analgetik

38
Analgetik, Antipiretik,NSAID A. Analgetik Analgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. - Penyebab sakit/ nyeri. Didalam lokasi jaringan yang mengalami luka atau peradangan beberapa bahan algesiogenic kimia diproduksi dan dilepaskan, didalamnya terkandung dalam prostaglandin dan brodikinin. Brodikinin sendiri adalah perangsang reseptor rasa nyeri. Sedangkan prostaglandin ada 2 yang pertama Hiperalgesia yang dapat menimbulkan nyeri dan PG(E1, E2, F2A) yang dapat menimbulkan efek algesiogenic. - Mekanisame: Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit/trauma jaringan. - Karakteristik: 1. Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit 2. Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira 3. Tidak mempengaruhi pernapasan 4. Gunanya untuk nyeri sedang, ex: sakit gigi

Upload: malla-whiteseriessmiemy-miemy-ii

Post on 22-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

smg

TRANSCRIPT

Analgetik, Antipiretik,NSAID

A.AnalgetikAnalgetik atau obat-obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.- Penyebab sakit/ nyeri.Didalam lokasi jaringan yang mengalami luka atau peradangan beberapa bahan algesiogenic kimia diproduksi dan dilepaskan, didalamnya terkandung dalam prostaglandin dan brodikinin. Brodikinin sendiri adalah perangsang reseptor rasa nyeri. Sedangkan prostaglandin ada 2 yang pertama Hiperalgesia yang dapat menimbulkan nyeri dan PG(E1, E2, F2A) yang dapat menimbulkan efek algesiogenic.

- Mekanisame:Menghambat sintase PGS di tempat yang sakit/trauma jaringan.

- Karakteristik:1.Hanya efektif untuk menyembuhkan sakit2.Tidak narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira3.Tidak mempengaruhi pernapasan4.Gunanya untuk nyeri sedang, ex: sakit gigi

Analgesik di bagi menjadi 2 yaitu:1. Analgesik Opioid/analgesik narkotika

Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memilikisifat-sifat seperti opium atau morfin.Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeriseperti pada fractura dan kanker.

Macam-macam obat Analgesik Opioid:a. Metadon.- Mekanisme kerja: kerja mirip morfin lengkap, sedatif lebih lemah.- Indikasi: Detoksifikas ketergantungan morfin, Nyeri hebat pada pasien yang di rumah sakit.- Efek tak diinginkan:* Depresi pernapasan* Konstipasi* Gangguan SSP* Hipotensi ortostatik* Mual dam muntah pada dosis awal

Methadon

b. Fentanil.- Mekanisme kerja: Lebih poten dari pada morfin. Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya.- Indikasi: Medikasi praoperasi yang digunakan dalan anastesi.- Efek tak diinginkan: Depresi pernapasan lebih kecil kemungkinannya. Rigiditas otot, bradikardi ringan.

Fentanil

c. Kodein- Mekanisme kerja: sebuah prodrug 10% dosis diubah menjadi morfin. Kerjanya disebabkan oleh morfin. Juga merupakan antitusif (menekan batuk)- Indikasi: Penghilang rasa nyeri minor- Efek tak diinginkan: Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat pada dosis yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis tinggi, toksisitas seberat morfin.

Kodein

2. Obat Analgetik Non-narkotikObat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik). Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit.

Macam-macam obat Analgesik Non-Narkotik:a. IbupropenIbupropen merupakan devirat asam propionat yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.Ibu hamil dan menyusui tidak di anjurkan meminim obat ini.

Ibuprofenb. Paracetamol/acetaminophenMerupakan devirat para amino fenol. Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik, parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena dapat menimbulkan nefropati analgesik.Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.Acetaminophenc. Asam MefenamatAsam mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.

Asam Mefenamat

B. AntipiretikObat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.Macam-macam obat Antipiretik:1.BenorylateBenorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.2.FentanylFentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap menggunakan analgesik narkotika.Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak. Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.3.PiralozonDi pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.

C. NSAID (Anti-Inflamasi)-Efek dari NSAID (Anti-Inflamasi)Inflamasi adalah rekasi tubuh untuk mempertahankan atau menghindari faktor lesi. COX2 dapat mempengaruhi terbentuknya PGs dan BK. Peran PGs didalam peradangan yaitu vasodilatasi dan jaringan edema, serta berkoordinasi dengan bradikinin menyebabkan keradangan.

