analisi modal kerja pada pt. holcim. tbk

30
BAB. I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. Holcim Indonesia Tbk. PT Holcim Indonesia Tbk. (sebelumnya bernama PT Semen Cibinong Tbk; IDX: SMCB) adalah sebuah perusahaan pembuat semen di Indonesia. Presiden direkturnya saat ini adalah Eamon Ginley. PT Holcim Indonesia Tbk. adalah sebuah perusahaan semen di Indonesia. Perusahaan ini awalnya bernama PT Semen Cibinong Tbk. yang didirikan pada tahun 1971.Holcim kemudian membeli sebagian sahamnya pada 13 Desember 2001. Holcim Indonesia memiliki dua pabrik yaitu pabrik Narogong dan pabrik Cilacap dengan kapasitas maksimum 7,9 juta ton per tahun. Per Juli 2008, kepemilikan saham Holcim Indonesia adalah Holcim Ltd (Swiss) sebesar 77,33% dan publik sebesar 22,7%. Perusahaan ini mulai dimiliki Holcim, salah satu perusahaan semen terbesar di dunia sejak 13 Desember2001. Pergantian nama perusahaan dilakukan pada1 Januari2006. Pemegang Saham Holcim Participations (Mauritius), melalui Holderfin B.V. - 77,33% Publik: o asing - 11,14% 1

Upload: kiedneff-basoeki-sang-inspirator

Post on 04-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Praktikum manajemen keuangan Manajemen keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

BAB. I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Holcim Indonesia Tbk.

PT Holcim Indonesia Tbk. (sebelumnya bernama PT Semen Cibinong Tbk;

IDX: SMCB) adalah sebuah perusahaan pembuat semen di Indonesia. Presiden

direkturnya saat ini adalah Eamon Ginley.

PT Holcim Indonesia Tbk. adalah sebuah perusahaan semen di Indonesia.

Perusahaan ini awalnya bernama PT Semen Cibinong Tbk. yang didirikan pada tahun

1971.Holcim kemudian membeli sebagian sahamnya pada 13 Desember 2001. Holcim

Indonesia memiliki dua pabrik yaitu pabrik Narogong dan pabrik Cilacap dengan

kapasitas maksimum 7,9 juta ton per tahun. Per Juli 2008, kepemilikan saham Holcim

Indonesia adalah Holcim Ltd (Swiss) sebesar 77,33% dan publik sebesar 22,7%.

Perusahaan ini mulai dimiliki Holcim, salah satu perusahaan semen terbesar di

dunia sejak 13 Desember2001. Pergantian nama perusahaan dilakukan pada1

Januari2006.

Pemegang Saham

Holcim Participations (Mauritius), melalui Holderfin B.V. - 77,33%

Publik:

o asing - 11,14%

o lokal - 11,52 persen.

Anak Perusahaan

PT Holcim Beton (sebelumnya bernama PT Trumix Beton).

1

Page 2: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

BAB. II

PEMBAHASAN

1. TEORI DASAR

Modal kerja didefinisikan oleh Sutrisno (2001;42) adalah “Dana yang

diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari,

seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar utang dan

pembayaran lainnya”.

Modal kerja dapat dibagi menurut konsep sebagai berikut:

a. Konsep Kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva

lancar disebut modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep kualitatif, modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang benar-

benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa menggangu

likuiditasnya. Dengan kata lain, modal kerja ini merupakan kelebihan

aktiva lancar di atas hutang lancar, oleh karena itu disebut modal kerja

netto (net working capital).

c. Konsep Fungsional, modal kerja ditinjau berdasarkan fungsinya dalam

menghasilkan pendapatan (Riyanto, 2001).

Jenis-jenis Modal Kerja

Menurut Taylor dalam Sawir (2005: 132), modal kerja dapat golongkan

menjadi:

a. Modal kerja permanen

Modal kerja permanen (permanen working capital) yaitu modal

kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan

fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus

diperlukan untuk kelancaran usaha.

2

Page 3: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

b. Modal kerja variabel

Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu jumlah

modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan

keadaan.

