pengaruh rasio profitabilitas, rasio pasar, dan sertifikat...
TRANSCRIPT
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO PASAR, DAN
SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), TERHADAP
RETURN SAHAM (STUDI PADA JII DAN LQ45 PERIODE TAHUN 2013-
2017)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ALFI PRIESTYAN ROSADI
NIM 11140860000009
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO PASAR, DAN
SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), TERHADAP
RETURN SAHAM (STUDI PADA JII DAN LQ45 PERIODE TAHUN 2013-
2017)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ALFI PRIESTYAN ROSADI
NIM 11140860000009
Dibawah Bimbingan
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 7 Mei 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Alfi Priestyan Rosadi
2. NIM : 11140860000009
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar, dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Terhadap Return Saham (Studi Pada JII dan
LQ45 Periode Tahun 2013-2017).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 7 Mei 2018
1. Dr. M. Nur Rianto Al Arif. SE, M.Si ( )
NIP. 1981101132008011006 Penguji 1
2. Yogi Citra Pratama., M.Si ( )
NIP. 19830717201101 1 011 Penguji 2
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRPSI
Hari ini Jumat, 28 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Alfi Priestyan Rosadi
2. NIM : 11140860000009
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar, dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Terhadap Return Saham (Studi Pada JII dan
LQ45 Periode Tahun 2013-2017).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Ujian Skripsi ini diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Agustus 2018
1. Dr. Sofyan Rizal., M.Si ( )
NIP. 197604302011011002 Ketua
2. RR. Tini Anggraini., ST., M.Si ( )
NIDN. 2010088001 Sekretaris
3. Dr. Arief Mufraini., Lc., M.Si ( )
NIP. 197701222003121001 Pembimbing
4. Dr. Burhanuddin Yusuf., MA, MM ( )
NIP. 195406181031005 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Alfi Priestyan Rosadi
NIM : 11140860000009
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Agustus 2018
Yang menyatakan
Alfi Priestyan Rosadi
11140860000009
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap : Alfi Priestyan Rosadi
2. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 18 Maret 1996
3. Agama : Islam
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Status : Belum Menikah
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Kewarganegaraan : Indonesia
8. Golongan Darah : O
9. Tinggi & Berat Badan : 170 cm & 56 kg
10. Alamat Rumah : Jl. Atoom Teater, Rt 02/01, Desa Karang
Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810.
11. No. HP : 085717617540
12. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK AS-Syakura Ar-raudhoh Tahun 2002/2003
2. SD Negeri Citeureup 06 Tahun 2005/2006
3. SMP Negeri 01 Citeureup Tahun 2011/2012
4. SMA Negeri 1 Cibinong Tahun 2014/2015
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2018/2019
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota ROHIS SMA Negeri 1 Cibinong Tahun 2011-2012
2. Anggota Departemen Olahraga HMJ Ekonomi Syariah Tahun 2014-
2015
3. Anggota Departemen Olahraga DEMA-F Ekonomi dan Bisnis Tahun
2015-2016
4. Humas Kuliah Kerja Nyata (KKN) SKY 167 di Desa Situdaun,
Tenjolaya-Bogor Tahun 2017.
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Supriyanto
2. Tempat Tanggal Lahir : Kebumen, 04 September 1964
3. Ibu : Suhaebah
4. Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 12 Februari 1974
5. Alamat : Jl. Atoom Teater, Rt 02/01, Desa Karang
Asem Timur, Citeureup, Bogor 16810.
6. Anak ke dari : 1 dari 1 bersaudara
viii
ABSTRACT
This study aims to analyze market ratios, profitability ratios, and sharia
bank certificates (SBIS) on stock returns of companies at JII and LQ45. The data
used is secondary data using method. Use the Eviews 9 program to get an
overview covering the relationship between one variable with another variable.
The sample in this study consisted of 19 and 20 companies consistent in JII and
LQ45 for 5 years from 2013-2017 with purposive sampling as sampling method.
The results of this research is that the PBV, PER, and SBIS variables have
a significant influence on partial stock returns (JII) at the level of significance less
than 5%. While ROE did not have a partially significant influence. Result of
regression analysis simultaneously obtained that ROE, PBV, PER, and SBIS
jointly affect the stock return (JII). The prediction ability of the variables to stock
return is 52,9162%. while the rest 47.0838% is influenced by other factors not
included in the research model. Unlike the results of research on companies
incorporated in the LQ45 group. The results of this research is that the PER and
SBIS variables have a significant influence on partial stock returns (LQ45). While
PBV and ROE did not have a partially significant influence. Result of regression
analysis simultaneously obtained that ROE, PBV, PER, and SBIS jointly affect
the stock return (LQ45). The prediction ability of the variables to stock return is
49,7073% while the rest 50,2927%. Which is influenced by other factors.
Keyword : PBV, PER, ROE, SBIS, Stock Return, JII, LQ45
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio profitabilitas, rasio pasar,
dan sertifikat bank indonesia syariah (SBIS) terhadap return saham perusahaan di
JII dan LQ45. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan menggunakan
bantuan program Eviews 9 untuk mendapatkan gambaran umum yang mencakup
hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Sampel dalam penelitian ini
terdiri dari 19 dan 20 perusahaan konsisten di JII dan LQ45 selama 5 tahun dari
2013-2017 dengan purposive sampling sebagai metode sampling.
Hasil penelitian ini adalah variabel PBV, PER, dan SBIS memiliki
pengaruh yang signifkan terhadap return saham (JII) secara parsial pada level of
significance kurang dari 5%. Sedangkan ROE tidak memiliki pengaruh yang
signifikan secara parsial. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh bahwa
PBV, PER, ROE, dan SBIS secara bersama-sama mempengaruhi return saham
(JII). Kemampuan prediksi dari variabel tersebut terhadap return saham sebesar
52,9162%. sedangkan sisanya 47,0838% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model penelitian. Berbeda dengan hasil penelitian pada
perusahaan yang tergabung dalam kelompok LQ45. Hasil penelitian ini adalah
variabel PER dan SBIS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham
(LQ45) secara parsial. Sedangkan PBV dan ROE tidak memiliki pengaruh yang
signifikan secara parsial. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh bahwa
ROE, PBV, PER, dan SBIS secara bersama-sama mempengaruhi return saham
(LQ45) dengan kemampuan prediksi sebesar 49,7073% sedangkan sisanya
50,2927%. Yang dipengaruhi faktor lain.
Kata Kunci : PBV, PER, ROE, SBIS, Return Saham, JII, LQ45
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menuntun kita semua dari kegelapan zaman jahilliyah menuju jalan
yang terang benderang.
Alhamdulillah dengan penuh keyakinan yang diikuti doa dan usaha,
penelitian penulis sebagai tugas akhir masa kuliah yang berjudul “Pengaruh
Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS) Terhadap Return Saham (Studi Pada JII dan LQ4 Periode Tahun
2013-2017)” telah penulis selesaikan dengan segenap kemampuan penulis dan
sebaik-baiknya. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan masa studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa pada penelitian ini banyak orang-orang disekitar
penulis yang terus memberikan semangat serta dukungan dengan segala daya dan
upaya agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, sebagai
penghormatan penulis mengucapkan:
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kedua orangtua
saya rezeki sehingga saya dapat kuliah di Universitas ini sampai pada
tahap akhir dan segala nikmat yang telah Allah berikan yang harus patut
disyukuri wabil khusus dimudahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
tanpa Rahmat dan Ridho-NYA semua ini sulit untuk terjadi.
2. Terimaksaih kepada kedua orangtuaku untuk segala kasih sayangnya yang
tulus tiada henti, atas segala ketulusanmu, kesabaranmu dalam
membesarkanku serta didikanmu dalam mengajarkan berbagai hal hingga
sampai saat ini. Terimakasih banyak atas jasa-jasa yang selama ini Bapak
xi
dan Ibu berikan baik dukungan materi maupun non-materi untuk dapat
melancarkan studi ini. Hanya sebuah doa yang bisa ku panjatkan untuk
kedua orangtuaku ―Rabbigfirlii Waliwalidayya Warhamhumaa Kamaa
Rabbayani Shogiiraa”. Walaupun segala pengorbanan Bapak dan Mamah
tidak mungkin bisa dibalas tapi insyaallah Alfi akan membanggakan
Bapak sama Ibu.
3. Terimakasih kepada Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., Msi selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus
dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu di tengah kesibukannya
untuk memberikan arahan, masukan dan evaluasi agar dapat diselesaikannya
penulisan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah SWT mencatat amal
kebaikannya sebagai ibadah.
4. Terimakasih juga kepada Ibu RR. Tini Anggraini selaku dosen pembimbing
juga yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penyelesaian
skripsi ini. Mudah-mudahan kebaikan Ibu dibalas oleh Allah SWT. Dan juga
selaku sekretaris jurusan Ekonomi Syariah, semoga amanah, dan juga bisa
lebih baik lagi dalam memajukan jurusan Ekonomi Syariah.
5. Terimakasih kepada Dosen-dosen Ekonomi Syariah yang pernah mendidik
dan mengajari saya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Pengetahuan
yang Bapak-Ibu sampaikan sangat membantu saya dalam memahami materi
perkuliahan. Semoga ini menjadi nilai ibadah dan semoga Allah SWT
membalas semua jasa-jasamu.
6. Sahabat-sahabat selama kuliah, Ahmad Ibnu Rusyd, Ainur Rizky Putra,
Fatimah Zuhra, Ferdian Naufal, Laika Intan, M. Zakki Nurdin, Nadiyah, Nur
Anwar Al-anshar, Sahid Al-hudri, dan Wahyu Adi Kusuma yang sering
disebut dengan ―HMKI’’. Terimakasih banyak kepada kalian yang telah
menjadi sahabat terbaik mungkin bisa dibilang keluarga karena dari masa
awal kuliah hingga sekarang yang telah berbagi keadaan baik suka, duka,
canda, tawa, saling support, dan saling mendoakan untuk berjuang
menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Terimakasih kepada rekan seperjuangan Wahyu Adi Kusuma dan Astika
Rahma Ghanny yang telah dipertemukan dalam ―seperdospeman‖ sehingga
xii
bisa bersama-sama dalam bimbingan dan saling mendoakan untuk
penyelesaian tugas akhir ini.
8. Terimakasih kepada Gigih Ikhsani Utomo dan Aminul Wahid yang telah
banyak membantu menyelesaikan skripsi ini dikala penulis menemui
hambatan.
9. Terimakasih kepada teman-teman satu angkatan Ekonomi Syariah 2014 yang
telah memberikan pengalaman, sharing-sharing ilmu dan support satu sama
lain. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
10. Terimakasih kepada kaka-kaka senior, Bang Albab, Bang Dorojatiyas yang
telah menjadi mentor terbaik. Ka Ulfa Rianti, dan Ka Anisa Fairuz yang telah
memberikan masukan, pengalaman-pengalamannya dan membimbing dalam
penyelesaian skripsi ini.
11. Terimakasih kepada sahabat-sahabati PMII KOMFEIS yang telah banyak
mengajarkan bagaimana cara berorganisasi dengan baik. Mudah-mudahan
ilmu-ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat dilingkungan luar kampus.
12. Terimaksih kepada Keluarga FKM (Futsal Kota Malam) yang telah
mendoakan, mensupport penulis dalam tugas akhir ini dan juga selalu
berbagi suka-cita bersama sejak awal masuk SMA hingga sampai saat ini.
Semoga Allah senantiasa menjaga dan meridhoi kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis, oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 28 Agustus 2018
ALFI PRIESTYAN ROSADI
NIM 11140860000009
xiii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 14
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 16
A. Pasar Modal .......................................................................................... 16
B. Saham Syariah ...................................................................................... 19
C. Return Saham ....................................................................................... 21
D. Analisis Keuangan ............................................................................... 23
xiv
E. Rasio Keuangan ................................................................................... 25
F. Rasio Pasar ........................................................................................... 26
1. Price to Book Value (PBV) ............................................................ 26
2. Price Earning Ratio (PER) ............................................................ 28
G. Rasio Profitabilitas ............................................................................... 29
1. Return On Equity (ROE) ................................................................ 29
H. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)............................................ 31
I. Keterkaitan Antar Variabel .................................................................. 33
1. Hubungan Price to Book Value (PBV) terhadap Return saham .... 33
2. Hubungan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return saham ..... 33
3. Hubungan Return On Equity (ROE) terhadap Return saham ........ 34
4. Hubungan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return
saham.............................................................................................. 34
J. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 35
K. Hipotesis ............................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 44
A. Kerangka Berfikir................................................................................. 44
B. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 47
D. Populasi ................................................................................................ 47
E. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 50
F. Metode Analisis Data ........................................................................... 50
1. Penentuan Model Estimasi ............................................................. 52
a. Common Effect Pooled Least ................................................... 52
b. Fixed Effect Model ................................................................... 53
c. Random Effect Model ............................................................... 54
2. Tahapan Analisis Data ................................................................... 55
a. Uji Chow .................................................................................. 55
b. Uji Hausmant ........................................................................... 56
3. Pengujian Signifikan ...................................................................... 57
xv
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ............... 57
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ................................. 57
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) ................................................ 58
G. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 58
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 61
1. Perkembangan Jakarta Islamic Index (JII) ..................................... 61
2. Perkembangan LQ45 ...................................................................... 63
3. Perkembangan Price to Book Value (PBV) ................................... 65
4. Perkembangan Price Earning Ratio (PER).................................... 66
5. Perkembangan Return On Equity (ROE) ....................................... 67
6. Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ............. 68
7. Perkembangan Return Saham JII dan LQ45 .................................. 70
B. Analisis Data ........................................................................................ 71
1. Pemilihan Model Regresi Data Panel Pada Saham JII .................. 71
2. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel .............. 76
a. Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap Return
Saham JII Secara Parsial (Uji t) ............................................... 76
b. Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap Return
Saham JII Secara Simultan ( Uji F).......................................... 78
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ........................... 80
3. Persamaan Model Penelitian (JII) .................................................. 81
4. Pemilihan Model Regresi Data Panel Pada Saham LQ45 ............. 82
5. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel .............. 86
a. Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap Return
Saham LQ45 Secara Parsial (Uji t) .......................................... 86
b. Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap Return
Saham LQ45 Secara Simultan (Uji F) ..................................... 88
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ........................... 90
6. Persamaan Model Penelitian (LQ45) ............................................. 91
xvi
7. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 92
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 97
A. Kesimpulan .................................................................................... 97
B. Saran ............................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99
LAMPIRAN ..................................................................................................... 103
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pekembangan Kapitalisasi Pasar, Return Saham JII dan LQ45................. 4
Tabel 1.2 Perkembangan ROE, PBV, PER, SBIS dan Return Saham ....................... 11
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 35
Tabel 3.1 Sampel yang Tergabung dalam kelompok JII Periode 2013-2017 ............ 48
Tabel 4.1 Perkembangan Kapitalisasi JII ................................................................... 62
Tabel 4.2 Perkembangan Kapitalisasi LQ45 .............................................................. 66
Tabel 4.3 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect (JII) ................. 72
Tabel 4.4 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect (JII) ...................... 72
Tabel 4.5 Uji Chow (JII) ............................................................................................ 73
Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect (JII) .................. 74
Tabel 4.7 Uji Hausmant (JII) ..................................................................................... 75
Tabel 4.8 Uji t (JII)..................................................................................................... 76
Tabel 4.9 Uji F(JII) .................................................................................................... 79
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (JII) ...................................................................... 80
Tabel 4.11 Koefisien Variabel (JII) ........................................................................... 81
Tabel 4.12 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common Effect (LQ45) .......... 82
Tabel 4.13 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect (LQ45) ................ 83
Tabel 4.14 Uji Chow (LQ45) ..................................................................................... 84
Tabel 4.15 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect (LQ45) ........... 85
Tabel 4.16 Uji Hausmant (LQ45) .............................................................................. 86
xviii
Tabel 4.17 Uji t (LQ45) ............................................................................................. 86
Tabel 4.18 Uji F (LQ45) ............................................................................................ 89
Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi (LQ45) .......................................................... 89
Tabel 4.20 Koefisien Variabel (LQ45) ...................................................................... 91
Tabel 4.21 Hubungan Variabel Independen Terhadap Return Saham ....................... 92
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ......................................................................... 62
Gambar 4.1 Perkembangan Price to Book Value (PBV) ................................. 63
Gambar 4.2 Perkembangan Price Earning Ratio (PER) .................................. 64
Gambar 4.3 Perkembangan Return On Equity (ROE) ..................................... 66
Gambar 4.4 Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) ........... 67
Gambar 4.5 Perkembangan Return Saham JII dan LQ45 ................................ 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber
daya lainnya untuk mengembangkan harta yang dilakukan pada saat ini
dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan
datang. Seorang investor yang berinvestasi dengan harapan memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan resiko
yang terkait dengan investasi. Salah satu alasan utama melakukan investasi
adalah mempersiapkan masa depan sedini mungkin melalui perencanaan
kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini (Rodoni,
2009).
Salah satu kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan yaitu dengan
berinvestasi, selain harta yang menjadi lebih produktif juga mendatangkan
manfaat bagi orang lain. Islam menganjurkan agar sumber daya yang ada tidak
hanya disimpan, tetapi diprodukifkan sehingga bisa memberikan manfaat bagi
umat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Qasas Ayat 77 :
2
―Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan‖ (QS. Al-Qasas : 77).
Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang
pesat. Hal ini terjadi seiring dengan bertambahnya tingkat pengetahuan
masyarakat tentang bagaimana praktek berinvestasi secara optimal serta
didukung dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang cukup stabil.
Salah satu cara berinvestasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
investasi pada pasar modal.
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu
negara. Pasar modal menjadi sarana pendanaan untuk perusahaan dan sebagai
sarana dalam melakukan kegiatan investasi. Berdasarkan Undang-Undang
Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pasar modal adalah pasar untuk berbagai
instrumen keuangan diperjualbelikan. Sama halnya dengan pasar modal
syariah. Pasar Modal Syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-
prinsip syariah dalam kegiatan transaksinya (Nurhayati & Wasilah, 2012).
Pasar modal syariah di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup
pesat walaupun masih terbilang baru jika dibandingkan dengan pasar modal
konvensional yang lebih dulu lahir tepatnya pada tahun 1912. Perkembangan
3
tersebut diawali dengan terbitnya Reksa Dana Syariah pada 3 Juli 1997 oleh
PT. Danareksa Investment Management, selanjutnya Jakarta Islamic Index
(JII) yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia yang bekerja sama dengan
PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 2000. Peluncuran indeks
saham syariah ini dimaksudkan agar para investor memiliki wadah untuk
berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah (Fairuz Annisa, 2017: 3).
