analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

40
ANALISA PERBANDINGAN RASIO PROFITABILITAS LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) (Skripsi) NAMA : MUHAMMAD RALZA GANI NPM : 0741031063 EMAIL : [email protected] NO. HP : 08982845667 PEMBIMBING I : Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. PEMBIMBING II : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt. JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Upload: duonganh

Post on 21-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

ANALISA PERBANDINGAN RASIO PROFITABILITAS LAPORAN

KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN

INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

(Skripsi)

NAMA : MUHAMMAD RALZA GANI

NPM : 0741031063

EMAIL : [email protected]

NO. HP : 08982845667

PEMBIMBING I : Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si.

PEMBIMBING II : Agus Zahron Idris, S.E., M.Si., Akt.

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

Page 2: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

ABSTRAK

ANALISA RASIO PROFITABILITAS LAPORAN KEUANGAN SEBELUM

DAN SESUDAH PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING

STANDARDS

(Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Oleh

MUHAMMAD RALZA GANI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perbedaan laporan keuangan

sebelum dan sesudah penerapan International Financial Reporting Standards dan

mengetahui informasi baru terkait dengan isu global pengadopsian standar

akuntansi yang berbasis internasional. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel

yang dibandingkan yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan

Net Profit Margin (NPM). Populasi pada penelitian ini adalah 29 perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010. Jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 10 perusahaan yang dipilih dengan menggunakan metode

purposive judgement sampling yang artinya diperoleh berdasarkan kriteria tertentu

antara lain kriterianya adalah annual report yang terdiri dari laporan keuangan

yang berpedoman pada PSAK dan laporan keuangan yang sudah direkonsiliasi

sehingga mengacu pada standar pelaporan yang berbasis internasional (IFRS)

untuk periode tahun 2010. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah uji t (paired sample t test). Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan rasio profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan International

Financial Reporting Standards, ini dilihat dari kenaikan ROA, ROE, dan NPM

perusahaan yang dijadikan sampel. Besarnya kenaikan rasio profitabilitas ini

dapat dijelaskan berdasarkan perhitungan statistik bahwa dari sampel perusahaan

untuk variabel ROA sebelum dan ROA sesudah masing-masing memiliki nilai

rata-rata (mean) yang mengalami selisih sebesar 0,32. Untuk variabel ROE

sebelum dan ROE sesudah mengalami selisih sebesar 3,28 dan variabel NPM

sebelum dan NPM sesudah mengalami selisih sebesar 5,20. Dari hasil uji t test

menggunakan paired sample t test menunjukan bahwa ketiga variabel memiliki

nilai probabilitas < 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Kata kunci: International Financial Reporting Standards (IFRS), Return on

Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),

uji t (paired sample t test).

Page 3: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

ABSTRACT

THE ANALYSES OF PROFITABILITY RATIO OF FINANCIAL

REPORT BEFORE AND AFTER APPLYING INTERNATIONAL

FINANCIAL REPORTING STANDARDS

(Study in Company Banking at Indonesia Stock Exchange)

By

MUHAMMAD RALZA GANI

The aimed of this research was to analyze of profitability ratio of financial report

before and after applying international financial reporting standards and to know

the new information related to global adopted of standard accountancy based on

international. In this research, there are three variables that compared that are

Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) and Profit Net Margin (NPM).

Population was 29 companies registered banking at BEI in 2010. Sample total was

10 companies that chosen by using purposive judgment sampling method that got

based on certain criteria like annual report that consists of financial report that

guide in PSAK and financial report that have been re-conciliated so that threaten

in standard reporting based on international (IFRS) for period year 2010. Method

used to t test hypothesis. Testing result showed that there were differentiate of

profitability ratio before and after applying international financial reporting

standards, this seen from increasing ROA, ROE, and NPM of company that is

sample. This profitability ratio increase magnitude explainable based on statistics

calculation that from sample of company for ROA variable before and ROA after

they has average value (mean) that difference as big as 0,32. For ROE variable

before and ROE after experience difference as big as 3,28 and variable NPM

before and NPM after experience difference as big as 5,20. From test result t test

used paired sample t test showed that the variables has probability value < 0,05

that mean Ha accepted and Ho aversed.

Keyword: International Financial Reporting Standards (IFRS), Return on Asset

(ROA), Return on Equity (ROE), Profit Net Margin (NPM), test t

(Paired sample t test).