Fungsi Modal Kerja

Tunggal (1995:91) mengemukakan beberapa fungsi modal kerja antara lain

sebagai berikut:

1. Modal kerja itu menampung kemungkinan akibat buruk yang

ditimbulkan karena penurunan nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai

piutang yang diragukan dan yang tidak dapat ditagih atau penurunan nilai

persediaan.

2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar

semua utang lancarnya tepat pada waktunya dan untuk memanfaatkan

potongan tunai; dengan menggunakan potongan tunai maka jumlah yang

akan dibayarkan untuk pembelian barang menjadi berkurang.

3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara

“credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya Bank

dan para Kreditor akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit.

Selain itu, memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat

seperti: pemogokan, banjir.

Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Menurut Agnes Sawir, besarnya modal kerja dipengaruhi oleh faktor umum

dan faktor khusus yaitu:

1. Faktor umum tersebut antara lain:

a. Volume penjualan

b. Faktor musiman

c. Perkembangan teknologi

d. Filosofi perusahaan

3

Page 4: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

2. Faktor khusus tersebut antara lain :

a. Ukuran perusahaan dan aktivitas perusahaan

b. Ketersediaan kredit

c. Perilaku menghadapi keuntungan

d. Perilaku menghadapi resiko (2005 : 136)

Elemen-elemen modal kerja

1. Kas

Gitosudarmo dan Bisri (2002:61) kas dapat diartikan sebagai nilai

uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam

jangka waktu dekat dapat digunakan sebagi alat pembayaran kebutuhan

finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingat likuiditasnya.

Kas dalam kegiatan operasional diperlukan untuk:

a. Membelanjai seluruh kegiatan operasional sehari-hari

b. Mengadakan investasi dalam aktifa tetap

c. Membayar defiden, pajak, bunga, dan pembayaran lain.

2. Piutang

Piutang sebagai elemen modal kerja selalu dalam keadaan

berputar.Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat pembayaran

yang diberikan perusahaan.Semakin lama syarat pembayaran semakin

lama dana terikat dalam piutang, yang berarti semakin rendah tingkat

perputaran piutang. Besar kecilnya dipengaruhi oleh beberapa factor:

a. Volume penjualan

Semakin besar jumlah penjualan dari keseluruhan pejualan akan

memperbesar jumlah piutang dan sebaliknya semakin kecil jumlah

penjualan dari keseluruhan piutang akan memperkecil jumlah piutang

b. Syarat pembayaran bagi penjualan

Semakin panjang batas waktu pembayaran, berarti semakin besar

jumlah piutangnya, dan sebaliknya, semakin pendek batas waktu

pembayaran semakin kecil jumlah piutang.

4

Page 5: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

c. Ketentuan tentang batas volume penjualan

Apabila batas maksimal volume penjualan ditetapkan dalam

jumlah relative besar maka besarnya piutang juga seakin besar.

d. Kebiasaan pembayaran para penghutang

Apabila kebiasaan membayar para pelanggan dari penjualan

mundur dai waktu yang disyaratkan maka besarnya piutang relative

besar.

e. Kegiatan penagihan piutang dari pihak perusahaan

Apabila kegiatan penagihan piutang dari perusahaan bersifat aktif

dan pelanggan melunasinya, maka besarnya jumlah piutang relative

kecil.

3. Pesediaan

Persediaan adalah barang-barang atau bahan yang masih tersisa

dari tanggal neraca atau barang-barang yang akan segera dijual,

digunakan atau diproses dalam periode normal perusahaan.Persediaa

merupakan barang yang masih tersedia di perusahaan yang siap dijual

yang bisa menghasilkan kekayaan untuk perusahaan.

Gitosudarmo dan Bisri (2002:99) untuk menghindari persediaan

yang terlalu besar atau kecil, maka besarnya persediaan dapat ditentukan

terlebih dahulu dengan cara metode sebagai berikut:

a. Rata-rata bulanan

b. Rata-rata pergerakan bulanan

c. Penentuan batas minimum dan maksimum persediaan yang lalu

d. Tingkat perputaran persediaan.

