pratama 3-4 (pegangan guru) - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/ga documents/pratama 3-4...

Post on 06-Mar-2019

304 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Percayalah Kepada Allah

Ester Mengorbankan Hidupnya Demi Umat Allah

B U K U P E G A N G A N G U R U

TAHUN BUKU3 4

P ratama

Percayalah Kepada Allah

Percayalah Kepada Allahi

Buku pelajaran ini mencakup materi pelajaran kelas Pratama yang menggambarkan beberapa kisah yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Adalah penting untuk melihat ke dalam kehidupan beberapa orang tokoh yang layak untuk dijadikan teladan. Hana dan Ester menunjukkan bagaimana mereka percaya kepada Allah dengan tidak putus-putusnya, bahkan pada saat keadaan sulit sekalipun. Beberapa orang raja Yehuda yang baik pun menunjukkan bagaimana Allah memberkati mereka yang menaati segala hukum-Nya. Paulus dan Timotius menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk memberitakan kepada orang lain tentang kasih Yesus.

Semua tokoh ini menjadi berhasil, karena mereka membangun hubungan yang begitu dekatnya dengan Allah melalui doa dan perenungan firman-Nya. Murid-murid Anda pun dapat menjadi dekat dengan Tuhan. Sama seperti mereka yang menjadi teladan pada masa yang lalu, Allahpun menghendaki agar murid-murid menjadi setia dan menyadari bahwa mereka dapat selalu percaya kepada-Nya. Allah akan melindungi dan memimpin mereka. Doronglah murid-murid Anda untuk selalu berdoa, sehingga dapat memelihara firman Allah dalam hati yang akan memimpin mereka kepada jalan kehidupan.

Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda!

Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga murid-murid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik v

Beberapa Saran Yang Membantu vii

Karakteristik Murid-Murid Anda ix

Ayat Hafalan xi

Pelajaran 1 Hana Berdoa Kepada Allah 1

Pelajaran 2 Raja Yosafat Yang Baik 11

Pelajaran 3 Raja Yoas Memperbarui Bait Allah 21

Pelajaran 4 Raja Hizkia Menyembah Allah 31

Pelajaran 5 Raja Yosia Menemukan Gulungan Kitab 41

Pelajaran 6 Ratu Ester 49

Pelajaran 7 Ezra Dan Nehemia 61

Pelajaran 8 Ulasan 71

Pelajaran 9 Maria Dan Marta Mencari Bantuan 75

Pelajaran 10 Para Pengajar Timotius Yang Baik 85

Pelajaran 11 Seorang Kusta Mengucapkan Syukur 93

Pelajaran 12 Paulus Menyatakan Kasih Kepada Onesimus 101

Pelajaran 13 Ulasan Akhir 109

DAFTAR ISI(April/Mei/Juni)

Percayalah Kepada Allah ii

PANDUAN MENGAJAR

Tahun 3 Buku 4 P R A T A M A

Percayalah Kepada Allah

Selamat datang dalam suatu kesempatan menarik lainnya untuk menjangkau anak yang berusia enam sampai delapan tahun dengan kabar baik mengenai kasih Allah. Pelajaran kwartal ini akan terfokus pada beberapa orang tokoh yang menaruh percayanya kepada Allah dalam setiap keadaan. Entahkah dalam keadaan sulit ataupun dalam keadaan menang, mereka tetap ingat untuk berdoa dan memuji Allah. Beberapa orang tokoh ini tercatat memelihara rumah Allah, bait suci pada Perjanjian Lama dan gereja pada Perjanjian Baru. Apa yang mereka percayai itu membuat hidup mereka diberkati oleh Allah. Murid-murid Anda dapat mempelajari semua teladan mereka itu. Doronglah agar murid-murid Anda dapat berdoa sama seperti yang tokoh-tokoh itu telah perbuat. Juga bimbinglah mereka dalam melakukan pekerjaan Allah, sekalipun hanya membersihkan ruangan ataupun menyatakan kebaikan terhadap jemaat. Ingatlah, bahwa tidak ada seorangpun yang terlalu muda untuk melakukan pekerjaan Allah. Dengan demikian, merekapun semakin terpacu untuk melakukan pekerjaan Allah, sehingga mereka akan memberikan teladan bagi yang lainnya untuk diikuti, sama seperti beberapa orang tokoh pada masa yang lalu telah perbuat untuk orang lain ikuti.

Percayalah Kepada Allahiii

Sasaran Kwartal Ini :

Belajar menginjili

Belajar bersandar sepenuhnya kepada Allah

Belajar berperilaku sebagai seorang Kristen yang sejati

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran danmenanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.

Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.

Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitas-aktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup.

Percayalah Kepada Allah iv

MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka:

~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.

~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya.

~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?

~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri.

~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika

Percayalah Kepada Allahv

MENGAJAR DENGAN MUSIK

Percayalah Kepada Allah vi

murid-murid sedang bersandiwara.

~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela.

~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka.

~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.

Percayalah Kepada Allahvii

Persiapkanlah

Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostum-kostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam “Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.

BEBERAPA SARANYANG MEMBANTU

Percayalah Kepada Allah viii

Petunjuk-petunjuk Pengajaran:

~ Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak.

~ Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit.

~ Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal).

~ Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas,

dan lain sebagainya.

~ Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya.

~ Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka

untuk percaya.

~ Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan.

~· Ajarlah mereka untuk menemukan beberapa kitab, pasal dan ayat dalam Alkitab.

Percayalah Kepada Allahix

KARAKTERISTIKMURID-MURID ANDA

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

~ Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan.

~ Rentan terhadap penyakit anak-anak.

~ Menuntut aktivitas yang bervariasi.

~ Tingkat pertumbuhan melambat.

~ Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya.

~ Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.

~ Belajar membaca dunia yang lebih luas.

~ Ingin belajar; belajar dengan cepat.

~ Konsentrasi perhatian yang singkat.

~ Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata.

~ Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.

~ Menyukai anak-anak seusianya.

~ Memiliki teman akrab.

~ Menyukai binatang piaraan.

~ Ingin persetujuan orang dewasa.

~ Peka terhadap sifat anak-anak lainnya.

~ Suka berpura-pura menjadi orang lain.

~ Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah.

~ Menyukai aktivitas berkelompok.

Percayalah Kepada Allah x

PERKEMBANGAN ROHANI

~ Membedakan antara yang benar dan salah.

~ Mempercayai orang lain.

~ Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya yang berkaitan dengan Perjanjian Lama.

~ Menyukai cerita-cerita yang diperagakan.

~ Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka.

~ Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah.

~ Membutuhkan contoh-contoh yang dewasa secara rohani.

Percayalah Kepada Allahxi

1. "Karena itu aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Mrk. 11:24)

2. "Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya." (Yes. 42:13b)

3. "Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!" (Mzm. 100:2)

4. "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan." (Mzm. 122:1)

5. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22)

6. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yoh. 14:15)

7. "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji Tuhan adalah murni." (Mzm. 18:31a)

8. "Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya." (Mzm. 25:1-2a)

9. "Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat." (2 Tes. 3:3)

10. "Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku." (Ams. 3:1)

11. "Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!" (Mzm. 100:4b)

12. "Peliharalah kasih persaudaraan!" (Ibr. 13:1)

AYAT HAFALAN

Percayalah Kepada Allah 1

PERSIAPANMENGAJAR

HanaElkana memiliki dua orang istri, yaitu Hana dan Penina. Pada zaman

Perjanjian Lama, bukanlah suatu hal yang aneh bagi seorang laki-laki, bila ia memiliki lebih dari seorang istri. Keadaan ini dapat membantu proses pelanjutan silsilah keluarga. Anak-anak merupakan sumber daya bagi keluarga dan sekaligus kewajiban mereka untuk memelihara orangtua. Oleh karena itu, seorang perempuan yang mandul dianggap sebagai suatu kegagalan. Penina memiliki beberapa orang anak, sedangkan Hana mandul adanya. Sekalipun demikian, Elkana tetap setia terhadap Hana yang mandul itu. Sebenarnya, Elkana memiliki alasan untuk menceraikan Hana berdasarkan kemandulan istrinya itu. Tetapi, karena Elkana begitu mencintainya, maka Hanapun menjadi terheran-heran akan kenyataan dirinya yang tidak pernah diceraikan oleh suaminya itu. Dalam keputusasaannya, Hanapun berdoa kepada Allah. Saat Allah mengabulkan permohonannya, maka ia segera menepati nazarnya kepada Tuhan dengan menyerahkan Samuel untuk melakukan pekerjaan Tuhan seumur hidupnya.

Kitab Bacaan:1 Sam. 1-2:11,18-21

Kebenaran Alkitab:Hana percaya kepada Allah dan Ia mengabulkan doanya.

Tujuan Pelajaran:Percayalah kepada Allah setiap waktu dan bersyukurlah kepada-Nya senantiasa.

Ayat Hafalan:“Karena itu Aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk. 11:24)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah membawa kami ke gereja dengan selamat. Pada hari ini, kami akan mulai kwartal yang baru. Kami akan mempelajari tentang banyak tokoh Alkitab yang menaruh percayanya kepada-Mu setiap waktu. Engkau selalu melindungi dan menunjukkan apa yang mereka harus perbuat. Adalah baik bagi kami untuk meneladani mereka semua. Kiranya kami pun ingat untuk selalu mengucapkan syukur kepada-Mu, karena Engkau selalu menyertai kami. Haleluya, Amin.

Hana Berdoa Kepada Allah

PELAJARAN

1

Percayalah Kepada Allah2

PEMAHAMANMURID-MURID

Upacara Pengorbanan TahunanTiga kali setahun, setiap laki-laki orang Israel diharuskan untuk datang ke

hadapan Tuhan di bait suci. (Kel. 23:1-29; Ul. 16:16-17) Mereka merayakan tiga hari raya utama, yaitu: Hari raya Roti Tidak Beragi; hari raya Menuai, yang juga dikenal sebagai hari raya Tujuh Minggu; hari raya Pondok Daun, yang juga dikenal sebagai hari raya pengumpulan hasil panen. Semua hari raya ini diperingati untuk mengingat pimpinan dan berkat tahunan yang Allah telah berikan bagi orang Israel. Dalam kenyataannya, banyak orang termasuk Hana ingin memenuhi janji yang mereka telah nyatakan di hadapan Allah sebelum hari-hari raya itu dengan mempersembahkan korban syukur dan pujian. (Im. 7:16; 1 Sam. 1:21)

Hana adalah salah seorang perempuan yang memiliki rasa keputusasaan yang begitu besar dalam hidupnya. Tidak hanya harus berbagi suami dengan perempuan lain, tetapi ia pun harus menderita cemoohan perihal kemandulannya dari istri lain suaminya itu. Sebenarnya, Hana memiliki banyak alasan untuk menjadi seorang yang berkecil hati, tetapi ia bersandar kepada Allah selama menghadapi masa-masa itu. Ketulusan hati dan ketekunan doa Hanalah yang telah membuat permohonannya akhirnya didengar dan dikabulkan oleh Allah.

Pada usia seperti sekarang ini, mungkin murid-murid Anda mulai bersungut-sungut tentang sesuatu hal yang tampaknya tidak adil bagi mereka. Ketika ada kenyataan hidup kita yang kurang pantas dijadikan bahan perbincangan banyak orang, maka adalah penting bagi kita untuk memahami bahwa Allah memiliki waktu dan kehendak-Nya sendiri untuk melakukan segala sesuatunya. Adalah sulit untuk berdoa di hadapan Allah pada saat tidak ada sesuatupun yang tampaknya benar. Sekalipun demikian, doronglah semangat mereka untuk mengikuti teladan Hana. Sebelum berdoa, Hana merasa begitu berkecil hati hingga ia tidak mau makan. Tetapi setelah Hana berdoa di hadapan Allah dengan mencurahkan seluruh isi hatinya, iapun dapat pulang ke rumah dengan sukacita, karena mengetahui bahwa seluruh permasalahannya telah diserahkan kepada Allah. Dan sekalipun sulit berpisah dengan Samuel pada akhirnya, tetapi Hana mengetahui bahwa inilah yang terbaik baginya. Dalam Mzm. 68:20 dikatakan bahwa Allah menanggung beban manusia. Yesus pun mengatakan bahwa Ia akan memberikan kelegaan kepada yang letih lesu dan yang berbeban berat. (Mat. 11:28) Ingatkanlah murid-murid Anda bahwa tidak peduli apa yang mereka ataupun lainnya sedang hadapi, Allah adalah setia. Doronglah agar mereka tetap percaya dan berdoa kepada Tuhan, selalu mengucapkan syukur atas segala kasih-Nya.

Percayalah Kepada Allah 3

KOSA-KATAPELAJARAN

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada bagian yang lalu, kita telah mempelajari tentang kehidupan para rasul dan gereja mula-mula. Dengan kuasa Roh Kudus, para rasul dan para pekerja Allah telah pergi ke berbagai tempat untuk memberitakan Injil Keselamatan. Sekalipun menghadapi penganiayaan yang berat, tetapi mereka tidak pernah menyerah. Mereka mengetahui bahwa apa yang dikerjakan adalah memberitakan Yesus kepada setiap orang. Beberapa orang pemberita Injil yang kita telah pelajari adalah Petrus, Filipus dan Paulus. Kita pun telah mempelajari begitu banyak hal dari gereja mula-mula. Mereka selalu bersekutu dan beribadah bersama kepada Allah. Mereka pun menolong orang lain dengan saling berbagi apa yang mereka miliki, sehingga tidak ada seorangpun yang kekurangan. Seharusnya kita pun mengikuti teladan ini dengan berani memberitakan Injil tentang Yesus dan menjadi seorang Kristen yang sejati.

Hana Yang Mandul

Selama zaman Para Hakim dan sebelum ada seorang raja di tanah Israel, hiduplah seseorang yang bernama Elkana yang takut akan Allah dan selalu pergi menyembah Allah di bait-Nya yang suci. Ia pun memiliki dua orang istri. Yang seorang bernama Hana dan yang lainnya bernama Penina. Di antara kedua orang istrinya itu, Elkana lebih mencintai Hana. Setiap tahun, keluarga ini mengadakan perjalanan ke bait suci untuk menyembah Allah dengan mempersembahkan korban dua kali lipat lebih banyak bagi Hana daripada Penina. Sekalipun demikian adanya, Hana tidak merasa bahagia. Hal ini dikarenakan bahwa Hana belum memiliki seorang anakpun. Hal yang lebih buruk lagi adalah Penina selalu merasa bahagia,

Kemah Suci:

Kemah yang mudah diangkut dan terdiri dari barang-barang kudus, seperti: Tabut Perjanjian, di mana kemah ini digunakan pada zaman Perjanjian Lama sebelum Bait Suci didirikan

Sumpah:

Bentuk lain dari suatu janji

Efod:

Pakaian tidak berlengan yang terbuat dari kain lenan dan dikenakan oleh para imam

Mengabdi:

Tindakan mengesampingkan hal pribadi; mencurahkan perhatian sepenuhnya kepada sesuatu hal

Percayalah Kepada Allah4

karena dirinya memiliki beberapa orang anak. Penina yang tidak baik itu mencemoohkan Hana. Hal ini membuat Hana menjadi semakin susah hatinya. Tetapi, Hana adalah seorang perempuan yang begitu mengasihi Allah. Jadi, kapanpun Hana merasa susah hatinya, maka ia akan berdoa kepada Allah dan memohon agar Allah memberikan penghiburan dan kekuatan bagi dirinya.

Hana Bernazar Di Hadapan Allah

Suatu kali, saat seluruh keluarga sedang beribadah di bait suci, Penina mencemoohkan Hana lagi tentang ketidaksanggupan Hana untuk beroleh anak. Hal ini membuat Hana menjadi begitu kesal dan susah hati, sehingga ia bangkit berdiri dan pergi untuk berdoa di hadapan Allah. Saat Hana tinggal seorang diri, maka ia mulai berseru kepada Allah.

“Oh, Tuhan,” kata Hana. “Lihatlah kepadaku. Tidakkah Engkau lihat betapa susah hatiku saat ini? Bila Engkau bersedia menolongku dan memberikan kepadaku seorang bayi laki-laki, maka aku akan menyerahkannya kepada-Mu seumur hidupnya.”

Dalam kesusahan hatinya, Hana memohon sambil bernazar agar Allah menolong dirinya. Hana berjanji di hadapan Allah bahwa bila ia memiliki seorang bayi laki-laki, maka ia akan menyerahkan bayi laki-laki itu kepada Tuhan menjadi hamba-Nya seumur hidupnya.

Imam Eli Menyangka Bahwa Hana Sedang Mabuk

Saat Hana sedang berdoa, maka imam Eli masuk dan memperhatikannya. Sekalipun Hana sedang menangis, namun sesungguhnya, ia sedang berdoa dalam hati di hadapan Allah. Hana hanya menggerakkan bibirnya saja dan tidak mengeluarkan suara yang keras. Saat memperhatikan Hana, maka imam Eli merasa ada yang aneh, tetapi ia belum mengetahui apa yang sesungguhnya Hana sedang perbuat dan mengira perempuan itu sedang mabuk.

Jadi imam Eli berkata kepada Hana, “Berapa lama lagikah engkau tetap dalam keadaan mabuk? Seharusnya engkau berhenti minum anggur.”

Hana terkejut saat ia mendengar perkataan itu. Tentu saja, Hana yang tidak mabuk segera berdiri dan menjelaskan semuanya kepada imam Eli.

“Jangan berprasangka buruk terhadapku,” kata Hana. “Aku tidak sedang mabuk. Aku sedang bersedih hati dan sedang bertanya dan berharap agar Allah menolong kesusahanku.”

Saat imam Eli memahami alasan Hana berbuat seperti itu, maka ia berusaha memberi penghiburan kepadanya.

“Pulanglah ke rumah dengan damai,” kata imam Eli. “Kiranya Allah mengabulkan permohonanmu itu.”

Perkataan imam Eli memberikan suatu harapan bagi Hana. Setelah berdoa kepada Allah dan berkata-kata kepada seorang imam, maka ia pulang dengan sukacita. Bagaimanapun dalam hatinya, Hana mengetahui bahwa Allah akan menolong dirinya. Jadi, Hana menghapus air matanya dan kembali menemui suaminya. Lalu, mereka pulang ke rumah.

Percayalah Kepada Allah 5

Allah Mengabulkan Doa Hana

Beberapa bulan kemudian, Hana mendapati bahwa dirinya mengandung. Ternyata, Allah mengabulkan permohonannya. Ia sungguh bersukacita. Hana menjaga dirinya baik-baik dan begitu saatnya telah tiba, maka ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat, dan menamainya Samuel karena “Ia telah memohon kepada Tuhan untuk mendapatkannya”. Hana sungguh bersyukur kepada Allah yang telah memberikan seorang bayi laki-laki ini kepadanya dan sekalipun Hana begitu mengasihinya, tetapi ia tidak lupa akan janji yang pernah dinyatakannya kepada Allah.

Saat anaknya itu telah berusia tiga tahun, maka Hana mengetahui bahwa ia harus memenuhi nazarnya itu. Pada usia itu, Samuel telah siap untuk mempelajari bagaimana melayani Allah. Jadi, Hana pergi ke bait suci bersama dengan Samuel dan suaminya. Hana pun membawa beberapa persembahan korban syukur kepada Allah.

Hana Menepati Janjinya

Setelah tiba di bait suci, maka Hana dan keluarganya mempersembahkan korban kepada Allah. Lalu, mereka pergi menemui imam Eli. Saat Hana bertemu dengannya, maka ia memberitahukan maksud kedatangannya, yaitu untuk memenuhi pernyataan yang pernah ia janjikan terdahulu di hadapan Allah.

Hana berkata kepada imam Eli, “Masih ingatkah engkau saat aku sedang menangis dan berdoa di hadapan Allah beberapa tahun yang lalu? Akulah orang itu, dan untuk mendapatkan anak inilah aku berdoa. Dan sekarang, Allah telah mengabulkan doaku. Aku telah membawanya ke mari, sehingga ia dapat belajar bagaimana menjadi seorang hamba Allah. Ia akan melayani Allah seumur hidupnya.

Saat imam Eli mendengar hal ini, maka ia menjadi bersukacita. Tidak hanya akan ada seorang hamba lainnya bagi Allah, tetapi Hana pun telah menepati janjinya itu. Sekalipun sulit untuk berpisah dengan anaknya, tetapi Hana menyadari bahwa ia harus menetapi nazarnya itu kepada Allah. Maka, Hana dan suaminya meninggalkan Samuel di bait suci, dan ia tinggal bersama dengan imam Eli yang memeliharanya. Samuel mempelajari firman Allah setiap harinya, tetapi bukan berarti bahwa Samuel tidak akan pernah melihat keluarganya lagi. Setiap tahun, Hana bersama dengan suaminya selalu datang dan menyembah Allah di bait suci itu. Dan tiap-tiap tahun, Hana selalu datang dan membawakan sebuah jubah kecil baru yang ia buatkan sendiri untuk Samuel. Hana menjadi sungguh bersukacita, karena anaknya telah bertambah dewasa dan menjadi seorang hamba Allah yang baik. Dan karena ia telah menetapi janjinya itu, maka Allah memberkati Hana dan keluarganya. Setelah sekian lamanya pengabdian Samuel di hadapan Allah, maka Allah memberikan lima orang anak lagi kepada Hana. Seumur hidup Hana, ia tidak pernah lupa akan kasih Allah dan tidak akan pernah berhenti untuk memuji-Nya.

Percayalah Kepada Allah6

MENGULANG DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Elkana memiliki __________ (dua) orang istri.

2. Hana merasa sedih, karena ia tidak sanggup memiliki seorang ___________pun. (anak)

3. Hana ___________ (berdoa) di hadapan Allah untuk memohon pertolongan-Nya.

4. Hana berjanji untuk menyerahkan Samuel kepada Allah 5 tahun lamanya. (Salah)

5. Hana menepati janjinya dan diberkati oleh Allah. (Benar)

1. Mengapa Penina mencemoohkan Hana?

2. Mengapa Hana merasa lebih baik setelah ia berdoa kepada Allah dan berkata-kata dengan imam Eli?

3. Menurut kamu, apakah yang Hana rasakan saat ia menyerahkan anaknya kepada Allah untuk menjadi hamba-Nya? Apakah Hana ingin berpisah dengan Samuel?

4. Apakah kamu akan menepati janji yang telah kamu ucapkan?

5. Hal apa sajakah yang kamu dapat berikan bagi kepentingan Allah?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

AKTIVITAS 1

Tujuan:Mengingatkan murid-murid tentang perkataan Hana di hadapan Allah.

Petunjuk:Apakah yang Hana katakan sebelum, sejak dan setelah ia memiliki seorang bayi? Bacalah kalimat di bawah ini dan berikanlah tanda benar terhadap kalimat yang benar dan tanda silang terhadap kalimat yang salah.

Hana Berkata...

Percayalah Kepada Allah 7

Sebelum:1. “Allah, Engkau begitu berarti. Engkau harus memberikan seorang anak

kepadaku.” (5)2. “Tolonglah, berikanlah seorang anak kepadaku. Bila sesuai dengan kehendak-

Mu, maka aku akan serahkan dia untuk menjadi seorang hamba bagi-Mu seumur hidupnya.” (3)

3. “Aku akan tetap menangis hingga memiliki seorang bayi.” (5)4. “Tolong hentikanlah cemoohan Penina terhadap diriku.” (5)

Sejak:1. “Allah selalu mengabulkan doa.” (5)2. “Tuhan, aku sungguh berharap bahwa bayi ini adalah seorang laki-laki.” (5)3. “Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah memberikan seorang bayi

kepadaku.” (3)

Setelah:1. “Tuhan, aku menyesal telah menyatakan janji kepada-Mu sebelumnya.” (5)2. “Aku tidak mengira bahwa aku dapat berpisah dengan Samuel. Tolong,

biarkanlah aku menjaganya.” (5)3. “Tuhan, aku akan menepati janjiku kepada-Mu.” (3)4. “Aku mengetahui bahwa imam Eli akan menolong Samuel untuk menjadi

seorang hamba Allah yang baik.” (3)5. “Seharusnya, aku memohon seorang anak perempuan sebagai gantinya.” (5)

AKTIVITAS 2

Tujuan:Mengingatkan murid-murid bahwa Allah mengasihi mereka setiap waktu seperti yang dinyatakan pada sebuah bingkai.

Bahan:Sebuah bingkai disertai dengan penyanggahKertas kartonBenangKertas lipatSiletGuntingPerekatSpidol

Allah Mengasihi Aku

Percayalah Kepada Allah8

Petunjuk:1. Hendaklah, setiap orang murid menjiplak suatu pola pada kertas karton.

Lalu jiplakan pola itu dipotong menjadi dua bagian bingkai (satu bagian untuk bingkai depan dan yang lainnya untuk bingkai belakang). Hanya dibutuhkan satu buah penyangga.

2. Lalu, gunakan silet untuk membentuk suatu jendela pada salah satu pola bingkai.

3. Berikan perekat dengan lapisan yang cukup tebal sekeliling jendela pada sisi depan bingkai.

4. Mulailah dari sisi paling dalam, tekanlah benang pada sekeliling bingkai

sehingga membentuk sebuah lingkaran. (Lihatlah pada gambar A)

5. Balikkanlah bingkai yang sama dan berilah perekat pada kedua sisi dan bawah. (Lihatlah pada gambar B)

6. Rekatkan lembar bingkai kedua pada sisi belakang dari bingkai yang pertama.

7. Lipatlah bagian atas dan berilah perekat pada sisi belakang bingkai. (Lihatlah pada gambar C)

8. Bagikanlah kertas lipat kepada setiap orang murid dan tuliskanlah: "Allah mengasihi (nama murid)" seperti pada contoh. (Lihatlah pada gambar D) Lalu, rekatkanlah pada bagian depan bingkai.

Aktivitas Pilihan: Mungkin Anda ingin membawa kamera untuk mengambil gambar murid-murid, sehingga mereka dapat meletakkan sebuah foto mereka sendiri pada bingkai itu.

Percayalah Kepada Allah 9

"Karena itu aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan doakan,

percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

(Mrk. 11:24)

Hana Sungguh Sedih,Karena Ia Tidak Dapat Melahirkan Anak Dari Suaminya

Percayalah Kepada Allah10

Percayalah Kepada Allah 11

PERSIAPANMENGAJAR

Kitab Bacaan:2 Taw. 17:1-6; 20:1-30

Kebenaran Alkitab:Allah melepaskan raja Yosafat dari musuh-musuhnya.

Tujuan Pelajaran:Percayalah kepada Allah dalam segala hal.

Ayat Hafalan:“Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.” (Yes. 42:13b)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, atas segala perlindungan-Mu setiap harinya. Kami mengetahui bahwa Roh Kudus yang kami miliki akan memimpin hidup kami. Tolonglah kami dari kelemahan dan lepaskanlah kami dari yang jahat. Kiranya kami dapat selalu bersandar kepada-Mu dan dapat berdoa kepada-Mu dengan sikap yang lebih baik. Kami ingin memberikan segala kemuliaan bagi nama-Mu melalui segala yang kami perbuat. Haleluya, Amin.

Raja YosafatSetelah kematian raja Salomo, kerajaan Israel terbagi menjadi dua bagian,

yaitu: Israel utara yang disebut kerajaan Israel dan Israel selatan yang disebut kerajaan Yehuda. Kerajaan Yehuda terdiri dari dua suku saja, yaitu suku Yehuda dan suku Benyamin. Yosafat adalah raja keempat yang memerintah kerajaan Yehuda (873-848 SM). Seumur hidupnya, Yosafat termasuk raja yang baik yang melakukan pembaruan iman. Yosafat menjauhkan segala macam penyembahan berhala dari kerajaan Yehuda dan menetapkan suatu program pendidikan agama bagi seluruh rakyatnya. Lalu, ia mengangkat para hakim di segala kota besar untuk memastikan terjadinya keadilan di tanah Yehuda itu. Yosafat pun mengalami banyak kemenangan dalam peperangan, karena ia bersandar kepada Allahnya. Dalam menghadapi musuh-musuhnya, yaitu orang Moab, orang Amon dan orang Meunim, ia memimpin rakyatnya untuk memohon petunjuk dan memuji Allah. Allah mendengarkan doanya, yang pada akhirnya membuat musuhnya lari kocar-kacir, bahkan sebelum mereka berangkat berperang.

Raja Yosafat Yang Baik

PELAJARAN

2

Percayalah Kepada Allah12

PEMAHAMANMURID-MURID

KOSA-KATAPELAJARAN

Orang Lewi:

Suku Israel yang bertanggung jawab atas perkara keagamaan seperti memelihara kemah suci yang kelak menjadi bait suci.