Perkembangan di sektor pasar modal syariah ditunjukkan oleh
perkembangan jumlah saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES),
indeks saham Syariah. Berdasarkan perkembangan tersebut dapat dilihat
bahwa sudah semakin banyak investor yang meyakinkan investasinya
terhadap instrumen-intrumen yang ada didalam pasar modal syariah.
Dalam rangka pengembangan industri pasar modal syariah di
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaksanakan strategi
sebagaimana tercantum dalam Roadmap Pasar Modal Syariah 2015 – 2019.
Strategi pengembangan tersebut mengacu kepada 5 (lima) arah kebijakan
yang merupakan strategi pengembangan pasar modal syariah yang diharapkan
mampu mempercepat langkah untuk membangun industri pasar modal
syariah agar dapat berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Perkembangan saham JII ini jika dibandingkan dengan Indeks Saham
konvensional seperti LQ45 bisa dilihat pada tabel 1.1 berikut :
4
Tabel 1.1
Perkembangan Saham JII Dan LQ45 di Bursa Efek Indonesia
TAHUN
JII
(MILIAR)
LQ45
(MILIAR)
Return Saham
JII LQ45
2013 1,672.10 2,547.06 0.039 0.022
2014 1,944.53 3,337.43 0.455 0.393
2015 1,737.29 2,953.11 -0.034 -0.04
2016 2,035.19 3,796.30 0.209 0.205
2017 2,288.02 4,688.93 0.053 0.135
Rata-Rata 0.1444 0.143
Sumber Data : Otoritas Jasa Keuangan Data Diolah
Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada kurun waktu 2013 hingga
2014 perkembangan saham JII dan LQ45 menunjukkan kecenderungan
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 saham JII dan LQ45
secara bersamaan mengalami penurunan. Akan tetapi, kedua saham
tersebut terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2016. Kapitalisasi
pasar saham yang tergabung dalam JII pada 30 Desember 2016 sebesar Rp
2.035,19 miliar atau 35,37% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham
sebesar Rp5.753,61 miliar. Kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam
JII pada 30 Desember 2016 tersebut mengalami peningkatan sebesar
17,15% jika dibandingkan kapitalisasi Saham JII pada akhir Desember
2015 sebesar Rp1.737,29 miliar. Pada tahun 2017 kapitalisai pasar saham
JII dan LQ45 kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp.2,288.02
5
miliar dan Rp. 4,688.93 miiar. Kapitalisasi Jakarta Islamic Index lebih
rendah dibanding LQ45, hal ini dikarenakan perbedaan komponen di
dalam index keduanya, dimana di dalam index LQ45 terdapat sektor
keuangan yaitu perbankan dan Emiten rokok yang merupakan sektor
dengan kapitalisasi besar di Bursa Efek yang keduanya tidak ada dalam
Jakarta Islamic Index.
Perkembangan return saham JII dan LQ45 tahun 2013-2017 juga
dapat dilihat pada tabel 1.1 yang mana menunjukkan perkembangan yang
fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013-2014 mengalami
peningkatan yg signifikan dimana dapat dikatakan pada tahun 2014
merupakan nilai tertinggi return saham pada periode penelitian ini. Titik
terendahnya terjadi pada tahun 2015 sama halnya seperti yg terjadi pada
nilai kapitalisasi pasar JII dan LQ45. Periode tahun 2016, meningkatnya
kembali kapitalisasi pasar JII dan LQ45 diikuti juga dengan peningkatan
return saham JII dan LQ45.
Instrument pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat
berharga yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik
instrument pasar modal bersifat kepemilikan atau bersifat utang.
Instrument pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam
bentuk saham, sedangkan yang bersifat utang diwujudkan dalam bentuk
obligasi (Zahroh, 2015: 52).
Salah satu instrumen keuangan di pasar modal syariah adalah
saham syariah. Sejalan dengan peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.A.13
6
tentang Penerbitan Efek Syariah, saham syariah adalah saham yang
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaan
akad, cara, kegiatan usaha, dan landasan penerbitannya tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah. Saham Syariah membuat investor yang
ingin menanamkan investasinya sesuai dengan prinsip syariah atau
kehalalan transaksinya memiliki alternatif berinvestasi. Namun investor
yang rasional tetap memikirkan return dari investasinya.
Investasi dalam bentuk saham dianggap mempunyai tingkat risiko
yang cukup tinggi dan mengandung unsur ketidakpastian. Investor tidak
secara pasti megetahui risiko apa yang akan dialami. Oleh karena itu,
untuk mengetahui tingkat risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi,
seorang investor memerlukan sejumlah informasi mengenai kinerja
perusahaan agar dapat mengambil keputusan saham perusahaan mana
yang akan dipilih (Chuzaimah & Amalina, 2014: 189-190).
Investor pasti mengharapkan adanya return yang akan diperoleh
ketika melakukan investasi. Oleh karena itu, setiap investor akan
melakukan analisis yang mendalam sebelum berinvestasi pada sebuah
efek. Investor dalam melakukan investasi berbentuk saham akan selalu
memperhitungkan imbal hasil atas saham yang dimilikinya, baik langsung
maupun tidak langsung dengan mempertimbangkan dua hal, yaitu
expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan) dan risk (risiko).
return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dimana dihitung
7
berdasarkan data historis dan return ekspektasi yang belum terjadi tetapi
yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Kegiatan melakukan investasi di saham syariah, investor akan
menilai berbagai aspek untuk mendapatkan keputusan investasi, oleh
karena itu investor harus dapat memilih dengan baik saham yang akan
dibelinya. Hal ini menunjukkan bahwa investor membutuhkan informasi
yang cukup mengenai kinerja perusahaan yang akan digunakan dalam
mengambil keputusan investasi saham (Herni & Kurniawan, 2011: 83-95).
Kinerja perusahaan adalah indikator untuk menunjukan saham tersebut
dapat dipilih sebagai instrumen berinvestasi. Menurut (Yubardini, 2005:
220-231) semakin baik kinerja perusahaan, kekayaan pemegang saham
juga meningkat yang tercermin dari peningkatan return saham.
Investor akan menanamkan modalnya pada saham yang
mempunyai tingkat return yang tinggi dengan risiko yang minimal dengan
menggunakan analisis fundamental yang lebih memfokuskan pada data-
data keuangan historis. Sejalan dengan konsep investasi ―High Risk-High
Return”, investor yang menyukai risiko (risk taker) cenderung akan
memilih saham-saham yang mempunyai risiko yang relatif tinggi, agar
dikemudian hari akan mendapatkan return yang tinggi pula. Sebaliknya,
investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) merencanakan
keuntungan normal (Thrisye & Simu, 2013: 76-77).
Harga saham dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal
dan faktor internal. Faktor eksternal terdiri dari tingkat pertumbuhan GDP,
8
tingkat inflasi, tingkat suku bunga perbankan, nilai tukar mata uang, serta
harga-harga komoditas khususnya untuk saham-saham berbasis komoditas
seperti perusahaan pertambangan dan pertanian. Faktor internal terdiri dari
kinerja perusahaan, rencana penerbitan saham baru, dan adanya masalah
hukum yang dapat menimbulkan implikasi terhadap perkembangan usaha
perusahaan (Gregorius Sihombing, 2008: 163).
Pada faktor internal Investor sebaiknya melihat laporan kinerja
keuangan perusahaan sebelum melakukan keputusan menanamkan
modalnya. Hal ini dilakukan untuk mencari peluang berinvestasi. Salah
satu faktor utama yang setiap investor pilih dalam membuat keputusannya
adalah memberikan perhatian khusus pada harga saham. Penilaian kinerja
keuangan ini dapat ditunjukkan dengan melakukan analisis pada rasio
keuangan untuk menggambarkan sejauh mana penilaian mengenai kinerja
keuangan dapat mempengaruhi reaksi para investor yang terlihat dari
Return saham yang diperoleh (Gunawan & Hardyani, 2014: 99).
Untuk memprediksi return saham banyak faktor yang dapat
digunakan sebagai parameter, berbagai macam faktor tersebut antara lain
adalah melalui informasi keuangan perusahaan dan informasi pasar atau
saham. Terdapat dua analisis untuk menentukan nilai saham yaitu terdiri
dari informasi fundamental dan teknikal (Jogiyanto, 2008).
Informasi fundamental adalah informasi yang berhubungan dengan
kondisi perusahaan yang umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan
yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Ada lima aspek
9
keuangan yang penting dianalisis, yakni likuiditas (liquidity), aktivitas
atau aktiva (activity or aset), utang (debt) atau solvabilitas (solvability)
atau leverage, profitabilitas (profitability) dan nilai pasar (market value).
Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan
kelemahan memprediksi return saham di pasar modal.
Pengukuran kinerja perusahaan yang paling terkenal adalah rasio
keuangan seperti rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas.
Penilaian harga saham dilakukan melalui berbagai perhitungan analisis
terhadap laporan keuangan dan dapat dilakukan melalui perhitungan rasio
profitabilitas. Menurut Indallah (2007) dalam (Cahyono & Sutrisno, 2013:
265) perhitungan rasio profitabilitas menggunakan beberapa alat ukur
yaitu Net Profit Margin (NPM), ReturnOn Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), dan Earning pershare (EPS). Perhitungan rasio profitabilitas
digunakan untuk mengevaluasi profit perusahaan dengan
mempertimbangkan aset, penjualan, dan investasi terhadap perusahaan,
sehingga dapat mengukur seberapa efisien perusahaan dalam
menggunakan aset yang dimiliki dan mengelola kegiatan perusahaan untuk
menghasilkan profit. Selain rasio profitabilitas yang dapat digunakan
untuk mengetahui pengaruh terhadap harga saham perusahaan adalah Debt
to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Price Earning
Ratio (PER).
Rasio Keuangan yang sering digunakan sebagai teknik penilaian
saham adalah Price Earning Ratio (PER) (Jones & Charles, 2009).
10
Menurut ismail (2010) beberapa literatur penelitian menyatakan PER
adalah metode valuasi relatif yang memiliki akurasi terbaik dibandingkan
rasio lainnya.
PER yang tinggi menggambarkan ekspektasi investor terhadap
pertumbuhan laba perusahaan dengan cepat, namun PER yang tinggi juga
menunjukkan karena rendahnya laba per saham atau harga saham terlalu
mahal terhadap labanya. Oleh karena itu, dapat menyebabkan investor
kurang berminat membeli saham dengan Price Earning Ratio yang tinggi
(Jones & Charles, 2009).
Faktor-faktor penting lainnya yang mempengaruhi harga saham
yaitu beberapa variabel makroekonomi dan moneter seperti Sertifikat
Bank Indonesia Syariah, inflasi, jumlah uang beredar (JUB), nilai tukar
dan lain - lain. Dalam penelitian ini variabel makroekonomi yang akan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) (Ardana, 2016: 19).
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat
berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata
uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Mekanisme penerbitan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) menggunakan sistem lelang,
serta peserta yang boleh mengikuti lelang adalah bank umum syariah
(BUS) atau unit usaha syariah (UUS). Dengan menggunakan akad ju’alah
maka bank syariah berhak mendapatkan imbalan dari Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS). Tingkat imbalan disesuaikan dengan tingkat
diskonto pada SBI konvensional (Suciningtias & Khoiroh, 2015: 399-400).
11
Tabel 1.2
Perkembangan ROE, PBV, PER, SBIS, dan Return Saham JII dan LQ45
Tahun 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data Diolah
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan bahwa penurunan yang terjadi
pada rasio ROE tidak selalu diikuti dengan penurunan return saham JII
dan LQ45. Penurunan rasio ROE di JII dan LQ45 pada tahun 2013 hingga
tahun 2014 tidak menjadikan return saham JII dan LQ45 ikut menurun.
Return saham JII dan LQ45 justru mengalami peningkatan dari tahun 2013
sebesar 0.039 menjadi 0.455 tahun 2014 pada return saham JII,
sedangakan pada return LQ45 yakni tahun 2013 sebesar 0.022 menjadi
0.393. Sama halnya pada tahun 2015 hingga tahun 2016 penurunan yang
terjadi pada ROE di LQ45 tidak diikuti dengan penurunan pada return
saham melainkan terjadinya peningkatan pada return saham LQ45. Hal ini
tentunya berlawanan dengan teori yang menyatakan bahwa ROE memiliki
pengaruh positif terhadap return saham.
Sementara itu, dapat dilihat pada tabel 1.2 SBIS mengalami
penurunan pada tahun penelitian yakni tahun 2013 hingga 2017. Tingkat
terendah SBIS terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 5%. Pada tahun 2013
Tahun ROE PBV PER
SBIS Return Saham
JII LQ45 JII LQ45 JII LQ45 JII LQ45
2013 17.93% 18.72% 2.84 2.62 17.44 15.68 7.22% 0.039 0.022
2014 17.70% 17.91% 3.73 3.19 24.56 20.86 6.90% 0.455 0.393
2015 12.73% 13.65% 2.41 2.22 21.38 17.75 7.15% -0.034 -0.04
2016 12.87% 13.39% 2.67 2.41 22.89 20.58 6% 0.209 0.205
2017 7.04% 7.43% 2.32 2.27 18.55 15.98 5.27% 0.053 0.135
12
hingga 2015 SBIS mengalami fluktuatif. Pada tahun 2016 hingga tahun
2017 SBIS mengalami penurunan yaitu sebesar 6% menjadi 5%.
Penurunan SBIS ini membuat terjadinya return saham JII dan LQ45 ikut
menurun. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dengan teori yang
menyatakan bahwa hubungan SBIS dengan return saham memiliki
pengaruh negatif.
Beberapa penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap return
saham dengan perbedaan variabel dan kesimpulan yang berbeda-beda.
Diantaranya adalah penelitian Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011)
menyimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh
terhadap return saham. Berbeda dengan penelitian Agus Setianto (2009)
menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
return saham.
Penelitian yang dilakukan Chuzaimah dan Nur Amalina (2014)
menjelaskan bahwa PBV memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
return saham, berbeda dengan penelitian Najmiyah (2014) dan Agus
Setianto (2009) yang menunjukan bahwa PBV tidak memiliki pengaruh
negatif terhadap tingkat pengembalian saham.
Abied Luthfi Safitri (2013) melakukan penelitian yang
menunjukkan bahwa Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian yang dilakukan
13
Rendra Akbar dan Sri Herianingrum (2013) Price Earning Ratio (PER)
memiliki pengaruh negatif terhadap return saham.
Penelitian Irfan Syauqi Beik dan Sri Wulan Fatmawati (2014)
menunjukkan bahwa SBIS memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
JII, berbeda dengan Yudistira Ardana (2016) yang menemukan bahwa
SBIS berpengaruh signifikan terhadap ISSI
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai analisis faktor-faktor fundamental seperti Rasio
Profitabilitas (ROE), Rasio Pasar (PBV, PER), dan Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return saham pada perusahaan JII dan
LQ45 agar dapat memberikan informasi terhadap yang ingin melakukan
kegiatan investasi pada saham syariah dan saham konvensional. Maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO PASAR,
DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS)
TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA JII DAN LQ45
PERIODE TAHUN 2013-2017)”
14
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penulisan ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh Rasio Profitabilitas (ROE), Rasio Pasar (PBV,
PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial
terhadap Return saham dalam JII dan LQ45 periode 2013-2017?
2. Apakah terdapat pengaruh Rasio Profitabilitas (ROE), Rasio Pasar (PBV,
PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara simultan
terhadap Return saham dalam JII dan LQ45 periode 2013-2017?
C. Tujuan Penelitian
Penelitiam ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh dan Rasio
Profitabilitas, Rasio Pasar, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
terhadap return Saham. Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka
tujuan kajian skripsi ini secara umum adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Rasio Profitabilitas (ROE),
Rasio Pasar (PBV, PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
terhadap Return saham dalam JII dan LQ45 jika dianalisa secara parsial
2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh Rasio Profitabilitas (ROE),
Rasio Pasar (PBV, PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
terhadap Return saham dalam JII dan LQ45 jika dianalisa secara simultan.
15
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap dalam penulisan ini dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Teoritis
a. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi, memperluas informasi dan wawasan dalam
mengembangkan penelitian pada khususnya mengenai investasi.
b. Peneliti
Peneliti diharapkan dapat mengetahui pengaruh masing-
masing variabel SBIS, rasio keuangan di atas dalam mempengaruhi
Returnsaham perusahan-perusahaan yang terdaftar di JII dan LQ45.
2. Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
berinvestasi dari variabel yang diteliti, manakah yang memiliki pengaruh
terhadap peningkatan return saham perusahaan syariah yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) dan LQ45.
3. Perusahaan
Memberikan masukan atau pertimbangan kepada manajemen
perusahaan indeks JII dan LQ45 yang go public di Bursa Efek Indonesia
mengenai pengguna SBIS, rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap
return saham dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
Pasar Modal merupakan tempat bertemuanya pihak kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas dalam jangka waktu panjang. Pasar dimana penawaran pertama kali
dilakukan oleh emiten perusahaan selama waktu yang telah ditetapkan terjadi
di pasar primer, sedangkan pasar dimana terjadinya transaksi jual beli saham
antar investor setelah melewati penawaran terjadi di pasar sekunder.
Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995,
pasar modal adalah pasar yang kegiatannya bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang menentukan efek, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun instrumen pasar
modal diantaranya : saham, reksadana, obligasi dan instrumen lainnya yang
diperjualbelikan.
Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada
pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal
menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak yang membutuhkan dana.
Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang kelebihan dana tidak harus
bertemu secara langsung dalam transaksi di pasar modal, akan tetapi dibantu
17
oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli
(Kasman & Carvallo, 2013: 105).
1. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya
Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3
Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Jakarta)
berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang
bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya
secara syariah. Hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah
disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai
dengan prinsip syariah.
Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah
dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang
diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh
karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari
sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum, kegiatan pasar
modal syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal
konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal
syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah.
18
Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah
telah diatur pada fatwa DSN Nomor 40/DSN-MUI/X/2003, antara lain :
(Nurhayati & Wasilah, 2012)
a. Permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
b. Lembaga keuangan yang bersifat ribawi, termasuk perbankan dan
asuransi konvensional
c. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman haram
d. Produsen, distributor, dan penyedia barang atau jasa yang merusak
moral dan mudarat
e. Melakukan investasi pada emiten yang pada saat transaksi tingkat
utang perusahaan pada lembaga keuangan ribawi lebih dominan
daripada modalnya.
