acara 3, lemak

Upload: yanievami

Post on 02-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    1/15

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ORGANIK

    Acara : III

    Sifat-sifat lemak I dan II..

    ..

    Disusun oleh :

    Nama : Leonardo

    No. Mhs : 120801267

    Hari/Tanggal : Jumat, 5 April 2013

    Asisten : Pascalis Danny K W

    LABORATORIUM TEKNBIO PANGAN

    FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

    UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

    2013

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    2/15

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    3/15

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    4/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Lemak disebut juga lipida. Lemak tidak larut dalam air dan baru bisa larut

    dalam pelarut lemak seperti eter, dan benzen. Seperti hanya karbohidrat, bahan ini

    terdiri atas tiga unsur, yaitu C (karbon, zat arang), H (Hidrogen, zat air), dan O

    (Oksige, zat asam). Lemak adalah gebungan asam lemak dan gliserol. Lemak

    membangun rangka membran sel dan membran banyak organel dalam sel (Oman,

    2006).

    Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang

    merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Golongan ini

    adalah bentuk energi kimia simpanan yang paling penting (Thenawijaya, 1982).

    Lemak dan minyak dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Minyak pada

    umumnya berasal dari tumbuhan seperti minyak jagung, minyak zaitun dan lain-

    lain. Sedangkan lemak berasal dari hewan. Lemak dan minyak merupakan triester

    dari gliserol sehingga disebut trigliserida. Meskipun keduanya mempunyai bentuk

    yang berbeda namun strukturnya sama (Suminar, 1987).

    Jenis asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa, 92% adalah asam

    lemak golongan rantai karbon sedang (medium) (medium chain fatty

    acids=MCFA), yang terdiri dari hanya 12 atom karbon yang diikat jenuh (tidak

    ada ikatan ganda). Minyak kelapa adalah satu2nya minyak goreng di muka bumi

    yang mengandung asam laurat (lauric acid) dengan kadar yang paling tinggi setara

    seperti pada air susu ibu (kurang lebih 50%). Asam laurat ini mempunyai khasiat

    sebagai antibiotik alami yang ampuh yang dapat membunuh berbagai jenis

    kuman, virus dan parasit, termasuk HIV dan Hepatitis virus C (Budiarso, 2004).

    Asam lemak, bersama-sama dengan gliserol, merupakan penyusun utama

    minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipida pada

    makhluk hidup. Secara alami, asam lemak bias berbentuk bebas (karena lemak

    yang terhidrolisis) maupun terikat sebagaigliserida.Asam lemak merupakan asam

    lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gliseridahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gliserida
  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    5/15

    suhu ruang (27 Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin

    mudah membeku dan juga semakin sukar larut.

    Asam lemak yang umum dijumpai bersifat tidak larut dalam air, tetapi dapat

    terdispersi menjadi misel didalam NaOH dan KOH encer yang mengubah asam

    lemak menjadi sabun, nama ini diberikan bagi garam asam lemak. Sabun mandi

    terutama adalah suatu campuran garam potasium asam lemak. Sabun K+dan Na+

    bersifat ampifatik. Ekor sabun yang bersifat hidrofobik memanjang kedalam tetes

    lemak, sedangkan kepala molekul sabun yang bersifat polar menghadap ke air

    (Thenawijaya, 1892).

    Sabunmerupakangaramlogam alkali (biasanyanatriumataukalium)

    dariasamlemak.SabundibuatdengancaramencampurkanlarutanNaOH / KOH

    denganminyakataulemak. Melaluireaksikimia, NaOH / KOH mengubahMinyak /

    LemakmenjadiSabun. Proses

    inidisebutSaponifikasi. Sabuntermasuksalahsatujenissurfaktan yang

    terbuatdariminyakataulemakalami.Surfaktanmempunyaistruktur

    bipolar.Bagiankepalabersifathidrofilikdanbagianekorbersifathidrofobik.Karenasifa

    tinilahsabunmampumengangkatkotoran (biasanyalemak)

    daribadandanpakaian.Selainitu, padalarutan,

    surfaktanakanmenggerombolmembentukmiselsetelahmelewatikonsentrasitertentu

    yang disebutKonsentrasiKritikMisel (KKM).

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    6/15

    BAB III

    METODE

    A. Alat dan Bahan

    a. Alat :

    1. Pipet ukur

    2. Pipet tetes

    3. Pengaduk

    4.

