laporan analisa pangan acara 4 lemak

22
ACARA IV LEMAK A. Tujuan Tujuan praktikum acara IV Lemak ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kandungan lemak pada bahan hasil pertanian dengan metode soxhlet. B. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan teori Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yag terdapat dialam sebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida. Hasil hidrolisis trigliserida akan menghasilkan asam lemak jenuh dan tidak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap rantai karbon didalam molekulnya. Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans (Silalahi, 2002). Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena

Upload: melina-eka

Post on 20-Jun-2015

2.807 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

ACARA IV

LEMAK

A. Tujuan

Tujuan praktikum acara IV Lemak ini adalah mahasiswa mampu

mengetahui kandungan lemak pada bahan hasil pertanian dengan metode

soxhlet.

B. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan teori

Asam lemak adalah asam monokarboksilat berantai lurus yag

terdapat dialam sebagai ester di dalam molekul lemak atau trigliserida.

Hasil hidrolisis trigliserida akan menghasilkan asam lemak jenuh dan

tidak jenuh berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap rantai karbon

didalam molekulnya. Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap)

yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni

isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada

sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans (Silalahi, 2002).

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk

pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta

tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,

misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena dan

hidrokarbon lainnya. Proses penyerapan minyak pada mi selama

penggorengan dapat dipengaruhi oleh kandungan pati yang terkandung

di dalamnya (Novika, 2013).

Bahan yang mengandung lemak dihidrolisis menjadi asam lemak,

selanjutnya ditransformasi menjadi bentuk ester yang bersifat lebih

mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan cara metilasi sehingga

diperoleh bentuk metal ester asam lemak (FAME), yang akan

dianalisis dengan alat kromatografi gas. Secara lebih rinci analisis dibagi

menjadi dua tahap yaitu preparasi contoh (hidrolisis) dan analisis

asam lemak sebagai FAME (Utari, 2010).

Page 2: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Lemak adalah senyawa organic yang terdiri dari atom karbon (C),

hidrogen (H),dan oksigen (O). Lemak bersifat larut dalam pelarut lemak,

seperti benzene, eter, petroleum, dan sebagainya. Lemak yang

mempunyai titik lebur tinggi berbentuk padat pada suhu kamar disebut

lemak, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah pada bentuk cair

disebut minyak. Sama lemak dapat dinyatakan dengan nomenklatur

pendek ditulis dengan menyatakan jumlah atom karbon, diikuti titik dua

(:) dan jmlah ikatan rangkap (Departemen Gizi, 2012).

Sebuah bagian dari pentingnya lemak dan minyak berasal dari

sifat fungsional yang mereka berunding untuk makanan. Ini adalah

konsekuensi dari mereka sifat kimia dan fitur struktural. Lipid

relatif tidak larut dalam air karena daerah non-polar besar mereka.

Namun, mereka juga mengandung gugus dengan beberapa derajat

polaritas. Itu kombinasi dari gugus polar dan non-polar dan variasi

mereka adalah apa yang memberikan berbagai sifat fungsional diamati

dan apa membuat mereka sangat berharga. Ini isu Grasas y ACEITES

ulasan beberapa sifat fungsional lemak dan minyak. Redaksi berharap

bahwa studi termasuk akan memberikan keadaan referensi seni Volume

pengetahuan hadir dan aplikasi di bidang ini. Pentingnya lemak dan

minyak berasal dari fungsi yang mereka dapat memberi, ini pada

gilirannya muncul dari mereka sifat kimia dan struktural umum

fitur yang ada dalam semua lemak dan minyak. Dalam konteks ini

review, lemak dan minyak istilah khusus mengecualikan produk mineral

dan berlaku untuk apa yang biasanya disebut lipid. Lipid didefinisikan

oleh The Chemical Publikasi Kamus (1) sebagai: Sebuah istilah inklusif

untuk lemak dan lemak berasal bahan. Termasuk semua zat yang: 1)

adalah relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam organik pelarut. 2)

terkait baik sebenarnya atau berpotensi untuk lemak ester asam, alkohol

lemak, sterol, lilin dll 3). oleh organisme hewan (Belton, 2000).

