skripsi pengaruh rasio terhadap profitabilitas
DESCRIPTION
skripsi pengaruh rasio terhadap profitabilitasskripsi pengaruh rasio terhadap profitabilitasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi berfungsi sebagai pemberi informasi untuk membantu pihak –
pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setiap
perusahaan merasa perlu dan berkepentingan untuk mengetahui informasi
perkembangan usaha mereka dari waktu ke waktu yang berasal dari sumber yang
relevan agar tujuan perusahaan tercapai dan mencapai laba yang maksimum.
Pendapatan yang maksimal hanya diperoleh dari pemanfaatan sumber
daya yang efisien dan efektif. Unsur. Pencerminan efektif tidaknya pemanfaatan
sumber daya keuangan tersebut akan terlihat dari tingkat pendapatan yang tinggi
tentu saja akan mendukung pencapaian laba yang maksimum. Sementara laba
yang maksimal mengandung konsep bahwa harus melakukan kegiatannya secara
efektif dan efisien.
Analisis rasio likuiditas perusahaan dapat diukur dengan menggunakan
beberapa rasio likuiditas, yaitu : rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio).
Rasio-rasio ini akan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk
mengetahui apakah perusahaannya telah beroperasi dengan efektif maka
kemampuan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba juga semakin besar.
Return On Invesment (ROI) merupakan perbandingan dari laba bersih
dengan total aset yang digunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya laba bersih
operasi perusahaan dipengaruhi oleh perputaran dana yang ditanam semakin cepat
1
2
perputaran dana perusahaan maka semakin efektif penggunaan dana tersebut, dan
laba perusahaan semakin besar.
Kinerja terbaik dari seluruh manajemen perusahaan merupakan salah satu
faktor penting untuk mendukung tercapainya sasaran yang telah di tetapkan
manajer keuangan harus mampu menerapkan kebijakan yang tepat dalam
mengelola seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya sehingga setiap
kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul : “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap
ROI Pada Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa”.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi permasalahan yang
dapat ditarik yaitu :
a. Perusahaan harus dapat menggunakan likuiditasnya secara efektif dan
efisien untuk memperoleh laba yang maksimal.
b. Laba yang besar belum tentu menunjukkan bahwa suatu perusahaan
sudah berhasil mengelola likuiditasnya secara efektif.
2. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada pembahasan tentang rasio likuiditas
perusahaan, yaitu rasio lancar, rasio kas yang dihubungkan dengan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba yang diukur dengan Return on Invesment
pada Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2013.
3
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Rasio
Lancar dan Rasio Kas berpengaruh signifikan terhadap ROI pada Bpjs
Ketenagakerjaan Cabang Langsa baik secara parsial maupun simultan?”
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk membuktikan secara
empiris pengaruh Rasio Lancar dan Rasio Kas terhadap Roi pada Bpjs
Ketenagakerjaan Cabang Langsa.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis :
sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya mengenai masalah
pengaruh Rasio likuiditas terhadap roi pada PT. BPJS
KETENAGAKERJAAN cabang Langsa
b. Bagi perusahaan :
Tentunya akan merupakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang
dapat dijadikan dasar pemecahan masalah yang sedang dihadapi
perusahaan.
c. Bagi lembaga pendidikan :
Dapat memberikan sumbangan pengetahuan terhadap mahasiswa
khususnya jurusan akuntansi, dan juga untuk melatih para mahasiswa
4
didalam mengungkapkan hasil pemikirannya secara sistematis dan dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian setiawati (2014)
yang berjudul : “Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap ROI Pada Sektor pulp and
paper Yang Terdaftar Di BEI””. Sedangkan penelitian ini berjudul : “Pengaruh
Rasio Likuiditas Terhadap ROI Pada Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa”.
Tabel 1.1 Keaslian PenelitianKeterangan Peneliti terdahulu Peneliti sekarang
Waktu penelitian Tahun 2014 Tahun 2015
Lokasi penelitian Sektor pulp and paper Yang Terdaftar Di BEI
Bpjs Ketenagakerjaan
Variabel Rasio Aktivitas yang diukur dengan perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aset terhadap ROI
Rasio Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar dan rasio kas terhadap ROI
Sumber : Olahan penulis (2015)
5
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang
menyampaikan informasi keuangan yang dipercaya kepada pihak yang
berkepentingan.
