analgetik narkotik & non narkotik ppt

97
ANALGETIK NARKOTIK ANALGETIK NARKOTIK & NON NARKOTIK & NON NARKOTIK Disusun oleh: Disusun oleh: Bonefasius Manapin Bonefasius Manapin Hanindya YK Hanindya YK Dibantu oleh Dibantu oleh Sutiono Sutiono

Upload: purwandita

Post on 19-Jan-2016

360 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANALGETIK ANALGETIK NARKOTIK & NON NARKOTIK & NON

NARKOTIKNARKOTIKDisusun oleh:Disusun oleh:

Bonefasius ManapinBonefasius Manapin

Hanindya YKHanindya YK

Dibantu olehDibantu oleh

SutionoSutiono

Page 2: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN PENDAHULUAN DAN PENGERTIAN OBAT ANALGETIK OPIOIDOBAT ANALGETIK OPIOID

Obat Analgetik Narkotik merupakan Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium kelompok obat yang memiliki sifat opium atau morfin. Analgetika narkotik, khusus atau morfin. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura dan kankerhebat, seperti pada fractura dan kanker..

(Departemen Farmakologi dan Terapeutik, FKUI, (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, FKUI, 2007). 2007).

Page 3: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Analgetik narkotik kini disebut juga opioid Analgetik narkotik kini disebut juga opioid (= mirip opiate) adalah zat yang bekerja (= mirip opiate) adalah zat yang bekerja terhadap Reseptor opioid khas di SSP, terhadap Reseptor opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respon hingga persepsi nyeri dan respon emosional terhadap nyeri berubah emosional terhadap nyeri berubah (Dikurangi). (Dikurangi).

(Obat-obat penting : Drs. Tan Hon Tjay dan (Obat-obat penting : Drs. Tan Hon Tjay dan Drs. Kirana Raharja 2005). Drs. Kirana Raharja 2005).

Page 4: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Peptida Opioid Endogen (Endorphin) Peptida Opioid Endogen (Endorphin) Endofrin (morfin endogen) adalah Endofrin (morfin endogen) adalah

kelompok polipeptida endogen yang kelompok polipeptida endogen yang terdapat di cairan cerebro spinal (CCS) terdapat di cairan cerebro spinal (CCS) dan dapat menimbulkan efek yang dan dapat menimbulkan efek yang menyerupai efek morfin. Zat-zat ini dapat menyerupai efek morfin. Zat-zat ini dapat dibedakan antara -endofrin, dynorfin dan dibedakan antara -endofrin, dynorfin dan enkefalin (yunani, Enkephalos = otak yang enkefalin (yunani, Enkephalos = otak yang menduduki reseptor-reseptor berlainan. menduduki reseptor-reseptor berlainan.

Page 5: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Reseptor Opioid Reseptor Opioid Ada 3 jenis utama reseptor opioid : Ada 3 jenis utama reseptor opioid : mu (mu (µµ)) Delta (Delta (δδ)) Kappa (Kappa (κκ))

Page 6: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Klasifikasi Obat Golongan Klasifikasi Obat Golongan OpioidOpioid

Atas dasar kerjanya obat ini dibagi dalam 3 Atas dasar kerjanya obat ini dibagi dalam 3 kelompok.kelompok.1.Agonis opiate 1.Agonis opiate

Alkaloid candu : morfin, kodein, heroin, nicomorfin Alkaloid candu : morfin, kodein, heroin, nicomorfin Zat-zat sintesis, propoksifen, besitramida) peptidin dan Zat-zat sintesis, propoksifen, besitramida) peptidin dan

derivatnya (featanil, sufentanil) dan tramodol.derivatnya (featanil, sufentanil) dan tramodol.

2.Antagonis opiate : Nalokson, nalorfin, rentazosio, 2.Antagonis opiate : Nalokson, nalorfin, rentazosio, buprenafin dan nalbudin. buprenafin dan nalbudin.

3.Kombinasi : zat-zat ini juga mengikat reseptor opioid 3.Kombinasi : zat-zat ini juga mengikat reseptor opioid tetapi tidak mengaktivasi kerjanya dengan sempurna.tetapi tidak mengaktivasi kerjanya dengan sempurna.

(Obat-obat penting Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs Kirana Rahardja, 2005).(Obat-obat penting Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs Kirana Rahardja, 2005).

Page 7: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Penggunaan Penggunaan Tangga analgetika WHO telah menyusun suatu Tangga analgetika WHO telah menyusun suatu

program penggunaan anelgetika untuk nyeri program penggunaan anelgetika untuk nyeri hebat (misalnya pada kanker) yang hebat (misalnya pada kanker) yang menggolongkan obat dalam 3 kelas yakni : menggolongkan obat dalam 3 kelas yakni : Non Opioida :Non Opioida : NSAID’s termasuk asetosal dan NSAID’s termasuk asetosal dan

kodein kodein Opioida lemah :Opioida lemah : d-propoksifen, tramodol dan d-propoksifen, tramodol dan

kodein atau kombinasi parasetaol dengan kodein.kodein atau kombinasi parasetaol dengan kodein. Opioida kuat :Opioida kuat : Morfin dan derivate-derivatnya serta Morfin dan derivate-derivatnya serta

zat-zat sintesis opioid.zat-zat sintesis opioid.

Page 8: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek-Efek Samping Umum Efek-Efek Samping Umum

Sepresi SSP Sepresi SSP : : Dedsalnya sedasi, menekan Dedsalnya sedasi, menekan pernafasan dan batuk, mitosis, hypothermia, dan pernafasan dan batuk, mitosis, hypothermia, dan perubahan suasana jiwa (mood). perubahan suasana jiwa (mood).

Saluran cerna Saluran cerna : : Motilitas berkurang (obstipasi) Motilitas berkurang (obstipasi) kontraksi sfingter kandung empedu (kolik batu empedu).kontraksi sfingter kandung empedu (kolik batu empedu).

Saluran Urogenital Saluran Urogenital : : Retensi urin, motilitas Retensi urin, motilitas uterus berkuranguterus berkurang

Saluran Napas Saluran Napas : : Bronchontriksi, pernapasan Bronchontriksi, pernapasan menjadi lebih dangkal dan frekuensinya menurun. menjadi lebih dangkal dan frekuensinya menurun.

Sistem Sirkulasi Sistem Sirkulasi : : Vasodilatasi, hipertensi dan Vasodilatasi, hipertensi dan bradicardibradicardi

Histamin-Liberator Histamin-Liberator : : Urticaria dan gatal-gatal Urticaria dan gatal-gatal karena menstimulasi pelepasan histamine. karena menstimulasi pelepasan histamine.

Kebiasan dengan risiko adiksi pada penggunaan lama. Kebiasan dengan risiko adiksi pada penggunaan lama. Bila terapi dihentikan dapat terjadi gejala obstinensi.Bila terapi dihentikan dapat terjadi gejala obstinensi.

(Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Rahardja, 2005).(Drs. Tan Hoan Tjay dan Drs. Kirana Rahardja, 2005).

Page 9: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Klasifikasi Obat Otonom Klasifikasi Obat Otonom Berdasarkan kerjanya pada reseptor dibagi Berdasarkan kerjanya pada reseptor dibagi

menjadi 4 (FKUI, 2007)menjadi 4 (FKUI, 2007) Agonis penuh (Kuat)Agonis penuh (Kuat) Agonis parsial (agonis lemah sampai Agonis parsial (agonis lemah sampai

sedang) sedang) Campuran (Agonis dan antagonis)Campuran (Agonis dan antagonis) Antagonis Antagonis

Page 10: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Berdasarkan rumus bangunnya obat Berdasarkan rumus bangunnya obat golongan opioid dibagi menjadi : golongan opioid dibagi menjadi : Derifat tenantrenDerifat tenantren FenilheptilaminFenilheptilamin Fenilpiperidin Fenilpiperidin Morfinan Morfinan BenzomorfanBenzomorfan

(DFT FKUI 2007, Edisi 5).(DFT FKUI 2007, Edisi 5).

