hernia ingunal
Post on 05-Aug-2015
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Hernia Inguinal 2010
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ R ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL
DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR
TGL 09- 11 AGUSTUS 2010
OLEH :
DEWA ANUGRAH
NIM : 07.01.061
\
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG
MAKASSAR
2010
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. “ R ” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL
DI RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MAPPA OUDANG MAKASSAR
TGL 02- 04 AGUSTUS 2010
KARYA TULIS ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
OLEH :
DEWA ANUGRAH
NIM : 07.01.061
AKADEMI KEPERAWATAN MAPPA OUDANG
MAKASSAR
2010
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini Berjudul: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.
“R” DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI
RUANG PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA
OUDANG MAKASSAR TANGGAL 09 - 11 AGUSTUS 2010.
Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan. Di depan penguji
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Pada Hari Kamis, 19 Agustus 2010
Pembimbing
SYAHARUDDIN, SKM, S.Kep, Ns
NIDN : 0904047301
Diketahui OlehDirektur
Akademi keperawatan Mappa Oudang
Makassar
dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M. Kes
AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul : ”Asuhan Keperawatan pada Klien
Tn. “R” dengan Gangguan Sistem Pencernan : Hernia Inguinal di Ruang Perawatan
Kenari Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Makassar”. Telah diuji dan
dipertahankan di hadapan Tim Penguji pada hari kamis 19 Agustus 2010 di Akper
Mappa Oudang Makassar.
Tim Penguji
1. Syaharuddin, SKM, S.Kep Ns ( )
2. Hamzah Tasa, S.Kep Ns, M.Kes ( )
3. Hj. Aminah, S. Kep Ns ( )
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Mappa Oudang
Makassar
Dr. Hj. A. NURHAYATI, DFM, M.Kes
AKBP NRP. 59030832
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
Nama : DEWA ANUGRAH
Tempat/Tgl lahir : WATANSOPPENG, 27 Januari 1989
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : ISLAM
Alamat : Jl. Baji Gau No. 182 Makassar 90223
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan formal
1. Pada Tahun 1994-1995 TK Perwanida
2. Pada Tahun 1995-2001 SD Negeri 166 Laburawung
3. Pada Tahun 2001-2004 SLTP Negeri 2 Watansoppeng
4. Pada Tahun 2004-2007 SMA Negeri 1 Watansoppeng
5. Pada Tahun 2007-2010 Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala Puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, yang Maha
Menciptakan, Menghidupkan dan Mematikan, yang Rahmat-Nya meliputi langit dan
bumi, dunia dan akhirat dan kepada-Nyalah semua akan kembali. Shalawat serta
salam mudah-mudahan terlimpah kepada Nabiullah Muhammad SAW, yang
membawa umat manusia dari alam gelap gulita ke alam yang terang benderang.
Tak lupa pula penulis mensyukuri segala Rahmat dan Karunia yang telah
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
judul ”ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. “R” DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : HERNIA INGUINAL DI RUANG
PERAWATAN KENARI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPA OUDANG
MAKASSAR”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan pendidikan
Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak menghadapi hambatan,
tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
1. Bapak KOMBES. Pol. dr. Budyo Prasetyo, DFM selaku Ketua Dewan Pembina
Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar.
2. Kepala RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar beserta Staf yang telah
membantu menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka penyelesaian Karya
Tulis Ilmiah ini, Serta Kepada Tn. ”R” dan keluarga yang mau menjadi objek
penelitian yang dilakukan oleh penulis.
3. Ibu AKBP. dr. Hj. A. Nurhayati, DFM, M.Kes selaku Direktur Akademi
Keperawatan Mappa Oudang Makassar, yang senantiasa memberikan bimbingan
dan motivasi dan sekaligus sebagai figur seorang ibu yang baik bagi
mahasiswa/mahasiswinya.
4. Bapak Syaharuddin, SKM, S.Kep Ns selaku pembimbing dan penguji I yang
begitu banyak memberikan sumbangsih pemikiran, saran, nasehat dan dengan
penuh kesabaran dan ketelatenan selama proses bimbingan di dalam penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Hamzah Tasa, S.Kep Ns, M.Kes dan Ibu Hj. Aminah, S.Kep Ns sebagai
penguji yang begitu banyak memberikan masukan dan saran demi kelengkapan
Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Akademi Keperawatan Mappa Oudang
Makassar yang telah memberikan doa restu serta dorongan baik moril maupun
material selama penulis mengikuti pendidikan.
7. Kedua Orang Tua tercinta dan sembah sujudku kepada Ayahanda Ramli mahmud,
S.pd dan Ibunda tercinta Nuhera S.pd yang dengan penuh kesabaran dan kasih
sayang telah mengasuh, mendidik, memberikan dorongan baik moril maupun
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
material dan semangat serta doa yang tulus agar penulis menjadi lebih baik. serta
buat kakakku dan addikku tercinta Dedy Saputra, Dewi Purnama, Dela Safitri dan
seluruh keluarga yang telah memberikan suport kepada penulis.
8. Yang Spesial buat Sahabat-sahabatku Angkatan I terkhususnya, Ajudan,
Agusman, asbar, Hasanuddin, sumardi, muh. Yusuf, Andi Ibrahim, Jumain,
Masdar, syamsuddin samad, fahar ”Tiada kata yang bisa ku ucapkan selain
Terima Kasih Sobat, kalian akan selalu ada dihatiku”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Jadi setiap kritikan maupun saran-saran dari pihak yang
bersifat membangun penulis akan menerima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan mahasiswa Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
khususnya dalam memberikan keperawatan kepada klien dengan kasus Hernia
Inguinal
Makassar, Agustus 2010
PENULIS
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 3
C. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4
D. Metodologi .......................................................................................... 5
E. Sistematika penulisan .......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Medis ......................................................................... 8
1. Pengertian ...................................................................................... 8
2. Anatomi Fisiologi ......................................................................... 9
3. Etiologi ........................................................................................ 12
4. Klasifikasi ................................................................................... 14
5. Insiden ......................................................................................... 16
6. Patofisiologi ................................................................................ 17
7. Manifestasi Klinik ....................................................................... 19
8. Komplikasi .................................................................................. 20
9. Pemerikasan Diagnostik .............................................................. 20
10. Penatalaksanaan .......................................................................... 21
B. Konsep Dasar Keperawatan .......................................................... 22
1. Pengkajian ................................................................................... 22
2. Penyimpangan KDM .................................................................. 24
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
3. Diagnosa Keperawatan................................................................ 25
4. Rencana Keperawatan ................................................................ 25
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ........................................................................................ 32
1. Data Fokus ................................................................................. 48
2. Analisa Data ............................................................................... 49
B. Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 52
C. Rencana Keperawatan (Intervensi) ................................................... 53
D. Catatan Tindakan (Implementasi) .................................................... 58
E. Catatan Perkembangan (Evaluasi) .................................................... 65
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ......................................................................................... 69
B. Diagnosa Keperawatan...................................................................... 70
C. Intervensi ........................................................................................... 72
D. Implementasi ..................................................................................... 73
E. Evaluasi ............................................................................................. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 76
B. Saran .................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia
( Dinas kesehatan, 2010 ).
Di era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan hal tersebut, maka
permasalahan manusiapun semakin kompleks, salah satunya yaitu kebutuhan
ekonomi yang semakin mendesak. Hal tersebut menuntut manusia untuk berusaha
memenuhi kabutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi
pola hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja tubuh yang berat
yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari berbagai organ tubuh.
Adapun hubungannya dengan penyakit hernia yairu dengan bekerja berat
untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat, kebiasaan
mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi
sehingga mendorong mengejan saat defekasi. Selain itu, batuk, kehamilan, dapat
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
juga berpengaruh dalam meningkatkan tekanan intraabdominal sehingga terjadi
kelemahan otot – otot abdomen yang dapat menimbulkan terjadinya hernia
inguinalis, yang dapat menjadi hernia scrotalis bila kantong hernia inguinalis
mencapai scrotum.
Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding
rongga diamana rongga tersebut harusnya berada di dalam keadaan normal
tertutup (Nanda, 2009).
Sebagian besar hernia timbul di regio inguinalis dengan sekitar 50 persen
dari ini merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen sebagai hernia
inguinalis direk. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur. Ini
dimungkinkan karena meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan
intraabdominal dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia-inguinalis.html. Update: Nov, 2008
pukul 21.00 wita.