Sebuah administrasi besar teroksidasi minyak sayur dalam diet dapat

menyebabkan kejengkelan proses radikal bebas. Hal ini diyakini bahwa

Page 3: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

seperti diet, mirip dengan konsumsi berlebihan produk kaya kolesterol,

menghasilkan pengembangan vaskular lesi, yang menyebabkan

aterosklerosis dan kemudian penyakit pada sistem kardiovaskular.

Selanjutnya, Penelitian ini mengungkap konsumsi tinggi zat antioksidan

mengurangi risiko mengembangkan penyakit sistem peredaran darah. Ini

akan tampaknya penting untuk mengetahui apakah penambahan zat

antioksidan untuk hasil makanan dalam mengurangi perubahan

merugikan yang disebabkan oleh konsumsi minyak nabati teroksidasi.

Dalam industri makanan, oksidasi lipid dihambat oleh sintetik antioksidan

seperti butil hydroxyanisol, butil hydroxytoluene, TERC butil

hidroxiquinona (TBHQ), dan Propyl gallate. Penggunaan mereka

senyawa telah dipertanyakan dalam banyak studi di hal keselamatan

mereka karena risiko menyebabkan jantung penyakit dan karsinogenesis

(Keshvari, 2013).

Antioksidan alami telah digunakan sebagai pengganti antioksidan

sintetik untuk menghambat oksidasi lipid pada makanan untuk

meningkatkan kualitas dan nilai gizi. Ulasan ini membahas beberapa

aspek dari penelitian terbaru tentang antioksidan aktivitas ekstrak

tumbuhan dan senyawa alami untuk meningkatkan kualitas daging.

Banyak herbal, rempah-rempah, dan ekstrak mereka telah dilaporkan

sebagai memiliki kapasitas tinggi antioksidan, seperti beberapa tanaman

dari keluarga Lamiaceae, misalnya, oregano (Origanum vulgare L.),

rosemary (Rosmarinus oficinalis L.), dan bijak (Salvia oficinalis L.).

Aktivitas antioksidan tanaman ini dikaitkan dengan fenolik senyawa

konten mereka, yang mencakup senyawa volatil juga dikenal sebagai

minyak esensial. Beberapa faktor yang menyebabkan beberapa perbedaan

pada aktivitas antioksidan ekstrak tanaman meliputi: jenis pelarut yang

digunakan selama ekstraksi, metode pengukuran, dan jumlah sampel.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa rak-hidup dan kualitas

daging dapat ditingkatkan dengan menggunakan antioksidan alami dalam

beberapa tahap produksi daging. Itu efek utama dari senyawa ini

Page 4: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

mengurangi pertumbuhan mikroba dan oksidasi lipid selama

penyimpanan. Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk

menentukan aktivitas antimikroba antioksidan alami dalam daging selama

penyimpanan, mengidentifikasi jalur utama metabolisme senyawa ini, dan

efeknya pada parameter kualitas daging lainnya. Meningkatnya preferensi

untuk makanan alami telah diwajibkan industri makanan untuk

memasukkan antioksidan alami dalam berbagai produk untuk menunda

degradasi oksidatif lipid, meningkatkan kualitas dan nilai gizi makanan,

dan mengganti antioksidan sintetik.. Termasuk antioksidan dalam diet

memiliki efek beneicial pada kesehatan manusia karena mereka

melindungi komponen selular biologis penting, seperti DNA, protein, dan

membran lipid, dari reaktif spesies oksigen (ROS) serangan. Sintetis

antioksidan telah digunakan untuk menghambat atau meminimalkan

kerusakan oksidatif makanan, seperti terbutilasi hidroksianisol (BHA),

butylated hydroxytoluene (BHT), dan tersier butil hidrokuinon (TBHQ).

Baru-baru ini, konsumen telah menolak sintetis antioksidan karena

karsinogenetik mereka. Keuntungan dari alam antioksidan dalam

makanan adalah penerimaan konsumen tinggi dan penggunaan yang

aman mereka. Kerugiannya adalah biaya dan tinggi mereka efektivitas

yang lebih rendah (Velascol, 2011).

