konservasi 1 kuliah ke 7

Post on 10-Jul-2016

286 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

INDIKASI KELAS III DAN V :1. Bila estetik tidak dipenting.2. Daerah dengan akses dan kejelasan

terbatas.3. Sulit mengontrol cairan.4. Daerah gingival dalam.5. Sebagai gigi abutment dari gigi tiruan

sebagian.KONTRA INDIKASI KELAS III DAN V:

- Bila estetik dipentingkan

KEUNTUNGAN RESTORASI AMALGAM KELAS III DAN V:

Lebih kuat dibandingkan dengan restorasi bahan lain.

Mudah diaplikasikan. Biaya lebih murah. Lebih mudah diselesaikan maupun dipoles.

KERUGIAN RESTORASI AMALGAM KELAS III DAN V:

Tidak estetik (warna metal). Preparasi kurang konservatif:

– Cavosurface angle 90o.– Kedalaman di aksial sama dan spesifik.– Retensi sekunder.

Potensi kontaminasi merkuri.

PREPARASI KELAS V AMALGAM:

Pra preparasi. Akses preparasi. Preparasi tahap awal. Preparasi tahap akhir. Teknik restorasi. Penyelesaian dan pemolesan

PRA PREPARASI:

Bila lokasi lesi di subgingiva:Diperlukan benang retraksi gingiva.Benang mengandung adrenalin.

AKSES PREPARASI: Bur dimasukkan ke lesi

karies/restorasi lama. Translasi bur tegak lurus permukaan

gigi, di semua dinding eksternal dan sejajar serat email.

Jenis bur digunakan:– Fissure tapered ukuran disesuaikan.– Bur karbid bulat No. 2 / No. 4, bila

translasi bur fissure tapered tidak dapat tegak lurus permukaan gigi.

– Bur bulat kecil untuk memperjelas garis sudut internal, dan membuat retensi groove.

PREPARASI TAHAP AWAL:

Menentukan bentuk outline. Resistensi dan retensi primer. Bentuk Konvenin.

Menentukan bentuk outline:

Cavosurface margin ditentukan oleh perluasan preparasi ke struktur gigi sehat.

Kedalaman preparasi di dinding aksial:– Di korona 0.50 mm dari dej. / Total kedalaman aksial 1 –

1.25 mm dari permukaan email. – Di akar 0.75 mm dari sementum.

Resistensi dan retensi primer:

Didapat dari : preparasi konservatif / minimal. Bila resistensi dan retensi tidak didapat dari hasil

preparasi, dianjurkan full crown.

Bentuk konvenin:

Didapat dari : membuat akses yang lebih baik ke daerah lesi sehingga lebih mudah dilihat dan dikerjakan operator .

PREPARASI TAHAP AKHIR:

Membuang dentin terinfeksi dengan bur No. 2 / No. 4. Sisa restorasi lama, basis atau liner dapat ditinggalkan bila:

Tidal ada gejala klinik/radiografik terjadi karies rekuren.

Tepid basis/liner utuh.Gigi tidak ada gejala pulpa.

Retensi sekunder Penghalusan tepi dinding email.

Retensi sekunder:

Diperlukan karena dinding eksternal divergen. Diatasi dengan:

– Pretense groove:Dibuat dengan bur bulat No. ¼ atau dengan 7-85-21/2-6 angle

former chissel atau dengan bur No. 331/2, di garis sudut insisoaksial dan gingivoaksial.

– Retensi cove:Dibuat dengan bur bulat No. ¼, di empat titik sudut.

– Retensi groove di sekeliling garis sudut internal bila kelas V luas.

PREPARASI KELAS V:

Penghalusan tepi dinding email:

Dilakukan dengan chisel/margin trimmer.

Pembersihan preparasi kavitas: Dengan semburan air udara dan semburan udara.

Kontrol: Bila telah dilakukan baik dan benar, kemudian diberikan

desensitizer/penghilang ngilu.

TEKNIK RESTORASI:

Penempatan Matriks. Kondensasi dan pengukiran.

Penempatan Matriks:

Umumnya tidak diperlukan Matriks. Bila kecembungan preparasi dari mesial ke distal

menyulitkan kondensasi, diperlukan Matriks. Dibuat dengan 2 cara:– Matrix Stainless Steel ukuran pendek, lebar mencapai fasial.

Di titik kontak mesial dan distal dimasukkan ke sulkus gingiva dan ditahan dengan baji dan compound dilunakkan agar lebih stabil.

– Matrix tunggal dan panjang melewati titik kontak mesial, sepanjang permukaan fasial hingga mencapai titik kontak distal. Membentuk huruf U.

KONDENSASI DAN PENGUKIRAN:

Amalgam dimasukkan dengan amalgam carrier, sedikit demi sedikit.

Amalgam dikondensasikan dengan amalgam stopper ke daerah retensi kemudian ke mesial, ke distal dan terakhir di bagian tengah.

Pengukiran dengan alat sonde atau dengan alat pengukir Hollenbach No. 3.

PENYELESAIAN DAN PEMOLESAN:

Bila pengukiran sudah baik dan benar, tidak diperlukan penyelesaian.

Restorasi diperhalus dengan bulatan kapas basah.

Pemolesan dilakukan hati-hati di daerah cej bila digunakan stone atau rotary instrument.

Amalgam jenis kadar Cu tinggi tidak diperlukan pemolesan.

INDIKASI KELAS VI :

1. Restorasi di tepi insisal gigi anterior.2. Restorasi di ujung cusp gigi posterior.3. Gigi atrisi sehingga email hilang dan denti

terbuka, terjadi cekungan, sensitif dan makanan masuk.

4. Hypoplastic pit di ujung cusp.

TERAPI :

1. Umumnya Restorasi Komposit.2. Bila gigi Posterior dapat digunakan

restorasi amalgam.

JENIS BUR:

1. Fissure Tapered kecil, No. 169 L

TEKNIK PREPARASI:

1. Preparasi diperluas hingga cavosurface margin didukung dentin sehat.

2. Dinding divergen ke oklusal sampai Cavosurface angle 90o

3. Kedalaman preparasi 1.50 mm.4. Retensi groove di sepanjang garis sudut

internal.Dibuat dengan bur bulat kecil.

RESTORASI GIGI PER KUADRAN:

QUADRANT DENTISTRY:

Perawatan gigi per kuadran. Indikasi:

– Beberapa gigi di rahang atas dan bawah akan direstorasi.

Keuntungan:– Lebih efisien untuk dokter gigi.– Waktu kunjungan berkurang.– Bur-bur/alat genggam digunakan sekaligus

untuk beberapa gigi sebelum diganti.

TEKNIK RESTORASI KELAS II AMALGAM PER KUADRAN:

Pemilihan Matriks Band yang akan digunakan. Dalam satu kunjungan, gigi direstorasi satu

per satu. Bila band sekaligus di dua gigi, digunakan

wedge/baji berlebihan. Kontrol proksimal:

– Kontur– Titik kontak

TEKNIK RESTORASI KELAS II AMALGAM PER KUADRAN:

Bila boks proksimal berbeda ukuran:– Pilih boks lebih kecil untuk direstorasi lebih

dahulu. Bila boks proksimal berukuran sama:

– Pilih paling posterior untuk direstorasi terlebih dahulu.

top related