Adapun insiden hernia yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007
sekitar 700.000 operasi hernia yang dilakukan tiap tahunnya. Indirek inguinalis
hernia di sisi kanan, adalah tipe hernia yang paling banyak dijumpai pria dan
wanita, sekitar 25% pria dan 2% wanita mengalami hernia inguinalis. Sedangkan
hernia femoralis hanya dijumpai pada 3% kasus. Insiden hernia strangulata dan
incarserata pada anak – anak 10 – 20%, sebanyak 50% diantaranya terjadi pada
anak – anak usia kurang dari enam bulan, sekitar 10 – 30% anak –anak memiliki
hernia dinding perut, sebagian besar hernia tipe ini menutup saat berusia satu
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
tahun. Di Indonesia tahun 2007 sekitar 60% hernia terjadi di sebelah kanan, 30%
di sebelah kiri dan 10% di kedua sisi.
Berdasarkan data dari Bagian Administrasi Kesehatan RS Bhayangkara
Mappa Oudang Makassar tahun 2009 tercatat 182 orang dan pada tahun 2010
bulan januari sampai juli sebanyak 78 orang.
Berdasarkan data tersebut di atas maka penulis menyusun karya tulis yang
berjudul Asuhan keperawatan pada klien Tn “R” dengan system pencernaan
“Hernia Inguinal” di ruang perawatan Kenari Rumah Sakit Bhayangkara Mappa
Oudang Makassar.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan peulisan karya tulis ini adalah :
1. Tujuan Umum
untuk memperoleh gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
pada klien Tn “R” dengan gangguan sistem pencernaan : Hernia inguinal
diruang perawatan Kenari RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data sesuai dengan masalah
yang muncul pada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia
Inguinal.
b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan yang paling sering muncul pada
klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
c. Dapat menyusun perencanaan dalam asuhan keperawatan keperawatan
pada klien Tn ”R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal.
d. Dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Tn “R” dengan
sistem pencrnaan : Hernia Inguinal
e. Dapat mengevaluasi hasil dari tindakan keperawatan yang dilaksanakan
pada klien Tn “R” dengan sistem pencernaan : Hernia Inguinal.
f. Dapat melakukan pendokumentasianpada klien Tn “R” dengan sistem
pencernaan
C. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini yaitu :
1. Akademik
a. Sebagai sumber informasi bagi institusi dalam meningkatkan program
Diploma III Keperawatan pada masa yang akan datang.
b. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan.
c. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III
Keperawatan di Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar program
khusus Diploma III.
2. Rumah Sakit
Dapat memberi masukan bagi Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas
Asuhan keperwatan khususnya dalam penanganan klien yang mengalami
gangguan sistem pencernaan : Hernia inguinal.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
3. Klien dan Keluarga
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai cara pencegahan
perawatan dan pengobatan pada gangguan sistem pencernaan : Hernia
Inguinal.
4. Tenaga Keperawatan
Dapat menjadi masukan bagi perawat dalam meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan khususnya bagi klien Hernia Inguinal untuk membantu
penyembuhan.
D. Metode dan Tekhnik Penulisan
Adapun metodologi penulisan dalam karya tulis ini adalah :
1. Tempat dan waktu
Studi kasus ini dilaksanakan diruang perawatan Kenari RS. Bhayangkara
Mappa Oudang Makassar dari tanggal 09 –11 Agustus 2010.
2. Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode antara
lain :
a. Studi kepustakaan yaitu menggunakan sumber bacaan seperti buku paket
dan bahan kuliah yang berhubungan dengan isi laporan.
b. Studi kasus yaitu kasus ini menggunakan metode keperawatan yang
komprehensif yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
c. Untuk mengumpulkan data dan informasi dalam pengkajian dapat
digunakan tekhnik:
1) Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, perawat,
dan pihak lain yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat.
2) Observasi
Pengamatan langsung dengan mengikuti perkembangan selama
pelaksanaan Asuhan Keperawatan.
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang objektif
sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan tekhnik inpeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4) Studi Dokumentasi
Informasi atau data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang ada
kaitannya dengan kasus tersebut, misalnya status pasien dan catatan
lain di Ruang Medical Record.
E. Sistimatika Penulisan
Penulisan karya tulis ini, penulis bagi dalam beberapa bab dan sub bab
yang disusun sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, bab ini membahas latar belakang, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode dan tekhnik penulisan, serta sistematika
penulisan.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB II : Tinjauan pustaka, bab ini membahas konsep dasar medis meliputi :
pengertian , etiologi, klasifikasi, insiden, patofisiologi, manifestasi
klinik, evaluasi diagnostik, pemeriksaan penunjang, pencegahan, dan
penatalaksanaan medis.
Konsep dasar keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
BAB III : Laporan kasus, bab ini membahas pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan, bab ini membahas tentang kesenjangan antara tinjauan
pustakan dan tinjauan kasus yang ditemukan dan diuraikan secara
sistematis sesuai dengan tahapan proses keperawatan dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V : Penutup, bab ini membahas kesimpulan dan saran-saran yang dianggap
perlu untuk diperhatikan.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR MEDIK
1. Pengertian
a. Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang
lemah (defek) pada dinding rongga itu. Dimana dinding rongga yang lemah
itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin (Rizal, 2007).
b. Hernia adalah protusi / penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian yang
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan (Romi, 2006)
c. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga
diamana rongga tersebut harusnya berada di dalam keadaan normal tertutup
(Nanda, 2009).
d. Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh atau abdomen lewat suatu celah
pada dinding yang mengelilinginya (Khadir, 2009).
e. Hernia adalah tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga
dimana organ
tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup. (suster
nada, 21 juli
2007).
f. Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui
sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. Kanalis
inguinalis adalah saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
tempat turunnya testis dari perut kedalam skrotum sesaat sebelum bayi
dilahirkan. http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia-inguinalis.html.
Update: Nov, 2008 pukul 23.00 wita.
2. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Gambar : 2.1Anatomi Sistem Pencernaan
Daerah ini merupakan persimpangan dari regio abdominis dan pubis,
dimana terdapat hubungan antara regio abdominis-pubis melalui kanalis
inguinalis yang merupakan suatu tempat lemah (locus minoris resistensi).
Melalui tempat lemah ini dapat terjadi penonjolan alat-alat dalaman perut
yang dikenal sebagai hernia inguinalis.
Perbatasan:
1. Kraniolateral oleh annulus inguinalis internus (bagian terbuka dari fascia
transversalis & aponeurosis m. transversus abdominis).
2. Caudomedial oleh annulus inguinalis externus.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
3. Atapnya oleh aponeurosis m. obliquus externus
Adapun bagian – bagian hernia adalah sebagai berikut :
1) Kantong hernia
Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia
memiliki kantong, misalnya hernia insisional, hernia adipose, hernia
intertitialis.
2) Isi hernia
Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia , misalnya
usus,ovarium dan jaringan penyangga usus (omentum).
3) Pintu hernia
Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.
4) Leher hernia
Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.
5) Locus minoris resistance (LMR).
b. Fisiologi
Struktur reproduksi pria terdiri dari penis, testis dalam kantong
scrotum, system duktus yang terdiri dari epididimis, vas deferens, duktus
ejakulatorius dan uretra, dan glandula asesoria yang terdiri dari vesikula
seminalis kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretralis (Pichi, 1998)
Testis adalah organ genitalia yang terletak di scrotum, ukuran testis
pada orang dewasa 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 – 25 ml, uvoid. Kedua
buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada
testis, di luar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
lapisan viselaris dan parientalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang
berada di sekitar testis memungkinkan testis dapat digerakkan mendekati
rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil.
Testis bagian dalam terbagi atas lobulus yang berjumlah + 250 lobuli.
Tiap lobulus terdiri dari tubulus seminiferus, sel –sel sertoli dan sel –
sel leyding. Produksi sperma atau spermartogenesis dan sel – sel, sedang
diantara tubuli seminiferus terdapat sel – sel leyding. Sel – sel
spermatogonium pada proris menjadi sel spermatozoa. Sel – sel sertoli
berfungsi memberi makanan pada bakal sperma, sedangkan sel – sel pada
leyding atau disebut sel – sel interstitial testis berfungsi dalam menghasilkan
hormone testosteron.
Pada bagian posterior tiap- tiap testis terdapat duktus melingkar yang
disebut epididimis. Sel- sel spermatozoa yang di produksi di tubuli seminifer,
setelah matur (dewasa) sel- sel spermatozoa bersama – sama dengan getah
dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ampula vas deferens, sel –
sel itu setelah bercampur dengan cairan – cairan epididimis, vas deferens,
vesikula seminalis, serta cairan prostat membentuk cairan semen atau mani.