Oksidasi lipid adalah reaksi yg memburuk utama yang terjadi

selama pengolahan, distribusi, penyimpanan, dan persiapan final

makanan. hese oksidatif reaksi mengakibatkan kehancuran vitamin larut

lemak dan asam lemak esensial, serta perubahan yang tidak diinginkan

dalam warna, aroma, dan konsistensi makanan, membuat mereka satuan

untuk konsumsi. Makanan lipid oksidasi dianggap sebagai faktor risiko

untuk kesehatan manusia. Beberapa oksidasi lipid juga dapat memiliki

negatif efek pada nilai gizi, dan dapat bertanggung jawab atas produksi

senyawa beracun mampu memicu metabolisme gangguan seperti

mutagenesis, karsinogenesis, peredaran darah gangguan, dan penuaan.

Salah satu metode untuk mengurangi oksidasi lipid adalah aplikasi

Page 5: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

antioksidan. Antioksidan yang umum digunakan dalam makanan Produk

saat ini adalah butil hydroxyanisol (BHA) dan butil hidroksitoluen

(BHT). Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan sintetis aditif makanan,

termasuk toksisitas mungkin bahan kimia ini digunakan sebagai

antioksidan, telah mendapat perhatian. Jadi, ada kebutuhan untuk yang

lain komponen untuk bertindak sebagai antioksidan dan membuat produk

makanan lebih aman untuk membuat. selang antioksidan ekstrak meliputi

diperoleh dari tanaman, terutama ketumbar (Coriandrum sativum L.) dia

senyawa hadir dalam spesies ini, telah dilaporkan menghambat

pertumbuhan berbagai mikroorganisme (Marangoni, 2011).

2. Tinjauan alat dan bahan

Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metoda ekstraksi

beruntun didalam alat soxhlet, mempergunakan ekstrakstan pelarut

lemak, seperti petroleum benzene atau ether. Bahan makanan yang

ditentukan kadar lemaknya, dipotong-potong setela dipisahkan dari

bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan yang lainnya. Bahan

makanan kemudian dihaluskan atau dipotong kecil-kecil dan dimasukkan

kedalam alat soxhlet untuk di ekstraksi.ekstraksi dilakukan berturut-turut

selama beberapa jam dengan dipanaskan. Setelah diperkirakan selesai

cairan ekstraktans diuapkan dan residu yang tertinggal ditimbang dengan

teliti. Presentase lemak(residu) terhadap berat jumlah asal bahan makanan

yang diolah (sampel) dapat dihitung dan kadar lemak bahan makanan

tersebut dinyatakan dalam gram persen (Sedieoetama, 2000).

Sebagian besar lemak alam merupakan persenyawaan yang

terbentuk dari asam lemak dan gliserol. Jadi molekul lemak juga

tersususn atas unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Asam-asam

lemak mengandung atom-atom hydrogen dan dengan jumlah atom

oksigen yang relatif sedikit. Berbagai tumbuh-tumbuhan juga menyimpan

lemak di dalam biji, buah, lembaga dan dipergunakan oleh manusia

sebagai sumber lemak dalam hidangan. Bahan makana yang banyak

Page 6: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

mengandung lemak adalah mentega, mergarin, daging, ikan, kuning telur,

kacang-kacangan kelapa dan lain-lain (Soedarmo, 1977).

Beberapa bahan pelarut yang sering digunakan dalam ekstraksi

lemak adalah petroleum ether yaitu ethil-ether dan petroleum ether.

Petroleum ether lebih banyak digunakan kerena lebih murah, kurang

berbahaya kerhadap kebakaran dan ledakan serta lebih selektif dalam

pelarut lipida. Ethil-ether selain melarutkan lipida juga melarutkan lipida

yang sudah mengalami oksidari serta zat bukan lipida misalnya gula

(Sudarmaji, 2010).