5

Page 6: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Metode Penentuan Kebutuhan Besarnya Modal Kerja

Sutrisno (2003:50) penentuan kebutuhan modal kerja menggunakan

beberapa metode, yaitu:

1. Metode keterikatan dana

Yang mempengaruhi penentuan besarnya modal kerja dengan metode

ini ada dua faktor, yaitu:

a. Perode terikatnya modal kerja

Merupakan jangka waktu mulai kas ditanamkan kedalam

elemen-elemen kerja sampai menjadi kas lagi. Semakin lama

periode keterikatan modal kerja akan semakin memperbesar jumlah

kebutuhan modal kerja, demikian bila periode terikatnya modal

kerja semakin kecil, kebutuhan modal kerja juga semakin kecil.

b. Proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari

Pengeluaran kas per hari merupakan pengeluaran kas rata-

rata setiap harinya untuk keperluan bahan baku, pembayaran tunai

lainnya.

2. Metode perputaran modal kerja

Metode perputaran modal kerja ditentukan dengan cara perputaran

elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran

piutang, dan perputaran persediaan. Dalam penentuan besarnyamodal kerja

maka dilakukan dengan cara perputaran elemen modal kerja.

3. Metode Aliran kas

Aliran kas dalam perusahaan adalah terus menerus selama perusahaan

beroperasi yang terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Aliran kas

masuk kedalam perusahaan misalnya perolehan pendapatan berupa hasil

penjualan. Uang kas masuk dapat pula diperoleh bunga hasil investasi atau

pendapatan diluar usaha serta dapat juga diperoleh dari pinjaman pihak lain.

Apabila jumlah kas terlalu kecil akan berbahaya bagi perusahaan,

karena mengakibatkan hambatan bagi pengeluaran untuk berbagai

6

Page 7: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

pembayaran perusahaan. Sebaliknya apabila uang kas terlalu besar ketimbang

pengeluaran kas yang dibutuhkn juga krang baik, karena kemungkinan ada

uang menganggur atau tidak memberikan pengasilan bagi perusahaan.

Aliran kas keluar meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan

biaya pabrik lain (overhead), pegeluaran biaya administrasi umum dan

administrasi penjualan untuk pembelian aktifa tetap.

Perputaran Modal Kerja

Sutrisno (2003:43) masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan

kedalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi, adalah kurang dari

satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja ini menunjukkan

tingkat efisiensi penggunaan modal kerja tersebut, semakin efisien peggunaan

modal kerja, dan tujuan investasi pada modal kerja semakin kecil.

Modal Kerja Optimal

Sarwoko (1989:79) mengemukakan bahwa analisis optimalisasi merupakan

salah satu penentuan besarnya aktiva lancer dengan metode perputaran modal

kerja yang didasarkan pada data historis, sehingga kondisi tahun mendatang

diasumsikan sama degan tahun sebelumnya.

Dasar utama untuk menentukan besarnya modal kerja tahun mendatang

adalah hasil estimasi nilai penjualan tahun mendatang.Metode ini meggunakan

perputaran seluruh elemen aktiva lancar seperti kas, piutang, dan persediaan.

Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana meganggur dan

tidak digunakan secara optimal, sehingga profitabilitas perusahaan kecil. Modal

kerja yang terlal kecil akan menghambat atau mengganggu kelancaran proses

produksi karena kekurangan dana.

7

Page 8: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

2. PERUMUSAN

Tahap I Perputaran Modal Kerja

Perputaran Kas = Penjualan

Rata-rata Kas

Perputaran piutang =Penjualan

Rata-rata Piutang

Perputaran Persediaan = Penjualan

Rata-rata Persediaan

Tahap II Perputaran Elemen Modal Kerja Dalam Hari

Perputaran Kas = 360

Perputaran Kas

Perputaran Piutang =360

Perputaran Piutang

Perputaran Persediaan = 360

Perputaran Persediaan

Tahap III Total Keterikatan Modal Kerja Dalam Hari

1. Menghitung Keterikatan dana Modal Kerja

Keterikatan Dana Modal Kerja (Hasil) = Kas (Hari) + Piutang (Hari) + Persediaan (Hari)

2. Menghitung Modal Kerja dalam kali

Perputaran Modal Kerja (Hari) =360

Keterikatan Dana Modal Kerja (Hari)