Saat menghadapi ancaman peperangan, maka raja Yosafat bersandar kepada Allah. Ia mengetahui bahwa dirinya tidaklah dapat mengendalikan keadaan dan hanya Allahlah yang sanggup menentukan hasil akhirnya. Bersama dengan rakyat Yehuda, Yosafat berpuasa dan memohon pimpinan Allah. Akhirnya, usaha mereka tidaklah sia-sia, doa mereka dikabulkan oleh Allah, sehingga musuh-musuh mereka saling berperang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, kerajaan Yehuda tidaklah harus pergi berperang.

Murid-murid Anda dapat mempelajari banyak hal dari teladan raja Yosafat. Dalam doanya, raja Yosafat mengakui kedaulatan Allah dan menyadari bahwa peperangan ada di tangan Allah dan bukannya di tangannya. Yosafat pun mengakui kelemahannya dan sepenuhnya bersandar kepada Allah. Pada akhirnya, ia memuji Allah dan menanti dengan sabar atas pertolongan-Nya. Entahkah hal besar ataupun kecil, seharusnya murid-murid Anda memiliki sikap yang sama seperti raja Yosafat. Memang mereka semua tidaklah berada dalam keadaan berperang, tetapi mereka menghadapi pergumulan setiap harinya, seperti godaan dan tekanan dari teman-teman sebaya mereka. Berilah semangat agar mereka memohon pertolongan Allah, karena Ialah akan berperang bagi mereka. Ingatkanlah mereka bahwa segala sesuatu ada di tangan Allah dan Ia selalu memberikan kemenangan atas segalanya.

Sekalipun Yosafat disertai oleh Allah, tetapi ia tetap adalah seorang manusia yang lemah yang pernah berbuat beberapa kesalahan di dalam hidupnya. Pertama, ia melakukan kesepakatan dengan Ahab, raja Israel, dengan mengizinkan Yoram, anaknya menikah dengan Atalia, anak raja Ahab. Menjelang akhir pemerintahannya, ia menyatakan persahabatan dengan raja Ahazia, anak raja Ahab, dalam usaha membangun sebuah kapal.

Percayalah Kepada Allah 13

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana Hana memohon seorang anak di hadapan Allah. Hana tidak sanggup untuk memiliki seorang anakpun dan di dalam penderitaannya itu, ia semakin bersandar kepada Tuhan, bahkan ia berjanji untuk menyerahkan anaknya kepada Allah sebagai hamba-Nya seumur hidup. Allah mengabulkan permohonannya dan iapun melahirkan Samuel. Saat Samuel telah cukup besar, maka Hana menetapi janjinya di hadapan Allah dan membawa Samuel kepada imam Eli. Hana memberitahukan kepadanya tentang janjinya dan setelah itu, Hana mempersembahkan doa ucapan syukur kepada Allah. Samuel tinggal bersama dengan imam Eli untuk mempelajari bagaimana menjadi seorang pekerja kudus yang baik. Pada tiap-tiap tahun, Hana selalu mengunjungi anaknya saat ia bersama dengan keluarganya pergi ke kemah suci untuk beribadah kepada Allah, dengan membawakan jubah baru bagi Samuel. Dari kisah ini, kita dapat mempelajari bahwa dengan percaya dan bersandar kepada Allah sama seperti yang Hana telah perbuat, maka Ia akan menjawab segala permohonan kita yang tulus.

Yosafat Adalah Seorang Raja

Setelah raja Salomo meninggal, maka beberapa orang Israel saling memperebutkan kerajaan. Pada akhirnya, kerajaan itu terbagi menjadi dua kerajaan, yang satu disebut kerajaan Israel dan yang lainnya disebut kerajaan Yehuda. Kedua kerajaan ini diperintah oleh raja yang jahat dan kebanyakan di antara mereka tidak mengikuti segala perintah Allah. Bagaimanapun juga, kerajaan Yehuda sedikit lebih baik daripada kerajaan Israel. Kadang, mereka memiliki beberapa orang raja yang baik. Salah seorang dari antara mereka adalah raja Yosafat. Ia percaya kepada Allah dan melakukan apa yang benar. Yosafat menolong dan mengajarkan rakyatnya tentang Allah. Karena Yosafat menaati perintah Allah, maka Allah pun melindungi dan menolongnya dengan memberikan kemenangan terhadap musuh-musuh kerajaan Yehuda. Untuk beberapa saat lamanya, kerajaan itu dalam keadaan damai.

Musuh Menyerang

Suatu hari, raja Yosafat sedang berada dalam istananya, tiba-tiba, datanglah beberapa orang pesuruh dengan tergesa-gesa. Mereka memiliki beberapa berita yang harus segera diberitahukan kepada raja.

“Oh, raja Yosafat,” teriak mereka. “Suatu pasukan tentara yang besar sedang menuju ke mari! Selain jumlah tentara yang lebih banyak daripada kita, juga mereka lebih kuat daripada kita. Dan mereka berencana untuk menyerang kita!”

Setiap orang dalam istana itu, termasuk raja, menjadi terkejut ketika mendengar berita itu. Saat itu, pasukan musuh telah berkumpul untuk menyerang dan menguasai rakyat Yehuda. Kerajaan Yehuda memiliki pasukan tentara yang sungguh sedikit bila dibandingkan dengan jumlah pasukan musuh dan tidak mungkin berperang dengan mereka. Lalu, apakah yang harus kerajaan Yehuda itu perbuat?

Percayalah Kepada Allah14

Setiap orang Yehuda hanya dapat tercengang-cengang dan bingung, tetapi raja Yosafat teringat akan suatu hal yang begitu penting, yaitu kuasa Allah yang telah menolong dia sebelumnya. Sekalipun jumlah pasukan musuh jauh lebih banyak pada kali ini, tetapi raja Yosafat menyadari bahwa Allah memiliki kesanggupan untuk melindungi mereka lebih daripada yang pasukan tentara mereka dapat perbuat. Jadi raja berkata kepada para pembesarnya.

“Pergi dan beritahukanlah kepada rakyat Yehuda untuk berdoa bersama dengan aku di bait suci. Kita akan berpuasa dan berdoa kepada Allah, memohon agar Ia menolong kita,” perintah raja Yosafat.

Kerajaan Yehuda Berdoa Kepada Allah

Saat rakyat mendengar berita peperangan itu, maka mereka menjadi kuatir dan gentar. Sekalipun demikian, mereka pun menaati perintah raja dan berkumpul di bait suci untuk berdoa. Rakyat dari setiap kota di kerajaan Yehuda datang berkerumun di pelataran bait suci, dan raja Yosafat mulai memanjatkan permohonan dengan suara yang keras kepada Allah.

“Ya, Allahku,” kata raja. “Suatu pasukan tentara yang besar dan kuat telah datang untuk menyerang kami dan kami tidak tahu apa yang harus kami perbuat. Kami hanya mengetahui bahwa Engkau adalah Allah yang maha besar. Kami tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi pasukan tentara yang besar dan kuat itu, tetapi mata kami hanya memandang-Mu, memandang kuasa-Mu. Kiranya, Engkau berkenan mendengarkan permohonan kami dan pahamilah penderitaan kami. Tolonglah kami.”

Semua rakyat bersama dengan para pemuka kerajaan Yehuda memohon agar Allah segera menolong mereka. Saat mereka sedang berdoa di hadapan Allah, maka ada seorang Lewi yang berkata. Nama orang Lewi itu adalah Yahaziel. Dia dipenuhi oleh Roh Allah dan hendak memberitahukan suatu hal penting kepada rakyat.

Yahaziel berkata, “Dengarkanlah aku. Allah telah menyuruh aku untuk memberitahukan kepada kamu agar jangan menjadi kuatir dan gentar. Peperangan ini bukanlah di tangan kami, tetapi di tangan Allah. Pergi dan temuilah pasukan tentara itu pada keesokan harinya. Kamu tidak akan berperang terhadap mereka. Allah akan menyertaimu dan Ia akan memelihara segala sesuatunya. Berdirilah dengan teguh dan Allah akan menolongmu dari pada segenap musuhmu.”

Orang yang berkumpul di pelataran itu menjadi terkejut saat mendengar pesan tersebut. Saat pertama kali berdoa, mereka belum mengetahui bagaimana Allah akan menjawab permohonan mereka. Mereka tidak mengira bahwa Allah akan berfirman kepada mereka dengan pesan: Tidak perlu berperang pada keesokan harinya dan tetap akan menang. Bagaimanapun juga, mereka ketahui dan sadari bahwa apapun yang Allah telah katakan akan menjadi yang terbaik bagi mereka. Jadi mereka memuji dan mengucap syukur bersama-sama di hadapan Allah.

Peperangan Melawan Musuh

Pada pagi keesokan harinya, raja Yosafat melakukan tepat seperti yang Tuhan telah pesankan kepadanya untuk dilakukan. Raja memanggil seluruh pasukan tentaranya yang membawa tombak dan perisai untuk berkumpul. Dia pun memilih beberapa orang penyanyi untuk berbaris di hadapan pasukan tentaranya. Sebelum pergi berperang, ia ingatkan tentang perlindungan Allah terhadap mereka.

Percayalah Kepada Allah 15

“Percayalah kepada Allah,” katanya. “Ia akan menjawab doa kita dan segalanya akan menjadi berhasil.”

Rakyat merasa terhibur dan dikuatkan oleh perkataan raja, karena mereka tahu bahwa Allah dapat diandalkan. Lalu, raja memimpin mereka menghadapi musuh. Saat pasukan tentara berbaris menuju medan peperangan, maka para penyanyi mulai menaikkan pujian di hadapan Allah.

“Nyanyikanlah nyanyian bagi Tuhan, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!” demikianlah berulang kali mereka naikkan pujian. Seluruh rakyat menjadi yakin sepenuhnya. Sekalipun mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian, tetapi mereka mengetahui bahwa Allah akan memimpin mereka. Jadi, mereka berjalan terus dengan langkah mantap.

Saat mereka berada di medan peperangan, maka pasukan tentara musuh pun telah siap untuk berperang. Tetapi, ketika pasukan musuh sedang memeriksa tombak dan perisai mereka, maka pasukan tentara dari Moab dan Amon, terlibat dalam suatu pertentangan. Segera, beberapa orang tentara mulai berteriak-teriak seorang terhadap lainnya. Mereka menjadi begitu marah, sehingga mulai berkelahi. Sebagai ganti dari kesiapan untuk menghadapi pasukan tentara kerajaan Yehuda, mereka justru saling bertengkar.

Kerajaan Yehuda Memuji Allah

Sementara itu, pasukan tentara kerajaan Yehuda terus bergerak maju. Mereka melewati daerah yang panas dan berdebu, dan juga menaiki beberapa daerah perbukitan yang sedikit terjal. Pada akhirnya, mereka tiba di bukit terakhir di mana musuh berkemah. Raja Yosafat beserta pasukan tentaranya berharap sesuatu akan terjadi saat mereka tiba di puncak bukit itu. Dan memang, suatu hal terjadi, bahkan mereka tidak dapat mempercayai apa yang mereka saksikan itu. Semua musuh mereka telah mati! Musuh mereka mulai saling bertengkar dan akhirnya menjadi sebuah peperangan yang dahsyat, tidak ada seorangpun yang masih hidup. Saat raja Yosafat menyaksikan hal ini, maka ia teringat akan apa yang Allah telah firmankan kepada mereka kemarin. Allah telah berfirman bahwa mereka tidak perlu berperang sama sekali dan perkataan itu memang menjadi kenyataan. Mereka tidak perlu lagi mengangkat senjata. Rakyat Yehuda menyadari akan kuasa Allah yang sungguh. Mereka memuji dan mengucap syukur kepada Alah atas segala perlindungan-Nya itu. Mereka sungguh bersukacita karena telah menaruh percaya mereka kepada Allah. Saat kerajaan lainnya mendengar tentang peristiwa ini, maka merekapun menjadi gentar akan Allah dan tidak berani menyerang kerajaan Yehuda. Jadi, raja Yosafat dan rakyatnya dapat hidup kembali dengan damai untuk waktu yang cukup lama.

Tujuan:Mengingatkan murid-murid tentang kisah raja Yosafat.

Petunjuk:Bacalah kalimat di bawah ini dan isilah tempat yang kosong untuk melengkapi kalimat tersebut.

1. Setelah raja Yosafat mengetahui tentang peperangan itu, maka ia mengumpulkan seluruh __________ (rakyat) Yehuda untuk memohon pertolongan Allah di __________. (bait suci)

Percayalah Kepada Allah16

AKTIVITAS 1 Raja Yosafat

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Yosafat adalah seorang raja dari kerajaan __________. (Yehuda)

2. Saat raja Yosafat mendengar tentang penyerangan itu, maka ia menyuruh rakyatnya agar bergabung dengannya untuk __________. (berdoa)

3. Saat pasukan tentara bergerak ke medan peperangan, maka mereka menaikkan ________________ (puji-pujian) kepada Allah.

4. Saat pasukan tentara kerajaan Yehuda mencapai puncak bukit, maka mereka mendapati musuh telah kembali ke rumah. (Salah)

5. Pasukan tentara kerajaan Yehuda tidak perlu berperang, karena Allah telah melindungi mereka. (Benar)

1. Menurut kamu, saat raja Yosafat berdoa di hadapan Allah, pertolongan apakah yang ia harapkan?

2. Apakah Allah mengabulkan permohonan mereka dengan suatu kekejutan? Apakah alasannya?

3. Apakah yang kamu dapat pelajari dari kisah ini?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

2. Setelah berdoa, maka pasukan tentara kerajaan Yehuda menjadi siap untuk ___________. (berperang)

3. Saat mereka sedang bergerak ke medan peperangan, maka para penyanyi berjalan di ___________ (depan) pasukan tentara, menaikkan puji-pujian di hadapan __________. (Allah)

4. Pada akhirnya, mereka tiba di medan peperangan, pasukan tentara kerajaan Yehuda menyaksikan bahwa musuh-musuh mereka telah ___________ (mati) semuanya.

Percayalah Kepada Allah 17

Tujuan:Membuat alat musik untuk mengingatkan agar dapat menaikkan puji-pujian kepada Allah pada setiap waktu.

Bahan:Kertas lipatPembuat lubangSpidolKawatGuntingSiletKertas karton tebalBel (enam buah setiap orang murid)

AKTIVITAS 1 Pembuat Bunyi Sukacita

Percayalah Kepada Allah18

Petunjuk:1. Gunakanlah silet untuk memotong bagian dekat atas pada tiap-tiap lembar

karton tebal yang digunakan sebagai pegangan tangan. (Lihat pada gambar) Juga potonglah kawat sepanjang lima centimeter untuk dijadikan sebagai kaitan sebanyak enam batang.

2. Guntinglah kertas lipat kecil-kecil dengan berbagai macam bentuk dan ukuran.

3. Rekatkanlah guntingan kecil kertas lipat itu ke atas sisi belakang dari karton tebal itu.

4. Lubangilah enam buah lubang di sekeliling karton tebal itu dengan jarak yang sama.

5. Kaitkanlah batang kawat yang telah terpotong dengan ukuran lima centimeter itu ke dalam bel dan ke bagian lubang di sekeliling karton tebal itu. Putarlah kedua ujung batang kawat itu, agar bel itu tidak menjadi lepas. Ulangilah langkah tersebut untuk tiap-tiap bel yang ada.

6. Berilah semangat pada murid-murid untuk memuji Allah di setiap waktu.

"Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya

Ia membuktikan kepahlawanan-Nya." (Yes. 42:13b)

Percayalah Kepada Allah 19

Saat Raja Yosafat Berdoa Bersama Dengan Rakyatnya,Maka Yahaziel Berbicara Dengan Kuasa Allah

Percayalah Kepada Allah20

Percayalah Kepada Allah 21

PERSIAPANMENGAJAR

Kitab Bacaan:2 Raj. 11; 2 Taw. 22:10-24:14

Kebenaran Alkitab:Yoas memperbaiki bait suci Allah.

Tujuan Pelajaran:Menyatakan rasa hormat terhadap gereja dengan cara menjaga kebersihan dan keindahan gereja.

Ayat Hafalan:“Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak sorai!” (Mzm. 100:2)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memimpin kami hingga sampai di gereja dengan selamat. Kami sadari bahwa kami akan selalu berada di bawah perlindungan dan kasih-Mu. Pada hari ini, kami akan mempelajari bagaimana memelihara gereja, karena gereja adalah rumah-Mu. Kami ingin menjaganya agar tetap bersih dan kudus, sehingga semua orang dapat hadir menyembah-Mu. Dengan cara inilah, kami memuji nama-Mu. Haleluya, Amin.

Kerajaan Yang TerbagiSetelah pemerintahan raja Salomo berakhir, maka kerajaan Israel terbagi

menjadi dua bagian, sesuai dengan yang Allah nyatakan. Kerajaan Yehuda, di sebelah selatan, yang terdiri dari dua suku, yaitu suku Yehuda dan suku Benyamin. Kadang, kedua suku ini bergabung menjadi satu suku. Hal ini dikarenakan mereka hanya berbagi perbatasan, lagi pula suku Benyamin memiliki jumlah rakyat yang lebih sedikit dibandingkan dengan suku Yehuda. Kerajaan Yehuda dipimpin oleh raja Rehabeam, anak dari raja Salomo, sehingga kerajaan Daud berlanjut terus melalui garis keturunan ini. Sementara, kerajaan Israel, di sebelah utara, terdiri dari sepuluh suku. Kerajaan ini dipimpin oleh raja Yerobeam, seseorang yang dahulunya pernah melayani raja Salomo dan kemudian memberontak saat raja Rehabeam memerintah. Kerajaan ini banyak sekali menghasilkan perbuatan dan raja yang jahat. Inilah daftar raja-raja pada kerajaan Yehuda, di sebelah selatan itu.

Raja YoasMemperbarui Bait Allah

PELAJARAN

3

PEMAHAMANMURID-MURID

Yoas bertambah dewasa di bait suci. Saat telah cukup dewasa, maka ia menyadari bahwa bait suci perlu segera diperbaiki. Iapun mulai melupakan dirinya yang telah lama diabaikan oleh raja Yoram, ayahnya dan juga oleh ratu Atalia, neneknya, dan mengumpulkan uang untuk memperbarui bait suci. Raja Yoas menyadari bahwa bait suci adalah tempat kudus yang dikhususkan umat untuk menyembah Allah.

Murid-murid Anda pun dapat mengikuti teladan raja Yoas. Ia melakukan apa yang dapat diperbuat dalam kedudukannya sebagai seorang raja untuk memelihara bait suci. Demikian pun dengan murid-murid Anda dapat berbuat yang terbaik dengan memelihara gereja. Pada usia seperti sekarang ini, mungkin mereka belum merasa peduli terhadap keadaan ruang kelas yang kotor, tetapi adalah penting untuk memberi semangat kepada mereka untuk membersihkannya, dan teladan

Percayalah Kepada Allah22

Pemerintahan Kerajaan Yehuda(Ada beberapa orang raja yang waktu memerintahnya bersamaan, karena

beberapa mereka memerintah bersama dengan keluarga mereka. Semua tahun di bawah ini berdasarkan perhitungan tahun sebelum masehi.)

Rehabeam 930 - 913 Yotam 750 - 732Abiam 913 - 910 Ahas 735 - 715Asa 910 - 869 Hizkia 715 - 686Yosafat 873 - 848 Manasye 697 - 642Yoram 853 - 841 Amon 642 - 640Ahazia 841 - Yosia 640 - 609Atalia 841 - 835 Yoahas 609 -Yoas 835 - 796 Yoyakim 609 - 598Amazia 796 - 767 Yoyakhin 598 - 597Azarya 792 - 740 Zedekhia 597 - 586

Raja YoasYoas adalah salah seorang anak dari raja Ahazia. Sekalipun demikian, ia

tidak dapat segera memerintah karena Atalia, neneknya. Atalia adalah seorang perempuan yang dinikahi oleh raja Yoram. (Lihatlah pada bagian PERSIAPAN MENGAJAR Pelajaran 2.) Saat Atalia mengetahui bahwa Ahazia, anaknya, telah mati pada usia 22 tahun (2 Raj. 8:26), maka ia melihat bahwa kesempatan ini sebagai yang terbaik untuk mengamankan takhta bagi dirinya sendiri. Lalu, Atalia dengan kejam membunuh cucunya sendiri, sehingga tidak ada seorangpun lagi yang sanggup untuk menentang kuasanya itu. Tetapi Yoseba, yang adalah saudara tiri dari raja Ahazia (ayah Yoseba adalah raja Yoram, tetapi ibunya bukanlah Atalia), menyelamatkan raja Yoas yang masih kecil dari pembunuhan besar-besaran itu dengan menyembunyikannya di dalam bait suci. Perbuatannya itu mencegah Atalia dari pemusnahan keluarga raja Daud, yang merupakan bagian penting dari rencana penyelamatan Allah. Yoas adalah seorang raja yang baik. Tidak seperti ayah dan ibunya, yang dengan tekun menyembah kepada berhala. Tetapi justru, raja Yoas bekerja keras untuk menghapus penyembahan berhala itu dan memperbaiki bait suci. Raja Yoas dikenal sebagai raja Yoahas dalam bahasa Ibrani lainnya.

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana Allah

menolong pasukan tentara kerajaan Yehuda. Semua musuh raja Yosafat memutuskan untuk berkumpul dan menyerang kerajaan Yehuda. Saat raja mengetahui hal ini, maka ia menyuruh setiap rakyat untuk berkumpul di bait suci dan memohon pertolongan Allah. Setelah berdoa, ada seorang Lewi yang berdiri dan menyampaikan sebuah pesan dari pada Allah. Allah berfirman bahwa seharusnya mereka jangan gentar dan kuatir untuk pergi ke medan perang pada hari berikutnya, karena Ialah akan melindungi mereka. Semua rakyat memuji Allah dan siap untuk berperang. Pada keesokan harinya, pasukan tentara kerajaan Yehuda bergerak menuju ke medan perang,disertai dengan para penyanyi yang berjalan di depan sambil memuji Allah dengan puji-pujian mereka. Saat tiba di medan peperangan, mereka temukan bahwa semua musuh mereka telah saling bertengkar hingga mati. Tidak ada seorangpun yang tinggal hidup. Pasukan tentara kerajaan Yehuda memenangi perang tanpa berperang sedikitpun juga. Allah sungguh melindungi mereka. Semua rakyat mengucap syukur kepada Allah. Rajapun ikut bersukacita, karena mereka telah memohon petolongan Allah. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita harus selalu bersandar kepada Allah, baik dalam hal besar ataupun hal kecil, karena Ia pasti menolong kita.

KOSA-KATAPELAJARAN

Perjanjian:Persetujuan atau kesepatan bersama di antara beberapa pihak.

Memperbaiki:Perbuatan untuk memperbarui atau merapikan suatu hal yang telah rusak sebelumnya.

Percayalah Kepada Allah 23

agar mereka dapat ikuti. Saat meminta mereka untuk memungut sisa-sisa kertas yang berserakan di lantai kelas, beritahukanlah bahwa mereka perlu untuk membersihkannya, karena gereja adalah salah satu tempat kediaman Allah di bumi. Bicarakanlah tentang jadwal kebersihan di mana saudara-saudari yang lain pun dapat terlibat di dalamnya. Setiap orang mengambil bagian karena mereka peduli terhadap gereja. Diskusikanlah berbagai cara yang mereka dapat lakukan, agar memelihara gereja tetap dalam keadaan baik. Bila memungkinkan, aturlah suatu waktu yang khusus, sehingga mereka semua dapat ikut serta dalam melakukan aktivitas memperindah gereja, seperti: Membersihkan jendela, merapikan susunan Alkitab dan lain sebagainya. Dengan membiarkan mereka peduli terhadap gereja, maka mereka akan memahami makna dari pada kekudusan gereja.

Percayalah Kepada Allah24

Ratu Atalia MemerintahSetelah raja Yosafat mati, maka Yoram, anaknya, mengambil alih takhta

kerajaan. Raja Yoram menikahi seorang perempuan yang sungguh jahat yang bernama Atalia. Baik raja maupun ratu tidak menaati perintah Allah seperti raja Yosafat sebelumnya. Setelah memerintah sekitar 10 tahun lamanya, maka raja Yoram pun mati. Lalu, salah seorang anaknya, Ahazia, menjadi seorang raja yang baru. Tetapi, raja Ahazia hanya memimpin kerajaan Yehuda satu tahun lamanya sebelum akhirnya iapun mati pula. Setelah itu, rakyat beranggapan bahwa salah seorang anak dari raja Ahazia tentu akan menjadi seorang raja berikutnya. Tetapi, ratu Atalia yang jahat ini justru ingin mengambil alih takhta itu. Ia beranggapan bahwa dirinyalah dapat melakukan hal yang lebih baik daripada raja-raja sebelumnya. Jadi, ratu Atalia menyuruh para pasukan tentaranya untuk membunuh semua cucunya sendiri.

“Tidak ada seorangpun dari anak raja Ahazia yang boleh menjadi seorang raja,” perintah Atalia.

Karena raja Ahazia hanya menjadi seorang raja satu tahun lamanya, maka anaknya pun tentu masih terlalu muda untuk menjadi seorang raja. Mereka tidak mengetahui tentang rencana nenek mereka. Jadi saat para pasukan tentara menemukan para putra mahkota, maka mereka langsung membunuh mereka satu per satu. Akhirnya, semua anak raja Ahazia mati. Ratu Atalia menjadi puas karenanya. Sekarang, tidak ada seorangpun yang akan dapat mengambil alih takhta pada masa yang akan datang, kecuali dirinya.

Yoas Diselamatkan Oleh YosebaSaat merayakan kemenangannya ini, seorang perempuan dengan diam-

diam telah berusaha untuk menyembunyikan seorang bayi. Perempuan ini adalah Yoseba; ia adalah kakak tiri dari raja Ahazia. Yoseba mengetahui rencana jahat ratu Atalia sebelumnya, sehingga ia berusaha menyelamatkan anak dari saudaranya yang masih begitu muda, Yoas, sebelum diketahui oleh para pasukan tentara. Yoseba memperbincangkannya bersama dengan suaminya tentang tempat yang tepat untuk memelihara anak raja tersebut. Beruntunglah, suami Yoseba adalah seorang imam di bait suci pada masa itu. Nama suaminya adalah Yoyada. Ia beranggapan bahwa bait sucilah tempat yang terbaik untuk menyembunyikan Yoas. Karena ratu begitu jahat dan menyembah berhala, tentu ia tidak akan pernah datang ke dalam bait suci. Yoseba menyetujui usulan suaminya itu.

“Yoas akan tinggal di dalam bait suci, sehingga tidak ada seorangpun yang akan mengetahui keberadaannya di sini. Yoas akan aman di dalam rumah Allah,” kata Yoseba.

Yoas Diurapi Menjadi Seorang RajaHari-hari terus berlalu, Yoas makin bertambah dewasa dan menjadi

seorang anak yang baik. Ia merasa senang tinggal di dalam bait suci, sementara paman dan bibinya memelihara dirinya seperti anak mereka sendiri. Yoas pun banyak belajar dari imam Yoyada, pamannya itu. Ia mengajari Yoas untuk membaca dari gulungan kitab Taurat.

“Engkau harus selalu ingat akan hukum-hukum Allah,” kata imam Yoyada. “Suatu hari nanti, engkau akan menjadi seorang raja, maka engkau harus dapat memimpin rakyatmu, agar mereka dapat mengasihi dan melayani Allah.” Yoas mendengarkan segala nasihat pamannya itu dan mempelajari segala sesuatu tentang Allah.

Percayalah Kepada Allah 25

Waktu berlalu begitu cepat, Yoas telah berusia tujuh tahun. Imam Yoyada beranggapan bahwa inilah saatnya yang tepat untuk mentahbiskan Yoas menjadi seorang raja. Atalia yang jahat itu telah menjadi ratu sekitar enam tahun lamanya. Ia memimpin rakyat ke dalam penyembahan berhala dan tidak hidup menurut segala hukum Allah. Imam Yoyada menyadari bahwa semua hal tersebut harus diubah secepatnya, maka ia memanggil rakyat kerajaan Yehuda untuk datang ke bait suci. Hingga pada saat itu, belum ada seorangpun yang mengetahui bahwa Yoas masih hidup. Rakyat dan para pemuka kerajaan Yehuda beranggapan bahwa Atalia telah membunuh semua cucunya sendiri. Dan betapa terkejutnya mereka saat imam Yoyada menunjukkan seorang calon raja yang baru .

“Inilah anak raja, putra mahkota Yoas,” kata imam Yoyada. “Seharusnya, ialah yang menjadi raja atas kita dan bukannya ratu Atalia yang jahat itu.” Lalu, imam Yoyada mengenakan mahkota ke atas kepala Yoas dan mengurapinya menjadi seorang raja. Rakyat dan para pemuka kerajaan Yehuda yang menyaksikan bahwa Yoas masih hidup menjadi sungguh bersukacita. Sekarang, mereka tidak lagi harus berada di bawah perintah sang ratu. Mereka bertepuk tangan dengan sukacita sambil bersorak-sorai meneriakkan, “Kiranya raja panjang umur!”