Page 4: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi sebagai penyedia informasi bagi pengambilan keputusan yang bersifat

ekonomi juga dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang terus-menerus berubah

karena adanya globalisasi, baik lingkungan bisnis yang bertumbuh bagus, dalam

keadaan stagnasi maupun depresi. Tiap-tiap negara tentu saja mempunyai standar

akuntansi yang berbeda dengan negara lain. Hal ini disebabkan oleh berbagai

faktor antara lain kondisi ekonomi, paham ekonomi yang dianut, serta perbedaan

kondisi politik dan sosial tiap-tiap negara. Dengan keadaan yang seperti ini

tentunya laporan akuntansi pada perusahaan di masing-masing negara juga

berbeda (Sadjiarto,1999).

Adanya transaksi antarnegara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda

mengakibatkan munculnya kebutuhan akan standar akuntansi yang berlaku secara

internasional. Oleh karena itu, muncul organisasi yang bernama IASB atau

International Accounting Standar Board yang mengeluarkan International

Financial Reporting Standar (IFRS). IFRS kemudian dijadikan pedoman

penyajian laporan keuangan di berbagai negara. Masalah yang selanjutnya muncul

Page 5: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

adalah mengenai penerapan IFRS di masing-masing negara mengingat perbedaan

lingkungan ekonomi, politik, hukum dan sosial.

Kecenderungan meningkatnya globalisasi di bidang ekonomi semakin tampak

dengan adanya langkah pemerintah melakukan pertemuan dan kesepakatan antar

negara-negara untuk bergabung dalam sebuah organisasi yang berorientasi pada

kemajuan ekonomi. Salah satu nya yaitu Indonesia melakukan suatu kesepakatan

sebagai anggota forum G20 yang di dalamnya telah terjadi kesepakatan untuk

menggunakan satu standar akuntansi yang berlaku umum dengan mengadopsi

standar akuntansi yang berbasis intenasional. Konvergensi IFRS merupakan salah

satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota forum G20 yang terjadi di

Washington DC, 15 November 2008.

Hal ini diperjelas dengan pertemuan anggota forum G20 di London, yang

menghasilkan 29 kesepakatan, dimana kesepakatan nomor 13 sampai 16 adalah

tentang Strengthening Financial Supervision and Regulation.

Kesepakatan ini diprediksi akan menimbulkan fenomena sosial ekonomi secara

global sehingga mempunyai dampak perubahan terhadap peraturan-peraturan

akuntansi yang sudah diterapkan khususnya di Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa standar akuntansi

internasional (IFRS) mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara

keseluruahan atau full adoption (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Pada

tahun 2012 tersebut diharapkan Indonesia sudah mengadopsi secara keseluruhan

Page 6: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan tahun 2010. Berikut adalah roadmap

penetapan konvergensi IFRS di Indonesia :

Tabel 1. Roadmap penetapan konvergensi IFRS di Indonesia.

Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia, 2009.

Berdasarkan roadmap penetapan konvergensi IFRS di atas untuk tahap adopsi

sampai tahun 2010 ada beberapa PSAK dan ISAK yang berlaku efektif bagi

perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia, antara lain :

1. PSAK 13 tentang Properti Investasi

2. PSAK 16 tentang Aset Tetap

3. PSAK 30 tentang Sewa

4. PSAK 14 tentang Persediaan

5. PSAK 26 tentang Biaya Pinjaman

6. PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

7. PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

8. ISAK 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu

Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi.

Tahap adopsi (2008-2010)

• Adopsi seluruh IFRS ke PSAK

• Persiapan infrastruktur yang diperlukan

• Evaluasi dan kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku

Tahap persiapan akhir (2011)

• Penyelesaian persiapan infrastruktur yang diperlukan

• Penerapan secarabertahap beberapaPSAK berbasis IFRS

Tahap implementasi

(2012)

• Penerapan PSAK berbasis IFRS secarabertahap

• Evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif

Page 7: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Berdasarkan proses penetapan standar akuntansi internasional tersebut, timbul

berbagai permasalahan dan perdebatan dikalangan akuntansi dalam rangka

penyeragaman standar akuntansi secara global yang mengharuskan DSAK

mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi bagi entitas berbasis internasional

yang mempunyai dampak positif dan negatif di dalam meningkatkan arus

investasi secara global.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis berminat untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisa Perbandingan Rasio Profitabilitas Laporan

Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan International Financial

Reporting Standards (IFRS)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dirumuskan

dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbedaan rasio profitabilitas

laporan keuangan sebelum dan sesudah diterapkannya International Financial

Reporting Standards dan seberapa besar perbedaan rasio profitabilitas tersebut?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan laporan keuangan

sebelum dan sesudah penerapan konvergensi International Financial Reporting

Standards (IFRS) dan mengetahui informasi-informasi baru yang berkaitan

dengan isu global pengadopsian standar akuntansi keuangan bagi perusahaan

multinasional yang berbasis internasional.

