asuhan keperawatan pada tn. m
Post on 18-Jan-2016
77 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. U DENGAN MASALAH UTAMA
HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG ANTAREJA RUMAH SAKIT
DR. MARZOEKI MAHDI BOGOR
LAPORAN KASUS
NURFRIANI ELLA KUSUMAWANTI
NIM : 043313214020
PRODI NERS KEPERAWATAN
STIKES KHARISMA KARAWANG
TAHUN 2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN AKIBAT SKIZOFERNIA PARANOID
DI RUANG ANTAREJA RUMAH SAKIT DR. MARZOEKI MAHDI BOGOR
I. Identitas klien
Inisial : Tn. M
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal pengkajian : selasa, 11-02-2015
No. RM : 018470
II. Alasan masuk
Pasien diantar keluarga ke RSJ.Dr. Marzoeki Mahdi Bogor 18-01-2015 jam 16.00
karena pasien mengamuk, marah-marah, bicara sendiri tertawa sendiri, sulit tidur,
mengancam, putus obat.
III. Faktor predisposisi
Pasien pernah mengalami gangguan Jiwa sebelumnya pada tahun 1986, dan 2011
di bawa ke RSJ.Dr. Marzoei Mahdi Bogor. Dengan keluhan yang sama:
mengamuk, marah-marah, bicara sendiri tertawa sendiri, sulit tidur, mengancam,
putus obat.
Masalah keperaawatan :
Penatalaksanaan regiman obat an efektif.
RPK
Halusinasi
Paman pasien juga sama mengalami sakit jiwa sering marah-marah, dan
mengamuk, pasien memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
yaitu tabrakan sehingga kakinya harus di pasang pen.
IV. Aspek fisik
a. Tanda vital : TD= 140/90 N= 80 x/m S= 36,8 C P= 20 x/menit
b. Ukur : TB= 172 cm BB= 58 kg
c. Keluhan fisik : terdapat luka pada eskremitas bawah bagian kiri.
V. Aspek psikososial
1. Genogram (berikut penjelasanya)
= laki-laki
= perempuan
= garis keturunan
= pasien
Keterangan :
Pasien tinggal dengan kakak perempuanya pengambilan keputusan oleh suami
kakaknya, pola komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Yang paling pasien sukai dari tubuhnya adalah matanya karena matanya
indah, pasien tidak menyukai kakinya karena pernah patah tulang hingga
saat ini menganggu jalan.
b. Identitas
Pasien merasa puas dengan dirinya sebagai laki-laki, cara berpakaian
pasien wajarnya seorang laki-laki.
c. Peran
Karena pasien belum menikah pasien seorang adik, dan anak ke3 dari 3
bersaudara.
d. Ideal diri
x
Pasien mengatakan ingin cepat pulang, kurang interaksi dengan orang
lain, suka menunduk saja apabila ditanya, terkadang juga tidak mau
menjawab.
e. Harga diri
Pasien merasa dirinya tidak dianggap dikeluarganya, pasien tidak merasa
malu di rawat di ruang Antareja.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang sangat berarti bagi pasien adalah kakak perempuanya, karena
kedua orang tuanya sudah meninggal orang terdekat adalah kakaknya.
b. Pasien tidak aktif dalam masyarakat, pasien mengatakan lebih senang tidur,
dan mondar-mandir dari pada bersama teman-temanya.
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain, pasien sering menunduk, dan
berbicara sendirian.
Masalah keperawatan : isolasi sosial, HDR
4. Spiritual
Pasien beragama islam, pasien mengatakan dirinya sering berzikir, dan berdo’a saja.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
VI. Status mental
1. Penampilan pasien berpakaian tidak rapih, kancingnya belum dikancingkan satu.
2. Pasien berbicara lambat, membingungkan, kontak mata pasien kurang, kadang-
kadang pasien operatif kadang-kadang pasien menarik diri.
Masalah keperawatanya :
3. Aktivitas motorik
Pasien mengatakan lesu dan lemas seluruh tubuhnya, ingin tidur terus dikamarnya,
pasien selalu mengerakan mulutnya/ grimasem.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
4. Afek
Afek labil terkadang pasien diajak berkomunikasi diam saja, terkadang berbicara
berapi-api, mata melotot, sambil tangan diangkat-angkat ke atas
Masala keperatan : RPK
5. Interaksi saat wawacara
Kontak mata pasien kurang, terkadang pasien tidak mau menatap ataupun
merespon saat diajak bicara.