Ratu Atalia DibunuhSementara itu, sang ratu mendengar suara keributan yang datang dari arah

pelataran bait suci. Ratu Atalia ingin mengetahui apa sesungguhnya yang sedang terjadi, sehingga dengan rasa penuh penasaran, iapun pergi seorang diri ke sana. Saat tiba di sana, betapa terkejutnya ia menyaksikan hal yang sedang terjadi. Rakyat dan para pemuka kerajaan Yehuda sedang memahkotai seorang raja yang baru! Tentu sekarang, mereka tidak lagi akan mendengarkan perintahnya. Apakah yang ratu Atalia akan perbuat? Ia berusaha melarikan diri, tetapi para tentara segera menangkap dan membawanya kembali ke dalam istana, serta membunuhnya di sana.

Dua Buah PerjanjianLalu, imam Yoyada membuat suatu perjanjian antara mereka dengan Allah.

Imam Yoyada berkata bahwa rakyat akan menjadi umat Allah. Telah bertahun-tahun lamanya, rakyat Yehuda menjauhkan diri mereka dari hadapan Allah. Inilah saatnya untuk kembali ke hadapan Allah dan menyembah-Nya. Oleh karena itu, imam Yoyada membuat perjanjian antara rakyat dengan raja dengan memberitahukan tanggung jawab mereka masing-masing di hadapan Allah. Setiap orang menjadi begitu bersukacita, karena mereka telah memiliki seorang raja yang baru. Mereka mendengarkan nasihat imam dan melakukan apapun untuk menunjukkan ketaatan mereka. Bahkan mereka pergi ke dalam bait suci berhala dan meruntuhkan semua berhala dan menghancurkan mezbah hingga menjadi berkeping-keping. Dan sekalipun masih begitu muda, tetapi pada usia yang ketujuh, Yoas ditahbiskan menjadi seorang raja yang baik. Ia mendengarkan nasihat imam Yoyada dan melakukan apa yang benar di mata Allah. Ia ingat bahwa pamannya telah menasihatinya untuk selalu menaati segala hukum Allah.

Raja Yoas Memperbarui Bait SuciSetelah menjadi seorang raja, maka Yoas pindah tempat kediaman, dari

tinggal di dalam bait suci, sekarang tinggal di dalam istana. Suatu hari, ia memutuskan untuk mengunjungi tempat tinggal lamanya itu, bait suci. Saat, raja Yoas tiba di sana, maka ia menjadi terkejut menyaksikan keadaan bait suci yang telah menjadi tua.

kepada mereka

Percayalah Kepada Allah26

“Bait suci perlu diperbarui,” kata raja terhadap dirinya sendiri. “Aku akan membuatnya menjadi indah kembali, agar semua orang dapat beribadah lagi di tempat ini.”

Saat kembali ke istananya, maka raja memanggil para imam ke hadapannya untuk memberitahukan rencana permbaruan bait suci ini kepada mereka.

“Kita perlu memperbarui bait suci,” perintah raja. “Haruslah kamu minta kepada para rakyat untuk memberikan sumbangan berupa uang bagi perbaruan bait suci.”

Para imam itupun menjadi bersukacita saat mendengar bahwa raja Yoas ingin memperbarui bait suci.

“Ya, tentu kami akan melakukannya,” jawab mereka dengan penuh semangat. Mereka segera pergi dari kota yang satu ke kota lainnya untuk memberitahukan kepada seluruh rakyat tentang rencana perbaruan rumah Allah itu. Beberapa orang rakyat menyumbangkan uang mereka, tetapi sekalipun demikian, masihlah belum cukup untuk biaya pembaruan rumah Allah itu.

Beberapa tahun kemudian, raja ingin mengetahui bagaimana perkembangan pembaruan bait suci itu. Saat raja mengetahui bahwa ternyata belum banyak perubahan yang terjadi, maka ia memanggil imam Yoyada ke dalam istananya dan menanyakan apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

“Kami telah berusaha untuk mengumpulkan biaya pembaruan bait suci, tetapi masih saja belum cukup,” jawab imam Yoyada. Mendengar penjelasan dari imam itu, maka akhirnya, raja memutuskan untuk mengubah rencananya itu. Sebagai ganti dari meminta uang dari kota yang satu ke kota lainnya, maka ia menyuruh imam Yoyada untuk membuat kotak yang cukup besar dan menaruhnya di sebelah mezbah. Dengan cara ini, setiap kali rakyat datang ke bait suci, maka mereka dapat melihat kotak itu dan menyumbangkan uang mereka.

Hampir dapat dipastikan saat rakyat datang untuk menyembah Allah di bait suci, maka mereka melihat kotak persembahan itu. Mereka pun menyaksikan betapa tangga dan pintu yang telah menjadi usang, juga ada beberapa bagian tembok yang telah menjadi retak, sehingga semuanya itu membuat mereka tergerak untuk mempersembahkan uang mereka guna pembaruan bait suci. Segera kotak persembahan itu terisi penuh oleh kepingan uang, sehingga para imam harus mengambil kotak persembahan itu dan menuangkan isinya agar rakyat dapat memasukkan uang mereka kembali. Pada akhirnya, tersedialah cukup uang untuk memulai perbaikan bagian bait suci yang telah retak dan rapuh itu. Para pekerjapun mulai memperbaiki tembok, jendela, lantai dan atap bait suci. Sekalipun pekerjaan itu berat, tetapi begitu pentingnya pekerjaan itu. Raja bersama denganpara rakyat menjadi bersukacita dan memuji Allah, karena telah memiliki bait suci yang indah kembali.

Percayalah Kepada Allah 27

AKTIVITAS 1

Tujuan:Mendorong murid-murid untuk ikut serta memelihara rumah Allah.

Petunjuk:Bacalah kalimat di bawah ini. Susunlah kata-kata pada tiap-tiap kalimat untuk melengkapinya. Apakah yang kalian dapat perbuat dengan hal-hal tersebut terhadap gereja?

1. Aku akan memungut sisa-sisa kertas dari atas __________ (nialta). lantai2. Aku akan merapikan susunan __________ (kAilbta). Alkitab3. Aku akan membersihkan __________ (dlnjeae). jendela4. Aku akan mendorong __________ (surki) ke bawah meja. kursi5. Aku akan menjadi seorang anak __________ (repsia) mungkin. serapi

Sesuatu Bagi Gereja

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Ratu Atalia ingin membunuh semua __________ (cucunya) sendiri.

2. __________ (Yoas) adalah satu-satunya yang terluput, karena paman dan bibinyalah yang telah menyelamatkan dirinya.

3. Yoas bersembunyi dalam __________ (bait suci) hingga ia berusia tujuh tahun.

4. Yoas ingin memperbarui bait suci yang telah menjadi usang. (Benar)

5. Para rakyat rela mempersembahkan uang mereka, saat para imam menaruh kotak persembahan di hadapan mezbah. (Benar)

1. Mengapa ratu Atalia membunuh semua cucunya sendiri? Menurut kamu, apakah perbuatan itu merupakan tindakan yang kejam?

2. Menurut kamu, mengapa Yoas dapat menjadi seorang raja yang baik?

3. Mengapa penting bagi raja Yoas untuk memperbarui bait suci?

4. Bagaimana cara kamu memelihara gereja pada hari ini?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

AKTIVITAS 2Di Dalam Rumah Allah

Percayalah Kepada Allah28

Tujuan:Mengingatkan murid-murid untuk menghormati dan mengasihi Allah.

Bahan:Tongkat es krimPerekatSpidolKertas lipatGunting

Petunjuk:Sediakan bagi setiap orang murid beberapa potongan ayat Alkitab, “Aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.” (Mzm. 23:6) Berilah warna pada potongan ayat Alkitab itu. Lalu, potonglah dua bunga berwarna kuning dan satu lingkaran berwarna coklat. (Lihatlah pada gambar) Rekatkan ayat Alkitab itu ke atas lingkaran yang berwarna coklat yang kemudian direkatkan kembali ke atas salah satu bunga yang berwarna kuning. Selanjutnya, rekatkan kembali ayat Alkitab, lingkaran yang berwarna coklat, dan bunga yang berwarna kuning itu ke atas tongkat es krim. Rekatkanlah bunga yang berwarna kuning lainnya itu pada bagian belakang tongkat es krim itu, agar dapat menutupinya. Setiap orang murid dapat menuliskan nama mereka pada tongkat es krim itu dengan spidol. Mereka dapat menggunakan tongkat es krim itu sebagai penunjuk halaman buku atau sebagai salah satu hiasan pada pot bunga.

"Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!"

(Mzm. 100:2)

Percayalah Kepada Allah 29

Yoseba Menyembunyikan Anak Saudaranya, Yoas,Di Dalam Bait Suci Untuk Menyelamatkan Nyawanya Dari Ratu Atalia

Percayalah Kepada Allah30

Percayalah Kepada Allah 31

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:2 Taw. 29-31:1-6

Kebenaran Alkitab:Hizkia memimpin rakyat untuk menyembah Allah dengan berdoa, memuji dan memberikan persembahan.

Tujuan Pelajaran:Turut serta dalam berbagai macam aktivitas penting di gereja.

Ayat Hafalan:“Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Marilah kita perlu ke rumah Tuhan.” (Mzm. 122:1)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena kami dapat menyembah-Mu pada hari ini. Biarlah kami dapat bernyanyi dan memuji-Mu sepenuh jiwa kami. Biarlah kami pun dapat meneladani raja Hizkia, sehingga dapat memuliakan nama-Mu dalam segala perbuatan kami. Tolonglah agar kami dapat selalu menyimpan segala firman-Mu dalam hati kami. Haleluya, Amin.

Raja HizkiaSetelah satu abad berlalu sejak pembaruan yang dilakukan oleh raja Yoas,

kerajaan Yehuda kembali lagi kepada penyembahan berhala. (Lihatlah pada bagian PERSIAPAN MENGAJAR Pelajaran 2 dan 3) Ayah raja Hizkia, yaitu raja Ahas adalah seorang yang menyembah berhala, bahkan ia meniru salah satu contoh mezbah Baal di Siria dan mendirikannya pada pelataran bait suci. (2 Raj. 16:10-11) Ia pun membuat patung Baal dan mempersembahkan anaknya sendiri ke dalam api. (2 Raj. 16:3) Hizkia harus menyaksikan semua hal keliru ini saat dirinya masih muda.

Hizkia menjadi seorang raja pada usia 25 tahun. Tidak seperti ayahnya, ia ingin berbuat sesuatu yang benar di mata Allah. (2 Taw. 29:2) Hizkia menguduskan bait suci dan memperbaiki beberapa perkakasnya yang telah hancur. Lalu, ia memanggil para imam dan para pemuka untuk mempersembahkan korban penebus salah mereka. Hizkia sendiripun membawa korban penebus salahnya dan persembahan perpuluhannya ke dalam rumah Allah, sehingga menjadi teladan bagi rakyat untuk juga mempersembahkan persembahan perpuluhan dari penghasilan mereka. Raja Hizkia berusaha menyatukan kembali kerajaan utara dan kerajaan selatan dengan meminta agar setiap orang Israel datang ke kota Yerusalem untuk

Raja HizkiaMenyembah Allah

PELAJARAN

4

KOSA-KATAPELAJARAN

Menguduskan:Perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran

Hari Raya Paskah:Hari raya tahunan yang dirayakan untuk memperingati keluarnya orang Israel dari tanah Mesir

Persembahan Perpuluhan:Persembahan dengan memberikan sepersepuluh bagian dari penghasilan seseorang kepada Allah

PEMAHAMANMURID-MURID

Hizkia adalah seorang raja yang memimpin rakyatnya untuk kembali kepada Allah. Tidak hanya membuka pintu bait suci dan menguduskannya, tetapi juga menghapus segala bentuk penyembahan berhala dan membawa persembahan perpuluhan ke dalam rumah Allah. Raja Hizkia menunjukkan kepada rakyat Yehuda apa makna sesungguhnya dari menyembah Allah itu.

Saat ini, murid-murid Anda makin bertambah besar dan dewasa dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Mereka mulai dapat menghargai apa yang menjadi bagian dari penyembahan kepada Allah itu. Pada masa yang lalu, mungkin mereka bersama dengan teman-teman hanya mendengarkan berbagai kisah yang ada di dalam Alkitab. Sesungguhnya, menyembah Allah itu bukan sekedar mendengarkan saja, tetapi perlu juga untuk dilakukan. Berilah semangat agar mereka lebih banyak terlibat dalam aktivitas di gereja. Sebagai contoh: Mereka dapat menolong mempersiapkan berbagai macam alat makan untuk acara makan siang. Mereka dapat menolong membersihkan gereja. (Pada pelajaran yang lalu telah dibahas tentang menjaga kebersihan gereja.) Lagipula, seharusnya mereka ingat untuk mempersembahkan perpuluhan dari uang saku mereka sebagai bagian dari penyembahan mereka terhadap Allah. Dengan selalu mengingatkan tentang pentingnya mereka mengambil peranan sebagai anggota rumah Allah, maka mereka akan berkembang menjadi seseorang yang sama seperti raja Hizkia, yang memahami makna sesungguhnya dari penyembahan Allah melalui perbuatan. Dengan melakukan hal tersebut, maka raja Hizkia telah menjadi teladan bagi banyak orang untuk mereka ikuti. Murid-murid Anda pun dapat menjadi penerang bagi teman-teman mereka dengan menyatakan perbuatan yang seharusnya.

merayakan hari raya Paskah secara bersamaan. Raja Hizkia dikenal sebagai seorang raja yang menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Allah. Saat menjelang kematiannya, ia memohon agar Allah mengizinkannya hidup lebih lama lagi, agar ia dapat menolong rakyat. Allah mengabulkan permohonannya itu dengan menambahkan 15 tahun dari hidupnya yang sekarang. (2 Raj. 20:2-6)

Percayalah Kepada Allah32

Percayalah Kepada Allah 33

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang seorang raja muda

yang bernama Yoas. Atalia adalah seorang nenek Yoas yang jahat yang tega membunuh semua cucunya sendiri demi mengambil alih takhta kerajaan Yehuda. Dengan demikian, tidak ada seorangpun dari keturunan raja yang akan dapat mengambil alih takhta kerajaan dari tangannya, tetapi paman dan bibi Yoas menyelamatkan nyawanya. Mereka menyembunyikan Yoas di dalam bait suci hingga cukup dewasa untuk menjadi seorang raja. Pada usia 7 tahun, imam Yoyada, paman Yoas mengurapinya di hadapan rakyat. Tentu saja, rakyat terkejut sekaligus bersukacita ketika menyaksikan Yoas ternyata masih hidup dan ditahbiskan menjadi seorang raja. Inilah akhir dari pemerintahan ratu Atalia, sekaligus dimulainya pemerintahan raja Yoas. Yoas adalah seorang raja yang baik, yang selalu menaati segala hukum Allah. Selanjutnya, raja Yoas pun memerintahkan agar bait suci segera diperbarui, karena rumah Allah ini mengalami banyak kerusakan. Rakyat mulai mempersembahkan uang mereka ke dalam kotak persembahan yang disediakan dalam bait suci. Dengan demikian, bait sucipun segera diperbarui, sehingga setiap orang memuji Allah di dalam bait suci yang indah. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita pun seharusnya memelihara gereja sama seperti raja Yoas, menjaga bait suci agar tetap bagus dan bersih, karena bait suci itu adalah rumah Allah.

Hizkia Menjadi RajaSalah seorang raja Yehuda yang paling jahat adalah raja Ahas. Ia adalah

anak dari raja Yotam, sekaligus merupakan cucu dari raja Yoas yang sulung, yaitu raja yang telah memperbaiki bait suci pada beberapa tahun sebelumnya. Raja Ahas banyak berbuat hal yang Allah tidak sukai. Raja Ahas menyembah berhala, bahkan mempersembahkan salah seorang anaknya sendiri kepada ilah palsu. Dia pun menutup bait Allah hingga rakyat Yehuda tidak dapat menyembah kepada Tuhan. Setelah memerintah dua puluh tahun lamanya, maka matilah ia dan Hizkia, anaknya, mengambil alih takhta kerajaannya.

Hizkia adalah seorang yang begitu berbeda dari ayahnya. Pada usia dua puluh lima tahun, Hizkia menjadi seorang raja, tetapi ia mengetahui betapa pentingnya menyembah Allah itu. Setelah Hizkia diangkat menjadi seorang raja, maka segeralah ia membuka kembali pintu bait suci. Karena pintu bait suci itu tidak pernah digunakan lagi untuk waktu yang cukup lama, sehingga perlu diperbaiki. Raja Hizkia memanggil para pegawai dan para imam untuk memberitahukan kepada mereka tentang apa yang mereka harus perbuat dalam waktu dekat ini.

Bait Suci Dikuduskan“Kita harus menyembah kepada Allah. Para nenek moyang kita telah

menyembah berhala, dan karena itulah, maka Allah tidak menyukai hal itu,” kata raja Hizkia. “Kita perlu untuk membuat perjanjian dengan Allah, sehingga Ia tidak menjadi murka lagi terhadap kita. Seharusnya kita menguduskan diri kita dan bait suci.”

Para imam telah meninggalkan pelayanan mereka dalam bait suci karena raja Ahas. Tetapi, raja Hizkia memanggil mereka untuk melayani Allah kembali.

Percayalah Kepada Allah34

Merekapun kembali bersemangat dan bersukacita saat menguduskan bait suci. Pertama-tama, mereka membersihkan lantai dan tembok. Lalu, mereka menguduskan mezbah yang dipakai untuk mempersembahkan korban. Mereka pun membawa meja dan berbagai perkakas lainnya yang digunakan untuk menyembah kepada Allah yang telah dibuang oleh raja Ahas. Proses pengudusan bait suci ini membutuhkan waktu yang lama, tetapi pada akhirnya, setelah enam belas hari kemudian, bait suci itu telah menjadi kudus kembali dan siap untuk dipakai. Para imam kembali ke hadapan raja Hizkia untuk memberitahukan keadaan yang sekarang kepadanya.

Rakyat Memuji AllahSaat raja Hizkia mengetahui bahwa bait suci telah dikuduskan kembali, maka

ia mengumpulkan seluruh rakyat Yehuda. Ia kembali berkata-kata tentang hal yang sama seperti yang ia beritahukan kepada para imam sebelumnya.

“Kita telah berbuat dosa,” kata raja. “Kita tidak menyembah Allah di dalam rumah-Nya. Marilah sekarang, kita bawa persembahan untuk menyatakan penyesalan kita di hadapan Allah.”

Saat mendengar perkataan raja, maka segenap rakyatpun menyadari bahwa betapa jauhnya mereka telah menyimpang dari jalan Allah. Jadi, mereka menyetujui dan membawa persembahan ke hadapan Allah di dalam bait suci yang telah dikuduskan itu. Mereka pun mengakui dosa dan memohon agar Allah mengampuni dosa mereka itu.

Setelah itu, rakyat mulai memuji Allah. Para pemain alat musik mulai memainkan kecapi dan ceracap mereka. Sangkakala pun mulai diperdengarkan. Paduan suara mulai menyanyikan beberapa pujian yang megah untuk memuji Allah. Setiap orang bersukacita, karena Allah telah mengabulkan permohonan dan menerima persembahan mereka.

Ajakan Merayakan Hari Raya PaskahSetelah bait suci dibuka kembali, maka raja Hizkia memikirkan tentang

berbagai macam cara untuk memimpin rakyat kembali kepada Allah. Beberapa dari rakyat telah kembali menyembah Allah, tetapi tidak sedikit pula yang belum mau datang ke bait suci-Nya. Raja Hizkia mengetahui bahwa hari raya Paskah akan segera tiba. Inilah saatnya yang tepat untuk mengingatkan mereka semua bahwa Allahlah yang telah membebaskan orang Israel dari tanah Mesir. Telah begitu lamanya, mereka tidak merayakan hari raya Paskah. Raja Hizkia ingin mengumpulkan seluruh orang Israel pada peristiwa yang istimewa itu. Maka ia menulis surat kepada rakyat di seluruh negeri, meminta agar mereka dapat datang ke kota Yerusalem untuk menyembah Allah dan merayakan hari raya Paskah. Raja menyuruh para pesuruhnya untuk membawa surat itu dan membacakannya ke hadapan tiap-tiap orang di setiap kota.

Setelah mendapat perintah dari raja, maka para pesuruh itu segera pergi dan melakukan tepat seperti perintah raja kepada mereka. Mereka membacakan di hadapan rakyat, demikianlah isi surat itu: “Kamu telah lupa menyembah Allah. Kembalilah kepada-Nya, maka Ia akan menolong kamu. Janganlah keraskan hatimu. Allah akan menolong seluruh negeri ini. Datang dan rayakanlah hari raya Paskah bersama-sama.” Beberapa orang rakyat yang mendengar perkataan raja Hizkia itu menertawakan para pesuruh itu. Mereka beranggapan adalah hal yang memalukan bila datang ke kota Yerusalem dan merayakan hari raya Paskah. Mereka tidak sungguh-sungguh peduli apapun tentang hal tersebut. Mengapa kita harus pergi begitu jauhnya? Tetapi yang lainnya menyadari bahwa penting adanya

untuk menaati perintah Allah. Jadi, mereka mempersiapkan segala sesuatunya untuk melakukan perjalanan ke kota Yerusalem. Tidak lama kemudian, telah berkumpullah orang yang bersedia datang dan ingin menyembah Allah di kota Yerusalem.

Rakyat Merayakan Hari Raya PaskahSaat perayaan Paskah itu tiba, maka rakyat pergi ke bait suci terlebih

dahulu untuk berdoa di hadapan Allah. Mereka memohon, “Allah yang maha pengasih, ampunilah segala dosa kami. Mulai hari ini, kami ingin menyembah-Mu, karena kami mengasihi-Mu. Dengarkanlah kami!” Lalu mereka memper-sembahkan korban bakaran untuk menunjukkan penyesalan mereka. Setelah itu, para pemain alat musik mulai memainkan kecapi dan ceracap, menyanyikan beberapa pujian untuk memuji Allah. Rakyat sungguh bersyukur atas kesempatan yang ada, sehingga mereka dapat datang ke hadapan Allah. Selama tujuh hari, rakyat pergi ke bait suci dan menyembah Allah. Mereka merayakan hari raya Paskah, berdoa dan memuji Allah setiap harinya. Saat hari-hari perayaan telah berakhir, tetapi rakyat tidak ingin meninggalkan tempat itu, bahkan mereka melontarkan ajakan, yang tidak pernah disangka sebelumnya.

“Marilah, kita tinggal tujuh hari lagi,” kata mereka. “Kita akan terus menyembah Allah.” Mendengar ajakan tersebut, maka setiap orangpun menyetujuinya dan berhari raya tujuh hari lagi serta menyembah Allah di bait suci. Rakyat sungguh bersukacita. Mereka belum pernah merasakan pengalaman ini sebelumnya, karena para pemimpin sebelum raja Hizkia telah melupakan Allah. Sekarang, mereka telah berkumpul kembali di hadirat Allah, dan terdengar kembali seruan berkat yang disampaikan oleh para imam kepada orang banyak.

Raja Hizkia Memberikan Persembahan Perpuluhan

ia telah memimpin rakyat kembali kepada Allah. Tetapi ada satu hal penting yang harus raja Hizkia dan rakyatnya perbuat, dan inilah saatnya yang tepat baginya untuk mengingatkan mereka kembali. Raja Hizkia memberikan persembahan perpuluhan terlebih dahulu sebagai suatu penggerak bagi rakyat. Iapun membawa banyak domba dan lembu sapi untuk dikorbankan ke bait suci. Saat rakyat menyaksikan semuanya ini, mereka pun mengikuti dan membawa buah-buahan dan hasil panen mereka kepada para imam. Itulah cara mereka untuk memberikan bagian yang mereka harus persembahkan kepada Allah, sehingga timbullah perkenanan Allah atas mereka semua. Raja Hizkia telah melakukan apa yang ia harus perbuat, yaitu membangkitkan kembali iman rakyatnya. Dan karena mereka mendengarkan dan mau datang untuk menyembah Allah, maka Ia memberkati mereka dengan berlimpah-limpah. Rakyat mengucap syukur kepada Allah atas segala pimpinan dan kasih-Nya.

Raja Hizkia bersukacita, karena ia telah menyaksikan rakyat yang bersemangat kembali dalam menyembah Allah saat itu. Dengan demikian,

Percayalah Kepada Allah 35

Percayalah Kepada Allah36

MENGULANGDAN PERTANYAAN

AKTIVITAS 1

Tujuan:Mengingatkan murid-murid tentang cara rakyat Yehuda dalam menyembah Allah.

Petunjuk:Isilah tempat yang kosong dengan suatu kata yang terdapat dalam daftar kata di bawah ini. Lihatlah daftar kata dengan teliti! Ada kata-kata tambahan yang bukan merupakan jawaban.

Di Gereja

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Raja Hizkia menguduskan __________. (bait suci)

2. Raja Hizkia mengajak rakyat untuk merayakan hari raya __________ (Paskah) bersama di kota Yerusalem.

3. Rakyat memohon agar Allah mau mengampuni mereka dan setelah itu, mereka memuji-Nya. (Benar)

4. Raja Hizkia tidak mempersembahkan perpuluhan, tetapi hanya memerintahkan agar rakyat memberikan persembahan kepada Allah. (Salah)

5. Allah menghendaki agar setiap orang menyembah Allah dan mempersembahkan apa yang mereka dapat persembahkan. (Benar)

1. Bagaimana cara raja Hizkia membawa rakyat Yehuda kembali kepada Allah?

2. Menurut kamu, mengapa raja Hizkia begitu berbeda dengan raja Ahas, ayahnya?

3. Apakah makna dari mempersembahkan perpuluhan? Bagaimana kamu melakukannya pada hari ini?

4. Hal apa sajakah yang kamu dapat perbuat untuk menyembah Allah? Apakah sama seperti yang rakyat Yehuda perbuat pada zaman raja Hizkia?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

persembahan berdoa memohon

menyanyikan melompat menyembah Yerusalem

1. Raja Hizkia pergi ke bait suci untuk __________ (menyembah) Allah.

2. Rakyat __________ (memohon) pengampunan.

3. Rakyat datang ke kota __________ (Yerusalem) untuk merayakan hari raya Paskah.

4. Para penyanyi __________ (menyanyikan) puji-pujian di hadapan Allah.

5. Rakyat memberikan __________ (persembahan) kepada Allah.

Percayalah Kepada Allah 37

Tujuan:Mendorong murid-murid untuk menyanyikan pujian kepada Allah dengan membuat buku pujian sendiri.

Bahan:Kertas lipatKertas putihStaplesSpidolGuntingPerekat

Petunjuk:Potonglah pola not balok, lalu jiplaklah ke atas selembar kertas lipat sebelah sampingnya. Sediakanlah pula kertas lipat yang lain bagi setiap orang murid untuk digunakan sebagai sampul buku pujian. Juga bagikan beberapa lembar kertas putih kosong dan lipatlah menjadi dua bagian. Lalu taruhlah kertas putih kosong itu di dalam kertas lipat dan staples-lah untuk membuat suatu buku. Pada bagian sampul depan, rekatkanlah potongan pola not balok. Setiap orang murid dapat menuliskan “Buku Pujian” pada bagian atasnya. Gunakanlah buku ini dengan menuliskan lirik lagu pujian yang sederhana, sehingga murid-murid dapat menyanyikannya. Gunakanlah spidol untuk membuat gambar seperti yang diingini oleh setiap orang murid.

Percayalah Kepada Allah38

AKTIVITAS 2Buku Pujianku

Percayalah Kepada Allah 39

"Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan."

(Mzm. 122:1)

Raja Hizkia Mengajak Rakyat Untuk Memperbarui Bait Suci

Percayalah Kepada Allah40

Percayalah Kepada Allah 41

Raja YosiaPada usia 8 tahun, Yosia menggantikan ayahnya, raja Amon yang

memerintah kerajaan Yehuda sebelumnya. Pada masa itu, kerajaan Yehuda berada di bawah kuasa kerajaan Asyur dan sebagai akibatnya, kerajaan Yehuda mendapat pengaruh yang kuat dalam penyembahan berhala. Berkat bimbingan ibunya yang baik dan para penasihat yang mengasihi Allah, maka raja Yosia menemukan jalan hidupnya yang benar di hadapan Allah pada usia 16 tahun. Saat berusia 20 tahun, maka kuasa kerajaan Asyur mengalami sedikit kemerosotan dan ia menggunakan kesempatan ini untuk menghapus segala macam bentuk penyembahan berhala dari dalam kerajaannya. Saat berusia 26 tahun, ia memerintahkan untuk memperbarui bagian bait suci yang telah menjadi rusak dan yang tidak dipelihara. Berbagai macam berhala yang sebelumnya ditempatkan di sekitar bait suci pun dikeluarkan. Selama pembaruan bait suci, maka imam Hilkia menemukan salinan kitab Taurat. Beberapa orang meyakini bahwa salinan itu adalah kitab Ulangan. Yosia dikenal sebagai salah seorang raja Yehuda yang terbaik dan ia bekerja keras untuk memperbarui kerajaan Yehuda dengan melenyapkan penyembahan berhala. Suatu

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:2 Raj. 22-23; 2 Taw. 34-35

Kebenaran Alkitab:Allah menghendaki agar para pengikut-Nya menaati segala hukum-Nya.