Page 11: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

MORFIN DAN ALKALOID MORFIN DAN ALKALOID OPIUMOPIUM

Alkaloid asal opium secara kimia dibagi Alkaloid asal opium secara kimia dibagi dalam 2 golongan : dalam 2 golongan :

Golongan fenantren : morfin dan kodein Golongan fenantren : morfin dan kodein

Gol Benzilisokinolin : Noskapin dan Gol Benzilisokinolin : Noskapin dan PapaverinPapaverin

Page 12: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

FarmakodinamikFarmakodinamik

SSP : SSP : Narkosis Narkosis Euforia (5-10 mg) pada pasien nyeri, sedih, Euforia (5-10 mg) pada pasien nyeri, sedih,

gelisah pada dosis sama pada orang normal gelisah pada dosis sama pada orang normal menimbulka DISFORIAmenimbulka DISFORIA

AnalgesiaAnalgesia EksitasiEksitasi MiosisMiosis Depresi Nafas Depresi Nafas Mual dan MuntahMual dan Muntah

Page 13: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Saluran Cerna : Saluran Cerna :

Lambung Lambung : Morfin menghambat sekresi HCl: Morfin menghambat sekresi HCl

USus halus USus halus : Morfin mengurangi : Morfin mengurangi sekresi empedu dan pancreas dan sekresi empedu dan pancreas dan memperlambat pencernaan makanan di memperlambat pencernaan makanan di usus halus. Mengurangi kontraksi usus halus. Mengurangi kontraksi propulsive, meninggikan tonus dan spasme propulsive, meninggikan tonus dan spasme periodic usus halus.periodic usus halus.

Usus besar Usus besar : Morfin mengurangi atau : Morfin mengurangi atau

menghilangkan gerakan propuli usus besar, menghilangkan gerakan propuli usus besar, meninggikan tonus dan menyebabkan meninggikan tonus dan menyebabkan spasme usus besarspasme usus besar

. .

Page 14: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Duktus koledokus :Dosis terapi morfin, Duktus koledokus :Dosis terapi morfin, kodein, hidromotorfinon dan kodein, hidromotorfinon dan metilhidromorfinon menimbulkan metilhidromorfinon menimbulkan peninggian tekanan dalam duktus peninggian tekanan dalam duktus koledokus.koledokus.

Sistem kardiovaskuler :Pemberian morfin Sistem kardiovaskuler :Pemberian morfin

dosis terapi tidak mempengaruhi tekanan dosis terapi tidak mempengaruhi tekanan darah, frekuensi maupun irama denyut darah, frekuensi maupun irama denyut jantungjantung. .

Page 15: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Otot polos lain :- Morfin menyebabkan Otot polos lain :- Morfin menyebabkan peninggian tonus, peninggian tonus,

amplitude kontraksi ureter amplitude kontraksi ureter dan kandung kemih. dan kandung kemih.

-Hilangnya rasa nyeri pada -Hilangnya rasa nyeri pada kolik ginjal kolik ginjal

-bronco kontriksi,-bronco kontriksi, memperlambat partus memperlambat partus

KulitKulitdosis terapi, morfin menyebabkandosis terapi, morfin menyebabkan pelebaran pembuluh darah kulit di flush area. pelebaran pembuluh darah kulit di flush area. (muka, leher, dan dadabagian atas).(muka, leher, dan dadabagian atas).

Page 16: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Metabolisme Metabolisme : suhu badan turun : suhu badan turun vasodilatasi perifer dan vasodilatasi perifer dan penghambatan mekanisme neural di penghambatan mekanisme neural di SSP. SSP.

Lain-lain Lain-lain : Opioid dapat : Opioid dapat memodulasi system imunmemodulasi system imun

Page 17: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik :Farmakokinetik : Morfin tidak dapat menembus kulit utuh Morfin tidak dapat menembus kulit utuh

tetapi dapat diabsorbsi melalui kulit luka, tetapi dapat diabsorbsi melalui kulit luka, morfin yang dapat menembus mukosa.morfin yang dapat menembus mukosa.

Efek analgetik pemberian oral lebih rendah Efek analgetik pemberian oral lebih rendah daripada pemberian parentesal dengan dosis daripada pemberian parentesal dengan dosis yang sama. yang sama.

Pemberian dosis tungal, sebagian morfin Pemberian dosis tungal, sebagian morfin mengalami kenyugasi dengan asam mengalami kenyugasi dengan asam glukoronat di hepar, sebagian dikeluarkan glukoronat di hepar, sebagian dikeluarkan dalam bentuk bebas dan 10% tidak diketahui dalam bentuk bebas dan 10% tidak diketahui nasibnya. nasibnya.

Ekskresi morfin terutama melalui ginjalEkskresi morfin terutama melalui ginjal

Page 18: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi : Indikasi : Terhadap nyeri menghilangkan atau meredakan Terhadap nyeri menghilangkan atau meredakan

nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan anelgesik non-opoid.anelgesik non-opoid.

Morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai Morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai Infark miokardInfark miokard NeoplasmaNeoplasma Kolik renal atau kolik empedu Kolik renal atau kolik empedu Oklusio akut pembuluh darah parifer, pulmonal Oklusio akut pembuluh darah parifer, pulmonal

atau koroner atau koroner Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotoraks Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotoraks

spontan spontan Nyeri akibat trauma, luka baker, fraktur, nyeri Nyeri akibat trauma, luka baker, fraktur, nyeri

pasca bedahpasca bedah

Terhadap batukTerhadap batuk Edema paru akutEdema paru akut Efek Anti diareEfek Anti diare

Page 19: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek Samping :Efek Samping :

Idiosinkrasi dan Alergi Idiosinkrasi dan Alergi Morfin dapat menyebabkan mual muntah Morfin dapat menyebabkan mual muntah

terutama pada wanita berdasarkan terutama pada wanita berdasarkan idiosinkrasi. idiosinkrasi.

Berdasarkan reaksi alergik dapat timbul Berdasarkan reaksi alergik dapat timbul gejala seperti utikaria, eksantem, gejala seperti utikaria, eksantem, dermatitis kontak, pruritas dan bersin. dermatitis kontak, pruritas dan bersin.

Intoksikasi AkutIntoksikasi Akut

Page 20: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Toleransi, Adiksi dan Toleransi, Adiksi dan AbuseAbuse

Habituasi : Perubahan psikik Habituasi : Perubahan psikik emosional, sehingga pasien kitagihan emosional, sehingga pasien kitagihan akan morfin.akan morfin.

Ketergantungan fisik, yaitu kebutuhan Ketergantungan fisik, yaitu kebutuhan akan morfin karena faal dan biokimia akan morfin karena faal dan biokimia tubuh tidak berfungsi lagi tanpa tubuh tidak berfungsi lagi tanpa morfin. morfin.

Adanya toleransiAdanya toleransi

Page 21: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

MEPERIDIN DAN DERIVAT MEPERIDIN DAN DERIVAT FENIPIPERIDIN LAINFENIPIPERIDIN LAIN Farmakodinamik Farmakodinamik SSP : Seperti morfin, meperidin SSP : Seperti morfin, meperidin

menimbulkan analgesia, sedasi euphoria, menimbulkan analgesia, sedasi euphoria, depresi napas dan efek sentral lain. depresi napas dan efek sentral lain.

Kardiovaskuler : Pemberian dosis terapi Kardiovaskuler : Pemberian dosis terapi meperidin pada pasien yang berbaring meperidin pada pasien yang berbaring tidak mempengaruhi sistem tidak mempengaruhi sistem kardiovaskuler, tidak menghambat kardiovaskuler, tidak menghambat kontraksi miokard dan tidak mengubah kontraksi miokard dan tidak mengubah gambaran EKG.gambaran EKG.

