all in1
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengubah pandangan masyarakat terhadap pentingnya suatu informasi. Informasi dianggap sebagai sesuatu yang sangat berharga sehingga diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dalam mengelola informasi. Selain itu, dibutuhkan teknologi penunjang untuk mengolah informasi. Teknologi penunjang tersebut menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting karena kebutuhan akan informasi semakin banyak dan kompleks. Sistem pengolahan informasi manual seperti tabel pada file spreadsheet biasa dianggap kurang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan yang transaksinya semakin besar dan berkembang. Dalam hal ini, diperlukan sistem informasi yang lebih modern sebagai sarana pendukung untuk menangani pengolahan informasi yang kompleks.
PT Dapensi Trio Usaha merupakan perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing¸ yaitu menawarkan jasa untuk menyediakan tenaga kerja kepada perusahaan. Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap jasa perusahaan ini, transaksi data yang dilakukan semakin banyak dan kompleks. Oleh karena itu, adanya suatu sistem informasi yang dapat mengelola data dengan lebih baik akan sangat bermanfaat bagi PT Dapensi Trio Usaha.
Pada sisi lain, Praktek Kerja Lapang merupakan salah satu upaya untuk memberikan pelatihan, pengalaman serta wawasan kepada mahasiswa untuk menghadapi tantangan nyata di dunia kerja. Melalui Praktek Kerja Lapang ini, mahasiswa dapat membandingkan sekaligus menerapkan ilmu tentang sistem informasi yang telah diterima di perkuliahan dengan realita di lapangan. Berdasarka hal itu, maka dilaksanakan Praktek Kerja Lapang mengenai sistem informasi di PT Dapensi Trio Usaha.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dipelajari dan dipecahkan melalui Praktek Kerja Lapang di PT Dapensi Trio Usaha dirumuskan:
1
dapat mengidentifikasi kebutuhan dan menganalisis proses bisnis PT Dapensi Trio Usaha,
dapat menentukan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan PT Dapensi Trio Usaha,
dapat merancang sistem informasi berdasarkan fungsi yang telah ditentukan dan proses bisnis PT Dapensi Trio Usaha.
1.3 Batasan Masalah
Kegiatan dan laporan Praktek kerja Lapang memiliki batasan masalah: identifikasi kebutuhan dan analisis proses bisnis dilakukan di PT
Dapensi Trio Usaha cabang Surabaya, sistem informasi yang dibuat untuk PT Dapensi Trio Usaha
cabang Surabaya terbatas pada manajemen tenaga kerja outsourcing (mulai dari penerimaan calon hingga berakhirnya kontrak tenaga kerja outsourcing). Manajemen keuangan pada perusahaan tidak termasuk dalam sistem.
1.4 Tujuan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang di PT Dapensi Trio Usaha bertujuan untuk mengetahui proses bisnis pada perusahaan outsourcing dan dapat merancang suatu sistem informasi berdasarkan kebutuhan dan proses bisnis perusahaan tersebut. 1.5 Manfaat
Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini memiliki manfaat tertentu bagi mahasiswa, universitas, dan instansi tempat Praktek Kerja Lapang. Manfaat yang bisa diperoleh antara lain sebagai berikut.
1.5.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan pengalaman kerja di instansi tempat Praktek Kerja Lapang
2. Dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari di universitas untuk menghadapi masalah yang ada di lapangan saat ini.
3. Menambah pengetahuan, keterampilan, dan kreatifitas mahasiswa untuk siap terjun langsung di masyarakat.
2
4. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri di lingkungan kerja di masa datang.
1.5.2 Manfaat Bagi Universitas
1. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana program / kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
2. Untuk mengetahui perkembangan kebutuhan teknologi informasi di berbagai bidang pekerjaan.
1.5.3 Manfaat Bagi Instansi Terkait
1. Mendapatkan masukan dari mahasiswa untuk memecahkan suatu masalah dengan batasan masalah yang kecil.
2. Merupakan sarana penghubung antara instansi dan lembaga Pendidikan Tinggi.
3. Sebagai sarana mendapatkan informasi baru yang mungkin dapat diterapkan di masa yang akan datang.
1.6 Metodologi
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang dalam membuat sistem informasi antara lain:1. Studi literatur
Studi literatur meliputi studi melalui pustaka yang sesuai dengan permasalahan yang dijadikan topik.