Masalah keperawatan : HDR
6. Persepsi
Pasien mengatakan berbicara bahwa dirinya sedang berbicara dengan banyak
temanya
Masalah keperawatan : halusinasi
7. Isi pikir
Pasien mengatakan bahwa dirinya menganggap bahwa kakinya hilang, tidak bisa
berjalan, kakinya tidak kenapa-kenapa hanya luka kecil.
Masalah keperawatan : waham somatik
8. Proses fikir
Pasien berbicara berbelit-belit namun masih sampai pada tujuanya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
9. Tingkat kesadaran
Tingakat kesadaran pasien baik pasien tidak mengalami disorientasi ruang,
tempat dan waktu juga orang.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
10. Memori
Daya ingat klien juga baik, daya ingat jangka panjang dan pendek baik tidak
terjadi Konfabulasi.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi dan berhitung pasien normal dan baik.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
12. Kemampuan menilai
Kemampuan penilaian dan analisa pasien baik, pasien dapat menjelaskan maksud
dari sebuah gambar di tv.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
13. Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari penyakitnya, pasien menerima penyakitnya dengan
baik, dan semangat untuk cepat sembuh, dan cepat pulang.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
14. Kebutuhan persiapan pulang
a. Pasien mengatakan mandi 2x sehari, menggosok gigi saat mandi menggunakan
odol, setelah pasien BAB dan BAK pasien membersihkanya dengan baik.
b. setelah mandi pasien berpakaian dengan benar, minum obat sesuai obat yang
diberikan perawat setelah makan.
c. Lama waktu tidur siang pasien 2-3 jam.
d. Pasien belum bisa menyebutkan apa saja obat yang diminumnya, dan reaksi
obatnya.
e. Sistem pendukung bagi pasien adalah keluarga, dan teman pasien. Kegiatan yang
mampu pasien lakukan dirumah membereskan kamar tidur, menyapu, mengepel,
mencuci pakaian sendiri. Kegiatan pasien diluar rumah yang dapat pasien lakukan
berolah raga diluar, berbelanja keperluanya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
VII. Mekanisme koping
a. Adaktif
Mekanisme adaptif yang sudah dapat pasien lakukan adalah cara menghardik.
b. Maladaktif
Pasien mondar-mandir dan senang menyendiri
Malasah keperawatan : tidak ada masalah
VIII. Aspek medik
Diagnosa medik : sizofrenia paranoid
Terapi medik : CPZ (chlorpromazine) 1x1
HP (haloperidol) 3x1
THP (tpyhexilpendil) 3x1
1. Daftar masalah keperawatan
a. halusinasi
b. sosialisasi
c. Resiko Perilaku kekerasan
d. HDR
2. Analisa data
No Tanggal Data Masalah keperawatan
Paraf
1. 11/02/2015 Ds :- Pasien mengatakan bahwa
dirinya suka bicara sendiriDo :
- Pasien terlihat bicara sendiri- Melamun- Mondar-mandir- Tertawa- tertawa sendiri
Halusinasi
2. 12/02/2015 Ds :- Pasien ingin merokok minta
merokok sambil matanya melotot-melotot
Do :- Berbicara sambil melotot- Bicara dengan suara yang keras- Bicara sambil marah-marah
RPK
3. 12/02/2015 Ds :- Pasien mengatakan tidak mau
berinteraksi.Do :
- Pasien hanya diam saja saat ditanya
- Pasien tidak mendengarkan
Isolasi sosial
saat diajak bicara- Kontak mata pasien tidak ada
4. 12/02/2015 Ds :- Pasien mengatakan senang
berbicara sendiriDo :
- Pasien terlihat melamun- Pandangan pasien kosong- Pasien sering bicara sendiri- Lebih sering tiduran dari pada
berkumpul- Diajak berinteraksi tidak mau
HDR
3. Pohon masalah
RPK
ISOLASI SOSIAL
HDR
4. Daftar diagnosa keperawatanya
a. Resiko perilaku kekerasan
b. Halusinasi pendengaran
c. Isolasi sosial
d. Harga diri rendah
e. Defisit perawatan diri
5. Diagnosa keperawatan berdasarkan pioritas
a. Halusinasi pendengaran
b. Isolasi sosial
c. HDR
HALUSINASI PENDENGARAN
d. DPD
e. RPK
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI
Nama Klien : Tn. M Dx. Medis : Skizofrenia Paranoid
Ruangan : Antareja No. RM : 0818470
NoDx
DxKeperawatan
PerencanaanTujuan KriteriaEvaluasi Intervensi Rasional
2 Gangguan sensori persepsi halusinasi (lihat / dengar / penghidu / raba / kecap)
TUM : klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminyaTUK 1 : kliendapatmembinahubungansalingpercaya
1. Setelah 1x interaksi klien menunjukan tanda – tanda peercaya kepada perawat :- Ekspresiwaja
hbersahabat- Menunjukkan
rasa senang- Ada
kontakmata- Mau
berjabattangan
- Mau
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik- Sapa klien dengan
ramah baik verbal maupun non verbal
- Peerkenalkannama, namapanggilandantujuanperawatberkenalan
- Tanyakannamalengkapdannamapanggilan yang disukaiklien
- Buatkontrak yang jelas- Tunjukan sikap jujur
dan menepati janji
1. Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan selanjutnya
Page 10Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
menyebutkannama
