analisa rasio keuangan

14
ANALISA RASIO KEUANGAN 1. RASIO LIKUIDITAS A. Current Rasio ( Rasio Lancar) : Aktiva Lancar Hutang Lancar Untuk tahun 2001 : 341.889.044.169 128.609.668.173 = 2,66 kali Untuk tahun 2002 : 421.876.363 .943 169.453.727 .560 = 2,50 kali Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap Rp.1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,66. Pada tahun 2002 setiap Rp.1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,50. B. Quick Rasio (Rasio Cepat) : Aktiva LancarPersediaan Hutang lancar Untuk tahun 2001 : 341.889.044 .16982.155.680 .969 128.609.668 .173 = 2,02 kali Untuk tahun 2002 : 421.876.363 .94395.837.688.181 169.453.727 .560 = 1,92 kali Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Setiap hutang lancar Rp.1 dijamin oleh aktiva yang lebih ikuid sebesar Rp 2,02 kali. Pada tahun

Upload: desy-asrina

Post on 11-Jan-2016

224 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA RASIO KEUANGAN

ANALISA RASIO KEUANGAN

1. RASIO LIKUIDITAS

A. Current Rasio ( Rasio Lancar) : Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Untuk tahun 2001 : 341.889.044 .169128.609.668 .173

= 2,66 kali

Untuk tahun 2002 : 421.876 .363 .943169.453 .727 .560

= 2,50 kali

Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap Rp.1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,66. Pada tahun 2002 setiap Rp.1 hutang lancar di jamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,50.

B. Quick Rasio (Rasio Cepat) : Aktiva Lancar−Persediaan

Hutang lancar

Untuk tahun 2001 : 341.889.044 .169−82.155 .680 .969

128.609 .668 .173 = 2,02 kali

Untuk tahun 2002 : 421.876 .363 .943−95.837 .688.181

169.453 .727 .560 = 1,92 kali

Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Setiap hutang lancar Rp.1 dijamin oleh aktiva yang lebih ikuid sebesar Rp 2,02 kali. Pada tahun 2002 setiap hutang lancar Rp.1 oleh aktiva yang lebih likuid sebesar Rp. 1,92.

C. Rasio kas (Cash Rasio) : Cash∨Cash Equivalent

current liabilities

Untuk tahun 2001 : 106.182.383 .451128.609.668 .173

= 0,82 (82%)

Untuk tahun 2002 : 118.177.358 .149169.453.727 .560

= 0,69 (69%)

Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan setara kas yang tersedia untuk dapat diuangkan. Setiap hutang lancar Rp.1 dijamin oleh kas dan setara kas

Page 2: ANALISA RASIO KEUANGAN

sebesar Rp.0,82. Pada tahun 2002 setiap hutang lancar Rp.1 dijamin oleh kas dan setara kas sebesar Rp.0,69.

D. Rasio Perputaran Kas : Penjualan Bersih

Modal kerja bersih atau( AL−Hl)

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .903213.279 .375.996

= 3,6 kali

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .765252.422 .636 .383

= 4,2 kali

Interpretasi : Jika rata-rata industri untuk perputaran kas adalah 1 kali maka keadaan perusahaan pada tahun 2001 dan tahun 2008 kurang baik, karena di atas rata-rata industri

E. Inventory to Net Working Capital : Persediaan

Aktiva lancar−Hutang lancar

Untuk tahun 2001 : 82.155 .680.969213.279.375 .996

= 0,39 (39%)

Untuk tahun 2002 : 95.837 .688.181252.422.636 .383

= 0,38 (38%)

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk inventory to net working capital adalah 35% keadaan perusahaan pada tahun 2001 dan 2002 dikatakan dalam kondisi yang baik karena berada diatas rata-rata industri. Artinya perusahaan melakukan peningkatan inventory to net working capital dari tahun sebelum nya yang meningkat sebesar 1%.

2. RASIO SOLVABILITAS

A. Debt to assets Ratio (Debt Ratio) : Total Debt

Total Assetss

Untuk tahun 2001 : 361.488.311.583568.511.473.779

= 0,64 (64%)

Untuk tahun 2002 : 377.348.480 .324660.948 .545 .542

= 0,57 (57%)

Interpretasi : Pada tahun 2001 menunjukkan debt to assets ratio perusahaan ini sebesar 64% dibiayai dengan hutang untuk tahun 2000. Artinya bahwa setiap Rp.100,- pendanaan perusahaan, maka Rp.64 dibiayai dengan hutang dan Rp.36,- disediakan oleh pemegang saham. Pada tahun 2002 debt to assets ratio perusahaan sebesar 57%. Artinya setiap Rp.100,-

Page 3: ANALISA RASIO KEUANGAN

pendanaan perusahaan, maka Rp.57 dibiayai dengan hutang dan Rp.43,- disediakan oleh pemegang saham.