    Gelas beker

    5. Tabung reaksi

    6. Rak tabung reaksi

    7.

    Propipet

    8. Vorteks

    b. Bahan :

    1.

    Larutan sabun

    2. CaCl210%

    3.

    MgSo41%

    4. Pb asetat 1%

    5. Aquades

    6.

    Minyak 2 ml

    7. Cloroform 5 ml (CHCl3)

    8.

    KMnO43 tetes

    9.

    HCl pekat

    10.Kertas lakmus

    B. Cara kerja

    a. Pembuatan Garam

    Larutan sabun sebanyak 30 ml dimasukan kedalam gelas beker, jika

    konsentrasi pH 7, maka larutan ditambahkan dengan CH3COOH 5% hingga pH

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    7/15

    = 7. Kemudian larutan dimasukan dalam 3 tabung berbeda, masing-masing 10 ml.

    Tabung pertama ditambahkan CaCl 1%, tabung kedua ditambahkan MgSo4 1%,

    dan Pb asetat 1%. Masing-masing penambahan sebanyak 7 tetes, kemudian

    divortex dan diamati perubahannya.

    b. Hidrolisa Sabun

    Larutan sabun 10 ml dimasukan kedalam tabung reaksi, dan ditambahkan 5

    ml aquades. 3 tetes indikator pp ditambahkan kedalam tabung reaksi, kemudian

    larutan di vortex dan diamati.

    c. Sifat Ketidakjenuhan Lemak

    Minyak 2 ml ditambahkan cloroform 5 ml dimasukan kedalam tabung reaksi,

    dan divortex. Kemudian ditambahkan KMnO4 3 tetes, dan diamati perubahan

    yang terjadi.

    d. Sifat Emulsi Lemak

    Minyak sebanyak 5 tetes dan 2 ml aquades dimasukan kedalam tebung reaksi.

    Kemudian diamati apakah ada emulsi atau tidak.

    e. Pembuatan Asam Minyak

    Larutan sabun 5 ml dimasukan kedalam tabung reaksi, dan ditambahkan 2 ml

    HCl pekat. Larutan divortex kemusian diamati apakah terjadi endapan atau tidak.

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    8/15

    BAB IV

    HASILdan PEBAHASAAN

    Tabel hasil percobaan

    a. Pembuatan Garam

    Larutan Warna Endapan Garam

    Awal Akhir

    CaCl2 Putih keruh Putih susu ++

    MgSO4 Putih keruh Putih susu +++

    Pb Asetat Putih keruh Putih susu +

    Keterangan : + banyaknya endapa garam

    + : Sangat keruh

    ++ : Keruh

    +++ : Agak keruh

    Gambar percobaan pembuatan garam :

    b. Hidrolisa Sabun

    Larutan Sabun Warna

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    9/15

    Awal Akhir

    Ditambah

    Phenolpthalein

    Putih susu Ungu

    Gambar percobaan hidrolisa sabun

    c. Ketidakjenuhan Lemak

    Larutan Sabun Warna

    Awal Akhir

    Ditambah KMnO4 Bening Kekuningan (terdapat

    cincin cokelat diatas)

    Gambar percobaan ketidakjenuhan lemak :

    d. Emulsi Lemak

    Minyak Warna Emulsi Keterangan

    Ditambah larutan

    sabun

    Putih susu -

    Tanpa larutan Bening

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    10/15

    sabun

    Gambar percobaan emulsi lemak:

    e. Pembuatan Asam Minyak

    Larutan Warna awal Warna setelah

    vortex

    Keterangan

    Sabun + HCl

    pekat

    Putih susu Bening Awalnya keruh

    +++, setelah

    divortex terdapat

    gumpalan.

    Gambar pembuatan asam minyak :

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    11/15

    Pembahasaan

    Percobaan lemak yang dilakukan pada kali ini melingkupi 5 macam

    percobaan. Percobaan yang pertama pembuatan garam, percobaan pertama ini

    tentang pembentukan garam pada larutan sabun diketahui berkaitan dengan sifat

    kesadahan air. Kesadahan air maksudnya ialah kemampuan air itu sendiri untuk

    mengendapkan sabun dengan adanya ion-ion Ca2+, Mg2+ atau ion-ion dari

    polyvalent metal sekaligus berpengaruh dalam pembentukan garam.