- Mau menjawabsalam
- Mau dudukberdampingandenganperawat
- Bersediamenggungkapkanmasalah yang dihadapi
setiap kali interaksi- Tunjukan sikap empati
dan menerima apa adanya
- Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
- Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
TUK 2 :Klien dapat mengenal halusinasinya
2. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan :- Isi- Waktu- Frekuensi- Situasi dan
kondisi yang menimbulkan halusinasi
Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
Observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya ( dengar / lihat / penghidu / raba / kecap )
- Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu ( halusinasidengar / lihat / penghidu / raba / kecap )
- Jika klien menjawab ya tanyakan apa yang sedang dialaminya
- Katakan bahwa perawat percaya bahwa klien mengalami hal tersebut namun perawat sendiri
Kontak sering dan singkat dapat membina hubungan saling percaya dan dapat memutuskan halusinasiUntuk mengenali halusinasi
Page 11Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
tidak mengalaminya dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi
- Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama
- Katakan bahwa perawat aka n membantu klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentangadanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien- Isi, waktu dan
frekuensi terjadinya halusinasi ( pagi, siang, sore malam atau sering dan kadang – kadang
- Situasi dan kondisi yang mennimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
Dengan mengetahui waktu, isi, frekuensi munculnya halusinasi mempermudah tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan perawat
3. Setelah 2x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.Diskusikan dengan klien apa yang
Page 12Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
mengalami halusinasi :- Marah- Takut- Sedih- Senang- Cemas- jengkel
dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila klien meniikmati halusinasinya.
TUK 3 :Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1 setelah 2x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya
3.2 setelah 2x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi
3.3 setelah 2x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
3.4 setelah 2x interaksi klien melaksanakan
3.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidir, marah, menyibukan diri dll )3.2 Iskusikan cara yang digunakan klien- jika cara yang digunakan adapun beri pujian- jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan3.3 diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi- katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (“saya tidak mau dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saathalusinasi terjadi)- menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk m,enceritakan tentang halusinasinya- membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun-meminta keluarga/teman/perawat
Untuk mengidentifikasi halusinasi klien
Upaya untuk memutuskan halusinasi sehingga tidak berlanjut
Memberikan kesempatan kepada klien untuk mencoba cara yang telah dipilih
Page 13Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya
3.5 setelah 2x pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok
menyapa jika sedang berhalusinasi3.4 bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya3.5 beri kesempatan untukm melakukan cara yang dipilih dan dilatih3.6 pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian3.7 anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi
Stimulasipersepsidapatmengurangiperubahaninterpensirealita/ akibathalusinasi
TUK 4Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
4.1 setelah 4x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat4.2 setelah 4x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala proses terjadinya halusinasi dan tindakan untuk mengendalikan halusinasi
4.1 buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (wakttu,tempat dan topik)
4.2 diskusikan dengan: keluarga (pada saat pertemuan keluarga / kunjungan rumah)- pengertian halusinasi- tanda dan gejala halusinasi- proses terjadinya halusinasi- Cara yang dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi- obat-obat halusinas- cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan birkan sendiri,
Untuk mendapatkan bantuan keluargauntuk mengontrol halusinasinya
Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang halusinasi
Page 14Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
makan bersama, bepergianj bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)- beri informasi waktu kontrol kerumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi dirumah.