Sumber hukum penerapan prinsip syariah di pasar modal yaitu Al-
Quran dan sunnah (Hadits Nabi Muhammad SAW). Kegiatan di pasar
modal merupakan kegiatan ekonomi berbentuk muamalah. Dalam fatwa
DSN Nomor 40/DSN-MUI/X/2003, pada dasarnya semua bentuk
muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan dengan
basis fiqih muamalah. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal
syariah di Indonesia.
19
2. Dasar Hukum
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia , kegiatan di
Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu
kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
berikut peraturan pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain). Bapepam-LK selaku regulator
pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus terkait
pasar modal syariah, sebagai berikut: (Otoritas Jasa Keuangan, 2016)
a. Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek
Syariah
b. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
c. Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariah.
B. Saham Syariah
Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau
efek. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM), Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit Penyertaan
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif
dari Efek.
Saham dinilai memiliki karakteristik yang sesuai dengan syariah.
Saham sendiri adalah bukti kepemilikan ekuitas dalam perseroan.
Kepemilikan ini diwakili dalam bentuk sertifikat saham yang menyebutkan
20
nama perusahaan dan nama pemilik saham. Saham sendiri dalam Saham
ditinjau dari prinsip Islam merupakan konsep yang memiliki kesamaan
dengan syirkah (Maharani, 2006: 81).
Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan
modal kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang
saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan
tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini
merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Berdasarkan analogi tersebut sesuai dengan fatwa Nomor 40/DSN-
MUI/X/2003 yang menyatakan bahwa saham syariah adalah bukti
kepemilikan pemegang saham atas aset perusahaan berdasarkan atas nilai
aset, tidak termasuk preferred stock (saham istimewa). Sebagai bukti
kepemilikan, saham yang diperbolehkan yaitu saham perusahaan-perusahaan
yang kegiatan usaha, cara pengelolaannya sejalan dengan prinsip syariah.
Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh Emiten
dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu saham
dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan
oleh Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Adapun suatu saham dikategorikan saham syariah atau tidak, dapat
dilakukan proses screening berdasarkan alur penyeleksian oleh Bapepam-LK
dan fatwa DSN-MUI sebagai berikut :
21
a. Activity Of Production Screening Method
Menggunakan asumsi saham sebagai aset dan dalam jual beli
ada pertukaran aset ini dengan uang yang menggunakan prinsip profit
loss sharing. Dengan metode ini, saham yang diterbitkan perusahaan
dapat diklaim sebagai saham syariah ketika kegiatan usahanya
memproduksi barang dan jasa tidak bertentangan dengan prinsip
syariah sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13 seperti judi, riba,
dan sesuatu yang haram
b. Capital Structure Method
Metode ini melihat rasio hutang terhadap modal. Maka dapat
diketahui jumlah hutang yang digunakan untuk modal perusahaan. Pada
pasar modal syariah, rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan
total ekuitas tidak lebih dari 82%
c. Income Method
Merupakan metode pendapatan yang melihat pada suatu
perusahaan tersebut. Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan
tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan usaha (revenue) dan
total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%-15%.
C. Return Saham
Pada dasarnya tujuan utama dari seorang investor dalam berinvestsi
adalah untuk memperoleh peningkatan nilai atau keuntungan yang disebut
Return. Begitu juga bagi seseorang yang berinvestasi dalam saham, ia sudah
pasti mengharapkan return saham hasil dari investasinya. Return saham
22
adalah tingkat pengembalian yang diperoleh selama periode investasi atas
jumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham.
Menurut (Jogiyanto, 2010) Return saham adalah harapan dari investor
dari dana yang diinvestasikan melalui saham, dimana hasilnya berupa yield
dan capital gain (loss). Dimana yield adalah arus kas dalam bentuk deviden
yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham, sedangkan capital
gain (loss) merupakan selisih harga saham pada saat pembelian dengan harga
saham pada saat penjualan. Pengukuran total return saham dilakukan dengan
persamaan : (Ross & Stephen, 2003)
Return Saham = (Harga saham t – Harga saham t-1)
Harga saham t-1
Dimana :
Harga saham t = harga saham periode t
Harga saham t-1 = harga saham pada periode t-1
Menurut Tandelilin dalam Purnomo dan Widyawati (2010), jenis-jenis
return adalah sebagai berikut:
a. Return Realisasi (Realized Return)
Return ini dihitung berdasarkan data historis yang sudah terjadi,
digunakan sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return)
dan risiko dimasa yang mendatang (conditioning expected return).
23
b. Return yang diharapkan (Expected Return)
Return yang diharapkan oleh investor di masa mendatang yang
sifatnya belum terjadi (ex ante data). Berbeda halnya dengan return
realisasi yang sifatnya sudah terjadi.
c. Return yang dipersyaratkan (Required Return)
Return yang diperoleh secara historis dengan tingkat return
minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor
terhadap risiko.
Perusahaan selalu bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor), karena akan ada
hubungan timbal balik yaitu jika perusahaan menghasilkan laba yang besar
maka investor akan semakin menyukai untuk menanamkan sahamnya
diperusahaan tersebut dan investor pun akan mendapatkan feedback berupa
return saham yang semakin besar (Fairuz Annisa, 2017: 18)..
D. Analisis Keuangan
Analisis terhadap harga saham merupakan langkah mendasar yang
harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi, supaya investor
tidak terjebak pada kondisi yang merugikan (Apriliyanti, 2015: 1). Menurut
(Jogiyanto, 2008) terdapat dua macam analisis untuk menentukan nilai
saham, yaitu terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi
yang bersifat teknikal.
Faktor fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan
penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang
24
terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan
hingga berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Dengan
demikian, analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada
berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham.
Faktor teknikal merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
penilaian saham, di mana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi
saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas
perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi (Darmadji,
Tjiptono, & Fakhruddin, 2012).
Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.
Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga
investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian
pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume
perdagangan saham.
Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan
keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi volume
perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Pasar modal efisien
didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan
semua informasi yang relevan (Cahyaningrum & Antikasar, 2017: 192).
25
E. Rasio Keuangan
Rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat kinerja perusahaan
sehingga rasio-rasio keuangan ini menjelaskan indikator keuangan dalam
perusahaan. Menurut (Ross & Stephen, 2003), ada 5 rasio keuangan:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo, berfokus pada
current asset, dan current liabilities. Indikator pada rasio ini yaitu
mengukur masalah arus kas sehingga rasio ini dipertimbangkan oleh
kreditur jangka pendek. Contoh dari rasio likuiditas adalah current ratio,
quick ratio.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjang atau dengan kata lain membayar
kewajiban-kewajiban perusahaan jika dilikuiditas. Rasio ini
menggambarkan jumlah hutang perusahaan yang digunakan untuk
menghasilkan profit. Contoh dari rasio solvabilitas adalah debt to equity
ratio, times interest earned ratio.
3. Rasio Aktivitas
Rasio ini mengukur tingkat efisien perusahaan dalam
menggunakan aset lancar untuk menghasilkan penjualan. Contoh rasio
aktivitas adalah inventory turnover, dan total asset turnover.
26
4. Rasio Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas dapat digunakan untuk mengevaluasi
profit perusahaan dengan mempertimbangkan aset, penjualan, dan
investasi terhadap perusahaan. Rasio ini mengukur seberapa efisien
perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki dan mengelola
kegiatan perusahaan untuk menghasilkan profit. Contoh rasio
profitabilitas adalah Return On Equity (ROE), Return On asset (ROA),
dan Net Profit Margin (NPM).
5. Rasio Pasar
Rasio pasar berkaitan dengan nilai pasar suatu peusahaan yang
dihitung dengan per lembar saham perusahaan. Rasio ini membantu
investor dalam memandang resiko dan return dari suatu perusahaan.
Contoh dari rasio pasar antara lain : Priece Earnnig Ratio (PER) dan
Price to Book Value (PBV).
F. Rasio Pasar
Rasio pasar merupakan rasio yang lazim dan yang khusus
dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasi prestasi
perusahaan di pasar modal. Jenis rasio pasar antara lain :
1. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value merupakan perbandingan antara harga per lembar
saham dengan nilai buku per lembar saham (Rahardjo, 2009). Sedangkan
menurut (Najmiyah, Sujana, & Sinarwati, 2014: 1-2) rasio Price to Book
Value merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
27
saham terhadap nilai bukunya. Jadi, rasio ini menggambarkan seberapa
besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.
PBV juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan. Jika nilai buku suatu perusahaan meningkat maka nilai
perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula.
PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.
Semakin tinggi rasio ini berarti pasar semakin percaya akan prospek
perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Perhitungan Price to Book
Value (PBV) dirumuskan sebagai berikut : (Rahardjo, 2009)
Price to Book Value = Harga Pasar Saham
Nilai Buku Per Saham
Nilai Buku Per Saham = Total Ekuitas
Jumlah Saham Beredar
Apabila PBV tinggi maka kepercayaan pasar terhadap prospek
perusahaan kedepan juga tinggi. Rasio PBV biasanya digunakan untuk
para investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Semakin tinggi
PBV maka semakin tinggi juga harga sahamnya. Hal ini mencerminkan
tingkat kemakmuran dari para pemegang saham. Dengan demikian,
28
Semakin tinggi nilai PBV yang dihasilkan akan berpengaruh positif
terhadap kenaikan harga saham sehingga semakin tinggi juga Return
sahamnya.
2. Price Earning Ratio (PER)
PER adalah rasio keuangan yang sering digunakan investor
ataupun analisis sekuritas sebagai alat untuk menilai saham perusahaan
dalam membantu investor memilih saham yang akan dibelinya. PER
dinyatakan perbandingan harga per lembar saham dengan laba per lembar
saham. PER mengukur berapa jumlah yang akan investor bayar untuk
setiap dollar laba perusahaan. (Ross, Jordan, & Westerfield, 2003). Nilai
PER yang tinggi sering kali diartikan bahwa perusahaan memiliki prospek
pertumbuhan di masa mendatang yang signifikan (Ross, Westerfield, &
Jordan, 2009)
Pada umumnya, PER menggambarkan keyakinan investor terhadap
kinerja masa depan perusahaan. Nilai PER yang tinggi mengindikasikan
bahwa investor memiliki harapan yang baik tentang perkembangan
perusahaan sehingga bersedia membayar lebih mahal untuk setiap laba
perusahaan karena prospek pertumbuhan laba perusahaan di masa depan
(Sudana, 2011). Jadi, Semakin tinggi rasio PER akan mengindikasikan
bahwa kinerja perusahaan juga semakin membaik.
Namun PER yang tinggi juga menunjukkan harga per lembar
saham dibandingkan dengan laba terlalu mahal atau dengan kata lain
harga saham yang ditawarkan sudah sangat tinggi sehingga akan
29
menimbulkan berkurangnya minat investor. Sementara itu, nilai PER
yang rendah dapat disebabkan oleh harga saham yang rendah atau
meningkatnya laba perusahaan sehingga nilai PER yang rendah dapat
mengindikasikan bahwa investor hanya membutuhkan sedikit investasi
untuk setiap laba yang diperoleh perusahaan. Di Indonesia banyak analisis
sekuritas menganjurkan investor untuk memilih saham dengan nilai PER
yang rendah (Liem & Basana, 2012: 7-12).
PER = Price per share EPS = Laba Setelah Pajak
EPS Jumlah Saham Beredar
Dimana :
Price per share = harga saham perusahaan
EPS = laba bersih per lembar saham
PER menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. Ratio
ini menunjukkan berapa besar investor menilai harga dari saham terhadap
kelipatan dari earnings (Jogiyanto, 2009: 145).
G. Rasio Profitabilitas
1. Return On Equity (ROE)
Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih
dengan jumlah modal sendiri (Rahardjo, 2009), ROE dihitung dengan
formulasi sebagai berikut:
30
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = Laba bersih
Jumlah modal sendiri
Sedangkan menurut (Sunarto, 2001), Return On Equity (ROE)
yaitu rasio antara laba setelah pajak terhadap total modal sendiri (equity)
yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tidak dibagi dan cadangan
lain yang dikumpulkan oleh perusahaan.
Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan
bersih. ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan
Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang
digunakan untuk mengukur tingkat kembali perusahaan atau efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan laba yang merupakan hak dari pemilik
modal. ROE dihitung sebagai laba bersih setelah pajak dibagi dengan
total ekuitas pemegang saham. Rasio ini mengukur tingkat pemegang
saham pengembalian investasi mereka dalam perusahaan. Jika perusahaan
mendapatkan keuntungan dari penggunaan efektivitas modal maka nilai
perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula
(Kabajeh, Firas Naim, & Ahmed, 2012: 11). Dengan tingkat
pengembalian yang tinggi, maka dapat meningkatkan harga saham suatu
31
perusahaan. Meningkatnya harga saham, maka akan terjadi peningkatan
pula pada tingkat keuntungan yang diterima investor.
H. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Pelaksanaan pengendalian moneter yang dilakukan oleh Bank
Indonesia menggunakan kebijakan moneter yang diantaranya terdiri dari :
pertama, Cadangan Wajib Minimum. Kedua, tingkat bunga diskonto. Ketiga,
operasi pasar terbuka. Kegiatan Operasi Pasar Terbuka Bank Indonesia
melakukan transksi jual beli surat berharga termasuk didalamnya Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/11/PBI/2008, Sertifikat
Bank Indonesia Syariah adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah
berjangka waktu pendek dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) bagi bank syariah
dijadikan sebagai alat instrumen investasi, sebagaimana Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) di bank konvensional.
Penerbitan intrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
menggunakan akad ju’alah. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional
No:62/DSNMUI/XII/2007, akad yang digunakan dalam SBIS adalah jualah,
yaitu perjanjian atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan tertentu
(‘iwadh/ju‟l) atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dalam suatu
pekerjaan. Ja’il adalah pihak yang berjanji akan memberikan imbalan tertentu
atas pencapaian hasil pekerjaan (natijah) yang ditentukan. Dimana tingkat
32
imbalan disesuaikan dengan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Bank Indonesia menetapkan dan memberikan imbalan atas SBIS yang
diterbitkan. Bank Indonesia membayar imbalan atas SBIS milik BUS atau
UUS pada saat SBIS jatuh tempo. SBIS diterbitkan oleh Bank Indonesia
melalui mekanisme lelang. Adapun pihak yang berhak mengikuti lelang
ataupun memiliki Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) adalah :
1. Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan pialang
yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS.
2. BUS dan UUS mengikuti lelang SBIS wajib memenuhi persyaratan
Financing to Deposit Ratio (FDR) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
3. Jika BUS dan SBIS yang ingin memiliki SBIS dapat melalui secara
langsung atau melalui pialang pasar uang rupiah dan valuta asing.
Terbitnya SBIS merupakan pengganti dari SWBI (Sertifikat
Wadiah Bank Indonesia). Namun, untuk SWBI yang sudah terbit sebelum
PBI No. 10/11/PBI/2008 diberlakukan, SWBI tetap berlaku dan tunduk
pada ketentuan dalam PBI No. 6/7/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004
tentang SWBI sampai SWBI tersebut jatuh tempo. Penempatan dana
dalam SWBI, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sejak bulan April
2008 menjadi SBI Syariah. Jadi, secara otomatis bank-bank syariah yang
telah menempatkan dananya pada SWBI berarti secara langsung telah
menempatkan dananya pada instrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS) (Fitria Saraswati, 2013: 31).
33
I. Keterkaitan Antar Variabel
a. Hubungan PBV terhadap Return Saham
Menurut penelitian Chuzaimah dan Amalina (2014) bahwa Price to
Book Value (PBV) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
Return saham. Dengan kata lain semakin tinggi nilai suatu perusahaan
maka akan membuat jumlah permintaan saham semakin tinggi. Jika
permintaan saham tinggi, harga saham pun akan turut naik. Bagi investor,
naiknya harga saham berarti kenaikkan pula pada Return yang akan
diperolehnya. Hal tersebut dikarenakan Return merupakan selisih antara
harga saham periode ini dengan harga saham sebelumnya.
b. Hubungan PER terhadap Return Saham
Nilai PER yang tinggi mengindikasikan bahwa investor akan
membayar lebih mahal untuk setiap laba perusahaan karena prospek
pertumbuhan laba perusahaan di masa depan. Namun PER yang tinggi
juga menunjukkan harga per lembar saham dibandingkan dengan laba
terlalu mahal sehingga berkurangnya minat investor.
Sementara itu, nilai PER yang rendah dapat disebabkan oleh harga
saham yang rendah atau meningkatnya laba perusahaan sehingga nilai
PER yang rendah dapat mengindikasikan bahwa investor hanya
membutuhkan sedikit investasi untuk setiap laba yang diperoleh
perusahaan.
34
c. Hubungan ROE terhadap Return Saham
Semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan
bersih. ROE ini digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
perusahaan atau efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders equity) yang dimiliki oleh
perusahaan (Sunarto, 2001).
Tingkat pengembalian yang tinggi, maka dapat meningkatkan
harga saham suatu perusahaan. Peningkatan setiap unit ROE akan diikuti
dengan peningkatan harga saham. Dengan meningkatnya harga saham
tersebut berdampak pada peningkatan keuntungan yang diterima investor.
d. Hubungan SBIS terhadap Return Saham
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan instrumen
yang memiliki bebas resiko sehingga bisa dijadikan sebagai investasi di
pasar modal syariah. Tingkat imbal hasil SBIS yang besar berpengaruh
terhadap berpindahnya para investor dalam melakukan investasi. Sehingga
instrumen ini cocok bagi para investor yang tidak suka mengambil risiko
tinggi dalam penanaman modalnya.
Penelitian yang dilakukan Beik dan Fatmawati (2014)
menunjukkan bahwa imbalan SBIS mempunyai hubungan negatif dan
signifikan terhadap saham JII sehingga nantinya akan mempengaruhi
terhadap return saham. SBIS dan JII merupakan instrumen yang tidak
saling melengkapi sehingga berpotensi untuk saling melemahkan. Artinya,
35
peningkatan yang terjadi pada imbal hasil SBIS akan membuat turunnya
JII dan berdampak pada turunnya return saham tersebut.
J. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Model
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Yeye Susilowati
dan Tri Turyanto
(2011)
Reaksi Signal
Rasio Profitabilitas
dan Rasio
Solvabilitas
Terhadap Return
Saham Perusahaan
Manufaktur yang
terdaftar di BEI
Tahun 2006-2008
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Metode :
Ordinary
Least
Square
(OLS)
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa DER
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap return
saham,
sedangkan EPS,
NPM, ROA, dan
ROE tidak
berpengaruh
terhadap return
saham
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
tahun 2006-2008
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
36
EPS, NPM,
ROA, ROE, dan
DER mempunyai
kemampuan
prediksi terhadap
return saham
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI
tahun 2006-2008
2 Annisa Amalia
Fairuz (2017)
Pengaruh Rasio
Aktivitas, Rasio
Solvabilitas, Rasio
Pasar, Inflasi, dan
Kurs Terhadap
Return Saham
Syariah
(Perusahaan yang
tergabung
kelompok ISSI)
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Secara parsial,
variabel yang
berepengaruh
terhadap Return
saham adalah
varabel DER dan
PBV, sedangkan
TATO, Inflasi,
dan Kurs tidak
berpengaruh
signifikan.