Vas deferens adalah duktus ekskritorius testis yang membentang
hingga ejakulatorius. Duktus ejakulatorius selanjutnya bergabung dengan
uretra yang merupakan saluran keluar bersama baik untuk sperma atau kemih.
Testis mendapatkan vasokan darah dari beberapa cabang arteri yaitu :
1. Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta.
2. arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
3. Arteri kemastika yang merupakan cabang dari arteri epigastrika.
Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul membentuk pleksus
pompiniformis.pleksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan
dikenal sebagai varikokel.
3. Etiologi
a. Anomali congenital
b. Melemahnya otot – otot abdomen
c. Tekanan intraabdomen seperti :
1) Mengejan saat defekasi dan miksi.
2) Batuk menahun.
d. Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah :
1) Hernia inguinalis indirect, terjadi pada suatu kantong kongenital sisa dan
prosesus vaginalis.
2) Kerja otot yang terlalu kuat.
3) Mengangkat beban yang berat
4) Batuk kronik
5) Mengejan sewaktu miksi dan defekasi
Peregangan otot abdomen karena meningkatnya tekanan intra abdomen
seperti obesitas dan kehamilan (Samsudin, 2006).
e. Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah lemahnya
dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam
hidup karena :
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
1) Akibat dari pembedahan sebelumnya.
2) Kongenital.
3) Hernia kongenital sempurna.
Bayi sudah menderita hernia karena adanya defek pada tempat – tempat
tertentu.
4) Hernia kongenital tidak sempurna
Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai
defek pada tempat- tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (0 –
1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena
dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan, batuk,
menangis).
5) Aquisal adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek
bawaan tetapi disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia selama
hidupnya, antara lain :
a) Tekanan intraabdominal yang tinggi.
Banyak yang dialami oleh pasien yang sering mengejan baik saat BAB
maupun BAK.
b) Konstitusi tubuh
Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringan ikatnya yang
sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terjadi hernia karena
banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja
jaringan ikat penyokong pada LMR.
c) Banyaknya pareperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
d) Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intra abdomen.
e) Sikatrik
f) Penyakit yang amelemahkan dinding perut..
4. Klasifikasi hernia
a. Klasifikasi hernia
1) Menurut lokasinya
a) Hernia inguinalis
Hernia yang terjadi dilipatan paha , jenis ini merupakan yang tersering
dan dikenal dengan istilah turun berok atau buntu.
b) Hernia umbilikus adalah di pusat
c) Hernia femoralis adalah di paha
2) Menurut isinya
a) Hernia usus halus
b) Hernia omentum
3) Menurut penyebabnya
a) Hernia congenital
b) Hernia traumatika
c) Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya
4) Menurut terlihat dan tidaknya
a) Hernia externs
Misalnya : hernia inguinalis, scrotalis dan sebagainya.
b) Hernia interns
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Misalnya : hernia diafragmatika, hernia foramen winslowi, hernia
doturaforia.
5) Menurut keadaannya
a) Hernia incarserata
Bila isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga
perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau gangguan
vaskularisasi.
b) Hernia strangulata
Jika bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak
dapat mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot serta dapat
menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan
6) Menurut nama penemunya
a) Hernia Petit yaitu hernia di daerah hernia lumbosakral.
b) Hernia Spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linea semisirkulasi di
atas penyilangan vas epigastrika inferior pada muskulus rektus
abdominalis bagian lateral.
c) Hernia Richter yaitu hernia dimana sebagian dinding usus yang
terjepit.
7) Menurut sifatnya
a) Hernia reponibel adalah bila isis hernia dapat keluar masuk , isi hernia
keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau
didorong masuk., tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
b) Hernia irreponibel adalah bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan ke dalam rongga.
8) Jenis hernia lainnya
a) Hernia pantolan adalah hernia inguinalis dan hernia femoralis yang
terjadi pada paha satu sisi dan dibatasi oleh fasa epigastrika inferior.
b) Hernia scrotalis adalah hernia inguinalis yang isinya masuk ke
skrotum secara lengkap.
c) Hernia litter adalah herna yang isinya adalah divertikulum meckeli.
5. Insiden
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak antara 1 dan
2%.Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25%
danbilateral 15%. Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibandingkan
laki-laki kira-kira sama (10%) walaupun frekuensi prossessus vaginalis yang tetap
terbuka lebih tinggi pada perempuan. Anak yang pernah menjalani operasi pada
waktu bayi mempunyaikemungkinan 16% mendapat hernia kontralateral pada
usia dewasa.Insidens hernia inguinalis pada orang dewasa kira-kira 2%.
Kemungkinankejadian hernia bilateral dari insidens tersebut mendekati 10%.
6. Patofisiologi
Kanalis inguinalis dalam kanal yang normal pada fetus pada bulan ke-
delapan dari kehamilan, terjadinya desensus vestikulorum melalui kanal tersebut.
Penurunan testis ini akan menarik peritoneum ke daerah skrotum sehingga terjadi
tonjolan perioneum yang disebut dengan prosesus vaginalis peritoniae.Bila bayi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
lahir umumnya prosesus ini mengalami obliterasi, sehingga isi rongga perut tidak
dapat melalui kanalis tersebut.Tetapi dalam beberapa hal sering belum menutup
karena testis yang kiri turun terlebih dahulu dari yang kanan, maka kanalis
inguinalis yang kanan lebih sering terbuka.Dalam keadaan normal, kanal yang
terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.Bila prosesus terbuka sebagian, maka
akan timbul hidrokel, bila kanal terbuka terus, karena prosesus tidak terobliterasi
maka akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital, pada orang tua kanalis
tersebut telah menutup namun karena merupakan lokus minor resistence, maka
pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat, kanalis
tersebut dapat terbuka kembali dan hernia inguinalis lateral akuista keadaan yang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal adalah kehamilan,batuk
kronis, pekerjaan mengangkat beban berat, mengejan saat defekasi, miksi
misalnya pada hipertropi prostat.
Apabila isi hernia keluar melalui rongga peritoneum melalui annulus
inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior
kemudian hernia masuk ke dalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup
panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus, dan bila berlanjut
tonjolan akan sampai ke skrotum yang disebut herna skrotalis (Samsuddin 2006)
Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi karena usia lanjut, karena pada
umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya
umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi
Potensial komplikasi terjadi perlengketan antara isi hernia dengan
dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang
masuk, cincin hernia semakin semakin sempit dan menimbulkan gangguan
penyaluran isi usus.Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian
menekan pembuluh darah dan kemudian terjadi nekrosis.Bila terjadi penyumbatan
dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan konstipasi.Bila
inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaam akan timbul edema sehingga terjadi
penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis, juga dapat terjadi bukan karena
terjepit melainkan karena ususnya berputar.Bila isi perut terjepit dapat terjdi
shock, demam, asidosis metabolik dan abses.
7. Manifestasi klinis
Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat
paha, benjolan tersebut biasa mengecil dan menghilang pada saat istiahat dan bila
menangis, mengejan, mengangkat beban berat atau dalam posisi berdiri dapat
timbul kembali, bila terjadi komplikasi dapat ditemukan nyeri, keadaan umum
biasanya baik.Pada inspeksi ditemukan asimetris pada kedua sisi lipat paha,
skrotum atau pada labia dalam posisi berdiri dan berbaring pasien diminta untuk
mengejan dan menutup mulut dalam keadaan berdiri.Palpasi dilakukan dalam
keadaan ada benjolan hernia, dirasa konsistensinya dan dicoba mendorong apakah
benjolan dapat direposisi dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada anak-anak
kadang cincin hernia dapat diraba berupa annulus inguinalis yang melebar
(Samsuddin,2006).