TUK 5:Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
5.1 setelah 3x interaksi klien menyebutkan:-manfaat minum obat- kerugian tidak minum obat-nama, warna, dosis, efekterapidanefeksampingobat5.2 setelah interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar5.3 setelah interaksi klioen menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
5.1 diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping penggunaan obat
5.2 pantau klien saat penggunaan obat
5.3 beri pujian jila klien menggunakan obat dengan benar5.4 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter5.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
Dengan menyebutkan dosis, manfaat, frekuensi obat diharapkan klienmelaksanakan program pengobatan
Menilai kemampuan klien dalam pengobatannya sendiriDengan mengetahui dosis, manfaat, frekuensi obat diharapkan klien melaksanakan program pengobatan
Page 15Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Nama klien : Tn. M Dx. Medis : Skizophrenia paranoid
Ruangan : Antareja No. CM : 0818470
No. Dx
DX. Keperawata
n
Perencanaan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional2. Isolasi sosial TUM : Klien dapat
berinteraksi dengan orang lainTUK :1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya dengan perawat.
1. Setelah 1x interaksi klien menunjukan tanda-tanda, percaya kepada/terhadap perawat : Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia menceritakan
perasaanya Bersedia
mengungkapkan peraanya
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan : Beri salam setiap kali
berinteraksi. Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
Tanyakan nama dan panggilan nama kesukaan klien.
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang di hadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan ungkapan perasaan
klien dengan empati.Penuhi kebutuhan dasar klien.
Hubunan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya
Page 16Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
2.1 Setelah 2x interaksi klien dapat menyebutkan minimal satu pwnyebab menarik diri Diri sendiri Orang lain lingkungan
2.1. tanyakan pada klien tentang : orang yang tinggal
serumah/teman sekamar klien
orang yang paling dekat dengan klien dirumah/diruangperawatan.
Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
Orangg yang tidak dekat dengan klien dirumah/diruang perawataan.
Apa yang membuat klien tidak deka dengan orrang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain.
2.2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tiak mau bergaul dengan orang lain
2.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaas.
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan klien alam keluarga.
Untuk mendapatkan data dan menaggulangi isolasi sosial
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien.
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri
3. Setelah 2x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntngan brhubungan social misalnya.
1.1. tanyakan pada klien tentang: manfaat hubungan social kerugian menarik diri.
1.2. Diskusikan bersama klien tentang maanfaat berhubungan social dan kerugian menarik diri.
1.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
Untuk mengetahui pengetahuan klien tentang isolsi social
Agar klien tahu kegunaan interaksi sosial.
Untuk menambah harga
Page 17Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
mengungkapkan perasaanya diri klian.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
Setelah 2x interaksi klien dapat menyebutkan keunungan berhubungan social misalnya:
Banyak teman Tidak kesepian Bisa diskusi Saling menolong
Dan kerugian menarik diri, misalnya:
Sendiri Kesepian Tidak bisa diskusi
Setelah 2x interaksi klien dapat menjelaskan perasaanya setelah berhubungan social dengan orang lain
Orang lain kelompok
1.1. observasi prilku klien saat berhubungan social
1.2. beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan atau berkomunikasi dengan: perawat lain klien lain. kelompok
1.3. libatkan klien dalam terapi aktifitas kelompok social.
1.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat di lakukan untuk menungkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
1.5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah di buat
1.6. Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulanya melalui aktifitas yang di laksanakan
Melihat kemampuan klien untuk berinteraksi sosial.
Agar klien termotivasi untuk berinteraksi
Agar klien merasa berarti dalam kelompok
Untuk keteraturan dalam berinteraksi
Agar klien terbiasa dalam berinteraksi
Agar klien termotivasi untuk berinteraksi
5. Klien manpu menjelaskan perasaanya setelah berhubungan sosial
5. Setelah 2x interaksi klien dapat menjelaskan perasaanya setelah berhubungan social dengan: Orang lain kelompok
5.1 diskusikan dengan klien tentang perasanya setelah berhubungan social dengan:
orang lain kelompok
5.2 beri pujian terhadap kemampuan
Meengetahui keinginan klien untuk berinteraksi social
Menambah ras percaya diri
Page 18Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
klien mengungkapkan perasaanya. untuk berinteraksi.
