.
Mengingat semua aspek dalam konsep Marketing Mix saling
berkaitan satu sama lain, maka Anda harus menjalankannya secara
beriringan serta proporsional.
2.1.4 Volume Penjualan
Menurut Hartson Stapelton (2005), mengatakan bahwa volume
penjualan adalah pencapaian penjualan yang dinyatakn dalam bentuk
kuantitatif dari segi fisik atau volume. Menurut Basu Swasta (2005),
berpendapat bahwa volume penjualan merupakan penjualan bersih dari
laporan laba perusahaan. Penjualan bersih diperoleh melalui hasil
23
penjualan seluruh produk (produk lini) selama jangka waktu tertentu dan
hasil penjualan yang dicapai dari market share (pangsa pasar) yang
merupakan penjualan potensial yang dapat terdiri dari kelompok pembeli
selama jangka waktu tertentu. Menurut Horngren, Foster dan Datar yang
dikutip oleh Basu Swastha (2005), volume penjualan adalah ukuran
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kapasitas dalam satuan
uang atau unit produk dimana manajemen akan berusaha untuk
mempertahankan volume yang menggunakan kapasitas yang ada dengan
sebaik mungkin.
Terdapat beberapa indikator dari volume penjualan yang dikutip dari
Philip Kotler oleh Basu Swastha (2008) yaitu:
a. Mencapai volume penjualan
b. Mendapatkan laba
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan
Menurut Efendi Pakpahan (2009) faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan
untuk melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang
maksimum. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang semakin luas
akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin luasnya saluran
distribusi maka produk perusahaan maka akan semakin dikenal oleh
masyarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan yang akhirnya
berdampak pada peningkatan volume penjualan.
Basu Swastha dan Irawan (2005) memaparkan beberapa faktor yang
mempengaruhi penjualan, sebagai berikut:
24
a. Kondisi dan kemampuan penjual
Untuk mencapai sasaran penjualan yang diharapkan, maka penjual
harus memahami masalah-masalah penting yang sangat berkaitan
dengan penjualan, yakni:
1. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan
2. Harga produk
3. Syarat penjualan
b. Kondisi pasar
Pasar sebagai suatu kelompok pembeli atau pihak yang menjadi
sasaran dalam penjualan, kondisi pasar yang harus diperhatikan adalah:
1. Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar
penjual, pasar pemerintah maupun pasar internasional
2. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
3. Daya beli masyarakat
4. Frekuensi pembeliannya
5. Keingian kebutuhannya
c. Modal
Agar kegiatan penjualan dalam suatu perusahaan dapat berjalan
dengan lancar dan cepat, maka diperlukan sejumlah modal untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan.
d. Kondisi organisasi perusahaan
Dalam menangani masalah-masalah penjualan di dalam suatu
perusahaan dapat dilihat dari kondisi organisasi perusahaannya apakah
termasuk jenis perusahaan besar atau kecil.
25
e. Faktor lain
Faktor-faktor lain yang sering mempengaruhi penjualan, seperti
periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, diskon dan lain-
lain.
Menurut Kotler (2006), usaha untuk meningkatkan volume penjualan
adalah:
a. Menjajakkan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya
b. Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen
c. Mengadakan analisa pasar
d. Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial
e. Mengadakan pameran
f. Mengadakan discount atau potongan harga
Volume penjualan merupakan faktor terpenting yang dapat
mempengaruhi besar atau kecilnya modal kerja. Suatu perusahaan
menanamkan sebagian dananya dalam bentuk modal kerja, maka dari itu
hasil penjualan diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang
bertumpu pada kegiatan penjualan.
Basu Swastha (2005) mengatakan bahwa dalam menganalisa volume
penjualan, manajer dapat membandingkan hasil penjualan dan sasaran atau
target penjualan. Sedangkan menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Basu
Swastha (2005) menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator dari volume
26
penjualan yaitu tercapainya target dan dan peningkatan jumlah
keuntungan.
Volume penjualan yang diperoleh suatu perusahaan didasarkan pada
realisasi hasil penjualan dan target penjualan yang setiap waktu akan
cenderungmengalami perubahan sesuai dengan kondisi dari perusahaan itu
sendiri. Setiap perusahaan dalam kegiatan penjualan akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain seperti kemampuan persahaan, kondisi pasar,
modal dan lain sebagainya.
2.1.5 Pertumbuhan Penjualan
Swastha dan Handoko (2001), “Pertumbuhan atas penjualan
merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan atau
jasa perusahaan tersebut,dimana pendapatan yang dihasilkan dari
penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan
penjualan”. Berkaitan dengan pertumbuhan penjualan, perusahaan harus
mempunyai strategi yang tepat agar dapat memenangkan pasar dengan
menarik konsumen agar selalu memilih produknya.untuk itu faktor-faktor
yang mempengaruhi penjualan harus benar-benar diperhatikan.dengan
mengetahui faktor-faktor tersebut perusahaan akan dapat menetapkan
kebijaksanaan untuk mengantisipasi kondisi tersebut sehingga perusahaan
dapat menjual produk dalam jumlah besar dan volume penjualan akan
meningkat pula. Dengan meningkatnya laba perusahaan,maka keuntungan
yang diperoleh para investor akan meningkat.
Menurut Huston dan Brigham (2006) berpendapat bahwa perusahaan
dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih
27
banyak pinjaman dan menangung beban tetap yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan dengan penjualannya yang tidak stabil.
2.1.6 Faktor Pendukung Berwirausaha
Wirausaha adalah kemampuan seseoarang untuk melihat peluang
pasar dan mampu memanfaatkannya dengan menghasilkan suatu barang
ataupun jasa. Kemampuan yang didapatkan seseorang tersebut tentulah
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor pendukung seseorang untuk
melakukan wirausaha. Berikut beberapa faktor yang mendorong seseorang
untuk melakukan wirausaha seperti dikutip dari Alma, dalam skripsi
(Fauzizah Nur Lina, 2019):
a. Faktor personal, faktor personal yang mendorong atau memaksa
seseorang untuk terjun ke dunia wirausaha adalah:
1) Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
2) Faktor usia
3) Komitmen atau minat yang tinggi terhadap wirausaha
b. Faktor Environtment (lingkungan):
1) Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan
2) Mengikuti latihan-latihan atau incubator bisnis
3) Kebijaksanaan pemerintah
c. Faktor Sosiological:
1) Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
2) Adanya bantuan family dalam berbagai kemudahan
2.1.7 Faktor Penghambat Berwirausaha
28
Segala sesuatu di dunia berjalan seimbang (saling melengkapi) ada
pria pasti ada perempuan, ada siang pasti ada malam, begitupun dalam hal
berwirausaha ada faktor pendukung dan ada faktor penghambat, yang
menjadi faktor penghambat berwirausaha dari Agus Gunawan dalam
skripsi (Fauzizah Nur Lina, 2019), yaitu:
a. Tidak adanya dana atau modal
b. Sifat kepemimpinan
c. Pengalaman
d. lokasi
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Siti Mukarromah, Siti Maro’ah dan Mochammad Mockhlas (2018)
dengan judul penelitian “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran
dalam Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju SenamGrosir.com”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi bauran
pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) tidak mempunyai
peran yang sama dalam meningkatkan volume penjualan. Komponen
produk, harga, dan saluran distribusi mempunyai peran yang dominan
dalam meningkatkan volume penjualan. Sedangkan promosi tidak
berpengaruh besar dalam meningkatkan volume penjualan. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya volume penjualan sebesar 11% pada
bulan desember 2017 sampai bulan juli 2018.
2. Erwinsyah Rizkan Fahlevi dan RR. dan Siti Munawaroh (2016) dengan
judul penelitian “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume
29
Penjualan Pada PT. Indocitra Niaga Jaya Banjarmasin”. Hasil penelitian
terhadap strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan
adalah bahwa PT. Indocitra Niaga Jaya , serta menggunakan 3 strategi
promosi, yaitu personal selling, direct marketing, dan sale promotion.
Untuk strategi harga, PT. Indocitra Niaga Jaya mengalami kesulitan
dalam hal menjual produk Oreo dikarenakan kesulitan bersaing dalam
hal harga dengan kompetitor, dimana produk Oreo menjual dengan
harga Rp1.500,00 dan competitor menjual dengan harga Rp1.000,00.
3. Firna M. A. Poluan, Silvya L. Mandey dan Imelda W. J. Ogi (2019)
dengan judul penelitian “Strategi Marketing Mix dalam Meningkatkan
volume Penjualan (studi pada minuman kesehatan instan alvero)”
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pengendalian
internal dan mengetahui strategi marketing mix yang tepat dan
diterapkan untuk meningkatkan volume penjualan pada minuman
kesehatan intstan ALVERO. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan data langsung
dari perusahaan dengan melakukan observasi, wawancara sesuai subjek
penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang
diterapkan oleh ALVERO sudah berjalan dengan baik, dimana keempat
variabel strategi Bauran Pemasaran ini saling mendukung dan saling
melengkapi, serta memiliki peran yang berbeda dalam memasarkan
produknya.
4. Niken Ayu Nur Rohmah dan Hery Suprayitno (2016) dengan judul
penelitian “Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Khas Kota Blitar Es
30
Drop Di Makam Bung Karno” tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui strategi pemasaran es drop agar bertahan di era modern
seperti sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif yaitu dalam bentuk wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Hasilnya berupa analisis deskriptif yang menunjukkan
bahwa:
(1) ada hal positif tentang es drop dibanding es krim pada umumnya;
(2) inovasi memegang peranan penting dalam pemasaran; (3) harga dan
lokasi penjualan perlu dipertimbangkan dalam mempersiapkan strategi
pemasaran.
31
2.3 Alur Penelitian
Gambar 2.2
Alur Penelitian
Teori Pemasaran
Strategi Pemasaran
Bauran Pemasaran
Volume penjualan
Pertumbuhan Penjualan
Faktor Pendukung Berwirausaha
Faktor Penghambat Berwirausaha
Strategi Bauran Pemasaran
Kendala Implementasi
Metode Penelitian
Kesimpulan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian
kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. (Sugiyono, 2016).
Sedangkan menurut Moleong (2017), bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian ini adalah penelitian jenis Case Study (Studi Kasus).
Menurut Yin (2009), Penelitian studi kasus adalah sebuah metode
penelitian yang secara khusus menyelidiki fenomena kontemporer yang
terdapat dalam konteks kehidupan nyata, yang dilaksanakan ketika
batasan-batasan antara fenomena dan konteksnya belum jelas, dengan
menggunakan berbagai sumber data. Dalam kaitannya dengan waktu dan
33
tempat, secara khusus Yin (2009) menjelaskan bahwa objek yang dapat
diangkat sebagai kasus bersifat kontemporer, yaitu sedang berlangsung
atau telah berlangsung, tetapi masih menyisakan dampak dan pengaruh
yang luas, kuat atau khusus pada saat penelitian dilakukan. Secara sekilas,
metode penelitian ini sama dengan metode penelitian kualitatif pada
umumnya. Akan tetapi, jika penjlasan Yin (2009) secara teoritis maupun
dalam bentuk contoh-contoh praktisnya dipelajari lebih seksama maka
didapatkan beberapa kekhususan yang menyebabkan metode penelitian ini
memiliki perbedaan signifikan dengan metode penelitian kualitatif lainnya.
3.2 Jenis Data Penelitian
Data adalah fakta empiric yang dikumpulkan peneliti untuk
kepentingan pemecahan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
Menurut Sugiyono (2017), Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari
setting nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting),
pada laboratorium dengan metode eksperimen, di tampat pembelanjaan, di
rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan
dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data berupa teks hasil wawancara dan
diperoleh melalui hasil wawancara dengan informan yang sedang
dijadikan sampel dalam penelitian. Dalam penelitian ini data primer
34
berupa hasil wawancara dengan pemilik usaha Sekararum Fashion
Plamongan Indah Semarang Apriliantoro Darojat, 2 karyawannya
yaitu (Maya Rahmatika dan Shella Sinata) dan juga 2 konsumen
(Lu’luil Maknun dan Elly Isniyah).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Dalam penelitian ini dapat memperoleh data pada buku-
buku dan literatur yang lain tentang bagaimana penerapan bauran
pemasaran yang digunakan tersebut.
3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekararum Fashion yang terletak di Jalan
Kelapa Gading II No. 326 Plamongan Indah Semarang. Waktu
pelaksanaan penelitian dimulai pada 15 Oktober 2019 sampai selesai.
3.4 Subyek Dan Obyek Penelitian
Menurut Amirin (2011), sesuatu yang padanya melekat obyek yang
akan diteliti disebut sebagai subyek penelitian. Dalam penelitian ini yang
dijadikan subyek penelitian adalah Informan yaitu pemilik, karyawan dan
konsumen Sekararum Fashion Semarang. Obyek penelitian dalam
penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dalam Sugiyono
(2017) dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu
place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktifitas).
Menurut Sugiyono (2016) objek penelitian adalah sasaran ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
35
suatu hal yang objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel
tertentu). Adapun objek dalam penelitian ini yaitu strategi bauran
pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan dan kendala yang
dialami dalam meningkatan volume penjualan pada Sekararum Fashion.
Selanjutnya peneliti memperoleh informan penelitian dengan cara
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010) Purposive sampling adalah
teknik untuk menetukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif. Pertimbangan pada karyawan adalah yang bekerja minimal 2
tahun dan mengetahui lebih dalam pada usaha Sekararum. Sedangkan pada
konsumen atau pelanggan adalah minimal 3 kali pembelian pada produk
Sekararum. Informan pada penelitian ini adalah terdiri dari pemlik usaha
Sekararum Fashion, dua karyawan dan juga dua konsumen.
Berikut ini adalah nama informan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Daftar Nama Informan
No. Nama Keterangan
1 Apriliantoro Darojat Pemilik Usaha Sekararum Fashion
2 Maya Rahmatika Karyawan Sekararum Fashion
3 Shella Sinata Karyawan Sekararum Fashion
4 Lu’luil Maknun Konsumen Sekararum Fashion
5 Elly Isniyah Konsumen Sekararum Fashion
3.5 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2017) Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama
daripenelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data penelitian
36
tidak boleh dilakukan sembarangan. Teknik perolehan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2016) yang terdiri dari Wawancara, Observasi, Dokumentasi, dan
Triangulasi atau Gabungan.
A. Observasi / pengamatan
Menurut Nasution dalam Sugiyono (2017) menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
yang diperoleh melalui observasi. Marshal dalam Sugiyono (2017)
menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku,
dan makna dari perilaku tersebut.
Tabel 3.2
Daftar Kegiatan Observasi
No Kegiatan Obyek Penelitian Waktu Penelitian
1 Meminta izin
penelitian
dan survey
tempat
Tempat usaha
Sekararum
Fashion
15 Oktober s/d 16
Oktober 2019
2 Wawancara Tempat usaha
Sekararum
Fashion
04 Desember s/d 15
Desember 2019
B. Interview / wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2017) Wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
37
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Selanjutnya Esterberg dalam Sugiyono (2017)
menyatakan bahwa interview merupakan hatinya penelitian sosial.
Bila anda lihat jurnal dalam ilmu sosisal, maka akan anda temui
semua penelitian sosial didasarkan pada interview baik yang standar
maupun yang dalam.
C. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2017) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),
ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lai-lain. Dokumen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film, dan lai-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah semua data dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data, sehingga data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.
Teknik analisis data skripsi studi kasus terdiri dari uji kedibilitas data dan
penarikan kesimpulan. Adapun langkah analisis dapat dilakukan sebagai
berikut:
38
A. Uji kredibilitas data
Uji kredibiltas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, trianggulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member
check. (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian studi kasus menggunakan
teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pengujian kredibilitas
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini
adalah triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Triangulasi sumber adalah langkah pengecekan kembali
data-data yang diperoleh dari informan dengan cara
membandingkan data atau informasi yang diperoleh dari informan.
Peneliti mengajukan butir pertanyaan yang sama kepada informan.
2. Triangulasi Metode
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Triangulasi metode yaitu dengan melakukan
pengecekan data penelitian dengan teknik pengumpulan data yang
39
berbeda yakni wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga
data bersifat kredibel.
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam
rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik
lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Gambar 3.1
Triangulasi
Sumber : Sugiyono (2017)
B. Narasi data
Teknik analsis data ini menggunakan model Miles dan Hubermen
dalam Sugiyono (2016), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Sumber
Data Sama
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
40
Menurut Sarosa (2017) terdapat beberapa pendekatan yang berbeda
dalam menggunakan analisis naratif. Berikut ini beberapa pendekatan
yang lazim digunakan dalam analisis naratif (Myers,2013):
1. Membaca atau menulis. Menulis dalam analisis naratif berarti
menggunakan analisis naratif sebagai metode untuk mengorganisir
dan menyajikan data penelitian. Menulis dengan gaya narasi berarti
menggunakan struktur narasi untuk bercerita. Tugas utama peneliti
adalah menggunakan semua data yang terkumpul sebagai dasar
untuk bercerita secara logis, terstruktur, dan sistematis. Membaca
berarti menggunakan analisis naratif untuk menginterpretasikan
makna data yang berupa narasi.
2. Data dari atas bawah. Pendekatan dari atas (top down) berarti
menganalisis berdasarkan sekumpulan aturan tata Bahasa dan
budaya tertentu (Mcnabb, 2002). Pendekatan ini lazim dalam dunia
pendidikan, termasuk juga pendidikan bisnis. Pengajaran metode
kasus menggunakan pendekatan ini. Pendekatan dari bawah
(bottom up) menggunakan elemen dari teks untuk membangun
sebuah stuktur atau menganalisis keseluruhan teks (Mcnabb, 2002).
Peneliti mengembangkan sendiri kerangka untuk menganalisis teks
dan tidak menggunakan stuktur formal tata bahasa yang berlaku.
Menurut Sarosa (2017), jika peneliti hendak mengumpulkan
data berupa narasi (dan narasi menjadi sumber data utama), maka
peneliti harus menggali dari cerita dari para informan atau
partisipan (Myers, 2013).
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Pada penelitian ini, obyek penelitian yang diambil yaitu “
Sekararum Fashion” yang berlokasi di Jalan Klp. Gading II No. 326,
Plamongan Sari, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sekararum Fashion merupakan sebuah usaha yang bergerak di
bidang produksi pakaian muslimah. Sekararum Fashion ini dirintis oleh
Adelina Sekar Arumningtiyas pada tahun 2014. Sebelum memulai
produksi gamis dan khimar sendiri Sekararum Fashion hanya menjual
produk yang diambil dari berbagai produsen lain. Produk yang dijual
berbagai produk bukan hanya gamis dan khimar saja, itupun jualannya
dalam jumlah kecil yang hanya disambi saja pada waktu bekerja sambil
menawarkan di lingkungan kerja, kerabat dan juga tetangga serta
memanfaatkan waktu untuk berjualan saat Car Free Day.