    Pada percobaan pembuatan garam ini, fungsi larutan CH3COOH 5% adalah

    untuk menetralkan sifat basa larutan sabun hingga menjadi asam. Tabung pertama

    yang ditambahkan MgSO4 1% menunjukan jika larutan memiliki endapan lebih

    keruh dibandingkan larutan yang ditambahkan CaCl21% ataupun Pb asetat 1%.

    Tetapi seharusnya jika sesuai dengan teori yang ada endapan dari MgSO 4 lebih

    keruh dibandingkan CaCl2. Endapan yang terbentuk dari penambahan CaCl2dan

    MgSo4, adalah garam-garam dari kalsium dan magnesium.

    Terbentuknya endapan pada reaksi penambahan tersebut dikarenakan sifat

    sabun yang menguspensi bahan organik dalam air. Garam berupa padatan

    (endapan) yang paling banyak terbentuk adalah garak dari kalsium. Warna larutan

    dari hasil penambahan CaCl2dan MgSO4adalah putih keruh, warna larutan dari

    hasil penambahan Pb asetat adalah bening putih bening dengan sedikit keruh.

    Reaksi kimia yang terjadi antara sabun dan CaCl2sebagai berikut:

    2C17H35COONa + CaCl2 Ca(C17H35COO)2(s) + 2NaCl

    Menurut teori yang ada, reaksi diatas menghasilkan endapan yang paling

    banyak karena gugus karbonil. Sabun mudah lepas dalam reaksinya dengan Ca2+

    membentuk endapan (Ca(C17H35COO)2). Sedangkan reaksi kimia yang terjadi

    antara sabun dengan MgSO4sebagai berikut :

    2C17H35COONa + MgSO4Mg(C17H35COO)2(s) + 2Na2SO4

    Reaksi diatas menghasilkan endapan yang lebih sedikit karena gugus karbonil

    sabun cukup mudah lepas dalam reaksi dengan Mg2+ membentuk endapan

    Mg(C17H35COO)2. Sedangkan reaksi kimia yang terjadi antara sabun dan Pb

    Asetat sebagai berikut :

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    12/15

    2C17H35COONa + Pb(CH3COO)2 Pb(C17H35COO)2(s) + 2NaCH3COO

    Reaksi diatas tidak menghasilkan endapan karena gugus karbonil sabun sukar

    lepas dalam reaksi dengan Pb2+membentk Pb(C17H35COO)2.

    Percobaan kedua yang dilakukan adalah percobaan hidrolisa sabun, dengan

    menggunakan larutan sabun, air, dan idikator pp. Hidrolisa atau hidrolisis sabun

    adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O (air) sebagai pemecah protein

    dan penambahan aquades adalah untuk memecahkan protein tersebut. Larutan

    campuran sabun dan air ditambahkan dengan indikator pp berfungsi sebagai

    indikator asam-basa yang dapat menunjukan sifat larutan. Setelah ditambahkan

    indikator pp, dan divortex, warna larutan berubah dari awalnya putih susu mejadi

    berwarna ungu. Hal ini menunjukan bahwa larutan tersebut basa, karena indikator

    pp jika suasana basa akan berwarna merah muda atau ungu, dan tidak berwarna

    atau bening dalam suasana asam.

    Sifat basa ini dipengaruhi oleh sabun bersifat basa yang bereakssi dengan air

    membentuk basa kuat (NaOH) sehingga larutan bersifat basa dan larutan berwarna

    ungu. Pada percobaan ini, reaksi yang terjadi antara sabun dan air menghasilkan

    asam streat dan basanya NaOH. Reaksi kimia yang terjadi yaitu :

    C17H35COONa + H2OC17H35COOH + NaOH

    Percobaan yang ketiga yang dilakukan adalah percobaan sifat ketidakjenuhan

    lemak. Pada percobaan ini, digunakan minyak, eter/cloroform, dan KMnO4yang

    dicampurkan. Penambahan eter berfungsi sebagai plarut organik nonpolar yang

    dapat melarutkan minyak karena bersifat nonpolar dan eter dapat bereakssi

    dengan asam lemak jenuh atau tidak merusak warna laruta (warna akhir tetap

    bening). Dilakukan vortex agar larutan tercampur secara merata dan menjadi

    homogen, sedangkan penambahan KMnO4 berfungsi sebagai oksidator kuat

    sehingga dapat mengksidasi asam lemk tidak jenih dalam minyak dan memecah

    ikatan rangkap tak jenuh dari minyak menyebabkan endapan coklat pada dasar

    tabung. Warna akhir yang terbentuk adalah bening kekuningan dengan terdapat

    cincin cokelat dibagian atas tabung, dan reaksi yang terjadi adalah :

    CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH + COOH CH3(CH2)7CH-CH(CH2)7+

    MnO2(endapan)

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    13/15

    Percobaan keempat yang dilakukan adalah percobaan sifat emulsi lemak.