2. WawancaraMahasiswa melakukan dialog langsung kepada pembimbing dan staf perusahaan yang kompeten dalam bidang tersebut.
3. Praktek lapanganMahasiswa dilibatkan dalam kegiatan di perusahaan sehingga dapat mengetahui dan merasakan sendiri proses bisnis yang terjadi di perusahaan tempat Praktek Kerja Lapang.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan Praktek Kerja Lapang yang disusun terdiri atas enam bab, yang terdiri atas:
3
1. PendahuluanBab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan laporan.
2. Profil InstansiBab ini memaparkan mengenai profil dari instansi tempat
pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, terdiri atas gambaran umum instansi, visi dan misi, legalitas instansi, lokasi, jaringan pelayanan dan pengalaman, serta struktur organisasi.
3. Tinjauan PustakaBab ini berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam
pemecahan masalah sesuai dengan objek permasalahan yang dihadapi.
4. Pelaksanaan PKLBab ini memaparkan kegiatan yang dilakukan selama
pelaksanaan Praktek Kerja Lapang di PT Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya, meliputi tempat dan waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, jadwal dan uraian kegiatan, serta hasil kegiatan.
5. Hasil dan PembahasanBab ini berisi pembahasan dari kegiatan yang telah
dilaksanakan, masalah yang dipelajari selama melaksanakan kegiatan, dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
6. PenutupBab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan
saran. Kesimpulan diambil berdasarkan rumusan masalah dan hasil kegiatan. Saran diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, maupun instansi yang menjadi tempat Praktek Kerja Lapang.
4
BAB IIPROFIL INSTANSI
2.1 Gambaran Umum Instansi
PT Dapensi Trio Usaha berdiri pada tanggal 21 Januari 1992. Pada awal berdirinya perusahaan, PT Dapensi Trio Usaha (DTU) hanya menekuni bisnis di bidang perdagangan umum (general trading). Dalam perkembangannnya, pada tahun 1995 PT Dapensi Trio Usaha menangkap peluang yang menjanjikan dan terbuka lebar dalam bidang jasa outsourcing tenaga kerja, terutama jasa kebersihan (cleaning service), sehingga menekuni bidang jasa ini. Seiring dengan bertambahnya gedung-gedung perkantoran dan pabrik, pada tahun 2001 PT Dapensi Trio Usaha terjun dalam bidang jasa pengamanan (security service). Pada tahun 2010, jasa outsourcing yang ditekuni PT Dapensi Trio Usaha merambat ke bidang lain seperti pengemudi, operator telepon, dan juru bayar.
Kedua bidang usaha di atas, yaitu perdagangan umum (general trading) dan penyediaan jasa tenaga kerja (outsourcing), sampai sekarang menjadi bisnis inti (core business) PT Dapensi Trio Usaha. Sebagian besar saham PT Dapensi Trio Usaha dimiliki oleh Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos).
PT Dapensi Trio Usaha bergerak dalam bidang jasa penyediaan tenaga kerja (outsourcing) sesuai dengan ijin-ijin operasi yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. PT Dapensi Trio Usaha didirikan dengan maksud untuk membantu dan mempercepat pencapaian tingkat kecukupan dana Dapenpos, melalui penempatan dana/investasi dalam bentuk modal saham dengan tingkat pengembalian yang kompetitif.
2.2 Visi Dan Misi
2.2.1 Visi
Visi PT Dapensi Trio Usaha yaitu menjadi mitra kerja terpercaya nomor satu bidang perdagangan umum (general trading) dan penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing), melalui pengelolaan
5
perusahaan yang sehat dan professional sehingga mampu memberikan kepuasan kepada stakeholders.
2.2.2 Misi
Misi PT Dapensi Trio Usaha yaitu: Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat
demgam didukung oleh menejemen dan sumber daya yang professional
Menyediakan jasa perdagngan umum dan jasa outsourcing serta jasa lainnya yang sejenis dan memiliki nilai tambah bagi perusahaan.