1. Klien dapat dukungan keluarga dalm memperluas hubungan social.
1.1. Setelah pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang:
Pengertian menarik diri Tanda dan gejala menaik
diri Penyebab dan aibat
menarik diri Rencana merawat klien
menarik diri
1.2. Setelah pertemuan keluarga dapat mempraktekan cara merawat klien menarik diri.
6.1 diskusikan pentingnya peran serta sebagai pendukung untuk mengatasi menarik diri.
6.2 diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatai perilaku menarik diri.
6.3 Jelaskan kepada keluarga tentng : Pngertian menarik diri Tanda dan gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri. Cara merawat klien menrik diri
6.4 latih keluarga cra merawat klien menarik diri.
6.5 Tanyakan perasaaan keluarga setelah mencoba cara yang di latihkan.
6.6 Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
6.7 Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatanya erawat klien di rmah sakit.
Ketrlibatan keluarga sangat mendukung terhada proses perubahan perilaku klien
2. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
2.1. setelah 2x interaksi klien dapat menyebutkan:
7.1. diskusikan dengan klien maanfaat dan kerugian minum obat,nama,warna,dosis,cara efek terapi dan efak samping penggunaan obat.
Dengan mengetahui dosis,prekwensi, dan maanfaat obat di harapkan klien melaksanakan program penhgobatan
Page 19Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
2.2. setela 1 interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan oat dengan bear.
2.3. Setelah 1x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
7.2 pantau klien saat penggunaan obat
7.3 beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.
7.4 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter
7.5 anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan
Menilai kemampuan klien dalam mengelola pengobatanya sendiri
Dengan mengetahui efek sampng obat, klien akan mengetahuiapa ang harus di lakukan setelah minum obat
Program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana
Dengan mengetahui prinsip 5 benar penggunaan obat, maka kemandirian klien untukpengobatan dapat di tingkatkan secara bertahap.
Page 20Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Nama : Tn. M Dx Medis: Skizophrenia paranoid
Ruang : Antareja No RM : 081470
No. DX
DiagnosaKeperawatan
Perencanaan Intervensi RasionalTujuan Kriteria Evaluasi
1 Perilaku kekerasan
TUMKlien dapat mengontrol perilaku kekerasan
TUK1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
1. Setelah 1x interaksi klien menunjukan tanda-tanda percaya kepada perawat: Ekspresi wajah
bersahabat Menunjukan rasa
senang Ada kontak mata Mau berjaba
tangan Mau
menyebutkan nama
Mau menjawab salam
Mau duduk berdampingan dengan perawat
Bersedia mengungkapkan
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik: Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal Perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien Buat kontrak yang jelas Tunjukan sikap jujur, dan menepati janji
setiap kali interaksi Tunjukan sipat empati dan menerima apa
adanya Beri perhatian pada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien.
1. Bila sudah terbina hubungan saling percaya diharapkan klien dapat kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.
Page 21Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
masalah yang dihadapi
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab kekerasan
Setelah 1 kali interaksi klien dapat menyebutkan perilaku kekerasan
Diejek, diremehkan, diganggu, merasa terganggu
Bantu klien mengungkapkan perasaanya Bantu klien mengungkapkan penyebab
timbulnya marah (oranglain, situasi/diri sendiri)
Mengetahui kondisi klien saat itu dan mengurangi tekanan kemarahan klien
Dengan mengidentifikasi penyebab marah, maka dapat mengantisipasi munculnya factor penyebab
Page 22Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