Sekararum Fashion terus mengembangkan usahanya agar mampu
meningkatkan omsetnya serta mampu bersaing dengan produk lainnya di
pasaran. Dari awal mula yang hanya menjadi reseller Sekararum fashion
merasa kurang puas dengan penjualan yang diperoleh dengan tenaga yang
dikeluarkan akhirnya Sekararum fashion memutuskan untuk memproduksi
gamis dan khimar sendiri. Awal memulai usaha Sekararum fashion hanya
memproduksi 10 pcs gamis dengan mengajak seorang tetangga untuk
42
menjahit. Seiring dengan pekembangan yang baik Sekararum fashion
mengalami perkembangan yang sangat baik, meningkatnya jumlah
produksi perbulan. Sekararum fashion mampu menjual 3500 sampai 5000
pcs gamis setiap bulannya.
Sekararum Fashion adalah nama yang diambil dari nama pemilik.
Sekararum Fashion juga memiliki arti yang bagus. Sekar memiliki arti
bunga dan arum memiliki arti harum atau wangi. Jadi harapannya
Sekararum Fashion ini bisa tumbuh dan berkembang seperti bunga yang
disukai oleh banyak konsumen. Sedangkan Fashion merupakan
menunjukkan usaha yang bergerak dibidang Fashion yaitu pakaian
muslimah seperti gamis dan juga khimar.
Sekararum Fashion melayani konsumen pada hari dan jam sebagai
berikut:
Hari Senin-Jum’at : 09.00-16.00
Hari Sabtu : 08.00-13.00
Hari Minggu : Libur
Contack person
WA Admin 1 : 081390680832
Adapun setiap tugas pada Sekararum Fashion adalah sebagai berikut:
General Manajer : Mengawasi produksi dan penjualan
Leader Potong : Memimpin dan mengawasi proses potong kain
Leader QC : Koordinator pengecekan kualitas barang jadi
43
Admin Online : Mengurus penjualan online (order, pertanyaan
dan komplain)
Admin Offline : Penjualan di toko dan kasir
Admin Packing : Pengiriman paket
Admin reseller : Khusus melayani reseller
Admin General : Membantu semua admin
4.2 Analisis Data
4.2.1 Uji kredibiltas
4.2.1.1 Triangulasi Sumber
1. Implementasi Strategi Bauran Pemasaran
Pertanyaan Penelitian:
1. Bagaimana implementasi startegi bauran pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan pada usaha Sekararum Fashion
Semarang?
Dalam menjalankan sebuah usaha tidak lepas dari sebuah strategi
yang diterapkan pemilik agar usaha dapat bertahan dan berkembang.
Dengan strategi yang sudah direncanakan dengan baik dan matang
kemudian diterapkan diimplementasikan sesuai dengan yang sudah
direncanakan maka usaha tersebut dapat mengalami perkembangan
yang pesat.
Untuk mengetahui implementasi bauran pemasaran yang dilakukan
oleh Sekararum Fashion maka dilakukan wawancara dengan beberapa
44
informan yaitu dengan pemilik, dua orang karyawan dan dua orang
konsumen Sekararum Fashion. Dari latar belakang yang berbeda-
berbeda dari para informan mereka memberikan jawaban untuk
persoalan penelitian. Saya melakukan wawancara dengan lima informan
Sekararum Fashion mengenai implementasi bauran pemasaran
menggunakan 4P, Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan
Promotion (Promosi) dengan pertanyaan dan hasil wawancara dengan
Mas Toro selaku pemilik Sekararum Fashion pada hari rabu tanggal 4
Desember 2019 sebagai berikut:
Produk apa saja yang dihasilkan SA?
“Kita hanya produksi Gamis dan khimar”
Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?
“Untuk gamis model ganti-ganti, jadi dalam satu minggu itu
kita ganti 3 model, yang membuat desain ada satu karyawan
khusus untuk mendesain sama mengawasi pada bagian
produksinya, sekalian membuat desain di tempat tersebut,
kadang juga di gudang karena untuk pengawasan
pemotongan. Untuk motif gamis ada floral, polos, abstrak,
ada juga kombinasi dua warna polos dan juga motif
kombinasi dengan polos berarti semua sih ya. Lalu untuk
khimar polos tidak terlalu banyak model tapi ada dua variasi
yaitu yang panjang atau syar’i sampai pantat dan hanya
panjangnya sampai punggung saja. Karna kita kan
konsepnya syar’i jadi semua khimar minimal modelnya
45
dada tertutup, tidak model yang pendek seperti segiempat
biasa ataupun model yang persegi panjang”.
Ukuran pada produk apa aja?
“Untuk ukuran produk gamis kita ada banyak yaitu dari
ukuran S, M, L, XL, XXL, dan XXXL. sedangkan untuk
produk khimar kita ukurannya syar’i jadi minimal untuk
dada tetutup, ukuran khimar ya pertama dada tertutup
ukuran belakang ada yang hanya sampai patat dan ada yang
sampai bawah pantat karena sifatnya syar’i”.
Bagaimana packanging atau kemasan yang digunakan Sekararum
Fashion?
“Kita menggunakan kemasan yang sangat sederhana tapi
insyaAllah konsumen teratrik dengan kemasan kita,
kemasan menggunakan plastik putih bening bertuliskan
Sekararum Fashion lalu untuk kemasan luar mengguanakn
kantong plastik tebal juga bertuliskan Sekararum Fashion”.
Pengambilan merek Sekararum Fashion diperoleh dari mana ya?
“Untuk merek kita ambil dari nama pemilik, istri saya
namanya kan Adelina Sekar Arumningtiyas, kita ambil
Sekararum saja, dengan memounyai tujuan baik karna dari
nama tersebut mempunyai arti bagus”.
Untuk label Sekararum desainnya bagaimana dan mendesain sendiri
atau didesain oleh orang lain?
46
“Label kita buat desain sendiri lalu dicetakkan, untuk desain
label kita menggunakan tulisan Sekaarum Fashion yang
dibuat menarik”.
Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?
“Untuk mesin jahit kita tidak menyediakan karena sistem
jahitnya mereka di rumah masing-masing dan memakai
mesin jahit mereka sendiri. Kalau untuk bahan seperti kain
kita beli kain roll langsung banyak, jadi ada yang nawarin
kita pesan kirim, untuk pembayarannya itu satu bulan
sekali, dan untuk pengirimannya satu pengiriman langsung
berapa puluh roll kain. Untuk peralatan lain seperti benang
iru mereka sendiri yang nyediain, penjahit masing-masing
karena modelnya kita cuman ngasih kain yang sudah
berbentuk potongan yang sesuai dengan model gamis lalu
tinggal dikerjakan penjahit. Jadi kita tinggal terima jadi lalu
bayar mereka tergantung berapa gamis yang dihasilkan
itungannya per pcs gamis. Kan kita jadi irit ongkos juga
tidak nyediain tempat, mesin jahit, terus tidak perlu adanya
perawatan mesin, listrik”.
Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?
“Rata-rata perhari dalam produksi gamis itu 150 pcs. Kalau
dalam satu minggu ya berarti sekitar 900 pcs gamis. Itu
47
sudah semua penjahit. Kalau untuk produksi khimar itu per
bulan itungannya sekitar 2000 pcs”.
Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?
“Ya rata-rata untuk seharinya itu laku sekitar 100 pcs
gamis, kalau produksinya kan kurang lebih 150 pcs jadi
masih ada gamis yang belum terjual itu masih stock di rak
toko. Jadi saya itung-itung kurang lebih 100 gamis. Kalau
untuk khimar belum begitu cepat ya penjualannya, karna
produk khimar itu sebenarnya produk pelengkap saja, tidak
terlalu banyak juga penjualan dan produksinya. Intinya
orang beli gamis disitu ada khimar juga nggak nyari di luar,
kadang ada juga kita jual yang satu sheet gamis dengan
khimar, tapi kebanyakan kita jualnya pisah. Sebenarnya
khimar itu tidak prioritas ya, misalkan satu khimar warna
hitam sudah bisa dipake untuk beberapa gamis. Jadi produk
khimar produk pendukung tapi ya lumayan juga sih
penjualannya”.
Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?
“Lewat Instagram, dari mulut ke mulut itu pasti ya,
misalkan kalau ada yang tau instagram SA lalu dia suka
pasti dia cerita dengan teman atau kerabat yang lain
akhirnya mungkin kepo terus ngefollow instagram SA.
Followersnya dari hari ke hari selalu tambah dari situ juga
kita nggak pernah promosi, nggak pernah endors, nggak
48
pernah beli followers juga itu semua ya nambah-nambah
sendiri. Kita promosi juga hanya jualan saja di instagram
berupa psoting foto, video dan juga live udah itu aja”.
Bagaimana dalam penetapan harga ?
“Penetapan harga pada SA kita mulai dari kalangan
menengah kebawah sampai atas juga bisa karena harganya
relatif ya tidak terlalu mahal dan tidak murahan. Karena
akun yang lain itu dengan bahan yang sama model juga
masih biasa tapi mereka jual dengan harga mulai Rp
200.000 keatas. Kalau SA masih di tengah-tengan diatas Rp
100.000 dan masih dibawah Rp 200.000. kita bisa jual
murah karena kita produsen langsung tangan pertama dan
tidak lewat perantara toko dulu”.
Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan ?
“Sangat terjangkau sekali ya soalnya saya sering liat kalau
di Kudus memang banyak harga gamis dibawah Rp
100.000 tapi bahan dan jahitannya kurang bagus model dan
motifnya juga biasa saja, kalau SA itu saya anggap harga
terjangkau karena harga masih menengah ya ditengah-
tengah karena dengan harga Rp 100.000 keatas tapi masih
dibawah Rp 200.000 sudah dapat gamis yang bahan dan
jahitannya bagus dan rapi, model macem-macem dan motif
banyak selalu ganti model dan motif setiap 3 hari sekali.
49
Untuk khimar juga sudah terjangkau banget ada harga
dibawah Rp 100.000 sampai Rp 100.000 keatas karena
model khimar syar’i”.
Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari pesaing ?
“Kalau pesaing yang offline disekitar sini kayaknya tidak
ada, kita sering lihat di Instagram pesaing, kita lihat harga
pasaranya mereka berapa. Supplier semua kan sama penjual
beli disupplier dengan kain yang sama kita bisa menghitung
mereka pakai kain itu dijual segitu kalau bisa SA ngasih
harga dibawahnya tapi tetap terjangkau jadi kita harus
sering ngecek harga dengan yang lain”.
Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?
“Selama ini sih konsumen bilangnya selalu murah jadi
belom menemukan kendala pada harga karena kok harga
segini sudah dapat gamis dan khimar syar’i, jahitan rapi dan
tidak mengecewakan intinya karena kita kan produsen ya
jadi masih bisa ngejual murah tapi berkualitas produsen
kulakan kain bahan yang lain langsung banyak jadi
harganya dapat potongan, produsen hubungannya dengan
supplier langsung”.
Dimana produk SA di jual ?
“Untuk sekarang toko SA masih di Plamongan Indah, kan
ada online juga, lebih banyak yang pesan lewat online”.
Dimana awal lokasi SA ?
50
“Kalau awalnya sih kita belum produksi sendiri kita hanya
kulakan lalu jualan biasa, pertama kita ngontrak untuk
tempat tinggal dan juga untuk jualan lokasinya masih
didaerah plamongan indah situ namanya Trembesi”.
Bagaimana perkembangan lokasi SA ?
“Lokasi pertama di daerah Trembesi belum ada toko, kita
jualan di rumah aja sebelumnya gak ada niatan buat jualan
paling kalau niat dijual waktu CFD dan ditawarin ke teman-
teman kerja lalu lama-lama rumah itu ramai banyak orang
datang untuk beli, akhirnya kita produksi sendiri terus kita
pindah di Plamongan Indah masih ngontrak tapi khusus
untuk toko saja dan sudah punya nama juga sampai
sekarang SA lokasinya masih di Plamongan Indah, nanti
awal tahun 2020 akan pindah di toko yang baru di daerah
Pesona Asri Tlogomulyo dan sudah milik sendiri”.
Bagaimana akses menuju lokasi?
“Kalau menurut saya sih lumayan gampang ya, memang
masih di dalam perumahan tapi tapi ngak dalam banget,
sekarang juga kan sudah ada google maps jadi semua akan
lebih mudah. Kita sudah daftarin lokasi SA pada google
maps jadi langsung bisa cari dengan mudah”.
Dengan cara apa saja dalam proses promosi?
“Hanya lewat instagram saja berupa posting foto, video dan
juga melakukan live”.
51
Bagaimana upaya SA agar produk tetap laku?
“Ya sering-sering live aja karna dengan live kita selalu
menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan harga.
Setiap ada model dan motif baru langsung posting foto dan
video. Dan sering ganti model dan motif supaya konsumen
tidak bosen. Dalam tiga hari sekali ada model dan motif
baru”.
Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada penjualan?
“Lebih dari cukup ya karna kan hanya lewat instagram saja,
kita pake instagram saja kan gratis cuman isi kuota aja
itupun nggak hanya untuk pekerjaan aja”.
Alat promosi apa saja yang digunakan SA?
“Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya
HP kalo foto pake kamera”.
Hasil wawancara dengan Mbak Maya selaku karyawan pada
Sekararum Fashion pada hari jum’at 13 Desember 2019 Sebagai
berikut:
Produk apa saja yang dihasilkan?
“Gamis, khimar, dulu juga ada ciput dan kaos kaki tapi
sekarang udah ndak ada fokus ke gamis dan khimar aja”.
Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?
“Untuk motif macem-macem ada bunga-bunga, abstrak,
salur, polos, ada juga kombinasi polos 2 warna dan ada
yang polos kombinasi dengan motif. model tidak terlalu
52
banyak, pergantian model seminggu 3 kali, kalo untuk
model khimar tidak terlalu banyak atau tidak sering ganti
model”.
Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?
“Alat untuk produksi itu ada alat potong dan mesin jahit.
Kalau mesin jahit itu dari penjahit sendiri karena kita
sistemnya penjahitnya itu menjahit dirumah masing-masing
untuk bahan-bahan lain seperti kain, benang dan lain-lain
dari kita”.
Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?
“Produksi gamis itungannya harian sekitar 100 sampai 150
gamis kalau khimar itu mingguan”
Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?
“Barang terjual dalam satu hari lebih dari 100 pcs gamis
kalo pas lagi rame nyampe 300 pcs gamis”.
Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?
“SA dalam pnyampaian produk hanya melalui instagram
saja berupa foto, video dan juga live di instagram”.
Bagaimana dalam penetapan harga ?
“Kalau penetapan harga sih terjangkau banget karna SA
menetapkan harga dimulai dari kalangan kebawah tapi
kualitas tetep terjamin. Kalau untuk lainnya sih harga
kurang begitu tau karna hanya karyawan ya, jadi semua
53
Mbak Adel sama Mas Toro yang ngatur dimulai dari bahan-
bahan, pengeluaran, gaji jadi yang kutau harga tetap
terjangkau untuk semua kalangan”.
Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan ?
“Kalo harga dengan produk yang dihasilkan sih sangat
terjangkau ya, kita pake bahannya yang berkualitas, jahitan
juga rapi ada standartnya. Banyak konsumen yang merasa
puas juga”.
Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari pesaing ?
“Kalo dalam menjaga harga agar tetap kompetitif ya aku
karna hanya karyawan sih kurang begitu tau, biasanya Mas
Toro sama Mbak del itu selalu ngecek harga dengan pesaing
lain yang kualitasnya begitu mereka kasih harga berapa tapi
SA harus tetap menyeimbangkan dengan kualitasnya. Agar
konsumen tetep puas”.
Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?
“Kalo kendala dalam harga sih kayaknya belum ada ya,
setahuku konsumen itu merasa harganya masih terjangkau,
tapi mungkin ada sih kalo misalnya ada model baru dan
pake bahan yang kualitasnya tinggi pasti kan harganya agak
tinggi juga, ada yang kaget gitu tapi kalo tau bahannya
berkualitas ya suka-suka aja. Tetap habis juga sih. Karna
kan konsumen macam-macam ya”.
54
Dimana produk SA di jual ?
“Untuk sekarang SA tokonya masih di Plamomgan, SA ada
dua penjualan offline sama online juga”.
Dimana awal lokasi SA ?
“Kalo awalnya lokasi SA itu ada di jalan Trembesi ya,
belum punya toko, itu aja pertama ngontrak buat tempat
tinggal sekaligus jualan di rumah”.
Bagaimana perkembangan lokasi SA ?
“Iya tadi untuk pertama awal lokasi SA di Trembesi Mas
Toro sama Mbak Adel ngontrak di situ untuk tempat
tinggal, untuk jualan masih biasa dan belum produksi
sendiri, jualannya masih biasa, terus kjualan kalo Car Free
Day sama ditawarin sama temen-temen waktu kerja lalu
pindah di Plamongan masih ngontrak juga udah 3 tahun ini
ya smpek sekarang, sebelumnya sih udah punya nama SA
sih waktu di Trembesi tapi masih kulakan lalu punya
rencana untuk produksi sendiri sampai sekarang
Alhamdulillah nanati tahun 2020 akan pindah toko udah
milik sendiri di daerah Pesona Asri Tlogomulyo”.
Bagaimana akses menuju lokasi?
“Lumayan jauh kalo yang naik angkot ya, tapi udah ada di
maps juga jadi lebih mudah”.
Dengan cara apa saja dalam proses promosi?
55
“SA mengenalkan produk atau promosi hanya lewat
instagram saja berupa posting foto, video dan juga
melakukan live”.
Bagaimana upaya SA agar produk tetap laku?
“Ya SA sering live di instagram karna dengan live SA
selalu menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan
harga. Pokok ya sedetail mungkin. Setiap ada model dan
motif baru langsung posting foto dan video. Dalam tiga hari
sekali ada model dan motif baru biar konsumen nggak
bosen”.
Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada penjualan?
“Alhamdulillah lebih ya, malah biasanya kurang-kurang”.
Alat promosi apa saja yang digunakan SA?
“Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya
HP kalo foto pake kamera. Untuk lokasi kita biasanya di
taman, mall dan cafe, ya cari tempat yang bagus lah biar
tambah tertarik”.
Hasil wawancara dengan Mbak Shela selaku karyawan Sekararum
Fashion pada hari Jum’at 13 Desember 2019sebagai berikut:
Produk apa saja yang dihasilkan?
“Ya sama sih gamis dan khimar, dulu juga ada sih ciput dan
kaos kaki tapi sekarang udah enggak fokus ke gamis dan
khimar”.
Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?