8

Page 9: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Tahap IV Proyeksi Penjualan dan Modal Kerja 2013

1. Menentukan Pertumbuhan penjualan (2011, 2012)

Pertumbuhan Penjualan t (gt) = Penjualan 1 –Penjualan t-1

Penjualan t – 1

2. Menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata

g Rata-rata = Total Hasil Presentase Pertumbuhan Penjualan

Jumlah Penjualan yang Diestimasi

3. Estimasi penjualan tahun 2013

Penjualan t = Nilai Penjualan t -1 x ( 1 + g Rata-Rata )

Tahap V Optimasi Modal Kerja

Modal Kerja Optimal = Penjualan Akan Datang

Perputaran Modal Kerja

3. HASIL (TABEL)

Tahap 1 Perputaran Modal Kerja

1. Menghitung Rata-Rata

Tabel. 1.1.1

Rata - Rata Kas

Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Total

2009 Rp 380.248 - - - Rp 380.248

2010 Rp 380.248 Rp 1.070.427 - - Rp 72.338

2011 Rp 380.248 Rp 1.070.427 Rp 127.482 - Rp 526.052

2012 Rp 380.248 Rp 1.070.427 Rp 127.482 Rp 557.785 Rp 533.986

9

Page 10: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Tabel. 1.1.2

Rata - Rata Piutang

Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Total

2009 Rp 604.020       Rp 604.020

2010 Rp 604.020 Rp 591.531     Rp 597.776

2011 Rp 604.020 Rp 591.531 Rp 651.035   Rp 615.529

2012 Rp 604.020 Rp 591.531 Rp 651.035 Rp 810.169 Rp 664.189

Tabel. 1.1.3

Rata - rata Persedian

Tahun Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Total

2009 Rp 382.132       Rp 382.132

2010 Rp 382.132 Rp 499.926     Rp 441.029

2011 Rp 382.132 Rp 499.926 Rp 570.459   Rp 484.172

2012 Rp 382.132 Rp 499.926 Rp 570.459 Rp 687.087 Rp 534.901

2. Menghitung Perputaran Modal Kerja

Tabel. 1.2.1

Perputaran Kas

Tahun Penjualan Rata - rata Kas Total (Kali)

2010 Rp 5.960.589 Rp 725.388 8,22

2011 Rp 7.523.964 Rp 526.052 14,30

2012 Rp 9.011.076 Rp 533.986 16,88

Tabel. 1.2.2

Perputaran Piutang

Tahun Penjualan Rata - rata Kas Total (Kali)

2010 Rp 5.960.589 Rp 597.776 9,97

2011 Rp 7.523.964 Rp 615.529 12,22

2012 Rp 9.011.076 Rp 664.189 13,57

10

Page 11: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Tabel. 1.2.3

Perputaran Persediaan

Tahun Penjualan Rata - rata Kas Total (Kali)

2010 Rp 5.960.589 Rp 441.029 13,52

2011 Rp 7.523.964 Rp 484.172 15,54

2012 Rp 9.011.076 Rp 534.901 16,,85

Tahap II Perputaran Elemen Modal Kerja Dalam Hari

Tabel. 2.1

Perputaran Kas

Tahun Jumlah Hari Setahun Peputaran Kas Total (Hari)

2010 360 8,22 43,79

2011 360 14,3 25,17

2012 360 16,88 21,33

Tabel. 2.2

Perputaran Piutang

Tahun Jumlah Hari Setahun Peputaran Kas Total (Hari)

2010 360 9,97 36,11

2011 360 12,22 29,46

2012 360 13,57 26,53

Tabel. 2.3

Perputaran Persedian

Tahun Jumlah Hari Setahun Peputaran Kas Total (Hari)

2010 360 13,52 26,63

2011 360 15,54 23,17

2012 360 16,85 21,36

11

Page 12: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Tahap III Total Keterikatan Modal Kerja Dalam Hari

Tabel. 3.1

Total Keterikatan Modal Kerja (Hari)

Tahun Kas Piutang Persediaan Total (Hari)