Page 22: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Otot Polos : Otot Polos : Saluran cerna : Efek spasmogenik meperidin Saluran cerna : Efek spasmogenik meperidin

terhadap lambung dan usus kecil lebih lemah terhadap lambung dan usus kecil lebih lemah dari pada morfin. Kontraksi propulsive dan dari pada morfin. Kontraksi propulsive dan nonpropulsif saluran cerna berkurang. nonpropulsif saluran cerna berkurang.

Otot bronkus : menghilangkan Otot bronkus : menghilangkan bronkospasme oleh histamine dan metakolin. bronkospasme oleh histamine dan metakolin.

Ureter : Peristaltik ureter berkurang Ureter : Peristaltik ureter berkurang Uterus : Meperidin sedikit merangsang Uterus : Meperidin sedikit merangsang

uterus dewasa yang tidak hamil. Aktivitas uterus dewasa yang tidak hamil. Aktivitas uterus hamil tua tidak banyak dipengaruhi uterus hamil tua tidak banyak dipengaruhi oleh meperidinoleh meperidin. .

Page 23: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik Farmakokinetik Absorbsi meperidin setelah pemberian Absorbsi meperidin setelah pemberian

cara apapun berlangsung baik. Akan cara apapun berlangsung baik. Akan tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak tetapi kecepatan absorbsi mungkin tidak teratur setelah suntikan IM. Kadar teratur setelah suntikan IM. Kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 45 puncak dalam plasma dicapai dalam 45 menit. menit.

50% mengalami metabolisme intas 50% mengalami metabolisme intas pertama pada per oral masa paruh pertama pada per oral masa paruh meperidin meperidin ++ 3 jam, 1/3 dari satu dosis 3 jam, 1/3 dari satu dosis meperidin ditemukan dalam urin dalam meperidin ditemukan dalam urin dalam bentuk derivat N-dimetilasi. bentuk derivat N-dimetilasi.

Page 24: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

IndikasiIndikasi

Meperidin sbg AnalgesiaMeperidin sbg Analgesia Tindakan diagnostik seperti sitoskopi, Tindakan diagnostik seperti sitoskopi,

pielografi netrogad gastroskopi dan pielografi netrogad gastroskopi dan pneumoensefalografi pneumoensefalografi

Page 25: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek Samping, Kontra Indikasi, Efek Samping, Kontra Indikasi, dan Intoksikasi dan Intoksikasi

Efek samping ringan: Efek samping ringan: pusing, pusing, berkeringat, euphoria, mulut kering, berkeringat, euphoria, mulut kering, mual, muntah, perasaan lemah, mual, muntah, perasaan lemah, gangguan penglihatan, palpitasi, gangguan penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi disforia, sinkop dan sedasi

Kontra indikasi penggunaan meperidin Kontra indikasi penggunaan meperidin menyerupai kontra indikasi terhadap menyerupai kontra indikasi terhadap morfin dan opioid lain. morfin dan opioid lain.

Page 26: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Adiksi dan ToleransiAdiksi dan Toleransi

Toleransi terhadap efek depresi Toleransi terhadap efek depresi meperidin timbul lebih lambat dibanding meperidin timbul lebih lambat dibanding dengan morfin.dengan morfin.

Gejala putus obat pada penghentian Gejala putus obat pada penghentian tiba-tiba penggunaan meperidin timbul tiba-tiba penggunaan meperidin timbul lebih cepat tapi berlangsung lebih singkat lebih cepat tapi berlangsung lebih singkat daripada gejala setelah penghentian daripada gejala setelah penghentian morfin dengan gangguan sistem otonom morfin dengan gangguan sistem otonom yang lebih ringan yang lebih ringan

Page 27: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

METADON DAN OPIOID LAINMETADON DAN OPIOID LAIN

METADONMETADON Farmakodinamik Farmakodinamik SSP : efek analgesik 7,5-10 mg metadon sama kuat SSP : efek analgesik 7,5-10 mg metadon sama kuat

dengan efek 10 mg morfin. Dalam dosis tunggal dengan efek 10 mg morfin. Dalam dosis tunggal tidak menimbulkan hypnosis sekuat morfin. tidak menimbulkan hypnosis sekuat morfin.

Otot polos : Relaksasi sediaan usus dan Otot polos : Relaksasi sediaan usus dan menghambat efek spasmogenik asetilkolin atau menghambat efek spasmogenik asetilkolin atau histamine.histamine.

Miosis yang ditimbulkan metadon lebih lama Miosis yang ditimbulkan metadon lebih lama daripada oleh miosis oleh morfin.daripada oleh miosis oleh morfin.

Sistem kardiovaskuler : -Vasodilatasi perifer – Sistem kardiovaskuler : -Vasodilatasi perifer – hipotensi orostatik. hipotensi orostatik.

Page 28: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik : Farmakokinetik : Setelah suntikan metadon subkutan Setelah suntikan metadon subkutan

ditemukan kadar dalam plasma yang tinggi ditemukan kadar dalam plasma yang tinggi selama 10 menit pertamaselama 10 menit pertama

Sekitar 90% metadon terikat protein Sekitar 90% metadon terikat protein plasma. Metadon diabsorbsi baik lewat plasma. Metadon diabsorbsi baik lewat usus. usus.

Sebagian besar metadon yang diberikan Sebagian besar metadon yang diberikan akan ditemukan dalam urin dan tinja akan ditemukan dalam urin dan tinja sebagai hasil biotranformasi yaitu pirolidin sebagai hasil biotranformasi yaitu pirolidin dan pirolin. dan pirolin.

Kurang dari 10% mengalami ekskresi dalam Kurang dari 10% mengalami ekskresi dalam bentuk asli. bentuk asli.

Page 29: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi :Indikasi :

AnelgesiaAnelgesia

AntitusifAntitusif

Page 30: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek Samping : Efek Samping :

Perasaan ringan, pusing, kantuk, fungsi Perasaan ringan, pusing, kantuk, fungsi mental terganggu, berkeringat, pruritus, mental terganggu, berkeringat, pruritus, mual dan muntahmual dan muntah. .

Page 31: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Toleransi dan Kemungkinan Toleransi dan Kemungkinan AdiksiAdiksi

Toleransi metadon dapat timbul terhadap efek Toleransi metadon dapat timbul terhadap efek analgetik, mual, anorexia miotik, sedasi, depresi analgetik, mual, anorexia miotik, sedasi, depresi napas, dan efek kardiovaskuler, tetapi tidak napas, dan efek kardiovaskuler, tetapi tidak timbul terhadap konstipasi.timbul terhadap konstipasi.

Timbulnya ketergantungan fisik setelah Timbulnya ketergantungan fisik setelah pemberian metadon secara kronik dapat pemberian metadon secara kronik dapat dibuktikan dengan cara menghentikan obat atau dibuktikan dengan cara menghentikan obat atau dengan memberikan nalorfin. Kemungkinan dengan memberikan nalorfin. Kemungkinan timbulnya adiksi ini lebih kecil daripada bahaya timbulnya adiksi ini lebih kecil daripada bahaya adiksi morfin. adiksi morfin.

Page 32: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PROPOKSIVENPROPOKSIVEN Farmakodinamik Farmakodinamik Propoksifen berefek analgetik karena kerja Propoksifen berefek analgetik karena kerja

sentralnya.Kurang selektif dibandingkan sentralnya.Kurang selektif dibandingkan morfin. Propoksifen 65-100 mg secara oral morfin. Propoksifen 65-100 mg secara oral memberikan efek yang sama kuat dengan memberikan efek yang sama kuat dengan 65 mg kodein, sedangkan 130 mg 65 mg kodein, sedangkan 130 mg propoksifen parental menimbulkan propoksifen parental menimbulkan perasaan panas dan iritasi ditempat perasaan panas dan iritasi ditempat suntikan. suntikan.

