akut skrotum kelompok h

21
BAB I PENDAHULUAN Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik. 1 Gejala nyeri ini dapat semakin menghebat atau malah hilang perlahan-lahan seiring dengan berjalannya waktu. Gejala nyeri pada skrotum yang menetap, semakin menghebat, dan disertai dengan mual dan muntah merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya. Timbulnya nyeri pada salah satu ataupun kedua skrotum merupakan hal yang memerlukan perhatian secara serius serta penanganan medis karena skrotum dan testis merupakan glandula reproduksi dari seorang pria yang menghasilkan sperma sehingga kesalahan penanganan akan menimbulkan ketidaknyamanan sepanjang hidup seorang lelaki. Bila keadaan ini tidak ditangani akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti infertilitas, disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis yang mengakibatkan testis tersebut harus dibuang untuk selamanya. Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan nekrosis dan atrofi testis. Angka kejadian torsio testis adalah 1 dari 160 orang remaja laki-laki dan 1 dari 4000 orang laki-laki berusia kurang dari 25 tahun. Dua pertiga kasus terjadi pada rentang usia 12 – 18 tahun. Keadaan ini harus dibedakan dengan keluhan nyeri akut

Upload: agathaaveonita

Post on 17-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nbjbjb

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik.1Gejala nyeri ini dapat semakin menghebat atau malah hilang perlahan-lahan seiring dengan berjalannya waktu. Gejala nyeri pada skrotum yang menetap, semakin menghebat, dan disertai dengan mual dan muntah merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya.

Timbulnya nyeri pada salah satu ataupun kedua skrotum merupakan hal yang memerlukan perhatian secara serius serta penanganan medis karena skrotum dan testis merupakan glandula reproduksi dari seorang pria yang menghasilkan sperma sehingga kesalahan penanganan akan menimbulkan ketidaknyamanan sepanjang hidup seorang lelaki. Bila keadaan ini tidak ditangani akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti infertilitas, disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis yang mengakibatkan testis tersebut harus dibuang untuk selamanya.

Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan nekrosis dan atrofi testis. Angka kejadian torsio testis adalah 1 dari 160 orang remaja laki-laki dan 1 dari 4000 orang laki-laki berusia kurang dari 25 tahun. Dua pertiga kasus terjadi pada rentang usia 12 18 tahun. Keadaan ini harus dibedakan dengan keluhan nyeri akut pada skrotum lainnya karena keterlambatan diagnosis dan penanganan akan menyebabkan hilangnya testis dan skrotum. Berdasarkan penelitian, torsio testis dapat diselamatkan 100% bila ditangani kurang dari 6 jam sejak terjadinya nyeri, hanya 20% yang dapat diselamatkan bila penanganan torsio dilakukan sesudah 12 jam, dan 0% testis yang dapat bertahan bila ditangani sesudah 24 jam sejak timbulnya nyeri.

Berdasarkan penyebab terjadinya akut skrotum, maka perlu diketahui lebih lanjut mengenai hal-hal yang berbeda dari setiap penyebab sehingga lebih mudah dalam menegakkan diagnosis. Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang mudah karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab dan area pemeriksaan yang lunak membuat pemeriksaan klinis menjadi lebih sulit.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik.Gejala nyeri ini dapat semakin menghebat atau malah hilang perlahan-lahan seiring dengan berjalannya waktu. Gejala nyeri pada skrotum yang menetap, semakin menghebat, dan disertai dengan mual dan muntah merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya.Seseorang dengan berbagai jenis patologi inguinoscrotal mungkin disertai dengan nyeri akut skrotum atau bengkak. Pada beberapa pasien dengan patologi skrotum, nyeri dapat dilokalisasi ke daerah inguinal atau perut terutama pada anak-anak muda. Riwayat potensi penting termasuk timbulnya, kualitas, durasi, dan konsistensi rasa sakit; riwayat penyakit sebelumnya; eksaserbasi berhubungan dengan aktivitas.B. ETIOLOGI

Penyebab tersering dari timbulnya akut skrotum adalah :

1. Infeksi: epididimitis, epididimoorchitis, orchitis, dll

2. Trauma: saat berolahraga, bersepeda, dll

3. Torsio: torsio testis, torsio appendiks testikularis

Penyebab lain yang jarang menimbulkan akut skrotum adalah :

1. Tumor testis

2. Hernia inguinalis inkarserata/ hidrokel

3. Varikokel

4. Kerusakan Nervus Pudendus (bicycle seat neuropathy), akibat lomba balap sepeda, lomba pacu kuda, konstipasi berkepanjangan, dll