Page 8: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

2. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut :

1. Kegunaan secara teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep serta

memberikan kontribusi mengenai perbandingan rasio profitabilitas laporan

keuangan sebelum dan sesudah penerapan International Financial Reporting

Standards pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Kegunaan secara praktis

Kegunaan utama dalam penelitian ini adalah menganalisa perbedaan rasio

profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan IFRS, sedangkan kegunaan lain

dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti, untuk mengetahui perbedaan mendasar antara laporan

keuangan sebelum dan sesudah penerapan PSAK yang berbasis

internasional.

b. Bagi akademik dan pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana sosialisasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

informasi perubahan standar akuntansi khususnya bagi mahasiswa di

kalangan fakultas ekonomi dan bisnis.

Page 9: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Harahap (2007) mengartikan laporan keuangan sebagai berikut :

Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi.

Laporan ini yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai

salah satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.

Disamping itu sebagai informasi laporan keuangan juga sebagai

pertanggungjawban atau accountability dan menggambarkan indikator

kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Sedangkan pengertian laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan 01 (2009) :

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka.

Page 10: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan

media penyampaian informasi kepada pengguna laporan yang dapat digunakan

untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan atau entitas pada suatu periode

akuntansi, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengguna laporan

keuangan termasuk investor dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan

perusahaan dibuat oleh manajemen perusahaan sebagai bentuk

pertanggungjawaban terhadap sumber daya perusahaan yang dipercayakan oleh

pemilik perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan

(Revisi1998) :

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang

posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangaka

mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajiakan informasi

mengenai perusahaan yang meliputi : aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan

beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas.

Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan 01 (2009) :

Page 11: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

3. Pemakai laporan keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) pemakai laporan keuangan meliputi

investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok,

dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, serta lembaga-lembaga

lainnya dan masyarakat. Mereka manggunakan informasi laporan keuangan untuk

memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.

4. Komponen Laporan Keuangan

Berdasarkan PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi1998), laporan

keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

a. Neraca

b. Laporan laba-rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas, dan

e. Catatan atas laporan keuangan

Berdasarkan PSAK 01 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009), laporan

keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode

c. Laporan perubahan ekuitas selama periode

Page 12: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

d. Laporan arus kas selama periode

e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi

penting dan informasi penjelasan lainnya

f. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan

ketika entitas menerapakan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kemabali pos-pos laporan keuangan atau ketika

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Laporan posisi keuangan merupakan laporan yang menggambarkan posisi

keuangan yang menunjukan aset, liabilitas, ekuitas dari suatu perusahaan pada

periode tertentu.

Laporan laba rugi komprehensif merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan

untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang

timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Entitas menyajikan seluruh pos

pendapatan dan beban yang diakui selama periode :

a. Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, atau

b. Dalam bentuk dua laporan :

(i) Laporan yang menunjukan komponen laba rugi (laporan laba rugi

terpisah).

(ii) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukan

komponen pendapatan komprehensif lain (laporan pendapatan

komprehensif).

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menunjukan perubahan

ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva

bersih atau kekayaan selama periode pelaporan.

Page 13: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan penerimaan dan

pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan

diklasifikasikan menurut akivitas operasi, investasi dan pendanaan. Entitas harus

menyusun laporan arus kas sesuai persyaratan dalam pernyataan standar akuntansi

dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan (integral)

dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Lapran arus kas diklasifikasikan menjadi beberapa aktivaitas yaitu aktivitas

operasi, aktivitas investasi dan akitivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas

operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas.

Arus kas tersebut pada umunya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Arus kas dari aktivitas investasi

mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang

dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas mas depan. Aktivitas

investasi tersebut merupakan perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta

investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas pendanaan (financing)

adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi

kontribusi modal dan pinjaman entitas.

Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan mengenai gambaran umum

perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan

dan informasi penting lainnya. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan

secara sistematis. Setiap pos dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi

komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas harus berkaitan

dengan informasi yang ada dalam catatan atas laporan keuangan.

Page 14: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

5. Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam

laporan keuangan berguana bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif

pokok dalam laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) dalam

Baridwan (2004), yaitu :

1. Dapat dipahami

2. Relevan

3. Keandalan

4. Dapat dibandingkan

B. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia.

Pada periode 1973-1984, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk

Komite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar

akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia

(PAI).