C. Metode percobaan

1. Alat dan Bahan

a. Alat :

Alat ekstraksi Soxhlet

Eksikator

Kertas saring bebas lemak

Neraca analitik

Oven

b. Bahan :

Kacang tanah

Kacang hijau

Kacang kedelai

Kacang merah

Jagung

Pelarut organic (Petrolium ether)

2. Cara Kerja

Page 7: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Sampel dimasukkan kedalam alat ekstraksi

Ditimbang kertas saring bebas lemak

Ditimbang 2 gr bahan bungkus dengan kertas

saring bebas lemak

Keringkan dalam oven 1050C selama 5 jam

Dinginkan dan ditimbang

Labu penampung, alat ekstraksi soxhlet dan pendinginan dipasang

Tuangkan pelarut organik

Alirkan air pendingin dan pemanas dihidupkan.Ekstraksi berlangsung

sebanyak 10 kali sirkulasi (1 sirkulasi 45 menit)

Proses ekstraksi selesai

Sampel dikeluarkan, diangin-anginkan, dan dikeringkan dalam oven sampai semua eter

menguap

Timbang dalam keadaan panas

D. Hasil dan Pembahasan

Page 8: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Kadar LemakKel Sampel Berat

sampel (g)

Berat sebelum

ekstraksi (g)

Berat setelah

ekstraksi (g)

Kadar

lemak (%)

6 Kacang hijau 2,006 2,147 2,426 -0,449

Sumber : Laporan Sementara

Lipida merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri dari unsur C

(karbon), H (hidrogen) dan O (oksigen). lipida didalam makanan yang

memegang peranan penting adalah lemak netral atau trigliserida yang

molekulnya terdiri atas satu molekul gliserol (glycerin) dan 3 molekul asam

lemak, yang diikat pada glycerol tersebut dengan ikatan ester. Lemak

merupakan senyawa makronutrien yang tak larut dalam air tetapi larut dalam

pelarut organik seperti ether, aseton, benzena, dietil eter, kloroform.

Lipid dibagi menjadi 3 golongan besar yaitu:

1. Lipida sederhana

2. Lipida Kompleks

3. Steroid

Lipid (lemak) adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik

secara actual maupun potensial dengan asam lemak. Sifat dari lemak secara

umum tidak larut dalam air, sehingga limbah yang mengandung lemak yang

terdapat dalam badan air mempunyai dampak yang cukup besar dalam

mengganggu ekosistem perairan. Lapisan lipid yang ada pada permukaan

perairan akan menghalangi masuknya cahaya dalam badan air sehingga

proses fotosintesis berlangsung terhambat dengan demikian kadar oksigen

akan rendah yang akan menyebabkan organsme aerobik akan mati.

Lemak kasar adalah kadar lemak dalam suatu bahan/olahan hasil

pertanian yang mengandung bahan yang terlarut dan bahan-bahan lain yang

terkandung didalamnya seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas,

karotenoid dan pigmen.

Lemak merupakan zat yang berperan penting pada tubuh manusia dan

sumber energi yang paling efektif bila dibandingkan dengan karbohidrat dan

protein. Lemak juga berfungsi sebagai pelarut pada vitamin A, D, E dan K.

Page 9: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Vitamin A, D, E dan K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan

tersimpan didalam jaringan-jaringan lemak. Lemak-lemak yang tidak

dikehendaki adalah bahan-bahan yang berminyak ataupun jenuh yang banyak

terkandung dalam daging, hasil olahan hewani dan susu, termasuk telur, keju,

susu dan lemak babi. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung

lemak tapi dari jenis yang baik.

Lemak mempunyai peranan yang penting, Kandungan kalorinya sangat

tinggi. Oleh karena itu lemak sangat penting untuk dikonsumsi oleh orang

yang sedang mengerjakan tugas/pekerjaan fisik yang berat. Selain itu adanya

lemak dalam bahan makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang lebih

menarik. Kandungan asam lemak sangat penting, yang disebut asam lemak

esensial, karena dapat merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu

seperti prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat

penting untuk berbagai tugas metabolisme.