B. Debt to equity Ratio : Total Hutang

Ekuitas

Untuk tahun 2001 : 361.488 .311.583201.463.956 .743

= 1,79 kali

Untuk tahun 2002 : 377.348.480 .324277.726 .760.527

= 1,36 kali

Interpretasi : Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp.179 tahun 2001 untuk setiap Rp 100,- yang disediakan pemegang saham. Untuk tahun 2002 sebesar Rp.136 untuk setiap Rp.100 yang disediakan pemegang saham turun jauh dari tahun 2001 dan ini menunjukkan lebih baik dari tahun sebelumnya ata ada peningkatan dalam penyediaan dana.

C. Long Term Debt to equity Ratio : LongTerm Debt

Equity

Untuk tahun 2001 : 232.878 .643.410201.463.956 .743

= 1,16 kali

Untuk tahun 2002 : 207.894 .752.764277.726 .760.527

= 0,74 kali

Interpretasi : Pada tahun 2001 kemampuan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang. Artinya setiap Rp.1 hutang jangka panjang dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp.1,16. Pada tahun 2002 setiap Rp.1 hutang jangka panjang dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp.0,74.

D. Time Interest Earned : E . B . I .T

Biaya Bunga

Untuk tahun 2001 : 343.244 .212.48741.651 .702.139

= 8,24 kali

Untuk tahun 2002 : 517.912.035 .52743.651 .702.139 = 11,9 kali

Interpretasi : Time interest earned tahun 2001 adalah 8,24 kali atau dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 8,24 kali dari laba sebelum bunga dan pajak. Kemudian untuk tahun 2002 adalah 11,9 kali atau dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 11,9 kali laba sebelum dan pajak.

E. Fixed Charge Coverage (FCC) : EBT +Biaya Bunga+Kewajiban Sewa

Biaya Bunga+Kewajiban Sewa

Page 4: ANALISA RASIO KEUANGAN

Untuk tahun 2001 : 82.965 .822.668+41.651.702 .139+5.892 .905 .843

41.651 .702+5.892.905 .843 =

2,75 kali

Untuk tahun 2002 : 128.848.134 .575+43.265 .090 .759+2.749 .901.827

43.365.090 .759+2.749 .901 .827 =

3,8 kali

Interpretasi : Jika rata-rata industri FCC adalah 10 kali, maka untuk tahun 2001 dan 2002 yang sebesar 2,75 kali dan 3,8 kali, ini dinilai kurang baik, karena masih dibawah rata-rata industri dan hal ini tentu menyulitkan perusahaan untuk memperoleh pinjaman.

3. RASIO AKTIVITAS

A. Perputaran Piutang (Receivable Piutang) : Penjualan Kredit

Piutang

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .90367.912 .095.342

= 11,24 kali

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .76548.275 .517 .920

= 22,06 kali

Interpretasi : Perputaran piutang untuk tahun 2001 adalah 11,24 kali dibandingkan penjualan dan perputaran piutang untuk tahun 2002 adalah 22,06 kali dibandingkan penjualan.

B. Days of Receivable : Jumlahhari dalam1 tahun

Perputaran piutang

Untuk tahun 2001 : 36011,24

= 32,02 atau 32 hari

Untuk tahun 2002 : 36022,06

= 16,31 atau 16 hari

Interpretasi : Jika rata-rata industri sebesar 25 kali, artinya pada tahun 2001 kondisi perusahaan untuk jangka waktu penagihannya kurang baik karena konsumen membayar tagihan tidak tepat waktu, sebaliknya pada tahun 2002 kondisi perusahaan untuk jangka waktu penagihannya sangat bagus karena belum jatuh tempo konsumen sudah membayar tagihan

C. Perputaran Sediaan : Penjualan

Persediaan

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .90382.155 .680.969

= 9,29 kali

Page 5: ANALISA RASIO KEUANGAN

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .76595.837 .688 .181

= 11,11 kali

Interpretasi : Pada tahun 2001 dan 2002 perputaran sediaannya sebesar 9,29 kali dan 11,11 kali. Maksudnya 9,29 sediaan barang dagangan diganti dalam 1 tahun dan 11,11 kali barang dagangan diganti dalam 1 tahun. Apabila rata-rata industri untuk perputaran pesediaan 10 kali, maka untuk tahun 2001 kurang baik,perusahaan menahan sediaan dalam jumlah berlebihan dan untuk tahun 2002 bagus karena nilainya di atas rata-rata industri karena perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumlah berlebihan