56
“Untuk model gamis tidak terlalu banyak, pergantian
model seminggu 3 kali kalau motif macem-macem bunga,
abstrak, salur, polos dan ada juga kombinasi polos 2 warna
dan ada yang polos kombinasi dengan motif. Kalo untuk
model khimar tidak terlalu banyak atau tidak sering ganti
model, mirip model yang dulu”.
Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?
“Alat mesin untuk produksi itu ada alat potong dan mesin
jahit. Kalau mesin jahit itu dari mereka sendiri-sendiri
karena kita sistemnya penjahitnya itu menjahit dirumah
masing-masing untuk bahan-bahan lain seperti kain, benang
dan lain-lain dari SA”.
Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?
“Produksi gamis itungannya per hari sekitar 100 sampai 150
gamis kalau khimar itu per satu minggu sekali”.
Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?
“Produk gamis terjual dalam satu hari lebih dari 100 pcs
gamis kalo pas lagi rame bisa nyampe 300 pcs gamis. Kalo
untuk khimar sih belum begitu banyak”.
Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?
“SA dalam pnyampaian produk melalui instagram saja
berupa foto, video dan juga live di instagram”.
Bagaimana dalam penetapan harga ?
57
“Kalau penetapan harga sih terjangkau banget karna SA
menetapkan harga dimulai dari kalangan menengah
kebawah tapi kualitas tetep terjamin. Konsumennya mcem-
macem mulai dari kalangan menengah kebawah sampai
menengah atas suka”.
Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan ?
“Kalo harga sangat terjangkau banget ya, kita pake
bahannya yang berkualitas, jahitan juga rapi ada
standartnya. Banyak konsumen yang merasa puas juga”.
Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari pesaing ?
“Sama sih yang dibilang Mbak Maya, biasanya Mas Toro
sama Mbak Adel itu selalu ngecek harga dengan pesaing
lain yang kualitasnya begitu mereka kasih harga berapa tapi
SA harus tetap menyeimbangkan dengan kualitasnya. Agar
konsumen tetep puas”.
Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?
“Kalo kendala dalam harga sih kayaknya belum ada ya,
setahuku konsumen itu merasa harganya masih terjangkau,
malah banyak yang bilang murah banget”.
Dimana produk SA di jual ?
“Untuk sekarang SA tokonya masih di Plamomgan, SA ada
dua penjualan offline sama online”.
Dimana awal lokasi SA ?
58
“Kalo awalnya lokasi SA itu ada di jalan Trembesi ya,
pertama ngontrak buat tempat tinggal sekaligus jualan di
rumah”.
Bagaimana perkembangan lokasi SA ?
“Pertama awal lokasi SA di Trembesi Mas Toro sama Mbak
Adel ngontrak di situ untuk tempat tinggal, untuk jualan
masih biasa masih ambil ditempat lain dan belum produksi
sendiri, biasanya jualan waktu Car Free Day sama ditawarin
sama temen-temen waktu kerja lalu pindah di Plamongan
masih ngontrak juga udah 3 tahun ini ya sampek sekarang,
sebelumnya sih udah punya nama SA sih waktu di Trembesi
tapi masih kulakan lalu punya rencana untuk produksi
sendiri sampai sekarang Alhamdulillah nanati tahun 2020
akan pindah toko udah milik sendiri di daerah Pesona Asri
Tlogomulyo”.
Bagaimana akses menuju lokasi?
“Lumayan jauh kalo yang naik kendaraan umum , kalo dulu
kan jarag gojek sama grab ya, tapi udah didaftarin di maps
juga jadi lebih mudah”.
Dengan cara apa saja dalam proses promosi?
“SA mengenalkan produk atau promosi kepada konsumen
cuman lewat instagram saja berupa posting foto, video dan
juga melakukan live di instagram”.
Upaya agar produk tetap laku?
59
“Ya sering-sering live di instagram karna dengan live SA
selalu menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan
harga. Setiap ada model dan motif baru langsung posting
foto dan video. Biar konsumen nggak bosen SA selalu
posting kalo ada keluaran baru”.
Berikut hasil wawancara dengan Mbak Luluk seorang konsumen
pada hari selasa 10 Desember 2019 sebagai berikut:
Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada penjualan?
“Alhamdulillah lebih ya, padahal SA cuman jualan lewat
instagram aja, malah biasanya kurang-kurang”.
Alat promosi apa saja yang digunakan SA?
“Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya
HP kalo foto pake kamera”.
Apa alasan Anda untuk lebih memilih produk Sekararum Fashion
dibanding yang lain?
“Kalau ditanya alasannya karna yang pertama suka sering
liat di Instagram juga ya, selalu mengikuti lah terus tertarik
akhirnya beli. Untuk produk gamis kualitas bagus, jahitan
rapi,modelnya menarik, tidak seperti yang biasanya dijual
murah, kalau SA itu kualitas bagus, harga murah tapi nggak
abal-abal lah intinya jadi sebanding. Kalau untuk produk
khimar untuk modelnya sih cukup tidak terlalu banyak
model, warnanya menarik sudah cukup bikin
ketagihanuntuk beli apalagi gamisnya”.
60
Bagaimana menurut Anda kualitas produk SA?
“Ya seperti yang tadi saya bilang ya, untuk kualitas dari
jahitannya itu sangat rapi, modelnya menarik, kalau di SA
itu kan terkenal harganya murah dibawah standart lah tapi
kualitasnya itu tidak abal-abal”.
Apakah anda sudah puas dengan produk SA?
”Kalo memuaskan sih sudah, tapi karna postur tubuh saya
ini minimalis sekali jadi setiap beli itu harus mengecilkan
dulu, tapi untuk keseluruhan sudah pas sudah bagus dan
puas sekali”.
Bagaimana motif dan model produk SA ?
“Kalo untuk motif sih udah banyak ya pilihannya, ada motif
bunga-bunga, abstrak, polos, kombinasi dua warna polos,
kombinasi polos dengan motif jadi untuk motif udah
komplit. Kalo untuk model kurang banyak modelnya,
mungkin SA perlu mengeluarkan inovasi-inovasi baru lagi
untuk menarik lebih banyak pelanggan”.
Apa saran untuk SA dari segi produk?
“Lebih ada inovasi-inovasi baru lagi, kalo motifnya sudah
banyak, sudah beranekan ragam tapi untuk model mungkin
perlu ada pembaruan-pembaruan lagi”.
Bagaimana dengan harga yang ditawarkan SA?
“Harga gamis dan khimar yang dijual itu udah pas banget
ya, untuk kalangan remajapun pas kalo mau belajar lebih
61
syar’i itu pas karna sangat terjangkau harganya dari
menengah kebawah”.
Apakah harga sudah sebanding dengan produk yang dijual SA?
“Sebanding sekali, dengan harga seperti itu kalo diluar
mungkin produk lain ada yang kainnya/bahannya kurang
bagus, jahitannya kurang rapi tidak sesuai dengan keingina
kita. Tapi kalo di SA itu jahitan rapi, bahannya bagus sesuai
dengan yang diiklankan, terus model dan motifnya juga pas
jadi sangat terjangkau sekali. Kalo untuk khimar kan model
khimarnya syar’i panjang sekali jadi ya maklum harga
segitu, kalo aku sih khimar dengan harga tinggi tapi kualitas
bagus ya sebanding-sebanding saja”.
Apa saran untuk SA dari segi harga?
“Kalo harga sih sudah bagus ya sangat terjangkau sekali,
mungkin lebih menarik pelanggan lagi diadakan promosi,
diskon atau potongan harga, giveaway kayak gitu, jadi
misalnya orag beli pertama itu waktu ada potongan harga eh
malah tau kualitasnya bagus pasti akan ketagihan”.
Bagaimana keadaan toko SA saat ini?
“Kalo bisa sih nanti lebih dibesarkan lagi karna kadang kalo
pas kesitu itu pas lagi rame-ramenya dengan toko yang
luasnya segitu ya agak riwuh juga sih, lumayan sempit
apalagi kalo menuju lebaran atau pas hari-hari libur itu
sangat ramai, kita mau mili-milih juga susah”.
62
Bagaimana akses menuju SA?
“Untuk lokasi kalo menurut saya kurang strategis sih karna
masih di dalam perumahan, soalnya kalo dari jalan raya
mau ke tokonya kalo yang pake angakot masih kesusahan
ya harus jalan kaki dulu, untuk yang pake kendaraan
lansgsung bisa masuk tapi agak cari-cari dulu karna didalam
perumahan tapi kan sekarang ada maps dan sudah ada
alamat yang didaftarin di maps jadi ya lumayan juga".
Apa saran untuk SA dari segi lokasi?
“Mungkin untuk lokasi kalo bisa cari yang lebih strategis
lagi deket dengan jalan raya biar aksesnya lebih mudah”.
Bagaimana promosi yang dilakukan SA di Instagram
“Berupa postingan foto, video, insta story dan juga live
dengan menjelaskan produk secara detail”.
Apakah anda puas dengan cara promosi yang ditetapkan oleh SA?
“Kalo saya puas-puas aja ya, walaupun promosinya hanya
lewat instagram tapi cara mereka menjelaskan produknya
itu sudah sangat detail sekali mulai dari rincian jahitan,
bahannya seperti apa, harga bagaimana, modelnya seperti
apa, itu sudah dijelaskan secara detail, biasanya
menggunalan insta story, posting foto, video dan juga live.
Biasanya yang dijelaskan detail itu waktu live kalo foto
sama video disitu sudah ditulis dibawah captionnya”.
Apa saran untuk SA dari segi promosi?
63
“Mungkin dari segi promosi produk melalui instagram
sudah bagus ya tapi mungkin agar lebih meluas kan tidak
semua kalangan pakenya instagram cotohnya kalo orang tua
ya ibu-ibu lah paling pakenya masih facebook atau nggak
majalah-majalah biasanya anak remaja itu suka liat-liat
majlaah fashion kayak gitu. Kalo saran lain mungkin biar
lebih menarik lagi ada promosi dengan cara giveaway,
diskon atau ada potongan harga”.
Hasil wawancara dengan Mbak Eli yaitu konsumen pada Sekararum
Fashion pada hari minggu 15 Desember 2019 sebagai berikut:
Apa alasan Anda untuk lebih memilih produk Sekararum Fashion
dibanding yang lain?
“Karna gamis dan khimar di SA modelnya lumayan banyak,
kualitanya bagus, simpel, jahitannya rapi, dipake anggun,
gamisnya syar’i sesuai dengan jamannya karna sekarang
lebih pada suka ke syar’i, ukurannya juga macem-macem
jadi suka karna ada yang pas”.
Bagaimana menurut Anda kualitas produk SA?
“Ya seperti yang tadi saya bilang ya, untuk kualitas dari
jahitannya itu sangat rapi, modelnya menarik, kalau di SA
itu kan terkenal harganya murah dibawah standart lah tapi
kualtasnya itu tidak mengecewakan”.
Apakah anda sudah puas dengan produk SA?
64
“Kalo puas sih sudah dengan bahan yang bagus jahitan rapi
pokoknya untuk keseluruhan udah puas kecuali untuk
ukuran saya masih harus mengecilkan dulu, karna badanku
kurang tinggi yatidak minimalis banget sih tapi tetap harus
mengecilkan karna modelnya syar’i jadi masih panjang
banget”.
Bagaimana motif dan model produk SA ?
“Motifnya udah banyak suka banget tapi kalo untuk
modenya kurang begitu puas ya masih kurang inovasi
modelnya”.
Apa saran untuk SA dari segi produk?
“Kalo bisa model diperbanyak lagi, untuk keseluruhan
sudah pas lah suka banget”.
Bagaimana dengan harga yang ditawarkan SA?
“Terjangkau sih kalo harga segitu udah dapet gamis ataupun
khimar yang kualitanya bagus dan pokoknya tidak
mengecewakan, karna kalo bikin sendiri malah habis
banyak”.
Apakah harga sudah sebanding dengan produk yang dijual SA?
“Sudah sebanding banget ya karna kalo diliat dari kualitas
produk bagus, jahitannya rapi jadi ya kalo harga segitu aku
sebanding-sebanding saja. Soalnya banyak di tempat lain itu
banyak juga yang harganya murah tapi kualitasnya kurang
srek dihati. Kalo untuk khimar juga sangat sebanding ya
65
untuk modelnya kan syar’i jadi kan biaya bahan lebih
banyak”.
Apa saran untuk SA dari segi harga?
“Untuk harga di SA sudah pas ya sudah terjangkau banget
dari berbagai kalangan. Mungkin untuk lebih menarik
konsumen lagi diadakan potongan harga lagi ataupun
giveaway”.
Bagaimana keadaan toko SA saat ini?
“Kalo aku sih lebih seringnya beli online jadi masih belum
tau pasti ya tentang keadaanya di san, tapi kalo aku liat di
instagram sih kayaknya belum terlalu besar jadi pas kalo
menjelang lebaran ada potongan harga itu agak kesempitan
atau kesusahan kalo mau pilih- pilih barang”.
Bagaimana akses menuju SA?
“Kalo menurut aku sih masih agak susah ya karna nggak
deket dengan jalan raya dan masih di perumahan”.
Apa saran untuk SA dari segi lokasi?
“Mungkin untuk lokasi kalo bisa cari yang lebih strategis
lagi deket dengan jalan raya biar aksesnya lebih mudah”.
Bagaimana promosi yang dilakukan SA di Instagram?
“Yang aku tahu ya promosi SA di Instgram mereka itu
sering mengunggah foto, video dan sering live di
Instagram”.
Apakah anda puas dengan cara promosi yang ditetapkan oleh SA?
66
“Ya kalau promosi sih biasanya udah diperjelas dengan
detail waktu juga menuliskan dibawah captionnya dengan
jelas”.
Apa saran untuk SA dari segi promosi?
“Agar konsumen lebih banyak yang tau mungkin facebook
mau diaktifkan lagi dulunya sih udah pernah ada di
facebook tapi kayaknya sekarang udah nggak ada ya, karna
kan memang kalo sekarang anak remaja mayoritas pake
instagram tapi kalo untuk orang tua mungkin masih banyak
yang pake facebook. Lalu mungkin diadakan pasar
mingguan”.
Tabel 4.1
Triangulasi Sumber Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion
Pertanyaan
Penelitian 1
Pemilik Karyawan 1 Karyawan 2
Imple
menta
si
strate
gi
baura
n
pema
saran
Produk 1. Produk yang
dihasilkan SA
gamis dan
khimar, model
gamis macam-
macam, tiga
hari sekali
pergantian
model. kalo
khimar tidak
terlalu banyak
model, motif
ada floral,
polos,
kombinasi.
Khimar polos.
1. Produk SA ada
gamis, khimar
ada tambahan
ciput dan kaos
kaki, sekarang
fokus gamis dan
khimar aja.
Motif gamis
banyak, model
sudah lumayan
banyak. Setiap
tiga hari ganti
model. Khimar
polos, model
tidak terlalu
banyak dan
1. Produk SA ada
gamis, khimar,
ciput dan kaos
kaki, untuk
sekarang fokus
gamis dan
khimar. Model
gamis sudah
lumayan
banyak setiap
tiga hari ada
pergantian
model. Motif
gamis macam-
macam, model
khimar belum
67
Ukuran
bermacam-
macam.
2. Ukuran variasi
3. kemasan produk
(packaging)
menggunakan
plastik bening
tebal
bertuliskan logo
SA.
4. Merek SA
diambil dari
nama pemilik.
5. Label SA
dilambangkan
tulian SA dan
6. Menggunakan
mesin jahit dari
penjahit
masing-masing.
Jumlah
produksi gamis
perhari 150 pcs,
untuk khimar
setiap
minggunya
lebih dari 200
pcs.
7. Produk yang
terjual gamis
perhari kurang
lebih sekitar
100 pcs.
8. Penyampaian
produk dengan
instagram, dari
mulut ke mulut
itu pasti.
tidak sering
ganti model.
Berbagai
macam ukuran.
2. Ukuran variasi
3. Alat produksi
ada mesin
potong dan
mesin jahit,
mesin jahit dari
penjahit sendiri.
Jumlah produksi
gamis perhari
sekitar 100
sampai 150,
untuk khimar
setiap minggu.
4. Produk gamis
terjual dalam
satu hari lebih
dari 100 pcs
kalo lagi rame
bisa 300 pcs.
5. Penyampaian
produk melalui
berupa foto,
video, dan juga
live.
begitu banyak
khimar polos.
2. Ukuran macam-
macam.
3. Alat produksi
ada mesin jahit
tapi dari
penjahit sendiri,
jahitnya di
rumah. Jumlah
produksi stiap
hari dari 100
sampai 150 pcs.
Untuk khimar
per bulan.
4. Produk yang
terjual per hari
diatas angka
100 pcs kalau
rame misalnya
mendekati
lebaran bisa
sampai 300 pcs.
5. Penyampaian
produk kepada
konsumen
melalui
berupa foto,
videodan live.
Harga 1. Penetapan harga
SA mulai dari
kalangan
menengah
kebawah jadi
sangat
terjangkau
2. Penetapan harga
sangat
1. Petetapan harga
sangat
terjangkau
karena dari
kalangan
menengah
kebawah.
2. Harga sangat
terjangkau
1. Penetapan
harga pada SA
sangat
terjangkau
karena dari
kalangan
menengah ke
bawah sampai
menengah suka.
68
terjangkau
karna dengan
kualitas bahan
bagus jahitan
rapi harga
dibawah
standart jadi
sangat
terjangkau
untuk berbagai
kalangan.
3. Menjaga harga
agar tetap
kompetitif
dengan cara
selalu melihat
persaingan
harga yang ada
di pasar.
4. Belum ada
kendala karna
kebanyakan
konsumen
bilangnya harga
di SA sangat
murah dan
terjangkau.
dengan produk
yang dihasilkan,
kualitas bahan
bagus, jahitan
rapi. Banyak
konsumen yang
merasa puas.
3. Dalam menjaga
harga agar tetap
kompetitif SA
selalu mengecek
persaingan
harga di
pasaran.
4. Kendala dalam
harga blum ada.
Konsumen
merasa puas dan
harga segitu
dibilang
terjangkau.
2. Harga sangat
terjangkau
dengan produk
yang
dihasilkan,
bahan yang
berkualitas,
jahitan rapi
sesuai standart.
3. Menjaga harga
agar tetap
kompetitif
pemilik selalu
mengecek
persaingan
harga di
pasaran.
4. Kendala dalam
harga belum
ditemukan.
Banyak
konsumen yang
merasa harga
pada SA sangat
murah.
Tempat 1. SA berlokasi di
Plamongan
Indah. Awal
lokasi SA di
Trembesi
pertama untuk
tempat tinggal
dan jualan
biasa.
2. Perkembangan
lokasi SA awal
di Trembesi
daerah
Plamongan juga
masih dibuat
tempat tinggal
dan jualan
biasa, sekarang
di Plamongan
khusus untuk
toko saja masih
1. SA sekarang
berlokasi di
Plamongan, ada
penjualan online
juga. Awal
lokasi di
Trembesi,
belum punya
toko masih
ngontrak dan
untuk tempat
tinggal.