5. Tindakan Pembedahan, seperti pada post operasi hernia, post operasi vasektomi

6. Batu Ginjal

7. Benjolan yang disertai dengan rasa tidak nyaman, berupa hidrokel, varikokel, spermatokel, dll.

8. Ereksi yang berkepanjangan

Timbulnya nyeri pada salah satu ataupun kedua skrotum merupakan hal yang memerlukan perhatian secara serius serta penanganan medis karena skrotum dan testis merupakan glandula reproduksi dari seorang pria yang menghasilkan sperma sehingga kesalahan penanganan akan menimbulkan ketidaknyamanan sepanjang hidup seorang lelaki. Bila keadaan ini tidak ditangani akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti infertilitas, disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis yang mengakibatkan testis tersebut harus dibuang untuk selamanya.

Beberapa hal yang dapat menimbulkan akut skrotum seperti proses infeksi, non infeksi, trauma, dan berbagai macam benjolan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Proses infeksi yang sering menimbulkan keluhan akut skrotum adalah epididimitis. Menurut laporan jurnal di Amerika, epididimitis merupakan keluhan kelima terbanyak di bidang urologiyang dikeluhkan oleh laki-laki berusia 18-50 tahun dan 70% menjadi penyebab keluhan nyeri akut pada skrotum. Sekitar 40% epididimitis terbanyak terjadi pada laki-laki usia 20-39 tahun dan sekitar 29% terjadi pada laki-laki usia 40-59 tahun. Epididimitis jarang terjadi pada anak-anak prepubertas.

Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan nekrosis dan atrofi testis.Angka kejadian torsio testis adalah 1 dari 160 orang remaja laki-laki dan 1 dari 4000 orang laki-laki berusia kurang dari 25 tahun. Dua pertiga kasus terjadi pada rentang usia 12 18 tahun. Keadaan ini harus dibedakan dengan keluhan nyeri akut pada skrotum lainnya karena keterlambatan diagnosis dan penanganan akan menyebabkan hilangnya testis dan skrotum. Berdasarkan penelitian, torsio testis dapat diselamatkan 100% bila ditangani kurang dari 6 jam sejak terjadinya nyeri, hanya 20% yang dapat diselamatkan bila penanganan torsio dilakukan sesudah 12 jam, dan 0% testis yang dapat bertahan bila ditangani sesudah 24 jam sejak timbulnya nyeri.

Faktor lain yang dapat menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah trauma. Jumlah trauma pada skrotum yang murni berdiri sendiri yang terjadi di Amerika hanya sekitar 1%. Rentang usia berkisar antara 10-30 tahun. Testis kanan lebih sering terkena trauma dibandingkan dengan testis kiri karena kemungkinan besar dapat terbentur saat mengenai os pubis.

Hernia inguinalis inkarserata sebagai salah satu diagnosa banding dari nyeri akut pada skrotum banyak dikeluhkan oleh laki-laki. Hernia inguinalis yang sering mengalami inkarserta adalah hernia inguinalis lateralis dan 75% lebih sering terjadi pada laki-laki.

Berdasarkan penyebab terjadinya akut skrotum, maka perlu diketahui lebih lanjut mengenai hal-hal yang berbeda dari setiap penyebab sehingga lebih mudah dalam menegakkan diagnosis. Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang mudah karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab dan area pemeriksaan yang lunak membuat pemeriksaan klinis menjadi lebih sulit.

C. Gejala

gejala seperti mual, muntah, buang air kecil iritasi, penis discharge, demam, dan penyakit lainnya dan trauma, seksual, dan riwayat imunisasi. Dalam serangkaian besar pasien anak pembedahan diobati, Appendix testis torsio adalah diagnosis yang paling umum (40% sampai 60%), diikuti oleh spermatic cord torsion (20% sampai 30% tidak termasuk neonatus), epididimitis (5% sampai 15%), dan lain atau tidak ada patologi (~ 10%). Secara umum, torsi tambahan yang paling umum setelah masa bayi dan sebelum pubertas sedangkan epididimitis dan torsi korda spermatika yang paling umum pada periode perinatal dan pubertas. Namun, salah satu dari penyakit ini dapat terjadi kapan saja selama masa kanak-kanak dan remaja.

TORSIO TESTIS1.DefinisiTorsio testis adalah terpuntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis.