3. klien dapat mengidentifikasikan tanda-tanda perilaku kekerasan
Setelah 1 kali interaksi klien dapat mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan :
Ingin memukul, memaki, mengamuk dan mengancam
Anjurkan klien mengungkapkan hal yang dialami dan dirasakan saat jengkel/marah
Observasi tanda perilaku kekerasan Diskusikan dengan klien tanda-tanda
perilaku kekerasan
Dengan mengidentifikasi perubahan fisik, maka dapat mengetahui tanda dan gejala marah
Menyamakan persepsi bahwa hal tersebut terjadi dan ada pada klien
4. klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Setelah 1 kali interaksi klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan :
Memaki, mengancam, merusak barang
Anjurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Bantu klien untuk bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
Diskusikan bersama klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya selesai
Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang digunakan klien
Identifikasi cara klien dalam mengungkapkan perilaku kekerasan
Mempermudah perawat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan saat marah
Memberikan wawasan yang baru bagi klien terhadap tindakan yang maladaptive
Bantu klien dalam mengidentifikasi kerugian dari cara yang dilakukan
Page 23Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
5. klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Setelah 1 kali interaksi klien dapat mengidentifikasi dan mengungkapkan akibat perilaku kekerasan yang biasa dilakukan:
Dimusuhi, dimarah-marahi, dikurung dirumah
Diskusikan dengan klien akibat cara yang dilakukan
Tanyakan apakah klien ingin belajar cara yang baru dan sehat
Menyamakan persepsi dalam merespon perilaku yang salah
Membantu klien mencari cara yang terbaik
6. Klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan
Setelah 1 kali interaksi klien dapat mengidentifikasi cara yang konstruktif dalam merespon kemarahannya:
Mampu menjelaskan kembali dua dari empat cara marah yang sehat
Tanyakan pada klien apakah dia mengetahui cara lain yang lebih sehat
Beri reinforcement positif jika klien mengetahui cara lain yang sehat
Diskusikan dengan klien cara lain yang sehatn:(secara fisik: tarik nafas dalam jika Sedang kesal atau memukul bantal atau olahraga atau kerjaan:memerlukn tenaga).- Secara verbal:katakan bahwa anda
sedang kesal/tersinggung/jengkel.saya marah,karna mamah tidak penuhi keinginan saya.
- Secara sosial,latihan dalam kelompok-kelompok secara marah yg sehat: latihan asertif,latihan manajemen prilaku kekerasaan
- Secara sepiritual: sembahyang,berdoa,atau ibadah lain: minta ke pada tuhan agar di beri ke sabaran dan mengadu
Identifikasi pengetahuan dan keinginan klien untuk melakukan cara yang sehat
Sebagai motivasi untuk melakukan perilaku yang sehat
Didapatkannya cara lain yang sehat akan membantu klien untuk mencari cara yang adaptif dalam mengekspresikan marahnya
Page 24Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
kepada-NYA bila sedang jengkel/kesal.
7. klien dapat mendemostrasikan prilaku yang terkontrol.
Setelah 1 kali interaksi klien dapat mendemonstrasikan prilaku yang terkontrol: Menampilkan secara
mengontrol marah secara fisik,verbal,sosial dan spiritual
Bantu klien memilih secara yang di sukai cocok dengan klien
Anjurkan klien menggunakan cara yang telah di pelajari pada saat klien jengkel/kesal.
Diskusi denngan klien manfaat cara yang telah di gunakan.
Berikan pujian atas ke berhasilan klien
Cara yang cocok akan membntu klien.
Praktek lebih tepat untuk mengetahui manfaat cara yang telah di lakukan.
Identifikasi adanya keuntungan dan kekurangan.
Membangkitkan motivasi dan minta klien
8.klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol prilaku kekerasaan.
Setelah 1 kali interaksi,keluarga dapat memberikan dukungan kepada klien dalam mengontrol prilakunya: Terlibat dalm
perawatan Bersedia mengontrol
pentalaksanaan pengobatan di rumah.