2. Perkembangan
lokasi SA
pertama jualan
di kontrakan
daerah
Trembesi, lalu
pindah di
Plamongan
khusus untuk
1. Untuk lokasi
SA saat ini di
Plamongan.
Juga ada
penjualan
online. Awal
lokasi SA di
Trembesi,
masih kontrak
untuk tempat
tinggal dan
jualan biasa.
2. Perkembangan
SA awal jualan
di Trembesi
jualan biasa dan
aslinya untuk
tempat tinggal
lalu pindah di
Plamongan
khusus untuk
69
kontrak untuk
awal tahun 2020
akan pindah di
toko milik
sendiri di
daerah Pesona
Asri
Tlogomulyo.
3. Akses menuju
lokasi lumayan
gampang karna
sudah saya
daftrin juga di
google maps.
toko sampai
sekarang dan
awal 2020 akan
pindah di toko
daerah Pesona
Asri sudah milik
sendiri.
3. Akses menuju
toko untuk saat
ini lumayan
jauh kalo naik
kendaraan
umum
(angkot), tapi
sudah ada maps.
toko dan sudah
produksi sendiri
dan awal 2020
nanti akan
pindah toko
sudah milik
sendiri di jalan
Tlogomulyo
Pesona Asri.
3. Akses menuju
toko saat ini
kurang strategis
kalo naik
kendaraan
umum. Tapi
karena sudah
ada maps jadi
lumayan
membantu.
Promos
i
1. Proses promosi
hanya lewat
instagram.
2. Upaya agar
produk tetap
laku dengan
cara sering-
sering live di
instagram karna
waktu live
menjelaskan
produk dengan
detail.
3. Promosi dengan
sangat memberi
hasil yang lebih
dari cukup.
4. Alat promosi
hanya
menggunakan
hp dan kamera.
1. SA
mengenalkan
produk lewat
berupa posting
foto, video dan
juga melakukan
live.
2. Sering
melakukan live
agar konsumen
merasa puas
dengan
penjelasan
produknya
3. Promosi
menggunakan
instagram saja
sudah lebih,
biasanya juga
kurang-kurang.
4. Alat promosi
yang digunakan
hanya hp dan
kamera. Lokasi
foto di taman,
mall cafe dll.
1. Mengenalkan
produk atau
promosi dengan
instagram saja.
Berupa foto,
video dan live.
2. Sering
melakukan live
di instagram
agar konsumen
bisa melihat
penjelasan SA
dengan jelas.
3. Promosi dengan
instagram saja
Alhamdulillah
sudah lebih dari
cukup, kadang
bisa kurang.
4. Alat untuk
promosi
menggunakan
hp dan kamera
saja.
Informan konsumen 1 Informan konsumen 2
70
Produk 1. Alasan lebih suka beli di
SA karna Untuk produk
gamis berkualitas.
2. Kualitas bagus, jahitan rapi,
modelnya menarik, tidak
seperti yang biasanya dijual
murah. SA terkenal harga
murah tapi tidak abal-abal.
3. Produk SA untuk
keseluruhan udah puas.
Karna pstur yang minimalis
masih harus mengecilkan.
4. Model belum begitu banyak
tapi menarik, motif sudah
banyak variannya dan
komplit. Saran untuk
produk lebih banyak
inovasi modelnya agar lebih
banyak konsumen yang
tertarik.
1. Alasan suka pada produk
SA karna gamis dan
khimar model lumayan
banyak, bagus,rapi,
dipake anggun, syar’i
sesuai jamannya.
2. Kualitas gamis SA pada
jahitan rapi, modelnya
menarik, harga murah tapi
tidak mengecewakan.
3. Dengan produk SA untuk
keseluruhan sudah puas
kalo ukuran saya harus
memotong bawahnya
karna model syar’i jadi
terlalu panjang.
4. Motif udah banyak kalo
model kurang begitu puas.
Kurang inovasi. Saran
untuk produk SA model
diperbanyak lagi, untuk
keseluruhan sudah puas.
Harga 1. Harga gamis dan khimar pas
banget, sangat terjangkau.
2. Harga sebanding sekali
dengan kualitas yang
dihasilkan.
3. Saran segi harga agar lebih
menarik pelanggan lagi
diadakan promo, diskon
atau giveaway.
1. Harga gamis dan khimar
terjangkau, bagus, tidak
mengecewakan.
2. Harga sudah sebanding
sekali karena harga murah
tapi berkualitas.
3. Untuk harga sudah sangat
terjangkau. Sarannya
mungkin agar konsumen
lebih banyak yang tertarik
diadakan potongan harga
atau giveaway.
71
Tempat 1. Keadaan toko untuk saat ini
masih lumayan sempit kalo
rame agak susah
2. Akses lokasi SA kurang
strategis masih dalam
perumahan.
3. Saran pada lokasi mungkin
lokasi cari yang lebih
strategis
1. Karena lebih sering beli
online jadi belum begitu
jelas kalo dilihat dari
instagram keadaan toko
belum bgitu besar.
2. Akses lokasi SA masih
agak susah karena tidak
dekat dengan jalan raya.
3. Saran untuk lokasi SA
lebih enak yang dekat
dengan jalan raya agar
lebih mudah.
Promos
i
1. SA melakukan promosi
dengan instagram berupa
postingan foto, video, insta
story dan live di instagram
2. Cara promosi SA udah
memuaskan walaupun
hanya dengan instagram
tapi dijelaskan dengan
detail.
3. Saran pada promosi SA
mungkin nggak hanya pake
instagram aja tambah
media yang lain seperti
facebook dan majalah.
1. Promosi yang dilakukan
SA lewat instagram sering
mengunggah foto, video
dan live.
2. Puas dengan proses
promosi yang dilakukan
SA karena sudah
dijelaskan dengan detail
pada caption gambr
maupun waktu live.
3. Saran pada SA mungkin
facebook diaktifkan lagi
dan diadakan pasar
mingguan agar konsumen
lebih banyak lagi yang
tau.
2. Faktor kendala atau penghambat
2. Kendala atau hambatan apa sajakah yang ditemui dalam meningkatkan
volume penjualan pada usaha Sekararum Fashion Semarang?
Penerapan strategi yang dilakukan oleh Sekararum Fashion dalam
meningkatkan volume penjualan berbagai upaya sudah dilakukan oleh
pemilik Sekararum Fashion agar meminimalisir segala bentuk kendala
atau hambatan. Berikut hasil wawancara dengan lima informan yaitu
72
dengan pemilik, dua karyawan dan dua konsumen tentang apa saja
kendala yang ditemui dalam meningkatkan volume penjualan pada
Sekararum Fashion. Seperti yang diungkapkan oleh pemilik, karyawan
dan konsumen Sekararum Fashion. Berikut hasil wawancara dengan
Mas Toro selaku pemilik Sekararum Fashion pada hari Rabu 4
Desember 2019.
“Kendala atau hambatan yang ditemui dalam pengembangan
produk biasanya kain dari supliyer ada yang cacat, tim
produksi membuat kesalahan, jahitan yang tidak sesuai
standart, tapi kalo ada hal seperti itu kita belum terima jahitan
tersebut karna produk yang diterima dan bisa masuk toko
untuk dijual harus sesuai dengan standart yang kita terapkan.
Untuk segi harga itu semakin banyaknya persaingan harga
dengan olshop lain terutama untuk yang mungkin pendatang-
pendatang baru yang suka jual produk lebih rendah dari
Sekararum Fashion (Price War). Kalo tempat Sekararum
Fashion untuk saat ini masih kontrak dan tidak ada tempat
untuk parkir, masih susah karna di pinggir jalan umum. Terus
kendala untuk promosi Sekararum Fashion sering-sering
pergi cari tempat-tempat yang lain atau yang beda dari yang
sebelumnya yang sekiranya bagus untuk melakukan foto
produk dan pembuatan video agar customer nggak bosen
karna kadang kita jadi bingung mau cari tempat ke mana lagi
karna sana sini kayaknya udah dicoba”.
73
Selanjutnya wawancara yang diungkapkan oleh dua karyawan
yaitu dengan Mbak Maya dan Mbak Shela tentang kendala atau
hambatan yang ditemui dalam meningkatkan volume penjualan. Berikut
hasil wawancara dengan Mbak Maya karyawan Sekararum Fashion
pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2019.
“Kendala atau hambatan pada produksi pernah ada penjahit
yang salah jahit tapi ya kita bisa terima jahitan yang belum
sesuai dengan standart kita, terus waktu pengiriman produk
dari gudang ke toko delalah hujan itu sangat susah banget
karna kita pakenya mobil pick up. Kain dari supliyer ada
yang cacat. Pada harga biasanya persaingan harga dengan
olshop lainnya yang sejenis pada fashion terutama untuk
usaha yang baru yang mereka bisa jual lebih rendah. Lalu
untuk tempat atau lokasi toko untuk sekarang ini masih
kontrak dan parkiran masih susah karna di pinggir jalan
umum dan sempit. Kalo untuk promosi kita bingung cari
tempat untuk foto produk yang mungkin lebih bagus dan
belum pernah kita gunakan agar konsumen atau customer
itu tidak bosen karna udah kesana sini tempat uah pernah
kita coba”.
Hasil wawancara dengan Mbak Shela karyawan Sekararum Fashion
pada hari Rabu tanggal 13 Desember 2019 sebagai berikut:
“Kendala atau hambatan yang kita temui kalo pada produk
biasanya ada penjahit yang salah dalam jahitannya, tapi kita
74
belum bisa terima jahitan tersebut karna belum sesuai
dengan standart dari kita, lalu pada kain ada juga kain yang
cacat atau kurang bagus. Untuk harga sekarang banyak
pendatang baru olshop lain yang sejenis pada persaingan
harga yang mereka suka jualan lebih murah atau rendah.
Dalam segi tempat toko kita untuk sementara masih kontrak
dan parkiran belum memadai masih di pinggir jalan umum
jadi agak susah. Selanjutnya pada promosi kita sering
bingung kalo mau cari tempat yang belum pernah kita coba
biar konsumen itu tidak bosen karna kesana sini sudah
pernah dicoba semua”.
Selanjutnya untuk kendala yang dialami oleh konsumen adalah
berikut hasil wawancara dengan dua informan konsumen yaitu hasil
wawancara dengan konsumen 1 Mbak Luluk pada hari Selasa, 10
Desember 2019 sebagai berikut:
“ kendala yang saya temui pada Sekararum pada segi
produk lebih ada inovasi-inovasi baru lagi, kalo motif sudah
banyak dan bervariasi tapi untuk modelperlu ada
pembaruan lagi. Untuk harga sudah sangat terjangkau,
mungkin lebih menarik lagi diadakan promo potongan
harga, ataupun giveaway. Untuk tempat kurang luas jadi
kalau pas lagi rame masih kurang leluasa saat milih dan
lokasi kurang strategis. Untuk segi promosi melalui
instagram sudah bagus tapi mungkin agar lebih meluas lagi
75
pake facebook dan menggunakan majalah fashion biasanya
anak remaja suka lihat majalah fashion”.
Hasil wawancara dengan konsumen 2 Mbak Elly pada hari Minggu 15
Desember 2019 sebagai bderikut:
“Kendala yang ditemui pada produk kalo menurutku motif
udah banyak tapi untuk model belum begitu puas. Kalau
bisa model diperbanyak lagi. Untuk harga sudah pas ya
sebanding banget untuk bisa lebih menarik konsumen
diadakan potongan harga. Untuk tempat karna saya
seringnya beli online jadi belum begitu tahu, tapi kalau
dilihat tempat pada di instagram kurang luas. Dan terakhir
untu promosi dengan intagram sudah bagus mungkin agar
lebih banyak konsumen lagi facebooknya diaktifkan lagi”.
Tabel 4.2
Triangulasi Sumber Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion
Pertanyaan Penelitian 2 Pemilik Karyawan 1 Karyawan 2
Kendala
dalam
meningkatan
volume
penjualan
Produk 1. Ada cacat
pada kain.
2. Tim produksi
membuat
kesalahan.
3. Jahitan yang
salah tidak
sesuai dengan
standart yang
ditentukan.
1. Penjahit
salah dalam
jahitan.
2. Susah dalam
pengiriman
produk
waktu hujan
karena pakai
mobil pick
up.
3. Ada kain
cacat.
1. Kain cacat dari
supliyer.
2. Jahitan salah, tim
produksi
membuat
kesalahan.
3. Susah dalam
pengiriman
waktu hujan
karena SA masih
pakai mobil pick
up.
Harga 1. Banyaknya 1. Persaingan 1. Banyak
76
persaingan
harga pada
olshop lain
terutama
pendatang
baru yang jual
murah (Price
War).
harga pada
olshop lain
yang sejenis
terutama
pendatang
baru mereka
yang bisa
jual lebih
rendah.
persaingan
harga pada
olshop lain
yang sejenis.
Tempat 1. Untuk saat ini
toko masih
kontrak.
2. Parkiran
sempit karena
di pinggir
jalan umum.
1. Tempat toko
untuk
sekarang ini
masih
kontrak
2. Tempat
parkiran
sempit dan
susah karena
di pinggir
jalan umum.
1. Toko untuk
saat ini masih
kontrak.
2. Parkiran masih
sempit dan
susah karena
masih di
pinggir jalan
umum.
Promos
i
1. Sering cari
tempat untuk
foto produk
yang berbeda
agar customer
tidak bosan,
kadang
bingung
karena sudah
banyak tempat
yang pernah
dicoba.
1. Bingung
dalam cari
tempat untuk
foto produk
agar
customer
tidak bosan,
karena sudah
banyak
tempat yang
pernah
dicoba.
1. Dalam mencari
tempat untuk
foto produk SA
masih bingung
karena sudah
banyak tempat
yang SA coba,
cari tempat lain
agar customer
tidak bosan.
Konsumen 1 Konsumen 2
Produk 1. Kurangnya inovasi
pada model produk
1. Untuk keseluruhan produk
sudah puas cuman model
belum begitu banyak
Harga 1. Harga sudah sangat
terjangkau agar lebih
tertarik diadakan
giveaway atau sering
ada potongan harga
1. Harga sudah sangat
terjangkau agar lebih
tertarik diadakan sering ada
potongan harga
Tempat 1. Toko kurang luas dan
lokasi kurang
strategis
1. Lokasi cari yang lebih
strategis lagi
promos
i
1. Kurangnya media
iklan, saran mungkin
facebook dan majalah
fashion
1. Facebook perlu diaktifkan
lagi dan tambah media
dengan jualan di pasar
minggu.
77
4.2.1.2 Triangulasi Metode
1. Implementasi startegi bauran pemasaran dalam meningkatkan
volume penjualan Sekararum Fashion Semarang
Tabel 4.3 Kategori Data Implementrasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion Semarang
Wawancara Observasi Dokumentasi
Produk 1. Motif dan model
bervariasi. Khimar
polos belum
banyak model
2. Ukuran
bermacam-macam
3. kemasan produk
(packaging)
menggunakan
plastik tebal
bertuliskan logo
SA.
4. Merek SA diambil
dari nama
pemilik.
5. Label SA
dilambangkan
tulian SA
6. Menggunakan alat
mesin potong dan
mesin jahit.
7. Produksi gamis
perhari untuk
khimar per bulan.
Produk terjual
dalam sehari
sekitar 100 pcs.
1. Pelanggan SA
mengungkapkan
bahwa model dan
motif sudah
bervariasi.
2. Untuk kualitas
bahan itu sangat
sesuai dengan
kualitas produk
yang dihasilkan.
1. Dari dokumentasi
yang didapat yang
ada di Instagram
yang sudah
diposting model
dan motif gamis
produk sudah
bervariasi. Khimar
belum banyak
model, motif
polos.
Harga 1. Penetapan harga
dimulai dari
kalangan menengah
ke bawah, adanya
potongan harga dan
diskriminasi harga.
2. Penetapan harga
sangat terjangkau
1. Harga yang
dilihat sesuai dan
sangat terjangkau
sekali.
2. Banyak customer
yang mengatakan
bahwa harga
sangat murah dan
Terdapat bukti-bukti
dari pelanggan pada
komentar di
instagram yang
diposting oleh
pemilik mengenai
harga sangat
terjangkau .
78
dengan produk
yang dihasilkan.
3. Selalu lihat
persaingan harga
yang ada di
pasaran.
terjangkau bagi
semua kalangan.
Tempat 1. Lokasi Sekararum
Fashion
2. Perkembangan SA
sangat ada
kemajuan.
3. Akses menuju
lokasi mudah.
1. Akses menuju
lokasi sudah
mudah karena
sudah ada pada
google maps.
Terdapat lokasi yang
tertera pada google
maps sudah
membuktikan
kemudahan dalam
akses lokasi
Promosi 1. Mengenalkan
produk dengan
instagram.
2. Upaya produk tetep
laku dengan sering
live.
3. Dengan instagram
hasil sudah baik.
4. Alat promosi
dengan hp dan
kamera.
1. Dalam
penyampaian
produk melalui
instagram.
2. SA selalu posting
foto dan video
kalau ada produk
baru.
3. Juga melakukan
live di instagram
untuk
menjelaskan
secara detail.
Adanya foto-foto
postingan ataupun
caption yang
diunggah diinstagram
sudah menjadikan
customer puas dengan
cara promosinya.
2. Kendala dalam meningkatkan volume penjualan Sekararum
Fashion Semarang
Tabel 4.4 Kategori data Kendala atau Hambatan Yang Ditemui Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Sekararum Fashion Semarang
Wawancara Observasi Dokumentasi
Produk 1. Kendala pada kain
yang cacat.
2. Penjahit
melakukan
kesalahan dalam
produksi.
3. Pengangkutan
produk saat hujan.
4. Kurangnya inovasi
model produk
1. Meski model dan
motif sudah
banyak pilihan
kadang ada juga
konsumen yang
bosan dengan
modelnya.
2. Ukuran gamis
pada SA sudah
bermacam-
macam tapi pada
1. Dapat dilihat
pada postingan
terkait model
produk yang
masih kurang
inovasi, untuk
keselurahan
sangat bagus.
79
customer yang
berukuran badan
minimalis harus
masih
mengecilkan.
Harga 1. Banyak persaingan
harga dengan
olshop lain yang
jual lebih rendah.
2. Agar lebih menarik
banyak konsumen
sering diadakan
promo potongan
harga
1. Dari hasil
wawancara
dengan pemilik
dan juga
konsumen bahwa
pada harga belum
menemukan
kendala.
1. Bisa dibuktikan
pada wawancara
konsumen bahwa
harga tidak ada
masalah dan
sangat terjangkau
dengan produk
yang dihasilkan.