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Keluhan yang dirasakan dapat terjadi dari yang ringan hingga berat
karena pada dasarnya hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui
suatu celah dinding perut, keluhan berat yang timbul disebabkan karena terjadinya
penyempitan isi perut tersebut pada celah yang dilaluinya. Jika masih ringan,
penonjolan yang ada dapat hilang timbul.Benjolan yang ada tidak dirasakan nyeri
atau hanya sedikit nyeri dan timbul jika kita mengedan, batuk, mengangkat beban
berat.Biasa tonjolan dapat hilang jika kita istirahat. Jika pada benjolan yang ada
dirasakan nyari hebat ,maka perlu dipikirkan adanya penyempitan isi
perut.Biasanya jenis hernia inguinalis yang lateralis lebih memberikan keluhan
nyeri hebat yang dibandingkan dengan jenis hernia inguinalis medialis.Terkadang
benjolan yang ada masih dapat dimasukkan kedalam rongga perut dengan tangan
kita sendiri ,yang berarti menandakan bahwa penyempitan yang terjadi belum
terlalu parah.Namun, jika penyempitan yang terjadi sudah parah, benjolan tidak
dapat dimasukkan kembali dan nyeri yang dirasakan sangatlah hebat, nyeri dapat
disertai mual dan muntah.Hal ini dapat terjadi jika sudah terjadi kematian jaringan
isi perut yang terjepit tadi.Hernia strangulata merupakan suatu keadaan yang
gawat, jadi perlu segerah dibawah kedokter untuk mendapatkan pertolongan.
8. Komplikasi
Komplikasi hernia tengantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia antara
lain:
a. Obstruksi usus sederhana
b. Perforasi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
c. Abses lokal, fistel atau peritonitis
d. Syock
e. Asidosis metabolic
9. Test diagnostic
Test diagnostic pada hernia inguinalis adalah
a. Rongent
b. B.USG
10. Penatalaksanaan
Bila cincin hernia kurang dari 2 cm umumnya regresi spontan akan terjadi
sebelum bayi berumur enam bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun.
Usaha untuk mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi
kiri dan kanan, kemudian memancangnya dengan pita perekat (plester) untuk 2-3
minggu. Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan diumbilikus untuk
mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia satu setengah tahun
hernia masih menonjol, umumnya diperlukan koreksi operasi.
Penanganan biasa dengan pengobatan konservatif, maupun tindakan
definitive berupa operasi.Tindakan konrsevatif antara lain:
a. Tindakan konservatif terbatas pada tindakan melalui reposisi dan pemakaian
penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi, jika reposisi tidak berhasil dalam waktu 6 jam harus dilakukan
operasi segera .
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
b. Pada anak-anak dengan hernia indirect irreponibel diberi terapi konservatif
dengan :
1) Obat penenang
2) Posisi trendelemburg
3) Kompres es
4) Tindakan operatif :
Pinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi, hernioplasti dan
herniografi :
a) Herniotomi : Pembebasan kantong hernia sampai pada lehernya,
kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan.
b) Hernioplasti : memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding kanalis inguinalis
c) Herniografi : membuat plasty di abdomen sehingga LMR(locus
minorus resistem)
5) Penanganan pasca operasi
a) Pasca operasi perlu dilakukan drainase untuk mencengah terjadinya
hematoma.
b) Pasien dibaringkan dengan posisi semi fowler agar dinding abdomen
ditegang.
c) Diusahakan agar penderita tidak menangis serta mengejan.
d) Alam waktu satu bulan jangan mengangkat benda yang berat.
e) Selama waktu tiga bulan tidak boleh melakukan kegiatan yang dapat
menaikkan tekanan intraabdomen.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pada Bab ini akan di bahas Asuhan Keperawatan pada klien Tn “R” dengan
Sistem pencernaan : Post Op hernia inguinal di ruang keperawatan kenari di
RS.Bhayangkara Mappa Oudang Makassar,Tanggal 09-11 Agustus 2010.
A. Pengkajian
I. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn “R”
Umur : 49 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Suku/bangsa : Makassar
Agama : Islam
Status Pernikahan : Nikah
Alamat : Jl. Kumala
No. MR : 108182
Tgl Masuk RS : 06 – 08 – 2010
Tgl Pengkajian : 09 – 08 – 2010
Tgl Operasi : 07 – 08 – 2010
Diagnosa Medis : Post Op Hernia Inguinal
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny “R”
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Hub. Dengan Klien : Istri
II. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri pada daerah abdomen kanan bawah
2. Riwayat Keluhan Utama :
Klien masuk RS Bhayangkara Makassar pada tanggal 06–08–2010
dengan keluhan nyeri pada daerah abdomen kanan bawah yang dirasakan
kurang lebih 3 bulan yang lalu . Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan
berada pada skala 3 ( sedang )
3. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya klien dengan
penyakit yang sama, tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya klien,
klien tidak ada riwayat alergi terhadap masinestra dan obat-obatan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
G1
G2 ? ? ? ?
? 49 ? ? ? ? ? 46
?
6
6
?
?
Genogram 3 generasi
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
? : Umur tidak diketahui
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
G I : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu klien sudah meninggal
G II : Ayah klien meninggal karena factor usia dan Ibu klien masih
hidup dan tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien.
G3
?
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
G III : Klien yang menderita penyakit hernia inguinal, klien anak kedua
dari sembilan bersaudara, dan tinggal serumah dengan istri dan
ketiga anaknya.
III. Riwayat Psikososial
A. Pola konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari Tuhan
Yang Maha Esa
2. Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan dapat pulang ke rumah untuk
berkumpul bersama keluarganya
3. Identitas diri
Klien adalah seorang suami
4. Harga diri
Klien mengatakan bahwa dia sedih dengan keadaanya sekarang namun
klien tetap berusaha tabah dan sabar dalam menghadapinya
5. Peran
Dalam keluarga klien berperan sebagai suami dan mempunyai tiga orang
anak
B. Pola kognitif
Klien tidak tahu mengenai penyakitnya, klien selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
C. Pola koping
Klien mengatakan jika ada masalah ia membicarakan dengan keluarganya,
klien nampak cemas
D. Pola interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan keluarga, maupun perawat
IV. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit rajin melaksanakan
shalat lima waktu karena sekarang keadaanya dalam keadaan sakit klien sulit
melaksanakannya, klien hanya bisa berdoa agar cepat sembuh dari penyakitnya,
keluarga klien selalu memberi semangat dan menyuruh klien selalu
mendekatkan diri kepada tuhan.
V. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
Keadaan klien lemah, dalam keadaan yang berat klien selalu dibantu
oleh keluarganya, penampilan klien sesuai dengan usianya, bicara klien
jelas, ekspresi wajah nampak meringis
B. Vital signs
TD : 140 / 90 mmHg
N : 84 x / i
S : 360 C
P : 20 x / i
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
C. Sistem Pernapasan
1. Hidung
Hidung simetris kiri dan sinestra, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ditemukan adanya polip, apistaksis, peradangan, dan tidak
terdapat nyeri tekan pada hidung
2. Leher
Inspeksi
- Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe.
- Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid.
- Tidak tampak pembesaran vena jugularis.
Palpasi :
- Tidak teraba pembesaran vena jugularis.
- Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
- Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid.
3. Dada
I : Bentuk dada normal chest, perbandingan anterior posterior dan
transversal 1:2. Gerakan dada mengikuti gerakan pola napas
P : Pengembangan ( ekspansi ) dada seimbang kiri dan kanan, tdak ada
massa dan nyeri tekan
A : tidak ada bunyi napas tambahan
D. Sistem Kardiovaskuler
1. Konjungtiva tidak anemi
2. Jantung
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Arteri karotis teraba dan berdenyut
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Iktus kordis teraba pada medulla klavikulasinistra ICS V dan tidak
teraba adanya nyeri tekan
P : Bunyi pekak, tidak ada pembesaran jantung, jantung dalam kesan
normal
A : bunyi jantung I dan II lup, dup
BJ I : Penutupan katup mitralis dan trikuspidalis, terdengar murni
diarea ICS 4 dan 5 midklavikularis kiri
BJ II : Penutupan katup aorta dan pulmonal, terdengar murni diarea
ICS 3 kiri dan sinestra jantung
E. Sistem Pencernaan
1. Bibir lembab, tidak ada stomatitis
2. Mulut tidak ada stomatitis dan labioskisis, lidah dan gigi Nampak bersih
3. Abdomen
I : Bentuk dada datar, pergerakan ikut irama napas, dan kulit sama dengan
disekitarnya
I : Nampak luka bekas operasi di kuadran kanan bawah dengan ukuran ±
10 cm
I : Tidak ada pembesaran hati, tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan
P : Bunyi timpani, bunyi pekak pada hati, dan tidak ada nyeri ketuk
4. Tidak ada kelainan pada anus atau hemoroid, BAB lancer
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
F. Sistem Indra
1. Mata
Inspeksi :
- Palpebra tidak radang, tidak oedema,
- Sclera ikterus,
- Conjungtiva anemis,
- Pupil mengecil bila kena cahaya,
- Fungsi penglihatan baik,
Palpasi :
- Tidak ada penonjolan bola mata,
- Tidak ada nyeri tekan,
- Tidak ada peningkatan tekanan intraokuler.