Mengembangkan usaha yang memiliki daya kuat baik di pasar internal (captive) maupun di pasar eksternal
Mendukung percepatan pencapaian tingkat kecukupan dana Dapenpos.
2.3 Legalitas Instansi
Nama Perusahaan : PT Dapensi Trio Usaha (DTU)
Kontak Perusahaan :
Kantor PusatJl. P.H.H. Mustofa No. 35 Bandung, Jawa Barat - IndonesiaTelp (Hotline) : +62 22 7214075, +62 812 2081 0000 Fax : +62 22 7271857Email : [email protected] Kantor Cabang SurabayaGd. PT Pos Indonesia (Persero) Surabaya Selatan Lt.2Jl. Jemur Andayani No.75 Surabaya 60237Telp: +62 31 8483537Fax : +62 31 8482346Email : [email protected]
Akte Pendirian : Akta notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH..Tanggal 21 Januari 1992 nomor 55 di Bandung
6
dengan akta perubahan yang terakhir dari notaris Deasi Witanti Kusumaningtyas, SH No. 31 tanggal 14 Maret 2006 di Bandung.
Pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM
: Nomor : C2-3967.HT.01.01.TH.95
JAMSOSTEK :Nomor : 05GK0002 (Kantor Pusat) NN004628 (Kancab.Surabaya)
Status : Perusahaan Swasta Nasional
Bidang Usaha :
Perdagangan Umum, Jasa Kebersihan, Jasa Pengamanan, Pengelolaan Gedung & Jasa Alih Daya (Outsourcing)
NPWP : 01.548.639.2-441.000
No. Pengukuhan PKP : PKP 424.03288.02.92
Surat ijin Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja /Buruh (Outsourcing)
:Disnakertrans Nomor : 503/5303 – Disnaker
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
: No. 101115203629
KADIN : Nomor Register : 0000781/Sket/2005
Kepolisian Negara RI : No. Pol : SI/4141/X/2008
Ijin Gangguan dari Penanaman Modal Daerah Kota Bandung
: Nomor : 536/SI-4761/KPMD/2005
Nomor SIUP Menengah :510/2-0440/2004/0627-DISINDAG/2007
BANK : BANK BNI cabang POSINDOTabel 2.1 Legalitas Perusahaan
7
2.4 Lokasi
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di salah satu kantor cabang PT Dapensi Trio Usaha yaitu cabang Surabaya. Kantor PT Dapensi Trio Usaha Cabang Surabaya terletak di:
Alamat : Jl. Jemur Andyani no. 75 SurabayaGedung PT Posindo Surabaya Selatan
No. Telp. : 031-848 3537No. Fax : 033-848 2346Email : [email protected]
2.5 Jaringan Pelayanan dan Pengalaman
PT Dapensi Trio Usaha memiliki 10 kantor pelayanan, terdiri atas :
a. Kantor Pusat : Bandungb. Kantor Cabang :
1) Bandung2) Jakarta3) Semarang4) Surabaya5) Medan6) Palembang7) Banjarbaru8) Makassar9) Denpasar
Pengalaman PT Dapensi Trio Usaha dalam bidang jasa outsourcing antara lain :
a. PT Pos Indonesia (Persero) Processing staff Operator telepon Cleaning service Security service Pengemudi
b. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Customer Service Officer (CSO)
8
Back Office Teller/Juru Bayar Operator Telepon Office Boy/Girl Cleaning Service Security Service Pengemudi.
2.6 Struktur Organisasi
Susunan pejabat tinggi perusahaan PT Dapensi Trio Usaha adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Gatot G. Sapoetra, SEDirektur : R. Satriyo Nugroho, SEKepala Cabang Surabaya : Nevy Arifianto, SE
Struktur organisasi perusahaan di tampilkan dalam bagan berikut ini.