Gambar 4. Torsio Testis202.EtiologiEtiologi terjadinya torsio testis adalah : Anomali kongenital

Undesensus Testis

Aktivitas seksual dan aktivitas yang berlebihan

Trauma tumpul yang mengenai skrotum

Perubahan suhu yang mendadak

Ketakutan, batuk

Celana yang terlalu ketat3.PatofisiologiTestis merupakan organ yang ditutupi oleh tunika vaginalis pada permukaan posterolateralnya sehingga testis memiliki sedikit kebebasan bergerak di dalam skrotum.Secara fisiologis m. cremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis.Adanya kelainan penyangga testis yang berupa insersi tunika vaginalis yang tinggi di funikulus spermatikus menyebabkan testis dan funikulus spermatikus dapat mengalami torsi di dalam tunika vaginalis jika bergerak secara berlebihan (intravaginal torsi), biasanya digambarkan sebagai lonceng dengan bandulnya (bell clapper deformity).

Terjadinya puntiran pada funikulus spermatikus dan testis di dalam tunika vaginalis mengakibatkan timbulnya gangguan perdarahan testis mulai dari bendungan vena yang menimbulkan oklusi arteri sampai iskemia yang dapat menyebabkan nekrosis dan gangrene.

Putaran torsi berkisar antara 180o-720o, namun derajat yang menimbulkan oklusi pembuluh darah dimulai dari 450o-720ohingga terjadinya iskemia pada arteri.

4.KlasifikasiBerdasarkan anatomi, torsio testis dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Ekstravaginalis, tipe ini terjadi pada masa neonatus, umumnya karena terjadi sebelum testis terfiksasi sempurna pada masa prenatal sehingga terjadi puntiran testis pada fiksasi testis di bagian proksimal tunika vaginalis di masa perkembangannya. Angka kejadiannya adalah 5% dari semua kejadian torsio tertis dan berhubungan dengan berat badan lahir yang lebih. Torsio tipe ini dapat pula disebabkan oleh undesensus testis.2) Intravaginalis, tipe ini terjadi puntiran di dalam tunika vaginalis yang lebih dikenal dengan fenomena lonceng dan bandulnya (bell and clapper deformity), biasanya terjadi pada anak-anak yang lebih tua. Tipe ini timbul akibat ketegangan yang berlebihan pada testis. Angka kejadiannya adalah 16% dari semua kejadian torsio testis

5.Gejala KlinisTimbul nyeri testis yang hebat dan tiba-tiba yang sering disertai nyeri perut dalam, mual dan muntah, serta demam. Nyeri perut selalu ada, sebab berdasarkan perdarahan dan persarafannya, testis tetap merupakan organ perut. Pada 50% pasien, memiliki riwayat nyeri skrotum yang berulang yang menghilang spontan.

6.Tanda KlinisPada permulaan testis teraba agak bengkak dengan nyeri tekan dan terletak agak tinggi di skrotum, testisletaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis kontra lateral., pada torsi yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus.Kulit skrotum menjadi udem, berwarna merah sehingga menyulitkan palpasi serta hilangnya refleks kremaster, danPhren signpositif.

Torsio testis yang terjadi pada masa prenatal memiliki tanda berupa massa di skrotum yang berbentuk bulat dan keras dan pemeriksaan transiluminasi bernilai negatif.

7.Pemeriksaan LaboratoriumHasil pemeriksaan urinalisis biasanya normal, namun pada 30% kasus, ditemukan adanya leukosit pada urin.

Pada pemeriksaan darah, didapatkan hasil yang normal, namun pada 60% kasus torsio terdapat peningkatan leukosit yang menandakan telah terjadi proses infeksi

PemeriksaanC-Reactive Protein(protein fase akut) dapat digunakan untuk membantu membedakan inflamasi yang disebabkan oleh epididimitis dan proses noninflamasi yang disebabkan oleh torsio testis. Peningkatan nilai CRP menunjukkan adanya suatu proses peradangan akut.

8.Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan radiologist yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa torsio testis adalah :

1) Color Doppler Ultrasonography-Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk melihat aliran darah arteri yang menuju testis sehingga dapat diketahu kelainan yang terjadi pada testis dan pembuluh darahnya.

-Gambaran dari terganggunya aliran darah testis saat terjadi torsio testis tergantung dari durasi terjadinya torsio.

-Pada torsio yang terjadi kurang dari 6 jam, testis yang terkena akan menunjukkan gambaran berupa sedikit pembesaran testis dengan sedikit penurunanechogenicity. Setelah 24 jam, gambaranechogenicitymenjadi lebih heterogen, dan hilangnya tanda-tanda viabilitas dari testis.

-Kaput epididimis menjadi membesar karena terjadi kekusutan pada arteri yang berbeda serta terdapat gambaran spiral yang berliku-liku pada funikulus spermatikus.