Mampu menjelaskan kembali 2 dari 4 cara marah yang sehat
Buat kontrak dengan keluarga pada saat membawa klien ke Rs
1. Pertemuan rutin dengan perawat.2. Pertemuan dengan keluarga.
Bantu keluarga mengidentifikasi kemampuan yang di miliki:
1. Siapa yang dapat di terima klien2. fasilitas yang di miliki di keluarga di
rumah. Jelaskan cara merawat klien pada keluarga
seperti cara marah yang sehat melalui fisik,verbal,sosial dan spiritual
Latihan keluarga cara merawat klien di rumah dan terapi pengobatan
Kejelasan waktu,tempat dan topik akan membantu keluarga untuk koopratif
Prilaku perlu di lakukakn secara bertahap
Memudahkan pemahaman dan penerimaan
Memberikan wawasan kepada keluarga dalam menggali kemampuan yang ada
Memberikan cara perawatan yang tepat mencegah cara yang salah atau kurang tepat
Membiasakan keluarga agar terlatih dalam pelaksanaan di rumah
Page 25Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
9. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Setelah…….x interaksi klien dapat menggunakan obat dengan benar baik jumlah, jenis, waktu dan dosis obat, serta manfaatnya :
Obat di minum sesuai aturan
Klien mengungkapkan perasaannya selama minum obat
Jelaskan obat yang harus diminum klien pada klien dan keluarga
Diskusikan manfaat minum obat dan kerugian minum obat tanpa ijin dokter
Jelaskan prinsip 5 benar obat :baca nama yang tertera di label obat, waktu, cara, dan kenali warna obatnya
Anjurkan klien minum obat dan minum obat tepat pada waktunya
Anjurkan klien melapor pada perawat atau dokter jika merasakan efek yang tridak menyenangkan
Beri pujian jika klien minum obat
Kejelasan akan membantu klien dan keluarga untuk melaksanakan tindakan yang benar
Dengan tahu manfaat dan kerugian keluarga dan klien akan lebih perhatian
Kejelasan akan membantu pelaksanaan tindakan yang benar
Waktu yang tepat didasari pada kerja dan efektifitas dan penggunaan obat
Efek obat yang diketahui lebih awal memudahkan penanganan akibat efek obat tersebut
Membangkitkan minat dan motivasi
Page 26Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
Page 27Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. M No. Rm : 018470
Ruang : Antareja Dx. Medis : Shizoprenia paranoid
No Pertemuan Hari/tanggal Implementasi Evaluasi1. 1 Selasa
11-02-2015Ds:- Klien mengtakan
bahwa dirinya sering berbicara sendiri.
Do:- Klien tampak
melotot- Klien berapi-api- Berbicara dengan
nada kerasT :- Lakukan lagi cara
menghardik pagi dan sore hari
RTL :- Latihan cara
menghardik pagi dan sore hari
S : Klien merasa senangO :- Klien sudah
mampu melakukan cara menghardik mandiri
- Kontak mata kurang
- Klien kurang kooperatif
A : klien mampu melakukan menghardik, R/untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggunya.P : ‘
- ingatkan klien cara menghardik,
- lanjut ke SP2 halusinasi/ becakap-cakap.
:2. 2 Rabu12-02-2015
Ds:- Klien mengatakan
dirinnya sering ngbrol sendiri.
Do :- klien menolak
berbicaraaa- kontak mata kemana-
mana- bericara sendiri- ketawa sendiriT :- Lakukan lagi cara
bercakap-cakap dengan orang lain.
RTL :- Latihan cara
bercakap-cakap, saat siang.
S :Klien merasa biasa saja, mendapatkan cara ke 2 untuk mengontrol halusinasinya
O :Klien dapat menyebutkan apa saja yang telah diajarkan
A :Klien bisa melakukan bercakap-cakap dengan temanya
P :- ingatkan pasien cara
menghardik- lanjutkan ke SP 1
Isolasi sosial
Page 28Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
3. 3 Kamis13-02-2015
Ds:- klien mau menjawab
pertanyaan lalu kemudian melihat bawah lagi
Do :- klien menolak
berbicaraan- kontak mata selalu ke
bawah- mondar-mandir.
T :- Latih cara
berkenalan dengan orang.
RTL :- Latihan cara
berkenalan dengan orang saat makan siang, makan malam.
S :Klien merasa biasa saja, mendapatkan cara ke 1 berkenalan
O :- Klien dapat
menyebutkan apa saja yang telah diajarkan.
- klien dapat berkenalan dengan orang lain.
A :- klien mampu
menerangkan kembali cara berkenalan
- klien mampu berkenalan
P :- ingatkan pasien
berkenalan dengan orang-orang disekitarnya.
- lanjutkan ke SP 1 RPK
4. 4 Sabtu14-02-2015
Ds:- klien berbicara mata
melotot-lototDo :- klien marah-marah
tidak mau diajak bicara karena ingin merokok
- semua orang dia mintain uang atau rokok
- mondar-mandir.
T :- Latih cara
mengendalikan marah dengan benar tarik napas dalam
RTL :- Latihan cara
S :Klien mengatakan bisa mengikuti tarik napas dalam.
O :- Klien dapat
menyebutkan apa saja yang telah diajarkan.
A :- klien mampu
melakukan tarik napas dalam.
P :- ingatkan pasien apa
bila marah tarik napas dalam
- lanjutkan ke SP 3 halusinasi
Page 29Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
menarik napas dalam saat marah
5. 5 Sabtu15-02-2015
Ds:- klien mengatakan
dirinya berbicara sendiri.