D. Days Of Inventory : 360

Inventory Turnover

Untuk tahun 2001 : 3609,29

= 38,7 atau 39 hari

Untuk tahun 2002 : 36011,11

= 32,4 atau 32 hari

Interpretasi : jika persediaan dalam hari dari rata-rata industri adalah 19 hari, ini berarti pada tahun 2001 terdapat keterlambatan perusahaan sediaan menjadi piutang 20 hari. Pada tahun 2002 terdapat keterlambatan perusahaan sediaan menjadi piutang 13 hari.

E. Perputaran Modal kerja : Penjualan bersih

Modal Kerja

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .903213.279 .375.996

= 3,6 kali

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .765252.422 .636 .383

= 4,2 kali

Interpretasi : Kemampuan modal kerja neto berputar dalam suatu periode siklis kas dari perusahaan. Untuk tahun 2001 dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,6x dalam setahun dan tahun 2002 dana yang teertanam dalam modal kerja beputar rata-rata 4,2x dalam setahun.

F. Fixed Assets Turnover : Penjualan

Total AktivaTetap

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .903226.622 .429.610

= 3,37 kali

Page 6: ANALISA RASIO KEUANGAN

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .765239.072.181 .599

= 4,5 kali

Interpretasi : Perputaran aktiva tetap tahun 2001 sebanyak 3,37x artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan 3,37 penjualan. Pada tahun 2002 perputaran aktiva tetap sebanyak 4,5x, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 4,5 penjualan.

G. Total Assets Turnover : Penjualan

Total Aktiva

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .903568.511.473 .779

= 1,34 kali

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .765660.948 .545 .542

= 1,61 kali

Interpretasi : Perputaran total aktiva tahun 2001 sebanyak 1,34 kali, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.1,34 penjualan dan perputaran total aktiva tahun 2002 sebanyak 1,61 kali, artinya setiap Rp.1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp.1,61 penjualan.

4. RASIO PROFITABILITAS

A. Gross Profit Margin : Penjualan Bersih−Harga pokok Penjualan

Penjualan

Untuk tahun 2001 : 763.624 .178 .903−420.379.966 .416

763.624 .178.903 = 0,45 (45%)

Untuk tahun 2002 : 1.065.422 .022 .765−547.509 .987 .238

1.065 .422 .022.765 = 0,48 (48%)

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk gross profit margin adalah 30%, berarti margin laba perusahaan tahun 2001 dan tahun 2002 baik, karena berada di atas rata-rata industri

Net Profit Margin : Laba BersihPenjualan

Untuk tahun 2001 : 59.025 .856.773763.624 .178 .903

= 0,077 (7,7%)

Untuk tahun 2002 :93.174 .306 .5311.065.422 .022 .765

= 0,087 (8,7%)

Page 7: ANALISA RASIO KEUANGAN

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk NPM adalah 20%, berarti margin laba perusahan untuk tahun 2001 dan 2002 sebesar 7,7% dan 8,7% adalah kurang baik karena berada dibawah rata-rata industri.

B. Return On Investment (ROI) : EAIT

Total Assets

Untuk tahun 2001 : 59.025 .856 .773568.511.473.779

= 0,10 (10%)

Untuk tahun 2002 : 93.174 .306 .531660.948 .545.542

= 0,14 (14%)

Interpretasi : Dengan perhitungan ROI untuk tahun 2001, menunjukkan baha tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 10%. Kemudian tahun 2002 turun menjadi 14%. Artinya, hasil pengembalian investasi bertambah 4% dan ini menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh ROI. Jika rata-rata industri untuk Return on Investment adalah 20%, berarti margin laba perusahaan untuk tahun 2001 dan 2002 kurang baik.

ROI dengan Pendekatan Du Pont : Margin laba bersih x perputaran Total Aktiva

Untuk tahun 2001 : 7,7 x 1,34 = 10%Untuk tahun 2002 : 8,7 x 1,61 = 14%

Interpretasi : Hasil yang diperoleh antara cara seperti sebelumnya dengan pendekatan Du pont adalah sama dan hasil nya juga sama tidak boleh beda.

C. Return On Equity (ROE) : EAIT

E quity

Untuk tahun 2001 : 59.025.856 .773201.463.956 .743

= 0,29 (29%)

Untuk tahun 2002 : 93.174 .306 .531277.726 .760527

= 0,33 (33%)

Interpretasi : jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40%, berarti kondisi perusahaan kurang baik karena keduanya masih di bawah rata-rata industri .