9
Direktur Utama
DirekturStaf Direksi
GM Umum & Keuangan
GM Operasional & Pemasaran
GM Operasional & Pemasaran
GM Operasional & Pemasaran
Umum
Perenc./Anggaran & Perbendaharaan
Akuntansi & Verifikasi
Kantor Cabang Perwakilan
Divisi Property Management
Administration Department
Food&Beverage Department
RoomDepartment
Operasional & Pemasaran
Umum & Keuangan
Perenc./Anggaran & Perbendaharaan
Akuntansi & Verifikasi
Bisnis Keamanan
Bisnis Perdagangan Umum
Bisnis Jasa Kebersihan
Bisnis Tenaga operasional lainnya
STRUKTUR ORGANISASI PT DAPENSI TRIO USAHA
10
Gambar 2.1 Struktur Organisasi DTU
BAB IIITINJAUAN PUSTAKA
3.1 Sistem
3.1.1 Definisi sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 1991).
3.1.2 Karakteristik sistem
Semua sistem paling tidak memiliki ciri-ciri umum yang memperlihatkan bahwa itu adalah sebuah sistem. Ciri-ciri atau karakteristik dari sebuah sistem antara lain :1. Memiliki komponen ;
terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas sistem (boundary) ;merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
11
3. Lingkungan luar sistem (environment) ;adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (interface) ;merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem (input) ;merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output) ;merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
7. Pengolah sistem (Process) ;merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran sistem ;jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka sistem operasi tidak akan ada gunanya.
3.2 Basis Data
3.2.1 Definisi basis data
Basis data adalah koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data mudah disimpan dan dimanipulasi seperti diperbarui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus (Adi Nugroho, 2004).
3.2.2 Entitas dan atribut
Entitas adalah “sesuatu” atau “objek” di dunia nyata yang dapat dibedakan dari “sesuatu” atau “objek” yang lainnya. Entitas pada umumnya memiliki sejumlah properti dimana properti ini dapat
12
digunakan untuk membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya. Entitas direpresentasikan dengan sejumlah atribut. Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Himpunan entitas adalah himpunan dari entitas-entitas dengan tipe yang sama dari berbagai properti yang sama. Istilah entitas serta himpunan entitas adalah konsep serupa namun tak sama. Entitas merujuk pada ‘sesuatu’ yang sifatnya individual sedangkan himpunan entitas merujuk pada sekumpulan ‘sesuatu’ yang memiliki nama-nama atribut yang sama (Adi Nugroho, 2004).
3.2.3 Relasi
Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Relasi juga merupakan hubungan ‘yang berarti’ antara suatu entitas dengan entitas yang lainnya. Frasa ‘yang berarti’ berimplikasi bahwa relasi mengizinkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hubungan suatu entitas dengan entitas lainnya (Adi Nugroho, 2004).
Relasi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.1. One to One (1 to 1)
Relasi ini terjadi apabila sebuah data yang ada pada table pertama juga ada pada table yang kedua, dimana data tersebut hanya diizinkan satu buah pada masing-masing tabel, tidak boleh ada beberapa data yang sama pada tabel yang sama.
2. One to Many (1 to n)Relasi one to many (satu ke banyak) terjadi apabila sebuah
data yang sama yang ada pada tabel pertama memiliki beberapa data yang sama pada tabel kedua. Pada relasi ini hanya diizinkan sebuah data pada tabel pertama dan tabel kedua boleh memiliki beberapa data yang sama.
3. Many to Many (n to m)Relasi many to many (banyak ke banyak) terjadi apabila
sebuah data yang ada pada tabel pertama memiliki beberapa data yang sama pada tabel kedua, dan sebuah data yang ada pada tabel kedua juga memiliki beberapa data yang sama pada tabel pertama. Pada relasi ini, tabel pertama dan kedua diizinkan memiliki beberapa data yang sama dengan kedua tabel tersebut.
13
3.2.4 Kunci (Key)
Kunci merupakan suatu atribut yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya dalam suatu himpunan entitas. Secara konseptual, sebuah entitas individual memiliki batas yang jelas. Dari sudut basis data, perbedaan di antara entitas tersebut harus dicerminkan lewat perbedaan dalam nilai atributnya (Adi Nugroho, 2004).