Do :- pasien tampak tiduran- klien mondar-mandir
saja dikamar
T :- latih kegiatan yang
telah di jadwalkan .
RTL :- Latihan cara
mencuci piring setelah makan
S :Klien ngatakan kapan-kapan mau melakukan kegiatan yang telah dijadwalkan.
O :- Klien melakukan
salah satu kegiatan yang telah dijadwalkan.
A :- klien mampu
menjadwalkan kegiatan.
P :- ingatkan pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
- lanjutkan ke SP 4 halusinasi dan SP 2 Isolasi sosial
Page 30Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. M No. Rm : 018470
Ruang : Antareja Dx. Medis : Shizoprenia paranoid
No Pertemuan Hari/tanggal Implementasi Evaluasi1. Halusinasi senin
16-02-2015Ds:- Klien mengtakan
bahwa dirinya sering berbicara sendiri.
Do:- Klien tampak
melotot- Klien berapi-api- Berbicara dengan
nada kerasT :- Lakukan lagi cara
menghardik pagi dan sore hari
RTL :- Latihan cara
menghardik pagi dan sore hari
S : Klien merasa bisa mebercakap-cakap dengan orang.O :- Klien sudah
mampu melakukan cara menghardik mandiri
- Kontak mata kurang
- Klien kurang kooperatif
A : klien mampu melakukan menghardik,.P : ‘
- ingatkan klien cara menghardik,
- lanjut ke SP2 halusinasi/ becakap-cakap.
:2. Halusinasi Selasa12-02-2015
Ds:- Klien mengatakan
dirinnya sering ngbrol sendiri.
Do :- klien menolak
berbicaraaa- kontak mata kemana-
mana- bericara sendiri- ketawa sendiriT :- Lakukan lagi cara
bercakap-cakap dengan orang lain.
RTL :- Latihan cara
bercakap-cakap, saat siang.
S :Klien merasa biasa saja, mendapatkan cara ke 2 untuk mengontrol halusinasinya
O :Klien dapat menyebutkan apa saja yang telah diajarkan
A :Klien bisa melakukan bercakap-cakap dengan temanya
P :- ingatkan pasien cara
menghardik- lanjutkan ke SP 2
monum obat.
Page 31Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
3. Halusinasi Rabu18-02-2015
Ds:- klien mengatakan
masih mendengar bisikan-bisikan
Do :- klien menolak
berbicaraan- kontak mata selalu ke
bawah- mondar-mandir.
T :- Latih minum obat
dengan baik 3x sehari
RTL :- Latihan cara
berkenalan dengan orang saat makan siang, makan malam.
S :Klien merasa biasa saja, mendapatkan cara ke 1 berkenalan
O :- Klien dapat
menyebutkan apa saja yang telah diajarkan.
- klien dapat berkenalan dengan orang lain.
A :- klien mampu
menyebutkan 1 obat saja
P :- ingatkan pasien
berkenalan dengan minum obatnya, kembali sp 2 halusinasi
4. Halusinasi Kamis19-02-2015
Ds:- klien dapat
mengatakan 1 obat yang diminumnya.
Do :- mondar-mandir- susah fokus- bicara sendiri
T :- Latih cara
meminum obat
RTL :- Latihan cara
menarik minum obat.
S :Klien mengatakan minum obat teratur
O :- Klien dapat semua
obatnya, yang jumlahnya ada 3.
A :- klien minum obat
teratur setelah makan
P :- ingatkan pasien
minum obat, lanjut ke SP 3
5. Halusinasi Juamt20-02-2015
Ds:- perawat mengatakan
Tn. M masih mendengar suara-suara,
Do :- terlihat tertawa
sendiri
S :Klien ngatakan kapan-kapan mau melakukan kegiatan yang telah dijadwalkan.
O :- Klien melakukan
Page 32Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
- berbicara sendiri- mondar-mandir terus
T :- latih kegiatan yang
telah di jadwalkan .
RTL :- Latihan cara
mencuci piring setelah makan
salah satu kegiatan yang telah dijadwalkan.
A :- klien mampu
menjadwalkan kegiatan.
P :- ingatkan pasien
melaksanakan kegiatan yang telah dijadwalkan.
- lanjutkan ke SP 4 halusinasi dan SP 2 Isolasi sosial
Page 33Renpra perubahan sensori persepsi halusinasi / PBL Keperawatan jiwa / STIKes Kharisma karawang
top related