-Mekanisme Anti-InflamasiMenghambat prostaglandin dengan menghambat COX.

-Karakteristik Anti-InflamasiNSAID hanya mengurangi gejala klinis yang utama (erythema, edema, demam, kelainan fungsi tubuh dan sakit). Radang tidak memiliki efek pada autoimunological proses pada reumatik dan reumatoid radang sendi. Memiliki antithrombik untuk menghambat trombus atau darah yang membeku.-Contoh obat NSAID (Anti Inflamasi)1.Gol. Indomethacine-Proses didalam tubuhAbsorpsi di dalam tubuh cepat dan lengkap, metabolisme sebagian berada di hati, yang dieksresikan di dalam urine dan feses, waktu paruhnya 2-3 jam, memiliki anti inflamasi dan efek antipiretic yang merupakan obat penghilang sakit yang disebabkan oleh keradangan, dapat menyembuhkan rematik akut, gangguan pada tulang belakang dan asteoatristis.-Efek sampinga.Reaksi gastrointrestianal: anorexia (kehilangan nafsu makan), vomting (mual), sakit abdominal, diare.b.Alergi: reaksi yang umumnya adalah alergi pada kulit dan dapat menyebabkan asma.2.Gol. SulindacPotensinya lebih lemah dari Indomethacine tetapi lebih kuat dari aspirin, dapat mengiritasi lambung, indikasinya sama dengan Indomethacine.3. Gol. Arylacetic AcidSelain pada reaksi aspirin yang kurang baik juga dapat menyebabkan leucopenia thrombocytopenia, sebagian besar digunakan dalam terapi rematik dan reumatoid radang sendi, ostheoarthitis.4.Gol. Arylpropionic AcidDigunakan untuk penyembuhan radang sendi reumatik dan ostheoarthitis, golongan ini adalah penghambat non selektif cox, sedikit menyebabkan gastrointestial, metabolismenya dihati dan di keluarkan di ginjal.5.Gol. PiroxicamEfek mengobati lebih baik dari aspirin indomethacine dan naproxen, keuntungan utamanya yaitu waktu paruh lebih lama 36-45 jam.6.Gol. NimesulideJenis baru dari NSAID, penghambat COX-2 yang selektif, memiliki efek anti inflamasi yang kuat dan sedikit efek samping.