2. Hidung
Inspeksi :
- Posisi simetris kiri dan kanan,
- Tidak ada secret,
- Tidak ada cairan,
- Tidak ada polip,
- Tidak ada peradangan,
- Fungsi hidung baik,
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, maxillaris, dan etmoidalis,
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
3. Telinga
Inspeksi :
- Posisi telinga simetris kiri/kanan,
- Tidak ada pembengkakan,
- Tidak ada serumen,
- Tidak ada cairan,
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan,
- Fungsi pendengaran tidak ada kelainan,
G. Sistem saraf
1. Fungsi serebral
Tingkat kesadaran composmentis ( E 4 : membuka mata secara spontan,
V 5 : orientasi baik, M 6 : mengikuti perintah), orientasi klien baik
terhadap orang, waktu dan tempat, daya ingat baik, klien mampu
mengingat kejadian masa lalu dan sekarang. Klien dapat memperhatikan
pembicaraan orang lain. Klien dapat memperhatikan pembicaraan orang
lain. Klien dapat melakukan perhitungan, bahasa dan bicara klien jelas.
2. Fungsi cranial
1) Nervus I (olfaktorius) : klien belium mampu membedakan bau-bauan (
balsem dan minyak kayu putih )
2) Nervus II (optikus) : pengelihatan klien baik,
- Visus : klien mampu melihat perawat pada jarak6
meter.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
- Lapang pandang : Mampu melihat objek ke arah kiri dan
kanan dengan sudut 180°.
3) Nervus III, IV, VI (okulamotorius, troklear, abdusen) :
(a) Nervus III (oculomotorius) : Klien mampu melirik
lateral
(b) Nervus IV (trachlear) : Klien mampu melirik
kesamping kiri dan kanan.
(c) Nervus VI (abdusens) : Klien mampu melirik kekiri
dan kekanan tanpa
menengok.
4) Nervus V (trigeminus) : klien dapat merasakan sensasi pada wajah.
Klien dapat mengunyah dengan baik.
5) Nervus VII (fasial) : klien dapat mengecap dengan baik
6) Nervus VIII (vestibuloklear) : klien dapat mendengarkan semua
pembicaraan dengan baik
7) Nervus IX (glosofaringeal) : klien dapat membedakan semua rasa
8) Nervus X (vagus) : kemampuan menelan klien baik
9) Nervus XI (aksesorius) : klien merasa nyeri bila bahunya di gerakkan
10) Nervus XII (hipoglosus) : klien dapat menjulurkan lidahnya
3. Fungsi motorik
Tidak nampak adanya atropi dan hipertropi, tangan sinestra klien belum
mampu menahan tahanan, kekuatan otot pada skala 3
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
4. Fungsi sensorik
Klien dapat membedakan suhu disekitarnya, suhu badan 37 0C
5. Fungsi cerebellum
Koordinasi kurang baik, Klien tidak mampu berjalan
6. Refleks
Refleks bisep (+), refleks trisep (+), refleks patella (+), Babinski (+)
7. Iritasi meningen
Klien susah menggerakkan paha seblah kanan, karena adanya bekas
operasi pada abdomen bagian kanan bawah
H. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada peradangan, tidak teraba adanya
nyeri tekan, dapat digerakkan ke segalah arah.
2. Vertebra
Tidak menunjukkan adanya bentuk seperti scoliosis, lordosis, dan kifosis,
klien dapat bergerak dengan baik.
3. Lutut
Tidak Nampak adanya peradangan, mudah untuk dibengkokan, tidak
terdapat adanya nyeri tekan, reflex patella (+)
4. Kaki
Tidak bengkak dan gerakan tidak kaku
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
5. Tangan
Gerakan normal, gerakan terkontrol terpasang infuse RL 28 tetes / menit
ditangan kiri klien
6. Kekuatan otot
4\ 4
4 4
7. Fungsi sensorik
Klien mampu merasakan nyeri dan sentuhan
I. Sistem Integument
1. Rambut
Rambut berwarna hitam, mudah dicabut, distribusi rambut merata,
keadaan rambut nampak bersih
2. Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat adanya peradangan dan luka,
kulit lembab, tidak terdapat adanya nyeri tekan, kulit klien nampak bersih
3. Kuku
Kuku berwarna putih, bersih
J. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada riwayat polydipsi, poliuri dan
polypagi. Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut.
K. Sistem Perkemihan
Tidak adanya kencing batu. Kandung kemih tidak tegang, tidak ada riwayat
penyakit hubungan seksual
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
L. Sistem Reproduksi
Tidak dikaji
M. Sistem Immun
Klien tidak alergi terhadap cuaca, debu,bulu binatang maupun zat kimia. Klien
pernah di transfuse darah dan tidak ada reaksi abnormal.
VI. Aktivsitas sehari-hari
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit
A. Nutrisi
1. Pola makan
a. Menu masinestra
b. Porsi makan
c. Mandiri atau dibantu
d. Frekuensi makan
2. Pola Minum
a. Jenis minuman
b. Frekuensi
B. Eliminasi
1. BAB
a. Tempat
b. Bau
c. Frekuensi
Nasi, sayur, ikan
dihabiskan
Mandiri
3x sehari
Air putih
6-8 gelas / hari
WC
Aromatik
1-2 X sehari
Bubur, telur
Dihabiskan
dibantu
3x sehari
Air putih
6-8 gelas / hari
WC
Aromatik
1 X sehari
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit
d. Warna
e. Mandiri / Bantu
2. BAK
a. Tempat
b. Frekuensi
c. Warna
d. Bau
e. Mandiri / dibantu
C. Istirahat / Tidur
1. Tidur siang
2. Tidur malam
D. Personal Hygiene
1. Mandi
2. Cuci mulut
3. Gunting kuku
4. Sikat gigi
5. Mandiri / dibantu
E. - Rokok
- Minuman alkoho
- Obat-obatan
Kuning
Mandiri
WC
3-5 x/hari
Kuning
Aromatik
Mandiri
13.00 – 14.30
20.00 – 05.00
2 x sehari
2 x sehari
2 x seminggu
2x sehari
Mandiri
Tidak pernah
Tidak pernah
Antalgin
kuning
Dibantu
WC
3-4 x/hari
Kuning
Aromatik
Dibantu
13.00 – 14.00
19.00 – 05.00
2 x sehari
2 x sehari
2 x seminggu
2x sehari
Dibantu
Tidak pernah
Tidak pernah
Ketorolac,
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit
F. Aktivitas / mobilitas fisik
G. Olahraga
Mandiri
Jalan – jalan
subuh
Ranitidin,
Cefotaksime, Asam
mefenamat
Dibantu
Tidak ada
VIII. Tes Diagnostik
A. Laboratorium
Nama Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Satuan
Tgl : 09-11-2010.
WBC
RBC
HGB
HCT
MCH
PLT
RDW
PDW
Glukosa Random
SCOT 37%
4.0 – 10.0
3.50 – 5.50
11.0 – 70.0
37.0 – 50.0
27 – 31
100 – 300
35.0 – 56.0
15.0 – 17.0
6.7X103
15.2X106
14.5
43.3
28.3
173X103
44.9
15.5
91
141
/UL
/UL
/DL.
%.
PL
/’Dl
/UL
%
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Nama Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Satuan
SGPT 37%
Oreum
Creatinin
82
16,8
0,77
B. Radiologi
Photo Thorax
- Gerakan bronchovascular dalam batas normal, mata (-).
- Cor. Sians dan diafrogma baik
- Tulang-tulang iga intak
Kesan : Fotho thorax normal
IX. Terapi saat ini
A. IV 7D, RL 24 tts / i
B. Ranitidin 1 amp / 8 jam
C. Ketorolac 1 amp / 8 jam
D. Cefotaxime 1 mg / 12 jam
E. Asam mefenamat tab 500 mg / 8 jam
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
DATA FOKUS
(CP. 1A)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post Op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 Agustus 2010
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengatakan nyeri pada
daerah abdomen bagian kanan
bawah akibat operasi
2. Klien mengatakan nyeri yang
di rasakan hilang timbul.
3. Klien mengatakan merasa
lemas dengan keadaannya.
4. Klien mengatakan semua
kebutuhannya di bantu oleh
keluarga.