Page 33: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik Farmakokinetik Propoksifen diabsorbsi setelah Propoksifen diabsorbsi setelah

pemberian oral maupun parental seperti pemberian oral maupun parental seperti kodein, aktifitas jauh berkurang jika kodein, aktifitas jauh berkurang jika propoksifen diberikan peroral propoksifen diberikan peroral

Page 34: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi Indikasi Propoksifen digunakan untuk nyeri ringan Propoksifen digunakan untuk nyeri ringan

hingga nyeri sedang. hingga nyeri sedang.

Efek samping Efek samping Dosis terapi : tidak berpengaruh pada Dosis terapi : tidak berpengaruh pada

kardiovaskulerkardiovaskuler Dosis ekuianalgetik : mual, anoreksia, Dosis ekuianalgetik : mual, anoreksia,

sembelit, nyeri perut dan kantuk sembelit, nyeri perut dan kantuk Dosis toksik : Depresi SSP dan depresi napasDosis toksik : Depresi SSP dan depresi napas Dosis lebih besar : Konvulsi.Dosis lebih besar : Konvulsi.

Page 35: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Adiksi : Adiksi :

Timbulnya adiksi terhadap propoksifen Timbulnya adiksi terhadap propoksifen lebih kecil kemungkinannya daripada lebih kecil kemungkinannya daripada terhadap kodein.terhadap kodein.

Penghentian tiba-tiba pada terapi : Penghentian tiba-tiba pada terapi : Gejala putus obat ringan. Gejala putus obat ringan.

Page 36: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANTAGONIS OPIOID DAN ANTAGONIS OPIOID DAN AGONIS PARSIALAGONIS PARSIAL

ANTAGONIS OPIOID ANTAGONIS OPIOID Nalokson merupakan prototip antagonis Nalokson merupakan prototip antagonis

opioid yang relatif murni, demikian pula opioid yang relatif murni, demikian pula naltrekson yang dapat diberikan peroral naltrekson yang dapat diberikan peroral dan memperlihatkan masa kerja yang dan memperlihatkan masa kerja yang lebih lama daripada nalokson. Kedua lebih lama daripada nalokson. Kedua obat ini merupakan antagonis kompetitif obat ini merupakan antagonis kompetitif pada reseptor pada reseptor κκ,,δδ,µ,µ, tetapi afinitasnya , tetapi afinitasnya terhadap reseptor terhadap reseptor µµ jauh lebih tinggi. jauh lebih tinggi.

Page 37: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakodinamik :Farmakodinamik :

Efek tanpa pengaruh OpioidEfek tanpa pengaruh Opioid Pada berbagai eksperimen diperlihatkan Pada berbagai eksperimen diperlihatkan

bahwa Nalokson : bahwa Nalokson : Menurunkan ambang nyeri pada mereka yang Menurunkan ambang nyeri pada mereka yang

biasanya ambang nyerinya tinggi. biasanya ambang nyerinya tinggi. Mengantagonis efek analgetik plasebo. Mengantagonis efek analgetik plasebo. Mengantagonis analgesia yang terjadi akibat Mengantagonis analgesia yang terjadi akibat

perangsangan akibat jarum akupuntur.perangsangan akibat jarum akupuntur.

Nalorfin dan levelorfan juga menimbulkan Nalorfin dan levelorfan juga menimbulkan depresi napas yang diduga karena kerjanya depresi napas yang diduga karena kerjanya pada reseptorpada reseptor . .

Page 38: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek dengan Pengaruh OpioidEfek dengan Pengaruh Opioid Semua efek agonis opioid pada reseptor Semua efek agonis opioid pada reseptor

diantagonis oleh nalokson dosis kecil diantagonis oleh nalokson dosis kecil (0,4-0,8 mg) yang diberikan IM atau IV. (0,4-0,8 mg) yang diberikan IM atau IV.

Pada dosis besar nalokson yang Pada dosis besar nalokson yang menyebabkan kebalikan efek menyebabkan kebalikan efek psikotomimetik dan disforia akibat psikotomimetik dan disforia akibat agonis-antagonis. agonis-antagonis.

Page 39: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik : Farmakokinetik : Nalokson hy dapat diberikan parental, secara oral Nalokson hy dapat diberikan parental, secara oral

mengalami metabolisme lintas pertama. Di mengalami metabolisme lintas pertama. Di metabolisme dihati terutama dengan glukoronidasi metabolisme dihati terutama dengan glukoronidasi t1/2 1 jam masa kerja 1-4 jam. t1/2 1 jam masa kerja 1-4 jam.

Naltrekson efektif peroral, kadar puncak 1-2 jam, Naltrekson efektif peroral, kadar puncak 1-2 jam, t1/2 3 jam masa kerja mendekati 24 jam. t1/2 3 jam masa kerja mendekati 24 jam. Metabolitnya, 6-naltreksol,. Metabolitnya, 6-naltreksol,.

Naltrekson lebih poten dari Nalokson, pada pasien Naltrekson lebih poten dari Nalokson, pada pasien adiksi opioid pemberian 100 mg secara oral dapat adiksi opioid pemberian 100 mg secara oral dapat menghambat efek euphoria yang ditimbulkan oleh menghambat efek euphoria yang ditimbulkan oleh 25 mg heroin IV selama 48 jam 25 mg heroin IV selama 48 jam

Page 40: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Toleransi Dan Toleransi Dan Ketergantungan FisikKetergantungan Fisik

Nalokson, nalorfin dan levalorfan kecil Nalokson, nalorfin dan levalorfan kecil kemungkinannya disalahgunakan sebab : kemungkinannya disalahgunakan sebab : Tidak menyebabkan ketergantungan fisik Tidak menyebabkan ketergantungan fisik Tidak menyokong ketergantungan fisik Tidak menyokong ketergantungan fisik

morfin morfin Dari segi subyektif dianggap sebagai Dari segi subyektif dianggap sebagai

obat yang kurang menyenangkan bagi obat yang kurang menyenangkan bagi para pecandu. para pecandu.

Page 41: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi :Indikasi :

Mengatasi depresi napas akibat takar Mengatasi depresi napas akibat takar lajak opioid, pada bayi yang baru lajak opioid, pada bayi yang baru dilahirkan oleh ibu yang mendapat opioid dilahirkan oleh ibu yang mendapat opioid sewaktu persalinan. sewaktu persalinan.

Akibat tentamen suicide dengan suatu Akibat tentamen suicide dengan suatu opioidopioid

Mendiagnosis dan mengobati Mendiagnosis dan mengobati ketergantungan fisik terhadap opioid. ketergantungan fisik terhadap opioid.

Page 42: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Sediaan dan Posologi Sediaan dan Posologi Nalorfin HCl (Nalin HCl) : Parenteral 0,2 Nalorfin HCl (Nalin HCl) : Parenteral 0,2

mg nalorfin / ml untuk anak, 5 mg nalorfin mg nalorfin / ml untuk anak, 5 mg nalorfin / ml untuk dewasa. / ml untuk dewasa.

Juga tersedia levalorfon 1 mg/ml dan Juga tersedia levalorfon 1 mg/ml dan nalokson 0,4 mg/ml nalokson 0,4 mg/ml

Page 43: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

AGONIS PARSIALAGONIS PARSIAL PENTAZOSINPENTAZOSIN Farmakodinamik : Farmakodinamik : Antagonis lemah reseptor , agonis kuat reseptor Antagonis lemah reseptor , agonis kuat reseptor

sehingga tidak mengantagonis depresi napas sehingga tidak mengantagonis depresi napas oleh morfin. oleh morfin.

Efek pada SSp mirip opioid : menyebabkan Efek pada SSp mirip opioid : menyebabkan analgesia, sedasi dan depresi napas. analgesia, sedasi dan depresi napas.