3.2.5 Normalisasi
Arti normalisasi dalam relational database design adalah proses pengorganisasian data untuk meminimalisasi duplikasi. Normalisasi umumnya melibatkan pembagian database ke dalam dua atau lebih tabel dan penentuan relationship antar tabel-tabel tersebut. Normalisasi dalam sistem informasi digunakan untuk memberi panduan bagi pengembangan sistem untuk mencegah struktur label yang kurang fleksibel (Rahmat Priyanto, 2007).
Adapun bentuk-bentuk normalisasi antara lain : 1. Normalisasi pertama,
suatu tabel termasuk golongan normalisasi pertama apabila memenuhi kriteria: tidak terdapat group berulang harus mendefinisikan sebuah kunci pada sebuah kolom semua kolom yang ada (selain key) harus bergantung
pada sebuah primary key, dimana setiap kolom yang bukan primary key sangat bergantung pada primary key ini.
2. Normalisasi kedua,suatu tabel termasuk golongan normalisasi kedua apabila memenuhi kriteria: sudah memenuhi aturan normalisasi pertama tidak boleh terdapat ketergantungan parsial, dimana
kolom-kolom yang bukan kunci harus tergantung sepenuhnya pada primary key.
3. Normalisasi ketigasuatu tabel termasuk golongan normalisasi ketiga apabila memenuhi kriteria: sudah memenuhi aturan dari normalisasi kedua
14
tak boleh ada ketergantungan transitif, dimana kolom-kolom yang bukan kunci tidak boleh tergantung pada kolom bukan kunci lainnya.
3.3 Entity Relation Diagram (ERD)
Entity Relation Diagram (ERD) adalah pemodelan yang menggambarkan data sebagai sekumpulan entitas, atribut, dan relasi. ERD merupakan dokumen data perusahaan dalam ringkasan cara dengan mengidentifikasi tipe data entitas dan hubungan antar-entitas (Edhi Sutanta, 2004).
Sebuah Diagram ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut, dan kerelasian antarentitas. Secara garis besar, entitas merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut berperan sebagai penjelas entitas, dan kerelasian menunjukkan hubungan yang terjadi di antara dua entitas. (Edhi Sutanta, 2004).
Simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar-entitas pada ERD ditunjukkan dalam tabel berikut:
Elemen Gambar Keterangan
Entitas orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam dan menggambarkan suatu Entitas
Relasi antar-entitas
menggambarkan hubungan antara dua / lebih entity
Atribut merupakan data elemen / data item, data field, yang menggambarkan suatu atribut
Tabel 3.1 Spesifikasi Model ERD
3.4 Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) mewakili keseluruhan struktur logical database, dimana sifatnya bebas dari berbagai software atau struktur penyimpanan data. Conceptual model sering kali mengandung objek data yang tidak diimplementasikan dalam physical database. CDM memenuhi aturan-aturan sebagai berikut:
15
A
E
R
mewakili pengorganisasian data dalam bentuk grafik memeriksa kebenaran desain data menghasilkan PDM dengan menentukan implementasi
physical database.
3.5 Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) menggambarkan implementasi database secara fisik. Aturan-aturan PDM sebagai berikut:
mewakili pengorganisasian data secara fisik dalam format grafik
menghasilkan pembuatan database dan skrip perubahan menetapkan referensi integrity trigger dan constraint menghasilkan atribut secara luas usaha mengubah database yang ada menghasilkan kembali (regenerate) CDM.
3.6 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. Ada empat elemen dalam model ini (Alan dan Barbara, 2003) yaitu:1. Process
Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran. Suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data. Proses dapat menunjukkan aktivitas yang dilakukan manual atau terkomputerisasi.
Beberapa hal yang harus dihindari dalam menggambarkan suatu proses adalah :a. proses yang mempunyai masukan tetapi tidak memiliki
keluaran, kesalahan ini disebut black holeb. proses yang menghasilkan keluaran namun tidak
mendapatkan masukan atau proses menghasilkan keluaran lengkap dengan data terbatas, kesalahan ini disebut dengan miracle
16
c. proses yang menghasilkan keluaran lengkap tetapi masukan dengan data terbatas atau masukan yang kurang lengkap, kesalahan ini disebut dengan gray hole.