Tempat 1. Toko masih
kontrak.
2. Parkiran masih di
pinggir jalan
umum.
3. Toko belum luas
dan masih kurang
strategis.
1. Masih ada
kendala dalam
customer yang
mungkin masih
menggunakan
kendaraan umum.
1. Dapat dilihat
sudah adanya
lokasi Sekararum
yang sudah
didaftarkan pada
google maps.
Promosi 1. Bingung dalam
mencari tempat
untuk foto produk.
2. Perlu
menggunakan
majalah fashion
dan facebook
diaktifkan lagi.
1. Masih adanya
yang kurang puas
dalam
penyampaian
produk karena
hanya dengan
instagram saja.
1. Dari hasil
wawancara
kurang puasnya
pada media iklan
yang digunakan
karna hanya
menggunakan
satu media saja.
80
4.2.1.3 Triangulasi Waktu
Tabel 4.5 Triangulasi Waktu
No. Nama Informan Hari/Tanggal
Wawancara
Jam Wawancara
1. Mas Apriliantoro Darojat Rabu, 04 Desember
2019
10.00-10.45 WIB
2. Mbak Maya Rahmatika Jum’at, 13 Desember
2019
13.30.1400 WIB
3. Mbak Shela Sinata Jum’at, 13 Desember
2019
14.00-14.30 WIB
4. Mbak Lu’luil Maknun Selasa, 10 Desember
2019
13.00-13.30 WIB
5. Mbak Elly Isniyah Minggu, 15 Desember
2019
13.30-14.00 WIB
4.2.2 Narasi Data
4.2.2.1 Implementrasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Sekararum Fashion Semarang
Implementasi strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume
penjualan Sekararum Fashion yang pertama yaitu penerapan pada strategi
produk. Sekararum Fashion menghasilkan produk gamis dan khimar.
Produk gamis mempunyai bermacam-macam model dan motif. Sekararum
Fashion juga memadukan kain agar menjadi motif yang lebih menarik
yang bertujuan agar produk Sekararum Fashion semakin diminati banyak
konsumen seperti kombinasi dua warna polos, kombinasi polos dan motif.
Ciri khas dari produk Sekararum Fashion adalah motif bunga-bunga.
Selain motif khas tersebut Sekararum Fashion juga memproduksi motif
lain seperti motif polkadot, kotak-kotak, polos, salur, abstrak, dan juga
batik. Sudah banyak sekali motif yang dihasilkan. Untuk model gamis
Sekararum Fashion mengeluarkan model produk baru dalam tiga hari satu
81
kali. Dalam hal ukuran Sekararum Fashion ada ukuran dari ukuran S, M,
L, XL, XXL, bahkan sampai XXXL. Untuk model khimar Sekararum
Fashion memproduksi khimar Syar’i yaitu dengan tujuan untuk bisa lebih
menutup aurat lagi. Model khimar instant dengan motif polos. Khimar
instan bertujuan karena mudah dipakai kapanpun dan di manapun. Model
khimar ada yang menggunakan pet dan juga ada yang tidak menggunakan
pet. Ukuran khimar ukuran syar’i atau bertujuan minimal dada tertutup.
Kemasan atau packaging yang diterapkan Sekararum ini sangat sederhana
karena agar lebih hemat biaya tapi sudah bagus dan memiliki daya tarik
yang tinggi bagi konsumen yaitu dengan menggunakan plastik tebal yang
bertuliskan merk Sekararum. Merk Sekararum ini diambil berdasarkan
nama pemilik Sekararum yang mempnyai maksud yang bagus yaitu Sekar
memiliki arti bunga dan arum memiliki arti harum atau wangi. Jadi
harapannya Sekararum Fashion ini bisa tumbuh dan berkembang seperti
bunga yang disukai oleh banyak konsumen. Label yang diterapkan
Sekararum adalah tulisan Sekararum Fashion desain dibuat sendiri oleh
pemilik lalu dicetak. Untuk alat yang digunakan untuk produksi adalah ada
alat potong dan juga alat jahit. Kalau untuk alat jahit Sekararum tidak
mefasilitasi karena model kerja pada penjahit kita tidak di tempat
Sekararum melainkan di rumah masing-maing dan menggunakan mesin
jahit mereka sendiri. Untuk jumlah produksi pada gamis yang dihasilkan
oleh Sekararum Fashion lebih dari angka 150 pcs gamis dalam satu hari.
Sedangkan jumlah produksi khimar dalam setiap minggunya berkiar lebih
dari 200 pcs. Produk gamis dan khimar mempunyai perbedaan karena
82
dalam penjualan produk yang cepat habis itu produk gamis. Dalam jumlah
produk yang terjual pada gamis dalam satu hari diatas angka 100 pcs
gamis, kalau hari-hari besar atau mendekati lebaran sangat ramai sekali
ada sekitar 300 pcs gamis. Lalu untuk proses penyampaian produk
Sekararum Fashion menggunakan instagaram berupa posting foto, video
dan juga live.
Untuk penerapan pada strategi harga Sekararum Fashion adalah
memberikan harga yang sangat terjangkau bagi setiap kalangan yaitu
mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga menengah atas. Jadi
siapapun yang akan membeli produk Sekararum Fashion akan merasa
harga tersebut masih di bawah rata-rata karena dengan kualitas yang
sangat bagus, jahitan rapi, model dan motif sangat menarik. Harga
Sekararum dimulai dari Rp. 100.000 dan masih di bawah Rp. 200.000.
Sekararum Fashion dalam menjaga harga agar tetap kompetitif adalah
dengan cara selalu melihat persaingan harga di pasaran dengan olshop
yang sejenis. Sekararum Fashion juga dapat melakukan perubahan harga.
Menaikkan dan juga menurunkan harga tergantung dengan apa saja yang
dikeluarkan seperti bahan yang berkualitas, model gamis ataupun khimar
yang sulit dalam jahitan. Sekararum juga menerapkan harga dengan
mendapatkan potongan harga dan ada diskriminasi harga. Untuk potongan
harga sekararum memberikan potongan Rp. 10.000/pcs dalam pembelian
10 pcs produk gamis maupun khimar. Dan potongan Rp. 5.000/pcs dalam
pembelian 5 pcs produk yang sama. Sedangkan dalam diskriminasi harga
ada potongan Rp. 10.000/ pcs bagi reseller.
83
Untuk tempat kita juga mengenalnya dengan saluran distribusi.
Saluran distribusi yang dilakukan Sekararum adalah dengan dua cara yaitu
secara online dan secara offline. Untuk distribusi secara online atau
distribusi tidak langsung Sekararum mempunyai dua cara yaitu pedagang
perantara dengan adanya reseller dan lembaga pelayanan pengiriman
barang yaitu dengan JNT untuk wilayah Jawa, dan Pos Indonesia (PI)
untuk Luar Jawa. Sedangkan secara offline atau distribusi langsung yaitu
di toko pemilik yang berlokasi di Jl. Kelapa Gading II No. 326 Plamongan
Indah Semarang. Awal usaha Sekararum berlokasi di Trembesi hanya
berjualan biasa sebagai reseller berjualan di rumah, menawarkan dengan
kerabat kerja dan memanfaatkan waktu pada saat Care Free Day.
Perkembangan usaha sangat berkembang sangat pesat dari awal hingga
sekarang ini. Dan perkiraan mulai awal maret akan menempati di toko
yang baru dan sudah milik sendiri. Untuk akses menuju lokasi toko
Sekararum Fashion mudah karena sekarang zamannya sudah modern
sudah ada google maps dan owner sendiri juga sudah mendaftarkan lokasi
pada google maps.
Untuk penerapan pada strategi promosi adalah Sekararum Fashion
melakukan promosi atau mengenalkan produknya dengan menggunakan
satu alat promosi iklan, berupa instagram dengan memposting foto
maupun video, dan juga sering melakukan live. Dengan melakukan live
pada instagram bertujuan agar Sekararum tetap menjadi produk yang
sangat venomenal di benak customer karena dengan live Sekararum akan
menjelaskan produk dengan detail dari nama produk, kualitas bahan,
84
harga, ukuran, model ditunjukkan satu persatu, intinya sangat detail sekali.
Tidak hanya live saja posingan foto dan video juga diberikan caption
sangat detail dan menarik. Tempatt untuk mengenalkan produk atau untuk
foto produk Sekararum biasanya cari tmpat yang bagus seperti Taman,
Mall, Cafe dan lain-lain.
4.2.2.2 Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Pada Sekararum Fashion Semarang.
Faktor kendala atau hambatan yang ditemui dalam meningkatkan
volume penjualan pada Sekararum Fashion yang pertama penerapan pada
strategi produk yaitu kendala yang pertama pada kain dari supplier ada
kecacatan, tim produksi membuat kesalahan dalam memproduksi produk
dalam pemotongan kain tidak sesuai pada ukuran yang ada, lalu penjahit
melakukan kesalahan dalam jahitan yang tidak sesuai dengan standart
yang sudah ditentukan. Sedangkan pada konsumen untuk produk pada
model kurangnya inovasi.
Untuk kendala atau hambatan pada penerapan strategi harga yaitu
persaingan harga pada olshop lain yang sejenis terutama pada pengusaha
baru atau pendatang baru yang mereka bisa menjual lebih rendah. Tapi
belum tau pasti mereka bisa jual lebih rendah apakah menggunakan bahan
berkualitas dan kualitas produk untuk keseluruhan seperti apa. Harga
menurut konsumen sdah sangat murah dan terjangkau, agar konsumen
lebih tertarik lagi lebih sering memberi potongan harga.
Kendala atau hambatan pada penerapan strategi tempat atau lokasi
yaitu untuk sementara toko Sekararum masih kontrak, parkiran masih
85
sempit dan susah karena belum ada parkiran khusus, masih di pinggir jalan
umum, jadi setiap ada mobil yang lewat agak kesusahan. Menurut
konsumen untuk tempat kurang memadai waktu milih karena kurang luas
dan kurang strategis.
Yang terakhir untuk kendala atau hambatan yang ditemui pada
penerapan strategi promosi yaitu Sekararum sering bingung dengan tempat
yang akan dibuat untuk foto produk, karena kesana kesini tempat sudah
pernah dicoba. Jadi agak kebingungan dalam milih tempat foto produk
yang berbeda agar customer tidak merasa bosan. Konsumen ingin adanya
cara promosi yang lain misalnya majalah fashion dan facebook. Karena
anak remaja biasanya suka ihat-ihat majalah fashion.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Sekararum Fashion
Dari data yang sudah dihasilkan pada penerapan strategi bauran
pemasaran pada penjualan Sekararum Fashion Semarang dapat dilihat
dari penerapan strategi pada produk, harga, tempat dan promosi yang
dilakukan oleh Sekararum Fashion adalah sebagai berikut:
1. Product (Produk)
Implementasi strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan
volume penjualan Sekararum Fashion pada strategi produk ini adalah
menjadi hal yang paling utama dan penting karena produk akan
dinikmati oleh para konsumen. Menurut Kotler Keller (2009) produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar baik barang
86
maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen.
Sekararum Fashion memperhatikan produk dengan cermat mencakup
hal berikut
a. Motif dan model bervariasi, Khimar polos belum banyak model.
Produk yang dihasilkan adalah gamis dan khimar. Ciri khas
dari produk Sekararum Fashion adalah motif bunga-bunga. Selain
motif khas tersebut Sekararum Fashion juga memproduksi motif
lain seperti motif polkadot, kotak-kotak, polos, salur, abstrak, dan
juga batik. Sekararum Fashion juga memadukan kain agar menjadi
motif yang lebih menarik yang bertujuan agar produk Sekararum
Fashion semakin diminati banyak konsumen seperti kombinasi dua
warna polos, kombinasi polos dan motif.
b. Ukuran bermacam-macam.
Karena ukuran badan seseorang ini sangat bervariasi jadi
produk Sekararum mempunyai ukuran yang bervariasi pula agar
konsumen lebih puas terhadap produk yang dihasilkan oleh
Sekararum.
c. Kemasan atau Packaging SA
Kemasan atau Packaging yang diterapkan pada Sekararum
Fashion adalah sangat sederhana tapi sudah layak dan sudah bagus
dan sudah menarik yaitu menggunakan plastik putih sederhana lalu
menggunakan kantong plastik tebal dengan warna yang cerah.
Karena kemasan betujuan untuk memikat konsumen dan juga
produk yang dijual akan terlindungi sampai ke tangan konsumen.
87
d. Merek pada SA
Merek adalah nama atau simbol. Merek yang digunakan
Sekararum adalah SA Fashion. Merk Sekararum ini diambil
berdasarkan nama pemilik Sekararum yang mempnyai maksud
yang bagus yaitu Sekar memiliki arti bunga dan arum memiliki arti
harum atau wangi. Jadi harapannya Sekararum Fashion ini bisa
tumbuh dan berkembang seperti bunga yang disukai oleh banyak
konsumen.
e. Label
Label yang diterapkan Sekararum adalah tulisan Sekararum
Fashion desain dibuat sendiri oleh pemilik lalu dicetak.
f. Menggunakan alat mesin potong dan mesin jahit.
Dalam proses produksi Sekararum menggunakan alat mesin
potong dan juga mesin jahit, untuk mesin potong Sekararum
mefasilitasi karena proses pemotongan dilakukan masih didalam
tempat pemilik jadi semua biaya ditanggung oleh pemilik,
sedangkan mesin jahit menggunakan alat mesin mereka masing-
masing penjahit.
g. Produksi dan produk terjual
Produksi gamis perhari mencapai angka diatas angka 150 pcs
sampai 150 pcs. untuk khimar per bulan kurang lebih diatas angka
200 pcs. Produk gamis terjual dalam sehari sekitar 100 pcs sampai
150 pcs. Kalau untuk khimar belum begitu cepat karena khimar
sendiri produk pendukung saja.
88
Jadi strategi yang diterapkan pada bauran produk adalah
produk Sekararum Fashion baik gamis maupun khimar
menggunakan kain atau bahan yang berkualitas dan jahitan rapi
serta model dan motif sudah banyak variasinya dibandingkan
dengan produk fashion lain.
2. Price (Harga)
Selain produk, harga merupakan salah satu komponen bauran
pemasaran yang tidak boleh diabaikan. Menurut Kotler dan Keller
(2009) harga merupakan sejumlah uang atau barang yang harus
dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas suatu produk ata jasa.
Pada strategi bauran harga Sekararum Fashion menggunakan metode
harga yang relatif rendah tetapi berkualitas.
a. Penetapan harga dari kalangan menengah ke bawah
Keputusan dalam harga sangat penting untuk diperhatikan,
karena harga merupakan salah satu pengaruh terhadap laku atau
tidaknya produk yang dijual. Harga yang sangat rendah ini sangat
berpengaruh dengan konsumen, bukan karena harga saja yang
dinilai tapi halnya dengan kualitas. Sekararum juga menerapkan
harga dengan mendapatkan potongan harga dan ada diskriminasi
harga. Untuk potongan harga sekararum memberikan potongan Rp.
10.000/pcs dalam pembelian 10 pcs produk gamis maupun khimar.
Dan potongan Rp. 5.000/pcs dalam pembelian 5 pcs produk yang
sama. Sedangkan dalam diskriminasi harga ada potongan Rp.
10.000/ pcs bagi reseller.
89
b. Penetapan harga sangat terjangkau dengan produk yang dihasilkan.
Penetapan harga terjangkau terhadap produk yang dihasilkan
sangat berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen akan
melakukan pembelian, jadi yang Sekararum gunakan adalah
sasarannya meluas agar lebih banyak konsumen yang tertarik lalu
menjadi pelanggan setia. Karena Sekararum terkenal sekali dengan
harga terjangkau tapi tidak murahan alias bahan terjamin
berkualitas dan jahutan sangat rapi.
c. Selalu lihat persaingan harga di pasaran.
Walaupun Sekararum terkenal harga murah tapi harus banyak
melakukan pengecekan dalam penetapan harga. Karena sekarang
ini persaingan semakin ketat, apalagi persaingan yang sejenis.
Persaingan usaha sangat ketat kita sebagai seorang wirausaha harus
selalu tau bagaimana keaadaan yang ada di pasar.
Penerapan strategi pada bauran harga adalah Sekararum
Fashion menetapkan harga yang relatif murah dan sangat
terjangkau dengan apa yang dihasilkan Sekararum Fashion
dibandingkan dengan usaha fashion yang lain.
3. Place (Tempat)
Distribusi atau tempat menurut Kotler dan Keller (2009) adalah
salah satu unsur dari bauran pemasaran yang bertuda untuk
menyampaikan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan kepada
para konsumen. Tempat atau distribusi yang diterapkan pada
Sekararum Fashion adalah sebagai berikut:
90
a. Lokasi Sekararum Fashion
Untuk tempat kita juga mengenalnya dengan saluran distribusi.
Saluran distribusi yang dilakukan Sekararum adalah dengan dua
cara yaitu secara online dan secara offline. Untuk distribusi secara
online atau distribusi tidak langsung Sekararum mempunyai dua
cara yaitu pedagang perantara dengan adanya reseller dan lembaga
pelayanan pengiriman barang yaitu dengan JNT untuk wilayah
Jawa, dan Pos Indonesia (PI) untuk Luar Jawa. Sedangkan secara
offline atau distribusi langsung yaitu di toko pemilik yang
berlokasi di Jl. Kelapa Gading II No. 326 Plamongan Indah
Semarang.
b. Perkembangan Sekararum Fashion sangat ada kemajuan.
Untuk mulai usaha pasti ada jalan yang harus dihadapi
sebagaimana Sekararum lalui yang dulunya hanya sebagai reseller
saja dan berjualan biasa di rumah, belum ada toko, rumah masih
kontrak dn digunakan untuk berjualan di rumah, lama-lama bnayak
orang yang keliar masuk rumah untuk melakukan pembelian
akhirnya Sekararum memutuskan untuk berproduksi sendiri dan
perkembangan semakin pesat.
c. Akses menuju lokasi mudah.
Semakin tambah tahun zaman semakin modern. Sekarang
sering disebut dengan zaman milenial. Dimana sekarang sudah
terbiasa dengan kecanggihan teknologi. Semakin canggih dan tidak
perlu susah payah dalam hal apapun. Seperti contoh dalam
91
pencarian lokasi. Kini semua sudah dibuat mudah yaitu dengan
adanya google maps. Begitupun Sekararum yang sudah
mendaftarkan lokasi Sekararum pada google maps jadi konsumen
tidak perlu lagi susah dalam mencari lokasi.
Penerapan strategi pada bauran tempat pada Sekararum
Fashion adalah yang pertama distribusi langsung yaitu tempat atau
lokasi mudah dan sudah strategis. Untuk distribusi tidak langsung
sangat memudahkan sekali bagi para konsumen yang berada diluar
kota, bahkan luar jawa karena Sekararum Fashion menggunakan
lembaga pelayanan pengiriman barang yaitu dengan JNT untuk
wilayah Jawa, dan Pos Indonesia (PI) untuk Luar Jawa.
4. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler dan Keller (2009) promosi adalah berbagai cara
yang dilakukan produsen/perusahaan untuk menginformasikan,
membujuk dan mempengaruhi konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung tentang suatu produk. Berikut adalah promosi
yang diterapkan pada Sekararum Fashion:
a. Mengenalkan produk dengan instagram.
Promosi memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen agar
konsumen mnjadi tahu dan menjadi tertarik dengan produk yang
ditawarkan. Sekararum melakukan promosi dengan menggunakan
media iklan yaitu instagram. Karena untuk sekarang ini sudah
banyak orang yang lebih suka berbelanja online jadi agar lebih
memudahkan berbelanja tanpa susah payah datang ke tempatmya.
92
b. Upaya produk tetap laku dengan sering live.
Live di instagram merupakan cara paling strategis dan mudah
untuk menarik konsumen, karena live Sekararum memberikan
penjelasan terhadap produk yang dihasilkan dengan detail agar
konsumen lebih tau dengan kondisi yang ada dan menjadikan
kepuasan konsumen.
c. Dengan instagram hasil sudah baik.
Media iklan instagram merupakan media yang paling banyak
dikunjungi oleh para remaja maupun oran tua. Jadi akan adanya
hasil itu lebih mudah dan lebih banyak. Menggunakan instagram
owner atau pemilik sudah mengatakan sangat baik dalam hasilnya.
Karena instagram juga tidak memakan banyak biaya.
Penerapan strategi pada bauran promosi adalah dengan
instagram. hanya dengan instagram tetapi para pelanggan sudah
merasa puas karena strateginya dengan cara menjelaskan produk
dengan jelas baik pada caption yang diunggah maupun gambar
atau foto yang diposting, dan juga sering melakukan live dengan
menjelaskan secara detailnya.
4.3.2 Kendala Atau Hambatan Yang Ditemui Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Sekararum Fashion
Yang menjadi kendala atau hambatan yang ditemui dalam
peningkatan volume penjualan pada Sekararum Fashion ini adalah pada
bauran pemasaran yaitu:
1. Product (Produk)
93
a. Kendala pada kain yang cacat
Dalam menghadapi usaha pasti ada kendala ataupun hambatan
usaha. Pengusaha harus bisa meminimalisir kendala tersebut agar
usaha berjalan dengan pesat. Disini ada kendala dalam cacat kain
dari supplier. Jadi dalam pemotongan pola gamis ataupun khimar
pemotong harus lebih berhati-hati dan teliti lagi agar tidak
terjadinya cacat pada produk yang dihasilkan.
b. Penjahit melakukan kesalahan dalam produksi
Dalam hal ini penjahit melakukan kesalahan saat memproduksi
misalnya pada bagian atau ukuran yang kurang pas pada ukuran
yang telah ditentukan. Dengan hal tersebut owner belum bisa
menerima produk yang belum mencapai standart yang ditentukan
pada Sekararum Fashion.
c. Pengangkutan produk saat hujan
Dalam hal ini karena Sekararum hanya mempunyai alat
transportasi mobil pick up yang digunakan untuk pengangkutan
produk, maka masih kesusahan pada Sekararum saat pengangkutan
produk yang sudah jadi yang akan dikirim pada toko pada saat
musin hujan.
d. Kurangnya inovasi model produk
Ada sebagian konsumen yang mengatakan bahwa kurangnya
inovasi pada model produk karena memang Sekararum dalam hal
model masih ada yang hampir mirip dengan model-moel yang
sebelumnya tapi Sekararum juga sudah sangat inovatif karena
94
dalam tiga hari satu kali ada pembaruan model walaupun mungkin
kurang begitu berinovasi.
2. Price (Harga)
a. Banyak persaingan harga dengan olshop lain yang jual lebih
rendah.
Zaman semakin maju, banyaknya persaingan para pengusaha
disekitar semakin ketat begitupun dalam penetapan harga yang
mereka terapkan, sebagai pengusaha perlu bijak dalam menentukan
harga produk yang akan ditawarkan pada konsumen karena harga
sangat penting sekali dalam hal berjualan atau berwirausaha untuk
diperhatikan karena harga merupakan salah satu pengauh terhadap
laku atau tidaknya produk yang ditawarkan.
b. Agar menarik konsumen sering diadakan potongan harga
Sekararum sudah menerapkan harga dengan memberi
potongan harga. Dalam potongan harga Sekararum memberikan
potongan pada hal-hal tertentu yaitu pada pembelian 10 pcs produk
maka akan mendapat potongan Rp. 10.000/pcs. Dan pembelian 5
pcs produk mendapat potongan Rp. 5.000/pcs. Dan juga ada
potongan diskriminasi harga pada setiap reseller mendapat
potongan Rp. 10.000/pcs. Dan potongan harga yang dilakukan
Sekararum jika ingin memberikan potongan dalam hal syukuran
ataupun yang lain.
4. Place (Tempat)
a. Toko masih kontrak
95
Kendala dalam tempat pada Sekararum yaitu karena saat ini
toko masih kontrak dan masih dalam pembangunan toko yang
baru.
b. Parkiran masih di pinggir jalan umum
Selanjutnya dalam parkiran Sekararum sangat kesusahan
karena lokasi toko hanya mempunyai luas tanah yang minim
karena sifatnya masih kontrak dan area toko didekat jalan umum.
Jadi parkiran belum begitu memadai masih di jalan umum.
c. Toko kurang luas dan tempat kurang strategis
Keadaan toko Sekararum saat ini memang belum begitu luas
dan besar sehingga konsumen masih agak kesusahan dalam milih-
milih produk, apalagi kalau waktu ramai-ramainya misalnya saat
mendekati lebaran.
5. Promotion (Promosi)
a. Bingung dalam mencari tempat untuk foto produk
Promosi itu sangat penting dan berpengaruh dalam produk yang
akan diposting maka owner dan karyawan harus bisa memilih
tempat atau lokasi untuk foto produk agar konsumen tidak merasa
bosan. Karena owner merasa banyak tempat yang sudah pernah
dicoba.
b. Perlu menggunakan majalah fashion dan facebook diaktifkan lagi
Media iklan saat ini sudah ada banyak hal contohnya
Facebook, dulu Sekararum sudah menggunakan media iklan
facebook tetapi sekarang beralih ke instagram dan hanya melalui
96
instagram saja yang dihasilkan Sekararum sudah berkembang
dengan pesat. Tapi facebook malah tidak dilanjutkan, untuk lebih
baiknya agar lebih banyak konsumen yang tau tidak hanya yang
menggunakan instagram saja melainkan ditambah yang lain
seperti majalah fashion karena anak remaja biasanya suka liha-
lihat majalah fashion dan facebook diaktifkan kembali.
97
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan uji kredibilitas (triangulasi sumber
dan metode) pada usaha produksi pakaian muslimah yaitu di Sekararum
Fashion yang berlokasi di Jalan Klp. Gading II No. 326, Plamongan Sari,
Pedurungan, Kota Semarang terdapat hasil Implementasi strategi bauran
pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan pada Sekararum
Fashion adalah sebagai berikut:
1. Bauran Produk (Product)
Strategi bauran produk yang diterapkan oleh Sekararum
Fashion untuk keseluruhan sudah baik, motif bervariasi, tetapi
pada model produk gamis masih kurang ada inovasi. Produk
khimar instan motif polos belum banyak model. Ukuran sudah
banyak. Kemasan masih sederhana. Merek diambil dari nama
pemilik. Label masih diproduksi orang lain. Dalam produksi
memakai alat potong dan alat jahit. Produksi pada produk gamis
dihitung setiap hari sedangkan produk khimar dalam seminggu
sekali. Jadi strategi yang diterapkan pada bauran produk adalah
produk Sekararum Fashion baik gamis maupun khimar
menggunakan kain atau bahan yang berkualitas dan jahitan rapi
serta model dan motif sudah banyak variasinya dibandingkan
dengan produk fashion lain.
98
2. Bauran Harga (Price)
Penetapan harga Sekararum Fashion sangat terjangkau berbagai
kalangan karena harga dari kalangan menengah ke bawah. Harga
sudah menerapkan potongan harga dan juga diskriminasi harga. Harga
terjangkau dengan produk yang dihasilkan yaitu menggunakan
kualitas yang terjamin dan rapi. Dalam persaingan harga pemilik
selalu melihat persaingan harga di pasaran. Jadi penerapan strategi
pada bauran harga adalah Sekararum Fashion menetapkan harga yang
relatif murah dan sangat terjangkau dengan apa yang dihasilkan
Sekararum Fashion dibandingkan dengan usaha fashion yang lain
3. Bauran Tempat (Place)
Strategi pada bauran tempat atau lokasi Sekararum Fashion
menggunakan dua cara yaitu distribusi secara offline dan online.
Untuk distribusi secara offline lokasi Sekararum berlokasi di Jl.
Kelapa Gading II No. 326 Plamongan Indah Semarang. Sedangkan
distribusi online menggunakan lembaga pelayanan pengiriman
barang dan adanya reseller. Perkembangan Sekararum sangat
bagus karena dari sebagai reseller saja sekarang sudah berproduksi
senndiri dan berkembang sangat pesat. Akses menuju lokasi mudah
karena teknologi semakin canggih dengan adanya google maps dan
sudah terdaftar. Jadi penerapan strategi pada bauran tempat pada
Sekararum Fashion adalah yang pertama distribusi langsung yaitu
tempat atau lokasi mudah dan sudah strategis. Untuk distribusi
tidak langsung sangat memudahkan sekali bagi para konsumen
99
yang berada diluar kota, bahkan luar jawa karena Sekararum
Fashion menggunakan lembaga pelayanan pengiriman barang yaitu
dengan JNT untuk wilayah Jawa, dan Pos Indonesia (PI) untuk
Luar Jawa.
4. Bauran Promosi (Promotion)
Dalam Bauran promosi Sekararum Fashion menggunakan
media iklan instagram. Beruapaya agar tetap laku dan disukai oleh
pelanggan dengan sering live karena live dapat menjelaskan
produk dengan detail. Dengan instagram pemilik mengakui hasil
sudah baik baik. Jadi penerapan strategi pada bauran promosi
adalah dengan instagram. hanya dengan instagram tetapi para
pelanggan sudah merasa puas karena strateginya dengan cara
menjelaskan produk dengan jelas baik pada caption yang diunggah
maupun gambar atau foto yang diposting, dan juga sering
melakukan live dengan menjelaskan secara detailnya.
Berdasarkan hasil analisis dengan uji kredibilitas (triangulasi sumber
dan metode) pada usaha produksi pakaian muslimah yaitu di Sekararum
Fashion yang berlokasi di Jalan Klp. Gading II No. 326, Plamongan Sari,
Pedurungan, Kota Semarang terdapat hasil kendala apa saja yang ditemui
dalam meningkatkan volume penjualan pada usaha Sekararum Fashion
adalah sebagai berikut.
1. Produk (Product)
Pada Bauran produk kendala yang dialami pada Sekararum
Fashion adalah dalam kecacatan pada kain dari supplier. Penjahit
100
melakukan kesalahan dalam proses produksi. Lalu pengiriman produk
jadi saat hujan sangat kesusahan karena masih menggunakan mobil
pick up. Kurangnya inovasi pada model produk gamis.
2. Harga (Price)
Sekarang ini lebih ketatnya persaingan pada usaha yang sama di
olshop lain yang mereka mampu menjual lebih rendah. Konsumen
menginginkan lebih sering diadakan potongan harga.
3. Tempat (Place)
Kendala dalam tempat atau lokasi Sekararum Fashion adalah
untuk sementara toko masih kontrak, parkiran masih dipinggiran jalan
umum jadi kurang memuaskan. Toko masih sempit dan lokasi toko
kurang strategis.
4. Promosi (Promotion)
Kendala yang dialami pada bauran promosi ini dalam menentukan
tempat untuk foto produk agar customer tidak merasa bosan. Perlu
adanya majalah fashion dan facebook untuk diaktifkan kembali agar
konsumen dapat melihat secara luas.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pada dasarnya strategi bauran pemasaran yang diterapkan pada
Sekararum Fashion sudah baik dan sudah memiliki ciri khas sendiri
dibandingkan dengan usaha fashion yang lain. Namun pada bauran
produk perlu adanya pada model produk membuat desain yang lebih
101
ada inovasi-inovasi baru lagi. Perlu melakukan pengembangan produk
yang baru.
2. Sekararum perlu memperhatikan harga pada persaingan yang ada di
pasaran. seperti penetapan harga dengan mempertimbangkan harga
dengan pesaing karena mungkin untuk kualitas dengan pesaing
berbeda.
3. Toko atau lokasi mencari tempat yang lebih strategis dan bisa
diperluas lagi, serta memberikan tempat parkir yang luas agar
pelanggan tidak kesusahan jika ingin membeli.
4. Perlu memaksimalkan strategi promosinya dengan menambahkan
media sosial seperti Facebook diaktifkan kembali dan membuat
majalah fashion.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang membatasi
penelitian ini, antara lain:
1. Sedikitnya waktu informan untuk diwawancarai, karena kesibukan
dan aktivitas informan.
2. keterbatasan waktu penelitian.
5.4 Agenda Peneltian Selanjutnya
Agenda untuk penelitian selanjutnta adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis yang
berbeda, misal menggunakan metode kuantitatif.
102
b. Mencoba melakukan penelitian ulang dengan kasus yang sama,
dengan menggunakan kuesionar agar pertanyaan dapat diberikan lebih
banyak responden.
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Thamrin,Tantri Francis.2017. Manajemen Pemasaran. PT RajaGrafindo
Persada: Depok.
Assauri,Sofjan.2017.Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. PT
RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Fahlevi,Erwinsyah.Rizkan.et al. “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan
Volume Penjualan Pada Pt Indocitra Niagajaya Banjarmasin”. JURNAL
MANAJEMEN DAN AKUNTANSI Volume 17, Nomor 1, April, Tahun
2016, Halaman 9-16.
Moleong. 2017.Metodologi Penelitian Kualitatif.PT RemajaRosdakarya:Bandung
Mukarromah,Siti. et al. “Implementasi Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Volume Penjualan Toko Baju Senam Grosir.Com”. JURNAL
EKSEKUTIF Volume 15, Nomor 2, Desember, Tahun 2018, Halaman 316-
333.
Poluan,Firna,M.A. et al. “Strategi Marketing Mix Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan (Studi Pada Minuman Kesehatan Instan Alvero)”. JURNAL
EMBA Volume 7, Nomor 3, Juli, Tahun 2019, Halaman 2969-2978 ISSN :
2303-1174.
Rohmah,Niken,Ayu,Nur. “Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Khas Kota Blitar
Es Drop Di Makam Bung Karno”. JURNAL TRANSLITERA Edisi 4,
Tahun 2016, Halaman 63-78.
Sugiyono. 2016.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Alfabeta:
Bandung
Sugiyono. 2017.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Alfabeta:
Bandung
Wardoyo,Paulus. 2001.Strategi Pemasaran. Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang: Semarang
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A
Pedoman Wawancara dengan Pemilik dan Karyawan di Usaha Sekararum
Fashion :
A. Identitas Informan
Nama Informan :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Hari/Tanggal :
B. Pertanyaan Wawancara
1. Produk apa saja yang dihasilkan SA?
2. Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?
3. Ukuran pada produk apa aja?
4. Bagaimana packanging atau kemasan yang digunakan Sekararum
Fashion?
5. Pengambilan merek Sekararum Fashion diperoleh dari mana ya?
6. Untuk label Sekararum desainnya bagaimana dan mendesain sendiri atau
didesain oleh orang lain?
7. Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana diperoleh?
8. Apakah untuk penjahit sendiri itu dalam jahitannya ada standart atau
peraturannya karna kan penjahitnya banyak ya?
9. Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?
10. Untuk jumlah penjahitnya sendiri ada berapa orang?
11. Untuk masing-masing penjahit apakah tempat tinggalnya masih di daerah
sini saja?
12. Proses jahitnya kan di rumah masing-masing penjahit, lalu untuk produk
yang sudah jadi itu penjahit sendiri yang antar ke toko atau bagaimana?
13. Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?
14. Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?
15. Bagaimana dalam penetapan harga ?
16. Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan?
17. Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari pesaing ?
18. Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?
19. Dimana produk SA di jual ?
20. Dimana awal lokasi SA ?
21. Bagaimana perkembangan lokasi SA ?
22. Bagaimana akses menuju lokasi?
23. Dengan cara apa saja dalam proses promosi?
24. Upaya agar produk tetap laku?
25. Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada penjualan?
26. Alat promosi apa saja yang digunakan SA?
Lampiran B
Transkip Wawancara dengan Pemilik Sekararum Fashion
Nama Informan : Mas Apriliantoro Darojat
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35 Tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Hari/Tanggal : Rabu, 04 Desember 2019
1. Product (Produk)
Peneliti : “Produk apa saja yang dihasilkan SA?”
Informan : “Kita hanya produksi Gamis dan khimar”
Peneliti : “Bagaimana model dan motif pada Sekararum fashion?”
Informan : “Untuk gamis model ganti-ganti, jadi dalam satu minggu itu kita
ganti 3 model, yang membuat desain ada satu karyawan khusus
untuk mendesain sama mengawasi pada bagian produksinya,
sekalian membuat desain di tempat tersebut, kadang juga di
gudang karena untuk pengawasan pemotongan. Untuk motif
gamis ada floral, polos, abstrak, ada juga kombinasi dua warna
polos dan juga motif kombinasi dengan polos berarti semua sih
ya. Lalu untuk khimar polos tidak terlalu banyak model tapi ada
dua variasi yaitu yang panjang atau syar’i sampai pantat dan
hanya panjangnya sampai punggung saja. Karna kita kan
konsepnya syar’i jadi semua khimar minimal modelnya dada
tertutup, tidak model yang pendek seperti segiempat biasa
ataupun model yang persegi panjang”.
Peneliti : “Ukuran pada produk apa aja?”
Informan : “Untuk ukuran produk gamis kita ada banyak yaitu dari ukuran
S, M, L, XL, XXL, dan XXXL. sedangkan untuk produk khimar
kita ukurannya syar’i jadi minimal untuk dada tetutup, ukuran
khimar ya pertama dada tertutup ukuran belakang ada yang hanya
sampai patat dan ada yang sampai bawah pantat karena sifatnya
syar’i”.
Peneliti : “Bagaimana packanging atau kemasan yang digunakan
Sekararum Fashion?”