Pada periode 1984-1994, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973

dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984).

Menjelang akhir 1994, Komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas

prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan

standar akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut.

Revisi tersebut menghasilkan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan, yang

sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB.

Page 15: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Pada periode 1994-2004, ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini

ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar

Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards

sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada

tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar

akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar

diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.

Pada periode 2006-2008, merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, Sejak tahun

1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi

secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan

standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1

Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006, 1

September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI X di

Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun

2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan semua standar IFRS pada tahun

2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun

2008 jumlah IFRS yang diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33

standar.

C. Intenational Financial Reporting Standarads

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh

International Accounting Standar Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional

disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi

Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional

Page 16: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).

International Accounting Standar Board (IASB) yang dahulu bernama

International Accounting Standar Committee (IASC), merupakan lembaga

independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan

mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang

berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999).

Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian

IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:

1. Full Adoption

Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS

word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.

2. Adopted

Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara

tersebut.

3. Piecemeal

Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor

standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.

4. Referenced

Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS

tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan

pembuat standar.

5. Not adopted at all

Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.

Page 17: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

D. Profitabilitas

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya

merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis

fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga

merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek

perusahaan di masa yang akan datang. Dari sini permasalahannya menyangkut

efektifitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih

seperti yang tercatat dalam neraca.

E. Konsep profitabilitas

Menurut Van Horne dan Wachowicz (2009), profitabilitas merupakan rasio yang

menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Profitabilitas mencermikan

seberapa besar kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan. Macam-macam

profitabilitas antara lain :

a. Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan menggunakan rasio margin

laba kotor dan margin laba bersih.

b. Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi, menggunakan dua

pengukuran yaitu ROI (Return On Investment) dan ROA (Return On Asset).

F. Rasio Profitabilitas

Profitabilitas mempunyai arti yang sangat penting berkaitan dengan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin. Apabila suatu

perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimal maka perusahaan harus

Page 18: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

mempertahkan tingkat keefisienan dan keefektifan perusahaan dalam menjalankan

perusahaan. Tujuan dilakukan analisis perubahan rasio keuangan adalah untuk

mengetahui kecendrungan adanya kemajuan atau kemunduran prestasi keuangan

perusahaan. Dengan mengetahui adanya kecendrungan tersebut, pihak manajemen

keuangan dapaat menentukan kebijakan baru sehubungan dengan analisis

tersebut. Maju mundurnya prestasi keuangan suatu perusahaan daapat diketahui

dengan cara melihat meningkat atau menurunnya tingkat likuiditas, solvabilitas,

dan profitabilitas.

G. Hipotesis

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan atas rasio profitabilitas laporan keuangan

sebelum dan sesudah diterapkannya IFRS.

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rasio profitabilitas laporan

keuangan sebelum dan sesudah diterapkannya IFRS.

Page 19: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta terdaftar di ICMD (Indonesian Capital

Market Directory).

Dalam penelitian ini metode pemilihan sampel digunakan metode purposive

judgement sampling. Metode ini adalah metode tipe pemilihan sampel secara tidak

acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria yang diajukan untuk pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :

a. Perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan terdaftar di

ICMD (Indonesian Capital Market Directory) serta menerbitkan laporan

keuangan tahunan.

b. Perusahaan perbankan yang memiliki laporan keuangan tahunan yang

lengkap. Baik laporan keuangan yang masih mengacu pada Peryantaan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun laporan keuangan yang sudah

direkonsiliasi berdasarkan penerapan IFRS pada tahun tersebut.

c. Adapun laporan keuangan (annual report) yang dimaksud terdiri dari laporan

keuangan yang berpedoman pada PSAK untuk periode tahun buku 2010 dan

Page 20: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

laporan keuangan yang sudah direkonsiliasi sehingga mengacu kepada

standar pelaporan yang berbasis internasional (IFRS) untuk periode tahun

buku 2010.

Berdasarkan kriteria tersebut, penulis dalam penelitian ini mengasumsikan bahwa

suatu sampel laporan keuangan dinyatakan telah menerapkan laporan keuangan

yang mengacu pada laporan keuangan yang berbasis IFRS apabila dalam laporan

keuangan perusahaan yang sudah direkonsiliasi tersebut telah menerapkan

beberapa PSAK dan ISAK yang berlaku efektif sampai tahun 2010. Dalam hal ini

PSAK dan ISAK yang telah aktif digunakan pada 10 sampel perusahaan

perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia, yaitu :

9. PSAK 16 tentang Aset Tetap

10. PSAK 30 tentang Sewa

11. PSAK 14 tentang Persediaan

12. PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

13. PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

14. ISAK 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu

Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka dapat diperoleh perusahaan yang akan

dijadikan sampel pada penelitian ini yaitu :

Tabel 2. Daftar perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan

menjadi objek pada penelitian ini.