ROE Pendekatan Du pont : NPM x Perputaran total aktiva x multipier ekuitas

Untuk tahun 2001: 7,7 x 1,34 x 2,82 = 29%Untuk tahun 2002: 8,7 x 1,61 x 2,38 = 33%

Page 8: ANALISA RASIO KEUANGAN

Interpretasi : Hasil yang diperoleh antara cara seperti rumus diatas dengan pendekatan Du pont adalah sama dan hasilnya juga harus sama

D. Rate of Return On Total asset : E . B . I . T

Total Aktiva

Untuk tahun 2001 : 343.244 .212.487568.511.473 .779

= 0,603 (60,3%)

Untuk tahun 2002 : 517.912.035 .527660.948 .545.542 = 0,78 (78%)

Interpretasi : Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan operasi bagi keseluruhan investor (pemegang obligasi + saham). Pada tahun 2001 setiap Rp asset menghasilkan keuntungan Rp.0,603 untuk semua investor. Pada tahun 2002 setiap Rp asset menghasilkan keuntungan Rp.0,78 untuk semua investor.

E. Laba per lembar saham Biasa : Laba Saham Biasa

Saham Biasa yangBeredar

Untuk tahun 2001 : 59.025.856 .773893.025.000

= Rp 66,09

Untuk tahun 2002 : 93.174 .306 .531893.025 .000

= Rp 104,33

Interpretasi : Dari hasil perhitungan tersebut diatas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang meningkat , sehubungan dengan meningkatnya Laba Per lembar saham yang dihasilkan perusahaan.

5. RASIO PERTUMBUHAN

A. Kenaikan Penjualan : Penjualan tahunini−Penjualantahunlalu

Penjualan tahunlalu

: 1.065.422 .022 .765−763.624 .178 .903

763.624 .178 .903 = 0,39 (39%)

Interpretasi : Dari hasil di atas bisa di lihat peningkatan dari tahun 2001 sampai 2002 adalah sebesar 39% .

B. Kenaikan laba bersih : Laba BersihTahun ini−Laba Bersih Tahun Lalu

Laba Bersih tahun Lalu

: 93.174 .306 .531−59.025 .856 .773

59.025.658 .773= 0,58 (58%)

interpretasi : Dari hasil di atas bisa dilihat peningkatan dari tahun 2001 sampai 2002 adalah sebesar 58%.

Page 9: ANALISA RASIO KEUANGAN

C. Kenaikan Dividen Per Share : Dividen Per share tahunini−Dividen per share tahun lalu

Dividen Per share tahunlalu

DPS tahun 2001 dan 2002 : Total Dividen

Share = 17.860.500 .000

893.025.000 = 20

: 20−2020

= 0

Interpretasi : Dari hasil di atas bisa di lihat tidak ada peningkatan dari tahun 2001 sampai 2002 sebesar 0% yaitu dengan nilai yang sama sebesar 20.

D. Kenaikan Earning Per Share : EPStahun ini−EPS tahunlalu

EPS tahunlalu

: 104,33−66,09

66,06= 0,58 (58%)

Interpretasi : Dari hasil diatas peningkatan EPS dari tahun 2001 sampai 2002 sebesar 58% dengan begitu kita bisa melihat kinerja karyawan dalam perusahaan ini.

6. RASIO PENILAIAN

A. Price Earning ratio (PER) : HargaPasar Saham

Laba Bersih

Untuk tahun 2001 : 100,00

59.025.856 .773 = 0,000000169%

Untuk tahun 2002 : 400,00

93.174 .306 .531 = 0,000000429%

Interpretasi : Dari hasil diatas Price earning ratio dari tahun 2001 sampai 2002 meningkat. Artinya perusahaan mempunyai ukuran kemampuan menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.

B. Market Book Value Ratio : Nilai Pasar saham

Nilaibuku

Untuk tahun 2001 : 100,00

325.846 .510 = 0,00003068%

Untuk tahun 2002 : 400,00

1.588.526 .809 = 0,00002518%

Page 10: ANALISA RASIO KEUANGAN

Interpretasi : Dari hasil Market book Value Rati diatas terjadi penurunan dari 0,00003068% ke 0,00002518%.

Note :

saham beredar tahun 2001 dan 2002 = 893.025.000

Dividends pada tahun 2001 dan 2002 = 17.860.500.000

Nilai buku tahun 2001 = 325.846.510

tahun 2002 = 1.588.526.809