2010 43,79562044 36,10832497 26,62721893 106,53

2011 25,17482517 29,4599018 23,16602317 77,80

2012 21,32701422 26,52910833 21,36498516 69,22

Tabel. 3.2

Menghitung Modal Kerja (Kali)

Tahun∑ Hari dalam

Setahun

Keterikatan Dana Modal kerja

(Hari)Total (Kali)

2010 360 106,5311643 3,38

2011 360 77,8007501 4,63

2012 360 69,2211077 5,20

Tahap IV Proyeksi Penjualan dan Modal Kerja 2013

1. Proyeksi pertumbuhan penjualan (2011, 2012)

Tabel. 4.1

Tahun Penjualan 1 Penjualan T-1 Pertumbuhan Penjualan

2011 Rp 7.523.964 Rp 5.960.589 26%

2012 Rp 9.011.076 Rp 7.523.964 20%

Total 46%

2. Menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata

g Rata-Rata =Total Hasil % Pertumbuhan Penjualan

Jumlah Penjualan yang Diestimasi

=46%

2

= 23% = 0,23

12

Page 13: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

3. Estimasi penjualan tahun 2013

Penjualan t = Nilai Penjualan t -1 x ( 1 + g Rata-Rata )

2013 = 9.011.076 x ( 1 + 0.229968 )

= Rp. 11.083.332

Tahap V Optimasi Modal Kerja

Tabel. 5.1

Modal Kerja Optimal

TahunPenjuanal Akan

Datang

Perputaran Modal

Kerja (Hari)

Modal Kerja

Optimal

2010 Rp 7.523.964 3,38 Rp 2.226.024,85

2011 Rp 9.011.076 4,63 Rp 1.946.236,72

2012 Rp 11.083.332 5,2 Rp 2.131.410

Tabel. 5.2

Perbandingan MKR dan MKO

TahunModal Kerja Riil

(MKR)

Modal Kerja Optimal

(MKO)Selih Keterangan

2010 Rp 2.253.237 Rp 2.226.025 Rp 27.212 TIDAK OPTIMAL

2011 Rp 2.468.172 Rp 1.946.237 Rp 521.935 TIDAK OPTIMAL

2012 Rp 2.186.797 Rp 2.131.410 Rp 55.387 TIDAKOPTIMAL

Catatan: Modal Kerja Riil = Aktiva Lancar Th.t

4. PROSES PERHITUNGAN

Tahap 1 Perputaran Modal Kerja

a. Perputaran kas

Perputaran kas =Penjualan

Rata-Rata Kas

2010 =Rp 5.960,589

Rp 725.338= 8,22 Kali

13

Page 14: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

2011 =Rp 7.523.964

Rp 526.052= 14,30 kali

2012 =Rp 9.011.076

Rp 533.986= 16,85 kali

Berdasarkan perhitungan di atas, perputaran kas PT. Holcim

Indonesia Tbk. pada tahun 2010 sampai tahun 2012 tidak mengalami

keterlambatan. Hal ini dikarenakan penjualan mengalami kenaikan

sementara rata-rata kas mengalami penurunan. Hal tersebut mengakibatkan

perputaran kas menjadi cepat sehingga mengalami percepatan dalam

pengelolaan kas. Semakin cepat perputaran kas berarti semakin cepatratio

turn over-nya atau tingkat pengembalianya.

b. Perputaran piutang

Perputaran Piutang =Penjualan

Rata-Rata Piutang

2010 =Rp 5.960.589

Rp 597.776 = 9.97 kali

2011 =Rp 7.523.964

Rp 615.529= 12.22 kali

2012 =Rp 9.011.076

Rp 664.189= 13.57 kali

Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa perputaran piutang pada

tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami percepatan, artinya kemampuan

perusahaan dalam melakukan pengelolaan piutangn yang dimiliki

perusahaan semakin baik. Hal ini menunjukan semakin sering perputaran

piutang menunjukan tingkat pengembalian piutang semakin cepat.