5. Klien sering bertanya – Tanya
mengenai penyakitnya
1. Klien tampak meringis.
2. Klien tampak lemah.
3. Ekspresi wajah tampak tegang.
4. Tampak luka operasi pada
abdomen kanan bawah tertutup
kasa dan terbalut elastic
verban.
5. Klien tampak terpasang inpus
RL 24 tts/i
6. Vital signs :
TD : 130/90mmHg
N : 84 x/i
S : 360 C
P : 20 x/i
7. Terpasang kateter
8. Terpasang infuse
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
ANALISA DATA
(CP. 1B)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post Op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 Agustus 2010
No Data Etiologi Masalah
1.
DS :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah abdomen
bagian kanan bawah
akibat luka operasi
Klien mengatakan nyeri
yang di rasakan hilang
timbul.
DO :
Klien tampak meringis
dengan skala nyeri
sedang (skala 3 )
TD : 130/90mmHg
N : 84 x/i
S : 360 C
P : 20 x/i
Adanya luka operasi
Terputusnya kontinuitas
jaringan
Pengeluaran zat kimia
(bradikinin, serotonin,
prostaglandin)
Merangsang nociseptor
Transmisi serabut saraf
Thalamus
Corteks Serebri
Nyeri
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Data Etiologi Masalah
2
DS : -
DO :
Tampak kemerahan pada
luka operasi dan
sekitarnya
Nyeri dipersepsikan
Nyeri
Terjadi abses
Abses pecah
menghasilkan pus
Proteksi jaringan
terganggu
Mudah terjadi infeksi
kuman
Resiko terjadinya
infeksi
Resiko terjadi
penyebaran
infeksi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Data Etiologi Masalah
3
DS :
Klien mengatakan semua
kebutuhannya di bantu
oleh keluarga
DO :
Klien tampak lemah.
Klien terpasang infus
Klien terpasang kateter
Tampak luka operasi
pada abdomen kanan
bawah tertutup kasa dan
terbalut verban elastic
Klien mengatakan cemas
dengan keadaannya.
Klien selalu bertanya-
tanya mengenai
penyakitnya
Menimbulkan rasa sakit
bila bergerak
Keterbatasan bergerak
Intoleransi Aktivitas
Intoleransi
Aktivitas
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Data Etiologi Masalah
4
DS :
- Klien mengatakan merasa
cemas dengan penyakitnya
DO :
Ekspresi wajah tampak
tegang.
Mengobservasi vital sign :
TD : 120/80 mmHg
S : 360 C
N : 80x/i
P : 22 x/i
Perubahan status
kesehatan
Stressor
Kecemasan
Kecemasan
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(CP. 2)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post Op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 Agustus 2010
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
1.
2.
3
4
Nyeri berhubugan dengan
terputusnya kontinuitas
jaringan, Post Op Hernia
Inguinal
Resiko infeksi berhubungan
dengan inflamasi kuman
Intoleransi Aktivitas
berhubungan dengan adanya
kelemahan fisik /
keterbatasan gerak
Kecemasan berhubungan
dengan kurangnya informasi
tentang penyakitnya
09 Agustus 2010
09 Agustus 2010
09 Agustus 2010
09 Agustus 2010
Belum teratasi
10 Agustus 2010
10 Agustus 2010
10 Agustus 2010
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
INTERVENSI KEPERAWATAN
(CP. 3)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post Op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 September 2010
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1.
Nyeri berhubugan dengan
terputusnya kontinuitas
jaringan, ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan nyeri
pada daerah abdomen
bagian kanan bawah
akibat luka operasi
Klien mengatakan
nyeri berkurang atau
teratasi dengan
kriteria:
- Klien tidak
mengeluh nyeri
- Skala nyeri
berkurang
1. Kaji tingkat nyeri
klien dengan skala
nyeri
(0 – 10)
2. Observasi vital sign
1. Mengetahui sejauh mana
nyeri yang dirasakan klien
guna untuk menentukan
intervensi selanjutnya.
2. Nyeri yang dirasakan akan
mempengaruhi tingkat
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Klien mengatakan nyeri
yang di rasakan hilang
timbul.
DO :
Klien tampak meringis
- Ekspresi wajah ceria
- TTV Normal
TD : 130/90 mmHg
N : 60-100x/i
S : 36-370 C
P : 16-24x/i
3. Berikan klien posisi
yang nyaman
4. Ajarkan klien teknik
relaksasi (napas
dalam)
5. Berikan HE tentang
penyebab nyeri
6. Kolaborasi pemberian
analgetik
perubahan tanda-tanda
vital
3. Posisi yang nyaman dapat
merelaksasikan otot-otot
sehingga sensasi nyeri
dapat berkurang
4. Teknik relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri
5. Analgetik dapat
mengurangi rasa nyeri
6. Meningkatkan pemahaman
klien tentang nyeri yang ia
rasakan
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan adanya
kelemahan fisik /
keterbatasan gerak, ditandai
dengan:
DS :
Klien mengatakan semua
kebutuhannya di bantu
oleh keluarga
DO :
Klien tampak lemah.
Tampak luka operasi
pada abdomen kanan
Meningkatkan
kemampuan mobilitas
klien dengan kriteria:
- Klien dapat
memenuhi ADLnya
secara mandiri
1. Kaji tingkat
kemampuan aktivitas
klien
2. Bantu klien dalam
memenuhi kebutuhan
sehari – hari
3. Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
kebutuhan ADL klien
4. Dekatkan alat-alat
kebutuhan pasien
1. Adanya ketidakmampuan
dalam beraktivitas
menandakan adanya
gangguan dalam
beraktivitas
2. Untuk mengurangi beban
klien
3. Dengan melibatkan
keluarga, klien merasa
diperhatikan oleh keluarga
4. Membantu dan
memudahkan dalam
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3
bawah tertutup kasa dan
terbalut verban elastic
Terpasang Infus
Terpasang kateter
Resiko infeksi berhubungan
dengan inflamasi kuman
ditandai dengan :
DS : -
DO :
Tampak kemerahan pada
luka dan sekitarnya
Tidak terjadi
penyebaran infeksi
dengan kriteria hasil
:
- Tidak ada tanda-
tanda infeksi
penyebaran infeksi
5. Berikan HE tentang
cara mobilisasi yang
baik
1. Kaji adanya tanda –
tanda infeksi.
2. Lakukan prosedur
invasif secara aseptik
dan antiseptik.
memenuhi kebutuhan
klien
5. Untuk mengurangi bahaya
imobilisasi
1. Untuk mengetahui secara
dini adanya tanda – tanda
infeksi sehingga dapat
segera diberikan tindakan
yang tepat.
2. Menghindari resiko
penyebaran kuman
penyebab infeksi.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
4
Kecemasan berhubungan
dengan kurangnya informasi
tentang penyakitnya
ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan cemas
dengan keadaannya.
kecemasan teratasi
dengan kriteria :
- Klien tampak
tenang
3. Penatalaksanaan
pemberian antibiotic
4. HE kepada klien dan
keluarga klien tentang
tanda-tanda infeksi
1. Kaji tingkat
Kecemasan klien
2. Jelaskan setiap
prosedur tindakan
3. Untuk menghindari
kontaminasi dengan
kuman penyebab infeksi
4. Menghambat
perkembangan kuman
sehingga tidak terjadi
proses infeksi.
1. Mengetahui tingkat
kecemasan untuk
memudahkan intervensi
selanjutnya
2. Membuat perasaan klien
terbuka dalam
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Klien selalu bertanya-
tanya mengenai
penyakitnya
DO :
Klien tampak cemas
Ekspresi wajah tampak
tegang.