Menurut Jumingan (2011 : 4) Menyatakan bahwa : Laporan keuangan
merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan.
Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan
pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data
keuangan perusahaan.
Menurut Hery (2012 : 18) Menyatakan bahwa : Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai
alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk
dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana
6
dengan hasil analisis tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil
keputusan dalam bidang ekonomi. Laporan keuangan dibuat dengan maksud
untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress report) secara
periodic (bersifat sementara) yang dilakukan pihak manajemen yang
bersangkutan.
Manfaat Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012 : 68)”
Bahwa manfaat analisis laporan keuangan adalah :
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan kedepan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat
ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajamen kedepan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
Jenis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2012 : 28 ) Menyatakan
bahwa : Penyusunan laporan keuangan terkadang disesuaikan juga dengan kondisi
perubahan kebutuhan perusahaan. Artinya jika tidak ada perubahan dalam laporan
tersebut, tidak perlu dibuat sebagai contoh laporan keuangan perubahan modal
7
atau laporan catatan atas laporan keuangan. Atau dapat pula laporan keuangan
dibuat hanya sekedar tambahan, untuk memperkuat laporan yang sudah dibuat.
a. Neraca (balance sheet)
Menurut Jumingan (2011 : 13),” Neraca adalah suatu laporan yang
sistematis tentang aset (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (owners’
equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
b. Laba rugi (income statement)
Menurut Rahman (2013 : 12) : Laporan yang menunjukan
kemampuan perusahaan atau entitas bisnis dalam menghasilkan keuntungan pada
suatu periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut Setiawan (2012 : 12) :” Laporan yang menunjukan
perubahan ekuitas pemilik selama periode waktu tertemtu”.
d. Laporan Arus Kas
Menurut Sjahrial dan Djahotman (2013 : 8),” Laporan arus kas
menunjukan kas masuk dan kas keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan
keuangan secara terpisah selama satu periode tertentu”.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012 : 9),” Catatan atas laporan keuangan
merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang
disajikan”.
8
Tujuan Laporan Keuangan Secara umum laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu
maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara
mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah
dan luar perusahaan yang dimiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Menurut PSAK No. 1 (Revisi 1998) Menyatakan bahwa :
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Analisis Laporan Keuangan Menurut Jumingan (2011 : 42) : Analisis
laporan keuangan merupakan Penelaaahan tentang hubungan dan kecenderungan
untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan
perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan
mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana
perubahan unsur-unsur itu dari tahun ketahun untuk mengetahui arah
perkembangannya.
Menurut Munawir ( 2010 : 31), “Laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”.
2. Rasio Keuangan
Analisis rasio merupakan penggunaan data-data keuangan yang diambil
dari neraca dan perhitungan laba rugi dalam suatu perusahaan. Analisis rasio
adalah analisis hubungan dari berbagai perkiraan dalam laporan keuangan yang
9
merupakan dasar untuk menginterprestasikan kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan.
Menurut Sjahrial dan Djahotman (2013 : 36) Menyatakan bahwa:
Analisis rasio merupakan salah satu analisis paling popular dan banyak digunakan
karena sangat sederhana yang menggunakan operasi aritmetika, namun
interprestasinya sangat kompleks.”
Menurut Munawir (2010 : 64) menyatakan bahwa :
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai standar.
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam
satu laporan keuangan antar komponen yang ada diantara laporan keuangan.
Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu
periode maupun beberapa periode
3. Rasio Likuiditas
10
Menurut Kasmir (2012 : 172) :” Analisis rasio likuiditas merupakan Rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya jatuh tempo,
baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun
didalam perusahaan (likuiditas perusahaan)
1. Tujuan dan manfaat rasio likuiditas adalah :
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secra keseluruhan.
c. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.
d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke
waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
h. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing
komponen yang adadi aktiva lancar dan utang lancar.
i. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki
kinerjanya,dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
11
2. Ada beberapa rumus dari rasio likuiditas :
a. Rasio Lancar (current rasio)
Rasio lancar (current rasio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Aktiva LancarCurren Ratio = x 100 %
Utang Lancar
b. Rasio Kas (cash ratio)
Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Kas + BankCash Ratio = x 100 %
Utang Lancar
4. Return On Invesment (ROI)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba maka penulis menggunakan salah satu rasio
profitabilitas yaitu : Return on investment (ROI) yang merupakan salah satu alat
yang biasa di pergunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi perusahaan
secara keseluruhan, yang secara umum didefenisikan sebagai net income dibagi
dengan total invesment.