Lemak dalam makanan adalah campuran lemak heterogen yang sebagian

besar terdiri dari triglisarida, dalam lemak makanan yang terdapat sejumlah

kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol dan pitosterol. Dibandingkan dengan

zat makanan yang lain, lemak mempunyai nilai kalori yang paling tinggi 1 gr

lemak bisa menghasilkan energi sebesar 9 kkal, sehingga lemak bisa

dikatakan penyuplai energi terbesar dalam tubuh manusia. Disamping

berfungsi sebagai penyuplai sebagian energi yang diperlukan untuk

melakukan kegiatan sehari-hari, lemak yang dimakan dapat berfungsi sebagai

penyedia asam lemak. Berdasarkan sifat lemak, kadar lemak dalam suatu

bahan atau olahan hasil pertanian dapat ditentukan dengan menghitung

banyaknya bahan yang terlarut. Tetapi bahan lain selain lemak juga larut

dalam pelarut organik seperti fosfolipid, sterol, asam lemak bebas, karotenoid

dan pigmen.

Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak

suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang

sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang

permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan

Page 10: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

dan dikondensaasikan di atas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel

dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai

batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara

otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat terutama

dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida. Menurut

prosedur Soxhlet tersebut, minyak dan lemak dari bahan padat yang diambil

dengan mencuci berulang (perkolasi) dengan organik pelarut, biasanya

heksana atau petroleum eter, di bawah refluks dalam gelas khusus.

Soxhletasi merupakan proses pemisahan ( ekstrak padatan ) suatu bahan

alam dengan palarut organic yang menggunakan alat sokhlet. Pada umumnya

metode ini digunakan untuk memisahkan lemak dan minyak. Pada tahapan

prosesnya, teknik sokhletasi ini hamper sama dengan partisi cair-cair, namun

yang membedakannya adalah cara pemisahannya. Prinsip dari metode ini

adalah mengekstrak lemak dengan menggunakan pelarut organic. Setalah

pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dengan dihitung presentase

kadar sampelnya

Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru

yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut

konstan dengan adanya pendingin balik. Dalam metode ini sampel

dikeringkan, digiling menjadi partikel kecil dan ditempatkan dalam sebuah

bidal selulosa berpori. Bidal ditempatkan dalam ruang ekstraksi yang

digantung di atas sebuah labu kimia yang mengandung pelarut dan di bawah

kondensor Labu dipanaskan dan pelarut menguap dan bergerak naik ke

kondensor di mana ia diubah menjadi suatu cairan yang menetes ke ruang

ekstraksi yang mengandung sampel. Ruang ekstraksi dirancang sehingga

ketika pelarut sekitarnya sampel melebihi tingkat tertentu meluap dan

menetes kembali ke dalam labu mendidih. Pada akhir proses ekstraksi, yang

berlangsung beberapa jam, labu mengandung pelarut dan lemak akan

dihapus. Dalam beberapa perangkat corong memungkinkan untuk

memulihkan pelarut pada akhir ekstraksi setelah menutup kran antara corong

dan ruang ekstraksi. Pelarut dalam labu kemudian diuapkan dan massa yang

Page 11: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

tersisa lipid diukur. Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat

dihitung.

Proses pemisahan dengan metode ini memiliki kelebihan, yaitu pelarut

yang digunakan masih utuh, dapat digunakan untuk pemisahan bahan lain.

Dikatakan masih utuh karena pada penguapan dengan rotary evaporator hasil

yang diperoleh tadi memisahkan pelarut yang ada dalam filtrate. Dan dapat

melarutkan bahan yang lebih banyak karena pemanasan. Metode soxhlet ini

dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan

larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga

pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan

meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Tetapi

metode ini kurang efektif, karena harga pelarut mahal dan lemak yang

diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Alasan dari

pemisahan pelarut dari ekstraknya adalah agar dihasilkan zat-zat terlarut

sebagai ekstrak pekat dan pelarutnya dapat digunakan kembali. Kerugian

metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya

digunakan  untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.