Secara simultan,
variabel TATO,
DER, PBV,
Inflasi, dan Kurs
secara bersama-
sama berpengarh
terhadap Return
saham.
3 Yudhistira Ardana Pengaruh Variabel Model Nilai t-statistik
37
(2016) Makroekonomi
Terhadap Indeks
Saham Syariah
Indonesia :
Model ECM
ECM SBIS jangka
pendek sebesar
2.733180 dengan
probabilitas
sebesar 0.0094.
Hal ini berarti
variabel SBIS
berpengaruh
signifikan pada
tingkat
kepercayaan α
(5%) terhadap
ISSI.
4 Agus Setianto
(2009)
Pengaruh Variabel
Makroekonomi,
Price Earning
Ratio (PER), Price
to Book Value
(PBV) Terhadap
Tingkat
Pengembalian Pada
Perusahaan-
Perusahaan di JII (
Periode 2005-
2007)
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Variabel
makroekonomi,
ROE, dan PBV
secara simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat
pengembalian
saham. Hal
tersebut dapat
dibuktikan dari
probabiitas sig
pada uji F yaitu
0,008 < 0,05.
Rasio ROE
berpengaruh
positif secara
38
signifikan
terhadap tingkat
pengembalian
saham. Sedangkan
PBV berpengaruh
negatif signifikan
terhadap tingkat
pengembalian
saham.
5 Rendra Akbar &
Sri Herianingrum
(2015)
Pengaruh Price
Earning Ratio
(PER), Price Book
Value (PBV), dan
Debt to Equity
Ratio (DER)
Terhadap Return
Saham (pada
perusahaan properti
dan real estate di
ISSI)
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Variabel
independen PER,
PBV, dan DER
secara simultan
terbukti
berpengaruh
secara signifikan
terhadap variabel
dependen yaitu
Return saham
perusahaan
properti dan reaal
estate di ISSI
Secara parsial,
variabel
independen PER
memberikan
pengaruh negatif
yang signifikan
terhadap
39
perubahan Return
saham. Sedangkan
PBV memberikan
pengaruh positif
yang signifikan
terhadap Return
saham. Berbeda
halnya dengan
variabel DER
yang berpengaruh
negatif yang tidak
signifikan
terhadap Return
saham.
6 Irfan Syauqi Beik
dan Sri Wulan
Fatmawati (2014)
Pengaruh Indeks
Harga Saham
Syariah
Internasional dan
Variabel Makro
Ekonomi terhadap
Jakarta Islamic
Index‖
Metode
Vector Error
Correction
Model
(VECM)
Penelitian ini
menggunakan
metode Vector
Error Correction
Model (VECM).
Hasil dari
penelitian ini
ditemukan bahwa
JII dipengaruhi
secara positif dan
signifikan oleh
DJIEU, DJIMY
dan IPI, serta
dipengaruhi secara
negatif dan
signifikan oleh
40
DJIJP, IMUS, M2
dan SBIS
7
Abied Luthfi Safitri
(2013)
Pengaruh Earning
Per Share, Price
Earning Ratio,
Return On Asset,
Debt to Equity
Ratio, Market
Value Added
Terhadap Harga
Saham dalam
Kelompok JII
Analisis Regresi
Linear Berganda
Secara simultan
variabel Earning
Per Share (EPS),
Price Earning
Ratio (PER),
Return On Assets
(ROA), Debt to
Equity Ratio
(DER) dan Market
Value Added
(MVA)
berpengaruh
terhadap Harga
Saham dalam
Kelompok Jakarta
Islamic Index (JII)
tahun 2008-2011.
secara parsial
hanya variabel
Earning Per Share
(EPS), Price
Earning Ratio
(PER), dan Market
Value Added
(MVA) yang
berpengaruh
positif signifikan
41
terhadap Harga
Saham dengan
tingkat
signifikansi EPS
sebesar 0,000,
PER sebesar 0,017
dan MVA sebesar
0,004, sedangkan
Return On Assets
(ROA) dan Debt
to Equity Ratio
(DER) tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap Harga
Saham dalam
Kelompok Jakarta
Islamic Index (JII)
tahun 2008-2011.
8 Chuzaimah dan
Nur Amalina
(2014)
Analisis Pengaruh
Faktor-Faktor
Findamental
Terhadap Return
Saham Syariah
Pada Perusahaan
yang Tergabung
dalam Jakarta
Islamic Index (JII)
Periode Tahun
2007-2011
Analisis
Regresi
Linear
Berganda
hasi uji t, variabel
independen yang
meliputi CR,
TATO, DER,
ROA, dan PBV
menunjukkan
bahwa hanya
variabel DER,
ROA, dan PBV
berpengaruh
secara parsial dan
42
signifikan
terhadap return
saham. Sedangkan
CR dan TATO
tidak berpengaruh
secara parsial dan
signifikan
terhadap return
saham.
hasil uji F
menunjukkan
bahwa secara
simultan dan
signifikan variabel
independen yaitu
current ratio, total
assets turnover,
debt to equity
ratio, return on
asset, dan price to
book value
berpengaruh
terhadap return
saham.
K. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini diajukan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
43
1. H0: β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara Rasio
Profitabilitas (ROE), Rasio Pasar (PBV, PER), dan Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Return Saham JII dan LQ45.
Ha: β1 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara simultan antara Rasio Profitabilitas
(ROE), Rasio Pasar (PBV, PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS) terhadap return saham JII dan LQ45.
2. H0: β2 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Return On
Equity (ROE) terhadap Return Saham JII dan LQ45.
Ha: β2 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara Return On Equity
(ROE) terhadap Return Saham JII dan LQ45.
3. H0: β3 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Priceto Book
Value (PBV) terhadap return saham JII dan LQ45.
Ha: β3 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara Priceto Book Value
(PBV) terhadap return saham JII dan LQ45.
4. H0: β4 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Price Earning
Ratio (PER) terhadap return saham JII dan LQ45.
Ha: β4 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara Price Earning Ratio
(PER) terhadap return saham JII dan LQ45.
5. H0: β5 = 0; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS) terhadap return saham JII dan LQ45.
Ha: β5 ≠ 0; Terdapat pengaruh secara parsial antara Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS) terhadap return saham JII dan LQ45.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Berfikir
Gambar 3.1
Kerangka Berfikir
Variabel Dependen (Return Saham)
Variabel Independen (ROE, PBV, PER,
SBIS)
Objek Penelitian (JII dan LQ45)
Model Estimasi Data
Common effect
Pemilihan Model Regresi Data
Panel
Fixed Effect Random Effect
Uji Hausman Uji Chow
Uji Signifikansi
Uji F Uji t Adjusted R²
Interpretasi
45
Peneliti akan menguji pengaruh Return On Equity (ROE), Price to
Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah (SBIS) terhadap Return saham yang terdapat pada perusahaan JII dan
LQ45 dengan menggunakan metode regresi Data Panel. Data panel (pool)
yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan data
silang (cross section). Oleh karena itu, data panel memiliki gabungan
karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi
beberapa waktu.
Pada objek penelitian terdiri atas variabel independen (x) dan variabel
dependen (y). Penelitian ini melakukan 2 kali analisis regresi yaitu regresi
pada saham syariah JII dan regresi pada saham konvensional LQ45. Langkah
pertama dalam penelitian yaitu melakukan model estimasi data dengan
pendekatan model Common effect (Pooling Least Square). Model ini
menggabungkan data cross section dan data times series. Kemudian dikuti
dengan penggunaan metode 0LS terhadap data panel tersebut. Ini merupakan
pendekatan paling sederhana dibandingkan dengan kedua pendekatan lainnya
(Fixed Effect dan Random Effect). Kesederhanaa pada pendekatan ini
membuat kita tidak bisa melihat perbedaan antar individu dan perubahan
antar waktu karena intercept maupun slope dari model sama. Langkah kedua
yaitu dengan melakukan pendekatan Fixed Effect. Untuk menganalisis data
runtut waktu, dapat memakai asumsi berdasarkan kriteria ini. Kondisi yang
sesungguhnya ditunjukkan dengan adanya data gabungan. Hasil analisis
regresi dianggap berlaku terhadap semua objek pada semua waktu.
46
Langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan pendekatan Random
Effect. Pendekatan ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan pada model
Fixed Effect yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami
ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode Random Effect
menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan
objek.
Tahap selanjutnya yaitu melakukan pemilihan model regresi panel
yang terdiri dari uji chow dan uji hausman. Kedua uji tersebut akan
menentukan hasil regresi data panel apakah menggunakan model Fixed Effect
atau Random Effect. Setelah melakukan pemilihan model memasuki tahap
akhir yakni uji dengan melakukan interpretasi uji t, uji F, dan koefisien
determinasi.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis pendekatan kuantitatif dari data-
data perusahaan emiten yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) dan
LQ45. Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang meliputi 2 variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Kedua variabel tersebut adalah variabel dependen yang diwakili oleh Return
Saham JII dan LQ45 serta variabel independen diwakili oleh ROE, PBV,
PER, dan SBIS. Data rasio keuangan dari perusahaan emiten dalam JII dan
LQ45. Semua data ini diperoleh dari instansi-instansi terkait, yaitu
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), www.idx.co.id,
47
www.duniainvestasi.com dan website masing-masing perusahaan yang
diteliti.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Library Research yang dilakukan dengan mengumpulkan data-
data yang berkaitan dengan variabel penelitian, diantaranya :
1. Data Laporan Keuangan suatu perusahaan pada periode 2013-2017 yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id
2. Data harga saham, ROE, PBV, PER suatu perusahaan periode 2013-2017
yang diperoleh dari www.duniainvestasi.com dan www.idx.co.id
3. Studi Kepustakaan
Penelitian mengumpulkan data dan informasi mengenai PBV, ROE, PER,
SBIS dan pengaruhnya terhadap Return saham. Sumber data dan
informasi didapatkan melalui buku, literatur ilmiah, dan jurnal-jurnal
ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini. Bertujuan untuk mempelajari
literatur-literatur, penelitian terdahulu, serta karya ilmiah yang digunakan
untuk memahami permasalahan yang ada.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah saham syariah yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index dan saham konvensional yang terdaftar di LQ45 pada
Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan sebagian perusahaan untuk dijadikan sampel. Peneliti
mendapatkan data sekunder berupa laporan keuangan yang berisi neraca dan
48
laporan laba rugi perusahaan. Sehingga sampel penelitiannya merupakan
perusahaan yang tercatat dalam Jakarta Islamic Index dan LQ45 periode
tahun 2013-2017.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Adapun teknik dalam pengambilan sampel ini
harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Saham-saham yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index periode
2013-2017
2. Saham-saham yang konsisten terdaftar di LQ45 periode 2013-2017
3. Menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode penelitian
Tabel 3.1
Sampel perusahaan yang Tergabung dalam Kelompok JII periode 2013-2017
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI
2 Adaro Energy Tbk. ADRO
3 AKR Corporindo Tbk. AKRA
4 Astra Internasional Tbk. ASII
5 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE
6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
7 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
8 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR
9 Kalbe Farma Tbk. KLBF
49
10 Lippo Karawaci Tbk. LPKR
11 PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP
12 Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS
13 Pembangunan Perumahaan Tbk. PP
14 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. PTBA
15 Semen Indonesia Tbk. SMGR
16 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM
17 United Tractors Tbk. UNTR
18 Wijaya Karya Tbk. WIKA
19 Waskita Karya Tbk. WSKT
Sumber : www.idx.co.id
Sampel Perusahaan yang Tergabung dalam Kelompok LQ45 Periode
2013-2017
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI
2 Adaro Energy Tbk. ADRO
3 AKR Corporindo Tbk. AKRA
4 Astra Internasional Tbk. ASII
5 Bank Central Asia Tbk. BBCA
6 Bank Nasional Indonesia Tbk. BBNI
7 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI
8 Bnak Mandiri Tbk. BMRI
9 Bumi Serpong Damai BSDE
50
10 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
11 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
12 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR
13 PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP
14 Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS
15 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. PTBA
16 Semen Indonesia Tbk. SMGR
17 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM
18 United Tractors Tbk. UNTR
19 Wijaya Karya Tbk. WIKA
20 Waskita Karya Tbk. WSKT
Sumber : www.idx.co.id
E. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah
menggunakan metode dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel dan Eviews 9.
F. Metode Analisis Data
Penulis akan menggunakan metode regresi Data Panel. Data panel
(pool) yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series)
dengan data silang (cross section). Oleh karena itu, data panel memiliki
gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan
meliputi beberapa waktu.
Keuntungan menggunakan data panel dibandingkan dengan rangkaian
data time series atau cross-sectional adalah bahwa hal itu memungkinkan
51
identifikasi parameter atau pertanyaan tertentu, tenpa perlu membuat asumsi
restriktif. Artinya, data panel tidak hanya cocok untuk berperilaku berbeda
tetapi juga untuk memodelkan mengapa unit tertentu berperilaku berbeda
pada periode waktu (Verbeek, 2004: 342).
Pada dasarnya penggunaan data panel memiliki beberapa
keunggulan, antara lain : (Ajija & Rohmatul, 2011)
1. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross section yang berulang-
ulang (time series) sehingga data panel cocok untuk digunakan sebagai
study of dynamic adjusment.
2. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang
informatif, lebih variatif, kolinieritas antar variabel yang semakin
berkurang, dan peningkatan derajat bebas (degree of freedom). Sehingga
dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
3. Data panel dapat digunakan untuk memperoleh model-model perilaku
yang kompleks
4. Data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh
agregasi data individu.
Menurut (Ajija & Rohmatul, 2011), dengan keunggulan-keunggulan
tersebut memiliki implikasi pada tidak harus dilakukan pengujian asumsi
klasik dalam model data panel, karena penelitian yang menggunakan data
panel memperbolehkan identifikasi parameter tertentu tanpa perlu membuat
asumsi yang ketat atau tidak mengharuskan terpenuhinya semua asumsi
klasik regresi linear seperti pada ordinary least square.
52
Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Syariah
(SBIS), dan Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER),
ReturnOn Equity (ROE) terhadap variabel dependen Return saham
perusahaan di JII dan LQ45.
Model regresi data panel dalam penelitian ini adalah:
Yit = α + b1X1it + b2X2it + b3X3it + b4X4it + e
Keterangan :
Y = Variabel dependen (Return saham)
α = Konstanta
X1 = Variabel Independen 1 (ROE)
X2 = Variabel Independen 2 (PBV)
X3 = Variabel Independen 3 (PER)
X4 = Variabel Independen 4 (SBIS)
e = error term
t = waktu
i = perusahaan
1. Penentuan Model Estimasi
Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data
pabel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain :
a. Common effect atau Pooled Least Square (PLS)
Model common effect merupakan pendekatan model data panel
yang paling sederhana yaitu mengkombinasikan data time series dan cross
53
section. Pada model ini tidak memperhatikan dimensi waktu maupun
individu sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu atau data
perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Model ini hanya
mengkombinasikan data time series dan cross section dalam bentuk pool
(Widarjono, 2010, hal. 251). Metode ini bisa menggunakan pendekatan
Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat kecil untuk
mengestimasi model data panel.
Model data panel, sering diasumsikan βit = β yakni pengaruh dari
perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstanta dalam waktu kategori
cross section.
Secara umum, bentuk model linear yang dapat digunakan untuk
model data panel adalah :
Yit = Xitβit + eit
Dimana :
Yit = observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t
(variabel dependen yang merupakan suatu data panel).
Xit = variabel independen dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu
ke-t disini diasumsikan Xit memuat variabel konstanta.
eit = komponen error yang diasumsikan memiliki harga mean 0 dan
variansi homogen dalam waktu serta independen dengan Xit.
b. Fixed Effect Model (FEM)
Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat
diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model Fixed Effect adalah teknik
54
mengestimasikan data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk
menangkap adanya perbedaan intercep. Hal ini dikarenakan adanya
variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model
sehingga memungkinkan adanya intercept yang tidak konstan (Nachrowi
& Usman, 2016).
Perbedaan intercep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja,
manajerial, dan insentif. Disamping itu, model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisien regresi tetap antara perusahaan dan waktu.
Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan
least square dummy variabels (LSDV). Persamaan Fixed Effect Model
dapat ditulis sebagai berikut :
Yit = Xitβ + Ci + ..... + εit
Dimana:
Ci = variabel dummy
c. Random Effect Model (REM)
Model ini mengestimasi data panel dimana perbedaan variabel
antar waktu dan individu dicerminkan melalui error (Nachrowi & Usman,
2016). Pada model Random Effect perbedaan intercep diakomodasi oleh
error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model
Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga
disebut dengan teknik Generalized Least Square (GLS).
55
2. Tahapan Analisis Data
Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi model yang
tepat untuk menggambarkan data. Uji tersebut yaitu:
a. Uji Chow
Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model apa yang
akan dipilih antara common effect model atau Fixed Effect model.
Hipotesis uji chow adalah:
H0 : Common effect Model (Pooled Least Square)
H1 : Fixed Effect Model (LSDV)
Hipotesis nol pada uji ini adalah bahwa intersep sama atau dengan
kata lain model yang tepat untuk regresi data panel adalah common effect
dan hipotesis alternatifnya adalah intersep tidak sama atau model yang
tepat untuk regresi data panel adalah Fixed Effect.
Nilai Statistik F hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan
derajat kebebasan (degree of freedom) sebanyak m untuk numeratordan
sebanyak n-k untuk denumerator. M merupakan jumkah restriksi atau
pembatasan di dalam model tanpa variabel dummy. Jumlah restriksi
adalah jumlah individu dikurang satu. N merupakan jumlah observasi dan
k merupakan jumlah parameter jumlah parameter dalam model Fixed
Effect.