Jenis Obat Analgesik : Fungsi, Efek Samping, DosisnyaAdvertisementAnalgesik adalahsejenis obat yang dibuat untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa harus menghilangkan kesadaran seseorang.Analgesik memiliki sifat seperti narkotik, yaitu menekan sistem saraf pusat dan mengubah persepsi terhadap rasa sakit yang diderita. Analgesik sering kali digunakan bersamaan dengan beberapa jenis obat-obatan lainnya seperti parasetamol dan kodein.1. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs(NSAID)Merupakan jenis obat analgesik yang memiliki reaksi tubuh terhadap gangguan organ tubuh (inflamasi) yang tidak terlalu kuat. Obat ini sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil dan ibu menyusui.Cara Kerja NSAIDCara kerja obat ini adalah dengan menghalangi kerja enzim prostaglandin (zat kimia yang dihasilkan tubuh yang membuat rasa nyeri, demam, dan peradangan) sehingga menghasilkan tingkatan yang lebih rendah. Akibatnya dapat mengurangi peradangan, rasa nyeri, dan demam itu sendiri.Beberapa jenis obat-obatan yang termasuk golongan ini antara lain :AspirinDigunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, serta saat terjadinya suatu peradangan. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati serta mencegah apabila terjadi serangan jantung, stroke ataupun rasa nyeri pada dada.Beberapa merk dagang untuk aspirin antara lain, Arthritis Pain, Ascriptin Enteric, Aspir 81, Aspir-Low, Bayer Aspirin, Bayer Childrens Aspirin, Bufferin, Easprin, Ecotrin, Ecpirin, Fasprin, Halfprin, Miniprin, St. Joseph Aspirin.Penggunaan Aspirin Sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anak-anak maupun remaja yang sedang terkena demam, gejala flu, maupun cacar air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping yang fatal bagi mereka. Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm penyakit langka dimana cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati. Bagi pasien yang mengalami gangguan perdarahan pada usus, perdarahan hemofilia, maupun penderita yang alergi terhadap NSAID, sebaiknya menghindari penggunaan obat ini. Pada wanita hamil, obat ini bisa mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi janin. Yaitu gangguan pada jantung serta menurunnya berat badan saat lahir nantinya. Untuk itu sebaiknya menghindari pemakaian obat ini. Bagi pasien yang mengalami gangguan asma, maag, penyakit hati, jantung, ginjal, hipertensi, maupun polip, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.Efek Samping AspirinEfek samping aspirin : Gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (pada wajah, lidah, bibir, dan tenggorokan), mengalami sakit perut seperti mulas, mengantuk, sakit kepala ringan.Saat pasien menghentikan penggunaan aspirin, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti mengalami kebingungan, halusinasi, gangguan pernafasan, kejang,mual, muntah, atau sakit perut yang parah, batuk darah atau muntah yang, demam, serta mengalami pembengkakan pada bagian tertentu.IbuprofenMerupakan salah satu anti inflamasi yang bekerja untuk mengurangi hormon penyebab demam, peradangan dan nyeri pada tingkat ringan hingga sedang, seperti pada penderita sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, arthritis, kram saat menstruasi, atau pada saat mengalami cedera ringan.Tentang Ibuprofen Beberapa merk dagangnya antara lain, Advil, Genpril, Midol, Motrin, Nuprin. Dosis penggunaan obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam.Kontra indikasi : Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi bypass jantung, karena obat ini dapat mengancam jantung seperti terjadinya serangan jantung atau stroke. Bagi penderita yang memiliki sejarah penyakit jantung, stroke, gagal jantung, hipertensi, maag, asma, gangguan hati, ginjal, polip, maupun gangguan perdarahan sebaiknya menghubungi dokter sebelum mengkonsumsi obat ini, karena dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus, termasuk perdarahan. Bagi wanita hamil dan menyusui, penggunaan ibuprofen selama 3 bulan dapat membahayakan janin.Efek samping :Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini antara lain timbulnya ruam,telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, dan mulas.Celebrex (celexocib)Digunakan untuk mengurangi hormon penyebab radang dan nyeri pada tubuh, seperti arthritis, ankylosing spondylitis, nyeri haid, serta polip pada usus.Dosis pemakaian : 100 hingga 400 mg perhari.Kontra indikasi : Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi jantung, karena obat ini dapat menimbulkan serangan jantung atau stroke. Bagi penderita yang memiliki riwayat sejarah serangan jantung, stroke, penyakit jantung, gagal jantung, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati , penyakit ginjal, epilepsi, asma, polip, gangguan pembekuan darah, maupun yang alergi terhadap jenis NSAID seperti aspirin, sulfa, dan yang lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya, karena obat ini dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus. Begitu juga bagi wanita hamil, maupun menyusui, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum penggunaanya, karena dapat membahayakan kondisi janin.Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini seperti timbulnya gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan), gangguan pada perut ( seperti diare, kembung, sering buang gas), pusing, gugup, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan timbulnya ruam pada kulit.DisclofenacDigunakan sebagai obat penghilang rasa nyeri tigkat ringan hingga sedang, seperti gejala osteoporosis, rheumatoid arthritis, dan kram saat menstruasi. Disclofenak dalam bentuk serbuk atau biasa disebut cambia dapat digunakan sebagai obat migrain.Merk dagang obat ini antara lain voltaren, cataflam, voltaren XR, Cambia, zipsor, zorvolex.Dosis pemakaian obat ini adalah 100 hingga 200 mg/ hari dengan jangka pemberian obat 2 hingga 4 kali sehari stelah makan.Kontra indikasi : Bagi penderita dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke,maag , gangguan hati, ginjal, asma, polip, gangguan perdarahan, ataupun bagi perokok, sebaiknya penggunaan obat ini setelah berdiskusi dengan dokter .Hal yang sama juga berlaku bagi wanita hamil dan menyusui. Karena penggunaan obat ini bisa berakibat fatal bagi janin dan bayi yang disusui.Efek samping : ulserasi, sensasi panas pada perut, kram, mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging, Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan gagal jantung.EtodolacDigunakan untuk mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada tubuh misalnya akibat arthritis atau osteoarthritis.Dosis yang dianjurkan untuk pemakaian obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 6 hingga 8 jam setiap hari sehabis makan.Kontra indikasi Penggunaan etodolac sebelum / pasca operasi bypass jantung dapat meningkatkan risiko yang dapat mengancam jiwa, seperti serangan jantung atau stroke. Bagi penderita yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, asma, polip dan juga perokok, Etodolac bisa mengakibatkan meningkatnya risiko pada perut atau usus, termasuk perdarahan atau perforasi (pembentukan lubang). Pada wanita hamil dan menyusui, etodolak dapat mengganggu perkembangan janin, dan bayi.Efek samping : ruam, telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, mulas, retensi cairan, sesak napas, retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan gagal jantung.IndomethacinBerfungsi sebagai prostglandin yaitu menghalangi aksi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.Kontra indikasi : Pasien yang sedang mengkonsumsi obat, suplement, obat herbal Alergi terhadap obat-obatan jenis NSAId, makanan, dan lainnya. Penderita maag dan gangguan perdarahan Penderita dengan riwayat gagal jantung, ginjal, gangguan hati, masalah kencing, tekanan darah tinggi , sariawan, kejang, atau kadar natrium darah rendah, dan infeksi.Efek samping : Kemerahan dan rasa nyeri pada daerah bekas suntikan, alergi ( seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah), muntah darah, Warna urine dan tinja menjadi gelap, frekuensi buang air kecil menurun, detak jantung lambat; memar, masalah berat badan.KetoprofenDigunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh akibat rheumatoid arthritis atau osteoarthritis, dan juga kram saat menstruasi.Kontra indikasi : Alergi terhadap bahan-bahan ketoprofen Penderita yang mengalami alergi yang parah, seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip, dan pusing. Penderita yang baru saja menjalani operasi jantung atau pernah memiiki riwayat menderita berbagai penyakit seperti ginjal, gangguan hati, diabetes, gangguan usus, asma, tekanan darah tinggi, Wanita hamil dan menyusui Pasien yang sedang pada masa konsumsi suatu jenis obat, suplement makanan, dan obat-obatan herbal.Efek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual, gangguan pada perut.KetorolacDigunakan untuk mengobati rasa nyeri pada tingkatan sedang hingga berat.Kontra indikasi : Alergi terhadap ketorolac Sedang pada masa konsumsi beerapa jenis obat lainnya Wanita hamil dan menyusui Memiliki riwayat ulkus, masalah pada ginjal, stroke, hemofilia, maupun pasien pasca melakukan operasi jantung, asma, polip, hipertensi, perokok, pecandu alkoholEfek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit perut, mual, nyeri di tempat suntikan, berkeringat, muntah, terjadi alergi (seperti ruam, gatal-gatal, gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah, suara serak).NabumetoneAdalah sejenis NSAID yang juga memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh.Sebaiknya obat ini tidak digunakan pada : Wanita hamil dan menyusui Seseorang yang alergi terhadap bahan nabumetone Seseorang yang mengalami alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip, dan pusing terhadapa obat-obatan NSAID.Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter atau sesuai aturan pakai yang biasanya tertera pada label obat.Efek samping penggunaan nabumeton diantaranya : Gejala umum yang biasa dialami antara lain : Sembelit, diare, pusing, mengantuk,sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual. Terkadang pengguna akan mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (mulut, wajah, bibir,lidah), gangguan produksi urine, nyeri dada, merasa kebingungan, depresi, pingsan, detak jantung lebih cepat dari biasanya, demam, menggigil, sakit tenggorokan, mengalami perubahan mental atau suasana hati, mati rasa pada tangan atau kaki, mual, muntah , sesak napas, warna kulit atau mata menguning.NaproxenJenis NSAID ini juga digunakan untuk mengurangi hormon penyebab nyeri dan peradangan pada anggota tubuh, seperti nyeri akibat gejal arthritis, ankylosing spondylitis, tendinitis, bursitis, asam urat, atau kram menstruasi.Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengkonsumsi obat ini : Obat ini dapat memicu resiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Untuk itu sangat disarankan bagi penderita jantung, maupun seseorang yang baru saja melakukan operasi pada jantung untuk menghindari pemakaian obat ini. Bagi orang yang alergi terhadap obat ini sendiri maupun jenis NSAID lain seperti aspirin, atau bagi orang-orang yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, ginjal, asma, polip, ataupun jika anda seorang perokok aktif, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Karena obat ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian perut atau usus, yang bisa berakibat pada kematian. Bagi wanita hamil dan menyusui, mengkonsumsi naproxen di trimester akhir kehamilan bisa membahayakn janin dalam kandungan.Efek samping yang ditimbulkan :Sama seperti jenis NSAID yang lainnya naproxen juga memiliki efek samping yang umum terjadi seperti, gatal-gatal, gangguan pernafasan, pembengkakan ( pada wajah Anda, bibir, lidah, dan tenggorokan), sakit perut, sakit perut, diare, sembelit, kembung, sering buang gas, pusing, sakit kepala, gugup, penglihatan kabur, terjadi dering di telinga.OxaprozinObat ini digunakan untuk pengobatan penyakit rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan arthritis, karena obat ini dapat menghalangi zat-zat yang dapat menimbulkan peradangan dalam tubuh.Obat ini tidak baik digunakan untuk seseorang yang alergi terhadap jenis obat itu sendiri maupu jenis-jenis NSAID lainnya seperti ibuprofen dan celebrex, juga bagi wanita yang sedang hamil maupun menyusui dan pasien yang baru saja menjalani operasi penyakit jantung untuk itu diperlukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat ini.Adapun efek samping yang umum terjadi dari pemakaian oxaproxin antara lain : pengguna bisa mengalami Sembelit, diare, pusing, mengantuk, seringnya buang gas, sakit kepala, mulas, dan mual. Obat ini juga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah yang serius. Selain itu, oxaproxin juga dapat meningkatkan resiko penyakit maag.PiroxicanObat ini digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan pada tahap ringan hingga sedang, seperti pada gejala artritis, pembengkakan, kaku dan nyeri pada otot.Cara kerjanya adalah dengan menghambat prostlaglandin dalam tubuh. Dosis penggunaan piroxican pada umumnya adalah 10 hingga 20 mg perharinya.Sebaiknya obat ini tidak digunakan pada : Wanita yang sedang hamil dan menyusui. Pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan, piroxican dapat berakibat mengurangi tingkat kesuburan anda. Bagi seseorang yang memiliki riwayat gangguan lambung, usus, asma, gangguan hati, ginjal, penyakit jantung, hipertensi, gangguan penglihatan, penggumpalan darah, serta yang alerdi terhadap anti inflamasi jenis lainnnya seperti ibuprofen dan aspirin, sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter sebelum menggunakan obat ini.Efek samping yang ditimbulkan : kembung, nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, demam, dan gejala flu.SalsalateObat ini digunakan untuk mengobati demam, nyeri, serta peradangan pada tubuh. Obat ini memiliki efek yang kuat seperti halnya aspirin dalam mengurangi peradangan, tetapi obat ini tidak berpengaruh pada pembekuan darah dari aspirin.Jenis penyakit yang dapat diobati dengan salsalate antara lain : heumatoid arthritis, osteoarthritis, peradangan dan nyeri akibat cedera jaringan lunak, tendinitis, dan bursitis.Dosis umum penggunaan obat ini adalah 3000 mg perhari yang diberikan selama 2 sampai 4 kali.Peringatan pemakaian : Jangan mengkonsumsi obat ini saat anda mengkonsumsi alkohol, karena dapat meningkatkan resiko sakit maag Bagi wanita menyusui, sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini karena dapat mengakibatkan efek buruk bagi bayiEfek samping yang umumnya terjadi atas penggunaan salsalate adalah gangguan pencernakan, dan tinnitus (telinga berdengiing). Efek lain yang mungkin timbul yaitu : sakit perut, kram, mual, muntah, gangguan pada hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, ruam, gangguan ginjal, vertigo, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan gagal jantung.Sulindac (clinoril)Sama seperti jenis NSAID lain, sulindac juga berperan untuk mengatasi rasa nyeri, nyeri dan peradangan yang dsebabkan oleh rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, arthritis gout, osteoarthritis. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati peradangan yang terjadi pada jaringan lunak seperti tendinitis dan bursitis.Peringatan sebelum penggunaan sulindac : Dosis penggunaan obat ini adalah 150 hingga 200 mg perhari yang diberikan selama 2 kali sehari sehabis makan. Batas maximal konsumsi obat ini adalah 400 mg/ hari. Bagi pasien dengan riwayat penyakit asma, dan alergi seperti gatal-gatal, atau alergi terhadap jenis obat-obatan lain, penderita ulkus peptikum (gangguan fungsi ginjal), obat ini sebaiknya dihindari. karena dapat memperburuk kondisi pasien seperti Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.Efek samping penggunaan obat ini antara lain :Sama sepertiefek samping antibiotik, jenis obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernakan (seperti gangguan pada lambung dan usus kecil), nyeri perut, kram, mual, peradangan selaput lendir pada lambung (gastritis), perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, lemah, pusing, timbulnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging.TolmetinMerupakan sejenis anti inflamasi NSAID yang berguna untuk pengobatan demam, nyeri, dan peradangan seperti pada gejala rheumatoid arthritis, arthritis juvenile, atau osteoarthritis.Penggunaan Tolmetin : Dosis yang dianjurkan untuk jenis obat ini adalah 200 hingga 600 mg perhari selama tiga kali minum setelah makan. Dosis maximum adalah 1800 mg perhari. Penggunaan tolmetin pada pasien yang sedang mengkonsumsi jenis obat-obatan antikoagulan dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan. Begitu juga bagi pasien yang memakai lithium atau methotrexate, dapat mengembangkan kadar racun obat itu sendiri. Pencampuran penggunaan tolmetin dengan valsartan, losartan, irbesartan atau angiotensin converting enzyme inhibitor, kaptopril pada lansia yang mengalami gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal yang akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal. Wanita hamil dan ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.Efek samping yang umumnya terjadi pada pasien yang menggunakan obat ini adalah gangguan pencernakan, nyeri perut, kram, mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, terjadi ulserasi lambung, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, telinga berdenging.2. Acethaminophen (paracetamol)Merupakan jenis obat-obatan yang paling sering dikonsumsi masyarakat, yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan demam.Penggunaan analgesic ini antara lain untuk pengobatan sakit kepala, nyeri otot, arthritis, sakit punggung, sakit gigi, pilek, dan juga demam.Acethaminophen kadang-kadang disingkat APAP yang terkandung dalam berbagai jenis obat-obatan. Untuk itu sebelum menggunakan obat-obatan, telitilah dulu kandungan yang biasa tertera pada labelnya. Jangan sampai kita mengkonsumsi obat ini dalam melebihi dosis yang nantinya akan berakibat fatal.Sebaiknya obat ini digunakan selain untuk pasien dengan gangguan fungsi hati dan juga pengonsumsi alkohol. Penggunaan obat ini untuk wanita yang sedang hamil, ibu menyusui, dan anak-anak dibawah 2 tahun, harus sesuai dengan petunjuk dokter.Obat ini biasanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh infeksi atau yang lainnya. Selain itu, obat ini juga bisa meredakan rasa nyeri pada tingkat rendah hingga sedang. Analgesik ini bekerja langsung pada pusat pengatur panas tubuh di hipotalamus.Adapun beberapa merk dagang dari acethaminophen antara lain paracetamol, sanmol, pamol, fasidol, panadol, itramol, dan masih banyak lagi.Acethaminophen diberikan pada pasien secara oralEfek samping penggunaan acethaminophen :1. Hilangnya nafsu makan2. Mual3. Muntah4. Sakit perut5. Berkeringat6. Mengalami kebingungan7. Kelelahan8. Urine berwarna gelap9. Kulit mata menguning10. Penggunaan acethaminophen pada pecandu alkohol dapat meningkatkan resiko kerusakan hati.11. Obat ini juga bisa mengakibatkan alergi seperti gatal-gatal, Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan12. Dapat menimbulkan gangguan pernafasan13. Ruam pada kulit yang berakibat melepuh dan mengelupas.3. KodeinMerupakan sejenis obat yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri pada stadium sedang hingga berat. Selain itu obat ini juga berguna untuk meredakan batuk, diare, dan iritasi.Kodein sendiri merupakan salah satu jenis narkotika, karena saat berada pada saluran pencernakan (hati), fungsi obat ini akan diubah ke bentuk aslinya yaitu morfin.Bentuk tampilan obat ini biasanya pil dan cairan. Dalam dunia kesehatan pemakaiannya biasa digabungkan dengan jenis analgesik lainnya seperti aspirin, ibuprofen, acethaminophen, dan juga kafein.Beberapa efek yang ditimbulkan oleh obat ini antara lain : Euforia Gatal-gatal Mual Muntah Mengantuk Mulut terasa kering Hipotensi Sulit buang air kecil Depresi Sembelit Bila over dosis, bisa mengakibatkan gangguan saluran pernafasan Kecanduan jika digunakan dalam jangka panjang.Bila penggunaan dihentikan, pasien biasanya akan mengalami withdrawal syndrome, yaitu gelisah dan berkeringat.Demikian beberapa jenis analgesik, semoga bermanfaat.