Efek pada saluran cerna mirip efek opioid, Efek pada saluran cerna mirip efek opioid, sedangkan pada uterus efeknya mirip efek sedangkan pada uterus efeknya mirip efek meperidin.meperidin.

Respon kardiovaskuler, dosis tinggi Respon kardiovaskuler, dosis tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung. frekuensi denyut jantung.

Page 44: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik : Farmakokinetik : Diserap baik lewat pemberian apa saja, Diserap baik lewat pemberian apa saja,

tetapi karena mengalami metabolisme tetapi karena mengalami metabolisme lintas pertama, biovaibilitas peroral lintas pertama, biovaibilitas peroral bervariasi di metabolisme efektif dihati, bervariasi di metabolisme efektif dihati, diekskresi sebagai metabolit lewat urin. diekskresi sebagai metabolit lewat urin.

Indikasi : Indikasi : Mengatasi nyeri sedang Mengatasi nyeri sedang Medikasi praanestetik Medikasi praanestetik

Page 45: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

BUTORFANOL BUTORFANOL Pada pasien pasca bedah, suntikan Pada pasien pasca bedah, suntikan

Butorfanol menimbulkan analgesia dan Butorfanol menimbulkan analgesia dan depresi napas menyerupai efek akibat depresi napas menyerupai efek akibat suntikan 10 mg morfin atau 80 mg suntikan 10 mg morfin atau 80 mg meperidin. meperidin.

Dosisi abalgesik butorfanol, meningkatkan Dosisi abalgesik butorfanol, meningkatkan tekanan arteri pulmonal dan kerja jantung. tekanan arteri pulmonal dan kerja jantung.

Butorfanol mirip dengan morfin dalam hal Butorfanol mirip dengan morfin dalam hal mula kerja. Waktu tercapainya kadar mula kerja. Waktu tercapainya kadar puncak dan masa kerja, t1/2 kira-kira 3 jampuncak dan masa kerja, t1/2 kira-kira 3 jam

Page 46: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek samping : Efek samping : Kantuk Kantuk Rasa lemah Rasa lemah Berkeringat Berkeringat Rasa mengambang dan Rasa mengambang dan Mual Mual Gangguan kardiovaskuler palpitasi dan Gangguan kardiovaskuler palpitasi dan

gangguan kulit rash.gangguan kulit rash.

Page 47: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi : Indikasi : Butorfanol efektif mengatasi nyeri akut Butorfanol efektif mengatasi nyeri akut

pasca bedah.pasca bedah. Untuk medikasi praanestetik tetapi efek Untuk medikasi praanestetik tetapi efek

sedasinya lebih kuat.sedasinya lebih kuat.

Page 48: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Kontra Indikasi :Kontra Indikasi : Untuk nyeri yang disertai infark miokard Untuk nyeri yang disertai infark miokard

akut. akut.

Page 49: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

BUPRENORFINBUPRENORFIN Menimbulkan analgesia dan efek lain Menimbulkan analgesia dan efek lain

pada SSP seperti morfin pada SSP seperti morfin Tergantung dosis, buprenorfin Tergantung dosis, buprenorfin

menyebabkan gejala abstinensi pada menyebabkan gejala abstinensi pada pasien yang sedang menggunakan pasien yang sedang menggunakan agonis reseptor untuk beberapa agonis reseptor untuk beberapa minggu. minggu.

Buprenorfin diabsorbsi relatif baik, Buprenorfin diabsorbsi relatif baik, buprenorfin 0,4-0,8 mg sublingual buprenorfin 0,4-0,8 mg sublingual menimbulkan abelgesia yang baik menimbulkan abelgesia yang baik pada pasien pasca bedahpada pasien pasca bedah

Page 50: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Kadar puncak dalam darah dapat dicapai Kadar puncak dalam darah dapat dicapai dalam 5 menit setelah suntikan IM dan 1-dalam 5 menit setelah suntikan IM dan 1-2 jam oral / sublingual, t1/2 3 jam 2 jam oral / sublingual, t1/2 3 jam

Buprenorfin dapat menimbulkan Buprenorfin dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan tanda-tanda ketergantungan fisik dan tanda-tanda putus obat seperti morfin, tetapi tidak putus obat seperti morfin, tetapi tidak terlalu berat. terlalu berat.

Page 51: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

TRAMADOL TRAMADOL Adalah analog kodein sintetik yang Adalah analog kodein sintetik yang

merupakan agonis reseptor yang lemah. merupakan agonis reseptor yang lemah. Tramadol untuk nyeri ringan sampai Tramadol untuk nyeri ringan sampai

sedang, tetapi untuk nyeri berat atau sedang, tetapi untuk nyeri berat atau kronik lebih lemah.kronik lebih lemah.

Untuk nyeri persalinan tramadol sama Untuk nyeri persalinan tramadol sama efektif dengan meperidin efektif dengan meperidin

Page 52: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek samping yang umum mual, muntah, Efek samping yang umum mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, dan sakit pusing, mulut kering, sedasi, dan sakit kepala. kepala.

Tramadol dapat menyebabkan konvulsi Tramadol dapat menyebabkan konvulsi atau kambuhnya serangan konvulsi. atau kambuhnya serangan konvulsi.

Page 53: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANTITUSIF NON OPIOIDANTITUSIF NON OPIOID

DEKSTROMETORFANDEKSTROMETORFAN Dekstrometorfan berbeda dengan I-Dekstrometorfan berbeda dengan I-

isomernya, tidak berefek analgesik atau isomernya, tidak berefek analgesik atau bersifat adiktif. bersifat adiktif.

Toksisitas zat ini rendah sekali, tetapi Toksisitas zat ini rendah sekali, tetapi dosisi sangat tinggi mungkin dosisi sangat tinggi mungkin menimbulkan depresi napas. menimbulkan depresi napas.

Page 54: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Dekstrometorfan tersedia dalam bentuk Dekstrometorfan tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan sebagai sirop dengan tablet 10 mg dan sebagai sirop dengan akdar 10 mg dan 15 mg / 5 ml. Dosisi akdar 10 mg dan 15 mg / 5 ml. Dosisi dewasa 10-30 mg diberikan 3-4 kali dewasa 10-30 mg diberikan 3-4 kali sehari. sehari.

Page 55: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

NOSKAPINNOSKAPIN Noskapin merupakan penglepas histamine Noskapin merupakan penglepas histamine

yang paten , dosis besar dapat yang paten , dosis besar dapat menyebabkan bronkokontriksi dan menyebabkan bronkokontriksi dan hipotensi sementara. hipotensi sementara.

Zat ini tidak menimbulkan habituasi Zat ini tidak menimbulkan habituasi maupun adiksi. Dosis sampai 90 mg tidak maupun adiksi. Dosis sampai 90 mg tidak menimbulkan depresi napas. menimbulkan depresi napas.

Dosis yang dianjurkan 3-4 kali 15-30 mg Dosis yang dianjurkan 3-4 kali 15-30 mg sehari. Dosis tunggal 60 mg pernah sehari. Dosis tunggal 60 mg pernah digunakan untuk batuk paroksismaldigunakan untuk batuk paroksismal. .

Page 56: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Berbagai kelebihan dan kekurangan dari Berbagai kelebihan dan kekurangan dari analgetik opioid : analgetik opioid :

Morfin, merupakan prototipe dari obat ini, yang Morfin, merupakan prototipe dari obat ini, yang tersedia dalam bentuk suntikan, per-oral tersedia dalam bentuk suntikan, per-oral (ditelan) dan per-oral lepas lambat. Sediaan (ditelan) dan per-oral lepas lambat. Sediaan lepas lambat memungkinkan penderita terbebas lepas lambat memungkinkan penderita terbebas dari rasa nyeri selama 8-12 jam dan banyak dari rasa nyeri selama 8-12 jam dan banyak digunakan untuk mengobati nyeri menahun.digunakan untuk mengobati nyeri menahun.