Fungsi lemak pada makanan adalah memberikan rasa gurih, memberikan

kualitas renyah dan memberi kandungan kalori tinggi. Fungsi mengetahui

kandungan lemak pada suatu bahan adalah memudahkan dalam penelitian

dengan metode yang tepat, dapat mengetahui seberapa besar kandungan

lemak yang terdapat pada bahan tersebut, dan dapat dibedakan jenis-jenis

lemak dan semua komponen penyusun lemak serta klasifikasinya. Fungsi

mengetahui kandungan lemak dalam pengolahan makanan agar dapat

dilakukan metode pengolahan dengan tepat.

Sifat khusus yang menyebabkan pentingnya lemak dalam suatu bahan

makanan ialah karena adanya asam-asam esensial yang mempunyai peranan

penting dalam memelihara kesehatan kulit. Meskipun jumlah yang pasti

untuk kebutuhan lemak tidak dapat ditentukan , diperkirakan ½ - 1 gr lemak

yang berasal dari berbagai sumber untuk tiap kilo gram berat badan, sydah

cukup untuk mempertahankan kesehatan yang baik.

Page 12: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Kadar lemak dalam DKBM sebesar 1,20 %, dan dalam percobaan kadar

lemak sebesar -0,449 %. Hal ini termasuk menyimpang, karena data tidak

sesuai atau menyimpang telalu jauh dari DKBM. Dalam percobaan hasil

kadar lemak minus karena data kemungkinan tertukar dengan kelompok yang

lain saat penimbangan disebabkan label pada sampel luntur akibat

penambahan zat pelarut organik.

E. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum lemak ini adalah :

1. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa persentase kadar lemak kacang

hijau sebesar -0,449%

2. Salah satu menentukan kadar lemak yaitu dengan cara metode soxhlet.

3. Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak

suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang

sesuai. Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel

yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi,

dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel.

4. Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang

umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut

konstan dengan adanya pendingin balik.

5. Salah satu manfaat mengatahui kandungan lemak pada bahan pangan

adalah dalam menghitung konsentrasi zat gizi yang dikonsumsi oleh

tubuh.

6. Pentingnya lemak dalam suatu bahan makanan ialah karena adanya asam-

asam esensial yang mempunyai peranan penting dalam memelihara

kesehatan kulit

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

Belton, Peter. 2000. The Functional Properties Of Fats And Oils- A Richness Of Diversity. Grasas Y Aceltes. Institute Of Food Research, Norwich Research Park.

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Keshvari, Mahtab Et Al. 2013.Preventive Effect Of Cinnamon Essential Oil On Lipid Oxidation Of Vegetable Oil. 280 ARYA Atheroscler 2013; Volume 9, Issue 5.

Marangoni, Cristiane. 2011. Antioxidant Activity Of Essential Oil From Coriandrum Sativum L. In Italian Salami. Ciênc. Tecnol. Aliment., Campinas, 31(1): 124-128, Jan.-Mar. 2011

Novika. 2013. Kajian Penggunaan Tepung Millet Kuning Sebagai Subtitusi Tepung Terigu Pada Karakteristik Sensoris, Fisikokimia, Dan Aktivitas Antioksidan Mi Instan Ubi Jalar Ungu. Jurnal Teknosains Pangan Vol 2 No 1 Januari 2013.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta Timur.

Silalahi, Jansen dan Rosa, Sanggam Dera. 2002. Asam Lemak Trans Dalam Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Jurnal Teknol dan Industry Pangan, Vol. XIII, No.2 Th. 2002.

Soedarmo, Poerwo. 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.

Sudarmaji, Slamet dkk. 2010. Analisa bahan makanan dan pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Utari, Diah. 2010. Kandungan Asam Lemak, Zink, dan Copper Pada Tempe Bagaimana Potensinya Unuk Mencegah Penyakit Degeneratif. Departemen Gizi Kesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat. UI.

Velasco1, Valeria. 2011. Improving Meat Quality Through Natural Antioxidants. Chilean Journal Of Agricultural Research 71(2) April-June 2011.

Lampiran

Perhitungan :

Page 14: Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak

% kadar lemak ¿berat sebelumekstraksi−berat setela h ekstraksi

berat sampelx100 %

¿ 2,417−2,4262,006

x100 %

= -0,449 %

Gambar 4.1 Metode Soxhletasi