Page 21: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

No Nama Emiten

1. PT. Bank Bukopin, Tbk

2. PT. Bank Central Asia, Tbk

3. PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk

4. PT. Bank Danamon, Tbk

5. PT. Bank Mandiri, Tbk

6. PT. Bank Mega, Tbk

7. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

8. PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk

9. PT. Bank Permata, Tbk

10. PT. Bank Victoria Internasional, Tbk

Sumber : Indonesian Capital Market Directory

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media

perantara. Data sekunder tersebut diperoleh dari situs resmi http://www.idx.co.id

dan situs masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel penelitian serta

diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

pustaka dan dokumentasi.

1. Studi Pustaka

Teori diperoleh dari literatur, artikel dan jurnal-jurnal. Metode ini digunakan

untuk mempelajari dan memahami literatur-literatur yang memuat pembahasan

yang berkaitan dengan penelitian.

Page 22: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

2. Dokumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulakan dengan mendokumentasi

data-data yang telah berhasil dikumpulkan.

D. Metode Analisis Data

Dalam suatu penelitian jenis data dan hipotesis sangat menentukan dalam

ketepatan pemilihan statistik alat uji. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

digunakan tahapan analisis sebagai berikut :

1. Menghitung besarnya rasio Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE)

dan Net Profit Margin (NPM) perusahaan yang dijadikan sampel.

2. Melakukan uji beda t-test yang digunakan untuk menentukan apakah dua

sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda.

3. Melakukan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan 5%.

1. Menghitung ROA, ROE, dan NPM

A. Return on Asset (ROA)

ROA merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur tingkat

pengembalian aset. ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA

dapat mencerminkan tingkat efisiensi pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang

on Asset

Page 23: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

memiliki ROA yang makin tinggi, dapat dikatakan makin efisien karena tingkat

pertambahan laba lebih tinggi dari tingkat pertambahan aset.

B. Return on Equity (ROE)

Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola capital yang

ada untuk mendapatkan net income. Semakin besar ROE maka akan semakin baik

karena ekuitas dapat dikelola baik untuk mendapatkan laba atau keuntungan bagi

perusahaan.

C. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari pendapatan

setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan. Margin tersebut

menjelaskan penghasilan bersih perusahaan per rupiah pendapatan sehingga rasio

ini mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang bisa diperoleh dari

setiap pendapatan dan rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat pendapatan tertentu.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

on Equity

Net Profit Margin (NPM)

Page 24: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

berlaku umum dari data tersebut. Statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median, deviasi standar, nilai

minimum, dan nilai maksimum sehingga analisis ini dapat digunakan untuk

membandingkan rasio profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan International

Financial Reporting Standard. Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah

dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji keberadaan distribusi normal variabel-

variabel pada penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan uji satu sampel

kolmogorov-smirnov (one-sample kolmogorov-smirnov test). Test ini merupakan

salah satu uji untuk kebaikan tingkat kesesuaian.

4. Uji beda t-test

Melakukan uji beda t-test yang digunakan untuk menentukan apakah dua sampel

yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Menurut Ghozali

(2006), Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara

dua nilai rata-rata dengan standar eror dari perbedaan rata-rata dua sampel. Tujuan

uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan

satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata

yang sama ataukah tidak sama secara signifikan.

5. Pengujian Hipotesis

Page 25: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat keyakinan

95% dan tingkat kesalahan 5%. Dasar pengambilan keputusan pengujian hipotesis

ini adalah:

Jika sig ≤ 0.05 : Ha diterima

Jika sig ≥ 0.05 : Ha ditolak

Page 26: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan ROA, ROE dan NPM

1. Perhitungan Return on Asset Sebelum Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 362.191 dan total aktiva sebesar Rp

45.907.650. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus Return on Asset

menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

0,79%

Sehingga didapatlah nilai ROA dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

0,79% . Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

menetukan ROA sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Page 27: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tabel 3 Ringkasan ROA Perusahaan Perbankan Sebelum Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas sebelum penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %ROA

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 0,79

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 2,11

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 1,73

4 PT. Bank Danamon, Tbk 1,35

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 1,75

6 PT. Bank Mega, Tbk 1,84

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 1,03

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 1,88

9 PT. Bank Permata, Tbk 1,34

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 1,05

Sumber : Lampiran 2

Perhitungan Return on Asset Setelah Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 492.599 dan total aktiva sebesar Rp

