3.litview rhinosinusitis akut

Post on 12-Aug-2015

48 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pembimbing : dr.Daniel Widjaja, Sp.THT-KL

Oleh : Inez M Gabriella S (2010.061.038)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA2011

Embriologi Wajah

Embriologi Hidung

Embriologi Sinus Paranasal

Akhir minggu ke-4, mulai tampak tonjol-tonjol wajah: Prominensia maxilla Prominensia mandibula Prominensia frontonasalis → bag. kanan&kiri menebal menjadi

plakoda nasal

5 Struktur Pembentuk Wajah :

Minggu ke-5, plakoda hidung invaginasi membentuk lubang hidung.

Jaringan yang mengelilingi masing-masing lubang membentuk tonjol hidung lateral dan medial

Gabungan tonjol hidung medial lengkung cuping dan ujung hidung.

Gabungan tonjol hidung lateral alae.

Minggu ke-6 lubang hidung bertambah dalam dan menembus ke mesenkim di bawahnya.

Membrana oronasalis memisahkan lobang hidung dari rongga mulut primitif : koana primitif → koana tetap.

Sinus paranasal berkembang sbg divertikula dinding lateral hidung, meluas ke dalam tulang maksila, ethmoid, frontal, sfenoid.

Sinus Maksilaris - Sinus Paranasal pertama yang terbentuk- Hari ke -65 awalnya berupa tunas sepanjang permukaan inferolateral ethmoidal pada kapsul nasal.

Sinus Ethmoidalis - Bulan ke-3 dan ke-4 evaginasi dinding lateral nasal.

Sinus maksilaris dan sinus ethmoidalis sejak lahir.

Sinus Frontalis dari sinus ethmoidalis anterior; usia 8 tahun ; hingga usia 25 tahun.

Sinus Sphenoid usia 8-10 tahun ; hingga akhir usia belasan atau awal 20-an.

HIDUNG

SINUS PARANASAL

Sinus paranasal adalah rongga udara di area wajah yang terhubung dengan hidung.

Sinus Maxillaris• Sinus paranasal yang terbesar.• Hanya sinus yang ditemukan sejak lahir.• Ostium di superior dinding medial sinus dan bermuara melalui

infundibulum ethmoid ke nasofaring.

Merupakan sinus yang paling mudah terinfeksi karena :• Dasar sinus dekat dengan akar gigi rahang atas • Ostium sinus lebih tinggi dari dasar sinus → drainage tergantung

dari gerak silia

Sinus Ethmoid• Sinus berbentuk piramid dan berongga-rongga.• Berdasarkan letak :

sinus ethmoid anterior bermuara ke meatus medius

sinus ethmoid posterior bermuara ke meatus superior• Merupakan sinus yg paling bervariasi dan dianggap penting

karena dapat menjadi fokus infeksi sinus lain

Di depan sinus ethmoid anterior adalah resesus frontal.

Di daerah ethmoid anterior, terdapat infundibulum.

Sinus Sphenoid• Pada dinding lateral sinus sphenoid dilewati oleh N.optikus dan

A.carotis interna.

Sinus Frontal• Dekat dengan mata dan ruang kranial.

• Bila terjadi inflamasi komplikasi serius a.l selulitis orbita, abses epidural/subdural, meningitis.

Kompleks Osteo Meatal ( KOM ) terdapat pada sepertiga tengah dinding lateral hidung, di meatus medius, ada muara-muara saluran dari sinus maxilla, sinus frontal, sinus ethmoid anterior.

KOM merupakan daerah yang rumit dan sempit.

Indra penghiduMenyiapkan udara inhalasi Paru-paruMempengaruhi refleks terhadap paru-

paruModifikasi bicara

Fungsi dari sinus paranasal :

- Respirasi

- Proteksi

Di dalam sinus mukosa yang bersilia

memproduksi mukus

Silia bergerak secara teratur mengalirkan lendir menuju ostium

akhirnya semua bermuara di nasofaring ( dekat tuba Eustachius )

>> anak-anak

Pria=Wanita

↓ di musim panas

Rhinosinusitisadalah: inflamasi hidung dan sinus paranasal

yang ditandai dengan adanya 2 atau lebih gejala, salah satunya harus

termasuk sumbatan/obstruksi/kongesti/pilek(sekret hidung anterior

/posterior)± Nyeri/tekanan wajah

± ↓/hilangnya penghidu

Dan salah 1 dari temuan nasoendoskopi :-Polip dan /

-Sekret Mukopurulen dari meatus media dan /-Edema/obstruksi mukosa di meatus media

Dan atau temuan CT:Perubahan mukosa di KOM dan/ sinus

EPOS Primary Care Guidelines : European Position Paper on the Primary Care Diagnosis and Management of Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2007

Virus Bakterio Streptococcus pneumoniaeo Haemophylus influenzaeo Branhamella catarrhaliso Streptokokus pyogeneso Staphylococcus aureus dan bakteri anaerob ( kronik ) Jamur

Pd keadaan immunocompromissed.plg banyak Candida sp. dan Aspergillus sp.

Faktor Host Genetik/Kongenital

*Kistik fibrosis*Sindrom Imotilitas Silia

Alergi/Kondisi imun/ Defisiensi gizi

Abnormalitas anatomi (septum)

Penyakit Sistemik Endokrin Metabolik Neuromekanisme Neoplasma Deformitas rangka Gangguan gigi geligi Benda Asing

Faktor Lingkungan Infeksivirus/bakteri/ jamur Trauma Bahan kimia/ polutan (co.

tembakau) Iatrogenik

-Obat-obatan-Pembedahan

Dingin/ panas/ lembab/ kering

Ballenger’s Head and Neck Surgery. Otolaryngology. 4th ed.