Tujuan Pelajaran:Melakukan segala hukum dan pengajaran Allah dalam setiap waktu.

Ayat Hafalan:“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yak. 1:22)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada Tuhan atas segala pimpinan-Mu, sehingga kami dapat melewati minggu yang lalu dengan selamat. Sekarang, kami ingin untuk mendengarkan firman-Mu dan belajar menaati segala perintah-Mu. Sekalipun kami masih begitu muda, tetapi tolonglah agar kami dapat menjadi teladan bagi orang lain, sehingga kami dapat memuliakan nama-Mu. Kiranya kami dapat belajar dari kisah raja Yosia pada hari ini dan menerapkannya dalam kehidupan kami. Terima kasih, Tuhan, kiranya Engkau mendengarkan doa kami. Haleluya, Amin.

Raja Yosia MenemukanGulungan Kitab

PELAJARAN

5

PEMAHAMANMURID-MURID

Percayalah Kepada Allah42

KOSA-KATAPELAJARAN

Gulungan Kitab:Gulungan yang terbuat dari serat tumbuhan atau kulit binatang yang diproses, sehingga menjadi suatu permukaan yang dapat ditulis

Nabiah:Nabi perempuan yang menjadi penyampai pesan Allah

Juru Tulis:Seseorang yang memiliki keahlian dalam membuat suatu salinan, umumnya adalah seorang pegawai pemerintahan

hal yang bertentangan sekali dengan Amon, ayahnya dan Manasye, kakeknya, yang merupakan adalah dua orang raja Yehuda yang paling jahat. (Lihatlah pada bagian PERSIAPAN MENGAJAR dalam Pelajaran 3)

Suatu hal yang sulit dibayangkan, seorang yang baru berusia 8 tahun menjadi seorang pemimpin suatu bangsa. Bahkan yang lebih mengherankan lagi adalah pada saat berusia 26 tahun, Yosia telah sanggup memimpin negerinya terluput dari malapetaka. Kesanggupan Yosia dikarenakan ia selalu bersandar kepada Allah dalam hidupnya. Ia sanggup membersihkan segala macam bentuk penyembahan berhala dari dalam kerajaan Yehuda, sehingga secara perlahan mempengaruhi hati rakyat dan mengubahnya kembali kepada Allah. Alkitab menyatakan bahwa tidak ada seorang rajapun yang seperti raja Yosia lagi.

Raja Yosia adalah suatu teladan dalam kehidupan iman. Murid-murid Anda dapat mempelajari beberapa pelajaran berharga dalam kehidupannya. Sekalipun masih berusia muda, tetapi ia menunjukkan bahwa tidak ada yang terlalu dini untuk menyatakan iman seseorang terhadap Allah. Dalam 1 Tim. 4:12, dikatakan, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” Jadi, tidaklah ada alasan apapun yang dapat diberikan bagi seseorang untuk memuliakan Allahnya. Tanyakanlah kepada murid-murid Anda, bagaimana cara mereka memberi teladan bagi orang lain, baik dalam perkataan, dalam hidup, dalam kasih, dalam iman maupun dalam kekudusan mereka. Doronglah mereka untuk berdiskusi yang disertai dengan contoh nyata, agar mereka dapat menerapkan ayat tersebut dalam kehidupan mereka. Saat mereka dapat menyatakan iman yang aktif semasa muda mereka, maka dengan sendirinya hal itu akan menjadi bagian dari kehidupan masa dewasa mereka.

Percayalah Kepada Allah 43

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana raja

Hizkia membawa rakyat Yehuda kembali untuk menyembah Allah. Pertama, ia menguduskan dan membuka pintu bait suci kembali. Lalu, ia meminta agar setiap rakyat datang ke kota Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah. Ternyata, rakyatpun memiliki kerinduan untuk bertobat dan berdoa kepada Allah. Mereka sungguh bersukacita dapat kembali menyembah Allah, itulah sebabnya mereka merayakan Paskah empat belas hari lamanya. Mereka menyanyikan puji-pujian dan memuji Allah. Raja Hizkia pun memberi teladan dalam mempersembahkan perpuluhan, sehingga rakyat mengikutinya dengan membawa buah-buahan hasil pertama dan hasil panen ke bait suci. Allah berkenan atas perbuatan mereka, sehingga memberkati mereka dengan berlimpah-limpah. Dari kisah ini, kita dapat beroleh pengajaran bahwa seharusnya kita menyembah Allah sama seperti raja Hizkia dengan cara memelihara agar gereja tetap bersih, berdoa kepada Tuhan dan mempersembahkan perpuluhan.

Raja YosiaYosia menjadi raja Yehuda saat ia berusia 8 tahun. Yosia adalah cucu

terbesar dari raja Hizkia. Sama seperti raja Hizkia, Yosia adalah seorang raja yang baik. Ia menaati Allah dan mengikuti segala perintah-Nya. Hal ini sungguh berbeda dengan yang diperbuat oleh ayah maupun kakeknya, yang menyembah kepada berhala.

Saat Yosia masih muda, ia mendapati bait suci yang Salomo telah dirikan itu dalam keadaan sungguh kotor dan rusak. Oleh karena itu, Ia berencana untuk memperbarui dan menguduskannya. Saat rakyat mendengar tentang hal ini, merekapun menyumbangkan tenaga dan harta mereka. Raja Yosiapun segera mengutus juru tulisnya, Safan, untuk mengurus semuanya ini. Raja meminta agar Safan memastikan bahwa uang rakyat itu dipergunakan untuk tujuan yang benar, yaitu memperbarui bait suci. Seorang imam besar yang bernama Hilkia pun ditunjuk untuk turut bertanggung jawab dalam pekerjaan itu dengan memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya.

Kitab Taurat DitemukanSetiap hari, rakyat bekerja keras untuk memperbarui Bait Suci. Beberapa di

antaranya, ada yang memperbaiki tangga, sebagian lagi memperbaiki tembok dan yang lainnya membersihkan semua yang kotor yang telah bertahun-tahun lamanya tidak dibersihakan. Safan pun pergi dan mengawasi bagaimana perkembangan pembaruan bait suci itu, dan melaporkannya kepada raja Yosia.

Suatu hari, setelah Safan memeriksa pekerjaan pembaruan bait suci itu, tiba-tiba Hilkia datang dan ingin berkata-kata kepadanya. Ternyata, saat rakyat sedang membersihkan bait suci, Hilkia menemukan sesuatu yang istimewa, yaitu gulungan kitab.

“Lihatlah apa yang kutemukan ini,” kata Hilkia. “Gulungan ini adalah kitab Taurat.”

Safan mengambil gulungan kitab Taurat itu dan membacanya dengan seksama. Ia menyadari bahwa apa yang dituliskan di dalamnya adalah segala

Percayalah Kepada Allah44

hukum yang Allah pernah berikan kepada Musa. Safan menyadari bahwa raja tentu akan ingin melihatnya, sehingga ia mengambil gulungan kitab Taurat itu dan segera masuk ke dalam istana.

Saat Safan bertemu dengan raja Yosia, iapun menunjukkan gulungan kitab Taurat itu kepada raja. Raja belum pernah melihat gulungan kitab itu sebelumnya. Raja meminta agar juru tulisnya membacakan baginya. Saat mendengarkan perkataan Allah itu, maka ia mengetahui bahwa rakyatnya telah tidak taat kepada perintah-perintah Allah. Raja menjadi terkejut saat mendengar, sehingga ia segera berdiri dan mengoyakkan jubahnya, karena menyadari bahwa rakyatnya telah menyimpang dari segala perintah Allah bertahun-tahun lamanya. Lalu, ia berpaling dan berkata kepada Safan.

“Pergi dan mintalah petunjuk Allah bagiku tentang perkataan yang tertulis dalam gulungan kitab itu yang baru saja ditemukan,” kata raja Yosia. “Allah menjadi sungguh murka, karena nenek moyang kita tidak menaati segala hukum-Nya.”

Jadi Safan, Hilkia, imam besar itu, dan bersama dengan tiga orang lainnya segera pergi untuk menemui nabiah Allah yang bernama Hulda.

Nabiah Hulda Memberikan Petunjuk AllahNabiah Hulda memberikan suatu petunjuk Allah kepada mereka.“Tuhan berfirman, “Aku akan mendatangkan malapetaka ke atas tempat ini

dan ke atas rakyat yang tinggal di sana, karena mereka telah meninggalkan Aku.” Di samping itu, Allah memiliki suatu pesan bagi raja Yosia.

Nabiah itu berkata lagi, “Tetapi, karena engkau merendahkan hatimu di hadapan Allah saat engkau mendengar apa yang Aku katakan tentang tempat ini, maka engkau akan mati dengan damai. Matamu tidak akan melihat malapetaka yang Aku akan datangkan ke atas tempat ini.” Mereka memberitahukan pesan itu kepada raja.

Raja Yosia Memperbarui Bait SuciSaat raja mendengar perkataan Allah itu, ia menjadi bersusah hati, sekalipun

Allah akan menghindarkan malapetaka dari tanah itu semasa dirinya menjadi seorang raja, tetapi ia harus membuat suatu perubahan sekarang juga. Hal itu merupakan tanggung jawab dari seorang raja. Ia menyadari bahwa setiap orang haruslah bertobat dari segala dosa yang pernah diperbuatnya itu.

“Aku harus membacakan hukum Allah ini di hadapan rakyat,” kata raja Yosia. Jadi raja mengumpulkan rakyat di pelataran bait suci dan membacakan segala hukum Allah di hadapan mereka. Lalu, raja beserta rakyat pun membuat suatu perjanjian di hadapan Tuhan untuk menaati segala perkataan kitab Taurat dan mengikuti Allah dengan segenap hati dan jiwa mereka. Setelah itu, raja Yosia menghapus segala macam bentuk berhala dari tanah Yehuda, sehingga mereka dapat menyembah Allah dengan setia. Ia mengetahui bahwa ayahnya telah berbuat hal yang salah dengan menyembah kepada berhala. Ia pun memerintahkan agar rakyat merayakan hari raya Paskah karena mereka telah melupakannya. Sekarang, raja Yosia menyadari kesalahan yang mereka telah perbuat itu, dan berusaha sekuat tenaga untuk mengadakan suatu perubahan total. Raja Yosia ingin agar setiap orang Yehuda menjadi taat kepada Allah.

Percayalah Kepada Allah 45

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Raja Yosia diangkat menjadi seorang raja saat berusia __________ (8) tahun.

2. Raja Yosia ingin memperbarui __________. (bait suci)

3. Raja Yosia memutuskan untuk menaati segala __________ (perintah) Allah.

4. Gulungan kitab Taurat telah ditemukan kembali saat bait suci sedang diperbarui. (Benar)

5. Raja Yosia dan rakyat Yehuda berusaha keras untuk menjadi taat kepada Allah. (Benar)

Pertanyaan untuk Direnungkan:1. Orangtua Yosia tidak mengajarkannya untuk taat kepada Allah. Menurut kamu,

apakah Yosia berbuat dosa karena ia tidak mengetahui bagaimana menjadi taat kepada Allah?

2. Bagaimana cara raja Yosia bertobat di hadapan Allah saat menyadari bahwa rakyat tidak mengikuti perintah Allah?

3. Saat kita melakukan suatu perbuatan yang keliru pada hari ini, apakah yang kita akan lakukan agar bertobat?

4. Apakah makna dari menjadi taat terhadap segala hukum Allah?

5. Apakah kamu pernah mengatakan bahwa aku masih terlalu muda untuk melakukan hal itu? Bagaimana bila kamu diminta kembali melakukan tugas yang sama? Jawaban apakah yang kamu akan berikan?

Percayalah Kepada Allah46

AKTIVITAS 2Seorang Raja Muda

Tujuan:Memberi semangat kepada murid-murid untuk menaati segala firman Allah dengan memainkan suatu sandiwara tentang raja Yosia.

Bahan:Kertas lipatPensilBenang dengan berbagai macam warnaSpidolPerekatGuntingSolatip atau staples

64

AKTIVITAS 1

Tujuan:Memberi pengertian kepada murid-murid untuk menjadi pelaku firman Allah.

Petunjuk:Kadang, kita merasa diri masih terlalu muda untuk melakukan pekerjaan Allah. Tetapi, kita dapat belajar dari raja Yosia, sehingga dapat beranggapan bahwa diri kita tidaklah terlalu muda untuk melakukan pekerjaan Allah. Lihatlah pada gambar, murid-murid manakah yang tidak mendengarkan firman Allah pada hari Sabat? Lalu lihatlah pula, murid-murid manakah yang menaati Allah? Lingkarilah mereka. Bagaimana murid-murid lainnya yang dapat mengubah perilaku mereka itu?

Pendengar Dan Pelaku

Percayalah Kepada Allah 47

Petunjuk:1. Potonglah pola mahkota dan jiplaklah ke atas kertas lipat.

2. Potonglah jiplakkan pola mahkota itu dan hiaslah dengan benang atau spidol. Kamu dapat menggulung benang, sehingga tampak seperti suatu perhiasan.

3. Rekatkan kedua pola mahkota itu, sehingga aman untuk dikenakan di atas kepala.

4. Seharusnya setiap orang murid mendapat giliran untuk menjadi seorang raja Yosia yang muda. Biarkanlah murid-murid memberitahukan kepada teman mereka bagaimana cara mereka menjadi seorang raja yang menaati firman Allah.

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja;

sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22)

Percayalah Kepada Allah48

Imam Hilkia Menemukan Gulungan Kitab TauratDan Memperlihatkannya Kepada Safan

Percayalah Kepada Allah 49

PERSIAPANMENGAJAR

Kitab Bacaan:Est. 2:1-18; 3-5; 7-9:1-17

Kebenaran Alkitab:Ratu Ester berani membela umat Allah dengan mengorbankan nyawanya.

Tujuan Pelajaran:Berdirilah dengan teguh di hadapan Allah dan taatilah segala pengajaran-Nya.

Ayat Hafalan:“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yoh. 14:15)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memelihara kami pada hari ini. Kami mengetahui bahwa adalah perlu untuk mendengarkan dan menaati segala firman-Mu. Kami mohon agar Engkau mau menolong kami, agar sanggup berjalan di jalan surgawi, sehingga kami boleh masuk kelak ke dalam kerajaan-Mu. Kiranya segala kemuliaan bagi nama-Mu saja. Haleluya, Amin.

Kerajaan Media-PersiaAhasyweros dikenal juga sebagai Arthasasta Agung. Ia merupakan raja

kelima kerajaan Media-Persia yang memerintah dari tahun 486-465 sebelum masehi, dan membawahi seratus dua puluh tujuh propinsi, yang sesungguhnya merupakan daerah kekaisaran Asyur dan Babel. Dahulu, kerajaan Asyur pernah mengambil alih kekuasaan kerajaan Israel sebelah utara dan selanjutnya, lalu kerajaan Babel menghancurkan bait suci dan menawan beberapa orang Yehuda dari tanah asal mereka. Raja Ahasyweros memerintah dari kota Susa atau Susan yang merupakan ibukota kekaisaran Media-Persia pada waktu itu.

Kisah Ester terjadi seratus tahun setelah raja Nebukadnezar menawan orang Yahudi ke dalam pembuangan. (2 Raj. 25) Peristiwa kehidupan Ester sendiri terjadi di antara saat pertama kembalinya orang Yehuda dari pembuangan ke kota Yerusalem yang dipimpin oleh Zerubabel dengan saat kedua kembalinya orang Yehuda dari pembuangan ke kota Yerusalem yang dipimpin oleh Ezra. (Lihatlah pada Pelajaran 7)

Ratu Ester

PELAJARAN

6

Percayalah Kepada Allah50

PEMAHAMANMURID-MURID

Pada usia seperti sekarang ini, murid-murid Anda masih hidup dalam dunianya sendiri. Kapanpun sebuah keputusan itu perlu untuk dibuat, maka mereka akan berpikir untuk dirinya sendiri terlebih dahulu. Ratu Ester pun mengalami peristiwa yang serupa ketika mengetahui bahwa orang-orang Yahudi akan dibinasakan. Ratu Ester dapat saja menyelamatkan dirinya dengan cara berdiam diri ataupun tinggal di dalam istana, tetapi nyatanya, ia lebih memilih untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi, karena Allahlah telah mengangkat dirinya menjadi seorang ratu. Ia tidak bersikap egois, bahkan justru rela mengorbankan nyawanya demi membela umat Allah.

Apakah murid-murid Anda pernah membela sesuatu hal yang benar? Saat mereka melihat sesuatu itu salah, apakah mereka akan berbuat sesuatu hal yang benar atau mereka tetap diam saja? Kadang, menjadi sulit untuk membela hal yang benar yang mereka telah ketahui sebelumnya, karena mungkin saja dapat mengorbankan nama baik atau persahabatan mereka. Tetapi adalah lebih penting bagi mereka untuk memahami bahwa seharusnya mereka berbuat apa yang Allah kehendaki. Bila seseorang mencemoohkan Allah, maka mereka dapat memberitahukan orang itu bahwa mereka pergi ke gereja bukanlah untuk bersenang-senang, melainkan untuk mendengarkan jalan Allah. Mungkin mereka menyaksikan suatu perdebatan di halaman sekolah. Merekapun dapat memberitahukan kepada seorang guru atau seorang dewasa lainnya, karena hal itu merupakan cara lain dari pembelaan diri seseorang yang takut untuk mengatakan

Cincin Meterai RajaPada zaman dahulu, cincin meterai digunakan sebagai tanda tangan dari

seseorang. Cincin meterai yang berjejak timbul ini dibuat dari bahan logam ataupun bahan kayu. Raja memiliki cincin meterainya sendiri dan semua dokumen kerajaan disahkan dengan cincin meterai raja yang ditekankan ke atas bantalan tinta yang lembut. Kisah Ester ini berkaitan dengan hukum kerajaan Media-Persia, di mana sekali hukum itu ditetapkan, maka tidak dapat ditarik kembali ataupun diubah, bahkan oleh raja sendiri sekalipun. (Est. 1:19)

PerjamuanPerjamuan memainkan peranan yang penting dalam kitab Ester. Ada

sepuluh kali perjamuan disebutkan dalam kitab Ester. (Est. 1:3-4; 1:5-8; 1:9; 2:18; 3:15; 5:1-8; 7:1-10; 8:17; 9:17; 9:18-32) Banyak hal penting telah terjadi saat perjamuan itu sedang berlangsung. Dari sekian banyaknya perjamuan yang diadakan, hanya ada dua perjamuan yang paling menarik perhatian, yaitu perjamuan yang diadakan oleh raja Ahasyweros, di mana ratu Wasti tidak mau menaati perintah raja dan perjamuan yang diadakan oleh ratu Ester, di mana ia memohon keselamatan orang Yahudi yang diakhiri dengan perayaan hari raya Purim yang ditetapkan untuk mengingatkan kepahlawanan ratu Ester yang telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan orang Yahudi dan pertolongan Allah. Hari raya Purim ditetapkan pada tanggal 14 dan 15, bulan Adar, bulan yang terakhir dalam penanggalan orang Yahudi setiap tahunnya. Hari raya tersebut tidak merayakan kekalahan musuh, tetapi lebih mengenang tentang bebasnya orang Yahudi dari tekanan musuh-musuh mereka.

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang seorang raja baik

yang bernama Yosia. Kapankah ia menjadi seorang raja Yehuda? (Saat berusia 8 tahun.) Yosia adalah seorang raja yang baik, karena ia menyembah dan menaati firman Allah. Sungguh berbeda bila dibandingkan dengan ayah maupun kakeknya, yang menyembah berhala. Saat diangkat menjadi raja, iapun segera menghapus segala macam bentuk penyembahan berhala dan mengadakan pembaruan bait suci yang Salomo pernah dirikan itu. Tiba-tiba, imam besar Hilkia menemukan sebuah gulungan kitab Taurat, dan diperlihatkannya kepada jurutulis kerajaan, Safan, yang kemudian dibawanya kepada raja Yosia. Saat raja mendengar tentang segala hukum yang Allah pernah berikan kepada Musa bertahun-tahun sebelumnya, maka ia menyadari bahwa rakyat telah menyimpang dari jalan Allah. Setelah minta petunjuk Allah dari seorang nabiah, maka raja Yosia memutuskan untuk membacakan segala hukum Allah itu ke hadapan rakyat dengan suara yang nyaring. Baik raja maupun rakyat berkumpul di pelataran bait suci, dan berjanji untuk mengikuti sepenuhnya segala hukum Allah itu. Dari kisah ini, kita dapat beroleh pengajaran bahwa Yosia adalah seorang raja yang baik, dan sekalipun ia masih berusia muda, tetapi tetap berusaha keras melayani Allah dan menaati segala perintah-Nya. Inilah teladan yang perlu kita ikuti dari raja Yosia.

KOSA-KATAPELAJARAN

Maklumat:Surat keputusan yang resmi

Tiang Gantungan:Batang kayu yang digunakan untuk menggantung seseorang

Berkabung:Perasaan sedih yang mendalam

Baju Kabung:Pakaian yang dikenakan saat melakukan penebusan dosa atau menyatakan rasa sesal atas dosa yang pernah diperbuat

Memohon:Pengajuan akan sesuatu hal yang mendesak

Percayalah Kepada Allah 51

kesalahan yang pernah diperbuatnya. Diskusikanlah cara lain yang mereka dapat lakukan dalam membela kebenaran pada orang-orang yang sedang terhimpit. Ingatkan mereka bahwa Allah akan selalu memimpin mereka. Sama seperti halnya ratu Ester, mereka dapat memohon pimpinan-Nya dalam membantu membuat keputusan yang benar.

Percayalah Kepada Allah52

Ester Dan MordekhaiKerajaan Yehuda dipimpin oleh beberapa orang raja yang jahat hingga pada

kesudahannya. Karena rakyat tidak mau taat kepada pimpinan Allah, bahkan menyembah berhala, maka Allahpun menghukum mereka dengan membiarkan bangsa Babel menawan mereka bertahun-tahun lamanya. Setelah itu, kerajaan Babel ditaklukkan oleh kerajaan Media-Persia. Sekarang, orang-orang Yahudi hidup di tanah asing yang bernama tanah Persia. Beberapa saat kemudian, ada seorang raja Persia yang baik yang mengizinkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke tanah asal mereka, kota Yerusalem. Beberapa orang Yahudi di antara mereka memilih untuk kembali, tetapi yang lainnya memilih untuk tetap tinggal. Salah seorang yang memutuskan untuk tetap tinggal di tanah Persia adalah Mordekhai. Ia adalah orang yang takut dan menyembah kepada Allah. Ia memiliki seorang sepupu yang bernama Ester. Ester adalah seorang perempuan yang sungguh cantik. Saat kedua orangtua Ester mati, maka Mordekhailah yang memeliharanya, bahkan mengangkat Ester menjadi anaknya sendiri. Sekalipun Mordekhai bukanlah orangtua Ester yang sebenarnya, tetapi ia tetap menghormatinya dan hidup dalam asuhannya, sehingga menjadi seorang yang beribada kepada Allah pula.

Mencari Ratu Yang BaruPada saat itu, ada seorang yang memerintah Kerajaan Media-Persia yang

bernama Ahasyweros. Raja ini sedang mencari seorang istri. Banyak perempuan elok yang terpilih dan dibawa ke dalam istananya. Selama satu tahun, mereka mendapat tempat tinggal yang baik, makanan yang mewah dan perawatan yang selayaknya bagi para perempuan, sehingga akhirnya, merekapun dapat menampilkan yang terbaik bagi raja. Ester adalah salah seorang di antara mereka itu. Saat Mordekhai mengetahui bahwa ia dikumpulkan ke dalam istana, maka ia menghimbau agar Ester tidak mengungkapkan jati dirinya. Mordekhai beranggapan bahwa hal itu tidaklah perlu diberitahukan kepada setiap orang bahwa Ester adalah seorang Yahudi. Mungkin saja hal itu akan membahayakan hidupnya, karena ia sedang berada di suatu tempat bangsa kafir. Esterpun menaati himbauan Mordekhai itu dengan tetap menyembunyikan latar belakangnya.

Ester Diangkat Menjadi Seorang RatuSetelah satu tahun kemudian, maka perempuan-perempuan elok itu satu per

satu menghadap raja. Bila raja tidak berkenan terhadap seseorang dari perempuan-perempuan itu, maka ia harus segera keluar dari hadapannya. Segera, tibalah giliran bagi Ester. Saat melihatnya, rajapun segera menyukainya karena ia tampakbegitu elok rupanya, bahkan langsung meng-angkatnya menjadi seorang ratu. Dalam kesuka-citaan yang besar itu, raja Ahasyweros menga-dakan suatu perjamuan yang besar dengan mengudang banyak pembesar untuk meraya-kan pengangkatan ratu yang baru itu.

Setelah menjadi seorang ratu, maka Ester tinggal di dalam istana. Mordekhai, ayah angkatnya, ingin memastikan bahwa Ester baik-baik saja. Beruntung sekali, ia memiliki pekerjaan sebagai seorang penjaga pintu gerbang istana, sehingga keberadaannya tidaklah begitu jauh dari pada tempat tinggal ratu Ester. Mordekhai adalah seorang

Percayalah Kepada Allah 53

yang rendah hati dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Ia melakukan yang terbaik untuk menjaga keamanan pintu gerbang istana, sehingga tidak ada seorang asingpun yang dapat masuk istana tanpa seizin raja.

Haman Yang Angkuh Dan JahatPada saat yang bersamaan, ada seorang yang memiliki pengaruh yang

besar dalam kerajaan itu. Ia adalah seorang perdana menteri yang bernama Haman. Ia adalah seorang yang angkuh dan senang, bila rakyat sujud menyembah kepadanya, karena ia beranggapan bahwa dirinya lebih baik daripada mereka semua. Bagaimanapun juga, setiap kali Haman melewati pintu gerbang kerajaan, ia memperhatikan bahwa Mordekhai tidak pernah sujud menyembah kepadanya. Mordekhai mengetahui bahwa ia hanya dapat sujut menyembah kepada Allah. Haman merasa tersinggung dan mulai berpikir untuk membinasakan Mordekhai. Tetapi Haman merasa terhina, bila ia hanya membunuh Mordekhai, apalagi setelah ia mengetahui bahwa Mordekhai adalah seorang Yahudi. Maka ia beranggapan bahwa baik adanya bila semua orang Yahudi dibinasakan. Dengan cara inilah, maka Mordekhai akan turut mengalami kebinasaan seperti orang Yahudi lainnya.

Maklumat DitetapkanHaman segera memutuskan untuk bertindak sesuai dengan rencananya itu.

Haman mengetahui bahwa ia harus mendapatkan izin dari raja, karena banyak orang Yahudi di tanah Persia itu. Oleh karena itu, ia memikirkan cara yang tepat untuk meyakinkan raja tanpa menimbulkan suatu kecurigaan apapun tentang maksud sebenarnya. Saat telah siap, maka Haman pergi menghadap raja Ahasyweros (raja Arthasta) di dalam istananya.

“Raja Ahasyweros,” kata Haman. “Orang-orang Yahudi di tanah ini adalah jahat dan mereka tidak mengikuti hukum baginda. Adalah baik bila mereka dibinasakan.”

Karena raja belum mengetahui bahwa istrinyapun adalah seorang Yahudi, maka ia hanya mempercayai perkataan Haman begitu saja.

“Apakah yang seharusnya kita perbuat?” tanya raja.Haman menjawab, “Biarlah raja menetapkan suatu maklumat yang

mengatakan bahwa semua orang Yahudi, laki-laki maupun perempuan, muda maupun tua, akan dibinasakan pada tanggal 13 bulan 12 dan harta mereka akan diambil.”

Rancangan ini terdengar baik di hadapan raja, sehingga ia memeteraikan surat tersebut dan dengan demikian raja telah menetapkan takdir bagi orang Yahudi. Saat Haman merancangkan pembinasaan orang Yahudi bersama dengan komplotannya itu adalah pada bulan pertama di tahun itu. Jadi masih tersedia waktu 11 bulan lamanya sebelum orang Yahudi dibinasakan.