Jumlah observasi (n) adalah jumlah individu dikali dengan jumlah
periode, sedangkan jumlah parameter dalam model Fixed Effect (k) adalah
jumlah variabel ditambah jumlah individu. Apabila nilai F hitung lebih
56
besar dari F kritis maka hipotesis nol ditolak yang artinya model yang
tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya,
apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis nul diterima
yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model
common effect.
b. Uji Hausman
Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk memilih model
yang terbaik antara Fixed Effect model atau Random Effect model. Uji
Hausman ini didasarkan pada ide bahwa Least Squares dummy Variabels
(LSDV) dalam metode Fixed Effect dan Generalized Least Square (GLS)
dalam metode Random Effect adalah efisien sedangkan Ordinary Least
Square (OLS) dalam metode Common effect tidak efisien. Yaitu dengan
menguji hipotesis berbentuk :
H0 : E(Ci | X) = E (u) = 0 atau terdapat Random Effect model
H1 : Fixed Effect model
Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-Square
dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. Hipotesis
nolnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah
model Random Effect dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat
untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Apabila nilai statistik
Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-Square maka hipotesis no ditolak
yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model
Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai statistik Hausman lebih kecil
57
dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nol diterima yang artinya
model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Random Effect.
3. Pengujian Signifikan
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian parsial terhadap
koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan
95% dan tingkat kesalahan dalam analisis (α) 5% dengan ketentuan degree
of freedom (df) = n-k, dimana n adalah besarnya sampel, k adalah jumlah
variabel. Dasar pengembalian keputusan adalah:
Jika t-hitung < t-tabel : Ho diterima dan H1 ditolak
Jika t-hitung > t-tabel : Ho ditolak dan H1 diterima
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu
Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio
(PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan
(α) 5% dengan degree of freedom (df1) = k-1, degree of freedom (df2) =
n-k. Dasar pengambilan keputusan adalah :
Jika f-hitung < f-tabel : Ho diterima dan H1 ditolak
Jika f-hitung > f-tabel : Ho ditolak dan H1 diterima
58
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi diantara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel independen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi model dependen (Gujarati, 2003).
G. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen (Y) adalah Return Saham
Variabel dependen ini bertujuan untuk mengetahui variabel-
variabel bebas yang mempengaruhinya dan menemukan jawaban atas
solusi dari suatu masalah (Bougie & Sekaran, 2009). Variabel dependen
pada penelitian ini adalah return saham. Return saham adalah nilai
perubahaan saham antara periode tertentu dengan periode sebelumnya
dibandingkan dengan periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk
persentase dan merupakan persentase kekayaan pemegang saham untuk
suatu jangka waktu.
Return saham dapat diukur dengan rumus :
Stock Return = (Harga saham t – Harga saham t-1)
Harga saham t-1
59
Dimana :
Harga saham t = harga saham periode t
Harga saham t-1 = harga saham pada periode t-1
2. Variabel Independen (X) adalah rasio keuangan
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2005) (X). Variabel bebas (X)
sebagai berikut :
a. Return On Equity (ROE) (X1)
Laba setelah pajak terhadap total modal sendiri (equity) yang
berasal dari setoran modal pemilik, laba tidak dibagi dengan cadangan
lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. (Rahardjo, 2009)
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 : Laba bersih
Jumlah modal sendiri
b. Price to Book Value (PBV) (X2)
Merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Perhitungan rumus
PBV sebagai berikut : (Rahardjo, 2009)
Price to Book Value : Harga Pasar Saham
Nilai Buku Per Saham
60
Nilai Buku Per Saham : Total Ekuitas
Jumlah Saham Beredar
c. Price Earning Ratio (PER) (X3)
Rasio keuangan PER ini sering digunakan investor ataupun
analisis sekuritas sebagai alat untuk menilai saham perusahaan dalam
membantu investor memilih saham yang akan dibelinya. (Ross &
Stephen, 2003)
PER = Price per share EPS = Laba Setelah Pajak
EPS Jumlah Saham Beredar
Dimana :
Price per share = harga saham perusahaan
EPS = laba bersih per lembar saham
d. variabel bebas (X) adalah Faktor Eksternal
SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka
waktu pendek dalam mata uang Rupiah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia. SBIS diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu
instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka pengendalian moneter yang
dilakukan berdasarkan prinsip syariah (Fitria saraswati, 2013: 30).
61
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Jakarta Islamic Index
Pada tanggal 3 juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama
dengan PT Danareksa Investmen Management meluncurkan indeks
saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Dengan adanya indeks
saham yang berbasis syariah diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham
pada pasar modal syariah serta memandu investor yang ingin
menginvestasikan dananya secara syariah.
Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid
yang tercatat di BEI. Review saham syariah dilakukan sebanyak dua kali
yaitu pada bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES oleh
OJK. Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk masuk kedalam
daftar saham JII sebagai berikut: pertama, 60 saham berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar tertinggi selama 1 tahun terakhir. Kedua, dari
60 saham tersebut, kemudian dipilih 30 saham berdasarkan rata-rata nilai
transaksi harian di pasar regulasi tertinggi. Ketiga, 30 saham yang tersisa
merupakan saham terpilih.
Berdasarkan proses penyeleksian saham JII, dapat diketahui bahwa
tidak mudah dalam memenuhi kriteria untuk menjadi konstituen saham
JII karena harus memiliki kapitalisasi dan tingkat likuiditas teratas. Oleh
62
karena itu, apabila ingin melihat kinerja saham syariah di Indonesia dapat
merujuk pada pengamatan terhadap saham JII. Berikut perkembangan
Jakarta Islamic Index (JII) dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Perkembangan Kapitalisasi JII
TAHUN
JII
(MILIAR)
2013 1,672.10
2014 1,944.53
2015 1,737.29
2016 2,035.19
2017 2,288.02
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Pada tabel 4.1 diatas merupakan perkembangan JII pada tahun
2013 sampai tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa JII
pada tahun 2013 hingga 2017 mengalami pertumbuhan disetiap
periodenya. Namun, hanya saja pada tahun 2015 JII mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil
karena dampak dari kondisi global yang membuat para investor
mengambil kembali dananya dari pasar modal Indonesia.
63
2. LQ45
Indeks LQ45, yang diluncurkan pada bulan Februari 1997, adalah
indeks kapitalisasi pasar yang mengukur kinerja 45 perusahaan paling
likuid yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks LQ45 terdiri dari 45 Saham Biasa yang paling likuid (maka
nama LQ mengacu pada Liquid) yang terdaftar di BEI yang telah dipilih
dan diteliti melalui kriteria berikut:
1) Proses seleksi dimulai dengan memilih Top 60 saham biasa dengan
nilai transaksi rata-rata tertinggi di Pasar Reguler selama 12 bulan
terakhir.
2) Dari 60 saham; selanjutnya 45 saham dipilih berdasarkan Nilai
Transaksi, Kapitalisasi Pasar, Nomor Hari Perdagangan, dan
Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler selama 12 bulan terakhir.
3) Stok harus dimasukkan dalam perhitungan Indeks Komposit (IHSG).
4) Saham harus sudah terdaftar di BEI minimal 3 bulan.
5) Saham harus memiliki kondisi keuangan yang baik, prospek
pertumbuhan, frekuensi perdagangan yang tinggi dan transaksi di
Pasar Reguler.
64
Tabel 4.2
Perkembangan Kapitalisasi LQ45
TAHUN
LQ45
(MILIAR)
2013 2,559.44
2014 2,547.06
2015 3,337.43
2016 2,953.11
2017 3,796.30
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Pada tabel 4.2 diatas merupakan perkembangan LQ45 pada tahun
2013 sampai tahun 2017. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa
LQ45 pada tahun 2013 hingga 2017 mengalami perkembangan yang
fluktuatif. Pada tahun 2017 LQ45 mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Indeks LQ45 merupakan saham-saham yang paling aktif
diperdagangkan di pasar saham. Sehingga peningkatan pada tahun 2017
dipengaruhi oleh saham-saham yang masuk dalam LQ45 yg mengalami
kenaikan diantaranya pada sektor perbankan dan sektor saham lainnya.
Dapat dikatakan bahwa kenaikan ini didukung oleh banyaknya para
investor yang melakuan investasinya di pasar modal guna memajukan
perekonomian nasional.
65
3. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan
kepada manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus
tumbuh. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar semakin percaya akan
prospek perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan data
yang diperoleh, Price to Book Value (PBV) dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1
Perkembangan Price to Book Value (PBV) 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data Diolah
Berdasarkan gambar 4.1, nilai tertinggi Price to Book Value (PBV)
terjadi pada tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2017 merupakan nilai
terendah yang terjadi pada Price to Book Value (PBV). Dapat diketahui
bahwa pada grafik 4.3 PBV mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2013 2014 2015 2016 2017
PBV
66
Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2013 hingga tahun 2014.
Setelah itu terjadi penurunan drastis pada periode tahun 2014 ke 2015.
Dan pada akhirnya menurun kembali pada tahun 2016 hingga 2017.
4. Price Earning Ratio (PER)
PER sering digunakan investor ataupun analisis sekuritas sebagai
alat untuk menilai saham perusahaan dalam membantu investor memilih
saham yang akan dibelinya. Nilai PER yang tinggi mengindikasikan
bahwa investor memiliki harapan yang baik tentang perkembangan
perusahaan sehingga bersedia membayar lebih mahal untuk setiap laba
perusahaan karena prospek pertumbuhan laba perusahaan di masa depan.
Berdasarkan data yang diperoleh, Price Earning Ratio (PER) dapat dilihat
pada gambar 4.2
Gambar 4.2
Perkembangan Price Earning Ratio (PER) 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2013 2014 2015 2016 2017
PER
67
Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan bahwa Price Earning Ratio
(PER) mengalami fluktuatif pada setiap tahunnya. Periode awal penelitian
tahun 2013-2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Penurunan terjadi pada tahun 2015 yang kemudian meningkat kembali
pada tahun 2016. Sedangkan tahun 2017 merupakan tingkat terendah yang
terjadi pada Price Earning Ratio (PER).
5. Return On Equity (ROE)
Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih
dengan jumlah modal sendiri. Return On Equity (ROE) merupakan rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur tingkat kembali
perusahaan atau efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba yang
merupakan hak dari pemilik modal. ROE dihitung sebagai laba bersih
setelah pajak dibagi dengan total ekuitas pemegang saham.
Rasio ini mengukur tingkat pemegang saham pengembalian
investasi mereka dalam perusahaan. Jika perusahaan mendapatkan
keuntungan dari penggunaan efektivitas modal maka nilai perusahaan
yang ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula. Berdasarkan
data yang diperoleh Return On Equity (ROE), dapat dilihat pada gambar
4.3.
68
Gambar 4.3
Perkembangan Return On Equity (ROE) 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan gambar 4.3 menunjukkan bahwa Return On Equity
(ROE) dari periode tahun 2013 hingga 2017 mengalami penurunan yang
signifikan. Pada awal periode 2013-2014 penelitian tidak terlihat sebuah
penurunan. Namun pada periode 2014 hingga 2015 mulai terlihat
terjadinya penurunan. Sedangkan pada periode tahun 2015 hingga 2016
mengalami stuck. Pada tahun 2017 merupakan nilai terendah yang terjadi
pada ReturnOn Equity (ROE).
6. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Penerbitan intrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
menggunakan akad ju’alah. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional
No:62/DSNMUI/XII/2007, akad yang digunakan dalam SBIS adalah
jualah, yaitu perjanjian atau komitmen (iltizam) untuk memberikan
imbalan tertentu (‘iwadh/ju‟l) atas pencapaian hasil (natijah) yang
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
2013 2014 2015 2016 2017
ROE
69
ditentukan dalam suatu pekerjaan. Ja’il adalah pihak yang berjanji akan
memberikan imbalan tertentu atas pencapaian hasil pekerjaan (natijah)
yang ditentukan. Dimana tingkat imbalan disesuaikan dengan tingkat
diskonto yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Data yang diperoleh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),
dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4
Perkembangan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
Berdasarkan gambar 4.4 imbal hasil SBIS mengalami penurunan
pada periode 2013 hingga 2017. Pada awal penelitian imbal hasil SBIS
mengalami sedikit perubahan yang fluktuatif yakni pada tahun 2013
hingga 2015. Namun setelah itu pada periode tahun 2015 hingga 2017
terjadi penurunan yang signifikan. Dapat diketahui bahwa nilai tertinggi
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
2013 2014 2015 2016 2017
SBIS
70
imbal hasil SBIS yakni pada tahun 2013. Sedangkan nilai terendah imbal
hasil SBIS yakni pada tahun 2017.
7. Return Saham
Tujuan utama dari seorang investor dalam berinvestsi adalah untuk
memperoleh peningkatan nilai atau keuntungan. Returnsaham adalah
harapan dari investor dari dana yang diinvestasikan melalui saham,
dimana hasilnya berupa yield dan capital gain (loss). Dimana yield adalah
arus kas dalam bentuk deviden yang dibayarkan secara periodik kepada
pemegang saham, sedangkan capital gain (loss) merupakan selisih harga
saham pada saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan.
Berikut adalah perkembangan Return saham pada periode tahun
2013-2017 yang dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5
Perkembangan Return Saham JII dan LQ45 2013-2017
Sumber : www.idx.co.id Data diolah
-2
0
2
4
6
8
10
2013 2014 2015 2016 2017
Return Saham
71
Berdasarkan gambar 4.5 menunjukkan perkembangan Return
saham yang fluktuatif. Return saham pada JII lebih unggul dibandingkan
dengan return saham LQ5. Nilai tertinggi dalam perkembangan Return
saham terjadi pada tahun 2014, sedangkan nilai terendah terjadi pada
tahun 2015. Peningkatan yang signifikan pada periode 2013 hingga 2014.
Peningkatan dan penurunan Return saham yang terjadi ini disebabkan
oleh harga saham itu sendiri. Apabila harga saham meningkat maka
Return saham juga ikut meningkat. Begitupun sebaliknya, apabila harga
saham menurun maka akan diikuti dengan menurunnya Return saham.
B. Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian berupa variabel Return saham,
Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio
(PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Sampel dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)
dan LQ45 pada periode 2013-2017 dengan memenuhi kriteria yang berlaku
bagi penerapan operasioanl variabel dengan teknik purposive sampling.
1. Pemilihan Model Regresi Data Panel ( Pada Saham JII)
Regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga model yaitu
Commond Effect (Pooled), Fixed Effect, dan Random Effect. Pemilihan
model tergantung hasil asumsi yang dipakai oleh peneliti memenuhi
syarat-syarat pengolahan data statistik yang benar sehingga bisa
dipertanggungjawabkan secara statistik.
72
Langkah pertama yang dilakukan adalah memilih ketiga model
tersebut. data panel yang telah dikumpulkan kemudian diregresikan
dengan menggunakan metode pooled yang hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.3, sedangkan untuk hasil regresi dengan model Fixed Effect dapat
dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.3
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common effect (PLS)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PBV? -0.027305 0.039438 -0.692366 0.4905
PER? 0.023847 0.004957 4.810834 0.0000
ROE? 2.474083 0.870065 2.843561 0.0055
SBIS? -9.495819 2.016290 -4.709550 0.0000
R-squared 0.346225 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.324672 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.365809 Akaike info criterion 0.867780
Sum squared resid 12.17725 Schwarz criterion 0.975312
Log likelihood -37.21955 Hannan-Quinn criter. 0.911231
Durbin-Watson stat 1.717606
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Tabel 4.4
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Fixed Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.205275 0.321699 -0.638098 0.5254
PBV? 0.193096 0.058765 3.285908 0.0016
PER? 0.018537 0.005218 3.552351 0.0007
ROE? 1.343752 1.130545 1.188588 0.2385
SBIS? -11.70964 5.862635 -1.997334 0.0496
Fixed Effects
(Cross)
AALI—C -0.128836
ADRO—C 0.664155
AKRA—C -0.254129
ASII—C 0.022785
73
BSDE—C 0.207132
ICBP—C -0.511299
INDF—C 0.333780
JSMR—C -0.175064
KLBF—C -1.115731
LPKR—C 0.117456
LSIP—C 0.244972
PGAS—C 0.092377
PP—C -0.096251
PTBA—C 0.376273
SMGR—C -0.082383
TLKM—C -0.224636
UNTR—C 0.375051
WIKA—C -0.124038
WSKT—C 0.278384
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.639358 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.529162 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.305445 Akaike info criterion 0.672903
Sum squared resid 6.717341 Schwarz criterion 1.291210
Log likelihood -8.962900 Hannan-Quinn criter. 0.922746
F-statistic 5.801997 Durbin-Watson stat 1.964191
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Setelah memperoleh hasil dari model common effect dan Fixed
Effect, langkah selanjutnya yaitu uji chow. Pengujian ini dibutuhkan untuk
memilih model yang tepat antara common effect atau Fixed Effect. Hasil
uji chow dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.245590 (18,72) 0.0002
Cross-section Chi-square 56.439369 18 0.0000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
74
Hasil dari uji chow pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai probabilitas
cross section adalah 0.0002 atau < 0.05. maka H0 ditolak. Dengan demikian
model yang terpilih adalah model Fixed Effect. Selanjutnya, melakukan regresi
dengan model Random Effect, untuk menentukan model mana yang tepat. Hasil
regresi dengan menggunakan model Random Effect dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.049200 0.301947 0.162941 0.8709
PBV? 0.001054 0.039100 0.026951 0.9786
PER? 0.023875 0.004465 5.347671 0.0000
ROE? 2.453926 0.871077 2.817118 0.0060
SBIS? -11.42013 5.268850 -2.167481 0.0328
Random Effects
(Cross)
AALI—C -0.069924
ADRO—C 0.182109
AKRA—C -0.071632
ASII—C -0.020243
BSDE—C 0.004678
ICBP—C -0.059054
INDF—C 0.057816
JSMR—C -0.048685
KLBF—C -0.196183
LPKR—C -0.068591
LSIP—C 0.033749
PGAS—C 0.008611
PP—C 0.036101
PTBA—C 0.136604
SMGR—C -0.031299
TLKM—C -0.070117
UNTR—C 0.114384
WIKA—C -0.028639
WSKT—C 0.090313
Effects Specification
S.D. Rho
75
Cross-section random 0.115856 0.1258
Idiosyncratic random 0.305445 0.8742
Weighted Statistics
R-squared 0.385990 Mean dependent var 0.110117
Adjusted R-squared 0.358700 S.D. dependent var 0.429368
S.E. of regression 0.343843 Sum squared resid 10.64050
F-statistic 14.14433 Durbin-Watson stat 1.762807
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Pada tabel sebelumnya yang menggunakan Fixed Effect dan tabel
diatas yang menggunakan model Random Effect, semuanya menunjukkan
hasil variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu Return saham. Namun belum dapat menentukan model
mana yang akan digunakan. Oleh karena itu diperlukan uji hausman agar
dapat menentukan model. Hasil uji hausman dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Uji Hausman
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 27.050466 4 0.0000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Berdasarkan uji hausman diatas, dapat dilihat dari nilai probabilitas
Cross-section random yakni sebesar 0.0000 nilai tersebut lebih kecil dari
0.05. hal ini berarti H0 ditolak dan terima H1 sehingga model yang dipilih
adalah Fixed Effect Model (FEM).