MAYOR

Nyeri/nyeri tekan wajah* Kongesti/rasa penuh wajah Sumbatan di hidung Sekret purulen postnasal Discharge Hiposmia/anosmia Purulen dalam rongga

hidung Demam hanya RS akut

MINOR

Sakit kepala Demam ( RS kronis) Halitosis Letih Nyeri gigi Batuk Nyeri/tekanan/rasa

penuh pada telinga

≥2 gejala mayoratau

1 gejala mayor & 2 gejala minor

Predisposisi: ISPA, alergi hidung kronik, BA, deviasi septum nasi, deformitas rahang-wajah (co. palatoskisis), gangguan gigi geligi.

Gejala: Demam, malaise, dan nyeri kepala reda dengan analgetik, wajah terasa bengkak,penuh, nyeri gigi pada gerakan kepala mendadak, khas: nyeri pipi tumpul dan menusuk (palpasi,perkusi), sekret mukopurulen,busuk.

Sering selulitis orbita.

Sering bersamaan dengan Rhinosinusitis maksilaris dan frontalis.

Gejala: Nyeri tekan antara kedua mata dan di atas jembatan hidung, sumbatan hidung.

Hampir selalu bersamaan dengan rhinosinusitis ethmoidalis anterior.

> Dewasa Gejala: tanda-tanda infeksi; khas: nyeri

kepala berlokasi di atas alis mata, pagi hari, memburuk menjelang tengah hari, perlahan mereda hingga menjelang malam; nyeri dahidisentuh, bengkak supraorbita.

Patognomonik: nyeri hebat di atas sinus terinfeksi (palpasi,perkusi)

Sangat jarang

Khas: Nyeri kepala mengarah ke verteks kranium

Gejala <12 mingguOnset tiba-tiba2/> gejala harus termasuk sumbatan/

kongesti/ obstruksi hidung/ pilek ( sekret hidung anterior/ posterior):± Nyeri/tekanan wajah± ↓/hilangnya pengidu

Akut rekuren interval bebas gejala

EPOS 2007

Anamnesis : gejala alergibersin, ingus encer seperti air, hidung gatal, mata gatal serta berair.

Rhinosinusitis Viral Akut ( common cold) gejala<10hari.

Rhinosinusitis non-Viral AkutPerburukan gejala setelah 5 hari/ menetap setelah 10 hari dengan lama sakit <12 minggu.

Ti

RHINOSINUSITIS

Gejala kurang dari 5 hari atau

membaik

Common Cold,Terapi

simptomatik

Gejala menetap atau

memberat setelah 5 hari

Sedang, Steroid topikal

Berat (demam/ nyeri berat),Antibiotik

dan steroid topikal

Tidak ada perbaikan

setelah 14 hari terapi,

Rujuk Spesialis

Ada perbaikan dalam 2 hari,

Lanjutkan terapi selam 7-

14 hari

Indikasi rawat/ rujuk • Edema periorbital• Diplopia• Ophtalmoplegia•Berkurangnya penglihatan•Nyeri frontal yang berat•Pembengkakan frontal•Tanda meningitis atau gejala neurologis fokal

Rhinosinusitis AkutDewasa

Tidak ada perbaikan

dalam 2 hari,Rujuk spesialis

Rhinosinusitis maksilaris - Antibiotik spektrum luas (amoksisilin, ampisilin atau ertitromisin+sulfonamid) ,alternatif : amoksisilin/as.klavulanat, sefaklor, sefuroksim, trimeptropim+sulfonamid.- Dekongestan(pseudoefedrin)ES. insomnia,

agitasi- Tetes hidung poten co.fenilefrinbbrp hari- Kompres hangat wajah- Analgetik co.aspirin- Gagal segera irigasi antrum

- Bila penyebabnya gigi geligi antibiotik,irigasi sinus, koreksi gangguan gigi.

Rhinosinusitis Ethmoidalis *Antibiotik sistemik*Dekongestan hidung*Obat semprot/tetes vasokonstriktor lokal*Gagaletmoidektomi

Rhinosinusitis frontalis akut-Antibiotik-Dekongestan-Tetes hidung vasokonstriktor-Gagal drainase sinus frontalis (teknik trepanasi)

Sinusitis: From microbiology to Management. 2006

RHINOSINUSITIS

Gejala kurang dari 5 hari atau

membaik

Common Cold,Terapi

simptomatik

Gejala menetap atau

memberat setelah 5 hari

Sedang, Apakah ada asma atau bronkitis

kronis

Berat (demam/ nyeri berat),

Tidak,Terapi

simptomatik

Ya, Pertimbangkan amoxicillin

oral

Toksik, sakit beratRawat inap,

Antibiotik IV

Indikasi rawat, nasal endoskopi, kultur, pencitraan, Antibiotik IV, dan atau pembedahan • Edema periorbital• Diplopia• Ophtalmoplegia•Berkurangnya penglihatan•Nyeri frontal yang berat•Pembengkakan frontal•Tanda meningitis atau gejala neurologis fokal

Rhinosinusitis AkutAnak

Nontoksik,

Berikan antibiotik

oralTidak ada perbaikan

dalam 2 hari,Rawat inap

Indikasi Kehilangan kemampuan

visual yang agresif Tidak ada respon yang

baik 2-3 hari setelah terapiJenis Functional Endoscopic

Sinus Surgery Caldwell-Luc Operation External ethmoidectomy Frontal Sinus Frontal Sinus Obliteration

with osteoplastic

Ballenger’s otorhinolaryngology Head & Neck Surgery. 16th Ed

Selulitis orbital Subperiosteal Abses

Meningitis Abses epidural Abses intracerebral

Ballenger’s otorhinolaryngology Head & Neck Surgery. 16th Ed

top related