yang akan diberikan
3. Beri dorongan
spiritual untuk
mendekatkan diri
kepada Tuhan yang
Maha Esa
4. HE klien tentang
penyakitnya
memberikan informasi
yang akan membantu
dalam mengidentifikasi
masalah
3. Klien dapat menerima
keadaaannya dan
mendekatkan diri kepada
Tuhan yang Maha Esa
4. Agar klien mampu mampu
mengethaui penyakitnya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
1
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
(CP. 4)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post Op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 agustus 2010
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
Senin
09 Agustus 2010
I
08.00
08.05
08.08
1. Mengkaji tingkat nyeri klien dengan
skala nyeri dengan skala nyeri (0 –
10)
Hasil :
nyeri klien berada pada skala nyeri
sedang(5)
2. Mengobservasi vital sign
Hasil : TD : 130/90 mmHg
S : 360 C
N : 92x/i
P : 18 x/i
3. Mengatur posisi klien
Hasil :
klien berposisi semi fowler
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
II
08.12
08.15
08.17
08.20
4. Mengajarkan kepada klien teknik
relaksasi ( napas dalam )
Hasil :
klien bisa mengikuti dan
melaksanakannya ( menarik napas
melalui hidung dan
menghembuskannya perlahan-lahan
lewat mulut )
5. Memberikan HE tentang penyebab
nyeri
Hasil :
Klien bisa mengerti
6. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil :
Asam mefenamat 1 tablet
1. Kaji tingkat kemampuan aktivitas
klien
Hasil :
Klien aktifitasnya masih terbatas
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
III
08.24
09.00
09.11
09.16
09.30
2. Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari
Hasil :
Klien cukup terbantu
3. Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan ADL klien
Hasil :
Keluarga tampak membantu klien
4. Dekatkan alat-alat kebutuhan pasien
Hasil :
Kebutuhan klien terpenuhi
5. Memberikan HE tentang ambulasi
dini
Hasil :
Klien tampak menggerak-gerakkan
ekstremitasnya (tangan dan kaki)
1. Mengkaji adanya tanda – tanda infeksi
Hasil :
Tidak tampak tanda-tanda perluasan
infeksi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
IV
09.45
09.50
10.05
10.30
10.50
2. Melakukan prosedur invasif secara
aseptik dan antiseptic
Hasil :
Membersihkan luka dan daerah
sekitarnya
3. Penatalaksanaan pemberian antibiotik
Hasil :
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/i.v.
4. Melakukan HE kepada klien dan
keluarga klien tentang tanda-tanda
infeksi
Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
1. Mengkaji tingkat kecemasan
Hasil :
Tingkat kecemasan klien sedang
2. Menjelaskan setiap prosedur tindakan
yang akan diberikan
Klien :
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
11.20
11.45
12.10
Tampak mengerti
3. Memberikan kesempatan kepada klien
dan keluarga klien untuk mengajukan
pertanyaan
Hasil :
Klien dan keluarganya bertanya
tentang penyakitnya
4. Memberi dorongan spiritual untuk
mendekatkan diri kepada tuhan yang
maha esa
Hasil :
Klien mendekatkan diri kepada tuhan
yang maha esa dengan cara berdo’a
5. Memberikan HE tentang penyakit
yang dideritanya
Hasil :
Klien tampak mengerti dan
memahami tentang penyakit yang di
deritanya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
Selasa
10 Agustus 2009
I
08.17
08.20
08.24
09.00
09.11
1. Mengkaji tingkat nyeri klien dengan
skala nyeri (0 – 10)
Hasil :
nyeri klien berada pada skala nyeri
ringan(3)
2. Mengobservasi vital sign
Hasil : TD : 120/90 mmHg
S : 360 C
N : 84x/i
P : 20 x/i
3. Mengatur posisi klien
Hasil :
Klien berposisi semi fowler
4. Mengajarkan kepada klien teknik
relaksasi napas dalam
Hasil :
klien bisa mengikuti dan
melaksanakannya dengan baik secara
mandiri
5. Memberikan HE tentang penyebab
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
II
09.16
09.30
09.45
10.02
10.13
nyeri
Hasil :
Klien bisa mengerti
6. Kolaborasi pemberian analgetik
Hasil :
Asam mefenamat 1 tablet
1. Mengkaji tingkat kemampuan
aktivitas klien
Hasil :
Aktifitas klien masih terbatas
2. Membantu klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari – hari
Hasil :
Membantu pemenuhan nutrisi
3. Melibatkan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan ADL klien
Hasil :
Keluarga tampak membantu klien
4. Dekatkan alat-alat kebutuhan pasien
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
III
10.20
10.45
11.00
11.15
Hasil :
Kebutuhan klien terpenuhi
5. Memberikan HE tentang ambulasi
dini
Hasil :
Klien tampak menggerak-gerakkan
ekstremitasnya (tangan dan kaki)
1. Mengkaji adanya tanda – tanda infeksi
Hasil :
Tidak tampak tanda-tanda perluasan
infeksi
2. Melakukan prosedur invasif secara
aseptik dan antiseptic
Hasil :
Membersihkan luka dan daerah
sekitarnya
3. Penatalaksanaan pemberian antibiotik
Hasil :
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/i.v.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
IV
11.24
11.35
11.48
12.05
4. Melakukan HE kepada klien dan
keluarga klien tentang tanda-tanda
infeksi
Hasil :
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
1. Mengkaji tingkat kecemasan klien
Hasil :
Tingkat kecemasan klien sedang
2. Jelaskan prosedur tindakan yang akan
diberikan
Hasil :
Klien mendekatkan diri kepada Tuhan
yang Maha Esa
3. Memberi dorongan spiritual untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa
Hasil :
Klien mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa dengan cara berdo’a
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Implementasi / Hasil
12.45 4. Memberi he tentang proses
penyakitnya
Hasil :
Klien mengerti
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
EVALUASI KEPERAWATAN
(CP. 5)
Nama : Tn “R” Dd. Medik : Post op Hernia Inguinal
Umur : 49 Tahun Ruangan : Kenari
J. Kelamin : Laki-laki Tanggal : 09 Agustus 2010
Hari / Tanggal Ndx Jam Hasil
Senin
09 Agustus 2009
I
13.00
S : Klien mengatakan masih nyeri pada
daerah abdomen bagian kanan
bawah dengan skala (5)
O : Ekspresi wajah masih nampak
meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat nyeri klien dengan
skala nyeri (0 – 10)
2. Observasi vital sign
3. Berikan klien posisi yang
nyaman
4. Ajarkan klien teknik relaksasi
(napas dalam)
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Hasil
II
13.15
5. Berikan HE tentang penyebab
nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgetik
S : Klien mengatakan semua
kebutuhannya masih dibantu oleh
keluarganya
O : Klien masih nampak lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Lnjutkan intervensi
1. Kaji tingkat intoleransi aktivitas
klien
2. Bantu klien dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
3. Libatkan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari
kien
4. Dekatkan alat-alat kebutuhan klien
5. Berikan HE tentang cara
mobilisasi yang baik
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Hasil
III
IV
13.27
13.30
S : -
O : - Tampak kemerahan pada bekas op
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya tanda – tanda infeksi.
2. Lakukan pencucian tangan
sebelum dan sesudah prosedur
tindakan.
3. Lakukan prosedur invasif secara
aseptik dan antiseptik.
4. Penatalaksanaan pemberian
antibiotik.
S : Klien mengatakan masih cemas
dengan keadaannya
O : Ekspresi wajah masih nampak
tegang
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Hasil
Selasa
10 Agustus 2010
I
2
13.30
13.40
1. Kaji tingkat kecemasan klien
2. Observasi vital sings
3. Jelaskan setiap prosedur tindakan
yang akan diberikan
4. Beri kesempatan klien untuk
bertanaya
S : Klien mengatakan masih nyeri
O : Klien nampak meringis
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat nyeri
2. Observasi vital signs
3. Berikan posisi yang nyaman
4. Ajarkan tehnik relaksasi
5. Penata laksanaan pemberian obat
S : Klien mengatakan kebutuhannya
sudah bisa dilakukan sendiri
O : Klien nampak sudah bisa memenuhi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Hari / Tanggal Ndx Jam Hasil
3
4
13.40
14.00
kebutuhannya sendiri
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S : -
O : - Tampak luka sudah mengering
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
S : Klien mengatakan sudah tidak
cemas lagi dengan keadaannya
O : Ekspresi wajah tampak ceria
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan penulisan ini diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses
keperawatan pada klien Tn “R” dengan gangguan sistem reproduksi, maka dalam bab
ini penulis membahas kesenjangan antara teori yang mendukung dengan kenyataan di
praktek.
A. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat.
Menurut teori Doengoes, atropi otot, gangguan dalam berjalan,
riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk dalam waktu
lama. Pada kasus ditemukan atropi otot dan gangguan dalam berjalan, hal
ini dibuktikan dari data klien tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
2. Eliminasi.
Menurut teori Doengoes, konstipasi, mengalami kesulitan dalam
defekasi, adanya inkontinensia dan retensi urine. Pada kasus juga ditemukan
adanya inkontinensia dan retensi urine, hal ini dibuktikan dari data klien
tampak dipasangi kateter.
3. Integritas ego.
Menurut teori Doengoes, dapat menunjukkan labilitas emosional
dari gembira sampai ketakutan, marah atau menarik diri. Pada kasus
tidak ditemukan sebab respon tubuh seseorang terhadap stress itu
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
berbeda, hal ini dibuktikan dari data pengkajian klien tampak tenang dan
bersabar menerima keadaannya sekarang.