76
2. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
1) Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS terhadap
Return Saham JII Secara Parsial (Uji t)
Pengujian parsial (Uji t) digunakan untuk menguji
pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel
dependennya. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05
maka hasilnya signifikan. Artinya, terdapat pengaruh dari variabel
independen secara individual terhadap variabel independen. Uji
hipotesis secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.205275 0.321699 -0.638098 0.5254
PBV? 0.193096 0.058765 3.285908 0.0016
PER? 0.018537 0.005218 3.552351 0.0007
ROE? 1.343752 1.130545 1.188588 0.2385
SBIS? -11.70964 5.862635 -1.997334 0.0496
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Penjelasan dari tabel diatas sebagai berikut :
a.) Pengaruh ROE Terhadap Return Saham JII
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan nilai t-hitung variabel ROE sebesar 1.188588,
sementara nilai t-tabel sebesar 1.66177 yang berarti bahwa
nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (1.188588 <
77
1.66177), selain itu dapat dilihat nilai probabilitas yaitu
sebesar 0.2385 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa ROE tidak memiliki pengaruh terhadap
Return saham di JII.
b.) Pengaruh PBV Terhadap Return Saham JII
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan hasil nilai t-tabel dengan α = 5% dan df = (n-k),
df = (95-4) = 91 dimana nilai t-tabel adalah sebesar 1.66177
yang berarti bahwa nilai t-hitung variabel PBV lebih besar
dari nilai t-tabel (3.285908 > 1.66177), kemudian jika dilihat
pada nilai probabilitas yaitu sebesar 0,0016 yang lebih kecil
dari 0,05. Hal ini menunjukkan PBV memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Return saham di JII.
c.) Pengaruh PER Terhadap Return Saham JII
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan bahwa nilai t-hitung untuk variabel PER sebesar
3.552351, sementara nilai t-tabel sebesar 1.66177 yang
berarti bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel
(3.552351 > 1.66177), selain itu dapat dilihat nilai
probabilitas sebesar 0.0007 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan PER memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Return saham di JII.
78
d.) Pengaruh SBIS Terhadap Return Saham JII
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan nilai t-hitung variabel SBIS sebesar -1.997334,
sementara nilai t-tabel sebesar 1.66177 yang berarti nilai t-
hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (-1.997334 < 1.66177),
kemudian dapat dilihat nilai probabilitas yaitu sebesar 0,0496
yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti menunjukkan
bahwa SBIS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Return saham di JII.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
1.) Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS Terhadap
Return Saham JII Secara Simultan (Uji F)
Pada tahap pengujian ini (Uji F) dilakukan untuk
mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen atau untuk mengetahui
apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak.
Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependennya. Sebaliknya, apabila nilai F
hitung < F tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa
variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependennya.
79
Uji hipotesis secara simultan menggunakan uji F, terdapat pada
tabel berikut :
Tabel 4.9
Uji F
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.639358 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.529162 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.305445 Akaike info criterion 0.672903
Sum squared resid 6.717341 Schwarz criterion 1.291210
Log likelihood -8.962900 Hannan-Quinn criter. 0.922746
F-statistic 5.801997 Durbin-Watson stat 1.964191
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ROE,
PBV, PER, dan SBIS secara simultan terhadap Return saham
H1 = Terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ROE, PBV,
PER, dan SBIS secara simultan terhadap Return saham
Pada penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan a = 5%.
Dapat diketahui bahwa n = 95 dan k = 4.
Rumus F-tabel yaitu :
df (n1) = k - 1
df (n2) = n – k
df (n1) = 4 – 1 = 3
df (n2) = 95 – 4 = 91
Maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2.70. Pada tabel 4.7
ditunjukkan bahwa nilai F-statistic sebesar 5.801997 yang artinya,
80
F-statistic lebih besar dari F-tabel (2.70). Hasil pengujian analisis
regresi data panel menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar
0,000000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return
saham di JII, sehingga model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen.
c. Koefisien Determiniasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi (Adjusted R-Square) digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan suatu model dalam
menerangkan variabel dependennya. Nilai adjusted R-square yang
mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai
berikut :
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.639358 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.529162 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.305445 Akaike info criterion 0.672903
Sum squared resid 6.717341 Schwarz criterion 1.291210
Log likelihood -8.962900 Hannan-Quinn criter. 0.922746
F-statistic 5.801997 Durbin-Watson stat 1.964191
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
81
Berdasarkan tabel 4.10 dilihat dari besarnya angka adjusted R-
Square (R²) adalah 0.529162. Hal ini menunjukkan bahwa presentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
adalah sebesar 52,9162%. Sisanya 47,0838%, dipengaruhi faktor lain
diluar model regresi tersebut.
3. Persamaan Model Penelitian (JII)
Berdasarkan hasil olah data regresi data panel (Fixed effect), maka
persamaan model penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.11
Koefisien Variabel
Variabel Koefisien
C -0.205275
PBV 0.193096
PER 0.018537
ROE 1.343752
SBIS -11.70964
Sumber: Output Eviews
Return Saham JIIit = -0.205275 + 0.193096 PBVit + 0.018537 PERit +
1.343752 ROEit – 11.70964 SBISt + Ɛit
Pada persamaan model regresi diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Nilai konstanta (c) sebesar -0.205275 yang menunjukkan bahwa jika
variabel independen (PBV, PER, ROE, dan SBIS) pada observasi ke- i
dan periode ke- t adalah konstan, maka return saham di JII adalah -
0.205275.
82
b. Nilai koefisien variabel PBV (Price to Book Value) sebesar 0.193096.
Setiap kenaikan variabel PBV sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di JII sebesar 0.193096.
c. Nilai koefisien variabel PER (Price Earning Ratio) sebesar 0.018537.
Setiap kenaikan variabel PER sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di JII sebesar 0.018537.
d. Nilai Koefisien variabel ROE (Return On Equity) sebesar 1.343752.
Setiap kenaikan variabel ROE sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di JII sebesar 1.343752.
e. Nilai koefisien variabel SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)
sebesar -11.70964. Setiap kenaikan imbal hasil SBIS sebesar 1 (satu)
maka akan menurunkan return saham di JII sebesar -11.70964.
4. Pemilihan Model Regresi Data Panel ( Pada Saham LQ45)
Hal pertama yang dilakukan yaitu memilih ketiga model Common
effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Data panel yang telah
dikumpulkan kemudian diregresikan dengan menggunakan metode
pooled. Berikut model common effect dan Fixed Effect dapat dilihat pada
tabel 4.12 dan 4.13.
Tabel 4.12
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Common effect (PLS)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PBV? -0.060769 0.045524 -1.334883 0.1851
PER? 0.028088 0.004838 5.806283 0.0000
ROE? 2.297098 0.736659 3.118267 0.0024
SBIS? -8.356307 1.699446 -4.917078 0.0000
83
R-squared 0.373081 Mean dependent var 0.143949
Adjusted R-squared 0.353489 S.D. dependent var 0.388622
S.E. of regression 0.312475 Akaike info criterion 0.550593
Sum squared resid 9.373499 Schwarz criterion 0.654800
Log likelihood -23.52967 Hannan-Quinn criter. 0.592768
Durbin-Watson stat 1.867349
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Tabel 4.13
Hasil Regresi Dta Panel Menggunakan Fixed Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.076055 0.309655 0.245613 0.8066
PBV? 0.120003 0.072915 1.645783 0.1039
PER? 0.025224 0.005525 4.565199 0.0000
ROE? 1.517762 1.063999 1.426469 0.1578
SBIS? -14.00238 5.513436 -2.539682 0.0131
Fixed Effects
(Cross)
AALI—C -0.239647
ADRO—C 0.511660
AKRA—C -0.336166
ASII—C -0.074690
BBCA—C -0.208792
BBNI—C 0.389869
BBRI—C 0.140591
BMRI—C 0.139544
BSDE—C 0.078456
ICBP—C -0.478223
INDF—C 0.176504
JSMR—C -0.267794
LSIP—C 0.098742
PGAS—C 0.016943
PTBA—C 0.323516
SMGR—C -0.143341
TLKM—C -0.257075
UNTR—C 0.261593
WIKA—C -0.235734
WSKT—C 0.104044
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
84
R-squared 0.614599 Mean dependent var 0.143949
Adjusted R-squared 0.497965 S.D. dependent var 0.388622
S.E. of regression 0.275356 Akaike info criterion 0.464059
Sum squared resid 5.762390 Schwarz criterion 1.089300
Log likelihood 0.797044 Hannan-Quinn criter. 0.717105
F-statistic 5.269450 Durbin-Watson stat 2.194584
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Setelah memperoleh hasil dari model common effect dan Fixed
Effect, langkah selanjutnya yaitu uji chow. Pengujian ini dibutuhkan untuk
memilih model yang tepat antara common effect atau Fixed Effect. Hasil
Uji Chow dapat dilihat pada tabel 4,14
Tabel 4.14
Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 2.317719 (19,76) 0.0053
Cross-section Chi-square 45.706389 19 0.0005
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Hasil dari uji chow pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai
probabilitas cross section adalah 0.0053 atau < 0.05. maka H0 ditolak.
Dengan demikian model yang terpilih adalah Fixed Effect. Selanjutnya,
melakukan regresi dengan model Random Effect, untuk menentukan
model mana yang tepat. Hasil regresi model Random Effect dapat dilihat
pada tabel 4.15
85
Tabel 4.15
Hasil Regresi Data Panel Random Effect
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.462099 0.274363 1.684265 0.0954
PBV? -0.067514 0.046888 -1.439890 0.1532
PER? 0.029520 0.004548 6.490561 0.0000
ROE? 2.764948 0.776402 3.561230 0.0006
SBIS? -16.53231 4.766161 -3.468684 0.0008
Random Effects
(Cross)
AALI—C -0.070449
ADRO—C 0.101114
AKRA—C -0.062493
ASII—C -0.032404
BBCA—C -0.007169
BBNI—C 0.069643
BBRI—C 0.023224
BMRI—C 0.017212
BSDE—C -0.023722
ICBP—C -0.022523
INDF—C 0.009260
JSMR—C -0.048115
LSIP—C -0.004798
PGAS—C -0.006936
PTBA—C 0.090159
SMGR—C -0.030888
TLKM—C -0.053946
UNTR—C 0.061964
WIKA—C -0.038936
WSKT—C 0.029804
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.081085 0.0798
Idiosyncratic random 0.275356 0.9202
Weighted Statistics
R-squared 0.413584 Mean dependent var 0.120226
Adjusted R-squared 0.388893 S.D. dependent var 0.379449
S.E. of regression 0.296628 Sum squared resid 8.358881
F-statistic 16.75025 Durbin-Watson stat 1.950488
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
86
Setelah melakukan pengujian Fixed Effect dan model Random
Effect, semuanya menunjukkan hasil variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen yaitu Return saham. Untuk
mengetahui model mana yang akan digunakan yaitu dengan melakukan uji
hausman. Hasil regresi uji hausman dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.16
Uji Hausman
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.245059 4 0.0011
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Berdasarkan uji hausman diatas, dapat dilihat dari nilai probabilitas
Cross-section random yakni sebesar 0,0011 nilai tersebut lebih kecil dari
0.05. Sehingga model yang dipilih adalah Fixed Effect.
5. Pengujian Hipotesis dengan Analisa Regresi Data Panel ( Saham
LQ45)
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
1.) Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS Terhadap
Return Saham LQ45 Secara Parsial (Uji t)
Tabel 4.17
Uji t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.076055 0.309655 0.245613 0.8066
PBV? 0.120003 0.072915 1.645783 0.1039
PER? 0.025224 0.005525 4.565199 0.0000
87
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Berikut adalah penjelasan dari tabel diatas :
a.) Pengaruh ROE Terhadap Return Saham LQ45
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan hasil nilai t-tabel dengan α = 5% dan df = (n-k),
df = (100-4) = 96 dimana nilai t-tabel sebesar 1.66088
sedangkan nilai t-hitung variabel ROE sebesar 1.426469, yang
berarti nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (1.426469 <
1.66088), kemudian dilihat dari nilai probabilitas yaitu
sebesar 0,1578 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return saham LQ45.
b.) Pengaruh PBV Terhadap Return Saham LQ45
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan nilai t-hitung variabel PBV sebesar 1.645783 yang
berarti nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (1.645783 <
1.66088), selain itu dilihat dari nilai probabilitas yaitu sebesar
0,1039 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan PBV
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham LQ45.
ROE? 1.517762 1.063999 1.426469 0.1578
SBIS? -14.00238 5.513436 -2.539682 0.0131
88
c.) Pengaruh PER Terhadap Return Saham LQ45
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan nilai t-hitung untuk variabel PER sebesar
4.565199, sementara itu nilai t-tabel sebesar 1.66088 yang
berarti nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (4.565199 >
1.66088), kemudian dilihat dari nilai probabilitas yaitu
sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan PER berpengaruh signifikan terhadap Return
saham LQ45.
d.) Pengaruh SBIS Terhadap Return Saham LQ45
Hasil pengujian analisis regresi data panel
menunjukan nilai t-hitung untuk variabel SBIS sebesar -
2.539682, sementara itu nilai t-tabel sebesar 1.66088 yang
berarti nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (-2.539682 <
1.66088), kemudian dilihat dari nilai probabilitas yaitu
sebesar 0,0131 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini
menunjukkan SBIS berpengaruh signifikan terhadap Return
saham LQ45.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
1.) Pengaruh Variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS Terhadap
Return Saham LQ45 Secara Simultan (Uji F)
Uji hipotesis secara simultan menggunakan uji F, terdapat
pada tabel 4.18 berikut :
89
Tabel 4.18
Uji F
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.613915 Mean dependent var 0.145074
Adjusted R-squared 0.497073 S.D. dependent var 0.388265
S.E. of regression 0.275347 Akaike info criterion 0.463994
Sum squared resid 5.762012 Schwarz criterion 1.089234
Log likelihood 0.800321 Hannan-Quinn criter. 0.717040
F-statistic 5.254253 Durbin-Watson stat 2.215570
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews
Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ROE,
PBV, PER, dan SBIS secara simultan terhadap Return saham
H1 = Terdapat pengaruh signifikan anatara variabel ROE, PBV,
PER, dan SBIS secara simultan terhadap Return saham
Pada penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan a = 5%.
Dapat diketahui bahwa n = 100 dan k = 4.
Rumus F-tabel yaitu :
df (n1) = k – 1
df (n2) = n – k
df (n1) = 4 – 1 = 3
df (n2) = 100 – 4 = 96
Maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2.70. Pada tabel 4.7
ditunjukkan bahwa nilai F-statistic sebesar 5.254253. Artinya, F-
statistic lebih besar dari F-tabel (2.70). Hasil pengujian analisis
90
regresi data panel menunjukan nilai probabilitas yaitu sebesar
0,000000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS secara bersama-sama
(simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return
saham LQ45, sehingga model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen.
c. Koefisien Determiniasi (Adjusted R-Square)
Tabel 4.19
Uji F
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.613915 Mean dependent var 0.145074
Adjusted R-squared 0.497073 S.D. dependent var 0.388265
S.E. of regression 0.275347 Akaike info criterion 0.463994
Sum squared resid 5.762012 Schwarz criterion 1.089234
Log likelihood 0.800321 Hannan-Quinn criter. 0.717040
F-statistic 5.254253 Durbin-Watson stat 2.215570
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Output Eviews Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.19 dilihat dari besarnya angka adjusted R-
Square (R²) adalah 0,497073. hal ini menunjukkan bahwa presentase
sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
adalah sebesar 49,7073%. Sisanya 50,2927%, dipengaruhi faktor lain
diluar model regresi tersebut.
91
6. Persamaan Model Penelitian (LQ45)
Berdasarkan hasil olah data regresi data panel (Fixed effect), maka
persamaan model penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.20
Koefisien Variabel
Variabel Koefisien
C 0.076055
PBV 0.120003
PER 0.025224
ROE 1.517762
SBIS -14.00238
Sumber: Outpu Eviews
Return Saham LQ45it = 0.076055 + 0.120003 PBVit + 0.025224 PERit +
1.517762 ROEit - 14.00238 SBISt + Ɛit
Pada persamaan model regresi diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Nilai konstanta (c) sebesar 0.076055 yang menunjukkan bahwa jika
variabel independen (PBV, PER, ROE, dan SBIS) pada observasi ke- i
dan periode ke- t adalah konstan, maka return saham di LQ45 adalah
0.076055.
b. Nilai koefisien variabel PBV (Price to Book Value) sebesar 0.120003.
Setiap kenaikan variabel PBV sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di LQ45 sebesar 0.120003.
c. Nilai koefisien variabel PER (Price Earning Ratio) sebesar 0.025224.
Setiap kenaikan variabel PER sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di LQ45 sebesar 0.025224.
92
d. Nilai Koefisien variabel ROE (Return On Equity) sebesar 1.517762.
Setiap kenaikan variabel ROE sebesar 1 (satu) akan meningkatkan
return saham di LQ45 sebesar 1.517762.
e. Nilai koefisien variabel SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)
sebesar -14.00238. Setiap kenaikan imbal hasil SBIS sebesar 1 (satu)
maka akan menurunkan return saham di JII sebesar -14.00238.
7. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara Variabel independen yang terdiri dari Rasio Profitabilitas
(ROE, PBV), Rasio Pasar PER, dan SBIS terhadap variabel dependen
yaitu Return saham pada perusahaan JII dan LQ45. Berikut ini merupakan
tabel yang merangkum terjadinya hubungan variabel independen terhadap
dependen dilihat pada tabel 4.21
Tabel 4.21
Tabel Hubungan Variabel Independen Terhadap Return Saham
Variabel
JII LQ45
Hubungan yang
ditemukan
Signifikansi Hubungan yang
ditemukan
Signifikansi
PBV Berpengaruh Signifikan Tidak
Berpengaruh
Tidak
Signifikan
PER Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan
93
ROE Tidak ada
pengaruh
Tidak
Signifikan
Tidak
Berpengaruh
Tidak
Signifikan
SBIS Berpengaruh Signifikan Berpengaruh Signifikan
1.) Variabel Price to Book Value (PBV)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antara PBV terhadap Return saham pada perusahaan JII. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan nilai Price to Book Value ( PBV)
memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap Return saham.
Hasil ini menunjukkan bahwa investor menjadikan PBV sebagai
salah satu faktor yang dilihat untuk melakukan investasi di pasar modal.