    Pada percobaan ini, membuktikan jika larutan sabun dapat menjadi emulsifair,

    dimana larutan air sabun dapat membuat air yang bersifat polar, dapat menyatu

    dengan minyak yang bersifat nonpolar. Air dan minyak tidak dapat menyatu

    dikarenakan air merupaka senyawa polar dan minyak merupakan senyawa

    nonpolar yang bersifat hidrofobik atau tidak suka air. Hal ini berhubungan dengan

    prinsip like dissolve like yang berarti senyawa polar akan mudah larut dalam

    pelarut polar, begitu pula dengan senyawa nonpolar.

    Pada tabung pertama yang tidak menggunakan larutan sabun, antara minyak

    dan air terbentuk emulsi antara keduanya. Emulsi adalah suatu sistem koloid yang

    fase terdispersinya kebanyakan berupa zat cair (contohnya campuran air, minyak,

    dan sabun). Sedangkan untuk tabung reaksi yang kedua, dengan menambahkan

    larutan sabun emulsi tidak terjadi. Campuran antara air, minyak, dan larutan sabun

    dapat menyatu karena molekul sabun tersusun dari ekor alkil yang nonpolar

    dapat berinteraksi dengan minyak atau mengelilingi partikel minyak dan kepala

    ion karboksilat yang polar berinteraksi kuat dengan air.

    Percobaan terakhir yang dilakukan adalah percobaan asam minyak, dimana

    dalam percobaan ini campuran antara sabun dan HCl pekat meghasilkan

    perubahan warna larutan putih keruh menjadi dua lapisan dimana lapisan atas

    berwarna putih keruh dan lapisan bawah bening. Penggunaan HCl berfungsi untuk

    memutuskan gugus fungsi pada sabun, HCl merupakan asam kuat sedangkan

    sabun merupakan asam lemah dan jika keduanya bercampur akan menghasilkan

    garam dengan rumus reaksi :

    H35COONa + HClNaCl + C17H35COOH

    Proses vortex dilakukan agar campuran larutan tercampur secara merata atau

    homogen. Setelah divortex, larutan didiamkan, maka akan didapat 2 lapisan pada

    larutan. Lapisan atas merupakan asam lemak dan lapisan bawah merupakan garam

    yang larut didalam air sabun.

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    14/15

    BAB V

    KESIMPULAN

    Dalam percobaan kali ini yaitu percobaan sifat-sifat lemak I dan II yang

    bertujuan untuk mengenal beberapa sifat lemak dapat ditarik beberapa kesimpulan

    yaitu:

    1. Larutan sabun netral bila direaksikan dengan CaCl2, MgSO4, dan Pb Asetat

    akan menghasilkan sadahan yang merupakan garamnya.

    2. Air dan minyak tidak dapat saling bercampur karena perbedaan sifat polar

    dan nonpolar, kecuali diberikan larutan sabun dimana larutan sabun dapat

    menjadi emulsator.

    3. Lemak mempunya sifat kimia dapat terhidrolisis serta dapat mengalami

    hidrogenesis dan oksidasi

    4.

    Larutan sabun bila dicampur dengan HCl pekat akan membentuk gumpalan

    putih diatas larutan yang berupa asam lemaknya

    5. Garam dapat mengendapkan sabun

    6.

    Larutan sabun bersifat basa karena bereaksi positif dengan indikator pp dan

    membentuk warna ungu

    7. Fungsi sabun dapat menjadi pengikat minyak agar larut dalam air

  • 8/11/2019 Acara 3, Lemak

    15/15

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    Karmana, O. 2006. BIOLOGI. Grafindo. Jakarta

    Thenawijaya, M. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press Erlangga. Jakarta

    Suminar, H. 1987. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta

    Budiarso, I. 2004. Minyak Kelapa, Minyak Goreng yang Paling Aman dan Paling

    Sehat.http://www.mail-

    archive.com/[email protected]/msg00214.html. 29 Maret 2009.