analisi teori michael porter pada perusa

9
ANALISI TEORI MICHAEL PORTER PADA PERUSAHAAN PT INDOSAT (Tugas Praktikum Mata Kuliah Menejemen Strategi ) Oleh: Kelompok 11 (Sebelas) Alexandrya Hening 1214131009 Annisa Parastri 1214131011 Catur Hadi Siswondo 1214131020 Desi Darmilayanti 1214131025

Upload: aisyah

Post on 03-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Manajemen Strategi

TRANSCRIPT

Page 1: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

ANALISI TEORI MICHAEL PORTER PADA PERUSAHAAN PT INDOSAT

(Tugas Praktikum Mata Kuliah Menejemen Strategi )

Oleh:Kelompok 11 (Sebelas)

Alexandrya Hening 1214131009Annisa Parastri 1214131011Catur Hadi Siswondo 1214131020Desi Darmilayanti 1214131025

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2014

Page 2: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

TEORI FIVE FORCES ANALYSIS OLEH MICHAEL PORTER

Didalam teori persaingan ada suatu teori dari Michael Porter yang sangat terkenal.

Teori tersebut terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model. Menurut

pendapat Porter, ia menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing

dengan perusahaan yang ada dalam industri saat ini. Dalam five forces model

digambarkan bahwa kita bersaing dengan pesaing potensial kita, yaitu mereka

yang akan masuk, para pemasok atau suplier,para pembeli atau konsumen, dan

produsen produk-produk pengganti. Dengan demikian, kita harus mengetahui

bahwa ada lima kekuatan yang menentukan karakteristik suatu industri, yaitu :

1) Ancaman masuk pendatang baru

Kekuatan ini biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan yang masuk

ke dalam industri. Hambatan yang masuk ke dalam suatu industri itu

contohnya antara lain: besar kecilnya biaya investasi yang dibutuhkan,

perijinan, akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran

distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin

tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari

pendatang baru.

2) Intensitas persaingan antar pemain yang ada saat ini

Dalam suatu intensitas persaingan antar pemain dipengaruhi oleh

banyaknya faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan semakin

besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya , maka semakin tinggi

intensitas persaingan. Hal ini disebabkan, setiap penjual memiliki tingkat

break even point yang tinggi sehingga pada umumnya harus menjual

produk dalam jumlah yang besar,

Page 3: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

3) Kekuatan tawar menawar pemasok,

Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu

industri khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika

hanya terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika

biaya peralihan ke bahan mentah lain sangat tinggi.Biasanya sedikit

jumlah pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan semakin

kuat posisi tawarnya.

4) Kekuatan tawar pembeli,

Pembeli berkonsentasi atau berbelanja, daya tawar mereka dapat

merepresentasikan kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas

persaingan di suatu industri. Semakin besar pembelian, semakin banyak

pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat

posisi pembeli semakin kuat.

5) Ancaman produk pengganti.

Ketersedian produk substitusi yang banyak akan membatasi keleluasaan

pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk. Produk

substitusi yang perlu diperhatikan secara strategis adalah produk-produk

substitusi yang memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan

dengan produk industry tersebut, diproduksi oleh industru yang

memperoleh laba tinggi. Jika industri tidak dapat meningkatkan kualitas

produk atau melakukan diferensiasi, maka industru itu akan mengalami

kemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya.

Page 4: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

PENERAPAN TEORI FIVE FORCES MICHAEL PORTER

PADA PERUSAHAAN PT INDOSAT

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Bisnis di bidang pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik,

menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Sektor

telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh

perusahaan multi nasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya

Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar,

mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan

jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah

pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan

raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil

kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini,

karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak

meruntuhkan pemain yang sudah ada.

2. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Jumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai

21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau

dibandingkan misalnya padatahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah

mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang.

Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang

cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan

langsung internasional, karena tidak punya pilihan sarana telekomunikasi.

Untuk pilihan jasa sambungan bergerak, pelanggan memang cukup banyak

pilihan , tetapi hanya terbatas pada pilihan tertentu dan kurang bisa

memuaskan pelayanan atas jasanya. Jadi melihat hal di atas jelas potensi

Page 5: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun ,

apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum digarap.

3. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja

untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Namun, hampir sekitar 90%

kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri,

sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Hal ini yang mebuat daya

tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia khususnya PT indosat cukup

lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan luar. Akan

tetapi jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam

negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan penyedia

layanan komunikasi seperti Indosat.

4. Ancaman dari barang atau jasa pengganti

Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu

dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai

dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa

pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa

telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan

internet seperti media sosial. Dari beberapa macam jasa pengganti,

berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan

akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal kecepatan dan

kemudahan berkomunikasi.

5. Persaingan di antara perusahaan yang ada

Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh

Perusahaan swasta yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar

melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen

dengan PT Telkom dan PT Indosat. Selain itu juga ada perusahaan lain

seperti Excelcompindo, dan Tri Indonesia.

Page 6: Analisi Teori Michael Porter Pada Perusa

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010.Lima Kekuatan dan Persaingan PT indosat.

http://wira010288.wordpress.com/2010/03/22/lima-kekuatan-persaingan-

pt-indosat-menurut-michael-porter/ (diakses pada 11 Oktober 2014 pukul

20.12)

Anonim. 2009.Five Forces Model Porter.

http://kikisaragih.wordpress.com/2009/01/14/five-forces-model-porter/

( diakses pada 11 Oktober 2014 pukul 20.14)

Anonim. 2013.http://andiaulianto.wordpress.com/2013/03/31/analisis-lima-

kekuatan-porter-pada-proses-bisnis-indomaret/ (diakses pada 11 Oktober

2014 pukul 20.15)