47.489.366. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus Return on Asset

menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

1,04%

Sehingga didapatlah nilai ROA dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

1,04%. Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

menetukan ROA sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Page 28: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tabel 4 Ringkasan ROA Perusahaan Perbankan Setelah Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas setelah penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %ROA

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 1,04

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 2,61

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 1,78

4 PT. Bank Danamon, Tbk 2,44

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 2,05

6 PT. Bank Mega, Tbk 2,08

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 1,65

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 2,05

9 PT. Bank Permata, Tbk 1,35

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 1,06

Dari perhitungan secara keseluruhan pada kolom lampiran untuk semua

perusahaan perbankan yang dijadikann sampel dalam penelitian ini terjadi

kenaikan persentase antara ROA sebelum penerapan dan ROA setelah penerapan.

2. Perhitungan Return on Equity Sebelum Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 362.191 dan total ekuitas sebesar Rp

2.886.947. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus Return on Equity

menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

12,55%

Sehingga didapatlah nilai ROE dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

12,55% . Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

menetukan ROE sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Page 29: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tabel 5 Ringkasan ROE Perusahaan Perbankan Sebelum Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas sebelum penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %ROE

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 12,55

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 19,96

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 18,16

4 PT. Bank Danamon, Tbk 8,31

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 17,22

6 PT. Bank Mega, Tbk 21,80

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 7,50

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 18,38

9 PT. Bank Permata, Tbk 12,45

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 14,28

Sumber : Lampiran 3

Perhitungan Return on Equity Setelah Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 492.599 dan total ekuitas sebesar Rp

2.886.947. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus Return on Equity

menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

17,06%

Sehingga didapatlah nilai ROE dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

17,06%. Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

menetukan ROE sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Page 30: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tabel 6 Ringkasan ROE Perusahaan Perbankan Setelah Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas setelah penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %ROE

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 17,06

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 24,86

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 18,51

4 PT. Bank Danamon, Tbk 15,63

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 22,19

6 PT. Bank Mega, Tbk 24,58

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 12,38

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 17,82

9 PT. Bank Permata, Tbk 12,59

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 14,65

Sumber : Lampiran 3

Dari perhitungan secara keseluruhan pada kolom lampiran untuk semua

perusahaan perbankan yang dijadikann sampel dalam penelitian ini terjadi

kenaikan persentase antara ROE sebelum penerapan dan ROE setelah penerapan.

1. Perhitungan Net Profit Margin Sebelum Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 362.191 dan total pendapatan operasional

bersih sebesar Rp 1.716.615. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus

Net Profit Margin menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

21,10%

Sehingga didapatlah nilai NPM dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

21,10% . Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

Page 31: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

menetukan NPM sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Tabel 7 Ringkasan NPM Perusahaan Perbankan Sebelum Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas sebelum penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %NPM

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 21,10

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 52,51

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 34,02

4 PT. Bank Danamon, Tbk 20,39

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 40,89

6 PT. Bank Mega, Tbk 88,68

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 21,74

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 35,28

9 PT. Bank Permata, Tbk 31,69

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 101,27

Sumber : Lampiran 4

Perhitungan Net Profit Margin Setelah Penerapan (dalam jutaan rupiah)

PT. Bank Bukopin, Tbk pada tahun 2010 memiliki laba bersih (net income)

setelah dikurangi pajak sebesar Rp 492.599 dan total pendapatan operasional

bersih sebesar Rp 1.796.525. Dari data ini lalu diformulasikan ke dalam rumus

Net Profit Margin menjadi sebagai berikut :

x100%

x100%

27,42%

Sehingga didapatlah nilai NPM dari PT. Bank Bukopin, Tbk tahun 2010 sebesar

27,42%. Selanjutnya demikian juga perlakuan perhitungan yang sama dalam

menetukan NPM sebelum penerapan untuk semua sampel perusahaan yang

menjadi objek penelitian (sumber lampiran 2).

Page 32: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Tabel 8 Ringkasan NPM Perusahaan Perbankan Setelah Penerapan.

Perhitungan Rasio Profitabilitas setelah penerapan konvergensi.