Perkabungan Yang DahsyatSaat orang Yahudi mendengar berita ini, merekapun terkejut dan menangis

dengan sedihnya. Mereka berpuasa dan berbaring dengan pakaian kabung dan abu untuk menyatakan kesedihan mereka yang mendalam. Begitu pula dengan Mordekhai. Ia duduk di pintu gerbang istana raja dengan mengenakan baju kabung. Saat ratu Ester mengetahui keadaan Mordekhai itu, maka ia pun menjadi kuatir. Ratu Ester belum mengetahui apa yang sesungguhnya telah terjadi di luar istana. Ia belum mendengar maklumat yang raja telah meteraikan itu. Jadi, ia mengutus seorang pelayan pribadinya untuk menanyai Mordekhai, apa yang sesungguhnya telah terjadi, karena telah menjadi ketetapan bahwa siapapun yang berpakaian

Percayalah Kepada Allah54

kabung tidak diperkenankan memasuki istana. Oleh karena itu, Mordekhai memberitahukan segala sesuatunya kepada pelayan pribadi sang ratu, bahkan ia memberi salinan surat maklumat raja, sehingga ratu Ester dapat membacanya sendiri. Tidak hanya itu saja, Mordekhai pun menitipkan pesan agar ratu Ester segera bertindak dengan memohon bantuan di hadapan raja untuk menghentikan pembinasaan orang Yahudi. Lalu, pelayan pribadi ratu Ester menyampaikan kembali apa yang telah ia dengar sebelumnya kepada sang ratu.

Ratu Ester Menjadi TakutSaat ratu Ester mendengar tentang rencana jahat Haman ini, maka iapun

menjadi tertekan. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Sekalipun Mordekhai telah meminta sang ratu berkata-kata di hadapan raja, tetapi ia merasa takut. Lalu, ratu Ester mengutus seorang pesuruh kepada Mordekhai untuk menjelaskan alasannya.

Dalam pesan itu, ratu Ester mengatakan, “Semua orang mengetahui bahwa siapapun baik laki-laki ataupun perempuan yang pergi menghadap raja tanpa dipanggil olehnya akan beroleh hukuman mati. Dan dalam tiga puluh hari ini, raja belum memanggil aku sama sekali. Bila aku pergi menghadap raja tanpa dipanggilnya, maka aku akan mati.”

Setelah mendengar penjelasan dari ratu Ester, maka Mordekhai menjadi sedih. Ia beranggapan bahwa seharusnyalah ratu Ester percaya kepada Allah. Lalu, Mordekhai menyuruh pesuruh itu kembali untuk menyampaikan pesan ini.

Dalam pesannya, Mordekhai mengatakan, “Janganlah engkau mengira bahwa engkau adalah seorang ratu, maka engkau dapat menyembunyikan diri dalam istana dari kenyataan. Ingatlah bahwa engkau pun adalah orang Yahudi. Justru Allah telah mengangkatmu menjadi seorang ratu, sehingga engkau dapat menolong orang-orang Yahudi dari kebinasaan. Bila engkau tidak mau menolong, tidak menutup kemungkinan bahwa engkaupun akhirnya akan binasa pula.”

Saat ratu Ester mendengar nasihat Mordekhai tersebut, maka iapun menyadari bahwa Allah memiliki suatu tujuan terhadap dirinya dengan mengangkatnya menjadi seorang ratu.

Lalu, ratu Ester mengirim kembali suatu pesan kepada Mordekhai, katanya, “Aku akan pergi menghadap raja. Tolonglah aku dengan memintakan agar setiap orang Yahudi berdoa dan berpuasa untuk aku tiga hari dan tiga malam lamanya. Dan setelah itu, aku akan pergi menghadap raja. Bila harus mati, maka biarlah aku mati.”

Perjamuan Yang PertamaSetelah hari-hari doa dan puasa itu berakhir, maka ratu Ester mengenakan

pakaian terbaiknya dan pergi menghadap raja. Saat raja melihatnya, maka ia tidak menjadi murka, bahkan raja menjadi bersukacita saat melihat istrinya dan menanyakan apakah istrinya itu memiliki suatu permintaan. Ratu Ester telah menyiapkan suatu perjamuan, dan hendak mengundang raja dan Haman untuk menghadirinya.

Selama perjamuan itu, raja menanyakan kembali tentang apa yang sesungguhnya istrinya itu ingini. Ratu Ester tidak mengatakan apapun tentang surat maklumat itu. Ia hanya meminta agar raja dan Haman dapat menghadiri perjamuan berikutnya pada keesokan harinya. Rajapun tidak berkeberatan, bahkan berjanji untuk menghadiri kembali perjamuan yang ratu Ester adakan itu.

Saat pulang ke rumah, Haman pun merasa bangga, sehingga ia memberitahukan kepada banyak orang bahwa betapa besar pengaruhnya, sehingga ia dihargai begitu di hadapan raja dan ratu.

Percayalah Kepada Allah 55

“Sang ratu hanya mengundang raja dan tidak ada seorangpun lainnya lagi, kecuali dirinya,” demikian kata Haman dengan penuh rasa bangga. Kemudian ia terpikir kepada Mordekhai.

“Tetapi, semuanya itu bukanlah berarti apa-apa bagi diriku, s

,” pikirnya. Teman-teman dan keluarganya menyaksikan betapa Haman menjadi kesal,

lalu berusaha untuk menghibur dirinya. Mereka mengusulkan bagaimana bila Haman mendirikan suatu tiang gantungan untuk menggantung Mordekhai di hadapan umum. Dengan demikian, maka Haman dapat membalaskan dendamnya. Haman beranggapan bahwa usulan itu adalah baik adanya, maka mulailah ia mendirikan tiang gantungan yang sungguh kokoh. Hamanpun tidak sabar menantikan hingga keesokan harinya saat ia akan menghadap raja dan memberitahukan tentang rencananya itu.

Perjamuan Yang KeduaPada keesokan harinya, Hamanpun dengan tergesa-gesa pergi ke istana

untuk memberitahukan rencana penggantungan Mordekhai itu pada tiang gantung yang telah didirikannya. Tetapi sebelum Haman mengatakan rencananya itu, tiba-tiba raja menanyakan suatu hal penting kepadanya.

"Apa yang harus dilakukan terhadap orang yang raja berkenan menghormatinya?" tanya raja.

"Kepada siapa lagi raja akan berkenan, bila bukan kepada dirinya?" demikianlah kata Haman dalam hatinya dengan penuh rasa percaya diri.

Lalu Haman memberi sebuah saran kepada raja, "Kepada orang yang raja berkenan itu, maka orang itu hendaklah dikenakan pakaian kebesaran dan diarak dengan kereta berkuda milik raja, serta dicari seorang pembesar untuk menyerukan kepada orang itu demikian: Beginilah cara raja memperlakukan terhadap seseorang yang raja berkenan menghormatinya."

Setelah mendengar saran Haman, maka raja segera memerintahkan kepada Haman, agar ia memperlakukan Mordekhai sesuai dengan sarannya tadi. Betapa terkejut Haman, setelah ia mendapat perintah dari raja seperti itu, tetapi apa daya perintah raja haruslah ia lakukan. Akhirnya, Hamanpun melakukan semuanya itu seperti ia memberi saran kepada raja terhadap Mordekhai. Setelah itu, Mordekhai kembali menjaga pintu gerbang kerajaan, dan Hamanpun kembali ke rumahnya dengan tergesa-gesa sambil menutup mukanya.

Tidak lama kemudian, datanglah seseorang mengingatkan kepada Haman bahwa ada sebuah perjamuan yang harus ia hadiri pada hari ini.

Dalam perjamuan itu, raja tampak bersukacita, karena menikmati hidangan dan anggur yang tersedia, sehingga Hamanpun tidak memiliki kesempatan untuk memberitahukan rencana penggantungan diri Mordekhai kepada raja. Lagi pula, Mordekhai adalah seorang yang raja berkenan menghormatinya.

Di tengah rasa sukacita itu, raja bertanya kepada istrinya, "Hal apa yang engkau inginkan...?" "...bahkan setengah dari kerajaanku akan aku berikan. Lalu, ratu Ester menyadari bahwa inilah saat yang terbaik untuk memohon.

“Raja Ahasyweros,” kata ratu Ester dengan lemah lembut. “Bila raja berkenan, maka selamatkanlah hidup hamba dan rakyat hamba. Kami akan dibinasakan dan dibunuh.”

Saat raja mendengar hal ini, maka ia menjadi begitu murka.“Siapakah yang berani membunuhmu?” kara raja dengan murka yang

menyala-nyala.

elama Mordekhai masih tidak mau menghormati aku dengan tidak sujud menyembah di hadapan aku

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. __________ (Mordekhai) adalah paman Ester, tetapi ia memeliharanya seperti anaknya sendiri setelah orangtua Ester meninggal.

2. Haman adalah seorang yang __________. (angkuh/jahat)

3. Haman ingin membinasakan semua _______________. (orang Yahudi)

4. Ester mengadakan dua kali perjamuan, dan pada perjamuan kedua, maka Haman dibunuh. (Benar)

Percayalah Kepada Allah56

Ratu Ester menjawab, “Inilah Haman, orang jahat itu!”Pada saat yang bersamaan dengan itu, Haman yang sedang duduk pada

perjamuan itu juga mendengar percakapan antara raja dan ratu. Haman menjadi terkejut dan merasa tidak tenang saat ia mengetahui bahwa ternyata ratu Ester, istri raja Ahasyweros itu adalah seorang Yahudi. Saat ratu mengungkapkan kepada raja tentang pembinasaan orang Yahudi yang telah dirancangkan oleh Haman bersama dengan komplotannya, maka iapun menjadi ketakutan. Ia segera memohon agar ratu Ester dapat menyelamatkan hidupnya. Saat Haman sedang memohon, maka ia menjatuhkan dirinya ke atas tempat duduk dari ratu Ester. Begitu raja masuk kembali setelah ia mencoba menenangkan emosinya dari ruang perjamuan dan menyaksikan apa yang dilakukan Haman terhadap istrinya itu, maka ia beranggapan bahwa Haman sedang berusaha untuk menyerang istrinya! Segera raja memerintahkan agar para pengawalnya untuk membawa Haman keluar. Lalu, Haman digantungkan pada tiang gantungan yang ia telah rancangkan bagi Mordekhai.

Orang Yahudi Diselamatkan Setelah raja Ahasyweros (raja Arthasasta) telah surut emosinya, maka ratu Ester pergi menghadapnya kembali untuk memohon agar raja mengubah maklumat itu. Sekalipun raja menginginkannya, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa, karena apapun yang telah dimeteraikan dengan cincin meterai raja merupakan suatu ketetapan yang tidak dapat diubah lagi. Lalu, raja menemukan cara lain untuk menyelamatkan orang Yahudi dari kebinasaan. Raja kembali membuat suatu surat maklumat lainnya, yang mengizinkan agar semua orang Yahudi boleh membunuh semua orang yang ingin membunuh diri mereka pada hari yang telah ditentukan itu. Raja pun mengangkat Mordekhai sebagai seorang pejabat tinggi menggantikan Haman. Saat orang banyak mendengar hal tersebut, merekapun menaruh hormat kepada Mordekhai dan tidak berani membunuh orang Yahudi. Ketika harinya telah tiba, maka hanya mereka yang memandang rendah akan orang Yahudilah yang masih berani berperang dengan orang Yahudi. Tetapi, Allah menolong orang Yahudi dengan menimbulkan keberanian untuk mempertahankan diri mereka, sehingga mereka tidak harus mati. Setelah itu, mereka merayakan kemenangan itu dengan mengucap syukur kepada Allah atas segala perlindungan-Nya.

Percayalah Kepada Allah 57

5. Ratu Ester menjadi begitu takut untuk pergi menghadap raja, dan pada akhirnya, semua orang Yahudi terbunuh. (Salah)

1. Mengapa Mordekhai menyuruh agar Ester tidak mengungkapkan jati dirinya?

2. Mengapa ratu Ester takut untuk pergi menghadap raja? Hal apakah yang ia takutkan?

3. Buatlah daftar kelemahan Haman.

4. Sekalipun nama Allah tidak dicatatkan di dalam kitab Ester, hal apa sajakah yang menunjukkan bahwa Allah menyertai dan melindungi orang Yahudi?

5. Apakah yang kamu dapat pelajari dari Ester?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

AKTIVITAS 1 Aku Akan Taat

Tujuan:Memperkenalkan murid-murid tentang kisah Ester.

Petunjuk:Bacalah kalimat di bawah ini, dan isilah tempat yang kosong dengan kata yang tepat, di mana kata itu dapat ditemukan dalam daftar kata. LIhatlah, berapa banyakkah kata-kata yang kamu dapat temui.

1. Ester adalah seorang Yahudi yang menjadi __________ (ratu) kerajaan Media-Persia.

2. Haman tidak menyukai Mordekhai, karena Mordekhai tidak __________ (sujud) menyembah di hadapannya.

3. Ratu Ester dan Mordekhai menyuruh agar setiap orang Yahudi __________ (berdoa) dan __________ (berpuasa) kepada Allah.

4. Ratu Ester berdoa __________ (tiga) hari lamanya sebelum ia pergi menghadap raja.

5. Haman digantung pada __________ (tiang) gantungan yang ia telah buat bagi Mordekhai.

6. Raja Ahasyweros memberikan perintah lainnya untuk _______________ (menyelamatkan) hidup orang-orang Yahudi.

7. Setelah beroleh selamat, maka orang Yahudi memuji __________ (Allah).

Percayalah Kepada Allah58

M

E

E

N

N

N

Y E

E

L

L

A A

A

T

T

M

K

A

A

H

I

G

A

AA

T I

B

B

B R

R

R

P

P

U

U

U

U

S

S

D

D

DOO

O

S

J

A

G K

WJ

Y O

Tujuan:Membuat suatu gantungan untuk mengingatkan murid-murid tentang kisah Ester.

Bahan:Piring kertasBantalan tinta beraneka warnaPembuat lubangSpidolGuntingSolatipBenang

Petunjuk:1. Bagikanlah kepada setiap orang murid sebuah piring kertas.

2. Lalu potonglah piring kertas itu menjadi dua bagian. (Seharusnya mereka memiliki sebuah dan setengah kertas piring.)

3. Taruhlah piring kertas yang setengah itu ke atas piring kertas yang utuh dan berilah lubang pada tepinya. (Lihatl pada gambar B)

AKTIVITAS 2 Menaati Allah

Percayalah Kepada Allah 59

4. Potonglah benang sepanjang seratus dua puluh centimeter dan bagikanlah kepada setiap orang murid.

5. Lilitkanlah salah satu ujungnya dengan solatip pendek untuk membuat bentuk “jarum”.

6. Masukkan benang itu melalui lubang yang pertama, lalu lubang yang kedua dan seterusnya hingga piring kertas itu terjahit dengan erat. (Lihat pada gambar C)

7. Ikatkan kedua ujung benang itu bersama-sama untuk membentuk sebuah gantungan. (Lihat pada gambar D)

8. Hiasilah gantungan ini dengan spidol dan beberapa buah gambar. Dalam membuat gambar, murid-murid dapat memilihnya dengan menggunakan ibu jari mereka yang dimasukkan ke dalam bantalan tinta yang berwarna-warni untuk membuat daun bunga. (Lihat pada gambar D) Mereka dapat menuliskan Ayat Hafalan di bawah gantungan itu untuk mengingatkan agar mereka menaati Allah.

9. Sekarang, murid-murid dapat menggantungkannya di rumah mereka masing-masing.

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."

(Yoh. 14:15)

Percayalah Kepada Allah60

Dalam Perjamuan Kedua Yang Diadakannya,Ratu Ester Memberitahukan Rencana Haman Yang Jahat Kepada Raja Ahasyweros

Percayalah Kepada Allah 61

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:Ezr. 7; 9:1-4; Neh. 1-2:18; 6:15-16

Kebenaran Alkitab:Allah mengabulkan permohonan Ezra dan Nehemia serta menolong mereka kembali ke kota Yerusalem untuk melakukan pekerjaan-Nya di sana.

Tujuan Pelajaran:Menyerahkan segala beban dan rasa kuatir kita kepada Allah; Ia akan memimpin dan membimbing kita.

Ayat Hafalan:“Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji Tuhan adalah murni.” (Mzm. 18:31a)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau selalu memimpin dan melindungi kami. Saat kami sedang menghadapi kesulitan, kiranya kami selalu ingat untuk berpaling kepada-Mu di dalam doa-doa kami. Sama seperti semua orang yang telah ada sebelum kami, Engkau akan memberi pimpinan dan petunjuk bagi kami. Kami percaya kepada-Mu. Kami mau memuji-Mu dan memohon agar Engkau menyertai kami setiap waktu. Haleluya, Amin.

Raja-Raja Media-PersiaPada tahun 586 SM, raja Babel, Nebukadnezar, menawan kerajaan Yehuda,

kerajaan Israel di sebelah selatan. Ia menghancurkan banyak kota dan menjarah perkakas bait suci ke Babel. Pada zaman Ezra, kerajaan Babel telah ditaklukkan oleh kerajaan Media-Persia. Pada tahun 539 SM, raja Koresy II (raja Koresy Agung), mengizinkan para buangan orang Yahudi untuk kembali ke kota Yerusalem. Mereka dipimpin oleh Zerubabel dan ada kira-kira lima puluh ribu orang yang ikut pulang saat itu. Setelah raja Koresy II mati, maka anaknya, raja Darius I, yang meneruskan kekuasaan ayahnya pada tahun 522 SM. (Raja Darius I berbeda dengan raja Darius orang Media yang tertulis pada kitab Daniel.) Lalu, raja Darius I digantikan oleh raja Ahasyweros (Xerxes I), yang menikah dengan Ester. (Lihat bagian PERSIAPAN MENGAJAR pada Pelajaran 6.) Setelah itu,

raja Ahasyweros (Xerxes I). Pada tahun 458 SM, ia memberikan izin kepada Ezra untuk kembali ke kota Yerusalem, mendampingi rombongan orang Yahudi lainnya yang turut kembali ke kota Yerusalem. Inilah rombongan buangan orang Yahudi kedua yang mengadakan perjalanan kembali ke

raja Arthasasta I (raja Artaxerxes I) menggantikan ayahnya,

Ezra Dan Nehemia

PELAJARAN

7

PEMAHAMANMURID-MURID

Baik Ezra maupun Nehemia, keduanya menghadapi banyak tantangan dalam pelayanan mereka. Perjalanan Ezra kembali ke kota Yerusalem memerlukan waktu empat bulan lamanya. Setelah tiba, maka ia harus menegur rakyat dengan segala perbuatan dosa mereka, dan mulai bekerja keras untuk menolong rakyat agar mereka bertobat. Demikian halnya, Nehemia tidak mengetahui banyak tentang apa yang diharapkan dalam usahanya memperbarui tembok kota. Lagi pula, ia berhadapan dengan banyak pihak yang menentangnya, tetapi akhirnya, iapun sanggup memperbarui tembok kota dalam waktu lima puluh dua hari lamanya. Kedua orang pekerja Allah ini menyatakan keberhasilan dalam pelayanan mereka masing-masing, sekalipun harus menghadapi banyak tantangan, tetapi mereka menaruh iman dan kepercayaan mereka di hadapan Allah.

Murid-murid Anda pun menghadapi banyak tantangan setiap harinya. Mungkin berupa godaan, tugas sekolah yang sulit, atau saat menaati perintah orangtua. Sekalipun membutuhkan perjuangan yang keras, tetapi hendaknya mereka dapat meneladani Ezra maupun Nehemia. Mereka perlu percaya kepada Allah yang memberi kekuatan, sehingga mereka dapat menghadapi segala tantangan itu. Diskusikan semua tantangan yang dihadapi dan sediakan solusi sederhana bagi mereka, serta kombinasikan antara iman dan solusi yang dapat memberikan penghiburan dan kekuatan bagi mereka.

Percayalah Kepada Allah62

tanah air mereka, kira-kira delapan puluh tahun setelah perjalanan Zerubabel. Raja Artahsasta I pun mengizinkan Nehemia kembali ke kota Yerusalem pada tahun 445 SM untuk memperbaiki tembok kota.

EzraEzra adalah seorang imam dan ialah yang menulis kitab Ezra. Hal ini terbukti

dari rincian Alkitab yang menunjukkan silsilah Ezra berakhir pada imam besar Harun. Dalam Ezr. 7:10, dicatatkan bahwa Ezra telah bertekad untuk meneliti hukum Taurat dan melakukannya serta mengajarkan ketetapan dan peraturan tersebut di antara orang Yahudi. Hal ini menyatakan bahwa ia telah memutuskan untuk melayani Allah sepenuhnya. Saat kembali ke kota Yerusalem bersama dengan serombongan orang buangan lainnya yang berjumlah dua ribu jiwa, Ezra memimpin rakyat ke tahap kebangunan rohani.

NehemiaNehemia adalah seorang juruminum bagi raja Artahsasta I. Sekalipun

Nehemia memiliki kedudukan yang rendah, tetapi ia dipercaya oleh raja. Saat mendengar tembok kota Yerusalem runtuh, maka tergerak hatinya untuk memperbarui tembok tersebut. Hal ini terjadi tiga belas tahun setelah kembalinya Ezra ke kota Yerusalem untuk menolong rakyat dalam membangun kerohanian mereka. Sekarang, tibalah giliran Nehemia untuk bekerja bagi Allah dengan sepenuhnya. Setelah berdoa kepada Allah, maka Nehemia meminta izin kepada raja Arthasasta I untuk pergi memperbarui tembok kota Yerusalem dan permintaan itu dipenuhi oleh raja. Nehemia berdoa kepada Allah dengan tekun untuk memohon pertolongan dan kekuatan dari pada-Nya. (Neh. 1:4; 2:4; 4:4,9; 5:19; 6:9,14; 13:14,22,29,31)

KOSA-KATAPELAJARAN

Percayalah Kepada Allah 63

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari kisah Ester. Ester adalah

seorang Yahudi yang menikah dengan raja Persia, Ahasyweros. Ia memiliki seorang paman, sekaligus orangtua angkatnya yang bernama Mordekhai, yang berkewajiban menjaga pintu gerbang istana. Banyak orang yang lalu lalang setiap harinya, dan setiap kali ada seorang pembesar yang melalui pintu gerbang itu, maka semua penjaga pintu gerbang harus memberi hormat dengan sujud menyembah kepadanya. Tetapi Mordekhai berketetapan bahwa ia hanya akan sujud menyembah kepada Allah, dan tidak kepada yang lainnya. Oleh karena itu, Haman tidak menyukai Mordekhai, karena ia tidak mau sujud menyembah di hadapannya. Jadi, Haman bersekongkol untuk membunuh semua orang Yahudi yang berada dalam kerajaan Media-Persia, bahkan telah mendirikan tiang gantung untuk menggantung Mordekhai. Setelah orang Yahudi mendengar hal ini, maka merekapun menyatakan kesedihan yang mendalam. Setelah berdoa dan berpuasa, maka ratu Ester berusaha menyelamatkan orang Yahudi dengan memohon agar raja dapat menghadiri kedua perjamuan yang telah ia siapkan untuk itu. Saat perjamuan yang kedua, ratu Esterpun mengungkapkan rencana jahat Haman. Dan rajapun segera mengeluarkan perintah agar Haman ditangkap dan digantung. Lalu, raja mengangkat Mordekhai menjadi pejabat tinggi dalam kerajaannya. Untuk menyelamatkan orang Yahudi, rajapun memberikan perintah bahwa mereka boleh mempertahankan diri pada hari pembunuhan besar-besaran itu. Tetapi, tidak banyak orang yang berani membunuh mereka setelah raja mengeluarkan surat maklumat itu. Dari kisah ini, kita dapat beroleh pengajaran bahwa dengan keberanian dan iman terhadap Allah, maka ratu Ester dapat menyelamatkan orang Yahudi. Kita pun seharusnya meneladani tindakan ratu Ester dalam melakukan setiap pekerjaan dan pelayanan kita di hadapan Allah.

Rakyat Membangun Kembali Bait SuciKerajaan Yehuda dipimpin oleh beberapa orang raja yang jahat hingga pada

kesudahannya. Karena rakyat tidak taat kepada Allah, bahkan sebaliknya menyembah kepada berhala, maka akhirnya, Allah menghukum mereka dengan membiarkan kerajaan Babel menawan mereka. Rakyat Yehuda dibuang dari tanah asal mereka. Bertahun-tahun kemudian, akhirnya kerajaan Babel pun ditaklukkan oleh kerajaan Media-Persia. Dan sekarang, orang-orang Yahudi harus kembali hidup di tanah asing yang bernama Persia. Waktu terus berlalu, tiba-tiba muncullah seorang raja Persia yang murah hati yang bernama Koresy. Ia mengizinkan orang Yahudi kembali ke tanah asal mereka, kota Yerusalem. Beberapa dari antara orang Yahudi memilih untuk kembali, tetapi yang lainnya lebih memilih untuk tetap tinggal

KISAH PELAJARAN

Orang Asing:Seseorang yang bukan penduduk asli di tempat itu

Percayalah Kepada Allah64

di sana. Ester dan Mordekhai adalah dua orang yang memutuskan untuk tetap tinggal di tanah Persia, tetapi ada sekitar lima puluh ribu orang lebih yang ingin kembali ke kota Yerusalem.

Saat tiba di kota Yerusalem, merekapun membangun kembali bait suci yang telah dihancurkan beberapa tahun yang lalu oleh raja Babel, Nebukadnezar. Mereka mulai menyusun kembali kehidupan mereka dan mulai menjadi terbiasa dengan tanah asal yang telah lama mereka tinggalkan itu.

Ezra Ditentukan Untuk KembaliSeorang lainnya yang tidak kembali bersama dengan orang Yahudi adalah

Ezra. Ia adalah seorang imam yang sungguh mengasihi Allah dan . Ia menghabiskan

hidupnya dengan meneliti firman Allah dan menaati segala perintah-Nya. Beberapa tahun telah berlalu, Ezra banyak merenungi keadaan rakyat yang kembali ke kota Yerusalem beberapa saat yang lalu, dan sekaligus memiliki harapan untuk dapat mengajarkan firman Allah kepada mereka, tetapi hal itu agaknya tidak mungkin. Mengapa tidak mungkin? Karena Ezra berada di bawah pemerintahan seorang raja yang baru yang tidak mengizinkannya untuk kembali ke kota Yerusalem seperti raja Koresy II (raja Koresy Agung) sebelumnya yang telah mengizinkan orang Yahudi boleh kembali ke kota Yerusalem. Lagi pula, apakah ada orang Yahudi yang ingin kembali bersama dengan dirinya yang harus menempuh perjalanan yang jauh? Dan sanggupkah mereka semua berjalan pulang ke kota Yerusalem? Makin Ezra merenungkan hal itu, maka semakin besar pula tekadnya untuk kembali ke kota Yerusalem. Akhirnya, Ezra menyerahkan segala kekuatirannya kepada Allah dan memohon petunjuk dari pada-Nya, agar ia mengetahui langkah apa yang diambilnya. Lalu, Ezrapun pergi menghadap raja.

Saat itu, raja yang memerintah di tanah Persia adalah raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) yang adalah anak dari raja Ahasyweros (raja Xerxes I) yang menikah dengan Ester. Sekalipun raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) bukanlah orang Yahudi, tetapi ia tetap menghormati Ezra. Saat mendengar permohonan Ezra, maka ia mengatakan sesuatu yang mengejutkan Ezra pada saat itu.

“Bila Allah menghendakimu dan rakyatmu untuk kembali ke kota Yerusalem, maka engkau harus lakukan hal itu,” kata raja. “Dan aku akan menolongmu.”

Surat Dari RajaLalu, raja menuliskan sebuah surat bagi Ezra untuk dibacakan kepada

rakyat. Demikianlah isi surat itu, “Semua umat Allah yang ingin kembali ke kota Yerusalem bolehlah kembali bersama dengan Ezra. Aku akan memberikan uang untuk persembahan kepada Allah dan akan mengembalikan segala perkakas bait suci ke tempat asalnya yang sebelumnya telah dihancurkan. Aku pun akan mencukupimu dengan uang untuk membeli segala sesuatu yang mungkin diperlukan bagi bait suci. Aku akan menolong Ezra, sehingga ia dapat mengajarkan segala hukum Allah kepadamu. Aku akan mengutus beberapa orang imam dan pengajar bersama-sama dengannya. Aku akan mengizinkan Ezra untuk menetapkan rencananya, sehingga dapat menolong rakyat untuk menyembah Allah.”

Setelah menulis semua hal ini, maka rajapun memeteraikan dan menyerahkannya kepada Ezra. Ezra menjadi bersukacita. Apa yang raja perbuat, sesungguhnya adalah di luar dugaan. Allah telah mengabulkan permohonannya dan telah membuat raja ingin menolong orang-orang Yahudi. Jadi, Ezra mulai

seorang pengajar yang begitu dihormati, sekalipun ia tinggal di tanah Persia

Percayalah Kepada Allah 65

menanyakan orang-orang Yahudi yang ingin kembali bersama dengannya. Beberapa orang Yahudi menjadi bersukacita saat mendengar berita ini. Mereka mengetahui bahwa Allah menghendaki agar mereka kembali ke kota Yerusalem, tetapi ada pula yang lainnya dengan santun mengatakan tidak ingin kembali. Mereka tidak ingin meninggalkan rumah miliknya yang bagus dan mengadakan perjalanan yang jauh. Akhirnya, terkumpullah dua ribu orang lebih yang memutuskan untuk mengadakan perjalanan kembali ke kota Yerusalem bersama dengan Ezra. Sekalipun mereka telah mengetahui bahwa perjalanan ini akan memerlukan waktu yang lama, tetapi mereka tetap percaya kepada Allah. Setelah siap sedia, maka merekapun memulai perjalanan menuju ke kota Yerusalem.