Analgetik opioid seringkali menyebabkan Analgetik opioid seringkali menyebabkan

sembelit, terutama pada usia lanjut. Pencahar sembelit, terutama pada usia lanjut. Pencahar (biasanya pencahar perangsang, contohnya (biasanya pencahar perangsang, contohnya senna atau fenolftalein) bisa membantu senna atau fenolftalein) bisa membantu mencegah atau mengatasi sembelit mencegah atau mengatasi sembelit

Page 57: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Opioid dosis tinggi sering menyebabkan Opioid dosis tinggi sering menyebabkan ngantuk. Untuk mengatasinya bisa ngantuk. Untuk mengatasinya bisa diberikan obat-obat perangsang diberikan obat-obat perangsang (misalnya metilfenidat). (misalnya metilfenidat).

Analgetik opioid bisa memperberat mual Analgetik opioid bisa memperberat mual yang dirasakan oleh penderita. Untuk yang dirasakan oleh penderita. Untuk mengatasinya diberikan obat anti mengatasinya diberikan obat anti muntah, baik dalam bentuk per-oral, muntah, baik dalam bentuk per-oral, supositoria maupun suntikan (misalnya supositoria maupun suntikan (misalnya metaklopramid, hikroksizin dan metaklopramid, hikroksizin dan proklorperazin).proklorperazin).

Page 58: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Opioid dosis tinggi bisa menyebabkan Opioid dosis tinggi bisa menyebabkan reaksi yang serius, seperti melambatnya reaksi yang serius, seperti melambatnya laju pernafasan dan bahkan koma. Efek laju pernafasan dan bahkan koma. Efek ini bisa dilawan oleh nalokson, suatu ini bisa dilawan oleh nalokson, suatu penawar yang diberikan secara penawar yang diberikan secara intravena. intravena.

Page 59: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANALGESIK ANTIPIRETIK, ANALGESIK ANTIPIRETIK, ANALGESIK AINS, OBAT ANALGESIK AINS, OBAT GANGGUAN SENDI LAINNYAGANGGUAN SENDI LAINNYA(ANALGETIK NON (ANALGETIK NON NARKOTIK)NARKOTIK)

Page 60: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Obat Analgesik Non-Narkotik dalam Ilmu Obat Analgesik Non-Narkotik dalam Ilmu

Farmakologi juga sering dikenal dengan Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. sentral.

Page 61: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Semua analgetik non-opiod (kecuali Semua analgetik non-opiod (kecuali asetaminofen)asetaminofen) merupakan obat anti merupakan obat anti peradangan non-steroid peradangan non-steroid (NSAID, anti-(NSAID, anti-inflammatory drug).inflammatory drug).

Obat-obat ini bekerja melalui Obat-obat ini bekerja melalui 22 caracara : : Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu

suatu sistem yang bertanggung jawab suatu sistem yang bertanggung jawab terhadap timbulnya rasa nyeri. terhadap timbulnya rasa nyeri.

Mengurangi peradangan, pembengkakan dan Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka dan memperburuk rasa nyeri dan memperburuk rasa nyeri

Page 62: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek FarmakodinamikEfek Farmakodinamik Efek Analgesik :Efek Analgesik : Sebagai analgesic, obat mirip aspirin hanya Sebagai analgesic, obat mirip aspirin hanya

efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, missal sakit kepala miagia, sampai sedang, missal sakit kepala miagia, artralgia dan nyeri lain yang berasal dari artralgia dan nyeri lain yang berasal dari integument. integument.

Efek antipiretik : Efek antipiretik : Obat mirip asphirin akan menurunkan suhu Obat mirip asphirin akan menurunkan suhu

badan hanya pada keadaan demam. badan hanya pada keadaan demam. Efek Anti Inflamasi :Efek Anti Inflamasi : Obat mirip aspirin lebih dimanfaatkan sebagai Obat mirip aspirin lebih dimanfaatkan sebagai

anti inflamasi pada pengobatan kelainan anti inflamasi pada pengobatan kelainan muskuloskeletel muskuloskeletel

Page 63: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek Samping Efek Samping Induksi tukak lambung / tukak peptik Induksi tukak lambung / tukak peptik Gangguan fungsi trombosit Gangguan fungsi trombosit Reaksi hipersensitifitas (pada beberapa Reaksi hipersensitifitas (pada beberapa

orang) terhadap aspirin dan obat mirip orang) terhadap aspirin dan obat mirip aspirin (seperti rimtis vasomotor, edema aspirin (seperti rimtis vasomotor, edema angioneurotik, urtikaria, asma bronchial) angioneurotik, urtikaria, asma bronchial)

(FKUI, 2007)(FKUI, 2007)

Page 64: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PEMBAHASAN OBAT IPEMBAHASAN OBAT I(FKUI, 2007)(FKUI, 2007)

SALISILAT, SALISILAMID & SALISILAT, SALISILAMID & DEFLUNISAL DEFLUNISAL

SALISILATSALISILAT Farmakodinamik :Farmakodinamik : Salisilat, khususnya asetosal digunakan Salisilat, khususnya asetosal digunakan

sebagai analgesic, antipiretik dan sebagai analgesic, antipiretik dan antiinflamasi. antiinflamasi.

Page 65: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Farmakokinetik Farmakokinetik Per oral, diabsorbsi utuh dilambung dan Per oral, diabsorbsi utuh dilambung dan

sebagian besar di usus halus bagian sebagian besar di usus halus bagian atas, kemudian menyebar ke seluruh atas, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan cairan transeluler. tubuh dan cairan transeluler.

Page 66: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi Indikasi Antipiretik Antipiretik Analgesik Analgesik Demam reumatik akut Demam reumatik akut Arthritis reumatid Arthritis reumatid Mencegah thrombus koroner, thrombus Mencegah thrombus koroner, thrombus

vena dalam vena dalam

Page 67: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Sediaan Sediaan Aspirin : tablet 100 mg (anak)Aspirin : tablet 100 mg (anak) 500 mg (dewasa) 500 mg (dewasa)

Page 68: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

SALISILAMID SALISILAMID Eefek analgesik salisilamid lebih rendah Eefek analgesik salisilamid lebih rendah

daripada salisilat, mengalami metabolisme daripada salisilat, mengalami metabolisme lintas pertama.lintas pertama.

Pemberian bersama meningkatkan efek terapi Pemberian bersama meningkatkan efek terapi dan toksisitas obat tersebut. dan toksisitas obat tersebut.

Dosis Analgesik antipiretik untuk orang dewasa Dosis Analgesik antipiretik untuk orang dewasa 3-4 X 300-600 mg sehari, anak GS 3-4 X 300-600 mg sehari, anak GS mg/kgBB/hari, 6 X sehari untuk dosis reumatik, mg/kgBB/hari, 6 X sehari untuk dosis reumatik, oral 3-6 kali 2 g sehari oral 3-6 kali 2 g sehari

Page 69: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

DEFLUNISAL DEFLUNISAL Analgesik dan Anti inflamasi Analgesik dan Anti inflamasi Tidak bersifat antipiretik Tidak bersifat antipiretik Indikasi : Indikasi : Analgesik ringan sampai sedang. Dosis Analgesik ringan sampai sedang. Dosis

awal 500 mg disusul 250-500 tiap 8-12 awal 500 mg disusul 250-500 tiap 8-12 jam. jam.

Untuk Osteoartritis : Untuk Osteoartritis : Dosis awal 2 kali 250-500 mg sehari tidak Dosis awal 2 kali 250-500 mg sehari tidak

melampaui, 1,5 gram sehari.melampaui, 1,5 gram sehari. Dosis pemeliharaan. Dosis pemeliharaan.