-Viabilitas dari testis dapat ditentukan dariechogenicityyang normal, tidak adanya penebalan dinding skrotum dan ada atau tidaknya hidrokel.

-Kekurangan dari pemeriksaan ini adalah sangat sulit dilakukan pada anak-anak walaupun testis mereka dalam keadaan normal.

Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 86%, spesifitas 100%, dan ketepatan 97% dalam mendiagnosis torsio testis.2) Nuclear Scintigraphy-Pemeriksaan ini dilakukan bila terdapat keragu-raguan dalam melihat aliran darah testis sehingga tidak salah dalam membedakan torsio testis dengan kondisi lainnya.

-Gambaran scan dapat dikatakan abnormal bila terdapat penurunan penangkapan proton pada testis yang terkena. Gambaran ini menunjukkan tidak adanya aliran darah pada daerah tersebut.

-Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 90-100% dalam melihat aliran darah testis.

9.DiagnosisDiagnosis torsio testis dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik saja namun bila terdapat keragu-raguan dapat dilakukan konfirmasi diagnosis dengan menggunakan pemeriksaan penunjang lainnya.

10.Diagnosis BandingDiagnosis banding torsio testis adalah semua keadaan darurat dan akut di dalam skrotum seperti hernia inguinalis inkarserata, epididimitis akut, hidrokel, torsio hidatid morgagni, dll.

11.PenatalaksanaanTindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi torsio testis adalah:

Terapi konservatif berupa Detorsi manual yaitu mengembalikan testis ke posisi awalnya dengan memutar ke arah beralawanan dengan arah torsi. Tindakan ini cukup menyakitkan dan memerlukan tindakan bedah definitif lanjutan untuk memfiksasi testis.

Tindakan Operasi

Tindakan operasi dilakukan tergantung dari usia pasien dilakukan orchidopeksi bila testis masih dapat diselamatkan dan orchidektomi bila testis sudah nekrosis.

12.KomplikasiTorsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi. Diagnosis torsio testis harus sudah dapat ditegakkan antara 6-8 jam sejak timbulnya gejala. Komplikasi yang timbul akibat terjadinya torsio testis yang tidak terdiagnosa lebih awal adalah terjadinya infark pada testis, infeksi, dan akhirnya harus kehilangan testis untuk selamanya. Akibat dari kehilangan testis akan menimbulkan gangguan fertilitas dan kosmetik.Hal ini terjadi pada 55-85% kasus. HERNIA INGUINALIS INKARSERATAHernia inguinalis inkarserata adalah suatu hernia ireponibilis yang sudah mengalami gangguan vaskularisasi, disertai tanda-tanda ileus obstruktif akibat terjepitnya usus di dalam anulus inguinalis. Hernia ireponibilis keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis dantidak dapat kembali ke cavum abdominalis kecuali dengan bantuan operasi.. Kanalis inguinalis adalah saluran yang berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis dari perut ke dalam skrotum sesaat sebelum bayi dilahirkan.EtiologiTerjadinya hernia inguinalis inkarserata disebabkan oleh terjepitnya usus pada kanalis inguinalis sehingga menyebabkan timbulnya gangguan vaskularisasi dan tanda-tanda ileus obstruktif.

4. PatofisiologiTerjepitnya isi hernia pada annulus inguinalis akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.

5. Manifestasi KlinisGambaran klinik hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran obstruksi usus seperti perut kembung, muntah, obstipasi, dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Bila sudah terjadi strangulasi karena gangguan vaskularisasi terjadi gangguan toksik akibat gangrene, gambaran klinik menjadi komplek dan sangat serius. Penderita mengeluh nyeri lebih hebat di tempat hernia, nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneum, dan pasien menjadi lebih gelisah disertai demam dan menggigil.

6. Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan tanda vital didapatkan tanda-tanda dehidrasi dan peningkatan suhu tubuh. Pada inspeksi yang ditemukan adalah benjolan kemerahan yang tidak dapat dimasukkan lagi, pada palpasi didapatkan nyeri tekan di daerah skrotum dan distensi abdomen, pada perkusi abdomen didapatkan perut kembung dan hipertimpani, sedangkan pada auskultasi didapatkan hiperperistaltik usus danmetallic sound. Dapat dijumpai tanda peritonitis atau abses lokal bila telah terjadi komplikasi.

7. DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik.

8. Diagnosis BandingDiagnosis banding dari hernia inguinalis inkarserata adalah keluhan akut skrotum lainnya dan ileus obstruktif.