2. Data FlowData Flow digunakan untuk menggambarkan gerakan paket
data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data.
3. Data StoreData Store digunakan untuk memodelkan kumpulan data
atau paket data. Data store harus menerima data flow dari proses dan memberikan data flow ke proses.
4. External EntityExternal Entity digunakan untuk mewakili entitas luar
dimana sistem berkomunikasi.
Ada dua macam cara menggambarkan elemen DFD di atas, yaitu cara Gane & Sarson dan DeMarco & Yourdan (Alan dan Barbara, 2003). Penamaan dan simbol elemen ditunjukkan pada tabel berikut.
Elemen Simbol Gane & Sarson
Simbol DeMarco & Yourdan
1. Process Setiap proses memiliki:
nomor nama (kata kerja) deskripsi satu/lebih input data
flow satu/lebih output
data flow2. Data Flow
Setiap data flow memiliki:
nama (kata benda) deskripsi satu/lebih koneksi
17
ke proses3. Data Store
Setiap data store memiliki:
nomor nama (kata benda) deskripsi satu/lebih input data
flow satu/lebih output
data flow4. External Entity
Setiap external entity memiliki:
nama (kata benda) deskripsi
Tabel 3.2 Tabel Elemen DFD
Dekomposisi adalah proses untuk merepresentasikan sistem secara hierarki dari suatu DFD.Hierarki tersebut dapat meliputi context diagram, diagram level 0, diagram level 1, hingga diagram level 2. Context diagram merupakan DFD pertama yang menunjukkan konteks umum dari sistem (proses bisnis ditunjukkan dalam satu elemen proses). Diagram level 0 menunjukkan proses utama sistem secara keseluruhan, data store, dan external entity. Diagram level 1 dibuat untuk setiap proses pada diagram level 0. Sedangkan diagram level 2 dibuat untuk setiap menjelaskan proses pada diagram level 1 (Alan dan Barbara, 2003).
3.7 Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) adalah program perangkat lunak komputer yang dirancang sebagai sarana pengelolaan semua database yang terinstal pada hard drive sistem atau jaringan. Ada berbagai jenis sistem manajemen database, beberapa dari mereka dirancang untuk misi pengawasan dan control yang tepat terhadap database yang dikonfigurasi untuk tujuan tertentu.
18
Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi empat macam yaitu:
1. perangkat keras,2. data, dalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated)
dan berbagi (shared),3. perangkat lunak, dan4. pengguna.
3.8 MySQL
MySQL adalah suatu software sistem manajemen database. Database adalah suatu koleksi data yang terstruktur. MySQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi General Public License (GPL). Sistem manajemen database seperti MySQL diperlukan untuk menambahkan, mengakses, memproses data yang disimpan di komputer. MySQL menggunakan Standart Structured Query Language (SQL), yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses database. Alasan penggunaan MySQL sebagai software database server karena MySQL dari awal didesain untuk menangani database yang cukup sangat besar, lebih cepat dari solusi yang ada. Konektivitas, kecepatan, dan keamanan yang baik membuat MySQL cocok digunakan di internet (Rickyanto, 2002).
3.9 Java
Bahasa Pemrograman adalah himpunan dari aturan-aturan, simbol, atau kata-kata khusus yang digunakan untuk menyusun sebuah aplikasi. Java 2 SE adalah salah satu bahasa pemrograman yang seringdigunakan untuk membuat aplikasi pada komputer. Aplikasi Java dijalankan oleh Java Virtual Machine (JVM) yaitu sebuah mesin virtual yang digunakan untuk menyusun dan menjalankan bahasa pemrograman java. Karena Java Virtual Machine bisa digunakan di sistem operasi yang berbeda-beda. Maka aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa java bisa dijalankan di berbagai sistem operasi, misalnya: Microsoft Windows, Linux, Mac OS, ataupun Solaris. (Zakhour, dkk. , 2006).
19
Bahasa Pemrograman Java juga termasuk bahasa yang berorientasi pada objek. Dengan berorientasi pada objek, maka bahasa java dapat lebih leluasa untuk mendefinisikan tipe dari data-data yang diolah pada aplikasi komputer. Sebuah Objek adalah representasi dari entitas pada dunia nyata yang dapat dengan jelas diidentifikasi, misalnya: buku, mahasiswa, dan bahkan peminjaman dapat dilihat sebagai obyek.(Liang, 2005)
3.10 Java Database Connectivity (JDBC)
Java Database Connectivity (JDBC) adalah Application Programming Interface (API) yang dikembangkan oleh Sun Microsystem untuk menyediakan akses data universal dalam bahasa pemrograman Java. JDBC merupakan bagian dari Java 2 SDK Standart Edition. Inti JDBC adalah package java.sql dan javax.sql (bagian dari J2EE). JDBC menyediakan mekanisme untuk koneksi database, sintaks untuk mengirimkan query dan melakukan transaksi serta struktur data yang mewakili hasil query.
JDBC merupakan koleksi API yang terdiri dari sekumpulan class dan interface yang ditulis dalam pemrograman java sebagai standar API untuk developer database maupun software database sehingga memungkinkan pembuatan aplikasi database yang portabel dengan bahasa pemrograman java. Dengan JDBC, developer bisa membuat program aplikasi database yang dapat berganti database server tanpa mengubah banyak kode dari program yang sudah ada sehingga memberikan portabilitas tinggi bagi aplikasi yang telah dibuat. Dalam JDBC, terdapat tujuh langkah standar untuk menangani database (Rickyanto, 2002) yaitu:
1. memanggil / load driver JDBC, 2. mendefinisikan koneksi database, 3. melakukan koneksi database, 4. membuat obyek statement, 5. melakukan query atau update,6. memproses hasil, dan 7. menutup koneksi.
20
BAB IVPELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANG
4.1. Tempat Pelaksanaan Pratek Kerja Lapang
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT Dapensi Trio Usaha (DTU) yang beralamatkan di Jl. Jemur Andayani No. 75 Surabaya. Kantor pusat DTU sendiri berada di Bandung, sedangkan kantor yang menjadi tempat praktek kerja lapang adalah kantor DTU cabang Surabaya.
4.2. Waktu Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dilakukan selama 1 bulan, yaitu terhitung mulai tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 5 Agustus 2010. Kegiatan Praktek Kerja Lapang dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jumat. kegiatan dimulai pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, sesuai dengan jam kantor PT Dapensi Trio Usaha cabang Surabaya.
4.3. Jadwal dan Hasil Kegiatan
Berikut ini adalah tabel pelaksanaan kegiatan Prakrek Kerja Lapang di kantor DTU cabang Surabaya selama 1 bulan.
No
KegiatanMinggu ke-
1 2 3 4
1 Pengenalan lingkungan perusahaan dan staff
2 Mempelajari sistem dan proses bisnis perusahaan
21
3 Observasi data
4 Perancangan database
5 Perancangan Data Flow Diagram
6 Perancangan desain user interface
7 Konsultasi ke pembimbing
8 Perbaikan rancangan sistem
9 Implementasi kode program
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan PKL
Pelaksanaan setiap kegiatan ditunjukkan dalam tabel berikut.
No
Kegiatan Hasil
1 Pengenalan lingkungan perusahaan dan staff
Dapat beradaptasi dengan perusahaan dan staff
2 Mempelajari sistem dan proses bisnis perusahaan
Mengetahui sistem dan proses bisnis perusahaan secara umum
- mempelajari proses kontrak tenaga kerja
Mengetahui proses kontrak tenaga kerja
- mempelajari cara seleksi tenaga kerja
Mengetahui parameter untuk dasar seleksi tenaga kerja
22
- Melakukan input data ke komputer
Mengetahui kesulitan dan waktu yang biasa dihabiskan untuk input data
3 Observasi data mendapat gambaran untuk perancangan database
4 Perancangan database Rancangan database
5 Perancangan desain user interface
Desain user interface
6 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Rancangan DFD
7 Konsultasi ke pembimbing Mengetahui kekurangan rancangan system
8 Perbaikan rancangan sistem rancangan sistem yang sudah direvisi (final)
9 Implementasi kode program Aplikasi sistem
Tabel 4.2 Uraian Kegiatan PKL
BAB V
23
PEMBAHASAN
1.1. Desain Aplikasi
Desain aplikasi adalah suatu tahap yang memerlukan keahlian merancang elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam desain sistem yaitu Statement of Purpose(STP), Use Case Diagram, Diagram Konteks (Context Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).