PBV merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja
harga pasar saham terhadap niai bukunya. Semakin tinggi rasio PBV
menunjukan semakin berhasilnya perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham atau dengan kata lain perusahaan dinilai lebih tinggi oleh
investor.
Semakin baik nilai perusahaan, maka investor semakin tertarik
untuk menginvestasikan dananya. Dengan itu harga saham perusahaan
yang bersangkutan akan semakin meningkat di pasar. Sehingga Return
saham juga ikut meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Rendra Akbar dan Sri Herianingrum (2015) dan Annisa
94
Fairuz (2017) yang hasilnya menunjukkan bahwa Price to Book Value
(PBV) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham.
Sedangkan hasil berbeda yang menunjukkan bahwa variabel PBV tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan LQ5 sejalan dengan penelitian Najmiyah (2014).
2.) Variabel Price Earning Ratio (PER)
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel PER terhadap Return saham pada perusahaan JII maupun
LQ45. Berdasarkan hasil penelitian ini dalam berinvestasi investor
memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil
keputusan investasinya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar akan melihat
kondisi perusahaan yang memiliki nilai fundamental yang baik walaupun
dalam kondisi undervalue, karena dengan nilai fundamental yang baik
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan juga baik.
Kondisi ini akan meningkatkan respon investor terhadap saham
dalam kelompok JII karena investor cenderung lebih senang terhadap
perusahaan yang mempunyai risiko yang rendah dengan perolehan
pendapatan yang stabil, dengan meningkatnya respon pasar ini
membuktikan bahwa minat investor terhadap saham tersebut meningkat
dengan permintaan saham yang meningkat maka harga saham perusahaan
akan ikut meningkat. Dengan meningkatnya harga saham membuat Return
saham juga ikut meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Safitri, 2013).
95
3.) Variabel Return On Equity (ROE)
Return On Asset merupakan ukuran kinerja perusahaan yang
ditinjau dari segi profitabilitasnya. Kemampuan menghasilkan laba bersih
setelah pajak dari modal yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan
kinerja yang semakin baik. ROE yang semakin meningkat, maka investor
semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan,
sehingga harga saham cenderung meningkat. Sebagai dampaknya return
saham juga meningkat, dengan demikian ROE berhubungan positif dengan
return saham.
Berdasarkan dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ROE terhadap Return
saham pada perusahaan JII maupun LQ45. Hasil ini bertentangan dengan
teori bahwa Return On Equity merupakan tolak ukur profitabilitas, dimana
para pemegang saham pada umumnya ingin mengetahui tingkat
probabilitas modal saham dan keuntungan yang telah investor tanam,
kembali dalam bentuk laba yang ditanam. Apabila saham perusahaan
diperdagangkan di bursa saham, tinggi rendahnya Return On Equity akan
mempengaruhi tingkat permintaan saham tersebut dibursa dan harga
jualnya. Hasil penelitian ini konsisten dan mendukung dari penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Yeye Susilowati dan Tri Turyanto (2011),
W David Wall (2004) dan Nur Chozaemah (2004).
96
4.) Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
Sertifikat Bank Indonesia Syariah merupakan salah satu instrumen
moneter pasar uang yang bebas risiko. Tingkat imbal hasil SBIS yang
besar akan membuat para investor untuk berpindah melakukan investasi,
terutama investor yang tidak ingin mengambil risiko tinggi dalam
penanaman modalnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel SBIS terhadap
Return saham pada perusahaan JII maupun LQ45. Imbalan SBIS
mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap saham sehingga
nantinya akan mempengaruhi terhadap Return saham. SBIS dan Return
saham merupakan instrumen yang tidak saling melengkapi. Peningkatan
yang terjadi pada imbal hasil SBIS akan membuat turunnya Return saham.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Beik dan Fatmawati (2014).
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian data mengenai pengaruh rasio
profitabilitas, rasio pasar, dan variabel makroekonomi yang masing-masing
diproksikan oleh Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV), Price
Earning Ratio (PER), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap
Return saham yang terdaftar di JII dan LQ45 periode 2013-2017, maka pada
penelitian ini dapat suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan
bahwa secara parsial :
a. Variabel Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan di JII dan LQ45.
b. variabel Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return saham perusahaan di JII.
c. Variabel Price to Book Value (PBV) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return saham perusahaan di LQ45.
d. Variabel Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham perusahaan di JII dan LQ45.
e. Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan di JII dan
LQ45.
98
2. Berdasarkan hasil regresi data panel diatas untuk F-hitung menunjukkan
bahwa variabel ROE, PBV, PER, dan SBIS secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan yang tergabung dalam kelompok JII dan LQ45.
B. SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran dari penulis atas hasil dari penelitian
yang telah dilakukan :
1. Pada penelitian ini dapat dikembangkan menggunakan faktor-
faktor fundamental lainnya seperti rasio likuiditas, rasio aktivitas,
rasio solvabilitas
2. Bagi calon investor yang ingin berinvestasi pada saham syariah
maupun konvensional dapat mempertimbangkan faktor PBV,
PER, dan SBIS. Hal ini dikarenakan faktor-faktor tersebut
memiliki pengaruh dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Return saham pada perusahaan yang terdaftar di JII dan LQ45
periode 2013-2017.
3. Bagi para peneliti yang ingin mengembangkan penelitian
berkaitan dengan penelitian ini sebaiknya menambah jumlah
perusahaan yang tidak hanya pada perusahaan JII dan LQ45
seperti halnya Bursa Efek Indonesia (BEI) karena semakin
banyaknya sampel dan populasi akan meningkatkan kualitas hasil
penelitian.
99
DAFTAR PUSTAKA
Ajija, & Rohmatul, Shochrul. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta:
Salemba Empat.
Apriliyanti, Devia Amirta. (2015). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Harga Saham Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Naskah
Publikasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 1.
Ardana, Yudhistira. (2016). Pengaruh Variabel Makroekkonmi Terhadap Indeks
Saham Syariah Di Indonesia: Model ECM. Jurnal Bisnis dan Manajemen,
19.
Bougie, & Sekaran. (2009). Research Method for Business Fifth Edition. United
Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.
Cahyaningrum, Yustina Wahyu., & Antikasar, Tiara Widya. (2017). Pengaruh
EPS, PBV,ROA, dan ROE Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan.
Jurnal Economia, Volume 13, Nomor 2, 192.
Cahyono, Wendy & Sutrisno. (2013). Pengaruh Rasio Profitabilitas, DER, PBV,
DAN PER Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar Di.
Ekonomi Nasional, 265.
Chuzaimah, & Amalina, Nur. (2014). Analisis Pengaruh Faktor-Faktor
Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang
Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011. 189-190.
Darmadji, Tjiptono, & Fakhruddin. (2012). Pasar Modal di Indonesia (Edisi 3).
Jakarta: Salemba Empat.
Fairuz, Annisa Amalia. (2017). Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas,
Rasio Pasar, Inflasi, dan Kurs Terhadap Return Saham Syariah (Studi Pada
Saham Syariah yang Tergabung dalam Kelompok ISSI Pada Sektor
Industri Tahun 2011-2015).
Gunawan, Barbara & Hardyani, Rizky Putri. (2014). Analisis Pengaruh
Pengukuran Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
AkuntansiI. Vol.2 No.1 Juni 2014, 99.
Hanani, Anisa Ika. (2011). Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan dalam JII Periode 2005-2007.
Hanum, Zulia. (2009). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada
100
Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonessia Periode
2008-2011. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 8 (2).
Hartono, Jogiyanto. (2009). Teori Portofolio Analisis Investasi. Edisi Keenam.
Yogyakarata: BPFE-Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE UGM.
Ismail. (2010). Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana.
Jones & Charles. (2009). Investment Analysis and Management Tenth Editon.
Jakarta: Salemba Empat.
Kabajeh, M., Firas Naim, D., & Ahmed, A.-N. S. (2012). The Relationship
between the ROA, ROE, dan ROI Ratios with Jordanian Insurance Public
Companies Market Share Prices. International Journal of Humanities and
Social Science, 2 (11).
Kasman, A., & Carvallo, O. (2013). Efficiency and risk in Latin American
banking: explaining resilience. Emerging Markets Finance and Trade ,
49(2). pp. 105-130.
Liem, & Basana. (2012). Price Earning Ratio and Stock Return Analysis
(Evidence from liquidity 45 Stock Listed in Indonesia Stock Exchange).
Jurnal Management dan Kewirausahaan, 7-12.
Maharani, Satia Nur. (2006). Pasar Modal Syariah dalam Tinjauan Filosofis.
Jurnal Modernisasi Volume 2, Nomor 2, Juni, 81.
Nachrowi, & Usman. (2016). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika
untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Najmiyah, Sujana , E., & Sinarwati, N. K. (2014). Pengaruh Price to Book Value
(PBV), Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER)
Terhadap Return Saham pada Industri Real Estate dan Property yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. . 2(1). e-Journal S1
Ak Universitas Ganesha, 1-2.
Nurhayati, & Wasilah. (2012). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Purnomo, Tri Hendra dan Nurul Widyawati. (2013). Pengaruh Nilai Tukar, Suku
Bunga dan Inflasi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti,
Jurnal Ilmu Riset Manajemen. Vol. 2, No. 10. 1-20.
101
Rahardjo, Budi. (2009). Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gajah Mada University Press.
Reka, Danika Azam & Sasongko, Hendro. (2014). Analisis Fundamental,
Teknikal dan Makroekomoni Harga Saham Sektor. Jurnal Manajeman
dan Kewirausahaan. Vol 16, No. 2, 175 – 184.
Rodoni, Prof. Dr. Ahmad (2009). Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta.
Ross, Stephen & Westerfield, Radolph. (2003). Fundamentals of Corporate
Finance. Sixth edition. New York: Mc Graw-Hil.
Ross, Westerfield, & Jordan. (2009). Pengantar Keuangan Perusahaan. In
Yulianto, Yuniasih, & Christine, Pengantar Keuangan Perusahaan Edisi 8
(p. 92). Jakarta: Salemba Empat.
Safitri, Abied Luthfi. (2013). Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Market Value Added Terhadap
Harga Saham dalam Kelompok JII. Management Analysis Journal.
Sihombing, Gregorius. (2008). Kaya dan Pintar Jadi Trader dan Investor Saham.
Yogyakarta: Indonesia Cerdas.
Suciningtias, Siti Aisyah. & Khoiroh, Rizky. (2015). Analisis Dampak Variabel
Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Conference in Business, Accounting, and Management, 399-400.
Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. jakarta:
Erlangga.
Sunarto. (2001). Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Levarage Terhadap Return
Saham Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Thrisye, Risca Yuliana. & Simu, Nicodemus. (2013). Analisis Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Return Saham Bumn Sektor Pertambangan. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 76 8 No. 2, Juli 2013, 76-77.
Verbeek, Marno. (2004). A guide to Modern Econometrics. In J. Whiley, & Sons.
England: Erasmus University Roterdam.
Veronika, Golda. (2014). Pengaruh Price Earnings Ratio Dan Value Added
Terhadap Return Saham Syariah Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah.
1.
Widarjono, Agus. (2010). Analisis Statitiska Mulivariat Terapan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Yeye, Susilowati & Tri Turyanto (2011). Reaksi Signal Rasio Profitabilitas
dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur
102
yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2008. Dinamika Keuangan dan
Perbankan, Vol. 3 No. 1, Mei 2011
Zahroh, Aminatuz. (2015). Instrumen Pasar Modal. Iqtishoduna Vol. 5 No. 1, 52.
Website :
(2016). Retrieved from Otoritas Jasa Keuangan: http://www.ojk.go.id
www.idx.co.id
www.duniainvestasi.com
103
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar 19 saham JII
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI
2 Adaro Energy Tbk. ADRO
3 AKR Corporindo Tbk. AKRA
4 Astra Internasional Tbk. ASII
5 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE
6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
7 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
8 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR
9 Kalbe Farma Tbk. KLBF
10 Lippo Karawaci Tbk. LPKR
11 PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP
12 Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS
13 Pembangunan Perumahaan Tbk. PP
14 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. PTBA
15 Semen Indonesia Tbk. SMGR
16 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM
17 United Tractors Tbk. UNTR
18 Wijaya Karya Tbk. WIKA
19 Waskita Karya Tbk. WSKT
Sumber : www.idx.co.id
104
Lampiran 2. Daftar 20 saham LQ45
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI
2 Adaro Energy Tbk. ADRO
3 AKR Corporindo Tbk. AKRA
4 Astra Internasional Tbk. ASII
5 Bank Central Asia Tbk. BBCA
6 Bank Nasional Indonesia Tbk. BBNI
7 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI
8 Bnak Mandiri Tbk. BMRI
9 Bumi Serpong Damai BSDE
10 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
11 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
12 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR
13 PP London Sumatera Indonesia Tbk. LSIP
14 Perusahaan Gas Negara Tbk. PGAS
15 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk. PTBA
16 Semen Indonesia Tbk. SMGR
17 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM
18 United Tractors Tbk. UNTR
19 Wijaya Karya Tbk. WIKA
20 Waskita Karya Tbk. WSKT
Sumber : www.idx.co.id
105
Lampiran 3. t-Tabel
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120) Pr
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
Df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289
102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206
103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125
104 0.67686 1.28974 1.65978 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045
105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967
Sumber: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010
106
Lampiran 4. f-Tabel
df
peny
ebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81
Sumber : Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
107
Lampiran 5. Data Mentah Penelitian (JII)
ID Tahun PBV PER ROE SBIS RETURN_SAHAM
_AALI 2013 3.85 21.94 18.55% 7.22% 0.078651685
_AALI 2014 3.41 15.62 22.16% 6.90% -0.033864542
_AALI 2015 2.13 40.32 5.95% 7.15% -0.2481
_AALI 2016 1.95 21.14 12.02% 6% 0.058359622
_AALI 2017 1.52 8.76 6.10% 5.27% 0.015517241
_ADRO 2013 0.89 12.29 7.18% 7.22% 0.010309278
_ADRO 2014 0.81 9.27 5.62% 6.90% 0.010582011
_ADRO 2015 0.36 7.83 4.50% 7.15% 0.006993007
_ADRO 2016 1.18 14.96 9% 6% 0.010695187
_ADRO 2017 1.15 11.28 2.88% 5.27% 0.716346154
_AKRA 2013 3.17 26.19 11.48% 7.22% 0.002072539
_AKRA 2014 2.84 20.9 13.26% 6.90% 0.046875
_AKRA 2015 3.89 27.41 14.53% 7.15% 0.032727273
_AKRA 2016 3.06 23.25 12.97% 6% 0.0234375
_AKRA 2017 3.24 26.22 7.94% 5.27% 0.022222222
_ASII 2013 2.59 14.18 21% 7.22% 0.029304029
_ASII 2014 2.60 15.56 18.39% 6.90% 0.015873016
_ASII 2015 1.92 16.79 12.34% 7.15% 0.021126761