TERAPI HIPERTENSITerapi Farmakologi Pemilihan obat tergantung pada derajat meningkatnya tekanan darah dan keberadaan compelling indication Kebanyakan penderita hipertensi tipe 1 sebaiknya terapi diawali dengan diuretic thiazid. Penderita hipertensi tipe 2 pada umumnya diberikan terapi kombinasi, salah satu obatnya diuretic thiazid kecuali terdapat kontraindikasi Diuretik, blocker, ACE inhibitor, Angiotensin II Receptor Blocker (ARB ), dan Calcium Channel Blocker merupakan agen primer berdasarkanVada data kerusakan organ target atau morbiditas dan kematian kardiovaskuler. Bloker, 2 agonis sentral, inhibitor adrenergic, dan vasodilator marupakan alternative yang dapat digunakan penderita setelah mendapatkan obat pilihan pertama.

Golongan Obat Antihipertensi:

1. DIURETIKThiazideDiuretik hemat kaliumAntagonis aldosteronSediaan yang beredar : bendrofluazide, klortalidon, HCT, indapamid, metolazon, xipamid, furosemid, bumetonid, torasemid, amilorid HCl, spironolakton, manitol

2. INHIBITOR ACEDosis awal inhibitor ACE sebaiknya dosis rendah kemudian ditambahkan perlahan.

Hipotensi akut dapat terjadi pada onset terapi inhibitor ACE terutama pada penderita yang kekurangan natrium atau volum, gagal jantung, orang lanjut usia, penggunaan bersama dengan vasodilator atau diuretic.

Dosis 1 kali sehari kecuali captopril ( 2-3 kali sehari )

ES : neutropenia dan agranulosit, proteinurea, glomerulonefritis, dan gagal ginjal akut. Persistensi batuk kering terjadi lebih dari 20%

Kontraindikasi pada ibu hamil menimbulkan masalah neonatal, termasuk gagal ginjal dan kematian pada janin

Sediaan beredar : captopril, Benazepril, delapril, analapril maleat, fosinopril, lisinopril, perindopril, kuinapril, ramipril, silazapril

3. PenghAMBAT Resptor Angiotensin II ( ARB )Tidak seperti inhibitor ACE, ARB tidak mencegah pemecahan bradikinin. Hal ini tidak memberikan efek samping batuk.

Tidak boleh digunakan pada ibu hamil

Sediaan beredar : Losartan, Valsartan

4. blokerMeskipun perbedaan farmakodinamik dan farmakokinetik penting diantara variasi bloker, tidak ada perbedaan efikasi klinik hipertensi

Atenolol, betaxolol, bisoprolol, dan metoprololAcebutolol, carteolol, penbutolol, pindolol, propanolol

ES : bradikardi, ketidaknormalan konduksi atrioventrikular (AV), gagal jantung akut.

Penghentian terapi yang cepat dapat menyebabkan angina tidak stabil, infark miokardial

5. Penghambat saluran kalsium ( CCB )VerapamilDiltiazemNifedipin

6. Penghambat reseptor 1Prasozin, terasozin, doxazosin

7. Antagonis 2 pusatKlonidinMetildopa

Compelling Indication1. Gagal JantungDiuretik merupakan salah satu terapi tahap I (memperbaiki gejala udem dengan diuresis)Inhibitor ACE pilihan obat utamaTerapi bloker dapat digunakan untuk penyakit dengan komplikasi gagal jantung sistolik2. Infark Postmycordial bloker menurunkan stimulasi adrenergic Jantung dan mengurangi resiko infark miokardial atau kematian jantung yang mendadakACE inhibitor meningkatkan fungsi jantung3. Resiko tinggi penyakit koroner bloker merupakan teraPI tahap ICCB (terutama nondihidropiridin verapamil dan diltiazem ) menurunkan TD dan mengurangi kebutuhan oksigen miokardial. Dapat menstimulasi jantung, sebaiknya sebagai terapi tahap II atau III4. Diabetes MilitusTekanan darah yang diharapkan adalah kurang dari 130/80 mmHgPenderita DM dan hipertensi seharusnya mendapatkan pengobatan yang mengandung inhibitor ACE atau ARB5. Penyakit ginjal kronikInhibitor ACE dan ARB menurunkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan intraglomerular yang lebih lanjut menurunkan fungsi ginjalDiuretic dan bloker/CCb sering kali dibutuhkan6. Pencegahan stroke berulangKombinasi inhibitor ACE dan diuretic thiazide mengurangi kejadian stroke berulang atau serangan iskemia transient

Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan.