Ezra Mengajar RakyatSetelah empat bulan lamanya, akhirnya rombongan orang Yahudi itupun tiba

di kota Yerusalem. Mereka sungguh bersukacita dapat tiba di tempat asal mereka, tetapi Ezra merasa kecewa saat ia menyaksikan keadaan orang Yahudi yang telah lebih dahulu berada di sana beberapa tahun sebelumnya. Sekalipun bait suci telah terbangun, tetapi mereka masih belum mengikuti segala perintah dan hukum Allah dengan sepenuhnya. Banyak rakyat masih berbuat dosa, bahkan melakukan kawin campur dengan perempuan-perempuan yang menyembah kepada berhala. Ezra mengetahui bahwa inilah saatnya untuk mengajarkan hukum-hukum Allah kepada mereka. Inilah sebabnya mengapa Ezra mulai mengajar rakyat dari kota Yerusalem. Karena raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) telah menolong begitu rupa kepada mereka, maka Ezra dapat menolong rakyat dan mengajarkan firman Allah kepada mereka. Ezra mulai melakukan pekerjaan Allah, dan tinggal di sana untuk beberapa waktu lamanya.

Nehemia Memuji AllahSaat Ezra sedang mengajarkan rakyat yang berada di kota Yerusalem, maka

ada seorang lainnya pun turut merenungi keadaan rakyat yang telah kembali ke kota Yerusalem, tetapi ia masih berada di tanah Persia. Demikianlah Nehemia yang mendapat kepercayaan penuh dari raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) sebagai juruminumnya. Suatu hari, saudara Nehemia yang baru saja datang dari kota Yerusalem mengunjungi dirinya. Dari saudaranya itu, ia mendengar banyak hal yang Ezra perbuat untuk menolong rakyat bertobat kepada Allah, sekaligus mendengar keadaan tembok kota yang masih runtuh, akibat penyerangan raja Babel sebelumnya. Mendengar itu semua, Nehemia menjadi bersedih hati,

. Bagaimana orang Yahudi dapat melindungi diri, bila mereka tidak memiliki tembok kota? Bagaimanapun juga, mereka masih berada di antara bangsa lain yang sewaktu-waktu dapat menyerang mereka.

Raja Mengajukan Pertanyaan Kepada NehemiaNehemia berdoa dengan tekun untuk hal ini beberapa hari lamanya. Saat

sedang melakukan pekerjaan di istana, raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) menyaksikan sendiri betapa sedihnya raut muka Nehemia itu. Dan itu telah berhari-hari lamanya terjadi, sampai suatu hari, raja tidak dapat lagi membiarkan keadaan ini terus berlanjut.

“Ada apa, Nehemia? Apakah engkau sakit?” tanya raja.

sehingga ia berdoa kepada Allah tentang hal ini. Bila Allah menghendaki, maka biarlah ia diizinkan oleh raja untuk memperbarui tembok kota Yerusalem itu

Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. __________ (Ezra) kembali ke kota Yerusalem untuk mengajar rakyat tentang

hukum-hukum Allah, sedangkan __________ (Nehemia) kembali ke kota Yerusalem untuk memperbarui tembok.

2. Perjalanan Ezra memerlukan waktu __________ (empat) bulan lamanya untuk sampai di kota Yerusalem.

3. Ezra dan Nehemia __________ (memohon) pertolongan kepada Allah.

4. Raja bermaksud tidak mengizinkan orang lain untuk turut serta bersama dengan Ezra. (Salah)

5. Nehemia menjadi bersedih hati, saat ia mendengar berita tentang tembok kota yang masih hancur. (Benar)

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Percayalah Kepada Allah66

Nehemia menjadi takut, saat ia mendengar pertanyaan raja itu. Haruskah ia memberitahukan kepada raja tentang apa yang dipikirkannya selama ini? Bagaimana bila raja menjadi murka? Raja telah mengizinkan Ezra dan sejumlah orang Israel untuk meninggalkan tanah Persia sepuluh tahun yang lalu. Mungkin raja tidak ingin mendengar tentang kota Yerusalem lagi. Tetapi, setelah Nehemia berdoa dalam hati kepada Allah, akhirnyapun ia berkata kepada raja.

“Aku merasa kuatir tentang keadaan tembok kota di Yerusalem yang telah lama dalam keadaan hancur. Bila raja mengizinkan, aku akan pergi dan memperbarui tembok kota yang telah hancur itu,” kata Nehemia.

Saat raja mendengar permintaannya itu, maka raja bertanya, “Bilakah engkau kembali?” Lalu, Nehemia menyebutkan suatu jangka waktu dan rajapun mengizinkan Nehemia untuk pergi ke kota Yerusalem. Raja pun memberikan kayu untuk memperbarui pintu gerbang yang ada pada tembok kota, bahkan mengutus beberapa orang prajurit untuk melindungi Nehemia. Allah telah mengabulkan doa Nehemia. Setelah itu, Nehemia mempersiapkan segala sesuatunya, dan pergi ke sana.

Nehemia Memperbarui Tembok KotaSetelah perjalanan yang jauh itu, akhirnya Nehemiapun tiba di kota

Yerusalem. Ia menyaksikan betapa hancurnya tembok kota itu. Ada banyak kerusakan dan bebatuan yang berserakan di mana-mana. Sekalipun demikian, Allah memberikan kekuatan dan pertolongan kepada Nehemia. Nehemia memiliki semua bahan bangunan yang ia perlukan untuk membangun kembali tembok. Semua yang ia inginkan adalah menolong rakyat. Jadi, Nehemia memanggil semua orang Yahudi, termasuk Ezra, untuk berkumpul dan memberitahukan rencananya kepada mereka semua. Rasa sukacitapun turut mewarnai hati setiap orang Yahudi. Sekalipun harus bekerja keras, akhirnya tembok kota itupun dapat terbangun kembali dalam waktu lima puluh dua hari lamanya. Sekarang,

Allah sungguh menyertai mereka. mereka memiliki

sesuatu yang dapat melindungi kota itu.

Percayalah Kepada Allah 67

AKTIVITAS 1

Tujuan:Mendorong murid-murid untuk menemukan berbagai macam cara yang mereka dapat lakukan untuk menolong pekerjaan Allah.

Petunjuk:Bacalah kalimat di bawah ini. Berikan tanda benar untuk hal-hal yang kamu dapat lakukan untuk jemaat. Lalu, berikan tanda bintang untuk hal-hal yang kamu belum dapat lakukan untuk seseorang pada minggu ini.

Daftar Bantuan

Pertanyaan untuk Direnungkan:1. Bagaimana cara raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) dalam menolong Ezra,

Nehemia dan orang Yahudi?

2. Menurut kamu, mengapa raja Arthasasta I (raja Arthaxerxes I) mau menolong mereka semua, sekalipun ia tidak menyembah kepada Allah?

3. Menurut kamu, hal penting apakah yang Ezra dan Nehemia doakan bagi Allah sebelum melakukan segala sesuatu? Mengapa atau mengapa tidak?

4. Apakah yang kamu dapat pelajari dari teladan Ezra dan Nehemia?

Daftar Bantuanku

Mendoakan bagi seseorang yang sedang membutuhkan pertolongan

Mengirim kartu yang aku telah buatkan

Mengucap terima kasih kepada para guru

Memberikan Alkitab pribadiku

Memungut sampah dalam ruang kelas

Mengucapkan "hai" kepada para pengunjung

Lainnya

Percayalah Kepada Allah68

AKTIVITAS 2

Tujuan:Membuat suatu teka-teki dengan menyusun potongan-potongan gambar untuk mengingatkan murid-murid, agar mereka melayani dan menyembah Allah dengan penuh sukacita seperti yang Ezra dan Nehemia lakukan.

Bahan:Potongan-potongan yang belum ada gambarnya (dapat dibeli)PensilSpidolKantong kertas

Petunjuk:Sediakan setiap orang murid potongan-potongan yang belum ada gambarnya. Mereka harus menuliskan "Worship the Lord with gladness; come before him with joyful songs." Psalm 100:2 (“Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak sorai!” Mzm. 100:2) Gunakanlah pensil terlebih dahulu untuk menghapus, bila terjadi kesalahan dalam penulisan. Lalu gunakan spidol untuk membuat tulisan tadi menjadi tidak dapat dihapus lagi. Hiasilah tulisan itu dengan memberikan suatu ilustrasi. Setelah mereka menyelesaikan seluruhnya, maka pisahkan bagian-bagian itu, taruhlah ke dalam kantong kertas dan tukarkanlah potongan-potongan tulisan itu kepada teman kamu. Lihat, apakah mereka dapat menyusun potongan-potongan tulisan itu kembali.

Penuh Sukacita

Menyembah Allah Dengan

"Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji Tuhan adalah murni."

(Mzm. 18:31a)

Nehemia Memberitahukan Keprihatinannya Perihal Tembok Kota Yerusalem Kepada Raja Arthasasta I

Percayalah Kepada Allah 69

Percayalah Kepada Allah70

Percayalah Kepada Allah 71

MENGULANG

Kitab Bacaan:Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya. Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya.

Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pada pelajaran sebelumnya.

Ayat Hafalan: “Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya.” (Mzm. 25:1-2a)

Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memimpin kami melewati bagian pertama dari kwartal ini. Kami telah banyak mempelajari tokoh yang percaya kepada-Mu, seperti Hana, Ester, dan beberapa raja. Mereka berdoa kepada-Mu dan Engkau menjawab doa mereka dengan memimpin diri mereka melalui masa-masa yang sulit, bahkan mencurahkan berkat karena ketaatan mereka. Kiranya kamipun boleh meneladani mereka dengan bersandar kepada-Mu. Penuhilah kami dengan Roh Kudus dan kekuatan-Mu. Hanya kepada-Mulah, kami percaya. Haleluya, Amin.

Pertanyaan: 1. Raja Yosafat menempatkan ____________________ (para penyanyi) di depan

pasukan tentara untuk memuji Allah saat mereka pergi berperang.

2. Raja Yoas menjadi seorang raja saat ia berusia __________ (tujuh) tahun. Satu hal penting yang ia perbuat adalah memperbarui _______________. (bait suci)

3. Ratu Ester __________ (berdoa) dan __________ (berpuasa) tiga hari tiga malam lamanya untuk memohon di hadapan raja tentang penyelamatan orang Yahudi.

4. Ezra kembali ke kota __________ (Yerusalem) untuk mengajar rakyat tentang firman __________ (Allah).

5. Allah menghendaki agar setiap orang dapat __________ (percaya/mengasihi/menaati)-Nya.

Ulasan

PELAJARAN

8

Siapakah Aku? 1. Aku berusaha untuk membunuh semua cucuku, sehingga aku dapat menjadi

seorang ratu. (Atalia)

2. Saat musuh-musuh menyerang, aku menyuruh agar setiap rakyat berdoa kepada Allah. Iapun menolongku dan rakyatku, sehingga kami tidak harus berperang dan tetap menang dalam peperangan itu. (raja Yosafat)

3. Aku mengundang semua orang Israel datang ke kota Yerusalem untuk merayakan hari raya Paskah. (raja Hizkia)

4. Aku berdoa kepada Allah, agar Ia memberikanku seorang anak, bahkan aku berjanji akan menyerahkannya kepada Allah sebagai hamba-Nya seumur hidupnya. (Hana)

5. Saat aku menjadi seorang raja, ada seseorang yang menemukan gulungan kitab Taurat yang sempat hilang sebelumnya. (raja Yosia)

6. Aku kembali ke kota Yerusalem untuk memperbarui tembok kota. (Nehemia)

Ayat Hafalan: 1. "Karena itu aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan

__________ (doakan), percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Mrk. 11:24)

2. "Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap ____________________ (musuh-musuh)-Nya. Ia membuktikan kepahlawanan-Nya." (Yes. 42:13b)

3. "________________ (Beribadahlah) kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan _______________ (sorak-sorai)!" (Mzm. 100:2)

4. "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke __________ (rumah) Tuhan." (Mzm. 122:1)

5. "Tetapi hendaklah kamu menjadi __________ (pelaku) firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22)

6. "Jikalau kamu __________ (mengasihi) Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yoh. 14:15)

7. "Adapun Allah, jalan-Nya __________ (sempurna); janji Tuhan adalah murni." (Mzm. 18:31a)

Percayalah Kepada Allah72

Percayalah Kepada Allah 73

AKTIVITAS Jejak Kaki AllahTujuan:Membuat sepasang jejak kaki untuk mengingatkan murid-murid agar mengikuti Allah.

Bahan:Pola jejak kakiKertas kartonBulu kemocengBenangGuntingSpidolPerekat

Petunjuk:1. Setiap orang murid haruslah mengambil pola jejak kaki. Lalu jiplakkan empat kali

ke atas kertas karton. Lalu potonglah jejak kaki itu.

2. Potonglah bulu kemoceng, sehingga membentuk cakar, kuku jari kaki dan tumit kaki. (Lihat pada gambar) Hanya diperlukan dua pola jejak kaki saja dan bukannya empat pola jejak kaki.

3. Rekatkan bentukan bulu kemoceng itu ke atas sepasang jejak kaki (Lihat pada gambar depan) Tuliskanlah kata: “Firman Allah” pada jejak kaki ketiga dan kata “adalah benar” pada jejak kaki terakhir. (Lihat pada gambar belakang)

4. Rekatkan jejak kaki depan dan jejak kaki belakang bersama-sama, ingatlah untuk menyelipkan benang sebagai perlengkapan untuk menggantung. (Lihat pada gambar.)

Percayalah Kepada Allah74

Percayalah Kepada Allah 75

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:Yoh. 11:1-44

Kebenaran Alkitab:Maria dan Marta mencari pertolongan Yesus saat saudara mereka, Lazarus, sedang sakit.

Tujuan Pelajaran:Menjadi peka akan keperluan keluarga dan mencari pertolongan Allah.

Ayat Hafalan:“Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.” (2 Tes. 3:3)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memimpin kami melewati minggu yang lalu. Kami datang ke sini untuk menyembah dan memuji nama-Mu. Saat kami berada di gereja, kami dapat merasakan perlindungan-Mu. Kiranya kami selalu mengingat bahwa Engkau selalu menyertai kami, tidak peduli di manapun kami berada. Saat kami memiliki permasalahan, biarlah kami tahu bahwa kami dapat membawa masalah kami kepada-Mu. Tidak ada yang terlalu besar ataupun terlalu kecil bagi-Mu untuk memelihara kami. Kiranya kami beroleh pengajaran dari pelajaran pada hari ini tentang bagaimana Engkau menolong dua orang yang memberitahukan kecemasan mereka kepada-Mu. Terima kasih, karena Engkau telah mendengarkan doa kami. Haleluya, Amin.

Dari Gerasa Ke YudeaSaat Lazarus sedang sakit, maka Yesus sedang memberitakan Injil di daerah

Gerasa yang terletak di sebelah timur sungai Yordan. Yesus berada di sana bersama dengan tiga orang murid-Nya yang berusaha melepaskan diri dari orang-orang Yahudi yang telah bersepakat untuk membunuh-Nya. (Yoh. 10:39-40) Keberadaan kampung Betania kira-kira tiga kilometer dari kota Yerusalem dan terletak di daerah Yudea. Jadi adalah berbahaya bagi mereka untuk pergi mengunjungi Lazarus. Tetapi, Yesus tidak terpengaruh akan keadaan ini dan tetap pergi ke kampung Betania untuk melakukan pekerjaan-Nya.

Perjalanan Yesus ke kampung Betania memerlukan waktu empat hari lamanya. (Satu hari diperlukan bagi para pesuruh untuk menemui Yesus. Dua hari

Maria Dan MartaMencari Bantuan

PELAJARAN

9

PEMAHAMANMURID-MURID

Dalam hidupnya, Lazarus sempat mengalami sakit yang keras sampai akhirnya ia meninggal. Sekalipun demikian, Maria dan Marta tetap percaya kepada Yesus. Mereka tetap memohon kekuatan dan penghiburan dari pada-Nya saat sedang berduka karena kematian saudaranya itu. Mereka tidak bersungut-sungut tentang ketidakberuntungan mereka atau menyalahkan Yesus yang terlambat datang. Dalam kesemuanya ini, mereka hanya memuji-Nya.

Murid-murid Anda akan menghadapi masa pencobaan mereka sendiri. Mungkin pencobaan yang mereka hadapi kelak, tidaklah seberat pencobaan yang Maria dan Marta alami, tetapi yang pasti, mereka akan merasakan pencobaan itu terasa berat. Sekalipun mereka dapat berbagi tentang kesaksian jemaat yang menderita suatu penyakit, tetapi mereka tidak akan pernah dapat merasakan penderitaan yang jemaat itu alami sepenuhnya. Berilah semangat agar mereka tetap percaya kepada Allah. Semua pencobaan yang dialami akan membawa kemuliaan bagi Allah pada akhirnya. Dengan memusatkan diri pada kasih-Nya yang berlimpah-limpah itu, maka mereka akan mendapatkan kekuatan baru di dalam-Nya. Berilah semangat agar mereka tekun di dalam doa, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Berikanlah penghiburan kepada mereka melalui perkataan dan teladan dari Alkitab. Beberapa bentuk pencobaan akan membawa mereka semakin erat dengan Allah. Biarlah dalam kesempatan ini, ketika mereka harus berhadapan dengan sesuatu hal yang terjadi, entahkah itu hal baik ataupun hal buruk, mereka dapat selalu ingat akan anugerah Allah.

76

lamanya, Yesus masih berada di kota Gerasa dan hari lainnya diperlukan Yesus untuk mencapai kampung Betania.) Yesus sengaja tinggal di tempatnya dua hari lamanya, sungguhpun Ia mengetahui bahwa Lazarus akan mengalami kematian dan kebangkitan. (Yoh. 11:4,14) Bagaimanapun juga, Maria, Marta dan penduduk kampung Betania menanti dengan penuh kecemasan. Dalam kehidupan orang Yahudi, ada satu pandangan yang diyakini, yaitu jiwa seorang yang telah mati masih tinggal dekat pada tubuh orang itu selama tiga hari sejak hari kematian orang itu. Pandangan ini diyakini dengan harapan bahwa jiwa itu akan kembali lagi ke dalam tubuh orang yang telah mati. Menurut pandangan ini, jiwa Lazarus masih ada sebelum Yesus sampai ke kampung Betania, sedangkan Yesus baru tiba hari keempat setelah kematian dan kebangkitan Lazarus. Sekalipun demikian, Yesus menyatakan kemuliaan dan kuasa Allah di hadapan banyak orang dengan membangkitkan Lazarus yang telah empat hari di dalam kubur.

Pakaian KabungSaat itu, kuburan pada umumnya berupa gua yang dipahat di daerah

perbukitan, dalam batu kapur. Jalan masuk ke dalam kubur itu cukuplah luas bagi seseorang untuk berjalan masuk dan berdiri di sana. Kadang, mayat yang ditempatkan adalah lebih dari satu dalam gua itu. Untuk menutupi kuburan itu, sebuah batu besar haruslah digulingkan ke depan jalan masuk pada kuburan itu.

Percayalah Kepada Allah

Percayalah Kepada Allah 77

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mengulang tujuh pelajaran pertama pada

kwartal ini, yang mempelajari beberapa orang tokoh yang bersandar kepada Allah. Sebagai contoh: Hana yang memohon seorang anak kepada Allah bagi seorang anak, dan akhirnya Allahpun mengabulkan permohonannya. Beberapa orang raja Yehuda yang bersandar pula kepada Allah. Mereka itu adalah Yosafat, Yoas, Hizkia dan Yosia. Entahkah dalam peperangan ataupun tidak, mereka tetap bersandar kepada Tuhan. Lalu, ratu Ester yang berani mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan orang-orang Yahudi. Selanjutnya, Ezra dan Nehemia yang ingin menolong umat Allah dengan mengajarkan segala hukum-Nya dan membangun tembok kota Yerusalem kembali. Semua pengikut Allah ini memiliki satu hal yang sama, yaitu percaya kepada Tuhan sepenuhnya. Mereka tidak bersungut-sungut saat menghadapi hal yang sulit, tetapi justru, mereka hanya berdoa kepada-Nya dan Allah membuka jalan bagi mereka. Dari kisah ini, kita dapat beroleh pengajaran bahwa kita seharusnya memiliki sikap iman yang sama kepada Allah di setiap waktu.

Lazarus SakitMaria, Marta dan Lazarus adalah tiga orang bersaudara yang tinggal di

kampung Betania. Mereka begitu saling mengasihi dan saling hidup rukun di antara mereka bersama. Mereka pun merupakan sahabat Yesus, yaitu seseorang yang pernah mengunjungi mereka sebelumnya. Mereka percaya kepada Yesus dan selalu berdoa kepada Allah.

Suatu hari, Lazarus jatuh sakit. Pada mulanya, Maria dan Marta beranggapan bahwa penyakit Lazarus ini hanya membutuhkan sedikit waktu istirahat, dan setelah itu akan sembuh. Tetapi, hari demi hari telah berlalu, Lazarus makin bertambah parah penyakitnya, bahkan Lazaruspun tidak dapat bangun lagi dari atas tempat tidurnya, sehingga Maria dan Martapun menjadi kuatir. Bagaimana cara mereka dapat menolong saudara mereka yang sedang sakit itu?

Maria Dan Marta Mengutus Orang Kepada YesusMaria berkata kepada saudaranya, “Marta, aku takut. Apakah yang akan

terjadi dengan Lazarus? Aku begitu sayang kepadanya dan tidak ingin sesuatu yang mengerikan terjadi padanya. Hanya bila Yesus berada di sini, maka Ia akan sanggup menolong kita.” kata Maria dengan nada setuju.

Murid-Murid:Seorang pengikut; seorang yang belajar sesuatu dari orang lain; seorang siswa.

Berkabung:Perasaan dukacita ataupun susah hati terhadap seseorang.

KOSA-KATAPELAJARAN

“Baiklah, kita akan mengutus beberapa oranguntuk mencari Yesus. Aku tahu bahwa Ia tinggal tidakjauh dari sini,” kata Marta. “Saat Yesus mendengar bahwa Lazarus sedang sakit, aku yakin bahwa Ia akan datang dan menolong kita.” Kedua orang ber-saudara itu beranggapan bahwa inilah cara yang terbaik. Jadi mereka mengutus beberapa orang untuk mencari Yesus dengan harapan bahwa Ia dapat segera datang untuk menyembuhkan saudara mereka itu.

Sementara itu, penyakit Lazarus semakin parah dan tubuhnyapun makin lemah. Maria dan Marta menjaga dan memelihara Lazarus, sambil berdoa untuk kesehatan Lazarus, dan agar Yesus dapat secepatnya datang untuk menyembuh saudara mereka itu.

Yesus Menuju Kampung BetaniaBeberapa orang telah meninggalkan kampung Betania untuk mencari Yesus.

Dalam perjalanan itu, mereka banyak kali menanyakan tentang keberadaan Yesus, sebelum pada akhirnya mereka mendapat-Nya. Ternyata, Ia sedang mengajar firman Allah di hadapan orang banyak. Lalu, mereka memberitahukan perihal Lazarus kepada-Nya. Saat Yesus mendengar berita ini, maka Ia menjadi sedih hati. Yesus hendak menolong mereka, sehingga menyuruh murid-murid-Nya mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat ke kampung Betania.

Lazarus MatiMaria dan Marta menantikan Yesus dengan penuh kecemasan di rumah.

Apakah para pesuruh itu telah menemukan Yesus? Mengapa begitu lama? Mereka hanya dapat berdoa bagi Lazarus yang kesehatannya semakin melemah sebelum pada akhirnya ia meninggal. Menyaksikan semuanya ini, maka Maria dan Martapun menjadi bertambah kesedihan hati mereka. Ternyata, Yesus tidak datang pada waktunya untuk menyelamatkan Lazarus. Teman-teman mereka pun turut berkabung bersama dengan mereka atas kematian Lazarus. Mereka pun menolong Maria dan Marta membungkus tubuh Lazarus dengan kain dan menguburkannya di dalam gua. Untuk menutup jalan masuk ke dalam kubur itu, mereka menggulingkan sebuah batu besar di depan gua itu. Bagaimanapun juga, Maria dan Marta membutuhkan perhatian yang lebih untuk sementara waktu, sehingga teman-temannya mengunjungi rumah mereka.

Yesus Tiba Di Kampung BetaniaPada akhirnya, tibalah Yesus di sebuah kampung yang bernama Betania.

Lazarus telah mati empat hari yang lalu. Saat Marta mendengar bahwa Yesus baru saja tiba di kampung itu, maka ia segera menemui-Nya di jalan. Marta masih berkabung atas saudara mereka yang telah mati itu. Saat Marta melihat Yesus, maka mulailah ia menangis dan memberitahukan segala sesuatu yang telah terjadi kepada-Nya.

“Oh, Yesus. Lazarus telah mati! Sekiranya Engkau ada di sini lebih awal, tentu ia tidak akan mati,” tangis Marta.

Yesus menjadi terharu dan berkata kepadanya, “Marta, jangan kuatir. Percayalah kepada-Ku. Saudaramu akan hidup kembali. Apakah engkau percaya kepada-Ku?”

Percayalah Kepada Allah78

Percayalah Kepada Allah 79

“Ya, Tuhan,” jawab Marta. “Aku percaya bahwa Engkau adalah Anak Allah.”Marta segera berlari ke rumah untuk memberitahukan kepada Maria bahwa

Yesus telah datang. Saat Maria mendengar kedatangan Yesus ini, maka ia pun segera menemui-Nya. Dengan tergesa-gesa Maria dan Marta melangkah di jalan menuju Yesus berada. Beberapa orang dari teman mereka menyangka bahwa Maria akan pergi ke kuburan untuk meratapi saudaranya yang telah mati itu dan mereka mengikuti keduanya berjalan dengan harapan bahwa mereka dapat memberikan penghiburan kepada Maria dan Marta. Ketika mereka bertemu dengan Yesus, ternyata Ia masih tetap berdiri di luar kampung, di mana Marta pertama kali melihat-Nya. Saat Maria melihat Yesus, maka iapun mulai menangis.

“Oh, Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini lebih awal, tentu saudaraku, Lazarus, tidak akan mati, karena Engkau dapat menyembuhkannya,” kata Maria sambil menangis.

Lalu, setiap orang yang datang ke sana mulai menangis pula, karena masih merasakan kesedihan yang mendalam, sekalipun Lazarus telah mati empat hari lamanya. Saat Yesus menyaksikan kesedihan mereka itu, maka Ia pun mulai menangis bersama dengan mereka. Ia begitu mengasihi Lazarus.

“Di manakah Lazarus kamu baringkan?” tanya Yesus. “Datang dan lihatlah,” kata orang banyak itu. “Kami akan membawa-Mu ke

sana.”Setiap orang mulai berjalan menuju kuburan itu. Letaknya tidak begitu jauh

dari tempat mereka berdiri.

Yesus Membangkitkan LazarusSaat mereka tiba di gua, maka Yesus menyuruh agar orang banyak itu

menggulingkan batu. Orang banyak menjadi terkejut mendengar permintaan-Nya itu. Mengapa Yesus menyuruh mereka untuk melakukan hal itu?

Lalu, Marta berkata, “Yesus, saudaraku telah mati empat hari yang lalu. Tentu sudah berbau busuk, bila kita menggulingkan batu itu.”

Yesus menatap Marta dan berkata, “Bukankah telah Kukatakan bahwa bila engkau percaya kepada-Ku, maka engkau akan melihat kuasa Allah.”

Saat mendengar kata-kata Yesus, maka orang banyak segera menggulingkan batu itu. Lalu, Yesus berkata dengan suara yang keras. “Lazarus, keluarlah!”

Orang banyak itu tidak ada yang dapat memperkirakan apakah yang akan segera terjadi. Mereka semua menanti dengan penuh kecemasan dari luar gua. Lalu tiba-tiba, seorang yang masih berlilitkan kain lenan datang berjalan ke luar dari dalam gua. Dan ternyata orang itu adalah Lazarus!