Page 70: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PARA AMINOFENOL PARA AMINOFENOL Derivat para amino fenol : fenasetin & Derivat para amino fenol : fenasetin &

asetaminofen (parasetamol) asetaminofen (parasetamol) Farmakondinamik Farmakondinamik Serupa dengan salisilat yaitu Serupa dengan salisilat yaitu

menghilangkan atau mengurangi nyeri menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. ringan sampai sedang.

Menurunkan suhu tubuh Menurunkan suhu tubuh

Page 71: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

FarmakokinetikFarmakokinetik Absorbsi lewat saluran cerna t½ 1-3 jam Absorbsi lewat saluran cerna t½ 1-3 jam

konsentrasi tertinggi dalam plasma ½ konsentrasi tertinggi dalam plasma ½ jam. Dimetabolisma oleh enzim jam. Dimetabolisma oleh enzim mukrosom hati. Konjugasi asam mukrosom hati. Konjugasi asam glukuronat & asam sulfat, ekskresi glukuronat & asam sulfat, ekskresi melalui ginjal. melalui ginjal.

Page 72: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Indikasi Indikasi Analgesik dan Antipiretik Analgesik dan Antipiretik

Efek Samping Efek Samping eritemaeritema urtikariaurtikaria demamdemam lesi mukosa lesi mukosa

Toksisitas Akut Toksisitas Akut Nekrosis hatiNekrosis hati Nekrosis tubuli renalis Nekrosis tubuli renalis Koma hipoglikemik Koma hipoglikemik

Page 73: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Sediaan dan Pasologi Sediaan dan Pasologi Parasetamol : obat tunggal, tablet 500 mg atau Parasetamol : obat tunggal, tablet 500 mg atau

sirup 120 mg/5 ml kombinasi tetap dalam bentuk sirup 120 mg/5 ml kombinasi tetap dalam bentuk tablet atau cairan. tablet atau cairan.

Parasetamol dewasa 300 mg – 1 g per kali Parasetamol dewasa 300 mg – 1 g per kali maksimum 4 g per hari. Anak 6-12 th : 150 – 300 maksimum 4 g per hari. Anak 6-12 th : 150 – 300 mg/kali maksimum 1,2 g/hari. 1-6 tahun : 60 – mg/kali maksimum 1,2 g/hari. 1-6 tahun : 60 – 120 mg/hari maksimum 6 hari sekali. Dibawah 1 120 mg/hari maksimum 6 hari sekali. Dibawah 1 tahun : 60 mg/ kali maksimum 6 kali sehari. tahun : 60 mg/ kali maksimum 6 kali sehari.

Page 74: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PIRAZOLON DAN DERIVAT PIRAZOLON DAN DERIVAT Diprion, fenilbutazon, oksifenbutazon, Diprion, fenilbutazon, oksifenbutazon,

antipirin dan aminopirin. antipirin dan aminopirin. Indikasi Indikasi Analgesik Analgesik Antipiretik Antipiretik Anti Inflamasinya lemah Anti Inflamasinya lemah Efek Samping Dan Intoksikasi Efek Samping Dan Intoksikasi Agranulositosis (dipiron)Agranulositosis (dipiron) Hemolis, edema, tremor, mual, muntah, Hemolis, edema, tremor, mual, muntah,

perdarahan lambung dan anuria. (Dipiron)perdarahan lambung dan anuria. (Dipiron)

Page 75: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

FENILBUTAZON & OKSIFENBUTAZONFENILBUTAZON & OKSIFENBUTAZON

Tidak lagi dianjurkan sebagai anti Tidak lagi dianjurkan sebagai anti inflamasiinflamasi

Page 76: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANALGESIK ANTI INFLAMASI ANALGESIK ANTI INFLAMASI NON STEROID LAINNYA NON STEROID LAINNYA

ASAM MEFENAMAT & MEKLOFENAMAT ASAM MEFENAMAT & MEKLOFENAMAT Asam mefenamat sebagai analgesik, anti Asam mefenamat sebagai analgesik, anti

inflamasi, kurang efektif disbanding aspirin inflamasi, kurang efektif disbanding aspirin

Meklofenamat digunakan sebagai obat Meklofenamat digunakan sebagai obat antiinflamasi pada terapi arthritis antiinflamasi pada terapi arthritis rheumatoid dan ostecartritis rheumatoid dan ostecartritis

Page 77: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek SampingEfek Samping

DispesiaDispesia DiareDiare Iritasi mukosa lambung Iritasi mukosa lambung Hipersensitivitas (eritemia kulit dan Hipersensitivitas (eritemia kulit dan

bronkokontriksi bronkokontriksi Anemia hemolitikAnemia hemolitik

Dosis asam mefenamat 2-3 kali 250-Dosis asam mefenamat 2-3 kali 250-500 mg sehari 500 mg sehari

Meklofenamat : 200-400 mg sehari Meklofenamat : 200-400 mg sehari untuk terapi penyakit sendiuntuk terapi penyakit sendi

Page 78: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Contoh obat analgesik antiinflamasi nonsteroid Contoh obat analgesik antiinflamasi nonsteroid lainnya adalahlainnya adalah : :

Dilofenak Dilofenak Fenbufen Fenbufen Ibubrofen Ibubrofen Ketoprofen Ketoprofen Naproksen Naproksen Asam Tiaprofenat Asam Tiaprofenat Indometasin Indometasin Peroksikam dan meloksikam Peroksikam dan meloksikam Nabumeton Nabumeton Koks – 2 selektifKoks – 2 selektif

Page 79: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

OBAT PIRAIOBAT PIRAI Ada 2 kelompok obat pirai : Ada 2 kelompok obat pirai :

Yang menghentikan proses inflamasi Yang menghentikan proses inflamasi akut,misalnya: akut,misalnya: Kolkisin Kolkisin Fenilbutazon Fenilbutazon Oksifenbutazon Oksifenbutazon EndometasinEndometasin

Yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya Yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya : : ProbenesidProbenesid AlpurinolAlpurinol SulfinpirasolSulfinpirasol

Page 80: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ANTIREUMATIK PRAMODIFIKASI ANTIREUMATIK PRAMODIFIKASI

PENYAKIT (APP)PENYAKIT (APP) Yang Tergolong kelompok ini adalahYang Tergolong kelompok ini adalah

:: Metrotreksat Metrotreksat AzatioprinAzatioprin Penisilamin Penisilamin hidroksiklorakmin hidroksiklorakmin Klorokuin Klorokuin Senyawa emas dan Senyawa emas dan SulfasalazinSulfasalazin

Page 81: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

PEMBAHASAN OBAT IIPEMBAHASAN OBAT II((http://http://ishak.unpad.ao.id/?pishak.unpad.ao.id/?p=886=886))

PARACETAMOLPARACETAMOL Parasetamol yang dijual Parasetamol yang dijual

dengan berbagai nama dengan berbagai nama dagang. Beberapa dagang. Beberapa diantaranya adalah Sanmol, diantaranya adalah Sanmol, Pamol, Fasidol, Panadol, Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain Itramol dan lain lain

Page 82: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Dalam sediaannya sering dikombinasi Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan cofein yang berfungsi dengan cofein yang berfungsi meningkatkan efektivitasnya tanpa meningkatkan efektivitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.perlu meningkatkan dosisnya.

Paracetamol adalah sebuah obat Paracetamol adalah sebuah obat analgetik untuk pasien yang tak tahan analgetik untuk pasien yang tak tahan asetosal (dikenal dengan nama asetosal (dikenal dengan nama populer : aspirin)populer : aspirin)

Page 83: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Kontra IndikasiKontra Indikasi : : Hipersensitif terhadap Hipersensitif terhadap

parasetamol dan defisiensi parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat glokose-6-fosfat dehidroganase tidak boleh dehidroganase tidak boleh digunakan pada penderita digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hatidengan gangguan fungsi hati..