Meskipun demikian, semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang menjadi semakin berkurang. Untuk itu diperlukan pemantauan kadar gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.

Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet. Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur.

Namun, sebagian besar penderita merasa kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olah raga yang teratur. Karena itu biasanya diberikan terapi sulih insulin atau obat hipoglikemik (penurun kadar gula darah) per-oral.

Diabetes tipe 1 hanya bisa diobati dengan insulin tetapi tipe 2 dapat diobati dengan obat oral. Jika pengendalian berat badan dan berolahraga tidak berhasil maka dokter kemudian memberikan obat yang dapat diminum (oral = mulut) atau menggunakan insulin.

Berikut ini pembagian terapi farmakologi untuk diabetes, yaitu:1. Obat Hipoglikemik Oral (OHO)Golongan sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan meningkatkan efektivitasnya.

Obat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus.

Obat hipoglikemik per-oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup.

Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan 2-3 kali pemberian.

Jika obat hipoglikemik per-oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan suntikan insulin.

2. Terapi Sulih InsulinPada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan).

Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya.

Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.

Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda:1. Insulin kerja cepat.Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar.Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam.Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan.2. Insulin kerja sedang.Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan.Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam.Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam.3. Insulin kerja lambat.Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan.Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.

Sediaan insulin stabil dalam suhu ruangan selama berbulan-bulan sehingga bisa dibawa kemana-mana.

Pemilihan insulin yang akan digunakan tergantung kepada:. Keinginan penderita untuk mengontrol diabetesnya. Keinginan penderita untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosisnya. Aktivitas harian penderita. Kecekatan penderita dalam mempelajari dan memahami penyakitnya. Kestabilan kadar gula darah sepanjang hari dan dari hari ke hari

Sediaan yang paling mudah digunakan adalah suntikan sehari sekali dari insulin kerja sedang. Tetapi sediaan ini memberikan kontrol gula darah yang paling minimal.

Kontrol yang lebih ketat bisa diperoleh dengan menggabungkan 2 jenis insulin, yaitu insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Suntikan kedua diberikan pada saat makan malam atau ketika hendak tidur malam.

Kontrol yang paling ketat diperoleh dengan menyuntikkan insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang pada pagi dan malam hari disertai suntikan insulin kerja cepat tambahan pada siang hari.

Beberapa penderita usia lanjut memerlukan sejumlah insulin yang sama setiap harinya; penderita lainnya perlu menyesuaikan dosis insulinnya tergantung kepada makanan, olah raga dan pola kadar gula darahnya. Kebutuhan akan insulin bervariasi sesuai dengan perubahan dalam makanan dan olah raga.

Beberapa penderita mengalami resistensi terhadap insulin. Insulin tidak sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap insulin pengganti. Antibodi ini mempengaruhi aktivitas insulin sehingga penderita dengan resistansi terhadap insulin harus meningkatkan dosisnya.

Penyuntikan insulin dapat mempengaruhi kulit dan jaringan dibawahnya pada tempat suntikan. Kadang terjadi reaksi alergi yang menyebabkan nyeri dan rasa terbakar, diikuti kemerahan, gatal dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan selama beberapa jam.

Suntikan sering menyebabkan terbentuknya endapan lemak (sehingga kulit tampak berbenjol-benjol) atau merusak lemak (sehingga kulit berlekuk-lekuk). Komplikasi tersebut bisa dicegah dengan cara mengganti tempat penyuntikan dan mengganti jenis insulin. Pada pemakaian insulin manusia sintetis jarang terjadi resistensi dan alergi.

Pengaturan diet sangat penting. Biasanya penderita tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan.

Semua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi.

Penderita juga harus memberikan perhatian khusus terhadap infeksi kaki sehingga kukunya harus dipotong secara teratur. Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.