diagnosa keperawatan
Post on 12-Dec-2015
249 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
II. ANALISA DATANO DATA MASALAH ETIOLOGI1. DS :
Klien mengatakan nyeri pada abdomen atas (epigastrium)
Klien mengatakan nyeri pada abdomen karena tidak ada makan
Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
Klien mengatakan nyerinya bisa berjam-jam
Klien mengatakan nyeri saat abdomennya ditekan
DO:
Klien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri 3 (berat)
Nyeri akut Iritasi pada mukosa lambung
2. DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengatakan hanya menghabiskan 5 sendok makan
Klien mengatakan mual
DO :
Mukosa bibir klien tampak kering
Abdomen terdengar hipertimpani
Data Antropometrik
BB : 50 kgTB : 165 cmLLA : 23 cm
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Anoreksia
3. DS : Intoleransi aktivitas Tirah baring/ imobilisasi
Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat beraktivitas sendiri
DO :
Klien tampak lemah dan terbaring ditempat tidur
Skala aktivitas 2
Prioritas Masalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritsi pada mukosa lambung.2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia.3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi.
III. PERENCANAAN
NO
HARI/ TANGGAL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Senin, 23 Agustus2010
Nyeri b.d Iritasi pada mukosa lambung ditandai dengan
Klien mengatakan nyeri pada abdomen atas (epigastrium)
Klien mengatakan nyeri pada abdomen karena tidak ada makan
Klien mengatakan nyerinya
Nyeri akut teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :
Klien tidak lagi merasa adanya nyeri
Klien tidk lagi tampak meringis kesakitan
la nyeri 0
1. Kaji status nyeri
1. Observasi TTV
1. berikan kompres hangat
1. berikan posisi nyaman
1. kolaborasi dengan pemberian obat analgetik
2. berguna dalam pengawasan kefektifan obat dan kemajuan penyembuhan.
seperti ditusuk-tusuk
Klien mengatakan nyerinya bisa berjam-jam
Klien mengatakan nyeri saat abdomennya ditekan
Klien tampak meringis kesakitan
Skala nyeri 3 (berat)
3. mengetahui pengaruh nyeri terhadap TTV
4. Meningkatan peredaran darah dengan vasodilatasi dapat mengurangi rasa nyeri
5. posisi yang cepat membuat nyeri tida terasa
6. mengurangi rsa nyeri/ dapat terkontrol
2. Senin, 23 Agustus2010
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Anoreksia ditandai dengan
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Klien mengatakan hanya menghabiskan 5 sendok makan
Klien mengatakan mual
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :
Klien mengatakan menghabiskan porsi makanan yang disediakan RS
Klien mengatakan tidak mual lagi
Mukosa
1. Kaji status nutrisi
1. Timbang BB tiap hari
1. Ajarkan makan sedikit tapi sering
1. kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi
1. menunjukkan faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
2. membantu mementukan keseimbangan cairan
3. dapat menurunkan asam lambung
4. menganalisa penyebab melaksanakan intervensi
Mukosa bibir klien tampak kering
Abdomen terdengar hipertimpani
bibir tampak lembab
Abdomen terdengar timpani
3 Senin, 23 Agustus2010
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi ditandai dengan
Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat beraktivitas sendiri
Klien tampak lemah dan terbaring ditempat tidur
Skala aktivitas 2
Intoleransi aktivitas teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :
Klien dapat beraktivitas secara mandiri
Klien tidak lagi tampak lemah
Skala aktivitas 0
1. kaji tingkat toleransi aktivitas
2. berikan lingkungan yang tenang
3. anjurkan untuk membatasi aktivitas dan melakukan perawatan sesuai kebutuhan
4. untuk mengetahui seberapa besar toleransi klien dalam beraktivitas
5. meningkatkan periode istirahat klien shingga meminimalisis kelelahan
6. aktivitas yang berlebihan mengakibatkan kelelahan dan proses penyakit.
Analisa data
Data Etiologi MasalahData subyektif :
Ø Seminggu tidak BAB, kebiasaan BAB tiga kali sehari
Data obyektif :
Inspeksi : pembesaran abdomen
Palpasi : perut terasa keras, ada impaksi feses
Perkusi : redup Auskultasi : bising
usus tidak terdengar
Pola BAB tidak teratur
Eliminasi feses tidak lancar
konstipasi
Kontipasi
Data Subjektif:
Ø Klien tidak nafsu makan
Data Objektif:
Ø Bising usus tidak terdengar
Sulit BAB
Perut terasa begah
Nafsu makan menurun
Menurunnya intake makanan
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Data Subjektif
Ø Keluhan nyeri dari pasien
Data Objektif
Ø Perubahan nafsu makan
konsistensi tinja yang keras
sulit keluar
Akumulasi di kolon
Nyeri anbdomen
Nyeri akut
2. Diagnosa
1. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan3. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen
3. Intervensi dan Rasional
1. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur
Tujuan: pasien dapat defekasi dengan teratur (setiap hari)
Kriteria hasil :
Ø
Intervensi RasionalMandiri
Tentukan pola defekasi bagi klien dan latih klien untuk menjalankannya
Atiur waktu yang tepat untuk defekasi klien seperti sesudah makan
Berikan cakupan nutrisi berserat sesuai dengan indikasi
Berikan cairan jika tidak kontraindikasi 2-3 liter per hari
Kolaborasi
Ø Pemberian laksatif atau enema sesuai indikasi
Ø Untuk mengembalikan keteraturan pola defekasi klien
Ø Untuk memfasilitasi refleks defekasi
Ø Nutrisi serat tinggi untuk melancarkan eliminasi fekal
Ø Untuk melunakkan eliminasi feses
Ø Untuk melunakkan feses
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan
Tujuan: menunjukkan status gizi baik
Kriteria Hasil:
Ø Toleransi terhadap diet yang dibutuhkan
Ø Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal
Ø Nilai laboratorium dalam batas normal
Ø Melaporkan keadekuatan tingkat energi
Intervensi RasionalMandiri
Buat perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam jadwal makan.
Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien dari rumah.
Tawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi
Pastikan diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi.
Pastikan pola diet yang pasien yang disukai atau tidak disukai.
Pantau masukan dan pengeluaran dan berat badan secara periodik.
Kaji turgor kulit pasien
Kolaborasi
Observasi
Pantau nilai laboratorium, seperti Hb, albumin, dan kadar glukosa darah
Ajarkan metode untuk perencanaan makan
Health Edukasi
Ø Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal
top related