14

Page 15: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

c. Perputaran persediaan

Perputaran Persediaan =Penjualan

Rata-Rata Persediaan

2010 = Rp 5.960.589

Rp 441.029= 13,52 kali

2011 = Rp 7.523.964

Rp 484.172= 15,54 kali

2012 = Rp 9.011.076

Rp 534.901= 16, 85 kali

Berdasarkan perhitungan di atas, perputaran rata-rata persediaan PT.

Holcim Indonesia Tbk. pada tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami

percepatan, artinya kemampuan perusahaan dalam melakukan pengelolaan

persediaan yang dimiliki perusahaan semakin baik. Hal ini menunjukan

semakin sering perputaran persediaan menunjukan tingkat keluar masuk

barang semakin cepat.

Tahap II Perputaran Elemen Modal Kerja Dalam Hari

a. Perputaran kas

Perputaran Kas = 360

Perputaran Kas

2010 = 360

8,22= 43,79 hari

2011 = 360

14,3= 25,17 hari

2012 = 360 = 21.33 hari

15

Page 16: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

16,88

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa perputaran kas

dalam hari pada tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami percepatan. Hal

ini menunjukan cepatnya dana terikat dalam kas. Cepatnya keterikatan dana

dalam kas dikarenakan semaikin cepatnya pengelolaan perputaran kas pada

perusahaan.

b. Perputaran piutang

Perputaran Piutang = 360

Perputaran Kas

2010 = 360

9,97= 36,11 hari

2011 = 360

12,22= 29,46 hari

2012 = 360

13,57= 26,53 hari

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa perputaran

piutang dalam hari pada tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami

percepatan. Dimana pada tahun 2010 keterikatan dananya paling lama dan

menunjukan jangka waktu pengembalian semakin lama pula. Kecepatan ini

menunjukan semakin meningkatnya kemampuan perusahaan dalam

melakukan pengelolaan atas piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Perputaran persediaan

Perputaran Persediaan =360

Perputaran Persediaan

2010 = 360 = 26, 63 hari

16

Page 17: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

13, 52

2011 =360

15,54= 23,17 hari

2012 =360

16,85= 21,36 hari

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa perputaran

persediaan dalam hari pada tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami

percepatan artinya jangka waktu persediaan yang dikeluarkan dari gudang

semakin cepat. Dengan demikian dapat diartikan bahwa perusahaan mampu

meningkatkan pengelolaan atas persediaan yang dimiliki dalam upaya

mendukung kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut dikarenakan

cepatnya kegiatan produksi yang dipengaruhi oleh penjualan. Semakin cepat

umur rata-rata suatu persediaan, maka semakin likuid.

Tahap III Total Keterikatan Modal Kerja Dalam Hari

1. Menghitung total keterikatan Modal Kerja dalam hari

Keterikatan Dana Modal Kerja (Hasil) = Kas (Hari)+Piutang (Hari)+Persediaan (Hari)

2010 =

=

43,79562044 + 36,10832497 + 26,62721893

106,53 hari

2011 =

=

25,17482517 + 29,4599018 + 23,16602317

77,80 hari

2012 =

=

21,32701422 + 26,52910833 + 21,36498516

69,22 hari

Berdasrkan perhitunngan di atas PT. Hocim Indonesia Tbk. memiliki

waktu keterikatan dana pada tahun 2010 sampai tahun 2012 mengalami

percepatan. Keterikatan dana dari tahun ke tahun dalam modal kerja

semakin cepat yaitu dari 107 hari menjadi 78 hari dan menjadi 69 hari untuk

tahun 2012. Dengan demikian semakin cepat keterikatan dan keterikatan

17

Page 18: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

dana dalam modal kerja, maka menunjukan semakin cepat keterikatan dana

dalam modal kerja dan perpuataran modal kerjanya juga semakin cepat.

2. Menghitung Keterikatan dana Modal Kerja

Perputaran Modal Kerja = 360

Keterikatan Dana Modal Kerja (Hari)

2010 = 360

106,5311643= 3.38 hari

2011 = 360

77,80075014= 4.63 hari

2012 =360

69,22110771= 5.20 hari

Berdasarkan perhitungan di atas menujukan bahwa perputaran modal

kerja pada tahun 2010 sampai tahun 2012 yang dimiliki perusahaan

mengalami percepatan.Hal ini menujukan perputaran modal kerja (hari)

pada perusahaan PT. Holcim Indonesia Tbk. dari tahun ketahun membaik.