Informan : “Kita menggunakan kemasan yang sangat sederhana tapi
insyaAllah konsumen teratrik dengan kemasan kita, kemasan
menggunakan plastik putih bening bertuliskan Sekararum
Fashion lalu untuk kemasan luar mengguanakn kantong plastik
tebal juga bertuliskan Sekararum Fashion”.
Peneliti : “Pengambilan merek Sekararum Fashion diperoleh dari mana
ya?”
Informan : “Untuk merek kita ambil dari nama pemilik, istri saya namanya
kan Adelina Sekar Arumningtiyas, kita ambil Sekararum saja,
dengan memounyai tujuan baik karna dari nama tersebut
mempunyai arti bagus”.
Peneliti : “Untuk label Sekararum desainnya bagaimana dan mendesain
sendiri atau didesain oleh orang lain?”
Informan : “Label kita buat desain sendiri lalu dicetakkan, untuk desain
label kita menggunakan tulisan Sekaarum Fashion yang dibuat
menarik”.
Peneliti : “Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?”
Informan : “Untuk mesin jahit kita tidak menyediakan karena sistem
jahitnya mereka di rumah masing-masing dan memakai mesin
jahit mereka sendiri. Kalau untuk bahan seperti kain kita beli kain
roll langsung banyak, jadi ada yang nawarin kita pesan kirim,
untuk pembayarannya itu satu bulan sekali, dan untuk
pengirimannya satu pengiriman langsung berapa puluh roll kain.
Untuk peralatan lain seperti benang iru mereka sendiri yang
nyediain, penjahit masing-masing karena modelnya kita cuman
ngasih kain yang sudah berbentuk potongan yang sesuai dengan
model gamis lalu tinggal dikerjakan penjahit. Jadi kita tinggal
terima jadi lalu bayar mereka tergantung berapa gamis yang
dihasilkan itungannya per pcs gamis. Kan kita jadi irit ongkos
juga tidak nyediain tempat, mesin jahit, terus tidak perlu adanya
perawatan mesin, listrik”.
Peneliti : “Apakah untuk penjahit sendiri itu dalam jahitannya ada standart
atau peraturannya karna kan penjahitnya banyak ya?”
Informan : “Pasti ada, jadi kita ada karyawan Quality Control ( QC ) khusus
untuk mengecek apakah standart jahitannya sudah sesuai dengan
apa yang kita inginkan, kalau tidak atau belum sesuai misalnya
ada kesalahan ya nanti kita kembalikan dan mereka belum
menerima bayaran, jadi mereka bayarannya tergantung lolos
Quality Control atau enggak, setelah lolos ya baru gajian atau
bayaran. Kalo untuk awal-awal memang ada yang kurang bagus
jahitannya, nanti lama-lama mereka harus bisa menyesuaikan,
kayak gitu biasanya seleksi alam sih mbak kalau ada yang tidak
kuat ya mereka pada resign sendiri-sendiri. Jadi di SA harus
memenuhi standart jahitan agar tetep menjaga kualitas produk”.
Peneliti : “Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?”
Informan : “Rata-rata perhari dalam produksi gamis itu 150 pcs. Kalau
dalam satu minggu ya berarti sekitar 900 pcs gamis. Itu sudah
semua penjahit. Kalau untuk produksi khimar itu per bulan
itungannya sekitar 2000 pcs”.
Peneliti : “Untuk jumlah penjahitnya sendiri ada berapa orang?”
Informan : “Jumlah penjahit ada 40 orang, ada yang rajin ada yang kurang.
Jadi tiap orang beda-beda”.
Peneliti : “Untuk masing-masing penjahit apakah tempat tinggalnya masih
di daerah sini saja?”
Informan : “Enggak, macam-macam ada yang dari Demak Mranggen,
Penggaron”.
Peneliti : “Proses jahitnya kan di rumah masing-masing penjahit, lalu
untuk produk yang sudah jadi itu penjahit sendiri yang antar ke
toko atau bagaimana?”
Informan : “Kita sistemnya ada leader jadi biar nggak semrawut, misalkan
di Mranggen itu ada satu leader, leadernya yang ambil potongan
kain lalu diantar penjahit, penjahit setor ke leader, leader yang
mengantar ke toko, jadi semua hubungannya dengan leader.
Untuk satu leader memegang 4 sampai 5 penjahit. Sebenarnya
yang nyari penjahit itu leader. Saya ngerekrut leader, leader yang
nyari penjahit,leader yang ngelola penjahit masing-masing,
gajiannya juga lewatnya leader. Leader yang membuat kesepakan
dengan masing-masing penjahit Cuma ya kita tetep masih
ngawasi”.
Peneliti : “Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?”
Informan : “Ya rata-rata untuk seharinya itu laku sekitar 100 pcs gamis,
kalau produksinya kan kurang lebih 150 pcs jadi masih ada gamis
yang belum terjual itu masih stock di rak toko. Jadi saya itung-
itung kurang lebih 100 gamis. Kalau untuk khimar belum begitu
cepat ya penjualannya, karna produk khimar itu sebenarnya
produk pelengkap saja, tidak terlalu banyak juga penjualan dan
produksinya. Intinya orang beli gamis disitu ada khimar juga
nggak nyari di luar, kadang ada juga kita jual yang satu sheet
gamis dengan khimar, tapi kebanyakan kita jualnya pisah.
Sebenarnya khimar itu tidak prioritas ya, misalkan satu khimar
warna hitam sudah bisa dipake untuk beberapa gamis. Jadi produk
khimar produk pendukung tapi ya lumayan juga sih
penjualannya”.
Peneliti : “Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?”
Informan : “Lewat Instagram, dari mulut ke mulut itu pasti ya, misalkan
kalau ada yang tau instagram SA lalu dia suka pasti dia cerita
dengan teman atau kerabat yang lain akhirnya mungkin kepo
terus ngefollow instagram SA. Followersnya dari hari ke hari
selalu tambah dari situ juga kita nggak pernah promosi, nggak
pernah endors, nggak pernah beli followers juga itu semua ya
nambah-nambah sendiri. Kita promosi juga hanya jualan saja di
instagram berupa psoting foto, video dan juga live udah itu aja”.
2. Price (Harga)
Peneliti : “Bagaimana dalam penetapan harga ?”
Informan : “Penetapan harga pada SA kita mulai dari kalangan menengah
kebawah sampai atas juga bisa karena harganya relatif ya tidak
terlalu mahal dan tidak murahan. Karena akun yang lain itu
dengan bahan yang sama model juga masih biasa tapi mereka jual
dengan harga mulai Rp 200.000 keatas. Kalau SA masih di
tengah-tengan diatas Rp 100.000 dan masih dibawah Rp 200.000.
kita bisa jual murah karena kita produsen langsung tangan
pertama dan tidak lewat perantara toko dulu”.
Peneliti : “Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan?”
Informan : “Sangat terjangkau sekali ya soalnya saya sering liat kalau di
Kudus memang banyak harga gamis dibawah Rp 100.000 tapi
bahan dan jahitannya kurang bagus model dan motifnya juga
biasa saja, kalau SA itu saya anggap harga terjangkau karena
harga masih menengah ya ditengah-tengah karena dengan harga
Rp 100.000 keatas tapi masih dibawah Rp 200.000 sudah dapat
gamis yang bahan dan jahitannya bagus dan rapi, model macem-
macem dan motif banyak selalu ganti model dan motif setiap 3
hari sekali. Untuk khimar juga sudah terjangkau banget ada harga
dibawah Rp 100.000 sampai Rp 100.000 keatas karena model
khimar syar’i”.
Peneliti : “Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari
pesaing ?”
Informan : “Kalau pesaing yang offline disekitar sini kayaknya tidak ada,
kita sering lihat di Instagram pesaing, kita lihat harga pasaranya
mereka berapa. Supplier semua kan sama penjual beli disupplier
dengan kain yang sama kita bisa menghitung mereka pakai kain
itu dijual segitu kalau bisa SA ngasih harga dibawahnya tapi tetap
terjangkau jadi kita harus sering ngecek harga dengan yang lain”.
Peneliti : “Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?”
Informan : “Selama ini sih konsumen bilangnya selalu murah jadi belom
menemukan kendala pada harga karena kok harga segini sudah
dapat gamis dan khimar syar’i, jahitan rapi dan tidak
mengecewakan intinya karena kita kan produsen ya jadi masih
bisa ngejual murah tapi berkualitas produsen kulakan kain bahan
yang lain langsung banyak jadi harganya dapat potongan,
produsen hubungannya dengan supplier langsung”.
3. Place (Tempat)
Peneliti : “Dimana produk SA di jual ?”
Informan : “Untuk sekarang toko SA masih di Plamongan Indah, kan ada
online juga, lebih banyak yang pesan lewat online.”
Peneliti : “Dimana awal lokasi SA ?”
Informan : “Kalau awalnya sih kita belum produksi sendiri kita hanya
kulakan lalu jualan biasa, pertama kita ngontrak untuk tempat
tinggal dan juga untuk jualan lokasinya masih didaerah
plamongan indah situ namanya Trembesi”.
Peneliti : “Bagaimana perkembangan lokasi SA ?”
Informan : “Lokasi pertama di daerah Trembesi belum ada toko, kita jualan
di rumah aja sebelumnya gak ada niatan buat jualan paling kalau
niat dijual waktu CFD dan ditawarin ke teman-teman kerja lalu
lama-lama rumah itu ramai banyak orang datang untuk beli,
akhirnya kita produksi sendiri terus kita pindah di Plamongan
Indah masih ngontrak tapi khusus untuk toko saja dan sudah
punya nama juga sampai sekarang SA lokasinya masih di
Plamongan Indah, nanti awal tahun 2020 akan pindah di toko
yang baru di daerah Pesona Asri Tlogomulyo dan sudah milik
sendiri”.
Peneliti : “Bagaimana akses menuju lokasi? “
Informan : “Kalau menurut saya sih lumayan gampang ya, memang masih
di dalam perumahan tapi tapi ngak dalam banget, sekarang juga
kan sudah ada google maps jadi semua akan lebih mudah. Kita
sudah daftarin lokasi SA pada google maps jadi langsung bisa cari
dengan mudah”.
4. Promotion (Promosi)
Peneliti : “Dengan cara apa saja dalam proses promosi?”
Informan : “Hanya lewat instagram saja berupa posting foto, video dan juga
melakukan live”.
Peneliti : “Upaya agar produk tetap laku”.
Informan : “Ya sering-sering live aja karna dengan live kita selalu
menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan harga. Setiap
ada model dan motif baru langsung posting foto dan video. Dan
sering ganti model dan motif supaya konsumen tidak bosen.
Dalam tiga hari sekali ada model dan motif baru”.
Peneliti : “Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada
penjualan?”
Informan : “Lebih dari cukup ya karna kan hanya lewat instagram saja, kita
pake instagram saja kan gratis cuman isi kuota aja itupun nggak
hanya untuk pekerjaan aja”.
Peneliti : “Alat promosi apa saja yang digunakan SA?”
Informan : “Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya HP
kalo foto pake kamera”.
Lampiran C
Transkip Wawancara dengan Karyawan Sekararum Fashion
Nama Informan : Mbak Maya Rahmatika
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 Tahun
Pekerjaan : Karyawan dan Mahasiswa
Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Desember 2019
1. Product (Produk)
Peneliti : “Produk apa saja yang dihasilkan?”
Informan : “Gamis, khimar, dulu juga ada ciput dan kaos kaki tapi sekarang
udah ndak ada fokus ke gamis dan khimar aja”.
Peneliti : “Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?”
Informan : “Untuk motif macem-macem ada bunga-bunga, abstrak, salur,
polos, ada juga kombinasi polos 2 warna dan ada yang polos
kombinasi dengan motif. model tidak terlalu banyak, pergantian
model seminggu 3 kali, kalo untuk model khimar tidak terlalu
banyak atau tidak sering ganti model”.
Peneliti : “Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?”
Informan : “Alat untuk produksi itu ada alat potong dan mesin jahit. Kalau
mesin jahit itu dari penjahit sendiri karena kita sistemnya
penjahitnya itu menjahit dirumah masing-masing untuk bahan-
bahan lain seperti kain, benang dan lain-lain dari kita”.
Peneliti : “Apakah untuk penjahit sendiri itu dalam jahitannya ada standart
atau peraturannya karna kan penjahitnya banyak ya?”
Informan : “SA mempunyai standart jahitan, mereka tidak asal jahit dan
terima gaji, mereka harus memenuhi standar dari sekararum, di
SA ada karyawan yang namanya QC (Quality Control) QC itu
yang akan mengecek dari setiap hasil jahitan masing-masing
penjahit, kalau belum terpenuhi mereka belum dapat gajii. Gajian
mereka dapatkan tergantung perpcs yang mereka jahit.
Peneliti : Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?”
Informan : “Produksi gamis itungannya harian sekitar 100 sampai 150
gamis kalau khimar itu per bulan”.
Peneliti : “Untuk jumlah penjahitnya sendiri ada berapa orang?”
Informan : “Kayaknya sekitar 40 orang ada tapi mereka tidak penjahit tetap
karena gajinya itu tergantung hasil jahitan yang dihasilkan”.
Peneliti : “Untuk masing penjahit apakah tempat tinggalnya masih di
daerah sini saja?”
Informan : “Tempat tinggal penjahit enggak Cuma daerah sini aja, ada yang
dari Demak, Penggaron”.
Peneliti : “Proses jahitnya kan di rumah masing-masing penjahit, lalu
untuk produk yang sudah jadi itu penjahit sendiri yang antar ke
toko atau bagaimana?”
Informan : “Yang mengatur produk yang sudah jadi adalah leader, jadi
nggak akan semrawut, per leader memegang beberapa penjahit”.
Peneliti : “Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?”
Informan : “Barang terjual dalam satu hari lebih dari 100 pcs gamis kalo
pas lagi rame nyampe 300 pcs gamis”.
Peneliti : “Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?”
Informan : “SA dalam pnyampaian produk hanya melalui instagram saja
berupa foto, video dan juga live di instagram”.
2. Price (Harga)
Peneliti : “Bagaimana dalam penetapan harga ?”
Informan : “Kalau penetapan harga sih terjangkau banget karna SA
menetapkan harga dimulai dari kalangan kebawah tapi kualitas
tetep terjamin. Kalau untuk lainnya sih harga kurang begitu tau
karna hanya karyawan ya, jadi semua Mbak Adel sama Mas Toro
yang ngatur dimulai dari bahan-bahan, pengeluaran, gaji jadi yang
kutau harga tetap terjangkau untuk semua kalangan”.
Peneliti : “Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan ?”
Informan : “Kalo harga dengan produk yang dihasilkan sih sangat
terjangkau ya, kita pake bahannya yang berkualitas, jahitan juga
rapi ada standartnya. Banyak konsumen yang merasa puas juga”.
Peneliti : “Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari
pesaing ?”
Informan : “Kalo dalam menjaga harga agar tetap kompetitif ya aku karna
hanya karyawan sih kurang begitu tau, biasanya Mas Toro sama
Mbak del itu selalu ngecek harga dengan pesaing lain yang
kualitasnya begitu mereka kasih harga berapa tapi SA harus tetap
menyeimbangkan dengan kualitasnya. Agar konsumen tetep
puas”.
Peneliti : “Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?”
Informan : “Kalo kendala dalam harga sih kayaknya belum ada ya,
setahuku konsumen itu merasa harganya masih terjangkau, tapi
mungkin ada sih kalo misalnya ada model baru dan pake bahan
yang kualitasnya tinggi pasti kan harganya agak tinggi juga, ada
yang kaget gitu tapi kalo tau bahannya berkualitas ya suka-suka
aja. Tetap habis juga sih. Karna kan konsumen macam-macam
ya”.
3. Place (Tempat)
Peneliti : “Dimana produk SA di jual ?”
Informan : “Untuk sekarang SA tokonya masih di Plamomgan, SA ada dua
penjualan offline sama online juga”.
Peneliti : “Dimana awal lokasi SA ?”
Informan : “Kalo awalnya lokasi SA itu ada di jalan Trembesi ya, belum
punya toko, itu aja pertama ngontrak buat tempat tinggal
sekaligus jualan di rumah”.
Peneliti : “Bagaimana perkembangan lokasi SA ?”
Informan : “Iya tadi untuk pertama awal lokasi SA di Trembesi Mas Toro
sama Mbak Adel ngontrak di situ untuk tempat tinggal, untuk
jualan masih biasa dan belum produksi sendiri, jualannya masih
biasa, terus jualan kalo Car Free Day sama ditawarin sama temen-
temen waktu kerja lalu pindah di Plamongan masih ngontrak juga
udah 3 tahun ini ya smpek sekarang, sebelumnya sih udah punya
nama SA sih waktu di Trembesi tapi masih kulakan lalu punya
rencana untuk produksi sendiri sampai sekarang Alhamdulillah
nanati tahun 2020 akan pindah toko udah milik sendiri di daerah
Pesona Asri Tlogomulyo”.
Peneliti : “Bagaimana akses menuju lokasi?”
Informan : “Lumayan jauh kalo yang naik angkot ya, tapi udah ada di maps
juga jadi lebih mudah”.
4. Promotion (promosi)
Peneliti : “Dengan cara apa saja dalam proses promosi?”
Informan : “SA mengenalkan produk atau promosi hanya lewat instagram
saja berupa posting foto, video dan juga melakukan live”.
Peneliti : “Upaya agar produk tetap laku?”
Informan : “Ya SA sering live di instagram karna dengan live SA selalu
menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan harga. Pokonya
ya sedetail mungkin. Setiap ada model dan motif baru langsung
posting foto dan video. Dalam tiga hari sekali ada model dan
motif baru biar konsumen nggak bosen”.
Peneliti : “Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada
penjualan?”
Informan : “Alhamdulillah lebih ya, malah biasanya kurang-kurang”.
Peneliti : “Alat promosi apa saja yang digunakan SA?”
Informan : “Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya HP
kalo foto pake kamera. Untuk lokasi kita biasanya di taman, mall
dan cafe, ya cari tempat yang bagus lah biar tambah tertarik”.
Lampiran D
Transkip Wawancara dengan Karyawan Sekararum Fashion
Nama Informan : Mbak Shella Sinata
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 22 Tahun
Pekerjaan : Karyawan
Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Desember 2019
1. Product (Produk)
Peneliti : “Produk apa saja yang dihasilkan?”
Informan : “Ya sama sih gamis dan khimar, dulu juga ada sih ciput dan
kaos kaki tapi sekarang udah enggak fokus ke gamis dan khimar”.
Peneliti : “Bagaimana model dan motif pada sekararum fashion?”
Informan : “Untuk model gamis tidak terlalu banyak, pergantian model
seminggu 3 kali kalau motif macem-macem bunga, abstrak, salur,
polos dan ada juga kombinasi polos 2 warna dan ada yang polos
kombinasi dengan motif. Kalo untuk model khimar tidak terlalu
banyak atau tidak sering ganti model, mirip model yang dulu”.