No Nama Emiten %NPM

1 PT. Bank Bukopin, Tbk 27,42

2 PT. Bank Central Asia, Tbk 65,54

3 PT. Bank CIMB NIAGA, Tbk 34,98

4 PT. Bank Danamon, Tbk 28,05

5 PT. Bank Mandiri, Tbk 45,93

6 PT. Bank Mega, Tbk 94,95

7 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 35,00

8 PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten, Tbk 33,73

9 PT. Bank Permata, Tbk 31,97

10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk 102,02

Sumber : Lampiran 4

Bila dilihat dari perhitungan secara keseluruhan pada kolom lampiran untuk

semua perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini terjadi

kenaikan persentase rasio profitabilitas sebelum dan sesudah diterpakannya

International Financial Reporting Standards.

B. Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan data dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) jumlah

perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia sampai tahun 2010

tercatat sebanyak 29 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini,

dipilih berdasarkan metode purposive judgement sampling. Sampel yang diteliti

sebanyak 10 perusahaan.

Page 33: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

C. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan

dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

minimum, nilai rata-rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Asset, Return On

Eqiuty, dan Net Profit Margin. Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 9 Statistik Deskriptif Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah

Penerapan.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ROA Sebelum 10 1.4870 .43734 .79 2.11

ROA Sesudah 10 1.8110 .53939 1.04 2.61

ROE Sebelum 10 14.7450 4.70441 7.50 21.80

ROE Sesudah 10 18.0270 4.55549 12.38 24.86

NPM Sebelum 10 44.7570 28.39609 20.39 101.27

NPM Sesudah 10 49.9590 27.92187 27.42 102.02

Sumber: data diolah (lampiran 8)

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang digunakan pada

variabel-variabel penelitian telah terdistribusi secara normal atau tidak. Dalam

penelitian ini menggunakan uji satu sampel kolmogorov-smirnov (one-sample

kolmogorov-smirnov test). Test ini merupakan salah satu uji untuk kebaikan

Page 34: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

tingkat kesesuaian. Uji ini digunakan untuk membandingkan tingkat kesesuaian

sampel dengan suatu distribusi tertentu, salah satunya distribusi normal. Untuk

mendeteksi normalitas data, dapat dilakukan dengan cara menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujian, yaitu ;

Ha : data terdistribusi secara normal (Asymp. Sig ≥ 0,05).

Ho : data tidak terdistribusi secara normal (Asymp. Sig ≤ 0,05).

Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan ketentuan

sebagai berikut :

- Jika probabilitas ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.

- Jika probabilitas ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Hasil olah data uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 35: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

a.Test distribution is Normal.

Sumber: data diolah (lampiran 9)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat pada kolom Asymp.Sig.(2-tailed),

pada semua variabel yang dianalisis menujukan nilai probabilitas > 0,05. Karena

nilai semua probabilitas variabel ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.

3. Uji Beda T-Test

Hipotesis yang diajukan adalah :

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan atas rasio profitabilitas laporan keuangan

sebelum dan sesudah diterapkannya IFRS.

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rasio profitabilitas laporan

keuangan sebelum dan sesudah diterapkannya IFRS.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi dengan membandingkan

nilai probabilitas (Sig) dengan α = 5% dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Rasio Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA Sebelum ROA Sesudah ROE Sebelum ROE Sesudah NPM Sebelum NPM Sesudah

N 10 10 10 10 10 10

Normal Parameters Mean 1.4870 1.8110 14.7450 18.0270 44.7570 49.9590

Std.dvt .43734 .53939 4.70441 4.55549 28.39609 27.92187

Most Extreme

Differences

Absolute .211 .171 .114 .158 .254 .304

Positive .141 .118 .114 .158 .254 .304

Negative -.211 -.171 -.113 -.125 -.195 -.210

Kolmogorov-Smirnov Z .667 .541 .362 .499 .804 .961

Asymp. Sig. (2-tailed) .766 .931 .999 .965 .538 .314

Page 36: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

- Jika probabilitas ≥ 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.

- Jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Tabel 11 Uji beda t-test dengan menggunakan paried sample t-test.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 ROA Sebelum 1.4870 10 .43734 .13830

ROA Sesudah 1.8110 10 .53939 .17057

Pair 2 ROE Sebelum 14.7450 10 4.70441 1.48767

ROE Sesudah 18.0270 10 4.55549 1.44057

Pair 3 NPM Sebelum 44.7570 10 28.39609 8.97963

NPM Sesudah 49.9590 10 27.92187 8.82967

Sumber : data diolah (lampiran 10)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 ROA Sebelum & ROA

Sesudah 10 .783 .007

Pair 2 ROE Sebelum & ROE

Sesudah 10 .862 .001

Pair 3 NPM Sebelum & NPM

Sesudah 10 .983 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 ROA Sebelum - ROA