Tahap IV Proyeksi Penjualan dan Modal Kerja 2013

1. Menentukan Pertumbuhan penjualan (2011, 2012)

Pertumbuhan Penjualan t (gt) =Penjualan 1–Penjualan t-1

Penjualan t – 1

2011 =7.523.964 - 5.960.589

5.960.589= 0,26 = 26%

2012 =9.011.076 – 7.523.964

7.523.964

= 0,20 = 20%

Perhitungan yang diproleh menunjukan bahwa pertumbuhan penjualan

di tahun 2011 sebesar 26% dan pada tahun 2012 sebesar 20%. Dengan

demikian pertumbuhan penjualan pada perusahaan mengalami penurunan.

2. Menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata

g Rata-Rata = Total Hasil Presentase Pertumbuhan Penjualan

18

Page 19: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

Jumlah Penjualan Yg Diestimasi

=46%/

2= 23% = 0,23

3. Estimasi penjualan tahun 2013

Penjualan t = Nilai Penjualan t -1 x ( 1 + g Rata-Rata )

2013 = 9.011.076 x ( 1 + 0,229968 ) = Rp. 11.083.332

Perhitungan yang diproleh menunjukan bahwa estimasi penjualan

pada tahun 2013 sebesar Rp. 11.083.332 .estimasi penjualan tersebut

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini berdampak baik untuk

penjualan tahun 2013 bagi perusahaan. Untuk tingkat pertumbuhan rata-rata

sebesar 0,23 yang diproleh dari hasil total presentase penjualan dibagi

jumlah penjualan yang diestimasi.

Tahab V Optimasi Modal Kerja

Modal Kerja Optimal =Penjualan Akan Datang

Perputaran Modal Kerja

2010 =7.523.964

3,38= 2.226.024,85

2011 =9.011.076

4,63= 1.946.236,72

2012 =11.083.332

5,2= 2.131.410

Tahun Modal Kerja Riil Modal Kerja Optimal Selisih Keterangan

2010 Rp 2.253.237 Rp 2.226.025 Rp 27.212 Tidak Optimal

2011 Rp 2.468.172 Rp 1.946.237 Rp 521.935 Tidak Optimal

2012 Rp 2.186.797 Rp 2.131.410 Rp 55.387 Tidak Optimal

Catatan: Modal Kerja Riil = Modal Kerja Th. T

Berdasarkan hasil analisis maka dapat dikatakan bahwa modal kerja

pada tahun 2010 sampai 2012 yang dimiliki perusahaan tidak optimal. Hal

tersebut dibuktikan adanya perbedaan modal kerja optimal dengan modal

19

Page 20: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

kerja riil yang dimiliki terdapat selisih yang menunjukan kelebihan modal

kerja pada perusahaan.

BAB. III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan kasus diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengelolaan modal kerja pada PT. Holcim Indonesia Tbk.

tidak optimal. Hal tersebut dibuktikan adanya selisih antara modal kerja optimal

dengan modal kerja riil yang dimiliki terdapat slisih yang menujukan kelebihan

modal kerja pada perusahaan.

2. SARAN

Setelah mempelajari, menganalisa dan menyimpulkan dari hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka diajukan saran sebagai berikut :

PT. Holcim Indonesia Tbk. diharapkan berupaya untuk meningkatkan

pengelolaan modal kerja yang dimiliki. Sehingga dapat memberikan jaminan

bahwa modal kerja yang dimiliki telah dikelola dengan baik. Hal ini dapat

mendukung proses operasional perusahaan.

Berdasarkan hasil analisis modal kerja optimal pada 2010 sampai tahun

2012 diharapkan perusahaan berupaya melakukan investasi agar mengurangi

jumlah kelebihan modal kerja yang mengendap di perusahaan. Perhitungan

proyeksi modal kerja ini agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dan pada

modal kerja.

20

Page 21: Analisi Modal Kerja pada PT. Holcim. Tbk

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Gitosudarmo.I. dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: BPFE.

Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Yogyaka: Liberty.

21