Page 84: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Paracetamol sering dikombinasikan dengan Paracetamol sering dikombinasikan dengan aspirin untuk mengatasi rasa nyeri pada aspirin untuk mengatasi rasa nyeri pada rematik sebab paracetamol tidak mempunyai rematik sebab paracetamol tidak mempunyai efek anti inflamasi seperti aspirin sehingga efek anti inflamasi seperti aspirin sehingga bila kedua obat ini digabung maka akan bila kedua obat ini digabung maka akan didapatkan sinergi pengobatan yang bagus didapatkan sinergi pengobatan yang bagus pada penyakit rematik. pada penyakit rematik.

Paracetamol aman diberikan pada wanita Paracetamol aman diberikan pada wanita hamil dan menyusui namun tetap dianjurkan hamil dan menyusui namun tetap dianjurkan pada wanita hamil untuk meminum obat ini pada wanita hamil untuk meminum obat ini bila benar-benar membutuhkan dan dalam bila benar-benar membutuhkan dan dalam pengawasan dokter.pengawasan dokter.

Page 85: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

NEURALGINNEURALGIN

Indikasi :Indikasi :

Meringankan rasa nyeri pada sakit Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala pada migrain, kepala, sakit kepala pada migrain, nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid. nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid.

Page 86: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Kontra Indikasi:Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap paracetamol atau Hipersensitif terhadap paracetamol atau

ibuprofen dan anti-inflamasi non-steroid ibuprofen dan anti-inflamasi non-steroid (AINS) lainnya serta caffeine penderita (AINS) lainnya serta caffeine penderita dengan ulkus peptikum (tukak lambung dengan ulkus peptikum (tukak lambung dan usus 12jari) yang berat dan aktif.dan usus 12jari) yang berat dan aktif.

Penderita dimana bila menggunakan Penderita dimana bila menggunakan acetosal atau obat-obat AINS lainnya acetosal atau obat-obat AINS lainnya akan timbul gejala asma, rhinitis akan timbul gejala asma, rhinitis (selesma) atau urtikana. (selesma) atau urtikana.

Wanita pada kehamilan tiga bulan Wanita pada kehamilan tiga bulan terakhirterakhir

Page 87: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Komposisi :Komposisi : Tiap tablet mengandung :Tiap tablet mengandung : Paracetamol...................... 350mgParacetamol...................... 350mg Ibuprofen........................ 200 mgIbuprofen........................ 200 mg Cafeine .......................... 50 mgCafeine .......................... 50 mg

Page 88: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Efek Samping :Efek Samping : Yang paling sering adalah gangguan Yang paling sering adalah gangguan

saluran eerna seperti mual, muntah, saluran eerna seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, kemerahan pada kulit, nyeri ulu hati, kemerahan pada kulit, trobositopenia, limfopenia, dll trobositopenia, limfopenia, dll

Page 89: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

Peringatan dan Perhatian :Peringatan dan Perhatian : Hati-hati penggunaan pada penderita Hati-hati penggunaan pada penderita tukak tukak

lambunglambung dan dan pendarahan saluran cernapendarahan saluran cerna (aktif/riwayat), (aktif/riwayat), penyakit hati dan ginjal berat, penyakit hati dan ginjal berat, wanita hamilwanita hamil (tidak dianjurkan) terutama pada (tidak dianjurkan) terutama pada kehamilan usia lanjut, kehamilan usia lanjut, wanita menyusuiwanita menyusui (tidak (tidak dianjurkan), dan penderita dengan dianjurkan), dan penderita dengan ketergantungan alkohol, gagal jantung, ketergantungan alkohol, gagal jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang hipertensi, dan penyakit lain yang menyebabkan retensi cairan tubuh, ganguan menyebabkan retensi cairan tubuh, ganguan pembekuan darah, asma, lupus eritomatosus pembekuan darah, asma, lupus eritomatosus sistemiksistemik..

Page 90: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

IBUPROFENIBUPROFEN Asetosal (dikenal sebagai aspirin) tidak Asetosal (dikenal sebagai aspirin) tidak

dianjurkan bila lambung pasien tidak dianjurkan bila lambung pasien tidak tahan karena sifat asamnya.tahan karena sifat asamnya.

Asetosal dalam dosis 1 tablet dewasa Asetosal dalam dosis 1 tablet dewasa menyebabkan darah menjadi encer menyebabkan darah menjadi encer sehingga perdarahan (seperti dalam haid sehingga perdarahan (seperti dalam haid atau terluka) akan sulit berhenti karena atau terluka) akan sulit berhenti karena darah tidak dapat membeku.darah tidak dapat membeku.

Asetosal juga tidak dianjurkan bila Asetosal juga tidak dianjurkan bila penyebab demam adalah virus (campak, penyebab demam adalah virus (campak, cacar air, dan sebagainya), terutama pada cacar air, dan sebagainya), terutama pada anak karena asetosal dihubungkan anak karena asetosal dihubungkan dengan komplikasi fatal yang disebut dengan komplikasi fatal yang disebut Reye syndrome Reye syndrome

Page 91: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

ASAM MEFENAMATASAM MEFENAMAT (tidak termasuk golongan obat bebas kecuali (tidak termasuk golongan obat bebas kecuali

yang 250 mg untuk orang dewasa)yang 250 mg untuk orang dewasa) Obat ini dikenal masyarakat sebagai Obat ini dikenal masyarakat sebagai

Ponstan, dan dipiron (dikenal sebagai Ponstan, dan dipiron (dikenal sebagai Antalgin atau Novalgin). Kedua obat mi tidak Antalgin atau Novalgin). Kedua obat mi tidak dibenarkan dibeli di toko obat atau apotek dibenarkan dibeli di toko obat atau apotek karena harus memakai resep. Asam karena harus memakai resep. Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik.mefenamat digunakan sebagai analgesik.

Efek samping terhadap saluran cerna sering Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.lain terhadap mukosa lambung.

Page 92: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

TRAMADOLTRAMADOL

Tramadol digunakan untuk sakit nyeri Tramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah yang menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.memerlukan waktu yang lama.

Jangan minum tramadol lebih dari 300 Jangan minum tramadol lebih dari 300 mg sehari mg sehari

Page 93: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

BENORYLATEBENORYLATE Benorylate adalah kombinasi dari Benorylate adalah kombinasi dari

parasetamol dan ester aspirin. Obat ini parasetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretikdan antipiretik

Obat ini tidak boleh digunakan untuk Obat ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap anak yang mengidap Sindrom ReyeSindrom Reye..

Page 94: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

FENTANYL FENTANYL Fentanyl termasuk obat golongan analgesik Fentanyl termasuk obat golongan analgesik

narkotika. Analgesik narkotika digunakan narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IMsediaan injeksi IM

Fentanyl digunakan untuk menghilangkan Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan kanker.sakit yang disebabkan kanker.

Pada pemakaian yang lama dapat Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak menyebabkan ketergantungan tetapi tidak sering terjadi bila pemakaiannya sesuai sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.dengan aturan.

Page 95: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

NAPROXENNAPROXEN Naproxen termasuk dalam golongan Naproxen termasuk dalam golongan

antiinflamasi nonsteroid, Naproxen antiinflamasi nonsteroid, Naproxen bekerja dengan cara menurunkan bekerja dengan cara menurunkan hormon yang menyebabkan hormon yang menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri di pembengkakan dan rasa nyeri di tubuh.tubuh.

Page 96: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

OBAT LAINNYAOBAT LAINNYA Metamizol, Aspirin (Asetosal / Asam Metamizol, Aspirin (Asetosal / Asam

asetil salisilat), Dypirone / asetil salisilat), Dypirone / Methampiron, Floctafenine, Methampiron, Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.

http://ishak.unpad.ac.id/7p-886 diakses tanggal 11 http://ishak.unpad.ac.id/7p-886 diakses tanggal 11 Mei 2010 jam 21.39. WIBMei 2010 jam 21.39. WIB

Page 97: Analgetik Narkotik & Non Narkotik Ppt

SAMPUNSAMPUN