“Tanggalkan kain itu dan biarkanlah ia pergi,” perintah Yesus. Orang banyak itupun menaati dan melakukan apa yang disuruhkan kepada mereka. Saat mereka menanggalkan semua kain itu, maka mereka mendapati bahwa Lazarus sungguh-sungguh telah hidup kembali. Mereka sungguh bersukacita menyaksikan bahwa Lazarus telah sehat kembali. Maria dan Marta pun tidak dapat mempercayai apa yang mereka saksikan itu. Mereka beranggapan bahwa Yesus telah datang terlambat untuk menyelamatkan saudara mereka itu. Tetapi sekarang, mereka menyaksikan kuasa Allah bekerja dengan mata mereka sendiri, sehingga akhirnya, mereka pun bersyukur kepada Yesus. Lazarus pun bersyukur kepada Yesus atas penyelamatan dirinya. Lazarus sungguh bersukacita bahwa kedua orang saudaranya telah mengutus orang kepada Yesus. Sekarang, Lazarus memiliki kesempatan untuk bersaksi kepada setiap orang tentang kasih dan kuasa Allah.

Percayalah Kepada Allah80

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Maria, Marta dan Lazarus tinggal di kampung __________. (Betania)

2. Lazarus mengalami sakit yang menyebabkan ia akhirnya __________. (mati)

3. Yesus tidak dapat menyelamatkan Lazarus, karena tidak dapat tiba di kampung Betania tepat pada waktunya. (Salah)

4. Lazarus dibangkitkan dari kematian dalam gua. (Benar)

5. Orang banyak menyaksikan kuasa dan kemuliaan Allah saat Lazarus menjadi hidup kembali dan mereka memuji-Nya. (Benar)

1. Apakah yang Maria dan Marta perbuat saat Lazarus menjadi bertambah parah?

2. Menurut kamu, apakah Maria dan Marta menyerah setelah Lazarus mati?

3. Menurut kamu, apakah Maria dan Marta berharap saat mereka melihat Yesus?

4. Bagaimana cara Yesus menyatakan kuasa Allah?

5. Apakah yang kamu dapat pelajari dari teladan Maria dan Marta?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

AKTIVITAS 1

Tujuan:Menolong murid-murid mengingatkan kembali peristiwa yang terjadi pada pelajaran hari ini.

Petunjuk:Lihatlah pada gambar di balik halaman ini. Taruhlah gambar-gambar acak itu sesuai dengan urutannya dengan menuliskan angka pada tiap-tiap kotak. Angka 1 menunjukkan peristiwa pertama dan angka 4 menunjukkan peristiwa yang terakhir. Lalu, cobalah kamu tuliskan dengan kata-katamu pada tiap-tiap gambar sebelah bawahnya. Periksalah bersama dengan teman kamu untuk melihat apakah jawaban kamu itu telah benar.

Kisah Lazarus

Percayalah Kepada Yesus 81

AKTIVITAS 2

Tujuan:Mengingatkan murid-murid akan perlindungan Allah yang setia.

Bahan:Tongkat es krimKertas lipatSpidolPerekatBenang

Petunjuk:Bagikan kepada setiap orang murid salinan ayat Alkitab. Berilah warna dan hiasilah salinan ayat Alkitab itu, serta potonglah bagian tepinya. Lalu, potonglah selembar kertas lipat yang seukuran dengan kertas ayat Alkitab itu. Rekatkan kertas ayat Alkitab itu ke atas kertas lipat dengan kuat. Lalu, berikan kepada setiap orang murid, empat buah tongkat es krim. Rekatkan di sekeliling kertas ayat Alkitab itu untuk membuat bingkai. Lalu, rekatkan sebuah benang untuk membuat gantungan pada bagian atas bingkai itu. (Lihat pada gambar)

Tuhan Itu Setia

Percayalah Kepada Allah82

64

Aktivitas Pilihan

Bila waktu masih memadai, murid-murid dapat memberi warna pada tongkat es krim terlebih dahulu, lalu rekatkan ke atas kertas untuk dapat membuat lebih beraneka warna lagi. Biarkan beberapa saat hingga cat pada tongkat es krim itu mengering sebelum direkatkan.

Percayalah Kepada Allah 83

"Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan

memelihara kamu terhadap yang jahat." (2 Tes. 3:3)

Yesus Menyatakan Kasih Dan Kuasa AllahDengan Membangkitkan Lazarus Dari Kematian

Percayalah Kepada Allah84

Percayalah Kepada Allah

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:2 Tim. 1:1-5; 3:14-17; Kis. 16:1-5

Kebenaran Alkitab:Ibu dan nenek Timotius mengambil peran dalam pendidikan iman Timotius.

Tujuan Pelajaran:Menaati dan mendengarkan firman Allah.

Ayat Hafalan:“Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku.” (Ams. 3:1)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah menjaga kami, sehingga dapat melewati minggu yang lalu dengan selamat. Pada hari ini, kami akan mempelajari sebagian firman-Mu, yang tertulis di dalam Alkitab. Tolonglah agar kami dapat memahami akan pengajaran-Mu, terutama agar kami dapat menghormati orangtua kami. Mereka sungguh mengasihi dan ingin mengajarkan kami apa yang baik. Kiranya kami dipenuhi dengan kasih-Mu, sehingga kami dapat menunjukkan kasih yang sama terhadap orang lain. Haleluya, Amin.

TimotiusMungkin ibu dan nenek Timotius pernah bertemu dengan Paulus saat ia

mengunjungi Listra selama perjalanan penginjilannya yang pertama. (Kis. 16:1-5) Mereka telah percaya kepada Allah, sama seperti Timotius yang telah begitu mengenal Kitab Suci. (2 Tim. 3:14-15) Setelah berubah menjadi orang Kristen, merekapun tetap mengajarkan kebenaran kepada Timotius, sekalipun ayahnya mungkin bukanlah seorang yang percaya.

Paulus memiliki suatu hubungan yang istimewa dengan Timotius. Paulus memilih orang percaya yang masih muda ini untuk bersama dengannya mengadakan perjalanan penginjilan yang kedua, sekaligus mempercayakan tanggung jawab penting kepadanya untuk memelihara gereja Efesus selanjutnya. Pada beberapa kitab, Paulus menyebutkan Timotius sebagai anaknya. Sekalipun Timotius masih muda, tetapi ia adalah seorang yang sungguh-sungguh beriman. Hal ini dibuktikannya dengan tidak memberikan suatu alasan apapun ketika ia dipanggil untuk melakukan pekerjaan Tuhan, bahkan dengan rela hati menerima

Para Pengajar TimotiusYang Baik

PELAJARAN

10

85

Percayalah Kepada Allah86

KOSA-KATAPELAJARAN

Kitab Suci:Catatan sejarah mengenai serangkaian peristiwa yang terjadi yang berhubungan dengan kemuliaan Allah; Alkitab

Mengikuti:Melakukan perbuatan yang serupa yang telah dilakukan oleh seseorang; mengejar sesuatu atau seseorang

PEMAHAMANMURID-MURID

Injil makin tersebar bila seseorang memberitakannya kepada orang lain dan orang itu menerima dan memberitakannya lagi kepada orang yang berikutnya. Cara seperti inilah yang berhasil digunakan dalam keluarga Timotius. Ibu dan neneknya mengajarkan perihal Allah kepada Timotius sejak masa kecilnya. Saat Timotius telah cukup dewasa, maka ia dapat mempelajari Kitab Suci itu sendiri. Setelah bertemu dengan Paulus dan menjadikannya seorang Kristen, maka ia pun turut memberitakan Injil tentang Yesus dengan tekun.

Murid-murid Anda mempelajari firman Allah setiap minggunya. Sekalipun mungkin mereka mengetahui kisah Alkitab itu dengan baik, tetapi apakah pemahaman mereka tentang firman Allah itu telah sesuai dengan perbuatan mereka? Sekalipun mungkin masih belum aktif memberitakan Injil seperti yang orang dewasa pada umumnya, tetapi mereka dapat tetap menyatakan iman mereka kepada Yesus setiap harinya. Mungkin mereka memiliki keluarga yang masih belum percaya kepada Allah. Berilah semangat agar mereka dapat memancarkan terang bagi Yesus. Biarlah orang-orang lain melihat kasih Yesus dalam diri mereka melalui perkataan dan perbuatan mereka. Hal ini merupakan cara yang baik untuk menanamkan benih Injil. Diskusikan suatu cara nyata yang mereka dapat nyatakan kepada orang lain bahwa mereka adalah orang Kristen.

Percayalah Kepada Allah 87

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Maria, Marta dan

Lazarus. Mereka adalah satu keluarga. Maria dan Marta merasa sungguh kuatir pada saudara mereka yang sedang jatuh sakit, sehingga tidak dapat bangun dari atas tempat tidurnya. Lalu, Maria dan Marta mengutus orang agar Yesus, yang adalah sahabat mereka, dapat segera datang dan menolong Lazarus yang sedang sakit, karena mereka percaya akan kuasa-Nya. Tetapi saat Yesus datang, ternyata Lazarus telah mati empat hari yang lalu. Maria dan Marta membawa Yesus untuk melihat kuburan di mana Lazarus telah dibaringkan. Lalu, Yesus menyatakan kuasa Allah terhadap Lazarus yang telah mati empat hari yang lalu itu. Ia menyuruh agar batu penutup kubur itu digulingkan dari jalan masuk ke kubur itu dan memerintahkan agar Lazarus segera berjalan ke luar. Secara menakjubkan, Lazarus berjalan ke luar dengan masih berlilitkan kain kafan. Setiap orang yang menyaksikan peristiwa luar biasa itu memuji Allah atas kuasa yang dinyatakan-Nya. Sekalipun Lazarus telah mati, tetapi Yesus masih dapat membangkitkan dan mengizinkannya untuk hidup kembali. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita seharusnya percaya kepada Yesus sama seperti Maria dan Marta. Mereka tidak bersungut-sungut saat Yesus tiba. Sebagai gantinya, mereka justru bersandar kepada-Nya dan dapat mengalami anugerah-Nya.

Ibu Dan Nenek TimotiusTimotius adalah seorang muda yang tinggal di suatu kota yang bernama

Listra. Letak kota itu begitu jauh dari kota Yerusalem. Timotius tinggal bersama dengan orangtua dan neneknya. Pada zaman itu, Yesus tidak lagi berada di bumi untuk memberitakan Injil Keselamatan, sehingga Timotius tidak memiliki kesempatan untuk mengenal-Nya secara langsung. Sekalipun demikian, Timotius mengetahui banyak hal tentang Allah, karena ibunya, Eunike dan neneknya, Lois, telah mengajarinya tentang bagian-bagian Kitab Suci - Perjanjian Lama. Mereka percaya kepada Allah, sekaligus menanamkan kepercayaan yang sama, agar Timotius pun mengasihi-Nya. Dari sejak kecil, ibu dan nenek Timotius telah membiasakannya untuk membacakan Kitab Suci, sehingga setelah dewasa, Timotiuspun dapat membaca Kitab Suci itu dengan sendirinya. Tidak hanya itu, Timotius pun sempat mempelajari banyak ayat Kitab Suci melalui pertolongan mereka, sehingga akhirnya, Timotiuspun mempelajari banyak hal dari firman Allah. Sebagai contoh, Timotius mengetahui bahwa perbuatan mencuri milik orang lain atau menyakiti hati orang lain itu adalah perbuatan yang salah di hadapan Allah, tetapi adalah perbuatan benar di hadapan-Nya, bilaadanya mendengarkan nasihat orangtua dan menghormati mereka. Timotius merasa sukacita, karena ibu dan neneknya telah mengajarinya perihal Allah.

Paulus Memberitakan Injil Di Kota ListraSuatu hari, Paulus mengunjungi suatu kota yang bernama Listra. Paulus

pergi ke berbagai tempat untuk memberitakan Injil tentang Yesus kepada banyak orang di sana. Ia tinggal beberapa hari lamanya di kota itu, dan berkata-kata tentang bagaimana Allah mengutus Anak-Nya, Yesus, untuk mati di atas kayu salib bagi manusia. Di antara orang banyak yang mendengarkan firman Allah yang

KISAH PELAJARAN

Percayalah Kepada Allah88

disampaikan oleh Paulus dengan penuh kuasa, terdapat pula Eunike, Lois, dan Timotius yang masih muda. Banyak orang menjadi percaya bahwa Yesus adalah Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia, termasuk keluarga Timotius.

Timotius berpaling kepada ibu dan neneknya serta berkata, “Aku pun mau percaya kepada Yesus!” Dengan rasa sukacita, Timotius ingin mengetahui lebih mendalam perihal Yesus.

Timotius Pergi Bersama Dengan PaulusSetelah Paulus meninggalkan kota Listra, maka Timotius mempelajari lebih

lanjut perihal Yesus, karena ia menyadari bahwa penting adanya untuk menaati segala pengajaran-Nya. Ibu dan neneknya merasa bersukacita menyaksikan bagaimana Timotius berusaha keras untuk mengikuti firman Allah. Dalam hati, mereka berharap bahwa Timotius akan menjadi seorang pekerja yang baik bagi Allah suatu hari nanti.

Setelah beberapa tahun kemudian, Paulus kembali lagi ke kota Listra dalam perjalanan penginjilan berikutnya, tetapi kali ini dengan tujuan untuk mengetahui hal apa sajakah yang jemaat sana itu telah mereka perbuat. Dan Paulus sungguh bersukacita saat mendapati iman mereka yang begitu teguh. Paulus pun mendengar tentang bagaimana Timotius mempelajari firman Allah dan menolong gereja setempat. Semua orang di kota Listra mengetahui betapa Timotius mengasihi Allah. Dia selalu mengabarkan kasih Yesus kepada orang lain yang dijumpainya. Paulus berpendapat bahwa Timotius akan menjadi seorang penolong yang baik, karena ia memiliki pengetahuan yang banyak tentang Alkitab dan memiliki hati yang sungguh mengasihi Allah.

Jadi, Paulus pergi mengunjungi keluarga Timotius dan berbincang-bincang dengan ibu dan neneknya perihal perolehan izin dalam mengajak Timotius untuk pergi bekerja bagi Allah bersama dengan dirinya. Timotius melompat kegirangan saat mendengar ajakan Paulus itu, karena sesungguhnya telah lama ia ingin bekerja bagi Allah, dan inilah kesempatan baginya untuk memberitakan Yesus kepada orang lain. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, maka Timotius mengucapkan salam perpisahan kepada keluarganya dan ikut bekerja bagi Allah bersama dengan Paulus.

Timotius Bekerja Bagi Allah Timotius pergi ke berbagai tempat bersama dengan Paulus. Ia belajar banyak dari Paulus dan melakukan yang terbaik untuk memberitakan Injil kepada semua orang yang ia temui. Pemberitaan Injil ini merupakan pekerjaan yang berat, tetapi Timotius merasa sukacita dapat ikut ambil bagian dalam pekerjaan yang berat itu. Khususnya, Timotius bersukacita saat orang banyak datang untuk menjadi percaya dan dibaptis dalam nama Yesus. Timotius pun mengucap syukur dalam hatinya bahwa ibu dan neneknya telah mengajarkan dirinya dengan baik sewaktu ia masih kecil. Sekarang, Timotius dapat menggunakan apa yang ia telah pelajari itu untuk melakukan pekerjaan Allah.

64

Percayalah Kepada Allah 89

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Timotius dan keluarganya tinggal di suatu kota yang bernama __________. (Listra)

2. Timotius mempelajari firman Allah saat masih usia __________. (muda)

3. Nama lain dari Alkitab adalah _______________. (Kitab Suci)

4. Kakek dan nenek Timotius mengajarkan kepada Timotius tentang Allah. (Salah)

5. Paulus memilih Timotius untuk menjadi penolongnya. (Benar)

1. Bagaimana cara Timotius mengetahui banyak perihal firman Allah?

2. Menurut kamu, anak dan cucu seperti apakah Timotius itu?

3. Bagaimana Timotius mengetahui perkataan Paulus adalah benar adanya?

4. Timotius bekerja bagi Allah dengan memberitakan kasih Yesus kepada orang banyak. Bagaimana cara kamu dapat bekerja bagi Allah?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

76

AKTIVITAS

Tujuan:Memberi semangat agar murid-murid menyimpan firman Allah dalam hati mereka.

Bahan:PolaAmplop berwarnaGuntingKertas kartonBenangPembuat lubangPerekatSolatipSpidol

Firman Allah Ada Dalam Hatiku

Percayalah Kepada Allah90

Petunjuk:1. Jiplaklah pola hati ke atas kertas lipat yang berwarna merah, dan jiplaklah pola

Alkitab ke atas kertas lipat yang berwarna hitam. Lalu, kedua pola tersebut dibagikan kepada setiap orang murid, dan setelah itu, potonglah kedua pola itu.

2. Potonglah benang dengan panjang 15 cm dan 18 cm.

3. Lilitkan salah satu ujung dari benang yang lebih panjang itu dengan menggunakan solatip.

4. Berilah lubang pada sekeliling tepi amplop. (Lihat pada gambar)

5. Tuliskanlah “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu...” (Mzm. 119:11a) pada bagian dalam dari tutup amplop itu.

6. Rekatkan ujung benang yang lebih pendek ke bagian tengah dari pola Alkitab itu. (Lihat pada gambar)

7. Lalu, rekatkan ujung benang yang lebih pendek lainnya ke bagian dalam dari amplop itu. (Lihat pada gambar)

8. Ambillah benang yang lebih panjang dan lilitkan ke dalam lubang yang ada di sekeliling amplop itu. (Lihat pada gambar)

9. Setelah benang imenyusuri semua tepi amplop itu, maka ujung benang tersebut disimpulkan.

10. Rekatkan pola hati ke bagian depan dari saku amplop itu. (Lihat pada gambar)

11. Murid-murid dapat menaruhnya pada meja belajar mereka atau menggantung-kannya pada dinding rumah untuk meng-ingatkan mereka, agar selalu menyimpan firman Allah dalam hati mereka.

"Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku."

(Ams. 3:1)

Percayalah Kepada Allah 91

Timotius Bersukacita Dan Percaya Terhadap Injil Yang Dikabarkan Oleh Paulus

Percayalah Kepada Allah92

Percayalah Kepada Allah 93

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:Luk. 17:11-19

Kebenaran Alkitab:Seorang dari sepuluh orang kusta kembali untuk mengucapkan syukur, karena Yesus telah menyembuhkannya.

Tujuan Pelajaran:Bersyukur kepada Allah atas segala berkat-Nya.

Ayat Hafalan:“Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” (Mzm. 100:4b)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memilih kami untuk menjadi para pengikut-Mu. Engkau telah mencurahkan banyak berkat kepada kami setiap harinya. Engkau selalu melindungi ke manapun kami pergi dan selalu menolong saat kami sedang membutuhkannya. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, atas segala sesuatu yang Engkau telah perbuat untuk kami. Kiranya kami selalu ingat untuk memuji dan mengucap syukur kepada nama-Mu yang besar di setiap waktu. Haleluya, Amin.

Penyakit KustaPenyakit kusta yang terjadi pada zaman dahulu boleh digolongkan ke dalam

penyakit kulit. Ciri khas dari penyakit ini adalah munculnya bintik dan bengkak di bawah kulit, sehingga kulitpun menghitam, bahkan, dapat menyebabkan hilangnya bagian tubuh seseorang. Di samping itu, akan timbul borok yang parah dan cacat pada bagian tubuh lainnya. Pada zaman itu, seorang yang berpenyakit kusta akan diasingkan, karena penyakit ini termasuk penyakit menular. Menurut hukum Taurat, seorang yang berpenyakit kusta haruslah tinggal di luar kota maupun kampung untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit. Pakaian mereka pun haruslah tercabik-cabik dan rambut mereka haruslah terurai. Mereka haruslah tinggal paling sedikit dua meter dari orang lain, dan bila seseorang menghampirinya, maka ia haruslah menutup mukanya sambil berseru, “Najis, Najis!” (Im. 13:45)

Seorang yang berpenyakit kusta akan mendapatkan pengecualian dalam kondisi bilamana ia datang seorang diri ke hadapan imam untuk diperiksa. (Im. 1:4) Bila orang itu telah dinyatakan tahir, maka ia boleh kembali bergabung bersama dengan keluarganya. Pada pelajaran hari ini, Yesus menyuruh sepuluh orang yang berpenyakit kusta untuk menyatakan diri di hadapan para imam, tetapi sebelum

Seorang KustaMengucapkan Syukur

PELAJARAN

11

Percayalah Kepada Allah94

PEMAHAMANMURID-MURID

mereka sampai, mereka telah beroleh kesembuhan karena iman mereka. Penyakit kusta yang sekarang dikenal sebagai penyakit Hansen tidaklah begitu mengerikan seperti yang terjadi pada zaman itu. Penyakit inipun termasuk penyakit menular, tetapi dengan kondisi bila seseorang telah cukup lama berdekatan dengan orang yang terkena penyakit tersebut.

Orang SamariaKeberadaan orang Samaria sesungguhnya merupakan hasil perkawinan

campur antara orang Yahudi dengan orang kafir setelah kerajaan Israel utara mengalami pembuangan. Jadi, orang Samaria bukan sepenuhnya keturunan orang Yahudi asli. Oleh karena itulah, orang Yahudi memandang rendah orang Samaria, karena mereka bukan lagi keturunan Abraham yang sebenarnya. Sekalipun demikian, nyatanya, hanya orang Samarialah yang kembali mengucap syukur atas kesembuhan penyakit kustanya kepada Yesus, sedangkan sembilan orang lainnya yang mungkin di antaranya adalah orang Yahudi dan yang juga menerima anugerah yang sama, tidak kembali mengucapkan syukur di hadapan Yesus.

Di antara kesepuluh orang yang telah beroleh anugerah kesembuhan dari penyakit kustanya, hanya seorang yang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus. Apakah yang terjadi dengan sembilan orang lainnya itu? Nyatanya, kesembilan orang itu pun telah menerima anugerah yang sama, tetapi mereka memandang kesehatan jasmani itu sebagai hak mereka untuk memulai suatu hidup yang baru. Mengapa demikian? Mungkin saja karena mereka telah cukup menderita pada masa yang lalu dan kesembuhan ini adalah bentuk dari keadilan semata. Mereka tidak merenungkan bahwa hidup mereka itu merupakan karunia dari Allah.

Pada hari ini, sebagian murid Anda ada yang beranggapan bahwa hal-hal seperti: Kendaraan yang mewah, televisi, makanan yang berlimpah, selayaknya ada dalam hidup mereka. Lagi pula, hal-hal tersebut bukanlah sesuatu yang istimewa, karena orangtua mereka sanggup memberikan semuanya itu bagi mereka. Anak-anak itu telah terbiasa dengan gaya hidup seperti itu. Tetapi, sungguhlah berbeda bila dibandingkan dengan anak-anak yang kurang beruntung. Mereka akan menganggap bahwa semua hal di atas adalah sesuatu yang harus dibayar dengan hasil kerja keras bertahun-tahun lamanya. Dan bila orangtua yang kurang beruntung itu tidak sanggup membelikannya bagi anak-anak mereka, maka dapat timbullah sungut-sungut dalam hati anak-anak tersebut, karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mungkin mereka ingin memiliki video game yang sama seperti yang teman mereka miliki itu dan beranggapan tidak adil bila mereka pun tidak memilikinya. Adalah sungguh penting bagi mereka untuk memahami bahwa Allah mengetahui keperluan setiap orang. Ia akan selalu menyediakannya. Apa yang murid-murid Anda harus perbuat adalah mengucap syukur kepada Allah atas segala yang mereka telah miliki. Mereka belum menyadari sesungguhnya begitu banyaknya berkat yang mereka terima dari Allah, sampai terjadi suatu malapetaka atas mereka. Berilah semangat agar mereka selalu bersyukur kepada Allah atas segala sesuatu, bahkan saat terjadi hal yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

KISAH PELAJARAN

UlasanPada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang Timotius, seorang

muda yang tinggal bersama dengan keluarganya di kota Listra. Saat Timotius masih muda, ibu dan neneknya telah mengajarkan firman Allah kepadanya, sehingga pada usia dewasa, ia dapat mempelajari Kitab Suci sendiri, karena telah mengetahui apa yang sesungguhnya penting untuk diketahui perihal Allah itu. Saat Timotius bertemu dengan Paulus, ia mempelajari perihal Yesus dengan seksama, sehingga menjadi percaya kepada Kristus dan mulai memberitakan Injil kepada yang lainnya. Saat Paulus mengunjungi kembali keluarga Timotius pada beberapa tahun berikutnya, maka ia mengajak Timotius bekerja bagi Allah bersama dengan dirinya. Dan Timotiuspun menyanggupi ajakan itu, sehingga ia bersama dengan Paulus mengabarkan Injil kepada setiap orang yang dijumpai oleh mereka di berbagai tempat. Timotius bekerja bagi Allah dengan penuh kesungguhan. Dari kisah ini, kita beroleh pengajaran bahwa kita seharusnya menjadi seperti Timotius, yang memberitakan kasih Yesus dan menyebarkan iman kita kepada orang lain.

Sepuluh Orang KustaDi antara kota Samaria dan danau Galilea, tinggallah sepuluh orang yang

berpenyakit kusta. Penyakit ini termasuk penyakit kulit yang menular. Pada umumnya, mereka memiliki borok pada kulit yang begitu menyakitkan, dan pada masa itu, belum ditemukan pengobatan bagi penyakit kusta. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang ingin tinggal dekat dengan mereka, karena tidak ada seorangpun yang ingin tertular penyakit itu. Demikianlah keadaan dari kesepuluh orang kusta ini yang tidak dapat tinggal di rumah mereka, bahkan dalam kota mereka sekalipun, melainkan harus terpaksa tinggal di luar kampung yang jauh dari penduduk setempat. Mereka tidak dapat bekerja, sehingga harus meminta-minta makanan. Lagi pula, tidak ada seorangpun yang mau mempekerjakan seorang yang berpenyakit kusta, tetapi mereka tidak memiliki pilihan. Mereka menjalani hidup yang sungguh menderita dengan harapan agar mereka dapat lekas pulang ke rumah mereka.

Percayalah Kepada Allah 95

KOSA-KATAPELAJARAN

Penyakit Kusta:Sejenis penyakit kulit pada zaman dahulu dengan gejala rasa sakit yang menyelimuti seluruh tubuh.

Orang Kusta:Orang yang terjangkit penyakit kusta, sehingga diasingkan dari lingkungannya

Orang Samaria:Ras hasil perkawinan campur antara orang Yahudi dengan orang kafir saat kerajaan Israel utara mengalami pembuangan

Percayalah Kepada Allah96

Yesus Datang Ke Sebuah KampungSuatu saat, Yesus sedang mengadakan perjalanan ke banyak tempat untuk

memberitakan kabar sukacita perihal Kerajaan Allah. Ia sedang menuju ke kota Yerusalem dan harus melewati sebuah kampung di mana kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu tinggal. Yesus berjalan bersama dengan murid-murid-Nya dan tibalah mereka di kampung itu. Saat Ia sedang berjalan, tiba-tiba salah seorang dari kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu melihat-Nya dan segera mengenali-Nya.

“Itu Yesus datang, seorang Pengajar yang hebat!” kata salah seorang kepada sembilan orang yang berpenyakit kusta lainnya. “Marilah kita memanggil-Nya. Mungkin Ia dapat menyembuhkan kita!” Mereka semua setuju untuk mencobanya. Bagaimanapun juga, mereka telah mendengar tentang semua tanda mujizat yang pernah Yesus adakan, sekalipun mereka tidak tinggal di dalam kota itu. Maka kesepuluh orang kusta itu berkumpul bersama dan berteriak kepada Yesus.

“Yesus, kasihanilah kami,” kata mereka bersama.Yesus berhenti dan memandang mereka dengan penuh rasa belas kasihan.

Ia mengetahui bahwa sungguh mengerikan bila seseorang terkena penyakit kusta itu.

Lalu, Yesus berkata, “Pergi dan perlihatkanlah dirimu kepada imam.”Mendengar perkataan Yesus, kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu

menjadi terkejut. Mereka masih berpenyakit kusta, lalu mengapa harus pergi menunjukkan diri kepada imam? Pada umumnya, orang yang berpenyakit kusta akan menunjukkan dirinya kepada imam, setelah mereka sembuh dari penyakit itu, sehingga mereka mendapatkan izin untuk tinggal bersama kembali dengan keluarga mereka. Mungkin maksud Yesus adalah mereka akan disembuhkan segera dan itulah sebabnya mengapa mereka harus pergi ke hadapan imam. Kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu melompat kegirangan. Mereka menjadi percaya kepada Yesus dan segera berlari untuk menemui imam.

Kesepuluh Orang Yang Berpenyakit Kusta DisembuhkanSaat kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu sedang berlari, maka

mereka memperbincangkannya di antara mereka dengan penuh semangat, karena mereka akan dapat segera pulang ke rumah. Salah seorang melihat tangannya dan memperhatikan ada sesuatu yang berbeda, yaitu tidak ada lagi borok pada tangan mereka. Lalu, ia memeriksa tubuhnya dan menyadari bahwa seluruh penyakit kustanya itu telah hilang, bahkan, ia tidak tahu kapan atau bagaimana terjadinya hal itu. Ia hanya mengetahui bahwa dirinya telah menjadi sembuh.