4. Neurosensoris
Menurut teori Doengoes, kerusakan gerakan dan sensasi dibawah
tingkat anastesi spinal epidural. Pada kasus ditemukan klien dalam
keadaan sudah sadar (composmentis), klien sudah tidak dibawah
pengaruh anastesi spinal epidural.
5. Nyeri atau ketidaknyamanan.
Menurut teori Doengoes, mungkin mengeluh ketidaknyamanan
dari berbagai sumber, misalnya: trauma bedah/insisi, nyeri penyerta,
distensi kandung kemih/abdomen, efek-efek anastesi, mulut kering. Pada
kasus juga ditemukan klien mengeluh nyeri karena trauma bedah/insisi
pada saat bergerak.
6. Keamanan
Menurut teori Doengoes, adanya riwayat masalah punggung yang
baru saja terjadi
B. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan teori diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan
gangguan sistem pencernaan. Diagnosa yang lazim muncul pada klien dengan
gangguan sistem pencernaan hernia inguinal yaitu :
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan
operasi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik /
keterbatasan gerak
3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi
5. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang informasi.
Sedangkan dalam kasus klien Tn. “R” ditemukan beberapa diagnosa
keperawatan yaitu :
1. Nyeri berhubugan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik /
keterbatasan gerak
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi
4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya
Berdasarkan Teori ditemukan 5 diagnosa keperawatan, sedangkan
pada kasus ditemukan 4 diagnosa keperawatan. Adapun kesenjangannya
sebagai berikut:
1. Gangguan pola tidur
Menurut teori Doengoes, nyeri yang nyata pada kasus akan
mengakibatkan RAS teraktivasi dan klien akan terjaga dan klien akan
susah tidur.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Diagnosa ini tidak muncul pada kasus karena klien mengatakan
tidak ada gangguan pola tidur.
C. Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan
a. Pantau dan perhatikan lokasi dan intensitas nyeri pasien (skala 0 – 10)
serta faktor pemberat/penghilangnya.
b. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai.
c. Pantau tanda-tanda vital
d. Kaji insisi bedah, perhatikan edema ; perubahan konter luka
(pembentukan hematoma) atau inflamasi/mengeringnya tepi luka.
e. Dorong Ambulasi diri
f. Ajarkan teknik relaksasi dan Distraksi
g. Kolaborasi Pemberian Obat Analgetik
Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana
tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik /
keterbatasan gerak
a. Berikan aktivitas yang disesuaikan dengan pasien
b. Anjurkan keluarga dalam melakukan meningkatkan kemandirian pasien
c. Anjurkan pasien untuk beraktivitas sehari-hari dalam keterbatasan pasien
d. Kolaborasi dalam pemberian obat
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana
tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus
3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah/operasi
a. Pantau tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu.
b. Observasi penyatuan luka, karakter drainase, adanya inflamasi
c. Observasi terhadap tanda/gejala peritonitas, misal : demam, peningkatan
nyeri, distensi abdomen.
d. Pertahankan perawatan luka aseptik, pertahankan balutan kering.
e. Lakukan perawatan terhadap prosedur infasif seperti infus, kateter,
drainase luka dll.
f. Berikan obat-obatan sesuai indikasi : Antibiotik, misal : cefazdine (Ancel)
Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana
tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus
4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya
5. Kaji tingkat Kecemasan klien
6. Jelaskan setiap prosedur tindakan yang akan diberikan
7. Beri dorongan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha
Esa
8. HE klien tentang penyakitnya
Pada rencanan tindakan diatas tidak terjadi kesenjangan dimana rencana
tindakan yang ada di teori dilakukan pada kasus
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
D. Pelaksanaan
Dari keempat diagnosa yang ada, semua intervensi yang ada pada
tinjauan kasus telah dilaksanakan. Tidak ada hambatan yang dirasakan
penulis pada pelaksanaan sebab klien dan keluarga mau bekerjasama dan
kooperatif dalam pemberian tindakan keperawatan tetapi untuk kelengkapan
alat masih kurang dan waktu yang terbatas, namun hal ini dapat teratasi
walaupun hanya menggunakan alat yang terbatas yang tersedia di rumah
sakit atau di ruang perawatan tersebut dan dalam pemberian tindakan tetap
melaksanakan prinsip teknik antiseptik sesuai dengan teori.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan yang
mana meliputi pencapaian tujuan keperawatan :.
1. Nyeri berhubugan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
Masalah ini tidak teratasi, hal ini dapat dilihat dari data yang
diperoleh dimana klien mengatakan masih nyeri dan ekspresi wajah klien
tampak meringis.
Hal ini disebabkan oleh :
a. Tidak cukup waktu bagi penulis dalam penuntasan masalah nyeri pada
kasus ini
b. Tidak maksimalnya perawatan yang diberikan karena fungsi kolaborasi
tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
Kedua hal tersebut alternatif pemecahan masalah yang bisa diambil
adalah :
Perlunya efektivitas waktu dari perawat dalam melaksanakan semua
impelementasi keperawatan sesuai rencana keperawatan yang telah dibuat
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik /
keterbatasan gerak
Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari
data klien mengatakan sudah bisa bangun dari tidurnya.
3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan insisi bedah / operasi
Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari
luka klien sudah mengering
4. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya
Teratasi pada tanggal 10 Agustus 2010, hal ini dapat dilihat dari
luka klien mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan keadaannya
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
BAB V
PENUTUP
Setelah menguraikan tinjauan teori dan tinjauan kasus serta perbandingan dari
keduanya dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien Ny “H“ Dengan
Gangguan Sistem Pernapasan Bronchopneumonia di Ruang Perawatan Gelatik
RS. Bhayangkara Mappa Oudang Makassar dari tanggal 02 – 04 Agustus 2010,
maka penulis dapat menarik kesimpulan dan saran – saran :
A. Kesimpulan
1. Pada pengkajian data yang ditemukan dalam teori tapi tidak ditemukan
dalam kasus yaitu :
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan terkumpulnya eksudasi
dan meningkatkan produksi mucus.
b. Hipertermia berhubungan dengan infeksi.
c. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan,
akibat hipertermia.
d. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien.
e. Perubahan pola tidur berhubungan dengan batuk.
2. Diagnosa perawatan yang muncul pada Ny “H“ adalah :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan secret.
b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat.
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakitnya.
3. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan mengacu pada masalah keperawatan
penyakit yang muncul dengan berpedoman pada teori dan tetap
memperhatikan kondisi klien, fasilitas yang ada dan kebijakan rumah sakit.
4. Dari evaluasi keperawatan, masih ada beberapa masalah yang belum teratasi
B. Saran
1. Diharapkan pada pihak Rumah Sakit terutama perawat dalam
mengumpulkan data menggunakan berbagai sumber informasi dengan
menggunakan teknik seperti: wawancara, observasi, pengkajian fisik dan
dokumentasi, agar data yang dikumpulkan akurat dan komprehensif,
sehingga proses pengkajian dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
2. Diharapkan kepada perawat agar tetap memperhatikan respon klien yang
berbeda-beda terhadap masalah kesehatan melalui pengkajian bio-
psikososial-spiritual yang komprehensif.
3. Dalam memberikan perencanan, tindakan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi klien, sehingga implementasi dapat terlaksana dengan baik.
4. Perawatan tidak kalah dengan pengobatan karena bagaimanapun
teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna, maka
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
penyembuhan yang diharapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu perlu
diberi penjelasan pada orang tua atau keluarga mengenai manfaat dan
pentingnya perawatan, untuk mencapai kualitas hasil keperawatan secara
optimal.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E, dkk, 2000, Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan. Jakarta. EGC.
Doenges M. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakart
Luca Lazzarini, Jon Mader, dan Jason Calhoun. 2004. Journal Hernia inguinal.
Masnjoer Arif. (2005). Kapita Selekta Kedokteran (Edisi 3). Jakarta, Penerbit Media
Aescualpius. EGC.
Sjamsuhidajat R. (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta
Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8). Vol.
EGC. Jakarta.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. (Edisi 3).
EGC. Jakarta.
http://www.medicastore.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2010.
http://www. medlinux.blogspot.com, Diakses 11 Agustus 2010
http://www.depkes.or.id. Diakses 11 Agustus 2010
http://www.ejbjs.org diakses 5 Agustus 2010.
Anugrah Putra Dewa Hernia Inguinal
Blog’s
top related