_ASII 2016 2.54 22.28 13.89% 6% 0.023880597
_ASII 2017 2.21 15.82 7.80% 5.27% 0.03236246
_BSDE 2013 1.68 8.39 21.66% 7.22% 0.002976191
_BSDE 2014 1.89 7.76 21.63% 6.90% 0.017283951
_BSDE 2015 1.57 16.19 10.64% 7.15% 0.018666667
_BSDE 2016 1.44 21.87 8.73% 6% 0.003116147
_BSDE 2017 1.35 11.49 8.08% 5.27% -0.14354067
_ICBP 2013 4.48 26.73 16.85% 7.22% 0.307692308
_ICBP 2014 5.26 27.67 16.83% 6.90% 0.284313726
_ICBP 2015 4.79 26.18 17.84% 7.15% 0.028625954
_ICBP 2016 5.61 26.48 19.63% 6% 0.380761523
_ICBP 2017 4.99 22.63 11.39% 5.27% -0.029069767
_INDF 2013 1.51 23.14 8.90% 7.22% 0.128205128
_INDF 2014 1.45 14.67 12.48% 6.90% 0.022727273
_INDF 2015 1.05 15.31 8.60% 7.15% -0.233333333
_INDF 2016 1.55 16.11 11.99% 6% 0.531400966
_INDF 2017 1.65 15.67 6.92% 5.27% 0.006006006
_LSIP 2013 1.99 17.11 11.62% 7.22% -0.160869565
_LSIP 2014 1.84 13.84 12.70% 6.90% 0.078804348
_LSIP 2015 1.23 14.45 8.49% 7.15% 0.111782477
108
_LSIP 2016 1.61 32.7 7.75% 6% 0.064393939
_LSIP 2017 1.20 6.4 5.85% 5.27% 0.003558719
_PGAS 2013 3.24 10.27 32.78% 7.22% 0.071823204
_PGAS 2014 4.24 15.09 25.23% 6.90% 0.340782123
_PGAS 2015 1.60 12.02 13.32% 7.15% 0.06122449
_PGAS 2016 1.62 15.61 9.73% 6% 0.134387352
_PGAS 2017 1.25 13.38 2.98% 5.27% -0.316109423
_SMDR 2013 3.85 15.63 24.56% 7.22% 0.016129032
_SMDR 2014 4.09 17.63 22.29% 6.90% 0.144876325
_SMDR 2015 2.46 14.96 16.49% 7.15% -0.0865
_SMDR 2016 1.91 13.94 14.83% 6% 0.005102041
_SMDR 2017 2.02 19.96 3.72% 5.27% 0.061333333
_TLKM 2013 2.8 15.26 26.21% 7.22% 0.307692308
_TLKM 2014 3.57 18.92 24.90% 6.90% 0.33255814
_TLKM 2015 3.35 20.21 24.96% 7.15% 0.083769634
_TLKM 2016 4.23 20.42 27.64% 6% 0.052910053
_TLKM 2017 4.21 17.71 17.15% 5.27% 0.108747045
_UNTR 2013 1.99 14.66 13.46% 7.22% 0.01061008
_UNTR 2014 1.68 10.17 12.55% 6.90% 0.0375
_UNTR 2015 1.61 16.41 7.11% 7.15% -0.017488076
_UNTR 2016 1.97 19.01 11.98% 6% 0.141732228
_UNTR 2017 2.47 18.23 7.99% 5.27% 0.911111111
_JSMR 2013 2.96 24.04 11.39% 7.22% -0.133027523
_JSMR 2014 4.20 34.16 10.64% 6.90% 0.492063492
_JSMR 2015 2.87 24.51 10.67% 7.15% -0.258865248
_JSMR 2016 2.26 18.04 11.04% 6% -0.173205742
_JSMR 2017 2.52 18.9 5.38% 5.27% 0.098591549
_WIKA 2013 3.01 17.02 19.35% 7.22% 0.067567568
_WIKA 2014 4.79 42.35 15.08% 6.90% 1.329113924
_WIKA 2015 2.99 25.97 12.93% 7.15% -0.282608696
_WIKA 2016 3.71 39.54 9.18% 6% 0.081081081
_WIKA 2017 1.45 18.94 2.08% 5.27% -0.118644068
_PTBA 2013 3.11 12.87 24.55% 7.22% -0.324503311
_PTBA 2014 3.53 13.65 23.29% 6.90% 0.225490196
_PTBA 2015 1.12 5.12 21.93% 7.15% 0.152815013
_PTBA 2016 3.00 20.54 18.18% 6% 1.762430939
_PTBA 2017 2.68 8.71 14.58% 5.27% 0.329949239
_LPKR 2013 1.48 17.1 11.23% 7.22% -0.09
_LPKR 2014 1.44 16.76 17.77% 6.90% 0.120879121
_LPKR 2015 1.26 44.61 5.41% 7.15% 0.014705882
_LPKR 2016 0.76 18.75 5.56% 6% 0.028037383
109
_LPKR 2017 0.69 27.7 0.99% 5.27% -0.370044053
_WSKT 2013 1.64 10.6 15.44% 7.22% -0.1
_WSKT 2014 5.9 84.55 17.59% 6.90% 2.62962963
_WSKT 2015 2.34 21.63 10.80% 7.15% 0.136054422
_WSKT 2016 2.14 27.78 10.81% 6% 0.526946108
_WSKT 2017 1.59 19.78 6.83% 5.27% -0.137184116
_KLBF 2013 6.89 30.53 23.18% 7.22% 0.179245283
_KLBF 2014 9.3 43.27 21.61% 6.90% 0.464
_KLBF 2015 5.66 30.87 18.81% 7.15% -0.278688525
_KLBF 2016 6.01 31.28 18.86% 6% 0.147727273
_KLBF 2017 6.16 34.26 9.77% 5.27% 0.035820896
_PP 2013 2.83 13.35 21.20% 7.22% 0.337349398
_PP 2014 8.06 44.75 22.26% 6.90% 2.081896552
_PP 2015 3.67 25.35 16.52% 7.15% 0.083916084
_PP 2016 4.12 31.26 10.67% 6% 0.172413793
_PP 2017 1.79 36.56 5.40% 5.27% -0.215025907
Sumber : www.idx.co.id (Data Diolah)
Lampiran. 6 Data Mentah Penelitian (LQ45)
observasi Tahun PBV PER ROE SBIS RETURN_SAHAM
_BBCA 2013 3.70 16.61 22.29% 7.22% 0.054945055
_BBCA 2014 4.33 19.9 21.19% 6.90% 0.3671875
_BBCA 2015 3.66 18.02 20.12% 7.15% 0.013333333
_BBCA 2016 3.49 19.57 18.30% 6% 0.165413534
_BBCA 2017 3.91 22.99 8.72% 5.27% 0.294117647
_BBNI 2013 1.54 8.14 19% 7.22% 0.067567568
_BBNI 2014 1.86 10.55 17.75% 6.90% 0.544303797
_BBNI 2015 1.19 10.16 11.65% 7.15% -0.181967213
_BBNI 2016 1.19 10.01 12.78% 6% 0.107214429
_BBNI 2017 1.53 10.51 6.95% 5.27% 0.392523364
_BBRI 2013 2.25 8.38 26.92% 7.22% 0.043165468
_BBRI 2014 2.94 11.86 24.82% 6.90% 0.606896552
_BBRI 2015 2.49 10.99 22.46% 7.15% -0.019313305
_BBRI 2016 2.04 11.4 17.86% 6% 0.021881838
_BBRI 2017 2.48 13.32 8.92% 5.27% 0.281995662
_BMRI 2013 2.06 10.06 21.21% 7.22% -0.030864198
_BMRI 2014 2.54 13.05 19.70% 6.90% 0.372611465
_BMRI 2015 1.81 10.51 17.70% 7.15% -0.141531323
_BMRI 2016 1.77 16.86 9.55% 6% 0.251351351
110
_BMRI 2017 2.06 18.94 6.26% 5.27% 0.179265659
_AALI 2013 3.85 21.94 18.55% 7.22% 0.078651685
_AALI 2014 3.41 15.62 22.16% 6.90% -0.033864542
_AALI 2015 2.13 40.32 5.95% 7.15% -0.2481
_AALI 2016 1.95 21.14 12.02% 6% 0.058359622
_AALI 2017 1.52 8.76 6.10% 5.27% 0.015517241
_ADRO 2013 0.89 12.29 7.18% 7.22% 0.010309278
_ADRO 2014 0.81 9.27 5.62% 6.90% 0.010582011
_ADRO 2015 0.36 7.83 4.50% 7.15% 0.006993007
_ADRO 2016 1.18 14.96 9% 6% 0.010695187
_ADRO 2017 1.15 11.28 2.88% 5.27% 0.716346154
_AKRA 2013 3.17 26.19 11.48% 7.22% 0.002072539
_AKRA 2014 2.84 20.9 13.26% 6.90% 0.046875
_AKRA 2015 3.89 27.41 14.53% 7.15% 0.032727273
_AKRA 2016 3.06 23.25 12.97% 6% 0.0234375
_AKRA 2017 3.24 26.22 7.94% 5.27% 0.022222222
_ASII 2013 2.59 14.18 21% 7.22% 0.029304029
_ASII 2014 2.60 15.56 18.39% 6.90% 0.015873016
_ASII 2015 1.92 16.79 12.34% 7.15% 0.021126761
_ASII 2016 2.54 22.28 13.89% 6% 0.023880597
_ASII 2017 2.21 15.82 7.80% 5.27% 0.03236246
_BSDE 2013 1.68 8.39 21.66% 7.22% 0.002976191
_BSDE 2014 1.89 7.76 21.63% 6.90% 0.017283951
_BSDE 2015 1.57 16.19 10.64% 7.15% 0.018666667
_BSDE 2016 1.44 21.87 8.73% 6% 0.003116147
_BSDE 2017 1.35 11.49 8.08% 5.27% -0.14354067
_ICBP 2013 4.48 26.73 16.85% 7.22% 0.307692308
_ICBP 2014 5.26 27.67 16.83% 6.90% 0.284313726
_ICBP 2015 4.79 26.18 17.84% 7.15% 0.028625954
_ICBP 2016 5.61 26.48 19.63% 6% 0.380761523
_ICBP 2017 4.99 22.63 11.39% 5.27% -0.029069767
_INDF 2013 1.51 23.14 8.90% 7.22% 0.128205128
_INDF 2014 1.45 14.67 12.48% 6.90% 0.022727273
_INDF 2015 1.05 15.31 8.60% 7.15% -0.233333333
_INDF 2016 1.55 16.11 11.99% 6% 0.531400966
_INDF 2017 1.65 15.67 6.92% 5.27% 0.006006006
_LSIP 2013 1.99 17.11 11.62% 7.22% -0.160869565
_LSIP 2014 1.84 13.84 12.70% 6.90% 0.078804348
_LSIP 2015 1.23 14.45 8.49% 7.15% 0.111782477
_LSIP 2016 1.61 32.7 7.75% 6% 0.064393939
_LSIP 2017 1.20 6.4 5.85% 5.27% 0.003558719
111
_PGAS 2013 3.24 10.27 32.78% 7.22% 0.071823204
_PGAS 2014 4.24 15.09 25.23% 6.90% 0.340782123
_PGAS 2015 1.60 12.02 13.32% 7.15% 0.06122449
_PGAS 2016 1.62 15.61 9.73% 6% 0.134387352
_PGAS 2017 1.25 13.38 2.98% 5.27% -0.316109423
_SMDR 2013 3.85 15.63 24.56% 7.22% 0.016129032
_SMDR 2014 4.09 17.63 22.29% 6.90% 0.144876325
_SMDR 2015 2.46 14.96 16.49% 7.15% -0.0865
_SMDR 2016 1.91 13.94 14.83% 6% 0.005102041
_SMDR 2017 2.02 19.96 3.72% 5.27% 0.061333333
_TLKM 2013 2.8 15.26 26.21% 7.22% 0.307692308
_TLKM 2014 3.57 18.92 24.90% 6.90% 0.33255814
_TLKM 2015 3.35 20.21 24.96% 7.15% 0.083769634
_TLKM 2016 4.23 20.42 27.64% 6% 0.052910053
_TLKM 2017 4.21 17.71 17.15% 5.27% 0.108747045
_UNTR 2013 1.99 14.66 13.46% 7.22% 0.01061008
_UNTR 2014 1.68 10.17 12.55% 6.90% 0.0375
_UNTR 2015 1.61 16.41 7.11% 7.15% -0.017488076
_UNTR 2016 1.97 19.01 11.98% 6% 0.141732228
_UNTR 2017 2.47 18.23 7.99% 5.27% 0.911111111
_JSMR 2013 2.96 24.04 11.39% 7.22% -0.133027523
_JSMR 2014 4.20 34.16 10.64% 6.90% 0.492063492
_JSMR 2015 2.87 24.51 10.67% 7.15% -0.258865248
_JSMR 2016 2.26 18.04 11.04% 6% -0.173205742
_JSMR 2017 2.52 18.9 5.38% 5.27% 0.098591549
_WIKA 2013 3.01 17.02 19.35% 7.22% 0.067567568
_WIKA 2014 4.79 42.35 15.08% 6.90% 1.329113924
_WIKA 2015 2.99 25.97 12.93% 7.15% -0.282608696
_WIKA 2016 3.71 39.54 9.18% 6% 0.081081081
_WIKA 2017 1.45 18.94 2.08% 5.27% -0.118644068
_PTBA 2013 3.11 12.87 24.55% 7.22% -0.324503311
_PTBA 2014 3.53 13.65 23.29% 6.90% 0.225490196
_PTBA 2015 1.12 5.12 21.93% 7.15% 0.152815013
_PTBA 2016 3.00 20.54 18.18% 6% 1.762430939
_PTBA 2017 2.68 8.71 14.58% 5.27% 0.329949239
_WSKT 2013 1.64 10.6 15.44% 7.22% -0.1
_WSKT 2014 5.9 84.55 17.59% 6.90% 2.62962963
_WSKT 2015 2.34 21.63 10.80% 7.15% 0.136054422
_WSKT 2016 2.14 27.78 10.81% 6% 0.526946108
_WSKT 2017 1.59 19.78 6.83% 5.27% -0.137184116
Sumber : www.idx.co.id (Data Diolah)
112
Lampiran 7. Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_JII?
Method: Pooled Least Squares
Date: 07/23/18 Time: 14:56
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 19
Total pool (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PBV? -0.027305 0.039438 -0.692366 0.4905
PER? 0.023847 0.004957 4.810834 0.0000
ROE? 2.474083 0.870065 2.843561 0.0055
SBIS? -9.495819 2.016290 -4.709550 0.0000
R-squared 0.346225 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.324672 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.365809 Akaike info criterion 0.867780
Sum squared resid 12.17725 Schwarz criterion 0.975312
Log likelihood -37.21955 Hannan-Quinn criter. 0.911231
Durbin-Watson stat 1.717606
Lampiran 8. Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_JII?
Method: Pooled Least Squares
Date: 07/23/18 Time: 15:01
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 19
Total pool (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.205275 0.321699 -0.638098 0.5254
PBV? 0.193096 0.058765 3.285908 0.0016
PER? 0.018537 0.005218 3.552351 0.0007
ROE? 1.343752 1.130545 1.188588 0.2385
SBIS? -11.70964 5.862635 -1.997334 0.0496
Fixed Effects
(Cross)
113
AALI--C -0.128836
ADRO--C 0.664155
AKRA--C -0.254129
ASII--C 0.022785
BSDE--C 0.207132
ICBP--C -0.511299
INDF--C 0.333780
JSMR--C -0.175064
KLBF--C -1.115731
LPKR--C 0.117456
LSIP--C 0.244972
PGAS--C 0.092377
PP—C -0.096251
PTBA--C 0.376273
SMGR--C -0.082383
TLKM--C -0.224636
UNTR--C 0.375051
WIKA--C -0.124038
WSKT--C 0.278384
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.639358 Mean dependent var 0.144389
Adjusted R-squared 0.529162 S.D. dependent var 0.445140
S.E. of regression 0.305445 Akaike info criterion 0.672903
Sum squared resid 6.717341 Schwarz criterion 1.291210
Log likelihood -8.962900 Hannan-Quinn criter. 0.922746
F-statistic 5.801997 Durbin-Watson stat 1.964191
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 9. Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.245590 (18,72) 0.0002
Cross-section Chi-square 56.439369 18 0.0000
114
Lampiran 10. Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_JII?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/23/18 Time: 15:08
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 19
Total pool (balanced) observations: 95
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.049200 0.301947 0.162941 0.8709
PBV? 0.001054 0.039100 0.026951 0.9786
PER? 0.023875 0.004465 5.347671 0.0000
ROE? 2.453926 0.871077 2.817118 0.0060
SBIS? -11.42013 5.268850 -2.167481 0.0328
Random Effects
(Cross)
AALI--C -0.069924
ADRO--C 0.182109
AKRA--C -0.071632
ASII--C -0.020243
BSDE--C 0.004678
ICBP--C -0.059054
INDF--C 0.057816
JSMR--C -0.048685
KLBF--C -0.196183
LPKR--C -0.068591
LSIP--C 0.033749
PGAS--C 0.008611
PP—C 0.036101
PTBA--C 0.136604
SMGR--C -0.031299
TLKM--C -0.070117
UNTR--C 0.114384
WIKA--C -0.028639
WSKT--C 0.090313
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.115856 0.1258
Idiosyncratic random 0.305445 0.8742
115
Weighted Statistics
R-squared 0.385990 Mean dependent var 0.110117
Adjusted R-squared 0.358700 S.D. dependent var 0.429368
S.E. of regression 0.343843 Sum squared resid 10.64050
F-statistic 14.14433 Durbin-Watson stat 1.762807
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.335606 Mean dependent var 0.144389
Sum squared resid 12.37505 Durbin-Watson stat 1.515723
Lampiran 11. Hasil Uji Hausmant
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 27.050466 4 0.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
PBV? 0.193096 0.001054 0.001925 0.0000
PER? 0.018537 0.023875 0.000007 0.0481
ROE? 1.343752 2.453926 0.519358 0.1234
SBIS?
-
11.709642 -11.420135 6.609709 0.9103
116
Lampiran 12. Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_LQ45?
Method: Pooled Least Squares
Date: 07/23/18 Time: 21:03
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 20
Total pool (balanced) observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
PBV? -0.060769 0.045524 -1.334883 0.1851
PER? 0.028088 0.004838 5.806283 0.0000
ROE? 2.297098 0.736659 3.118267 0.0024
SBIS? -8.356307 1.699446 -4.917078 0.0000
R-squared 0.373081 Mean dependent var 0.143949
Adjusted R-squared 0.353489 S.D. dependent var 0.388622
S.E. of regression 0.312475 Akaike info criterion 0.550593
Sum squared resid 9.373499 Schwarz criterion 0.654800
Log likelihood -23.52967 Hannan-Quinn criter. 0.592768
Durbin-Watson stat 1.867349
Lampiran 13. Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_LQ45?
Method: Pooled Least Squares
Date: 07/23/18 Time: 21:06
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 20
Total pool (balanced) observations: 100
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.076055 0.309655 0.245613 0.8066
PBV? 0.120003 0.072915 1.645783 0.1039
PER? 0.025224 0.005525 4.565199 0.0000
ROE? 1.517762 1.063999 1.426469 0.1578
SBIS? -14.00238 5.513436 -2.539682 0.0131
Fixed Effects
(Cross)
117
AALI--C -0.239647
ADRO--C 0.511660
AKRA--C -0.336166
ASII--C -0.074690
BBCA--C -0.208792
BBNI--C 0.389869
BBRI--C 0.140591
BMRI--C 0.139544
BSDE--C 0.078456
ICBP--C -0.478223
INDF--C 0.176504
JSMR--C -0.267794
LSIP--C 0.098742
PGAS--C 0.016943
PTBA--C 0.323516
SMGR--C -0.143341
TLKM--C -0.257075
UNTR--C 0.261593
WIKA--C -0.235734
WSKT--C 0.104044
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.614599 Mean dependent var 0.143949
Adjusted R-squared 0.497965 S.D. dependent var 0.388622
S.E. of regression 0.275356 Akaike info criterion 0.464059
Sum squared resid 5.762390 Schwarz criterion 1.089300
Log likelihood 0.797044 Hannan-Quinn criter. 0.717105
F-statistic 5.269450 Durbin-Watson stat 2.194584
Prob(F-statistic) 0.000000
Lampiran 14. Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 2.317719 (19,76) 0.0053
Cross-section Chi-square 45.706389 19 0.0005
118
Lampiran 15. Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: RETURN_SAHAM_LQ45?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/23/18 Time: 21:12
Sample: 1 5
Included observations: 5
Cross-sections included: 20
Total pool (balanced) observations: 100
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.462099 0.274363 1.684265 0.0954
PBV? -0.067514 0.046888 -1.439890 0.1532
PER? 0.029520 0.004548 6.490561 0.0000
ROE? 2.764948 0.776402 3.561230 0.0006
SBIS? -16.53231 4.766161 -3.468684 0.0008
Random Effects
(Cross)
AALI--C -0.070449
ADRO--C 0.101114
AKRA--C -0.062493
ASII--C -0.032404
BBCA--C -0.007169
BBNI--C 0.069643
BBRI--C 0.023224
BMRI--C 0.017212
BSDE--C -0.023722
ICBP--C -0.022523
INDF--C 0.009260
JSMR--C -0.048115
LSIP--C -0.004798
PGAS--C -0.006936
PTBA--C 0.090159
SMGR--C -0.030888
TLKM--C -0.053946
UNTR--C 0.061964
WIKA--C -0.038936
WSKT--C 0.029804
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.081085 0.0798
Idiosyncratic random 0.275356 0.9202
119
Weighted Statistics
R-squared 0.413584 Mean dependent var 0.120226
Adjusted R-squared 0.388893 S.D. dependent var 0.379449
S.E. of regression 0.296628 Sum squared resid 8.358881
F-statistic 16.75025 Durbin-Watson stat 1.950488
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.388244 Mean dependent var 0.143949
Sum squared resid 9.146775 Durbin-Watson stat 1.782475
Lampiran 16. Hasil Uji Hausmant
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 18.245059 4 0.0011
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.
PBV? 0.120003 -0.067514 0.003118 0.0008
PER? 0.025224 0.029520 0.000010 0.1709
ROE? 1.517762 2.764948 0.529294 0.0865
SBIS?
-
14.002376 -16.532307 7.681689 0.3613