Laba Bersih Setelah Pajak
Return On Invesment = X 100%
Total Invesment
B. Penelitian Terdahulu
12
Adapun penelitian ini mengambil referensi dari penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO Nama/Tahun Penelitian Judul Model Penelitian
Hasil Penelitian
1 Risda Menawan/2013
Pengaruh tingkat likuiditas dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan plastik dan kemasn yang terdaftar di BEI
Metode regresi linier berganda
Current Ratio dan perputaran persediaan mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
2
Santy Febrina Nasution/2014
Pengaruh likuiditas & profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan otomotif yang terdaftar pada BEI
Metode analisis data kuantatif
Roa memiliki dampak langsung terhadap Debt to assets ratio menunjukkan bahwa jika keuangan perusahaan laba bersih diukur berdasarkan total asetmeningkat, maka struktur modal akan lebih banyak dinodai oleh utang.
13
3 Meirina Yustika / 2014
Analisis Aktiva Lancar Terhadap Rasio Likuidtas pada perusahaan Telkomunikasi yang terdapat di BEI
Metode regresi sederhana
Variabel aktiva lancar pada perusahaan Telekomunkasi di BEI berpengaruh signifikan terhadap current rasio.
C. Kerangka Konseptual
Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar dan
rasio kas. Semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin efektif perusahaan dalam
mendayagunakan sumber dananya.
Return On Invesment (ROI) merupakan perbandingan dari laba bersih
dengan total aset yang dgunakan untuk menghasilkan laba. Besarnya laba bersih
operasi perusahaan dipengaruhi oleh perputaran dana yang ditanam. Semakin
cepat perputaran dana perusahaan maka semakin efektif penggunaan dana
tersebut, dan laba perusahaan semakin besar.
ROI sering juga disebut Return On Asset (ROA), merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aset
yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik
keadaan suatu perusahaan.
Berikut ini adalah gambaran model kerangka konseptual yang akan
mengkaji hubungan rasio aktivitas dengan ROI :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Rasio Lancar (X1)Return On Invesment
(ROI) (Y)
14
Sumber : Olahan penulis (2015)
D. Hipotesis
Hipotensis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan secara
deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan. Pernyataan tersebut
diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji secara empiris. Hipotesis
merupakan identik dari perkiraan atau prediksi. Dari sebuah hipotesis maka akan
menimbulkan suatu prediksi, karena prediksi adalah hasil yang diharapkan
diperoleh dari hipotesis.
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis yang dikemukakan
adalah : Rasio Lancar dan Rasio Kas berpengaruh signifikan terhadap Roi pada
Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa baik secara parsial maupun simultan
Rasio Kas (X2)
15
BAB IIIMETODE PENELITIAN.
A. Pendekatan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat dalam suatu penelitian. Penelitian yang
akan dilakukan menggunakan metode causal effect yaitu hubungan sebab akibat
dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Adapun variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Rasio Lancar dan Rasio Kas dan variabel terikatnya
adalah Return On Investment (ROI).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari 2015.
Tabel 3.1 Skedul Proses Penelitian
No Kegiatanagust’14 jan’15 mare
t’15april’15 juni’15
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
16
1 Riset Awal/Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal 3 Seminar Proposal 4 Perbaikan/Acc Proposal 5 Pengolahan Data 6 Penyusunan Skripsi 7 Bimbingan Skripsi 8 Sidang Meja Hijau
Sumber : Olahan penulis (2015)
C. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional adalah suatu usaha untuk melakukan pendeteksian
sejauh mana variabel suatu faktor atau yang saling berkaitan untuk mempermudah
pemahaman dalam membahas penelitian.