1.2. Statement of Purpose (STP)
Sistem yang akan dibangun adalah aplikasi pengelolaan data Tenaga Kerja Outsourcing (TKO) yang juga mengatasi masalah yang berhubungan dengan kontrak TKO maupun pembatalannya pada PT. Dapensi Trio Usaha (PT. DTU).
1.3. Event List
Berdasarkan deskripsi singkat pada STP maka kita dapat mengetahui event list yang akan dibutuhkan untuk pembuatan sistem informasi Tenaga Kerja Outsourcing PT. Dapensi Trio Usaha. Event list yang ada dalam pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:
Input DataInput data adalah event dimana operator dalam hal ini staff
operasional melakukan pengisian data yang diperlukan ke dalam sistem. Ada beberapa kelompok data yang diisi dalam sistem ini, yaitu :
Data PelamarData Pelamar adalah data pribadi pelamar yang ingin
dipekerjakan oleh PT. Dapensi Trio Usaha. Data ini berisai data pribadi pelamar yang terdapat pada surat lamaran pekerjaan, data
24
hasil Tes yang dilakukan oleh pelamar, beserta status kerja pelamar. Data Perusahaan Mitra
Data Perusahaan Mitra merupakan data perusahaan yang berupa alamat kantor, nomor telepon/fax, nama pimpinan (baik yang ada di kantor pusat maupun kantor cabang) perusahaan yang menjadi mitra PT. DTU. Data Kontrak TKO
Data Kontrak TKO merupakan data transaksi kontrak antara pelamar yang menjadi TKO dan PT DTU. Data ini meliputi, data pribadi pelamar, tanggal kontrak, tanggal selesai kontrak dan no pegawai TKO. Data Pegawai
Data pegawai DTU merupakan data-data pegawai DTU cabang Surabaya termasuk staff operasional dan manager, serta pegawai lain yang berhak mengakses sistem ini.
Edit DataEntry edit data dilakukan jika diperlukan perubahan terhadap
nilai tiap data yang telah ada dalam sistem. Data yang dapat diedit adalah seluruh kelompok data yang ada, yaitu data pelamar, data perusahaan mitra, data kontrak TKO dandata pegawai DTU.
Filter / Penyaringan DataFilter data dilakukan jika staff operasional maupun manager
menginginkan data dengan parameter tertentu. Kelompok data yang dapat dilakukan filter data antara lain :
Data PelamarPada data Pelamar, dapat dilakukan filter berdasarkan
beberapa parameter yaitu berdasarkan tingkat pendidikan, berdasarkat domisili, berdasarkan penampilan, dan berdasarkan kelengkapan dokumen.
25
Pencarian DataPencarian terhadap data dilakukan pada kelompok data pelamar
dan data Perusahaan Mitra.
LaporanPembuatan laporan ditujukan untuk mendapatkan versi cetak dari
data-data yang ada. Macam-macam laporan yang disediakan antara lain :
Laporan Daftar TKOLaporan ini berisi data-data pelamar yang menjadi TKO
Laporan distribusi Calon TKOLaporan ini berisi tentang persebaran lokasi pelamar, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perlu tidak melakukan promosi dan strategi pemasaran lain di tempat yang bersangkutan.
Laporan Status TKO Laporan ini berisi tentang status pelamar saja, apakah pelamar
tersebut aktif sebagai TKO, pernah menjadi TKO, atau mendapatkan blacklist dari perusahaan. Laporan ini berguna untuk mengecek kembali gaji yang akan dibayarkan untuk masing-masing TKO.
26