9. PenatalaksanaanPenanganan Hernia Inkarserata

Tidak ada terapi konservatif untuk hernia jenis ini. Yang harus dilakukan adalah operasi secepatnya untuk menghilangkan ileus.

Jenis operasi :

a.Herniotomi

Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong

b. Hernioplasti

Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplastik seperti memperkecil anulus inguinalis internus dangan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan namaconjoint tendonke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup defek.

Pada hernia inkarserata dapatdiperkirakan hal-hal yang akan terjadi pada isi hernia berdasarkan perhitungan waktu, yaitu :

-kurang dari 24 jam setelah diagnosis, dapat dianggap isi hernia baru saja terjepit

-24-48 jam : isi hernia mulai mengalami iskemik

-48-72 jam : mulai terjadi ganggren

-3 hari : isi hernia nekrosis

Selain dengan perhitungan waktu, keadaan isi hernia juga dapat dilihat dari :

-warna usus (membiru, iskemik atau nekrosis)

-penilaian vaskularisasi

Untuk penilaian vaskularisasi berikan NaCl hangat selama 5 menit pada usus, bila terjadi perubahan warna dari kebiruan menjadi kemerahan berarti usus masih baik bila setelah pemberian NaCl hangat warna usus tetap biru berarti usus telah mengalami nekrosis (non-viable), harus direseksi secaraend to end-kemampuan peristaltik usus

bila setelah pemberian NaCl hangat terjadi peristaltik berarti keadaan usus masih baik (viable)

Bila keadaan umum pasien baik tetapi ususnyanon-viable, maka setelah herniotomi dilakukan reseksi ususnon-viabletadi lalu lubang hernia ditutup dengan hernioraphy dan hernioplasty.

Bila keadaan umum pasien jelek, ususnon-viable, maka untuk tahap awal tetap dilakukan herniotomy kemudian usus yangnon-viabletadi dikeluarkan dan diletakkan di atas paha yang dikenal dengan istilahVORLAGERUNG(letakkan di muka/ di luar). Dibuat lubang pada usus untuk keluarnya feses. Setelah keadaan umum pasien membaik baru operasi dapat dilanjutkan.

IndikasiVorlagerung:

- ususnon-viable- KU pasien jelek

- Narcose (pembiusan) yang lama

Penatalaksanaan hernia inguinalis inkarserata pada anak dilakukan dengan pasien dipuasakan, dipasang sonde lambung, infus rumatan dan disuntikkan sedatif sampai pasien tertidur dalam posisiTredelenberg. Dengan tertidur, diharapkan tekanan intraperitoneal akan normal kembali dan diharapkan isi kantong hernia akan masuk kembali ke rongga peritoneal. Bila dalam waktu 6 jam setelah pasien tertidur, hernia tidak berhasil direduksi, herniotomi harus dilakukan dengan segera.

Pada bayi dan anak yang mempunyai anatomi inguinal yang normal, tindakan herniotomi hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan sakus, dan mengecilkan annulus inguinalis ke ukuran yang semestinya.

10. KomplikasiKomplikasi hernia inguinalis inkarserata adalah infeksi, hematom skrotalis, hidrokel, hernia inguinalis rekurens, dan bila isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.BAB III

KESIMPULAN

Akut skrotum merupakan suatu keadaan timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik yang memerlukan penanganan yang segera tepat, dan adekuat. Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang mudah karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab dan area pemeriksaan yang lunak membuat pemeriksaan klinis menjadi lebih sulit sehingga perlu diketahui lebih banyak tentang ciri-ciri yang membedakan dari tiap faktor penyebab. Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan nekrosis dan atrofi testis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Francis X. Schneck, Mark F. Bellinger. Abnormalities of the testis and scrotum and their surgical management. Dalam: Walsh : Campbells Urology 8thed. 2002.h267-772. Sjamsuhidayat R, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi. 1997, EGC Jakarta3. Yusuf Hakan avusoglu.Acute scrotum : Etiology and Management.Ind J Pediatrics 2005;72(3):201-44. Laris E. Galejs and Evan J. Kass.Diagnosis and Treatment of Acute Scrotum.AAFP J 1999;19(4)5. Oren F. Miller.Acute Scrotum. Pediatric Urology of Oklahoma 20066. Giovanni Grechi, Vincenzo Li Marzi. Testicular Torsion in Glenns Urology Surgery 5thed. 1998, h.70-57. Gerald H. Jordan. Scrotal Trauma in Glenns Urology Surgery 5thed. 1998, h.222-318. Jack W. McAnich. Injuries to the scrotum in Smiths General Urology 6thed. 2003.h222-35