1. Kemampuan memperoleh laba (Y) sebagai variabel terikat dalam
penelitian diukur dengan salah satu rasio profitabliitas, yaitu dengan
menggunakan rasio ROI yang berguna untuk menilai kesuksesan atau
prestasi secara keseluruhan, yang secara umum didefenisikan sebagai net
income dibagi dengan total investasi. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut
:
Return On Investment (ROI) = Laba bersih setelah pajak x 100% Total Invesment
1. Rasio Lancar (current rasio)
Rasio lancar (current rasio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Aktiva LancarCurren Ratio = x 100 %
Utang Lancar
17
2. Rasio Kas (cash ratio)
Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Kas + BankCash Ratio = x 100 %
Utang Lancar
Tabel 3.2 Defenisi Operasional VariabelNo
Variabel Defenisi Indikator Skala
1 ROI(Y)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan atas seluruhan dana yang ditanamkan dalam asset yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
Laba Bersih Setelah Pajak X 100 % Total Invesment
Rasio
2 Rasio Lancar (X1)
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan
Aktiva Lancar x100
Utang Lancar
Rasio
3 Rasio Kas (X2)
alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar
Kas + Bank X 100
Rasio
18
uang kas yang tersedia untuk membayar utang
Utang Lancar
Sumber : Penulis, 2015
D. Populasi dan Sampel/Jenis dan Sumber Data
1. Menurut Rochaety (2007:63) ”Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik dan
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel”.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tujuh perusahaan kertas di
Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diteliti, namun ada
juga seluruh populasi dijadikan sebagian sampel seperti sampel sensus dan sensus
jenuh, perusahaan Bpjs Ketenagakerjaan Cabang Langsa menjadi sampel
perusahaan dari tahun 2009 sampai 2013.
Jenis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder
Menurut Mungin (2013:128), yaitu data sekunder data yang diperoleh dengan
cara pengumpulan data dan informasi yang berasal dari data perusahaan yang
sudah diolah serta berhubungan dengan penelitian ini.
Sumber Data Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan sumber
data berupa Eksternal. Menurut Sunyoto (2011:23) Data Eksternal yaitu data
19
yang diperoleh dari pihak lain artinya bahwa data penelitian ini dikumpulkan oleh
pihak diluar perusahaan/lembaga.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses penelitian dan penulisan skripsi, penulis memperoleh data
yang digunakan adalah data sekunder laporan tahunan perusahaan Bpjs
Ketenagakerjaan Cabang Langsa.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dgunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hbungan secara
lnear antara dua atau lebih variabel bebas (X1,X2) dengan variabel terikat (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat apakah masing-masing variabel bebas berhubungan positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel terikat apabila variabel bebas
mengalai kenaikan atau penurunan.
Perhitungan data dengan meggunakan metode regresi linier berganda
mengikuti rumus :
Y=a+b1X1+b2X2+ +e
Dimana :
Y = Laba Bersih
X1 =Rasio Lancar
X2 = Rasio Kas
a = Konstanta
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
20
e = Error
G. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (t)
Pengujian hipotesis secara parsial yaitu pengujian secara individual, dapat
diuji dengan meenggunakan uji (T-Test) bertujuan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel independen (X1, X2 ) terhadap variabel dependen (Y).
Adapun hipotesis secara parsial yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = 0 Rasio Lancar berpengaruh tidak signifikan terhadap ROI.
Ha : b1 ≠ 0 Rasio Lancar berpengaruh signifikan terhadap ROI .
H0 : b2 = 0 Rasio Kas berpengaruh tidak signifikan terhadap ROI.
Ha : b2 ≠ 0 Rasi Kas berpengaruh signifikan terhadap ROI.
Dan uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai probalitas dengan t-
sig dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai probalitas < 0,05 : maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Nilai probalitas > 0,05 : maka Ha ditolak dan H0 diterima.
Adapun kriteria uji t adalah sebagai berikut :
Ho diterima apabila t-hitung (*) < t-tabel, pada α tertentu.
Ha diterima apabila t-hitung (*) > t-tabel, pada α tertentu.
2. Uji Serempak (F)
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikatnya secara serempak. Cara yang dilakukan adalah dengan :
H0 : b1 = b2 = 0, artinya Rasio Lancar dan Rasio Kas
berpengaruh tidak signifikan terhadap ROI
21
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya perputaran Rasio Lancar dan Rasio Kas
berpengaruh signifikan terhadap ROI.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikasi F hitung dengan ketentuan :
Jika F hitung < F tabel pada α 0,05, maka Ha ditolak.
Jika F hitung > F tabel pada α 0,05 maka Ha diterima.
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi pada variabel
yang lain. Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel bebas untuk
berkontribusi terhadap variabel tetapnya dalam satuan persentase.
Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi.