aktivitas fisik dan mental, kubutuhan kalori dan pengukuran beban kerja

16

Upload: ifka-firdaus

Post on 13-Dec-2014

77 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja
Page 2: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Aktivitas Fisik

• Aktivitas fisik adalah aktivitas yang memerlukan energi fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya (power). Aktivitas fisik disebut juga „manual operation‟ dimana performans aktivitas sepenuhnya akan tergantung pada manusia yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja. Aktivitas fisik juga dapat dikonotasikan dengan aktivitas berat atau kerja kasar karena kegiatan tersebut memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja berlangsung.

Page 3: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan fungsi pada alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi melalui :

1. Konsumsi oksigen 2. Denyut jantung 3. Peredaran udara dalam paru-paru 4. Temperatur tubuh 5. Konsentrasi asam laktat dalam darah 6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni 7. Tingkat penguapan

Page 4: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Aktivitas Mental

• Aktivitas mental merupakan kerja yang melibatkan proses berpikir dari otak kita. Aktivitas ini akan mengakibatkan kelelahan mental bila kerja tersebut dalam kondisi yang lama, bukan diakibatkan oleh aktivitas fisik secara langsung melainkan akibat kerja otak kita.

Page 5: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Kebutuhan Kalori

• Kalori dibutuhkan untuk memberikan energi pada tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

• setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda sesuai ukuran tubuh dan aktivitas yang dilakukannya

Page 6: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Langkah-langkah Mengetahui Kenutuhan Kalori Individu

1. Menghitung AMBPRIA:BMR = 66 + ( 13.7 x weight in kg ) + ( 5 x

height in cm ) - ( 6.76 x age in years )WANITA:BMR = 655 + ( 9.6 x weight in kg ) + ( 1.8 x height

in cm ) - ( 4.7 x age in years )

Page 7: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

2. Menghitung kalori tambahan sesuai aktivitas 30-50% : jika aktivitas banyak duduk, menonton televisi, membaca majalah, atau mengobrol lewat telepon.55-65% : untuk aktivitas ringan meliputi kesibukan mengurus rumah, memasak, dan berjalan-jalan.65-70% : untuk aktivitas sedang seperti berenang santai atau berjalan cepat tetapi tidak sampai tersengal-sengal waktu diajak bicara.75-100% : untuk aktivitas berat meliputi olahraga yang menggenjot jantung seperti berlari atau aerobik.Kalori tambahan = persentase aktivitas x basal metabolic rate

Page 8: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

3. Menghitung total kebutuhan kalori dengan cara menambahkan angka basal metabolic rate dengan angka kalori tambahan.

Page 9: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran Beban Kerja Fisik

• Workload atau beban kerja merupakan usaha yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi “permintaan” dari pekerjaan tersebut.

Page 10: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

• Menurut Komaruddin (1996:235), analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang petugas.

Page 11: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Kegunaan dari pengukuran beban kerja adalah:• 1. Mengetahui prosedur kerja yang lebih efisien

untuk mencapai produk;• 2. Menetapkan jumlah tenaga kerja atau

peralatan-peralatan kerja yang diperlukan;• 3. Menetapkan waktu baku;• 4. Menetapkan dasar-dasar yang rasional untuk

sistem penghargaan;• 5.Penyempurnaan organisasi.

Page 12: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran Beban Kerja Secara Fisiologis

• Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja

• Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain.

• Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi adalah telemetri dengan menggunakan rangsangan ElectroCardio Graph (ECG).

Page 13: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

• Kepekaan denyut nadi terhadapa perubahan pembebanan yang diterima tubuh cukup tinggi. Denyut nadi akan segera berubah seirama dengan perubahan pembebanan, baik yang berasal dari pembebanan mekanik, fisik maupun kimiawi .

Page 14: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

• Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yang didefinisikan oleh Grandjean (1993) :

• 1. Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.

• 2. Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

• 3. Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja.

Page 15: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

• Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum. Manuaba & Vanwonterghem (1996) menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskular (cardiovascular load = % CVL ) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Page 16: Aktivitas Fisik Dan Mental, Kubutuhan Kalori Dan Pengukuran Beban Kerja

• Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodahl, 1977)

• Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sebagai berikut

• - X ≤30 % = tidak terjadi kelelahan • - 30 < X ≤ 60 % = diperlukan perbaikan • - 60 < X ≤ 80 % = kerja dalam waktu singkat • - 80 < X ≤ 100 % = diperlukan tindakan segera • - X > 100 % = tidak diperbolehkan beraktivitas