Sesudah -.32400 .33573 .10617 .014

Pair 2 ROE Sebelum - ROE

Sesudah -3.28200 2.43812 .77100 .002

Pair 3 NPM Sebelum - NPM

Sesudah -5.20200 5.18864 1.64079 .011

Page 37: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

Berdasarkan hasil pengujian di atas dengan menggunakan paried sample t-test

diperoleh probabilitas ROA Sebelum dan ROA Sesudah sebesar 0,014 atau < 0,05

dan probabilitas ROE Sebelum dan ROE Sesudah sebesar 0,002 atau < 0,05 serta

probabilitas NPM Sebelum dan NPM Sesudah sebesar 0,011 atau < 0,05. Ini

menunjukan bahwa, jika probabilitas ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak,

yang berarti secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan atas

rasio profitabilitas laporan keuangan sebelum dan sesudah diterapankannya IFRS

pada sampel perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia.

Page 38: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun hasil dari analisa data berupa kesimpulan dalam penelitian ini tidak dapat

digeneralisir secara keseluruhan dan tidak dapat dijadikan acuan terhadap objek-

objek perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang terjadi

karena keterbatasan jumlah sampel dan periode pengamatan yang singkat pada

tahun 2010 saja. Kesimpulan-kesimpulan tersebut dalam penelitian ini adalah,

sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan rasio profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan

International Financial Reporting Standards, ini dilihat dari kenaikan Return

on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM)

perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian.

2. Besarnya kenaikan rasio profitabilitas dapat dijelaskan berdasarkan

perhitungan secara statistik bahwa dari sampel perusahaan untuk variabel

ROA sebelum dan ROA sesudah masing-masing memiliki nilai rata-rata

(mean) sebesar 1,4870 dan 1,8110 yang berarti bahwa terjadi selisih sebesar

0,32. Dari sampel perusahaan untuk variabel ROE sebelum dan ROE sesudah

masing-masing memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 14,7450 dan 18,0270

Page 39: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

yang berarti bahwa terjadi selisih sebesar 3,28. Serta dari sampel perusahaan

untuk variabel NPM sebelum dan NPM sesudah masing-masing memiliki nilai

rata-rata (mean) sebesar 44,7570 dan 49,9590 yang berarti bahwa telah terjadi

selisih sebesar 5,20.

3. Dilihat dari sisi peluang investasi, dengan adanya kenaikan rasio profitabilitas

setelah penerapan International Financial Reporting Standards ini diharapkan

akan meningkatkan minat investasi para investor kepada perusahaan-

perusahaan yang mulai menerapkan standar penyusunan laporan keuangan

berbasis internasional (IFRS).

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan yang menghambat hasil

penelitian agar sesuai dengan hipotesis yang diajukan. Adapun keterbatasan

tersebut antara lain :

1. Penerapan atau implementasi International Financial Reporting Standards di

Indonesia sampai saat ini belum dilakukan secara keseluruhan masih butuh

proses dan waktu untuk benar-benar diterapkan secara maksimal di seluruh

sektor perusahaan yang listing di BEI sehingga fokus pada penelitian ini masih

ke arah sektor perbankan saja.

2. Untuk implementasi IFRS di sektor perbankan, keterbatasan penelitian ini

terdapat pada jumlah sampel dan periode pengamatan yakni keterbatasan pada

data keuangan IFRS periode terbaru padahal bila kita lihat dari roadmap

penetapan konvergensi IFRS, ini merupakan tahun persiapan akhir sebagai

tahap implementasi IFRS di Indonesia. Tentunya keterbatasan ini terjadi karena

Page 40: analisa perbandingan rasio profitabilitas laporan keuangan

setiap perusahaan perbankan sedang membutuhkan proses adaptasi atau

penyesuaian terhadap standar akuntansi baru sehingga diharapkan untuk tahun-

tahun selanjutnya ini akan mengalami kesempurnaan yang dapat digali oleh

penelitian berikutnya.

C. Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka saran yang dapat penulis ajukan adalah

sebagai berikut :

1. Untuk seluruh sektor perusahaan yang listing di BEI khususnya pada sektor

perbankan sebaiknya perusahaan mulai menerapkan standar penyusunan

laporan keuangan berbasis internasional (IFRS) secara maksimal agar dapat

membuka dan meningkatkan arus investasi secara global bagi para investor.

2. Pada masa yang akan datang, untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian

ini tidak terbatas hanya pada sektor perbankan saja sehingga dapat

meningkatkan daya banding dan keakuratan hasil penelitian pada sektor

perusahaan lainnya.