Peneliti : “Alat, bahan dan mesin apa saja yang digunakan dan dari mana
diperoleh?”
Informan : “Alat mesin untuk produksi itu ada alat potong dan mesin jahit.
Kalau mesin jahit itu dari mereka sendiri-sendiri karena kita
sistemnya penjahitnya itu menjahit dirumah masing-masing untuk
bahan-bahan lain seperti kain, benang dan lain-lain dari SA”.
Peneliti : “Apakah untuk penjahit sendiri itu dalam jahitannya ada standart
atau peraturannya karna kan penjahitnya banyak ya?”
Informan : “Pasti ada standarnya mereka tidak asal jahit dan terima gaji,
mereka harus memenuhi standar dari SA, di SA ada karyawan QC
(Quality Control), QC itu yang akan mengecek dari setiap hasil
jahitan masing-masing penjahit, kalau belum terpenuhi mereka
belum dapat gaji. Gajian mereka dapatkan tergantung berapa pcs
yang mereka hasilkan”.
Peneliti : “Berapa jumlah produksi dalam satu minggu?”
Informan : “Produksi gamis itungannya per hari sekitar 100 sampai 150
gamis kalau khimar itu per satu bulan sekali”.
Peneliti : “Untuk jumlah penjahitnya sendiri ada berapa orang?”
Informan : “Ada sekitar 40 orang, tapi mereka tidak penjahit tetap karena
gajinya itu tergantung hasil jahitan yang dihasilkan. Mereka
kadang ada yang rajin ada yang enggak”.
Peneliti : “Untuk masing-masing penjahit apakah tempat tinggalnya masih
di daerah sini saja?”
Informan : “Tempat tinggal penjahit enggak cuma daerah sini aja, ada yang
dari Demak, Penggaron, ya banyak sih”.
Peneliti : “Proses jahitnya kan di rumah masing-masing penjahit, lalu
untuk produk yang sudah jadi itu penjahit sendiri yang antar ke
toko atau bagaimana?”
Informan : “Yang mengatur produk yang sudah jadi adalah leader, biar
ndak repot dan nggak bingung, per leader memegang beberapa
penjahit sekitar 4 sampai 5 penjahit”.
Peneliti : “Berapa jumlah produk yang terjual dalam satu minggu?”
Informan : “Produk gamis terjual dalam satu hari lebih dari 100 pcs gamis
kalo pas lagi rame bisa nyampe 300 pcs gamis. Kalo untuk
khimar sih belum begitu banyak”.
Peneliti : “Bagaimana dalam penyampaian produk Sekararum Fashion?”
Informan : “SA dalam pnyampaian produk melalui instagram saja berupa
foto, video dan juga live di instagram”.
2. Price (Harga)
Peneliti : “Bagaimana dalam penetapan harga ?”
Informan : “Kalau penetapan harga sih terjangkau banget karna SA
menetapkan harga dimulai dari kalangan menengah kebawah tapi
kualitas tetep terjamin. Konsumennya mcem-macem mulai dari
kalangan menengah kebawah sampai menengah atas suka”.
Peneliti : “Apakah penetapan harga sudah terjangkau dengan produk yang
dihasilkan ?”
Informan : “Kalo harga sangat terjangkau banget ya, kita pake bahannya
yang berkualitas, jahitan juga rapi ada standartnya. Banyak
konsumen yang merasa puas juga”.
Peneliti : “Bagaimana dalam menjaga harga agar tetap kompetitif dari
pesaing ?”
Informan : “Sama sih yang dibilang Mbak Maya, biasanya Mas Toro sama
Mbak Adel itu selalu ngecek harga dengan pesaing lain yang
kualitasnya begitu mereka kasih harga berapa tapi SA harus tetap
menyeimbangkan dengan kualitasnya. Agar konsumen tetep
puas”.
Peneliti : “Apakah ada kendala dalam penetapan harga ?”
Informan : “Kalo kendala dalam harga sih kayaknya belum ada ya,
setahuku konsumen itu merasa harganya masih terjangkau, malah
banyak yang bilang murah banget”.
3. Place (Tempat)
Peneliti : “Dimana produk SA di jual ?”
Informan : “Untuk sekarang SA tokonya masih di Plamomgan, SA ada dua
penjualan offline sama online”.
Peneliti : “Dimana awal lokasi SA ?”
Informan : “Kalo awalnya lokasi SA itu ada di jalan Trembesi ya, pertama
ngontrak buat tempat tinggal sekaligus jualan di rumah”.
Peneliti : “Bagaimana perkembangan lokasi SA ?”
Informan : “Pertama awal lokasi SA di Trembesi Mas Toro sama Mbak
Adel ngontrak di situ untuk tempat tinggal, untuk jualan masih
biasa masih ambil ditempat lain dan belum produksi sendiri,
biasanya jualan waktu Car Free Day sama ditawarin sama temen-
temen waktu kerja lalu pindah di Plamongan masih ngontrak juga
udah 3 tahun ini ya sampek sekarang, sebelumnya sih udah punya
nama SA sih waktu di Trembesi tapi masih kulakan lalu punya
rencana untuk produksi sendiri sampai sekarang Alhamdulillah
nanati tahun 2020 akan pindah toko udah milik sendiri di daerah
Pesona Asri Tlogomulyo”.
Peneliti : “Bagaimana akses menuju lokasi?”
Informan : “Lumayan jauh kalo yang naik angkot ya, kalo dulu kan jarag
gojek sama grab ya, tapi udah didaftarin di maps juga jadi lebih
mudah”.
4. Promotion (promosi)
Peneliti : “Dengan cara apa saja dalam proses promosi?”
Informan : “SA mengenalkan produk atau promosi kepada konsumen
cuman lewat instagram saja berupa posting foto, video dan juga
melakukan live di instagram”.
Peneliti : “Upaya agar produk tetap laku?”
Informan : “Ya sering-sering live di instagram karna dengan live SA selalu
menjelaskan dengan detail dari bahan, jahitan dan harga. Setiap
ada model dan motif baru langsung posting foto dan video. Biar
konsumen nggak bosen SA selalu posting kalo ada keluaran
baru”.
Peneliti : “Apakah promosi produk memberi hasil yang lebih pada
penjualan?”
Informan : “Alhamdulillah lebih ya, padahal SA cuman jualan lewat
instagram aja, malah biasanya kurang-kurang”.
Peneliti : “Alat promosi apa saja yang digunakan SA?”
Informan : “Pakenya kamera sama HP aja. Video sama live pakenya HP
kalo foto pake kamera”.
Lampiran E
Pedoman Wawancara dengan Konsumen Sekararum Fashion
A. Identitas Informan
Nama Informan :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Hari/Tanggal :
B. Pertanyaan Wawancara
1. Apa alasan Anda untuk lebih memilih produk Sekararum Fashion
dibanding yang lain?
2. Bagaimana menurut Anda kualitas produk SA?
3. Apakah anda sudah puas dengan produk SA?
4. Bagaimana motif dan model produk SA ?
5. Apa saran untuk SA dari segi produk?
6. Bagaimana dengan harga yang ditawarkan SA?
7. Apakah harga sudah sebanding dengan produk yang dijual SA?
8. Apa saran untuk SA dari segi harga?
9. Bagaimana keadaan toko SA saat ini?
10. Bagaimana akses menuju SA?
11. Apa saran untuk SA dari segi lokasi?
12. Bagaimana promosi yang dilakukan SA di Instagram?
13. Apakah anda puas dengan cara promosi yang ditetapkan oleh SA?
14. Apa saran untuk SA dari segi promosi?
Lampiran F
Transkip Wawancara dengan Konsumen Sekararum Fashion
Identitas Informan
Nama Informan : Mbak Lu’luil Maknun
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 Tahun
Pekerjaan : Guru
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Desember 2019
Transkip Wawancara
1. Product (Produk)
Peneliti : “Apa alasan Anda untuk lebih memilih produk Sekararum
Fashion dibanding yang lain?”
Informan : “Kalau ditanya alasannya karna yang pertama suka sering liat di
Instagram juga ya, selalu mengikuti lah terus tertarik akhirnya
beli. Untuk produk gamis kualitas bagus, jahitan rapi,modelnya
menarik, tidak seperti yang biasanya dijual murah, kalau SA itu
kualitas bagus, harga murah tapi nggak abal-abal lah intinya jadi
sebanding. Kalau untuk produk khimar untuk modelnya sih cukup
tidak terlalu banyak model, warnanya menarik sudah cukup bikin
ketagihan untuk beli apalagi gamisnya”.
Peneliti : “Bagaimana menurut Anda kualitas produk SA?”
Informan : “Ya seperti yang tadi saya bilang ya, untuk kualitas dari
jahitannya itu sangat rapi, modelnya menarik, kalau di SA itu kan
terkenal harganya murah dibawah standart lah tapi kualitasnya itu
tidak abal-abal”.
Peneliti : “Apakah anda sudah puas dengan produk SA?”
Informan : “Kalo memuaskan sih sudah, tapi karna postur tubuh saya ini
minimalis sekali jadi setiap beli itu harus mengecilkan dulu, tapi
untuk keseluruhan sudah pas sudah bagus dan puas sekali”.
Peneliti : “Bagaimana motif dan model produk SA ?”
Informan : “Kalo untuk motif sih udah banyak ya pilihannya, ada motif
bunga-bunga, abstrak, polos, kombinasi dua warna polos,
kombinasi polos dengan motif jadi untuk motif udah komplit.
Kalo untuk model kurang banyak modelnya, mungkin SA perlu
mengeluarkan inovasi-inovasi baru lagi untuk menarik lebih
banyak pelanggan”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi produk?”
Informan : “Lebih ada inovasi-inovasi baru lagi, kalo motifnya sudah
banyak, sudah beranekan ragam tapi untuk model mungkin perlu
ada pembaruan-pembaruan lagi”.
2. Price (Harga)
Peneliti : “Bagaimana dengan harga yang ditawarkan SA?”
Informan : “Harga gamis dan khimar yang dijual itu udah pas banget ya,
untuk kalangan remajapun pas kalo mau belajar lebih syar’i itu
pas karna sangat terjangkau harganya dari menengah kebawah”.
Peneliti : “Apakah harga sudah sebanding dengan produk yang dijual
SA?”
Informan : “Sebanding sekali, dengan harga seperti itu kalo diluar mungkin
produk lain ada yang kainnya/bahannya kurang bagus, jahitannya
kurang rapi tidak sesuai dengan keingina kita. Tapi kalo di SA itu
jahitan rapi, bahannya bagus sesuai dengan yang diiklankan, terus
model dan motifnya juga pas jadi sangat terjangkau sekali. Kalo
untuk khimar kan model khimarnya syar’i panjang sekali jadi ya
maklum harga segitu, kalo aku sih khimar dengan harga tinggi
tapi kualitas bagus ya sebanding-sebanding saja”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi harga?”
Informan : “Kalo harga sih sudah bagus ya sangat terjangkau sekali,
mungkin lebih menarik pelanggan lagi diadakan promosi, diskon
atau potongan harga, giveaway kayak gitu, jadi misalnya orag beli
pertama itu waktu ada potongan harga eh malah tau kualitasnya
bagus pasti akan ketagihan”.
3. Place (Tempat)
Peneliti : “Bagaimana keadaan toko SA saat ini?”
Informan : “Kalo bisa sih nanti lebih dibesarkan lagi karna kadang kalo pa
kesitu itu pas lagi rame-ramenya dengan toko yang luasnya segitu
ya agak riwuh juga sih, lumayan sempit apalagi kalo menuju
lebaran atau pas hari-hari libur itu sangat ramai, kita mau mili-
milih juga susah”.
Peneliti : “Bagaimana akses menuju SA?”
Informan : “Untuk lokasi kalo menurut saya kurang strategis sih karna
masih di dalam perumahan, soalnya kalo dari jalan raya mau ke
tokonya kalo yang pake angakot masih kesusahan ya harus jalan
kaki dulu, untuk yang pake kendaraan lansgsung bisa masuk tapi
agak cari-cari dulu karna didalam perumahan tapi kan sekarang
ada maps dan sudah ada alamat yang didaftarin di maps jadi ya
lumayan juga”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi lokasi?”
Informan : “Mungkin untuk lokasi kalo bisa cari yang lebih strategis lagi
deket dengan jalan raya biar aksesnya lebih mudah”.
4. Promotion (Promosi)
Peneliti : “Bagaimana promosi yang dilakukan SA di Instagram?”
Informan : “Berupa postingan foto, video, insta story dan juga live dengan
menjelaskan produk secara detail”.
Peneliti : “Apakah anda puas dengan cara promosi yang ditetapkan oleh
SA?”
Informan : “Kalo saya puas-puas aja ya, walaupun promosinya hanya lewat
instagram tapi cara mereka menjelaskan produknya itu sudah
sangat detail sekali mulai dari rincian jahitan, bahannya seperti
apa, harga bagaimana, modelnya seperti apa, itu sudah dijelaskan
secara detail, biasanya menggunalan insta story, posting foto,
video dan juga live. Biasanya yang dijelaskan detail itu waktu live
kalo foto sama video disitu sudah ditulis dibawah captionnya”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi promosi?”
Informan : “Mungkin dari segi promosi produk melalui instagram sudah
bagus ya tapi mungkin agar lebih meluas kan tidak semua
kalangan pakenya instagram cotohnya kalo orang tua ya ibu-ibu
paling pakenya masih facebook atau nggak majalah-majalah
biasanya anak remaja itu suka liat-liat majlaah fashion kayak gitu.
Kalo saran lain mungkin biar lebih menarik lagi ada promosi
dengan cara giveaway, diskon atau ada potongan harga”.
Lampiran G
Transkip Wawancara dengan Konsumen Sekararum Fashion
Identitas Informan
Nama Informan : Mbak Elly Isniyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Hari/Tanggal : Minggu, 15 Desember 2019
Transkip Wawancara
1. Produk
Peneliti : “Apa alasan Anda untuk lebih memilih produk Sekararum
Fashion dibanding yang lain?”
Informan : “Karna gamis dan khimar di SA modelnya lumayan banyak,
kualitanya bagus, simpel, jahitannya rapi, dipake anggun,
gamisnya syar’i sesuai dengan jamannya karna sekarang lebih
pada suka ke syar’i, ukurannya juga macem-macem jadi suka
karna ada yang pas”.
Peneliti : “Bagaimana menurut Anda kualitas produk SA?”
Informan : “Ya seperti yang tadi saya bilang ya, untuk kualitas dari
jahitannya itu sangat rapi, modelnya menarik, kalau di SA itu kan
terkenal harganya murah dibawah standart lah tapi kualtasnya itu
tidak mengecewakan”.
Peneliti : “Apakah anda sudah puas dengan produk SA?”
Informan : “Kalo puas sih sudah dengan bahan yang bagus jahitan rapi
pokoknya untuk keseluruhan udah puas kecuali untuk ukuran saya
masih harus mengecilkan dulu, karna badanku kurang tinggi
yatidak minimalis banget sih tapi tetap harus mengecilkan karna
modelnya syar’i jadi masih panjang banget”.
Peneliti : “Bagaimana motif dan model produk SA ?”
Informan : “Motifnya udah banyak suka banget tapi kalo untuk modenya
kurang begitu puas ya masih kurang inovasi modelnya”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi produk?”
Informan : “Kalo bisa model diperbanyak lagi, untuk keseluruhan sudah pas
lah suka banget”.
2. Harga
Peneliti : “Bagaimana dengan harga yang ditawarkan SA?”
Informan : “Terjangkau sih kalo harga segitu udah dapet gamis ataupun
khimar yang kualitanya bagus dan pokoknya tidak
mengecewakan, karna kalo bikin sendiri malah habis banyak”.
Peneliti : “Apakah harga sudah sebanding dengan produk yang dijual
SA?”
Informan : “Sudah sebanding banget ya karna kalo diliat dari kualitas
produk bagus, jahitannya rapi jadi ya kalo harga segitu aku
sebanding-sebanding saja. Soalnya banyak di tempat lain itu
banyak juga yang harganya murah tapi kualitasnya kurang srek
dihati. Kalo untuk khimar juga sangat sebanding ya untuk
modelnya kan syar’i jadi kan biaya bahan lebih banyak”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi harga?”
Informan : “Untuk harga di SA sudah pas ya sudah terjangkau banget dari
berbagai kalangan. Mungkin untuk lebih menarik konsumen lagi
diadakan potongan harga lagi ataupun giveaway”.
3. Tempat
Peneliti : “Bagaimana keadaan toko SA saat ini?”
Informan : “Kalo aku sih lebih seringnya beli online jadi masih belum tau
pasti ya tentang keadaanya di san, tapi kalo aku liat di instagram
sih kayaknya belum terlalu besar jadi pas kalo menjelang lebaran
ada potongan harga itu agak kesempitan atau kesusahan kalo mau
pilih- pilih barang”.
Peneliti : “Bagaimana akses menuju SA?”
Informan : “Kalo menurut aku sih masih agak susah ya karna nggak deket
dengan jalan raya dan masih di perumahan”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi lokasi?”
Informan : “Mungkin untuk lokasi kalo bisa cari yang lebih strategis lagi
deket dengan jalan raya biar aksesnya lebih mudah”.
4. Promosi
Peneliti : “Bagaimana promosi yang dilakukan SA di Instagram?”
Informan : “Yang aku tahu ya promosi SA di Instgram mereka itu sering
mengunggah foto, video dan sering live di Instagram”.
Peneliti : “Apakah anda puas dengan cara promosi yang ditetapkan oleh
SA?”
Informan : “Ya kalau promosi sih biasanya udah diperjelas dengan detail,
juga menuliskan dibawah captionnya dengan jelas”.
Peneliti : “Apa saran untuk SA dari segi promosi?”
Informan : “Agar konsumen lebih banyak yang tau mungkin facebook mau
diaktifkan lagi dulunya sih udah pernah ada di facebook tapi
kayaknya sekarang udah nggak ada ya, karna kan memang kalo
sekarang anak remaja mayoritas pake instagram tapi kalo untuk
orang tua mungkin masih banyak yang pake facebook. Lalu
mungkin diadakan pasar mingguan”.
Lampiran H
Dokumentasi Produk yang dijual Sekararum Fashion
Contoh beberapa desain produk gamis dan khimar Sekararum Fashion
Alamat Media Instagram Sekararum Fashion
Sumber: Instagram Sekararum Fashion.
Toko Offline Sekararum Fashion
Gudang Sekararum Fashion
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar Label pada Sekararum Fashion
Packing Sekararum Fashion
Sumber: Sekararum Fashion
Lampiran I
Dokumentasi Wawancara Informan
Informan Pemilik dan 2 karyawan Sekararum Fashion
Informan Pelanggan Sekararum Fashion
Sumber: Dokumentasi Pribadi