“Aku telah sembuh!” teriaknya kepada kesembilan orang lainnya. Saat yang lainnya mendengar orang ini, maka mereka berhenti berlari dan memeriksa tubuh mereka masing-masing. Sungguh, mereka telah sembuh pula. Tidak ada seorangpun dari antara mereka yang mengetahui bagaimana terjadinya hal itu, sehingga merekapun menjadi begitu bersukacita.

“Sekarang, aku dapat pulang ke keluargaku,” kata seseorang dari antara mereka.

Yang lainnya berteriak, “Benar, aku pun dapat kembali ke kampung.” Setiap orang mulai berkata-kata terhadap yang lainnya. Mereka menjadi lupa waktu saat mereka bersukacita. Mereka berlari bahkan semakin cepat agar dapat menunjukkan dirinya kepada imam.

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Saat Yesus menuju ke kota Yerusalem, maka Ia mendapati __________

(sepuluh) orang yang berpenyakit kusta.

2. Sekumpulan orang yang berpenyakit kusta itu memohon agar Yesus dapat _______________ (menyembuhkan) penyakit mereka.

3. Yesus memberitahukan kepada mereka bahwa Ia tidak dapat tinggal dekat dengan mereka. (Salah)

Percayalah Kepada Allah 97

Orang Samaria Mengucap Syukur Kepada YesusSetiap orang dengan tergesa-gesa ingin segera menunjukkan

kesembuhannya di hadapan imam, kecuali satu orang. Orang ini adalah seorang Samaria dan ia masih tetap berdiri di sana sambil memandangi seluruh tubuhnya itu. Ia belum dapat mempercayai apa yang telah terjadi saat itu, karena tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa hal ini dapat terjadi atas dirinya. Ia hanya memandangi semua temannya yang ingin cepat-cepat menemui imam, agar dinyatakan telah sembuh olehnya. Mulanya, orang Samaria ini ingin mengikuti mereka, tetapi ia tiba-tiba teringat kepada Yesus. Ada satu hal yang harus ia perbuat terlebih dahulu. Ia berpaling ke belakang dan berlari kembali ke tempat di mana pertama kalinya bertemu dengan Yesus dan murid-murid-Nya itu.

Saat orang Samaria itu menghampiri Yesus, maka ia sujud di hadapan-Nya sambil berseru dengan suara yang keras, “Terpujilah Allah! Aku telah sembuh.” Orang Samaria itu datang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus atas anugerah penyembuhannya itu.

“Oh, Yesus, terima kasih karena Engkau telah menyembuhkanku,” kata orang Samaria itu.

Yesus melihat ke arah orang ini. Lalu, Ia menanyakan suatu pertanyaan kepadanya.

Bukankah tadi ada sepuluh orang yang berpenyakit kusta? Ke manakah yang sembilan orang lainnya itu?” tanya-Nya.

Orang Samaria itu tidak mengetahui bagaimana memberi jawab kepada-Nya.

Yesus berkata lagi, “Engkau adalah satu-satunya orang yang datang kembali dan memuji Allah, lagi pula engkau adalah seorang kafir! Bangun dan pergilah. Imanmu telah menyelamatkanmu.”

Orang itu bangun dan pergi dengan penuh sukacita, karena ia dapat kembali untuk mengucap syukur di hadapan Yesus. Ia mengetahui bahwa penyembuhannya itu merupakan suatu karunia yang besar. Setelah orang Samaria itu pergi memeriksakan dirinya kepada imam, maka ia pulang kepada kaum keluarganya. Lalu, ia memberitahukan tentang bagaimana Yesus menyembuhkan penyakit kustanya dan mereka semuanyapun memuji Allah.

Percayalah Kepada Allah98

4. Yesus menyembuhkan hanya seorang yang berpenyakit kusta, yaitu orang yang datang kembali untuk mengucap syukur di hadapan-Nya itu. (Salah)

5. Seorang Samaria datang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus. (Benar)

Pertanyaan untuk Direnungkan:1. Menurut kamu, mengapa orang-orang yang berpenyakit kusta itu harus tinggal

jauh dari kaum keluarga mereka?

2. Mengapa orang-orang yang berpenyakit kusta itu harus pergi dan memperlihatkan diri mereka ke hadapan imam?

3. Mengapa sembilan orang yang tadinya berpenyakit kusta tidak datang kembali untuk mengucap syukur kepada Yesus?

4. Menurut kamu, apakah Yesus menjadi marah kepada sembilan orang lainnya yang tidak kembali untuk mengucap syukur kepada-Nya itu?

5. Hal apa sajakah yang kamu dapat syukuri kepada Allah pada hari ini?

AKTIVITAS

Tujuan:Ucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah menunjukkan kebaikan kepada murid-murid dengan cara yang istimewa.

Bahan:Solatip yang berwarna hijauKawat bungaKain yang berwarna cerahBenangGuntingKertas kartonPensil

Petunjuk:

Persiapan Guru:Gambarlah beberapa buah lingkaran dengan diameter 20 centimeter di atas kertas karton dan potonglah. Lalu potonglah kawat sepanjang 30 centimeter bagi setiap orang murid. Potonglah kain dengan luas 25 centimeter persegi bagi setiap orang murid.

Bunga-Bunga Terima Kasih

Percayalah Kepada Allah 99

1. Bagikanlah lingkaran kertas karton kepada setiap orang murid, sehingga mereka dapat menjiplaknya sendiri ke atas kain. Tandailah pusat lingkaran pada kain itu, lalu potonglah.

2. Doronglah agak keras salah satu ujung kawat ke arah pusat lingkaran kain itu pada sisi sebaliknya. Lalu, tekuklah kawat itu dan tariklah ke belakang, sehingga tampak kaku dan membentuk suatu kaitan kecil pada kawat itu. (Lihat pada gambar A)

3. Lilitkan tekukan ujung kawat itu ke sekeliling kawat yang kaku itu. (Lihat pada gambar B)

4. Bawalah tepi lingkaran kain itu ke bawah sekeliling kawat yang kaku itu. Kumpulkan kain itu dan ikatkan dengan aman dengan benang. (Lihat pada gambar C)

5. Doronglah kain itu pada sepanjang kawat, sehingga membentuk seperti bunga yang mengembang. (Lihat pada gambar D)

6. Lilitkan solatip di sekeliling dasar bunga, sehingga benang itu tertutup. Lanjutkan dengan meliliti kawat itu dengan solatip hingga tertutup semuanya. (Lihat pada gambar E)

7. Tanyakan kepada murid-murid agar dapat mengenali seseorang yang suka memberikan setangkai bunga kepada mereka. Untuk membuat aktivitas ini menjadi lebih berarti, maka berikan perintah agar mereka mengikuti lanjutannya dan berikan semangat agar mereka dapat memberitahukan kepada seseorang yang mereka ingin nyatakan rasa terima kasih mereka itu.

"Bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!" (Mzm. 100:4b)

Percayalah Kepada Allah100

Dalam Perjalanan Menuju Ke Hadapan Imam, Seorang Dari Kesepuluh Penderita Penyakit Kusta Mendapati Penyakitnya Telah Hilang Dari Seluruh Tubuhnya

Percayalah Kepada Allah 101

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:Fil. 1:1-25

Kebenaran Alkitab:Paulus berharap agar Filemon dapat menyatakan kasih kepada Onesimus, seorang yang pernah menjadi hambanya yang telah melarikan diri.

Tujuan Pelajaran:Menyatakan kasih kepada saudara-saudari seiman.

Ayat Hafalan:“Peliharalah kasih persaudaraan!” (Ibr. 13:1)

Doa:Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memimpin perjalanan kami hingga sampai di gereja dengan selamat. Hari ini, kami akan memuji dan mendengarkan sebagian dari pengajaran-Mu. Satu hal penting yang Engkau selalu ajarkan kepada kami adalah menyatakan kasih terhadap orang lain. Penuhilah diri kami dengan kasih dan belas kasihan terhadap setiap orang yang kami jumpai. Kiranya kami dapat menyatakan kasih, terkhususnya kepada saudara-saudari seiman di gereja. Kiranya segala kemuliaan bagi nama-Mu. Haleluya, Amin.

Kitab FilemonKitab Filemon merupakan kitab yang terpendek dari rangkaian surat Paulus.

Paulus menulis kitab ini kepada seorang yang telah menjadi jemaat Kolose yang bernama Filemon. Dalam kenyataannya, Filemon adalah seorang yang telah diubahkan oleh Paulus saat perjalanan penginjilannya yang ketiga. (Fil. 1:19) Tempat tinggal Filemon cukuplah besar untuk digunakan sebagai ruang persekutuan bagi gereja setempat.

Filemon adalah seorang pemilik tanah, sekaligus memiliki beberapa orang hamba. Tetapi ada seorang hamba yang bernama Onesimus, yang telah melarikan diri. Tidak pasti, ada kemungkinan bahwa Onesimus pernah mencuri uang milik Filemon selagi ia bekerja di sana. Kehidupan Filemonpun bagaikan seorang perantau yang telah jauh meninggalkan negeri Roma. Setelah bertemu dengan Paulus di kota Kolose, maka Filemon diubahkan menjadi seorang Kristen. Tetapi selang beberapa lamanya, Paulus ditahan di negeri Roma, mungkin dalam sebuah rumah tahanan. Paulus tanpa ragu memberi semangat agar Onesimus bertobat dan kembali ke kota Kolose untuk memperbaiki kesalahannya. Bagaimanapun juga,

Paulus Menyatakan KasihKepada Onesimus

PELAJARAN

12

KOSA-KATAPELAJARAN

Hamba:Orang yang ditawan atau yang terikat kontrak kerja dengan seseorang

Percayalah Kepada Allah102

PEMAHAMANMURID-MURID

Dalam semua suratnya, Paulus menyatakan perhatian yang dalam dan tulus terhadap semua orang percaya, tanpa menghiraukan latar belakang atau ras mereka. Ia selalu menasihati dan memberikan kekuatan kepada mereka, entahkah dengan kata-kata teguran ataupun pujian. Ia pun seorang yang memberikan banyak teladan kepada saudara-saudari yang sungguh-sungguh mengasihi Allah.

Dalam usia seperti sekarang ini, murid-murid Anda tampaknya akan lebih menyukai untuk berbagi waktu bersama dengan teman-teman mereka di gereja. Mereka belum dapat melihat perlunya untuk berhenti sejenak dan mengatakan “Hai...” kepada jemaat lainnya. Mungkin mereka belum memahami pengaruh dari sebuah kata sederhana bagi orang lain. Berilah semangat agar murid-murid Anda mencari tahu tentang jemaat lainnya di gereja, khususnya mereka yang lebih tua. Apapun yang mereka perbuat dengan kasih akan dihargai oleh sesama, bahkan senyumanpun dapat membuat seseorang menjadi lebih senang pada hari itu. Sekalipun mereka belum cukup dewasa untuk berperan dalam perkara besar seperti yang Paulus perbuat, tetapi dengan senyuman dan kedipan pun dapat bermakna lebih bagi seseorang yang menerimanya. Semua orang perlu tahu tentang apa yang murid-murid Anda pedulikan.

Onesimus merasa takut karena tuannya, Filemon, memiliki hak resmi untuk membunuh seorang hamba yang telah melarikan diri. Oleh karena itu, Paulus menuliskan surat ini untuk memohon agar Filemon sebagai sesama orang Kristen dapat mengampuni dan menerima Onesimus kembali sebagai seorang saudara.

Percayalah Kepada Allah 103

KISAH PELAJARAN

Ulasan Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang sepuluh orang yang

berpenyakit kusta. Mereka harus tinggal di luar kota atau kampung, karena penduduk lainnya merasa takut tertular oleh penyakit tersebut. Saat Yesus menuju ke kota Yerusalem, Ia bersama dengan murid-murid-Nya harus melewati suatu daerah perkampungan. Tiba-tiba, terdengarlah seruan memohon-mohon dari beberapa orang yang berpenyakit kusta, agar Ia mau mengasihani mereka. Yesus menyuruh agar mereka pergi dan menghadap kepada imam. Tanpa berpikir ini dan itu, kesepuluh orang yang berpenyakit kusta itu segera berlari untuk menemui imam. Saat mereka sedang berlari, tiba-tiba penyakit kusta mereka telah hilang. Salah seorang dari antara mereka adalah orang Samaria memutuskan untuk kembali dan mengucap syukur kepada Yesus atas anugerah penyembuhannya itu. Saat melihat orang Samaria ini, maka Yesus menyuruhnya untuk pulang ke rumahnya dengan damai sejahtera, karena ia telah beriman kepada Allah. Dari kisah ini, kita dapat beroleh pengajaran bahwa kita seharusnya selalu mengucap syukur kepada Yesus atas segala berkat-Nya.

Seorang Hamba Yang Melarikan DiriAda seorang yang begitu kaya di kota Kolose yang bernama Filemon. Ia pun

adalah seorang Kristen yang memiliki rumah yang sungguh besarnya, sehingga jemaat Kolose dapat berkumpul dan beribadah dalam rumahnya.

Lagi pula, banyaklah orang yang bekerja sebagai hamba pada Filemon, sehingga dapat dikatakan sungguhlah makmur hamba yang dapat memiliki tuan seperti Filemon. Dari sekian banyaknya orang yang bekerja dan yang merasakan kemakmuran di rumah Filemon, ada seorang yang bekerja dengan sungguh keras setiap harinya, tetapi tidak merasa makmur, karena ia kurang begitu menyukai pekerjaannya itu. Hamba ini bernama Onesimus. Makin sering memikirkan pekerjaaannya, maka ia semakin membencinya. Suatu hari, Onesimus memutuskan untuk melarikan diri saja, sehingga ia tidak perlu lagi bekerja untuk siapapun. Onesimus merencanakan pelariannya itu pada saat yang tepat, sekaligus mencuri uang tuannya, Filemon, sehingga ia dapat membeli makanan selama pelariannya itu.

Onesimus Pergi Ke Negeri RomaOnesimus lari secepat mungkin, karena ia tidak ingin tertangkap oleh

tuannya, Filemon. Bagaimanapun juga, Onesimus perlu menantikan waktu yang cukup lama untuk dapat melarikan diri dari rumah Filemon. Tetapi, saat Onesimus melarikan diri, ia tidak mengetahui ke mana harus pergi. Ia hanya berjalan terus, hari lepas hari, dan berakhirlah pelariannya di negeri Roma. Onesimus beranggapan bahwa di sinilah tempat tinggal yang baik, karena Roma adalah negeri yang jauh dari kota Kolose, lagi pula, tidak ada seorangpun di negeri ini yang akan mengetahui siapa sesungguhnya dirinya. Dengan demikian, ia dapat mulai menjalani suatu kehidupan yang baru. Jadi, Onesimus mulai mencari tempat tinggal dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan.

Onesimus Bertemu Dengan PaulusSaat Onesimus memulai kehidupan barunya itu, maka ia bertemu dengan

Paulus. Paulus adalah seorang pemberita Injil yang menghabiskan sebagian besar dari hidupnya untuk memberitakan Yesus kepada orang lain. Saat itu, Paulus pun berada di negeri Roma, tetapi ia tidak dapat bepergian ke manapun dengan bebas. Ada beberapa orang di negeri Roma yang tidak menyukai pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus. Mereka tidak ingin mendengar perihal Yesus yang adalah Allah, sehingga Pauluspun ditangkap dan ditahan dalam sebuah rumah. Sekalipun demikian keadaannya, tetapi ia tetap memberitahukan perihal Yesus kepada orang banyak. Dan Onesimuslah yang merupakan salah seorang dari sekian banyaknya yang mendengarkan perkataan Paulus itu. Akhirnya, Onesimus pun menjadi percaya kepada Yesus. Ia dibaptis dan menjadi seorang Kristen.

Saat Onesimus mempelajari lebih mendalam perihal Yesus, maka mulailah timbul perasaan bersalah dalam dirinya terhadap apa yang ia telah perbuat sebelumnya, yaitu saat ia melarikan diri dari rumah tuannya, Filemon. Tidak ada seorangpun di negeri Roma yang tahu akan masa lalunya, tetapi makin direnungkannya, maka semakin besar perasaan bersalah itu. Onesimus tidak dapat menahan lagi perasaan hatinya itu, lagi pula hanya Pauluslah satu-satunya orang yang dapat dipercaya untuk berkata-kata dari hati ke hati, sehingga ia memutuskan untuk memberitahukan segala isi hatinya kepada Paulus yang mungkin saja dapat menolong dirinya.

Paulus Menasihati OnesimusSetelah mendengar segala curahan hati dari Onesimus, maka Paulus

memberikan penghiburan kepadanya. Ia memberitahukan kepada Onesimus bahwa Filemon pun adalah seorang Kristen, tentu ia akan mengampunimu, karena ia mengenal siapa sesungguhnya Filemon itu, lagi pula, ia pernah bertemu dengannya beberapa tahun yang lalu saat memberitakan Injil di kota Kolose. Paulus menasihati agar Onesimus kembali kepada tuannya, Filemon, dan memohon pengampunan dari padanya. Sekalipun Onesimus ingin kembali untuk memperbaiki kesalahannya itu, tetapi ia merasa takut. Bagaimana bila tuannya itu tidak mau mengampuni kesalahannya? Paulus melihat ketakutan ini dalam diri Onesimus. Jadi, Paulus akan menuliskan suatu surat bagi Filemon untuk meminta kepadanya agar mau mengampuni Onesimus.

Surat Paulus Bagi Filemon Paulus mulai menulis surat pribadinya yang isinya, “Kepada Filemon. Aku mengucap syukur kepada Allah, karena engkau sungguh mengasihi Yesus. Aku mendengar tentang imanmu kepada Yesus dan kasihmu kepada jemaat di kota Kolose. Aku ingin minta suatu bantuan kepadamu,yaitu berbuat baiklah kepada Onesimus. Aku tahu bahwa ia adalah hambamu yang telah melakukan suatu perbuatan yang salah, dan b

Tetapi, sekarang ia telah percayakepada Yesus dan telah menolongku di negeri Roma.Ia adalah seorang saudara, bahkan saudara terkasih. Aku yakin bahwa ia akan selalu menolongmu. Sekarang, Onesimus telah menjadi anggota keluarga Allah. Oleh karena itu, sambutlah ia sebagai saudaramu sendiri.”

ila ia telah mengambil uangmu, maka aku dengan senang hati akan mengembali-kannya kepadamu.

Percayalah Kepada Allah104

Percayalah Kepada Allah 105

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:1. Onesimus adalah seorang __________ (hamba) dari Filemon.

2. Onesimus melarikan diri ke negeri __________. (Roma)

3. Setelah Onesimus bertemu dengan Paulus, maka ia menjadi percaya kepada __________ (Yesus) dan menjadi seorang Kristen.

4. Paulus menuliskan suatu surat kepada Filemon untuk memberitahukan agar ia menghukum Onesimus atas perbuatan salahnya. (Salah)

5. Onesimus merasa bersalah karena telah melarikan diri dan kembali kepada tuannya. (Benar)

1. Menurut kamu, mengapa Onesimus memutuskan untuk melarikan diri?

2. Menurut kamu, apakah Onesimus akan memberitahukan rahasianya kepada setiap orang, apabila ia masih belum menjadi seorang Kristen? Apakah alasannya?

3. Kita tidak mengetahui dengan pasti, entahkah Filemon mengampuni Onesimus karena tidak tercatat dalam Alkitab. Menurut kamu, apakah yang terjadi selanjutnya?

4. Paulus meminta agar Filemon menyatakan kasih terhadap Onesimus, karena ia adalah saudara dalam Kristus. Bagaimana cara kamu dapat menyatakan kasih terhadap saudara-saudari seiman lainnya?

Pertanyaan untuk Direnungkan:

Onesimus menjadi tergerak hatinya dengan surat itu. Sekalipun ia hanyalah seorang hamba yang pernah melakukan suatu perbuatan yang salah, tetapi Paulus masih tetap memperlakukannya sebagai seorang saudara, bahkan ia menuliskan suatu surat kepada tuannya, Filemon, agar mau mengampuni perbuatan salah hambanya itu. Sekalipun melarikan diri merupakan perbuatan yang salah, tetapi Onesimus bersukacita dapat bertemu dengan Paulus. Bila tidak bertemu dengannya, maka ia tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengetahui siapa Yesus itu. Setelah surat itu ditulis, maka Onesimus mengucapkan salam perpisahan kepada Paulus. Lalu dengan surat yang ada di tangannya itu, maka ia kembali ke kota Kolose.

Percayalah Kepada Allah106

AKTIVITAS 1

Tujuan:Mengingatkan murid-murid tentang cara Paulus, Filemon dan Onesimus dalam menyatakan kasih mereka terhadap saudara-saudari dalam Kristus.

Petunjuk:Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama, dan berilah jawaban dengan memilih kalimat yang tepat dari dalam kotak. Tuliskan suatu surat dengan kata-kata berikut ini. Bagaimana cara setiap orang menyatakan kasih mereka terhadap orang lain?

A. Mungkin Filemon mengampuni Onesimus setelah ia kembali ke kota Kolose.

B. Onesimus menjadi penolong Paulus.C. Paulus menasihati Onesimus untuk pulang ke rumah tuannya.D. Filemon mengizinkan jemaat Kolose untuk menggunakan rumahnya

sebagai tempat beribadah.E. Onesimus kembali kepada Filemon, tuannya.F. Paulus memberitahukan kepada Onesimus tentang kasih Yesus.

Menyatakan Kasih?

Bagaimana Cara Kamu

1. Bagaimana cara Filemon dalam menyatakan kasihnya kepada jemaat di kota Kolose? __________

2. Bagaimana cara Paulus dalam menyatakan kasihnya kepada Onesimus? __________

3. Bagaimana cara Onesimus dalam menyatakan kasihnya kepada Paulus?__________

4. Bagaimana cara Paulus dalam menyatakan kasihnya kepada Filemon? __________

5. Bagaimana cara Onesimus dalam menyatakan kasihnya kepada Filemon? __________

6. Menurut kamu, bagaimana cara Filemon dalam menyatakan kasihnya kepada Onesimus? __________

Tujuan:Memberi semangat agar murid-murid menyatakan kasih mereka kepada orang lain melalui perkataan yang mereka sukai sama lain.

Petunjuk:Mintalah setiap orang murid untuk membentuk suatu lingkaran. Biarkan mereka melakukan aktivitas ini sambil duduk. Untuk memulainya, tanyakan kepada mereka suatu bahan diskusi yang umum tentang apa yang mereka sukai dari keluarga maupun teman mereka itu. Usahakan agar mereka menjawab dengan sejelas mungkin. Saat suatu ide diungkapkan, maka berpalinglah kepada murid yang duduk di sebelah kirimu, dan katakan kepada murid itu, “Aku menyukaimu, karena...” Selesaikan kalimat ini. (Sebagai contoh, “…karena engkau selalu tersenyum.”) Murid akan menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan, “Terima kasih”, sambil berpaling kepada seorang murid yang berada di sebelah kirinya dan mengatakan, “Aku menyukaimu, karena…” Lanjutkan aktivitas ini hingga setiap orang murid mendapatkan gilirannya, dan diakhiri dengan seorang murid dengan mengatakan sesuatu kepada gurunya yang telah memulai aktivitas ini. Mungkin Anda ingin mengulangi aktivitas ini dengan memulainya dari sebelah kanan, sehingga murid-murid dapat saling memberikan pujian kepada seseorang yang memujinya.

AKTIVITAS 2Aku Menyukaimu, Karena...

Percayalah Kepada Allah 107

"Peliharalah kasih persaudaraan!" (Ibr. 13:1)

Percayalah Kepada Allah108

Onesimus Mencuri Sebagian Uang Dan Melarikan Diri Dari Rumah Tuannya, Filemon

Percayalah Kepada Allah 109

MENGULANGDAN PERTANYAAN

Kitab Bacaan: Semua kitab bacaan pada pelajaran sebelumnya.

Kebenaran Alkitab: Semua kebenaran Alkitab pada pelajaran sebelumnya.

Tujuan Pelajaran: Semua tujuan pelajaran sebelumnya.

Doa: Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Kami mengucap syukur kepada-Mu, Tuhan, karena Engkau telah memimpin kami melewati kwartal ini. Kami telah mempelajari beberapa orang tokoh yang tercatat dalam Alkitab yang selalu percaya kepadamu dalam doa, entahkah pada saat yang baik ataupun yang buruk. Engkau adalah Allah yang maha kuasa di surga. Engkau mengetahui segala sesuatu dan berkuasa melakukan apapun. Biarlah kami dapat belajar untuk selalu bersandar kepada-Mu, karena kami mengetahui bahwa Engkau dapat menolong dan memberikan kekuatan kepada kami. Terpujilah Tuhan Yesus sampai selamanya. Haleluya, Amin.

Ayat Alkitab Pilihlah enam dari berikut ini untuk menguji murid-murid Anda:

1. "Karena itu aku berkata kepadamu: Apa saja yang kamu minta dan __________ (doakan), percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Mrk. 11:24)

2. "Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap ____________________ (musuh-musuh)-Nya. Ia membuktikan kepahlawanan-Nya." (Yes. 42:13b)

3. "________________ (Beribadahlah) kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan _______________ (sorak-sorai)!" (Mzm. 100:2)

4. "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke __________ (rumah) Tuhan." (Mzm. 122:1)

Ulasan Akhir

PELAJARAN

13

Percayalah Kepada Allah110

5. "Tetapi hendaklah kamu menjadi __________ (pelaku) firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yak. 1:22)

6. "Jikalau kamu __________ (mengasihi) Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yoh. 14:15)

7. "Adapun Allah, jalan-Nya __________ (sempurna); janji Tuhan adalah murni." (Mzm. 18:31a)

8. "Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku __________ (percaya)." (Mzm. 25:1-2a)

9. "Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan __________ (memelihara) kamu terhadap yang jahat." (2 Tes. 3:3)

10. "Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah __________ (hati)mu memelihara perintahku." (Ams. 3:1)

11. "_______________ (Bersyukurlah) kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!"(Mzm. 100:4b)

12. "Peliharalah __________ (kasih) persaudaraan!" (Ibr. 13:1)

Pertanyaan: 1. Siapakah raja-raja Yehuda yang baik? (Yosafat, Yoas, Hizkia dan Yosia)

2. Apakah yang Maria dan Marta katakan kepada Yesus saat mereka bertemu dengan-Nya? (“Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”)

3. Apakah yang Timotius perbuat setelah ia mendengarkan perkataan Paulus tentang Yesus? (Timotius menjadi percaya dan mempelajari Kitab Suci lebih mendalam lagi.)

4. Asal manakah orang yang berpenyakit kusta yang kembali setelah disembuhkan oleh Yesus? (Samaria)

5. Bagaimana cara Paulus dalam menyatakan kasihnya kepada Onesimus?(Paulus memberitahukan perihal Yesus kepada Onesimus dan menuliskan suatu surat untuk tuan Onesimus, Filemon, agar ia mau mengampuni hambanya yang bersalah)

Percayalah Kepada Allah 111

Mencocokkan Karakter 1. __________ Onesimus a. Akulah satu-satunya orang yang kembali

untuk mengucap syukur kepada Yesus yang telah menyembuhkan penyakitku.

2. __________ Timotius b. Aku dibangkitkan dari kematian setelah berada dalam kubur empat hari lamanya.

3. __________ Maria c. Saudaraku dan aku setuju mengutus seseorang untuk menemui Yesus agar Ia dapat menolong saudara kami.

4. __________ Yesus d. Aku melarikan diri dari rumah tuanku, lalu bertemu dengan Paulus di negeri Roma.

5. __________ Orang Kusta e. Aku mengajari perihal Allah dan Kitab Suci kepada Timotius.

6. __________ Eunike f. Aku membawa Timotius bersama denganku pada salah satu perjalanan

penginjilanku.

7. __________ Lazarus g. Aku menyuruh sepuluh orang kusta untuk pergi dan memperlihatkan diri mereka

kepada imam.

8. __________ Paulus h. Sekalipun aku masih muda, tetapi aku telah bekerja bagi Allah. Ibu dan nenekku

mengajariku dengan baik.

Jawaban Bebas: 1. Pilihlah dua orang yang kamu telah pelajari dan katakan bagaimana mereka

menjadi percaya dan bersandar kepada Allah. Apakah yang mereka perbuat untuk menyatakan bahwa mereka memiliki iman kepada Allah?

2. Hal apakah yang terpenting yang kamu dapat pelajari dari kwartal ini?

Aktivitas: Dianjurkan untuk mengadakan suatu persekutuan yang santai dengan disertai makanan ringan dan aktvitas yang ringan pula.

”“

Dialah yang kami beritakan,apabila tiap-tiap orang kami nasihati

dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat,

untuk memimpin tiap-tiap orangkepada kesempurnaan dalam Kristus.

(Kolose 1:28)

P E N D I D I K A N A G A M APratama

True Jesus ChurchGeneral Assembly, USA.

(Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati)

Edisi Revisi 1, 2008

top related