accounting for the environment

8
Accounting for The Environment Bisnis dan Lingkungan: Tantangan bagi Akuntansi dan Keuangan Po, Renny Purnomo Dea Alodia Kenny Shan Dewi Saraswati Riccy Chandra Ivan Jaya

Upload: elizabeth-deuii

Post on 13-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

aksosling

TRANSCRIPT

Page 1: Accounting for the Environment

Accounting for The EnvironmentBisnis dan Lingkungan:

Tantangan bagi Akuntansi dan Keuangan

Po, Renny PurnomoDea AlodiaKenny ShanDewi SaraswatiRiccy ChandraIvan Jaya

Page 2: Accounting for the Environment

Pendahuluan

Abad ke-20 merupakan masa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 100 tahun dunia telah berubah secara drastis. Kita telah melihat pertumbuhan luas dalam aktivitas ekonomi, perttumbuhan dalam ukura dan kekuatan organisasi bisnis yang belum terjadi sebelumnya, perkembangan teknologi, namun secara simultan lingkungan alam yang selalu kita manfaatkan sumber dayanya mulai kita abaikan

Sampai sejauh mana populasi di dunia terus menikmati kehidupan yang mewah dan terus meningkat sementara ekosistemnya runtuh

dan banyak terjadi kemiskinan di dunia?

Page 3: Accounting for the Environment

Kita perlu mengakui bahwa telah terjadi krisis lingkungan di dunia ini dan yang banyak

diperdebatkan adalah sejauh mana tingkat krisis, penyebab krisis, solusi yang

dibutuhkan dan yang paling relevan adalah ini ada hubungannya dengan akuntansi dan

akuntan.Akuntan memiliki peran yang besar dalam setiap upaya untuk memperbaiki krisis lingkungan ini. Ada dua alasan: 1. bisnis dan akuntansi terakit satu sama

lain.2. asumsi dari praktek dasar akuntansi

adalah mengenai profit, cost, keberhasilan, dan kegagalan yang merupakan penyebab krisis lingkungan.

Page 4: Accounting for the Environment

Akuntan, Akuntansi, dan Lingkungan

Akuntan adalah member tim manajemen organisasi dan tidak hanya berperan untuk

mengelola sistem informasi keuangan.Pendekatan ini dilakukan agar memberikan

pengenalan yang lebih luas tentang bisnis dan implikasinya terhadap lingkungan

“Tanpa “green accounting”, banyak krisis lingkungan yang tidak akan

terselesaikan”

Page 5: Accounting for the Environment

5 tahap peran akuntan dalam membantu organisasi untuk menjadi lebih peka terhadap lingkungan:

Sistem akuntansi yang ada dapat dimodifikasi sedikit untuk mengidentifikasi daerah-daerah lingkungan terkait pengeluaran secara terpisah.

Elemen-elemen lingkungan yang bersifat negatif perlu diidentifikasi dan jika memungkinkan perlu diperbaiki.

Sistem akuntansi lebih berwawasan ke masa depan dan dalam konteks sekarang, untuk lebih menyadari potensi masalah yang dapat timbul dari lingkungan yang berubah dengan cepat.

Fungsi pelaporan eksternal yang berubah.

Akuntansi dan sistem informasi baru perlu dikembangkan.

Page 6: Accounting for the Environment

Accountants and Enviromental Attitudes

Akuntan tidak terlibat secara luas dalam perubahan agenda

lingkungan . Akuntan sering berinovasi dan memiliki lampiran

yang kuat kepada aktivitas akuntansi konvensional.

Akuntan tidak melibatkan diri mereka untuk

berinisiatif kontribusi terhadap lingkungan.

Akuntansi lingkungan masih termasuk konsep baru dan

masih belum banyak perusahaan yang memakai.

Page 7: Accounting for the Environment

Perubahan lingkungan akan

selalu muncul dan harus secara luas

diadopsi oleh perusahaan, namun

dengan adanya aktivitas yang baru tersebut, akuntan

masih enggan melakukan sebuah inovasi tersebut.

Namun jika secara perlahan menerapkan

teknik akuntansi lingkungan maka

nantinya keseganan akuntan untuk aktivitas baru tersebut akan

berkurang.

Akuntan juga harus bisa berinisiative dan berperan kepada perusahaan agar

perusahaan dapat berperan dalam perkembangan

lingkungan yang ada.

Page 8: Accounting for the Environment

Mengambangkan Peran Akuntan

Peran akuntan ini seharusnya memiliki inovasi yang potensial, dalam mengembangkan sistem informasi keuangan. Namun

inovasi-inovasi untuk perusahaan didapatkan dari bagian yang lain. Dan sebagai konsekuensinya, inovasi dalam

akuntansi lingkungan pun muncul, dan akan menjadi tekanan tersendiri bagi para akuntan dan akan menjadi permintaan

yang harus cepat terlakasana. Hanya para akuntan yang bijaksana lah yang bisa mengatasi situasi seperti ini.